Berani Adzanbj

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

  • BERANI ADZAN ?

    Disampaikan:Yogyakarta, Darul Hira 27 Maret 2015

  • Siapa saya?Nama: ZamhariAlamat: Payaman Utara Girirejo Imogiri Bantul YogyakartaStatus: Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik UIN Sunan KalijagaHobi: Kolumnis Surat Kabar, Solois Nasyid, Buku: 1. Berani Angkat Pena?: Belajar Menulis Artikel Opini dari MinusPendidikan agama: Ponpes UICCI & Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga 2011-1014Usaha: Kuliner, Snack (freelance) dan Angkringan StoryCita-cita: Pengusaha yang Hafidz QuranEmail: [email protected] Profil: Zamhariprof.wordpress.com

  • Pendahuluan5 Waktu RayaNeil Amstrong Masuk Islam karena Mendengar Adzan di Bulan

  • Adzan, apakah itu?Al Hafidz Ibnu Hajat al Asqalani dalam Fath al Bari bi Syarh Shahih al Bukhari mengatakan kata adzan secara bahasa bermakna pemberitahuan. Ini sebagaimana dikutip dalam firman Allah;Waadzanumminallahi warosulihi,..Dann satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rosulnya, QS At Taubah ayat 3.Jadi, adzan secara etimologi bermaknaa pemberitahuan (pengumuman), sedangkan derivasi dari kata adzana dengan dua fathah berarti pendengaran, lantaran pemberitahuan yang harus di dengar dan dipenuhi.

  • Sejarah Persyariatan AdzanMahmud bin Ghailan meriwayatkan dari Abdur Razzaq dari Ibnu Juraij dari Nafi, dari Ibnu Umar yg meriwayatkan: Ketika kaum muslimin tiba di madinah, mereka berkumpul lalu menggunakan perhitungan waktu pelaksanaannya, tanpa ada seruan (azan yang belum dikenal) waktu itu. Pada suatu hari, mereka mendiskusikan masalah ini. Sebagian orang mengusulkan menggunakan terompet mirip tanduk yang digunakan yahudi. Kemudian umar mengusulkan, Tidakkah kalian mengutus seseorang agar memanggil (orang2) untuk mengerjakan salat?. Kemudian Rosulullah Saw bersabda, (wahai Bilal), berdirilah, lalu kumandangkan adzan untuk salat. (HR Imam Bukhori Muslim)

  • Hukum AdzanIbnu Hazm dalam al Muhalla bi al-Atsar berpendapat tidak sah apabila salat fardhu yang dilakukan secara berjamaah kecuali jika dikumandangkan azan dan iqamah. Ibnu Hazm berpedoman pada hadits riwayat Bukhori dan Muslim dari Malik bin al Huwairits:Qaalannabiyyu sallallahualaihi wasaalam; faidzaa khadzaratissholaatu falyuadzillakum akhadukum.Nabi Saw bersabda, apabila waktu salat telah tiba, maka hendaklah seseorang dari kalian mengumandangkan adzan.

  • Dalam kitab al-fiqh ala Madzahib al-Arbaah al jazairi berpedapat azan disyariatkan untuk pertama kali pada tahun 1 H di madinah al munawaroh. Azan merupaka salah satu massalah agama yang harus diketahui setiap muslim. Dengan demikian, jika ada yang megingkari di syariatkannya adzan maka ia ingkar.

  • Bermulanya Kalimah AdzanKalimat adzan berawal dari mimpi seorang sahabat Abdullah bin Zaid yang diriwayatkan Imam Ahmad, Bukhori, Abu Dawud, at Tirmidzi dan Ibnu Majah. Dari Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbah, dia berkata: Beliau bermimpi dikelilingi seseorang dengan mengenakan pakaian hijau sembari membawa lonceng, aku bertanya padanya: wahai hamba Allah, apakahh engkau menjual lonceng itu?Apa yang akan kau perbuat dengan lonceng ini?Dengannya aku ingin megajak orang salat berjamaah.Lalu laki2 itu pun berkata: maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yg lebih baik daripada itu?

  • Siapa muadzin pertama?Dalam kitab Mausuah al-Amal al Kamilah li al-Iman Ibn al Qayyim al Jauziyyah: Jami al-Fiqhi yang dihimpun Yusri As Sayyid Muhammad disebutkan, Ada empat muadzin abi Saw yang termasyur: dua di Madinah yakni Bilal bin Rabbah al Habsyi dan Ibnu Ummi Maktum, satu di Qubba yaitu Sad al Qarizh dan satu lagi di Mekkah yaitu Abu Mahdzurah.Bilal yg paling populer masuk dalam assabiqunal awwalun.

  • Keutamaan MuadzinSesungguhnya aku melihatmu suka kambing dan padang sahara. Apabila engkau sedang meggembalakan kambingmu dan berasa di padang sahara, lalu engkau bermaksud mengumandangkan adzan untuk salat, maka lantangkanlah suaramu dalam menyerukannya. Karena sesungguhnya tiada jin, manusia dan apapun yang mendengar adzan melainkan akan menjadi saksi baginya di Hari Kiamat. (HR Imam Malik, Imam Ahmad, Bukhari, An Nasai dan al Baihaqi.)Menurut al Khattab dalam Maallim as Sunan, kesaksian itu terbentang luas dalam arti menyempurnakan ampunan apabila telah sempurna upaya muadzin dalam mengeraskan suaranya sehingga sampailah puncak ampunan sebagaimana puncak suaranya.

  • Keutamaan Muadzin3.Dari Muawiyah, ia berkata: Aku mendengar Rosulullah saw bersabda, orang2 yg mengumandangkan azan itu adalah orang yg paling panjang lehernya pada hari kiamat (HR Imam Muslim).4. Seadainya manusia mengetahui (keutamaan) yg terdapat dlm adzan dan saf (barisan) pertama. Kemudian mereka tidak bisa mendapatknya kecuali pengundian, niscaya mereka akan mengundinya (HR Imam Bukhari)

  • SyaratLaki-lakiSuciBerdiriMenghadap KiblatIslamBerakal, AdilTerpercaya

  • Aspek-Aspek Penting

    Kejelasan Suara (Makhraj)NadaKetenanganPenghayatanJadilah dirimu sendiri