26
1 ber Perusahaan HTI beroperasi dalam kawasan hutan melalui ‘legalisasi’ perubahan fungsi kawasan hutan Mengkaji dampak Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 1.638.249 hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 717.543 hektar dan penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 11.552 hektar di Provinsi Riau Laporan investigatif dan analisa pengindraan jarak jauh di 29 konsesi HTI Riau Laporan Investigatif Eyes on the Forest Diterbitkan April 2018 Eyes on the Forest (EoF) merupakan koalisi LSM di Riau, Sumatra: WALHI Riau, Jikalahari “Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau” dan WWF-Indonesia Program Sumatra Tengah. EoF juga membentuk jaringan kelompok anggota di Sumatra (KKI Warsi) dan Kalimantan : Environmental Law Clinic, Lembaga Gemawan, JARI Indonesia Borneo Barat, Kontak Rakyat Borneo, POINT, Swandiri Institute, Yayasan Titian, Gapeta Borneo dan WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat. EoF memonitor deforestasi dan status dari hutan alam yang tersisa di Sumatra dan Kalimantan dan mendiseminasi informasi secara luas. Website: www.eyesontheforest.or.id

ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

1

ber

Perusahaan HTI beroperasi dalam kawasan hutan melalui ‘legalisasi’

perubahan fungsi kawasan hutan

Mengkaji dampak Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014 tentang Perubahan

Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 1.638.249 hektar, Perubahan

Fungsi Kawasan Hutan seluas 717.543 hektar dan penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi

Kawasan Hutan seluas 11.552 hektar di Provinsi Riau

Laporan investigatif dan analisa pengindraan jarak jauh di 29 konsesi HTI Riau

Laporan Investigatif

Eyes on the Forest

Diterbitkan April 2018

Eyes on the Forest (EoF) merupakan koalisi LSM di Riau, Sumatra: WALHI Riau, Jikalahari “Jaringan Kerja Penyelamat Hutan

Riau” dan WWF-Indonesia Program Sumatra Tengah.

EoF juga membentuk jaringan kelompok anggota di Sumatra (KKI Warsi) dan Kalimantan : Environmental Law Clinic, Lembaga

Gemawan, JARI Indonesia Borneo Barat, Kontak Rakyat Borneo, POINT, Swandiri Institute, Yayasan Titian, Gapeta Borneo dan

WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat.

EoF memonitor deforestasi dan status dari hutan alam yang tersisa di Sumatra dan Kalimantan dan mendiseminasi informasi

secara luas. Website: www.eyesontheforest.or.id

Untuk lebih banyak informasi tentang Eyes on the Forest, silahkan kunjungi:

Page 2: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

2

Sampul depan Peta hasil investigasi Jikalahari dan Eyes on the Forest pada konsesi HTI PT Sumatera Riang Lestari-Blok IV Pulau Rupat

Riau, ditemukan pada peta sebelah kiri menunjukkan konsesi HTI PT Sumatera Riang Lestari-Blok IV Pulau Rupat berada

pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan sebelah kanan berubah menjadi Hutan

Produksi Tetap (HP) setelah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014.

Page 3: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tidak hanya dianggap menguntungkan banyak perusahaan kelapa sawit, dengan terbitnya

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014, Tentang Perubahan Peruntukan

Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas 1.638.249 Hektar, Perubahan Fungsi Kawasan

Hutan seluas 717.543 hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas

11.552 hektar di Provinsi Riau. Namun usaha berbasis lahan lain juga mendulang untung. Begitulah,

perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi

Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap (HP) dengan upaya “legalisasi” yang patut

dipertanyakan dari aspek legalitasnya maupun etika bisnis yang menjunjung komitmen kelestarian.

Dalam edisi laporan terkait peraturan rencana tata ruang wilayah provinsi sebelumnya Eyes on the

Forest telah menerbitkan laporan berjudul “Legalisasi Sawit melalui Perubahan Peruntukan Kawasan

Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan di Provinsi Riau (bagian I dan II). Dalam laporan tersebut,

disimpulkan bahwa, tidak saja melegalkan kebun sawit yang sebelumnya pada kawasan hutan

namun Kepmen 673/2014 terindikasi melegalkan fungsi kawasan hutan pada Hutan Tanaman

Industri di Provinsi Riau.

Dari 717.543 hektar perubahan fungsi kawasan hutan, terdapat 424.041 hektar perubahan fungsi

kawasan hutan dari Hutan Produksi Terbatas (HPT) menjadi Hutan Produksi tetap (HP). Jumlah

perubahan kawasan hutan HPT menjadi HP adalah jumlah terbesar atau lebih dari 50% dari total

perubahan fungsi kawasan hutan dan patut dipertanyakan landasannya. Eyes on the Forest

mengindikasikan HPT tersebut ketika diberikan perizinan HTI memiliki potensi kayu alam sebagai

bahan baku bagi industri pulp dan kertas. Perubahan HPT menjadi HP jelas melanggar beberapa

peraturan di Indonesia (lihat boks) yang menyatakan bahwa izin HTI hanya dapat diberikan pada

Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP).

Koalisi Eyes on the Forest kemudian melakukan pemantauan di areal HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP untuk memastikan langsung apakah perubahan fungsi kawasan hutan dalam SK 673/Menhut-II/2014 telah dimanfaatkan beberapa pihak untuk melegalkan izin HTI. Temuan EoF pada bulan September dan Oktober 2017 kemudian menjawab bahwa indikasi ini benar adanya. Ditemukan 29 perizinan HTI seluas lebih kurang 340.707.95 hektar yang diindikasikan mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP milik grup Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) ataupun Asia Pulp & Paper (APP/Sinar Mas Group). Ada 29 perizinan HTI seluas lebih kurang 340,707.95 hektar yang diindikasikan mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP sesuai SK nomor 673/Menhut-II/2014. Secara geografis, konsesi-konsesi HTI itu terkelompok dalam: 13 konsesi HTI di lansekap Tesso Nilo-Rimbang Baling, 6 konsesi di blok Kerumutan, 3 konsesi di lansekap Bukit Tigapuluh, 6 konsesi HTI di wilayah Bengkalis dan Kepulauan Meranti serta 1 konsesi di Pulau Rupat. Mereka terafiliasi masing-masing dengan raksasa pulp dan kertas, APRIL, ataupun APP/Sinar Mas Group. Temuan EoF menegaskan adanya indikasi kuat pelegalan kawasan hutan melalui penerbitan SK Menteri No 673/2014, misalnya dari status HPT menjadi HP, sehingga konsesi yang sudah beroperasi tidak bisa dihentikan, meski mereka diduga bermasalah secara legalitas. Dengan adanya perubahan fungsi HPT menjadi HP di Provinsi Riau melalui SK 673/2014, maka telah

terjadi pelanggaran dan kuat diindikasikan SK 673/2014 hanya untuk melegalkan HTI yang sudah

telanjur eksis pada kawasan HPT.

EoF meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memberikan evaluasi dan

penindakan terhadap perusahaan pulp dan kertas karena telah mengembangkan HTI pada Hutan

Page 4: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

4

Produksi Terbatas. Terkait dengan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), maka perlu diadakan

evaluasi terhadap sertifikat SVLK yang dimiliki 29 perusahaan HTI oleh Pemerintah dan stakeholders

SVLK yang relevan karena “kepastian status areal pemegang IUPHHK-HTI terhadap penggunaan

lahan, tata ruang wilayah, dan tata guna hutan” tampaknya tidak bisa memberikan jaminan

kepastian areal yang diusahakan.

Page 5: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

5

PENDAHULUAN

Sebelumnya, Eyes on the Forest telah menerbitkan laporan berjudul “Legalisasi Sawit melalui

Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan di Provinsi Riau bagian I dan

II”. Dalam laporan tersebut, disimpulkan bahwa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-

II/2014, Tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas

1.638.249 hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 717.543 hektar dan penunjukan Bukan

Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 11.552 hektar di Provinsi Riau, tidak saja melegalkan

kebun sawit yang sebelumnya pada kawasan hutan namun mengindikasikan melegalkan fungsi

kawasan hutan pada Hutan Tanaman Industri (HTI) di Provinsi Riau. Sebelum SK 673/2014

dikeluarkan, fungsi kawasan hutan pada HTI sebagian besar berada pada Hutan Produksi Terbatas

dan setelah SK 673/2014 menjadi Hutan Produksi.

Berdasarkan SK 673/2014, terdapat 717.543 hektar yang berubah fungsi kawasan hutan, antara lain

perubahan KSA menjadi HPT, HL menjadi HPT, HL menjadi HPK, dan sebaliknya. Tabel di bawah ini

menunjukkan perubahan fungsi kawasan hutan dan luas masing-masing perubahan.

Sumber: Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014

Keterangan:

KSA = Kawasan Suaka Alam

KPA = Kawasan Pelestarian Alam

HPK = Hutan Produksi dapat dikonversi

HPT = Hutan Produksi Terbatas

HP = Hutan Produksi tetap

Dari 717.543 hektar perubahan fungsi kawasan hutan, terdapat 424.041 hektar perubahan fungsi

kawasan hutan dari HPT menjadi HP. Jumlah perubahan kawasan hutan HPT menjadi HP adalah

jumlah terbesar atau lebih dari 50% dari total perubahan fungsi kawasan hutan. Eyes on The Forest

mengindikasikan dulunya HPT tersebut sebelum izin HTI memiliki potensi kayu alam sebagai bahan

KSA/KPA menjadi HPT 247

KSA/KPA menjadi HPT 1,939

HL menjadi HPT 17,443

HL menjadi HPT 89

HL menjadi HPK 104

HPT menjadi KSA/KPA 4,555

HPT menjadi HL 19,040

HPT menjadi HP 424,041

HPT menjadi HPK 34,342

HP menjadi KSA/KPA 2,952

HP menjadi HPT 7,370

HP menjadi HPK 1,171

HPK menjadi KSA/KPA 383

HPK menjadi HL 14,376

HPK menjadi HPT 106,763

HPK menjadi HP 82,728

Jumlah 717,543

Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Luas (ha)

Page 6: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

6

baku bagi industri pulp and kertas. Padahal, menurut aturan pengembangan HTI di Indonesia hanya

diperbolehkan pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai Hutan Produksi Tetap (HP) berdasarkan

beberapa peraturan berikut :

1. Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Paragraf 2 Pasal 64 Ayat (1) Kriteria Kawasan Budi Daya Huruf a Yang dimaksud dengan “kawasan hutan produksi terbatas” adalah kawasan hutan yang secara ruang digunakan untuk budi daya hutan alam. Huruf b Yang dimaksud dengan “kawasan hutan produksi tetap” adalah kawasan hutan yang secara ruang digunakan untuk budi daya hutan alam dan hutan tanaman. Huruf c Yang dimaksud dengan “kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi” adalah kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi perkembangan transportasi, transmigrasi, permukiman, pertanian, perkebunan, industri, dan lain-lain.

2. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.19/Menhut-Ii/2014 Tentang Tata

Cara Penetapan Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Hutan Pada Kawasan Hutan Produksi Yang Tidak Dibebani Izin Untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, pada Pasal 2 ayat: (2) Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) diarahkan untuk : a) Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam atau Restorasi Ekosistem

(IUPHHK-HA/RE); b) Hutan Desa (HD); atau c) Hutan Kemasyarakatan (HKm). Sedangkan pada ayat (3) Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) diarahkan untuk : a) Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman atau Hutan Tanaman Rakyat

(IUPHHK-HTI/HTR); b) Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam atau Restorasi Ekosistem

(IUPHHK-HA/RE); c) Hutan Desa (HD); atau d) Hutan Kemasyarakatan (HKm)

Maka jelas dalam PP 26/2008 bahwa kawasan hutan produksi terbatas adalah kawasan hutan yang

secara ruang digunakan untuk budi daya hutan alam dikelola melalui Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) atau dikenal dengan HPH.

Peraturan di atas menunjukkan izin HTI hanya dapat diberikan pada Kawasan Hutan Produksi tetap

(HP). Dengan adanya perubahan fungsi HPT menjadi HP di Provinsi Riau melalui SK 673/2014, maka

telah terjadi pelanggaran dan kuat diindikasikan SK 673/2014 hanya untuk melegalkan HTI yang

sudah telanjur eksis pada kawasan HPT.

Page 7: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

7

Temuan Hasil Investigasi Eyes on the Forest (EoF) pada bulan September dan Oktober 2017 telah melakukan investigasi indikasi areal HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP. Dalam temuan EoF, terbukti sekitar 29 perizinan HTI seluas lebih kurang 340.707,95 hektar yang diindikasikan mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP. Dari 29 perizinan HTI tersebut, ditemukan 27 perizinan HTI yang merupakan group/afiliasi Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) seluas kurang lebih 327.010 hektar dan 2 group/afiliasi Asia Pulp and Paper seluas 13.697 hektar. Dilihat dari tahun keluarnya izin 29 HTI yang teridentifikasi adalah mulai tahun 1996 hingga 2012. Tabel 1. Hasil investigasi EoF terhadap perusahaan HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan HPT menjadi HP berdasarkan SK 673/2014

Berikut peta dan gambar perusahaan HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT

menjadi HP oleh Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014, Tentang Perubahan

Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 1.638.249 hektar, Perubahan

Fungsi Kawasan Hutan seluas 717.543 hektar dan penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi

Kawasan Hutan seluas 11.552 hektar di Provinsi Riau.

No Perusahaan Group/Afiliasi Izin Tahun izinLuas (ha) perubahan

fungsi HPT menjadi HP

1 CV. Putri Lindung Bulan APRIL 522.21/IUPHHKHT/I/2003/0 2003 1,648.01

2 KUD Bina Jaya Langgam APRIL522.21/IUPHHKHT/I/2003/004, 24-01-2003 jo SK.228/Menhut-

II/2007, 20-07-20072003, 2007 1,859.69

3 PT. Arara Abadi Malako APP 743/Kpts-II/1996 1996 8,416.00

4 PT. Balai Kayang Mandiri APP04/IUPHHKHT/II/2003, 03-02-2003 jo 20/Menhut-II/2007, 05-01-

20072003, 2007 5,281.25

5 PT. Bukit Batabuh Sei Indah APRIL Kpts.331/XI/2002, 06-11-2002 jo 67/Menhut-II/2007, 23-02-2007 2002, 2007 13,967.88

6 PT. Bukit Raya Pelalawan APRIL522.21/IUPHHKHT/XII/2002/003, 16-12-2002, jo 70/Menhut-

II/2007, 23-02-20072002, 2007 3,752.85

7 PT. Citra Sumber Sejahtera APRIL Kpts.330/XI/2002, 05-11-2002 jo 68/Menhut-II/2007, 23-02-2007 2002, 2007 14,922.26

8 PT. Merbau Pelalawan Lestari APRIL522.21/IUPHHKHT/XII/2002/004, 17-12-2002 jo 69/Menhut-II/2007,

23-02-20072002, 2007 6,124.35

9 PT. Mitra Kembang Selaras APRIL Kpts.352/XI/2002, 21-11-2002 jo 71/Menhut-II/2007, 23-02-2007 2002, 2007 8,841.48

10 PT. Mitra Taninusa Sejati APRIL522.21/IUPHHKHT/I/2003/009, 27-01-2003 jo 66/Menhut-II/2007,

23-02-20072003, 2007 6,639.00

11 PT. Nusa Prima Manunggal APRIL 522.1/Dishut/XI/2002/002 2002 3,924.34

12 PT. Nusa Wana Raya APRIL 241/Menhut-II/2007 2012 33,066.27

13 PT. Nusantara Sentosa Raya APRIL 550/Menhut-II/2012 5,484.91

14 PT. RAPP Sektor Baserah APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 256/Menhut-VI/2001, 22-02-2001

jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-2013

1997, 2001, 2004, 2009,

201319,653.51

15 PT. RAPP Sektor Langgam Baru APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004

jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-

2013

1997, 2004, 2009, 2013 5,799.79

16 PT. RAPP Sektor Logas APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 256/Menhut-VI/2001, 22-02-2001

jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-2013

1997, 2004, 2009, 2013 23,846.83

17 PT. RAPP Sektor Mandau APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004

jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-

2013

1997, 2004, 2009, 2013 20,051.91

18 PT. RAPP Sektor Tesso APRIL256/Menhut-VI/2001, 22-02-2001 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-20132001, 2004, 2009, 2013 15,925.59

19 PT. RAPP Sektor Ukui APRIL

1547/Menhut-IV/1996, 05-11-1996 jo 137/Kpts-II/1997, 10-03-1997

jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-2013

1996, 1997, 2004, 2009,

201314,439.28

20 PT. Rimba Lazuardi APRIL 79/Menhut-II/2007 2007 8,332.41

21 PT. Rimba Lazuardi Sektor Cerenti APRIL 79/Menhut-II/2007 2007 7,236.00

22 PT. Rimba Mandau Lestari APRIL05/IUPHHKHT/II/2003, 03-02-2003 jo 522/Menhut-II/2006, 22-12-

20062003, 2006 5,322.55

23 PT. Rimba Mutiara Permai APRIL522.21/IUPHHKHT/I/2003/008, 27-01-2003 jo 65/Menhut-II/2007,

23-02-20072003, 2007 3,272.00

24 PT. Rimba Peranap Indah APRIL 598/Kpts-II/1996 1996 13,922.84

25 PT. Rimba Rokan Lestari (Pulau Bengkalis) APRIL 262/Kpts-II/1998 1998 6,585.00

26 PT. Seraya Sumber Lestari APRIL03/IUPHHKHT/II/2003, 27-01-2003 jo 22/Menhut-II/2007, 05-01-

20072003, 2007 19,513.47

27 PT. Sumatra Riang Lestari Rangsang APRIL 208/Menhut-II/2007 2007 18,848.80

28 PT. Sumatra Riang Lestari Rupat APRIL 208/Menhut-II/2007 2007 38,402.94

29 PT. Wananugraha Bina Lestari APRIL 362/Menhut-II/2007 2007 5,626.72

340,707.95 Total

Page 8: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

8

No Perusahaan Group/Afiliasi Izin Tahun izinLuas (ha) perubahan

fungsi HPT menjadi HP

1 CV. Putri Lindung Bulan APRIL 522.21/IUPHHKHT/I/2003/0 2003 1,648.01

2 KUD Bina Jaya Langgam APRIL522.21/IUPHHKHT/I/2003/004, 24-01-2003 jo SK.228/Menhut-

II/2007, 20-07-20072003, 2007 1,859.69

3 PT. Nusa Prima Manunggal APRIL 522.1/Dishut/XI/2002/002 2002 3,924.34

4 PT. Nusa Wana Raya APRIL 241/Menhut-II/2007 2012 33,066.27

5 PT. Nusantara Sentosa Raya APRIL 550/Menhut-II/2012 5,484.91

6 PT. RAPP Sektor Baserah APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 256/Menhut-VI/2001, 22-02-2001

jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-2013

1997, 2001, 2004, 2009,

201319,653.51

7 PT. RAPP Sektor Langgam Baru APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004

jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-

2013

1997, 2004, 2009, 2013 5,799.79

8 PT. RAPP Sektor Logas APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 256/Menhut-VI/2001, 22-02-2001

jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-2013

1997, 2004, 2009, 2013 23,846.83

9 PT. RAPP Sektor Tesso APRIL256/Menhut-VI/2001, 22-02-2001 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-20132001, 2004, 2009, 2013 15,925.59

10 PT. RAPP Sektor Ukui APRIL

1547/Menhut-IV/1996, 05-11-1996 jo 137/Kpts-II/1997, 10-03-1997

jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004 jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-

2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-2013

1996, 1997, 2004, 2009,

201314,439.28

11 PT. Rimba Lazuardi APRIL 79/Menhut-II/2007 2007 8,332.41

12 PT. Rimba Peranap Indah APRIL 598/Kpts-II/1996 1996 13,922.84

13 PT. Wananugraha Bina Lestari APRIL 362/Menhut-II/2007 2007 5,626.72

1. HTI di lansekap Tesso Nilo

Di lansekap Tesso Nilo ditemukan 13 perusahaan HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan

hutan dari HPT menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-

II/2014. Dari 13 perusahaan terdapat 5 konsesi perusahaan milik APRIL secara langsung dan 8

konsesi HTI yang berafiliasi dengan grup APRIL di Riau.

Tabel 2. Tercatat 13 konsesi HTI (semua APRIL) yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT

menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014

Page 9: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

9

No Perusahaan Group/Afiliasi Izin Tahun izinLuas (ha) perubahan

fungsi HPT menjadi HP

1 PT. Arara Abadi Malako APP 743/Kpts-II/1996 1996 8,416.00

2 PT. Bukit Raya Pelalawan APRIL522.21/IUPHHKHT/XII/2002/003, 16-12-2002, jo 70/Menhut-

II/2007, 23-02-20072002, 2007 3,752.85

3 PT. Merbau Pelalawan Lestari APRIL522.21/IUPHHKHT/XII/2002/004, 17-12-2002 jo 69/Menhut-II/2007,

23-02-20072002, 2007 6,124.35

4 PT. Mitra Kembang Selaras APRIL Kpts.352/XI/2002, 21-11-2002 jo 71/Menhut-II/2007, 23-02-2007 2002, 2007 8,841.48

5 PT. Mitra Taninusa Sejati APRIL522.21/IUPHHKHT/I/2003/009, 27-01-2003 jo 66/Menhut-II/2007,

23-02-20072003, 2007 6,639.00

6 PT. Rimba Mutiara Permai APRIL522.21/IUPHHKHT/I/2003/008, 27-01-2003 jo 65/Menhut-II/2007,

23-02-20072003, 2007 3,272.00

37,045.68 Total

Peta 1. Peta sebelah kiri menunjukkan konsesi HTI berada pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai HPT

dan sebelah kanan menjadi HP setelah terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014.

2. HTI di lansekap Kerumutan

Ditemukan di lansekap Kerumutan 6 konsesi HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan

dari HPT menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014. Dari

6 perusahaan terdapat 1 konsesi perusahaan milik APP dan 5 konsesi HTI yang berafiliasi dengan

APRIL di Riau.

Tabel 3. Ada 6 konsesi HTI di Kerumutan yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT

menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014

Peta 2. Peta sebelah kiri menunjukkan konsesi HTI berada pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai HPT

dan sebelah kanan menjadi HP setelah terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014.

Page 10: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

10

No Perusahaan Group/Afiliasi Izin Tahun izinLuas (ha) perubahan

fungsi HPT menjadi HP

1 PT. Bukit Batabuh Sei Indah APRIL Kpts.331/XI/2002, 06-11-2002 jo 67/Menhut-II/2007, 23-02-2007 2002, 2007 13,967.88

2 PT. Citra Sumber Sejahtera APRIL Kpts.330/XI/2002, 05-11-2002 jo 68/Menhut-II/2007, 23-02-2007 2002, 2007 14,922.26

3 PT. Rimba Lazuardi Sektor Cerenti APRIL 79/Menhut-II/2007 2007 7,236.00

36,126.14 Total

3. HTI di lansekap Bukit Tigapuluh

Di sekitar Bukit Tigapuluh ditemukan tiga (3) konsesi HTI yang mengalami perubahan fungsi

kawasan hutan dari HPT menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

673/Menhut-II/2014. Tiga perusahaan ini merupakan konsesi HTI yang berafiliasi dengan grup APRIL

di Riau.

Tabel 4. Ada 3 konsesi HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP

sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014

Peta 3. Peta sebelah kiri menunjukkan konsesi HTI berada pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai HPT

dan sebelah kanan menjadi HP setelah terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014.

4. HTI di Bengkalis dan Kepulauan Meranti

Ditemukan enam (6) konsesi HTI di wilayah Bengkalis dan Kepulauan Meranti yang mengalami

perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor 673/Menhut-II/2014. Dari 6 perusahaan, terdapat 1 konsesi perusahaan terafiliasi dengan

grup APP dan 5 konsesi HTI lainnya terafiliasi dengan APRIL.

Page 11: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

11

No Perusahaan Group/Afiliasi Izin Tahun izinLuas (ha) perubahan

fungsi HPT menjadi HP

1 PT. Balai Kayang Mandiri APP04/IUPHHKHT/II/2003, 03-02-2003 jo 20/Menhut-II/2007, 05-01-

20072003, 2007 5,281.25

2 PT. RAPP Sektor Mandau APRIL

137/Kpts-II/1997, 10-03-1997 jo 356/Menhut-II/2004, 01-10-2004

jo 327/Menhut-II/2009, 12-06-2009, jo 180/Menhut-II/2013, 21-03-

2013

1997, 2004, 2009, 2013 20,051.91

3 PT. Rimba Mandau Lestari APRIL05/IUPHHKHT/II/2003, 03-02-2003 jo 522/Menhut-II/2006, 22-12-

20062003, 2006 5,322.55

4 PT. Sumatra Riang Lestari Rangsang APRIL 208/Menhut-II/2007 2007 18,848.80

5 PT. Rimba Rokan Lestari (Pulau Bengkalis) APRIL 262/Kpts-II/1998 1998 6,585.00

6 PT. Seraya Sumber Lestari APRIL03/IUPHHKHT/II/2003, 27-01-2003 jo 22/Menhut-II/2007, 05-01-

20072003, 2007 19,513.47

75,602.97 Total

Tabel 5. Ada 6 konsesi HTI di Bengkalis dan Kepulauan Meranti yang mengalami perubahan fungsi

kawasan hutan dari HPT menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

673/Menhut-II/2014

Peta 4. Peta sebelah kiri menunjukkan konsesi HTI berada pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai HPT

dan sebelah kanan menjadi HP setelah terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014

5. HTI di Pulau Rupat

Ditemukan di sekitar Pulau Rupat 1 konsesi HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan

dari HPT menjadi HP sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014.

Perusahaan ini merupakan afiliasi dengan grup APRIL di Riau.

Page 12: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

12

Tabel 6. 1 konsesi HTI yang mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP sesuai

dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014

Peta 5. Peta sebelah kiri menunjukkan konsesi HTI berada pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai HPT

dan sebelah kanan menjadi HP setelah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014

No Perusahaan Group/Afiliasi Izin Tahun izin

Luas (ha)

perubahan

fungsi HPT

menjadi

HP

29 PT. Sumatra Riang Lestari Rupat APRIL 208/Menhut-II/2007 2007 38,402.94

Page 13: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

13

Temuan dan foto masing-masing konsesi HTI yang dipantau EoF pada September – Oktober 2017

HTI di lansekap Tesso Nilo

1. CV Putri Lindung Bulan

Gambar 1. Tanaman akasia CV Putri Lindung Bulan berada pada titik koordinat S0°20'2.25" E101°57'34.99". Foto diambil

pada 9 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

2. KUD Bina Jaya Langgam

Gambar 2. Tanaman akasia di konsesi KUD Bina Jaya Langgam berada pada titik Koordinat N0°4'54.93" E101°50'51.73".

Foto diambil pada 14 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest. .

Page 14: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

14

3. PT Nusa Prima Manunggal

Gambar 3. Tanaman akasia PT Nusa Prima Manunggal berada pada titik koordinat N0°4'57.16" E101°47'16.60". Foto

diambil pada 14 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

4. PT Nusa Wana Raya

Gambar 4. Tanaman akasia PT Nusa Wana Raya berada pada titik koordinat N0°4'57.16" E101°47'16.60". Foto diambil

pada 14 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 15: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

15

5. PT RAPP (Baserah sector)

Gambar 5. Tanaman akasia PT RAPP sektor Baserah berada pada titik koordinat S0°21'32.37" E101°51'2.04". Foto diambil

pada tanggal 17 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

6. PT RAPP (Langgam sector)

Gambar 6. Tanaman akasia PT RAPP sektor Langgam berada pada titik koordinat N0°8'1.00" E101°37'21.37". Foto diambil

pada 14 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 16: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

16

7. PT RAPP (Logas sector)

Gambar 7.. Tanaman akasia PT RAPP Logas berada pada titik koordinat S0°17'46.27" E101°16'4.91".

Foto diambil pada 19 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

8. PT RAPP (Tesso sector)

Gambar 8. Tanaman akasia PT RAPP sektor Tesso berada pada titik koordinat N0°1'38.45" E101°25'46.31". Foto diambil pada 16 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 17: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

17

9. PT RAPP (Ukui sector)

Gambar 9. Tanaman akasia PT RAPP sektor Ukui berada pada titik Koordinat S0°8'1.09" E101°56'47.30". Foto diambil pada

13 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

10. PT Rimba Lazuardi

Gambar 10. Tanaman akasia PT Rimba Lazuardi berada pada titik koordinat S0°23'3.23" E101°54'48.17". Foto diambil pada

17 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 18: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

18

11. PT Rimba Peranap Indah

Gambar 11. Tanaman akasia PT Rimba Peranap Indah berada pada titik koordinat S0°24'33.76" E101°56'32.80". Foto

diambil pada 17 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

12. PT Nusantara Sentosa Raya

Gambar 12. Tanaman akasia dan tumpukan panen akasia PT Siak Raya Timber (PT Nusantara Sentosa Raya)

berada pada titik koordinat N0°7'1.79" E101°24'19.69". Foto diambil pada 15 Oktober 2017 oleh tim

Eyes on the Forest.

Page 19: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

19

13. PT Wananugraha Bima Lestari

Gambar 13. Tanaman akasia PT Wahananugraha Bima Lestari berada pada titik koordinat S0°6'34.79" E101°29'9.41". Foto diambil pada 16 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Temuan dan foto masing-masing konsesi HTI yang dipantau EoF pada September – Oktober 2017

di lansekap Kerumutan

14. PT. Arara Abadi (Malako)

Gambar 14. Alat berat yang baru selesai bekerja setelah panen di konsesi HTI PT. Arara Abadi (Malako)

pada titik koordinat, N0°4'27.89" E102°20'37.53". Gambar diambil 2 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 20: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

20

15. PT. Bukit Raya Pelalawan

Gambar 15. Posko titik api di konsesi HTI PT. Bukit Raya Pelalawan pada titik koordinat,

S0°4'29.42" E102°23'47.26". Gambar diambil pada 30 September 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

16. PT. Mitra Kembang Selaras

Gambar 16. Tanaman akasia di HTI PT. Mitra Kembang Selaras pada titik koordinat, S0°12'42.21" E102°20'39.98" Gambar diambil pada 29 September 2017 oleh tim Eyes on the Forest .

Page 21: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

21

17. PT. Mitra Tani Nusa Sejati

Gambar 17. Areal bukaan baru akasia siap dipanen di konsesi HTI PT. Mitra Taninusa Sejati pada titik koordinat, N0°1'49.99" E102°22'41.80". Gambar diambil pada 4 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

18. PT. Rimba Mutiara Permai

Gambar 18. Alat berat yang sedag membersihkan kanal dan mobil truk yang akan memuat kayu akasia di konsesi PT. Rimba Mutiara Permai pada titik koordinat, N0°10'51.86" E102°24'58.48". Gambar diambil pada 4 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 22: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

22

19. PT. Arara Abadi (Sorek)

Gambar 19. Tanaman akasia milik PT. Arara Abadi distrik Sorek pada titik koordinat, N0°18'33.16" E102°6'4.74". Gambar diambil pada 5 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Temuan dan gambar masing-masing konsesi HTI hasil pemantauan EoF September – Oktober 2017

HTI di lansekap Bukit Tigapuluh

20. PT. Bukit Batabuh Sei Indah

Gambar 20. Alat berat sedang bekerja di areal HTI PT. Bukit Batabuh Sei Indah pada titik koordinat, S0°38'51.78" E102°6'54.94" Gambar diambil pada tanggal 9 September 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 23: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

23

21. PT. Citra Sumber Sejahtera

Gambar 21. Tanaman akasia di HTI PT. Citra Sumber Sejahtera pada titik koordinat, S0°44'31.19" E101°57'23.30" Gambar diambil pada tanggal 17 September 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

22. PT. Rimba Lazuardi

Gambar 22. Papan informasi RKT di areal akasia baru tanam di HTI PT. Rimba Lazuardi pada titik koordinat, S0°48'7.39" E101°47'37.07" Gambar diambil pada tanggal 21 September 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

Page 24: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

24

Temuan dan gambar masing-masing konsesi HTI hasil pemantauan EoF September – Oktober

2017 HTI di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis

23. PT SRL Pulau Rangsang

Gambar 23. Tanaman akasia PT Sumatra Riang Lestari blok Pulau Rangsang berada pada titik koordinat N 0°58'48.82" E 103°4'20.88". Foto diambil pada 9 Oktober 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

24. PT SRL Pulau Rupat

Gambar 24. Tanaman akasia dan kanal gambut di konsesi PT Sumatra Riang Lestari (SRL) Blok Rupat, Bengkalis,

berada pada titik koordinat N 1°45'57.70", E 101°37'36.76". Foto diambil pada 14 September 2017 oleh tim Eyes on the

Forest.

Page 25: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

25

25. PT RAPP Mandau

Gambar 25. Tanaman akasia dan bloking kanal di konsesi PT RAPP sektor Mandau, Bengkalis, pada titik koordinat N

0°49'27.30", E 101°48'29.33". Foto diambil pada 24 September 2017 oleh tim Eyes on the Forest.

.

Page 26: ber - eyesontheforest.or.id · perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ikut menikmati beroperasi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang diubah menjadi Hutan Produksi tetap

26

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan Eyes on the Forest

• Diindikasikan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014, Tentang

Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 717.543 hektar di Provinsi Riau dan Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor 878/Menhut-II/2014, 29 September 2014, Tentang Kawasan

Hutan di Provinsi Riau hanya ‘Melegalkan’ izin HTI, dimana sebelumnya dalam HPT berubah

menjadi HP.

• 29 perizinan HTI seluas lebih kurang 340,707.95 hektar yang diindikasikan mengalami perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT menjadi HP sesuai SK nomor 673/Menhut-II/2014 antara lain berada di lansekap Tesso Nilo-Rimbang Baling (13 konsesi), lansekap Kerumutan (6), lansekap Bukit Tigapuluh (3), di Bengkalis dan kepulauan Meranti (6), dan Pulau Rupat (1).

• Dari 717.543 hektar perubahan fungsi kawasan hutan, terdapat 424.041 hektar perubahan fungsi kawasan hutan dari Hutan Produksi Tetap (HPT) menjadi Hutan Produksi (HP). Jumlah perubahan kawasan hutan HPT menjadi HP adalah jumlah terbesar atau lebih dari 50% dari total perubahan fungsi kawasan hutan dan patut dipertanyakan landasannya

• Dari 29 perizinan HTI tersebut, ditemukan 27 perizinan HTI yang merupakan group/afiliasi Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) seluas kurang lebih 327.010 hektar dan 2 group/afiliasi Asia Pulp and Paper seluas 13.697 hektar. Dilihat dari tahun keluarnya izin 29 HTI yang teridentifikasi adalah mulai tahun 1996 hingga 2012.

• Peraturan yang berlaku di Indonesia menegaskan izin HTI hanya dapat diberikan pada

Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP). Dengan adanya perubahan fungsi HPT menjadi HP di

Provinsi Riau melalui SK 673/2014, maka telah terjadi pelanggaran dan kuat diindikasikan SK

673/2014 melegalkan HTI yang sudah telanjur eksis pada kawasan HPT.

Rekomendasi Eyes on the Forest

• Meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk evaluasi dan penindakan

terhadap perusahaan pulp and paper terutama merupakan group/afiliasi Asia Pacific

Resources International Holdings Ltd (APRIL) dan group/afiliasi Asia Pulp and Paper yang

telah mengembangkan HTI pada kawasan hutan yang berfungsi Hutan Produksi Terbatas

sebelum diterbitkannya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 878/Menhut-II/2014, 29

September 2014, Tentang Kawasan Hutan di Provinsi Riau;

• Mendesak parapihak SVLK untuk mengevaluasi sertifikasi SVLK untuk unit-unit manajemen

dalam laporan ini yang terindikasikan melawan hukum yang berlaku, sehingga

konsekuensinya tidak sesuai dengan indikator/standard yang diterapkan SVLK;

• Meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukan penyelidikan terhadap Aparatur

Negara dan Korporasi atas dugaan terjadinya tindak pidana korupsi dalam proses perubahan

fungsi kawasan Hutan seluas 717.543 hektar di Provinsi Riau sesuai dengan Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014, Tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

seluas 717.543 hektar di Provinsi Riau dan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

878/Menhut-II/2014, 29 September 2014, Tentang Kawasan Hutan di Provinsi Riau,

terutama yang terkait dengan perubahan kawasan untuk konsesi HTI.

SELESAI