16
SKIN BARRIER FUNCTION By Mala Pidiyanti. 2013

BARRIER FUCTION1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BARRIER FUCTION1

SKIN

BARRIER FUNCTION

By Mala Pidiyanti. 2013

Page 2: BARRIER FUCTION1

Lapisan Kulit

� Epidermis :

1. Stratum korneum (lapisan tanduk)

- terdiri atas beberapa lapis sel-selgepeng tidak berinti

- selalu terlepas, diganti sel di bawahnya

2. Stratum lusidum

- lapisan gepeng tidak berinti

- terdapat di telapak tangan & kaki

3. Stratum granulosum

- terdiri atas 2-3 lapis sel-sel gepengberinti

- sitoplasma berbutir kasar(keratohialin)

4. Stratum spinosum (stratum malphigi)

- disebut juga lapisan sel prickle

- terdiri atas beberapa lapis selberbentuk poligonal

- terdapat jembatan antar sel

5. Stratum basale

- sel-sel basal bermitosis & berfungsi reproduktif

- terdiri atas 2 jenis sel :

* berbentuk kolumnar

* melanin (melanosit)

� Luas 2 m2, berat 4-7 kg

� Lapisan Kulit : Epidermis, Dermis dan Subkutis

Page 3: BARRIER FUCTION1

Penampang Epidermis

Str. Corneum

Str. Lusidum

Str. Granulosum

Str. Spinosum

Str. Basale

Page 4: BARRIER FUCTION1

Stratum Korneum (Lapisan Tanduk)

� Terdiri dari 10 -30 lapisan sel korneosit

� Ketebalan epidermis bervariasi dari 0.05 mm pada kelopak matahingga 0.8 + 1.5 mm pada telapak tangan dan kaki

� Pergerakan sel dari stratum basal hingga ke stratum korneummembutuhkan waktu sekitar 28 hari. Inilah yang disebut sebagaiwaktu transit epidermal.

� Stratum korneum adalah lapisan kulit yang bertanggung jawabterhadap pengaturan kelembapan yang diistilahkan sebagai TEWL (transepidermal water loss ) dan juga sebagai pertahanan terhadapmasuknya bakteri pathogen, Xenobiotika (Kosmetik, obat topikal) dan lingkungan luar (suhu, sinar UV, debu, polusi)

Page 5: BARRIER FUCTION1

Masing-masing korneosit dilindungi oleh mantel protein (envelope) yang terdiri atas small proline-rich (SPR) proteins. Korneosit berisi protein keratin sehingga membuat apisankorneosit ini hampir seluruhnya waterproof.

Bentuk sel yang seperti susunan batu bata dan komposisikeratin tersebut menghasilkan suatu lapisan stratum korneumyang cukup kuat.

Page 6: BARRIER FUCTION1

Lipid disekresikan dari badan lamellar ke ruang antar sel(interseluler) dan melalui mekanisme deglikosilasi danhidrasi dari glikosil ceramid menjadi ceramid, makaterbentuklah matriks Lipid sebagai barrier function.

Jika kondisi lipid interselluler ini berada dibawah normal, maka badan lamellar akan otomatis melepaskan lipid dengan cepat sehingga kondisi lipid kembali normal.

Page 7: BARRIER FUCTION1

MATRIKS LIPID BILAYER

Lipid sangat penting dalamperannya sebagai barierfunction, membuat stratum korneum mampumempertahankan kandunganair didalamnya, serta ikatankohesi antar sel, kontrolterhadap eksfoliasi sel dandesquamasi sel.

Barrier Function merupakan lapisan lipid yang terpola, yang berada di area interselluler terletak diantarakorneosit.

Korneosit

Lipid di

interselluler

Page 8: BARRIER FUCTION1

FilaggrinFilaggrinFilaggrinFilaggrin (FLG) (FLG) (FLG) (FLG) adalahadalahadalahadalah keratin keratin keratin keratin

filament (protein) filament (protein) filament (protein) filament (protein) yang dibutuhkan

untuk pembentukan filamenfilamenfilamenfilamen keratin keratin keratin keratin

intermediatintermediatintermediatintermediat. Berasal dari profilaggrinprofilaggrinprofilaggrinprofilaggrin

di dalam badanbadanbadanbadan keratohyalinkeratohyalinkeratohyalinkeratohyalin. FLG

dan keratin mengalami poteolisis

selama proses cornifikasi dan

menghasilkan substrat asam yang

bersifat higroskopik dan

mempengaruhi enzim yang terlibat

dalam proses deskuamasi. Rendahnya FLG menyebabkanberkurangnya kemampuanepidermis dalam mengikat air sehingga memicu lepasnya ikatancorneodesmosome dan akhirnyakorneosit terlepas. Inilah yang disebut eksfoliasi. Keadan ekstrimmengakibatkan kulit kering danmengelupas

Stratum Granulosum

Page 9: BARRIER FUCTION1

Bagian Lipofilik dari lipid bilayer terdiri dari 50% ceramide, 25% cholesterol, and 15% asam lemak bebas (PUFA’s, AA, LA, γ-linolenic acid, VLCFAs) dan sisanya dalam bentuk fosfolipid.

Lapisan Korneosit dapat mengabsorb 3 kali jumlah air lebih banyaktetapi jika kandungan air di dalamnya kurang dari 10% maka kulit akankehilangan kelembapanya dan menjadi kering bahkan pecah pecah.

Hidrasi dan dehidrasi

Page 10: BARRIER FUCTION1

Rusaknya Barrier FunctionAktifitas Topikal Bahan yang Berperan

Chemical Peeling AHA : Glicolic acid, lactic acid, malic acid,

Trichloro acetic acid (hany pd dokter), etc.

Scrubbing yang berlebihan Scrub PE, menggosok belebihan

Kandungan Vehikel pada Kosmetik atau

obat topikal

Semakin lipofilik suatu vehikel, semakin tinggi

daya larutnya terhadap lapisan lipid dikulit.

Kandungan vehikel yang bersifat irritant

menyebabkan rusaknya barrier function.

(vehikel : surfactan, emulsifier)

Kandungan bahan irritant pada kosmetik

atau obat topikal

Tipe dan konsentrasi AHA, BHA, preservative

(formaldehyde releaser, MIT, CMIT),

glukokortikoid (menghambat sintesis asam

lemak epidermal), surfaktan pH ekstrim (Perka

BPOM, AHA pada kosmetik < 10%)

Asupan Nutrisi yang tidak seimbang Konsumsi air, makanan sehat mempengaruhi

kadar NMF pada kulit

Penyakit Infeksi stapilococcus Aureus, ifeks virus atau

jamur menyebabkan inflamasi,

Page 11: BARRIER FUCTION1

Apa yang terjadi jika Barrier Function Rusak ?

1. Kulit menjadi kering, bahkan pecah-pecah (crack) dankehilangan fleksibilitasnya Topikal Lipid

2. Kulit menjadi sensitif, karena tidak memiliki lapisanpertahanan yang sehat ICD Gatal, perih, erythema, scalling, bengkak, bersisik, erosi.

3. Xenobiotika dan substansi asing lainnya semakinmudah masuk kedalam kulit pilih bahan yang less irritant.

4. Allergen semakin mudah masuk, sehingga imunsistem semakin aktif (melalui sel lagerhans) ACD Erythema, vesikel, krusta, edema.

5. Bakteri, virus dan jamur pathogen semakin mudahmasuk kedalam kulit potensi penyakit.

Page 12: BARRIER FUCTION1

IRRITANT CONTACT DERMATITIS

Gatal, perih, erythema, scalling,

bengkak, bersisik, erosi.

Page 13: BARRIER FUCTION1

ALLERGIC CONTACT DERMATITIS

Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum, beratap,

berukuran kurang dari ½ cm garis tengah dan mempunyai

dasar ; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik

Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan

yang tidak melampaui stratum basal

Krusta adalah cairan badan yang mengering. Dapat bercampur

dengan jaringan nekrotik. Maupun benda asing (kotoran, obat

dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam adalah

kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal

dari pus, dan kehitaman berasal dari darah

Edema adalah pembengkakan akibat dari akumulasi cairan yang

berlebihan dibawah kulit dalam ruang-ruang didalam

jaringan-jaringan

Page 14: BARRIER FUCTION1

Kategori umum bahan yang bersifat Iritan :

1. Surfaktan

2. AHA, BHA

3. Solvent

4. Bahan yang bersifat alkali

Kategori umum bahan yang bersifat Allergen :

1. Parfum

2. Preservatif

3. Bahan anti UV

4. Cutting Oils

Page 15: BARRIER FUCTION1

Natural Moisturising Factor (NMF)

Adalah suatu sistem kelembapan alami pada kulit.

Inorganic Ions : Cl⁻, Na⁺, K⁺, Ca⁺, Mg⁺

Amino acids : serine, Alanine, sistein, etc

7 %

8.5%

12 %

12 %

18 %

UREA

SUGARS

LACTATE

INORGANIC IONS

AMINO ACIDS

LACTATE

PCA

40 %

Page 16: BARRIER FUCTION1

Bahan Diskusi

1. Sebutkan 5 bahan aktif (Trade Name dan INCI name) yang bisadigunakan sebagai fungsi NMF ! Dalam formulasi kosmetik.

2. Bentuk sediaan kosmetika apakah yang paling efektifpenetrasinya kedalam kulit? Mengapa? jelaskan

3. Ciri-ciri penampakan kulit dengan barrier function yang rusakbagaimana ?

4. Apa yang perlu dilakukan untuk menormalkan kembali sistembarrier function tsb?

5. Apa pengertian dari Liposom? Sebutkan contohnya

6. Apa dampaknya jika zat aktif dalam kosmetika berada dalamsediaan liposom dibandingkan dalam sediaan murninya ? (caridari bahan baku supplier)