Upload
lythu
View
282
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
BATAS PENERAPAN KAIDAH
MALA YUDRAKU KULLUH LA YUTRAKU KULLUH DALAM IBADAH MAHDHAH *
Oleh Wawan Shofwan Shalehuddin
Pada dasarnya lahirnya kaidah malaa yudraku kulluh laa yutraku kulluh adalah karena beberapa
ketentuan hukum wajib di dalam Islam khususnya dalam ibadah mahdhah tidak kaku. Didapatkan
perubahan hukum haram menjadi boleh dalam keadaan darurat. Didapatkan pula disebabkan adanya
uzur tertentu atau masyaqqah (kesulitan) lahirnya rukhshah(keringanan), atau bahkan hukum
takhyir (dapat memilih) untuk menjadi lebih ringan dalam pelaksanaannya.
Pada umumnya uzur berupa darurah (kemadaratan) berkaitan dengan hukum haram, sedangkan uzur
masyaqqah berkaitan dengan pelaksanaan hukum yang wajib. Sementara takhyir ada yang berkaitan
dengan wajib dan sunat.
Dalam kaitan dengan permasalahan tersebut dikenal kaidah-kaidah fiqhiyyah sebagai berikut :
الضرر ي زال Segala mudharat harus dihilangkan
الضرورة تبيح المحظورات Keadaan darurat itu membolehkan hal-hal yang dilarang
الضرر يدفع بقدر الالمكان Segala mudharat harus dihindarkan sedapat mungkin
ال حرام مع الضرورة وال كراهة مع الاجة Tidak ada haram bersama darurat dan tidak ada makruh bersama kebutuhan.
منزلة الضرورة والاجة قد ت نزل Pada kondisi tertentu, hajat manusia menempati kedudukan darurat
هار ذ ما أبيح للضرورة بقدر ت ع Sesuatu yang diperbolehkan karena terpaksa, adalah menurut kadar halangannya.
الضرر ال ي زال بالضرر Menghilangkan kemadaratan tidak boleh dilakukan dengan cara yang mendatangkan madarat
(lainnya)
2
إرتكاب أخف الضرورين واجب Menempuh salah satu tindakan yanglebih ringan dari dua hal yang berbahaya itu wajib
Dan dalam kaidah Fiqhiyah dikenal pula ketetapan yang berbunyi :
ي س ي الت ب ل ت ة ق ش م ل ا
“Kesulitan dapat menarik kemudahan
اق ض ع س ت إ اذ إ و ع س ت إ ر م ل ا اق ض اذ إ Bila urusan itu sempit maka ia menjadi luas dan bila luas menjadi sempit
ة اح ب ل ا ع اف ن م ال ف لص ل ا Asal pada manfaat-manfaat itu boleh
ي ر ح الت ار ض م ال ف ل ص ل ا Asal pada yang memadaratkan itu haram
Rukhshah (keringanan) adalah aturan hukum yang dapat di terapkan ketika ada masyaqqah
(kesulitan). Umpamanya :
1. Dalam Salat
a. Salat sambil duduk atau berbaring bagi yang tidak berkemampuan.
b. Jalsatul istirahah dan menekankan tangan kebumi ketika akan bangkit dari sujud untuk
berdiri bagi yang uzur, baik karena berat badan atau suatu keluhan penyakit
c. Salat wajib di atas kendaraan bila sama sekali tidak dapat turun dari kendaraan itu
Tanpa Masyaqqah (Hanya pilihan)
Umpamanya :
a. pada salat sunat Rasulullah saw. membolehkan/membenarkan salat sunat di atas kendaraan
tanpa harus memperhatikan arah kiblat.
b. Salat sunat dapat dilaksanakan sambil duduk dengan setengah pahalanya.
Wudhu
Bagi yang sakit atau bebergian dapat melaksanakan tayamum
3
Saum
a. Saum Ramadan Bagi yang sakit atau karena safar dapat melaksanakan pada hari lain di luar
bulan Ramadan
Haji
a. Tidak mabit di Mina baik pada tanggal delapan malam tanggal sembilan atau ayyamt
tasyarik
b. Tidak jumrah Aqobah pada tanggal sepuluh
c. Menjama’ Jumrah pada ayymut tasyrik
d. Tahallul sebelum waktu dengan menyembelih hadyu
e. Tidak hadyu diganti dengan saum pada musim haji
f. Memilih antara melaksanakan nafar awal dan nafar akhir
g. Dan lain-lain
Zakat
a. Ketetuan Zakat 21/2 % Di laksanakan kurang dari prosentase itu
Adanya rukhshah (keringanan) identik atau bersamaan adanya dengan adanya masyaqqah
(kesulitan). Maka suatu kewajiban karena masyaqqah lalu tidak dapat dilaksanakan sebabgaimana
mestinya berlakulah rukhshah. Mengenai hal ini Rasulullah saw. bersabda :
ما : ...ذرون ف قال وسلم عليه هللا صلى الل رسول خطب نا قال عنه رضي الل هري رة أب عن ا ت ركتكم بشىء أمرتكم فإذا أنبيائهم على واختالفهم سؤالم بكث رة ق ب لكم كان من هلك فإن فدعوه شىء عن ن هيتكم وإذا استطعتم ما منه فأتوا
Dari Abu Hurairah, ia berkata,”Rasulullah saw. berkhutbah kepada kami lalu beliau bersabda,
“Hati-hatilah kalian terhadapku apa yang aku tinggalkan, karena kaum sebelum kalian binasa
disebabkan terlalu banyak pertanyaan dan menyalahinya mereka atas nabi-nabi mereka. Apabila
Aku memerintahkan sesuatu, laksanakanlah sesuai kemampuan, dan apabila Aku melarang kamu
dari sesuatu, tinggalkanlah.” H.r. Muslim,VII : 95 no.6276
Dengan dalil ini jelas sekali, umat Islam ketika diperintah wajib melaksanakan dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuan. Terdapat sabda Rasulullah saw. yang senada mengenai shalat,
وسلم عليه الل صلى النب فسألت ب واسي ب كانت : قال عنه الل رضي حصي بن عمران عن .جنب ف على تستطع ل فإن ف قاعدا تستطع ل فإن قائما صل ف قال الصالة عن
Dari Imran bin Hushain r.a, ia berkata, “Saya punya penyakit bawasir, maka saya bertanya
kepada Nabi saw. mengenai shalat. Beliau bersabda,’Shalatlah engkau sambil berdiri, bila tidak
4
mampu, shalatlah sambil duduk, dan bila tidak mampu, shalatlah sambl duduk.” H.r. Al-Bukhari,
II : 561.
Demikian pula kewajiban shaum, bagi yang sakit atau safar Alquran memerintahkan agar
mengerjakan shaum itu pada hari-hari lainnya.
ة أخر أيام من فعد
Maka gantilah (shaum dengan shaum) pada hari-hari lainnya (di luar bulan Ramadan sebanyak
hari yang tidak shaum…Q.s. 2/Albaqarah : 185.
Maka berdasarkan dalil-dalil dari ayat Alquran dan hadits-hadits Rasululllah saw. ini jelaslah
bahwa suatu kewajiban yang tidak dapat dilaksanakan secara penuh, tidak dapat diganti dengan
ibadah lainnya, walaupun sama-sama mahdhah, kecuali dengan dalilnya yang khusus.
1) Laba Kurang dari 2 ½ % pada Masa Khalifah Umar r.a
Pada suatu ketika para pedagang datang mengadu kepada Umar bin Al-Khathab tentang laba tijarah
yang semakin menipis, bahkan sudah sangat merepotkan mereka dilihat dari keberlanjutan usaha
perdagangan mereka bila tetap harus mengeluarkan 2 ½ prosen. Mengenai hal itu Umar bin Al-
Khathab menjalankan rukhshah yang diberikan oleh Rasulullah saw. tersebut, beliau menggunakan
ketetapan,
ال فكان إذا خرج عنه كنت زمان عمر رضي الل ط الع على ب يت امل جع أموال الت جار ث اء
ال عن الغائب والشاهد. حسب ها غائب ها وشاهدها ث أخذ الزكاة من شاهد امل
Berkata Abdurrahman bin Abdulqari, Aku melaksanakan tugas Baitul Maal pada masa khalifah
Umar bin Khatab, maka apabila keluar pemberian, beliau kumpulkan segala harta pedagang,
kemudian menghitung dari harta mereka yang jauh dan yang dekat. H.r. Ibnu Hazm/Al-Muhalla,
juz 5 : 235
Hadits ini menunjukkan ketetapan asal dari zakat tijarah, yakni setiap pedagang muslim, wajib
mengeluarkan zakat tijarah 2 ½ porsen. Selanjutnya pelaksanaan rukhshah (keringanan) bagi yang
tidak dapat melaksanakan kewajiban itu sebagaimana mestinya :
ؤمني إن الت ج عنه إن عمال عمر رضي الل ة الت قوي ف قال عمر قالوا : يا أمي ر امل ار شكوا شد
هاه هاه خف فوا عنه رضي الل Berkata Abu Wahalah, “Bahwa beberapa petuga zakat Umar, melapor kepada beliau, ‘Wahai
amirul mukminin! Bahwa Ada beberapa pedagang yang mengeluhkan rasa keberatannya
penaksiran nilai dari prosentase zakatnya dari harga barang’ Kata Umar, ‘Ah-ah- jika demikian
ringankanlah mereka.’” H.r. Ibnu Hazm,V : 235.
5
Tidak akan ada rukhshah selain dari yang berhukum wajib atau Azimah. 2 ½ % zakat tijarah itu
Azimah. Dengan demikian, Umar bin Al-Khathab tidak sulit untuk menunjukkan sikapnya,
sekaligus keputusannya ketika pada masanya terjadi usaha-usaha yang labanya kurang dari 2 ½
prosen. Hal ini karena sudah ada pedoman dari Rasulullah saw. , yaitu laksanakan ‘azimah (hukum
asal) jika tidak mampu, ambillah rukhshah-nya.
Mengenai tempat mabit di Mina didapatkan keterangan sebagai berikut
ان ا ف م ا وق د اف ح م د ب ن ص الح العثمي ا وعب د العزي ز ب ن عب د هللا ب ن ب از : اذا ل دوا مك ا اس تطعتم ن زلوا عند آخر خيمة من خيام الجاج ولو خارج حدود ما لقوله ت عال: ف ات قوا هللا م
فإن ل دوا مكانا سقط من هم المبيت وال شيئ علي هاTelah berfatwa Syaekh Muhamad bin Sholih Al-Atsimaeni dan Syaekh Abdul Aziz bin Abdullah bin
Baz, 'Apabila mereka tidak mendapatkan tempat di Mina, mereka bisa tinggal di kemah akhir dari
kemah-kemah haji sekalipun di luar batas Mina. Maka jika tidak mendapatkan tempat, maka
gugurlah kewajiban mabitnya dan tidak perlu membayar dam.
Setelah memperhatikan kondisi Mina yang sempit, sedangkan jamaah haji semakin bertambah,
perluasan dan pengembangan Mina menjadi wewenang Ulil Amri Pemerintah Arab Saudi, karena
jamaah haji tidak bisa memilik tempat yang sesuai dengan yang diinginkan; karena jamaah haji
untuk menempati tempat di Mina sesuai qur'ah Maktab yang telah disepakati antara Pemerintah
Arab Saudi dengan Negara-negara asal jamaah haji.
Sehubungan dengan hal tersebut penempatan jamaah haji di Mina pada tanggal 8-13 Dzulhijjah
hajinya sah sesuai dengan Firman Allah:
يريد بكم العسر يريد هللا بكم اليسر وال Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah
kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. Q.s. Al-Baqarah : 185.
فات قوا هللا ما استطعتم Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. Q.s. At-Taghabun : 16.
ين من حرج وما جعل عليكم ف الد
6
Dan Dia (Allah) tidaklah sekali-kali membuat di dalam agama ini suatu kesulitan yang
memberatkan kamu. Q.s Al-hajj : 78.
Dan Nabi saw. bersabda:
روا روا وال ت عس يس Mudahkanlah dan janganlah menyulitkan
Demikian pula karena Abbas dan penjaga ternak tidak mabit di Mina karena udzur ada keperluan,
Nabi saw. mengizinkan tidak mabit (bermalam) di Mina, diberikan rukhshah, hajinya sah.
Untuk menenangkan dan menentramkan jamaah haji yang ditempatkan di Mina Jadid dalam
melaksanakan mabitnya, Pemerintah Arab Saudi supaya menghindarkan madharat tidak
melestarikannya, sesuai dengan qaidah Fiqih:
على جلب المصالح :درء المفاسد مقدم Menghindari madarat atau bahaya harus didahulukan atas mencari maslahat atau kebaikan
Untuk itu keputusan dewan Hisbah mengenai masalah ini patut diperhatikan :
Dari itu semua Dewan Hisbah Persatuan Islam menghasilkan keputusan
DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah I Pasca Muktamar XIII
Di PC Persis Lembang, 02 Rabi'ul Awwal 1427 H
01 April 2006 M Tentang:
“PENEMPATAN JAMAAH HAJI PADA MINA JADID
PADA TANGGAL 8-13 DZULHIJJAH”
بسم هللا الرمحن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
1. Firman Allah swt. antara lain
7
له وأت وا الج والعمرة هلل فإن أحصرت فما است يسر من الدي وال تلقوا رءوسكم حح لا الدي ي ب …ففدية من صيام أو صدقة أو نسك فمن كان منكم مريضا أو به أذى من رأسه
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terhalang, maka sembelihlah kurban
yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum kurban sampai di tempat
penyembelihan. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka
wajib atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban… Q.s Al-Baqarah : 196
2. Hadis-hadis Rasulullah tentang ketentuan haji, antara lain
ناسككم . رواه البيهقي خذوا عن م Ambilah dariku tata cara ibadah haji kamu…H.r. Al-Baihaqi 3. Hadis-hadis Rasulullah saw. tentang mabit di Mina, antara lain
ا كان ي وم الت روية ت وجهوا إل ما فأهل وا بالج وركب رسول … فصلى با الظ هر والعصر هللا ف لم رواه مسلم …والمغرب والعشاء والفجر ث مكث قليال حح طلعت الشمس
“…maka ketika hari Tarwiyyah, mereka menuju Mina lalu berihrom untuk haji, dan Rasulullah saw.
mengendarai (unta beliau) lalu salat Dzuhur, Asar, Maghrib, Isya dan Subuh di Mina. Kemudian berhenti
sebentar sampai terbit matahari…H.r. Muslim
ة ليال م عن ابن عمر قال أن العباس بن عبد المطلب استأذن رسول هللا ا من أجل أن يبيت بك سقايته فأذن له .رواه البخاري و مسلم.
Dari Ibnu umar, ia berkata, “Sesungguhnya Al-Abbas bin Abdul Muthalib memohon izin kepada
Rasululah saw.untuk bermalam di Mekah pada malam-malam Mina, karena tugas memberi minum,
lalu beliau memberinya izin.” H.r Al-Bukhari dan Muslim
رخص للر عاء البل ف الب يتوتة عن ما ي رمون ي وم عن عاصم بن عدي عن أبيه أن رسول هللا ي وي رمون ي وم الن فر.رواه اخلمسة.النحر والي ومي ث ي رمون الغد ومن ب عد الغد بي وم
Dari Ashim bin Adi, dari Ayahnya, sesungguhnya Nabi saw. memberi keringanan kepada
penggembala untuk bermalam di luar mina, mereka melontar pada hari Nahar lalu melontar dua
hari, lalu melontar di hari nafar. H.r. Al-Khamsah.
MENDENGAR: 1. Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah KH.Usman Shalehudin
2. Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis K.H. Drs. Shiddiq Amien, MBA
3. Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh: K.H. Taufiq Rahman Azhar, S.Ag
4. Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas
MENIMBANG:
1. Perlu kejelasan dan ketegasan batas-batas wilayah Mina.
2. Mabit di Mina hukumnya wajib
8
3. Perlu ketegasan tentang kedudukan hukum penempatan jamaah haji pada Mina jadid pada
tanggal malam 11, 12, dan atau dengan 13 Dzulhijjah.
4. Penempatan jamaah haji pada Mina jadid pada tanggal malam 11, 12, dan atau dengan 13
Dzulhijjah telah terjadi karena dharurat. Dengan demikian Dewan Hisbah Persatuan Islam
MENGISTINBAT:
1. Mabit di Mina pada tanggal malam 11, 12, dan atau dengan 13 Dzulhijjah hukumnya wajib.
2. Mabit di luar Mina pada tanggal malam 11, 12, dan atau dengan 13 Dzulhijjah karena darurat
hajinya sah.
Demikian keputusan Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah terlampir.
هللا يأخذ بأيدينا ال ما فيه خي لإلسالم و املسلمي
Bandung, 02 Rabi'ul Awwal 1427 H
01 April 2006 M
Ketua Sekretaris
K.H. Usman Shalehuddin H.M.Rahmat Najieb, Spd
NIAT : NIAT :
DALIL-DALIL AL QURAN DAN AS-SUNAH
Ayat-ayat Alquran
فيها هم النة أصحاب أولئك وسعها إال ن فسا نكل ف ال الصالات وعملوا آمنوا والذين خالدون
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, kami tidak memikulkan
kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka Itulah penghuni-
penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. Q.s.7/Al-A’raf : 42
ا م الميتة يكم عل حرم إن فال عاد وال باغ غي ر اضطر فمن الل لغي به أهل وما اخلنزير ولم والد رحيم غفور الل إن عليه إث
Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang
yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” .Q.s.
2/Albaqarah : 173
9
منكم شهد فمن والفرقان الدى من وب ي نات للناس هدى القرآن فيه أنزل الذي رمضان شهر يريد وال اليسر بكم الل يريد أخر أيام من فعدة سفر على أو مريضا كان ومن ف ليصمه الشهر ة ولتكملوا العسر بكم وا العد تشكرون ولعلكم هداكم ما على الل ولتكب
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,
dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur.Q.s. 2/Albaqarah : 185
هم فأولئك ن فسه شح يوق ومن لن فسكم خي را وأنفقوا وأطيعوا واسعوا استطعتم ما الل فات قوا المفلحون
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan
nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. dan barangsiapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, Maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung” Q.s. 64/At-Tagabun : 16..
وامسحوا المرافق إل وأيديكم وجوهكم فاغسلوا الصالة إل قمتم إذا آمنوا الذين أي ها يا جاء أو سفر على أو مرضى كنتم وإن فاطهروا جنبا كنتم وإن الكعب ي إل وأرجلكم برءوسكم
جوهكم بو فامسحوا طي با صعيدا ف ت يمموا ماء تدوا ف لم الن ساء المستم أو الغائط من منكم أحد ركم يريد ولكن حرج من عليكم ليجعل الل يريد ما منه وأيديكم لعلكم عليكم نعمته وليتم ليطه تشكرون
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan,
lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur.Q.s.5/Almadidah : 6
10
قدرا الل أمر وكان ق بل من خلوا الذين ف الل سنة له الل ف رض فيما حرج من النب على كان ما مقدورا
Tidak ada suatu keberatanpun atas nabi tentang apa yang Telah ditetapkan Allah baginya. (Allah
Telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang Telah berlalu
dahulu[1221]. dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, Q.s. 33/Al-
Ahzab : 38
ين ف عليكم جعل وما اجتباكم هو جهاده حق الل ف وجاهدوا حرج من الد Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. dia Telah memilih
kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)
agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari
dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu
dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka Dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. dia adalah Pelindungmu, Maka dialah
sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.Q.s. 22/Alhaj : 78
لا الدي وأت وا الج والعمرة هلل فإن أحصرت فما است يسر من الدي وال تلقوا رءوسكم حح ي ب له فمن كان منكم مريضا أو به أذى من رأسه ففدية من صيام أو صدقة أو نسك
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terhalang, maka sembelihlah
kurban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum kurban sampai di
tempat penyembelihan. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia
bercukur), maka wajib atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban… Q.s
Al-Baqarah : 196
Hadis-hadis
إن الصالة من ت قصروا أن جناح عليكم ليس ) اخلطاب بن لعمر ق لت قال أمية بن ي على عن الل رسول فسألت منه عجبت ما عجبت ف قال الناس أمن ف قد ( كفروا الذين ي فتنكم أن خفتم .« صدق ته فاق ب لوا عليكم با الل تصدق صدقة » ف قال . ذلك عن -وسلم عليه هللا صلى-
Dari Ya’la bin Umayah, ia berkata,”Saya berkata kepada Umar bin Al-khathab –Tidak mengapa
atas kamu untuk mengqashar salat jika orang-orang kafir dikhawatirkan akan memfitnah kamu Hr.
Muslim, Sahih Muslim, II : 143, no.1605
11
ما ف قال : ...ذرون وسلم عليه هللا صلى الل رسول خطب نا قال عنه الل رضي هري رة أب عن ا ت ركتكم بشىء أمرتكم فإذا أنبيائهم على واختالفهم سؤالم بكث رة ق ب لكم كان من هلك فإن فدعوه شىء عن ن هيتكم وإذا استطعتم ما منه فأتوا
Dari Abu Hurairah, ia berkata,”Rasulullah saw. berkhutbah kepada kami lalu beliau bersabda,
“Hati-hatilah kalian terhadapku apa yang aku tinggalkan, karena kaum sebelum kalian binasa
disebabkan terlalu banyak pertanyaan dan menyalahinya mereka atas nabi-nabi mereka. Apabila
Aku memerintahkan sesuatu, laksanakanlah sesuai kemampuan, dan apabila Aku melarang kamu
dari sesuatu, tinggalkanlah.” H.r. Muslim,VII : 95 no.6276
وسلم عليه الل صلى النب فسألت ب واسي ب كانت : قال عنه الل رضي حصي بن عمران عن .جنب ف على تستطع ل فإن ف قاعدا تستطع ل فإن قائما صل ف قال الصالة عن
Dari Imran bin Hushain r.a, ia berkata, “Saya punya penyakit bawasir, maka saya bertanya
kepada Nabi saw. mengenai shalat. Beliau bersabda,’Shalatlah engkau sambil berdiri, bila tidak
mampu, shalatlah sambil duduk, dan bila tidak mampu, shalatlah sambl duduk.” H.r. Al-Bukhari,
II : 561.
دينكم خي ر إن ي قول وسلم عليه الل صلى الل رسول سع الذي العراب عن ق تادة أب عن أيسره دينكم خي ر إن أيسره
Dari Abu Qatadah dari seorang Arab yang mendengar Nabi saw., beliau bersabda,”Sesungguhnya
sebaik-baik agama kamu adalah yang paling ringan, Sesungguhnya sebaik-baik agama kamu
adalah yang paling ringan” Musnad Ahmad, XXXII : 119, no13571
روا وسلم عليه الل صلى النب قال قال عنه الل رضي مالك بن أنس سعت قال الت ياح أب عن يس روا وال نوا ت عس ت ن ف روا وال وسك
Dari Abu Tayyah, ia berkata,”Saya mendengar Anas bin Malik r.a, berkata,’Nabi saw.
bersabda,”Ringankanlah, janganlah mempersulit, ciptakan rasa sakinah dan janganlah membuat
orang lari.” Musnad Ahmad bin Hanbal, III : 171Sahih Al-Bukhari, XV : 356,no.6125 dan Muslim,
V : 141, no.4626.
أن يبيت بكة ليال ما من عن ابن عمر قال أن العباس بن عبدالمطلب استأذن رسول هللا أجل سقايته فأذن له .رواه البخاري و مسلم.
Dari Ibnu umar, ia berkata, “Sesungguhnya Al-Abbas bin Abdul Muthalib memohon izin kepada
Rasululah saw.untuk bermalam di Mekah pada malam-malam Mina, karena tugas memberi minum,
lalu beliau memberinya izin.” H.r Al-Bukhari dan Muslim
رخص للر عاء البل ف الب يتوتة عن ما ي رمون ي وم عن عاصم بن عدي عن أبيه أن رسول هللا .النحر والي ومي ث ي رمون الغد ومن ب عد الغد بي ومي وي رمون ي وم الن فر.رواه اخلمسة
12
Pertanyaan-pertanyaan
Jika semua yang diterangkan dari kasus-kasus yang dialami oleh para sahabat di dapatkan :
1. Menjadi bolehnya yang haram karena kedaruratan
2. Beberapa kasus rukhshah pada salat, saum, haji, dan zakat.
3. Lalu bagaimana dengan kasus-kasus lainnya yang sangat dimungkinkan terjadi seperti di
dalam salat :
a. Wajibnya tuma’ninah dalam ruku dan sujud, lalu bagaimana dengan orang yang
mengalami uzur sehingga tidak dapat melaksanakannya, apakah melaksanakan
sesuai kemampuannya? Atau menghilangkan ruku dan sujudnya?
b. Orang yang tidak memiliki telunjuk, bagaimana dia dapat melaksanakannya.
Sementara dalil tekstual tentang itu tidak didapatkan.
c. Jumat wajib dilaksanakan secara berjamaah. Bagaimana dengan yang tidak
mendapatkan kawan untuk dijadikan jamaah?
d. Anggota sujud ada tujuh, kening, hidung, dua tangan, dua lutut, dan dua ujung
telapak kaki, tetapi karena ada anggota yang tidak dapat dikenakan ke bumi karena
sesuatu, maka yang lain yang bisa tetap dikenakan ke bumi?.
- Dalam Saum
a. Orang yang baru mengetahui awal Ramadan setelah tengah hari, apakah memulai saum
tengah hari itu ataukah memulai saum keesokan harinya?
b. Melakukan I’tikaf sebagian waktu, baik tidak penuh selama sepuluh hari terakhir bulan
Ramadan atau hanya sebagian waktu berada di mesjid dan masuk lagi bila sempat sesuai
dengan kemampuan?.
- Dalam haji :
Sebagaimana dimaklumi bahwa dalam menyempurnakan kesempurnaan haji sering didapatkan
hambatan-hambatan : Umpamanya karena haid jamaah perempuan tidak dapat thawaf ifadah, atau
karena sakit tidak dapat thawaf ihadah dan jumrah. Apakah sama sekali tidak sah atau dapat
diterapkan melaksanakan sesuai kemampuan.
- Dalam Zakat
a. Yang tidak mampu mengerjakan dua setengah persen tijarah dapat dilaksanakan sesuai
dengan kemampuan
b. Lalu bagaimana dengan ketentuan nisab dan haul dan ukuran zakatnya
a. Alhaju Arafah, maknanya bila telah wuquf di Arah telah sah hajinya, lalu tidak dapat
melakukan thawaf ifadhah atau Jumrah Aqobah apakah wuqufnya itu menjadi tidak sah?
b. Mandi janabat adalah dengan meratakan air keseluruh badan, tetapi karena ada bagian badan
yang tidak boleh kena air karena akan membahayakan, maka mandi dengan membasahi
bagian yang dapat dibasahi dan melewatkan yang akan membayakannya?
Pada dasarnya adalah dibutuhkan batasan dan konsistensi dalam penerapan kaidah ma laa yudraku
kulluh laa yutraku kulluh dalam masail ibadah mahdhah. Apakah harus selalu dengan dalil tekstual
atau dapat dengan fiqih.
*Disampaikan Pada Sidang Dewan Hisbah Sabtu – Ahad, 15 – 16 Juni 2013