Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA
No.497, 2016 KEMHUB. Angkutan Penyebrangan. Tarif.Pencabutan.
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 37 TAHUN 2016
TENTANG
TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTARPROVINSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin kelangsungan
penyelenggaraan pelayanan angkutan penyeberangan
antarprovinsi perlu dilakukan penyesuaian tarif dengan
berpedoman pada harga jenis eceran bahan bakar
tertentu yang berlaku saat ini;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Perhubungan tentang Tarif Angkutan
Penyeberangan Lintas Antarprovinsi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Angkutan di Perairan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -2-
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Penyeberangan;sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 80 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Penyeberangan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 633);
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 58 Tahun
2003 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi
Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM. 18 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM 58 Tahun 2003 tentang Mekanisme
Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan
Penyeberangan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 367);
Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 39 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual
Eceran Bahan Bakar Minyak;
2. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 4738 K/12/MEM/2016 tanggal 30 Maret 2016
tentang Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak
www.peraturan.go.id
2016, No.497-3-
Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus
Penugasan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TARIF
ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTARPROVINSI.
Pasal 1
Angkutan penyeberangan lintas Antarprovinsi meliputi
angkutan penumpang dan angkutan kendaraan beserta
muatannya.
Pasal 2
(1) Angkutan penyeberangan untuk kendaraan beserta
muatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
dibedakan 9 (sembilan) golongan yaitu:
a. Golongan I : Sepeda;
b. Golongan II : Sepeda motor di bawah 500 cc
dan gerobak dorong;
c. Golongan III : Sepeda motor besar (> 500 cc)
dan kendaraan roda 3 (tiga);
d. Golongan IV : Kendaraan bermotor berupa
mobil Jeep, Sedan, Minicap,
Minibus, Mikrolet, Pick up,
Station Wagon dengan ukuran
panjang sampai dengan 5 (lima)
meter, dan sejenisnya;
e. Golongan V : Kendaraan bermotor berupa
Mobil bus, Mobil barang
(truk)/tangki dengan ukuran
panjang sampai dengan 7 (tujuh)
meter dan sejenisnya;
f. Golongan VI : Kendaraan bermotor berupa
Mobil bus, Mobil barang
(truk)/tangki dengan ukuran
panjang lebih dari 7 (tujuh) meter
sampai dengan 10 (sepuluh)
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -4-
meter dan sejenisnya, dan kereta
penarik tanpa gandengan;
g. Golongan VII : Kendaraan bermotor berupa
Mobil barang (truk tronton) /
tangki, kereta penarik berikut
gandengan / tempelan serta
kendaraan pengangkut alat berat
dengan ukuran panjang lebih
dari 10 (sepuluh) meter sampai
dengan 12 (dua belas) meter dan
sejenisnya;
h. Golongan VIII : Kendaraan bermotor berupa
Mobil barang (truk tronton) /
tangki, kendaraan alat berat dan
kereta penarik berikut gandengan
/tempelan dengan ukuran
panjang lebih dari 12 (dua belas)
meter sampai dengan 16 (enam
belas) meter dan sejenisnya;
i. Golongan IX : Kendaraan bermotor berupa
Mobil barang (truk tronton)/
tangki, kendaraan pengangkut
alat berat dan kereta penarik
berikut gandengan / tempelan
dengan ukuran panjang lebih
dari 16 (enam belas) meter dan
sejenisnya.
(2) Kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
melebihi ukuran kendaraan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan mengakibatkan
tambahan pemakaian ruangan kapal, dipindahkan pada
golongan berikutnya.
Pasal 3
Ketentuan mengenai tarif angkutan penumpang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 untuk pelayanan
kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya sesuai
www.peraturan.go.id
2016, No.497-5-
dengan golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 4
Tarif angkutan penyeberangan selain angkutan penumpang
dan kendaraan beserta muatannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
pemakai jasa dengan penyedia jasa (operator) angkutan
penyeberangan.
Pasal 5
Tarif angkutan penyeberangan lintas Antarprovinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 untuk pelayanan
kelas non ekonomi ditetapkan oleh penyedia jasa (operator)
angkutan penyeberangan.
Pasal 6
(1) Tarif angkutan penyeberangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 termasuk asuransi tanggung jawab
pengangkut dan belum termasuk :
a. iuran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan
penumpang; dan
b. jasa kepelabuhanan.
(2) Iuran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan
penumpang dan jasa kepelabuhanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
(1) Operator penyelenggara angkutan penyeberangan dan
operator penyelenggara pelabuhan penyeberangan
dilarang melakukan pungutan lain untuk kepentingan
operator atau pihak lain dikaitkan dan/atau
menyatukan pungutan lain dengan tarif angkutan
penyeberangan sebagaimana diatur dalam Peraturan
ini.
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -6-
(2) Setiap pungutan lain yang akan dikaitkan dan atau
disatukan pungutannya dengan tarif angkutan
penyeberangan di luar yang diatur dalam Peraturan ini,
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis
Menteri Perhubungan.
Pasal 8
Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini.
Pasal 9
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM. 5 Tahun 2016 tentang
Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antarprovinsi, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 10
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.peraturan.go.id
2016, No.497-7-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 April 2016
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
IGNASIUS JONAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 April 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -8-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-9-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -10-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-11-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -12-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-13-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -14-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-15-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -16-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-17-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -18-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-19-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -20-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-21-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -22-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-23-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -24-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-25-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -26-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-27-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -28-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-29-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -30-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-31-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -32-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-33-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -34-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-35-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -36-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-37-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -38-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-39-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -40-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-41-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -42-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-43-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -44-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-45-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -46-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-47-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -48-
www.peraturan.go.id
2016, No.497-49-
www.peraturan.go.id
2016, No.497 -50-
www.peraturan.go.id