2
• Kamis 0 Jumat Pikiran Rakyat o Selasa 0 Rabu 13 o Sabtu o Minggu 456 7 20 21 22 o Mar OApr OMei 8 9 10 fiI) 23 24 25 26 ---~~----~----=-----~---- OJun 0 Jul 0 Ags 14 15 28 29 30 31 o Okt .Nov 0 Des 123 17 18 19 OJan OPeb 12 27 OSep Bencana dan Perila """'-"---~- Abnormal Hewan ERBAGAI fenom- ena dan fakta ten- tang perilaku ab- normal hewan se- belum terjadinya gempa tertulis dalam artikel David Jay Brown yang berjudul Etho-Geological Forecast- ing. Disebutkan bahwa seorang ahli geologi dari California mengklaim dapat memprediksi gempa dengan tingkat akurasi 75%melalui penghi- tungan jumlah hewan peliharaan yang hilang, penghitungan ini telah dilakukan selama bertahun-tahun. Akhirnya, dapat disimpulkan bah- wa angka hilangnya hewan pe- liharaan (anjing dan kucing) akan naik secara signifikan selama dua minggu sebelum gempa. Kesimpu- lan ini terbukti ketika memprediksi gempa di Loma Prieta, Northern California. Jepang merupakan ne- gara yang sangat akrab dengan gem- pa. Sekitar 80% gempa diJepang terjadi di tengah lautan. Hal ini menyebabkan terjadinya perilaku abnormal pada ikan. Spesies ikan yang biasa hidup di lautan dingin yang dalam dapat tertangkap oleh nelayan di perairan yang dangkal dan hangat beberapa saat sebelum terjadinya gempa. Ikan memiliki sensitivitas tinggi terhadap variasi medan elektrik yang terjadi sebelum gempa. Sensi- tivitas seperti ini memungkinkan beberapa hewan untuk dapat mendeteksi gas radon yang dikelu- arkan dari tanah sebelum gempa. George Carayanis dalam artikelnya menulis bahwa penelitian di Cina telah mengindikasikan penggunaan perilaku hewan sebagai metode un- tuk memprediksi gempa. Para peneliti telah sukses mem- prediksi gempa dikota Haicheng pada bulan Februari 1975melalui pengamatan perilaku hewan yang abnormal. mar keluar dari lubangnya di musim dingin dan ter- lihat pula kemunculan sejumlah be- sar tikus yang berlari tanpa arah. Kejadian ini diakhiri beberapa gem- pa pada akhir Desember 1974.Pada bulan Januari 1975,laporan menge- nai perilaku hewan yang abnormal telah diterima di berbagai tempat di Kota Haicheng. Aktivitas ini se- makin intensif pada tiga hari perta- ma dibulan Januari dan telah dila- porkan pula bahwa hewan ternak seperti sapi, babi, kuda, dan anjing telah memperlihatkan tingkah laku yang abnormal. Setelah itu, pada tanggal a Febru- ari 1975sebuah gempa pun meng- hancurkan Kota Haicheng di Provin- siLiaoning Cina.Namun, melalui pengamatan perilaku hewan ini, sekitar 90.000 nyawa dapat disela- matkan. Setahun kemudian, seorang peternak kuda di sekitar Kota Tang- shan, Cina, melaporkan bahwa kuda Kliping Humas Unpad 2010 l

Bencana danPerila - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...bencanadanperilakuabnormalhewan.pdf · cana alam, beberapa peneliti Cina telah melakukan survei mengenai variasi

Embed Size (px)

Citation preview

• Kamis 0 Jumat

Pikiran Rakyato Selasa 0 Rabu

13o Sabtu o Minggu

456 720 21 22o Mar OApr OMei

8 9 10 fiI)23 24 25 26---~~----~----=-----~----OJun 0 Jul 0 Ags

14 1528 29 30 31o Okt .Nov 0Des

12317 18 19OJan OPeb

1227

OSep

Bencana dan Perila"""'-"---~-

Abnormal HewanERBAGAI fenom-ena dan fakta ten-tang perilaku ab-normal hewan se-belum terjadinyagempa tertulis

dalam artikel David Jay Brown yangberjudul Etho-Geological Forecast-ing. Disebutkan bahwa seorang ahligeologi dari California mengklaimdapat memprediksi gempa dengantingkat akurasi 75%melalui penghi-tungan jumlah hewan peliharaanyang hilang, penghitungan ini telahdilakukan selama bertahun-tahun.Akhirnya, dapat disimpulkan bah-

wa angka hilangnya hewan pe-liharaan (anjing dan kucing) akannaik secara signifikan selama duaminggu sebelum gempa. Kesimpu-lan ini terbukti ketika memprediksigempa di Loma Prieta, NorthernCalifornia. Jepang merupakan ne-gara yang sangat akrab dengan gem-pa. Sekitar 80% gempa di Jepangterjadi di tengah lautan. Hal inimenyebabkan terjadinya perilakuabnormal pada ikan. Spesies ikanyang biasa hidup di lautan dinginyang dalam dapat tertangkap olehnelayan di perairan yang dangkaldan hangat beberapa saat sebelumterjadinya gempa.Ikan memiliki sensitivitas tinggi

terhadap variasi medan elektrikyang terjadi sebelum gempa. Sensi-tivitas seperti ini memungkinkan

beberapa hewan untuk dapatmendeteksi gas radon yang dikelu-arkan dari tanah sebelum gempa.George Carayanis dalam artikelnyamenulis bahwa penelitian di Cinatelah mengindikasikan penggunaanperilaku hewan sebagai metode un-tuk memprediksi gempa.Para peneliti telah sukses mem-

prediksi gempa di kota Haichengpada bulan Februari 1975melaluipengamatan perilaku hewan yangabnormal. mar keluar darilubangnya di musim dingin dan ter-lihat pula kemunculan sejumlah be-sar tikus yang berlari tanpa arah.Kejadian ini diakhiri beberapa gem-pa pada akhir Desember 1974. Padabulan Januari 1975, laporan menge-nai perilaku hewan yang abnormaltelah diterima di berbagai tempat diKota Haicheng. Aktivitas ini se-makin intensif pada tiga hari perta-ma di bulan Januari dan telah dila-porkan pula bahwa hewan ternakseperti sapi, babi, kuda, dan anjingtelah memperlihatkan tingkah lakuyang abnormal.Setelah itu, pada tanggal a Febru-

ari 1975 sebuah gempa pun meng-hancurkan Kota Haicheng di Provin-si Liaoning Cina. Namun, melaluipengamatan perilaku hewan ini,sekitar 90.000 nyawa dapat disela-matkan. Setahun kemudian, seorangpeternak kuda di sekitar Kota Tang-shan, Cina, melaporkan bahwa kuda

Kliping Humas Unpad 2010

l

dan keledai mereka tidak maumakan, tetapi ternak tersebut malahmelompat dan menendang hinggakeluar dari kandang.

Setelah diketahui bahwa hewandapat memprediksi terjadinya ben-cana alam, beberapa peneliti Cinatelah melakukan survei mengenaivariasi perilaku hewan sebelum ter-jadinya gempa. Kelompok penelitiyang terdiri atas ahli biologi, geofisi-ka, kimia, meteorologi, dan biofisikaini melakukan survei. Survei itudilakukan di Kota Tangshan dan se-jumlah daerah di sekitarnya yangtelah dilanda gempa pada tahun1976. Setelah mengunjungi bebera-pa tempat dan melakukan wawan-

cara dengan penduduk lokal, peneli-ti ini memperoleh dua ribu kasustentang perilaku abnormal hewanyang terjadi sebelum gempa.

Tsunami besar melanda Aceh, SriLanka, India, dan Thailand padaakhir aooa lalu juga didahului peri-laku tak lazim dari hewan-hewan.Kantor berita Reuters melaporkan,Taman Nasional Yala di Sri Lankatelah dipenuhi mayat manusia,tetapi tidak satu pun ditemukanbangkai-bangkai hewan. Taman Na-sional Yala merupakan rumah bagidua ratus ekor gajah Asia, macan,rosa, danhewan liar lainnya.

Gelombang tsunami yang mener-jang Sri Lanka sama sekali tidak

NET

membunuh hewan-hewan yang ter-dapat di daerah tersebut. Seorangstaf di Taman Nasional Yala men-gatakan, tidak ada gajah yang mati,bahkan tidak ditemukan bangkaihewan kecil seperti kelincisekalipun. Hewan memiliki indrakeenam dan dapat merasakan gejalasuatu bencana.

Di Pantai Khao Lak, Thailan ,ga-jah-gajah tunggang yang sedang di-naiki turis terlihat gelisah dan 'berlarian ke arah bukit. Bebera asaat sebelum datangnya gelombang,gajah ini terus-menerus bersu adan gelisah (agitatecI). Mereka inikembali tenang dan tidak hers arasetelah berada di bukit. Setelah itu,

muncul gelombang tsunami yangmenghantam pantai sejauh satu km.Gajah-gajah yang ditunggangi turisitu pun selamat dan tidak terse tuhgelombang. Gajah ini telah menyela-matkan sejumlah turis asingdarigelombang tsunami.

Sebelum terjadinya gempa bumiyang melanda Cianjur, Tasikmalaya,Garut, dan Sukabumi pada tahunlalu, situs berita dalam negeri mem-beritakan, hewan-hewan di TamanSafari Indonesia (TSI), Bogor me-nunjukkan perilaku aneh. Perilakuaneh itu terlihat sepuluh menit se-belum gempa bumi terjadi. Dil -porkan, empat puluh ekor gajah .tampak histeris, ditunjukkan de-ngan leng-kingan suara keras daribelalainya. Kawanan rosa di TSI ju-ga berlarian sebelum gempa terjadi.Hal yang sama ditunjukkan olehewan lain, seperti monyet. Burung-burung juga beterbangan sebelumgempa terjadi.

Beberapa hari sebelum GunungMerapi meletus pada Selasa (29/10),sejumlah media massa melansir la-poran adanya hewan yang menun-jukkan perilaku tak lazim. Kant rberita Antara melaporkan sekumpu-lan burung elang Jawa (bido) ter-bang meninggalkan kawasan hutansetempat ketika terjadi peningkatanaktivitas Merapi. (M. IkhsanShiddieqy, alumnus Fapet Unpad)***