70
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1757, 2016 KEMTAN. Pemasukan PSAT. Keamanan Pangan. Pengawasan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMENTAN/KR.040/11/2016 TENTANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN TERHADAP PEMASUKAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengawasan keamanan pangan terhadap pemasukan dan pengeluaran pangan segar asal tumbuhan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 04/PERMENTAN/PP.340/2/2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/PERMENTAN/ KR.040/4/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 04/PERMENTAN/PP.340/ 2/2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; b. bahwa dengan perkembangan lingkungan strategis, ilmu pengetahuan dan teknologi, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 04/PERMENTAN/PP.340/2/2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/PERMENTAN/ KR.040/4/2016 tentang Perubahan www.peraturan.go.id

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.1757, 2016 KEMTAN. Pemasukan PSAT. Keamanan Pangan. Pengawasan.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 55/PERMENTAN/KR.040/11/2016

TENTANG

PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN TERHADAP PEMASUKAN PANGAN

SEGAR ASAL TUMBUHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pengawasan keamanan pangan terhadap

pemasukan dan pengeluaran pangan segar asal

tumbuhan telah diatur dalam Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 04/PERMENTAN/PP.340/2/2015

tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap

Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal

Tumbuhan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 13/PERMENTAN/

KR.040/4/2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 04/PERMENTAN/PP.340/

2/2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap

Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal

Tumbuhan;

b. bahwa dengan perkembangan lingkungan strategis, ilmu

pengetahuan dan teknologi, Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 04/PERMENTAN/PP.340/2/2015 tentang

Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan

Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

13/PERMENTAN/ KR.040/4/2016 tentang Perubahan

www.peraturan.go.id

9708716
ハイライト表示
9708716
ハイライト表示
Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -2-

atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor

04/PERMENTAN/PP.340/ 2/2015 tentang Pengawasan

Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan

Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan, perlu

ditinjau kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Pertanian tentang Pengawasan

Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar

Asal Tumbuhan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang

Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3482);

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang

Pengesahan Agreement Establishing the World Trade

Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi

Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3564);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3821);

4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang

Hortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5170);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012

Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5360);

6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216,

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -3-

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5584);

7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5613);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang

Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4020);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang

Karantina Tumbuhan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2002 Nomor 35, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4196);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang

Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);

11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

12. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 58/PERMENTAN/

OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan Sistem

Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/PERMENTAN/

OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Karantina Pertanian;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/PERMENTAN/

OT.140/2/2009 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Pemasukan

Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina ke dalam Wilayah Negara Indonesia (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 35);

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/PERMENTAN/

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -4-

OT.140/10/2009 tentang Pedoman Penanganan Pasca

Panen Hasil Pertanian Asal Tanaman yang Baik (Good

Handling Practices) (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 398);

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/PERMENTAN/

OT.140/10/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan

Sayur yang Baik (Good Agriculture Practices for Fruit and

Vegetables) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 402);

18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/PERMENTAN/

OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan

Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina

dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 7)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 44/PERMENTAN/ OT.140/3/2014

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 94/PERMENTAN/OT.140/ 12/2011 tentang

Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa

Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 428);

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/PERMENTAN/

OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan

untuk Pemasukan Buah Segar dan Sayuran Buah Segar

ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631);

20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/PERMENTAN/

OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan

untuk Pemasukan Sayuran Umbi Lapis Segar ke dalam

Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 632);

21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/PERMENTAN/

OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan

di luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 351);

22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/PERMENTAN/

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -5-

OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 1243);

23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/PERMENTAN/

KR.050/4/2016 tentang Bentuk dan Jenis Dokumen

Tindakan Karantina Tumbuhan dan Pengawasan

Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 564);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PENGAWASAN

KEAMANAN PANGAN TERHADAP PEMASUKAN PANGAN

SEGAR ASAL TUMBUHAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber

hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang

diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,

termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,

dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses

penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan

atau minuman.

2. Tumbuhan adalah semua jenis sumber daya alam nabati

dalam keadaan hidup atau mati, baik belum diolah

maupun telah diolah.

3. Pangan Segar Asal Tumbuhan yang selanjutnya disingkat

PSAT adalah pangan asal tumbuhan belum mengalami

pengolahan dapat dikonsumsi secara langsung dan/atau

dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan.

4. Pemasukan adalah serangkaian kegiatan memasukkan

PSAT dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Republik

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -6-

Indonesia melalui tempat pemasukan yang telah

ditetapkan.

5. Tempat Pemasukan adalah pelabuhan laut, pelabuhan

sungai, pelabuhan penyeberangan, bandar udara, kantor

pos, pos lintas batas negara dan dry-port yang telah

ditetapkan sebagai tempat pemasukan.

6. Pengawasan adalah serangkaian tindakan untuk

memastikan PSAT yang dimasukkan ke wilayah Negara

Republik Indonesia memenuhi persyaratan keamanan

pangan.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai dasar

pelaksanaan Pengawasan keamanan PSAT dengan tujuan

untuk memberikan kepastian dalam pelaksanaan Pemasukan

PSAT memenuhi keamanan pangan.

Pasal 3

Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi analisa risiko,

persyaratan Pemasukan, pengakuan sistem pengawasan dan

registrasi laboratorium penguji keamanan PSAT suatu negara,

Pengawasan Pemasukan, pembekuan dan pencabutan

pengakuan, pencabutan registrasi, dan penutupan

Pemasukan PSAT dari negara yang belum diberikan

pengakuan dan negara yang belum memiliki laboratorium

teregistrasi.

BAB II

ANALISA RISIKO

Pasal 4

Pemasukan PSAT dilakukan berdasarkan analisa risiko

keamanan pangan.

Pasal 5

Analisa risiko keamanan pangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 dilakukan dalam penetapan:

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -7-

a. persyaratan Pemasukan;

b. pengakuan sistem pengawasan dan registrasi

laboratorium penguji keamanan PSAT suatu negara;

c. Pengawasan Pemasukan; dan

d. monitoring.

BAB III

PERSYARATAN PEMASUKAN

Pasal 6

(1) Pemasukan PSAT untuk diedarkan harus memenuhi

keamanan PSAT.

(2) Keamanan PSAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi cemaran kimia dan cemaran biologi yang tidak

melampaui batas maksimum.

(3) Cemaran kimia, cemaran biologi, dan batas maksimum

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) serta jenis PSAT

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 7

Pemasukan PSAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat

(1) dapat berasal dari negara yang memiliki:

a. sistem pengawasan keamanan PSAT diakui; atau

b. laboratorium penguji keamanan PSAT yang telah

diregistrasi.

Pasal 8

(1) Pemasukan PSAT berasal dari negara yang memiliki

sistem pengawasan keamanan PSAT diakui sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 huruf a, wajib disertai

keterangan PSAT (prior notice).

(2) Pemasukan PSAT berasal dari negara yang memiliki

laboratorium penguji keamanan PSAT yang telah

diregistrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf

b, wajib disertai:

a. keterangan PSAT (prior notice); dan

www.peraturan.go.id

9708716
ノート注釈
Article 6 (1) The import of PSAT to be circulated shall comply with PSAT security. (2) The PSAT safety as referred to in paragraph (1) includes chemical contamination and biological contamination that does not exceed the maximum limit. (3) Chemical contamination, biological contamination, and maximum limit as referred to in paragraph (2) and type of PSAT are listed in Attachment I which is an integral part of this Ministerial Regulation.
9708716
ハイライト表示
Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -8-

b. sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis).

Pasal 9

Dalam hal Pemasukan PSAT berasal dari negara selain

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, wajib disertai:

a. keterangan PSAT (prior notice); dan

b. sertifikat keamanan pangan.

Pasal 10

(1) Keterangan PSAT (prior notice) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2) huruf a, dan Pasal 9

huruf a diterbitkan oleh eksportir di negara asal.

(2) Dalam hal eksportir tidak berada di negara asal,

keterangan PSAT (prior notice) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat diterbitkan oleh kuasanya di negara

asal.

(3) Keterangan PSAT (prior notice) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sesuai dengan Format-1.

Pasal 11

(1) Dalam hal PSAT transit di suatu negara dan terjadi

pengurangan volume PSAT, Pemasukan PSAT dari:

a. negara yang memiliki sistem pengawasan keamanan

PSAT diakui, wajib disertai keterangan PSAT (prior

notice) dan keterangan PSAT transit (prior notice for

transit);

b. negara yang memiliki laboratorium penguji

keamanan PSAT yang telah diregistrasi, wajib

disertai keterangan PSAT (prior notice), sertifikat

hasil uji (Certificate of Analysis), dan keterangan

PSAT transit (prior notice for transit); atau

c. negara yang sistem pengawasan keamanan PSAT

belum diakui atau memiliki laboratorium penguji

keamanan PSAT belum diregistrasi, wajib disertai

keterangan PSAT (prior notice), sertifikat keamanan

pangan, dan keterangan PSAT transit (prior notice for

transit).

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -9-

(2) Keterangan PSAT transit (prior notice for transit)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh

eksportir di negara transit.

(3) Dalam hal eksportir tidak berada di negara transit,

keterangan PSAT transit (prior notice for transit)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterbitkan

oleh kuasanya di negara transit.

(4) Keterangan PSAT transit (prior notice for transit)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan

Format-2.

Pasal 12

(1) Keterangan PSAT (prior notice) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10 dan keterangan PSAT transit (prior notice

for transit) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, wajib

disampaikan oleh eksportir atau kuasanya secara online

melalui portal resmi Badan Karantina Pertanian atau

secara manual.

(2) Penyampaian keterangan PSAT (prior notice) dan

keterangan PSAT transit (prior notice for transit) secara

online sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk

mendapatkan kode khusus (barcode).

Pasal 13

(1) Sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b diterbitkan oleh

laboratorium penguji keamanan PSAT yang telah

diregistrasi.

(2) Sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) menggunakan bahasa Inggris

memuat paling kurang:

a. identitas PSAT;

b. identitas pemilik;

c. identitas kiriman (consignment);

d. tanggal pengujian;

e. metode pengujian;

f. nomor dan tanggal sertifikat; dan

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -10-

g. hasil pengujian.

(3) Hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf g harus lebih kecil atau sama dengan batas

maksimum residu dan/atau cemaran sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3).

Pasal 14

(1) Sertifikat keamanan pangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9 huruf b menggunakan bahasa Inggris dan

diterbitkan oleh lembaga sertifikasi terakreditasi atau

otoritas kompeten keamanan PSAT dari negara asal.

(2) Sertifikat keamanan pangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan jaminan tertulis yang diberikan

oleh lembaga sertifikasi terakreditasi atau otoritas

kompeten keamanan PSAT dari negara asal yang

menyatakan bahwa PSAT aman dan layak dikonsumsi.

BAB IV

PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN DAN REGISTRASI

LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT SUATU

NEGARA

Bagian Kesatu

Persyaratan Pengakuan

Pasal 15

Suatu negara dapat diakui sistem pengawasan keamanan

PSAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a jika telah

memiliki dan menerapkan kebijakan mengenai cara:

a. budi daya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP);

dan

b. penanganan yang baik (Good Handling Practices/GHP).

www.peraturan.go.id

9708716
ハイライト表示
9708716
ノート注釈
(3) The test result as referred to in paragraph (2) letter g shall be smaller or equal to the maximum limit of residue and / or contamination as referred to in Article 6 paragraph (3).
Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -11-

Bagian Kedua

Tata Cara Pengakuan

Pasal 16

(1) Otoritas kompeten keamanan PSAT atau perwakilan

pemerintah negara asal mengajukan permohonan

pengakuan sistem pengawasan keamanan PSAT secara

tertulis kepada Menteri melalui Kepala Badan Karantina

Pertanian, sesuai dengan Format-3.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilengkapi dengan informasi mengenai sistem

pengawasan keamanan PSAT negara pemohon.

(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:

a. kebijakan keamanan pangan;

b. jenis PSAT yang diajukan;

c. tempat produksi yang menerapkan GAP;

d. tempat penanganan yang menerapkan GHP;

e. sistem monitoring keamanan PSAT;

f. hasil monitoring keamanan PSAT paling kurang 3

(tiga) tahun terakhir;

g. daftar laboratorium penguji keamanan PSAT;

h. lembaga berwenang, antara lain otoritas kompeten,

lembaga yang menetapkan kebijakan keamanan

pangan, lembaga yang melakukan survei keamanan

pangan, dan lembaga sertifikasi produk;

i. sistem sertifikasi ekspor PSAT; dan

j. tempat pengeluaran di negara asal.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan pengkajian oleh Tim Pengkajian dan Verifikasi

Pengakuan.

Pasal 17

(1) Pengkajian dilakukan untuk memastikan kesesuaian

informasi sistem pengawasan keamanan PSAT

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3).

(2) Apabila hasil pengkajian sebagaimana dimaksud pada

ayat (1):

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -12-

a. tidak sesuai, pemohon harus memenuhi kesesuaian

paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal surat

pemberitahuan ketidaksesuaian; atau

b. sesuai, dilakukan verifikasi lapang.

(3) Pemberitahuan ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a disampaikan secara tertulis oleh

Kepala Badan Karantina Pertanian atas nama Menteri

kepada negara pemohon disertai alasan ketidaksesuaian,

sesuai dengan Format-4. (4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a tidak dipenuhi, permohonan

pengakuan dianggap ditarik kembali.

Pasal 18

(1) Verifikasi lapang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

ayat (2) huruf b untuk memastikan kesesuaian informasi

dengan praktik sistem pengawasan keamanan PSAT.

(2) Hasil verifikasi lapang sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan evaluasi oleh Tim Evaluasi Pengakuan.

Pasal 19

(1) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)

dilakukan untuk menilai hasil verifikasi lapang.

(2) Apabila dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ditemukan:

a. ketidaksesuaian minor, otoritas kompeten keamanan

PSAT negara asal melakukan tindakan perbaikan

paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat

pemberitahuan ketidaksesuaian;

b. ketidaksesuaian major, oleh Tim Evaluasi

Pengakuan direkomendasikan kepada Menteri untuk

dilakukan penolakan; atau

c. kesesuaian, oleh Tim Evaluasi Pengakuan

direkomendasikan kepada Menteri untuk dapat

ditetapkan pengakuan sistem pengawasan

keamanan PSAT.

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -13-

(3) Pemberitahuan ketidaksesuaian minor sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a disampaikan secara

tertulis oleh Kepala Badan Karantina Pertanian atas

nama Menteri kepada negara pemohon disertai alasan

ketidaksesuaian, sesuai dengan Format-5.

(4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a, negara asal:

a. dapat memperbaiki ketidaksesuaian minor, oleh Tim

Evaluasi Pengakuan direkomendasikan kepada

Menteri untuk dapat ditetapkan pengakuan sistem

pengawasan keamanan PSAT; atau

b. tidak dapat memperbaiki ketidaksesuaian minor,

oleh Tim Evaluasi Pengakuan direkomendasikan

kepada Kepala Badan Karantina Pertanian atas

nama Menteri untuk dilakukan penolakan.

Pasal 20

(1) Penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat

(2) huruf b dan ayat (4) huruf b disampaikan oleh Kepala

Badan Karantina Pertanian atas nama Menteri kepada

otoritas kompeten keamanan PSAT atau perwakilan

pemerintah negara asal disertai alasan penolakan, sesuai

dengan Format-6.

(2) Penetapan pengakuan sistem pengawasan keamanan

PSAT suatu negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal

19 ayat (2) huruf c dan ayat (4) huruf a ditetapkan oleh

Menteri dalam bentuk Keputusan Menteri, sesuai dengan

Format-7.

Pasal 21

(1) Penetapan pengakuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 20 ayat (2) berlaku untuk jangka waktu selama 3

(tiga) tahun.

(2) Pengakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

diperpanjang.

(3) Permohonan perpanjangan pengakuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) diajukan paling lambat 6 (enam)

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -14-

bulan sebelum habis masa berlaku pengakuan.

(4) Apabila permohonan perpanjangan melewati batas waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dianggap sebagai

permohonan pengakuan baru.

Pasal 22

Tata cara pengakuan dan perpanjangan pengakuan sistem

pengawasan keamanan PSAT suatu negara tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Menteri ini.

Bagian Ketiga

Persyaratan Registrasi

Pasal 23

Laboratorium penguji keamanan PSAT yang diajukan untuk

diregistrasi harus terakreditasi oleh lembaga kompeten negara

asal atau lembaga kompeten internasional pada ruang lingkup

pengujian cemaran kimia dan/atau cemaran biologi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3).

Bagian Keempat

Tata Cara Registrasi

Pasal 24

(1) Otoritas kompeten keamanan PSAT negara asal

mengajukan permohonan registrasi laboratorium penguji

keamanan PSAT kepada Menteri melalui Kepala Badan

Karantina Pertanian, sesuai dengan Format-8.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilengkapi informasi:

a. profil otoritas kompeten keamanan PSAT dari negara

asal, meliputi nama lembaga, alamat, contact person,

struktur organisasi;

b. profil lembaga kompeten yang mengakreditasi

laboratorium penguji keamanan pangan di negara

asal, meliputi nama lembaga, alamat, contact person,

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -15-

struktur organisasi;

c. profil laboratorium penguji, meliputi nama

laboratorium, alamat, stuktur organisasi, contact

person, ruang lingkup pengujian, metode pengujian,

salinan sertifikat akreditasi yang masih berlaku;

d. daftar jenis bahan aktif pestisida yang digunakan

dan yang sudah tidak digunakan di negara asal; dan

e. mekanisme pengawasan oleh otoritas kompeten

keamanan PSAT dari negara asal terhadap

laboratorium penguji keamanan pangan.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan pengkajian oleh Tim Pengkajian dan Verifikasi

Registrasi.

Pasal 25

(1) Pengkajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat

(3) dilakukan untuk memastikan kelengkapan,

kebenaran, dan kesesuaian informasi yang disampaikan

oleh otoritas kompeten keamanan PSAT negara asal.

(2) Dalam hal hasil pengkajian sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ternyata informasi tidak lengkap, tidak benar,

atau tidak sesuai, permohonan registrasi ditolak.

(3) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

disampaikan secara tertulis oleh Kepala Badan Karantina

Pertanian atas nama Menteri kepada otoritas kompeten

keamanan PSAT negara asal disertai alasan penolakan,

sesuai dengan Format-9.

Pasal 26

Dalam hal hasil pengkajian sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 25 ayat (1) ternyata informasi yang disampaikan

lengkap, benar, dan sesuai:

a. dilakukan verifikasi kompetensi laboratorium penguji

keamanan PSAT di negara asal oleh Tim jika diperlukan;

atau

b. direkomendasikan oleh Tim kepada Kepala Badan

Karantina Pertanian atas nama Menteri untuk dapat

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -16-

ditetapkan registrasi laboratorium penguji keamanan

PSAT.

Pasal 27

(1) Apabila hasil verifikasi kompetensi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 26 huruf a, ditemukan:

a. ketidaksesuaian minor, otoritas kompeten keamanan

PSAT negara asal melakukan tindakan perbaikan

paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat

pemberitahuan ketidaksesuaian;

b. ketidaksesuaian major, oleh Tim direkomendasikan

kepada Kepala Badan Karantina Pertanian atas

nama Menteri untuk dilakukan penolakan disertai

alasan penolakan, sesuai dengan Format-9; atau

c. kesesuaian, oleh Tim direkomendasikan kepada

Kepala Badan Karantina Pertanian atas nama

Menteri untuk dapat ditetapkan registrasi

laboratorium penguji keamanan PSAT.

(2) Pemberitahuan ketidaksesuaian minor sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a disampaikan secara

tertulis oleh Kepala Badan Karantina Pertanian atas

nama Menteri kepada otoritas kompeten keamanan PSAT

negara asal, sesuai dengan Format-10.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a, negara asal:

a. dapat memperbaiki ketidaksesuaian minor, oleh Tim

direkomendasikan kepada Kepala Badan Karantina

Pertanian atas nama Menteri untuk dapat

ditetapkan registrasi laboratorium penguji

keamanan PSAT; atau

b. tidak dapat memperbaiki ketidaksesuaian minor,

oleh Tim direkomendasikan kepada Kepala Badan

Karantina Pertanian atas nama Menteri untuk

dilakukan penolakan disertai alasan penolakan,

sesuai dengan Format-9.

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -17-

Pasal 28

(1) Penetapan registrasi laboratorium penguji keamanan

PSAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b,

Pasal 27 ayat (1) huruf c dan ayat (3) huruf a ditetapkan

oleh Kepala Badan Karantina Pertanian atas nama

Menteri dalam bentuk Keputusan Menteri, sesuai dengan

Format-11.

(2) Penetapan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) mencantumkan daftar laboratorium penguji, jenis

PSAT, dan parameter uji masing-masing jenis PSAT.

Pasal 29

(1) Penetapan registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

28 ayat (1) berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga)

tahun.

(2) Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

diperpanjang.

(3) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) diajukan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum

habis masa berlaku registrasi.

(4) Apabila permohonan perpanjangan melewati batas waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dianggap sebagai

permohonan registrasi baru.

Pasal 30

Tata cara registrasi dan perpanjangan registrasi laboratorium

penguji keamanan PSAT suatu negara tercantum dalam

Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Menteri ini.

Pasal 31

(1) Tim Pengkajian dan Verifikasi Pengakuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4) dan Tim Evaluasi

Pengakuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat

(2) ditetapkan oleh Menteri.

(2) Tim Pengkajian dan Verifikasi Registrasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 24 ayat (3) ditetapkan oleh Kepala

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -18-

Badan Karantina Pertanian atas nama Menteri.

(3) Masa keanggotaan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) selama 3 (tiga) tahun.

BAB V

PENGAWASAN PEMASUKAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 32

(1) Pengawasan keamanan PSAT di Tempat Pemasukan

dilakukan oleh Petugas Karantina Tumbuhan.

(2) Pelaksanaan pengawasan keamanan PSAT sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara terintegrasi

dengan tindakan karantina tumbuhan.

Bagian Kedua

Tata Cara Pengawasan Pemasukan

Paragraf 1

Tata Cara Pengawasan Pemasukan dari Negara yang

Sistem Pengawasan Keamanan PSAT Diakui

Pasal 33

(1) Pemilik atau kuasanya wajib melaporkan dan

menyerahkan PSAT untuk keperluan Pengawasan

keamanan PSAT kepada Petugas Karantina Tumbuhan di

Tempat Pemasukan paling lambat pada saat kedatangan

PSAT.

(2) Pemasukan PSAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib disertai dengan keterangan PSAT (prior notice)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1).

(3) Dalam hal Pemasukan PSAT:

a. tidak disertai keterangan PSAT (prior notice),

dilakukan penolakan; atau

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -19-

b. disertai keterangan PSAT (prior notice), dilakukan

pemeriksaan identitas.

Pasal 34

(1) Pemeriksaan identitas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 33 ayat (3) huruf b dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian antara keterangan PSAT (prior notice) dengan

identitas pada kemasan dan fisik PSAT.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan identitas PSAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. tidak sesuai antara keterangan PSAT (prior notice)

dengan identitas pada kemasan dan/atau fisik

PSAT, dilakukan penolakan; atau

b. sesuai antara keterangan PSAT (prior notice) dengan

identitas pada kemasan dan fisik PSAT, dilakukan

tindakan karantina tumbuhan sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 35

Dalam hal PSAT, transit di suatu negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a:

a. tidak disertai keterangan PSAT (prior notice) dan/atau

keterangan PSAT transit (prior notice for transit),

dilakukan penolakan; atau

b. disertai keterangan PSAT (prior notice) dan keterangan

PSAT transit (prior notice for transit), dilakukan

pemeriksaan identitas.

Pasal 36

(1) Pemeriksaan identitas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 35 huruf b dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian antara keterangan PSAT (prior notice) dan

keterangan PSAT transit (prior notice for transit) dengan

identitas pada kemasan dan fisik PSAT.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan identitas PSAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -20-

a. tidak sesuai antara keterangan PSAT (prior notice)

dan/atau keterangan PSAT transit (prior notice for

transit) dengan identitas pada kemasan dan/atau

fisik PSAT, dilakukan penolakan; atau

b. sesuai antara keterangan PSAT (prior notice) dan

keterangan PSAT transit (prior notice for transit)

dengan identitas pada kemasan dan fisik PSAT,

dilakukan tindakan karantina tumbuhan sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Paragraf 2

Tata Cara Pengawasan Pemasukan dari Negara yang Memiliki

Laboratorium Penguji PSAT yang Telah Diregistrasi

Pasal 37

(1) Pemilik atau kuasanya wajib melaporkan dan

menyerahkan PSAT untuk keperluan Pengawasan

keamanan PSAT kepada Petugas Karantina Tumbuhan di

Tempat Pemasukan paling lambat pada saat kedatangan

PSAT.

(2) Pemasukan PSAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib disertai dengan keterangan PSAT (prior notice) dan

sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2).

(3) Dalam hal Pemasukan PSAT:

a. tidak disertai keterangan PSAT (prior notice),

dilakukan penolakan;

b. tidak disertai sertifikat hasil uji (Certificate of

Analysis), dilakukan penahanan; atau

c. disertai keterangan PSAT (prior notice) dan sertifikat

hasil uji (Certificate of Analysis), dilakukan

pemeriksaan keabsahan sertifikat hasil uji

(Certificate of Analysis).

(4) Penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b

dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kalender

untuk memberikan kesempatan melengkapi sertifikat

hasil uji (Certificate of Analysis).

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -21-

(5) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (4), pemilik atau kuasanya tidak dapat

melengkapi sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis),

dilakukan penolakan.

Pasal 38

(1) Pemeriksaan keabsahan sertifikat hasil uji (Certificate of

Analysis) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3)

huruf c, dilakukan untuk membuktikan sertifikat hasil

uji (Certificate of Analysis) sesuai dengan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan keabsahan sertifikat hasil

uji (Certificate of Analysis) sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terbukti:

a. diterbitkan oleh laboratorium penguji yang tidak

diregistrasi; dan/atau

b. hasil uji melampaui batas maksimum residu atau

cemaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat

(3),

dilakukan penolakan.

Pasal 39

Dalam hal hasil pemeriksaan keabsahan, sertifikat hasil uji

(Certificate of Analysis) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38

ayat (1) sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13, dilakukan pemeriksaan identitas.

Pasal 40

(1) Pemeriksaan identitas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 39 dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara

keterangan PSAT (prior notice) dan sertifikat hasil uji

(Certificate of Analysis) dengan identitas pada kemasan

dan fisik PSAT.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan identitas PSAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. tidak sesuai antara keterangan PSAT (prior notice)

dan/atau sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis)

www.peraturan.go.id

9708716
ハイライト表示
9708716
ノート注釈
b. the test results exceed the maximum limit of residue or contamination as referred to in Article 6 paragraph
Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -22-

dengan identitas pada kemasan dan/atau fisik

PSAT, dilakukan penolakan; atau

b. sesuai antara keterangan PSAT (prior notice) dan

sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis) dengan

identitas pada kemasan dan fisik PSAT, dilakukan

tindakan karantina tumbuhan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 41

(1) Dalam hal PSAT, transit di suatu negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b:

a. tidak disertai keterangan PSAT (prior notice)

dan/atau keterangan PSAT transit (prior notice for

transit), dilakukan penolakan;

b. tidak disertai sertifikat hasil uji (Certificate of

Analysis), dilakukan penahanan; atau

c. disertai keterangan PSAT (prior notice), keterangan

PSAT transit (prior notice for transit), dan sertifikat

hasil uji (Certificate of Analysis), dilakukan

pemeriksaan keabsahan sertifikat hasil uji

(Certificate of Analysis).

(2) Penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kalender

untuk memberikan kesempatan guna melengkapi

Sertifikat Hasil Uji (Certificate of Analysis), terhitung sejak

diterimanya surat penahanan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), pemilik atau kuasanya tidak dapat

melengkapi sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis),

dilakukan penolakan.

Pasal 42

(1) Pemeriksaan keabsahan sertifikat hasil uji (Certificate of

Analysis) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1)

huruf c, dilakukan untuk membuktikan sertifikat hasil

uji (Certificate of Analysis) sesuai dengan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -23-

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan keabsahan sertifikat hasil

uji (Certificate of Analysis) sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terbukti:

a. diterbitkan oleh laboratorium penguji yang tidak

diregistrasi; dan/atau

b. hasil uji melampaui batas maksimum residu atau

cemaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat

(3),

dilakukan penolakan.

Pasal 43

Dalam hal hasil pemeriksaan keabsahan sertifikat hasil uji

(Certificate of Analysis) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42

ayat (1) sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13, dilakukan pemeriksaan identitas.

Pasal 44

(1) Pemeriksaan identitas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 43 dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara

keterangan PSAT (prior notice), keterangan PSAT transit

(prior notice for transit), dan sertifikat hasil uji (Certificate

of Analysis) dengan identitas pada kemasan dan fisik

PSAT.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan identitas PSAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. tidak sesuai antara keterangan PSAT (prior notice),

keterangan PSAT transit (prior notice for transit),

dan/atau sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis)

dengan identitas pada kemasan dan/atau fisik

PSAT, dilakukan penolakan; atau

b. sesuai antara keterangan PSAT (prior notice),

keterangan PSAT transit (prior notice for transit), dan

sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis) dengan

identitas pada kemasan dan fisik PSAT, dilakukan

tindakan karantina tumbuhan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -24-

Paragraf 3

Tata Cara Pengawasan Pemasukan dari Negara yang Sistem

Pengawasan Keamanan PSAT Belum Diakui atau Memiliki

Laboratorium Penguji Keamanan PSAT Belum Diregistrasi

Pasal 45

(1) Pemilik atau kuasanya wajib melaporkan dan

menyerahkan PSAT untuk keperluan Pengawasan

keamanan PSAT kepada Petugas Karantina Tumbuhan di

Tempat Pemasukan paling lambat pada saat kedatangan

PSAT.

(2) Pemasukan PSAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib disertai dengan keterangan PSAT (prior notice) dan

sertifikat keamanan pangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9.

(3) Dalam hal Pemasukan PSAT:

a. tidak disertai keterangan PSAT (prior notice),

dilakukan penolakan;

b. tidak disertai sertifikat keamanan pangan, dilakukan

penahanan; atau

c. disertai keterangan PSAT (prior notice) dan sertifikat

keamanan pangan, dilakukan pemeriksaan

identitas.

(4) Penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b

dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kalender

terhitung sejak diterimanya surat penahanan untuk

memberikan kesempatan melengkapi sertifikat keamanan

pangan.

(5) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (4), pemilik atau kuasanya tidak dapat

melengkapi sertifikat keamanan pangan, dilakukan

penolakan.

Pasal 46

(1) Pemeriksaan identitas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 45 ayat (3) huruf c dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian antara keterangan PSAT (prior notice) dan

www.peraturan.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -25-

sertifikat keamanan pangan dengan identitas pada

kemasan dan fisik PSAT.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan identitas PSAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. tidak sesuai antara keterangan PSAT (prior notice)

dan/atau sertifikat keamanan pangan dengan

identitas pada kemasan dan/atau fisik PSAT,

dilakukan penolakan; atau

b. sesuai antara keterangan PSAT (prior notice) dan

sertifikat keamanan pangan dengan identitas pada

kemasan dan fisik PSAT, dilakukan tindakan

karantina tumbuhan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 47

(1) Dalam hal PSAT transit di suatu negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c:

a. tidak disertai keterangan PSAT (prior notice)

dan/atau keterangan PSAT transit (prior notice for

transit), dilakukan penolakan;

b. tidak disertai sertifikat keamanan pangan, dilakukan

penahanan; atau

c. disertai keterangan PSAT (prior notice), keterangan

PSAT transit (prior notice for transit), dan sertifikat

keamanan pangan, dilakukan pemeriksaan

identitas.

(2) Penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kalender

terhitung sejak diterimanya surat penahanan untuk

memberikan kesempatan melengkapi sertifikat keamanan

pangan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), pemilik atau kuasanya tidak dapat

melengkapi Sertifikat Keamanan Pangan, dilakukan

penolakan.

www.peraturan.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -26-

Pasal 48

(1) Pemeriksaan identitas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 47 ayat (1) huruf c dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian antara keterangan PSAT (prior notice),

keterangan PSAT transit (prior notice for transit), dan

sertifikat keamanan pangan dengan identitas pada

kemasan dan fisik PSAT.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan identitas PSAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. tidak sesuai antara keterangan PSAT (prior notice),

keterangan PSAT transit (prior notice for transit),

dan/atau sertifikat keamanan pangan dengan

identitas pada kemasan dan fisik PSAT, dilakukan

penolakan; atau

b. sesuai antara keterangan PSAT (prior notice),

keterangan PSAT transit (prior notice for transit) dan

sertifikat keamanan pangan dengan identitas pada

kemasan dan fisik PSAT, dilakukan tindakan

karantina tumbuhan sesuai dengan ketentuan

peraturan Perundang-undangan.

Pasal 49

Ketentuan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

45 sampai dengan Pasal 48 berlaku untuk jenis PSAT di luar

jenis PSAT yang ditetapkan dalam keputusan pengakuan atau

registrasi.

Paragraf 4

Kejadian Luar Biasa

Pasal 50

(1) Negara yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang

mempengaruhi keamanan PSAT dilakukan penutupan

Pemasukan PSAT ke dalam wilayah Negara Republik

Indonesia oleh Menteri dalam bentuk Keputusan Menteri.

(2) Penutupan Pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dibuka kembali oleh Menteri dalam bentuk Keputusan

www.peraturan.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -27-

Menteri.

(3) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan berdasarkan hasil klarifikasi dan/atau

verifikasi oleh Tim.

(4) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibentuk oleh

Menteri.

Bagian Ketiga

Monitoring

Pasal 51

(1) Monitoring dilakukan untuk memastikan persyaratan

keamanan PSAT Negara Republik Indonesia dipenuhi

oleh:

a. negara yang memiliki sistem pengawasan keamanan

PSAT diakui;

b. negara yang memiliki laboratorium penguji

keamanan PSAT yang telah diregistrasi; dan

c. negara yang sistem pengawasan keamanan PSAT

belum diakui atau memiliki laboratorium penguji

keamanan PSAT belum diregistrasi.

(2) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dilakukan berdasarkan pertimbangan:

a. jumlah dan jenis PSAT;

b. negara asal;

c. informasi keamanan pangan; dan/atau

d. rekam jejak kepatuhan.

(3) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dilakukan berdasarkan pertimbangan:

a. jumlah dan jenis PSAT;

b. negara asal;

c. laboratorium penguji;

d. informasi keamanan pangan; dan/atau

e. rekam jejak kepatuhan.

(4) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

dilakukan berdasarkan pertimbangan:

a. jumlah dan jenis PSAT;

www.peraturan.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -28-

b. negara asal;

c. ketaatan eksportir/importir PSAT;

d. informasi keamanan pangan;

e. periode waktu Pemasukan PSAT;

f. frekuensi Pemasukan PSAT; dan/atau

g. rekam jejak kepatuhan.

(5) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sewaktu-waktu pada saat Pemasukan PSAT,

melalui pengujian kandungan cemaran kimia dan/atau

cemaran biologi.

(6) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian berdasarkan penugasan dari Kepala Badan

Karantina Pertanian.

Pasal 52

(1) Dalam melakukan monitoring sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 51 dilakukan pengambilan contoh di tempat

pemilik.

(2) Pengambilan contoh sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan dalam rangka pengujian kandungan

cemaran.

(3) Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan di laboratorium yang ditetapkan oleh Menteri

atau laboratorium terakreditasi.

(4) Laboratorium yang ditetapkan oleh Menteri sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran IV

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

Pasal 53

Dalam hal hasil pengujian laboratorium sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3), kandungan cemaran kimia

dan/atau cemaran biologi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (3) melampaui batas maksimum, dilakukan

notifikasi ketidaksesuaian (notification of non compliance).

www.peraturan.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -29-

Pasal 54

Monitoring sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 dilakukan

terhadap PSAT yang telah dilakukan tindakan pembebasan.

Pasal 55

(1) Berdasarkan analisa risiko keamanan pangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, monitoring dapat

dilakukan terhadap jenis PSAT di luar Lampiran I.

(2) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian berdasarkan penugasan dari Kepala Badan

Karantina Pertanian.

Bagian Keempat

Penolakan, Pemusnahan, dan Notifikasi Ketidaksesuaian

Pasal 56

(1) Penolakan Pemasukan PSAT sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 33 ayat (3) huruf a, Pasal 34 ayat (2) huruf a,

Pasal 35 huruf a, Pasal 36 ayat (2) huruf a, Pasal 37 ayat

(3) huruf a dan ayat (5), Pasal 38 ayat (2), Pasal 40 ayat

(2) huruf a, Pasal 41 ayat (1) huruf a dan ayat (3), Pasal

42 ayat (2), Pasal 44 ayat (2) huruf a, Pasal 45 ayat (3)

huruf a dan ayat (5), Pasal 46 ayat (2) huruf a, Pasal 47

ayat (1) huruf a dan ayat (3), dan Pasal 48 ayat (2) huruf

a, dilakukan dengan mengeluarkan PSAT dari wilayah

Negara Republik Indonesia.

(2) Penolakan Pemasukan PSAT sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disampaikan kepada pemilik atau kuasanya

oleh Petugas Karantina Tumbuhan dalam bentuk surat

penolakan disertai dengan alasannya.

Pasal 57

(1) Apabila dalam jangka waktu setelah 14 (empat belas) hari

kalender terhitung sejak tanggal diterimanya surat

penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat

(2), PSAT tidak dikeluarkan dari wilayah Negara Republik

www.peraturan.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -30-

Indonesia, dilakukan pemusnahan.

(2) Pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan di bawah pengawasan Petugas Karantina

Tumbuhan dan diterbitkan berita acara pemusnahan.

Pasal 58

Pelaksanaan penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

56 dan pemusnahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57

menjadi tanggung jawab pemilik atau kuasanya.

Pasal 59

Setiap ketidaksesuaian terhadap ketentuan persyaratan

Pemasukan PSAT, Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian menyampaikan notifikasi ketidaksesuaian

(notification of non compliance) kepada otoritas kompeten

keamanan PSAT negara asal dengan tembusan kepada Kepala

Badan Karantina Pertanian, sesuai dengan Format-12.

BAB VI

PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN PENGAKUAN,

PENCABUTAN REGISTRASI, DAN PENUTUPAN PEMASUKAN

PSAT DARI NEGARA YANG SISTEM KEAMANAN PSAT BELUM

DIAKUI DAN NEGARA YANG MEMILIKI LABORATORIUM

PENGUJI KEAMANAN PSAT BELUM DIREGISTRASI

Bagian Kesatu

Pembekuan dan Pencabutan Pengakuan Sistem Pengawasan

Keamanan PSAT Suatu Negara

Pasal 60

(1) Pembekuan pengakuan sistem pengawasan keamanan

PSAT suatu negara dilakukan oleh Menteri.

(2) Pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan apabila terjadi 5 (lima) kali hasil pengujian

laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53

menunjukkan cemaran kimia dan/atau cemaran biologi

melampaui batas maksimum dalam jangka waktu

www.peraturan.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -31-

pengakuan.

Pasal 61

(1) Pembekuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60

disampaikan secara tertulis oleh Kepala Badan Karantina

Pertanian atas nama Menteri kepada otoritas kompeten

keamanan PSAT negara asal untuk dilakukan tindakan

perbaikan.

(2) Tindakan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)

bulan sejak tanggal surat pemberitahuan pembekuan,

sesuai dengan Format-13.

(3) Hasil tindakan perbaikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dilaporkan oleh otoritas kompeten keamanan

PSAT negara asal kepada Menteri melalui Kepala Badan

Karantina Pertanian.

(4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), otoritas kompeten keamanan PSAT negara

asal tidak melakukan tindakan perbaikan, dilakukan

pencabutan pengakuan.

Pasal 62

(1) Berdasarkan laporan hasil tindakan perbaikan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (3), dapat

dilakukan verifikasi ke negara asal.

(2) Verifikasi ke negara asal sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan untuk membuktikan bahwa tindakan

perbaikan telah dilakukan di negara asal dan memenuhi

ketentuan keamanan PSAT Negara Republik Indonesia.

(3) Dalam hal hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), terbukti:

a. tidak sesuai dengan persyaratan keamanan PSAT,

dilakukan pencabutan pengakuan; atau

b. sesuai dengan persyaratan keamanan PSAT,

dilakukan pencabutan pembekuan.

www.peraturan.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -32-

Pasal 63

Pencabutan pengakuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

61 ayat (4) dan Pasal 62 ayat (3) huruf a ditetapkan oleh

Menteri dalam bentuk Keputusan Menteri, sesuai dengan

Format-14.

Pasal 64

Pencabutan pembekuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

62 ayat (3) huruf b disampaikan secara tertulis oleh Kepala

Badan Karantina Pertanian atas nama Menteri kepada otoritas

kompeten keamanan PSAT negara asal, sesuai dengan

Format-15.

Pasal 65

Pemasukan PSAT dari negara yang sedang dibekukan

pengakuan sistem pengawasan keamanan PSAT mengikuti

ketentuan dalam Pasal 45 sampai dengan Pasal 49.

Pasal 66

Tata cara pembekuan, pencabutan pengakuan, dan

pencabutan pembekuan sistem pengawasan keamanan PSAT

suatu negara tercantum dalam Lampiran V yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Bagian Kedua

Pencabutan Registrasi Laboratorium Penguji

Keamanan PSAT Suatu Negara

Pasal 67

(1) Laboratorium penguji keamanan PSAT di negara asal

terbukti 4 (empat) kali menerbitkan sertifikat hasil uji

(Certificate of Analysis) tidak sesuai dengan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 selama masa

registrasi, dilakukan pencabutan registrasi laboratorium

penguji keamanan PSAT.

(2) Pencabutan registrasi laboratorium penguji keamanan

PSAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

www.peraturan.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -33-

oleh Kepala Badan Karantina Pertanian atas nama

Menteri dalam bentuk Keputusan Menteri, sesuai dengan

Format-16.

Pasal 68

(1) Sertifikat hasil uji (Certificate of Analysis) yang

diterbitkan oleh laboratorium penguji yang registrasinya

dicabut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 tidak

dapat dijadikan persyaratan Pemasukan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2). (2) Dalam hal negara asal PSAT hanya memiliki 1 (satu)

laboratorium yang registrasinya dicabut, Pemasukan

PSAT mengikuti ketentuan dalam Pasal 45 sampai

dengan Pasal 49.

Pasal 69

Tata cara pencabutan registrasi laboratorium penguji

keamanan PSAT tercantum dalam Lampiran VI yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri

ini.

Bagian Ketiga

Penutupan Pemasukan PSAT dari Negara yang Sistem

Keamanan PSAT Belum Diakui dan Negara yang Memiliki

Laboratorium Penguji Keamanan PSAT Belum Diregistrasi

Pasal 70

(1) Penutupan Pemasukan PSAT dari negara yang sistem

keamanan PSAT belum diakui dan negara yang memiliki

laboratorium penguji keamanan PSAT belum diregistrasi,

dilakukan oleh Menteri dalam bentuk Keputusan

Menteri.

(2) Penutupan Pemasukan PSAT sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan apabila terjadi 3 (tiga) kali hasil

pengujian laboratorium sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 53 menunjukkan cemaran kimia dan/atau

cemaran biologi melampaui batas maksimum.

www.peraturan.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -34-

Pasal 71

(1) Penutupan Pemasukan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 70 ayat (1) dibuka kembali oleh Menteri dalam

bentuk Keputusan Menteri.

(2) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan berdasarkan hasil klarifikasi oleh Tim.

(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibentuk oleh

Menteri.

Pasal 72

Format-1 sampai dengan Format-16 sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 16 ayat (1),

Pasal 17 ayat (3), Pasal 19 ayat (3), Pasal 20, Pasal 24 ayat (1),

Pasal 25 ayat (3), Pasal 27, Pasal 28 ayat (1), Pasal 59, Pasal

61 ayat (2), Pasal 63, Pasal 64, dan Pasal 67 ayat (2)

tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

BAB VII

BIAYA

Pasal 73

Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan:

a. pengkajian, verifikasi, dan evaluasi dalam rangka

pengakuan sistem pengawasan;

b. pengkajian dan verifikasi dalam rangka registrasi

laboratorium penguji keamanan PSAT suatu Negara;

c. klarifikasi dan/atau verifikasi kejadian luar biasa; dan

d. klarifikasi pembukaan Pemasukan PSAT dari negara yang

sistem keamanan PSAT belum diakui dan negara yang

memiliki laboratorium penguji keamanan PSAT belum

diregistrasi,

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 74

Biaya pengujian laboratorium dalam rangka monitoring

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3) terhadap

www.peraturan.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -35-

PSAT yang berasal dari:

a. negara yang sistem pengawasan keamanan PSAT diakui,

menjadi tanggung jawab Badan Karantina Pertanian;

b. negara yang memiliki laboratorium penguji keamanan

PSAT yang telah diregistrasi, menjadi tanggung jawab

pemilik; atau

c. negara yang sistem keamanan PSAT belum diakui dan

negara yang memiliki laboratorium penguji keamanan

PSAT belum diregistrasi, menjadi tanggung jawab

pemilik.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 75

(1) Pengakuan sistem pengawasan keamanan PSAT suatu

negara dan registrasi laboratorium penguji keamanan

PSAT suatu negara yang telah diberikan sebelum

berlakunya Peraturan Menteri ini, tetap berlaku sampai

dengan habis masa berlakunya.

(2) Permohonan pengakuan sistem pengawasan keamanan

PSAT suatu negara dan registrasi laboratorium penguji

keamanan PSAT suatu negara yang telah diajukan dan

belum diberikan penetapan pengakuan dan registrasi

sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, mengikuti

ketentuan Peraturan Menteri ini.

Pasal 76

Dalam hal pengakuan sistem pengawasan keamanan PSAT

suatu negara atau registrasi laboratorium penguji keamanan

PSAT suatu negara telah habis masa berlakunya dan/atau

belum diberikan perpanjangan, pengawasan keamanan PSAT

dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 45 sampai

dengan Pasal 49.

www.peraturan.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -36-

Pasal 77

Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini, PSAT yang telah

tiba di Tempat Pemasukan pengawasan keamanan pangannya

mengikuti ketentuan Peraturan Menteri ini.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 78

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 04/PERMENTAN/PP.340/2/2015

tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan

dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 275) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

13/PERMENTAN/KR.040/4/2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

04/PERMENTAN/PP.340/2/2015 tentang Pengawasan

Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran

Pangan Segar Asal Tumbuhan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 563), dicabut dan dinyatakan

tidak berlaku.

Pasal 79

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

www.peraturan.go.id

Page 37: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -37-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 15 Nopember 2016

MENTERI PERTANIAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AMRAN SULAIMAN

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 18 November 2016

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERU NDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

www.peraturan.go.id

Page 38: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -38-

www.peraturan.go.id

Page 39: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -39-

www.peraturan.go.id

Page 40: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -40-

www.peraturan.go.id

Page 41: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -41-

www.peraturan.go.id

Page 42: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -42-

www.peraturan.go.id

Page 43: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -43-

www.peraturan.go.id

Page 44: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -44-

www.peraturan.go.id

Page 45: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -45-

www.peraturan.go.id

Page 46: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -46-

www.peraturan.go.id

Page 47: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -47-

www.peraturan.go.id

Page 48: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -48-

www.peraturan.go.id

Page 49: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -49-

www.peraturan.go.id

Page 50: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -50-

www.peraturan.go.id

Page 51: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -51-

www.peraturan.go.id

Page 52: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -52-

www.peraturan.go.id

Page 53: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -53-

www.peraturan.go.id

Page 54: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -54-

www.peraturan.go.id

Page 55: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -55-

www.peraturan.go.id

Page 56: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -56-

www.peraturan.go.id

Page 57: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -57-

www.peraturan.go.id

Page 58: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -58-

www.peraturan.go.id

Page 59: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -59-

www.peraturan.go.id

Page 60: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -60-

www.peraturan.go.id

Page 61: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -61-

www.peraturan.go.id

Page 62: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -62-

www.peraturan.go.id

Page 63: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -63-

www.peraturan.go.id

Page 64: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -64-

www.peraturan.go.id

Page 65: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -65-

www.peraturan.go.id

Page 66: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -66-

www.peraturan.go.id

Page 67: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -67-

www.peraturan.go.id

Page 68: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -68-

www.peraturan.go.id

Page 69: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -69-

www.peraturan.go.id

Page 70: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2019-08-22 · ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 631); 20. ... c. negara yang sistem

2016, No.1757 -70-

www.peraturan.go.id