20
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA BANK KUSTODIAN SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB REKSADANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF (KIK) Oleh: Aditya Tri Rahmadi (08330004887) Arkhei Rahman S. (08330004903) Danny Syahril A. (08330004911) Debrian Ruhut S. (08330004915) Emi Putri Bardini (08330004923) Galih Prasetyo (08330004935) Husni Iswanto (08330004947) Ruzam Almas (08330004987) Tino Rahmat Riyadi (08330004995) Wakhid Ansori (08330005003) Yudha Pradana (08330005007) JULI 2009

Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sebuah uraian mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab dalam hal kewajiban perpajakan dalam kontak investasi kolektif (KIK). Dalam hal ini kelompok kami berpendapat bahwa Bank Kustodian-lah sebagai penanggung jawab tersebut.

Citation preview

Page 1: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

BANK KUSTODIAN SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB

REKSADANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF (KIK)

Oleh:

Aditya Tri Rahmadi (08330004887)

Arkhei Rahman S. (08330004903)

Danny Syahril A. (08330004911)

Debrian Ruhut S. (08330004915)

Emi Putri Bardini (08330004923)

Galih Prasetyo (08330004935)

Husni Iswanto (08330004947)

Ruzam Almas (08330004987)

Tino Rahmat Riyadi (08330004995)

Wakhid Ansori (08330005003)

Yudha Pradana (08330005007)

JULI 2009

Page 2: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

A. ORIENTASI – INTRODUKSI REKSA DANA

1 Pengertian Reksadana

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Dimana dalam reksadana terdapat kumpulan saham-saham, obligasi-obligasi atau

sekuritas lainnya yang dimiliki oleh sekelompok pemodal dan dikelola perusahaan

investasi profesional. Dana yang diinvestasikan pada reksadana dari pemodal akan

disatukan dengan dana yang berasal dari pemodal lainnya untuk menciptakan kekuatan

membeli yang jauh lebih besar dibanding mereka harus melakukan investasi sendiri.

Sebab, dengan reksadana dapat memiliki ratusan sekuritas yang berbeda, kesuksesan

reksadana tidak hanya tergantung pada satu atau dua saham. Dana yang berasal dari para

pemegang reksadana ini, dikelola oleh para profesional yang senantiasa memperhatikan

pasar serta menyesuaikan portofolio untuk mencapai kinerja yang paling baik. Terdapat

tiga unsur penting dalam reksadana yaitu adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of

funds, investasi dalam bentuk portofolio efek, dan manajer investasi sebagai pengelola

dana.

Kata reksadana berasal dari istilah Mutual Fund. Fund berarti dana, dan mutual

berarti saling menguntungkan. Di Indonesia kemudian dipilih kata dana dan reksa, kalau

digabung menjadi danareksa. Tetapi kemudian dipilih reksadana untuk menghindari

kerancuan arti dengan perusahaan Danareksa yang sudah memasyarakat sekarang ini.

Definisi Reksadana menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 :

“Reksadana (mutual fund) adalah institusi jasa keuangan yang menerima uang dari

para pemodal yang kemudian menginvestasikan dana tersebut dalam bentuk portofolio

yang terdiversifikasi pada efek / sekuritas”.

Jadi, reksadana merupakan suatu wadah investasi secara kolektif untuk ditempatkan

dalam portofolio efek berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh institusi jasa

keuangan. Kegiatan investasi reksadana dapat ditempatkan pada berbagai instrumen efek,

baik di pasar uang maupun pasar modal. Hal ini menunjukkan bahwa reksadana bersifat

fleksibel, karena mampu memberikan berbagai pilihan dan alternatif bagi para investor

sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dalam berinvestasi.

Page 3: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Sama halnya, dengan sarana investasi lainnya, reksadana selain menghasilkan tingkat

keuntungan tertentu (return) juga mengandung unsur resiko (risk) yang patut

dipertimbangkan. Hanya bedanya resiko yang terkandung dapat diperkecil karena

investasi tersebut dapat didiversifikasi atau disebar dalam bentuk portofolio.

Jadi jelaslah sekarang bahwa reksadana adalah suatu instrumen investasi sedangkan

Danareksa adalah suatu perusahaan investasi.

2 Jenis - Jenis Reksadana

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Bab IV Bagian

Kesatu Bentuk Hukum dan Perizinan Pasal 18 Ayat 1 bentuk hukum Reksadana dapat

berbentuk Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

a. Reksadana Berbentuk Perseroan.

Reksadana berbentuk Perseroan adalah Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun

dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut

diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan Pasar

Uang. Sebagaimana suatu badan hukum PT, maka reksadana yang berbentuk perseroan

memiliki suatu anggaran dasar, pemegang saham, pengurus atau direksi, kekayaan

sendiri, dan kewajiban-kewajiban. Pendirian reksadana perseroan dilakukan dengan

terlebih dahulu mendirikan badan hukum perseroan (PT) yang didirikan khusus untuk

melakukan usaha reksadana. Efek yang dikeluarkan oleh reksadana perseroan disebut

saham, pengelolaan portofolio dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak

dengan bank kustodian. Reksadana perseroan selanjutnya dapat melakukan penawaran

umum kepada masyarakat setelah mendapatkan izin usaha dari Bapepam dan

menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam setelah memperoleh izin

tersebut.

b. Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

Reksadana KIK pada prinsipnya bukanlah badan hukum sendiri. Kontrak Investasi

Kolektif adalah kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat

Page 4: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

pemegang unit penyertaan di mana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola

portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan

penitipan kolektif. Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif menghimpun dana

dengan menerbitkan unit penyertaan (trust unit) kepada masyarakat pemodal dan

selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di

pasar modal dan pasar uang. Oleh karena itu reksadana KIK dapat diartikan sebagai

wadah dimana investor dapat ikut melakukan investasi dalam suatu portofolio efek milik

bersama yang dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.

Pembentukan reksadana KIK lebih sederhana daripada reksadana perseroan,

perusahaan efek atau pihak lain yang telah memperoleh izin usaha sebagai manajer

investasi dari Bapepam dapat membentuk reksadana KIK. Manajer investasi mengajukan

pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum reksadana KIK kepada Bapepam

dengan menyampaikan dokumen sebagi berikut:

a) Kontrak investasi kolektif yang dibuat oleh manjaer invesatsi dan bank

kustodian secara notarial

b) Prospektus

c) Pendapat konsultan hukum

d) Laporan keuangan awal.

Selain itu menurut peraturan Bapepam reksadana juga dapat dibagi menjadi 3 macam :

1) Reksadana Konvensional (Sesuai Peraturan Bapepam No. IV.C.3)

Berdasarkan konsentrasi portofolio reksadana, reksadana dibedakan menjadi beberapa

jenis :

1. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Reksadana Pendapatan Tetap adalah reksadana yang melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari aktivanya dalam bentuk efek

bersifat utang. Reksadana ini mengkhususkan pada efek yang memberikan pendapatan

secara tetap.

2. Reksadana Saham (Growth Funds)

Page 5: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Reksadana Saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari aktivanya dalam efek bersifat ekuitas.

Reksadana ini mengupayakan untuk memperoleh capital gain dalam jangka panjang.

3. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksadana Pasar Uang adalah reksadana yang hanya melakukan investasi pada

efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1(satu) tahun. Reksadana ini

mengutamakan investasi pada jenis-jenis efek di pasar uang dengan orientasi

pendapatan jangka pendek.

4. Reksadana Campuran (Balanced/Mixed Funds)

Reksadana Campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek

bersifat ekuitas dan efek bersifat utang yang perbandingannya tidak termasuk

Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Saham. Reksadana ini mengutamakan

penganekaragaman jenis efek dengan proporsi yang seimbang antara efek ekuitas dan

efek utang.

2) Reksadana Terstruktur (Sesuai Peraturan Bapepam No. IV.C.4)

1. Reksadana Terproteksi (Capital Protected Fund)

Memberikan proteksi atas investasi awal melalui mekanisme pengelolaan

portofolionya pada saat jatuh tempo. Investasi di efek utang dengan peringkat layak

investasi.

2. Reksadana Dengan Penjaminan (Guaranted Fund)

Memberikan jaminan atas nilai investasi awal pada saat jatuh tempo. Penjaminan

bukan oleh manajer investasi, tetapi melalui penjaminan pihak ketiga, seperti bank dan

asuransi. Investasi di efek utang dengan peringkat layak investasi sekurang-kurangnya

80% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB).

3. Reksadana Indeks (Index Fund)

Reksadana yang portofolio efeknya terdiri dari efek yang menjadi bagian dari

suatu indeks yang menjadi acuannya. Sekurang-kurangya 80% dari NAB

diinvestasikan pada efek yang merupakan bagian dari kumpulan efek yang ada dalam

indeks tersebut.

Page 6: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Pembobotan masing-masing efek antara 80% sampai 120% dari pembobotan atas

masing-masing efek dalam indeks yang menjadi acuan dan tingkat penyimpangan dari

kinerja reksadana indeks terhadap kinerja indeks yang menjadi acuan.

3) Reksadana Syariah

Reksadana Syariah adalah reksadana sebagaimana dimaksud dalam undang-undang

pasar modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad maupun cara penerbitannya

memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Reksadana syariah merupakan

reksadana yang membatasi diri untuk berinvestasi hanya pada efek yang tidak

bertentangan dengan syariah. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-

MUI) telah mengatur investasi pada reksadana syariah dalam fatwa DSN-MUI No.20

/DSN-MUI/IV/2001.

3 Sifat-sifat Reksadana

Berdasarkan sifat operasionalnya, reksadana dapat dibedakan dalam dua jenis :

A. Reksadana Terbuka

Reksadana terbuka dapat berbentuk perseroan atau KIK. Reksadana terbuka adalah

Reksadana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-saham atau unit

penyertaan dari investor sampai dengan sejumlah saham atau unit penyertaan yang telah

dikeluarkan. Reksadana terbuka merupakan reksadana dimana investor dapat menjual

saham atau unit penyertaannya langsung kepada manajer investasi. Harga saham atau unit

penyertaan ditentukan oleh harga penutupan perdagangan pada hari bursa yang

bersangkutan. Oleh karenanya, investor tidak mengetahui harga jual atau beli dari saham

atau unit penyertaan dan akan diketahui pada hari berikutnya. NAB dalam reksadana

terbuka merupakan harga beli dan sekaligus harga jual bagi investor. Unit penyertaan

reksadana terbuka tidak dicatatkan pada bursa efek sebagaimana reksadana tertutup.

B. Reksadana Tertutup

Reksadana tertutup adalah reksadana yang tidak dapat membeli kembali saham-

saham atau unit penyertaan yang telah dijual kepada investor. Reksadana tertutup

Page 7: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

merupakan reksadana dimana transaksi perdagangan saham atau unit penyertaan

dilakukan di bursa, sehingga NAB merupakan indikator harga, karena harga saham

reksadana tergantung pada permintaan dan penawaran di bursa efek. Harga saham

reksadana tertutup selalu dibawah NAB dan keberhasilan penjualan saham tergantung ada

tidaknya investor yang akan membelinya. Bila tidak ada investor lain yang membeli

saham tersebut maka investor tidak akan memperoleh dana secepatnya. Disamping itu,

jumlah saham atau unit penyertaan yang diterbitkan oleh reksadana sama jumlahnya dari

waktu ke waktu, terkecuali adanya tindakan perusahaan (corporate action). Reksadana ini

tertutup dalam hal jumlah saham yang dapat diterbitkan atau dalam hal menerima

masuknya pemodal baru.

4 Unit Penyertaan

Unit penyertaan reksadana pertama kali ditawarkan dengan harga yang sama dengan

harga Rp.1.000 sama dengan nilai aktiva bersih awal yaitu Rp.1.000 per unit penyertaan dan

biasanya ditentukan besarnya investasi minimum untuk pertama kali.

Rumus untuk menghitung banyaknya unit penyertaan adalah sebagai berikut :

Investment

NAV (1 + Fee)

UP = Banyaknya unit penyertaan

Investment = Uang yang akan diinvestasikan

Fee = Biaya transaksi penjualan

NAV = Nilai aktiva bersih reksadana

5 Redemption (Penebusan)

Hal ini perlu diketahui karena pemegang reksadana sewaktu-waktu dapat mengadakan

perubahan strategi investasinya sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal pembelian, informasi

Page 8: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

yang harus diketahui adalah berapa batas minimum dan maksimum pembelian unit

penyertaan, harga serta cara pembayaran.

Sedangkan dalam hal penjualan kembali pemegang unit penyertaan harus mengetahui

bagaimana cara melakukannya, bagaimana penentuan harga dan biayanya, dan apakah ada

batasan penjualan kembali.

Untuk menghitung besarnya dana yang diterima kembali dari unit penyertaan, maka

digunakan rumus berikut:

Redemption = UP. NAV(1 - Fee)

UP = Banyaknya unit penyertaan

NAV = Nilai aktiva bersih reksadana

Fee = Biaya transaksi penjualan kembali (redemption)

6 Manfaat dan Resiko Reksadana

Reksadana memberikan keuntungan bagi investor. Para pemodal / pemegang reksadana

tanpa harus memonitor aktivitas perdagangan saham, investasi mereka diurus oleh pengelola

reksadana (manajer investasi). Beberapa keuntungan lain yang didapat dari investasi

reksadana adalah sebagai berikut :

a. Mendapat deviden dan bunga.

b. Distribusi laba kapital (capita/gain distribution)

c. Diversifikasi investasi dan penyebaran resiko.

d. Biaya rendah, karena reksadana merupakan kumpulan dari banyak pemodal dan

dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk

melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

Biaya transaksi akan menjadi rendah dibandingkan apabila investor individu

melakukan transaksi sendiri pada suatu bursa.

e. Harga reksadana tidak begitu tergantung dengan harga saham di bursa

f. Likuiditas terjamin. Pemodal dapat mencairkan kembali saham atau penyertaannya

setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing reksadana sehingga

Page 9: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli

kembali saham / unit penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

g. Pengelolaan portofolio yang profesional.

Seperti halnya pada investasi lainnya, reksadana disamping mempunyai beberapa

keuntungan juga mempunyai beberapa resiko yang perlu dipertimbangkan. Resiko yang

terkandung dalam setiap tipe reksadana besarnya berbeda-beda. Semakin tinggi return yang

diharapkan semakin tinggi pula resikonya. Resiko yang terkandung dalam reksadana perlu

mendapat pertimbangan para pemodal.

Resiko tersebut antara lain :

a. Berkurangnya nilai unit penyertaan.

Resiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek yang menjadi bagian

portofolio reksadana yang mengakibatkan menurunnya nilai unit penyertaan.

b. Resiko Likuiditas.

Penjualan kembali (redemption) sebagian besar unit penyertaan oleh pemilik

kepada manajer investasi secara bersamaan dapat menyulitkan manajer investasi

dalam menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut.

c. Resiko Politik dan Ekonomi.

Perubahan kebijakan dibidang politik dan ekonomi dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan, tidak terkecuali perusahaan yang telah listing dibursa efek. Hal

tersebut jelas akan mempengaruhi harga efek yang termasuk dalam portofolio

reksadana.

d. Aset perusahaan tidak dilindungi.

Aset perusahaan reksadana sebagian besar adalah sekuritas yang terdiri dan hak

dan klaim hukum terhadap perusahaan yang menerbitkan. Hak yang bersifat

intangible, tidak memiliki wujud fisik sekalipun pemilikan bisa dibuktikan oleh

surat-surat berharga yang disimpan pada kustodian. Perlindungan terhadap aset

reksadana dari resiko pencurian, kehilangan, penyalahgunaan adalah sangat

penting.

e. Nilai aset perusahaan tidak bisa ditetapkan secara tepat sehingga NAV dari suatu

saham reksadana tidak bisa dihitung dengan akurat.

Page 10: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

f. Manajemen perusahaan melibatkan orang-orang yang tidak jujur.

Kejujuran dalam pengelolaan perusahaan reksadana, terutama kejujuran dalam hal

informasi yang diberikan perusahaan investasi kepada masyarakat. Para calon

pemodal reksadana harus diberikan informasi yang sejujurnya tentang kebijakan

kebijakan dan resiko-resiko investasi reksadana.

g. Perusahaan reksadana dikelola menurut kepentingan dari pemegang saham tertentu

/ kelompok.

7 Peraturan Pembayaran Pajak Bagi Reksadana

Peraturan perpajakan (PPh) untuk reksadana berbentuk perseroan dan

reksadana berbentuk KIK menetapkan bagian laba dari reksadana termasuk

pelunasan kembali unit penyertaan yang diterima pemilik bukan objek Pajak

Penghasilan (PPh). Keringanan tersebut dimaksudkan untuk menggairahkan

pertumbuhan reksadana (KIK) di Indonesia.

a) Peraturan Perundangan Pajak Reksadana Perseroan

Penghasilan Reksadana Perlakuan Pajak Penghasilan

Penghasilan Reksadana:

Deviden

Bunga Obligasi

Bunga Deposito

Capital Gain

Capital Gain

Bukan Objek PPh:

Bukan Objek PPh

PPh Final (20%)

PPh Final (0,1%)

PPh Tarif Umum

Commersial Paper

Bentuk Laba yang diterima:

PT, Koperasi, BUMN, Yayasan

atau sejenis

Selain butir diatas

Orang Pribadi

Bukan Objek PPh

PPh Tarif Umum

PPh Tarif Umum

Page 11: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Keuntungan yang diterima pemegang

saham dari penjualan saham

PPh Final (0,1%) untuk Reksadana

Tertutup dan PPh Umum bagi

Reksadana Terbuka karena tidak

dijual di Bursa

b). Peraturan Perundangan Pajak Reksadana Berbentuk KIK

Penghasilan Reksadana PPh Perlakuan Dasar Hukum

Deviden

Bunga Obligasi

Bunga Deposito

Capital Gain Saham

di Bursa

Surat utang lainnya

PPh Tarif Umum

Bukan Objek PPh

PPh Final (20%)

PPh Final (0,1%)

PPh Tarif Umum

Paal 4 (1) UU

PPh

Pasal 4 (3) huruf

1 UU PPh

PP 2000

PP 41 tahun 1994

Pasal 4 (1) UU

PPh

Bagian laba termasuk

pelunasan kembali atas

unit penyertaan yang

diterima oleh pemegang

unit

Bukan objek PPh Pasal 4 (3) huruf h

UU PPh

Page 12: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

B. KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

1. Pengertian Kontrak Investasi Kolektif ( KIK )

Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK), yaitu kontrak antara manajer

investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manajer

investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian

diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif dan melakukan

pengadministrasian. Dalam reksadana KIK, manajer investasi dan bank kustodian memiliki

kedudukan yang sejajar dan sama namun dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda.

Dalam konteks KUHPer, pada Pasal 1138 dikatakan bahwa suatu perjanjian mengikat

pihak-pihak yang berjanji. Meskipun dalam KIK investor tidak turut menandatangani namun

berdasarkan azas aksesi, dengan menandatangani prospektus, investor dianggap menyetujui

KIK tersebut. Oleh karena itu, manajer investasi berkewajiban memberitahukan hal tersebut

kepada investor bahwa dalam KIK terdapat risiko-risiko yang bagi investor.

2. Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset ( KIK-EBA )

Bentuk KIK yang lainnya adalah KIK-Efek Beragun Aset (EBA). EBA adalah surat

berharga yang dapat berupa surat utang, surat partisipasi, atau turunannya yang diterbitkan

oleh penerbit EBA melalui sekuritisasi aset, yang pembayarannya terutama bersumber dari

kumpulan aset keuangan yang dijual oleh kreditor asal (originator) kepada penerbit EBA.

Melalui proses sekuritisasi aset, kreditor asal mendapatkan dana kembali tanpa harus

menunggu pelunasan pinjaman dari para peminjam (debitor). Dengan begitu, dana tersebut

dapat digunakan oleh originator tersebut untuk mendukung ekspansi ataupun memperbaiki

struktur keuangan.

Efek Beragun Aset merupakan efek yang diterbitkan karena adanya Kontrak Investasi

Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) yang portofolionya terdiri dari aset keuangan yang

timbul dari adanya piutang yang sudah ada maupun piutang yang akan timbul dikemudian

hari.

Page 13: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

3. Pihak Yang Terlibat Dalam KIK-EBA

Sedangkan KIK-EBA merupakan kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian

yang mengikat pemegang EBA, dimana manajer investasi diberi kewenangan untuk

mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk

melakukan administrasi dan penitipan kolektif. KIK-EBA dapat timbul dari adanya

sekuritisasi aset tagihan dari perusahaan tertentu dirubah menjadi aset yang lebih likuid

melalui penciptaan surat berharga.

Selain MI dan BK, ada beberapa pihak yang terlibat dalam penerbitan KIK-EBA, yaitu:

a. Originator atau Kreditor awal yaitu pihak yang mengalihkan aset tagihannya kepada

para pemegang EBA secara kolektif dimana aset tersebut diperoleh originator karena

adanya tagihan kepada pihak ketiga.

b. Debitor atau pelanggan yaitu pihak penerima kredit dari originator yang wajib

memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditor baru atau investor.

c. Penyedia Jasa atau servicer yaitu pihak yang meyediakan jasa untuk memproses dan

mengawasi pembayaran yang dilakukan debitur, melakukan tindakan awal berupa

peringatan dan atau hal lain sesuai dengan kontrak. Biasanya original yang berbentuk

bank juga merangkap sebagai servicer.

d. SPV/SPC yaitu pihak yang membeli sejumlah aset tagihan dari originator dan

menerbitkan EBA untuk dijual kepada Investor.

e. Lembaga Pemeringkat Efek yaitu pihak yang melakukan pemeringkatan atas efek yang

diterbitkan.

f. Lembaga Sarana Peningkatan Kredit atau Credit Enhancer yaitu pihak yang memberi

jaminan pembayaran guna mendukung peningkatan kualitas EBA.

g. Investor yaitu pihak yang membeli EBA.

h. Pihak pendukung seperti konsultan hukum, akuntan public, notaries, dll.

Page 14: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

4. Definisi Pengurus Dalam KIK

Berdasarkan penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf b UU PPh, pengertian badan adalah

sekumpulan orang dan /atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha

maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan

komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah

dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,

perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,

lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif.

Terkait dengan Pasal 32 ayat (1) UU KUP, dalam menjalankan hak dan kewajiban

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, kontrak investasi

kolektif diwakili oleh pengurus yaitu orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang dalam

menentukan kebijaksanaan dan /atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan

kegiatan perusahaan.

Page 15: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

5. Aspek Perpajakan KIK-EBA

Untuk aspek perpajakan KIK-EBA telah jelas diatur dalam bentuk Keputusan Dirjen

Pajak Nomor KEP-147/PJ/2003 tanggal 13 Mei 2003 tentang Pajak Penghasilan Yang

Diterima atau diperoleh KIK-EBA dan Para Investornya. Dalam keputusan tersebut

disebutkan secara jelas bahwa yang dikategorikan dalam transaksi KIK EBA adalah aset

keuangan yang berupa tagihan yang salah satunya adalah kredit pemilikan rumah (KPR).

Disamping itu pada pasal 2 jelas juga diuraikan bahwa pemegang unit penyertaan KIK

EBA, khususnya untuk jenis transaksi pass through perlakuan pajaknya akan diperlakukan

sama dengan anggota perkumpulan modal. Sedangkan atas penghasilan yang diterima atau

diperoleh KIK EBA dari portofolio aset keuangan akan dikenakan pajak penghasilan

berdasarkan UU Pajak Penghasilan.

Dalam Pasal 5 diuraikan bahwa atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang

unit penyertaan KIK EBA arus kas tidak tetap, berupa bagian laba termasuk keuntungan

modal dari penjualan unit penyertaan, dikecualikan sebagai Objek Pajak berdasarkan pasal 4

ayat (3) huruf i Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

sebagaimana telah diubah terakhir dalam Undang-undang No.17 tahun 2000.

6. Aspek Akuntansi KIK-EBA

Semenjak adanya aturan tentang KIK EBA hingga saat ini, belum ada satupun transaksi

yang dapat diselesaikan (closing). Hal ini disebabkan oleh adanya pemahaman yang berbeda

dalam penerapan akuntansi untuk PSAK 50 dan 55, terutama terkait dengan Consolidation

Basis dan Derecognition.

Untuk isu consolidation basis, adalah tentang perlakuan atas laporan keuangan KIK EBA

harus dikonsolidasikan dengan laporan keuangan originator? Sedangkan untuk isu

derecognition, adalah derecognize untuk status transfer aset keuangan dari originator kepada

KIK EBA?

Page 16: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Perlu diingat bahwa KIK EBA sebagai suatu SPV/SPC dalam transaksi sekuritisasi dibentuk

untuk kepentingan investor, sehingga tidak di bawah kendali atau bahkan diatur aktivitasnya

oleh originator. Disamping itu, setelah ditransfernya aset keuangan, maka peran originator

berubah menjadi servicer (penyedia jasa) dan selanjutnya tidak ada lagi kepentingan

originator dalam transaksi tersebut. Peran servicer lah dalam mengelola aset keuangan

selanjutnya, sehingga untuk kegiatan dimaksud servicer akan menerima fee atas

pengelolaannya. Jika servicer mengelola secara baik aset keuangan tersebut, maka potensi

residual value*)

yang diterima akan menjadi hak servicer. Sehingga hal-hal yang berkaitan

dengan permasalahan perlakuan akuntansi berkaitan dengan konsolidasi dan derecognition

dapat lebih mudah jika accounting advisor dapat memandang dari aspek tersebut di atas.

C. PENANGGUNGJAWAB REKSADANA KIK

1. Pengertian Bank Kustodian

Bank kustodian atau disingkat kustodian adalah suatu lembaga yang

bertanggung jawab untuk mengamankan aset keuangan dari suatu perusahaan ataupun

perorangan. Bank kustodian ini akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan dari

asset seperti saham, obligasi, serta melaksanakan tugas administrasi seperti menagih hasil

penjualan, menerima deviden, mengumpulkan informasi mengenai perusahaan acuan

seperti misalnya rapat umum pemegang saham tahunan, menyelesaikan transaksi

penjualan dan pembelian, melaksanakan transaksi dalam valuta asing apabila diperlukan,

serta menyajikan laporan atas seluruh aktivitasnya sebagai kustodian kepada kliennya.

Biasa juga disebut dengan bank kustodian 'global, apabila bank kustodian tersebut

mengelola aset yang berasal dari berbagai penjuru dunia dengan beragam jurisdiksi

melalui berbagai cabangnya diberbagai penjuru dunia. Aset yang tersebar demikian

biasanya dimiliki oleh dana pensiun

Bank Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta

lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan

hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang

menjadi nasabahnya.

Page 17: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Fungsi bank kustodian di Indonesia ada 3 yaitu :

a. Lembaga penitipan dan pengamanan. Semua dana dan Efek yang terkumpul dari

reksa dana disimpan dan berada dibawah pengawasan bank kustodian.

b. Administrasi. Menghitung Net Asset Value atau NAB (Nilai Aktiva Bersih) dari

setiap jenis reksadana KIK setiap akhir hari bursa yang untuk selanjutnya

diumumkan kepada masyarakat via koran atau internet.

c. Transfer agent. Melakukan pencatatan seluruh pembelian maupun penebusan

/pencairan (redemption) oleh masyarakat pemodal serta mencatat setiap account

nasabah. Disamping itu memberikan surat konfirmasi sebagai tanda bukti pembelian,

pencairan atau pemindahan (switching) antar jenis reksa dana.

2. Prospektus

Prospektus merupakan hal pertama yang harus dipelajari sebelum berinvestasi

atau membeli reksadana, bagi kebanyakan orang prospektus hanyalah bacaan yang agak

membosankan, tetapi di dalam prospektuslah semua tentang reksadana ada, termasuk

strategi investasi (tujuan investasi, jenis portfolio dan kebijakan investasinya), resiko dan

biaya,. Informasi yang terdapat dalam prospektus yang akan dijadikan acuan investor

dalam memilih manajer investasi serta reksadana yang sesuai dengan kebutuhannya.

3. Tugas Bank Kustodian

Berdasarkan peraturan Bapepam, bank kustodian memiliki kewajiban untuk

melakukan penitipan efek, melakukan administrasi atas kekayaan reksadana dan

melakukan laporan atas keadaan dan perkembangan kekayaan reksadana. Dalam

melaksanakan tugasnya sebagai bank kustodian PT. Bank BRI (Persero) Tbk belum

pernah melakukan kelalaian atas kewajibannya, namun terdapat beberapa masalah yang

biasa dihadapi oleh bank kustodian antara lain; kelalaian oleh bank kustodian,

pelanggaran manajer investasi terhadap KIK, pencairan sebelum jatuh tempo. Sebagai

bentuk tanggung jawab dalam rangka melindungi hak investor atau pemegang unit

penyertaan, maka dalam mengelola kekayaan reksadana bank kustodian bertanggung

Page 18: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

jawab penuh terhadap segala kerugian atau resiko yang harus dihadapi akibat kelalaian

bank kustodian. Selaian itu bank kustodian harus memastikan bahwa manajer investasi

tidak melanggar ketentuan perundang-undangan maupun ketentuan yang tercantum

dalam KIK dan prospektus. Oleh karena itu bank kustodian perlu mempertahankan

profesionalisme dalam menjaga kekayaan reksadana serta melindungi kerahasiaan

mengenai segala informasi yang menyangkut portfolio reksadana ataupun informasi

tentang investor. Selain itu bank kustodian harus selalu mematuhi peraturan perundang-

undangan yang yang mengatur kegiatan kustodian.

4. Pihak Yang Paling Bertanggungjawab Dalam Kontrak Investasi

Kolektif

Dalam KIK-EBA, pihak yang paling bertanggung jawab untuk mewakili KIK-

EBA disebutkan secara tegas dalam Peraturan BAPEPAM Pasal IVB1 dan IVB2.

Peraturan tersebut secara jelas menunjuk MI untuk mewakili KIK-EBA apabila terjadi

permasalahan baik di muka pengadilan maupun di luar hal tersebut.

Meskipun telah ditunjuk secara jelas dalam peraturan Bapepam, Direktur Jenderal Pajak

melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-147/PJ/2003 tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan Yang Diterima atau Diperoleh KIK-EBA dan Para

Investornya, menunjuk pihak lain yang mewakili KIK-EBA dalam memenuhi kewajiban

perpajakan, yaitu Bank Kustodian.

Di lain pihak, dalam KIK (biasa), baik peraturan-peraturan Bapepam atau tentang

pasar modal dan Direktorat Jenderal Pajak, belum tidak menunjuk pihak yang mewakili

KIK apabila terjadi yang mengharuskan adanya seorang wakil.

Penentuan mengenai pengurus atau pihak yang paling bertanggung jawab untuk

mewakili KIK menimbulkan perdebatan. Apabila dalam penentuan pengertian pengurus

menggunakan pendekatan fungsi maka manajer investasi memiliki fungsi yang lebih

dominan karena manajer investasilah yang dapat memerintahkan bank kustodian atas

aliran uang yang berkaitan dengan investasi. Selain itu, pihak yang wajib melakukan

pernyataan pendaftaran ke Bapepam adalah manajer investasi.

Page 19: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

Dalam pendekatan fund administrator, Bank kustodian memiliki kedudukan yang

sangat kuat karena dalam Pasal 56 undang-undang tentang pasar modal disebutkan bahwa

bank kustodian bertindak atas nama pemegang unit penyertaan modal. Dalam praktiknya,

modal-modal yang terkumpul dari para investor diivestasikan oleh manajer investasi

dengan mengatas-namakan bank kustodian. Apabila terdapat keuntungan dari investasi

yang dilakukan oleh manajer investasi maka bank kustodian yang akan melakukan

pembagian sesuai dengan proporsinya masing-masing sebagaimana telah ditentukan

dalam prospektus dan KIK.

KESIMPULAN

Berdasarkan ulasan yang disampaikan maka penanggung jawab reksadana pada dasarnya

tergantung substansi permasalahannya, yang dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Menurut Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-147/PJ/2003 tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan Yang Diterima atau Diperoleh KIK-EBA dan Para

Investornya, menunjuk pihak lain yang mewakili KIK-EBA dalam memenuhi kewajiban

perpajakan, yaitu Bank Kustodian.

2. Dalam peranannya sebagai penanggungjawab reksadana, bank kustodian

bertanggungjawab atas pengadministrasian dana, sebagai penyimpan dana kolektif,

pengawas dan penyusun laporan keuangan serta pembagian deviden. Jika dimungkinkan

adanya laporan keuangan fiktif maka bank kustodianlah yang paling bertanggungjawab.

3. Dalam peranannya sebagai penganggungjawab alokasi investasi, manajer investasi

merupakan penanggungjawab penuh dalam pembuatan keputusan penanaman investasi di

pasar modal ataukah pasar uang, dalam hal ini adalah konsentrasi portofolio.

4. Dalam peranannya sebagai penanggungjawab tindak pidana dalam proses KIK-EBA,

maka antara bank kustodian dan manajer investasi memiliki tanggungjawab yang sama.

5. Dalam pelaksanaan KIK, wakil pemerintah dalam mengawasi kegiatan secara global

adalah Bapepam yang berada dalam tingkatan tertinggi struktur pelaksanaan KIK.

Page 20: Bank Kustodian Sebagai Penanggung Jawab ReksaDana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif - KUP

DAFTAR PUSTAKA

Siamat,Dahlan.2005.Manajemen Lembaga Keuangan edisi kelima.Jakarta:Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

www.google.com. keyword key “bank kustodian” akses : sabtu, 25 Juli 2009

www.google.com. keyword key “penanggung jawab reksadana KIK” akses : Sabtu, 25 Juli 2009

www.google.com. keyword key “KIK” akses : Sabtu, 25 Juli 2009