61
Basuki Sakit Jantung Basuki Sakit Jantung OLEH : KELOMPOK 13 Ezie Aktasary (1102008097) Connie Raina Carissa (1102008061) Awaliyah Wahdah (1102008050) Aditya Arya Putra (1102008008) Aisyah Mashithoh (1102008013) Hardiansyah (1102008112) Ibnu Abbas (1102007137) Indriya Damayati (1102007145) Ismi (1102007154)

Basuki Sakit Jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cardio

Citation preview

Basuki Sakit JantungBasuki Sakit Jantung

OLEH : KELOMPOK 13Ezie Aktasary (1102008097)

Connie Raina Carissa (1102008061)Awaliyah Wahdah (1102008050)Aditya Arya Putra (1102008008)Aisyah Mashithoh (1102008013)

Hardiansyah (1102008112)Ibnu Abbas (1102007137)

Indriya Damayati (1102007145)Ismi (1102007154)

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun bernama Basuki sudah menderita penyakit jantung reumatik sejak berusia 6 tahun. Selama ini orang tua Basuki selalu istiqomah dalam mengusahakan pengobatan anaknya. Dua minggu terakhir ini Basuki menderita demam terus-menerus tanpa disertai gejala lainnya.

Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya bising sistolik derajat 2/6 pada apeks yang menjalar ke aksila, splenomegali, petekie pada kulti dan konjungtiva, Nodus Osler pada ujung-ujung jari serta ditemukan beberapa gigi dengan caries dentis.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan laju endap darah (LED) 40mm/jam (normal < 10 mm/jam), jumlah leukosit 20.000/mmk (normal 6.000-10.000/mmk) dengan dominasi neutrofil segmen.

Dokter melakukan pemeriksaan ekokardiografi yang menunjukkan adanya vegetasi pada katup mitral dan mengambil darah vena untuk kultur darah. Basuki didiagnosis menderita endokarditis infeksiosa, dan hasil kultur darah menunjukkan positif adanya Streptococcus viridians.

STEP 1Clarify Unfamilliar

Term

1.Demam Rematik : Suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung seperti penyempitan daan adanya kebocoran, terutama pada katup mitral.

2.Nodus Osler : Daerah kecil, bengkak, dan nyeri tekan, khas bewarna biru, pada permukaan jari tangan, kaki, tumit, kelenjar. Hampir patogmonik untuk endokarditis bakterial subakut.

3.Caries Dentis : Kerusakan yang menyababkan dekalsifikasi enamelum gigi dan berlanjut menjadi kerusakan enamel serta dentin dan pembentukan lubang pada gigi.

4. Istiqomah : Keteguhan hati dalam melaksanakan ketaatan kepada ALLAH SWT.

5. Ekokardigrafi : Metode perekaman posisi dan gerak dinding jantung atau struktur dalam jantung secara grafik melalui gema yang diperoleh dari pancaran gel ultrasonik yang diarahkan melalui dindinh toraks.

6. Vegetasi : Sekumpulan jaringan abnormal yang berlebihan bersifat patologis seperti neoplasma.

7. Katup Mitral : Katup bikuspidal yang berada diantara atrium kiri dan ventrikel kiri.

8. Endokarditis Infeksiosa : Kolonisasi organisme mikrobiologik pada katup jantung,mengakibatkan pembentukan vegetasi rapuh yang terinfeksi dan sering menyebabkan cedera katup.

9. Kultur Darah : Biakan pada medium, biasanya agar atau gelatin pada mediumnya.

10.Streptococcus Viridans :Streptococcus hemolytic alpha yang tidak mempunyai antigen group yang jelas. Merupakan flora normal saluran nafas.

11.Bising sistolik : Suara tambahan karena regurgitasi aorta dan mitral. Bunyi desiran yang terdengar memanjang timbul akibat aliran turbulen.

12.LED : Pemeriksaan darah rutin yang mengukur sedimentasi darah selama 1 jam.

STEP 2Define Problems

1. Apa hubungan penyakit jantung reumatik dengan endokarditis infeksiosa?

2. Kenapa pada pemeriksaan fisik terdapat splenomegali?

3. Apa yang dimaksud bising sistolik derajat 2/6?

4. Bagaimana cara vegetasi?5. Bagaimana patogenesis dari

endokarditis infeksiosa dan penyakit jantung reumatik?

6. Sebutkan gejala khas endokarditis?

7. Apa etiologi endokarditis dan penyakit jantung reumatik?

8. Mengapa dilakukan pemeriksaan LED?9. Mengapa ditemukan caries dentis pada

pasien endokarditis?10.Bagaimana penatalaksaan untuk

penyakit ini?11.Apa yang menyebabkan terjadinya

bising sistolik?

STEP 3Brainstrom Possible Explanations For The

Problem

1. Penyakit jantung reumatik merupakan predisposisi penyakit endokarditis infeksiosa

2. Infeksi bakteri menyebabakan jumlah leukosit meningkat dan terjadi eritropoiesis ekstramedullar karena ada salah satu dari komponen darah yang menguasai

3. (Dan 11) Normalnya darah akan mengalir dari ruangan yang bertekanan tinggi ke tekanan rendah, seperti darah pada atrium kiri mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral. Ketika tekanan atrium lebih besar dari tekanan di ventrikel, maka katup mitral akan terbuka, dan darah akan mengalir ke ventrikel kiri.

Namun, ketika tekanan di ventrikel lebih besar darp tekanan di atrium maka katup mitral akan tertutp sehingga darah akan masuk seluruhnya ke ventrikel. Ketika pada katup terjadi regurgitasi darah yang seharusnya seluruhnya masuk ke dalam ventrikel, terdapat sebagian yang masuk kembali ke atrium dan menyebaakan adanya aliran turbulen, disebut bising jantung

4. (Dan 5). Flora normal (streptococcus) pada saluran nafas menginfeksi faring, menjadi demam rematik bersifat akut. Kemudian pasien ditangani namun tidak tuntas, bakteri masuk ke sirkulasi darah melalui aliran balik vena menginfeksi katup sehingga terbentuk vegetasi pada katup jantung. Kompensasi tubuh dengan membentuk antibodi mengikat antigen bakteri dan antigen miokardium sendiri (reaksi autoimun). Sehingga menjadi endokarditis infeksiosa dalam tahap subakut.

6. Nodus osler, petekia, demam, dan caries dentis.

7. Kelainan katup jantung, penyakit reumatik jantung, ekstraksi gigi yang berasal dari flora normal.

8. Dari pemeriksaan LED dapat membantu untuk menegakan diagnosis bahwa daraah terinfeksi bakteri dilihat dari rouleaux.Dari pemeriksaan Ekokardiografi dapat diketahui adanya vegetasi atau tidak di katup jantung.

9. FN normal mulut (streptococcus) dapat menyebabkan caries dentis karena perawatan yang tidak baik, ekstraksi gigi.

10. Diberikan antibiotik, tirah baring, pemeriksaan ASTO

STEP 4Arrange Explanation

Into A Tentative Solution Or Hypothesis

Penyakit jantung reumatik merupakan predisposisi penyakit endokarditis infeksiosa. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan katup jantung, penyakit reumatik jantung, dan flora normal yang berasal dari ekstraksi gigi. Patogenesis endokarditis dimulai dari infeksi flora normal pada faring (streptococcus) yang masuk ke sirkulasi darah dan bervegetasi pada katup jantung. Pasien penyakit jantung reumatik dengan tanda-tanda khas yaitu : nodus osler, petekia, demam, caries dentis, jumlah leukosit meningkat, hipersegmentasi neutrofil, splenomegali.

Dilakukan pemeriksaan LED untuk melihat adanya rouleaux dan pemeriksaan Ekokardiografi sehingga dapat diketahui adanya vegetasi atau tidak di katup jantung. Penetalaksanaan penyait jantung reumatik dilakukan pemeriksaan ASTO, diberikan antibiotik dan tirah baring.

STEP 5Define Learning

Objectives

TIU1. Memahami Dan Menjelaskan Etiologi Dan Patogenesis Penyakit Jantung

i. Menjelaskan Etiologi Penyakit Jantungii. Menjelaskan Patogenesis Penyakit Jantung

TIU2. Memahami Dan Menjelaskan Manifestasti Klinik Dan Pemeriksaan Penunjang Penyakit Jantung Rematik

i. Menjelaskan Manifestasi Klinikii. Menjelaskan Pemeriksaan Penunjang Penyakit

Jantung Rematik

TIU3. Memahami Dan Menjelaskan Endokarditis Infeksiosa Sebagai Komplikasi Penyakit Jantung Rematik

i. Menjelaskan Etiologi Endokarditis Infeksiosaii. Menjelaskan Patogenesis Endokarditis Infeksiosaiii.Menjelaskan Manifestasi Klinik Endokarditis Infeksiosaiv.Menjelaskan Kultur Darah Dan Pemeriksaan

Laboratoriumv. Menjelaskan Pemeriksaan Ekokardiografi  

TIU4. Memahami Dan Menjelaskan Penatalaksanaan Dan Prognosis Penyakit Jantung Rematik

i. Menjelaskan Farmakoterapiii. Menjelaskan Terapi Bedah Jantungiii.Menjelaskan Prognosis Penyakit Jantung Reumatikiv.Menjelaskan Terapi Profilaksis

TIU5. Memahami Dan Menjelaskan Epidemiologi Penyakit Jantung Rematik

i. Menjelaskan Prevalensi Penyakit Jantung Reumatikii. Menjelaskan Faktor Resiko Penyakit Jantung Reumatik

 

TIU6. Memahami Dan Menjelaskan Tentang Istiqomah

 

STEP 6Gather information and individual study

STEP 7

TIU1. Memahami dan Menjelaskan Etiologi dan Patogenesis Penyakit Jantung Reumatik

i. Definisi Penyakit Jantung Reumatik

Penyakit radang berulang akut, terutama pada anak-anak yang biasanya terjadi setelah infeksi streptococcus. Merupakan akibat sekunder dari terhadap antibodi anti streptococcus yang bereaksi silang dengan antigen jantung.

ii. Etiologi Penyakit Jantung ReumatikPenyakit jantung rematik merupakan

sekuele faringitis akibat streptokokus β-hemolitikus group A. demam reumatik timbul hanya jika terjadi respon antibody atau imunologis yang bermakna terhadap infeksi streptokokus sebelumnya.

Serangan awal reumatik biasanya biasanya dijumpai pada masa anak dan awal masa remaja. Insiden infektif streptokokus berkaitan langsung dengan faktor predisposisi perkembangan dan penularan infeksi.

S. pyogensS. pyogens S. viridans S. viridans

S.ViridansSubstansi Kelompok Spesifik

Hemolisis HabitatKriteria

LabPenting

Penyakit

S.mitisS.mutans

S.salivariusS.sanguis

- α

Mulut, kerongkongan, usus

besar, genital wanita

Resisten optochin

koloni dan tidak

larut dalam

empedu

Caries gigi, endokarditis dan abses

iii. Patogenesis Penyakit Jantung Reumatik

TIU2. Memahami Dan Menjelaskan Manifestasi Klinik Dan Pemeriksaan Penunjang Penyakit Jantung Reumatik

i. Manifestasi Klinik Penyakit Jantung Reumatik

ii. Pemeriksaan Penyakit Jantung Reumatik

Pemeriksaan diakukan pada saat sebelum ditemukan infeksi SGA dan ditemukan / menetapnya infeksi.

Pemeriksaan Darah LED tinggi sekali Leukositosis Nilai hemoglobin dapat rendah

(anemia normositik normokrom)

Pemeriksaan BakteriologiSpesimen : Hapus tenggorokan,

nanah, atau serumKultur : Streptococcus

anaerob pada agar darah dilakukan secara inokulasi

Deteksi Ag : Menggunakan enzim atau metode kimia ekstrak Ag pada jaringan yang sakit

Pemeriksaan Serologi.Titer ASTO, antistreptokinase, dan anti

hyaluronidase meningkat.

Pemeriksaan EKGInterval PR menjadi panjang

Pemeriksaan radiologiElektrokardoigrafi dan ekokardiografi

untuk menilai adanya kelainan jantung.

TIU3. Memahami dan Menjelaskan Endokarditis Infeksiosa Sebagai Komplikasi Penyakit Jantung Reumatik

i. Komplikasi Penyakit Jantung ReumatikAritmia jantung Pankarditis dengna efusi yang luasPneumonitis reumatikEmboli paruInfarkKelainan katup jantung Endokarditis

Infeksiosa

ii. Etiologi Endokarditis InfeksiosaBakteri

Viridans streptococci Staphylococci HACEK (Haemophilus, Actinobacillus, Cardiobacterium, Eikenella, and Kingella)

Jamur

Tempat masuk bakteri (portals of entry) Kavitas oral, kulit, dan traktus respiratorius

bagian atas

iii.Patogenesis Endokarditis Infeksiosa

Pasien dengan endokarditis biasanya mempunyai titer

antibodi terhadapmikroorganisme penyebab,

hal tersebut akan membentuk immune

complex, yang menyebabkan

gromerulonephritis, arthritis, dan berbagai

macam manifestasikelainan mucocutaneus,

juga vasculitis.

3.4 Menjelaskan gambaran morfologi endokarditis bakterialis

v. Pemeriksaan Endokarditis Infeksiosa

1. Pemeriksaan LaboratoriumLeukositosis, eosinofilia, LED meningkat,

CKMB meningkat, uji troponin sensitif, peningkatan titer IgG sampai 4 kali lipat, anemia normositik normokrom, bilirubin sedikit meningkat, proteinuria dan mikrohemaaturia.

2. ElektrokardiografiAbnormal dengan sinus taikardia,

perubahan gelombang ST, perlambatan interval QTc, dan aritmia

3. Foto rontgen dada4. Biopsi Endomioardial5. Ekokardiografi

TIU4. Memahami Dan Menjelaskan Penatalaksanaan Dan Prognosis Penyakit Jantung Reumatik

i.Farmakoterapi Sebelum komplikasiUntuk eradikasi kuman Streptococcus =

penisilin G benzatin dosis tunggal. Penisilin oral 750 mg 4 x sehari diberikan dalam 10 hari.

Bila pasien alergi dengan penisilin, diberikan eritromisin dengan dosis 50 mg/kgbb/hari.

Anti radangNatrium salisilat meredakan artritis dan demam. Dosis 100-120 mg/kgbb/hari dalam 4-6 dosis, terbagi dalam 2-4 minggu kemudian dosis diturunkan menjadi 75 mg/kgbb/hari selama 4-6 minggu.

AspirinKortikosteroid untuk demam rematik

ditambah dengan gagal jantungObat chorea

Setelah komplikasiAdanya endokarditis infeksiosa

Biasanya diberi obat secara parenteral, bersifat bakterisid dengan periode yang diperpanjang melalui difusi pasif dimana akan mencapai konsentrasi efektif pada vegetasi.

Terapi empiris. Endokarditis infeksiosa subakut diterapi dengan ceftriaxone plus gentamicin. Dua anti mikroba ini ditambah vancomicin, sebaiknya digunakan jika melibatkan katup prostetin.

 

PENCEGAHAN

Pencegahan primer : upaya pencegahan infeksi streptococcus beta hemolitikus grup A sehingga tercegah dari penyakit demam rematikDapat diatasi dengan antibiotika penisilin- V dan benzalin penisilin parenteral yang adekuat

Pencegahan sekunder : upaya mencegah menetapnya infeksi streptococcus beta hemolitikus grup A bekas pasien demam rematikDapat diatasi dengan benzalin penisilin G.

 

ii.Terapi Bedah Jantung Rematik

Katup MitralValvotomi Mitralis (pembukaan

katup mitral)Penggantian Katup MitrallisPembedahan Rekonstruktif

(perbaikan katup mitral)

Penyakit Katup Aorta

Katup PalsuTerdapat 2 tipe dsar katup yang masing- masingnya mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu:

1. Katup mekanisWalaupun sangat tahan lama tetapi

bersifat trobogenik, dan memerlukan pemberian antikoagualan jangka panjang.

2. Katup jaringan Heterograf dari babi Heterograf dari perikardium sapi Homograf atau katup jantung manusia

(biasanya aorta atau pulmonalis) yang telah dibekukan

iii.Prognosis

Sesudah serangan awal demam rematik, kerentanan terhadap serangan berulang sangat tinggi. Pencegahan dengan antibiotik harus segera dimulai begitu diagnosis ditegakkan. Suntikan penisilin sekali sebulan cukup efektif dan lebih menguntungkan daripada pemberian oral setiap hari, karena membutuhkan kesadaran pasien yang tinggi.

iv.Terapi profilaksis

Deteksi diniPemakaian penisilin untuk mengobati

infeksi streptococcus beta hemolitik grup A.

TIU5. Memahami Dan Menjelaskan Epidemiologi Penyakit Jantung Reumatik

i. PrevalensiPaling banyak dijumpai pada populasi

anak-anak dan dewasa muda (5-15 tahun).

Jarang dijumpai pada anak dibawah usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.

ii. Faktor predisposisi

Faktor Individu Faktor Genetik Jenis Kelamin Golongan Etnik dan Ras Umur Keadaan Gizi dan adanya penyakit lain

Faktor-Faktor Lingkungan Keadaan sosial ekonomi yang buruk Iklim dan Geografi Cuaca

TIU6. Memahami Dan Menjelaskan Tentang Istiqomah

Sayidina Umar ibn Al-Khattab RA menjelaskan bahwa:

“Istiqamah itu tetap mengikuti perintah dan (menjauhi) larangan dan tidak menyimpang

dari padanya”.

Ibn Taimiyah berkata: “Mereka istiqamah dalam mencintai Allah yang diwujudkan dengan

ibadah kepadaNya dan mencintai sesama”.

Menurut bahasa, istiqamah artinya lurus dan tidak berbelok-belok.

Cara Untuk Menggapai Hati Yang Istiqamah Ini.

Meletakkan cinta kepada Allah SWT di atas segala-galanya

Membesarkan perintah dan larangan Allah.

Senantiasa berzikir kepada Allah. Mempelajari kisah orang-orang saleh

terdahulu.Senantiasa berpikir tentang kebesaran

ciptaan Allah. Allah SWT memiliki ciptaan yang indah dan besar.

Di dalam Al-Quran, Surah Fusshilat, ayat 30

“Inna allaziyna qaaluu rabbuna Allah tsumma alstaqaamu tatanazzalu’alaihim almalaaikatu an laa takhaafuu wa laa

takhzanuu wa absyiruu bi aljannati allatiy kuntum tuu’aduun”

Sesungguhnya mereka yang berkata: Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap dan jujur pada pendiriannya,

maka para Malaikat akan turun mengucapkan,“Selamat, Jangan takut, jangan berduka cita!

Berbahagialah akan memperoleh syurga yang telah dijanjikan kepada kamu.”

Tiga janji Allah kepada orang yang beristiqamah :

Akan mendapat perlindungan langsung dari Allah melalui malaikat-malaikatnya.

Akan terbebas dari rasa takut dan rasa sedih dari apapun yang menimpanya.

Akan dipenuhi apa yang diinginkan baik di kehidupan dunia dan akhirat.

Daftar Pustaka 

Goldman, M.J: Clinical ECG, 8th ed Lange 1973. Guyton.Arthur.C.1994.FISIOLOGI KEDOKTERAN.Jakarta:EGC  Ma’rifatullah. 2008. Aku Melihat Surga di Dunia. Jakarta: Gen Mirqat Price. 2004. Patofisiologi. Jakarta. EGC Sherwood, Lauralee (2001).”Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem”,

Jakarta : EGC Sudoyono et all. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. FKUI Zuhroni. 2008. Pandangan Islam Terhadap Masalah Kedkokteran

Dan Kesehatan.Jakarta. YARSI Kumar.R.C.1999.Dasar Patologi Penyakit.Jakarta.EGC