43
UROLITHIASIS NOVA ANGGAR A. DEZA FARISTA FITRIA NURUL FATH PEMBIMBING : DR. LUTFI BAGUS SP.U

Batu Saluran Kemih ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Batu Saluran Kemih ppt

UROLITHIASIS

NOVA ANGGAR A. DEZA FARISTAFITRIA NURUL FATH

PEMBIMBING : DR. LUTFI BAGUS SP.U

Page 2: Batu Saluran Kemih ppt
Page 3: Batu Saluran Kemih ppt

Vaskularisasi : A. Renalis (Aorta

Abdominalis)

Inervasi : Simpatik : N.

Splancnicus Parasimpatis :

N.Vagus via Plexus Coeliacus

Page 4: Batu Saluran Kemih ppt

Inervasi : Simpatis : L1-L21/3 Proximal : Plexus intermesenterica1/3 Medial : Nervus Hipogastrika superior1/3 Distal : Nervus hipogastrika inferior

Parasimpatis : N.Vagus via Plexus Coeliacus

Page 5: Batu Saluran Kemih ppt
Page 6: Batu Saluran Kemih ppt

Buli-buli

Innervasi :- Simpatis : T11 – L3- Parasimpatis : S2 –

S4

Page 7: Batu Saluran Kemih ppt
Page 8: Batu Saluran Kemih ppt

Background History : Sudah dikenal sejak zaman Babilonia

dan zaman Mesir kuno. (bukti: ditemukan batu pada kandung kemih mumi)

Penyakit ketiga terbanyak di bidang urologi. (setelah ISK dan BPH)

Di seluruh dunia rata-rata 1-12% penduduk. Di negara berkembang banyak dijumpai pasien

batu buli – buli. Di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas. (pengaruh status gizi dan aktivitas pasien)

Page 9: Batu Saluran Kemih ppt

Etiologi Gangguan aliran urin (urin stasis) Gangguan metabolik Infeksi saluran kemih Dehidrasi Idiopatik

Page 10: Batu Saluran Kemih ppt

Faktor Predisposisi Faktor intrinsik

1. Herediter2. Usia (30-50 tahun)3. jenis kelamin (laki-laki:perempuan=3:1)

Faktor ekstrinsik1. Geografi (stone belt)2. Iklim dan temperatur3. Asupan air4. Diet (kalsium, purin, oksalat)5. Pekerjaan (sedentary life)

Page 11: Batu Saluran Kemih ppt

Patofisiologi

Stasis Urin Supersaturasi

Agregasi

Retensi Kristal

Bahan-bahan lain

Epitel saluran kemih

Nukleasi

Page 12: Batu Saluran Kemih ppt

Klasifikasi Batu Berdasarkan Komposisi

Batu Kalsium Batu Struvit Batu Asam Urat Batu Sistin Batu xanthin Batu Silika

Page 13: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Kalsium 70 – 80% Kandungan batu terdiri atas kalsium oksalat, kalsium

fosfat, atau campuran. Faktor terjadinya batu kalsium:

1. Hiperkalsiuria (>250-300 mg/24jam)- Hiperkalsiuria absorptif- Hiperkalsiuria renal- Hiperkalsiuria resorptif (hiperparatiroidism, tumor PT)2. Hiperoksaluria (>45 g/24jam)- gangguan usus (paska pembedahan usus)- konsumsi makanan tinggi oksalat ( the, kopi instan, soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, sayuran hijau)

Page 14: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Kalsium3. Hiperurikosuria (>850 mg/24jam)

- Inti batu (nidus) untuk asam oksalat- Konsumsi makanan tinggi purin, metabolisme endogen

4. Hipositraturia - Renal tubular acidosis, sindrom malabsorpsi, pemakaian thiazide jangka panjang

5. Hipomagnesiuria- Inflammatory bowel disease, gangguan malabsorpsi

Page 15: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Struvit Batu infeksi Kuman golongan urea splitter (enzim urease)

Urin menjadi basa CO(NH₂)₂ + H₂O 2NH₃ + CO₂

Batu magnesium amonium fosfat (MAP) [MgNH₄PO₄.H₂O] dan karbonat apatit [Ca₁₀[PO₄]₆CO₃]. Batu triple-phospate (teridiri dari 3 kation)

Kuman: Proteus Spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Stafilokokus.

Page 16: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Asam Urat 5-10% (75-80% asam urat murni) Faktor predisposisi

- Penyakit gout, mieloproliferatif- Terapi antikanker, obat urikosurik (sulfipirazon, thiazide, dan salisilat)- kegemukan, peminum alkohol, dan diet tinggi protein

Natrium urat

Page 17: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Asam Urat Faktor penyebab

1. Urin yang bersifat asam (pH <6)2. Volume urin sedikit (<2L/hari), dehidrasi3. Hiperurikosuria

Batu staghorn Batu bulat, halus seringkali keluar spontan Pemeriksaan penunjang

- IVP = bayangan filling defect (bedakan dengan bekuan darah)- USG = acoustic shadowing

Pencegahan:1. minum banyak (usahakan produksi urin 1500-2000 mL/hari)2. Pemeriksaan pH urin setiap hari dengan kertas nitrazin (alkalinisasi urin)3. Pemeriksaan kadar asam urat darah secara berkala (bila hiperurisemia, konsumsi obat inhibitor xanthin oksidase)

Page 18: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Jenis lain Batu sistin (kelainan absorpsi sistin di

mukosa usus) Batu xanthin (defisiensi enzim xanthin

oxidase) Batu silikat (penggunaan antasida

berlebihan atau jangka panjang [magnesium silikat, aluminometilsalisilat])

Batu triamteren

Page 19: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Ginjal dan Batu Ureter Batu ukuran kecil (<5mm) pada umumnya dapat keluar

secara spontan, sedangkan batu yang lebih besar seringkali tetap berada pada ureter dan menyebabkan radang (periureteritis) serta obstruksi kronis

Komplikasi :1. obstruksi kronis2. Infeksi sekunder (pionefrosis, urosepsis, abses ginjal, abses perinefritik, pielonefritis)3. kerusakan ginjal (hingga gagal ginjal)

Batu pada daerah ureter hidroureterBatu pada pielum hidronefrosisbatu pada kaliks mayor kaliektasis

Page 20: Batu Saluran Kemih ppt

Klasifikasi batu menurut posisi

Batu ginjal (nefrolitiasis) dan ureter (ureterolitiasis)

Batu buli – buli (vesikolitiasis) Batu uretra

Page 21: Batu Saluran Kemih ppt

Gambaran klinis Nyeri

- Nyeri kolik aktivitas peristaltik- Nyeri non-kolik Peregangan kapsul ginjal (HN, infeksi ginjal)

Distal ureter nyeri saat berkemih, sering berkemih

Hematuria (trauma mukosa) Demam curiga urosepsis Pemeriksaan fisik

- Nyeri ketok CVA- Teraba ginjal (bila terjadi HN)

Page 22: Batu Saluran Kemih ppt

Pemeriksaan Penunjang Urin sedimen

- Leukosituria, hematuria, kristal Kultur urin

- Kuman pemecah urea Faal ginjal Kadar kalsium, oksalat, fosfat, urat darah dan urin BNO

Jenis batu RadioopasitasKalsium Opak

MAP SemiopakUrat/sistin Non-opak

Page 23: Batu Saluran Kemih ppt

BNO

Page 24: Batu Saluran Kemih ppt

Pemeriksaan Penunjang IVP

- Menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal.- Mendeteksi batu semi-opak atau batu non-opak- Pielografi retrograd (bila terdapat penurunan fungsi ginjal)

Page 25: Batu Saluran Kemih ppt
Page 26: Batu Saluran Kemih ppt

USG- Bila IVP tidak memungkinkan (allergi bahan kontras, faal ginjal menurun, wanita hamil)- dapat menilai batu (hyperechoic, acoustic shadow) hidronefrosis, pionefrosis, atrofi ginjal.

Page 27: Batu Saluran Kemih ppt
Page 28: Batu Saluran Kemih ppt

Penatalaksanaan Prinsip: mengeluarkan batu Cara:

1. medikamentosa2. ESWL3. Tindakan endourologi4. Bedah laparoskopi5. Pembedahan terbuka

Page 29: Batu Saluran Kemih ppt

Medikamentosa Ditujukan untuk batu ukuran kecil

(<5mm) Obat golongan diuretik Disertai dengan meminum banyak air

Page 30: Batu Saluran Kemih ppt

ESWL Extracorporeal

Shockwave Lithotripsy

Tidak invasif dan tanpa pembiusan

Dapat menimbulkan nyeri kolik dan hematuria

Page 31: Batu Saluran Kemih ppt
Page 32: Batu Saluran Kemih ppt

Endourologi Invasi minimal, memecah dan

mengeluarkan batu. Macam tindakan:

1. Percutaneous Nephro Litholapaxy2. Litotripsi3. Ureteroskopi/URS4. Ekstraksi Dormia

Page 33: Batu Saluran Kemih ppt

Percutaneous Nephro Litholapaxy

Page 34: Batu Saluran Kemih ppt

Ureteroskopi/ Uretero-renoskopi

Page 35: Batu Saluran Kemih ppt

Litotripsi

Page 36: Batu Saluran Kemih ppt

Ekstraksi Dormia Mengeluarkan batu ureter dengan

menjaring melalui alat keranjang dormia

Page 37: Batu Saluran Kemih ppt

Bedah Laparoskopi Untuk mengambil batu ureter Jarang sekali dilakukan (masih

berkembang)

Page 38: Batu Saluran Kemih ppt

Bedah terbuka Bila fasilitas tidak memadahi Pielolitotomi, nefrolitotomi,

ureterolitotomi Nefrektomi

- indikasi: ginjal sudah tidak berfungsi: Pionefrosis: Korteks ginjal sangat tipis

(atrofi)

Page 39: Batu Saluran Kemih ppt

Pencegahan Angka kekambuhan rata-rata 7% per tahun

atau kurang lebih 50% dalam 10 tahun. Analisis batu Pencegahan umum

1. menghindari dehidrasi (produksi urin 2-3L/hari)2. diet (rendah protein, oksalat, garam, dam purin)3. aktivitas harian cukup4. medikamentosa

Page 40: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Buli - Buli Penyebab dan faktor predisposisi:

- Gangguan miksi (BPH, Striktur uretra, divertikel buli – buli, buli neurogenik)- Benda asing (menjadi inti batu)- Pemasangan kateter dalam buli – buli jangka panjang- Kurang gizi (batu endemik) [dehidrasi, diare]

Gejala klinis- Disuria ( reffered pain ke ujung penis, skrotum, perineum, pinggang sampai kaki) hingga stranguria (spasme buli atau uretra)- Kencing tiba – tiba terhenti dan kembali lancar dengan perubahan posisi tubuh- [anak] enuresis nokturna dan sering menarik penis atau menggosok vulva

Page 41: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Buli - Buli Komposisi: asam urat atau struvit Pemeriksaan penunjang:

- BNO- IVP (pada fase sistogram bayangan negatif)- USG (mendeteksi batu radiolusen)

Penatalaksanaan- Koreksi penyebab stasis urin- Litotripsi- Vesikulotomi (jika terlalu besar)

Page 42: Batu Saluran Kemih ppt

Batu Uretra <1% Penyebab:

- Primer (divertikel uretra) sangat jarang- Batu ginjal/ureter turun ke buli – buli

Gejala klinis- miksi tiba-tiba berhenti retensi urin- didahului riwayat nyeri pinggang[batu uretra anterior] -benjolan keras pada uretra pars bulbosa atau pendularis, kadang tampak pada OUE. -Nyeri pada glans penis atau tempat batu berada[batu uretra posterior] -Nyeri pada daerah perineum atau rektum

Page 43: Batu Saluran Kemih ppt

Batu uretra Penatalaksanaan

- Bila batu terletak pada fossa navicularis atau OUE dapat dilakukan meatotomi (pelebaran meatus) dan diambil dengan forsep- Bila batu berukuran kecil dan terdapat pada uretra anterior lubrikasi (jelly + lidokain 2%) transuretra- Bila batu berukuran besar dan terdapat pada uretra posterior dorong ke buli – buli litotripsi- Bila batu berukuran besar dan menepel pada uretra (gagal dengan lubrikasi) ureterolitotomi atau pemecahan batu trasuretra