2
Hujjah 141710101095 THP B Beras Putih Punel Mengancam Masyarakat semakin selektif memilih makanan khususnya makanan pokok yang dionsumsi sehari-hari. Kebanyakan masyarat menghindari makanan yang berpengawet dan mengandung bahan kimia didalamnya, misalnya bakso, mie dan lain sebagainya. Walaupun pemerintah telah melarang produsen yang menggunakan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan konsumennya, mereka tetap memakai bahan tersebut dengan alasan mendapatkan bahan pangan dengan warna dan tekstur yang bagus. Bahkan yang lebih berbahaya bahan berbahaya ini masuk kedalam makanan pokok yakni beras. Masyarakat awam lebih menyenangi beras yang memiliki warna putih, pada kenyataannya beras yang seperti itu menurut ahli pangan tidak baik bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarnakan beras yang berwarna putih itu dihasilkan dari proses penggilingan yang keliru atau yang paling ekstrem malah diberi klorin. Proses peggilingan yang tidak baik menyebabkan lapisan pericarp pada biji beras itu ikut terbuang atau bisa dikatakan lapisan kulit ari beras ikut terkelupas, lapisan ini mempunyai warna yang kusam dan agak kekuningan, sehingga jika lapisan ini terlepas beras akan berwarna putih terang. Pada kenyataannya lapisan pericarp itu yang mengandung banyak vitamin, mineral dan kandungan lain yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu yang paling berbahaya banyak dari produsen yang menggunakan bahan kimia berbahaya untuk memutihkan beras yang sangat disukai oleh konsumen contohnya klorin, padahal klorin biasanya digunakan pada pemutih pakaian, deterjen maupun penjernih air yang apabila dikonsumsi secara terus menerus bisa menimbulkan kanker. Pemutihan beras

beras pulen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang bahaya beras

Citation preview

Page 1: beras pulen

Hujjah 141710101095THP B

Beras Putih Punel Mengancam

Masyarakat semakin selektif memilih makanan khususnya makanan pokok yang dionsumsi sehari-hari. Kebanyakan masyarat menghindari makanan yang berpengawet dan mengandung bahan kimia didalamnya, misalnya bakso, mie dan lain sebagainya. Walaupun pemerintah telah melarang produsen yang menggunakan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan konsumennya, mereka tetap memakai bahan tersebut dengan alasan mendapatkan bahan pangan dengan warna dan tekstur yang bagus. Bahkan yang lebih berbahaya bahan berbahaya ini masuk kedalam makanan pokok yakni beras. Masyarakat awam lebih menyenangi beras yang memiliki warna putih, pada kenyataannya beras yang seperti itu menurut ahli pangan tidak baik bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarnakan beras yang berwarna putih itu dihasilkan dari proses penggilingan yang keliru atau yang paling ekstrem malah diberi klorin. Proses peggilingan yang tidak baik menyebabkan lapisan pericarp pada biji beras itu ikut terbuang atau bisa dikatakan lapisan kulit ari beras ikut terkelupas, lapisan ini mempunyai warna yang kusam dan agak kekuningan, sehingga jika lapisan ini terlepas beras akan berwarna putih terang. Pada kenyataannya lapisan pericarp itu yang mengandung banyak vitamin, mineral dan kandungan lain yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu yang paling berbahaya banyak dari produsen yang menggunakan bahan kimia berbahaya untuk memutihkan beras yang sangat disukai oleh konsumen contohnya klorin, padahal klorin biasanya digunakan pada pemutih pakaian, deterjen maupun penjernih air yang apabila dikonsumsi secara terus menerus bisa menimbulkan kanker. Pemutihan beras memakai klorin adalah beras yang kualitasnya jelek kemudian diputihkan memakai klorin. Adapula persepsi keliru di masyarakat bahwa beras itu harus pulen atau punel. Beras punel itu disebabkan oleh ikatan amilopetik yang tinggi, sedangkan amilopektin itu tidak baik bagi tubuh dikarenakan amilopetin yang mudah dicerna oleh tubuh sehingga tumpukan glukosa didalam tubuh menjadi tinggi sehingga dapat menyebabkan penyakit deabetes. Beras yang masih mempunyai lapisan pericarp itu bagus untuk dikonsumsi, dikarenakan pada lapisan ini memiliki serat yang bisa memperlambat penceranaan glukosa di dalam tubuh sehingga penimbunan gula di dalam tubuh dapat dihindari. Kemudian ada perepsi beras yang wangi, memang ada varietas padi yang wangi, tapi masyarakat perlu waspada dengan wangi yang dihasilkan dari wangi semprotan. Persepsi masyarakat tentang beras putih, pulen dan wangi harus diperjelas dikarnakan dengan persepsi yang demikian dapat membahayakan kesehatan mereka juga.