Upload
muhammad-faisal-abdillah
View
77
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt mengenai benthos
Citation preview
BENTHOSMELINDA FAUZIAH 230110140003HILYA ANDIANI 230110140007ALYA MIRZA A 230110140016HAPSARI P 230110140039RIHAT PASARIBU 230110140061M FAISAL A 230110140064
DEFINITION
• Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan, patahan karang atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku hewan bentik. Beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain. Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya
klasifikasi bentos berdasarkan ukurannya
ukuran < 0,1 mmMicrofauna• Contohnya bakteri, diatom, cilliata, amoeba, dan flagellata
ukuran 0,1 mm - 1,0 mmMeifauna• Contohnya polychaeta, pelecypoda, copepoda, ostracoda, Cumaceans,
nematoda, turballaria, dan foraminifera
ukuran > 1 mmMacrofauna• Contohnya cacing, annelida, mollusca, pelecypod, anthozoa, echinodermata,
sponge, ascidian, crustacea
Klasifikasi bentos berdasarkan sifat hidupnya
bersifat hewani Zoobentos• sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan, baik
yang sesil, merayap maupun menggali lubang
bersifat tumbuhanPhytobentos• ditemukan di dasar perairan yang masih disinari oleh cahaya
matahari dan hidup di permukaan dasar perairan
Klasifikasi bentos berdasarkan tempat hidupnya
hidup di atas permukaan dasar lautEpifauna• Contohnya kepiting berduri, siput laut, bintang laut
hidup dengan menggali lubang pada dasar lautInfauna• Contohnya cacing, tiram, macoma, dan lain-lain
Klasifikasi bentos berdasarkan cara makannya
Filter feeder/penyari
ng makanan
•bentos yang mengambil makanan dengan menyaring air
Deposit
feeder/pemakan deposit
•bentos mengambil makanan dalam substrat dasar
Klasifikasi bentos berdasarkan pergerakannya
Sesil
•bentos yang hidupnya menetap
Motil
•bentos yang hidupnya berpindah-pindah.
Benthos di Zona Subtidal
• Zona Subtidal merupakan daerah yang terletek antara batas air surut terendah di pantai dengan ujung paparan benua (continental shelf), dengan kedalaman sekitar 200 meter. Pada skema klasifikasi, ini dikenal sebagai sublitoral. Zona paparan atau sublitoral adalah zona bentik pada paparan benua di bawah zona pelagik neritik. Zona ini mendapat cahaya dan pada umumnya dihuni oleh bermacam jenis biota laut yang melimpah dari berbagai komunitas, termasuk padang lamun dan terumbu karang. Zona subtidal meliputi daerah dibawah rata-rata level pasang surut yang rendah dan biasanya selalu digenangi air secara terus menerus.
Zonasi/Distribusi
Zonasi zona subtidal terdiri dari:1. Lingkungan sedimen tanpa vegetasi2. Substrat keras yang didominasi oleh tanaman dan hewan berkulit keras3. Hamparan dan hutan kelp4. Daerah padang lamun.
Karakteristik Zona Subtidal
• Zona ini merupakan zona fotik (masih mendapatkan cahaya). Batas bawah zona ini tergantung pada batas kedalaman tembus cahaya, dan biasanya bervariasi berdasarkan tingkat kejernihan air. Umumnya batas bawah zona fotik terletak pada kedalaman 100-150 meter.
• Zona subtidal berada pada bagian laut yang terletak antara batas air surut terendah di pantai dengan ujung paparan benua, pada kedalaman sekitar 200m. pada skema klasifikasi, daerah ini dikenal sebagai sublitoral.
• Terdiri dari sedimen lunak, pasir, lumpur, dan sedikit daerah dengan substrat keras.
• Turbulensi tinggi. Pada perairan dangkal ini, interaksi ombak, arus dan upwelling menimbulkan turbulensi. Turbulensi ini secara umum mencegah perairan pantai terstratifikasi secara termal kecuali untuk waktu yang singkat di daerah beriklim sedang.
• Suhu berubah secara musiman. Suhu juga lebih bervariasi di perairan pantai dan menunjukkan perubahan musiman yang jelas di daerah yang beriklim sedang.
• Makanan melimpah. Produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan perairan lepas pantai yang serupa karena melimpahnya nutrient, baik yang berasal dari runoff daratan maupun pendaurulangan. Produktivitasnya yang tinggi ini menyangga populasi zooplankton dan organisme benthos yang tinggi.
Faktor-faktor yang Mengendalikan Zona Subtidal
Zona perairan subtidal dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan antara lain:• Pergerakan Ombakdapat menimbulkan gerakan bergelombang besar di dasar, yang sangat mempengaruhi stabilitas substrat• SalinitasSalinitas di daerah ini lebih bervariasi daripada di laut terbuka atau laut-dalam, tetapi kecuali di daerah dekat sungai-sungai besar yang mengeluarkan sejumlah besar air tawar, salinitas tidak berubah banyak sehingga dapat menimbulkan perbedaan ekologis
• SuhuPerubahan suhu dapat menjadi isyarat bagi organisme untuk memulai atau mengakhiri berbagai aktivitas, misalnya reproduksi. • Penetrasi CahayaKumpulan partikel-partikel sisa, baik dari daratan, dari potongan-potongan kelp dan rumput laut, ditambah kepadatan plankton yang tinggi akibat melimpahnya nutrient, menyebabkan terhambatnya penetrasi cahaya sampai beberapa meter. Sehingga dapat menimbulkan menurunnya kebutuhan oksigen terlarut (DO) bagi bentos
• Persediaan MakananPersediaan makanan di daerah ini melimpah. Sebagian disebabkan karena produktivitas plankton meningkat dan juga disebabkan oleh produksi tumbuhan yang melekat seperti kelp dan rumput laut• TopografiDasar lunak di sublitoral tidak memiliki diversitas topografik dan menyebar luas secara monoton sampai jarak yang jauh. Karena kurangnya relief topografik, maka untuk membedakan antara satu tempat dengan tempat yang lain hanyalah berdasarkan besarnya butir-butir substrat
Kondisi Lingkungan
• Perairan paparan benua kurang konstan dan kondisi lingkungannya menunjukkan lebih banyak variasi dibandingkan dengan daerah epipelagik laut terbuka atau laut-dalam. Kemungkinan faktor fisik terpenting yang bereaksi pada komunitas dasar adalah turbulensi atau gerakan ombak. Pada perairan-dangkal ini, interaksi ombak, arus dan upwelling menumbulkan turbulensi. Turbulensi ini secara umum mencegah perairan pantai terstratifikasi secara termal kecuali untuk waktu yang singkat di daerah beriklim sedang
Proses Adaptasi Organisme Subtidal
• Daya Tahan Terhadap Kehilangan AirMekanisme yang sedehana untuk menghindari kehilangan air terlihat pada hewan-hewan yang bergerak, misalnya kepiting. Hewan ini dengan mudah berpindah dari daerah permukaan yang terbuka di intertidal ke dalam lubang-lubang, celah atau galian yang sangat basah sehingga kehilangan air dapat diatasi. banyak spesies-spesies hewan subttidal mempunyai mekanisme untuk mencegah kehilangan air. Mekanisme ini dapat terjadi baik secara struktural, tingkah laku, maupun kedua-duanya. Contohnya Gastropoda seperti siput (Littorina) mempunyai operkula yang menutup celah cangkang. Ketika pasang turun mereka masuk ke dalam cangkang, lalu menutup celah menggunakan operkulum sehingga kehilangan air dapat dikurangi.
• Pemeliharaan Keseimbangan PanasWalaupun kematian akibat kedinginan ditemukan juga pada beberapa organisme subtidal, namun suhu rendah yang ekstrim tidak begitu menjadi masalah bagi organisme pantai dibandingkan suhu yang tinggi. Jadi, mekanisme keseimbangan panas hampir seluruhnya berkenaan dengan cara mengatasi suhu yang terlalu tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan pengurangan panas yang berasal dari lingkungan dan menngkatkan kehilangan panas dari tubuh hewan
• Tekanan MekanikGerakan ombak di daerah subtidal, setiap organisme yang hidup di daerah ini perlu beradaptasi untuk mempertahankan diri dari pengaruh pukulan ombak. Gerakan ombak mempunyai pengaruh yang berbeda pada pantai berbatu, dan pada pantai berpasir, sehingga membutuhkan adaptasi yang berbeda pula. Untuk mempertahankan posisi menghadapi gerakan ombak, organisme subtidal telah membentuk beberapa adaptasi.
• PernapasanKarena hewan-hewan penghuni zona subtidal merupakan hewan laut, maka mereka mempunyai tonjolan organ pernapasan yang mampu mengambil oksigen dari air. Biasanya tonjolan itu tipis dan merupakan perluasan dari permukaan tubuh. Organ-organ pernapasan ini amat peka terhadap kekeringan di udara dan tidak akan berfungsi kecuali jika dicelupkan ke dalam air.
• Cara MakanPada waktu makan, seluruh hewan subtidal harus mengeluarkan bagian-bagian berdaging dari tubuhnya. Hal ini berarti bahwa bagian-bagian yang terbuka ini harus tahan terhadap kekeringan. Hal ini berlaku bagi seluruh hewan baik pemakan tumbuhan, pemakan bahan-bahan tersaring, pemakan detritus, maupun predator.
• Tekanan SalinitasZona subtidal juga mendapat sedikit air tawar dari daerah intertidal yang terkena limpahan air tawar yang dapat menimbulkan masalah tekanan osmotik bagi organisme subtidal yang hanya dapat menyesuaikan diri dengan air laut. Kebanyakan tidak mempunyai mekanisme untuk mengontrol kadar garam cairan tubuhnya dan karena itu disebut osmokonformer
• ReproduksiKebanyakan organisme subtidal hidup menetap atau bahkan melekat, sehingga dalam penyebarannya mereka menghsailkan telur atau larva yang terapung bebas sebagai plankton. Adaptasi reproduksi kedua yang diakibatkan oleh posisi subtidal adalah bahwa hampir semua organisme mempunyai daur perkembangbiakan yang seirama dengan munculnya arus pasang surut tertentu, seperti misalnya pada waktu pasang purnama.
Bentos yang Hidup di Zona Subtidal
• Klas Polychaeta. Cacing Polychaeta banyak terdapat sebagai spesies pembentuk tabung dan penggali.
• Klas Crustacea. Crustacea yang dominan adalah Ostracoda, Amfipoda, Isopoda, Tanaid, Misid yang berukuran besar, dan beberapa Dekapoda yang lebih kecil.
• Filum Echinodermata. Echinodermata biasanya sebagai bentos subidal, terutama terdiri dari bintang mengular dan ekinoid (bulu babi dan dollar pasir).
• Filum Molusca. Molusca biasanya terdiri dari berbagai spesies Bivalvia penggali dengan beberapa Gastropoda di permukaan.
Contoh Bentos Subtidal
• Anemon Laut• Bulu Babi• Bintang Laut
Metode Penelitian Bentos
Metode pengambilan sample bentos dapat dilakukan dengan :• Metode kolonisasi (dengan container sampler atau core
sampler)• Metode perangkap (dengan trap sampler)• Metode tangkap segera (immediate sampler dengan surbur,
pipa paralon, eckman grab, atau Petersen grab).
• Menghitung kelimpahan benthosK = P X 10000 (cm)
Luas penampang alat (cm) Keterangan : K = Kelimpahan Benthos (Ind/L) P = Individu yang ditemukan 10000 = Kalibrasi dari 1 meter perkiraan kawasan
• 2. Menghitung Indeks Keanekaragaman jenis H’ = -∑ pi Log2 pi Keterangan : Log 2 = 3.321928 Pi = ni/NDimana, N = total nilai kelimpahan.Log pi = Logaritma dari nilai piLog 2 pi = Log 2 x log piPi log 2 pi = pi x (log 2 pi)
3. Menghitung Indeks Dominasi jenis C = ∑(ni/N)2 Keterangan : ni = Banyaknya individu yang ditemukan n = Jumlah ni 4. Menghitung indeks keseragaman jenis E = H’/H’ maks = H’/Log2 S Keterangan : H’ = Indeks keanekaragaman jenis S = Banyaknya jenis yang ditemukan
THANKTerimakasih.YOU!