7
12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 1/7 hildanurul JUST ANOTHER WORDPRESS.COM SITE 24 MAY PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN Posted May 24, 2011 by hildanurul in Uncategorized. Leave a Comment 1 . Latar Belakang Pada saat ini tingkat kesejahteraan di Indonesia masih relatif rendah, salah satu buktinya adalah semakin meningkatnya angka kemiskinan terutama di wilayah pedesaan. Sebagian besar mayarakat desa dikatakan miskin karena memiliki ketidakberdayaan dalam beberapa aspek. Pada hakikatnya pemberdayaan diartikan sebagai proses belajar mengajar yang dilakukan secara terencana untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia sehingga mampu melakukan transformasi sosial (Prijono dan Pranarka 1996: 72 ).Secara umum, masyarakat desa memiliki sumberdaya yang sangat terbatas. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya tingkat pendidikan di pedesaan. Menurut Mohammad Ali (2009: 58) dalam buku “Pendidikan untuk Pembangunan Nasional” dijelaskan bahwa “pendidikan merupakan sektor yang paling strategis dalam pembangunan nasional”, oleh karena itu aspek yang penting untuk diperhatikan untuk memberdayakan manusia menuju pembangunan adalah pendidikan karena dengan pendidikan kita tidak hanya mempunyai bekal pengetahuan tetapi juga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembangunan masyarakat. Dengan adanya pendidikan, masyarakat bisa berpikir kreatif dan mampu mengikuti perubahan seperti penggunaan inovasi baru, penerapan teknologi, dan pola pikir yang brorientasi pada pembangunan. Masyarakat yang tidak mampu berubah untuk mengikuti perkembangan zaman akan semakin tertinggal. Dalam keadaan seperti ini, struktur ekonomi masyarakat pedesaan akan tetap berada dalam ambang kemiskinan. Selain itu, Gregorius Sahdan (2005) mengungkapkan mengenai sejumlah variabel yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi masalah dalam kemiskinan, salah satu dimensinya adalah pendidikan yaitu rendahnya pendidikan merupakan salah satu penyebab kemiskinan. Latar belakang inilah yang perlu dibenahi dalam sistem masyarakat di pedesaan karena hal ini sudah

Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

  • Upload
    yayan

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

Citation preview

Page 1: Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul

https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 1/7

hildanurul JUST ANOTHER WORDPRESS.COM

SITE

24 MAY

PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKANMASYARAKAT PEDESAAN

Posted May 24, 2011 by hildanurul in Uncategorized. Leave a Comment

1 . Latar Belakang

Pada saat ini tingkat kesejahteraan di Indonesia masih relatif rendah, salah satu buktinya adalah

semakin meningkatnya angka kemiskinan terutama di wilayah pedesaan. Sebagian besar mayarakat

desa dikatakan miskin karena memiliki ketidakberdayaan dalam beberapa aspek.Pada hakikatnya pemberdayaan diartikan sebagai proses belajar mengajar yang dilakukan secara

terencana untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia sehingga mampu

melakukan transformasi sosial (Prijono dan Pranarka 1996: 72 ).Secara umum, masyarakat desa

memiliki sumberdaya yang sangat terbatas. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya tingkat

pendidikan di pedesaan. Menurut Mohammad Ali (2009: 58) dalam buku “Pendidikan untukPembangunan Nasional” dijelaskan bahwa “pendidikan merupakan sektor yang paling strategis

dalam pembangunan nasional”, oleh karena itu aspek yang penting untuk diperhatikan untuk

memberdayakan manusia menuju pembangunan adalah pendidikan karena dengan pendidikan kita

tidak hanya mempunyai bekal pengetahuan tetapi juga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi

aktif dalam setiap kegiatan pembangunan masyarakat.

Dengan adanya pendidikan, masyarakat bisa berpikir kreatif dan mampu mengikuti perubahan

seperti penggunaan inovasi baru, penerapan teknologi, dan pola pikir yang brorientasi pada

pembangunan. Masyarakat yang tidak mampu berubah untuk mengikuti perkembangan zaman

akan semakin tertinggal. Dalam keadaan seperti ini, struktur ekonomi masyarakat pedesaan akan

tetap berada dalam ambang kemiskinan. Selain itu, Gregorius Sahdan (2005) mengungkapkan mengenai sejumlah variabel yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi masalah dalam

kemiskinan, salah satu dimensinya adalah pendidikan yaitu rendahnya pendidikan merupakan salah

satu penyebab kemiskinan.

Latar belakang inilah yang perlu dibenahi dalam sistem masyarakat di pedesaan karena hal ini sudah

Page 2: Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul

https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 2/7

Latar belakang inilah yang perlu dibenahi dalam sistem masyarakat di pedesaan karena hal ini sudah

menjadi suatu budaya di pedesaan sehingga memang tidak salah jika masyarakat pedesaan

dikatakan masyarakat miskin, baik miskin dalam hal materi, sumberdaya manusia, maupun akses

terhadap informasinya. Oleh karena itu, peran pendidikan dalam masyarakat pedesaan sangatlah

penting untuk dapat memberdayakan masyarakat dari masalah kemiskinan.

2. Rumusan Masalah

a) Bagaimana perhatian masyarakat desa terhadap pendidikan?b) Apa peran pendidikan dalam merubah mekanisme kehidupan masyarakat desa agar dapat

terberdayakan?

3. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya peran pendidikan sebagai dasar dalam

upaya pembangunan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan, serta meningkatkan kepedulian

dan minat masyarakat desa terhadap pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi.

4 . Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar masyarakat desa termotivasi untuk lebih

memperhatikan pendidikan untuk menata kehidupan yang lebih baik, serta diharapkan mampu

menghadapi persaingan global, seperti persaingan dalam hal pendapatan ekonomi, ilmupengetahuan dan teknologi, serta persaingan lain yang bersifat global. PENDIDIKAN UNTUK

MASYARAKAT DESA

1. Gambaran Mengenai Pendidikan dalam Pembangunan Pedesaan Pendidikan memiliki banyak fungsi khususnya dalam pembangunan, hal ini dapat dilihat dari fungsi

pendidikan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain yangdiperlukan dalam memasuki dunia kerja atau menjadi masyarakat yang produktif. [1](/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftn1) Selain itu,

Djojonegoro (1992) dikutip dalam Ali (2009: 124) mengungkapkan bahwa “…Pendidikan jugadipandang sebagai usaha sosial. Pendidikan diberikan kepada mereka yang memerlukan

peningkatan kemampuan. Penyelenggaraan pendidikan ditujukan pada terjadinya perubahan dalamkehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik.”

Berdasarkan fungsi pendidikan diatas sangatlah jelas bahwa pengaruh pendidikan sangat besarterhadap perubahan masyarakat, dalam hal ini perubahan yang dimaksud adalah meningkatnya

kesejahteraan masyarakat khususnya dalam perekonomian.

Adapun jalur pendidikan[2](/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftn2) , perlunya

pembangunan dalam bidang pendidikan di desa bukan hanya melalui pendidikan formal yangmerupakan pendidikan berjenjang karena mereka bukan hanya membutuhkan pendidikan formalsaja tetapi keahlian lain juga perlu dikembangkan seperti pendidikan bagaimana cara bergaul,

pendidikan spiritual keagamaan (pengajian, dakwah, dsb), pendidikan melatih kreativitas, dan lainsebagainya.

a. Pendidikan Formal

Pendidikan formal[3](/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftn3) merupakan target

Page 3: Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul

https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 3/7

utama yang perlu dikembangkan di pedesaan karena dalam pendidikan formal banyak dikaji

mengenai pengetahuan atau ilmu yang sifatnya global (bukan pengetahuan warisan leluhur) yangakan mengantarkan masyarakat desa menuju kehidupan yang lebih baik.

Untuk mengembangkan pendidikan formal dibutuhkan sumberdaya pendidikan yang meliputitenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana[4]

(/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftn4) . Komponen-komponen dalam sumberdaya pendidikan tersebut belum seluruhnya terpenuhi untuk kategori

pedesaan. Pada umumnya dana merupakan masalah yang paling pokok dalam melakukan usahatersebut. Begitu pula sarana untuk pendidikan belum memadai seperti gedung sekolah, bukupedoman untuk belajar, serta sarana lain yang menunjang pendidikan. Semua yang dibutuhkan

tersebut memerlukan biaya, oleh karena itu cukup sulit bagi masyarakat desa untuk mengeluarkanbiaya di luar kebutuhan pokoknya (biaya makan, kesehatan, dan lain-lain). Penghasilan yang

mereka peroleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alasan lain, orang tua di desamenganggap bahwa jika anaknya sudah mampu bekerja untuk membantu penghasilan orang tua

tidak perlu lagi sekolah tinggi untuk mendapatkan ilmu.

b. Pendidikan Informal Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapat seseorang dari lingkungan hidupnya yang

tidak bersifat formal. Pendidikan ini biasanya diperoleh dari orang tua, keluarga, dan individulainnya dalam masyarakat, misalnya cara orang tua mengajari anaknya untuk berjalan, berbicara,

dan sebagainya.Pendidikan ini dibutuhkan untuk membentuk perilaku dan kepribadian anak serta menentukanbagaimana anak berperilaku seperti kesopanan dalam berbicara dan bersikap, memiliki tanggung

jawab yang tinggi, patuh terhadap orang tua atau menjadi anak yang pembangkang.

Pendidikan informal sudah secara otomatis ada di setiap kalangan masyarakat baik di desa maupundi kota. Sejak manusia lahir, orang tua mereka dengan senang akan mengajari hal-hal yang baik

kepada anaknya.

c. Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang [5]

(/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftn5) , namun pesertadidiknya memiliki usia yang relatif heterogen. Tujuan pendidikan nonformal adalah untuk

membantu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. Dengan adanya pendidikan nonformaldiharapkan masyarakat mampu meguasai pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki.

Aplikasi dari pendidikan nonformal adalah pendidikan anak usia dini, pendidikan untuk tuna aksara,

pendidikan keterampilan seperti kursus, pelatihan (karate, silat, sanggar tari, dan lain-lain), sertapendidikan lain yang sejenis.

Untuk masyarakat desa pada umumnya pendidikan nonformal dilakukan dengan cara memberikanpenyuluhan mengenai inovasi baru yang menjadi suatu pengetahuan baru bagi masyarakat tersebut.

Selain itu, pendidikan untuk tuna aksara juga dapat dilakukan di desa karena masih banyak

masyarakat yang belum mengenal tulisan. Keterampilan-keterampilan lain juga dapat diberikan

kepada kaum muda untuk lebih kreatif dalam membuat suatu karya.

2. Kondisi Pedesaan

Page 4: Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul

https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 4/7

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pembangunan pedesaan. Seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan membutuhkan sumberdaya pendidikan. Hal yang

perlu diperhatikan terutama adalah kondisi ekonomi masyarakat desa, kondisi fisik atau tempatsebagai sarana pendidikan, dan tersedianya tenaga kependidikan. a. Kondisi Ekonomi

Perekonomian masyarakat desa tidak sama dengan masyarakat kota yang pada umumnya memiliki

pendapatan yang lebih besar daripada pendapatan masyarakat desa. Hal ini sah saja karena

lapangan pekerjaan di kota sangat banyak dan beragam sehingga jenis pekerjaan serta tingkatpendapatan mereka relatif heterogen dan lebih tinggi.

Sangat berbeda dengan masyarakat kota, masyarakat desa masih memiliki tingkat pendapatan yang

relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dari jenis pekerjaan mereka yang mayoritasnya adalah petani danburuh konveksi yang penghasilannya kurang mencukupi untuk kebutuhan sekunder ataupun tersier,

bahkan mereka ada yang bermigrasi ke kota untuk mencari nafkah agar memperoleh penghasilan

yang lebih baik.

Kemiskinan bukan merupakan masalah baru di pedesaan, kondisi di atas merupakan salah satu

gambaran kemiskinan di pedesaan. IG. W. Murjana Yasa (2008: 87) mendefinisikan kemiskinan

sebagai “standar hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi dibandingkan

dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan”. IG. W.Murjana Yasa (2008: 87) juga menyebutkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain

adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumberdaya, adanya perbedaan dalam kualitas

sumberdaya, serta adanya perbedaan akses dalam modal.

Dalam kondisi ekonomi seperti ini sulit bagi masyarakat desa yang secara umum dikategorikan

belum sejahtera dalam aspek ekonomi untuk memperoleh pendidikan yang tinggi karena dalam

prosesnya membutuhkan biaya tinggi. Oleh karena itu, kebanyakan orang tua di desa menyarankanagar anak-anaknya lebih baik bekerja daripada melanjutkan pendidikan yang masih memerlukan

banyak waktu dan biaya yang tinggi. Keterbatasan pendapatan masyarakat desa dapat

mempengaruhi partispasi mereka dalam pendidikan sebagaimana dapat dilihat pada tabel dan

gambar partisipasi sekolah menurut golongan pendapatan (tabel dan gambar dilampirkan).

Faktor utama yang menjadi penyebab kemiskinan adalah tingkat pendapatan yang rendah, namun

menurut Quibria M.G (1996) dikutip dalam Sumarti (2007 hal: 219) :

“Kemiskinan: adalah kondisi yang bersifat multidimensional, tidak hanya mencakup tingkat

pendapatan yang rendah, tetapi juga (a) Kurangnya kesempatan/ akses. Pendapatan yang rendah

terkait erat dengan distribusi asset fisik (lahan), sumberdaya manusia, dan asset sosial, serta

kesempatan usaha/ kerja; (b) Rendahnya kemampuan (pendidikan dan kesehatan); Rendahnyatingkat keamanan (Jaminan terhadap resiko dan tekanan ekonomi) baik di tingkat nasional, lokal,

maupun rumahtangga (individu); (d) Pemberdayaan (kapasitas golongan miskin untuk mengakses

dan mempengaruhi kelembagaan dan proses sosial yanh membentuk alokasi sumberdaya)”. b.Kondisi Fisik/ Tempat

Sarana pendidikan merupakan komponen sumberdaya pendidikan yang penting karena jika sarana

pendidikan kurang memadai, keberlangsungan proses pendidikan akan terganggu.

Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan dapat menjadi penghambat dalam proses pendidikankarena tanpa adanya sarana seperti gedung sekolah yang layak, buku panduan yang dipakai, dan

sebagainya akan menyulitkan pengajar dalam proses belajar mengajar. Selain itu, lokasi yang terlalu

Page 5: Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul

https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 5/7

jauh dari kota dapat menyebabkan distribusi dari pemerintah kurang berjalan dengan baik sehingga

berpengaruh pada lambatnya proses pendidikan di desa.

c. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik merupakan komponen yang harus ada dalam proses belajar mengajar baik dalam

pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Sebagaimana dijelaskan oleh Prijono dan

Pranarka (1996: 78) bahwa “Yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah semua orang yangbertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan

memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan”. Dalam hal ini guru merupakan salah satu

unsur tenaga kependidikan. Oleh karena itu, peran guru dalam pendidikan adalah penting dalammemfasilitasi proses belajar mengajar. Seperti yang dijelaskan oleh Prijono dan Pranarka (1996: 73)

bahwa “…guru dan dosen sebagai pelaksana pendidikan yang merupakan faktor kunci dalam

pemberdayaan”. 3. Karakteristik Mayarakat Desa

Masyarakat desa pada umumnya memiliki tradisi yang masih terikat pada budaya-budaya yangdiwariskan oleh leluhur mereka. Masih banyak kebiasaan-kebiasaan yang merupakan adat setempat

dan harus dipatuhi oleh masyarakatnya. Ketersediaan sumberdaya alam yang melimpah merupakan

nikmat yang luar biasa bagi mereka, karena dari sumberdaya tersebut mereka memperoleh

pekerjaan.Menurut Asriyanto (2009), terdapat komponen-komponen penting yang ada di pedesaan antara lain

jenis pekerjaan, lingkungan alam, ukuran komunitas, kepadatan penduduk, heterogenitas dan

homogenitas penduduk, differensiasi dan stratifikasi sosial, mobilitas sosial, dan sistem interaksi sosial.

Asriyanto (2009) mengemukakan bahwa “Pertanian juga merupakan sektor yang bertumpu pada

pemanfaatan sumberdaya alam dan hampir seluruhnya berada di pedesaan”. Hal ini menunjukkan

bahwa jenis pekerjaan di desa relatif homogen yaitu bergantung pada sektor pertanian khususnyapertanian lahan sawah. Mereka bertani di sawah dengan menanam dan memanen padi, sebagian

hasilnya di konsumsi untuk sendiri (subsisten) dan sebagian lagi dijual untuk mendapatkan

penghasilan lebih. Selain bertani di sawah, mereka juga beternak seperti ternak ikan, ayam, itik,

kambing, sapi, atau kerbau.

Sebagian besar pekerjaan di desa adalah memanfaatkan sumberdaya yang ada, menyatu dengan

alam, dan belum mengenal teknologi pada umumnya.

Lingkungan alam merupakan faktor penentu bagi pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat desa.

Masyarakat desa yang tinggal di area yang memiliki lahan sawah luas berpotensi bekerja sebagai

petani lahan sawah, begitu juga dengan masyarakat yang tinggal dekat dengan laut sebagian besarmasyarakatnya bekerja sebagai nelayan.

Jika dilihat dari ukuran komunitasnya, jumlah penduduk di desa tidak sepadat penduduk kota

karena sebagian besar wilayah pedesaan adalah lahan sumberdaya alam sehingga masyarakat lebihmemilih untuk memanfaatkannya untuk lahan pencarian nafkah daripada menambah komuntias.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka lahan subur sebagai sumber nafkah akan berkurang

karena dijadikan pemukiman[6]

(/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftn6) . Komponenpedesaan berikutnya adalah derajat heterogenitas dan homogenitas penduduk. Penduduk desa relatif

homogen, hal ini dapat terlihat dalam kesamaan pekerjaan[7]

Page 6: Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul

https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 6/7

(/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftn7) , kesamaan

keturunan atau ras, dan kesamaan budaya. Masyarakat desa pada umumnya hanya melakukan

interaksi sosial dengan komunitasnya, artinya masyarakat desa kurang berinteraksi dengan luarkomunitasnya atau masyarakat luar.

KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai perlunya pendidikan untuk mampu memberdayakan masyarakat desa

dapat disimpulkan bahwa pendidikan di pedesaan masih kurang diperhatikan oleh masyarakatnya

karena mereka belum memahami pentingnya pendidikan sebagai penunjang kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya baik dari pemerintah daerah, pemerintah pusat,maupun pihak-pihak lain yang bersangkutan (instansi pndidikan lain) untuk membantu

menyadarkan masyarakat pedesaan mengenai pentingnya pendidikan agar pendidikan dapat

menjadi suatu hal yang pokok atau penting dalam masyarakat pedesaan. SARAN

Dalam upaya pembangunan pedesaan ini, diharapkan bukan hanya pemerintah pusat, pemerintahdaerah, serta instansi pendidikan lainnya yang ikut serta dalam meningkatkan pendidikan di

pedesaan tetapi juga dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang mau secara sukarela untuk

menyumbangkan tenaga dan pikiran agar masyarakat desa berhasil diberdayakan melalui jalurpendidikan.

[1] (/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftnref1) MohammadAli. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Bandung: PT IMPERIAL BHAKTI UTAMA.

Hal. 59

[2] (/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftnref2) Lihat dalamUU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 hal. 4

[3] (/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftnref3) UU RI No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 Loc.cit hal. 4

[4] (/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftnref4) UU RI No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 Ibid, hal. 6

[5] (/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftnref5) UU RI No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 Loc.cit hal. 4

[6] (/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftnref6) Terinspirasi

dari tulisan Asriyanto (2009) dalam Jurnal Pertanian Pedesaan dan Lingkungan Hidup

[7] (/semester%203/BMI/BMI%20makalah%20akhir/makalah%20akhir.docx#_ftnref7) Rata-rata

pekerjaan yang mereka geluti adalah petani

DAFTAR PUSTAKA Ali Mohammad. 2009. Pendidikan untuk pembangunan nasional. Bandung: PT IMPERIAL BHAKTI

UTAMA. x hal.

Asriyanto. 2009. Membangun manusia pedesaan. Jurnal Pertanian Pedesaan dan Lingkungan Hidup

[Internet]. [dikutip 25 Desember 2010]. Dapat diunduh

dari http://sosektani.wordpress.com20090107120.htm

(http://sosektani.wordpress.com20090107120.htm/) .

Page 7: Belajar Dan Belajar_ Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungan Pendidikan Luar Sekolah

12/18/14 PERAN PENDIDIKAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN | hildanurul

https://hildanurul.wordpress.com/2011/05/24/peran-pendidikan-dalam-mensejahterakan-masyarakat-pedesaan/ 7/7

S. Prijono Onny, Pranarka A.M.W, penyunting. 1996. Pemberdayaan: konsep, kebijakan, dan

implementasi. Jakarta: Centre for Strategic and International Studies. x hal.

Sahdan Gregorius. 2005. Menanggulangi kemiskinan desa. Jurnal Ekonomi Rakyat [Internet].

[dikutip 29 Desember 2010]. Dapat diunduh dari http://www.ekonomirakyat.org/edisi_22artikel_6.htm(http://www.ekonomirakyat.org/edisi_22artikel_6.htm) .

Sumarti Titik. 2007. Kemiskinan petani dan strategi nafkah ganda rumahtangga pedesaan [Internet].

[dikutip 20 Desember 2010]; Vol. 01, No. 02: 1978-4333. Dapat diunduh

dari http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi2-3.pdf

(http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi2-3.pdf) .

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003. Republik

Indonesia.

Widianto Bambang. 2006. Bantuan tunai bersyarat. Pusat Data dan Informasi Kemiskinan

Departemen Sosial Republik Indonesia [Internet]. [dikutip 09 Januari 2011]. Dapat diunduh

dari http://kfm.depsos.go.id/mod.php?mod=userpage id=6 (http://kfm.depsos.go.id/mod.php?

mod=userpage%20id=6)

Yasa IGW Murjana. 2008. Penanggulangan kemiskinan berbasis partisipasi masyarakat di Provinsi

Bali. INPUT Jurnal Ekonomi dan Sosial [Internet]. [dikutip 25 Desember 2010]; Vol. 2, No. 2- Agustus

2008. Dapat diunduh dari http://www.ejournal.unud.ac.id (http://www.ejournal.unud.ac.id/) .

Blog at WordPress.com. The Spring Loaded Theme.

Follow

Follow “hildanurul”

Build a website with WordPress.com