109
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Bentuk-bentuk Badan Usaha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEPERDATAAN

Citation preview

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BENTUK-BENTUK BADAN USAHAPengertian Badan Usahawadah yang terorganisasi dengan tujuan agar perusahaan dapat menghasilkan keuntungan.Sebagai wadah perusahaan, badan usaha setidaknya terdiri atas orang-orang, peralatan, dan adanya tujuan untuk mencari keuntungan.

Pembagian Badan Usaha

Bardasar tanggung jawab pemilik, maka badan usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: Badan usaha yang bertanggung jawab terbatas, contoh: PT dan Koperasi.Badan usaha yang bertanggung jawab tidak terbatas, contoh : Perusahaan perseorangan dan firma.Badan usaha yang sebagian pemiliknya bertanggung jawab terbatas dan sebagian lagi bertanggung jawab tidak terbatas. Contoh badan usaha ini adalah persekutuan komanditer ( CV ).

Berdasarkan Penggolongan secara hukum seperti yang diatur berdasar pasal 33 ayat 1, 2, dan 3, maka bentuk badan usaha dapat dikelompokkan atas tiga, yaitu :

Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS ) seperti : Perusahaan perseorangan, Firma,CV, dan PT.Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) seperti : Perusahaan jawatan (perjan), Perusahaan umum ( perum ) daan perusahaan persero;Koperasi.

Dari beberapa penggolongan di atas kita akan bahas jenis-jenis badan usaha sebagai berikut :

BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyakBerdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan atas:

Badan Usaha Perorangan

Badan usaha perseorangan oleh masyarakat umum disebut dengan perusahaan perorangan. Badan usaha ini dikelola oleh pribadi ( perorangan ). Badan usaha ini dikelola dengan sangat sederhana serta jumlah modal yang dimiliki kecil dan mudah mendirikannya. Setiap orang dapat mendirikan perusahaan ini, karena pada dasarnya tidak ada aturan yang khusus untuk mendirikannya. Kebaikan dan kelemahan perusahaan ini dapat dilihat dari tabel berikut .

Kebaikan dan kelemahan perusahaan ini Kebaikan Mudah mendirikan Cepat mengambil keputusan karena tidak harus mengandalkan orang lainRahasia perusahaan terjaminKeuntungan perusahaan untuk sendiriMudah mencegah dari penyelewengan

KelemahanModal terbatasPerusahaan sulit berkembang karena hanya dikelola sendiriTanggung jawab perusahaan tidak terbatas

Macam-macam Badan usaha perseorangan:Usaha MikroUsaha KecilUsaha Menengahkriteria Usaha Mikro yang tercantum dalam pasal 6 UU No. 20 Thn 2008 tentang UMKM adalahsebagaiberikut:

memilikikekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)tidak termasuktanahdanbangunantempatusaha;ataumemilikihasilpenjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00(tigaratus jutarupiah).Ciri-ciri usaha mikro

Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.

Contoh usaha mikro

Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya;Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat;Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.;Peternakan ayam, itik dan perikanan;Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).

Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain :

Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang;Tidak sensitive terhadap suku bunga;Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.

Berhak memperoleh Kredit dari bank: Rp. 500.000 10 juta rupiahUSAHA KECILKriteria usaha kecil menurut pasal 1 butir 1 UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Beberapa Karakteristik Usaha Kecil adalah:

Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.

Contoh Usaha Kecil

Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;Peternakan ayam, itik dan perikanan;Koperasi berskala kecil.

Berhak memperoleh pinjaman dari bank : Rp. 10 juta 50 jutaSecara garis besar, tantangan yang dihadapi pengusaha kecil dapat dibagi dalam dua kategori: Pertama, bagi PK dengan omset kurang dari Rp 50 juta umumnya tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjaga kelangsungan hidup usahanya. Bagi mereka, umumnya asal dapat berjualan dengan aman sudah cukup. Mereka umumnya tidak membutuhkan modal yang besar untuk ekspansi produksi; biasanya modal yang diperlukan sekedar membantu kelancaran cashflow saja. Bisa dipahami bila kredit dari BPR-BPR, BKK, TPSP (Tempat Pelayanan Simpan Pinjam-KUD) amat membantu modal kerja mereka.

Kedua, bagi PK dengan omset antara Rp 50 juta hingga Rp 1 milyar, tantangan yang dihadapi jauh lebih kompleks. Umumnya mereka mulai memikirkan untuk melakukan ekspansi usaha lebih lanjut.Berdasarkan pengamatan Pusat Konsultasi Pengusaha Kecil UGM, urutan prioritas permasalahan yang dihadapi oleh PK jenis ini adalah (Kuncoro, 1997): (1) Masalah belum dipunyainya sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik karena belum dipisahkannya kepemilikan dan pengelolaan perusahaan;

(2) Masalah bagaimana menyusun proposal dan membuat studi kelayakan untuk memperoleh pinjaman baik dari bank maupun modal ventura karena kebanyakan PK mengeluh berbelitnya prosedur mendapatkan kredit, agunan tidak memenuhi syarat, dan tingkat bunga dinilai terlalu tinggi;

(3) Masalah menyusun perencanaan bisnis karena persaingan dalam merebut pasar semakin ketat;

(4) Masalah akses terhadap teknologi terutama bila pasar dikuasai oleh perusahaan/grup bisnis tertentu dan selera konsumen cepat berubah;

(5) Masalah memperoleh bahan baku terutama karena adanya persaingan yang ketat dalam mendapatkan bahan baku, bahan baku berkulaitas rendah, dan tingginya harga bahan baku;

6) Masalah perbaikan kualitas barang dan efisiensi terutama bagi yang sudah menggarap pasar ekspor karena selera konsumen berubah cepat, pasar dikuasai perusahaan tertentu, dan banyak barang pengganti;

(7) Masalah tenaga kerja karena sulit mendapatkan tenaga kerja yang terampil.

Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

Ciri-ciri usaha menengah

Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidikContoh usaha menengah

Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

Berhak memperoleh pinjaman daru bank: Rp. 50 juta 100 jutaData tentang UMKMSampai dengan tahun 2007 Jumlah usaha kecil menengah (UMKM ) mencapai 49,8 juta unit yang tersebar di seluruh Tanah Air. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008, menunjukan sektor Usaha kecil menengah (UMKM) dapat menyerap tenaga kerja sebesar 91 juta orang (97,3 persen) dengan sumbangan PDB Rp2.121,31 triliun (53,6 persen). Di Ranah Ekspor peran Usaha kecil menengah ( UMKM) juga tidak kecil pada tahun 2007 saja mencapai Rp 142,8 triliun (20,02 persen) dengan total nilai investasi Usaha kecil menengah (UMKM) Rp 462 triliun (47 persen).

Perbandingan Usaha Mikro, Kecil dan MenengahKriteria UMKMUsaha MikroUsaha KecilUsaha MenengahKekayaan Bersih (tidak termasuk tanah & bangunan)Paling banyak Rp. 50 jutaLebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak Rp. 200 jutaLebih dari Rp. 200 juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 MilyarHasil Penjualan Tahunan (Omset/tahun)Paling banyak Rp.300 jutaLebih dari Rp.300 juta sampai dengan paling banyak Rp. 1 MilyarLebih dari Rp. 1 Milyar sampai dengan paling banyak Rp. 50 MilyarKriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Usaha MikroUsaha KecilUsaha MenengahUsaha BesarJumlah Tenaga Kerja< 4 orang5-19 orang20-99 orang> 100 orangUntuk mendapatkan perlindungan hukum maka perusahaan ini harus didaftarkan kepada instansi yang terkait sehingga memperoleh status terdaftar. Status ini penting karena badan usaha ini akan mendapat fasilitas bantuan dari pemerintah, dapat fasilitas kredit dari bank, dilindungi pemerintah dan berpeluang mengembangkan usaha. Contoh ; Warung, toko, salon, percetakan, dll.

perhatian untuk menumbuhkembangkan industri kecil dan rumah tangga (IKRT) setidaknya dilandasi oleh tiga alasan. Pertama, IKRT menyerap banyak tenaga kerja. Kecenderungan menerap banyak tenaga kerja umumnya membuat banyak IKRT juga intensif dalam menggunakan sumberdaya alam lokal. Apalagi karena lokasinya banyak di pedesaan, pertumbuhan IKRT akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan, dan pembangunan ekonomi di pedesaan (Simatupang, et al., 1994; Kuncoro, 1996). Dari sisi kebijakan, IKRT jelas perlu mendapat perhatian karena tidak hanya memberikan penghasilan bagi sebagian besar angkatan kerja Indonesia, namun juga merupakan ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan. Di pedesaan, peran penting IKRT memberikan tambahan pendapatan (Sandee et al., 1994), merupakan seedbed bagai pengembangan industri dan sebagai pelengkap produksi pertanian bagi penduduk miskin (Weijland, 1999). Boleh dikata, ia juga berfungsi sebagai strategi mempertahankan hidup (survival strategy) di tengah krismon.

(lanjutan)Kedua, IKRT memegang peranan penting dalam ekspor nonmigas, yang pada tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau menempati rangking kedua setelah ekspor dari kelompok aneka industri. Ketiga, adanya urgensi untuk struktur ekonomi yang berbentuk piramida pada PJPT I menjadi semacam "gunungan" pada PJPT II.

FIRMA (venootschap onder firma)FIRMAPengertian : ps. 16-18 KUHDFirma adalah suatu persekutuan perdata yang menyelenggarakan perusahaan atas nama bersama, dimana tiap-tiap anggota firma yang tidak dikecualikan satu dengan yang lain dapat mengikatkan firma dengan pihak ketiga dan mereka masing-masing bertanggung jawab atas seluruh utang firma secara renteng.Ciri-ciri FirmaBadan usaha ini dimiliki oleh lebih dari satu orang dengan perjanjian tertentu. Biasanya pemilik firma orang yang yang sangat dekat, misalnya keluarga atau famili. Oleh karena pemilik perusahaan ini lebih dari satu orang maka harus didaftarkan pada akta notaris kemudian didaftarkan ke panitera pengadilan setempat dan diumumkan dalam berita negara. Secara hukum perjanjian antar pemilik akan lebih kuat. Kepemimpinan perusahaan biasanya dilaksanakan berdasar kesepatan bersama, karena mereka bertanggung jawab penuh terhadap badan usaha ini. Pembagian keuntungan diatur berdasar modal yang dimiliki masing-masing pemilik.Firma lebih berpeluang memperbesar atau mengembangkan usaha karena modal yang dikumpulkan lebih besar dibandingkan perusahaan perorangan. Semua anggota firma merupakan pemilik perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas maju mundurnya badan usaha. Tanggung jawab pemilik perusahaan ini tidak terbatas pada modal tetapi mencakup seluruh harta kekayaan yang dimiliki anggota firma secara pribadi.

Pendirian FirmaPasal 22 KUHD:Tiap-tiap perseroan firma harus didirikan dengan akta otentik, akan tetapi ketiadaan akta yang demikian tidak dapat dikemukakan untuk merugikan pihak ketigaPendaftaran FirmaPasal 23 KUHDPara pesero firma diharuskan untuk mendaftarkan akta pendirian di kepaniteraan pengadilan negeri yangdalam daerah hukumnya firma bertempat kedudukanPembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu:

Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam akta pendirian;Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya;Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma;Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan atau dinyatakan pailit.

Kebaikan dan kelemahan firmaKebaikan Modal usaha lebih besar Sudah ada pembagian tugas Kelangsungan perusahaan lebih terjamin Resiko ditanggung bersama

Kelemahan Setiap anggota merupakan pemilik sehingga sulit mengambil keputusan Tanggung jawab pemilik tidak terbatas Apabila salat satu anggota melakukan pelanggaran hukum akibatnya semua anggota juga terlibat Sulit menarik modal yang ditanamkan.

PERSEROAN KOMANDITER (CV = Commanditaire Vennootchap)PengertianPersekutuan komanditer adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan badan usaha yang sebagian anggotannya bertanggung jawab tidak terbatas dan sebagian anggota lain bertanggung jawab terbatas. Dalam persekutuan ini, modal berasal dari anggota dan didaftarkan dengan menggunakan akta pendirian.

Ada 2 macam pesero dalam CV:

Pesero aktif (komplementer)Pesero pasif (komanditer)Pendirian CVDalam praktek, CV dibuat dengan akta otentik Jenis-jenis CVCV Diam-diam belum menyatakan diri secara terbuka kepada publikCV Terang-terangan telah menyatakan diri secara terbuka kepada pihak ketiga dgn dibuatnya akta pendirian dan didaftarkan di daftar perusahaanKebaikan dan kelemahan badan usaha ini Kebaikan Modal lebih besar Pengelolaan lebih baik Tanggung jawab sekutu komanditer Tanggung jawab anggota tidak sama

Kelemahan Pimpinan perusahaan lebih dari satu orang sehingga sulit mengambil keputusan Tanggung jawab sekutu aktif tidak terbatas

PTNaamloze Vennootschap (NV)Limited Company Dasar Hukum PTUU No.40 tahun 2007 tentang PT (pengganti dari UU No. 1 tahun 1995)Dulu diatur dalam pasal 36-56 KUHDTerbatasMenunjukkan terbatasnya tanggung jawab atau resiko pemegang saham, yaitu terbatas pada saham-saham yang mereka miliki.Para pemegang saham tidak akan dituntut melebihi saham2 yang mereka miliki.Contoh: PT diputuskan oleh pengadilan untuk membayar hutang2nya sebesar 10 milyar, sedangkan harta kekayaan PT hanya mampu membayar 5 milyar, maka kekurangannya tidak dapat dibebankan pada pemegang sahamnya.PengertianPasal 1 butir 1 UU PTadalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.Perseroan terbatas adalah suatu perusahaan yang terdiri dua orang atau lebih dengan modal yang diperoleh dengan penjualan atas saham-saham. Semua pemilik perusahaan ini merupakaan pemegang saham. Tanggung jawab pesero ( pemilik saham ) hanya terbatas modal yang disertakannya. Besarnya modal pesero ditentukan dengan anggaran dasar. Perseroan terbatas merupakan badan hukum yan memiliki kekayaan perusahaan sendiri, sehingga semua tagihan atas utang-utang perusahaan ditanggung oleh harta perseroan.

Mekanisme pendirian PTUntuk mendirikan perseroan terbatas ini harus dengan akta pendirian yang disyahkan dengan akta notaris yang disetujui oleh Menkumham (dahulu menteri kehakiman). Keuntungan PT ini berupa deviden yang dibagikan berdasarkan besar saham yang dimiliki masing-masing persero.

Pendirian PTDidirikan oleh 2 orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia (pasal 7 ayat 1)Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham (pasal 31) jumlah minimal modal Rp.50.000.000 (pasal 32)Meminta pengesahan pada Menkumham perseroan memperoleh status badan hukum pd tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan

Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaanAkta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-UndangPaling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan terbatas)

Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga.Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.

Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.

Modal PTModal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Modal yang ditempatkan, merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para persero pendiriModal yang disetorkan merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaandan Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.

. Pembagian perseroan terbatas

a. PT terbukaPerseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.

b. PT tertutupPerseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.

c. PT kosongPerseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha dan izin lainnya tapi tidak ada kegiatannya

Perseroan Terbatas dikendalikan atas tiga unsur, yaitu :

a. Direksi Direksi ditunjuk oleh rapat umum pemegang saham. Direksi ini yang menjalankan operasional sehari-hari. Direksi terdiri atas seseorang atau beberapa orang dan dewan direksi sendiri terdiri dari beberapa orang.b. Dewan Komisaris Dewan komisaris terdiri dari para pemegang saham. Dewan komisaris yang mengawasai jalannya pekerjaan direksi, selain itu menasehati direksi dan bertindak membela kepentingan para pemegang saham.c. Rapat Umum Pemegang Saham Yang memegang kekuasaan tertinggi dalam PT dan mempunyai wewenang untuk menentukan kegiatan perusahaan, mengangkat, dan memberhentikan direksi serta mengesahkan neraca dan pembagian deviden.

DireksiDalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian yang amat besar (diatas 50%) maka direksi harus melaporkannya ke para pemegang saham dan pihak ketiga, untuk kemudian dirapatkan.Komisaris Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah direksi akan diberhentikan atau tidak.

RUPS/Rapat Umum Pemegang SahamDalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.

Isi RUPS:Menentukan direksi dan pengangkatan komisarisMemberhentikan direksi atau komisarisMenetapkan besar gaji direksi dan komisarisMengevaluasi kinerja perusahaanMemutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaanMenentukan kebijakan perusahaanMengumumkan pembagian laba ( dividen )

Kebaikan dan keburukan PTKebaikan Mudah memperbesar modal Tanggung jawab persero terbatas Kedudukan pemilik dan pengusaha terpisah Kelangsungan hidup perusahaan terjamin Saham mudah diperjual belikan

Kelemahan- Karena tanggung jawab pemilik terbatas sehingga dapat menimbulkan tindakan yang merugikan Rahasia perusahaan tidak terjamin Biaya pajak relatif besar Biaya operasionla dan biaya-biaya lain besar Saham mudah dijualbelikan sehingga menimbulkan spekulasi

KOPERASIKoperasiKoperasi merupakan badan usaha yang memiliki karakteristik sendiri. Badan usaha ini bergerak dalam berbagai kegiatan ekonomi atas dasar kekeluargaan dan gotong royong. Koperasi mengutamakan kepentingan anggota bukan kepentingan koperasi itu sendiri. Modal koperasi dihimpun dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Keuntungan koperasi disebut sisa hasil usaha( SHU ). Koperasi sebagai badan usaha berperan mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pengertian Koperasi berdasarkan UU no.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, pasal 1 adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegitannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas kekeluargaan. Berdasar pengertiannya, maksud dari usaha koperasi adalah:

a. Koperasi sebagai badan uasaha yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sama dengan badan usaha lain.b. Koperasi menjalankan usaha berdasar pada prinsip koperasi .c. Koperasi berdasar atas kekeluargaan, ini berarti kegiatan koperasi untuk kepentingan bersama.

Prinsip-prinsip koperasi Prinsip-prinsip koperasi berdasar UU no.25 tahun 1992 bab 3 pasal 5 yaitu :Keanggotan bersifat terbuka dan sukarelaPengelolaan dilakukan secara demokratisPembagian balas jasa yang terbatas pada modalPembagian SHU dlakukan secara adil dan sebanding berdasar jasa usaha masing-masing anggota.Kemandirian.

Struktur Orgainasi koperasi terdiri atas :

a. Rapat anggotab. Pengurus c. Pengawas.

Rapat AnggotaRapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.

PengurusPengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkupan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialahmereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).PengawasPengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.

Kekuasaan tertinggi koperasi pada rapat anggota tahunan. Koperasi dijalankan oleh pengurus dan diawasi oleh pengawas. Pengurus dan diangkat dan dipilih pada rapat anggota tahunan. Oleh sebab itu pengurus dan pengawas harus mempertanggungjawabkan kegiatannya pada rapat anggota tahunan.

Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi diatur oleh AD/ART koperasi yang disesuaikan dengan idiologi koperasi. Dalam manajemen koperasi perangkat organisasi koperasi juga disebut sebagai tim manajemenSumber permodalan koperasi :

1. Modal sendiri koperasi terdiri atas :a. Simpanan pokokb. Simpanan wajibc. Dana Cadangand. Hibah2. Modal Pinjaman, dari :a. Dari koperasi lainb. Dari bankc. Dari lembaga keuangan lain.

Modal sendiriSimpanan PokokSimpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.

Simpanan WajibSimpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.Dana CadanganDana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

HibahHibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:

Anggota dan calon anggotaKoperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasiBank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlakuPenerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakuSumber lain yang sah

Fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut :

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Jika dilihat dari kegiatan usahanya maka koperasi terdiri atas dua yaitu;1. Koperasi single purpose ( satu bidang usaha ), ialah koperasi yang memiliki satu bidang usaha. Contohnya: koperasi kredit, koperasi konsumsi, dan koperasi produksi2. Koperasi multi purpose ( serba usaha ) ialah koperasi koperasi yang memiliki lebih dari usaha. Contoh : KUD, dan koperasi serba usaha.

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekretaris, dan bendahara ). Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari Negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

Jenis koperasi jika dilihat dari lapangan usahanya antara lain sebagai berikut :

1. Koperasi simpan-pinjam ( kredit ) Koperasi ini menerima tabungan dari anggota dan memberi pinjaman pada masyarakat dengan syarat mudah dan ringan.

2. Koperasi Konsumsi Koperasi ini menjual barang-barang keutuhan sehari-hari kepada masyarakat, atau koperasi yang mengelola unit usaha pertokoan.

3. Koperasi Produksi Koperasi yang memiliki dan mengelola unit usaha produksi ( mengolah bahan mentah menjadi bahan/ barang lain ) hingga menghasilkan barang.

4. Koperasi Jasa koperasi yang mengelola unit usaha pelayanan jasa.

5. Koperasi Serba usaha Koperasi yang usahanya meliputi usaha kredit, konsumsi, produksi, dan jasa.

BADAN USAHA MILIK NEGARABadan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang didirikan dengan modal sebagian atau seluruhnya dari pemerintah atau negara. Badan usaha didirikan denagan modal yang berasal dari pemerintah pusat disebut BUMN. Dan yang modalnya berasal dari pemerintah daerah disebut BUMD. BUMN didirikan berdasarkan pasal 33 ayat 2 dan 3 dalam UUD 1945.

Alasan mendirkan BUMN tidak lain karena pemerintah ingin memenuhi kebutuhan masyarakat yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Untuk mencapai itu semua BUMN mendirikan beberapa perusahaan yang dipimpin oleh direksi dan bertanggung jawab pada menteri yang membawahi perusahaan tersebut. Berdasarkan UU no. 9 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk badan usaha Negara, BUMN dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu Perusahaan jawatan ( perjan ), Perusahaan umum ( perum ), dan Perusahaan persero ( persero ).

a. Perusahaan Jawatan ( Perjan )Perusahaan jawatan merupakan perusahaan negara yang seluruh modalnya merupakan milik negara dari kekayaan yang tak terpisahkan dan merupakan bagian dari suatu departemen. Usaha perusahaan ini bersifat public service (pelayan masyarakat ).Tujuan dari perusahaan ini bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan umum. Untuk saat ini BUMN yang berbentuk Perjan ini sudah tidak ada lagi, karena Negara melihat peluang dan kondisi keuangan negara maka BUMN yang berbentuk Perjan berubah fungsi menjadi Perum atau Persero.

Ciri-ciri perjan adalah:

Bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakatPemimpin dan karyawannya ditunjuk/diangkat oleh menteri dan berstatus PNSMendapat fasilitas dari negaraPerusahaan ini di bawah suatu departemen dan bertanggung jawab pada menteriSeluruh modal dari APBN

Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI

b. Perusahaan Umum (Perum)Bentuk perusahaan negara ini modalnya dari kekayaan negara yang telah dipisahkan dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kepentingan umum yang vital. Sifat usahanya adalah publik utility ( pelayanan jasa yang memberikan kegunaan vital bagi masyarakat ). Usaha perusahaan di bidang produksi maupun konsumsi sekaligus bertujuan memupuk keuntungan. Contoh BUMN yang berbentuk Perum saat ini yang masih ada adalah Perum Pegadaian.

Ciri-ciri dari BUMN yang berbentuk Perum adalah Bertujuan melayani kepentinan umum yang vital tetapi diperbolehkan untuk mencari keuntungan.Modal berasal dari kekayaan negara yang telah dipisahkan.Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan negara atau pegawai negeri.Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi.

c. Perusahaan persero Persero merupakan bentuk badan usaha negara yang membuka kesempatan pada masyarakat umum untuk ikut serta memiliki atau menanamkan modalnya dalam perusahaan tersebut. Modal persero ini terdiri atas saham-saham dan bertujuan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya ( non public utility ). Modal persero sebagian dimiliki oleh pemerintah lebih dari 50% dan sisanya dijual pada masyarakat.

Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).

Persero pada dasarnya sama dengan PT sehingga disebut juga PT persero, hanya kepemilikan melibatkan negara. Status badan hukum dan peran pemerintah sebagai pemegang saham saja. Persero dipimpin oleh direksi yang diangkat oleh Rapat umum pemegang saham dan diawasi oleh dewan komisaris. Contoh BUMN yang berbentuk Persero saat ini antara lain; PT Telkom, PT PLN, dan PT BRI.

Ciri-ciri BUMN yang berbentuk persero adalah :

Bertujuan mencari keuntungan (non public utility)Modal sebagian besar dimiliki oleh pemerintahDipimpin oleh dewan direksiTidak mendapat fasilitas negaraPemimpin dan karyawan berstatus karyawan swasta.

Di Indonesia sendiri yang sudah menjadi Persero antara lain:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Garuda Indonesia (Persero)PT Angkasa Pura (Persero)PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)PT Tambang Bukit Asam (Persero)PT Aneka Tambang (Persero)PT PELNI (Persero)PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)PT Pos Indonesia (Persero)PT Kereta Api Indonesia (Persero)PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.PT. PP (Pembangunan Perumahan),PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Indosat Tbk (pada akhir tahun 2002 41,94% saham Persero ini telah dijual kepada Swasta sehingga perusahaan ini bukan BUMN lagi)

BUMD7. BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah )

Badan usaha milik daerah ini pada dasarnya bisa berbentuk perjan , perum atau persero. Hanya pada perusahaan ini yang terlibat adalah pemerintah daerah. Ketentuan-ketentuan dan prinsip-prinsip manajemen Maupun organisasi persahaan daerah diatur dengan peraturan daerah. Kegiatan usahanya mengutamakan kepentingan pemenuhan kebutuhan masyarakat daerahnya dan keuntungannya untuk menambah kas pemerintah daerah.

Tujuan BUMD adalah untuk membangun daerah dan pembangunan nasional .

Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:

Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usahaPemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaanPemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaanPengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenangMelayani kepentingan umum, selain mencari keuntunganSebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyatSebagai sumber pemasukan negaraSeluruh atau sebagian besar modalnya milik negaraModalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go publicDapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbankDireksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilanTujuan Pendirian BUMD:Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negaraMengejar dan mencari keuntunganPemenuhan hajat hidup orang banyakPerintis kegiatan-kegiatan usahaMemberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah

YAYASANYayasanYayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang.

Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.

Pendirian yayasan

Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Permohonan pendirian yayasan dapat diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan. Yayasan yang telah memperoleh pengesahan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Organ yayasan

Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas:Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus. Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

Kewajiban audit

Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak lain, atau memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang, kekayaannya wajib diaudit oleh akuntan publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar berbahasa Indonesia.

Penggabungan dan pembubaran

Perbuatan hukum penggabungan yayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan satu atau lebih yayasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan yayasan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Yayasan dapat bubar karena jangka waktu yang ditetapkan Anggaran Dasar berakhir, tujuan yang ditetapkan tercapai atau tidak tercapai, putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum.