22
Beberapa cara meningkatkan minat baca anak Sumber: Ibu-ibu DI Ibu, ini ada beberapa tips untuk meningkatkan minat baca anak: 1. Bacakan buku untuk anak setiap hari (jadikan kebiasaan). 2. Usahakan buku mudah dilihat dan dijangkau oleh anak 3. Ajak anak ke tempat yang ada di buku 4. Bacakan dengan ekspresi 5. Lakukan dengan kegiatan mendongeng. 6. Perkenalkan anak pada bacaan-bacaan yg ada di sekitar kita 7. Beri kesempatan mengarang 8. Libatkan seluruh anggota keluarga 9. Ajak anak bereksperimen 10. Mulai dengan orangtua membaca 11. Hargai buku, berikan sebagai hadiah 12. Lakukan dengan gembira [An] Memang agak susah meningkatkan minat baca pada anak kalau orangtua tidak mulai dari diri sendiri. Tapi kebetulan ada satu cara menarik yang dipakai di sekolah untuk meningkatkan minat baca anak. Di sekolah ada yang namanya Reading Campaign. Anak-anak punya kesempatan 2-3X seminggu untuk pinjam buku dari library, biasanya sehari/dua hari setelah itu anak-anak akan ditanya isi buku yang mereka pinjam. Bentuknya bisa mereka yang diminta untuk mengulang cerita tersebut di depan kelas, ataupun menjawab pertanyaan dari guru seputar isi buku yang dibaca. Bagi yang bisa menjawab atau menceritakan dengan baik, bakal dapat "stamp" di bagian belakang buku harian anak yang memang disediakan untuk catatan buku yang sudah dibaca. Di akhir semester nanti ada pengumuman 10 anak pembaca buku terbanyak dan mereka akan dapat hadiah. Terbukti cara ini efektif sekali memancing minat baca anak-anak, semua jadi berlomba membaca utk mendapatkan sebuah "stamp". "You may have tangible wealth untold : Cackets of jewels and coffers of gold Richer than I you can never be - I had a Mother who read to me - Strickland Gillilan – [DN] Karena suksesnya program ini, kalau tahun yang lalu hanya diadakan sekali, tahun ini program akan secara berkesinambungan dilakukan sepanjang tahun. Dan bukan hanya buku-buku bahasa inggris yang 'disarankan' untuk dibaca, tapi juga buku-buku bahasa indonesia akan diperbanyak. DN, di kelas anakku malah ada hadiah tambahan yaitu berupa drink voucher kalau bisa mengumpulkan 20 stamps, kata anakku. Semangat sekali dia, setiap hari pulang dengan laporan : ma, today i got another another stamps, so I have .... stamps now. Padahal drink voucher itu murah sekali, tapi yang penting buat anak-anak adalah penghargaan terhadap usaha mereka. Bagus sekali, Aku juga jadi terpacu juga, tambah rajin membacakan cerita buat anak-anak tiap malam. Biar masih ada kerjaan, biar mata sudah rapat, biar anakku sudah bisa membacakan buat adiknya, aku tetap usahakan membacakan buat mereka [Stl]

Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Beberapa cara meningkatkan minat baca anak Sumber: Ibu-ibu DI

Ibu, ini ada beberapa tips untuk meningkatkan minat baca anak:

1. Bacakan buku untuk anak setiap hari (jadikan kebiasaan).2. Usahakan buku mudah dilihat dan dijangkau oleh anak3. Ajak anak ke tempat yang ada di buku4. Bacakan dengan ekspresi5. Lakukan dengan kegiatan mendongeng.6. Perkenalkan anak pada bacaan-bacaan yg ada di sekitar kita7. Beri kesempatan mengarang8. Libatkan seluruh anggota keluarga9. Ajak anak bereksperimen10. Mulai dengan orangtua membaca11. Hargai buku, berikan sebagai hadiah12. Lakukan dengan gembira [An]

Memang agak susah meningkatkan minat baca pada anak kalau orangtua tidak mulai dari diri sendiri. Tapi kebetulan ada satu cara menarik yang dipakai di sekolah untuk meningkatkan minat baca anak. Di sekolah ada yang namanya Reading Campaign. Anak-anak punya kesempatan 2-3X seminggu untuk pinjam buku dari library, biasanya sehari/dua hari setelah itu anak-anak akan ditanya isi buku yang mereka pinjam. Bentuknya bisa mereka yang diminta untuk mengulang cerita tersebut di depan kelas, ataupun menjawab pertanyaan dari guru seputar isi buku yang dibaca. Bagi yang bisa menjawab atau menceritakan dengan baik, bakal dapat "stamp" di bagian belakang buku harian anak yang memang disediakan untuk catatan buku yang sudah dibaca. Di akhir semester nanti ada pengumuman 10 anak pembaca buku terbanyak dan mereka akan dapat hadiah. Terbukti cara ini efektif sekali memancing minat baca anak-anak, semua jadi berlomba membaca utk mendapatkan sebuah "stamp".

"You may have tangible wealth untold : Cackets of jewels and coffers of gold Richer than I you can never be - I had a Mother who read to me - Strickland Gillilan – [DN]

Karena suksesnya program ini, kalau tahun yang lalu hanya diadakan sekali, tahun ini program akan secara berkesinambungan dilakukan sepanjang tahun. Dan bukan hanya buku-buku bahasa inggris yang 'disarankan' untuk dibaca, tapi juga buku-buku bahasa indonesia akan diperbanyak. DN, di kelas anakku malah ada hadiah tambahan yaitu berupa drink voucher kalau bisa mengumpulkan 20 stamps, kata anakku. Semangat sekali dia, setiap hari pulang dengan laporan : ma, today i got another another stamps, so I have .... stamps now. Padahal drink voucher itu murah sekali, tapi yang penting buat anak-anak adalah penghargaan terhadap usaha mereka. Bagus sekali, Aku juga jadi terpacu juga, tambah rajin membacakan cerita buat anak-anak tiap malam. Biar masih ada kerjaan, biar mata sudah rapat, biar anakku sudah bisa membacakan buat adiknya, aku tetap usahakan membacakan buat mereka [Stl]

Wah, di Jakarta rasanya sekolahnya bagus ya? Sekolah di Surabaya sepertinya belum terlalu menekankan pada minat baca anak. Aku sendiri kan punya toko buku dan mainan anak di rumah, tapi susah sekali kalau mau jual buku, yang laku selalu mainan. Kalau ditawari buku biasanya mamanya selalu bilang belum bisa baca, atau takut disobek, dan lain-lain. Pokoknya susah sekali kalau memasarkan buku. Paling-paling yang laku buku mewarna atau komik. Di Surabaya juga jarang ada pameran buku anak atau semacamnya. Padahal pengalamanku sendiri, buku bisa membuat anak lebih tenang, tidak rewel. Kalau aku lagi repot, biasanya anakku aku kasih buku, biar belum bisa baca tapi dia suka lihat gambarnya, dan itu sudah cukup untuk membuat dia sibuk [Crln]

2005-10-26 11:46:42

Page 2: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

         Dalam buku yang berjudul “Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak” menyatakan

bahwa, minat dan kemampuan membaca dibentuk dari keluarga di mana dia dibesarkan.

Berikut cara meningkatkan minat baca anak yaitu :

1. Bacakan buku sejak anak lahir. Sebaiknya, anak dikenalkan dengan buku sedini

mungkin, sejak anak masih bayi, bahkan ketika masih di dalam kandungan.

Berdasarkan hasil penelitian, bayi yang terbiasa diajak berkomunikasi dan dibacakan

cerita (bahkan sejak di dalam kandungan) akan mempunyai kemampuan bahasa yang

lebih tinggi dibandingkan bayi yang hanya didiamkan saja. Jadi, untuk mengenalkan

buku pada anak, jangan tunggu sampai anak bisa membaca sendiri.

2. Dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya. Anak sangat

suka ketika diajak untuk mendiskusikan apa yang baru saja mereka baca atau kita

ceritakan. Untuk mendorong anak Anda menceritakan kembali apa yang sudah

dibacanya, Anda bisa mengajukan sejumlah pertanyaan dari apa yang telah dibaca.

Selain itu, gunakan cara-cara kreatif, misalnya kalau kita sudah membacakan suatu

buku, minta anak untuk gantian bercerita. Kalau dia tidak mau, gunakan ide lain,

misalnya dengan merekam suaranya ketika bercerita. Hal tersebut akan membuat anak

bersemangat.

3. Ajak anak ke toko buku/perpustakaan. Jadikan toko buku sebagai tempat singgah

yang menyenangkan bagi anak dengan membiasakan mereka untuk mengunjunginya.

Berikan kepercayaan pada mereka untuk memilih sendiri buku yang mereka minati,

namun tetap dalam batasan-batasan seleksi orang tua. Tanamkan juga sikap selektif

dalam memilih buku kepada anak. Selain toko buku, dorong pula anak Anda untuk

rajin mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang bisa mereka akses, baik

perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum.

4. Beli buku yang menarik minat anak. Orang tua harus peka dengan minat anak dan

memfasilitasinya dengan buku yang sesuai minat mereka supaya minat baca mereka

berkembang, asalkan buku tersebut masih masuk dalam kategori buku bermutu

menurut orang tua. Agar wawasan anak berkembang, tidak terpaku pada minat

bacanya terhadap buku-buku tertentu, belilah dua buku, satu buku pilihan anak dan

satunya tambahan pilihan Anda bagi anak.

Page 3: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

5. Sisihkan uang untuk membeli buku. Sediakan anggaran khusus untuk membeli buku.

Jadikan buku sebagai kebutuhan yang penting bagi anak daripada membelikan anak

macam-macam mainan yang manfaatnya masih dapat dipertanyakan.

6. Nonton filmnya dan beli bukunya. Menurut Prof. Yohanes Surya, seorang fisikawan

Indonesia, anak-anak akan sangat antusias jika mereka bisa membaca buku-buku dari

tokoh film yang sudah mereka kenal atau tonton filmnya. Jadi, Anda bisa mengajak

anak Anda menonton filmnya dulu, baru kemudian memberikan bukunya kepada anak

untuk dibaca atau sebaliknya.

7. Ciptakan perpustakaan keluarga. Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga

di rumah. Tidak harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu.

Kumpulkan buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka akses.

8. Tukar buku dengan teman. Semakin banyak koleksi buku yang dimiliki anak semakin

baik. Namun, jika hal tersebut terhambat oleh terbatasnya dana yang ada, Anda bisa

menyiasatinya dengan saling menukar buku dengan temannya. Atau jika Anda,

sebagai orang tua, mempunyai teman yang juga mempunyai anak seusia dengan anak

Anda sampaikan ide untuk saling meminjamkan koleksi buku dengan catatan masing-

masing pihak menjaga kebersihan dan keutuhan buku. Hal ini bisa menghemat

sekaligus memperluas wawasan anak dengan banyak buku yang sudah dibacanya.

9. Hilangkan penghambat seperti TV atau Playstation. Menonton televisi atau

playstasion yang pada umumnya disukai anak bukanlah hobi yang harus dilarang, tapi

sebaiknya dibatasi. Supaya waktu anak bisa dialokasikan untuk membaca buku.

Orang tua dianjurkan untuk mengendalikan pemakaian televisi oleh anak-anak

mengingat tayangan-tayangan yang sering kali tidak sesuai untuk kosumsi anak.

10. Beri hadiah (reward) yang memperbesar semangat membaca. Anak akan sangat

bersemangat jika diberi penghargaan/hadiah. Pakailah cara itu untuk merangsang

minat baca anak.

11. Jadikan buku sebagai hadiah (reward) untuk anak. Pilihlah buku sebagai hadiah untuk

anak jika ada acara-acara penting, seperti ulang tahun, kenaikan kelas, dll. Jadikan

buku sebagai barang berharga yang dinanti-nantikan oleh anak. Jika anak sudah

mencintai buku, hadiah buku akan menjadi hadiah yang menyenangkan hatinya.

12. Jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan setiap hari. Kegiatan membaca setiap

hari akan menumbuhkan minat baca anak sekaligus membentuk kebiasaan membaca

pada anak. Kalau Anda orang tua yang sibuk, lima atau sepuluh menit setiap harinya

untuk membacakan cerita kepada anak Anda akan sangat bermanfaat. Jika anak Anda

Page 4: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

sudah bisa membaca sendiri, Anda tinggal menemaninya membaca sambil Anda juga

membaca buku favorit Anda.

13. Dramatisasi buku yang Anda baca. Ubahlah cara baca Anda ketika anak Anda kurang

atau tidak tertarik dengan buku yang Anda bacakan untuknya. Tambahkan kosakata

dan kalimat yang menarik dan dramatisasilah cerita yang sedang Anda bacakan,

caranya dengan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka dan intonasi suara. Anak-anak

akan tertarik.

14. Buatlah buku sendiri. Anak akan sangat senang jika mereka atau Anda membuatkan

buku untuk mereka sendiri. Anda bisa membuat buku untuk anak seperti: buku

biografi anak,

15. Jadilah teladan. Teladan orang tua lebih berdampak daripada kata-kata. Biarkan anak

melihat Anda membaca. Jika hal tersebut sering dia lihat mereka menjadi terbiasa

dengan kegiatan membaca tersebut. Jika Anda mengetahui membaca itu penting,

namun kita tidak menyukainya, upayakan agar minat baca Anda meningkat

Berikut notasi lagu Jasamu Guru dalam partitur paduan suara.

Page 5: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak
Page 6: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Trimakasihku kuucapkan pada guruku yang tulusilmu yang berguna selalu dilimpahkanuntuk bekalku nantiSetiap hari ‘ku dibimbingnyaagar tumbuhlah bakaktkukan kuingat slalu nasihat guruku trima kasih kuucapkan

Page 7: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

TIGA bocah itu mengemas tas mereka sepulang sekolah Selasa sore itu di distrik Sheikh Rudwan, di kota Gaza. Mereka beritahu orang tua kalau mereka akan pergi ke rumah teman, dan mereka merancang sebuah serangan ke satu pemukiman ilegal Yahudi di dekat Gaza.

Senjata mereka hanyalah empat pisau, sebuah kampak dan bahan peledak rakitan yang masih kasar. Bahkan, mereka belum tahu jarak serangan bom itu, dan tentara Israel keburu menghajar bocah-bocah itu hingga tewas di tengah malam yang sepi. Tiga sekawan muda itu terkapar bersimbah darah sewaktu merangkak masuk menuju pemukiman.

Apakah mereka korban atau pahlawan? Para remaja yang dalam usia internasional digolongkan masih anak-anak ini telah meniru orang yang lebih tua dari mereka dalam berjuang intifada. Mereka mencerminkan semangat pembalasan terhadap kebiadaban Israel di tanah mereka, yang setiap saat tampak di pelupuk mata.

Ketiga anak itu ingin menyusup masuk pemukiman ilegal Netzarim yang dihuni warga Yahudi Israel. Ketiga bocah, Youssef Zaqout, Anwar Hamdouna dan Ismail Abu Nadi berjalan enam kilometer menuju pemukiman berpenduduk 6.000 Yahudi, tapi dijaga 10.000 tentara Israel.

Ribuan rakyat Palestina mengantar ketiga pahlawan muda itu ke satu pemakaman di Kota Gaza. Bocah-bocah itu tewas dalam misi martir mereka, namun mereka telah mantap menyambut kematian syahid itu. Mereka tinggalkan catatan kepada keluarga dengan mengabarkan mereka mencari “mati syahid” dan meminta maaf.

Dalam pesan perpisahan, Zaqout menulis kepada ibunya: “Oh Ummi, berbahagialah bersamaku. Aku minta anda berdoa kepada Allah semoga operasi syuhadaku sukses. Aku persembahkan jiwaku karena Allah dan tanah air.”

Lalu Abu Naid menulis, “Ayah, Ibu, maafkan aku. Aku akan melaksanakan operasi syuhada terhadap satu pemukiman.”

Ketika ditanya apakah ia paham dengan motif anaknya Zaqout, sang ibu menjawab,” Anak-anak disiksa oleh apa yang mereka lihat di televisi. Israel menyebabkan semua orang Palestina, termasuk anak-anak, dengan tanpa pilihan kecuali mati.”

Siapa yang menangis, siapa yang tertawa? Para orang tua sedih, sebelia itu mereka sudah berjihad karena tak lagi tahan dengan apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan: penindasan brutal Israel di bumi Palestina merdeka. Cemaslah para orang tua dengan nasib anak-anak mereka. Akan banyak martir muda lainnya menyusul?

Telah meluaslah para syuhada Palestina, tak hanya pria dewasa dan perempuan, tapi juga remaja dan anak-anak. Dunia tampaknya tak bisa membantu rakyat Palestina, mungkin begitu alasannya. Lihatlah, betapa heroiknya anak-anak itu merasa diri mereka. Tiga remaja satu sekolah berusia 14 tahun rela berjihad, meski perjuangan mereka terlalu mudah dihadang tentara Israel yang menembaki mereka hingga tewas.

Sesepuh dan pendiri Hamas, Sheikh Ahmned Yassin, menyampaikan keprihatinan dan menggambarkan aksi anak SMP itu sebagai “bencana nasional.” Bocah-bocah itu bukanlah anggota dari kelompok perlawanan manapun. Namun mereka beraksi atas nama mereka sendiri: anak-anak Palestina yang ingin merdeka dari Israel.

Page 8: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Isi Kamar Remaja

Tengok lagi polah remaja Palestia lainnya. Inilah isi kamar tidur remaja Palestina di satu kamp pengungsi. Tak ada poster grup Linkin’ Park, apalagi Britney Spears. Di kamar Ali (bukan nama sebenarnya) ada selusin bom pipa di samping tempat tidurnya. Lalu ia membuka lemari bajunya, ada tiga jaket tentara Israel dan helm lusuh. Lalu ia mengacak-acak laci mencari potongan amunisi, dan duduk di lantai memegang dua senjata Kalashnikov.

Kamar tidur itu jadi persembunyian sel termuda pejuang Palestina di kamp, sebuah benteng militansi di Tepi Barat. Israel mengklaim berhasil melumpuhkan jaringan militansi Palestina dalam agresi militer berdarahnya selama tiga pekan. Namun, di kamar itu delapan remaja pria berkumpul di sisa-sisa jaringan itu tatkala Israel mengobrak-abrik, menewaskan dan menangkapi para pejuang senior.

Inilah generasi Palestina militan berikutnya, yang lapar untuk membalas dendam, menuntut darah Palestina yang ditumpahkan Zionis Israel. Usia mereka kurang dari 25 tahun. Remaja dan anak-anak Palestina telah tergiring menjadi mujahid karena sebab yang pasti. “Kami ada di sini karena Israel musuh kami yang menghancurkan rumah-rumah kami, dan karena begitu banyak rekan kami terbunuh,” ujar teman Ali, Mohammed. “Meskipun para pemimpin kami ditangkap, kami akan melanjutkan. Kami saling percaya, dan pemimpin kami mempercayai kami.”

Pers AS dan warga mereka menyalahkan anak-anak dan orang tua Palestina (seolah Israel dan pemerintah AS tak pernah salah.) Tapi, kenapa bocah-bocah itu melakukannya? Tawfiq Salman, seorang psikiater di Bethlehem yang bekerja dengan anak-anak dan melakukan survey mengatakan: “Sembilan puluh persen anak-anak Palestina menderita dari sindrom stres pasca-traumatis sebagai akibat pengurungan Israel dan penembakan-penembakan itu.”

Fadel Abu Hayn, psikolog dari Al Aqsa University, mengatakan banyak anak-anak mengalami trauma hebat dengan melihat dan mendengar orang Palestina, khususnya anak-anak seusia mereka, dibunuh tentara Israel. "Itu keputusasaan, keputusasaan, dan lebih banyak keputusasaan. Bocah-bocah tak sanggup mengatasi realitas sedih itu,” ujarnya. Dilanjutkannya, para pembom martir cilik itu lebih dimotivasi oleh rasa hebat keputusaasaan daripada nasionalisme yang hebat.”

Ia mendesak pemimpin militan dan agama untuk membatasi dampak serangan bom martir kepada anak-anak. “Kita tidak seharusnya memiliterisasi seluruh masyarakat. Seorang anak sekolah harus belajar dan hanya pejuang yang tumbuh boleh berperang,” katanya lagi.

Bagi Israel, kematian bocah-bocah Palestina ibarat catatan rutin tak ada artinya. Seorang jubir militer Israel mengatakan, “IDF [Pasukan Pertahanan Israel] mengidentifikasi tiga sosok mencurigakan merangkah beberapa meter dari pagar yang melindungi Netzarim. Mereka memulai tembakan dan ketiganya ditewaskan.” Khas Israel, khas Zionis.

Remaja lainnya, Haitham Abu Shuqa (14), tewas pekan lalu ketika mencoba melakukan serangan solo terhadap pemukiman Yahudi dengan dua bom pipa dan pisau silet. Ia ditembak tentara Israel, dan gagal meledakkan serbuk amunisi senjata yang dibuat jadi bom itu.

Pada 25 Februari, Noura Shalhoub (15), gadis ABG asal Tulkaram tewas ditembak tentara

Page 9: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Israel dekat pos pemeriksaan di Jerusalem. Ia merencanakan membunuh tentara Israel dengan senjata sebilah pisau, tak lebih dari itu. Bapaknya Jamal tak menyangka gadis cantik, pendiam, dan pintar itu melakukan aksi serangan martir. Dalam pesannya, Noura malah mengimbau agar teman-teman sebayanya rela berjihad melawan Israel.

Terpengaruh Israel

Banyak yang heran dengan tingkah Zaqout atau Noura? Abu Hayn yang melakukan kajian kenapa remaja Palestina berbondong-bondong jadi martir mengatakan bahwa 100 persen anak Palestina telah melihat kekerasan Israel. Aksi Zionis itu seperti penembakan, memborbardir rumah dan lainnya. “Sepertiga anak yang terlibat dalam survei mengatakan mereka terpengaruh dengan kekerasan tentara Israel, 90% mengatakan ingin ikut berintifada dan 63 persen mengaku ingin jadi martir,” katanya mengutip survei itu.

Angka itu tak mengejutkan Abu Hayn, karena ia anggap hal itu sebagi reaksi bocah dan opini terhadap kekerasan berdarah yang dilakukan Israel yang menduduki Palestina sejak intifada dimulai. Inilah revolusi intifada Palestina, perjuangan dimulai sejak usia muda.

Peneliti itu mengatakan ketidakmampuan figur orang tua, guru, pemerintah, polisi dan orang dewasa lainnya dalam melindungi anak-anak dari kekejaman tentara Israel menyebabkan hilangnya rasa aman para bocah dan mereka mencari perlindungan sendiri. Apalagi, kondisi makin parah, karena sebagian Palestina dikurung yang menimbulkan rasa perlawanan dari anak-anak.

Melihat banyak kekerasan di televisi, di rumah, di sekolah dan di jalanan, adalah normal kalau anak Palestina dekat dengan kekerasan, itu kata Said Iyad Al-Barghouthi, profesor Sosiologi di Al-Najah University. Ia mengaku kenormalan ini tak bisa diterima banyak para pakar, namun itulah kenyataanya.

Bocah-bocah Palestina juga banyak yang terkena kebrutalan pasukan Zionis. Sejumlah survei menyebutkan ada lebih 230 korban belia Palestina yang ditewaskan Israel, dan mereka jadi martir remaja. Bocah Mohammed Al Durra (12) adalah ikon heroik, yang tewas oleh peluru Israel di tangan ayahnya. Anak-anak Palestina tak akan lupa dengan wajahnya yang memelas, dengan batu di tangan, berhadapan dengan tank, beberapa saat ajal menjemputnya.

Sengaja Targetkan Bocah

Israel sengaja menargetkan anak-anak Palestina, itulah yang diungkapkan oleh beberapa koran besar Israel. Sejumlah tentara Israel diwawancarai dan mereka mengakui sengaja menargetkan anak-anak dalam pertempuran itu.

Setelah banyak korban martir muda berjatuhan “di pagar pemukiman,” pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yasin, mengeluarkan seruan agar operasi martir dilakukan dengan perhitungan matang dan persiapan cukup. Itulah cara untuk menghindari opini publik dunia yang akan merugikan perjuangan Palestina, katanya dalam satu jumpa pers pekan ini.

Saran Yasin ditentang seorang pemuka Jihad Islami, Abdulla al Shami. Ia mengatakan menentang gerakan rasionalisasi yang diutarakan Yasin. Menurutnya bukan saatnya mengangkat isu itu di saat invasi Israel dan penghancuran sistematis terjadi di Palestina.

Page 10: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Selagi Israel juga memusnahkan warga sipil Palestina, katanya, “Saya pikir operasi seharusnya dilakukan di mana saja dan terhadap semua target.” Jika musuh (Israel) “menghentikan kejahatan terhadap warga sipil kami dan rumah kami, kami bersiap menghentikan membidik sipil Zionis meski faktanya mereka menduduki dan merampas tanah kita,” lanjutnya.

Ibrahim Jaroush, seorang bocah Palestina yang menunggu kedatangan tiga mayat rekannya di rumah sakit Gaza. Bagaimana pendapatnya dengan kematian ketiga temannya itu? “Saya ingin membalas dendam demi anak-anak yang dibunuh Sharon,” ujar bocah berusia 11 tahun itu.

Ratusan pejuang Palestina tewas dan ditangkap tentara Israel dalam agresi brutal di Tepi Barat. Namun, banyak anak ingin mati syahid di Palestina. “Orang Israel membunuh warga [Palestina], namun mereka tidak membunuh perlawanan. Perlawanan akan terus dan banyak orang –bahkan perempuan—datang ke kami kini melakukan operasi,” ujar Abu Khalil, veteran pejuang Brigade Al Aqsa. (sumber-sumber/afdhal)

diambil dari ebook Kisah Bocah-Bocah Martir Palestina

Page 11: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Rawi kebingungan berlari ke semua sudut ruangan. Ia berusaha mencari kelompok anak-anak seusianya yang berhamburan lari karena mendengar dentuman ledakan berulangkali terdengar sangat memekakkan telinga. Tembakan tank, misil dan granat yang dilontarkan Israel dalam operasi “Hujan di Musim Semi” di Ghaza, membuat anak-anak tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

Rawi, adalah seorang anak perempuan yang usianya belum sampai 6 tahun. Ia tidak lebih baik dari puluhan anak-anak yang disergap kengerian luar biasa oleh dentuman ledakan, hingga tangan-tangan kecilnya harus menutup telinganya setiap kali terdengar dentuman bom diiringi getaran tempat kaki mereka berdiri. Kegemparan yang terjadi pada pagi hari itu, membuat Rawi terjatuh dan berusaha bangun lalu terjatuh lagi. Ia lalu berjalan lama sekali mencari keluarganya yang hilang, untuk mendapat rasa aman dari ketakutan yang tidak begitu ia mengerti.

Keluarga Rawi mengungsi dalam situasi ketakutan di antara dentuman ledakan, hingga Rawi tertinggal. Rawi kemudian bergabung dengan kelompok pengungsi dari kota Syauka, Timur Rafah. Di sanalah ia bertemu dengan sang ibu bersama dua orang saudaranya, Ahmad dan Muhammad. Di tangannya yang kecil, ia membantu dua adiknya yang kehausan dan membawakan mereka sebuah botol berisi air.

Sang ibu, terlebih lagi Rawi, sama sekali tidak mengerti dengan situasi tiba-tiba yang dialaminya. Sang ibu, memang mendengar dari siaran radio tentang operasi “Hujan di Musim Semi”. Tapi ia tetap saja bertanya, “Kenapa tank-tank dan pesawat tempur Israel datang ke desa kami?”

Rawi masih ingat bagaimana suasana rumah dan desanya, juga mainannya yang ia tinggalkan dan tidak tahu lagi bagaimana kondisinya sekarang. Ke tempat-tempat seperti inilah, lokasi jatuhnya bom dan misil Israel yang dimuntahkan pasukan udara maupun tentara angkatan darat Israel. Penduduk Ghaza, tak memiliki senjata apapun kecuali teriakan dan air mata, untuk mengungkapkan kepedihannya akibat agresi militer Israel yang terus menerus mengancam kehidupan mereka.

Sang ibu bercerita, “Tiba-tiba saja sejumlah tank masuk mendekat rumah kami. Lalu kami menyaksikan pemandangan mengerikan dan kami berhamburan keluar rumah untuk memelihara nyawa kami dan anak-anak kami. Kami kini mengungsi dan tidak ada tempat untuk kami.” Bukan hanya tempat, karena mereka kini tidak lagi mendapat aliran listrik dan otomatis sulit memperoleh air bersih. Itu karena Angkatan Udara Israel telah membombardir instalasi listrik Ghaza.

Page 12: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Keluarga Rawi hanya satu dari ratusan keluarga Palestina lain yang kondisinya tidak jauh berbeda. Mereka semua lari mengungsi dengan penuh ketakutan dan ancaman tembakan serta ledakan bom. Hari Rabu (28/6), Israel telah mengerahkan pasukan perangnya besar-besaran untuk memasuki Ghaza, demi menyelamatkan satu orang serdadunya yang ditawan oleh pejuang Israel. Ternyata, itulah yang dinamakan operasi militer “Hujan di Musim Semi”. (na-str/iol)

Category:Other

KISAH ANAK ANAK PALESTINA========================

Page 13: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

KISAH SEDIH DARI JABALIYA====================diambil dari : http://republika.co.id/koran/0/26154.html

''Oh, Tuhan! Saya tidak pernah melihat pemandangan mengerikan seperti ini,'' kata Abu Aukal, sambil menangis tersedu.

Abu Aukal adalah seorang dokter. Bertugas di bagian gawat darurat, dia telah terbiasa menangani korban terluka maupun tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza, dalam berbagai kondisi. Tapi, tidak untuk yang satu ini. Dia hampir tak memercayai apa yang dilihatnya.

Beberapa hari lalu, di kamp pengungsi Jabaliya, yang terletak di bagian utara Gaza City, tak jauh dari pintu perbatasan Erez, seorang bocah perempuan, Shahd (4 tahun), sedang bermain di halaman belakang rumahnya. Tiba-tiba, tentara Zionis Israel menyerang dan menembak membabi-buta. Bocah gemuk yang lucu itu bersimbah darah.

Melihat anaknya tergeletak di lantai dengan kondisi mengenaskan, kedua orang tuanya buru-buru mengulurkan tangan hendak meraihnya. Tapi, serdadu Israel mengusirnya dengan hujan peluru. Kedua orang tua itu pun meninggalkan tempat itu, sementara anaknya masih tertidur di sana: entah sedang sekarat, entah sudah tewas.

Rupanya tentara Israel yang selalu membawa anjing pelacak saat melakukan serangan darat ke Jalur Gaza, memang punya maksud tertentu dengan tindakannya itu. Jenazah Shahd sengaja dibiarkan tergeletak di halaman terbuka itu untuk dijadikan santapan anjing.

''Anjing-anjing itu meninggalkan satu bagian utuh tubuh bayi malang itu,'' kata Abu Aukal, dengan air mata berderai, saat menuturkan cerita tragis itu.

''Kami melihat pemandangan memilukan selama 18 hari terakhir (agresi Israel). Kami mengangkat mayat anak-anak yang tercabik atau terbakar. Tapi, tak ada yang seperti ini,'' kata Abu Aukal.

Berhari-hari saudara Shahd, Matar, dan sepupunya, Muhammad, mencoba meraih tubuh gadis itu, tapi sia-sia. Lagi-lagi, tentara pendudukan Israel menggunakan bahasa tembakan untuk mengusir kedua bocah itu.

Tapi, melihat tubuh Shahd yang terus dicabik anjing dari hari ke hari, Matar dan Muhammad tak tahan. Pada hari kelima, keduanya nekat mendekati tubuh Shahd yang masih tersisa untuk membawanya pulang. Belum lagi keduanya meraih tubuh Shahd, tentara Israel menghujani dengan tembakan. Keduanya tewas.

Page 14: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak
Page 15: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Omran Zayda, tetangga Shahd, menilai tentara Israel sangat mengetahui apa yang mereka lakukan. ''Mereka (tentara Israel--Red) menghalau dan mencegah keluarga yang ingin mengambil mayat (Shahd), karena mengetahui anjing-anjing mereka akan memakannya,'' katanya.

Apa yang terjadi pada Shahd, kata Zayda, tak bisa digambarkan dengan kata-kata, tidak pula rekayasa kamera. ''Anda tidak akan pernah membayangkan apa yang telah dilakukan anjing-anjing itu kepada tubuh anak tak berdosa itu,'' kata pria ini sambil menahan air matanya.

Zayda menambahkan, ''Mereka bukan hanya membunuh anak-anak kami. Mereka juga melakukan tindakan yang sangat keji dan tak berperikemanusiaan.'' Sejumlah orang Palestina meyakini apa yang terjadi pada Shahd bukanlah satu-satunya kasus mengerikan yang dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina di Gaza.

Sebelumnya, menimpa keluarga Abu Rabu yang sedang mencoba menguburkan tiga anggota keluarganya yang tewas, ketika tentara Israel secara tiba-tiba mencegah acara penguburan itu dengan berondongan peluru. Saat keluarga yang sedang berduka itu menjauh, tentara Israel melepaskan anjing-anjing pelacaknya ke arah tubuh-tubuh itu. Peristiwa ini juga terjadi di Jabaliya.

''Apa yang terjadi ini sangat mengerikan dan tak terbayangkan,'' kata Saad Abu Rabu, salah satu anggota keluarga itu. ''Anak-anak kami tewas di depan mata kami, tapi kami bahkan dicegah untuk menguburkan mereka. Orang-orang Israel melepaskan anjing-anjing ke arah tubuh-tubuh mereka, seakan yang mereka lakukan belum cukup,'' katanya sambil menangis.

Masih di Jabaliya, harian terkemuka Israel, Haaretz, melaporkan seorang dokter Palestina, dr Issa Salah (28), dibunuh tentara Israel, Senin (12/1), ketika sedang menolong korban serangan Israel. Menurut Mizan--sebuah organisasi kemanusiaan di Gaza--saat itu Issa dan timnya memasuki gedung yang diserang misil Israel.

Issa dan timnya masuk ke gedung itu sambil meminta yang selamat untuk meninggalkan gedung, sementara tim medis itu mencari mereka yang menjadi korban. Tapi, beberapa menit kemudian, sebuah helikopter kembali menembakkan misilnya ke gedung itu. Issa pun tewas. Serangan itu juga menewaskan sejumlah wanita dan anak-anak.

Tewasnya dr Issa membuat jumlah petugas medis yang dibunuh selama agresi Israel di Jalur Gaza menjadi tujuh orang. Selain itu, tiga rumah sakit dan empat klinik kesehatan juga dihancurkan oleh mesin-mesin perang Zionis.

Peristiwa kelam yang terjadi di Gaza memang memilukan. Tak ada lagi sejengkal pun tempat yang aman untuk berlindung dari kebuasan mesin-mesin perang Israel. Bahkan, Israel pun seolah tak lagi mempunyai hati untuk sekadar memberi perlakuan yang baik kepada orang-orang yang telah dibunuhnya.

Apa yang terjadi di Gaza, menurut pejabat senior United Nation Relief and Work Agency, John Ging, merupakan ''tes bagi kemanusiaan kita.''

Tags: mayat dimakan anjing

Page 16: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

ni adalah kisah tentang seorang siswi di sebuah sekolah putri di Palestina. Hari itu dewan sekolah berkumpul seperti biasanya. Di antara keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan dewan dalam pertemuan ini adalah pemeriksaan mendadak bagi siswi di dalam aula. Dan benar, dibentuklah tim khusus untuk melakukan pemeriksaan dan mulai bekerja. Sudah barang tentu, pemeriksaan dilakukan terhadap segala hal yang dilarang masuk di lingkungan sekolah seperti hand phone berkamera, foto-foto, gambar-gambar dan surat-surat cinta serta yang lainnya. Keamanan saat itu nampak normal dan stabil, kondisinya sangat tenang. Para siswi menerima perintah ini dengan senang hati. Mulailah tim pemeriksa menjelajah semua ruangan dan aula dengan penuh percaya diri. Keluar dari satu ruangan masuk ke ruangan lainnya. Membuka tas-tas para siswi di depan mereka. Semua tas kosong kecuali berisi buku-buku, pena dan peralatan kebutuhan kuliah lainnya. Hingga akhirnya pemeriksaan selesai di seluruh ruangan kecuali satu ruangan. Di situlah bermula kejadian. Apakah sebenarnya yang terjadi ???Tim pemeriksa masuk ke ruangan ini dengan penuh percaya seperti biasanya. Tim meminta izin kepada para siswi untuk memeriksa tas-tas mereka. Dimulailah pemeriksaan.Saat itu di ujung ruangan ada seorang siswi yang tengah duduk. Dia memandang kepada tim pemeriksa dengan pandangan terpecah dan mata nanar, sedang tangannya memegang erat tasnya. Pandangannya semakin tajam setiap giliran pemeriksaan semakin dekat pada dirinya. Tahukah anda, apakah yang dia sembunyikan di dalam tasnya ???Beberapa saat kemudian tim pemeriksa memeriksa siswi yang ada di depannya. Dia pun memegang sangat erat tasnya. Seakan dia mengatakan, demi Allah mereka tidak akan membuka tas saya. Dan tiba lah giliran pemeriksaan pada dirinya. Dimulailah pemeriksaan.Tolong buka tasnya anakku, kata seorang guru anggota tim pemeriksa. Siswi itu tidak langsung membuka tasnya. Dia melihat wanita yang ada di depannya dalam diam sambil mendekap tas ke dadanya. Barikan tasmu, wahai anakku, kata pemeriksa itu dengan lembut. Namun tiba-tiba dia berteriak keras: tidak … tidak … tidak …Teriakan itu memancing para pemeriksa lainnya dan merekapun berkumpul di sekitar siswi tersebut. Terjadilah debat sengit: berikan … tidak … berikan … tidak …Adakah rahasia yang dia sembunyikan? ?? Dan apa yang sebenarnya terjadi???Maka terjadilah adegan pertarungan tangan untuk memperebutkan tas yang masih tetap berada dalam blockade pemiliknya. Para siswi pun terhenyak dan semua mata terbelalak. Seorang dosen wanita berdiri dan tangannya diletakan di mulutnya. Ruangan tiba-tiba sunyi. Semua terdiam. Ya Ilahi, apakah sebenarnya yang ada di dalam tas tersebut. Apakah benar bahwa si Fulanah (siswi) tersebut ….Setelah dilakukan musyawarah akhirnya tim pemeriksa sepakat untuk membawa sang siswi dan tasnya ke kantor, guna melanjutkan pemeriksaan yang barang kali membutuhkan waktu lama …Siswi tadi masuk kantor sedang air matanya bercucuran bagai hujan. Matanya memandang ke arah semua yang hadir di ruangan itu dengan tatapan penuh benci dan marah. Karena mereka akan mengungkap rahasia dirinya di hadapan orang banyak. Ketua tim pemeriksa memerintahkannya duduk dan menenangkan situasi. Dia pun mulai tenang. Dan kepala sekolah pun bertanya, apa yang kau sembunyikan di dalam tas wahai anakku …?Di sini, dalam saat-saat yang pahit dan sulit, dia membuka tasnya. Ya Ilahi, apakah gerangan yang ada di dalamnya??? Bukan. Bukan. Tidak ada sesuatu pun yang dilarang ada di dalam tasnya. Tidak ada benda-benda haram, hand phone berkamera, gambar dan foto-foto atau surat cinta. Demi Allah, tidak ada apa-apa di dalamnya kecuali sisa makanan (roti). Ya, itulah yang ada di dalam tasnya.Setelah ditanya tentang sisa makanan yang ada di dalam tasnya, dia menjawab, setelah menarik nafas panjang. “Ini adalah sisa-sisa roti makan pagi para siswi, yang masih tersisa separoh atau seperempatnya di dalam bungkusnya. Kemudian saya kumpulkan dan saya makan sebagiannya. Sisanya saya bawa pulung untuk keluarga saya di rumah …Ya, untuk ibu dan saudara-saudara saya di rumah. Agar mereka memiliki sesuatu yang bisa disantap untuk makan siang dan makan malam. Kami adalah keluarga miskin, tidak memiliki siapa-siapa. Kami bukan siapa-siapa dan memang tidak ada yang bertanya tentang kami. Alasan saya untuk tidak membuka tas, agar saya tidak malu di hadapan teman-teman di ruangan tadi.”

Page 17: Beberapa Cara Meningkatkan Minat Baca Anak

Tiba-tiba suara tangis meledak ruangan tersebu. Mata semua yang hadir bercucuran air mata sebagai tanda penyesalan atas perlakukan buruk pada siswi tersebut.Ini adalah satu dari sekian banyak peristiwa kemanusiaan yang memilukan di Palestina. Dan sangat mungkin juga terjadi di sekitar kehidupan kita. Kita tidak tahu, barang kali selama ini kita tidak peduli dengan mereka. Doa dan uluran tangan kita, setidaknya bisa sedikit meringankan penderitaan mereka. Khususnya saudara-saudara kita di Palestina yang hingga kini terus dilanda tragedi kemanusiaan akibat penjajahan Zionis Israel . (seto)