Upload
palupialma
View
146
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BATU SALURAN KEMIH
Citation preview
REFRESHING
BATU SALURAN KEMIH
RSUD CIANJUR
Dokter Pembimbing : dr. H. Wiyoto Sukardi, Sp.B
Disusun oleh :
Nurul Hasanah
2009730149
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas refreshing Batu
Saluran Kemih tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Refreshing ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak yang membaca ini,agar saya dapat
mengkoreksi diri dan dapat membuat Refresing ini yang lebih sempurna di lain
kesempatan.
Demikianlah Refreshing ini penulis buat sebagai tugas dari kepaniteraan
bedah serta untuk menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Cianjur , Mei 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Batu saluran kemih merupakan nomor tiga keadaan paling sering yang
terjadi di sistem saluran kemih setelah infeksi saluran kemih dan penykit
prostat. Penyakit batu saluran kemih yang timbul terkait dari nomenklatur
berbagai ilmu. Batu struvit yang merupakan contoh dengan komposisi
magnesium ammonium fosfat hexahydrate, yang dinamai untuk menghormati
H.C.G Struve (1772-1851), Rusia Naturalis. Sebelum von struvit, batu
tersebut dinamai guanit karena magnesium ammonium fosfat menonjol pada
tetesan kekelawar.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
refreshing kepaniteraan klinik,
1.2.2. Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai Batu kandung
kemih (Urolithiasis)
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Anatomi
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang
tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh
larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Saluran kemih terbagi 3 :
upper tract yang terdiri dari ginjal dan ureter
middle tract yaitu vesica urinaria
lower tract yang terdiri dari vas deferens, seminal vesicle, prostat
dan uretra.
GINJAL
Ginjal merupakan retroperitoneal pada sejajar kedua sisi vertebra thorakalis ke 12
sampai vertebra lumbalis ke 3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan
sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang
besar.
Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah
memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
dan
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin
dan amoniak.
Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat
cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di
bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian
medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi
menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya
pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk
corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga
calyx renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga
calyx renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional
ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari :
Glomerulus, tubulus proximal, lengkung henle, tubulus distal dan tubulus
pengumpul.
1. Proses Filtrasi ,di glomerulus
Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman
yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll,
diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtratsi
gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi
secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada
tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif)
dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Ureter
Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari hilum ginjal
hingga ke vesika urinaria . Panjangnya 20-30 cm, dengan penampang 0,5
cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi
terletak pada rongga pelvis.
Vesica Urinaria
Vesica urinaria merupakan organ otot berongga yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan urin. Kandung kemih orang dewasa biasanya
memiliki kapasitas 400-500 ml. Sphincter internal atau leher kandung
kemih dibentuk oleh penebalan serat otot detrusor dan memotong bagian
otot polos distal uretra. Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet.
Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesica urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2
cm, terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat
spinchter urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis).
Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina).
Embriologi
Pada ginjal terdiri dari tiga yaitu pronephros, mesonephros, dan
metanephros.
Pronephros
Merupakan tahapan perkembangan ginjal paling awal pada manusia.
Terdiri dari 6-10 pasang tubulus. Terbuka menjadi sepasang saluran
primer lalu meluas ke caudal lalu berakhir dan terbuka ke kloaka.
Proses ini akan menghilang pada usia embrio 4 minggu.
Mesonephros
Tubulus mesonefros berkembang dari kaudal intermediet mesodermis
sebelum degenerasi pronepros. Pada tahap ini dibentuk kapsula
bowman dan kapiler yang disebut gromerulus. Tubulus mesonefric
memperpanjang sambungannya dengan saluran ginjal yang ada
didekatnya untuk bergabung di kloaka. Mesonefros yang terbentuk
awal minggu ke empat mencapai ukuran maksimul pada bulan kedua.
Metanephros
Merupakan tahap akhir dari pembentukan sistem nefron. Berasal dari
mesoderm dan mesonefrik. Berkembang mulai dari embrio 5 – 6 mm
kemudian tumbuh saluran mesonefrik untuk bergabung dengan
kloaka. Pada tahap ini ginjal akan semakin berkembang, jumlah
tubulus semakin meningkat. Gromerulus mencapai puncak
pertumbuhannya saat embrio berumur 36 minggu.
1.1. Definisi Urolitiasis
Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti
batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
1.2. Epidemiologi
Batu ginjal merupakan penyebab terbanyak kelainan di saluran kemih. Di
Negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia, batu saluran kemih
banyak dijumpai di saluran kemih bagian atas, sedang di Negara berkembang
seperti India, Thailand dan Indonesia lebih banyak dijumpai batu kandung
kemih. Hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan aktivitas pasien sehari-
hari.
1.3. Faktor risiko terjadinya batu saluran kemih :
Kristaluri : Kristaluri merupakan faktor risiko terjadinya batu saluran kemih.
Berhubungan dengan kalsium batu oxalat, frekuensi ekskresi cristal oxalat
yang lebih dari normal (>12 µm).
Sosio-ekonomi : batu ginjal menonjol pada negara industri. Imigran dari
negara industri rendah ke negara industri tinggi memiliki angka kejadian batu
ginjal.
Diet : diet tinggi lemak jenuh, protein hewan ,
karbohidrat yang tidak diolah. Tinggi asupan sodium meningkatkan sodium,
calcium dan pH dalam urin. Fakta menujukan bahwa diet rendah protein dan
lemak menurunkan risiko terkena batu.
Pekerjaan : Pekerjaan dapat berdampak pada timbulnya batu
kemih. Individu yang terkena suhu tinggi dapat meningkatkan konsentrasi zat
terlarut yag lebih tinggi karena dehidrasi, yang mungkin berdampak pada
insiden terjadinya batu.
Riwayat keluarga (keturunan) : Riwayat penyakit kelurga batu saluran
kemih. Riwayat keluarga menderita batu saluran kemih memiliki insiden yang
tinggi dan bisa menimbulkan kekambuhan. Pada pasien dengan batu kalsium
oxalat lebih tinggi insidennnya, hal tersebut mungkin berhubungan dengan
faktor lingkungan dan diet.
Pengobatan : obat antihipertensi triamtirene ditemukan
komponen sejenis Dyazid yang meningkatkan freksuensi batu saluran kemih.
Pengunaan lama antasid yang mengandung silica bisa menyebabkan batu
silicate. Carbonic anhidrase inhibitors mungkin berhubungan dengan penyakit
batu saluran kemih.
Iklim : seseorang yang tinggal di iklim panas dan menyebabkan
dehidrasi, meningkatkan insiden batu saluran kemih.
1.4. Etiologi
. Beberapa teori pembentukan batu adalah :
Teori Nukleasi : Batu terbentuk didalam urine karena adanya inti
batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang
kelewat jenuh (supersaturated) akan mengendap didalam nukleus itu
sehingga akhirnya membentuk batu. Supersaturated ini di pengaruhi
oleh pH, kekuatan ion, konsentrasi cairan dan kopleksi.
Teori Matriks : Matriks organik terdiri atas serum/protein urine
(albumin, globulin dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.
Teori Penghambat Kristalisasi : Urine orang normal mengandung
zat-zat penghambat pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat,
pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu
atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu
didalam saluran kemih.
o Komponen Kristal : Batu terdiri atas suatu komponen dari
kristal yang ukuran cukup dan transparan mudah diidentifikasi
di bawah mikroskop polarisasi. Difraksi sinar-X lebih disukai
untuk menilai arsitektur dan ilmu ukur suatu batu. Beberapa
tahap yang terjadi pada pembentukan kristal meliputi nukleasi,
pertumbuhan,dan agregasi. Nukleasi menginisiasi terjadinya
pembentukan batu dan mengurangi pembentukan substansi
yang bervariasi meliputi matrix protein, kristal, zat asing
jaringan partikel yang lain.
o Komponen matrix: dalam bentuk noncrystalline, komponen
matriks dari berbagai macam tipe batu saluran kemih berat
umumnya berkisar 2-10%. Yang tersusun atas dominasi
kandungan protein dalam bentuk kecil dari hexose dan
hexosamin. Pada tipe yang jarang disebut kalkulus matriks
yang berkaitan dengan pembedahan ginjal sebelumnya atau
infeksi kronik saluran kemih yang mempunyai textur gelatin.
Peran matrix dalam menginisiasi pembentukan batu tidak
diketahui. Hal ini mungkin terjadi karena agregasi kristal atau
penempelan alami kristal kecil dan dengan demikian
menyumbat jalur traktus urinarius. Singkatnya, peran matrix
menghambat terjadinya pembentukan batu.
1.5. Komposisi Batu
Batu saluran kemih umumnya mengandung unsur : kalsium oksalat atau
kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xantin dan
sistin. Data mengenai kandungan/komposisi zat yang terdapat pada batu
sangat penting untuk usaha pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya
batu residif.
Batu Kalsium
Batu ini paling banyak ditemui, yaitu kurang lebih 70-80% dari seluruh
batu saluran kemih. Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium
oksalat, kalsium fosfat atau campuran dari kedua unsur itu.
Faktor terjadinya batu kalsium adalah :
Abortif Hiperkalsiuria yang terjadi karena adanya peningkatan
absorpsi kalsium melalui usus.
Resorptif Hiperkalsiuri terjadi karena adanya peningkatan
resorpsi kalsium tulang, yang banyak terjadi pada tumor paratiroid
atau hiperparatiroidisme primer.
Hiperkalsiuria renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan
reabsorpsi kalsium melalui tubulus ginjal.
Hiperurikosiric kalsium terjadi karena diet tinggi purin dan atau
tingginya produksi metabolisme asam urat endogen.
Hiperoksaluria adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi
40mg/hari. Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang
mengalami infeksi saluran pencernaan dan diare kronik dengan
dehidrasi. .
Hipositraturia , sitrat sangat penting dalam penyakit batu saluran
kemih. Di dalam urine sitrat akan bereaksi dengan kalsium
membentuk kalsium sitrat, sehingga menghalangi ikatan kalsium
dengan oksalat atau fosfat. Karena itu sitrat dapat bertindak sebagai
penghambat pembentukan batu kalsium.
Batu non Kalsium
o Struvit
Batu struvit disebut juga sebagai batu infeksi karena terbentuknya
batu ini disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab
infeksi ini adalah kuman (Proteus, Pseudomonas, Providencia, Klebsiella,
Staphilococci dan Mycoplasma) golongan pemecah urea atau urea splitter
yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi
bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak.
CO (NH3)2 + H2O 2NH3 + CO2
Suasana ini yang memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat
dan karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP). Biasa
ditemukan pada wanita.
o Asam Urat
Batu asam urat merupakan 5% dari seluruh batu saluran kemih dan
ditemukan pada laki-laki. Batu ini banyak diderita oleh pasien-pasien
penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi
antikanker yang menggunakan obat cytotoxic memiliki insiden pembentukan
asam urat .
o Batu jenis lain
Batu sistin, batu xantin,indavir dan silikat.
1.6. Tanda dan Gejala
Batu saluran kemih traktus urinarius atas biasanya menimbulkan nyeri.
Karakter nyeri bergantung dari lokasi.
Nyeri kolik dan non kolik. Kolik disebabkan oleh peregangan ureter
sedangan non kolik disebabkan distensi kapsul ginjal.
Hematuria, Urinalisis lengkap membatu mengkonfirmasi diagnosis dari
batu saluran kemih dengan nilai hematuria dan kristaluria dan hasil pH
urin. Pasien sering mengaku gross hematuri kadang-kadang urin berwarna
seperti teh (darah tua). Kebanyakan pasien microhematuria minimal.
Infeksi, Batu magnesium amonium fosfat (struvite) identik dengan batu
infeksi. Umumnya terkait dengan Proteus, Pseudomonas, Klebsiella, dan
Staphylococcus. Jarang berhubungan dengan infeksi E.coli. Batu kalsium
fosfat adalah variasi kedua batu yang terkait dengan infeksi . batu kalsium
fosfat dengan pH urine < 6,6 sering disebut batu brushite. Sedangkan pH
> 6,6 jarang. Infeksi mungkin mempunyai factor kontribusi persepsi nyeri
Demam, Asosiasi batu saluran kemih merupakan keadaan darurat yang
relative. Tanda klinis sepsis diantaranya demam, takikardia, hipotensi dan
vasodilatasi kutaneous.
Mual dan muntah, obstruksi saluran kemih atas mempunyai frekunsi yang
berhubungan dengan muntah dan mual.
Calyx ginjal, batu atau benda lain di calyx atau calicel diventrikula bisa
disebabkan obstruksi dan kolik ginjal. Nyeri yang dirasakan dalam, nyeri
dirasakan tumpul dibagian panggul yang intensitanya dari berat hingga
sedang.
Pelvis ginjal, batu di pelvis ginjal diameter > 1 cm biasanya menghalangi
percabangan urteropelvic, umumnya nyeri dirasakan berat di
costovertebral, lateral otot sacrospinalis tepat di bawah tulang rusuk ke 12.
Ureter bawah atau tengah, nyeri dirasakan hebat, tajam kebelakang di
costovetebral atau nyeri pinggang. Nyeri yang dirasakan lebih berat dan
intermiten jika batu turun ke bawah dan menyebabkan obstruksi
intermiten.
Distal ureter, Batu dibawah ureter menimbulkan rasa sakit yang menjalar
ke pangkal paha atau testis pada laki-laki dan pada labia mayora pada
perempuan.
Batu Vesica Urinaria
Adanya gangguan disfungsi berkemih. Gangguan tersebut bisa karena
strictur uretra, BPH, contractur leher Vesica Urinaria, kaku atau lemahnya
neurogenic vesica urinaria. Banyak ditemukan pada pria. Pasien menunjukan
gejala iritasi berkemih intermiten urinary stream, infeksi saluran kemih,
hematuria, dan nyeri pelvic. Presentase besar batu kandung kemih ditemukan
radiolusen (asam urat). Pada USG ditemukan gambaran batu dengan karakteristik
“shadow”. Batu berpindah sesuai posisi tubuh. Cystolitholapaxy dapat
menghancurkan batu. Cyctolithotomy dilakukan insisi kecil abdomen.
1.7. Diagnosis Differential
Batu saluran kemih bisa memperlihatkan gangguan patologi lain di
retroperitoneal dan peritoneal. Diagnosis pembanding seperti appendiksitis,
kehamilan ektopik, dan lain-lain. Diperlukan tanda peritoneal harus ditegakan
dalam pemeriksaan. Dalam anamnesis diperlikan evaluasi nyerinya seperti
onset, karakter,potensial radiasi pada saat beraktifitas nyeri semakin sakit
atau tidak, mual, muntah, atau gross hematuri dan riwayat nyeri yang sama.
Pasien dengan riwayat batu sebelumnya pernah mengalami nyeri yang dama
tetapi tidak selalu terjadi.
1.8. Investigasi Radiologi
CT Scan
CT Scan Noncontras spiral sekarang menjadi pilihan pada pasien kolik
ginjal akut. Gambaran menunjukkan struktur peritoneal dan retroperitoneal
dan dapat membantu ketika diagnosis belum dipastikan.
Intravenous pyelography
Intravenous pyelography dapat memberikan gambaran nephrolitiasis dan
anatomi bagian atas.
Tomography
Berguna untuk mengidentifikasi kalkuli dalam ginjal ketika dengan posisi
obliq tidak membantu. Ginjal terlihat pada bidang koronal pada jarak
tertentu dari tabel X Ray.
Retrograde pyelography
Kadang-kadang diperlukan untuk menggambarkan anatomi dan
menentukan lokasi batu. Melihat lokasi saluran kemih bagian atas dan
lokasi kecil atau radiolusen pada batu kemih.
MRI (Magnetic resonance imaging)
Nuclear Scintigraphy
Marker bifosfat dapat mengidentifikasi bahkan batu kecil yang sulit dilihat
dengan KUB konvensional
1.9. Intervensi
Observasi Konservatif , banyaknya batu uretra tidak perlu dilakukan
intervensi. Dapat bergerak secara spontan bergantung dari ukuran,
bentuk, lokasi dan hal yang berhubungan dengan adema uretra. Batu
uretra ukuran 4-5mm sekitar 40 %- 50% berhail karena pergerakan
secara spontan.
Agen disolusi , efektifitas dari agen sisoslusi bergantung pada area
permukaan batu, tipe batu, irigasi volume dan bentuk pengirimannya.
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) , Alat ini dapat
memecah batu ginjal, batu ureter proksimal dan distal atau batu buli-
buli tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan. Batu dipecah
dengan gelombang kejut menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga
mudah dikeluarkan melalui saluran kemih
Uretroscopic Stone Extraction, mempunyai efektitas untuk batu uretera
bawah. Menggunakan kaliber kecil uteroscope dan digunakan balon
dilatasi untuk dapat membebaskan batu.menggunakan kaliber yang
besar tanpa balon mempunyai efektifitas di batu bagian bawah uretra.
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy), Yaitu mengeluarkan batu
yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi
ke sistem kaliks melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan
atau dipecah terlebih dahulu.
Pyelolithotomy
Anatropic Nephrolithotomy
Radial Nephrotomy
Uterolitrotomy