Upload
stefanus-halim
View
2.749
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
VB 6, Kini tinggal kenangan...
Citation preview
BELAJAR
SENDIRI PEMROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0
2004 S. HALIM
MIC
RO
SO
FT
VIS
UA
L B
AS
IC 6
.0
[Typ
e y
ou
r ad
dre
ss] [T
yp
e y
ou
r ph
on
e n
um
ber] [T
yp
e y
ou
r e-m
ail a
dd
ress
]
MIC
RO
SO
FT
VIS
UA
L B
AS
IC 6
.0
mail.sh
alim
@yah
oo.co
m
1
BAB 1
PENGENALAN VISUAL BASIC
Visual Basic adalah bahasa pemrograman pertama yang menggunakan konsep pemrograman visual. Dengan gabungan bahasa basic dan desain visual secara grafis, Visual Basic menyediakan kemudahan dan kesederhanaan untuk mengembangkan aplikasi Windows tanpa pengorbanan kinerja program. IDE (Integrated Development Environment) Visual Basic 6.0
IDE VB terdiri dari beberapa komponen yang penting, diantaranya : 1. Project explorer, untuk menampilkan semua modul, form, dan resource yang
digunakan pada project. Dapat dimunculkan dengan Ctrl+R. 2. Form Designer, untuk merancang user interface aplikasi anda. 3. ToolBox Window, memuat sekumpulan komponen/object untuk anda pakai.
Anda juga dapat menambah komponen sendiri dengan menekan Ctrl+T. 4. Code Window, untuk menuliskan kode program. Masing-masing form
designer memiliki satu code window. 5. Object Browser, menampilkan method, property, dan event yang terdapat
pada suatu object. Dapat dimunculkan dengan menekan tombol F2.
2
6. Property Window, menampilkan daftar properti dari suatu komponen yang sedang dipilih. Dengan property window, kita dapat merubah karakteristik suatu komponen saat design time.
7. Menu Bar, menyediakan menu-menu untuk operasi file, edit, view, compile, dan sebagainya.
8. Tool Bar, berisi icon-icon yang berfungsi sebagai shortcut untuk mempercepat pemilihan perintah tertentu.
9. Form Layout , untuk mensimulasikan letak form pada monitor saat program dijalankan.
Visual Basic termasuk bahasa pemrograman yang berorientasi object. (Object-Oriented Programming). Namun, Visual basic bukan bahasa pemrograman yang murni object-oriented karena Visual Basic tidak mengenal inheritance dan polymorphism. Setiap object memiliki Property dan Method (Behaviour). Property merupakan sifat atau karakteristik dari object dan Method adalah perilaku object. Contohnya adalah Tombol (Command Button). Pada VB, sebuah tombol memiliki property seperti Backcolor, Caption, Visible, Enabled, dll. Tombol juga memiliki method seperti move, drag.
Cara kerja program Visual Basic adalah Event-driven. Artinya adalah
bahwa program Visual Basic dikendalikan sepenuhnya oleh event. Event merupakan suatu kejadian yang dikenakan pada suatu object. Program akan menunggu sampai adanya respon dari user, misalnya tombol diklik, menu dipilih, keypress, dll. Setiap object/komponen pada VB memiliki event. Dan setiap komponen memiliki kumpulan event yamg berbeda. Misalnya event change pada kontrol textbox. Kita tidak dapat menemukan event ini pada kontrol label.
3
BAB 2
PEMROGRAMAN DALAM VISUAL BASIC
Proses pemrograman pada VB dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu : Fase Desain
Pada fase ini kita dapat menyusun tampilan yang nantinya akan dihasilkan sebagai output, menset property komponen, dan menulis kode program dalam prosedur.
Fase Runtime
Pada fase ini, kita memonitor jalannya program kita. Kita dapat menggunakan tool untuk melakukan debug atau testing yang mana pada fase desain, tool tersebut tidak berfungsi. Tool-tool debug ini antara lain adalah:
- Local Window untuk menampilkan nama dan nilai dari suatu variabel lokal pada modul atau prosedur.
- Watches Windows untuk memonitor nilai dan variabel dalam program kita secara keseluruhan termasuk variabel global.
- Call Stack untuk menampilkan semua prosedur yang sedang menunggu prosedur saat ini untuk diselesaikan. Call stack akan ada ketika kita melakukan break saat program berjalan.
1. Penamaan
a. Control Prefix Suatu property yang dimiliki semua kontrol adalah property name.
Properti ini sangat penting karena berfungsi sebagai pengenal kontrol pada kode program. Berikut adalah standar penamaan untuk komponen Visual Basic.
Nama Kontrol Prefix
CheckBox Chk
ComboBox Cbo
CommandButton Cmd
Data Dat
DirListBox Dir
DriveListBox Drv
FileListBox Fil
Frame Fra
HscrollBar Hsb
Image Img
Label Lbl
Line Lin
ListBox Lst
OLE Container Control Ole
4
OptionButton Opt
PictureBox Pic
Shape Shp
TextBox Txt
Timer Tmr
VscrollBar Vsb
b. Variable Prefix
Pemberian nama variabel harus menggunakan kata yang singkat, jelas dan mencerminkan isi variabel tersebut. Tabel berikut menunjukkan beberapa prefix variabel yang umum digunakan.
Prefix Variabel Contoh
b Boolean bValue
ctr Control ctrNext
c Currency cAmount
db Database dbPegawai
dt Date/Time dtTanggal
d Double dNum
ds Dynaset dsOverdue
h Handle hWnd
int Integer intNum
l Long lNum
s Single sNum
str String strNama
a Array aMyArr
g Global gTotal
td Tabledef tdEmployees
m Local to module or form m_Jumlah
2. Variabel
a. Deklarasi Deklarasi variabel pada VB dapat dilakukan secara eksplisit dan
implicit. Jika variable tidak dideklarasikan secara eksplisit maupun implicit, maka variabel secara otomatis akan dianggap sebagai variant. - Eksplisit
Ada empat level scope yang menentukan jangkauan variable pada program, yaitu: * Level Prosedur : lifetime variabel hanya selama prosedur dijalankan.
Dideklarasikan dengan kata kunci Dim. Misalnya:
Dim intNum as Integer
Dim strNama as String
* Level Prosedur Statik : lifetime variabel selama program aplikasi
masih berjalan. Dideklarasikan dengan kata kunci Static. Contoh:
5
Static intCounter as Integer
* Level Form / Modul : variabel yang dideklarasikan pada level ini
dapat dikenali oleh semua prosedur dalam sebuah form/modul. Dideklarasikan dalam bagian General jendela kode dengan kata kunci Dim atau Private. Contoh:
Private dJumlah as Double
Dim lnum as Long
* Level Global : Variabel dikenali dan dapat dipanggil oleh semua
prosedur dalam project atau aplikasi. Dideklarasikan dengan kata kunci Public atau Global pada bagian General jendela kode. Contoh: .
Public strType as String
Global intSum as Integer
- Implisit Untuk deklarasi variabel secara implisit digunakan suffix sebagai berikut :
Tipe Data Suffix Contoh
Integer % Count% = …
Long & Total& = …
Single ! Hasil! = …
Double # Jumlah# = …
Currency @ Harga@ = …
String $ Nama$ = “ ”
b. Konstanta
Konstanta digunakan untuk menset suatu variabel yang nilainya tidak berubah. Cara pendeklarasiannya adalah dengan menambahkan kata kunci Const. Misalnya :
Const AppTittle = “Belajar Visual Basic”
Public Const PI = 3.14159265
c. Tipe Data VB
Tipe data yang terdapat dalam Visual Basic adalah sebagai berikut :
Tipe data Ukuran Range
Byte 1 byte 0 s/d 255
Boolean 2 byte True atau False
Integer 2 byte -32,768 s/d 32,767
Long 4 byte -2,147,483,648 s/d 2,147,483,647
Single 4 byte -3.402823E38 s/d 3.402823E38
6
Double 8 byte -1.79769313486231E308 s/d 1.79769313486232E308
Currency 8 byte -922,337,203,685,477.5808 s/d 922,337,203,685,477.5807
Date 8 byte January 1, 100 s/d December 31, 9999
Object 4 byte Referensi Object
String 1 byte per karakter Untuk fixed-length 65.000 karakter dan untuk string dinamis lebih kurang 2 milyar
Variant 16 byte + 1 byte Menerima semua tipe data
User-defined type
Tergantung jumlah elemen
Range elemen sesuai dengan tipe data masing-masing elemen.
User-defined type dapat dibuat dengan menggunakan kata kunci Type. Misalnya :
Public Type KOORDINAT
X as Integer
Y as Integer
End Type
3. Array Array adalah satu variabel yang menyimpan data secara berurutan
dengan indeks. Cara pendeklarasiannya adalah sebagai berikut:
Dim arrPos(4) as long
Pendeklarasian ini menghasilkan 5 elemen dengan indeks 0 sampai 4. Untuk mengubah indeks awal menjadi 1, kita dapat mendeklarasikan
Option base 1 atau Dim arrPos(1 To 5) as integer
Variabel array juga dapat berupa array multidimensi. Misalnya:
Dim arrPos(4,4) as Long
Dengan deklarasi seperti ini maka array yang dibuat adalah 2 dimensi yaitu 5x5. Array juga dapat berupa array dinamik dimana jumlah elemen dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Contoh:
Dim arrDinamis()
Kita dapat mengalokasikan jumlah elemen dengan kata kunci Redim, seperti
Redim arrDinamis(x, y)
Agar nilai pada variabel tidak hilang setiap kita mengalokasi ulang maka kita perlu menambahkan kata kunci Preserve.
Redim Preserve arrDinamis (Ubound(arrDinamis)+1)
Berikut ini adalah perintah yang berhubungan dengan array :
7
Lbound (nama_array [, dimensi ]) : digunakan untuk mengembalikan indeks terkecil dari nama_array untuk dimensi yang ke dimensi. Parameter dimensi bersifat optional.
Ubound (nama_array [, dimensi ]) : digunakan untuk mengembalikan indeks terbesar dari nama_array untuk dimensi yang ke dimensi.
Array (arglist) : digunakan untuk menciptakan satu baris array. Contoh:
Dim A As Variant
A = array (1,2,3,4,5,6,7,8,9,0)
Print A(4) „ Maka akan tercetak 5
Isarray (varname) : digunakan untuk menentukan apakah suatu variabel itu array atau bukan. Contoh:
Dim A As Boolean, Dim X(9) as Long
A = isarray(x) „ Jawabannya True
4. Statement
Statement adalah perintah yang dikenal dan dikerjakan oleh Visual Basic. Statement dapat berupa:
Assigment Statement : Digunakan untuk memberi nilai pada suatu variabel sehingga statement ini terdiri dari nama variabel diikuti operator penugasan (=) dan kemudian ekspresi. Misalnya
strNama = “Halim”
Prosedure Call : Digunakan untuk memanggil suatu prosedur/sub prosedur. Prosedur adalah sepenggal program yang memiliki fungsi khusus. Misalnya kita memiliki satu prosedur bernama Cetak. Maka kita dapat memanggilnya dengan cara:
Cetak „ atau
Call Cetak
Function Call : merupakan gabungan dari kedua statement diatas. Statement ini memanggil function atau penggalan program yang mengembalikan hasil untuk ditampung dalam suatu variabel. Misalnya:
A = Pangkat (3,5)
B = A + Pangkat(2,8)
5. Operator Operator merupakan bagian dari suatu ekspresi yang menunjukkan
operasi yang dilakukan terhadap operand. Operand adalah ekspresi yang dikenakan operasi. Semua operator membutuhkan minimal satu operand. Berdasarkan fungsinya operator dapat dibedakan menjadi :
Operator Aritmatika, adalah operator yang digunakan dalam operasi aritmatika dimana operannya bertipe numerik.
Operator Operasi
+ Penjumlahan
- Pengurangan
8
* Perkalian
/ Pembagian bilangan real
\ Hasil Pembagian
^ Pemangkatan
Mod Sisa Pembagian
Urutan derajat (precedence) operator
Precedence
^
*/
\
Mod
+ -
Operator String, adalah operator yang digunakan untuk melakukan penggabungan string yaitu tanda + atau &. Misalnya:
X$ = “Mari Belajar” & “Visual” + “Basic”
Operator Pembanding, adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua operand dan menghasilkan suatu nilai boolean atau integer yaitu true(-1) atau false(0). Ada 3 statement yang dapat digunakan dalam perbandingan, yaitu:
Hasil = exp1 opt_pembanding exp2 Hasil = Object1 is Object2 Hasil = String1 like pattern
Operator pembanding dalam Visual Basic terdiri dari:
Operator Perbandingan
> Lebih besar
< Lebih kecil
>= Lebih besar sama dengan
<= Kurang dari sama dengan
= Sama dengan
<> Tidak sama dengan
Mod Sisa Pembagian
Operator is digunakan untuk membandingkan dua object reference untuk mengetahui apakah kedua object reference menunjuk pada object yang sama. Misalnya:
Set a = c
Set b = c
Hasil = a is b
Contoh diatas akan menghasilkan nilai True.
9
Operator Like digunakan untuk membandingkan string dengan pola pattern. Berikut adalah karakter pattern dalam VB.
Karakter Pattern Perbandingan pada string
? Sembarang satu karakter
* Sembarang nol atau lebih karakter
# Sembarang satu digit karakter (0-9)
[charlist] Sembarang satu karakter dalam charlist
[!charlist] Sembarang satu karakter yang tidak termasuk dalam charlist
Operator Logika, adalah operator yang digunakan untuk melakukan operasi aljabar boolean.Operator ini antara lain:
Operator Operasi
Not Negasi
And Dan
Or Atau
Xor Exclusive Or
Eqv Equivalence
Imp Implikasi
Selain sebagai operator logika, keenam operator ini juga berfungsi sebagai operator pembanding bitwise yang membandingkan per-bit 2 nilai atau variabel numerik, misalnya:
Hasil = 10 and 8 „ Hasil =8
Hasil = True and False „ Hasil = False
6. Parameter Fungsi dan prosedur
Pengiriman parameter dibedakan menjadi 2 yaitu:
Passing By value Yaitu passing parameter dimana yang dikirim adalah nilainya. Parameter aktual tidak akan berubah jika parameter formal nilainya diubah. Penulisannya:
Private Sub KirimByValue (ByVal X as Integer)
X = 10
End Sub
Private Sub Test ()
Dim X As Integer
X = 1
KirimByValue X
Print X „ X tetap bernilai 1
End Sub
Passing By Reference Yaitu passing parameter dimana alamat variabel yang dikirimkansehingga parameter aktual akan berubah jika parameter formal nilainya diubah.
10
Untuk mengirim parameter by reference anda dapat menambahkan keyword ByRef atau tidak perlu sama sekali karena secara Default VB melakukan passing parameter by reference. Misalnya:
Private Sub KirimByRef (X as Integer)
X = 10
End Sub
Private Sub Test ()
Dim X As Integer
X = 1
KirimByRef X
Print X „ X tetap bernilai 10
End Sub
Pengiriman parameter juga dapat ditentukan optional. Artinya
parameter boleh ada dan boleh juga tidak. Misalnya:
Private Sub Cetak (s1 As String, Optional s2 As String)
Print s1 & s2
End Sub
Private Sub Test ()
Cetak “Selamat!” „ Selamat!
Cetak “Selamat”, “Siang!” „ Selamat Siang!
End Sub
Kita juga dapat mengirim parameter dalam bentuk array misalnya:
Private Sub Send (Accept)
For i = 0 To Ubound(Accept)
Print Accept(i) & vbCrlf „ vbCrlf: Chr(13)+Chr(10)
Next i
End Sub
Parameter juga dapat berupa Enum yang kita buat sebelumnya. Misalnya:
Private Enum Tipe
Reguler = 1
Spesial = 2
End Enum
Private Sub Kelas (a As Tipe)
Msgbox “Kelas yang anda pilih adalah ” & a
End Sub
Private Sub Form_Load ()
Dim x As Tipe
X = Reguler
Kelas (x)
End Sub
11
7. Looping Semua bahasa pemrograman memiliki perintah looping, dan dalam
Visual basic ada beberapa perintah perulangan, antara lain: a. Do While atau While
Perulangan Do While atau While akan melakukan looping selama kondisi yang diberikan masih terpenuhi. Perulangan hanya akan dijalankan jika kondisi benar. Jika kondisi bernilai salah maka perulangan tidak akan dijalankan sama sekali. Syntax:
Do While (Kondisi)
.........
Loop
While (Kondisi)
.........
Wend
Misalnya:
x=1 x=1
While x<=5 Do While (x<=5)
........ ........
x=x+1 x=x+1
Wend Loop
Kedua perintah diatas memiliki arti yang sama. Semua statement diatas akan diulang sebanyak 5 kali yaitu selama nilai x masih tidak lebih dari 5.
Syntax lain Do While adalah
Do
.........
Loop While (Kondisi)
Dengan syntax ini, Perulangan dijalankan minimal 1 kali. Setelah perulangan dilakukan sekali, kondisi baru diperiksa. Jika benar maka looping dilanjutkan, tetapi jika salah maka looping akan keluar.
b. Do Until Perintah looping do until adalah kebalikan dari do while. Do until akan melakukan looping selama kondisi salah. Jika kondisi yang diberikan sudah terpenuhi maka looping akan berhenti. Syntax:
Do Until (Kondisi) Do
......... .........
Loop Loop Until (Kondisi)
Misalnya:
X=1 „ Looping akan terjadi 4x
Do Until X=5 „ sampai X=5
X=X+1
Loop
12
c. For....Next Perulangan ini hanya digunakan jika jumlah perulangannya sudah diketahui. Syntax:
For varname=nilaiawal To nilaiakhir [Step value]
............
Next varname
Step bersifat optional. Fungsinya adalah melakukan penambahan terhadap varname sejumlah value. Jika tidak ditentukan maka value dianggap 1 sehingga varname bertambah 1 mulai dari nilai awal. Contoh Perulangan Positif (dari nilai kecil ke besar)
For i = 0 To 5
.......
Next i
Contoh Perulangan Negatif (dari nilai besar ke kecil)
For i = 10 To 1 step -1
.......
Next i
Untuk keluar dari perulangan dapat digunakan perintah exit do dan exit for. Exit do tidak dapat digunakan pada perintah looping While...Wend.
8. Seleksi
Ada beberapa statement yang digunakan untuk perintah penyeleksian kondisi.
If....Then....End If Ada beberapa bentuk dan if :
If kondisi then statement1
If kondisi then ..............
statement1 „ akan dikerjakan apabila kondisi benar End if
If kondisi then statement1 „ akan dikerjakan apabila kondisi benar Else statement2 „ akan dikerjakan apabila kondisi salah End if
Contoh:
X=10
If x>=1 and x<20 Then
Msgbox “X berada antara 1 sampai 20”
Else
Msgbox “X tidak berada antara 1 sampai 20”
End If
13
Select....End Select Bentuk dari statement ini adalah:
Select case ekspresi Case value_n : statement_n Case Else statement_n End Select
Contoh:
X=2 „ Yang tercetak adalah “Dua”
Select Case X
Case 1: Print “Satu”
Case 2: Print “Dua”
Case 3: Print “Tiga”
End Select
14
BAB 4
FUNGSI DASAR VISUAL BASIC
Visual basic menyediakan beberapa fungsi dasar yang dapat kita kelompokkan menjadi 3 bagian besar, yaitu:
Fungsi Matematik
String
Tanggal dan waktu 1. Fungsi Matematik
Berikut ini adalah beberapa fungsi matematik yang umum dipakai:
Fungsi Keterangan
Abs() Menghasilkan nilai absolut
Atn() Menghasilkan nilai Arc Tangen
Cos() Menghasilkan nilai Cosinus
Exp() Menghasilkan nilai berbasis logaritma
Int() Menghasilkan nilai integer
Len() Jumlah karakter numerik
Log() Menghasilkan nilai logaritma natural
Rnd() Menghasilkan angka random dari 0 sampai 1
Round(a,b) Membulatkan nilai a sebesar b angka dibelakang koma
Sin() Menghasilkan nilai Sinus
Sqr() Akar Kuadrat
Tan() Menghasilkan nilai Tangen
2. Fungsi String
Berikut beberapa fungsi dasar string yang disediakan Visual Basic:
Fungsi Keterangan
Asc(str)
Mengubah string menjadi nilai ascii. Contoh:
Dim X As Integer
X=Asc(“A”) „ X=65
Chr(int)
Mengubah nilai ascii menjadi string. Contoh:
Dim X As String
X=Chr(65) „ X=A
Intstr
Mencari posisi suatu substring dalam string. Contoh:
Intstr bentuk 1 (case sensitive)
Print Instr(“abcd ABCD”,”ABC”) „ 6
15
Intstr bentuk 2 (bisa diset non-case sensitive)
Print Instr(3,“abcd ABCD”,”ABC”) „ 4
Intstr bentuk 3 (dengan start index)
Print Instr(1,“abcd ABCD”,”ABC”,
vbTextCompare) „ 1
Lcase(str)
Mengubah semua karakter menjadi huruf kecil. Contoh:
Dim X As String
X=Lcase(“ABCD”) „ X=abcd
Left(str,int) Mengambil n karakter dari kiri pada string. Contoh:
Print Left(“Alamat”,4) „ Alam
Len(str) Mengetahui panjang suatu string. Contoh:
Print Len(“Text”) „ 4
Ltrim(str) Menghilangkan spasi di sebelah kiri string. Contoh:
Print LTrim(“ Halo”) „ Hanya dicetak Halo
Mid(str,start,len)
Mengambil sebanyak len karakter mulai dari start indeks pada str. Contoh:
Text = “Abcdefghij”
Print Mid(Text,3,4) „ cdef
Right(str,len)
Mengambil sebanyak len karakter dari kanan pada str.
Contoh: Text = “123456789” Print Right(Text, 3) „ 789
Rtrim(str) Menghilangkan spasi dikanan string. Contoh:
Print Rtrim(“Aku “) „ Tercetak Aku
Str(int)
Mengubah numerik menjadi string. Contoh:
Dim X As Integer, A As String
X=10 „ nilai x, 10
A=”Nilai X=” & Str(X) „ diubah ke string
Strreverse(str) Membalikkan string. Contoh:
Print Strreverse(“Dia”) „ tercetak aiD
Ucase(str) Mengubah semua karakter menjadi huruf kapital. Contoh:
Print Ucase(“abc”) „ Tercetak ABC
3. Tanggal & Waktu
Pada Visual basic terdapat beberapa cara untuk membuat dan mengekstrak tanggal dan waktu.
a. Memberikan nilai tanggal ke variabel Cara 1:
x= “03/31/2004” atau x=#03/31/2004#
16
Perbedaan penggunaan tanda “ dan # adalah jika kita memberikan tanggal yang tidak valid ke suatu variabel menggunakan tanda #, maka pesan error akan muncul setelah kita selesai mengetik dan menekan enter. Bila dengan tanda “, maka error baru muncul saat program dijalankan sebagai runtime error.
Cara 2: DateSerial(yy,mm,dd)
Bila menggunakan fungsi DateSerial untuk memberikan tanggal pada variabel, maka bila anda memasukkan tanggal yang tidak valid maka fungsi ini akan mengkonversinya ke tanggal yang berikutnya. Contoh:
Assigment valid : x = DateSerial(2004,03,31)
Maka x=03/31/2004
Assigment tidak valid : x =DateSerial(2004,12,32)
Maka x menjadi 1 Januari 2004
b. Fungsi Day(), Month(), Year() Day(), Month() dan Year() digunakan untuk mengambil tanggal.
Contoh:
X = Day(“03/31/2004”) „ X=31
X = Month(“03/31/2004”) „ X=3
X = Year(“03/31/2004”) „ X=2004
c. Fungsi Weekday(Date) Untuk mengetahui hari keberapa dalam satu minggu. Fungsi ini
mengembalikan nilai integer sebagai berikut: 0 = Minggu 4 = Kamis 1 = Senin 5 = Jum‟at 2 = Selasa 6 = Sabtu 3 = Rabu
Contoh:
X = Weekday(“03/31/2004”) „ X= 3 (Rabu)
d. Fungsi DateAdd(interval, number, date) Untuk menambahkan suatu tanggal berdasarkan interval tertentu.
Interval Keterangan
D Tanggal
H Jam
M Bulan
N Menit
S Detik
W Hari dalam minggu
Ww Minggu
Y Hari dalam tahun
Yyyy Tahun
17
Contoh :
Dim A, B As Date
A = “03/31/2004”
B = DateAdd(“m”,A,1) „ maka B = 04/31/2004
e. Fungsi DateDiff(interval, datestart, dateend)
Digunakan untuk menghitung interval antara dua tanggal. Contoh:
Dim beda As Integer
beda = DateDiff(“d”, “03/31/2004”, “04/31/2004”)
maka beda akan berisi selisih hari dari tanggal 31 Maret ke 31 April
f. Fungsi Date Formatting Format (now, “hh:mm:ss”) Format (now, “mm:dd:yy” atau “mm/dd/yy” atau “mm-dd-yy”) Format (now, “dddd-mmmm-yyyy”) Format (now, “hh:mm:ss ampm”)
g. Fungsi Now, Time, Date
Now dipakai untuk menampilkan jam dan tanggal saat ini. Time dipakai untuk menampilkan waktu saat ini. Date dipakai untuk menampilkan tanggal saat ini.
h. Fungsi DatePart(interval, date) Digunakan untuk mengambil bagian tertentu dari suatu tanggal. Interval sama dengan tabel pada fungsi DateAdd. Contoh
X = DatePart(“d”, “03/31/2004”)
Maka X akan bernilai 31
18
BAB 6
VALIDASI & ERROR HANDLING
Di dalam Visual Basic kita dapat menangkap dan menangani error yang mungkin terjadi karena kesalahan program sehingga lebih user friendly. Sebagai contoh, coding berikut akan meng-generate sebuah error.
Di dalam Visual Basic kita dapat menangkap dan menangani error yang mungkin terjadi karena kesalahan program sehingga lebih user friendly. Sebagai contoh, coding berikut akan meng-generate sebuah error.
Private Sub Form_Load() Dim a As Byte
a = 300 „ tidak mungkin, sebab byte harus < 256
End Sub
Jika program tersebut dijalankan maka akan muncul pesan error. Untuk membuatnya lebih user friendly maka kita dapat menggunakan perintah On Error Goto (Label) Dengan demikian, jika terjadi error maka program akan langung membaca perintah setelah label yang dimaksud. Dapat juga digunakan perintah On Error Resume Next Contoh:
Private Sub Form_Load()
On Error goto ErrHandle
Dim a As Byte
a = 300 „ Karena error langsung tampilkan pesan error
Exit Sub
ErrHandle:
MsgBox “An Error Occured!”
End Sub
Private Sub Form_Load()
On Error Resume Next
Dim a As Byte
a = 300 „ Karena error langsung exit sub
Exit Sub
ErrHandle:
MsgBox Err.Number & Err.Description, , “Pesan Error”
End Sub
Jika kita malas untuk menangani kermungkinan error yang terjadi, maka kita dapat menulis On Error Goto 0. Dengan perintah ini segala error yang terjadi akan diabaikan oleh Visual Basic.
19
Kita juga dapat menyimpan error yang terjadi pada program untuk dokumentasi dan informasi untuk perbaikan. Berikut adalah contoh sederhana untuk mencatat error ke dalam suatu file:
Public Sub CatatError(iNoErr As Integer, sDesc As _
String, sSource As String, sData As String, sPath _
As String)
Dim F As Integer
F = FreeFile
Open sPath For Append As #F
Print #F, "Error Number: " & iErrNum
Print #F, "Description: " & sDesc
Print #F, "Source: " & sSource
Print #F, "Date: " & Date
Print #F, ""
Close #F
End Sub
Prosedur diatas dapat kita panggil dengan cara berikut:
WriteError Err.Number, Err.Description, Err.Source, _
Now, App.path & "\Err.log"
Error dapat terjadi karena kesalahan program yang kita buat atau kesalahan input dari user. Untuk itu validasi juga diperlukan untuk mencegah input-input tertentu yang memungkinkan terjadinya error. Validasi juga beraneka ragam, misalnya kita membatasi range data, melakukan validasi input keyboard, dsb. Berikut contoh bagaimana melakukan validasi input keyboard.
„ Bila jumlah karakter harus 10, misalnya untuk NIM
Private Sub Textbox1_KeyPress (KeyAscii As Integer)
If Len(Textbox1.Text) > 10 And keyascii = 13 Then
......
End If
End Sub
„ Bila input hanya boleh angka
Private Sub Textbox1_KeyDown(KeyCode As Integer, _
Shift As Integer)
If Keycode>=48 And KeyCode<=57 Then Exit sub
End Sub
„ Cara lain untuk validasi input tertentu
Private Sub Textbox1_KeyPress (KeyAscii As Integer)
Select Case KeyAscii
Case 48 To 57 „ Untuk angka 0-9
Case 65 To 90 „ Untuk huruf besar A-Z
Case 8, 13, 32 „ Untuk Backspace, Enter, Spasi
Case Else
KeyAscii=0
End Select
End Sub
20
BAB 7
WINDOWS APPLICATION PROGRAMMING INTERFACE (Win32 API)
Windows API adalah fungsi-fungsi untuk aplikasi windows. Digunakan untuk memanipulasi sistem Windows. Misalnya membuat form dalam bentuk ellips. Windows API merupakan library yang berisi fungsi-fungsi yang embedded dalam suatu Dynamic Link Library atau EXE antara lain:
1. GDI.exe atau GDI32.dll Berisi kumpulan fungsi untuk manipulasi grafik (Graphic Device Interface)
2. User.exe atau User32.dll Berisi kumpulan fungsi untuk User Interface, seperti mouse, kursor, dan icon
3. Kernel (Krnl286.exe, Krnl386.exe, atau Kernel32.dll) Berisi fungsi-fungsi untuk manajemen memori, resource control, multitasking, dll.
21
Fungsi API dapat dideklarasikan dalam sebuah modul atau dalam code window form tapi umumnya dideklarasikan dalam sebuah modul dalam level public. Jika dalam form, maka harus dideklarasikan private. Berikut adalah bentuk pendeklarasian fungsi DLL:
[Public/Private] Declare Function nama_fungsi LIB “nama_file_dll” [Alias “nama_alias”] ([parameter]) As tipe_data Berikut adalah bentuk pendeklarasian prosedur DLL:
[Public/Private] Declare Sub nama_prodedur LIB “nama_file_dll” [Alias “nama_alias”] ([parameter])
Fungsi Windows API dapat kita lihat dengan API Viewer seperti pada gambar diatas setelah membuka file Win32api.txt. Disini kita tidak membahas terlalu jauh mengenai windows API. Berikut beberapa fungsi API yang umum antara lain:
Fungsi/Prosedur Keterangan
CloseWindow Minimize window
CreateEllipticRgn Membuat form ellips
CreateRoundRectRgn Membuat form dengan sudut bulat
FindWindow Mendapatkan handle window dari nama window
GetCursorPos Mengambil posisi mouse
GetDiskFreeSpace Mendapatkan sisa space pada harddisk
GetSystemDirectory Mendapatkan direktori sistem
GetSystemMenu Mendapatkan handle dari menu
GetSystemTime Setting waktu sistem
GetTempPath Mendapatkan direktori temp
GetWindowRect Mendapatkan batas window dalam segi empat
GetWindowsDirectory Mendapatkan direktori windows
ReleaseCapture Melepaskan capture mouse dari form
SendMessage Mengirim pesan ke window
SetCursorPos Mengatur posisi mouse
SetFocusAPI Memindahkan fokus
SetWindowPos Mengatur posisi order form
SetWindowRgn Menset nilai region window
SndPlaysound Memainkan suara sesuai file wav
SwapMouseButton Mengubah tombol mouse
Untuk pendeklarasiannya dapat dilihat pada API Viewer. Berikut contoh penggunaan API. Kita akan membuat form berbentuk ellips dan posisi form on top dimana form dapat dipindahkan tanpa titlebar.
Buka program VB anda dan pilih Standard EXE. Set properti
form seperti dibawah ini:
Borderstyle = none
ScaleMode = Pixel
Caption = Form Ellips
22
StartupPosition = CenterScreen
ShowInTaskBar = True
Buka code window form dan tambahkan kode berikut.
Private Declare Function CreateEllipticRgn Lib "gdi32" _
(ByVal X1 As Long, ByVal Y1 As Long, ByVal X2 As Long, _
ByVal Y2 As Long) As Long
Private Declare Function SetWindowPos Lib "user32" _
(ByVal hwnd As Long, ByVal hWndInsertAfter As Long, _
ByVal X As Long, ByVal Y As Long, ByVal cx As Long, _
ByVal cy As Long, ByVal wFlags As Long) As Long
Private Declare Function SetWindowRgn Lib "user32" _
(ByVal hwnd As Long, ByVal hRgn As Long, _
ByVal bRedraw As Boolean) As Long
Private Declare Function SendMessage Lib "user32" Alias _
"SendMessageA" (ByVal hwnd As Long, ByVal wMsg As Long, _
ByVal wParam As Long, lParam As Any) As Long
Private Declare Function ReleaseCapture _
Lib "user32" () As Long
Private Const WM_NCLBUTTONDOWN = &HA1
Private Const HTCAPTION = 2
Private Const HWND_TOPMOST = -1
Private Const HWND_NOTOPMOST = -2
Private Const SWP_NOMOVE = &H2
Private Const SWP_NOSIZE = &H1
Sub PindahForm(ObjForm As Form)
ReleaseCapture
SendMessage ObjForm.hwnd, WM_NCLBUTTONDOWN, _
HTCAPTION, 0
End Sub
Private Sub CmdExit_Click()
End
End Sub
Private Sub CmdNormal_Click()
Call SetWindowPos(Me.hwnd, HWND_NOTOPMOST, 0, 0, _
0, 0, SWP_NOMOVE + SWP_NOSIZE)
End Sub
Private Sub CmdOnTop_Click()
Call SetWindowPos(Me.hwnd, HWND_TOPMOST, 0, 0, _
0, 0, SWP_NOMOVE + SWP_NOSIZE)
End Sub
23
Private Sub Form_Load()
Dim bForm As Long
bForm = CreateEllipticRgn(0, 0, _
Me.ScaleWidth, Me.ScaleHeight)
Call SetWindowRgn(Me.hwnd, bForm, True)
End Sub
Private Sub Form_MouseDown(Button As Integer, _
Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
If Button = vbLeftButton Then PindahForm Me
End Sub
Contoh lain misalnya untuk mendapatkan direktori temp. Buka Notepad dan ketik kode berikut ini kemudian save dengan ekstensi namafile.bas Buka dengan VB. Set Properti startup menjadi sub main. Bila program dijalankan maka sebuah message box akan muncul menampilkan path direktori temp anda.
Attribute VB_Name = "Module1"
Declare Function GetTempPath Lib "kernel32" _
Alias "GetTempPathA" (ByVal nBufferLength As Long, _
ByVal lpBuffer As String) As Long
Function TempDir() As String
Dim sTemp As String * 255
TempDir = Left(sTemp, GetTempPath(255, sTemp))
End Function
Sub main()
MsgBox “Direktori Temp Anda: “ & TempDir, vbInformation
End Sub
24
BAB 8
DIALOG CONTROL DAN MENU
Common Dialog Control
Common Dialog control adalah salah satu komponen eksternal VB yang berfungsi untuk menampilkan jendela color, font, printer, file open, file save dan menampilkan help file.
1. FileOpen window Dipanggil dengan method showopen, yaitu:
Commondialog1.showopen
Beberapa properti yang berhubungan dengan window ini adalah:
Initdir, Property yang ditunjuk saat fileopen dibuka, contoh:
Commondialog1.initdir = “C:\”
Filter, Property untuk menyaring daftar file yang ditampilkan, contoh:
Commondialog1.filter = “JPEG|*.jpg|All|*.*”
Flag, Properti ini contohnya:
Commondialog1.flags = cdlOFNAllowMultiSelect
Filename, properti yang berisi nama file yang dipilih user.
2. FileSave window Ditampilkan dengan perintah showsave, yaitu:
Commondialog1.showsave
Contoh: Commondialog1.dialogtitle = “Save File”
Commondialog1.filename = “*.txt”
Commondialog1.filter = “*.*”
Commondialog1.showsave
3. Color window Untuk membuka jendela color, yaitu:
Commondialog1.showcolor
Contoh:
Commondialog1.showcolor
LblLabel.Forecolor = Commondialog1.color
4. Font window
Menampilkan daftar font yang ada, yaitu dengan cara:
Commondialog1.showfont
25
Contoh: Commondialog1.flags = cdlCFBoth
Commondialog1.showfont
Flag diisi cdlCFBoth agar semua font baik font true type, font layar, dan font printer ditampilkan. Penggunaannya adalah:
Label1.Font.Size = Commondialog1.FontSize
Label1.Font.Bold = Commondialog1.FontBold
Label1.Font.Name = Commondialog1.FontName
5. Printer
Digunakan untuk menampilkan kotak dialog printer.
Commondialog1.ShowPrinter
6. Help
Dengan method showhelp kita dapat menampilkan help dengan mudah. Contoh:
Commondialog1.helpfile = “C:\Windows\Help\win.hlp”
Commondialog1.showhelp
Berikut adalah lampiran nilai flag untuk masing-masing dialog:
Konstanta Flag untuk Dialog Help
Constant Value Description
cdlHelpCommandHelp &H102 Menampilkan Help untuk a perintah khusus
cdlHelpContents &H3 Menampilkan topik pada file Help
cdlHelpContext &H1 Menampilkan Help untuk topik tertentu
cdlHelpContextPopup &H8 Menampilkan topik yang diidentifikasi dengan nomor konteks
cdlHelpForceFile &H9 Membuat file Help yang menampilkan teks hanya dengan satu font
cdlHelpHelpOnHelp &H4 Menampilkan Help untuk memakai aplikasi Helpnya sendiri
cdlHelpIndex &H3 Menampilkan indeks dari file Help
cdlHelpKey &H101 Menampilkan Help sesuai keyword
cdlHelpPartialKey &H105 Memanggil search engine Help Windows
cdlHelpQuit &H2 Notifikasi aplikasi Help yang tak lagi dipakai file Help yang ditentukan
cdlHelpSetContents &H5 Menunjukkan topik specifik sebagai topik isi
cdlHelpSetIndex &H5 Set indeks sekarang untuk Help multi-index
26
Konstanta Flag untuk Dialog Printer
Constant Value Description
cdlPDAllPages &H0 Mengembalikan atau menset option All Pages.
cdlPDCollate &H10 Mengembalikan atau menset check box Collate.
cdlPDDisablePrintToFile &H80000 Disable check box Print To File.
cdlPDHelpButton &H800 Menampilkan tombol help
cdlPDHidePrintToFile &H100000 Menyembunyikan check box Print To File.
cdlPDNoPageNums &H8 Disable option button Pages dan kontrol edit yang berhubungan.
cdlPDNoSelection &H4 Disable option button Selection.
cdlPDNoWarning &H80 Mencegah pesan peringatan saat tidak ada printer default.
cdlPDPageNums &H2 Mengembalikan atau menset option Pages.
cdlPDPrintSetup &H40 Menampilkan Print Setup dialog
cdlPDPrintToFile &H20 Mengembalikan atau menset check box Print To File.
cdlPDReturnDC &H100 Mengembalikan device context untuk seleksi printer dalam kotak dialog. Device context dikembalikan dalam properti hDC kotak dialog.
cdlPDReturnDefault &H400 Mengembalikan nama printer default.
cdlPDReturnIC &H200 Mengembalikan info konteks untuk seleksi printer dalam kotak dialog. Information konteks menyediakan cara yang cepat untuk mendapatkan info tentang device tanpa membuat device context. Information konteks dikembalikan dalam properti hDC kotak dialog.
cdlPDSelection &H1 Mengembalikan/menset option selection. Jika cdlPDPageNums dan cdlPDSelection ditentukan, semua option button akan dipilih.
cdlPDUseDevModeCopies &H40000 Jika driver printer tidak mendukung multiple copies, setting flag ini mendisable kontrol copies edit. Jika sebaliknya, maka
27
setting flag ini mengindikasikan bahwa kotak dialog menyimpan jumlah copy dalam properti Copies.
Konstanta Flag untuk Dialog Font
Constant Value Description
cdlCFANSIOnly &H400 Menentukan bahwa kotak dialog hanya membolehkan pilihan font yang memakai set karakter Windows. Jika flag ini diset, user tidak dapat memilih font yang hanya berisi simbol.
cdlCFApply &H200 Enable tombol Apply pada dialog.
cdlCFBoth &H3 Menyebabkan kotak dialog untuk daftar font printer dan layar. Properti hDC mengidentifikasi device context yang berasosiasi dengan printer.
cdlCFEffects &H100 Enable efek strikethrough, underline, dan warna.
cdlCFFixedPitchOnly &H4000 Menentukan bahwa kotak dialog hanya memilih font fixed-pitch.
cdlCFForceFontExist &H10000 Memunculkan pesan error jika user mencoba memilih font atau style yang tidak ada.
cdlCFHelpButton &H4 Menampilkan tombol Help.
cdlCFLimitSize &H2000 Menentukan bahwa kotak dialog hanya memilih ukuran font dalam range yang ditentukan dalam properti Min dan Max.
cdlCFNoFaceSel &H80000 Tidak ada pilihan nama font.
cdlCFNoSimulations &H1000 Menentukan kotak dialog box agar tidak membolehkan simulasi font graphic device interface (GDI).
cdlCFNoSizeSel &H200000 Tidak ada pilihan ukuran font.
cdlCFNoStyleSel &H100000 Tidak ada pilihan style
cdlCFNoVectorFonts &H800 Menentukan bahwa kotak dialog tidak membolehkan pilihan vector-font.
cdlCFPrinterFonts &H2 Menyebabkan kotak dialog hanya mendaftar font yang didukung oleh printer, ditentukan dengan properti hDC.
cdlCFScalableOnly &H20000 Menentukan bahwa kotak dialog hanya membolehkan pilihan font yang dapat diskala.
cdlCFScreenFonts &H1 Menyebabkan kotak dialog box hanya mendaftar font layar yang didukung oleh
28
sistem.
cdlCFTTOnly &H40000 Menentukan bahwa kotak dialog hanya membolehkan pilihan font TrueType.
cdlCFWYSIWYG &H8000 Menentukan bahwa kotak dialog hanya membolehkan pilihan font yang ada pada printer dan layar. Jika flag ini diset, flag cdlCFBoth dan cdlCFScalableOnly juga harus diset.
Konstanta Flag untuk Dialog Open dan Save
Constant Value Description
cdlOFNAllowMultiselect &H200 Menentukan bahwa list box File Name membolehkan seleksi yang banyak. User dapat memilih lebih dari satu file saat run time dengan menekan SHIFT dan PANAH ATAS atau BAWAH untuk memilih file yang diinginkan. Properti FileName mengembalikan string berisi nama semua file yang dipilih. Nama dalam string dipisahkan dengan spasi.
cdlOFNCreatePrompt &H2000 Menentukan bahwa kotak dialog menanyakan user untuk membuat file yang belum ada. Flag ini menset secara otomatis flag cdlOFNPathMustExist dan cdlOFNFileMustExist.
cdlOFNExplorer &H80000 Mengunakan template kotak dialog buka file yang mirip dengan Explorer. Common dialogs yang memakai flag ini tidak jalan dibawah Windows NT memakai shell Windows 95.
CdlOFNExtensionDifferent &H400 Indikasi bahwa ekstensi dari nama file yang dikembalikan berbeda dengan ekstensiyang ditentukan dalam properti DefaultExt. Flag ini tak diset jika properti DefaultExt kosong, jika ekstensi sesuai, atau jika file tidak berekstensi. Flag ini dapat dipilih saat menutup kotak dialog.
cdlOFNFileMustExist &H1000 User hanya dapat menginput nama file yang sudah ada dalam
29
text box File Name. Jika flag ini diset dan user menginput nama file yang tak valid, pesan peringatan akan tampil. Flag ini menset secara otomatis flag cdlOFNPathMustExist.
cdlOFNHelpButton &H10 Menampilkan tombol Help.
cdlOFNHideReadOnly &H4 Menyembunyikan check box Read Only.
cdlOFNLongNames &H200000 Use long filenames.
cdlOFNNoChangeDir &H8 Menset directori saat ini sebagaimana ketika kotak dialog dibuka.
CdlOFNNoDereferenceLinks &H100000 Tidak boleh dereferensi link shell (dikenal sebagai shortcuts). Secara default, memilih link shell menyebabkan dereferensi oleh shell.
cdlOFNNoLongNames &H40000 Disable penggunaan nama file panjang.
CdlOFNNoReadOnlyReturn &H8000 Menentukan bahwa file kembalian tidak memiliki atribut Read Only dan tidak pada direktori yang bersifat write-protected.
cdlOFNNoValidate &H100 Menentukan bahwa common dialog box memperbolehkan karakter yang tak valid dalam nilai kembalian nama file.
cdlOFNOverwritePrompt &H2 Menampilkan pesan konfirmasi bila file sudah ada apakah harus ditulis ulang.
cdlOFNPathMustExist &H800 Hanya bisa menginput path yang paths. Jika flag ini diset dan user memasukkan path yang tidak valid, maka akan muncul pesan peringatan.
cdlOFNReadOnly &H1 Menentukan agar check box Read Only dipilih saat kotak dialog dibuat. Flag ini juga mengindikasi kondisi check box Read Only saat kotak dialog ditutup.
CdlOFNShareAware &H4000 Mengabaikan error pelanggaran sharing.
Konstanta untuk Dialog Color
30
Constant Value Description
cdlCCFullOpen &H2 Menampilkan kotak dialog secara lengkap
cdlCCShowHelp &H8 Menampilkan tombol Help pada dialog
cdlCCPreventFullOpen &H4 Disable tombol Define Custom Colors dan mencegah user menentukan warna sendiri
cdlCCRGBInit &H1 Set warna inisial untuk kotak dialog
Menu
Menu adalah suatu interface yang memudahkan user untuk mengakses
fungsi / form dalam aplikasi secara mudah. Menu ada dua yaitu Popup dan biasa. Dalam Visual Basic, menu dapat dibuat dengan mudah dengan tools
menu editor yang disediakan didalamnya. Properti pada menu editor
Nama Keterangan
Caption Teks yang terlihat
Name Nama dalam kode
Checked Tanda check pada bagian kiri menu
Visible Menu terlihat atau tidak
Enabled Jika FALSE, menu tidak dapat dipilih.
Index Jika menu bagian dari control array.
Shortcut Key untuk mengakses menu
HelpContextID Topil dalam file help
NegotiatePosition Dengan OLE untuk menentukan menu yang tampil.
WindowList Menu control menyimpan daftar window MDI Child.
Cara membuat menu.
31
Untuk membuat menu Popup cukup hilangkan visible pada menu dan gunakan syntax : Popupmenu <Nama menu>
Misalnya saat klik kanan maka: Private sub Form_MouseDown(Button As Integer, Shift As
Integer, X As Single, Y As Single)
If Button = vbRightButton Then „ vbRightButton = 2
PopupMenu mnuMenu
End if
End Sub
32
BAB 9
COMPONENT (OCX) DAN CLASS MODULE
Component
Visual Basic juga menyediakan fitur untuk membuat komponen sendiri. Komponen dalam VB dikenal dengan istilah ActiveX Control / Component yang biasanya berekstensi OCX atau DLL. Caranya adalah saat pertama kali VB dijalankan pilih ActiveX Control. Misalnya kita akan membuat sebuah komponen yang dapat menampilkan tanggal dan waktu saat ini.
Jalankan VB anda, pilih ActiveX control. Masukkan sebuah label dan sebuah timer pada usercontrol anda. Set properti seperti berikut:
Timer
Properti Nilai
Name TmrDate
Interval 1000
Label
Properti Nilai
Name LblDate
Alignment Center
Caption (kosongkan)
Autosize True
Samakan ukuran label dengan usercontrol. Kemudian buka code window dan tambahkan kode berikut:
Private dtTipe As TipeDateTime
Public Enum TipeDateTime
Waktu = 0
Tanggal = 1
Keduanya = 2
End Enum
Public Property Get WarnaTulisan() As OLE_COLOR
WarnaTulisan = lblDate.ForeColor
End Property
Public Property Let WarnaTulisan(ColorVal As OLE_COLOR)
lblDate.ForeColor = ColorVal
End Property
33
Public Property Get Tipe() As TipeDateTime
Tipe = dtTipe
End Property
Public Property Let Tipe(TdtTipe As TipeDateTime)
dtTipe = TdtTipe
End Property
Private Sub Tmrdate_Timer()
Select Case dtTipe
Case Keduanya
lblDate.Caption = Format(Now, "dd mmmm yyyy, _
hh:mm:ss")
Case Waktu
lblDate.Caption = Format(Now, "hh:mm:ss")
Case Tanggal
lblDate.Caption = Format(Now, "dd mmmm yyyy")
End Select
End Sub
Private Sub UserControl_Resize()
lblDate.Top = (UserControl.Height - lblDate.Height) / 2
lblDate.Left = (UserControl.Width - lblDate.Width) / 2
End Sub
Private Sub UserControl_InitProperties()
Tipe = Keduanya
End Sub
Private Sub UserControl_ReadProperties _
(PropBag As PropertyBag)
With PropBag
lblDate.ForeColor = .ReadProperty("WarnaTulisan")
dtTipe = .ReadProperty("Tipe")
End With
End Sub
Private Sub UserControl_WriteProperties _
(PropBag As PropertyBag)
With PropBag
.WriteProperty "Tipe", dtTipe
.WriteProperty "WarnaTulisan", WarnaTulisan
End With
End Sub
Untuk mentest komponen ini, buat project baru standard exe. Tambahkan komponen ini. Dan drag ke form. Anda bisa menemukan telah muncul 2 properti yang kita buat yaitu WarnaTulisan dan Tipe. Perintah Get dan Let adalah sepasang dan digunakan untuk mendefenisikan property yang akan kita buat, demikian juga dengan WriteProperties dan ReadProperties. Keduanya juga sepasang digunakan untuk menangani property yang kita buat.
34
Kita juga dapat menambahkan event pada kontrol kita dengan mendeklarasikan nama event dengan kata kunci Event dan RaiseEvent. Contoh: Event Click() „ Letakkan di bagian deklarasi general
RaiseEvent Click „ Diletakkan ditempat dimana event akan
„ di-generate misalnya saat tombol diklik
Class Module
Memang Visual Basic bukan bahasa pemograman berorientasi object murni, karena tidak mendukung Inheritance. Namun, dengan class kita dapat mengorganisasikan kode program kita terutama untuk reusability. Kita akan mencoba untuk membuat sebuah class sederhana. Bukalah menu project dan pilih add class module. Secara default, class module yang pertama akan diberi nama Class1. Kita harus menggantinya agar sesuai dengan class yang akan kita buat. Misalnya kita ingin membuat suatu objek orang. Kita namakan COrang. Ketikkan baris kode berikut dalam class module.
Option Explicit
Public Nama As String
Public Umur As String
Kemudian pada modul form, ketikkan kode berikut.
Private Sub Form_Load()
Dim Orang As COrang „ Deklarasi Object
Set Orang = New COrang „ Create Object
Orang.Nama = inputbox(“Masukkan Nama:”) „ Assign
Orang.Umur = inputbox(“Masukkan Umur:”) „ properti
Print Orang.Nama & “ berumur “ & Orang.Umur
End Sub
Create Object
Dengan class kita tak dapat menggunakan variabel secara langsung setelah deklarasi. Kita harus mengalokasi sendiri sebuah objek ke memory sebelum kita dapat menggunakan method atau memberi nilai pada propertinya. Jika bagian Set Orang = New COrang kita hilangkan maka akan muncul pesan error yang berbunyi : „Object variable or With Block variable not set”. Kita dapat menghilangkan error ini dengan menggunakan is nothing.
If not (Orang Is Nothing) then
Print Orang.Nama & “berumur “ & Orang.Umur
End if
Untuk membuat objek ada 2 cara yaitu: seperti contoh diatas atau dengan auto instancing.
Dim Orang As New COrang
35
Property Procedure
Sekarang kita akan ubah contoh diatas dan melakukan enkapsulasi terhadap data. Ketikkan baris berikut pada class modul.
Option Explicit
Private m_Nama As String „ Public diubah menjadi Private
Private m_Umur As String
„ Property Prosedure secara default adalah Public
Property Get Nama() As String
Nama = m_Nama
End Property
Property Let Nama(ByVal Str As String)
If Str = “” then Error.Raise 5
„ Error 5 = Invalid Procedure Argument
m_Nama = Str
End Property
Property Get Umur() As String
Umur = m_Umur
End Property
Property Let Umur(ByVal Str As String)
If Str = “” then Error.Raise 5
„ Error 5 = Invalid Procedure Argument
m_Umur = Str
End Property
Sekarang kita tak dapat langsung mengassign Orang.m_Nama = “...” tetapi kita harus melakukannya melalui property prosedure. Jika kita tidak mengisi maka akan muncul pesan error saat dijalankan. Method
Class module juga dapat berisi sub atau function yan dikenal dengan nama method.Misalnya untuk contoh diatas. Tambahkan kode berikut dalam class module.
Function Data() As String
Data = m_Nama & “ berumur “ & m_Umur
End Function
Pada modul form,
Private Sub Form_Load()
Dim Orang As New COrang
Orang.Nama = Inputbox(“Masukkan Nama:”) „ Assign
Orang.Umur = Inputbox(“Masukkan Umur:”) „ properti
Print Orang.Data
End Sub
36
BAB 10
DATA ACCESS INTERFACE
Dalam Visual basic terdapat 3 jenis Data Access Inteface (Fasilitas mengakses data), yaitu:
Data Access Objects (DAO)
DAO menyediakan dua cara dasar untuk mengakses data : 1. Microsoft Joint Engine Technology (Jet) yang dapat mengakses data source
seperti Microsoft Access, Foxpro, Paradox atau Lotus 1-2-3. 2. ODBCDirect yang dapat langsung mengakses remote database server
tanpa Microsoft Jet database engine. ODBCDirect ini mempunyai kinerja yang lebih bagus dan juga memerlukan memori yang lebih kecil.
ODBCDirect adalah bagian dari DAO 3.5 object library, dan merupakan perluasan dari DAO. Keterbatasan terbesar DAO adalah kenyataan bahwa DAO tidak memiliki fasilitas untuk dihubungkan ke remote database, seperti pada sistem client/server. Sedangkan ODBCDirect secara fungsional menyediakan fasilitas ini, namun kurang efisien. DAO dirancang hanya untuk berhubungan dengan databases dan tidak dapat mengakses data lainnya, seperti pada sistem email.
Remote Data Objects (RDO)
Model pemrograman RDO hampir mirip dengan model DAO. RDO dirancang untuk beroperasi dengan database client/server. RDO memanfaatkan kemampuan database servers menggunakan query engines yang rumit, seperti SQL server dan Oracle. Keterbatasan RDO yaitu tidak dapat mengakses desktop database secara efisien.
ActiveX Data Objects (ADO)
ADO adalah teknologi akses data terbaru Microsoft dan adalah interface dari OLE DB. OLE DB adalah interface strategi tingkat rendah Microsoft terhadap segala jenis data yang dikenal dengan konsep Universal Data Access (UDA). Sebagai contoh, OLE DB dan ADO menyediakan interface yang sama bagi developer tetapi tidak hanya mengakses data dari database yang berhubungan maupun tidak, tetapi juga data sources lainnya, seperti email, sistem file, tools project management, dan spreadsheets. OLE DB dirancang untuk membangun ODBC dengan menyediakan standar terbuka dalam mengakses segala jenis data. OLE DB tidak menggunakan maupun memerlukan ODBC.
37
OLEDB dan ADO OLE DB adalah set interface yang menyediakan aplikasi seragam dalam mengakses data yang disimpan di sumber informasi yang berlainan tanpa tergantung pada lokasi maupun tipe. Umumnya, OLE DB cenderung mempermudah aplikasi-aplikasi dalam mengakses data yang tersimpan pada DBMS (Database Management System) dan sumber-sumber informasi lainnya. Sumber-sumber DBMS antara lain: 1. Mainframe Database seperti IMS dan DB2 2. Server Database seperti Oracle dan SQL Server 3. Desktop Database seperti Access, Paradox dan Foxpro Sumber-sumber lain antara lain:
Informasi yang tersimpan pada file system untuk Windows NT atau UNIX File Indexed-sequential, Sistem Email seperti Exchange, Spreadsheets, tool project management, dan sumber-sumber lainnya.
Biasanya aplikasi yang berbasis ADO menggunakan operasi-operasi untuk mengakses data sourcenya dengan cara sebagai berikut :
1. Create the Connection Object, Menggunakan connection string tertentu yang mengandung informasi seperti nama data source, identifikasi user dan passwordnya.
2. Open the Connection, Membuka connection ADO ke data sourcenya. 3. Execute an SQL statement, Begitu connectionnya terhubung, maka
selanjutnya adalah menjalankan suatu query, yaitu tabel(-tabel) yang akan dibuka.
4. Use the records returned from the query, Sekarang record-recordnya siap untuk dibrowse maupun diupdate. Kita dapat menambahkan, mengupdate, menghapus data pada recordset tergantung dari tipe cursornya. Cursor adalah tabel temporari pada memori yang mengandung hasil dari query kita sebelumnya.
5. Terminate the connection, Koneksi ke data source diputuskan. Berikut adalah perbedaan connection string untuk setiap jenis OLEDB Provider:
OLEDB Provider Connection String
Microsoft Jet (Access)
“Provider = Microsoft.Jet.Oledb.4.0; Data Source = namadb.mdb”
Ms ODBC Driver “Provider=MSDASQL.1;UID=admin; Extended Properties=”DBQ=c:\Program files\Microsoft Visual Studio\VB98\NWIND.MDB;FIL=MS Access;”
Oracle “Provider = MSDAORA; Data Source = NmServer;UserID = Stefan; Password = 123456”
SQL Server “Provider=SQLOLEDB.1;Persist Security Info=False;User ID=sa;Initial Catalog=Proyek;Data Source=Stefan”
38
Tabel di bawah ini menggambarkan event-event yang berhubungan dengan objek connection:
Event Keterangan
AbortTransaction Terjadi setelah method RollbackTrans dipanggil.
BeginTransaction Terjadi setelah method BeginTrans dipanggil.
CommitTransaction Terjadi setelah method CommitTrans dipanggil.
ConnectComplete Terjadi saat koneksi yang dicoba berhasil, gagal, atau timed out.
Disconnect Terjadi saat sebuah koneksi yang aktif ditutup.
ExecuteComplex Terjadi setelah method Execute dipanggil.
Info Message Terjadi saat message dikembalikan dari OLE DB atau data source.
WillConnect Terjadi setelah method Open dipanggil, tetapi sebelum koneksi dibuat.
WillExecute Terjadi setelah method Execute dipanggil, tetapi sebelum perintah selesai.
Untuk menggunakan teknologi ini maka seseorang harus melakukan setting terlebih dahulu. Berikut ini adalah aturan penggunaan dari ADO. 1. Pilih menu Project 2. Pilih References 3. Pilih Microsoft ActiveX Data Objects 2.x Library Kita juga bisa menggunakan ADO Control, caranya adalah: 1. Pilih menu Project 2. Pilih Component 3. Pilih Microsoft ADO Data Control 6.0 (OLE DB)
Secara umum, setiap database dibuka dengan method Open:
Object.Open Source, ActiveConnection, CursorType, LockType,
Options
Source berisi perintah untuk mengakses data dalam database. ActiveConnection berisi sumber data dari source. Yaitu koneksi ke file database.
Argument Description
Data Source
Argumen ini menentukan nama data source untuk koneksi. Bersifat optional saat dipakai dengan OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM atau OLE Provider untuk DB2.
File Name Argumen ini menentukan nama file provider specifik yang berisi info preset koneksi. Argument ini tak bisa dipakai jika argumen Provider dilewati. Tak didukung oleh OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
Location Argumen ini menentukan nama Remote Database yang digunakan untuk koneksi ke sistem OS/400. Parameter ini
39
bersifat optional untuk koneksi ke sistem mainframe.
Password Argumen ini menentukan validitas password mainframe atau AS/400 saat membuka koneksi. Password ini dipakai oleh Microsoft® SNA Server untuk validasi user yang log on ke sistem host tujuan dan memiliki hak akses file yang sesuai.
Provider Argument ini menentukan nama provider yang dipakai koneksi. Pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM, string Provider harus di set "SNAOLEDB". Pada OLE DB Provider untuk DB2, string Provider harus di set menjadi "DB2OLEDB". Pada ODBC Driver untuk DB2, Provider di set "MSDASQL" atau tak dipakai sebagai bagian dari ConnectionString sejak nilai ini di default untuk ADO.
Remote Provider
Argumen ini menentukan nama provider untuk dipakai saat membuka koneksi client-side (hanya untuk layanan Remote data). Tidak didukung oleh OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM maupun OLE DB Provider untuk DB2.
Remote Server
Argumen ini menentukan nama path server yang dipakai saat membuka koneksi client-side (hanya untuk layanan Remote Data). Tidak didukung oleh OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM maupun OLE DB Provider untuk DB2.
User ID Argumen ini menentukan nama user yang valid pada mainframe atau AS/400 saat membuka koneksi. Nama user ini dipakai oleh SNA Server untuk validasi user apakah dapat log on ke sistem tujuan dan memiliki hak akses file.
CursorType menset nilai CursorTypeEnum yang menenetukan tipe kursor yang digunakan saat membuka Recordset.
Enumeration Value Description
adOpenUnspecified -1 Mengindikasikan nilai unspecified untuk CursorType. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
adOpenForwardOnly 0 Bila nilai ini diset maka kursor / pointer record hanya bisa maju dan tidak dapat kembali ke record sebelumnya. Pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM cursor ini dipetakan ke adOpenDynamic.
adOpenKeyset 1 Membuka database dengan pemberian lock pada user. Jika seorang user sedang mengupdate maka user lain tidak dapat mengupdate dan harus menunggu sampai user itu selesai. User dapat melihat perubahan data tapi tidak dapat melihat penambahan data. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
40
adOpenDynamic 2 Dengan cursor ini, penambahan, perubahan, dan penghapusan data oleh user lain akan terlihat oleh user lain, dan semua tipe pergerakan yang melalui recordset diperbolehkan, kecuali bookmark jika providernya tak mendukung. User juga dapat melakukan perubahan terhadap data pada waktu yang bersamaan. Ini adalah CursorType satu-satunya yag didukung oleh OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
adOpenStatic 3 Jika ada user yang mengupdate data maka user lain tidak dapat melihat perubahan data. User lain juga tak dapat mengubah data tersebut pada waktu yang sama. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
LockType menset nilai LockTypeEnum untuk mengatur concurrency saat membuka recordset. Secara default di set adLockReadOnly
Enumeration Value Description
adLockUnspecified -1 Set nilai unspecified untuk LockType. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
adLockReadOnly 1 Membuka Recordset object dengan atribut read-only dan data tak dapat diubah.
adLockPessimistic 2 Membuka recordset dengan pessimistic locking. Record-by-record, OLE DB Provider melakukan apa yang penting untuk memastikan berhasilnya editing pada records, biasanya dengan mengunci records pada data source dengan segera ketika editing.
adLockOptimistic 3 Membuka recordset dengan optimistic locking. Record-by-record, OLE DB Provider hanya mengunci records saat Update dilakukan.
adLockBatchOptimistic 4 Membuka Recordset dengan batch optimistic locking. Data yang diupdate disimpan dalam bentuk batch kemudian diupdate sekaligus dengan perintah UpdateBatch.
41
Options menset nilai CommandTypeEnum yang mengindikasi bagaimana provider mengevaluasi parameter Source.
Enumeration Value Description
adCmdUnspecified -1 Mengindikasikan bahwa properti CommandText tak ditentukan. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
adCmdText 1 Evaluasi properti CommandText sebagai defenisi tekstual dari perintah atau stored procedure call.
adCmdTable 2 Evaluasi properti CommandText sebagai nama tabel. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
adCmdStoredProc 4 Evaluasi properti CommandText sebagai nama stored procedure. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
adCmdUnknown 8 Mengindikasikan bahwa tipe perintah dalam properti CommandText tidak diketahui. Ini adalah nilai default. Nilai ini tak didukung pada OLE DB Provider untuk AS/400 & VSAM.
Berikut adalah contoh sederhana koneksi ke database access. Buka Vb anda dan pilih Standard exe. Tambahkan komponen Microsoft DataGrid Control 6.0 (Ole DB) dan reference ke Microsoft ActiveX Data Objects 2.x Library. Kemudian pada code window ketikkan kode berikut:
Private Sub Form_Load()
Dim db As Connection, rsProduct As Recordset
Set db = New Connection
db.CursorLocation = adUseClient
db.Open "PROVIDER=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0; Data " & _
"Source = C:\Program Files\Microsoft Visual" & _
" Studio\VB98\NWIND.MDB;"
Set rsProduct = New Recordset
rsProduct.Open "SELECT ProductName,QuantityPerUnit," & _
"UnitPrice from Products", db, 1, 3
Set DataGrid1.DataSource = rsProduct
End Sub
Untuk manipulasi dapat digunakan method .AddNew, .Delete, .Update, dll Sedangkan untuk menggeser pointer record, kita menggunakan method-method seperti .MoveFirst, .Move Last, .MoveNext, dan MovePrevious.