14
Perubahan anatomis (Sfingter eks dan int) Kencing sebentar-bentar dan tidak lancar Pucat dan gelisah Obstruksi (Prostat Hipertrofi) Penekanan vesika dan Urethra Urine tertahan di vesika Memicu terbentuknya batu Iritasi mukosa Hematuria Pemicu Seorang laki-laki bernama A umur 60 tahun datang ke puskesmas mengeluh sebentar-sebentar buang air kecil diikuti dengan aliran kencing yang tidak lancar.Penderita juga mengeluh sangat terganggu terlrbih-lebih pada waktu malam sampai tak bisa tidur.Kadang-kadang diikuti darah pada akhir buang air kecil.Kejadian ini menurut penderita sudah hampir satu tahun dialaminya.Sering berobat kepada shinshe tetapi tidak sembuh-sembuh.Pada pemeriksaaan penderita sedikit pucat dan sedikit gelisah. Pemerikaaan PD:Pols 85/menit,tensi 160/90 mmHg,temperatur 37⁰. Apa yang terjadi pada si A? More Info Pemeriksaan patologi klinik: Urinalisa protein (+), sedimen eritrosit (+), leukosit (+). Pemeriksaan darah: Hb 12gr%, Ureum 65mg%, PSA: 3,8 mg/ml Colok dubur: prostat teraba permukaan rata, tidak keras seperti batu, pinggir lobus lateralis sin dan dex tidak teraba, demikian juga pinggir atas. Unfamiliar Terms : - Masalah : 1. Sebentar-bentar BAK diikuti aliran kencing yang tidak lancar sehingga terganggu tidur pada malam hari 2. Sedikit pucat dan gelisah 3. HT 4. Hematuria Analisa Masalah :

Benign Prostate Hyperthropy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ilmu Bedah

Citation preview

Page 1: Benign Prostate Hyperthropy

Perubahan anatomis(Sfingter eks dan int)

Kencing sebentar-bentar dan tidak lancar

Pucat dan gelisah

Obstruksi(Prostat Hipertrofi)

Penekanan vesika dan Urethra

Urine tertahan di vesika

Memicu terbentuknya batu

Iritasi mukosa

Hematuria

Penekanan pembuluh darah

PemicuSeorang laki-laki bernama A umur 60 tahun datang ke puskesmas mengeluh sebentar-

sebentar buang air kecil diikuti dengan aliran kencing yang tidak lancar.Penderita juga mengeluh sangat terganggu terlrbih-lebih pada waktu malam sampai tak bisa tidur.Kadang-kadang diikuti darah pada akhir buang air kecil.Kejadian ini menurut penderita sudah hampir satu tahun dialaminya.Sering berobat kepada shinshe tetapi tidak sembuh-sembuh.Pada pemeriksaaan penderita sedikit pucat dan sedikit gelisah.Pemerikaaan PD:Pols 85/menit,tensi 160/90 mmHg,temperatur 37⁰.Apa yang terjadi pada si A?

More InfoPemeriksaan patologi klinik: Urinalisa protein (+), sedimen eritrosit (+), leukosit (+).

Pemeriksaan darah: Hb 12gr%, Ureum 65mg%, PSA: 3,8 mg/mlColok dubur: prostat teraba permukaan rata, tidak keras seperti batu, pinggir lobus lateralis sin dan dex tidak teraba, demikian juga pinggir atas.

Unfamiliar Terms :-

Masalah :1. Sebentar-bentar BAK diikuti aliran kencing yang tidak lancar sehingga terganggu tidur pada

malam hari2. Sedikit pucat dan gelisah3. HT4. Hematuria

Analisa Masalah :

Hipotesa :

Page 2: Benign Prostate Hyperthropy

BPH

Learning Issu

1. Fisiologi berkemih 2. Penyakit – penyakit yang menyebabkan BAK tidak lancar3. Anatomi kelenjar prosatat4. Fisiologi kelenjar prostat5. BPH :

- Defenisi- Etiologi- Sign and symtom- Patogenesis dan patofisiologi- Penegak diagnosis dan pemeriksaan penunjang- DD- Komplikasi- Prognosis

6. Perbedaan BPH dan Ca. Prostat

1. Fisiologi berkemih

Page 3: Benign Prostate Hyperthropy

2. Penyakit – penyakit yang menyebabkan tidak lancar BAK

Stritura uretra

Page 4: Benign Prostate Hyperthropy

Prostatitis Batu kandung kemih Batu prostat Batu uretra Ruptur uretra Hipertrofi Prostat Carsinoma prostat Carsinoma penis

3. Anatomi kelenjar prostat

A. Anatomi

Prostat adalah suatu organ kelenjar yang fibromuskular, yang terletak persis dibawah kandung kemih. Berat prostat pada orang dewasa normal kira-kira 20 gram, didalamnya terdapat uretra posterior dengan panjangnya 2,5 – 3 cm. Pada bagian anterior disokong oleh ligamentum pubo-prostatika yang melekatkan prostat pada simpisis pubis. Pada bagian posterior prostat terdapat vesikula seminalis, vas deferen, fasia denonvilliers dan rectum. Fasia denonvilliers berasal dari fusi tonjolan dua lapisan peritoneum, fasia ini cukup keras dan biasanya dapat menahan invasi karsinoma prostat ke rectum sampai suatu stadium lanjut. Pada bagian posterior ini, prostat dimasuki oleh ductus ejakulatorius yang berjalan secara oblique dan bermuara pada veromentanum didasar uretra prostatika persis dibagian proksimal spingter eksterna. Pada permukaan superior, prostat melekat pada bladder outlet dan spingter interna sedangkan dibagian inferiornya terdapat diafragama urogenitalis yang dibentuk oleh lapisan kuat fasia pelvis, dan perineal membungkus otot levator ani yang tebal. Diafragma urogenital ini pada wanita lebih lemah oleh karena ototnya lebih sedikit dan fasia lebih sedikit.

Menurut klassifikasi Lowsley; prostat terdiri dari lima lobus: anterior, posterior, medial, lateral kanan dan lateral kiri. Sedangkan menurut Mc Neal, prostat dibagi atas : zona perifer, zona sentral, zona transisional, segmen anterior dan zona spingter preprostat. Prostat normal terdiri dari 50 lobulus kelenjar. Duktus kelenjar-kelenjar prostat ini lebih kurang 20 buah, secara terpisah bermuara pada uretra prostatika, dibagian lateral verumontanum, kelenjar-kelenjar ini dilapisi oleh selapis epitel torak dan bagian basal terdapat sel-sel kuboid

B. Pembuluh Darah, limfe dan Saraf

Arteri prostat berasal dari arteri vesika inferior, arteri pudendalis interna arteri hemoroidalis medialis. Arteri utama memasuki prostat pada bagian infero-lateral persis dibawah bladder neck, ini harus diligasi atau didiatermi pada waktu operasi prostatektomi.

Darah vena prostat dialirkan kedalam fleksus vena periprostatika yang berhubungan dengan vena dorsalis penis, kemudian dialirkan ke vena iliaka interna yang juga berhubungan dengan pleksus vena presakral. Oleh karena struktur inilah sering dijumpai metastase karsinoma prostat secara hematogen ke tulang pelvis dan vertebra lumbalis.

Page 5: Benign Prostate Hyperthropy

Persarafan kelenjar prostat sama dengan persarafan kandung kemih bagian inferior yaitu fleksus saraf simpatis dan parasimpatis.

Aliran lymph dari prostat dialirkan kedalam lymph node iliaka interna (hipogastrika), sacral, vesikal dan iliaka aksterna

Page 6: Benign Prostate Hyperthropy
Page 7: Benign Prostate Hyperthropy

4. Fisiologi Kelenjar Prostat

1. Mengeluarkan cairan alkalis yang menetralkan sekresi vagina yang asam , karena sperma lebih dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang sedikit basa

2. Menghasilkan enzim enzim pembekuan dan fibrinolisin.

Enzim – enzim pembekuan prostat bekerja pada fibrinogen dari vesikula selminalis untuk menghasilkan fibrin, yang ‘’ membekukan ‘’ semen sehingga sperma yang di ejakulasi kan tetap bertahan di dalam saluran reproduksi wanita saat penis di tarik keluar. Segera setelah itu , bekuan seminal diuraikan oleh fibrinolisin, suatu enzim pengurai fibrin dari prostat , sehingga sperma motil yang di keluarkan dapat babas bergerak didalam saluran reproduksi wanita.

5. BPH

A. Defenisi :

Penyakit yang disebabkan oleh penuaan yang muncul pada > 50 % yang berusia 50 tahun ke atas , akibat fibroadenomatosa majemuk dalam prostat dengan menekan kelenjar normal sehingga terjadi pembesaran .

B. Etiologi

Hingga sekarang masih belum di ketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat tetepi, beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitan nya dengan peningkatan kadar dihidrotestosteron ( DHT ) dan

Page 8: Benign Prostate Hyperthropy

proses aging ( menjadi tua ). Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat adalah :

Teori Dihidrotestosteron (DHT ) Adanya ketidakseimbangan antara estrogen – testosteron Interaksi antara sel sroma dan sel epitel prostat Berkurangnya kematian sel ( apoptosis ) Teori stem sel

C. Sign and symptom

Sering berkemih Urgensi dengan inkontinensia Tersendat sendat Mengeluarkan tenaga untuk mengalirkan kemih Rasa tidak lampias saat berkemih Urin menetes setelah berkemih pada malam hari ( nokturia ) Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih Disuria

D. Patogenesis dan patofisiologi

PATOGENESIS BPH

Teori dihidrotestosteronDihidrotestosteron atau DHT adalah metabolit androgen yang sangat

penting pada pertumbuhan sel-sel kelenjar prostat. Dibentuk dari testosteron didalam sel prostat oleh enzim 5 alfa- reduktase dengan bantuan koenzim NADPH. DHT yang terbentuk berikatan dengan reseptor androgen (RA) membentuk kompleks DHT-RA pada initi sel dan selanjutnya terjadi sintesis protein growth factor yang menstimulasi pertumbuhan sel prostat.

Ketidakseimbangan antara estrogen – testosteron

Pada usia semakin tua, kadar testosterone menurun sedangkan kadar estrogen relative tetap, sehingga perbandingan antara estrogen dan testosterone relative meningkat. Telah diketahui bahwa estrogen di dakam prostat berperan dalam terjadinya proliferasi sl-sel kelenjar prostat dengan cara meningkatkan sensitivitas sel-sel prostat terhadap rangsangan hormone androgen, meningkatkan jumlah reseptor androgen , dan menurunkan jumlah kematian sel-sel prostat(apoptosis). Hasil akhir dari semua keadaan ini adala,

Page 9: Benign Prostate Hyperthropy

meskipun rangsangan terbentuknya sel-sel baru akibat rangsangan testosterone menurun, tetapi sel-sel prostat yang telah ada mempunyai mur yang lebih panjang sehingga masa prostat lebih

Interaksi stroma-epitel

Cunha (1973) membuktikan bahwa diferiensiasi dan pertumbuhan sel epitel prostat secara tidak langsung dikontrol oleh sel-sel stroma melalui suatu mediator(growth factor) tertentu. Setelah sel-sel stroma mendapat stimulasi dari DHT dan estradiol, sel-sel stroma mensistesis suatu growth factor yang selanjutnya mempengaruhi sel-sel stroma itu sendiri secara inrakrin dan autokrin, serta mampengaruhi sel-sel epitel secara parakrin. Stimulasi itu menyebabkan terjadinya proliferasisel-sel epitel maupun sel stroma.

Berkurangnya kematian sel prostat

Program kematian sel (apoptosis) pada sel prostat adalah mekanisme fisiologi untuk mempertahankan hemostasis kelenjar prostat. Pada apoptosis terjadi kondensasi dan fragmentasi sel yang selanjutnya sel-sel yang mengalami apoptosisakan di fagositosi oleh sel-sel di sekitarnya kemudian didegradasi oleh enzim lisosom.

Pada jaringan normal, terdapat keseimbangan laju proliferasi kematian sel. Pada saat terjadinya pertumbuhan prostat sampai pada prostat dewasa, penambahan jumlah sel-sel prostat baru dengtan yang mati dalam keadaan seimban. Berkurangnya jumlah sel-sel prostat mengalami apoptosis menyebabkan jumlah sel-sel prostat secara keseluruhan menjadi meningkat sehingga menyebabakan pertambahan masa prostat.

Teori sel stem

Untuk menganti sel-sel yang telah mengalami apoptosis, selalu dibentuk sel-sel baru didalam kelenjar prostat dikenal suatu sel stem, yaitu sel yang mempunyai kemampuan berfoliferasi sangat ekstensi. Lehiduan ini sangat tergantung pada keberadaan hormone androgen, jika hormone ini kadarnya yang menurun seperti yang terjadi pada kastrasi, menyebabkan terjadinya apoptosis. Terjadinya proliferasi sel-sel pada BPH dipostulasikan sebagai ketidaktepatnya aktivitas sel stem sehingga terjadi produksi yang berlebihan sel stroma maupun sel epitel.

PATOFISIOLOGI

Page 10: Benign Prostate Hyperthropy

URGENSI

Hipertrofi kelenjar prostat obstruksi vesika urinaria Retensi Urin Residu Urin Pengeluaran Urin Paksa Sebentar BAK Urgensi

HEMATURIA

Obstruksi vesika urinaria kontraksi vesika urinaria komplians vesika urinaria iritasi hematuria

NOCTURIA

Obstruksi vesika urinaria residu urin karena factor suhu yang tinggi ingin mengeluarkan urine secara terus-menerus nocturia

E. Penegakan diagnosa dan pemeriksaan penunjang1. Anamneses :

a. Pancaran urin yang melemah b. Aliran terhenti – henti (hesistansi)c. Urin menetes di akhir berkemih (dribbing)d. Frekuensi berkemih meningkat (frequency) pada malam harie. Adakah penyakit diabetes mellitusf. Hematuria

2. Pemeriksaan fisika. Palpasi daerah suprapubik untuk meraba kandung kemih (full blash)b. Colok dubur : pada perabaan melalui colok dubur, harus diperhatikan

konsistensi prostat, adakah asimetris, adakah nodul pada prostat, apakah batas atas dapat diraba.

3. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

Pemeriksaan Ureum dan Kretinin,Pemeriksaan Darah,Pemeriksaan Kultur Urine Radiologi

Foto Polos Abdomen,Pielograph Intravena (IVP),Ultrasonographi,Sistographi

F. PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Tingkat keparahan penderit a BPH dapat di ukur dengan skor IPSS (Internasional Prostate Symptom Score) diklasifikasi den gan skore 0-7 penderita ringan, 8-19 penderita sedang dan 20-35 penderita berat (Rahardjo,1997). Ada juga yang membagi berdasarkan derajat penderita hiperplasi prostat berdasarkan gambaran klinis:(Sjamsuhidajat,1997)

Derajat I : Colok dubur ; penonjolan prostat, batas atas mudah diraba,dan sisa volume urin <50 ml

Page 11: Benign Prostate Hyperthropy

Derajat II : Colok dubur: penonjolan prostat jelas batas atas dapat dicapai, sisa volume urin 50-100 ml

Derajat III: Colok dubur; batas atas prostat tidak dapat diraba, sisa volume urin>100 ml

Derajat IV : Terjadi retensi urin total.

G. Diagnosis banding Kelemahan detrusor kandung kemih

- Gangguan neurologik Kelainan medula spinalis Neuropati DM Pasca bedah radikal di pelvis Farmakogik ( obat penenang, penghambat alpa,

parasimpatolitik )

Kekakuan leher kandung kemih- Fibrosis

Resistensi uretra - Hipertrofi prostat ganas atau jinak- Kelainan yang menyumbat uretra- Urethralitiasis- Urethritis akut dan kronik

H. Komplikasi ISK BSK Urinary retension Hidronefrosis Tumor Disfungsi seksual

I. Prognosis

Page 12: Benign Prostate Hyperthropy

6. Perbedaan BPH dan Carsinoma Prostat

BPH Ca ProstatBBUsia - +Etiologi Penuaan Lingkungan, herediter,

infeksi dan hormonalLokasi Transisional PeriferMetastases - +Nyeri pinggang - +