4
Bentrok Antar-Etnis Terjadi di Sumbawa Oleh Yudha Hendrawan Posted: 22/01/2013 16:16 Liputan6.com, Sumbawa : Bentrok antara etnis Bali dan etnis Samawa atau Sumbawa terjadi Selasa (22/1/2013) siang di kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah rumah dan mobil milik etnis Bali pun dibakar warga Sumbawa. Hingga petang ini kerusuhan yang terjadi di dalam kota Sumbawa Besar, di sekitar Jalan Tambora dan Jalan Baru, Kabupaten Sumbawa, masih berlangsung. Ribuan warga etnis Samawa atau Sumbawa melakukan sweeping terhadap rumah-rumah dan mobil-mobil etnis Bali yang berada di sepanjang jalan kota Sumbawa Besar. Kerusuhan itu berawal dari adanya informasi meninggalnya seorang gadis etnis Sumbawa dengan tubuh penuh luka lebam dan pakaian dalam robek. Namun saat keluarga korban melaporkan hal tersebut ke Mapolres Sumbawa, pihak kepolisian justru menyatakan gadis tersebut tewas akibat kecelakaan, sementara keluarga korban mengaku anak gadisnya ini berpacaran dengan seorang anggota polisi dari etnis Bali.

Bentrok Antar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasus

Citation preview

Bentrok Antar-Etnis Terjadi di SumbawaOlehYudha HendrawanPosted: 22/01/2013 16:16

Liputan6.com, Sumbawa: Bentrok antara etnis Bali dan etnis Samawa atau Sumbawa terjadi Selasa (22/1/2013) siang di kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah rumah dan mobil milik etnis Bali pun dibakar warga Sumbawa.Hingga petang ini kerusuhan yang terjadi di dalam kota Sumbawa Besar, di sekitar Jalan Tambora dan Jalan Baru, Kabupaten Sumbawa, masih berlangsung. Ribuan warga etnis Samawa atau Sumbawa melakukan sweeping terhadap rumah-rumah dan mobil-mobil etnis Bali yang berada di sepanjang jalan kota Sumbawa Besar.Kerusuhan itu berawal dari adanya informasi meninggalnya seorang gadis etnis Sumbawa dengan tubuh penuh luka lebam dan pakaian dalam robek. Namun saat keluarga korban melaporkan hal tersebut ke Mapolres Sumbawa, pihak kepolisian justru menyatakan gadis tersebut tewas akibat kecelakaan, sementara keluarga korban mengaku anak gadisnya ini berpacaran dengan seorang anggota polisi dari etnis Bali.Akibatnya, siang tadi warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sumbawa Besar, namun karena jawaban dari pihak kepolisian tetap sama, warga akhirnya melakukan pengrusakan dan pembakaran di sepanjang Jalan Baru dan Jalan Tambora yang letaknya tak jauh dari Mapolres Sumbawa Besar. (Mut)http://news.liputan6.com/read/494122/bentrok-antar-etnis-terjadi-di-sumbawa59 Orang Terluka Akibat Bentrok Dua Suku di PapuaSelasa, 26 Juni 2012 15:56 WIB+ Share

tribunnewsKabag Penum Polri, Kombes (Pol) Boy Rafli AmarTRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA- Sebanyak 59 orang warga Kwamki Narama, Mimika, Papua terluka dalam bentrokan antar dua kelompok warga. Bentrokan yang diawali dengan kasus kecelakaan lalu lintas tersebut berujung menjadi konflik horisontal antar warga kelompok atas dan warga kelompok bawah yang terus menerus.

"Banyak korban terluka akibat itu, kita dapat investarisir korban terakhir, 29 orang dari kelompok atas dan 30 dari kelompok bawah," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2012).

Saat ini kepolisian bersama dengan TNI terus berupaya menjalin dengan tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh masyarakat di Kwamki Lama untuk meredam konflik kembali terjadi dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi baik materil maupun korban jiwa.

"Kita berharap konflik di sana tidak dilanjutkan," ujarnya.

Sebelumnya kepolisian sudah meminta keterangan terhadap 30 orang saksi dan yang ditahan serta statusnya telah dinyatakan sebagai tersangka oleh penyidik ada 25 orang. Penahanan tersebut dilakukan polisi dalam rangka mengatasi potensi konflik dan mengurangi ketegangan di Kwanki Lama yang diakibatkan adanya provokasi setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa orang salah satu kelompok masyarakat.

Seperti diketahui kejadian bentrok massa di Mimika berawal dari terjadinya kecelakaan lalu lintas pada 20 Mei 2012 di sebuah jalan. Saat itu Roni yang membonceng Mike yang merupakan warga kelompok atas menabrak motor Oni seorang warga kelompok bawah yang telah terparkir di pinggir Jalan.

Akibat kecelakaan tersebut Roni meninggal dunia. Entah siapa yang memprovokasi, akhirnya timbul isu yang mengatakan bahwa Roni tewas dibunuh kelompok bawah.

Kerusuhan pun tidak dapat terelakan dan mengakibat korban meninggal dunia, kerusuhan berlanjut pada 3 Juni 2012, kemudian lanjut kembali tanggal 5 dan 6 Juni 2012 sampai akhirnya pertikaiaan pun diselesaikan secara adat ditandai dengan acara bakar batu.

Tetapi hal tersebut pun belum mampu menyelesaikan pertikaian dua kelompok masyarakat tersebut. Pada 13 Juni 2012 bentrokan kembali pecah dimana dua kelompok massa saling serang dengan panah dan berlanjut pada 15 Juni 2012.

Tidak lama setelah itu, pada 16 Juni 2012 giliran anggota kelompok bawah mengalami kecalakaan lalu lintas dan pihak rumah sakit pun membawanya ke rumah duka. Tapi justru kembali beredar isu bahwa korban kecelakaan dari kelompok bawah tersebut dibunuh kelompok atas.

Pertikaian pun tak dapat terelakan dan akhirnya pada 18 Juni 2012 kerusuhan pun kembali pecah sampai akhirnya diselesaikan kembali secara adat dengan ditandai upacara pembakaran jenazah. (*)http://jogja.tribunnews.com/2012/06/26/59-orang-terluka-akibat-bentrok-dua-suku-di-papua/