Upload
buicong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
78
BABHI
PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan
Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian
survei. Menurut Kerlinger (2000:660) penelitian survei mengkaji populasi yang besar
maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi im
untuk menemukan insidensi, distribusi dan interelasi relatif dari variabel-variabel
sosiologis dan psikologis.
Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suam generalisasi
dari pengamatan yang tidak mendalam namun generalisasi yang dihasilkan bisaakurat
bila digunakan sampel yang representatif. Menumt Kerlinger (2000:660) penelitian
survei ini mengkaji populasi (universe) yang besar maupun kecil dengan menyeleksi
serta mengkajisampelyangdipilih dari populasi.
Dengan demikian bila ditinjau dari bagaimana variabel-variabel yang diteliti
akan menjelaskan fenomena yang ada dan hubungan antara variabel-variabel secara
bersama-sama, penelitian ini termasuk deskriftif korelasional yaim penelitian untuk
menjawab pertanyaan tentang apa atau bagaimana keadaan suam fenomena dan
melaporkan sebagaimana keadaannya (Hadjar,1999:274). Dalam penelitian ini
hubungan tersebut adalah antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Oleh karena itu, berdasarkan bentuk permasalahannya penelitian ini termasuk
penelitian deskriptifkorelasional karena semua variabel yangdipelajari terlebih dahulu
79
dideskripsikan dan selanjumya dikorelasikan antara variabel bebas dengan variabel
terikat, baik secarasendiri-sendiri maupun bersama-sama.
B. Variabel Dan Kerangka Penelitian
2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suam akibat atau sifat aspek dari orang maupun
obyek yang mempunyai variasi tertenm yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999:20-21).
Variabel penelitian ini terdiri dati3 (tiga) variabel, yaim2 (dua) variabel bebas ,
dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah:
Variabel yang dipelajari dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaim
"Kompetensi Profesional Gum" (X,) dan"Iklim Organisasi" (X2) sertavariabel terikat
yaitu "Kinerja Gum" (Y).
Pola hubungan variabel-variabel, secara sederhan dan skematis dapat
digambarkan sebagai berikut:
x, --^rXi.Y
RXiX2^Y^-\^Y
fe^-^Cy
x2w
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan
XI
X2
Variabel Kompetensi Profesional Gum
Variabel Iklim Organisasi
= Variabel Kinerja Gum
-*- = Hubungan Tunggal dan bersama-sama
= Pengaruh secara bersama-sama
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah gum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1
Samarang sebanyak 42 orang dan Sekolah Lanjutan Tingkat pertama Negeri 1
Bayongbong sebanyak 50 orang. Dengan jumlah keseluruhan sebagai populasi dalam
penelitian ini sebanyak 92 orang. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 48
orang . Ini didasarkan pada pendapat Nana Sujana (1991 : 73) " Minimal sampel
sebanyak 30 subyek. Ini didasarkan atas perhitungan atau syarat pengujian yang lajim
digunakan dalam statistika."
Mengenai besarnya sampel tidak ada ketentuan yang baku atau ramus yang
pasti . Sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati
populasi atau tidak bukan pada besar atau banyaknya. (Nana Sujana, 1991 : 72).
81
Selain im besarnya sampel yang harus diselidiki dalam suatu penelitian
tergantung pada keragaman karakteristik populasi sebab keadaan populasi penelitian
yang heterogen karena perbedaan dari segi tugas dan tingkat pendidikan maka 48
subyek dianggap cukup representatif.
Pengambilan sampel dengan menggunakan cara random sampling yaitu
pengambilan sampel secara acakdengan posisi anggota populasi mempunyai hak yang
sama untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 1999:60).
Dengandemikianteknikpengambilan sampel yangdipakaidalam penelitian ini
secara operasional adalah masing-masing sekolah diambil dua orang gum perwakilan
bidang studi, karena di dua sekolah yaim SLTP Negeri 1 Samarang dan SLTP Negeri
1 Bayongbong. Terdapat 12 mata pelajaran , maka jumlah sampel yang diambil
adalah 12 x 2 =24 untuk tiap sekolah maka jumlah responden yang dijadikan
sampel yaitu 24 x 2 = 48 . Hal ini sudah memenuhi syaratbesamya sampel minimal
30 subyek dari populasi gum yang ada di dua sekolah tersebut
Untuk mengukur kinerja gum , instrumen penelitian diberikan juga kepada
siswa , dengan kuesioner kinerja gum yang berbeda dengan yang diberikan kepada
guru. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini secara operasional adalah
masing-masing kelas diambil 2 orang siswa, karena dua sekolah , masing-masing
sekolah terdapat 24 kelas. Dengan demikian jumlah kelas 48 kelas. Jadi jumlah
sampel yang diambil 2 x 48 = 96 orang siswa + 4 orang siswa pengurus OSIS=100
siswa.
Tabel 3.1 Populasi dan AnggotaSampel gum
No. Sekolah Populasi Sampel
1 SLTP N. 1 Samarang 42 24
2 SLTP N. 1 Bayongbong 50 24
Jumlah 92 48
Tabel 3.2 Populasidan Anggota SampelSiswauntukKinerjaGum
No. Sekolah Populasi Sampel
1 SLTPN. 1 Samarang 1068 50
2 SLTPN. 1 Bayongbong 939 50
Jumlah 2007 100
82
83
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,1999:84). Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini bempa lembaran kuesioner yang terdiri dari (1)
kuesioner kompetensi profesional dengan indikator : menguasai bahan, mengelola
program belajar mengajar , mengelola kelas, menggunakan media / sumber,
menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar,
menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran, mengenal fungsi dan
program layanan bimbingan serta penyuluhan, memahami prinsip-prinsip dan
menafsirkan hasil-hasil penelitian, (2) kuesioner iklim organisasi dengan indikator
kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi-pengamh, pengambilan keputusan,
penyusunan mjuan dan pengendalian dan (3) kuesioner kinerja gum dengan indikator,
kualitas kerja, komunikasi, kemampuan,ketepatan waktu, dan inisiatif.
Ketiga instrumen tersebut menggunakan Tes Penyekalaan (Rating Scale
Likert) model likert yang memberikan lima altematif pilihan yaim Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Kelima
kriteria tersebut diberi bobot 4, 3, 2, 1,dan 0 untuk pernyataan positif, dan 0, 1, 2, 3,
dan 4 untuk pernyataan negatif. Demikian pula tes penyekalaan yang diberikan kepada
siswa model Likert yang memberikan lima altematif pilihan yaim Selalu (SL), Sering
(SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), Tidak Pemah (TP).
Setelah instrumen penelitian Kompetensi Profesional, Iklim Organisasi dan
Kinerja Gum selesai disusun, dilakukan uji coba terhadap ketiga instrumen tersebut
84
agar mencapai tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Arikunto (1998)
mengatakanvaliditas menunjukan sejauhmana suatu instmmen itu mengukur apa yang
ingin diukur dan untuk keperluan pengukuran validitas butir instrumen digunakan
ramus korelasi product moment dari pearson.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu :
(a) validitas isi (content validity) dan (b) validitas konstruk (construct validity).
a). Uji validitas isi.
Uji validitas isi dilakukan dengan rationaljudgement yaim mengukur seberapa
jauh isi dari setiap item instrumen dapat mewakili secara representatif semua indikator
dari karakteristik variabel yang diukur. Hal ini dilakukan dengan mengkonsultasikan
setiap instrumen kepada dosen pembimbingtesis dan ahlipraktisi di lapangan. Dengan
cara demikian maka akan diperoleh instrumen yang memenuhi dan mencerminkan
keselumhan isi yang hendak diukur. Hadjar (1999) mengemukakan semakin isi setiap
butir instrumen representatif semakin tinggi tingkat validitasnya.
b). Uji validitas konstruk
Uji Validitas konstruk dimaksudkan untuk menunjukan sejauh mana suam
instrumen mengukur konstruk teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Hadjar
(1999 : 169) mengatakan teknik ini digunakan untuk menguji validitas instrumen
variabel yang hanya dapat diukur secara tidak langsung melalui inferensi, prosedur
pengujian ini sangat diperlukan untuk penelitian yang menguji hipotesis.
Adapun reliabilitas instrumen berkaitan dengan kepercayaan terhadap
instrumen. Sumanto (1995) taraf kepercayaan instrumen akan tinggi bila instrumen
85
tersebut memberikan hasil yang lain baik pada waktu yang sama maupun pada waktu
yang berbeda.
Suam instrumen yang mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi dapat
dipercaya untuk dijadikan dasar pengambilan kesimpulan dan keputusan, karena im
untuk menguji tingkat reliabilitas instiumen ada beberapa teknik yang digunakan
antara lain tes stabilitas, tes ekuivalensi dan tes konsistensi internal (Sugiyono. 1998
:103).
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas
instrumen adalah tes konsistensi internal sebab tes ini hanya memerlukan sekali
pelaksanaan dan sam instrumen. Hal ini berdasarkan pertimbangan efektivitas dan
efesiensi.
Dari tiga macam teknik yang digunakan pada tes konsistensi internal yaim
belah tengah. Kuder-Richadson dan Alpha Crombach maka peneliti memilih untuk
menggunakan Alpha Crombach sebab teknik ini paling cocok untuk menguji
reliabilitas instrumen yang masing-masing butirnya mempunyai lebih dari sam
alternatif jawaban. Hal ini berdasarkan pendapat crombach dalam Hadjar (1999)
bahwa teknik alpha digunakan bila butir instrumen tidak diskor dengan benar atau
salah.
E. Hasil Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen yang terdiri dari tiga instrumen yaim kompetensi
profesional, iklim orgamsasi dan kinerja gum dilakukan terhadap 30 orang responden
86
yang diambil secara acak. Tujuan pelaksanaan uji coba tersebut adalah untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas instmmen sebagai syarat bagi suatu instrumen
agar layak digunakan dalam suam penelitian. Data uji coba dan hasil analis yang
lengkap dapat dilihat pada lampiran 2
Adapun secara ringkas tingkat validitas dan reliabilitas hasil uji coba instrumen
berdasarkan variabel penelitian disajikan berikut ini.
1. Kompetensi Profesional
Berdasarkan hasil analisis data yang diolah dengan menggunakan bantuan
program komputer excel, butir-butir pernyataan untuk variabel pertama yaim
kompetensi profesional menghasilkan 29 dan 30 item yang memenuhi validitas dan
jumlah im sudah meakili indikator-indikator kompetensi profesional yang telah
ditetapkan berdasarkan kerangka konseptual dan definisi operasional.
Hasil perhitungan validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan ramus
Kerelasi Product Moment dari Pearson dan membandingkannya dengan nilai r tabel n
= 30 (0.361). masrun (1979) menyatakan teknik korelasi untuk menentukan validitas
item ini paling banyak digunakan dengan syarat minimum untuk dianggap valid adalah
jika r=0.3 jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir
dalam instrumen tersebutdinyatakan tidakvalid
Berdasarkan pada kriteria diatas maka diperoleh 1 item instrumen kompetensi
profesional yang memiliki nilai lebih kecil dari r tabel dan sisanya sebanyak 29 item
dinyatakan valid.
87
Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen kompetensi profesional
yang menggunakan ramus Alpha Crombach diperoleh r = 0.581 dansesuai dengan apa
yang dikemukakan Arikunto (1998) bahwa koefisien korelasi tingkat reliabilitas suam
instrumen yang berada dalam jarak interval 0,50 sampai 0.80 digolongkan tinggi
sedangkan yang berada dalam jarak diatas 0.80 sampai 1.00 dikategorikan sangat
tinggi. Dengan demikian koefisien reliabilitas kompetensi profesional sebesar 0.581
dikategorikan tinggi.
Adapun penyebaran butir kompetensi profesional gum dapat dilihat pada tabel
kisi-kisi instrumen berikut ini.
Tabel 33
Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianKompetensi Profesional Guru
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &
NOMORITEM
Tot.
ITEM
KOMPETENSI
PROFESIONAL
GURU
Menguasaibahan
Kegiatan dalam menguasai materipelajaran(65,70,74)
3
Mengelolaprogram
belajarmengajar
Menggunakan media/metodepembelajaran(62,87)
2
Mengelolakelas
Menggunakan kelas sebagai tempatKBM dan memanfaatkan waktu
belajar seefektifdan seefisienmungkin(63,71,81)
3
Menggunakanmedia/sumber
Menggunakan media/ sumberdalam kegitan pembelajaran(73,80, 86, 89))
4
Menguasai Mendalami landasan kependid|kanlandasan dan mempelajari GBPP \\ 'jti^t^"kependidikan (61,64) ^
' \T- ' *
Mengelola Menggunakan metode 4
interaksi pembelajaran dengan tepat padabelajar proses belajar mengajar (69,72,82,mengajar 88*)
Menilai Membuat alat evaluasi, 3
prestasi siswa memberikan laporan kemajuanuntuk siswa dalam raportpendidikan (75,77,84)dan
pengajaran
Mengenal Menyelenggarakan kegiatan 3fungsi dan bimbingan dan konselingprogram (68,76,85)layanan BP
Mengenal dan Membuat administrasi guru dalam 4menyelenggar kegiatan belajarmengajarakan (67,78,79,83)administrasi
sekolah
Memahami Hasil penilaian / penelitian 2dan kemajuan belajar mengajarmenafsirkan dijadikan landasanSBM berikumyahasil (66,90)penelitianpendidikan
Catatan* item instrumen yang gugur
//
89
2. Iklim Organisasi
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan ramus
Korelasi Product Moment dari Pearson dan membandingkannya dengan nilai r tabel
untuk n = 30 (0.361) maka diperoleh 6 item instrumen iklim organisasi yang memiliki
nilai lebih kecil dari r tabel sehingga dari 30 item instrumen iklim organisasi, tersissa
24 item yang memenuhi validitas dan sejumlah im cukup representatif sebab hal ini
telah mewakili indikator-indikator iklim organisasi yang ditetapkan berdasarkan
kerangka konseptual dandefinisi operasional.
Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen iklim organisasi
sebagaimana yang tercantum dalam lampiran 2. r menunjukan koefisien reliabilitas
sebesar 0.822. hal ini menunjukan bahwa butir pernyataan variabel iklim organisasi
memi;liki nilai ketepatan yang tinggi sebab r = 0.822 im seperti yang dikemukakan
Arikunto (1998) jika tingkat reliabilitas instrumen berada dalam jarak interval di atas
0.80sampai 1.00 digolongkan sangat tinggi.
Adapun penyebaran butir iklim orgamsasi dapat dilihat pada tabel kisi-kisi
instrumen berikut ini.
Tabel 3.4
Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianIklim Organisasi
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &
NOMOR ITEM
Tot.
ITEM
IKLIM
ORGANISASI
Motivasi Langsung (dukunganpimpinan, dukungan gum yanglain)(31*,40,50*)Tidak langsung (kesejahteraan,desain pekerjaan, dan sarana &prasarana) (32,41,51)
6
Pengendalian Langsung (laporan lisan &mlisan) (33,42, 52)Tidak langsung (rapat rutin &evaluasi prestasi) (34 & 43)
5
Komunikasi Vertikal (53)Horisontal (35 & 44)
3
Kepemimpinan Demokratis (56)Otoriter (36 & 45)Permisif(54)
4
Pengambilankeputusan
Proses pengambilan kepumsan(37,46 & 55)Sifat keputusan yang diambil(47, 59*)
5
Penetapanmjuan
Proses penetapan tujuan(pebagian mgas, danpendelegasian) (38*, 48*, 60)sifat tujuan yang ditetapkan(sifat mgas, dan target) (39,57)
5
Interaksi Interaksi dari beberapa faktor(49*, 58 )
2
Ketepatanwaktu
Kedatangan (29 & 10*)Kepulangan (20 & 30)
4
Catatan * item instrumen yang gugur
90
91
3. Kinerja Guru
Berdasarkan hasil analis yang dilakukan dengan menggunakan ramus Korelasi
Product Moment dari Pearson dan membandingkannya dengan nilai r tabel unmk n =
30 (0.361) maka diperoleh 4 item instrumen kinerja guru yang memiliki nilai lebih
kecil dari r tabel sehingga dari 30 item instrumen kinerja guru tersisa 26
Tabel 3.5
Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianKinerja Guru Untuk Guru
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &
NOMOR ITEM
Tot.
ITEM
KINERJA
GURU(Y)Kualitas hasil kerja Kepuasan siswa (1 & 11)
Pemahaman siswa (21 & 2)Prestasi siswa (12 & 22)
6
Kemampuan Penguasaan materi (3*, 13,23&4)Penguasaan metodepengajaran (14* & 24)
6
Inisiatif Pikiran untuk berbuat yanglebih baik
(5, 15,25 & 6)Tidak unmk mewujudkanpikiran-pikiran yang tidakmengarah pada pencapaianprestasi (7,16,17 26,)
8
Komunikasi Kualitas penyampaian materi(27 & 8)Penguasaan keadaan kelas(28, 18,9* & 19)
6
Ketepatan waktu Kedatangan (29 & 10*)Kepulangan (20 & 30)
4
• item instrumen yang gugur
92
Untuk kuesioner kinerja gum yang diberikan kepada siswa, sebagai hasil analis
yang dilakukan dengan menggunakan ramus Korelasi Product Moment dari Pearson
dan membandingkannya dengan nilai r tabel untuk n = 30 (0.361) maka diperoleh 3
item instrumen kinerja gum yang memiliki nilai lebih kecil dari r tabel sehingga dari
30 item instrumen kinerja guru tersisa 27
Tabel 3.6
Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianKinerja Guru Untuk Siswa
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &
NOMOR ITEM
Tot.
ITEM
KINERJA
GURU (Y)Kualitas hasil kerja Kepuasan siswa (3,25)
Pemahaman siswa (5,7)Prestasi siswa (2)
5
Kemampuan Penguasaan materi(H,12,&17)Penguasaan metodepengajaran (1,4,6, 18,24)
8
Inisiatif Pikiran untuk berbuat yanglebih baik
(8,9,14,15,26*)Tidak untuk mewujudkanpikiran-pikiran yang tidakmengarah pada pencapaianprestasi (16,30)
7
Komunikasi Kualitas penyampaian materi(21,22,23,28*)Penguasaan keadaan kelas(20,29*)
6
Ketepatan waktu Kedatangan (10,19,27)Kepulangan(13)
4
* iitem instrumen yang gugur
93
F. Langkah Pengumpulan Data
Langkah-langkah pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang
digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data diantaranya :
1. Kuesioner
2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi
G. Teknis Analisis Data
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan Analisis
Deskriptif dan Inferensial. Analisis Deskriptif adalah anahsis yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum ataugeneralisasi (Sigiyono, 1998:112).
Analisis deskriptif terdiri dari mean, median, modus, standar deviasi, distribusi
prekwensi dan persentase.
Dalam penyusunan distribusi frekwensi dan katgori data tiap variabel
digunakan skor standar (z-skor) lalu dikonversikan menjadi standar sepuluh (S-ten).
Kerlinger (2000) untuk mengubah bentuk sebaran skor mentah menjadi skor z rumus
yang digunakan:
Z = X -M Keterangan : z : skor standar
s X : skor mentah
M: rata-rata
94
S : standar deviasi sampel
S ten = z 5 s + x s dimana : S-ten : standar sepuluh
Z : skor standar
8 s : standar deviasi ideal = 2
xs : mean ideal =5,5
Dari hasil konversi skor mentah data masing-masing variabel ke S-ten
(lampiran 3) kemudian dibuat lima kelas interval untuk penentuan katagori yang
berlaku bagi semua data variabel, kelima katagori tersebut:
Tabel 3.7 Katagori masing-masing variabel
S-Ten Kategori
1,00-2,61 Sangat Rendah (SR)
2,62 - 4,23 Rendah (R)
4,24 - 5,85 Sedang (S)
5,86- 7,47 Tinggi (T)
7,48- 9,09 Sangat Tinggi (ST)
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan .
Analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Ganda dengan ramus sebagai berikut ini:
Y = b o + blxl + b2x2 + e
Keterangan :
95
Y = Kinerja Guru
bo = Konstanta
blb2 = KoefisienRegresi
xl = Kompetensi Profesional
x2 = Iklim Organisasi
e = Derajat Kesalahan
Sutrisno (2000 : 118)
H. Pengujian Persyaratan Analisis
Data variabel penelitian yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik
inferensial melalui teknik regresi linier sederhana dan regresi ganda harus memenuhi
persyaratan uji analisis yang akan digunakan. Analisis regresi mempersyaratkan data
haras berdistribusi normal dan linier (Sutrisno, 2000). Untuk im, data perlu diuji
normalitas dan linieritasnya.
1. Uji Normalitas.
Pengujian normalitas masing-masing variabel dilakukan dengan maksuduntuk
mengetahui apakah sebaran datadari tiap variabel tidak menyimpang dari ciri-ciri data
yang akan berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS versi 9.0. Uji Kolinogorov-Smimov. Dengan kriteria sebagai
berikut:
96
1. Jika Nilai Sig. Atau Signifikan atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi adalah
tidak normal.
2. Jika Nilai Sig. Atau Signifikan atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi adalah
normal.
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh hasil uji normalitas data sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.8 Uji Normalitas
No. Variabel
1 Kompetensi Profesional (XI)
2 Iklim Organisasi (X2)
' 3 Kinerja Gum (Y)
Nilai Sig. Keterangan
0,086 Normal
0,200 Normal
0,200 Normal
Berdasarkan tabel di atas , dapat disimpulkan bahwa data variabel (XI), (X2),
dan (Y) berasal dari populasi berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Variabel yang akan diuji linieritasnya yakni variabel XI dan X2 atas Y.
Sugiyono (1998) menyatakan setelah asumsi utama yang menunjukkan bagwa data
yang akan dianalisis sudah berdistribusi normal maka untuk selanjumya data harus
linier.
Pengujian linieritas pengamh dengan menggunakan analisis va
linier sederhana ( Sujana, 1992) . Perhitungan uji linieritas dilakukS
bantuan komputer program SPSS 9.0. Pedoman yang digunakan untuk menentukan
kelinieran antar variabel adalah dengan melihat nilai F pada lajur linierity dan dengan
membandingkan nilai probabilitas hitung dengan nilai probabilitas pada tarap
signifikansi alpha 5 %.
Kaidah keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas himng yang diperoleh lebih kecil dari pada tarap
signifikansi alpha 5 % maka pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat bersifat linier.
2. Jika nilai probabilitas himng yang diperoleh lebih besar dari pada tarap
signifikansi alpha 5 % maka pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat bersifat tidak linier.
Hasil Uji Linieritas variabel XI dan X2 atas Y disajikan dalam tabel berikut
mi
Tabel 3.9 Hasil Uji Liniritas data
No. Variabel Nilai F Nilai P Hitung Keterangan
1 XI atas Y 19.458 0,00<0,05 Linier
2 X2atasY 58.382 0,00<0,05 Linier
98
Berdasrkan hasil uji persaratan analisis sebagaiaman yang disajikan dalam tabel
3.8 dan tabel 3.9 tersebut, diketahui bahwa analisis regresi memenuhi syarat untuk
digunakan. Perhitungan selengkapnya terdapat padalampiran 5.
L Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini akan dilakukanmengikuti langkah-langkahberikut:
1. Pembuatan dan pengajuan proposal
2. Seminardan perbaikanproposal penelitian
3. Permohonan dan pengurusan izin penelitian
4. Pengujian alatukur, danpenentuan validitas danreliabilitasnya
5. Pengambilan data penelitian
6. Analisa data penelitian
7.* Pengambilan kesimpulan dan pembahasan
8. Pelaporan
J. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah LanjutanTingkatPertama(SLTP) Negeri
1 Samarang dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Bayongbong
Kabupaten Gamt JawaBarat