49
 www.company.com  MANAJEMEN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT Hendy Afifudin Setia (4) Emanuel G. Manek (6) Nantya Paraita Hap!ari ("#)

Bencana Sosial Berbasis Masyarakat

  • Upload
    hendyas

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dadawww

Citation preview

PowerPoint Presentation

MANAJEMEN BENCANABERBASISMASYARAKAT Hendy Afifudin Setia (4)Emanuel G. Manek (6)Nantya Parahita Hapsari (15)

www.company.comOutlineManajemen BencanaManajemen Pra BencanaManajemen Saat BencanaManajemen Pasca BencanaBencana Sosial Berbasis MasyarakatStudi Kasuswww.company.comPengertianMenurut UU No. 24/2007 BencanaBencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.www.company.com2. Bencana SosialBencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.

www.company.com3. Konflik Konflik adalah pertentangan fisik antara dua pihak atau lebih yang menyebabkan hilangnya hak kelompok masyarakat, timbulnya rasa takut, terancamnya keamanan dan ketentraman, terganggunya keselamatan atau martabat, hilangnya aset dan terganggunya keseimbangan kehidupan masyarakat.www.company.comManajemen Bencanawww.company.comAda 3 Aspek Mendasar dalam Manajemen Bencana:

www.company.com

SIKLUS BENCANAwww.company.com1. Pra BencanaManajemen pra bencana merupakan usaha untuk mengurangi dan menghindari tingkat ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia, potensi kerugian fisik dan ekonomi serta kerusakan infrastruktur.

Pengaturan upaya penanggulangan bencana dengan penekanan pada faktor-faktor yang mengurangi risiko secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruhwww.company.comFase-fase Sebelum Bencana:www.company.comMenurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008, Upaya Pengurangan Risiko Bencana Antara Lain Adalah:

Pengenalan dan pemantauan risiko bencana.Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana.Peningkatan komitmen terhadap pelaku penanggulangan bencana.Penerapan upaya fisik, non fisik dan pengaturan penanggulangan bencana.

www.company.comProgram - program Penanggulangan Bencana 5. Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas/Masyarakat (PRBBK)4. Kearifan Lokal3. Sistem Pendidikan2. Penguatan Sistem Peringatan Dini1. Kebijakan dan Perencanaan Pemerintahwww.company.com2. Saat BencanaPengaturan upaya penanggulangan bencana dengan penekanan pada faktor-faktor pengurangan jumlah kerugian dan korban serta penanganan pengungsi secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruh pada saat terjadinya bencana. Kegiatannya adalah:Tanggap Daruratwww.company.comTanggap Darurat BencanaSerangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul terjadinya suatu peristiwa bencana, termasuk penilaian kerusakan, kebutuhan (damage and needs assessment), penyaluran bantuan darurat, upaya pertolongan, dan pembersihan lokasi bencanawww.company.comwww.company.com3. Pasca BencanaSebuah kegiatan untuk perbaikan kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semulaPada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilaksanakan harus memenuhi kaidah-kaidah kebencanaan serta tidak hanya melakukan rehabilitasi fisik saja, tetapi juga perlu diperhatikan juga rehabilitasi psikis yang terjadi seperti ketakutan, trauma atau depresi.www.company.comRehabilitasiMenurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.www.company.comKegiatan Rehabilitaswww.company.comwww.company.comRekonstruksiPembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

www.company.comKegiatan Rekontruksiwww.company.comKONFLIK SOSIALTahap konflik Sebelum memasuki bagian dari pencegahan konflik, sebaiknya mengerti tentang beberapa tahap dalam konflik sosial 1.Sebelum konflik - Periode dimana rasa ketidaksesuaian antara dua pihak atau lebih yang memicumunculnya konflik. Mungkin salah satu pihak telah mengetahui adanya persoalan tetapi karena ingin menghindari bentrokan akhirnya tidak diselesaikan. Atau kedua belah pihak memang sengaja atau tidak sengaja meredam perasaan masing-masing (konflik laten).

www.company.com2.Konfrontasi Pada tahap ini konflik mulai terbuka.Pihak-pihak yang mempunyai masalah dan pendukungnya mulai melakukan aksi saling menantang.Masing-masing pihak mungkin telah mengumpulkan kekuatan dan mungkin telah mencari sekutu dengan harapan bisa memenangkan konfrontasi.Keadaan menjadi sangat tegang, masing-masing pihak siap untuk berkonfrontasi.

www.company.com3.Krisis Ini merupakan puncak konflik, ketika tindakan kekerasan antara kedua pihak terjadi. Dalam konflik yang berskala besar bisa seperti perang yang akhirnya memakan korban.Sangat sulit untuk mengadakan perundingan pada tahap ini.Komunikasi antara pihak-pihak yang berselisih mungkin terputus.Pernyataan-pernyataan yang keluar cenderung saling menuduh dan menentang

www.company.com

4. Pasca Krisis

Setelah puncak konflik berlalu, situasi membaik dan ketegangan berkurang. Pihakyang terlibat konflik telah berdamai.Namun seringkali masalah utama belum selesai hingga adakemungkinan krisis muncul kembali.Satu pihak mungkin menaklukan pihak lainnya, atau melakukan gencata senjata (jika perang).Turun tangannya pihak berwenang mungkin dapat menurunkan tingkat ketegangan dan menghentikan pertikaian.

www.company.com

5. Pemulihan dan Pembangunan Kembali

Setelah perselisihan konflik diselesaikan dan tidak ada lagi potensi konflik yang muncul, maka saatnya untuk membangun kembali hubungan diantara pihak yang terlibat. Fokuskan pada upaya interaksi positif dan membangun kerjasama jangka panjang

www.company.comBentuk konflik sosial dengan kekerasan

Perkelahian antar perseorangan, kelompok dan masyarakat Pembantaian oleh satu masyarakat pada masyarakat lainnya Perusakan bangunan fisik secara sengaja

www.company.comPenyebab KonflikKetidakseimbangan atau ketidakadilan dalam hal ekonomi, politik, sosial, hukum, budayadan agama Perebutan kepentingan sumber daya alam Kecemburuan perseorangan atau kelompok Ketersinggungan perseorangan atau kelompok

www.company.comDampak Korban jiwa, luka-luka Bangunan rusak Hancurnya sarana umum Trauma sosial Kesulitan ekonomi Hancurnya kepercayaan dan kerjasama antar kelompok Pemisahan masyarakat berdasarkan SARA (Suku-Agama-Ras-Antar golongan)

www.company.comTindakan kesiapsiagaan

Memahami dan menghargai pendapat orang lain, memahami permasalahan dan mencari jalan keluarnya. Membina komunikasi yang baik dan terbuka, membentuk forum antar agama, politik dan adat. Memperkuat rasa persatuan dan menegakkan hukum. Mengadakan kegiatan sosial bersama seperti pertandingan olahraga,

www.company.comTindakan saat terjadi konflik

Jangan mudah percaya pada isu atau gosip yang tidak jelas sumbernya. Mintalah keterangan yang pasti dari pihak yang berwenang. Hindari kerumunan orang yang tidak jelas maksud dan tujuannya. Kerumunan massal biasanya sangat mudah dihasut untuk membuat kerusuhan. Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan, serahkan kepada pihak yang berwajibuntuk menyelesaikannya, minta bantuan pihak lain sebagai penengah dalam perundingan. Jika merasa terancam, segera minta bantuan pada pihak Kepolisian.

www.company.comTindakan setelah konflik terjadi Melalui perundingan biasanya situasi bisa diredam dankemungkinan hubungan bisa menjadi normal kembali. Namun,jika masalah yang menjadi penyebab tidak diselesaikandengan baik, konflik akan tetap ada. Catatan: Konflikbesar kemungkinan berasal Makalah Mitigasi dan Analisa Resiko Bencana dari masalah kecil yang tidakterselesaikan. Selesaikan langsung masalah yang timbuldengan berunding sebelum masalahnya menjadi lebih besar. www.company.comLangkah-langkah penyelesaian

Pada intinya penyelesaian konflik merupakan tanggungjawabdan kerjasama antar seluruh pihak yang terkait yaitu masyarakat, organisasi dan pemerintah. Untuk itu perlu dilakukan beberapa langkah penyelesaian dengan menentukan langkah yang akan diambil dan pihak yang melaksanakan. www.company.comStudi Kasus: GAM di aceh dan OPM di papuaPengalaman konflik di Aceh, gerakan separatis bersenjata yang dilakukan oleh GAM di Aceh dan OPM di Papua cenderung meningkat. Kelompok separatis tersebut bahkan mengembangkan basis-basis di luar negeri untuk mendapat simpati dan dukungan dari negara lain. Sementara itu, tindakan destruktif berupa kejahatan dan kekerasan yang dilakukan kelompok separatis tersebut meningkat cukup tajam terutama yang terjadi di Aceh. www.company.comAkibatnyamenimbulkan keresahan dan ketakutan bagi masyarakat, bahkan meyebabkan gelombang pengungsian dalam jumlah besar. Ancaman dari kelompok separatis bersenjata sesungguhnya merupakan urusan dalam negeri Indonesia, sehingga akan diselesaikan dengan cara-cara bangsa Indonesia dan dengan memperhatikan hak asasi manusia sebagai nilai-nilai universal yang harus dijunjung.

www.company.comundang undang Nomor 3 tahun 2002menugaskan TNI untuk mengatasi ancaman separatis bersenjata, walaupun kemudian pemerintah berupaya menempuh penyelesaian secara damai dan dialog. Guna penyelesaian konflik di kedua wilayah tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah bersangkutan dengan memberikan otonomi khusus di provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Papua, serta meningkatkan pembangunan di daerah. Proses operasi militer dilakukan bila upaya diplomasi sudah tidak dihormati lagi oleh kedua belah pihak.www.company.comPenyebab GAM dan OPMRadikalisme di Indonesia pada umumnya bersumber dari masalah ideologi dan politik. Akibat fanatisme berlebihan dalam mempertahankan ideologi masing-masing dan belum adanya kematangan berpolitik mendorong para penggerak dan pengikutnya melakukan tindakan radikal yang dapat mengancam stabilitas nasional. Sudah terdapat evaluasi diri bagi pembuat kebijakan hankamneg bahwa penggunaan kekuasaan otoriter di masa lalu beberapa diantaranya mampu meredam kelompok kelompok radikal, sehingga tidak dapat berkembang pesat. Sedangkan era Reformasi cenderung memberi peluang kebebasan yang berlebihan maka muncul kembali gerakan radikal yang memperjuangkan kepentingan dan keinginannya yang bertentangan dengan kepentingan nasionalwww.company.comKarena itu diperlukan suatu sistem deteksi dini yang lebih sesuai dengan efek-efek Reformasi pasca 1998. Sistem deteksi dini (early warning system) menilai bahwa aksi-aksi demonstrasi massa yang berubah menjadi gerakan anarkhis, perusakan beberapa fasilitas umum, provokasi-provokasi yang kemudian menimbulkan konflik berkepanjangan, peledakan bom di berbagai tempatwww.company.comInstruksi Presiden No. 1 Tahun 2002tentang Peningkatan Langkah Komprehensif Dalam Rangka Percepatan Penyelesaian Masalah Aceh. Dalam Inpres No. 1 Tahun 2002, pendekatan comprehensive adalah pendekatan secara politik, ekonomi, sosial, hukum, ketertiban masyarakat, keamanan, komunikasi dan informasi Berdasarkan pendekatan ini, maka beberapa Menteri/Departemen yang terlibat di dalamnya adalah : Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan,Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,Panglima Tentara Nasional,Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia,Gubernur Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam.

www.company.comInpres No. 4 Tahun 2001 tentang Langkah-Langkah Strategis Penyelesaian Konflik Aceh.Inpres No. 7 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Kebijakan Nasional dan Strategis Percepatan Pembangunan di Kawasan Timur IndonesiaInpres No. 1tahun 2003 tentang Percepatan Pelaksanaan UU No. 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, Irian Jaya Tengah, dan beberapa Kabupaten baru di Provinsi tersebut.

www.company.compentingnya sistem monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaannya, sehingga menyebabkan pencapaian sasaran program yang kurang berdayaguna dan berhasilguna. Melalui monitoring akan diperoleh informasi dan data yang dapat dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut dapat dilakukan evaluasi, dan selanjutnya dari hasil evaluasi akan dapat ditetapkan apakah program/proyek yang dijalankan sudah tepat sasaran atau perlu diperbaiki atau disempurnakan, sehingga dapat diketahui bahwa program yang dijalankan memang tepat sasaran dalam penanganan konflik secara terpadu dan menyeluruhwww.company.comTabel Penanganan bencana sosial (Konflik)

www.company.com

www.company.com

www.company.com

www.company.com

www.company.com

www.company.comJadi manajemen bencana berbasis masyarakat merupakan serangkaian aktivitas masyarakat (komunitas) pada saat sebelum, saat dan setelah bencana terjadi untuk mengurangi jumlah korban baik jiwa, kerusakan sarana/prasarana dan terganggunya peri kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup dengan mengandalkan sumber dan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat. Manajemen bencana berbasis komunitas ini merupakan upaya bersama antara masyarakat, LSM, swasta dan Pemerintah. Pembangunan kemampuan penanggulangan bencana ditekankan pada peningkatan kemampuan masyarakat khususnya masyarakat pada kawasan rawan bencana , agar secara dini menekan bahaya tersebut.

www.company.comTERIMA KASIH ^_^www.company.com