Upload
ngothuan
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Penguatan Inovasi
• Paradigma Tridharma Perguruandengan era industri 4.0.
Tinggi harus diselaraskan
• Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang wajibmengharmonisasikan hasil–hasil riset pengembangan danpenerapan teknologiInovasi.
melalui Lembaga Manajemen
• Perguruan Tinggi diwajibkan melaksanakan proses inovasiproduk melaluiindustri.
inkubasi dan pembelajaran berbasis
6RAKERNAS KEMENRISTEKDIKTI 2018
Dalam memasuki era industri 4.0 dan open science, kita harus tetap membangun Indonesia (mbangun
deso) dengan penuh adab dan etik, melalui penekanan program risbang.
1. Riset ke depan harus berorientasi pemanfaatan teknologi dijital, sharing & kolaborasi antar
peneliti global;
2. Riset teknologi tinggi dan riset frontier harus mendapatkan prioritas di PT;
Para Rektor/Direktur/Pimpinan PT/LPNK agar:
1. Memfasilitasi program Indonesia menulis (manfaatkan teknologi dijital, publikasi cepat & problem
solving);
2. Memfasilitasi program mbangun deso dengan TTG (Hi-touch Dev., tanpa tinggalkan riset hitech dan
frontier);3. Mendorong Science and Technology Index menjadi Pemeringkat Global;
4. Memperbanyak riset grup dan sinergitas riset kolaborasi dg peneliti dunia untuk tema2 Industri 4.0;
dan
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Kekayaan Intelektual.
Ditjen Penguatan Risbang, Kemenristekdikti fokus untuk :
1. Mengembangkan program yang meningkatkan relevansi dan produktifitas riset untuk mendukung
program strategis nasional, daya saing sektor produksi, serta keberlanjutan dan pemanfaatan SDA;
2. Penyelesaian regulasi riset dan pengabdian masyarakat yang berorientasi Open Sience;
3. Mendorong implementasi RIRN 2015-2045, untuk menemukan teknologi kunci dan riset aplikatif;
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
PUBLIKASI, TRL DAN KI
PUBLIKASI
KEKAYAANINTELEKTUAL
TRL
0
10000
5000
15000
20000
25000
30000
35000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
TREND PUBLIKASI INTERNASIONAL TAHUN 2006-2017
MALAYSIA SINGAPOR THAILAND INDONESIA VIETNAM
TARGET 12.000
CAPAIAN 16.360
136%
2015 2016 2017
Trend KI/Paten terdaftar
4,303
3,184
1,877
210%
Status 31/12/2017
Sumber: Scopus, 2017
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
PUBLIKASI INTERNASIONAL SCOPUS 2015-2017
NO NEGARATAHUN
2015 2016 2017
1. MALAYSIA 27.141 29.692 28.527
2. SINGAPURA 20.253 20.836 19.584
3. INDONESIA 8.108 12.085 17.283
4. THAILAND 12.978 14.517 14.896
5. FILIPINA 2.640 2.977 2.880
Aktor utama: praktisi teknologi yang mengintegrasikan teknologi kunci
Peneliti: menemukan teknologi kunci Lembaga Riset/PT: menyediakan lingkungan yg ramah
invensi/inovasi fasilitasi inno-preneur masa depan
Produsen: menyediakan komponen dan alat produksi
Praktisi teknologi merupakan midle man antara inventor dan investor (kita lemah disini)
Masalah utama: perubahan perilaku dan proses bisnis
Menuntut interaksi yang semakin intens antara industri dan akfititas riset (saling menguntungkan dan saling tergantung)
Transisi dari ekosistem pengembangan produk, yaitu kurang padat modal menjadi padat otak (ekonomi kreatif didominasi teknologi kunci dan life time-nya semakinpendek)
TUGAS PARA PIHAK
MASALAH UTAMA
INDUSTRI 4.0 ERA INOVASI DISRUPTIF
CIRI – CIRI ERA INOVASI DISRUPTIF
Hampir tidak ada yang strategis, terlalu banyak teknologi pengungkit datang dan pergi!
Hampir tidak ada rahasia (untuk jangka waktu lama),
life- time teknologi semakin pendek.
Hampir tidak ada yang bisa diprediksi dalam
konteks pengembangan produk.
Kita harus fokus pada:
1)Membangun kapasitas untuk mengembangkan produk, meski belum tentu perlu dibangun
saat ini.
2) Menciptakan lingkungan yang ramah inovasi untuk mendorong “inno-preneurs” muda.3) Inovasi utama, tidak terjebak megembangkan sistem secara keseluruhan untuk mengurangi
resiko selama masih bisa memiliki posisi produk yang bagus dan kompetitif
4) Kemitraan dengan rekan potensial berbasis hubungan saling menguntungkan.
Artinya... (sebagai contoh): Impor barang tidak selalu buruk, selama dilakukan dengan cerdas dan bijaksana (memiliki posisi
tawar, memasukkan pengembangan SDM, pelibatan riset, ...)
Mendirikan manufaktur bagus selama kompetitif untuk jangka waktu yang selayaknya.
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
Open Science represents a new approach to the scientific process based on cooperative work and new ways of diffusing knowledge by using digital technologies
and new collaborative tools (European Commission, 2016b:33). The OECD defines Open Science as: “tomake the primary outputs of publicly funded research results –
publications and the research data – publicly accessible in digital format with no or minimal restriction” (OECD, 2015:7), but it is more than that. Aiming to remove the
barriers for sharing any kind of output, resources, methods or tools, at any stage of the research process. As such, open access to publications, open research data,
open source software, open collaboration, open peer review, open notebooks, open educational resources, open monographs, citizen science, or research
crowdfunding, fall into the boundaries of OpenScience.
OPEN SCIENCE
Sumber: OECD and EC Web, 2017
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
DIJITAL
TEKNOLOGI
KOLABORASISHARING DATA,
FUNDING
TERKONEK
SI GLOBAL
HILANGKAN KENDALA
KONVENSIONAL R&D
INDONESIA MENULIS
Kegiatan Pendukung 2018
• Pendampingan (klinik) penulisan dg teknik digital
online;
• Fasilitasi Riset Klaster, Riset Flagship, Riset Grup;
ISO/IEC 17024: 2012);
(Berbagai Aplikasi Meeting);
• Fasilitasi Capacity building Peneliti (Reviewer SNI
• Seminar (Konferensi) Internasional Jarak Jauh
• Fasilitasi Fast Track Publications (Publikasi cepat dan
bermutu);
• Fasilitasi Online Grup Research; dan
• Mendorong Riset Teknologi Tinggi dan Research
Frontier.
ANGGARAN Convert PUBLIKASI
Dari Rp. 24,9 T
Sebesar Rp. 10,9 T untuk Riset
Rp. 2,41 T
16.360
Rp. 8,49
??????
POTENSI
151.055PENULIS SETIAP
TAHUN
16.360PUBLIKASI GLOBAL
134.695TULISAN KEMANA???
DIGITAL MEETING EQUIPMENTS
TRANSFORMASI
TechnowareInfoware Humanware
Orgaware
Sumber Pengguna Iptek dan Iptek dan
Inovasi Inovasi
Penetapan targetrioritas, klaster, strat
PERUBAHAN PARADIGMA:PENGUASAAN IPTEK DAN INOVASI OLEH SDM INDONESIA
SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN DAYA SAING BANGSA
Transformasi
mengandalkan produk hasil inovasi
SISTEM INOVASI2. Terbangun jaringan dan sinergitas antara
sebagai basis pengembangan dan
2
Bangsa INOVATIF yang menguasai IPTEK, mandiri dan berdaya saing global
1. Ekonomi berbasis inovasi yang
(innovation-driven economy) anak bangsadan alih teknologi;
penghasil dan pengguna Iptek;3. Insentif bagi Litbang Iptek dan INOVASI
dirancang sebagai sistemik instrumen yangterintegtrasi;
4. Ditetapkannya kebijakan Sistem Inovasi,
penguatan daya saing bangsa;
Bangsa dengan “keterbatasan pengelolaan” potensi IPTEK dan INOVASI
1. Ekonomi berbasis efisiensi (efficiency-
driven economy) yang sangat
bergantung pada sumber daya asing;
2. Keterlepaskaitan antara penghasil
Iptek dengan pengguna Iptek;
3. Berbagai insentif Litbang Iptek
dilaksanakan secara terfragmentasi;
4. Tidak ada ketajaman arah
pengembangan Iptek dan inovasi yang
terintegrasi secara nasional;
(p egi)
Triple Helix
k
K
ia
n
DISAIN KONSEPTUAL KEBIJAKANSISTEM INOVASI NASIONAL
Daya saing dan kemandirian
nasional
omersil
Ekonomi
Sosial-Budaya
Akademik
• Sinergitas Triple Helix mendorong terbangunnya ekosistem inovasi yang bekerja secaraberkelanjutan, untuk menghasilkan nilai tambah akademik, sosial-budaya, ekonomi dan komersial.Pada akhirnya diharapkan dapat secara langsung mendukung peningkatan daya saing dankemandirian nasional.
•
3
Kebijakan yang Holisti
Pendorong Inovasi
Pengembangan
Prioritas Unggulan
PengembanganSumber Daya Manus
Infrastruktur
Sinergi dan Kolaborasi
Evaluasi dan Kemajua yang Berkelanjutan
SINERGI MBANGUN DESO
DENGAN HASIL RISET TTG
• Fasilitasi pemanfaatan hasil2 riset
hitech dan frontier (satelit,
teknologi rekayasa genetik,
• Fasilitasi riset2 TTG bermanfaat
langsung bagi masyarakat (skema
Kemitraan Wilayah, Kewirausahaan,
Produk Unggulan Daerah dan
Desa);
• Diseminnasi TTG ke masyarakat Blibli,
• MOU dengan KemendesDT dan Kemenkop;
• Mendorong kinerja PT untuk abdimas.
MARsipature huTA na BE,
tanpa meninggalkan hasil riset hitechPRODUK APLIKASI
BALI SYNWOOD - UNDIKSHA
Gigi Tiruan – USU
ngolah Rumput Laut -
MODEM PENGUAT SINYAL - LIPI
DRONE- BPPT APS MITRA DESA-STIKOM BALI
UMKM
BUMDES
13
Mengembangkan informasi
Daftar Buku dan Paten;Meningkatkan infrastruktur &
Kelembagaan SINTA; dan01
02
03
04
05 06
MENDORONG SINTA JADI SISTEM
PENGINDEKS GLOBALStatistik Negara
1. Asia
2. Uni Eropa
3. NorthAmerica
Rata2 HIT per hari
di Desember
PER DAY = 209.768 HIT
oleh 83.700 user
SANGAT FLUKTUATIFPengakses Sinta = +157.849.272 (30 Januari-15 Desember 2017)
Tampilan Sinta, Tahun 2018
BOOKS
IPR/KI
No Jenjang JabatanJ
u
m
la
h
P
e
n
d
af
ta
r
1 Professor 4.299
2 LektorKepala 17.133
3 Lektor 18.982
4 AsistenAhli 16.211
5 Pengajar &Peneliti 15.829
Total 72.454
Professor
1.551
Lektor Kepala
2.517
Statistik Dokumen dan Author
Lebih dari 833.674 dokumen,
lebih 74.900 Penulis, dan
sekitar 1.061 Jurnal diakreditasi
Sinta;
Baru sekitar 30% Dosen dan
Peneliti yang terdaftar di Sinta.