Upload
truongdung
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2019
Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
iii
Kata Pengantar
ALHAMDULILLAH dengan rahmat dan hidayah-Nya, petunjuk teknis
pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok
Pesantren telah selesai dan menjadi pedoman pelaksanaan
penerima manfaat bantuan kemitraan bagi pondok pesantren.
Buku Petunjuk teknis pelaksanaan Bantuan Operasional
Sekolah pada Pondok Pesantren digunakan untuk Program
Bantuan Kemitraan Tahun Anggaran 2019. Isi buku ini tentang
konten dan esensi bantuan, teknis pelaksanaan bantuan, stan-
dard dan spesifikasi pembangunan, tugas dan fungsi masing-
masing jenjang organisasi, pengendalian dan pengawasan serta
layanan pengaduan masyarakat.
Buku ini diterbitkan dalam rangka memberikan petunjuk,
rambu-rambu dan arah perjalanan pelaksanaan bantuan ke-
mitraan. Diharapkan, penerima manfaat bantuan ini dapat melak-
sanakan dengan baik, efisien, efektif dan dapat dipertanggung-
jawabkan baik mutu pembangunan maupun tertib administrasi
laporan keuanganya.
KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Telp. (021) 3811810, Fax. (021) 34833980
JAKARTA
iv Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Dengan demikian, pemberi dan penerima manfaat bantuan
kemitraan ini dapat melaksanakan tugas masing-masing sesuai
dengan petunjuk teknis yang sudah dijelaskan dalam buku ini,
sehingga pada akhirnya bantuan tersebut dapat memberikan
manfaat untuk meningkatkan mutu, layanan dan akses pendi-
dikan keagamaan kita.
Demikian petunjuk teknis ini kami sampaikan, atas per-
hatian dan kerjasama semua pihak kami ucapkan terimakasih.
Jakarta, Desember 2018
An. Direktur Jenderal,
Direktur Pendidikan Diniyah
dan Pondok Pesantren
Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd NIP. 197001141994031002
v
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................. v
Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ................... vii
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang .................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .............................................. 4
C. Asas .................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ..................................................... 5
E. Pengertian Umum ............................................... 6
Bab II : Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
A. Tujuan BOS Pondok Pesantren ............................ 13
B. Pengelolaan BOS Pondok Pesantren .................... 14
C. Alokasi Anggaran ................................................. 17
D. Sasaran dan Kriteria ............................................ 21
E. Besaran Dana BOS Pondok Pesantren ................. 21
vi Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
F. Penyaluran dan Pengambilan Dana BOS
Pondok Pesantren ............................................... 23
G. Komponen Pembiayaan ....................................... 28
Bab III : Laporan Pertanggungjawaban, Larangan dan Sanksi
A. Pertanggungjawaban dan Pelaporan ................... 41
B. Ketentuan Perpajakan ......................................... 52
C. Larangan dan Sanksi ............................................ 53
Bab IV : Pengendalian, Pengawasan dan Layanan Pengaduan
Masyarakat
A. Pengendalian ....................................................... 55
B. Pengawasan ......................................................... 55
Bab V : Penutup .................................................................... 59
Lampiran-lampiran ................................................................. 61
***
vii
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR: 6931 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA PONDOK PESANTREN
TAHUN ANGGARAN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan akuntabilitas
dan simplifikasi pelaksanaan Bantuan Opera-
sional Sekolah pada Pondok Pesantren Tahun
Anggaran 2019, perlu Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Tahun Anggaran 2019;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-
mana dimaksud dalam huruf a, perlu
viii Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
menetapkan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok
Pesantren Tahun Anggaran 2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
ix Keputusan Direktorat Jenderal
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Nomor 5601);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 233,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Nomor 6138);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007
tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4769);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008
tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Repu-
blik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tam-
bahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4863);
x Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008
tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
91, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4864);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423);
11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 ten-
tang Organisasi Kementerian Negara (Lem-
baran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 8);
13. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015
tentang Kementerian Agama (Lembaran Ne-
gara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
168);
xi Keputusan Direktorat Jenderal
14. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017
tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non
Tunai (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 156);
15. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 851);
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/
PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran
Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Penda-
patan dan Belanja Negara(Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191);
17. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014
tentang Pendidikan Keagamaan Islam (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
822);
18. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2014
tentang Satuan Pendidikan Muadalah pada
Pondok Pesantren (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 972);
19. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014
tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada
Kementerian Agama (Berita Negara Republik
xii Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1740) sebagai-
mana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Pejabat
Perbendaharaan Negara Pada Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 2098);
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/
PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksana-
an Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/
Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1745);
21. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun
2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1655) sebagai-
mana telah diubah, terakhir dengan Peraturan
xiii Keputusan Direktorat Jenderal
Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Agama (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
2097);
22. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Ke-
menterian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/
PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2019.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH PADA PONDOK PESAN-
TREN TAHUN ANGGARAN 2019
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran
2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
xiv Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
KEDUA : Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2019
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
merupakan acuan dalam Pelaksanaan Bantuan
Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Tahun Anggaran 2019.
KETIGA : Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah pada
Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2019 yang
dilaksanakan sebelum Keputusan ini ditetapkan
dinyatakan tetap berlaku, dan untuk selanjutnya
tunduk kepada ketentuan dalam Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok
Pesantren Tahun Anggaran 2019 sebagaimana
dimaksud pada Diktum KESATU.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Desember 2018
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
KAMARUDDIN AMIN
1
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR: 6931 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA PONDOK PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2019
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
UNDANG-UNDANG Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendi-
dikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesem-
patan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi
pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehi-
dupan lokal, nasional, dan global. Pada Pasal 34 ayat 2
menyebutkan pemerintah dan pemerintah daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendi-
dikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3
menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab
2 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Kon-
sekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah
pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan
pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat dasar
(SD/MI, SMP/MTs, dan sederajat). Kementerian Agama yang
menangani pendidikan Madrasah dan Pesantren memiliki
tanggungjawab yang sama dengan lembaga pendidikan lain
dalam melaksanakan amanat UU tersebut.
Usaha untuk memenuhi amanat undang-undang ter-
sebut dilakukan melalui program wajib belajar 9 tahun.
Program yang telah dimulai dari tahun 1994 tersebut berhasil
dituntaskan dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs sederajat mencapai 98,2% pada tahun 2010.
Konsekuensi dari keberhasilan program Wajib Belajar 9
Tahun tersebut adalah meningkatnya jumlah siswa lulusan
MTs/sederajat yang harus ditampung oleh pendidikan
menengah. Pusat Data Statistik Pendidikan atau PDSP Kemen-
dikbud tahun 2011 menyatakan bahwa dari 4,2 juta lulusan
MTs/sederajat, hanya sekitar 3 juta yang melanjutkan ke
Sekolah Menengah (SM) dan sisanya sebesar 1,2 juta tidak
melanjutkan. Sementara pada waktu yang bersamaan, sekitar
159.805 siswa SM mengalami putus sekolah yang sebagian
besar disebabkan karena alasan ketidakmampuan membayar
biaya pendidikan.
3 Bab I: Pendahuluan
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, Pemerintah
mencanangkan program Wajib Belajar 12 Tahun yang
rintisannya dimulai pada tahun 2012 dengan Program
Menengah Universal. Salah satu dari tujuan program tersebut
adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat terutama
yang tidak mampu secara ekonomi untuk mendapatkan
layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.
Untuk mencapai tujuan Program Wajib Belajar 12 Tahun
tersebut, Pemerintah telah menyiapkan anggaran Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang akan disalurkan kepada
SMA/SMK/MA/sederajat negeri dan swasta, termasuk juga
kepada satuan pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan
muadalah pada pondok pesantren, serta pendidikan kese-
taraan pada pondok pesantren salafiyah yang diselenggarakan
oleh pondok pesantren di seluruh Indonesia. Tujuan digulir-
kannya program BOS ini adalah secara bertahap membantu
siswa miskin memenuhi kebutuhan biaya pendidikan dalam
rangka Wajib Belajar 12 Tahun.
Pemberian BOS bagi satuan pendidikan diniyah formal,
satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren, serta
pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah yang
diselenggarakan oleh pondok pesantren, dilaksanakan dalam
bentuk program Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok
Pesantren.
Untuk memberikan acuan dalam Pelaksanaan Bantuan
Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren tahun anggaran
4 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
2019, telah disusun Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2019 yang
ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2019. Dalam rangka
peningkatan akuntabilitas dan simplifikasi pelaksanaan
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren Tahun
Anggaran 2019, dipandang perlu untuk menyusun Petunjuk
Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Tahun Anggaran 2019.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Penyusunan Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk
Untuk memberikan acuan dalam Pelaksanaan Bantuan
Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren pada tahun
anggaran 2019.
2. Tujuan
Penyusunan Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk
mengatur mekanisme pengelolaan Bantuan Operasional
Sekolah pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2019 agar
tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan ber-
tanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
5 Bab I: Pendahuluan
C. Asas
Asas yang digunakan sebagai acuan penggunaan
Wewenang bagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkan
Keputusan dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan
administrasi pemerintahan sebagaimana dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Peme-
rintahan, yaitu asas legalitas, asas perlindungan terhadap hak
asasi manusia, serta asas umum pemerintahan yang baik
(AUPB) yang mencakup asas kepastian hukum, asas keman-
faatan, asas ketidakberpihakan, asas kecermatan, asas tidak
menyalahgunakan wewenang, asas keterbukaan, asas kepen-
tingan umum, dan asas pelayanan yang baik.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi: Penda-
huluan, Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren, Laporan Per-
tanggungjawaban, Ketentuan Perpajakan, Larangan dan
Sanksi, Tugas dan Tanggungjawab Organisasi, Pengendalian
dan Pengawasan, serta Penutup.
6 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
E. Pengertian Umum
1. Bantuan Operasional Sekolah Pada Pondok Pondok
Pesantren, yang selanjutnya disebut BOS Pondok Pesan-
tren adalah program pemerintah untuk penyediaan
pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan
pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan muadalah
pada pondok pesantren, serta pendidikan kesetaraan pada
pondok pesantren salafiyah yang diselenggarakan oleh
pondok pesantren.
2. Pendidikan keagamaan Islam adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang
ajaran agama Islam dan/atau menjadi ahli ilmu agama Islam
dan mengamalkan ajaran agama Islam.
3. Pondok Pesantren yang selanjutnya disebut Pesantren
adalah Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam yang
diselenggarakan oleh masyarakat yang menyelenggarakan
Satuan Pendidikan Pesantren dan/atau secara terpadu
dengan jenis pendidikan lainnya.
4. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang
harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung
jawab pemerintah dan pemerintah daerah.
5. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur
dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
7 Bab I: Pendahuluan
6. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang.
7. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur
pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan
menengah, yang diselenggarakan pada satuan pendidikan
berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan
kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang
berbentuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.
8. Pendidikan Menengah adalah jenjang pendidikan pada jalur
pendidikan formal yang merupakan lanjutan pendidikan
dasar, berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah
Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang
sederajat.
9. Pendidikan diniyah formal adalah lembaga pendidikan
keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh dan berada di
dalam pesantren secara terstruktur dan berjenjang pada
jalur pendidikan formal.
10. Satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren yang
selanjutnya disebut satuan pendidikan muadalah adalah
Satuan Pendidikan Keagamaan Islam yang diseleng-
garakan, oleh dan berada pada Pesantren dengan mengem-
bangkan kurikulum sesuai kekhasan Pesantren dengan
8 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
basis kitab kuning atau Dirasah Islamiyah dengan pola
pendidikan mu’allimin secara berjenjang dan terstruktur
yang dapat disetarakan dengan jenjang pendidikan dasar
dan menengah pada Kementerian Agama.
11. Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum
setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakupi
program Paket A, Paket B, dan Paket C serta pendidikan
kejuruan setara SMK/MAK yang berbentuk Paket C
Kejuruan.
12. Pendidikan kesetaraan tingkat ula adalah pendidikan
kesetaraan jenjang pendidikan dasar pada Pondok Pesan-
tren Salafiyah yang setara dengan SD/MI.
13. Pendidikan kesetaraan tingkat wustha adalah pendidikan
kesetaraan jenjang pendidikan dasar pada Pondok
Pesantren Salafiyah setara dengan SMP/MTs.
14. Pendidikan kesetaraan tingkat ulya adalah pendidikan
kesetaraan jenjang pendidikan menengah pada Pondok
Pesantren Salafiyah yang setara dengan SMA/MA/SMK/
MAK.
15. Madrasah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan
Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum
dan kejuruan dengan kekhasan agama Islam yang
mencakup Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI),
9 Bab I: Pendahuluan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
16. Pendidikan Menengah Universal yang selanjutnya disebut
PMU adalah program pendidikan yang memberikan layanan
seluas-luasnya kepada seluruh warga negara Republik
Indonesia untuk mengikuti pendidikan menengah yang
bermutu.
17. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya
disingkat DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran
yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN).
18. Pengguna Anggaran Kementerian Agama yang selanjutnya
disebut PA adalah Menteri Agama sebagai pejabat peme-
gang kewenangan penggunaan anggaran pada Kemen-
terian Agama.
19. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian dari kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Agama.
20. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit
organisasi yang melaksanakan kegiatan Kementerian
Agama yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran.
10 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
21. Biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tidak
langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, peme-
liharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi,
konsumsi, pajak, asuransi, dan lain-lain sebagaimana
ketentuan peraturan perundang-undangan.
22. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat
PPK adalah pejabat yang melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran belanja negara.
23. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
adalah Direktorat pada Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI yang melaksanakan peru-
musan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bim-
bingan teknis serta evaluasi di bidang pendidikan diniyah
dan pondok pesantren.
24. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS
adalah bidang pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi yang melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan dan pengelolaan sistem informasi di bidang
pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
25. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS
adalah seksi pada Kantor Kementerian Agama Kab/Kota
yang melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, pembi-
naan serta pengelolaan data dan informasi di bidang
pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
11 Bab I: Pendahuluan
26. Aparat Pengawas Intern Pemerintah adalah pengawas
internal pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP
yang melakukan pengawasan melalui audit, review,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
27. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana peker-
jaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri
oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, ins-
tansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.
28. Kelompok Masyarakat (POKMAS) adalah sekumpulan
orang yang dibentuk oleh masyarakat untuk mewujudkan
kesamaan maksud dan tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, pendidikan agama dan pendidikan keaga-
maan, dan kemanusiaan yang tidak membagikan keun-
tungan kepada anggotanya.
29. Surat Perjanjian yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan Kelompok masya-
rakat.
30. Kuitansi adalah lembar bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh
PPK.
31. Pakta Integritas adalah surat pernyataan kesanggupan
melaksanakan BOS Pondok Pesantren secara akuntabel,
efektif, efisien dan bebas dari korupsi.
12 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
32. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Tim
Perencana, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan
data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan
oleh Tim Pelaksana untuk melaksanakan BOP Pondok
Pesantren.
33. Jadwal Pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan pembangunan, terdiri atas tahap pelaksanaan
yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilak-
sanakan
***
13
Bab II
Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
A. Tujuan BOS Pondok Pesantren
1. Meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan
pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang ber-
mutu, menuju program wajib belajar 12 tahun pada layanan
Pendidikan Keagamaan Islam.
2. Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh
santri miskin pada satuan pendidikan diniyah formal, satuan
pendidikan muadalah pada pondok pesantren, serta
pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah
yang diselenggarakan oleh pondok pesantren.
3. Meringankan beban biaya operasional sekolah pada satuan
pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan muadalah
pada pondok pesantren, serta pendidikan kesetaraan pada
pondok pesantren salafiyah yang diselenggarakan oleh
pondok pesantren.
14 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
4. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity)
bagi santri untuk mendapatkan layanan pendidikan yang
terjangkau dan bermutu.
B. Pengelolaan BOS Pondok Pesantren
1. Pengelola BOS Pondok Pesantren berbentuk Tim Pelaksana
Kegiatan yang terdiri dari unsur pusat dan unsur daerah.
2. Unsur Pusat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil pada Direk-
torat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, serta
unsur Non-Pegawai Negeri Sipil sebagai Pelaksana Teknis.
3. Unsur Daerah terdiri dari Pegawai Negeri Sipil pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kemen-
terian Agama Kabupaten/Kota, serta unsur Non-Pegawai
Negeri Sipil sebagai Pelaksana Teknis.
4. Tugas unsur pusat Pengelola BOS pada Pondok Pesantren:
a. menyusun rancangan program;
b. menetapkan alokasi dana dan sasaran BOS tiap provinsi;
c. menyusun petunjuk teknis BOS pondok pesantren;
d. melakukan sosialisasi petunjuk teknis BOS pondok
pesantren;
e. merencanakan dan melaksanakan monitoring dan
evaluasi;
15 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
f. memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat;
g. memonitor perkembangan penyelesaian penanganan
pengaduan yang dilakukan oleh pengelola BOS pondok
pesantren dari unsur daerah; dan
h. melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada
instansi terkait.
5. Tugas unsur daerah Pengelola BOS pada Pondok Pe-
santren:
a. mengangkat Pejabat Pembuat Komitmen yang ber-
wenang mencairkan dana BOS;
b. Kantor Wilayah Kementerian Agama menetapkan alokasi
dana BOS untuk setiap Pondok Pesantren penerima BOS
pada tiap Kabupaten/Kota;
c. merencanakan, melakukan sosialisasi, dan pelatihan
program BOS di tingkat wilayah;
d. melakukan pendampingan kepada pondok pesantren;
e. melakukan pendataan Pondok Pesantren penerima BOS;
f. menyalurkan dana BOS ke pesantren sesuai dengan
kebutuhan;
g. merencanakan dan melaksanakan monitoring dan
evaluasi;
16 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
h. memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat;
i. bertanggungjawab terhadap kasus penyimpangan peng-
gunaan dana BOS di tingkat wilayah; dan
j. melaporkan realisasi dana BOS kepada Tim Pusat
pengelola BOS pada Pondok Pesantren;
6. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengelola BOS Pondok
Pesantren dari unsur pusat berkoordinasi dengan Pengelola
BOS Pondok Pesantren dari unsur daerah.
7. Pengelolaan BOS Pondok Pesantren pada masing-masing
pondok pesantren dilaksanakan oleh tim yang dibentuk oleh
satuan pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan mua-
dalah pada pondok pesantren, atau pendidikan kesetaraan
pada pondok pesantren salafiyah yang bertugas untuk:
a. mengirimkan data santri sebagai dasar penetapan dana
BOS Pondok Pesantren pada tiap semester (Formulir
BOS-02);
b. melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima dengan
data santri yang ada, dan apabila jumlah dana yang
diterima melebihi dan atau kekurangan dari yang
semestinya, maka harus segera memberitahukan ke-
pada Pengelola BOS Pondok Pesantren dari unsur
daerah;
c. mengidentifikasi santri miskin yang akan dibebaskan
dari segala jenis iuran (Formulir BOS-03);
17 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
d. mengelola dana BOS secara transparan dan ber-
tanggungjawab;
e. mengumumkan rencana penggunaan dana BOS Pondok
Pesantren menurut komponen dan besar dananya;
f. mengumumkan besar dana BOS yang digunakan Pondok
Pesantren;
g. membuat laporan pertanggungjawaban dana BOS pada
Pondok Pesantren secara lengkap;
h. bertanggungjawab terhadap penyimpangan penggunaan
dana BOS di pondok pesantren;
i. memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat; dan
j. menyimpan bukti-bukti pengeluaran asli dengan baik
dan terarsip dengan rapih.
C. Alokasi Anggaran
1. Anggaran Dana BOS Pondok Pesantren Tahun Anggaran
2019 dialokasikan dalam DIPA Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi atau dalam DIPA Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota.
2. Anggaran Dana BOS Pondok Pesantren Tahun Anggaran
2019 disalurkan dalam bentuk Bantuan Pemerintah jenis
Bantuan Operasional, dan yang bertindak sebagai Pemberi
18 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Bantuan adalah Satker yang memiliki kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran BOS Pondok
Pesantren.
3. Mekanisme Alokasi Dana BOS Pondok Pesantren
a. Unsur pusat Pengelola BOS Pondok Pesantren mengum-
pulkan data jumlah santri sebagai dasar penetapan dana
BOS pada tiap Kabupaten/Kota dari unsur daerah
Pengelola BOS Pondok Pesantren.
b. Data jumlah santri harus dikirimkan dengan format yang
ditetapkan oleh Sistem Informasi dan Manajemen
Pendidikan (EMIS/Education Management Information
System) Pendidikan Islam.
c. Atas dasar data jumlah santri Pondok Pesantren pada
tiap Kabupaten/Kota tersebut, Direktorat Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren menetapkan alokasi dana
BOS Pondok Pesantren pada tiap provinsi yang dituang-
kan dalam DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabu-
paten/Kota.
d. Setelah menerima alokasi dana BOS dari Direktorat
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kantor Wila-
yah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kemen-
terian Agama Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
ulang data jumlah santri tiap Pondok Pesantren sebagai
19 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
dasar dalam menetapkan alokasi di tiap Pondok
Pesantren;
e. Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota menetapkan lem-
baga Pondok Pesantren yang bersedia menerima dana
BOS melalui Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani
oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota, dilampiri daftar nama Pondok
Pesantren dan besar dana bantuan yang diterima
sebagaimana Formulir BOS-01.
f. unsur daerah Pengelola BOS Pondok Pesantren
mengirimkan SK alokasi dana BOS dan lampirannya
tersebut kepada Pondok Pesantren penerima dana BOS
Pondok Pesantren
g. Pondok Pesantren yang bersedia menerima dana BOS
Pondok Pesantren harus menandatangani Perjanjian
Kerjasama sebagaimana pada Formulir BOS-06;
h. Dalam menetapkan alokasi dana BOS tiap Pondok
Pesantren penerima dana BOS, perlu dipertimbangkan
bahwa dalam satu tahun anggaran terdapat dua periode
tahun pelajaran yang berbeda, sehingga perlu acuan
sebagai berikut:
20 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
1) Alokasi dana BOS Pondok Pesantren untuk periode
Januari-Juni 2019 didasarkan pada jumlah santri
semester kedua tahun pelajaran 2018/2019.
2) Alokasi dana BOS untuk periode Juli-Desember 2019
didasarkan pada data jumlah santri semester per-
tama tahun pelajaran 2019/2020, oleh karena itu
setiap pondok pesantren diminta agar mengirimkan
data jumlah santri kepada unsur daerah Pengelola
BOS Pondok Pesantren, segera setelah masa pendaf-
taran santri baru tahun 2019/2020 selesai.
4. Anggaran biaya operasional kegiatan yang meliputi biaya
pengelolaan, biaya pelaporan, biaya penyaluran dana man-
faat, biaya koordinasi, biaya sosialisasi, biaya monitoring
evaluasi, dan pengawasan, biaya pengendalian program,
serta biaya pengadaan barang dan jasa, dialokasikan
berdasarkan kebutuhan dalam DIPA Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam serta dalam DIPA Kantor Wilayah Kemen-
terian Agama Provinsi dan/atau dalam DIPA Satker Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
5. Pelaksanaan anggaran dilaksanakan sesuai dengan keten-
tuan peraturan perundang-undangan.
21 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
D. Sasaran dan Kriteria
1. Sasaran
Sasaran penerima dana BOS Pondok Pesantren
adalah satuan pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan
muadalah pada pondok pesantren, serta pendidikan kese-
taraan pada pondok pesantren salafiyah yang diseleng-
garakan oleh pondok pesantren.
2. Kriteria
Kriteria satuan pendidikan diniyah formal, satuan
pendidikan muadalah pada pondok pesantren, serta
pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah
yang diselenggarakan oleh pondok pesantren penerima
BOS Pondok Pesantren adalah:
a. Memiliki izin operasional; dan
b. Memiliki santri penerima BOS yang tidak terdaftar
sebagai siswa pada sekolah atau madrasah.
E. Besaran Dana BOS Pondok Pesantren
1. Besaran dana BOS Pondok Pesantren ditentukan berdasar-
kan jumlah santri pada kategori jenjang pendidikan yang
diikuti, yang ditetapkan pada setiap tahun anggaran, dan
berlaku secara nasional;
22 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
2. Kategori jenjang pendidikan yang diikuti sebagaimana
dimaksud pada angka 1 meliputi:
a. Kategori Kesatu, apabila memenuhi salah satu dari
kriteria berikut:
1) Pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren
salafiyah tingkat Ula;
2) Satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren
setingkat madrasah ibtidaiyah (MI); atau
3) Satuan pendidikan diniyah formal tingkat ula.
b. Kategori Kedua, apabila memenuhi salah satu dari
kriteria berikut:
1) Pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren
salafiyah tingkat Wustha;
2) Satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren
setingkat madrasah tsanawiyah (MTs); atau
3) Satuan pendidikan diniyah formal tingkat wustha.
c. Kategori Ketiga, apabila memenuhi salah satu dari
kriteria berikut:
1) Pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren
salafiyah tingkat ulya;
2) Satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren
setingkat madrasah aliyah (MA); atau
3) Satuan pendidikan diniyah formal tingkat ulya.
23 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
3. Besaran Dana BOS Pondok Pesantren per-santri per-tahun
untuk Tahun Anggaran 2019 ditetapkan sebagai berikut:
a. Kategori Kesatu, sebesar Rp. 800,000.- (delapan ratus
ribu rupiah).
b. Kategori Kedua, sebesar Rp. 1,000,000- (satu juta
rupiah).
c. Kategori Ketiga, sebesar Rp. 1,400,000- (satu juta empat
ratus ribu rupiah).
F. Penyaluran dan Pengambilan Dana BOS Pondok
Pesantren
1. Penyaluran dana BOS Pondok Pesantren dilakukan melalui
mekanisme Pembayaran Langsung (LS) ke rekening bank
satuan pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan mua-
dalah pada pondok pesantren, atau pendidikan kesetaraan
pada pondok pesantren salafiyah yang diselenggarakan
oleh pondok pesantren.
2. Untuk memudahkan pengendalian, satuan pendidikan
diniyah formal, satuan pendidikan muadalah pada pondok
pesantren, atau pendidikan kesetaraan pada pondok
pesantren salafiyah yang diselenggarakan oleh pondok
pesantren dihimbau untuk membuat rekening bank untuk
BOS Pondok Pesantren yang terpisah dengan rekening bank
yang lain.
24 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
3. Penetapan Pejabat Perbendaharaan.
a. Dalam hal DIPA dana BOS Pondok Pesantren dialokasi-
kan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi,
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud
dapat menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
khusus pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang pada
Kanwil Kementerian Agama Provinsi melalui Surat
Keputusan.
b. Dalam hal DIPA dana BOS Pondok Pesantren dialokasi-
kan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota,
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud
dapat menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
khusus pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang
sesuai kebutuhan melalui Surat Keputusan.
4. Syarat penyaluran dana BOS Pondok Pesantren.
a. Dalam pengajuan pencairan dana BOS pada tiap tahap
pencairan, pondok pesantren harus menyampaikan Ren-
cana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren (RKAP).
b. PPK menerbitkan Surat Keputusan tentang Penetapan
Pondok Pesantren Penerima Bantuan Operasional Se-
kolah yang disahkan oleh KPA pada tiap tahap.
c. Atas nama KPA, PPK membuat Perjanjian Kerjasama
dengan kepala satuan pendidikan diniyah formal/satuan
pendidikan muadalah pada pondok pesantren, atau
kepala/penanggung jawab pendidikan kesetaraan pada
25 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
pondok pesantren salafiyah sebagai penerima dana BOS,
yang memuat hak dan kewajiban antara kedua belah
pihak, dan jika terjadi perubahan isi kerjasama, maka
perlu dilakukan adendum antara kedua belah pihak.
d. PPK melakukan pencairan dana BOS kepada Pondok
Pesantren berdasarkan permohonan penerima bantuan
yang dilampirkan dengan RKAP, Perjanjian Kerjasama
yang sudah ditandatangani kedua belah pihak dan
kuitansi/bukti penerimaan yang sudah ditandatangani
oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/satuan
pendidikan muadalah pada pondok pesantren, atau
kepala/penanggung jawab pendidikan kesetaraan pada
pondok pesantren salafiyah;
e. Pencairan pada tiap tahap (tahap I dan II), dilampiri
Kuitansi/bukti penerimaan uang yang sudah ditanda-
tangani oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/
satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren,
atau kepala/pimpinan pendidikan kesetaraan pada pon-
dok pesantren salafiyah dan Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Belanja (SPTB);
f. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pen-
cairan dana BOS yang diajukan Pondok Pesantren sesuai
dengan Petunjuk Teknis.
g. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk
Teknis, PPK menyampaikan informasi kepada Pondok
26 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Pesantren untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen
permohonan.
5. Penyaluran dana BOS Pondok Pesantren
a. Pada Tahun Anggaran 2019, dana BOS akan diberikan
selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember
2019, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 dan
semester 1 tahun pelajaran 2019/2020, dilakukan pada
setiap semester.
b. Mekanisme pencairan dana BOS untuk Pondok Pesan-
tren menggunakan mekanisme pembayaran langsung
(LS) dalam bentuk uang kepada Pondok Pesantren
melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN). Pencairan dana BOS dengan mekanisme pemba-
yaran langsung dilakukan melalui dua tahap:
1) Tahap I sebesar 50% (lima puluh persen) dari
keseluruhan dana setelah syarat penyaluran telah
selesai/lengkap, dibayarkan paling lambat minggu ke-
empat bulan April, dengan dilampiri:
a) Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesan-
tren (RKAP);
b) Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani
oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/
satuan pendidikan muadalah pada pondok pesan-
tren, atau penanggung jawab pendidikan
27 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah,
serta PPK; dan
c) Kuitansi/bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan
diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada
pondok pesantren/penanggung jawab pendidikan
kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah.
2) Tahap II sebesar 50% (lima puluh persen) dari keselu-
ruhan dana, apabila dana pada tahap I telah diper-
gunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% dan sete-
lah syarat penyaluran telah selesai/lengkap, dibayar-
kan paling lambat minggu ke-empat bulan September
dengan dilampiri:
a) Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesan-
tren (RKAP);
b) Kuitansi/bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan
diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada
pondok pesantren/penanggung jawab pendidikan
kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah; dan
c) Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB).
c. PPK menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
setelah semua syarat penyaluran dana BOS sudah
lengkap dan selesai dilaksanakan.
28 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
d. PPSPM menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM)
yang ditujukan kepada KPPN berdasarkan pengajuan
SPP dari PPK.
e. Penyampaian laporan pertanggungjawaban dana BOS
dari Pondok Pesantren sesuai dengan surat perjanjian
kerjasama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir
tahun anggaran meliputi:
1) Laporan jumlah dana yang diterima dan yang telah
digunakan.
2) Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilak-
sanakan dan bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
3) Jika terdapat sisa dana BOS Pondok Pesantren pada
akhir tahun anggaran melampirkan bukti surat
setoran sisa dana ke rekening Kas Negara.
G. Komponen Pembiayaan
1. Penggunaan dana BOS Pondok Pesantren harus didasarkan
pada kesepakatan dan keputusan bersama antara kepala
satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan
muadalah pada pondok pesantren, atau kepala/pimpinan
pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah,
Dewan Guru/Asatidz, dan pimpinan pondok pesantren.
2. Dana BOS Pondok Pesantren, dapat digunakan untuk
membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut:
29 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
1 Pengembangan Perpustakaan
Membeli atau menggandakan buku teks pelajaran umum sebanyak jumlah siswa
Mengganti buku teks yang rusak/ menambah kekurangan untuk memenuhi rasio satu siswa satu buku
Membeli buku referensi
Membeli buku teks pelajaran agama
Membeli kitab kuning
Pembelian kitab suci Al-Qur’an
Langganan publikasi berkala
Pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan
Pengembangan database perpustakaan
Dalam pembelian buku pegangan guru maupun buku teks pelajaran diutamakan dalam menunjang kurikulum Pondok Pesantren penyelenggara wajib belajar. Apabila buku tersebut sudah dibiayai dari sumber dana yang lain, maka pembelian yang bersumber dari dana BOS bersifat melengkapi dari kekurangan yang ada.
Untuk Pengembangan/ Pengadaan Data Base Perpustakaan tidak bersifat rutinitas tahunan, kecuali pemeliharaan (maintenance)
2. Kegiatan dalam rangka
Penggandaan formulir pendaftaran
Standar pembiayaan mengacu kepada standar
30 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
penerimaan santri baru
Pembuatan spanduk dalam hal penerimaan santri baru
Konsumsi dan honor panitia
Transport untuk berkoordinasi ke instansi/lembaga lain
kegiatan lainnya yang menurut sifatnya terkait dengan penerimaan santri baru
Biaya Masukan (SBM) Kementerian Keuangan
3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler
Pengembangan pendidikan karakter
Pembelajaran remedial
Pembelajaran pengayaan
Pemantapan persiapan ujian
Pramuka
Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, dan palang merah remaja
Pendidikan lingkungan hidup
Organisasi kesantrian
UKS
Termasuk untuk:
Honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran dan/atau biaya transportasinya
Biaya transportasi dan akomodasi santri/ustadz dalam rangka mengikuti lomba
Biaya pendaftaran mengikuti lomba
Membeli alat olah raga, alat kesenian dan perlengkapan ekstra kurikuler lainnya
31 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
Pembiayaan lomba-lomba yang tidak dibiayai atau sebagian dibiayai dari dana pemerintah/pemerintah daerah dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya
Konsumsi asatidz dalam kegiatan pembelajaran di malam hari
4. Kegiatan Ulangan dan Ujian
Ulangan harian
Ulangan Tengah Semester
Ulangan Akhir Semester/ulangan kenaikan kelas
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk Pendidikan Kesetaraan.
Ujian Akhir Satuan Pendidikan Muadalah
Ujian Akhir PDF Berstandar Nasional (UNPDFBN)/Imtihan Wathani
Fotocopy/penggandaan soal dan lembar jawaban
Biaya koreksi untuk ujian sekolah/kepesantrenan
Biaya mengawas ujian sekolah/kepesantrenan atau ujian nasional selama tidak dibiayai/dianggarkan dari sumber dana yang lain (APBN/D)
Biaya transport pengawas ujian di luar pondok tempat mengajar yang tidak dibiayai oleh pemerintah/pemerintah daerah
Pembiayaan Berdasarkan Standar Biaya Masukan (SBM)
32 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai
Buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, buku raport, administrasi guru dan siswa, Alat Tulis kantor (termasuk tinta printer, CD dan flashdisk) dan belanja bahan kegiatan lainnya
Air minum mineral sesuai galon/kemasan
Pengadaan suku cadang alat kantor
Alat-alat kebersihan Pondok Pesantren
Belanja barang berprinsip kewajaran dan kepatuhan
33 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
6. Langganan daya dan jasa
Listrik, air, telepon, internet (fixed/mobile modem), baik dengan cara berlangganan maupun prabayar
Pembiayaan penggunaan listrik, air, telepon, internet termasuk untuk pemasangan baru
Membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di pondok tidak ada jaringan listrik
Pembayaran iuran kebersihan
Penggunaan layanan Internet dapat dilakukan untuk maksimal sebesar Rp. 1.250.000,00 per bulan
7 Perawatan Pondok Pesantren
Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela
Perbaikan meubelair, perbaikan sanitasi pondok (kamar mandi dan WC), perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas pondok lainnya
Kamar mandi dan WC santri harus dijamin berfungsi dengan baik
Penggunaan dana BOS untuk perawatan Pondok Pesantren tidak lebih dari Rp. 10.000.000,00 untuk setiap item kegiatan
34 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
Pemeliharaan perabot perpustakaan
Pemeliharaan dan peralatan dan AC perpustakaan
8 Pembayaran honorarium bulanan guru/ustadz honorer dan tenaga kependidikan honorer.
Guru/ustadz honorer Pegawai administrasi
Pegawai perpustakaan
Tenaga Laboran
Penjaga/wali asrama Pondok Pesantren
Satpam
Pegawai kebersihan
Tenaga operator data Pondok Pesantren selama tidak dibiayai dari sumber dana lainnya (APBN/D)
-
9. Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan
KKG/MGMP
FKPP/MKPPP/FKPKPS
Forum atau Pokja yang terkait dengan Pondok Pesantren
Menghadiri seminar/pelatihan yang terkait langsung dengan peningkatan mutu
Biaya pendaftaran, akomodasi dan transport seminar/pelatihan yang dilakukan oleh instansi/lembaga lain apabila tidak dibiayai oleh instansi/lembaga tersebut sebagai penyelenggara
35 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
pendidik dan tenaga kependidikan yang ditugaskan oleh Pondok Pesantren
Pondok Pesantren dapat mengadakan pengembangan profesi guru atau peningkatan tenaga kependidikan satu kali/tahun selama tidak dibiayai dari sumber dana lainnya (APBN/D)
10. Membantu santri miskin yang belum menerima bantuan program lain seperti KIP
Pemberian tambahan bantuan biaya transportasi bagi santri miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke Pondok Pesantren
Membeli alat transportasi sederhana bagi santri miskin yang akan menjadi barang inventaris Pondok Pesantren (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll)
Membantu membeli seragam, sepatu dan alat tulis.
Tidak diperkenankan adanya pembiayaan ganda dari dana PIP atau sumber dana lainnya.
36 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
11. Pembiayaan pengelolaan BOS
Penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS
Biaya transportasi rapat koordinasi terkait program BOS
Penyusunan RKP/RKAP berdasarkan evaluasi Pondok Pesantren
12. Pembelian dan perawatan perangkat komputer
Desktop/work station
Membeli laptop
Membeli proyektor
Printer
Scanner
Printer 1 unit/tahun
Desktop/workstation maksimum 3 unit untuk setingkat Ula dan 5 unit untuk setingkat Wustha dan Ulya
Laptop 1 unit dengan harga maksimum Rp. 8 juta dan dibeli di toko resmi
Proyektor maksimum 2 unit denga harga tiap unit maksimum Rp. 6 juta dan dibeli di toko resmi
37 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
No Komponen
Pembiayaan Item
Pembiayaan Penjelasan
Peralatan tersebut harus dicatat sebagai inventaris Pondok Pesantren
13. Pembelian peralatan ibadah
Pembelian mukena, sajadah, dan sarung untuk disimpan di mesjid atau mushola pesantren
14. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 13 telah terpenuhi sesuai kebutuhan pendanaan-nya dari dana BOS
Alat peraga/media pembelajaran
Mesin ketik
Peralatan UKS
Pembelian meja dan kursi jika meja dan kursi yang ada sudah rusak berat/tidak layak pakai
Pengadaan perangkat CBT/jaringan komputer sesuai kebutuhan terkait UNBK
Penggunaan dana untuk komponen ini harus dilakukan melalui rapat dengan dewan Asatidz dan Wali Santri
3. Mekanisme Pembelian Barang/Jasa
Pembelian barang/jasa dilakukan oleh pondok pesan-
tren, atau satuan pendidikan diniyah formal/satuan
pendidikan muadalah pada pondok pesantren/pendidikan
38 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah dilakukan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis dalam
menentukan barang dan tempat pembeliannya sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan
cara membandingkan harga penawaran dari penyedia
barang/jasa dengan harga pasar dan melakukan
negosiasi;
b. Memperhatikan kualitas barang/jasa, ketersediaan, dan
kewajaran harga;
c. Membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan
penyedia barang/jasa;
d. Diketahui oleh Pimpinan Pondok Pesantren;
e. Terkait dengan biaya untuk rehabilitasi ringan/pemeli-
haraan bangunan Pondok Pesantren, Pondok Pesantren
harus:
1) Membuat rencana kerja;
2) Memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut dengan standar upah yang berlaku
di masyarakat.
4. Prioritas utama penggunaan dana BOS Pondok Pesantren
adalah untuk kegiatan operasional satuan pendidikan
diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok
39 Bab II: Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren
pesantren, atau pendidikan kesetaraan pada pondok
pesantren salafiyah.
5. Penggunaan dana BOS Pondok Pesantren untuk belanja
pegawai (honor asatidz/tenaga kependidikan honorer dan
honor-honor kegiatan) yang lebih besar dari 50% dari total
dana BOS yang diterima dalam satu tahun diperkenankan
atas dasar persetujuan tertulis dari PPK berdasarkan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
***
40 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
41
Bab III
Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Ketentuan Perpajakan,
Serta Larangan dan Sanksi
A. Pertanggungjawaban dan Pelaporan
1. Tingkat Pondok Pesantren
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren
(RKAP)
1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren
(RKAP) harus memuat rencana penerimaan dan
rencana penggunaan uang dari semua sumber dana
yang diterima.
2) RKAP ini harus ditandatangani oleh kepala satuan
pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan mua-
dalah pada pondok pesantren, atau penanggung
jawab pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren
salafiyah, serta diketahui oleh Pimpinan Pondok
Pesantren.
42 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
3) Dokumen asli diserahkan ke PPK dan salinan
dokumen disimpan di Pondok Pesantren.
b. Pembukuan
Pondok Pesantren diwajibkan membuat pembu-
kuan dari dana yang diperoleh untuk program BOS, baik
dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Buku
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Buku Kas Umum (Formulir BOS K-2)
a) Buku Kas Umum disusun untuk masing-masing
rekening bank yang dimiliki oleh Pondok Pe-
santren.
b) Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi
semua transaksi eksternal, yaitu yang berhubu-
ngan dengan pihak ketiga yang meliputi:
Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BOS
atau sumber dana lain), penerimaan dari pemu-
ngutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari
bank.
Kolom Pengeluaran: pembelian barang dan
jasa, biaya administrasi bank, pajak atas hasil
dari jasa giro dan setoran pajak.
c) Buku Kas Umum ini harus diisi pada tiap transaksi,
yaitu segera setelah transaksi tersebut terjadi dan
tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan.
43 Bab III: Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Ketentuan Perpajakan…
d) Formulir yang telah diisi ditandatangani oleh
Bendahara BOS, serta kepala satuan pendidikan
diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada
pondok pesantren/penanggungjawab pendidikan
kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah.
2) Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS K-3)
Buku Pembantu Pajak mempunyai fungsi untuk
mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak
serta memonitor atas pungutan dan penyetoran pajak
yang dipungut selaku pungut pajak.
3) Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh
Pondok Pesantren untuk program BOS, maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan
pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis tangan
atau menggunakan komputer, serta tidak diper-
kenankan menggunakan alat tulis pinsil.
b) Dalam hal pembukuan dilakukan dengan kom-
puter, bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum
dan Buku Pembantu Pajak sekurang-kurangnya
sekali dalam satu bulan dan menatausahakan hasil
cetakan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu
Pajak bulanan yang telah ditandatangani oleh Ben-
dahara BOS, serta diketahui oleh kepala satuan
pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan
44 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
muadalah pada pondok pesantren, atau pe-
nanggung jawab pendidikan kesetaraan pada
pondok pesantren salafiyah.
c) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran
dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku
Pembantu Pajak yang relevan sesuai dengan
urutan tanggal kejadiannya.
d) Setiap akhir bulan, Buku Kas Umum dan Buku
Pembantu Pajak ditutup oleh Bendahara BOS,
serta diketahui oleh kepala satuan pendidikan
diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada
pondok pesantren, atau penanggungjawab pro-
gram pendidikan kesetaraan pada pondok
pesantren;
e) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
f) Apabila ada kesalahan atas penulisan angka/huruf,
maka yang salah agar dicoret dengan dua garis
rapih, sehingga tulisan yang semula salah masih
dapat dibaca kemudian diparaf.
g) Apabila dalam satu bulan berjalan tidak/belum
terjadi transaksi pengeluaran/penerimaan, maka
tetap ada pembukuan dalam bulan tersebut
dengan uraian NIHIL yang ditandatangani oleh
Bendahara BOS, serta diketahui oleh kepala
45 Bab III: Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Ketentuan Perpajakan…
satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendi-
dikan muadalah pada pondok pesantren/ penang-
gung jawab pendidikan kesetaraan pada pondok
pesantren salafiyah.
h) Apabila Bendahara BOS meninggalkan tempat
kedudukannya atau berhenti dari jabatannya, Buku
Kas Umum dan Buku Pembantu Pajak serta bukti-
bukti pengeluaran harus diserahterimakan kepada
pejabat yang baru dengan Berita Acara Serah
Terima yang diketahui oleh kepala satuan pendi-
dikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah
pada pondok pesantren/penanggungjawab pendi-
dikan kesetaraan pada pondok pesantren
salafiyah.
c. Bukti Pengeluaran
1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan
bukti kuitansi yang sah;
2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus
dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan keten-
tuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai
sampai Rp. 250.000,00 tidak dikenai bea meterai,
sedang transaksi dengan nilai nominal antara Rp.
250.000,00 sampai dengan Rp 1.000.000,00 dikenai
bea meterai dengan tarif sebesar Rp. 3.000,00 dan
transaksi dengan nilai nominal lebih besar dari Rp.
46 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
1.000.000,00 dikenai bea meterai dengan tarif
sebesar Rp. 6.000,00;
3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan
terinci sesuai dengan peruntukkannya;
4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat
dipisah dalam bentuk faktur sebagai lampiran
kuitansi;
5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala/
Pimpinan Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF/Pendi-
dikan Kesetaraan dan lunas dibayar oleh Bendahara
BOS;
6) Segala jenis dokumen pelaporan dan bukti penge-
luaran aslinya harus disimpan oleh Pondok Pesantren
sebagai bahan bukti dan bahan pelaporan.
d. Realisasi Penggunaan Dana BOS
1) Realisasi Penggunaan Dana BOS disusun berdasarkan
Buku Kas Umum dari semua sumber dana yang
dikelola oleh Pondok Pesantren penerima BOS pada
periode yang sama.
2) Realisasi Penggunaan Dana BOS dibuat per semester
yang ditandatangani oleh oleh kepala satuan pendi-
dikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah
pada pondok pesantren, atau kepala/pimpinan pendi-
dikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah,
serta diketahui oleh Pimpinan Pondok Pesantren.
47 Bab III: Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Ketentuan Perpajakan…
3) Laporan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan
tanggungjawab yang menyatakan bahwa dana BOS
yang diterima telah digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional sebagaimana yang tercantum
dalam petunjuk teknis ini.
e. Pertanggungjawaban
Dalam setiap pencairan dan penggunaan dana BOS
tersebut, setiap satuan pendidikan diniyah formal/
satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren,
atau pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren
salafiyah wajib mempertanggungjawabkan dana BOS,
baik dalam bentuk bukti-bukti fisik atas penggunaan
dana maupun laporan dalam bentuk pertanggung-
jawaban atas pelaksanaan kegiatan.
Bukti-bukti fisik penggunaan dana BOS tersebut
meliputi:
No Jenis
Belanja Contoh Bukti Fisik
1. Belanja Barang/ Jasa
- ATK
- Buku
- Perangkat komputer
- Pembayaran listrik, air, telpon, internet
- Kuitansi/bukti pembayaran/ bukti pembelian
- Nota/bukti penerimaan barang/jasa
- Bukti lainnya (Foto fisik) untuk rehab ringan atau perawatan
48 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
No Jenis
Belanja Contoh Bukti Fisik
- Biaya lainnya yang bersifat pembelian barang
- Faktur pajak dan SSP
2. Belanja Kegiatan
- Kegiatan PPDB
- Kegiatan ekstra kurikuler
- Ulangan dan ujian
- Pelatihan, workshop, bagi guru/tenaga kependidikan
- Perlombaan siswa
- Kegiatan lainnya yang membutuhkan kepanitiaan
- Kuitansi/bukti pembayaran/ bukti pembelian
- Nota/bukti penerimaan barang/jasa dan bukti lainnya (foto fisik)
- Daftar hadir peserta
- Biodata peserta, nara sumber, dll
- Bukti akomodasi, seperti kuitansi hotel, penginapan
- Bukti foto fisik kegiatan
- Faktur pajak dan SSP
3. Belanja Pegawai
- Honor bulanan guru dan tenaga kependidikan
- Honor panitia/petugas kegiatan
- Insentif bagi bendahara BOS
- SK honor guru/ustadz dan tenaga kependidikan honorer beserta lampiran nama dan besaran nominatifnya
- SK honor panitia/petugas beserta lampiran nama dan besaran nominatifnya
- Daftar tanda terima pembayaran honor panitia/ petugas
- Faktur pajak dan SSP
49 Bab III: Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Ketentuan Perpajakan…
No Jenis
Belanja Contoh Bukti Fisik
- SK penetapan bendahara BOS
- Daftar hadir guru
- Tanda terima honor
4. Belanja Bansos
- Pembelian seragam, sepatu, alat tulis untuk siswa miskin
- Pemberian bantuan transport untuk siswa miskin
- Kuitansi
- Bukti pembayaran
- Bukti pembelian
- SK Pimpinan Pondok tentang penetapan Siswa Miskin
5. Belanja Perjalanan Dinas
- Transportasi pengambilan dana BOS
- Transportasi kegiatan ekstrakurikuler
- Transportasi kegiatan pelatihan, workshop, dll
- Transportasi kegiatan ulangan dan ujian
- Biaya transport yang dibuktikan dengan tiket, karcis, bukti pembayaran transport
- Bukti akomodasi yang dibuktikan dengan kuitansi hotel atau penginapan
- Surat tugas dari pimpinan pondok
50 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
f. Pelaporan
1) Setiap kegiatan wajib dibuatkan laporan hasil
pelaksanaan kegiatannya;
2) Laporan penggunaan dana BOS meliputi laporan
realisasi penggunaan dana dan surat pernyataan
tanggung jawab yang menyatakan bahwa dana BOS
telah diterima dan digunakan sesuai dengan
peruntukan dana BOS.
3) Buku Kas Umum dan Buku Pembantu Pajak beserta
dokumen pendukung bukti pengeluaran dana BOS
(kuitansi/faktur/nota/bon dari vendor/toko/supplier)
wajib diarsipkan sebagai bahan bukti untuk audit.
4) Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa
laporan-laporan keuangan maupun dokumen pendu-
kungnya, disimpan dan ditata dengan rapi dalam
urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta di-
simpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk
ditemukan setiap saat.
2. Tingkat Daerah
a. Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dilaksana-
kan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
51 Bab III: Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Ketentuan Perpajakan…
b. Pelaporan unsur daerah Pengelola BOS Pondok
Pesantren:
1) Rekapitulasi penyaluran dana BOS pada tiap Pondok
Pesantren dengan menggunakan formulir BOS K-5.
2) Rekapitulasi jumlah lembaga, jumlah santri, dan
jumlah dana BOS yang telah dicairkan.
3) Rekapitulasi realisasi dana BOS tiap Kabupaten/Kota
(Formulir BOS-K6).
4) Rekapitulasi realisasi dana BOS Pondok Pesantren
pada setiap tahapan.
5) Pertanggungjawaban penggunaan dana BOS Pondok
Pesantren untuk setiap satuan pendidikan diniyah
formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok
pesantren, atau pendidikan kesetaraan pada pondok
pesantren salafiyah di wilayah masing-masing.
6) Rekapitulasi laporan pertanggungjawaban peng-
gunaan dana BOS Pondok Pesantren di wilayah
masing-masing.
7) Penanganan pengaduan masyarakat yang berisi
informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan
penanganan, dan status penyelesaian.
8) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mening-
katkan pelaksanaan program BOS Pondok Pesantren,
misalnya kegiatan sosialisasi, pelatihan, hasil
52 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
kegiatan monitoring dan evaluasi, dan kegiatan
lainnya yang menggunakan anggaran safeguarding.
3. Tingkat Pusat
a. Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dilaksana-
kan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Pelaporan unsur pusat Pengelola BOS Pondok
Pesantren:
1) Rekapitulasi jumlah lembaga, jumlah santri, dan
jumlah dana BOS yang telah dicairkan.
2) Hasil monitoring dan evaluasi.
3) Penanganan pengaduan masyarakat yang berisi
informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan
penanganan, dan status penyelesaian.
4) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkat-
kan pelaksanaan program BOS Pondok Pesantren,
misalnya kegiatan sosialisasi, pelatihan, rapat koor-
dinasi, hasil monitoring dan evaluasi, dan kegiatan
lainnya yang menggunakan anggaran safeguarding.
B. Ketentuan Perpajakan
Penerima BOS Pondok Pesantren wajib membayarkan
pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
53 Bab III: Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Ketentuan Perpajakan…
C. Larangan dan Sanksi
1. Larangan
Dana BOS Pondok Pesantren dilarang untuk:
a. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud
dibungakan.
b. Dipinjamkan kepada pihak lain.
c. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bahan/peralatan
yang tidak mendukung proses pembelajaran;
d. Membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan
keuangan BOS.
e. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas setiap
satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan
muadalah pada pondok pesantren, atau pendidikan
kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah dan
memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi
tour (karya wisata) dan sejenisnya.
f. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk ustadz.
g. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi ustadz/santri
untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris pesantren),
kecuali untuk santri miskin penerima PIP;
h. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat.
i. Membangun gedung/ruangan baru.
54 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
j. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses
pembelajaran.
k. Investasi saham/reksadana.
l. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana
pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara
penuh.
m. Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya
dengan operasional setiap satuan pendidikan diniyah
formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok
pesantren, atau pendidikan kesetaraan pada pondok
pesantren salafiyah, misalnya iuran dalam rangka pera-
yaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara
keagamaan.
n. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/
sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/perpa-
jakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di
luar Kementerian Agama.
2. Sanksi
Segala bentuk pelanggaran atas pengelolaan BOS
Pondok Pesantren yang tidak sesuai dengan ketentuan
akan diberikan sanksi menurut peraturan perundang-
undangan.
***
55
Bab IV
Pengendalian, Pengawasan dan Layanan Pengaduan Masyarakat
A. Pengendalian
KPA menyelenggarakan pengendalian intern terhadap pelak-
sanaan pengelolaan dana BOS Pondok Pesantren.
B. Pengawasan
1. Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mengurangi atau menghindari masalah
yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang,
kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan
liar dan bentuk penyelewengan lainnya.
2. Pengawasan program BOS meliputi pengawasan melekat
(Waskat), pengawasan fungsional dan pengawasan masya-
rakat.
3. Pengawasan Melekat
56 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
a. Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilaku-
kan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada
bawahannya, baik di tingkat pusat, Provinsi, Kabupaten/
Kota maupun tingkat Pondok Pesantren.
b. Prioritas utama dalam program BOS adalah pengawasan
yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/
Kota serta dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/
Kota kepada Pondok Pesantren penerima BOS.
4. Pengawasan Fungsional Internal
a. Instansi pengawas fungsional yang melakukan penga-
wasan program BOS secara internal adalah Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama RI.
b. Instansi tersebut bertanggungjawab untuk melakukan
audit sesuai dengan kebutuhan lembaga atau atas
permintaan instansi yang akan diaudit.
5. Pengawasan Eksternal
a. Instansi pengawas eksternal yang melakukan penga-
wasan program BOS adalah Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP).
b. Instansi ini bertanggungjawab untuk melakukan audit
sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau per-
mintaan instansi yang akan diaudit.
57 Bab VI: Pengendalian, Pengawasan dan Layanan Pengaduan Masyarakat
6. Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan pemeriksaan terhadap
program BOS Pondok Pesantren.
7. Pengawasan Masyarakat
a. Dalam rangka transparansi pelaksanaan program BOS,
program ini juga dapat diawasi oleh unsur masyarakat
dan unit-unit pengaduan masyarakat yang terdapat di
tingkat Pondok Pesantren, Kabupaten/Kota, Provinsi,
dan Pusat.
b. Lembaga tersebut melakukan pengawasan dalam
rangka memotret pelaksanaan program BOS di Pondok
Pesantren penerima BOS, namun tidak melakukan audit.
c. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam pengelo-
laan BOS, dapat segera dilaporkan kepada instansi
pengawas fungsional atau lembaga berwenang lainnya.
***
58 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
59
Bab V
Penutup
PETUNJUK Teknis BOS pada Pondok Pesantren Tahun 2019 disusun
dan ditetapkan dalam rangka simplifikasi pelaporan dana BOS
yang akuntabel dan sebagai acuan bagi pihak terkait pada setiap
Satker dan satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan
muadalah pada pondok pesantren, atau pendidikan kesetaraan
pada pondok pesantren salafiyah dalam mengelola dana BOS
Pondok Pesantren.
Ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal yang perlu dijabar-
kan lebih dalam secara khusus disusun berdasarkan ketentuan
dalam petunjuk teknis ini.
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
KAMARUDDIN AMIN
60 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
61 Lampiran-lampiran
Lampiran-Lampiran
62 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
63 Lampiran-lampiran
KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI………./
KANTOR KEMENAG KABUPATEN/KOTA ………..
NOMOR : ………………………..
TENTANG
PENETAPAN PONDOK PESANTREN PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembangunan nasional melalui peningkatan mutu pendidikan di Pondok Pesantren dan upaya penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan pendidikan menengah universal;
b. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar di Pondok Pesantren diperlukan dana operasional pendidikan;
Formulir BOS–01
Ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen
KOP SURAT SATKER
64 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu mene-tapkan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen tentang Penetapan Pondok Pesantren Penerima Bantuan Operasional Sekolah Tahun2017;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo-nesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Re-publik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Per-bendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tam-bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Negara Republik Indo-nesia Tahun 2017 Nomor 233, Tambahan Lembaran
65 Lampiran-lampiran
Negara Republik Indonesia Nomor 6138);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 ten-tang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 ten-tang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 ten-tang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tam-bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 ten-tang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
12. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
13. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 156);
66 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indo-nesia Tahun 2012 Nomor 851);
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/ 2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191);
16. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 822);
17. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2014 tentang Satuan Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 972);
18. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indo-nesia Tahun 2014 Nomor 1740) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2098);
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/ 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan
67 Lampiran-lampiran
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/ 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Meka-nisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
20. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1655) sebagaimana telah diubah, ter-akhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Pera-turan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2097);
21. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/ 2018 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Ang-garan 2019.
68 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PENETAPAN PONDOK PESANTREN PENERIMA BAN-TUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN 2019.
KESATU : Menetapkan Pondok Pesantren Penerima Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2019, dengan susunan terlampir;
KEDUA : Pondok Pesantren sebagai penerima dana BOS Tahun 2019 mempunyai kewajiban :
a. Penggunaan dana BOS sesuai ketentuan pada Petunjuk Teknis BOS;
b. Memperkuat akuntabilitas pelaporan dana BOS;
c. Menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dana BOS kepada PPK;
KETIGA : Semua biaya sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan ke dalam DIPA ................. Tahun 2019;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di .........................
Pada tanggal .................. 2019
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KANWIL KEMENAG PROVINSI ............/ KANTOR KEMENAG KAB/KOTA ...............
.................................................. NIP. ..........................................
DISAHKAN OLEH KUASA PENGGUNA ANGGARAN
...............................................
69 Lampiran-lampiran
LAMPIRAN
KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN NOMOR : ............................................
TENTANG
PENETAPAN PONDOK PESANTREN PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN 2019
NO NAMA PONDOK
PESANTREN ALAMAT
NILAI BANTUAN
NOMOR REKENING
NAMA BANK
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
.
.
.
.
. Dst
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ..................................................
DISAHKAN OLEH KUASA PENGGUNA ANGGARAN
...............................................
70 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
SURAT PERNYATAAN
JUMLAH SANTRI PPS ULA/SEDERAJAT
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama Pondok Pesantren :
NSPP :
Alamat Pondok Pesantren :
Semester/T. Pelajaran :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Formulir BOS–02A
Dibuat oleh Pondok Pesantren Dikirim ke Pejabat Pembuat
Komitmen
71 Lampiran-lampiran
Memiliki jumlah santri Ula sebabagi berikut:
Jumlah Santri
Jenjang Kelas Jenis Kelamin
Usia 1 2 3 4 5 6
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr <7 Th 7-12 Th
13-15 Th
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kepala/Pimpinan
Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF/Pendidikan Kesetaraan
Materai 6000
----------------------
72 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
SURAT PERNYATAAN
JUMLAH SANTRI PPS WUSTHA/SEDERAJAT
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama Pondok Pesantren :
NSPP :
Alamat Pondok Pesantren :
Semester/T. Pelajaran :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Formulir BOS–02B
Dibuat oleh Pondok Pesantren Dikirim ke Pejabat Pembuat
Komitmen
73 Lampiran-lampiran
Memiliki jumlah santri Wustha sebabagi berikut:
Jumlah Santri
Jenjang Kelas Jumlah Jenis Kelamin
Usia 7 8 9
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr <13 Th
13-15 Th
16-20 Th
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kepala/Pimpinan
Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF/Pendidikan Kesetaraan
Materai 6000
----------------------
74 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
SURAT PERNYATAAN
JUMLAH SANTRI PPS ULYA/SEDERAJAT
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama Pondok Pesantren :
NSPP :
Alamat Pondok Pesantren :
Semester/T. Pelajaran :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Formulir BOS–02C
Dibuat oleh Pondok Pesantren Dikirim ke Pejabat Pembuat
Komitmen
75 Lampiran-lampiran
Memiliki jumlah santri Ula sebabagi berikut:
Jumlah Santri
Jenjang Kelas Jumlah Jenis Kelamin
Usia 10 11 12
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr <16 Th
16-18 Th
19-25 Th
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kepala/Pimpinan
Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF/Pendidikan Kesetaraan
Materai 6000
----------------------
76 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
FO
RM
UL
IR B
OS
03
Dib
ua
t o
leh
Po
nd
ok P
esa
ntr
en
Dik
irim
ke
Tim
Man
aje
me
n B
OS
Ka
b/K
ota
Ala
mat
Ora
ng
Tua
……………………
..,ta
ngg
al…
……………………
.
…………………………………………………………
NIP
Pekerj
aan
Ora
ng
Tu
a
………………………
..(L
)
Na
ma
Ora
ng
Tu
a
………
...(
P)
Kela
sN
am
a S
an
tri
No
NIP
.
Ke
pa
la/P
imp
ina
n S
atu
an
Pe
ndid
ika
n
Mu
'ad
ala
h/P
DF
/Pe
nd
idik
an
Ke
seta
raa
n
Ke
ca
ma
tan
Pro
vin
si
Ka
bu
pa
ten
/Ko
ta
DA
FTA
R S
AN
TR
I Y
AN
G D
IBE
BA
SK
AN
DA
RI S
EG
AL
A J
EN
IS P
UN
GU
TA
N
Nam
a P
on
do
k P
esa
ntr
en
Pim
pin
an
Po
nd
ok P
esa
ntr
en
………………………………………………
..
Rata
-ra
ta I
ura
n S
an
ri T
iap
Bu
lan
Rata
-ra
ta N
ila
i U
N/U
AS
Ju
mla
h S
antr
i To
tal
Ala
ma
t P
ond
ok P
esa
ntr
en
: : : : : : : : :
77 Lampiran-lampiran
SURAT PERNYATAAN
PENGIRIMAN NOMOR REKENING PONDOK PESANTREN
Pada hari ini, tanggal ..........……………................ kami kirimkan salinan halaman pertama Buku Tabungan Bank ................................. alamat Bank ....................................................... atas nama Pondok Pesantren :
Nama Ponpes : ................................................................................
NSP : ................................................................................
Alamat Ponpes : Jalan : ..........................................................
Kel/Desa ............................................................
Kecamatan : ..........................................................
Kab/Kota : ..........................................................
No Rekening : ................................................................................
Atas Nama : 1. Jabatan : ..........................................................
2. Jabatan : ..........................................................
Formulir BOS–04
Dibuat oleh Pondok Pesantren Dikirim ke Pejabat Pembuat
Komitmen
78 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Nomor telepon yang bisa dihubungi jika fax yang kami kirimkan kurang jelas :
1. No. ................................... Telp. ......................................................
2. No. ................................... Telp. ......................................................
3. No. ................................... Telp. .......................................................
Yang Mengirimkan
( ................................. )
79 Lampiran-lampiran
1 2 1 2 1 2
Nam
a R
ekenin
g
(Nam
a L
em
baga t
idak
Bole
h R
ekenin
g P
ribadi)
NIP
.
FO
RM
UL
IR B
OS
-05
NS
PN
am
a P
ondok P
esantr
en
Bank C
abang
……
…..
tanggal,…
……
……
……
..
Kanto
r K
em
ente
rian A
gam
a K
ab/K
ota
……
……
…
Kabupate
n/K
ota
:
Pro
vin
si
:
Nom
or
Rekenin
g
RE
KA
PIT
UL
AS
I N
AM
A D
AN
NO
MO
R R
EK
EN
ING
PO
NP
ES
PE
NE
RIM
A D
AN
A B
OS
TIN
GK
AT
KA
B/K
OT
A
Kepala
Seksi P
K.P
ontr
en
Mengeta
hui,
Penandata
ngan (
2 o
rang)
Kanto
r K
em
ente
rian A
gam
a K
ab/K
ota
……
……
…..
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
Kepala
Subbagia
n T
ata
Usaha
Dib
uat
ole
h T
im M
anaje
men B
OS
Kab/K
ota
Dik
irim
ke T
im M
anaje
men B
OS
Pro
vin
si
No
NIP
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
..
80 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA/ KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA
DENGAN
PONDOK PESANTREN SALAFIYAH PENYELENGGARA PROGRAM WAJIB BELAJAR/SATUAN PENDIDIKAN
MUADALAH/PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL
TENTANG
PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
NOMOR : ................................................ NOMOR : ................................................
Pada hari ini ………. tanggal ……… bulan……… tahun dua ribu sembilan belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : …………………….
NIP : …………………….
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen, berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran No. ….. tanggal ………..
Alamat : …………………….
Formulir BOS–06
Ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pihak Pondok Pesantren
KOP SURAT SATKER
81 Lampiran-lampiran
Bertindak untuk dan atas nama Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi ………. / Kantor Kementerian Agama Kabupaten ………. / Kota ……….., selanjutnya disebut PIHAK KESATU;
2. Nama : …………………….
Jabatan : Penanggung Program Wajar Dikdas Ula/Wustha/ Pim-pinan Satuan Pendidikan Muadalah/Pimpinan Satuan Pendidikan Muadalah Pondok Pesantren ….………….. berdasarkan Surat Ketua Yayasan / Organisasi Penye-lenggara Pendidikan yang Berdasarkan Hukum No : ………. Tanggal ……….
Alamat : …………………….
Bertindak untuk dan atas nama Pondok Pesantren …………………….., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, menerangkan terlebih dahulu bahwa berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
82 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan Antar pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara RepubliK Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan lembaran Negara Republik Indo-nesia Nomor 4609);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
10. Peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
83 Lampiran-lampiran
12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 5 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 4355);
13. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelak-sanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
14. Peraturan Menteri Keuangan No. 173/PMK. 05/2016 tentang Peru-bahan Peraturan Menteri Keuangan No. 168 /PMK. 05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
15. Akte Pendirian Pondok Pesantren ……… beserta perubahannya :
16. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Nomor ……… tanggal ………. Tentang Penetapan Penerima Dana Bantuan Operasional Sekolah;
17. DIPA Satker …… Tahun Anggaran 2019 Nomor : SP DIPA : ……. tanggal ……..
PARA PIHAK menyepakati hal-hal sebagai berikut :
1. PIHAK KESATU memberikan Dana Bantuan Operasional Sekolah kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Program penuntasan wajib belajar sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis Palaksanaan Bantuan Operasional Sekolah Untuk Pondok Pesantren;
2. PIHAK KEDUA menerima tugas yang diberikan PIHAK KESATU sebagaimana dimaksud butir 1 di atas;
84 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a. Addendum Kontrak;
b. Perubahan RKAM.
PARA PIHAK sepakat dan setuju mengikatkan diri dalam suatu perjanjian dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud dibuatnya perjanjian ini adalah untuk mengatur pelaksanaan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah yang dananya berasal dari DIPA Satker ………Tahun Anggaran 2019.
(2) Tujuan dibuatnya perjanjian ini adalah agar pelaksanaan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah dilakukan secara lebih efektif, efisien dan akuntabel.
Pasal 2
NILAI BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(1) Nilai Bantuan Operasional Sekolah yang dituangkan dalam perjanjian ini adalah sebesar Rp. ……… (….. dengan huruf ……).
(2) Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam daftar perhitungan sebagaimana lampiran perjanjian ini yang merupakan satuan kesatuan dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian ini.
85 Lampiran-lampiran
Pasal 3
PEMBEBANAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah dibebankan pada DIPA Satker Tahun Anggaran 2019 dengan kode pembebanan ……….
Pasal 4
TATA CARA PENYALURAN
(1) Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah dilakukan dengan pengajuan Surat Perintah Membayar kepada KPPN …….. oleh PIHAK KESATU untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang ditujukan langsung kepada rekening PIHAK KEDUA melalui Bank ….…….… Rekening No. …..…… atas nama Pondok Pesantren …………..
(2) Pencairan pembayaran dilakukan dua tahap setelah PIHAK KEDUA mengajukan syarat-syarat penyaluran kepada PIHAK KESATU dengan dilampiri:
1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren dalam satu tahun anggaran;
2. Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;
3. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh Penanggungjawab program Wajar Dikdas/kepala Satuan Mu’a-dalah/PDF;
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja pada pencairan tahap dua.
(3) PIHAK KESATU memproses tagihan dan menerbitkan Surat Perintah Membayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterima tagihan dari PIHAK KEDUA secara benar dan lengkap.
86 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU meliputi :
a. PIHAK KESATU berhak melakukan monitoring penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
b. PIHAK KESATU berhak meminta laporan periodik mengenai pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
PIHAK KESATU berkewajiban menyalurkan Dana Bantuan Operasional Sekolah kepada PIHAK KEDUA setelah dipenuhi syarat-syarat penyaluran dana bantuan;
(2) Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA meliputi :
a. PIHAK EKDUA berhak untuk menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2, setelah dipenuhinya seluruh syarat dan ketentuan penyaluran dana bantuan kepada PIHAK KESATU;
b. PIHAK KEDUA berkewajiban menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ban-tuan Operasional Sekolah Tahun 2018 pada Pondok Pesantren;
c. PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Secara Periodik kepada PIHAK KESATU;
d. PIHAK KEDUA berkewajiban menyetorkan ke Kas Negara sisa dana bantuan Operasional Sekolah yang tidak digunakan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2018 paling lambat tanggal 31 Desember 2018;
87 Lampiran-lampiran
e. PIHAK KEDUA berkewajiban menyampaikan keterangan-kete-rangan serta bukti-bukti yang diperlukan untuk pengawasan/ pemeriksaan yang dilakukan oleh PIHAK KESATU.
Pasal 6
PERNYATAAN KESANGGUPAN
Dengan menandatangani perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupan untuk :
1. Menggunakan Bantuan Operasional Sekolah sesuai dengan petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren;
2. Menyetorkan ke Kas Negara sisa dana Bantuan Operasional Sekolah yang tidak digunakan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2019 paling lambat tanggal 31 Desember 2019.
Pasal 7
SANKSI
Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini, PIHAK KESATU akan mengenakan sanksi berupa sanksi administratif dan/atau sanksi lain berupa penghentian penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah pada tahun berikutnya, termasuk dan tidak terbatas melaporkan kepada pihak berwajib apabila ditemukan unsur tindak pidana.
Pasal 8
LAPORAN BERKALA PENGGUNAAN DANA
PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan penggunaan dana Bantuan Operasional sekolah setiap tahap kepada PIHAK KESATU.
88 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Pasal 9
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN
PIHAK KEDUA pada akhir tahun anggaran berkewajiban menyampaikan laporan pertangunggjawaban penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2018 kepada PIHAK KEDUA paling lambat pada tanggal 8 Januari 2018.
Pasal 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJASAMA
(1) Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2019.
(2) Surat perjanjian dapat diakhiri oleh salah satu kondisi antara lain :
a. Ada ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan perintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Surat Perjanjian ini; dan
b. Salah Satu Pihak mengakhiri Surat Perjanjian ini karena adanya Peristiwa Wanprestasi terhadap ketentuan Hak dan Kewajiban sebagaimana diatur pada Pasal 6 Surat Perjanjian ini.
(3) PIHAK yang berkehendak untuk mengakhiri Surat Perjanjian ini sebagaimana dimaksud pada ayat (2) b. dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki;
b. Tidak memberitahukan hak, kewajiban dan tanggungjawab masing-masing pihak yang masih harus dilakukan dan/atau diselesaikan terhadap pihak lainnya berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian ini;
c. PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengenyampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum perdata,
89 Lampiran-lampiran
sehingga pengakhiran Surat Perjanjian ini secara sah cukup dilakukan dengan pemberitahuan tertulis dari masing-masing pihak dan tidak memerlukan penetapan atau putusan pengandalan; dan
d. Pihak yang akan mengakhiri surat perjanjian setelah terlebih dahulu melaporkan kepada Menteri keuangan selaku wakil pemerintah yang memberikan penugasan.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) PARA PIHAK berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Surat perjanjian ini.
(2) Penyelesaian secara damai dapat dilakukan melalui musyawarah secara langsung antara PARA PIHAK atau melalui perantaraan pihak ketiga yang disepakati oleh Para Pihak dalam bentuk mediasi.
(3) Apabila penyelesaian perselisihan tidak dapat dilakukan oleh PARA PIHAK secara musyawarah, Para Pihak menetapkan Pengadilan Negeri …..sebagai tempat penyelesaian perselisihan.
Pasal 12
PENUTUP
(1) PARA PIHAK menyatakan telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Perjanjian ini terdiri dari 7 (tujuh) halaman yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian ini yang dibubuhi paraf pada setiap halaman kecuali pada halaman terakhir dan halaman lampiran yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
90 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
(3) Perjanjian ini dibuat dalam rangka2 (dua) terdiri dari 2 (dua) asli bermaterai cukup untuk PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
(4) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : ……………..……
Tanggal : ………..…. 2019
Untuk dan atas nama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi …….. / Kantor Kementerian Agama Kabupaten ……../Kota ……….
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
…………………………
NIP …………………..
Untuk dan atas nama Pondok Pesantren …………
KEPALA/PIMPINAN SATUAN PENDIDIKAN MU’ADALAH/ PDF/PENDIDIKAN KESETARAAN
…………………………
Catatan: klausul SPK di atas dapat ditambah/disesuaikan atas kebijakan PPK
91 Lampiran-lampiran
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
Nama Pondok Pesantren : ………………………………………………
Nama Penanggungg Jawab : ………………………………………………
Pendidikan Kesetaraan/Pimpinan Satuan Mu’adalah/PDF
Alamat Pondok Pesantren : ………………………………………………
………………………………………………
Nama Bantuan : Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2019
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ……………………… dan Perjanjian Kerja Sama Nomor ………………….. mendapat kan Bantuan Operasional sekolah sebesar Rp. ………………… (…..dengan uruf……).
Dengan ini menyatakan bahwa :
Formulir BOS–07
Dibuat oleh Pondok Pesantren Dikirim ke Pejabat Pembuat
Komitmen
KOP SURAT LEMBAGA
92 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
a. sampai dengan bulan ………………….. telah menerima pencairan Tahap ke ……….. dengan nilai nominal sebesar Rp. ………………………… (…..dengan huruf……),dengan perincian sebagai berikut :
1. Jumlah total dana yang diterima : Rp. …………………………… (…..dengan huruf…..)
2. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. …………………………… (…..dengan huruf…..)
3. Jumlah total sisa dana : Rp. …………………………… (…..dengan huruf…..)
b. Persentase jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah yang telah digunakan adalah sebesar ………..%
c. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima;
d. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan;
e. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaannya terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional pemerintah.
f. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini meng-akibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
………….... , ………………......... 2019
Kepala/Pimpinan Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF/ Pendidikan Kesetaraan
Materai Rp. 6.000,
……………………………………
93 Lampiran-lampiran
LAMPIRAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Pondok Pesantren : …………………………………………………
Nama Penanggung Jawab : …………………………………………………
Pendidikan Kesetaraan/Kepala Satuan Mu’adalah/PDF
Alamat Pondok Pesantren : …………………………………………………
Nama Bantuan : Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2019
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ………………. dan Perjanjian Kerja sama Nomor …………… telah menerima Bantuan Operasional Sekolah dengan nilai nominal sebesar Rp. ……………… (…..dengan huruf…..).
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut :
Formulir BOS–08
Dibuat oleh Pondok Pesantren Dikirim ke Pejabat Pembuat
Komitmen
KOP SURAT LEMBAGA
94 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
1. Laporan penggunaan jumlah dana :
a. Jumlah total dana yang diterima : Rp. …………………………… (…..dengan huruf…..)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. …………………………… (…..dengan huruf…..)
c. Jumlah total sisa dana : Rp. …………………………… (…..dengan huruf…..)
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan 100% Bantuan Operasional Sekolah berdasarkan perjanjian Kerja Sama tersebut di atas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah sebesar Rp. …………. (……dengan huruf……) telah kami simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pangawas fungsional.
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar Rp. ………..(…..dengan huruf…..) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir.
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Opera-sional Sekolah mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia di tuntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan Operasional Sekolah ini kami buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab .
95 Lampiran-lampiran
…………. , ……………… 2019
Kepala/Pimpinan Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF/ Pendidikan Kesetaraan
materai Rp. 6.000,00
……………………………………
96 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
Nomor : ……………………
Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat komitmen Satker
Jumlah Uang : Rp. ………………………………………………………...
Terbilang : ………………………………………………………..........
Untuk Pembayaran : Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2019 Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Penerima Dana BOS No. ………………….. Tanggal ……………….
Tempat, …….tanggal……….
Kepala/Pimpinan Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF/ Pendidikan Kesetaraan
Tanda Tangan, stempel di atas
Materai Rp. 6.000
(Nama Jelas……………………..)
Setuju dibebankan pada mata anggaran berkenaan
Formulir BOS–09
Dibuat oleh Pondok Pesantren Dikirim ke Pejabat Pembuat
Komitmen
97 Lampiran-lampiran
LEMBAR PENCATATAN PENGADUAN MASYARAKAT
1. Identitas Pengadu
a. Nama : ...................................................................................
b. Alamat : ....................................................................................
2. Tanggal Terima Pengaduan : .............................................................
3. Lokasi Kejadian
a. RT/RW/Dusun : ....................................................................
b. Desa/Keluarahan : ....................................................................
c. Kabupaten/Kota : ....................................................................
d. Provinsi : .....................................................................
4. Uraian Pengaduan :
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
5. Tanggal Penyelidikan Dilakukan :
6. Penyelidik : .......................................................................................
Formulir BOS–10
Diisi oleh Kanwil Kemenag Provinsi atau Kantor Kemenag Kab/Kota
atau Pondok Pesantren
98 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
7. Temuan :
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
8. Keputusan/Rekomendasi :
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
9. Pelaksanaan Keputusan :
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
10. Tanggal pemberitahuan kepada Pengadu tentang keputusan/dan pelaksanaan keputusan : .................................................................
11. Dokumen yang diterima:
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
99 Lampiran-lampiran
............................................. 2019
Kanwil Kemenag Prov. Kankemenag Kab/Kota/Pondok Pesantren,
......................................................
100 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
II 6
I 5
Jumlah
dalam
(Rp)
43
21
Tahap
Provinsi
Kabupaten
/Kota
Desa/Kecam
atan
Nam
aPondokPesantren
Uraian
No.K
ode
No.U
rut
……………………………………..
Pim
pinanPondokPesantren
TAHUNANGGARAN……………………
REN
CANAKEG
IATA
NDANANGGARANPONDOKPESANTR
EN(RAKP)
……………………………………………
Men
getahui,
Men
yetujui,
SatuanPen
didikanM
u'adalah/PDF/PendidikanKesetaraan
Kepala/Pim
pinan
FO
RM
AT
BO
S K
-1
Diis
i ole
h P
ondo
k P
esan
tren
D
ikiri
m k
e P
PK
: : : :
101 Lampiran-lampiran
Saldo
8
Pengeluaran(Kredit)
7
Penerimaan(Debet)
6
Uraian
5
No.Bukti
4
No.Kode
3
Tanggal
2
No.
1
………………………………………………….
BendaharanBOSPondokPesantren
………………………………………………,20………..
BUKUKASUMUM
……………………………………………
Mengetahui,
Kepala/Pim
pinanSatuanPendidkan
Mu'adalah/PDf/PendidikanKesetaraan
Kabupaten/Kota
Provinsi
:………………………………………………….
:………………………………………………….
:………………………………………………….
:………………………………………………….
NamaPondokPesantren
Desa/Kecamatan
FO
RM
AT
BO
S K
-2
D
iisi o
leh
Pen
ge
lola
Ke
ua
ng
an
Po
nd
ok P
esa
ntr
en
D
isim
pan
di P
on
dok P
esa
ntr
en
102 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
87
65
Ju
mla
h P
en
eri
maa
n
43
21
Be
nd
ah
ara
BO
S
…………………………………
.
Dis
imp
an
di P
PS
…………………………………
.
Men
ge
tah
ui
No.
Bukti
No
. K
ode
……………
..,…
………………
.
: ……………………………
Pen
an
ggu
ng
jaw
ab /
Pim
pin
an
BU
KU
PE
MB
AN
TU
PA
JA
K
No.
Ta
ng
ga
lU
raia
nP
PN
FO
RM
AT
K-3
Diis
i ole
h B
en
da
ha
ra P
PS
Ju
mla
hP
Ph
21
Nam
a P
PS
Desa
/Keca
ma
tan
Ka
bu
pa
ten
Pro
vin
si
: ……………………………
: ……………………………
: ……………………………
103 Lampiran-lampiran
KUITANSI / BUKTI PEMBAYARAN
Tahun Anggaran : …………………….. Nomor Bukti : ……………………..
Sudah terima dari : Pimpinan Pondok Pesantren Pondok Pesantren : ………………………………………………….………… Desa / Kecamatan : ………………………………………………….………… Kabupaten : ………………………………………………….………… Provinsi : ………………………………………………….………… Jumlah Uang : Rp. .…………………………………………………….. Terbilang : …………………………………………………….…….. Untuk Pembayaran : …………………………………………………………… Sumber Dana : Dana BOS Tahun 2019 Periode Tahap .……..
Penerima Uang
Tanda Tangan
(Nama jelas )
Menyetujui : Lunas dibayar tanggal ……… Kepala/Pimpinan Bendahara BOS Pondok Pesantren Satuan Pendidikan Muadalah/ PDF/Pendidikan Kesetaraan
Tanda Tangan dan Stempel Tanda Tangan
(Nama Jelas ) (Nama Jelas )
Formulir BOS–K4
Diisi oleh Pondok Pesantren
104 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Dan
aS
antr
iD
ana
Sa
ntr
i
T O
T A
L
1 2 3 4 5 6 dst
…
RE
KA
PIT
UL
AS
I P
EN
YA
LU
RA
N D
AN
A B
OS
Kecam
ata
nN
am
a P
on
do
k P
esa
ntr
en
Pe
rio
de
Bu
lan
:
……………………
s.d
……………………
.
FO
RM
AT
BO
S K
-5
Diis
i ole
h P
PK
Ala
mat
Desa
Ju
mla
h
Ta
ha
p I
Ta
ha
p I
I
Ka
bu
pa
ten
/
Kota
PR
OV
INS
I
: ………………………
NIP
. ……………………………
.
Pe
jaba
t P
em
bua
t K
om
itm
en
(………
..…………………………
)
No
.
105 Lampiran-lampiran
Rea
lisasi
Pag
uR
ea
lisasi
Pa
gu
Re
alis
asi
Pa
gu
Re
alis
asi
Pag
u
T O
T A
L
1 2 3 4 5 6 dst
…
RE
KA
PIT
UL
AS
I R
EA
LIS
AS
I D
AN
A B
OS
Pro
vin
si : ………………………
Kab
up
ate
n/K
ota
Ula
/Se
de
raja
t
Peri
od
e B
ula
n :
……………………
s.d
……………………
.
(……………………………………
)
NIP
. ……………………………
.
No
.
Pen
ya
lura
n
Wusth
a/S
ed
era
jat
Uly
a/S
ed
era
jat
Jum
lah
%S
isa D
an
a
FO
RM
AT
BO
S K
-6
Diis
i ole
h P
PK
Peja
bat
Pem
bu
at
Kom
itm
en
106 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Rea
lisasi
Pag
uR
ea
lisasi
Pa
gu
Re
alis
asi
Pa
gu
Re
alis
asi
Pag
u
T O
T A
L
1 2 3 4 5 6 dst
…
(……………………………………
)
NIP
. ……………………………
.
No
.U
la/S
ede
raja
t
RE
KA
PIT
UL
AS
I R
EA
LIS
AS
I D
AN
A B
OS
Peja
bat
Pem
bu
at
Kom
itm
en
Pro
vin
si
%Jum
lah
Uly
a/S
ed
era
jat
Wusth
a/S
ed
era
jat
Pen
ya
lura
n
Sis
a D
an
a
Peri
od
e B
ula
n :
……………………
s.d
……………………
.
FO
RM
AT
BO
S K
-7
Diis
i ole
h P
PK