7
Berikut adalah beberapa permasalahan terkait pelaksanaan PMK- 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri. 1. Uang Harian biaya Perjadin sesuai PMK 113/PMK.05/2012 digolongkan dalam tingkat A, B, dan C. Sedangkan dalam PMK 84/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2012 Lampiran I No.23, Uang Harian digolongkan menjadi A, B, C, D, E, dan F. Bagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin dimaksud? Mengikuti PMK 113 atau PMK 84? JAWAB: o Pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai Perjalanan Dinas yaitu PMK 113/PMK.05/2012. o Pada penjelasan PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa Uang Harian diberikan berdasarkan tingkatan perjadin yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan 45/PMK.05/2007 dan 07/PMK.05/2008. Namun saat ini kedua PMK dimaksud dicabut dengan telah ditetapkannya PMK 113/PMK.05/2012. o Pada PMK 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2013 pembayaran uang harian tidak berdasarkan tingkatan biaya perjalanan dinas. 2. Kapan uang saku rapat dapat diberikan? Mengingat PMK No. 84 dan 36 mengenai Standar Biaya TA 2012 belum mengatur ketentuan uang saku rapat dimaksud. JAWAB: o PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa uang saku rapat diberikan sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya (mengacu pada standar biaya). Artinya dalam 1

Beberapa Permasalahan Terkait Pelaksanaan Perjadis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Beberapa Permasalahan Terkait Pelaksanaan Perjadis

Berikut adalah beberapa permasalahan terkait pelaksanaan PMK-113/PMK.05/2012

tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri.

1. Uang Harian biaya Perjadin sesuai PMK 113/PMK.05/2012 digolongkan dalam

tingkat A, B, dan C. Sedangkan dalam PMK 84/PMK.02/2012 tentang Standar

Biaya TA 2012 Lampiran I No.23, Uang Harian digolongkan menjadi A, B, C, D,

E, dan F. Bagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin

dimaksud? Mengikuti PMK 113 atau PMK 84?

JAWAB:

o Pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin mengikuti ketentuan yang

mengatur mengenai Perjalanan Dinas yaitu PMK 113/PMK.05/2012.

o Pada penjelasan PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa Uang Harian

diberikan berdasarkan tingkatan perjadin yang diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan 45/PMK.05/2007 dan 07/PMK.05/2008. Namun saat ini kedua PMK

dimaksud dicabut dengan telah ditetapkannya PMK 113/PMK.05/2012.

o Pada PMK 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2013 pembayaran

uang harian tidak berdasarkan tingkatan biaya perjalanan dinas.

2. Kapan uang saku rapat dapat diberikan? Mengingat PMK No. 84 dan 36

mengenai Standar Biaya TA 2012 belum mengatur ketentuan uang saku rapat

dimaksud.

JAWAB:

o PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa uang saku rapat diberikan sesuai

ketentuan yang diatur dalam standar biaya (mengacu pada standar biaya).

Artinya dalam pelaksanaannya, pemberian uang saku rapat

menunggu/mengikuti ketetapan dalam standar biaya.

o Pencantuman uang saku rapat dalam PMK 113 untuk mengakomodir

pelaksanaan tahun 2013 karena besaran uang saku rapat telah dicantumkan

dalam PMK 37, sehingga PMK 113 tidak memerlukan penyesuaian.

3. Biaya penginapan dan Uang Harian dapat diberikan 1 hari pada saat

kedatangan dan 1 hari pada saat kepulangan untuk Perjadin dalam Kota lebih

dari 8 jam. Dalam kondisi apa komponen biaya perjadin dimaksud dapat

diberikan?

1

Page 2: Beberapa Permasalahan Terkait Pelaksanaan Perjadis

JAWAB:

o Biaya penginapan dan Uang Harian dimaksud dapat diberikan dalam kondisi

pelaksana perjadin mengalami kesulitan transportasi sehingga memerlukan

waktu untuk menginap 1 hari sebelum dan/atau 1 hari setelah pelaksanaan

kegiatan. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan batas kewajaran yang dinilai

oleh PPK.

4. Auditor yang berkantor di Jakarta Timur melakukan pemeriksaan terhadap

satker yang berlokasi di Jakarta Selatan. Komponen biaya perjadin apa saja

yang dapat diberikan? Sesuai PMK 113/PMK.05/ 2012 diberikan Uang Harian.

Berapa Uang Harian yang dapat diberikan? dan apakah dapat diberikan biaya

penginapan?

JAWAB:

o Komponen biaya perjadin yang dapat diberikan adalah :

a. Uang Harian diberikan secara lumpsum sebesar 75% dari standar biaya;

b. Biaya penginapan diberikan secara at cost apabila memang benar-benar

diperlukan menginap (berdasarkan penilaian kewajaran oleh PPK).

o Karena transpor lokal merupakan bagian dari uang harian, maka biaya

transpor dalam kota tidak diberikan. Dalam hal Pelaksana SPD meminta

biaya penginapan, maka dapat diberikan dengan pertimbangan bahwa:

1. Prinsip selektif, ketersediaan anggaran, efisiensi, dan akuntabilitas

penggunaan belanja negara.

2. Penginapan tersebut benar-benar diperlukan untuk pelaksanaan tugas

karena Pelaksana SPD mengalami kesulitan transportasi untuk kembali.

Untuk itu, Pelaksana SPD dapat menginap di hotel/tempat menginap

lainnya yang dibuktikan dengan bukti pembayaran hotel/penginapan.

Namun untuk daerah terpencil yang tidak terdapat hotel/penginapan dan

Pelaksana SPD mengalami kesulitan transportasi untuk kembali, dapat

dibayarkan biaya penggantian penginapan sebesar 30% .

5. Apakah biaya penginapan dapat diberikan untuk Perjadin dalam Kota lebih dari

8 jam? Mengingat dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya,

2

Page 3: Beberapa Permasalahan Terkait Pelaksanaan Perjadis

biaya Penginapan tidak dapat diberikan untuk Perjadin dalam Kota lebih dari 8

jam.

JAWAB:

o Biaya penginapan dapat diberikan untuk kegiatan Perjadin dalam Kota lebih

dari 8 jam sesuai dengan PMK 113/PMK.05/2012. Namun hanya untuk

kegiatan-kegiatan yang memang diperlukan menginap di daerah terpencil

atau mengalami kesulitan transportasi.

o Contoh:

1. BPN mengadakan survei pengukuran tanah di daerah terpencil yang masih

dalam satu Kota/Kab. Sehingga memerlukan waktu menginap untuk

melanjutkan pelaksanaan kegiatannya.

2. Perjadin jabatan yang dilaksanakan di Kab. Nabire dan tidak melewati

batas Kab. Nabire. Sarana transportasi berupa pesawat udara ke daerah

terpencil, hanya 1 kali dalam 1 hari, sehingga memerlukan waktu untuk

menginap.

6. Ada anggapan bahwa biaya perjadin merupakan penambah penghasilan,

apakah hal tersebut benar?

JAWAB:

o Pelaksana SPD melaksanakan PDJ karena melaksanakan perintah atasan,

yang dibuktikan dengan penerbitan Surat Tugas oleh Atasan langsung. Dalam

PMK lama Surat Tugas diterbitkan oleh Pejabat yang Berwenang.

o Dari pengertian di atas, maka anggapan bahwa biaya perjalanan dinas

merupakan penambah penghasilan tidak relevan lagi.

o Pelaksana SPD memperoleh biaya perjalanan dinas, hal tersebut merupakan

kompensasi atas penugasan, dimana atasan langsung menugaskan

Pelaksana SPD karena mempunyai keahlian tertentu.

7. Bagaimana penyetaraan tingkat biaya perjalanan dinas untuk Pegawai Tidak

Tetap/Honorer?

JAWAB:

3

Page 4: Beberapa Permasalahan Terkait Pelaksanaan Perjadis

o Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai Tidak Tetap yang

melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara ditentukan oleh KPA

sesuai dengan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan.

o Selain Pejabat Negara/Pegawai Negeri/ Pegawai Tidak Tetap, Pejabat

penerbit Surat Tugas dapat memerintahkan pihak lain untuk melakukan

Perjalanan Dinas. Penggolongan terhadap pihak lain tersebut ditentukan oleh

PPK dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/ kepatutan/ tugas yang

bersangkutan.

o Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak ada pembedaan biaya PDJ untuk PNS,

atau Pegawai Tidak Tetap/honorer.

8. Apa saja komponen biaya PDJ yang diberikan dalam rangka mengikuti diklat

apabila dalam pelaksanaan diklat tersebut tidak disediakan asrama/ penginapan.

JAWAB:

o Apabila dalam pelaksanaan diklat tidak disediakan asrama/ penginapan,

maka peserta diklat diberikan biaya sebagai berikut:

1. Uang harian secara lumpsum sesuai standar biaya;

2. Biaya penginapan (at cost)/ sesuai bukti riil;

3. Biaya transpor (at cost) hanya pada saat 1 hari pada saat kedatangan dan

1 hari pada saat kepulangan.

9. Siapa yang membuat Surat Tugas untuk Menteri?

JAWAB:

o Pasal 6 ayat 2 huruf d disebutkan bahwa yang membuat Surat Tugas untuk

Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I/Eselon II adalah

Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I. Jadi Surat Tugas Menteri dapat

dibuat oleh Sekjen.

10. Apakah PDJ diperbolehkan mulai hari Jum’at atau satu hari sebelum hari libur,

atau dilaksanakan mulai hari libur, atau hari yang dinyatakan libur?

JAWAB:

o Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak mengatur hal-hal tersebut. Biasanya hal-

hal tersebut diatur dalam peraturan internal K/L masing-masing.

4

Page 5: Beberapa Permasalahan Terkait Pelaksanaan Perjadis

o Mengingat kepentingan/pencapaian kinerja, pelaksanaan PDJ tidak dapat

dibatasi hal-hal tersebut di atas.

o Contoh : untuk pelaksanaan survei, sensus, penanganan bencana/kejadian

luar biasa dimungkinkan untuk dilaksanakan mulai hari libur. Namun untuk

pelaksanaan PDJ yang memerlukan koordinasi dengan instansi pemerintah

daerah/pusat, pelaksanaan PDJ sebagaimana hal-hal tersebut di atas

menjadi tidak efektif.

11. Akun apa yang digunakan untuk pembebanan biaya pemetian dan angkutan

jenazah, pembatalan biaya PDJ, dan tambahan biaya PDJ

JAWAB:

o Seluruh komponen biaya PDJ dibebankan pada akun belanja perjalanan

dinas (Akun 5241xx), termasuk biaya pemetian dan angkutan jenazah,

pembatalan biaya PDJ, dan tambahan biaya PDJ.

5