18
BENCANA ALAM Pendidikan Lingkungan Hidup 8/29/2015 Chindy Indah Lestari (XI) Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, bad.....

BENCANA ALAM 1.docx

  • Upload
    mushop

  • View
    260

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

BENCANA ALAM

Pendidikan Lingkungan Hidup

8/29/2015

Chindy Indah Lestari (XI)

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang

mengakibatkan dampak besar bagi populasi

manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir,

letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah

longsor, bad.....

Macam - macam bencana alam akibat ulah Manusia

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi

manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami,

tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis,

taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.Bencana alam dapat juga terjadi oleh

ulah aktifitas manusia .Berikut becana yang disebabkan oleh manusia:

1. BANJIR

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan

saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak

dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya

sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Penyebab Terjadinya Banjir

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :

a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,

b) Pendangkalan sungai,

c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong royong,

d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,

e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,

f ) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Dampak Dari Banjir

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

a) Rusaknya areal pemukiman penduduk,

b) Sulitnya mendapatkan air bersih, dan

c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.

d) Rusaknya areal pertanian

e) Timbulnya penyakit-penyakit

f) Menghambat transportasi darat

Cara Mengantisipasi Banjir

Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :

• membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga

menyebabkan terjadinya banjir.

• mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.

• membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa)

sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.

• tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan

air.

• tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap

air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara

langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan

tanah longsor.

• membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-

tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak

masuk ke dalam daratan.

2. TANAH LONGSOR

Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang

lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di

bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor

karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja

yang ada di bawahnya.

Erosi yang disebabkan sungai - sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-

lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang

diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan

longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang

lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan

bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan

3. KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat

sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya.

Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke

banyak daerah di sekitarnya.

Penyebab Kebakaran liar, antara lain:

• Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan

lupa mematikan api di perkemahan.

• Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka

lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.

Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :

Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan

pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan:

a) Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;

b) Inventarisasi faktor penyebab kebakaran;

c) Penyiapan regu pemadam kebakaran;

d) Pembuatan prosedur tetap;

e) Pengadaan sarana dan prasarana; dan

f) Pembuatan sekat bakar.

4. PEMANASAN GLOBAL ATAU GLOBAL WARMING

Pemanasan global merupakan fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia di

seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri.

Oleh karena itu peristiwa ini berdampak global. Beberapa aktivitas manusia yang

menyebabkan terjadinya pemanasan global terdiri dari:

Konsumsi energi bahan bakar fosil. Sektor industri merupakan penyumbang emisi karbon

terbesar, sedangkan sektor transportasi menempati posisi kedua. Menurut Departemen

Energi dan Sumberdaya Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar fosil memakan

sebanyak 70% dari total konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi kedua dengan

memakan 10% dari total konsumsi energi. Dari sektor ini, Indonesia mengemisikan gas

rumah kaca sebesar 24,84% dari total emisi gas rumah kaca.

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata

atmosfer, laut, dan daratanBumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)

selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak

pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi

gas-gas rumah kacaakibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini

telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua

akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa

ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global

akan meningkat1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.

Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda

mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas

iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga

2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih

dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan

besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain

seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,

serta perubahan jumlah dan polapresipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain

adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis

hewan.

5. KEKERINGAN

Akibat Alam

• Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam

satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya

kekeringan.

• Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air

tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan

elevasi muka air tanah. Terdapat tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai

menurunnya elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah.

Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.

• Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air

dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada

periode waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah

gejala kekeringan meteorologi.

• Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak

terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya tanaman, peternakan, perikanan,

berkurangnya tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air,

dan menurunnya pasokan air baku untuk industri domestik dan perkotaan.

• Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara

musim hujan dan musim kering dan topografi lahan.

• Akibat Ulah Manusia

• Kekeringan tidak taat aturan terjadi karena:

• Kebutuhan air lebih besar daripada pasokan yang direncanakan akibat ketidaktaatan

pengguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air.

• Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.

Berdasarkan klasifikasi kekeringan tersebut, maka prioritas penanggulangan bencana

kekeringan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah. Khusus untuk

kekeringan yang disebabkan oleh ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana

air, diperlukan komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah

ditetapkan. Kepada masyarakat perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, sehingga

memahami dan melaksanakan pola pengguna air sesuai peraturan/ketetapan

6. BENCANA NUKLIR

Kecelakaan Nuklir atau Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan dibalik

manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian

kecelakan nuklir terbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile

Island Amerika dan mungkin di Fukushima Jepang.

Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen

menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar

nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif –

mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan

bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke

atmosfir dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat

menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.

Dampak Pada Kesehatan Manusia

Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang berbahaya bagi

manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis dapat terjadi bagi manusia

yang tertimpa.

Sebenarnya mekanisme pertahan tubuh manusia dapat melindungi diri dari kerusakan sel

akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun radiasi pada jumlah

tertentu tidak bisa ditoleransi oleh mekanisme pertahanan tubuh itu. Proses ionisasi pada

sel-sel tubuh karena proses radiasi dapat merusak sel-sel dan organ tubuh yang

menimbulkan berbagai manifestasi.

Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung beberapa faktor. Faktor

tersebut meliputi jumlah kumulatif radiasi yang terpapar, jarak dengan sumber radiasi dan

lama paparan radiasi.

Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi :

Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui,

sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya

malah lebih berbahaya.

Dampak sesaat atau segera setelah terkena paparan radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir

antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam. Dampak sesaat atau jangka

pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit

kepala dan demam.

Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah pusing,

mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan

tampak lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan

darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka susah sembuh.

Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang

rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun.

Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain

Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan

sistem saraf dan reproduk.

Efek Jangka Panjang :

Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehatan khususnya kanker.

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April

1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500 meter ke udara, yang membuat radiasi

paparan sampai jauh ke Eropa. Selain memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi

kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian

misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini

daerah tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.

Sekotar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak menalami gangguan

mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagia besar anak Ukrania diduga telah

mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa

hewan mengalami kerlainan genetik.

Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker kelenjar gondok

sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di wilayah di sekitar Pembangkit

Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar

gondok ini dengan kecelakaan nuklir Chernoby.

Laporan Kemeny Commission menyebutkan pada kecelakaan Three Mile Island didapatkan

tidak ada potensi mengakibatkan kanker atau kasus yang mungkin muncul akan kecil sekali

sehingga sangat tidak mungkin untuk mendeteksinya. Kesimpulan yang sama juga terhadap

potensi gangguan kesehatan lainnya”

Pencegahan :

Bila sebuah reaktor nuklir sudah dinyatakan terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan

sesuai dengan skala kecelakaan yang terjadi sesuai standar Internasional.

Semua masyarakat dalam jangkauan tertentu harus segera dievakuasi dari resiko terkena

paparan tersebut. Bagi semua orang yang telah berada dalam erea daerah paparan harus

segera dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat

masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakkan perawatan dan

pemantauan kesehatannya.

Semua masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor nukklirsementara belum

diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC untuk mencegah

kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran,

buah-buan atau bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.

7. Beras Plastik

berikut adalah ciri ciri beras plastik yang harus anda waspadai

1. Mengeluarkan Air Banyak

Saat menanak nasi tentu air akan dengan mudah diserap oleh beras jika telah matang dan

menjadi nasi. Namun lain halnya dengan beras sintetik berbahan plastik. Air yang

dikeluarkan bahkan menjadi lebih banyak.

2. Bau Yang Aneh

Sepandai-pandainya barang tiruan tentu ada kelemahannya, bau yang aneh pada beras

sintetis dari plastik tentu sangat berbeda dengan beras asli dari padi. Bau lebih menyengat

atau tidak ada bau sama sekali adalah ciri dari beras plastik. Anda dapat membedakan

langsung dengan mencium beras anda yang di rumah dengan yang di toko atau warung.

3. Jika di masak bubur membutir

Dikutip dari informasi bu Dewi pada merdeka, jika beras sintetis dari plastik ini di masak

menjadi bubur maka keesokan harinya akan menjadi membulir. Ingat beras asli akan

mengental.

4. Bentuk Bening

Jika beras asli maka akan berbentuk putih di bagian tengahnya jika kita potong, namun

untuk beras sintetis dari plastik, bentuknya semuanya bening.

5. Tidak memiliki serbuk sedikitpun

Beras asli jika kita masukkan tangan di dalamnya akan menimbulkan serbuk dan melekat di

tangan. Untuk beras sintetis hampir tidak memiliki serbuk, tangan anda bersih ketika

menyentuhnya.

Bahaya

Plastik jika kita konsumsi tentu akan menimbulkan sejuta bahaya. Berikut beberapa

diantaranya bahaya yang akan terjadi.

Kanker, Malnutrisi, Sakit perut, Susah buang air besar, Pendarahan usus

Masih banyak lagi bahaya beras plastik ini, jadi sebaiknya anda berhati hati ketika membeli

beras, terutama yang literan. Penggunaan zat aditif pada makanan umumnya akan

menyebabkan kanker dan berbagai keluhan penyakit, yang paling membahayakan adalah

biaya pengobatan penyakit yang di timbulkan sangat mahal.

8. Definisi Keracunan Makanan

Makanan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan

manusia. Salah satu ciri makanan yang baik adalah aman untuk dikonsumsi. Jaminan akan

keamanan pangan merupakan hak asasi konsumen. Makanan yang menarik, nikmat, dan

tinggi gizinya, akan menjadi tidak berarti sama sekali jika tak aman untuk dikonsumsi.

Makanan yang aman adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau

bakteri dan bahan kimia berbahaya, telah diolah dengan tata cara yang benar sehingga sifat

dan zat gizinya tidak rusak, serta tidak bertentangan dengan kesehatan manusia. Karena itu,

kualitas makanan, baik secara bakteriologi, kimia, dan fisik, harus selalu diperhatikan.

Kualitas dari produk pangan untuk konsumsi manusia pada dasarnya dipengaruhi oleh

mikroorganisme.

Menurut Undang-Undang No.7 tahun 1996, keamanan pangan didefinisikan sebagai suatu

kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran

biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan

kesehatan manusia.

Disebut keracunan makanan bila seseorang mengalami gangguan kesehatan setelah

mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun yang dihasilkan oleh

bakteri penyakit. Mikroorganisme ini dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan

dengan perantaraan orang yang mengolah makanan atau memang berasal dari makanan itu

sendiri akibat pengolahan yang kurang baik. Seperti diketahui, bakteri sangat menyukai

suasana lingkungan yang lembab dan bersuhu ruangan. Pada kondisi ini, pertumbuhan

bakteri akan meningkat dengan pesat. Bila suhu ini ditingkatkan atau diturunkan maka

perkembangan biakan bakteri pun akan berkurang atau terhenti.

Keracunan makanan merupakan penyakit yang diakibatkan pengkonsumsian makanan atau

minuman yang memiliki kandungan bakteri, dan atau toksinnya, parasit, virus atau bahan-

bahan kimia yang dapat menyebabkan gangguan di dalam fungsi normal tubuh.

1. Tercemar zat kimia

Sayuran dan buah-buahan biasanya telah dicemari oleh zat kimia, baik sebagai pengawet

maupun racun pembasmi hama (yang sering digunakan petani sebelum dipanen). Zat-zat

kimia ini bisa berupa arsen, timah hitam, atau zat-zat yang bisa menyebabkan keracunan.

Selain itu, makanan seperti acar, jus buah, atau asinan yang disimpan di dalam tempat yang

dilapisi timah (bahan pecah belah yang diglasir), cadmium, tembaga, seng atau antimon

(panci yang dilapisi email) juga dapat menimbulkan keracunan dengan berbagai gejala,

tergantung pada logam-logam yang meracuninya. Keracunan akibat kelebihan bahan

pengawet juga bisa terjadi, misalnya sodium nitrit. Cadmium yang digunakan untuk melapisi

barang-barang dari logam dapat larut dalam makanan yang bersifat asam, sehingga jika ikut

termakan dalam jumlah banyak makanan tersebut bisa menimbulkan keracunan. Gejalanya

antara lain mual, muntah, diare, sakit kepala, otot-otot nyeri, ludah berlebihan, nyeri perut,

bahkan dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.Nitrit sering digunakan sebagai bahan

pengawet untuk menjaga atau mempertahankan warna daging.

Jika dikonsumsi berlebihan, makanan yang mengandung zat kimia ini mengakibatkan

keracunan dengan gejala pusing, sakit kepala, kulit memerah, muntah, pingsan, tekanan

darah menurun dengan hebat, kejang, koma dan sulit bernapas. Upaya pencegahan yang

bisa dilakukan agar tidak teracuni zat kimia, yaitu dengan mancuci bersih buah-buahan,

sayuran dan daging sebelum diolah. Selain itu, jangan manyimpan bahan makanan yang

bersifat asam (sari buah, acar, asinan) di dalam panci yang terbuat dari logam.