27
EDISI APRIL 2011 “One Team, One Spirit, One Goal…..To be The Number One” Dinas Perindag Prov.Jateng Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 Alamat Web Site : http://dinperindag.jatengprov.go.id E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

e-Paper Bulan April 2011. © 2011. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Website : http://dinperindag.jatengprov.go.id | Email : [email protected] | Twitter : @dinperindag | Facebook : https://www.facebook.com/dinperindagprov

Citation preview

Page 1: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

“One Team, One Spirit, One Goal…..To be The Number One”

Dinas Perindag Prov.Jateng Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

Alamat Web Site : http://dinperindag.jatengprov.go.id

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

Page 2: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG

Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas

2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Didi Saptawibawa

Sekretaris : Siti chiswati

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima

Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata

: 3. Teguh Prihadi

: 4. Listyati PR

: 5. Kumarsi

: 6. Subandi

: 7. Faria Suryani

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito

2. Febriyan Nurul Santoso

Sekretariat

Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin

3. Nugroho

4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

SEKAPUR SIRIH

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Pemulihan (recovery)

pascabencana di Jepang

bakal menjadi peluang

ekspor Jateng, mengingat

Negeri Matahari Terbit itu,

membutuhkan banyak

pasokan barang untuk

memenuhi kebutuhan

masyarakat, setelah

sebelumnya beberapa

wilayahnya rusak. Dua

sampai tiga bulan mendatang Jepang kemungkinan

sudah mulai recovery. Pada saat itu, mereka

membutuhkan banyak pasokan barang

perlengkapan dari Jateng, termasuk kerajinan, salah

satu produk buatan Jateng yang sangat dibutuhkan

Jepang pada masa recovery adalah furnitur dan

kayu olahan untuk lantai (flooring) rumah, dan

peralatan rumah tangga yang selama ini cukup

banyak diimpor Negeri Sakura itu.

“Sekarang permasalahnya, bagaimana kita

mengambil peluang itu lebih cepat dari negera-

negara tetangga pesaing, seperti Vietnam, Thailand

dan Malaysia,” .

Disisi lain Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan

Kerajinan Indonesia (Asmindo) Jateng Anggoro

Ratmadiputro mengatakan bencana di Jepang tidak

akan berpengaruh terhadap ekspor mebel Jateng,

mengingat fokus ekspor selama ini ditujukan ke

pasar Eropa dan Amerika.

“Pengaruh tidak banyak, dan pasar ekspor utama

ke Amerika dan Eropa, Jepang hanya sekitar 5%-

10% dari total nilai ekspor kayu dan barang dari

kayu yang sebesar US$529,82 juta pada 2010.

Kalaupun ada penurunan sampai 50%, jumlahnya

tetap tidak signifikan,”

Page 3: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

Jepang selama ini lebih meminati desain mebel

yang simpel, minimalis dan buatan pabrik, sebab

rumah penduduk negara kepulauan itu memang

sengaja dibuat sederhana tanpa banyak interior.

“Nah, desain mebel yang simpel dan minimalis itu

sebagian besar ada di Surabaya dan Jabodetabek.

Adapun mebel Jateng lebih bersifat handmade,

menggunakan kayu solid dan berukuran besar

karena ditujukan untuk Eropa dan AS yang

sebagian besar rumah warganya luas,”

Ekspor Tak Terganggu

Secara keseluruhan ekspor Jateng ke Jepang belum

mengalami gangguan sejak negara itu diguncang

gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu.

“Saya sudah kontak ke beberapa pengusaha. Sejauh

ini belum ada keluhan. Ekspor tetap bisa berjalan

karena pelabuhan di wilayah selatan Jepang tetap

bisa beroperasi. Pelabuhan yang rusak itu kan ada

di sebelah utara,”

Jepang selama ini menjadi salah satu pasar

tradisional ekspor Jateng yang berada di urutan

kedua setelah Amerika Serikat (AS), dengan nilai

ekspor selama 2010 mencapai US$222,43 juta atau

5,75% dari total nilai ekspor Jateng ke berbagai

negara.

Komoditas yang diekspor, di antaranya produk tekstil, furnitur, hasil kerajinan tangan

(handicraft), produk perikanan dan sayur-mayur.

Namun, pihaknya tidak memungkiri jika sejumlah industri manufaktur di Jateng mulai kesulitan memperoleh pasokan suku cadang dari Jepang, karena adanya hambatan pengiriman setelah sejumlah pelabuhan di pesisir timur Jepang kesulitan memperoleh pasokan listrik.

“Impor ini yang agak terhambat karena kita kan mengimpor juga dari Jepang. Mungkin

ada keterlambatan karena pabrik di sana pasokan listriknya terganggu,”.

.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, Maret 2011.

Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

Page 4: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

TAJUK RENCANA

ROKOK, DALAM KEPRIHATINAN?

Rokok, merupakan suatu kebanggaan yang

perlu dipertahankan karena merupakan usaha turun

temurun yang diwariskan nenek moyang. Namun

demikian, separuh kebanggaan itu mulai hilang

dengan keberadaan rokok yang selama ini sangat

ditentang oleh berbagai kalangan. Di satu sisi,

rokok merusak kesehatan dan perlu dibatasi.

Namun, di sisi lain, ada tanggung jawab

pemerintah yang harus dipenuhi, yaitu

mengamankan penerimaan cukai yang cukup besar

sekitar Rp. 70 Milyar / tahun, di samping itu

industry rokok telah berdiri lama dan menjadi

sumber penghidupan yang butuh jalan keluar jika

harus ditutup.

Industri hasil tembakau merupakan salah

satu dari 10 industri prioritas. Prospek IHT di masa

mendatang cukup baik seiring dengan peningkatan

pendapatan masyarakat dari tahun ke tahun, yang

merefleksikan peningkatan daya beli. Di samping

itu, sumber daya alam, tenaga kerja dan mesin

yang tersedia dalam jumlah cukup serta konsumsi

rokok yang menunjukkan kecenderungan

meningkat dari waktu ke waktu.

Hambatan pengembangan IHT dipengaruhi

oleh Framework Convention on Tobacco Control

(FCTC) sebagai pengendali untuk pembatasan

konsumsi produk tembakau dunia. RUU

pengendalian dampak produk tembakau pada

kesehatan, saat ini sedang dibahas DPR RI. RUU

tersebut sangat memberatkan petani dan

industry tembakau. Regulasi pemerintah daerah

juga mempersempit ruang gerak, sebagai contoh

Perda DKI no. 2 th 2005 tentang pengendalian

pencemaran udara. Hal tersebut juga akan

diterapkan di kota lain seperti Depok, Cirebon dan

Surabaya.

Kuncinya ada pada Roadmap 2020 Industri

Rokok. Dalam rencana kerja pemerintah, dan

disepakati oleh industri rokok, ada gambaran

pembatasan produksi rokok maksimal 260 milyar

batang / th. Saat ini tahun 2010, jumlah produksi

rokok sudah mencapai maksimal 240 milyar batang

/ th. Harapan ke depan , orientasi kebijakan

pemerintah tetap mengacu pada aspek kesehatan

dan perlu keseimbangan antara pendapatan Negara

dan penyerapan tenaga kerja. Pemanfaatan dana

bagi hasil cukai tembakau telah diatur dalam UU

Nomor : 39 tahun 2007. Implikasi dari kebijakan

Roadmap Industri hasil tembakau, diharapkan

dapat diaplikasikan melalui pemanfaatan dana bagi

hasil cukai tembakau. Peraturan terkait untuk

pemanfaatan DBHCHT telah ditetapkan sesuai

dengan Permenkeu no. 20 th 2009. Namun

demikian, pengelolaan DBHCHT harus lebih bijak

dan cerdas serta secara langsung menyentuh

masyarakat luas. Sesuai dengan roadmap IHT, ke

depan pabrikan rokok mendahulukan kesehatan.

Pabrik rokok dapat mengandalkan rokok SKM

Page 5: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

(Sigaret Kretek Mesin) dengan jenis mild yang

ringan kadar tar dan nikotinnya. Sementara SKT

(sigaret kretek tangan) hendaknya mulai berkurang.

Dengan demikian , eksistensi IKM rokok terkait

dengan produksi SKT yang dihasilkan, dapat

dipastikan akan berkurang.

Dampak pengangguran hendaknya sudah

dipikirkan penyelesaiannya sejak dini. Oleh

karenanya pemanfaatan DBHCHT yang

diprioritaskan saat ini antara lain Alih profesi bagi

tenaga kerja IHT sesuai dengan edaran Menteri

keuangan no. 151/ 2010.

Mampukah dilemma permasalahan

kepahitan dan kemanisan rokok dapat

diselesaikan? Keprihatinan akan keseimbangan dan

orientasi ke depan hendaknya menjadi pemikiran

kita bersama dan itu merupakan PR kita bersama.

EDISI MARET 2011

Page 6: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

ANALISA HARGA KEPOKMAS BULAN APRIL 2011 DAN PREDIKSI BULAN DEPAN

No. Nama Barang Sat Harga Harga Harga Harga Perubahan

Rata2 Rata-2 Rata-2 Rata-2 Rp %

MG.V Feb MG.I Maret MG.II Maret MG.III Maret

1 BERAS

- Cisadane II kg 6,700 6,700 6,740 6,740 - -

- IR 64 (I) kg 6,400 6,400 6,420 6,400 (20) (0.31)

2 GULA PASIR

- Impor kg - - - - - -

- DN (kw medium) kg 9,910 9,920 9,907 9,864 (43) (0.43)

3 MINYAK GORENG

- Bimoli botol 620cc/bt 9,320 9,320 9,360 9,360 - -

- Bimoli botol 1 liter 13,500 13,667 13,703 13,720 17 0.12

- Tanpa Merk. kg 9,110 9,247 9,173 9,260 87 0,95

4 DAGING

- Daging Sapi Murni. kg 59,200 59,200 59,200 59,200 - -

- Daging Ayam Broiler kg 22,200 22,033 21,067 20,760 (307) (1.46)

- Daging Ayam Kampung kg 45,400 45,400 45,400 42,360

(3,040)

(6.70)

5 TELUR

- Telur Ayam Ras. kg 13,770 13,463 12,873 12,572 (301) (2.34)

- Telur Ayam Kampung. kg 27,400 27,400 27,400 27,400 - -

6 SUSU

Kental Manis

- Merk Bendera 397gr/kl 8,660 8,760 8,753 8,720 (33) (0.38)

- Merk Indomilk. 390gr/kl 7,560 7,660 7,660 7,660 - -

Susu Bubuk

- Merk Bendera 400gr/kl 25,800 25,800 26,000 26,000 - -

- Merk Dancow 400gr/kl 26,000 26,000 26,000 26,000 - -

Page 7: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

7 JAGUNG PIPILAN KERING kg 3,340 3,340 3,360 3,600

-

-

8 GARAM BERYODIUM

- Bata 1/buah 480 480 480 480

-

-

- Halus/hancur 250gr 640 640 640 680

40

6.25

9 TEPUNG TERIGU

- Segitiga Biru (kw medium) kg 6,900 6,955 6,900 6,900

-

-

10 KACANG KEDELAI

- Ex .Impor. kg 6,500 6,521 6,458 6,450 (8)

(0.12)

- Lokal kg 7,000 7,017 7,000 7,000 - -

11 MIE INSTANT bungkus 1,360 1,360 1,360 1,360 - -

12 CABE MERAH BESAR

- Keriting kg 14,300 11,617 10,117 9,380 (737)

(7.28)

- Biasa kg 14,200 12,500 11,100 11,460 360 3.24

- Rawit Merah kg 48,000 46,333 37,233 32,200

(5,033)

(13.52)

- Rawit Hijau kg 19,200 16,700 14,667 12,760

(1,907)

(13.00)

13 BAWANG MERAH kg 12,000 11,150 10,117 9,940 (177) (1.75)

14 BAWANG PUTIH kg 24,150 24,183 24,167 24,120

(47)

(0.19)

15 IKAN ASIN TERI kg 32,000 23,167 33,000 33,000 - -

16 KACANG HIJAU kg 16,600 16,533 16,200 16,200 - -

17 KACANG TANAH kg 15,300 15,350 15,400 15,220

(180)

(1.17)

18 KETELA POHON kg 1,500 1,500 1,500 1,500

-

-

19 Elpiji / Gas 3 kg 14,000 14,000 14,000 14,000

-

-

20 SEMEN GRESIK 40kg/zk 42,600 42,600 42,600 42,600

-

-

SEMEN NUSANTARA 40kg/zk 42,200 42,200 42,200 42,200 - -

SEMEN TIGA RODA 40kg/zk 42,750 42,750 42,750 42,750 - -

Sumber : Pantauan di Pasar Tradisional Kota Semarang - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jateng

Page 8: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

HARGA KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT CENDERUNG MENURUN

Harga kebutuhan bahan pokok (sembako) di

sejumlah pasar tradisional Kota Semarang, Jawa

Tengah, hingga April 2011 diperkirakan masih

stabil dan mampu mencukupi kebutuhan warga.

"Saat ini, beberapa daerah pemasok hasil pertanian

mengalami masa panen sehingga kami

memperkirakan kebutuhan pokok akan stabil

hingga Mei mendatang

Karena setelah mengalami deflasi pada

bulan Maret 2011, memasuki bulan April 2011

harga–harga kebutuhan pokok masyarakat juga

masih mengalami penurunan diantaranya adalah

gula pasir turun 0,43%, daging ayam broiler turun

1,46%, daging ayam kampung turun 6,70%, telur

ayam ras turun 2,34%, cabe merah keriting turun

7,28%, cabai rawit merah turun 13,52%, cabe

rawit hijau turun 13,00% dan kacang tanah turun

1,17%.

Penurunan harga gula dikarenakan imbas

dari penurunan harga gula dunia dan selain itu stok

gula didalam negeri dinilai masih mencukupi

sampai musim giling Mei mendatang.

"Sedangkan penurunan harga cabai karena saat ini

petani cabai panen sehingga pasokan berlimpah,

sedangkan permintaan masih normal.

Namun demikian khususnya komoditi beras perlu

diwaspadai karena sejak awal bulan April 2011

harga beras mulai ada kecenderungan naik, hal ini

dipengaruhi oleh semakin menipisnya pasokan

beras dipasaran seiring berakhirnya panen raya.

Page 9: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

GEMPA TSUNAMI DI JEPANG; PENGARUHNYA BAGI EKSPORTIR JAWA TENGAH

Bencana Tsunami di Jepang yang terjadi pada

tanggal 11 Maret 2011 menyisakan kesedihan

bagi masyarakat Jepang khususnya yang berada

di Sendai Miyagi banyak infrastruktur yang

hancur dan memerlukan rekontruksi /

pemulihan. Disamping menimbulkan

permasalahan di dalam negeri Jepang, bencana

ini menimbulkan kecemasan bagi negara mitra

dagang Jepang terutama negara yang

mempunyai tergantung barang impor dari

Jepang, Indonesia merupakan pengimpor besar

untuk produk automotif dan suku cadang

mesin industri yang produksinya berpusat di

Sendai Miyagi sehingga timbul kekawatiran

akan stok suku cadang terutama untuk mesin-

mesin industri TPT. Selain sebagai negara

pengimpor, Jepang merupakan negara tujuan

ekspor ke 2 setelah Amerika Serikat, dalam

waktu dekat ekspor Indonesia ke Jepang pasti

akan terpengaruh walaupun tidak terlalu

signifikan, terjadi perubahan rute ekspor

Indonesia ke Jepang yang sebelumnya

pelabuhan bongkarnya di Tokyo di pindah ke

Nagoya yang tentunya akan berdampak pada

adanya tambahan biaya pengapalan. Transaksi

impor yang perlu diwaspadai oleh Indonesia

khususnya Jawa Tengah adalah impor untuk

bahan makanan karena tsunami yang terjadi

telah merusak reator nuklir yang berakibat

terjadinya radiasi disekitar reaktor nuklir

tersebut dan produk makanan tersebut

dikawatirkan mengalami radiasi, untuk itu

peritel impor diminta untuk menghentikan

impor bahan makanan.

Kegiatan ekspor impor Indonesia - Jepang

semakin meningkat setelah kedua negara

menandatangani kesepakatan kerjasama dalam

Indoneesia Jepang Economic Partnership

Agreement (IJ-EPA) pada 1 Juni 2008 yang

merupakan perjanjian bilateral untuk saling

memberikan kemudahan dalam transaksi

ekspor impor. Kerjasama ini terdiri dari 3 pilar

antara lain Fasilitasi Perdagangan dan

Investasi : Kerjasama di bidang bea cukai,

pelabuhan dan jasa-jasa perdagangan serta

standar; Upaya bersama untuk memperbaiki

iklim investasi dan meningkatkan tingkat

kepercayaan bagi investor Jepang.

Liberalisasi: mengurangi hambatan

perdagangan dan investasi (bea masuk,

kepastian hukum). Kerjasama “Capacity

Building”: kesepakatan kerjasama dengan

Jepang untuk memperkuat daya saing Indonesia

agar dapat memanfaatkan secara optimal

peluang dari IJ-EPA.

Kepentingan Indonesia :

EPA dengan Jepang merupakan perjanjian

bilateral yang pertama bagi Indonesia.

Page 10: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

Jepang adalah mitra dagang dan investor

utama buat Indonesia dan Indonesia adalah

penerima ODA (Official Development

Assistance) Jepang terbesar.

Jepang merupakan pasar tujuan ekspor yang

utama dan menyerap sekitar 20% dari

ekspor Indonesia dan merupakan sumber

impor kedua bagi Indonesia (13%).

EPA dengan Jepang konsisten &

komplementer dengan komitmen &

perjanjian perdagangan lain : WTO tetap

prioritas dalam konteks negosiasi putaran

pembangunan Doha; Regional ASEAN,

ASEAN +1 (RRT, Korea, sedang negosiasi

dengan Jepang, India, Australia-NZ); dan

Bilateral.

EPA konsisten dengan program reformasi

dalam negeri : strategi ofensif untuk meraih

pasar bagi produk ekspor dan meningkatkan

investasi, strategi defensif untuk

melindungi yang belum siap (i.e. jangka

waktu yang lebih lama atau tidak masuk

dalam komitmen).

Kepentingan Jepang :

Indonesia merupakan negara Anggota

ASEAN yang secara ekonomi, politik dan

geografis adalah penting dan strategis.

Indonesia masih merupakan negara utama

tujuan investasi Jepang

Prioritas kepentingan bagi Indonesia antara lain

: peningkatan akses pasar barang (ekspor

produk industri, pertanian, kehutanan,

perikanan); peningkatan akses pasar jasa (a.l.

nurses, care-givers); peningkatan investasi

Jepang ke Indonesia dan kegiatan bisnis kedua-

belah pihak; perkuatan daya saing Indonesia :

melalui kerjasama dalam peningkatan kapasitas

untuk memperkuat daya saing Indonesia,

sedangkan bagi Jepang prioritas kepentingan

adalah adanya jaminan pasokan bahan

baku/penolong kebutuhan industri Jepang di

Indonesia dan transparansi dan kepastian

hukum untuk investasi & kegiatan bisnis

Jepang, termasuk untuk perusahaan-

perusahaan yang sudah ada.

Tahun 2010 nilai eskspor Jawa Tengah ke

Jepang mengalami kenaikan sebesar 34,45

persen dibandingkan tahun 2009, atau sebesar

US $ 57,244,179 dimana ekspor Jawa Tengah

ke Jepang tahun 2010 sebesar US $

222,432,468 dan 2009 sebesar US $

165,188,289, sedangkan impor Jawa Tengah

dari Jepang meningkat sangat tajam sebesar

236,45 persen atau US $ 447,061,154 bila

dibandingkan tahun 2009. Dengan melihat nilai

impor yang tinggi maka neraca perdagangan

Jawa Tengah terhadap Jepang mengalami

minus / negative sebesar US $ 413,751,773,

besarnya kenaikan impor Jawa Tengah dari

Jepang perlu mendapakan perhatian serius

karena apabila barang impor tersebut

merupakan barang konsumsi maka

Page 11: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

dikawatirkan akan menghancurkan industry

dalam negeri khususnya Jawa Tengah. Namun

bila dicermati kenaikan impor Jawa Tengah

dari Jepang bukan disebabkan oleh naiknya

impor barang konsumsi tetapi barang – barang

penolong dan mesin terutama untuk

memenuhi kebutuhan proyek Pembangkit

Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B di

Kabupaten Jepara dimana Jepang merupakan

negara donor bagi proyek tersebut. Ekspor

Jawa Tengah ke Jepang didominasi oleh produk

kayu olahan sebesar 26 persen dari total ekspor,

terdiri dari bahan untuk membuat bangunan

seperti kayu lapis, lantai kayu, daun pintu dan

jendela , untuk komoditi plastik sebeesar 18

persen terdiri dari antara lain tempat kosmetik

dan kantong/ karung plastik, komoditi benang

sebesar 11 persen terdiri benang dari kapas dan

serat sintentik , untuk furniture sebesar 9

persen terdiri dari perabot rumah tangga, diikuti

komoditi lain seperti tekstil , garment udang

dan kopi.

Tiga bulan setelah bencana tsunami, komoditi

tersebut merupakan komoditi yang sangat

dibutuhkan dalam proses rekontruksi / pemulihan

Jepang dari bencana tsunami , Jepang sangat

membutuhkan bahan bahan untuk membangun

sarana dan prasarana yang rusak.

Kayu lapis, lantai kayu, dan daun pintu / jendela

merupakan bahan yang akan dibutuhkan dalam

jumlah yang besar hal ini merupakan peluang pasar

dan merupakan berkah bagi eksportir produk

tersebut, tinggal bagaimana eksportir produk kayu

olahan mempersiapkan bahan baku dan

memproduksi produk tersebut dengan kualitas yang

prima karena dalam kondisi apapun Jepang sangat

komitment terhadap kualitas produk.

Lima sampai enam bulan setelah bencana giliran

furniture akan mengalami lonjakan permintaan

yang tinggi untuk mengisi rumah, komplek

perkantoran dan sentra industry yang telah selesai

dibangun, peluang ini diharapkan dapat

dimanfaatkan oleh eksportir furniture Jawa Tengah

yang sudah memasok furniture ke Jepang.

Diperlukan informasi pasar Jepang pasca bencana

tsunami yang valid, apa saja yang dibutuhkan,

berapa volume yang dibutuhkan dan hambatan apa

yang ada untuk memasuki pasar Jepang, tentunya

ini merupakan tugas pemerintah dan asosiasi

usaha.

Page 12: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

PROFIL AROFAH ELECTRONIC KUDUS

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Berawal dari ide Bapak Mu’arif untuk

membuka toko elektronik dengan nama Arofah

Electronik pada tahun 1985 kemudian pada

tahun 1988 mulai tertarik untuk membuat box

speaker dan speaker pasive yang dijual di toko

milik sendiri. Karena respon dari konsumen

sangat baik, sehingga pada tahun 1989 produk

box speaker dan speaker pasive mulai

dipasarkan ke Pati dan Jepara. Karena

perkembangan usaha yang sangat baik, sejak

tahun 1992 perusahaan yang kemudian diberi

nama UD. AROFAH mulai ditangani dengan

manajemen yang lebih baik dan pemasarannya

semakin luas meliputi Jawa Tengah, Jogjakarta

dan Jawa Timur.

Pada tahun 1998 UD. AROFAH mulai

mengembangkan usaha dengan memproduksi

speaker aktive dan pada tahun 2002

mendaftarkan merk“ PROFOTEX” sebagai

merk produknya. Hingga saat ini, pemasaran

produk – produk UD. AROFAH sudah sampai

wilayah Sumatra, Bali dan Kalimantan. Jumlah

tenaga kerja yang dimiliki sampai saat ini

adalah sebanyak 130 orang dan rata – rata

kapasitas produksi perusahaan adalah

sebanyak 6.000 set speaker aktive per tahun.

B. Biodata Pemilik

Nama : Mu’arif

Tempat dan Tanggal lahir : Kudus, 21 April

1963

Alamat : Gribig RT. 03 RW. 04, Gebog

Pendidikan terakhir : SLTA ( Madrasah

Aliyah )

Nama perusahaan : UD. AROFAH

Alamat Perusahaan : Jl. Prambatan –

Sudimoro Km. 2,

Desa Gribig RT.03

RW.04 No. 30,

Kecamatan

Gebog, Kabupaten

Kudus

Page 13: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

C. Proses Produksi.

LOKASI PENGGERGAJIAN

Proses pembuatan box speaker dengan berbagai mesin yang handal dan menghasilkan produk berkualitas

DIVISI ROUTER DAN PENGEBORAN

Mesin router dengan sistem hidrolis Mesin bor dengan sistem multi bor

Page 14: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

PROSES ASSEMBLING

Sistem perakitan box yang dikerjakan dengan semi manual oleh tenaga professional yang mampu menghasilkan produk sesuai strandar nasional

HASIL PRODUKSI

Produk yang telah selesai diproduksi dan siap untuk dikemas dan dipasarkan

Page 15: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

C. Contoh Produk

Page 16: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

PEREDARAN GULA RAFINASI SANGAT MUNGKIN BEREDAR DI PASAR

Gula selain dikonsumsi langsung juga

digunakan sebagai bahan baku untuk industri

makanan/minuman. Pada saat ini pabrik-pabrik

gula hanya mampu menghasilkan gula kualitas

GKP (gula kristal putih) yang dikonsumsi

langsung. Gula SHS (Superior High Sugar) masih

belum memenuhi syarat untuk digunakan sebagai

bahan baku industri makanan, karena industri

makanan membutuhkan kualitas gula yang lebih

baik yang diperoleh dari gula rafinasi. Kata rafinasi

diambil dari kata refinery yang artinya menyuling,

menyaring, membersihkan. Jadi bisa dikatakan

bahwa gula rafinasi adalah gula yang mempunyai

kualitas kemurnian yang tinggi, namun demikian

gula rafinasi telah diatur tata niaganya dan

diperuntukan hanya untuk industri

makanan,minuman dan farmasi.

Meski rasanya kalah manis namun gula

rafinasi sangat manis dipasaran, hal ini terbukti

bahwa dipasar lokal masih banyak dijual gula

rafinasi yang dijual eceran.Produsen gula kristal

rafinasi (GKR) menilai pasar gula rafinasi untuk

industri kecil, menengah dan rumah tangga

sebanyak 600.000 ton per tahun kemungkinan

dapat masuk ke pasar eceran, meski pemerintah

telah membuat aturan ketat.Sekjen Asosiasi Gula

Rafinasi Indonesia (AGRI) mengatakan 25 % gula

rafinasi diperuntukan bagi industri kecil (UKM)

dan industri rumah tangga yang dipasarkan melalui

distributor, tapi tidak semua distributor mematuhi

ketentuan tersebut. Karena bisa saja konsumen

mempunyai referensi untuk membeli gula rafinasi

sehingga perembesan gula rafinasi banyak terserap

di pasaran.

Hal ini telah disikapi oleh pemerintah,

khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah yang telah menindak lanjuti

dengan mengadakan sidak ke sejumlah daerah di

Jawa Tengah yaitu Kab.Temanggung, Wonosobo

dan Purbalingga yang di tangani langsung oleh

Bidang PDN dan Bidang PKPBB yang di bagi

menjadi 3 (tiga) Tim. Masing-masing Tim

didampingi oleh Dinas Perindag Kabupaten

setempat dan telah menemukan beberapa toko yang

masih menjual gula rafinasi secara eceran.

Namun demikian harga gula rafinasi yang

dijual secara eceran tersebut masih lebih tinggi

harganya antara Rp.300,- hingga Rp.400,-

dibandingkan dengan harga gula local, hal tersebut

dikarenakan produk gula dari IGN Cepiring juga

telah masuk ke beberapa pasar local di daerah

tersebut, sehingga masyarakat saat ini cenderung

menggunakan gula local dibandingkan dengan

menggunakan gula rafinasi. Namun pemerintah

akan selalu memonitoring dan mengawasi

peredaran gula rafinasi sehingga peruntukannya

sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah sesuai dalam Permendag No.111/2009.

Page 17: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

MASYARAKAT HARUS MEMAHAMI PENIMBANGAN

Nampaknya masyarakat konsumen harus

lebih meningkatkan pemahamannya soal tata cara

penimbangan barang yang baik dan benar.

Pasalnya masih ada pedagang yang melakukan

kecurangan dengan cara tidak menera ulangkan

timbangan hanya untuk mengeruk keuntungan.

Masyarakat konsumen terkadang menjadi obyek

permainan pedagang dalam menimbang barang-

barang yang dibelinya, untuk itu masyarakat perlu

memahami tentang jenis timbangan maupun cara

menimbangnya meskipun alat timabangannya

sudah ditera, bukan tidak mungkin cara

menimbangnya oleh penimbang sudah benar.

Kalau hal ini terus terjadi jelas konsumen akan

dirugikan. Semua alat ukur berat (timbangan)

apapun jenisnya wajib ditera ulang setiap tahun

sekali.

Hal ini dilakukan guna menghindari adanya

alat timbang yang tidak benar. Untuk itu Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa

Tengah (yang ditangani langsung oleh petugas

Seksi Kemetrologian) secara rutin melakukan

kegiatan kegiatan ukur ulang, di Pos Ukur Ulang

yang berada di Pasar Gayamsari Semarang. Tujuan

utama ukur ulang adalah untuk mengecek apakah

hasil penimbangan yang dilakukan oleh pedagang

sudah benar atau belum. Pelaksanaan pengecekan

diperuntukan bagi masyarakat yang berbelanja agar

menimbang kembali belanjaannya. Saat ini Pos

Ukur Ulang baru ada di pasar Gaymasari Semarang

dan layanan ukur ulang dilakukan mulai pagi

hingga siang hari dan dilakukan seminggu dua kali

sampai empat kali. Dalam ukur ulang itu

masyarakat yang ingin menimbang kembali

belanjaannya tidak dipungut biaya.

Setiap pelaku usaha yang menggunakan

timbangan untuk keperluan transaksi, memungut

upah dan untuk kepentingan umum wajib menera

ulangkantimbangannya sebagaimana diatur oleh

UU No.2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal dan

mereka yang dengan sengaja membandel bisa

dikenakan sangsi pidana yang cukup berat berupa

penjara selama-lamanya satu tahun atau denda

setinggi-tingginya satu juta rupiah.

Yang perlu diketahui masyarakat bahwa

hasil penimbangan yang benar ditentukan oleh tiga

hal, yaitu : alat timbang, Cara (metode) menimbang

dan penimbang (orang/operatornya).

Alat timbang yang benar dapat diketahui

apakah sudah ditera ulang atau belum,

dengan melihat “ cap tanda tera sah yang

berlaku “ yang ada pada timbangan.

Cara (metode) menimbang yang benar yaitu

pada saat timbangan belum digunakan

menunjukan keseimbangan (tidak berat

sebelah atau pada posisi nol) dan pada saat

dimuati barang yang ditimbang juga

menunjukan keseimbangan

Sikap (perilaku/itikad) dari si pelaku

penimbangan.

Page 18: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

KUNJUNGAN ANGGOTA KOMISI C DPRD PROV JATENG DI BALAI METROLOGI WILAYAH SURAKARTA

TANGGAL 15 MARET 2011

Dengan ditetapkannya Perda No. 1 Tahun

2011 Tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa

Tengah, anggota komisi C DPRD Provinsi Jawa

Tengah yang didampingi oleh Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa

Tengah dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang

Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang

Beredar bapak Taufik Hidayat, S.H.,M.Si.

melakukan kunjungan kerja ke Balai Metrologi

Wilayah Surakarta untuk melakukan uji petik

pelaksanaan penarikan Retibusi tera, tera ulang

alat UTTP, kalibrasi alat ukur serta pengujian

Barang Dalam Keadaan terbungkus (BDKT).

Dalam kunjungan tersebut anggota komisi

C DPRD Provinsi Jawa Tengah mendengarkan

paparan mengenai Tugas Pokok dan Fungsi Balai

Metrologi Wilayah Surakarta yang disampaikan

oleh Kepala Balai Metrologi Wilayah Surakarta

Bapak Wahyu Veteranto, S.H.,M.Si.

Dalam menyampaikan paparannya Kepala

Balai Metrologi Wilayah Surakarta dihadapan

anggota Komisi C menjelaskan tugas–tugas yang

sehari-hari dilaksanakan di Balai Metrologi

Wilayah Surakarta yaitu pelaksanaan tera dan tera

ulang alat Ukur, takar, timbang dan

perlengkapannya (UTTP), di wilayah kerja BMW

Surakarta terdapat 26 perusahaan alat UTTP yang

memproduksi alat UTTP berbagai jenis antara lain

timbangan meja, timbangan sentisimal, dacin

logam, timbangan bobot ingsut, takaran dan anak

timbangan. Pengelolaan standar yang dimiliki

BMW Surakarta yang ada masih berupa standar

lama/kuno terutama standar massa, juga

menjelaskan mengenai kondisi laboratorium yang

belum dilengkapi dengan meja tahan getar.

Untuk sarana transportasi disampaikan

oleh Kepala Balai Metrologi Wilayah Surakarta

bahwa mobil/truck yang ada saat ini adalah buatan

tahun 1991, dan kondisi kurang layak akan tetapi

masih tetap digunakan untuk operasional sidang

tera ulang yang menjangkau 6 kabupaten 1 kota,

yaitu Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo,

Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar dan

Kota Surakarta.

Disampaikan Juga oleh Kepala Balai

Metrologi Wilayah Surakarta permasalahan

Sumber Daya Manusia yang ada, bahwa sampai

dengan tahun 2012 nanti di Balai Metrologi

Wilayah Surakarta akan mengalami kekurangan

pegawai sebanyak 9 orang yang dikarenakan

pensiun dan sampai saat ini belum ada penambahan

pegawai, juga perlu adanya asuransi bagi pegawai/

pejabat fungsional penera karena dalam

melaksanakan tugas–tugas sehari-hari sangat

berisiko tinggi untuk mengalami kecelakaan.

Dengan segala keterbatasan peralatan

standar, laboratorium, sarana transportasi dan

SDM, Balai Metrologi Wilayah Surakarta tetap

bersemangat, disiplin dalam memberikan

pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat

Page 19: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

pengguna lat UTTP, sehingga pencapaian PAD

dengan Perda yang baru per 15 Maret 2011 yaitu

sebesar Rp. 505.176.000,- ( 44,23 % )

Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa

Tengah memperikan respon yang positif dan

apresiasi yang baik terhadap kinerja yang

dilakukan oleh Balai Metrologi Wilayah Surakarta,

dan memberikan dukungan agar peralatan standar

dan mobilisasi yang sekarang ada dan kurang layak

agar diusulkan untuk pengadaannya melalui Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Tengah

hal ini disampaikan kepada Bapak Taufik Hidayat,

S.H.,M.Si. untuk diteruskan ke Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Tengah.

Bapak Taufik Hidayat, S.H., M.Si.

menjelaskan bahwa untuk pengadaan peralatan

standar dan mobilitas sesuai dengan skala prioritas

dan anggaran yang tersedia di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan kalau

memungkinkan akan diajukan melalui Anggaran

Perubahan tahun 2011 ini juga, jelasnya.

Paparan Ka. Balai Metrologi Wil. Surakarta

Dari Kiri: Kepala Balai Metrologi Wil Surakarta, Ketua Komisi C DPRD Prov, Jateng Dan Kabid Perlindungan

Konsumen Dan Pengawasan Barang Beredar Dinas Perindag Prov. Jateng.

Page 20: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

Ka. Balai Menjelaskan Mengenai Cara Pengujian Alat Ukur UTTP

Page 21: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

POTENSI PENDAPATAN DARI JASA PELAYANAN TERA SAH TAHUN 2011

DENGAN PERDA BARU

BALAI METROLOGI WILAYAH SURAKARTA

Tarif Tera Jumlah Jumlah

NO JENIS UTTP UTTP Retribusi

(Rp.) 2011 (Rp.)

1 2 3 4 5

TERA SAH

1 Ukuran Panjang 3,000 0 0

2 Takaran 500 104,653 52,326,500

3 Pemaras 0 0 0

4 A.t. biasa (M2, M3) 300 32,213 9,663,900

5 A.t. hls. Emas (M1) 1,000 1 1,000

6 A.t. hls. Obat (M1) 1,000 0 0

7 A.t. hls. mg (M1) 1,000 11,748 11,748,000

8 Timb. Sentisimal 8,000 22,579 180,632,000

9 Timb. Desimal 0 0 0

10 Timb. Meja 1,500 110,854 166,281,000

11 Dacin Logam 2,500 21,725 54,312,500

12 Timb. Pegas 7,500 0 0

13 Timb. Bobot Ingsut 7,500 851 6,382,500

14 Timb. Kwadran 0 0 0

15 T.h. Mekanik Emas 0 0 0

16 T.h. Mekanik. Obat 0 0 0

17 T.h. Mek. Lainnya 0 0 0

18 T U T (30.000 lt) 370,000 18 6,660,000

19 T U M ( 16.000 lt ) 330,000 52 17,160,000

20 T U W 0 0 0

21 Gelas Ukur 15,000 0 0

22 Timb. Jembatan (50 ton) 325,000 5 1,625,000

23 Timb. Elektronik 46,000 27 1,242,000

24 Timb. Wadah Curah 0 0 0

25 Timb. Cepat 0 0 0

26 T.h. Elektronik Emas 0 0 0

27 T.h. Elektronik Obat 0 0 0

28 T.h. Elektronik Lainnya 0 0 0

29 Meter Arus BBM 160,000 26 4,160,000

30 Pompa Ukur BBM 60,000 52 3,120,000

31 Pompa Ukur BBG 0 0 0

32 Meter Air 2,500 3,391 8,477,500

33 Meter kWh 1,500 735 1,102,500

34 Meter Taksi 50,000 20 1,000,000

35 Bejana Ukur 50,000 5 250,000

36 Timb. Ban Berjalan 0 0 0

37 Meter Kadar Air 0 0 0

38 Pencap Kartu Otomatis 25,000 52 1,300,000

39 Sertifikat 10,000 234 2,340,000

40 Tabel 200,000 18 3,600,000

JUMLAH 309,007 533,384,400

Page 22: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

POTENSI PENDAPATAN DARI JASA PELAYANAN TERA ULANG TAHUN 2011

DENGAN PERDA BARU

BALAI METROLOGI WILAYAH SURAKARTA

Tarif Tera Ulang Jumlah Jumlah

NO JENIS UTTP UTTP Retribusi

(Rp.) 2011 (Rp.)

1 2 3 4 5

TERA ULANG

1 Ukuran Panjang 4,000 244 976,000

2 Takaran 500 432 216,000

3 Pemaras 0 0 0

4 A.t. biasa (M2, M3) 500 146,421 73,210,500

5 A.t. hls. Emas (M1) 2,000 7,495 14,990,000

6 A.t. hls. Obat (M1) 2,000 0 0

7 A.t. hls. mg (M1) 2,000 0 0

8 Timb. Sentisimal 12,500 9,846 123,075,000

9 Timb. Desimal 0 0 0

10 Timb. Meja 2,500 28,257 70,642,500

11 Dacin Logam 5,000 931 4,655,000

12 Timb. Pegas 10,000 274 2,740,000

13 Timb. Bobot Ingsut 10,000 227 2,270,000

14 Timb. Kwadran 5,000 68 340,000

15 T.h. Mekanik Emas 20,000 1,047 20,940,000

16 T.h. Mekanik. Obat 20,000 0 0

17 T.h. Mek. Lainnya 0 0 0

18 T U T (30.000 lt) 370,000 2 740,000

19 T U M ( 8.000 lt ) 170,000 216 36,720,000

20 T U W 0 0 0

21 Gelas Ukur 15,000 0 0

22 Timb. Jembatan (50 ton) 525,000 55 28,875,000

23 Timb. Elektronik 35,000 596 20,860,000

24 Timb. Wadah Curah 0 0 0

25 Timb. Cepat 15,000 40 600,000

26 T.h. Elektronik Emas 0 0 0

27 T.h. Elektronik Obat 0 0 0

28 T.h. Elektronik Lainnya 0 0 0

29 Meter Arus BBM 315,000 38 11,970,000

30 Pompa Ukur BBM 60,000 1,855 111,300,000

31 Pompa Ukur BBG 0 0 0

32 Meter Air 5,000 874 4,370,000

33 Meter kWh 1,500 2,603 3,904,500

34 Meter Taksi 50,000 267 13,350,000

35 Timb. Ban Berjalan 0 0 0

36 Meter Kadar Air 0 0 0

37 Bejana Ukur 50,000 127 6,350,000

38 Pencap Kartu Otomatis 30,000 863 25,890,000

Page 23: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

39 Sertifikat 10,000 14,703 147,030,000

40 Tabel 200,000 2 400,000

JUMLAH 202,778 726,414,500

*) Jumlah seluruh uang tera dan tera ulang

Tahun 2011

Rp. 533.384.400,- + Rp. 726.414.500,-

= Rp. 1.259.798.900,-

Page 24: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

PENGELOLAAN GHK (GOOD HOUSEKEEPING) DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI JAWA TENGAH

Akhir-akhir ini, issue tentang krisis

listrik banyak kita dengar. Krisis minyak bumi

sudah melanda dunia, kita harus melakukan

sesuatu yang dimulai dari diri kita sendiri. Sumber

daya alam yang tak terbarukan (renewable) sudah

semakin habis, kapan lagi dimulai kalau tidak

dimulai dari sekarang.

Kantor Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah

karyawan yang cukup banyak, dan gedung yang

terdiri 5 (lima) lantai tentunya membutuhkan

listrik yang juga banyak. Namun pemakaian listrik

yang tidak terkontrol, membuat listrik sering

turun, yang berakibat pada kerugian material dan

non material yang cukup besar. Seperti misalnya,

ketika sedang mengetik surat yang sifatnya segera,

tiba-tiba listrik mati karena turun, maka akan

mengakibatkan kerugian waktu dan tenaga.

Keprihatinan tersebut mendorong saya

untuk mengajukan proposal tentang Good

Housekeeping (Pengelolaan Internal Yang Baik) di

lingkungan Kantor Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, semoga bisa

sedikit membantu memecahkan masalah tentang

listrik, dan akan berdampak pada penghematan

biaya listrik.

Good Housekeeping (Pengelolaan

Internal yang Baik) berkaitan dengan sejumlah

langkah praktis berdasarkan akal sehat yang dapat

segera diambil atas inisiatif sendiri untuk

meningkatkan operasional, menyempurnakan

organisasional dan keselamatan kerja.

Dengan demikian merupakan sarana

manajemen untuk pengelolaan biaya, pengelolaan

lingkungan dan perubahan organisasional.

Bilamana kesemua bidang ini cukup

dipertimbangkan, tiga kemenangan (ekonomi,

lingkungan, organisasi) dapat dicapai dan

keberhasilan proses perbaikan secara kontinu

dapat terwujud.

Tiga manfaat Good Housekeeping:

- Penghematan biaya

- Kinerja lingkungan hidup lebih baik

- Penyempurnaan organisasional

Yang diperlukan untuk melaksanakan Good

Housekeeping:

- Akal sehat

Langkah yang disarankan cukup

sederhana dan didasarkan akal sehat.

Karenanya kesemua langkah tidak

memerlukan ketrampilan teknis, yang

diperlukan hanya motivasi dan kesediaan

untuk berubah.

Page 25: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

- Kesadaran Masalah

Semua Pejabat perlu mengambil langkah

untuk menarik perhatian para karyawan

pada berbagai bidang masalah dan

mengidentifikasi peluang bagi mereka

untuk mengambil tindakan.

- Pengumpulan dan Penyebarluasan

Informasi

Keefektifan tindakan GHK dapat

ditingkatkan dengan mengumpulkan

informasi secara internal dan penyebaran

informasi yang baik dilingkungan kantor.

Prosedur GHK yang relevan dan efektif

dapat dikembangkan, diikuti, dan

dipadukan kedalam operasional sehari-hari.

- Budaya Organisasional

GHK berkaitan dengan perubahan perilaku

dan menciptakan budaya produktivitas.

Keterlibatan dan motivasi karyawan pada

semua tingkat dapat secara berarti

meningkatkan proses penerapannya.

Good Housekeeping sudah banyak

diterapkan baik di Instansi Pemerintah, Swasta dan

Perusahaan. Baik perusahaan kecil, menengah

maupun perusahaan besar. Untuk penerapan GHK

dengan lebih baik perusahaan memberikan Reward

bagi karyawan yang mampu melakukan

penghematan.

Kantor Dinas Perindag Prov. Jateng terdiri

dari 1 (satu) Sekretariat dengan 3 Seksi dan 6

(enam) Bidang, masing–masing Bidang dibagi

menjadi 3 (tiga) Seksi. Masing-masing Seksi

menempati ruang yang tersebar di 5 (lima) lantai.

Tiap lantai di bagi menjadi beberapa ruang

untuk ditempati Kepala Bidang dan Kepala Seksi

dengan Staf. Seperti kita ketahui bersama bahwa

tiap Seksi seperti menciptakan rumah tangga

sendiri, dilengkapi dengan kebutuhan sehari-hari

seperti air minum yang tempatkan di dispenser,

beberapa komputer untuk menunjang pekerjaan.

1. Hot Spot (titik yang rawan terjadi pemborosan)

a. Pemakaian komputer

b. Pemakaian dispenser

c. Pemakaian lampu

d. Pemakaian air

2. Langkah penghematan

a. Pemakaian Komputer

Di setiap ruang terdapat komputer untuk

menunjang pekerjaan sehari-hari. Namun seperti

kita ketahui jumlah komputer yang ada tidak

sesuai dengan kebutuhan sehingga perlu adanya

pemetaan jumlah komputer disesuaikan dengan

kebutuhan, untuk menghindari jumlah komputer

yang melebihi kapasitas, dan disisi lain ada

ruangan yang tidak mempunyai (baca:

kekurangan) jumlah komputer.

Pemetaan diperlukan untuk mengetahui jumlah

kebutuhan, kondisi dan fungsi komputer.

Komputer yang kondisinya sudah tidak bagus

Page 26: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

sebaiknya ditarik, karena pemanfaatanya tidak

sesuai dengan fungsinya yang hanya akan

menyebabkan pemborosan. Sebenarnya setiap

ruangan (seksi) cukup dengan 3 buah komputer

untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, yang

perlu diperhatikan, komputer harus cukup up to

date. Kalau jumlah komputer dibatasi, berapa

watt tenaga listrik yang dapat dihemat, yang

berdampak pada jumlah rupiah yang dapat

dihemat setiap bulan, dan berapa jumlah yang

bisa dihemat setiap tahun?.

b. Pemakaian Dispenser

Adanya pemetaan pemakaian dispenser.

Sekarang yang terjadi, dimasing-masing

ruang seksi terdapat dispenser untuk

memenuhi kebutuhan akan air minum,

padahal kebutuhan listrik untuk

dispenser sekitar 350 Watt. Kalau 1

lantai ada 12 ruang berarti ada 12

dispenser dengan kebutuhan listrik

sebanyak 350 X 12 = 4200 Watt listrik

yang diperlukan tiap lantai. Seandainya

ada pengaturan pemakaian dispenser,

misalnya tiap lantai disediakan 4

dispenser yang diletakkan di lorong

Utara, lorong Selatan, lorong Barat dan

tengah, berarti kebutuhan listrik

menjadi 350 x 4 = 1400 Watt. Ada

selisih 4200 – 1400 = 2800 Watt tiap

lantai, berarti untuk 3 lantai ada

penghematan sebesar 2800 Watt X 3

= 8200 Watt. Berapa watt yang bisa

dihemat? berapa rupiah yang bisa

dihemat setiap bulan? Dan berapa

rupiah setiap tahun?. Hal ini menjadi

“PR” kita bersama untuk mengatur

pemakaian dispenser.

c. Pemakaian lampu

Untuk ruang yang dilengkapi jendela

biasanya dilengkapi dengan Gordyn,

sehingga bisa memanfaatkan cahaya

matahari semaksimal mungkin.

Misalnya diusahakan Gordyn selalu

dalam keadaan terbuka supaya cahaya

matahari dapat maksimal masuk ke

ruangan sehingga dapat menghemat

pemakaian lampu, yang berdampak

pada penghematan pemakaian listrik.

d. Pemakaian air

Pemakaian air sering terabaikan. Kran

yang sudah tidak layak pakai akan

mengakibatkan air terus mengalir. Air

yang dibiarkan mengalir juga

berdampak pada pemborosan

pemakaian listrik.

Page 27: Bencana Tsunami Jepang, Pengaruhnya bagi Eksportir Jawa Tengah

EDISI APRIL 2011

Dibutuhkan kepedulian, jiwa besar, dan

dukungan semua pihak untuk dapat melaksanakan

Good Housekeeping dengan baik. Awal

pelaksanaan memang sulit karena belum terbiasa.

Dan dibutuhkan keterlibatan yang lebih dari kita

semua, misalnya untuk saling

mengingatkan/mengontrol agar gordyn selalu

terbuka, dan menyiapkan air minum ditiap lantai,

mengontrol kran yang sudah rusak dlsb.

Langkah awal penerapan GHK perlu di

sosialisasikan secara terus menerus, sehingga

kebiasaan melakukan penghematan akan terus

terjaga.

Penerapan Good Housekeeping sangat perlu

diterapkan di manapun, untuk melakukan

penghematan diberbagai bidang.

Demikian usulan yang dapat kami

sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710.

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal.....To be The

Number One”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id