15
BATA RINGAN FOAM

BATA FOAM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

.

Citation preview

Page 1: BATA FOAM

BATA RINGAN FOAM

Page 2: BATA FOAM
Page 3: BATA FOAM

BATA RINGAN FOAM• Dari namanya beton ini pasti memiliki bobot yang kecil dari beton pada umumnya,

bahkan berat jenisnya bisa dibuat lebih rendah dari pada berat jenis air. Sehingga jika dimasukkan ke air beton ini akan mengapung.

• Beton dapat dibuat ringan dengan membuat micro buble dalam adukan beton dengan memasukkan busa (foam) pada adonan pasir, semen dan air. Teknologi ini juga dikenal dengan Foam Concrete.

• Semakin banyak busa yang digunakan maka akan semakin ringan beton yang dihasilkan, namun kekuatan akan semakin menurun. Sehingga berat dan kekuatan sesuatu yang harus dikendalikan untuk mendapatkan performa beton yang dinginkan.

• Salah satu produk beton ringan CLC adalah bata ringan CLC yang saat ini sudah banyak dikenal dan bukan lagi hal baru di Indonesia terlebih di Jakarta, Teknologi AAC merupakan teknologi pembuat bata ringan yang lain.

Page 4: BATA FOAM

Apa itu Bata Ringan ACC dan CLC ?

Page 5: BATA FOAM

Untuk menghindari kebingungan kita akanmenjelaskan perbedaan antara bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular

Lightweight Concrete).

Page 6: BATA FOAM

BATA RINGAN ACC• Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada

disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu ketika bubuk aluminium atau aluminium pasta mengembang seperti pada prosess pembuatan roti saat penambahan ragi untuk mengembangkan adonan. Material pembuatan bata ringan AAC memakai pasir khusus yaitu silika (> 95% SiO2) dan harus digiling sampai ukuran mikro.

• Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada AAC tingkat ekspansi adonan juga tidak bisa di kontrol secara tepat sehingga biasanya akan mengembang keluar dari cetakan. Oleh karena itu harus dipotong untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan. Gelembung udara yang relatif banyak memungkinkan dihasilkannya AAC dengan kerapatan yang rendah yaitu sekitar 700 – 800 kg / m³.

• Pada AAC susunan gelembung udara yang terbentuk saling terhubung antara satu sama lainnya, hal ini mengakibatkan air mudah meresap ke dalam beton, oleh karena itu pada pengaplikasiannya harus diberikan perlindungan kedap air seperti plaster kedap air.

Page 7: BATA FOAM

• Untuk menghasilkan kuat tekan yang cukup proses pengeringan (curing) pada AAC harus menggunakan tabung autoklaf bertekanan tinggi. Namun sayangnya proses curing tersebut menghancurkan proses hidrasi dari semen yang sedang terjadi. Oleh karena alasan ini juga bata ringan AAC harus benar-benar terlindungi dari kelembaban.

• Densitas yang rendah dan susuanan gelembung udara pada bata ringan AAC mengharuskan penggunaan pen/dowel untuk pemasangan baut/paku pada dinding. Insulasi suara juga kurang untuk densitas yang serupa jika dibandingkan dengan bata ringan CLC yang di curing secara alami.

• Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan CLC dan membutuhkan pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal yang besar yaitu 10-30 juta USD dan kapasitas yg di hasilkan juga tinggi sekitar 300 m3 per hari bahkan lebih.

• Seperti yang diuraikan di atas, maka sangat tidak mungkin untuk menghasilkan AAC pada lokasi proyek maupun untuk memproduksi panel prefab dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Pengunaan baja penguat beton (rebar) harus dilindungi dengan bahan anti korosi.

• Diperlukan sekelompok tim ahli yang berpengalaman untuk mengoperasikan pabrik tersebut untuk menghasilkan pro-duct yang berkualitas, namun bata ringan AAC menawarkan densitas terendah dan memiliki rasio terbaik atas kepadatan berbanding dengan kuat tekan terhadap semua jenis beton.

Page 8: BATA FOAM

BATA RINGAN CLC• Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara

alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk membungkus udara.

• Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 sampai 1.800 kg / m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N / mm ².

• Pasir sungai berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan. kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m³ (setengah dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat mengunakan rangka baja.

Page 9: BATA FOAM

• Pada CLC Gelembung udara yang dihasilkan benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.

• CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.

• Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa harus menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.

• Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m³ sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kg / m³.

Page 10: BATA FOAM
Page 11: BATA FOAM

Kelebihan Bata Ringan Foam• Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan

dinding yang rapi.• Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan

perekat.• Lebih ringan daripada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.• Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.• Peklaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa• Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm

saja.• Kedap air sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.• Mempunyai kekedapan suara yang baik.• Kuat tekan yang tinggi.• Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Page 12: BATA FOAM

Kekurangan Bata Ringan Foam• Karena ukurannya yang besar untuk ukuran tanggung, membuang sisa

cukup banyak. • Perekatnya khusus umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah

tersedia di lapangan.• Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak

dampaknya sangat kelihatan.• Jika terkena air, maka untuk menjadi benar benar kering dibuthkan

waktu yang lebih lama dari bata biasa.• Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul

bercak kuning pada plesterannya.• Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.• Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang menjual

bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar.

Page 13: BATA FOAM

• Spesifikasi Bata Ringan• Berat jenis kering (p) :520 kg/m3

• Berat jenis normal (p) : 650 kg/m3

• Kuat tekan : >4,0 N/mm2

• Konduktifitas termis : 0,14W/mk;• Tebal spesi : 3 mm;• Ketahanan terhadap api : 4 jam;• Jumlah per luasan per 1 m2 : 22-26 buah tanpa

construction waste.

Page 14: BATA FOAM
Page 15: BATA FOAM