39
KEBIJAKAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL ASISTEN DEPUTI STANDARDISASI JABATAN DAN KOMPETENSI SDM APARATUR DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2021 panrb KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Jakarta, 5 Oktober 2021

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KEBIJAKAN PEMBINAANJABATAN FUNGSIONAL

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN,

DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

ASISTEN DEPUTI STANDARDISASI JABATAN DAN KOMPETENSI SDM APARATUR

DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2021

panrbKEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Jakarta, 5 Oktober 2021

Page 2: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

2

POKOK BAHASAN

PENGANTAR1

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL2

PENUTUP3

Page 3: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

PENGANTAR1

3

Page 4: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NEGARA DI INDONESIA

POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN

TNI

POLRI

PNS

Pegawai BUMN

Pegawai Non-PNS

UU No. 8 Tahun 1974

UU No. 43 Tahun 1999

UU No. 34 Tahun 2004

UU No. 5 Tahun 2014

UU No. 2 Tahun 2002

UU No. 19 Tahun 2003

Kepolisian Negara Republik Indonesia

Tentara Nasional Republik Indonesia

Aparatur Sipil Negara• PNS• PPPK

Badan Usaha Milik Negara(UU No. 13 Tahun 2003 jo. UU No. 11 Tahun 2020)

Page 5: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

5

UU NOMOR 5 TAHUN 2014 DAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

• JABATAN ASN JABATAN

PIMPINAN TINGGI

JABATAN ADMINISTRASI

JABATAN FUNGSIONAL

UU No. 5 Tahun2014

PP No. 70 Tahun2015

PP No. 11 Tahun2017

PP No. 49 Tahun2018

PP No. 30 Tahun2019

JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI ASN

17 September 2015 Diundangkan

MANAJEMENPEGAWAI NEGERI

SIPIL

7 April 2017 Diundangkan

15 Januari 2014 Diundangkan

MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN

PERJANJIAN KERJA

28 November 2018 Diundangkan

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

29 April 2019 Diundangkan

PP No. 17 Tahun 2020

Perpres No. 38 Tahun

2020

JENIS JABATAN YANG DAPAT DIISI OLEH PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

28 Februari 2020 Diundangkan

28 Februari 2O2O Diundangkan

PermenPANRB 13 Tahun

2019

30 Juli 2019 Diundangkan

Pasal 85Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semuaketentuan dalam Peraturan Menteri tentang JF yangtelah ditetapkan dan semua peraturanpelaksanaannya, menyesuaikan dan mengikutiketentuan dalam Peraturan Menteri ini paling lama 3(tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.

• Kedudukan JF (Pasal 67)• Tugas instansi Pembina (Pasal 99 ayat (3) huruf s)• Uji kompetensi pada pengangkatan pertama (Pasal

75 & Pasal 78)• Penyetaraan Jabatan (Pasal 350A) PermenPANRB

28 Tahun 2019

6 Desember 2019 Diundangkan

Pasal 21 ayat (1) Penetapan kelas JF yang akan didudki yaitudisetarakan dengankelas JA yang didudukisebelumnya sampai adaketentuan lanjutan.

Pasal 21 ayat (2)Jika kelas JF lebih tinggidari kelas JA, mengikutiaturan kelas JF

PermenPANRB8 Tahun 2021

SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

17 Maret 2021

Diundangkan

PermenPANRB17 Tahun 2021

18 Mei 2021 Diundangkan

Page 6: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Pasca UU No 5/2014

UU No 5/2014

PP No 11/2017

Pasal 67-101

PermenpanrbNo 13/2019

--

Pasal 85 :

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua

ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang JF yang telah

ditetapkan dan semua peraturan pelaksanaannya,

menyesuaikan dan mengikuti ketentuan dalam Peraturan

Menteri ini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan

Menteri ini diundangkan.

❑ Pasal 3 Presiden bisa menarik lagi delegasi kewenangan❑ Pasal 34 prajab karena kondisi tertentu❑ pasal 46 ttg pengaturan pangkat❑ Pasal 67 Kedudukan JF❑ Pasal 75&78 hapus Uji kompetensi pada pengangkatan pertama❑ Pasal 99 Tugas instansi pembina❑ Pasal 106-108 pengecualian persetujuan presiden pengisian JPT❑ Pasal 132 mutasi JPT dengan ukom❑ Pasal 159 pengisian JPT dari TNI/Polri (hapus jpt pratama)❑ Pasal 178&202 penugasan❑ Pasal 203 pembelajaran terintegrasi❑ Pasal 217 pelatihan❑ Pasal 250 pidana umum dihilangkan❑ Pasal 305 penyetaraan jabatan❑ Pasal 352 ttg pangkat❑ pasal 360 tunjab

DirevisiPP No

17/2020

Surat Menteri PANRB No. 365/2019

pemberlakuan permenpan 13/2019

Surat Menteri PANRB No. 563/2020

tentang pemberlakuan perghapusan

persyaratan uji kompetensi untuk

pengangkatan pertama dan nomenklatur

JF CPNS

Page 7: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

STATISTIK PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL

2015

Terbit: 29 JFRevisi: 11 JFBaru: 18 JF

2016

Terbit: 17 JFRevisi: 12 JFBaru: 5 JF

2017

Terbit: 21 JFRevisi: 11 JFBaru: 10 JF

7

2018

Terbit: 26 JFRevisi: 2 JFBaru: 24 JF

2019

Terbit: 21 JFRevisi: 12 JFBaru: 9 JF

2020

Terbit: 67 JFRevisi: 25 JFBaru: 42 JF

Total:146 JF

Total:185 JF

Total:161 JF

Total:151 JF

Total:200 JF

Total:242 JF

Page 8: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

PERKEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

PERKEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

PER-27 SEPTEMBER 2021

Keterangan: PermenPANRB 13/2019 tentang Pengusulan. Penetapan dan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS

Page 9: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL2

9

Page 10: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Jabatan dalam ASN(UU No. 5 tahun 2014)

• Sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah dengan

fungsi memimpin dan memotivasi ASN pada instansi pemerintah

Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)

• Jabatan Administrator : memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

• Jabatan Pengawas : mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana

• Jabatan Pelaksana : melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

Jabatan Administrasi

• Fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu

Jabatan Fungsional

Pasal 68 UU 5/2014

1. PNS menduduki jabatan pemerintahan

2. PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan

tertentu pada instansi pemerintah

Page 11: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

PEGAWAI

DAN

JABATAN

ASN

11

MADYA

KETRAMPILAN

PRATAMA

PELAKSANA

PENGAWAS

JABATANPIMPINAN

TINGGI

JABATANADMINISTRASI

ADMINISTRATOR

KEAHLIAN

JABATAN FUNGSIONAL

UTAMA

o PENYELIAo MAHIRo TERAMPILo PEMULA

o AHLI UTAMAo AHLI MADYAo AHLI MUDAo AHLI PERTAMA

FUNGSI ADMINISTRASI FUNGSI TEKNIS

PPPK

PPPK

PNS

Page 12: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Profil Jabatan Fungsional Pengembang Tekonologi Pembelajaran

Nomenklatur Jabatan Fungsional Pengembang Tekonologi Pembelajaran

Nomor Peraturan Menteri PANRB Nomor 28 Tahun 2017

Kedudukan pelaksana teknis fungsional di bidang pengembangan teknologi pembelajaran pada Instansi Pusat dan

Daerah

Klasifikasi/Rumpun Pendidikan lainnya

Kategori dan Jenjang Jabatan Keahlian: Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya, dan Ahli Utama

Tugas Pokok melaksanakan kegiatan analisis dan pengkajian, perancangan, produksi, implementasi, pengendalian, dan

evaluasi untuk pengembangan teknologi pembelajaran

Unsur Tugas Jabatan Unsur tugas jabatan meliputi:

Analisis dan pengkajian model teknologi pembelajaran; Perancangan model teknologi pembelajaran;

Produksi media pembelajaran; Penerapan model dan pemanfaatan media pembelajaran; Pengendalian

model pembelajaran; dan Evaluasi penerapan model dan pemanfaatan media pembelajaran.

Sistem Penilaian Konvensional

Page 13: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB,

DAN TUGAS JF

JABATAN

FUNGSIONAL

memberikan pelayanan fungsional yang

berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu

TUGAS

Berkedudukan dan

Bertanggung jawab

langsung

Pengawas

Administrator

JPT Madya

JF merupakan jabatan

karir bagi PNS OUTPUT

Berbasis

JPT Pratama

Page 14: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Pertama

• Syarat pendidikan

• Nilai prestasi kerja min 1 (satu) tahun terakhir baik

• Syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri

• Untuk calon PNS

• Hanya untuk jenjang Pemula, Terampil, Ahli Pertama, dan Ahli Muda

Perpindahan

• Syarat pendidikan

• Uji kompetensi

• Pengalaman min 2 thn

• Nilai prestasi kerja min 2 thnterakhir baik

• Batas Usia Keahlian : 53 untuk Ahli Pertama dan Ahli Muda, 55 JF Ahli Madya, 60 JF Ahli Utama bagi yang menduduki JPT

• Batas Usia Keterampilan : 53 tahun

• Perpindahan dari non JF ke JF, keterampilan ke keahlian, dan antar Ahli Utama

Penyesuaian

• Syarat pendidikan

• Pengalaman kerja minimal 2 thn

• Nilai prestasi kerja min 2 thn terakhir baik

• Inpassing untuk:

a) Penetapan JF Baru

b) Kebutuhan Mendesak Prioritas Strategi Nasional PermenpanNo 42/2018

Promosi

• Uji Kompetensi

• Nilai prestasi kerja min 2 (dua) tahun terakhir baik

• memiliki rekam jejak yang baik

• tidak pernah melakukanpelanggaran kode etik danprofesi PNS

• tidak pernah dikenakanhukuman disiplin PNS.

• Promosi untuk:

a) pengangkatan pada JF

b) kenaikan jenjangjabatan satu tingkatlebih tinggi.

BERDASARKAN KEBUTUHAN JABATAN

PENGANGKATAN DALAM JF

PELANTIKAN DAN

PENGAMBILAN

SUMPAH JABATAN

Page 15: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

ARAH KEBIJAKAN SISTEM ANGKA KREDIT

15

INTEGRASI SKP & AK

KONVENSIONALUnsur utama: pendidikan + pengembanganprofesi + penujang masuk ke AK Utama

Kegiatan berbasis proses

Masih ada yang belum mempertimbangkanuji kompetensi

KONVERSI• Kegiatan tidak tergradasi dengan jelas• Perbedaan volume kerja berdampak

ketidak adilan pada pemangkau jabatan• Terget kinerja tidak terukur dengan baik

Contoh:

JF Perancang

Contoh:

JF Arsiparis

Page 16: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KONVENSIONAL

SISTEM PENILAIAN ANGKA KREDIT

Page 17: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Contoh Lampiran Tabel Angka KreditSistem Konvensional

17

Page 18: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Contoh Lampiran Tabel Angka KreditSistem Konvensional

18

Page 19: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KONVERSI

SISTEM PENILAIAN ANGKA KREDIT

Page 20: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

SISTEM KONVERSI

Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikanpangkat dan jabatan ditetapkan berdasarkan

hasil penilaian kinerja

20

•Menyusun SKP setiapTahun

•Tugas Utama dan TugasTambahan

Pejabat Fungsional

•Menyetujui dan menetapkan SKP Pejabat Fungsional

•Menilai SKP dan menyampaikan hasilpenilaian kepada Tim Penilai (Instansi/InstansiPembina)

Atasan langsungPejabat Fungsional

• Melakukan konversinilai SKP kedalamAngka Kredit

• Menetapkan AngkaKredit Kumulatif

Tim Penilai

Nilai Kinerja ≥90% (Sangat Baik), AK adalah 150% AK

Pertahun.

Nilai Kinerja 76-90% (Baik), AK adalah 125% AK

Pertahun.

Nilai Kinerja 61-75% (Cukup), AK adalah 100% AK

Pertahun.

Nilai Kinerja 51-60% (Kurang), AK adalah 75% AK

Pertahun.

Nilai Kinerja ≤50% (Sangat Kurang), AK adalah 50% AK

Pertahun.

▪ Norma Penilaian

Page 21: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

SISTEM INTEGRASI AK & SKP

PENERAPAN

Page 22: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

22

AK KUMULATIF SEBELUM DAN SESUDAH PERMENPANRB 13/2019

Page 23: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Pengembangan

Sistem Penilaian

Kinerja Jabatan

Fungsional

2

3 Rincian butir kegiatan dan nilai angkakredit, norma penilaian angka kredit per tahun, dan form penilaian dituangkandalam juknis

Penyesuaian ketentuan lain dilakukan dengan revisisebagian, misal ketentuan tentang penilaianPendidikan lanjutan yang diberi angka kredit(masuk dalam tugas tambahan)

23

1

• Kegiatan ditetapkan dalam butir kegiatan• Satuan nilai dan akumulasi dalam bentuk angka kredit

PP 11 Tahun 2017(Pasal 70 huruf e)

• Penetapan AK berdasarkan SistemKonversi Angka Kredit (10 JF)

• Penetapan AK berdasarkanIntegrasi dengan SKP (77 JF)

Penyesuaian dengan PP tentangPenilaian Kinerja

Integrasi Angka Kreditdengan SKP dengan

penilaian secarasequence antara Atasanlangsung dan Tim Penilai

Hasil penilaian Atasan langsung dan Tim Penilai digunakan sebagai dasar

pertimbangan untuk KPKJ oleh PyB (PyBdibantu Tim Penilai Kinerja Instansi)

Pokok Konvensional Konversi Integrasi

Butir Kegiatan

dan AK

Disusun terpisah

dalam DUPAK

Tidak disusun Target AK dan Butir Kegiatan ditetapkan

dalam SKP

Penilaian SKP dan DUPAK

dinilai terpisah

Konversi hasil penilaian

SKP dalam bentuk

prosentasi ke dalam AK

Kumulatif

Penilaian SKP sudah mencakup penilaian

terhadap kualitas per butir kegiatan yang

telah ditetapkan standar nilai AK

Penilai SKP oleh Atasan

Langsung

DUPAK oleh Tim

Penilai

SKP dinilai oleh Atasan

langsung yang kemudian

disampaikan oleh Tim

Penilai untuk dikonversi ke

dalam AK Kumulatif

SKP dinilai oleh Atasan langsung untuk

kualitas hasil pekerjaan per kegiatan,

kemudian disampaikan oleh Tim Penilai untuk

dilakukan validasi penilaian dan penetapan

angka kredit dan Angka Kredit Kumulatif

PENILAIAN DENGAN INTEGRASI DIATUR DALAM PERMENPAN NO 13 TAHUN 2019, DAN BERLAKU UNTUK SELURUH JABATAN FUNGSIONAL MULAI JULI 2022

?

Page 24: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Target AK min 100% maks 150%

Integrasi SKP dan AK

SKP merupakan TARGET KERJA

Pejabat Fungsional berdasarkan

penetapan kinerja unit kerja yang

bersangkutan.

SKP untuk masing-masing jenjang

jabatan diambil dari uraian kegiatan

tugas jabatan sebagai turunan dari

penetapan kinerja unit kerja.

SKP merupakanTARGET ANGKA

KREDIT danKINERJA

TAMBAHAN

Penilaian SKP dan Kualitas

Hasil Kerja olehAtasan disebutCAPAIAN SKP

Target Kerja dinilaiAK nya oleh Tim Penilai menjadiCAPAIAN AK, diusulkan untuk

ditetapkan dalamPAK

PAK

Untukkenaikan

pangkat/jenjang

KATE

GORIJENJANG

TARGET DAN CAPAIAN ANGKA KREDIT

PER TAHUN AKK NAIK

PANGKAT/

JENJANGNorma Formasi

Pangkat

Puncak

Keah

lian

Ahli Utama 50 - 25 200

Ahli Madya 37,5 30 20* 150 (3)

Ahli Muda 25 20 - 100 (2)

Ahli

Pertama12,5 10 - 50 (2)

Kete

ram

pila

n

Penyelia 25 - 10 100

Mahir 12,5 10 - 50 (2)

Terampil 5 4 - 20 (3)

Pemula 3,75 3 - 15

PENILAIAN KINERJA

Page 25: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

SKP Perilaku

Kerja

Skema Alur Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional (PAK)

Dinilai oleh

TIM PENILAI KINERJA PNS

Tim PenilaiAngka Kredit

PyBMemberi

Pertimbangan

PPK

Untuk PenetapanPAK

Penilaian Kinerja

Untuk Kenaikan

Pangkat dan/

atau Jenjang

± 4 tahun untuk Kenaikan

Pangkat dan/atau Jabatan

Atasan Langsung

SETIAP

TAHUN

Page 26: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

26

TIM PENILAI ANGKA KREDIT

Tim yang bertugasmengevaluasikeselarasan hasil kerjadengan tugas yang disusun dalam SKP sertamenilai capaian kinerjadalam bentuk Angka Kredit

Terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknisyang membidangi Jabatan Fungsional, unsurkepegawaian dan Pejabat Fungsional.

Syarat menjadi Tim Penilai :a. Menduduki pangkat/jabatan paling rendah sama

dengan pangkat/jabatan Pejabat Fungsional yang dinilai

b. Memiliki keahlian serta kemampuan untukmenilai AK Jabatan Fungsional

c. Aktif melakukan penilaian AK Jabatan Fungsional

Page 27: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KENAIKAN PANGKAT - JENJANGK

ena

ika

nP

ang

kat Dapat melaksanakan kegiatan

penunjang yang diberikanAngka Kredit paling tinggi 20% dari Angka Kredit Kumulatifkenaikan pangkat dandiberikan untuk satu kali kenaikan pangkat, meliputi:

❑menjadi pengajar/pelatih di bidang tugas JF;

❑ keanggotaan dalam Tim Penilai;

❑ perolehanpenghargaan/tanda jasa;

❑melaksanakan tugas lain yang mendukungpelaksanaan tugas JF; atau

❑ perolehan gelar/ijazah lain. Kenaik

an

Jen

jang

▪ uji kompetensi kenaikan jenjang

▪Dapat melaksanakankegiatan pengembanganprofesi dan, meliputi:

o Perolehan ijazah/gelarpendidikan formal;

o penyusunan KaryaTulis/Karya Ilmiah;

o penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah;

o penyusunanpedoman/petunjuk teknis;

o pelatihan/pengembangankompetensi;atau

o kegiatan lain yang ditetapkan oleh InstansiPembina di bidang JF

❖ Penyusunan Karya Tulis/Karya

Ilmiah,

penerjemahan/penyaduran

buku dan karya ilmiah,

dikecualikan bagi JF yang

tugas jabatannya berkaitan.

❖ Untuk kenaikan ke Penyelia,

Ahli Madya, dan Ahli Utama,

wajib melaksanakan

pengembangan profesi.

❖ Apabila target Angka Kredit

yang disyaratkan untuk

kenaikan pangkat/jabatan tidak

tercapai, tidak diberikan

kenaikan pangkat/jabatan.

Page 28: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

❑ tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan

untuk menduduki JF.

❑ tidak memenuhi standar kompetensi yang ditentukan pada

JF yang diduduki.

Tidak Memenuhi Persyaratan Jabatan

Usulan Pemberhentian disampaikan oleh:

PPK kepada Presiden bagi JF ahli utama.

PyB kepada PPK bagi JF selain ahli utama, dan

ditetapkan dalam Surat Keputusan Pemberhentian

Pengunduran diri dan tidak memenuhi persyaratan

dilaksanakan pemeriksaan dan mendapatkan ijin

dari Pyb sebelum ditetapkan pemberhentiannya

Pejabat Fungsional yang mengundurkan diri dan

tidak memenuhi persyaratan jabatan tidak dapat

diangkat kembali dalam JF yang sama

a. mengundurkan diri dari Jabatan;

b. diberhentikan sementara sebagai PNS;

c. CTLN;

d. Tugas Belajar lebih dari 6 bulan;

e. ditugaskan secara penuh pada JPT,

Administrator, Pengawas, dan Pelaksana;

atau

f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.

Pengunduran diri dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan

pribadi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan tugas JF

Mengundurkan Diri

PEMBERHENTIAN JF

Page 29: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pejabat Fungsional yang

bertugas di daerah

terpencil/rawan/berbahaya

25% angka kredit

kumulatif

Pejabat Fungsional yang

ditugaskan sebagai pimpinan unit

kerja bukan pada Jabatan Pimpinan

Tinggi, Jabatan Administrator, dan

Jabatan Pelaksana

25% angka kredit

kumulatif dari

pelaksanaan tugas

pokok setiap

kenaikan pangkat

Penyesuaian peraturan

sejak peraturan ditetapkan

paling lama 3 tahun sejak

ditetapkan

1

2

3

Page 30: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

PEMBEBASAN SEMENTARA

• Ketentuan ini dinyatakan tidak berlaku karena sudah tidak diatur pada PP 11/2017 jo. PP 17/2020

Ketentuan Pembebasan sementara→ Dicabut

• Maka diangkat kembali ke dalam JF sesuai jenjang terakhir pada saat dibebaskansementara

1. Jika ybs bebas sementara karena tidak memenuhi AK dan belum ditetapkan pemberhentiannya

• Maka diangkat kembali ke dalam JF setelah selesai menjalani hukdis sebagaimanadimaksud pada nomor 2

2. Jika ybs bebas sementara karena terkena Hukdis Sedang/Berat (Penurunan Pangkat)

• Maka pembebasan sementara ybs dicabut dan dibuatkan pemberhentian dari JF

• ybs dapat diangkat kembali ke dalam JF pada jenjang terakhir apabila telah selesaimenjalani ketentuan sebagaimana dimaksud pada nomor 3

3. Jika ybs bebas sementara karena berhenti sementara dari PNS, bertugas di luar JF, CLTN (kecualipersalinan ke-4), atau tugas belajar lebih dari 6 bulan

Page 31: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

JABATAN RANGKAP

KETENTUAN Pejabat Fungsional dilarang rangkap Jabatan dengan JPT dan JA, kecuali untuk yang kompetensi dan bidang tugas Jabatannya samadan tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi dan bidang tugas JF.

JPT dan JA yang dapat ditetapkan dalam rangkap JF dalam hal telahditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

JF dapat ditetapkan dalam jabatan rangkap setelah mendapatpertimbangan Menteri.

Penilaian kinerja bagi Pejabat Fungsional yang rangkap jabatan dapatditetapkan sesuai jabatan yang dirangkap dan JFnya.

Page 32: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Sebagai Pengelola JF yang bertanggungjawab menjamin terwujudnya

standar kualitas&profesionalitas jabatan:

1. menyusun pedoman formasi JF;

2. menyusun standar kompetensi JF;

3. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF;

4. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian

kualitas hasil kerja pejabat fungsional;

5. menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang

bersifat inovatif di bidang tugas JF;

6. menyelenggarakan uji kompetensi JF;

7. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

JF;

8. mengembangkan sistem informasi JF;

9. memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF;

10.memfasilitasi pembentukan organisasi profesi JF;

11.memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan

kode perilaku JF;

12.melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di seluruh

Instansi Pemerintah yang menggunakan Jabatan tersebut; dan

13.melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka

pembinaan karier pejabat fungsional.

14.Menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi jabatan

LAPORAN SECARA

BERKALA

TUGAS INSTANSI PEMBINA

JABATAN FUNGSIONAL

T E M B U S A N :

panrbKEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Page 33: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

1.menyusun kurikulum pelatihan JF;

2.menyelenggarakan pelatihan JF;

3.membina penyelenggaraan pelatihan

fungsional pada lembaga pelatihan;

4.menganalisis kebutuhan pelatihan

fungsional di bidang tugas JF;

5.melakukan akreditasi pelatihan

fungsional dengan mengacu kepada

ketentuan yang telah ditetapkan oleh

LAN.

LAPORAN SECARA

BERKALA

TUGAS INSTANSI PEMBINA

JABATAN FUNGSIONAL

T E M B U S A N :

panrbKEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Page 34: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

1. Jabatan Fungsional wajib

memiliki 1 organisasi

profesi

Organisasi Profesi

2. Setiap Pejabat

Fungsional wajib

menjadi anggota

organisasi

profesi

3. Pembentukan organisasi

profesi difasilitasi oleh

Instansi Pembina

4. Tugas Organisasi Profesi :

a. Menyusun kode etik dan kode

perilaku profesi

b. Memberikan advokasi

c. Memeriksa dan memberikan

rekomendasi atas pelanggaran

kode etik dan kode perilaku profesi

5. Hubungan kerja antara

Instansi Pembina

dengan OP bersifat

koordinatif dan

fasilitatif

6. Pembentukan OP

dilaksanakan paling lama 5

tahun sejak Permenpanrb JF

diundangkan

Page 35: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

Menteri melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas IP:

▪ pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

pembinaan JF oleh Instansi Pembina; dan

▪ pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

JF pada Instansi Pemerintah.

Memiliki AD/ART;

Memiliki tujuan dan sasaran;

Memiliki visi dan misi, program kerja;

Terdapat sumber pendanaan yang jelas;

Berdomisili alamat;

Pembagian kerja dan tugas dan wewenang; dan

Berbadan hukum.

Syarat Organisasi Profesi

Pengawasan terhadap pelaksanaan JF dilaksanakan

berdasarkan laporan berkala, paling sedikit 1 (satu) kali

dalam 1 (satu) tahun.

Dalam hal hasil pengawasan pelaksanaan JF, Menteri

berwenang mempertimbangkan untuk mencabut

dan/atau membatalkan penetapan JF.

Mekanisme Pengawasan terhadap IP

Dalam hal suatu OP sudah terbentuk sebelum JF

ditetapkan, OP dapat dikukuhkan sebagai OP JF dalam

keputusan pimpinan IP JF terkait.

Dalam hal suatu OP belum terbentuk, pembentukan OP

ditetapkan melalui keputusan pimpinan IP berdasarkan

usulan pengurus/calon pengurus kepada pimpinan IP

dan/atau berdasarkan usulan dari perkumpulan profesi

JF dengan rekomendasi dari IP.

Tata Cara Pembentukan

a. memberikan fasilitasi dalam penyusunan dan persetujuan dalam penetapan kode etik dan kode perilaku profesi JF.

b. menjalin kerja sama dengan OP sebagai mitra dalam penegakan kode etik profesi, penyusunan standar kompetensi profesi, penyelenggaraan uji

kompetensi dan sertifikasi kompetensi, pemberian advokasi dan pengembangan profesi, serta pengembangan ilmu pengetahuan, metode, dan inovasi

bagi profesi.

c. memberikan dukungan kepada OP sepanjang rencana kegiatannya mendorong peningkatan profesionalitas, memberikan advokasi, dan penegakan kode

etik JF.

d. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas organisasi profesi dalam pembinaan dan peningkatan profesional JF.

INSTANSI PEMBINA DAN ORGANISASI PROFESI

Page 36: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

PENUTUP3

36

Page 37: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KONDISI JF SEBELUMPP 11/2017–PP 17/2020 & PERMENPAN 13/2019

37

Kegiatan berbasis proses dan produk/output tidak terdefinisidengan jelas

• Angka Kredit yang dikumpulkan tidak mencerminkan prestasi kerja JF

• terdongkrak oleh pengembangan profesi dan penunjang

Belum terdefinisinya standar kompetensi jabatan

• Pengembangan kompetensi JF tidak optimal

• Diklat JF belum dapat didesain secara optimal

Persyaratan pengangkatan dalam JF tidak berdasarkan uji kompetensi (non pengangkatan pertama)

• JF menjadi jabatan alternatif (tempat penampungan)

• tempat memperpanjang pensiun tanpa memperhatikan kinerja dan kebutuhanorganisasi

Page 38: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

KONDISI JF SETELAHPP 11/2017-PP 17/2020 & PERMENPAN 13/2019

38

Kegiatan tidak berbasis proses → berbasis output

• Prestasi kerja lebih terukur

• Fokus ke tugas utama, perolehan AK dari tugas utama, bukan dari bangprof & penunjang

• Bangprof wajib untuk kenaikan ke jenjang Ahli Madya (6 AK) dan Ahli Utama (12 AK)

adanya standar kompetensi JF

• Diklat JF dapat direncanakan berdasarkan tugas jabatan dan Training Need Analysis

• Terwujudnya kelas jabatan yang ideal dan terstandar

Persyaratan pengangkatan dan kenaikan jenjang menggunakan ukomp

• JF menjadi pilihan karir

• Peningkatan profesionalisme pejabat fungsional

Instansi Pembina wajib mengelola JF sebagai profesional

• Instansi Pembina melaksanakan tugas Instansi Pembina secara secara optimal

• Pemberian penghargaan kepada Instansi Pembina “Terbaik” dari KemenPANRB

Page 39: BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 13 …

TERIMA KASIH

ASISTEN DEPUTI STANDARDISASI JABATAN DAN KOMPETENSI SDM APARATURDEPUTI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI2021

panrbKEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI