34
4.1. Pengeplotan Titik Bor Mendudukan titik bor (plotting) merupakan pekerjaan awal dalam penggambaran peta kontur struktur. Tabel 4.1 Bore Hole Data (Sumber : Geologi and Survey Dept. PT. Lana Harita Indonesia) 4.1.1 Pengat u ran Titik Bor Titik bor sebagai salah satu data dasar yang digunakan dalam perhitungan cadangan dengan menggunakan program AutoCAD Land Desktop Development 2004. Sebelum melakukan plotting beberapa titik bor pada layar LDD (Land Desktop Fery_Project No bore hole number coordinate elevati on northing easting 1 DH29/40 527191.6 88 951613.8 05 76.284 2 DH29/26 527250.0 42 951710.0 95 54.752 3 DH28/47 527218.0 25 951716.6 83 54.918 4 DH29/38 527278.8 53 951773.5 32 71.350 5 DH28/46 527245.4 52 951802.3 15 77.904 6 DH29/28 527288.2 60 951846.6 22 69.296 7 DH28/45 527259.3 40 951852.8 93 67.667 8 DH29/29 527316.8 07 951928.1 30 62.932 9 DH28/44 527298.9 39 951932.1 05 59.997 1

Belajar AutoCad LD

  • Upload
    appunkz

  • View
    7.329

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Belajar AutoCad LD

4.1. Pengeplotan Titik Bor

Mendudukan titik bor (plotting) merupakan pekerjaan awal dalam penggambaran

peta kontur struktur.

Tabel 4.1 Bore Hole Data(Sumber : Geologi and Survey Dept. PT. Lana Harita Indonesia)

4.1.1 Pengaturan Titik Bor

Titik bor sebagai salah satu data dasar yang digunakan dalam perhitungan

cadangan dengan menggunakan program AutoCAD Land Desktop Development

2004. Sebelum melakukan plotting beberapa titik bor pada layar LDD (Land

Desktop Development), untuk mengawalinya perlu dilakukan pengaturan titik bor

(point).

Fery_Project

Nobore hole number

coordinateelevation

northing easting1 DH29/40 527191.688 951613.805 76.2842 DH29/26 527250.042 951710.095 54.7523 DH28/47 527218.025 951716.683 54.9184 DH29/38 527278.853 951773.532 71.3505 DH28/46 527245.452 951802.315 77.9046 DH29/28 527288.260 951846.622 69.2967 DH28/45 527259.340 951852.893 67.6678 DH29/29 527316.807 951928.130 62.9329 DH28/44 527298.939 951932.105 59.997

1

Page 2: Belajar AutoCad LD

a. Pengaturan Model Koordinat

Adapun langkah-langkah dalam melakukan pengaturan model koordinat pada

layar LDD yaitu :

- Klik Point pada menu bar di layar LDD

Gambar 4.1a Menu Point pada Layar LDD

- Klik Point Settings, maka akan muncul tampilan

seperti Gambar 4.1b

Fery_Project 2

Page 3: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.1b Pengaturan Koordinat

- Setelah itu, klik Coords untuk memilih model

koordinat. Misalnya klik Easting – Northing sebagai model salib sumbu

koordinat

- Selanjutnya jangan di klik OK, karena masih berlanjut

ke tahap pengaturan bentuk dan ukuran titik

b. Pengaturan Bentuk dan Ukuran Titik Bor

Tampilan layar LDD masih tampak seperti Gambar 4.1b di atas, sekarang

dilanjutkan dengan pengaturan bentuk dan titik ukur.

Adapun langkah-langkahnya :

- Klik Marker pada menu tersebut, lalu pilih bentuk titik

(point) yang dikehendaki. Misalnya klik tanda dan Ο, maka akan

terbentuk suatu titik yang merupakan kombinasi dari kedua tanda tersebut atau

bisa juga hanya memilih salah satu tanda saja

- Setelah itu untuk memilih ukuran titik, klik Size In

Absolute Units lalu isikan ukuran titik yang dikehendaki pada kotak size.

Misalnya 5

c. Pengaturan Warna Teks Titik Bor

Sekarang dilanjutkan dengan pengaturan warna teks titik bor.

Adapun langkah-langkahnya :

- Klik Text pada menu point settings dan tampilan baru

akan muncul

- Selanjutnya lakukan pengaturan warna identitas titik

seperti warna nomor titik, warna angka elevasi titik, dan warna deskripsi titik

pada kolom Color and Visibility

Fery_Project 3

Page 4: Belajar AutoCad LD

- Setelah itu lakukan pengaturan ukuran text pada kolom

Style and Size

- Setelah dianggap cukup, klik OK untuk menutup

kotak dialog dan akan muncul tampilan layar seperti pada Gambar 4.1a

- Layar LDD siap untuk mendudukan sejumlah titik bor

4.1.2 Plotting (Mendudukkan Titik Bor)

Plotting merupakan pekerjaan awal dalam penggambaran peta. Titik bor yang

akan di plot harus telah memiliki posisi E (sejajar arah timur/sumbu X), N (sejajar

arah utara/sumbu Y), dan Z (sejajar arah vertikal/ketinggian) agar dapat dengan

mudah didudukkan di layar ALD.

a. Memasukkan Data Titik Bor dari File Notepad

Data titik bor dapat dibuat pada file Excel untuk kemudian ditransfer kopi ke file

Notepad.

Fery_Project 4

Page 5: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.1c Data titik ukur dalam format excel

Gambar 4.1d Data titik ukur dalam format notepad

b. Tahapan-Tahapan Dalam Mendudukan Titik Bor

Tahapan-tahapan dalam mendudukan titik bor tersebut yaitu :

Fery_Project 5

Page 6: Belajar AutoCad LD

- Klik Points pada menu bar, klik Import/Export Points, dan pilih

dengan klik Import Points, maka akan muncul tampilan layar baru

seperti Gambar 4.1f

Gambar 4.1e Memasukkan data titik bor

Gambar 4.1f Format manager

- Setelah itu, isilah format dengan cara memilih dari fasilitas yang ada,

misal PENZD (space delimited) lalu kemudian isilah source file nya

dengan cara klik pada ikon open file untuk memilih file notepad yang

berisi data titik bor

Fery_Project 6

Page 7: Belajar AutoCad LD

- Setelah layar kembali seperti pada Gambar 4.1f, klik kotak kecil di sebelah

kanan kotak kosong, untuk mengisikan kelompok data bor, muncullah

Gambar 4.1g untuk mengisi nama kelompoknya, klik OK. Maka

tampilan layar akan kembali seperti Gambar 4.1f. Lalu klik OK.

Gambar 4.1g Pengisian nama kelompok

Gambar 4.1h Sebaran titik bor di layar LDD

4.2 Pembuatan Peta Kontur Struktur

Fery_Project 7

Page 8: Belajar AutoCad LD

Peta kontur struktur merupakan peta yang menggambarkan posisi batubara yang

ada di bawah permukaan. Tujuan pembuatan peta kontur struktur ini untuk

menentukan pola penyebaran outcrop seam tertentu dan besar kemiringan

batubara, serta untuk mengetahui struktur lapisan batubara yang ada di bawah

permukaan.

Penggambaran kontur struktur pada LDD dapat dilakukan bilamana di layar LDD

sudah tergambar sebaran titik bor yang memiliki koordinat dan ketinggian seperti

Gambar 4.1h

4.2.1 Pembuatan Surface Baru

Pembuatan surface dimaksudkan untuk memasukkan data gambaran muka tanah

yang baru, sehingga perlu diberi nama sebagai file surface.

Adapun langkah-langkahnya :

- Klik Terain pada menu bar sehingga muncul Gambar 4.2a

Gambar 4.2a Membuka Terrain Model

- Klik Terrain Model Explorer pada Gambar 4.2a, lalu tampilan baru

akan muncul (Gambar 4.2b)

- Setelah itu klik kanan pada Terrain dan klik Create New Surface pada

Gambar 4.2b hingga muncul tulisan Surface 1 pada kolom Surface Name

Fery_Project 8

Page 9: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.2b Membuat surface baru

- Klik kanan pada Surface 1 dan klik Rename

- Isikan nama surface baru pada kolom New Surface Name, misalnya

top_coal_seam28 dan klik OK untuk memasukkan nama tersebut

sebagai file. Tampilan layar baru akan tampak seperti Gambar 4.2.c

Gambar 4.2c Konfirmasi nama surface

4.2.2 Memasukkan Data Tititk Bor ke dalam Surface

Adapun langkah-langkahnya :

- Klik tanda [] di sebelah kiri Terrain dan klik tanda [] sebelah kiri

top_coal_seam28 di Gambar 4.2c, dan tampilan eksplorer pada Terrain

terbuka

- Klik kanan pada Point Files, lalu klik Add Point from AutoCAD Objects

dan pilih Points sehingga muncul sebaran titik bor yang hendak

dimasukkan

Fery_Project 9

Page 10: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.2d Memasukkan Titik Bor dari Gambar

- Pada perintah (Command) ketik E, klik enter, dan ketik all, klik enter 2X

sehingga muncul Gambar 4.2e

- Sebagai konfirmasi bahwa titik bor sudah masuk, maka pada Gambar 4.2e

klik Point File sehingga muncul nama surface file pada kolom Name dan

tanggal pembuatan pada kolom Modified

Gambar 4.2e Konfirmasi masukan titik bor

4.2.3 Membangun Kontur

Setelah data titik bor masuk sebagai basis data, maka akan dilanjutkan dengan

proses membangun kontur.

Langkah-langkah dalam membangun kontur yaitu :

- Layar masih tampak seperti Gambar 4.2e, klik kanan

pada top_coal_seam28 dan klik Build (Gambar 4.2f) dan tampilan seperti

Gambar 4.2g akan terlihat

Fery_Project 10

Page 11: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.2f Membangun kontur

Gambar 4.2g Pilihan memasukkan data ke dalam surface

- Beri tanda check pada kotak kecil Use point file data

(Gambar 4.2g), sedangkan kotak lainnya dikosongkan. Kemudian klik

Apply OK

- Klik OK pada Done Building Surface, dan tampilan

baru akan muncul Gambar 4.2h sebagai konfirmasi bahwa data kontur sudah

masuk.

Fery_Project 11

Page 12: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.2h Konfirmasi data kontur

4.2.4 Melukis Garis Kontur

Adapun tahapan-tahapan dalam melukis garis kontur yaitu :

- Klik Terrain pada menu bar dan klik Create

Contours (Gambar 4.2i), tampilan baru muncul (Gambar 4.2j)

Gambar 4.2i Proses melukis kontur

Gambar 4.2j Pilihan file data kontur

Fery_Project 12

Page 13: Belajar AutoCad LD

- Pilih nama surface yang telah dibuat sebelumnya pada

kotak samping kanan Surface dan lakukan pengaturan kontur. Apabila dirasa

cukup akhiri dengan klik OK pada Gambar 4.2j, maka tampilan pada layar

LDD akan muncul kembali berupa sebaran titik bor

- Klik enter dan akan terlihat pada layar sebaran titik

bor yang sudah terlukis garis konturnya (Gambar 4.2k)

Gambar 4.2k Lukisan garis kontur

4.3 Membuat Cropline

Untuk mengetahui pola penyebaran outcrop pada peta kontur struktur, kita dapat

lakukan dengan menghubungkan titik-titik yang merupakan perpotongan antara

dua garis kontur (dalam hal ini kontur topografi dan kontur struktur) pada elevasi

yang sama.

4.4 Pembuatan Penampang

Fery_Project 13

Page 14: Belajar AutoCad LD

Pembuatan sayatan ini tegak lurus dengan datum base line dengan jarak akurasi

30 meter, dengan perbandingan 1 : 1000.

Pembuatan sayatan penampang pada LDD dapat dilakukan pada satu atau lebih

surface (permukaan lapisan).

Adapun tahap-tahapan dalam membuat penampang tersebut adalah sebagai

berikut :

- Setelah semua kontur terbentuk, maka gambarlah

sayatan melintang pada peta kontur topografi dan peta kontur struktur sesuai

dengan jarak akurasi yang dikehendaki (Gambar 4.4a)

Gambar 4.4a Sayatan melintang pada kontur struktur

- Setelah itu, klik Terrain pilih Section dan klik

Multiple Surfaces On/Off untuk mengaktifkan surface yang jumlahnya lebih

dari satu (Gambar 4.4b)

Fery_Project 14

Page 15: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.4b Proses pengaktifan multiple surfaces

- Tahap berikutnya klik Terrain pilih section dan klik

Define Multiple Surfaces untuk memilih surfaces yang akan diaktifkan

hingga muncul Gambar 4.4c

Fery_Project 15

Page 16: Belajar AutoCad LD

Gambar4. 4c Kolom pemilihan surfaces

- Masih tampak seperti Gambar 4.4c, pilih nama surfaces

yang akan diaktifkan pada kolom Select From dan hasil yang dipilih akan

tampak pada kolom Current, akhiri dengan klik OK, dan tampilan layar

LDD akan kembali seperti semula (Gambar 4.4a)

- Klik Terrain pada menu bar, pilih Section dan klik

Define Sections untuk memulai memasukkan data section (Gambar 4.4d)

Gambar 4.4d Proses memasukkan data section pada LDD

- Pada perintah ketik (Command) muncul tulisan: Group

Label, lalu isikan nama group label yang kita kehendaki, biasanya yang

mudah diingat. Misal: SC_SEAM28 dan tekan enter

- Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul

tulisan: Section Label, lalu isikan nama section label yang kita kehendaki.

Misal: D-D’ dan tekan enter

Fery_Project 16

Page 17: Belajar AutoCad LD

- Kemudian pada perintah ketik (Command) muncul

tulisan: First Point, dengan kursor pilih titik awal untuk menempatkan section

dan klik pada titik tersebut

- Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul

tulisan: Second Point, sekali lagi dengan kursor pilih titik akhir penempatan

section dan klik pada titik tersebut

- Ulangi cara tersebut diatas hingga section terakhir,

setelah itu tekan enter 2X

Gambar 4.4e Proses pengolahan data section

- Klik Terrain pada menu bar, pilih Section dan klik

Process Sections (Gambar 4.4e) sebagai proses pengolahan data section yang

dimasukkan sebelumnya dan enter

- Kemudian akan muncul perintah menambahkan catatan

pada bagian ujung file, ketik N pada bagian command dan enter

- Setelah itu akan muncul perintah untuk memasukkan surface yang akan

dimunculkan. Pilih file yang akan dimasukkan (Gambar 4.4f). Klik OK

Fery_Project 17

Page 18: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.4f Proses memilih surface yang akan ditampilkan

- Setelah itu tekan enter dan proses pengolahan sedang

berlangsung. Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul tulisan: Enter

Group to Retrieve, lalu ketikkan nama group yang telah kita buat sebelumnya.

Dalam hal ini nama group: Sec_seam28 dan tekan enter

- Setelah itu klik Terrain pada menu bar, pilih section

dan klik Import Section (Gambar 4.4g)

- Pada perintah (Command) muncul tulisan: Datum line

layer (or. for none) <datum>, tekan enter pada perintah tersebut

Fery_Project 18

Page 19: Belajar AutoCad LD

- Setelah itu pada perintah (Command) muncul tulisan:

Vertical scale factor <10.00>, ketikkan skala vertikal yang dikehendaki.

Misal skala vertikal yang dikehendaki 1 : 1, maka ketikkan 1.00 pada perintah

tersebut dan tekan enter

Gambar 4.4g Proses menggambar section

- Selanjutnya pada perintah ketik (Command) muncul

tulisan: Insertion point for GROUP: SEC_SEAM28, SECTION: D-D’ :

dengan kursor pilih titik dimana mau di letakkan dan klik pada titik tersebut

- Begitu seterusnya hingga section terakhir, untuk

mengakhiri proses ini tekan enter 2X. Dan kita bisa melihat sayatan

penampang yang telah kita gambar (Gambar 4.4h)

Fery_Project 19

Page 20: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.4h Penampang d-d’ pada layar LDD

4.5 Perhitungan Volume Overburden (Lapisan Tanah Penutup)

4.5.1 Proses Menentukan Luas Overburden

Pada prinsipnya, perhitungan cadangan dengan menggunakan metode cross

section ini adalah mengkuantifikasikan cadangan pada suatu areal dengan

membuat penampang-penampang yang dapat mewakili model endapan pada

daerah tersebut. Perhitungan Volume overburden dipengaruhi oleh luas sayatan

overburden dan jarak antara sayatan. (Perhitungannya menggunakan program

Microsoft Excel)

Tahapan-tahapan dalam menentukan luas Overburden menggunakan LDD sebagai

berikut :

- Layar LDD masih tampak seperti Gambar 4.4h, lukis

batas-batas penambangan (pit limit) pada penampang tersebut (Gambar 4.5a)

Fery_Project 20

Page 21: Belajar AutoCad LD

Gambar 4.5 Pit Limit pada penampang

- Setelah itu, buatlah garis polyline mengelilingi daerah

Overburden yang ingin dihitung. Dan untuk menutup garis polyline, pada

command ketik close atau cukup huruf C saja.

- Untuk mengetahui luasan area, klik garis polyline

tertutup pada daerah Overburden yang akan dihitung luasnya, kemudian

arahkan kursor ke bagian tepi garis dari area tersebut, lalu klik kanan dan klik

Properties. Maka tampilan tentang identitas area tersebut akan muncul dan

kita dapat mengetahui luasan area tersebut dengan melihatnya langsung pada

kolom area (Garis batas penambangan dapat kita maju/mundurkan posisinya

untuk mendapatkan luasan area yang diinginkan berdasarkan atas Grand Total

Stripping Ratio).

4.5.2 Hasil Perhitungan Volume Overburden

Setelah didapatkan Luas Overburden berdasarkan hasil perhitungan dengan cross

section pada 10 penampang dengan jarak akurasi 30 m, selanjutnya dapat dihitung

volume Overburden dengan menggunakan software Microsoft Exel. Dan

didapatkan jumlah total volume Overburden sebesar 194584.050 m3. Data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1

Fery_Project 21

Page 22: Belajar AutoCad LD

Tabel 4.2 Hasil perhitungan volume overburden

PIT / Blk Section SeamJarak (m)

OVERBURDEN

Luas (m²)

Volume (m³)

           

P05G_0307 A-A' seam 28   19.360  

      30   2460.450

P05G_0307 B-B' seam 28   144.670  

      30   10545.150

P05G_0307 C-C' seam 28   558.340  

      30   27957.750

P05G_0307 D-D' seam 28   1305.510  

      30   34926.150

P05G_0307 E-E' seam 28   1022.900  

      30   20212.200

P05G_0307 F-F' seam 28   324.580  

      30   10352.700

P05G_0307 G-G' seam 28   365.600  

      30   20878.050

P05G_0307 H-H' seam 28   1026.270  

      30   33989.250

P05G_0307 I-I' seam 28   1239.680  

      30   33262.350

P05G_0307 J-J' seam 28   977.810  

JUMLAH TOTAL 194584.050

4.6 Perhitungan Volume Cadangan Batubara

Fery_Project 22

Page 23: Belajar AutoCad LD

4.6.1 Proses Menentukan Luas Cadangan Batubara

Proses perhitungan luas cadangan batubara pada LDD sama dengan perhitungan

luas sayatan overburden. Begitu pula halnya dengan perhitungan volume

cadangan batubara yang dalam perhitungannya menggunakan program Microsoft

Excel.

Perhitungan cadangan pada LDD didasarkan pada luas endapan batubara, berat

jenis, jarak akurasi dan faktor geologi. Faktor geologi merupakan faktor-faktor

kehilangan cadangan akibat tingkat keyakinan geologi maupun akibat teknis

penambangan.

Faktor geologi tersebut dapat berupa :

Geological Losses, yaitu faktor kehilangan akibat adanya variasi

ketebalan, parting, maupun pada saat pengkorelasian lapisan batubara.

Mining Losses, yaitu faktor kehilangan akibat teknis penambangan,

seperti faktor alat, faktor safety dan lain-lain.

Processing Losses, yaitu faktor kehilangan akibat diterapkan metode

pencucian batubara atau kehilangan pada proses lanjut di stockpile.

4.6.2. Hasil Perhitungan Volume Cadangan Batubara

Perhitungan cadangan batubara yang dilaksanakan pada Pit P05G_0307 Seam 28

menggunakan parameter perhitungan sebagai berikut :

a. Faktor Geologi : 0.9

b. Luas Endapan Batubara

c. Berat Jenis Batubara : 1.3 (Ton/m³)

d. Jarak Akurasi : 30 m

e. Grand Total Stripping Ratio 6:1

Fery_Project 23

Page 24: Belajar AutoCad LD

Setelah didapatkan Luas Batubara berdasarkan hasil perhitungan dengan cross

section pada 10 penampang, selanjutnya dapat dihitung Volume Batubara dengan

menggunakan software Microsoft Exel. Dan didapatkan jumlah total volume

cadangan batubara sebesar 39368.687 ton. Data lebih lengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.2

Fery_Project 24

Page 25: Belajar AutoCad LD

4.7 Perhitungan Stripping Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh atas volume cadangan batubara dan

volume overburden maka didapat SR (Stripping Ratio) sebesar 4.9. Data lebih

lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.4 Hasil perhitungan stripping ratio dengan metode cross section

PIT / Blk Section SeamJarak (m)

COAL OVERBURDENSRLuas

(m²)Tonage

(ton)Luas (m²)

Volume (m³)

                 

P05G_0307 A-A' seam 28   30.070   19.360    

      30   2101.788   2460.450 1.2P05G_030

7 B-B' seam 28   89.690   144.670    

      30   3577.743   10545.150 2.9P05G_030

7 C-C' seam 28   114.170   558.340    

      30   5350.293   27957.750 5.2P05G_030

7 D-D' seam 28   190.690   1305.510    

      30   7322.913   34926.150 4.8P05G_030

7 E-E' seam 28   226.570   1022.900    

      30   5634.954   20212.200 3.6P05G_030

7 F-F' seam 28   94.510   324.580    

      30   3693.749   10352.700 2.8P05G_030

7 G-G' seam 28   115.960   365.600    

Fery_Project 25

Page 26: Belajar AutoCad LD

      30   4211.649   20878.050 5.0P05G_030

7 H-H' seam 28   124.020   1026.270    

      30   4104.770   33989.250 8.3P05G_030

7 I-I' seam 28   109.870   1239.680    

      30   3370.829   33262.350 9.9P05G_030

7 J-J' seam 28   82.200   977.810    

JUMLAH TOTAL 39368.687   194584.050 4.9

4.8 Jumlah Mineable Reserve yang Didapatkan

Dikarenakan nilai Stripping Ratio yang didapatkan 5:1, tidak lebih besar dari

Grand Total Stripping Ratio yang telah ditetapkan PT. Lanna Harita Indonesia,

Samarinda yaitu 6:1. Maka volume cadangan batubara yang didapatkan

merupakan Mineable Reserve, yaitu sebesar 39368.687 ton

Fery_Project 26