7
Pertanyaan : Bolehkah membayar zakat fitrah dengan uang? Jawaban : Membayar zakat fitrah dengan uang, menurut Syafi’iyyah tidak diperbolehkan, sedangkan menurut Hanafiyyah diperbolehkan. Catatan Penting : Berpijak pada pendapat yang memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang (yakni hanya Hanafiyah) maka menurut kalangan ini, mengenai kadar uang yang dikeluarkan adalah disesuaikan nilai / harga bahan-bahan makanan yang manshush (disebutkan secara eksplisit dalam hadis) sebagai zakat fitrah, yakni 1 sho’ tamr / kurma, atau 1 sho’ gandum sya’ir , atau ½ sho’ zabib / anggur, atau ½ sho’ gandum burr Yang kesemuanya mengacu pada nilai harga saat mulai terkena beban kewajiban (waqtul wujub ). Referensi : Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab VI/113 Tarsyih al-Mustafîdîn, 154 Al-Mughni li Ibn Qudâmah II/357 Radd al-Mukhtâr II/286 Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah XX/243 Al-Inâyah Syarh al-Hidâyah III/245 Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuh II/909 PARAMETER KAYA DAN MISKIN Aug 19th, 2011 | By lbm | Category: BAHTSU MASAIL , Fikih , Fiqh Ramadan , Referensi Share Kerangka Analisis Masalah Mengamati realita masyarakat, status sosial kaya dan miskin menjadi persoalan yang penting dan terkait erat dengan beberapa persoalan agama. Orang kaya berzakat kepada

Batasan Kaya Dan Miskin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Batasan Kaya Dan Miskin

Pertanyaan :

Bolehkah membayar zakat fitrah dengan uang?

Jawaban :

Membayar zakat fitrah dengan uang, menurut Syafi’iyyah tidak diperbolehkan, sedangkan menurut Hanafiyyah

diperbolehkan.

Catatan Penting :

Berpijak pada pendapat yang memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang (yakni hanya Hanafiyah) maka

menurut kalangan ini, mengenai kadar uang yang dikeluarkan adalah disesuaikan nilai / harga bahan-bahan

makanan yang manshush (disebutkan secara eksplisit dalam hadis) sebagai zakat fitrah, yakni

1 sho’ tamr / kurma, atau

1 sho’ gandum sya’ir, atau

½ sho’ zabib / anggur, atau

½ sho’ gandum burr

Yang kesemuanya mengacu pada nilai harga saat mulai terkena beban kewajiban (waqtul wujub).

Referensi :

Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab VI/113

Tarsyih al-Mustafîdîn, 154

Al-Mughni li Ibn Qudâmah II/357

Radd al-Mukhtâr II/286

Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah XX/243

Al-Inâyah Syarh al-Hidâyah III/245

Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuh II/909

PARAMETER KAYA DAN MISKIN

Aug 19th, 2011 | By lbm | Category: BAHTSU MASAIL, Fikih, Fiqh Ramadan, Referensi Share 

Kerangka Analisis Masalah

Mengamati realita masyarakat, status sosial kaya dan miskin menjadi persoalan yang penting dan terkait erat dengan

beberapa persoalan agama. Orang kaya berzakat kepada fakir dan miskin, seorang muslim menyalurkan daging

qurban juga kepada faqir miskin, dan lain sebagainya. Namun persoalannya menjadi pelik manakala perspektif

agama dan masyarakat memiliki perbedaan parameter dalam menentukan standar orang yang kaya dan yang

miskin. Padahal tradisi pembagian zakat dan penyaluran daging qurban sudah berlangsung dari tahun ke tahun.

Page 2: Batasan Kaya Dan Miskin

Sebagian masyarakat hanya menilai bahwa seseorang yang memiliki harta banyak meskipun berujud harta mati

(tidak bisa dikembangkan) dan bahkan tidak mampu bekerja adalah orang kaya. Sedangkan mereka yang memiliki

harta sedikit meskipun memiliki pekerjaan tetap dan setiap harinya semua kebutuhan dirinya dan keluarganya

tercukupi adalah tergolong kelompok masyarakat miskin.

Dari sinilah perlu kiranya kita perjelas bagaimana pandangan agama Islam memberi ulasan tentang siapa

masyarakat yang tergolong kaya dan siapa yang tergolong miskin.

Pertimbangan :

Perhatikan definisi dalam sebagian al-kutub al-mu’tabarah berikut :

ي�ر� ق ال�ف� ب� و�ال� م�ال� ل�ه� ل�ي�س� م�ن�: و� ئق� ك�س� ع� ال� ع"ا ي�ق� و�ق اي�ته من� م� اي�ة كف� نه و�كف� و� م� ن�ع� و�ال� م� ي�م�

ر� ق� ك�ن�ه� ال�ف� ثي�اب�ه� م�س� ل�و� و� م/ل و� �ي1ام ب�ع�ض في� للت1ج� ن�ة أ ك�ت�ب� الس1 ا و� ه� ت�اج� ت�اج� ال1ذي� و�ع�ب�د�ه� ي�ح� ي�ح� ل�ي�ه ة إ د�م� ال�ه� لل�خ ل�ت�ي�ن ال�غ�ائب� و�م� ح� و� بم�ر�

� ر� أ اض د� ال�ح� ي�ل� و�ق� ب�ي�ن�ه� ب�ي�ن�ه� ح الد1ي�ن� و� ل� و� ال�م�ؤ�ج1 ب� ال�ك�س� كي�ن� الخ به ي�لي�ق� ال� ال1ذي� و� ال�مس� د�ر� م�ن�: و� و� م�الK ع�ل�ى ق�

� بK أ ع� ك�س� ع"ا ي�ق� و�ق ته من� م� اج� ح� ال� ي�ه و� ت�اج� ك�م�ن� ي�ك�ف ةK ي�ح� ر� ن�د�ه� لع�ش� اني�ة�� و�ع ي�ه و�ال� ث�م� اي�ة� ي�ك�ف ة� ال�كف� ابق� إن� الس1 ل�ك� و� �ك�ث�ر� م� من� أ

Kاب ت1ى نص� م�ام أ�ن1 ح� ذ� أ�ن� لإل� ك�ات�ه� ي�أ�خ� ا ز� ع�ه� ي�د�ف� ل�ي�ه و� الخ إ

( ل�ه� و� إلخ م�ال� ل�ه� ل�ي�س� م�ن� ق� ي� (ن�د�ه� ي�ك�ن� ل�م� بأ�ن� أ� ب� و�ال� م�ال� ع ال" ك�س� ص�

و� أ�� ن�د�ه� ك�ان� أ ب� ع ك�س�

و� به ي�لي�ق� ال�� و� م�ال� ل�ه� ك�ان� أ

� ب� أ ع�ان ال� ل�كن� ي�لي�ق� ك�س� ع"ا ي�ق� و�ق اي�ته من� م� اي�ة كف� نه و�كف� و� م� م� ه� م� ك�ال� ادق� ف� ث ص� و�رK بث�ال� ل�ى – ص� ال� أ�ن� إ ل�ه�- )ق� و� اي�ة� و�ق� ة� ال�كف� ابق� اي�ت�ه� و�هي�( الس1 اي�ة� كف� و�كف� نه و� م� ل�ه� )م� و� إن� ق� ل�ك� و� �ك�ث�ر� م� ابK من� أ له غ�اي�ة�( نص� و� كي�ن� لق� ال�مس� د�ر� م�ن� و� ي� إلخ ق�

د�ر� م�ن� أ�ن1 أ� ق� ا ع�ل�ى اي�ةK غ�ي�ر من� ذ�كر� م� كي�ن"ا ي�ك�و�ن� كف� إن� مس� ل�ك� و� �ك�ث�ر� م� ابK من� أ ال� ث�م1 و�من� نص� في� ق�

ي�اء ح� د�: اال لك� ق� ا ي�م� �ل�ف" و� أ ي�ر� و�ه� ق د� ف� لك� ال� و�ق� ا إال1 ي�م� س"أ� ب�ال" ف� و� و�ح� ب� ك�ال1ذي غ�ني� و�ه� ك�ل1 ي�ك�ت�س

Kم �يت�ه� ي�و� ا 214:ص 2 الطالبين إعانة اهـ كف�

Pertanyaan

Dalam perspektif fiqh al-madzahib al-arba’ah, tepatkah pandangan masyarakat dalam menggolongkan kelompok

masyarakat kaya dan miskin seperti di atas terkait dengan hak penerimaan zakat, udhiyah, dan lain-lain ?

Jawaban

Definisi fakir miskin dalam al-madzahib al-arba’ah adalah sebagai berikut :

Hanafiyah : fakir adalah orang yang memiliki harta berkembang (nâmî) kurang dari satu nishâb (senilai 200

dirham/+ 754 gram perak) atau orang yang memiliki  harta tidak berkembang mencapai nishab namun habis

untuk memenuhi kebutuhan primer. Sedang miskin adalah orang yang tidak memiliki harta sama sekali.

Malikiyah : fakir adalah orang yang memiliki harta namun tidak mencukupi kebutuhan makanan pokok

selama satu tahun. Dalam satu riwayat Ibn Qasim, orang yang memiliki lebih dari empat puluh dirham perak

tidak berhak menerima zakat. Sedangkan miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta sama sekali.

Syafi’iyah : fakir adalah orang yang tidak memiliki harta atau ketrampilan dan kesempatan kerja sama sekali

atau memiliki namun tidak mencukupi setengah dari kebutuhan primernya untuk kebutuhan dirinya dan orang

yang menjadi tanggung jawab nafakahnya selama umur ghâlib (usia rata-rata manusia + 63 tahun).

Sedangkan miskin adalah orang yang memiliki harta namun tidak mencukupi kebutuhan hidupnya secara

penuh.

Hanabilah : fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta sama sekali atau mempunyai harta namun tidak

mencukupi setengah dari kebutuhan hidupnya. Ahmad ibn Hanbal dalam pendapatnya yang menjadi

pedoman muta`akhirin menegaskan, standar kaya-fakir adalah kebutuhan hidup. Namun dalam pendapatnya

yang diugemi mutaqaddimîn Hanabilah, bila orang yang memiliki lima puluh dirham (+135.75 gram

perak)atau emas yang senilai itu tidak dapat dimasukkan dalam golongan fakir meskipun harta tersebut tidak

mencukupi kebutuhannya. Sedangkan mengenai definisi miskin, Hanâbilah tidak jauh beda dengan

Syâfi’iyah.

Page 3: Batasan Kaya Dan Miskin

Sehingga pandangan masyarakat tersebut dapat dibenarkan untuk menghantarkan dugaan (dhan) bahwa seseorang

tergolong fakir atau kaya karena telah dilandasi bukti-bukti lahiriyah yang nyata. Namun masalah berhak menerima

dan tidaknya harus sesuai dengan kenyataan sebagaimana definisi-definisi di atas.

Referensi

Radd al-Mukhtâr vol. II hal. 339, 353-354

Al-Mausû’ah al-Fiqhiyyah vol. XXIII hal. 313 dan vol. XIX hal. 151-152

Ahkâm al-Qur’ân li al-Jashâsh vol. III hal. 166

Al-Mughnî li Ibn Qudâmah vol. II hal. 277-279

Al-Inshâf vol. II hal. 221

Al-Mabsûth vol. X hal. 187

Asnâ al-Mathâlib vol. I hal. 405

صحـ الثاني الجزء المختار رد  

Kerangka Analisis Masalah

Mengamati realita masyarakat, status sosial kaya dan miskin menjadi persoalan yang penting dan terkait erat dengan

beberapa persoalan agama. Orang kaya berzakat kepada fakir dan miskin, seorang muslim menyalurkan daging

qurban juga kepada faqir miskin, dan lain sebagainya. Namun persoalannya menjadi pelik manakala perspektif

agama dan masyarakat memiliki perbedaan parameter dalam menentukan standar orang yang kaya dan yang

miskin. Padahal tradisi pembagian zakat dan penyaluran daging qurban sudah berlangsung dari tahun ke tahun.

Sebagian masyarakat hanya menilai bahwa seseorang yang memiliki harta banyak meskipun berujud harta mati

(tidak bisa dikembangkan) dan bahkan tidak mampu bekerja adalah orang kaya. Sedangkan mereka yang memiliki

harta sedikit meskipun memiliki pekerjaan tetap dan setiap harinya semua kebutuhan dirinya dan keluarganya

tercukupi adalah tergolong kelompok masyarakat miskin.

Dari sinilah perlu kiranya kita perjelas bagaimana pandangan agama Islam memberi ulasan tentang siapa

masyarakat yang tergolong kaya dan siapa yang tergolong miskin.

Pertimbangan :

Perhatikan definisi dalam sebagian al-kutub al-mu’tabarah berikut :

ي�ر� ق ال�ف� ب� و�ال� م�ال� ل�ه� ل�ي�س� م�ن�: و� ئق� ك�س� ع� ال� ع"ا ي�ق� و�ق اي�ته من� م� اي�ة كف� نه و�كف� و� م� ن�ع� و�ال� م� ي�م�

ر� ق� ك�ن�ه� ال�ف� ثي�اب�ه� م�س� ل�و� و� م/ل و� �ي1ام ب�ع�ض في� للت1ج� ن�ة أ ك�ت�ب� الس1 ا و� ه� ت�اج� ت�اج� ال1ذي� و�ع�ب�د�ه� ي�ح� ي�ح� ل�ي�ه ة إ د�م� ال�ه� لل�خ ل�ت�ي�ن ال�غ�ائب� و�م� ح� و� بم�ر�

� ر� أ اض د� ال�ح� ي�ل� و�ق� ب�ي�ن�ه� ب�ي�ن�ه� ح الد1ي�ن� و� ل� و� ال�م�ؤ�ج1 ب� ال�ك�س� كي�ن� الخ به ي�لي�ق� ال� ال1ذي� و� ال�مس� د�ر� م�ن�: و� و� م�الK ع�ل�ى ق�

� بK أ ع� ك�س� ع"ا ي�ق� و�ق ته من� م� اج� ح� ال� ي�ه و� ت�اج� ك�م�ن� ي�ك�ف ةK ي�ح� ر� ن�د�ه� لع�ش� اني�ة�� و�ع ي�ه و�ال� ث�م� اي�ة� ي�ك�ف ة� ال�كف� ابق� إن� الس1 ل�ك� و� �ك�ث�ر� م� من� أ

Kاب ت1ى نص� م�ام أ�ن1 ح� ذ� أ�ن� لإل� ك�ات�ه� ي�أ�خ� ا ز� ع�ه� ي�د�ف� ل�ي�ه و� الخ إ

( ل�ه� و� إلخ م�ال� ل�ه� ل�ي�س� م�ن� ق� ي� (ن�د�ه� ي�ك�ن� ل�م� بأ�ن� أ� ب� و�ال� م�ال� ع ال" ك�س� ص�

و� أ�� ن�د�ه� ك�ان� أ ب� ع ك�س�

و� به ي�لي�ق� ال�� و� م�ال� ل�ه� ك�ان� أ

� ب� أ ع�ان ال� ل�كن� ي�لي�ق� ك�س� ع"ا ي�ق� و�ق اي�ته من� م� اي�ة كف� نه و�كف� و� م� م� ه� م� ك�ال� ادق� ف� ث ص� و�رK بث�ال� ل�ى – ص� ال� أ�ن� إ ل�ه�- )ق� و� اي�ة� و�ق� ة� ال�كف� ابق� اي�ت�ه� و�هي�( الس1 اي�ة� كف� و�كف� نه و� م� ل�ه� )م� و� إن� ق� ل�ك� و� �ك�ث�ر� م� ابK من� أ له غ�اي�ة�( نص� و� كي�ن� لق� ال�مس� د�ر� م�ن� و� ي� إلخ ق�

د�ر� م�ن� أ�ن1 أ� ق� ا ع�ل�ى اي�ةK غ�ي�ر من� ذ�كر� م� كي�ن"ا ي�ك�و�ن� كف� إن� مس� ل�ك� و� �ك�ث�ر� م� ابK من� أ ال� ث�م1 و�من� نص� في� ق�

ي�اء ح� د� :اال لك� ق� ا ي�م� �ل�ف" و� أ ي�ر� و�ه� ق د� ف� لك� ال� و�ق� ا إال1 ي�م� س"أ� ب�ال" ف� و� و�ح� ب� ك�ال1ذي غ�ني� و�ه� ك�ل1 ي�ك�ت�س

Kم �يت�ه� ي�و� ا 214:ص 2 الطالبين إعانة اهـ كف�

Pertanyaan

Dalam perspektif fiqh al-madzahib al-arba’ah, tepatkah pandangan masyarakat dalam menggolongkan kelompok

masyarakat kaya dan miskin seperti di atas terkait dengan hak penerimaan zakat, udhiyah, dan lain-lain ?

Page 4: Batasan Kaya Dan Miskin

Jawaban

Definisi fakir miskin dalam al-madzahib al-arba’ah adalah sebagai berikut :

Hanafiyah : fakir adalah orang yang memiliki harta berkembang (nâmî) kurang dari satu nishâb (senilai 200

dirham/+ 754 gram perak) atau orang yang memiliki  harta tidak berkembang mencapai nishab namun habis

untuk memenuhi kebutuhan primer. Sedang miskin adalah orang yang tidak memiliki harta sama sekali.

Malikiyah : fakir adalah orang yang memiliki harta namun tidak mencukupi kebutuhan makanan pokok

selama satu tahun. Dalam satu riwayat Ibn Qasim, orang yang memiliki lebih dari empat puluh dirham perak

tidak berhak menerima zakat. Sedangkan miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta sama sekali.

Syafi’iyah : fakir adalah orang yang tidak memiliki harta atau ketrampilan dan kesempatan kerja sama sekali

atau memiliki namun tidak mencukupi setengah dari kebutuhan primernya untuk kebutuhan dirinya dan orang

yang menjadi tanggung jawab nafakahnya selama umur ghâlib (usia rata-rata manusia + 63 tahun).

Sedangkan miskin adalah orang yang memiliki harta namun tidak mencukupi kebutuhan hidupnya secara

penuh.

Hanabilah : fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta sama sekali atau mempunyai harta namun tidak

mencukupi setengah dari kebutuhan hidupnya. Ahmad ibn Hanbal dalam pendapatnya yang menjadi

pedoman muta`akhirin menegaskan, standar kaya-fakir adalah kebutuhan hidup. Namun dalam pendapatnya

yang diugemi mutaqaddimîn Hanabilah, bila orang yang memiliki lima puluh dirham (+135.75 gram

perak)atau emas yang senilai itu tidak dapat dimasukkan dalam golongan fakir meskipun harta tersebut tidak

mencukupi kebutuhannya. Sedangkan mengenai definisi miskin, Hanâbilah tidak jauh beda dengan

Syâfi’iyah.

Sehingga pandangan masyarakat tersebut dapat dibenarkan untuk menghantarkan dugaan (dhan) bahwa seseorang

tergolong fakir atau kaya karena telah dilandasi bukti-bukti lahiriyah yang nyata. Namun masalah berhak menerima

dan tidaknya harus sesuai dengan kenyataan sebagaimana definisi-definisi di atas.

Referensi

Radd al-Mukhtâr vol. II hal. 339, 353-354

Al-Mausû’ah al-Fiqhiyyah vol. XXIII hal. 313 dan vol. XIX hal. 151-152

Ahkâm al-Qur’ân li al-Jashâsh vol. III hal. 166

Al-Mughnî li Ibn Qudâmah vol. II hal. 277-279

Al-Inshâf vol. II hal. 221

Al-Mabsûth vol. X hal. 187

Asnâ al-Mathâlib vol. I hal. 405

339 صحـ الثاني الجزء المختار ردف ب�اب� ر� ي� ال�م�ص�

ف أ� ر� ك�اة م�ص� ر الز1 ال�ع�ش� ا و� م1� أ م�س� و� ع�دن خ� ه� ال�م� ف� ر� م�ص� و� ) ك�ال�غ�ن�ائم ف� ير� ه� ق ف�

و� �د�ن�ى ل�ه� م�ن� و�ه� ءK أ ي� ي� ( ش�ابK د�ون� أ� و� نص�

� د�ر� أ ابK ق� ت�غ�رقK ن�امK غ�ي�ر نص� ة في م�س� اج� )ال�ح�كين� ء� ال� م�ن� و�مس� ي� ذ�ه�ب ع�ل�ى ( ل�ه� ش� ال�م�

( ل�ه� و� �د�ن�ى ق� ءK أ ي� ش� اد� ( ر� ء ال�م� ي� اب� بالش1 بأ�د�ن�ى الن1امي النrص� ا و� ع�ل� د�ون�ه� م� أ�ف� يل ف� ض ل�ي�س� الت1ف� ا ب�ابه ع�ل�ى ار� ك�م� ارح� إل�ي�ه أ�ش� ر� الش1 �ظ�ه� األ� ول� أ�ن� و� لك� ال� م�ن� ي�ق� اب"ا ي�م� ي"ا نص� ل� ن�ام يه لي�د�خ� ا ف م� ه� ارح� ذ�ك�ر� ال� أ�ن� إل�ى – الش1 ل�ه�- )ق� و� ي� ق�

ابK د�ون� أ� ي�( نص�ل� ن�امK أ� اض ل�و� الد1ي�ن ع�ن� ف� د�ي�ون"ا ف� م�

و� ه� ف� ف� ر� ا م�ص� ل�ه� )ي�أ�تي ك�م� و� ت�غ�رق� ق� ة في م�س� اج� ك�ن�ى ك�د�ار( ال�ح� ة و�ع�بيد الس/ د�م� ثي�اب ال�خ و� ت ال�بذ�ل�ة ة و�آال� ف� ر� ك�ت�ب ال�ح ت�اج ال�عل�م و� ا لل�م�ح� ا إل�ي�ه� و� ت�د�ريس"

� ظ"ا أ ف� و� حا أ� يح" ح ا ت�ص� و1ل� م�ر1 ك�م�

أ� ك�اة ل� الز1 اص ال�ح� اب� أ�ن1 و� م�ان النrص� ك�اة م�وجب� قس� و� للز1 الي الن1امي و�ه� و�غ�ي�ر� الد1ي�ن ع�ن� ال�خ� Kب ا م�وج و� ل�ه� ه� و�ه� إن� غ�ي�ر� ا ك�ان� ف� ت�غ�رق" ة م�س� اج� الكه بال�ح� �ب�اح� لم� ا أ م� ذ�ه� إال1 أ�خ� ه� و� م� ر1 و�ج�ب� ح�

أ� و� ا م� ه� ة من� غ�ي�ر� د�ق� ط�ر ص� ي1ة ال�ف ح �ض� األ� ة و� ق� ن�ف� ريب و� م ال�ق� ر� ا ال�م�ح� ر في ك�م� و�غ�ي�ره ال�ب�ح�

313 صحـ والعشرون الثالث الجزء الفقهية الموسوعة

Page 5: Batasan Kaya Dan Miskin

ال� ي1ة� و�ق� ن�ف الكي1ة� ال�ح� ال�م� كين� : و� د� ال� م�ن� ال�مس� ي�ئ"ا ي�ج ال" ش� ص�ت�اج� أ� ي�ح� �ل�ة ف� أ ل/ لل�م�س� ت�ح .ل�ه� و�

ت�ل�ف� اخ� م� و� ل�ه� و� ير في ق� ق ال� أ�ن� إل�ى – ال�ف� ال� - ق� الكي1ة� و�ق� ير� : ال�م� ق لك� م�ن� ال�ف� ي�ئ"ا ي�م� ال� ش�

يه وت ي�ك�ف ه لق� ع�ام .166 صحـ الثالث الجزء للجصاص القرآن أحكام

ت�ل�ف� اخ� اء� و� ه� ق� د�ار في ال�ف� ا مق� ير� م� ال� غ�ني�ا به ي�ص ق� �ب�و ف� ة� أ نيف� �ب�و ح� أ ف� و� د� ي�وس� م1 ر� و�م�ح� ف� )و�ز�ل� إذ�ا ك�نه ع�ن� ف�ض� ته م�س� و� �ث�اثه و�كس� أ ه و� ادم ه و�خ� س ر� ا و�ف� اوي م� ائ�ت�ي� ي�س� ه�مK م ل1 ل�م� در� ل�ه� ت�ح

ك�اة� إن�  الز1 ائ�ت�ي� من� أ�ق�ل1 ك�ان� و� ه�مK م ل1ت� در� ك�اة� ل�ه� ح� ال�  (الز1 الك� و�ق� اي�ة في م� م اب�ن رو� اس ال�ق�ك�اة من� ي�ع�ط�ى ) ب�ع�ون� ل�ه� م�ن� الز1 ر�

� ا أ م" ه� و�ى  ( در� ه� و�ر� الكK ع�ن� غ�ي�ر� �ن1ه� ) م� ل�ه� م�ن� ي�ع�ط�ى ال� أ ب�ع�ون� ر�

� ا أ م" ه� (در�197 صحـ األول الجزء اإلختصار غاية حل في األخيار كفاية

د/ ي�ر و�ح� ق و� ال�ف� ب� و�ال� ل�ه� م�ال� ال� ال1ذي� ه� و� ك�س�و� م�ال� ل�ه� أ�

� ب� أ ل�كن� ك�س� ع� ال� و� ع"ا ي�ق� و�ق ته من� م� اج� ح� ت�اج� ك�م�ن� ل�ى ي�ح� ةK إ ر� ث�ال" ع�ش� لك� و�ال� م� ي�ن إال1 ي�م� م� ه� ذ�ا در� لب�ه� ال� و�ه� م� ي�س� ر اس� ق� ل�ى-ال�ف� ال� أ�ن� إ -ق�

اع�ل�م� ع�ت�ب�ر� أ�ن1 و� لن�ا من� ال�م� و� ع� ق� ع"ا ي�ق� و�ق اي�ته من� م� ب� ال�م�ط�ع�م� كف� ر� ال�م�ش� ل�ب�س� و� ال�م� ائر� و� ا و�س� م� ن�ه� ل�ه� ب�د1 ال� ا ع�ل�ى م ال ي�لي�ق� م� افK غ�ي�ر من� بال�ح� ر� تي�رK و�ال� إس� ت�ق�

279-277 صحـ الثاني الجزء قدامة البن المغني�ل�ة� أ ال� م�س� و� لغ�ني� و�ال� ) ق� لك� ال1ذي و�ه� ين� ي�م� م�س ا خ� م" ه� و� در�

� ا أ ت�ه� يم� أن إلى ( -الذ1ه�ب من� ق ت�ل�ف�- قال اخ� اء� و� انع ال�غن�ى في ال�ع�ل�م� ا من� ال�م� ذه� ل� أ�خ� ن�ق د� ع�ن� و� م� يه أ�ح� اي�ت�ان ف ا رو� م� ه� ر� أ�ظ�ه� �ن1ه� ل�ك� أ ين� م م�س ا خ� م" ه� و� در�

� ا أ ته� يم� و� الذ1ه�ب من� ق� ود� أ ا و�ج� ل� م� اي�ة� به ت�ح�ص� ام ع�ل�ى ال�كف� من� الد1و�

Kب و� ك�س�ةK أ� ار� و� تج�

� ارK أ و� ع�ق�و أ� ل�و� ذ�لك� ن�ح� ل�ك� و� وض من� م� و� ال�ع�ر�

� ب�وب أ و� ال�ح�� ة أ ائم� و� الس1

� ار أ ال�ع�ق� ا ل� ال� م� اي�ة� به ت�ح�ص� إن� غ�ني�ا ي�ك�ن� ل�م� ال�كف� ل�ك� و� اب"ا م� ذ�ا نص� ر� ه� به من� الظ1اه ذ�ه� و� م� و�ل� و�ه� ق�

rيعيr الث1و�ر الن1خ� اب�ن و� ك و� ب�ار� اق� ال�م� ح� إس� اي�ة� -قال أن إلى– و� و� rالر ا ال�غن�ى أ�ن1 الث1اني�ة� و� ل� م� ت�ح�ص�اي�ة� به إذ�ا  ال�كف� ا ي�ك�ن� ل�م� ف� ت�اج" م�ت� م�ح� ر� ة� ع�ل�ي�ه ح� د�ق� إن� الص1 لك� ل�م� و� ي�ئ"ا ي�م� إن� ش� ا ك�ان� و� ت�اج" م�ح�

ل1ت� ة� ل�ه� ح� د�ق� إن� الص1 ل�ك� و� اب"ا م� �ث�م�ان� نص� األ� ا و� ه� ذ�ا في و�غ�ي�ر� اء� ه� و� ذ�ا . س� تي�ار� و�ه� بي اخ�� ط1اب أ ال�خ�

اب�ن ابK و� ه� و�ل� ال�ع�ك�ب�ريr ش الكK و�ق� افعيr م� و�الش1221 صحـ الثاني الجزء اإلنصاف

ل�ه� و� ل�ك� و�م�ن� )ق� �ث�م�ان غ�ي�ر من� م� ا األ� وم� ال� م� اي�ته ي�ق� ل�ي�س� بكف� إن� بغ�ني� ف� ت� و� ت�ه� ك�ث�ر� يم� ذ�ا ( ق و�ه� اعK بال� ه� نز� ال� أ�ع�ل�م� م�ام� ق� د� اإل� م� ار� ل�ه� ك�ان� إذ�ا أ�ح� و� ع�ق�

ي�ع�ة� أ� ا ض� ت�غل/ه� ة� ي�س� ر� فK ع�ش� و� آال��ك�ث�ر� أ� ال� أ

ه� يم� يه ال� ي�ع�ني ت�ق ذ� ت�ك�ف ك�اة من� ي�أ�خ� ع� ل�ه� ي�ك�ون� ل�ه� و�قيل� الز1 ر� ائم� الز1 ل�ي�س� ال�ق� ن�د�ه� و� ا ع م� د�ه� ص� ذ�  ي�ح� �ي�أ�خ� ك�اة من� أ ال� ؟ الز1 ذ� ن�ع�م� ق� ال� ي�أ�خ� ي�خ� ق� ي/ الش1 ع�ن�اه� و�في الدrين ت�ق ا م� ت�اج� م� إل�ي�ه ي�ح� ة ام� ق� ن�ته إل ؤ� ال� أ�ن� إل�ى– م� ل�ه�- ق� و� إن� )ق� �ث�م�ان من� ك�ان� و� ك�ذ�لك� األ� د�ى في ف� اي�ت�ي�ن إح� و� rل�ى – (الرإ

ال� أ�ن� اي�ة� )و� – ق� و� rى الر ر� �خ� ل�ك� إذ�ا األ� ين� م� م�س ا خ� م" ه� و� در�� ا أ ت�ه� يم� و� الذ1ه�ب من� ق ه� ال�( غ�ني� ف� ف�

وز� ذ� ي�ج� �خ� ا لم�ن� األ� ل�ك�ه� إن� م� ا ك�ان� و� ت�اج" ا م�ح� ذ�ه� ي�أ�خ� ا ل�م� م�ن� و� لك�ه� إن� ي�م� ا ي�ك�ن� ل�م� و� ت�اج" ذه م�ح� و�ه� اي�ة� و� rا الر ير� ع�ل�ي�ه� م�اه اب ج� ح� ص�

� ذ�ه�ب� و�هي� األ� ن�د�ه�م� ال�م� ال� ع ي/ ق� ك�ش ر� ذ�ا الز1 ذ�ه�ب� ه� ن�د� ال�م� عاب ح� ص�

� ت1ى األ� ة� أ�ن1 ح� م� ع�ام1 يه دrم ت�ق� ك�وا ل�م� م� ا ي�ح� ف" ال� ال�  خ ن�ج1ى اب�ن� ق� ه في م� ح ر� ذ�ا ش� ذ�ه�ب� ه� ال�م� ال� ابK اب�ن� ق� ه� ا ش ه� ت�ار� اب�ن�ا اخ� ح� ص�

أ�187 صحـ العاشر الجزء المبسوطل� ص� ال�ف� ابع� و� ى أ�ن� الر1 ر1 ع� ي�ت�ح� ي�ق� �ك�ب�ر في و� يه أ

� أ �ن1ه� ر� ير� أ ق ع� ف� د�ف� ذ�ا إل�ي�ه ف� إ ر� ف� �ن1ه� ظ�ه� ير� أ ق و� ف�أ�

ر� ل�م� اله من� ي�ظ�ه� ء� ح� ي� از� ش� اق ج� تrف� إن� باال ر� و� �ن1ه� ظ�ه� ك�ذ�لك� غ�ني�ا ك�ان� أ و�ل في ف� بي ق�� ة� أ نيف� ح�

Kد م1 و� و�م�ح� و�ل� و�ه� بي ق�� ف� أ ه� ي�وس� م� ح و1ل� ت�ع�ال�ى الله� ر�

� له و�في األ� و� ر ق� خ ه� اآل� م� ع�اد�ة� ت�ل�ز� و� اإل� و�ه� و�ل� عيr ق� اف ه� الش1 م� ح ك�ذ�لك� ت�ع�ال�ى الله� ر� ا ك�ان� ل�و� و� الس" فr في ج� اء ص� ر� ق� ن�ع� ال�ف� م� ي�ص� نيع�ه� و� ص�

� أاء زي/ ع�ل�ي�ه ك�ان� ر� ق� و� ال�ف�

� �ل�ه� أ أ أ�ع�ط�اه� س� ذه ف� ه� ب�اب� ف� �س� ل�ة األ� ن�ز ي بم� rر الت1ح�405 صحـ األول الجزء المطالب أسنى

( إن� م�ام� أ�ع�ط�ى و� ا ظ�ن1ه� م�ن� اإل� ق� ت�ح ب�ان� م�س� م�ن� ل�م� غ�ني�ا ف� ي�ض� �ن1ه�  ( رK غ�ي�ر� أل rص زئ� )م�ق� ي�ج� ع�ن( و� الك إن� ال�م� ز ل�م� و� ك�اة ع�ن ي�ج� ا الز1 ل�ه� ك�م� م�وع في ن�ق� اب ع�ن ال�م�ج� ح� ص�

� ذ�ا األ� له� د/ و� ت�ر� ا ي�س� ك�م� ي�أ�تي اء� س� ز� ج� اإل� ت1ب"ا ل�ي�س� و� ر� وع ك�و�ن ب�ي�ان ع�ل�ى م� د�ف� و� ب�ل� غ�ني�ا إل�ي�ه ال�م� ل� ه� اص ب�ض ح� م�ام بق� اإل�

�ن1ه� ين� ن�ائب� أل rق ت�ح ف )ال�م�س� ال� الك )إع�ط�اء( بخ ا ظ�ن1ه� م�ن�( ال�م� ق� ت�ح ب�ان� م�س� ئ�ه� ال� غ�ني�ا ف� ز إل�ى – ي�ج� ال� أ�ن� ت�رد/) - ق� ي�س� م�ام�( ف� ن�ه� اإل� و�ر في )م ا الص/ و� ك�لrه�

� ال�( ي�ب�يrن� ل�م� إن� أ ع ح� ا )الد1ف� �ن1ه� ك�اة� أ �ن1( ز� أل ا ه� م� ق� rر م�ام� ي�ف� ين� ع�ل�ى اإل� rق ت�ح و� ال�م�س� ك�اة غ�الب"ا ال�و�اجب� ه� ف )ك�الز1 ال� الك بخ ت�رد/ ال�( ال�م� إال1 ي�س� ا ب�ي1ن� إن� �ن1ه� ك�اة� أ �ن1ه� ز� د� أل إن� ي�ت�ط�و1ع� ق� وع� ت�لف� ف� د�ف� ع� ال�م� ج� ع�ه� بب�د�له الد1افع� ر� د�ف� ين� و� rق ت�ح لل�م�س�

Page 6: Batasan Kaya Dan Miskin

152-151 صحـ عشر التاسع الجزء الفقهية الموسوعة� ث�اني"ا ط�أ رف في ال�خ� ك�اة م�ص� ع� إذ�ا الز1 ك�اة� د�ف� ا من� ظ�ن1ه� لم�ن� الز1 له� ب�ان� أ�ه� ط�ؤ�ه� ف� ت�لف� خ� يه ا�خ� ف ل�ي�ن ع�ل�ى و� و1ل� ق�

� ئ�ه� األ� ز ع�اد�ة� ع�ل�ي�ه ت�جب� و�ال� ي�ج� و� اإل� و�ل� و�ه� بي ق�� ة� أ نيف� دK ح� م1 ابل� و�م�ح� و�م�ق�

يح ح ن�د� الص1 عي1ة ع اف الكK الش1 و� الد1افع� ك�ان� إذ�ا و�م� ل�ط�ان� ه� و� الس/� ي/ أ و� ال�و�ص

� د1م� أ اضي م�ق� ال�ق�

ت�ع�ذ1ر� ا و� د/ه� ال� أ�ن� إل�ى – ر� و�ل�- ق� ال�ق� ر� و� خ� ئ�ه� ال� اآل� ز و� ي�ج� و�ل� و�ه� بي ق�� ف� أ �ن1ه� إال1 ي�وس� ال� أ ال� ق�

ت�رد/ه� و� ي�س� و�ل� و�ه� الكK ق� ا م� �ي�ض" و� الد1افع� ك�ان� إذ�ا أ ب/ ه� و� ال�م�ال ر� يح� و�ه� ح ن�د� الص1 عي1ة ع اف إن� الش1 و� الد1افع� ك�ان� م�ام� ه� ع� اإل� ج ت�ر� ي�س� وع من� و� د�ف� اع� ي�ت�ع�ذ1ر� أ�ن� إال1 ال�م� ج� تر� س� ابض من� اال ال� ال�ق� ف�

م�ان� إن� ض� و� الد1افع� ك�ان� و� ب/ ه� ز ل�م� ال�م�ال ر� ض ع�ن� ي�ج� ر� إن� ال�ف� ا ب�ي1ن� ي�ك�ن� ل�م� ف� �ن1ه� ك�اة� أ ل�م� ز� ع� ج إن� ي�ر� ع� ب�ي1ن� و� ج� ا في ر� إن� ع�ي�نه� ت� ف� ي ت�لف� ف ا ف� إن� ب�د�له� اع� ت�ع�ذ1ر� ف� ج� تر� س� ي اال ف م�ان ف� الض1

اج ر� إخ� ا و� ن ب�د�له� و�ال� ال� ق� ذ�ه�ب� الن1و�وي/ ق� ا ال�م� �ن1ه� ئ�ه� ال� أ ز ه� ت�ج� م� ي�ل�ز� اج� و� ر� خ� و� اإل� و�ل� و�ه� ن�ابل�ة ق� ال�ح� ا ظ�ن1ه� م�ن� غ�ي�ر في ير" ق ب�ان� ف� ال�وا غ�ني�ا ف� ا و�ق� ت�رد/ه� ا ي�س� ب/ه� ا ر� ي�اد�ته� ا بز اء� م�ط�ل�ق" و� ل�ة" ك�ان�ت� س� ت1ص م�

�م� ل�ة" أ ص ن�ف� م�