36
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.904, 2016 BASARNAS. SAKIP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka menyeragamkan penyusunan Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja serta Reviu dan Evaluasi Kinerja oleh seluruh pimpinan unit kerja di lingkungan Badan SAR Nasional, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman dan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan SAR Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); www.peraturan.go.id

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

  • Upload
    vothuan

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.904, 2016 BASARNAS. SAKIP. Pedoman.

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL

NOMOR PK. 4 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN IMPLEMENTASI

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka menyeragamkan penyusunan

Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja,

Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja serta Reviu

dan Evaluasi Kinerja oleh seluruh pimpinan unit kerja di

lingkungan Badan SAR Nasional, perlu menetapkan

Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman

dan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah di Lingkungan Badan SAR Nasional;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor

26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614);

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -2-

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian

dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 267, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 5600);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun

2007 tentang Badan SAR Nasional;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 80);

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);

7. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PER.KBSN-

01/2008 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan SAR Nasional sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK. 15

Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala

Badan SAR Nasional Nomor PER.KBSN-01/2008 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR

Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 684);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL TENTANG

PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN

SAR NASIONAL.

Pasal 1

(1) Pedoman Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Badan SAR

Nasional yang selanjutnya disebut Pedoman, wajib

diikuti, diacu, dan dilaksanakan oleh seluruh tingkat

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-3-

Unit Pelaksana Teknis (UPT), Unit Kerja Eselon II, Unit

Kerja Eselon I dan Tingkat Badan di Lingkungan

Badan SAR Nasional.

(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.

Pasal 2

Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi:

a. rencana strategis;

b. perjanjian kinerja;

c. pengukuran kinerja;

d. pengelolaan data kinerja;

e. pelaporan kinerja; dan

f. tata cara reviu atas laporan kinerja

Pasal 3

Pada saat Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku,

Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK. 21 Tahun

2012 tentang Pedoman Penyusunan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan SAR

Nasional, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4

Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -4-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 14 April 2016

KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

ttd

FHB. SOELISTYO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 20 Juni 2016

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

LAMPIRAN

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-5-

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL

NOMOR PK.4 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN SAR

NASIONAL.

BAB I

PENDAHULUAN

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa

penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

pada Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas

Kinerja secara berjenjang mulai dari Tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT), Unit

Kerja Eselon II, Unit Kerja Eselon I dan Tingkat Badan. Dalam Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah terdapat klausul

yang menyebutkan bahwa menteri/pimpinan lembaga dapat memperluas

praktek penyusunan perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan

menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal mekanisme penyampaian

perjanjian kinerja dan pelaporan kinerja.

Berdasarkan kedua peraturan tersebut, Badan SAR Nasional

memandang perlu untuk membuat suatu pedoman yang akan menjadi dasar

pelaksanaan di dalam penyelenggaraan SAKIP. Pedoman ini menjadi bagian

pelaksanaan reformasi birokrasi yang terkait dengan pengelolaan akuntabilitas

kinerja di Lingkungan Badan SAR Nasional. Seperti tertuang dalam Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 bahwa penyelenggaraan SAKIP mencakup 6

(enam) unsur, yakni: Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Pengukuran

Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu dan Evaluasi

Kinerja. Mekanisme pelaksanaan dari unsur-unsur tersebut sudah jelas

tertuang dalam ketentuan perundangan-undangan, termasuk petunjuk

teknisnya. Namun, perlu adanya pedoman dalam proses pelaksanaan dari

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -6-

setiap unsur tersebut yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi setiap entitas

akuntabilitas yang ada di lingkungan Badan SAR Nasional. Pedoman ini harus

dipatuhi, karena berdampak pada capaian dari setiap entitas kinerja serta

penilaian dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.

Pedoman Penyelenggaraan SAKIP di Lingkungan Badan SAR Nasional

diharapkan dapat lebih mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja ke arah

terwujudnya pemerintahan yang baik dan terpercaya. Secara operasional,

sasaran yang diinginkan dalam akuntabilitas kinerja adalah menjadikan

Badan SAR Nasional yang akuntabel dalam melaksanakan aktivitasnya,

responsif, terbuka, dan dipercaya masyarakat sehingga dapat mendorong

partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

A. Pengertian

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya

disingkat SAKIP, adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas,

alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan

pengukuran, pengumpulan data, pengklarifikasian, pengikhtisaran,

dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka

pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

2. Kinerja adalah keluaran/ hasil dari kegiatan/ program yang telah

atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran

dengan kuantitas dan kualitas terukur.

3. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh

kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran

dan tujuan program dan kebijakan.

4. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

5. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu

atau beberapa satuan kerja pada kementerian negara/ lembaga atau

unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran

terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan

pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya

manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana,

atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-7-

tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran

(output) dalam bentuk barang/ jasa.

6. Program adalah penjabaran kebijakan kementerian negara/ lembaga

dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa Kegiatan dengan

menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil

yang terukur sesuai dengan misi kementerian negara/ lembaga.

7. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari

Kinerja Program dan Kegiatan yang telah direncanakan.

8. Indikator Kinerja Program adalah ukuran atas hasil (outcome) dari

suatu program yang merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

suatu kementerian negara/ lembaga.

9. Indikator Kinerja Kegiatan adalah ukuran atas keluaran (output) dari

suatu Kegiatan yang terkait secara logis dengan Indikator Kinerja

Program.

10. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi

dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai

program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi

organisasi.

11. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara singkat dan

lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana

kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

12. Perjanjian Kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan Program/ Kegiatan

yang disertai dengan Indikator Kinerja.

13. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu Program

atau keluaran yang diharapkan dari suatu Kegiatan.

14. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/

kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah

diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misi organisasi secara terukur dengan sasaran/ target Kinerja yang

telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang

disusun secara periodik.

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -8-

15. Entitas Akuntabilitas Kinerja adalah unit kerja instansi pemerintah

pada kementerian negara/ lembaga yang melakukan pencatatan,

pengolahan, pengikhtisaran dan pelaporan data Kinerja.

16. Instansi Pemerintah adalah unsur penyelenggara pemerintah pusat

atau unsur penyelenggara pemerintah daerah.

17. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan

penggunaan anggaran kementerian negara/ lembaga.

18. Rencana Kerja dan Anggaran adalah dokumen perencanaan dan

penganggaran yang berisi Program dan Kegiatan suatu kementerian

negara/ lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Kementerian Negara/ Lembaga

yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang

diperlukan untuk melaksanakannya.

19. Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dari

prosedur, penyelenggaraan, peralatan, dan elemen lain untuk

mewujudkan fungsi akuntansi, sejak analisis transaksi sampai

dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah.

20. Badan adalah Badan SAR Nasional.

21. Kepala Badan adalah Kepala Badan SAR Nasional.

B. Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan SAKIP

Penyelenggaraan SAKIP dimaksudkan sebagai acuan bagi unit kerja

Eselon I, Satuan Kerja Eselon II dan UPT di lingkungan Badan SAR

Nasional dalam penerapan SAKIP.

Tujuan penyelenggaraan SAKIP adalah untuk mendorong terciptanya

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sedangkan sasaran yang ingin

dicapai dari SAKIP tersebut antara lain:

1. menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat

beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi

masyarakat dan lingkungannya.

2. terwujudnya transparansi instansi pemerintah.

3. terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan nasional.

4. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-9-

SAKIP dilaksanakan untuk penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilaksanakan secara

selaras dan sesuai dengan penyelenggaraan Sistem Akuntansi

Pemerintahan dan tata cara pengendalian serta evaluasi pelaksanaan

rencana pembangunan.

C. Pengorganisasian SAKIP

SAKIP merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem

pertanggungjawaban secara periodik.

Dalam SAKIP terdapat dokumen perencanaan yang mempunyai keterkaitan

yang sangat erat, antara Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja. Rencana

Strategis memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah,

sedangkan Perjanjian Kinerja merupakan target dan komitmen kinerja yang

akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu.

Keterkaitan antara Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja di lingkungan

Badan SAR Nasional digambarkan dalam rangkaian siklus SAKIP dalam

Bagan.

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -10-

Bagan Siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Persyaratan dasar yang diperlukan dalam pengelolaan SAKIP agar berjalan

dengan baik sebagai berikut:

1. mengacu pada sistem dan peraturan yang dapat menjamin penggunaan

sumber daya yang konsisten dengan azas-azas umum penyelenggaraan

negara yang disepakati bersama;

2. komitmen pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan;

3. berorientasi pada pencapaian visi, misi, hasil dan manfaat yang

diperoleh;

4. penerapan SAKIP secara jujur, obyektif, transparan, dan akurat; dan

5. menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan serta keberhasilan lain yang dibanggakan;

RPJMN

RENSTRA

Perjanjian Kinerja

Kinerja Aktual

Laporan Kinerja

Reviu dan EvaluasiKinerja

Rencana Kerja

Rencana Kerja danAnggaran

Pengukuran Kinerjadan Pengelolaan

Data Kinerja

Laporan

Keuangan

Keterangan : = Pemantauan

= Pengendalian

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-11-

Pengelolaan SAKIP di lingkup Badan SAR Nasional mencakup

pengorganisasian, tata hubungan kerja, dan koordinasi SAKIP yang di

dalamnya mencakup koordinasi penyiapan dokumen perjanjian kinerja,

pengukuran dan pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi

kinerja.

D. Mekanisme Pengelolaan SAKIP

Mekanisme pengelolaan SAKIP mencakup alur koordinasi pemantauan dan

pengendalian serta penyampaian dokumen hasil penyusunan perjanjian

kinerja, pengukuran, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan

evaluasi kinerja.

Mekanisme pengelolaan SAKIP yang mencakup: (1) alur pemantauan dan

pengendalian pengelolaan SAKIP, serta (2) penyampaian pelaporan

dokumen hasil penyusunan perjanjian kinerja, pengukuran, pengelolaan

data kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja dapat dilihat pada

Bagan.

Bagan Mekanisme Pengelolaan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan SARNasional

Unit Kerja Eselon I

Unit Kerja Eselon II

UPT

Rencana Stategis,Perjanjian

Rencana Stategis,Perjanjian

Rencana Stategis,Perjanjian Kinerja

Rencana Stategis,Perjanjian Kinerja

Pengukuran Kinerja, PengelolaanData Kinerja, Pelaporan Kinerja,evalusi kinerja

Pengukuran Kinerja, PengelolaanData Kinerja, Pelaporan Kinerja,evalusi kinerja

Pengukuran Kinerja, PengelolaanData Kinerja, Pelaporan Kinerja,evalusi kinerja

Pengukuran Kinerja, PengelolaanData Kinerja, Pelaporan Kinerja,evalusi kinerja

Keterangan : = Pemantauan (Reviu )

= Pengendalian

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -12-

BAB II

KOMPONEN SAKIP

Sebagai suatu sistem, SAKIP terdiri dari komponen-komponen yang

merupakan satu kesatuan, yaitu :

A. Rencana Strategis;

B. Perjanjian Kinerja;

C. Pengukuran Kinerja;

D. Pengelolaan Data kinerja;

E. Pelaporan Kinerja; dan

F. Tata Cara Reviu Atas Laporan kinerja.

A. RENCANA STRATEGIS

Dalam implementasi SAKIP, perencanaan strategis merupakan langkah

awal untuk melaksanakan mandat dari pemerintah berdasarkan RPJMN.

Penyusunan Renstra mengacu pada Peraturan Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional (PPN) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga

(Renstra K/L) 2015—2019.

Renstra memuat : visi dan misi; tujuan; indikator kinerja utama; sasaran

strategis; indikator kinerja sasaran; kebijakan dan strategi; program;

kegiatan; target dan pendanaan dengan memperhatikan analisis

perubahaan kondisi lingkungan eksternal dan internal dan analisis

Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT).

1. Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra digunakan sebagai bahan acuan dalam

penyusunan rencana kegiatan tahunan, melaksanakan, memantau,

mengendalikan, dan melaporkan atas seluruh tugas dan fungsi

Badan. Rencana strategis menjadi landasan penyelenggaraan SAKIP

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-13-

2. Penyusunan Renstra

a. Badan menyusun rencana strategis sebagai dokumen perencanaan

Badan untuk periode 5 (lima) tahunan.

b. Unit Eselon I menyusun rencana strategis sebagai dokumen

perencanaan Unit Eselon I untuk periode 5 (lima) tahunan.

c. Unit Eselon II menyusun rencana strategis sebagai dokumen

perencanaan Unit Eselon II untuk periode 5 (lima) tahunan.

d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) menyusun rencana strategis sebagai

dokumen perencanaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk periode

5 (lima) tahunan.

e. Penyusunan rencana strategis sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Rencana Kinerja Tahunan

Renstra yang telah disusun oleh setiap unit kerja dijabarkan di dalam

Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan kegiatan

tahunan dan indikator kinerja yang merupakan penjabaran program,

kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra.

Rencana Kinerja Tahunan ini merupakan proses yang penting yang

harus dilakukan oleh instansi agar tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Renstra dapat diikuti dan dipantau pencapaiannya

4. Review Renstra

Untuk meningkatkan efektifitas terhadap Renstra yang telah disusun,

masing- masing unit kerja melakukan reviu secara berkala. Reviu

dilakukan secara berkala paling sedikit 1 tahun sekali. Reviu

digunakan untuk perbaikan kinerja yang disesuaikan dengan

perkembangan lingkungan, dengan meneliti fakta yang ada berupa

kendala, hambatan maupun informasi lainnya

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -14-

5. Tujuan Reviu rencana strategis:

a. Menyesuaikan tujuan/ sasaran dalam dokumen Renstra agar

sesuai dengan perubahan kondisi dan perkembangan instansi.

b. Menajamkan target-target yang akan dicapai sebagai konsekuensi

logis dari adanya perubahan lingkungan strategis sehingga dapat

mencapai kinerja yang andal, akurat dan berkualitas

CONTOH PERNYATAAN FORMULIR TELAH DIREVIU

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

BADAN SAR NASIONAL

TAHUN ANGGARAN …

Kami telah mereviu dokumen Rencana Strategis Badan SAR

Nasional periode tahun …….. s.d. ……… sesuai Pedoman Reviu

atas dokumen Rencana Strategis. Substansi informasi yang

dimuat dalam dokumen Rencana Strategis menjadi tanggung

jawab managemen Badan SAR Nasional.

Reviu bertujuan untuk menyesuaikan isi dokumen serta

perumusan tujuan, sasaran, indikator dan target sehingga

sesuai dengan perubahan lingkungan dan perkembangan

organisasi.

Berdasarkan reviu ini, terdapat beberapa perbaikan dalam

dokumen Rencana Strategis sebagai konsekuensi logis dari

adanya perubahan lingkungan strategis termasuk di dalamnya

adanya ………………………………

(Nama kota), (tanggal, bulan,tahun)

Kepala Badan SAR Nasional

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-15-

CONTOH FORMULIR

CHECKLIST REVIU RENCANA STRATEGIS

No PernyataanCheckList

I Format 1. Dokumen Rencana Strategis telahmenampilkan data penting Instansi(tujuan, sasaran, indikator dantarget)

2. Dokumen Rencana Strategis telahmenyajikan informasi target kinerja

3. Dokumen Rencana Strategis telahmenyajikan capaian kinerja Instansiyang memadai

4. Telah menyajikan dengan lampiranyang mendukung informasi padabadan dokumen

5. Telah menyajikan upaya perbaikan kedepan

II Subtansi 1. Tujuan/ sasaran dalam DokumenRencana Strategis telah sesuaidengan perubahan kondisi danperkembangan instansi

2. Indikator kinerja dan target dalamDokumen Rencana Strategis telahsesuai dengan perubahan kondisi danperkembangan instansi

3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak,maka telah dilakukan perubahanterhadap perumusan perencanaandalam Dokumen Rencana Strategisserta terdapat penjelasan yangmemadai

4. IKU dan IK telah cukup mengukurtujuan/ sasaran

5. Jika “tidak” maka telah dilakukanperubahan terhadap perumusanperencanaan dalam DokumenRencana Strategis serta terdapatpenjelasan yang memadai

6. IKU dan IK telah SMART.

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -16-

B. PERJANJIAN KINERJA

1. Pengertian

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan

dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi

yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang

disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,

terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima amanah dan kesepakatan antara penerima amanah dan

pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas,

fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang

disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan

tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang

seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.

Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup

outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,

sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Semua Unit Kerja, UPT dan Badan di lingkungan Badan SAR

Nasional membuat Perjanjian kinerja yang berisikan penugasan dari

pimpinan untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai

dengan indikator kinerja. Perjanjian Kinerja ini merupakan wujud

komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan

pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas,

fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan

atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome)

yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.

Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup

outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,

sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-17-

Setelah Perjanjian Kinerja tersusun maka perlu disusun Rencana

Aksi sebagai suatu rencana kegiatan yang mendukung tercapainya

target dari tujuan, sasaran, dan indicator kinerja.

Dalam perjanjian kinerja menyajikan IKU menggambarkan hasil

hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya tanpa

mengesampingkan indikator lain yang relevan.

2. Indikator Kinerja

a. Indikator kinerja Badan harus selaras antar tingkatan unit

organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi

kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai

dengan kurun waktu tertentu.

b. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan

yang menggambarkan kinerja utama Badan sesuai dengan tugas

fungsi serta mandat (core business) yang diemban.

c. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasil

diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi dan

kriteria indikator kinerja yang baik.

d. IKU perlu ditetapkan oleh Kepala Badan sebagai dasar penilaian

untuk setiap tingkatan organisasi. Indikator Kinerja sekurang-

kurangnya adalah indikator hasil (outcome) sesuai dengan

kewenangan, tugas dan fungsi Kementerian.

e. Review Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah penelaahan kembali

perumusan dokumen IKU dengan menyesuaikan kembali indikator

kinerja, tujuan, sasaran/ target sesuai dengan kondisi lingkungan

dan perkembangan instansi. Tujuan atas reviu IKU adalah :

1) Menyesuaikan tujuan/ sasaran dalam dokumen IKU agar sesuai

dengan perubahan kondisi dan perkembangan instansi.

2) Menajamkan target-target yang akan dicapai sebagai

konsekuensi logis dari adanya perubahan lingkungan strategis

sehingga dapat mencapai kinerja yang andal, akurat dan

berkualitas.

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -18-

Untuk mencapai hal tersebut diatas, maka apabila pereviu

menemukan ketidaksesuaian dengan perubahan lingkungan, maka

unit pengelola kinerja harus segera melakukan perbaikan atau

penyesuaian atas kelemahan/ kesalahan tersebut secara berjenjang.

3. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja:

a. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi

amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,

transparansi, dan kinerja aparatur;

b. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur;

c. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian

penghargaan dan sanksi

d. sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja

penerima amanah; dan

e. sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai

4. Penyusunan Perjanjian Kinerja

Pihak yang menyusun Perjanjian Kinerja

a. Pimpinan Tertinggi (Kepala Badan SAR Nasional)

Penjanjian Kinerja di tingkat Badan ditandatangani oleh Kepala

Badan sebagai pimpinan tertinggi

b. Pimpinan Unit Kerja (Eselon I)

c. Pimpinan Unit Kerja (Eselon II)

d. Pimpinan UPT untuk Perjanjian Kinerja ditandatangani oleh

pimpinan UPT dan disetujui pimpinan Unit Kerja (Sekretaris

Utama).

5. Waktu Penyusunan Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja harus disusun setelah menerima dokumen

pelaksanaan anggaran (DIPA), paling lambat satu bulan setelah

dokumen anggaran disahkan.

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-19-

6. Penggunaan Sasaran dan Indikator

Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang

menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang

seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan.

a. Untuk tingkat Badan sasaran yang digunakan menggambarkan

dampak dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan

Indikator Kinerja Utama Badan dan indikator kinerja lain yang

relevan.

b. Untuk tingkat Eselon I sasaran yang digunakan menggambarkan

dampak pada bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta

menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon I dan indikator

kinerja lain yang relevan.

c. Untuk tingkat Eselon II sasaran yang digunakan menggambarkan

outcome pada bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja

Utama Eselon II dan indikator kinerja lain yang relevan.

d. Untuk tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) sasaran yang

digunakan menggambarkan outcome dan output pada bidangnya

serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Unit Pelaksana

Teknis dan indikator kinerja lain yang relevan.

7. Format Perjanjian Kinerja

Secara umum dalam Perjanjian Kinerja terdiri atas 2 (dua) bagian,

yaitu Pernyataan Perjanjian Kinerja dan Lampiran Perjanjian Kinerja.

Selain itu juga harus diperhatikan muatan yang disajikan dalam

perjanjian kinerja tersebut.

a. Pernyataan Perjanjian Kinerja

Pernyataan Perjanjian Kinerja ini paling tidak terdiri atas :

1) Pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu

tahun tertentu;

2) Tanda tangan pihak yang berjanji/para pihak yang

bersepakat.

b. Lampiran Perjanjian Kinerja

Lampiran Perjanjian Kinerja merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Informasi yang

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -20-

disajikan dalam lampiran perjanjian kinerja disesuaikan dengan

tingkatnya, sebagaimana pada lampiran:

8. Revisi dan Perubahan Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi

kondisi sebagai berikut:

a. terjadi pergantian atau mutasi pejabat;

b. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan

dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran);

dan

c. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan

dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

CONTOH PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

TINGKAT BADAN

-Logo Basarnas-

PERJANJIAN KINERJA TAHUN …….

Dalam rangka mewujudkan managemen pemerintahan yang efektif,transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :

Jabatan :

Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuailampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangkamenengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjaditanggung jawab kami.

……………..,……………………………

Kepala Badan SAR Nasional

………………………………………………

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-21-

CONTOH PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

TINGKAT UNIT KERJA/UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)

-Logo Basarnas-

PERJANJIAN KINERJA TAHUN …….

Dalam rangka mewujudkan managemen pemerintahan yang efektif, transparandan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangandibawah ini:

Nama :

Jabatan :

selanjutnya disebut pihak pertama

Nama :

Jabatan :

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnyasesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangkamenengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjaditanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervise yang diperlukan serta akanmelakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini danmengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaandan sanksi.

…………….., ……………………………

Pihak Kedua, Pihak Pertama

…………………… …………………………..

www.peraturan.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -22-

CONTOH FORMULIR LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA

TINGKAT BADAN

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:1) Pada kolom (1) diisi no urut;2) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis Badan atau kondisi terakhir

yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;3) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator lain

dari Badan yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingindiwujudkan;

4) Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atauseharusnya dicapai oleh Badan;

5) Pada kolom Program/Kegiatan diisi dengan nama program/kegiatanBadan yang terkait dengan sasaran yang akan dicapai;

6) Pada kolom Anggaran diisi dengan besaran anggaran yang dialokasikanuntuk mewujudkan sasaran yang diperjanjikan.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX

BADAN SAR NASIONAL

No. Program/Kegiatan IndikatorKinerja

Target

(1) (2) (3) (4)

Program/Kegiatan Anggaran

1. …………………….. Rp. ………………………..

2. ……………………… Rp. ………………………..

………………………,………………… 20xx

Kepala Badan

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-23-

CONTOH FORMULIR LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA

TINGKAT UNIT KERJA/UPT

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:1) Pada kolom (1) diisi no urut;2) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran Unit Kerja/UPT atau kondisi terakhir

yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan setelahdilaksanakannya program tersebut;

3) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator laindari Unit Kerja/UPT yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingindiwujudkan;

4) Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atauseharusnya dicapai oleh Unit Kerja/UPT;

5) Pada kolom Program diisi dengan nama program Unit Kerja/UPT yangterkait dengan sasaran yang akan dicapai;

6) Pada kolom Anggaran diisi dengan besaran anggaran yang dialokasikanuntuk mewujudkan sasaran yang diperjanjikan.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX

UNIT KERJA/UPT

No. Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Program Anggaran

3. …………………….. Rp. ………………………..

4. ……………………… Rp. ………………………..

………………,………………… 20xx

Atasan Pimpinan Unit Kerja/UPT Pimpinan Unit Kerja/UPT

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -24-

9. Rencana Aksi

Rencana Aksi adalah suatu rencana kegiatan yang mendukung

tercapainya target dari tujuan, sasaran dan indikator kinerja suatu

instansi pemerintah sehingga tercipta sistem akuntabilitas yang baik.

Tujuan penyusunan rencana aksi adalah :

1) Memberikan panduan dan arahan dalam pengambilan kebijakan,

program dan kegiatan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan

monitoring evaluasi.

2) Mengefektifkan pelaksanaan kegiatan secara lebih konkrit dan

terarah sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Untuk mencapai hal tersebut di atas maka perlu dilakukan

pemantauan terhadap pelaksanaan rencana aksi secara berkala, agar

pencapaian tujuan, sasaran dan indikator kinerja sesuai target dapat

sesuai dengan rencana.

C. PENGUKURAN KINERJA

1. Pengertian

Pengukuran Kinerja dilakukan oleh masing-masing entitas kinerja

untuk mengetahui proses tahapan kemajuan pekerjaan terhadap

tujuan dan sasaran dengan menggunakan indikator-indikator kinerja

yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.

2. Tujuan Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja dilakukan dalam rangka menjamin adanya

peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas

dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan

seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang

akuntabel.

www.peraturan.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-25-

3. Metode Pengukuran Kinerja dan Rencana Aksi

Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan realisasi

Kinerja dengan Sasaran (target) Kinerja yang dicantumkan dalam

lembar/ dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka pelaksanaan

APBN tahun berjalan; sampai dengan Sasaran (target) Kinerja 5 (lima)

tahunan yang direncanakan dalam Rencana Strategis.

4. Waktu dan Pelaksanaan Pengukuran kinerja

a. Pengukuran kinerja dilakukan secara berkala (bulanan

/ triwulan dan tahunan) Pengukuran dan pembandingan

kinerja dalam laporan kinerja harus cukup

menggambarkan posisi kinerja setiap Unit Kerja dan UPT.

b. Pengukuran Kinerja dilakukan oleh semua tingkatan

unit kerja dan UPT yang telah membuat Perjanjian

Kinerja.

c. Laporan hasil pengukuran kinerja dilakukan secara

berjenjang dari unit kerja eselon II dan UPT ke unit kerja

eselon I dan dari unit kerja eselon I ke tingkat Badan.

CONTOH FORM PEMANTAUAN RENCANA AKSI

PEMANTAUAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI

BADAN SAR NASIONAL

No.SasaranStrategis

IndikatorKinerja

TargetIndikator

2014Kegiatan

TargetKegiatan

2014

Realisasi Kegiatan

Keterangan

Triwulan

I II III IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

www.peraturan.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -26-

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:1) Pada kolom (1) diisi no urut;2) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis atau kondisi terakhir yang

seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;3) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator lain yang

relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan;4) Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau

seharusnya dicapai;5) Pada kolom (5) diisi dengan kegiatan yang mendukung tercapainya

indikator kinerja beserta target;6) Pada kolom (6) diisi dengan target kegiatan yang akan dilaksanakan;7) Pada kolom (7) diisi dengan realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan

pada triwulan I;8) Pada kolom (8) diisi dengan realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan

pada triwulan II;9) Pada kolom (9) diisi dengan realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan

pada triwulan III;10) Pada kolom (10) diisi dengan realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan

pada triwulan IV;11) Pada kolom (11) diisi dengan keterangan kondisi khusus bila ada.

CONTOH FORM RENCANA AKSI

RENCANA AKSI

BADAN SAR NASIONAL

No.SasaranStrategis

IndikatorKinerja

TargetIndikator

2014Kegiatan

TargetKegiatan

2014

Penanggungjawab

PelaksanaWaktu

PelaksanaanLokasi Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

………………………,………………… 20xx

Pimpinan Unit Kerja/UPT

www.peraturan.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-27-

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:1) Pada kolom (1) diisi no urut;2) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis atau kondisi terakhir yang

seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;3) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator lain

yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan;4) Pada kolom (4) diisi dengan target dari indikator kinerja yang akan dicapai

atau seharusnya dicapai;5) Pada kolom (5) diisi dengan kegiatan yang mendukung tercapainya

indikator kinerja beserta target;6) Pada kolom (6) diisi dengan target kegiatan yang akan dilaksanakan;7) Pada kolom (7) diisi dengan jabatan penanggung jawab pelaksanaan

kegiatan;8) Pada kolom (8) diisi dengan jabatan pelaksana kegiatan;9) Pada kolom (9) diisi dengan rencana waktu pelaksanaan kegiatan;10) Pada kolom (10) diisi dengan lokasi dilaksanakannya kegiatan;11) Pada kolom (11) diisi dengan keterangan kondisi khusus bila ada.

CONTOH PERNYATAAN FORMULIR TELAH DIREVIU

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

BADAN SAR NASIONAL

TAHUN ANGGARAN …

Kami telah mereviu dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan

SAR Nasional periode tahun …….. s.d. ……… sesuai Pedoman

Reviu atas dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU). Substansi

informasi yang dimuat dalam dokumen Indikator Kinerja Utama

(IKU) menjadi tanggung jawab managemen Badan SAR Nasional.

Reviu bertujuan untuk menyesuaikan isi dokumen serta

perumusan tujuan, sasaran, indikator dan target sehingga sesuai

dengan perubahan lingkungan dan perkembangan organisasi.

Berdasarkan reviu ini, terdapat beberapa perbaikan dalam

dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai konsekuensi logis

dari adanya perubahan lingkungan strategis termasuk di

dalamnya adanya ………………………………

(Nama kota), (tanggal, bulan,tahun)

Kepala Badan SAR Nasionalwww.peraturan.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -28-

CONTOH FORMULIR

CHECKLIST REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

No PernyataanCheckList

I Format 1. Dokumen IKU telah menampilkandata penting Instansi (tujuan,sasaran, indikator dan target)

2. Dokumen IKU telah menyajikaninformasi target kinerja

3. Dokumen IKU telah menyajikancapaian kinerja Instansi yangmemadai

4. Telah menyajikan denganlampiran yang mendukunginformasi pada badan dokumen

5. Telah menyajikan upayaperbaikan ke depan

II Subtansi 1. Tujuan/ sasaran dalam DokumenIKU telah sesuai denganperubahan kondisi danperkembangan instansi

2. Indikator kinerja dan targetdalam Dokumen IKU telah sesuaidengan perubahan kondisi danperkembangan instansi

3. Jika butir 1 dan 2 jawabannyatidak, maka telah dilakukanperubahan terhadap perumusanperencanaan dalam DokumenIKU serta terdapat penjelasanyang memadai

4. IKU dan IK telah cukupmengukur tujuan/ sasaran

5. Jika “tidak” maka telah dilakukanperubahan terhadap perumusanperencanaan dalam DokumenIKU serta terdapat penjelasanyang memadai

6. IKU dan IK telah SMART.

www.peraturan.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-29-

D. PENGELOLAAN DATA KINERJA

Pengukuran Capaian Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan

antara Target (rencana) dan Realisasi dari tiap-tiap indikator. Pencatatan

dan pengumpulan data diperoleh dari seluruh Unit Kerja di lingkungan

Basarnas dari tiap eselon pada Kantor Pusat Basarnas dan Kantor SAR

yang tersebar di seluruh Indonesia, baik data administratif maupun data

teknis. Data-data tersebut kemudian dianalisa dan dievaluasi sehingga

didapatkan data realisasi dari indikator yang telah ditetapkan. Adapun

prosedur pengumpulan data tersebut sebagaimana pada gambar berikut

Kantor Pusat Basarnas

PUSAT DATA

Proses Analisa & Evaluasi

Data Realisasi Tiap-tiap Indikator

Unit Kerja Eselon I

Unit Kerja Eselon II

Kantor SAR

www.peraturan.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -30-

E. PELAPORAN KINERJA

1. Pengertian Pelaporan Kinerja

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan

tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi

pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang

diperlukan dalam penyusunan Laporan Kinerja adalah pengukuran

kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

2. Tujuan Pelaporan Kinerja

a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi

mandata atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi

pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

3. Format Laporan Kinerja

Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan

organisasi yang menyusun perjanjian kinerja dan menyajikan

informasi tentang:

c. Uraian singkat organisasi;

d. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;

e. Pengukuran kinerja;

f. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau

hasil program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya

terwujud.

g. Analisis ini juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber

daya.

4. Penyampaian Laporan Kinerja

Pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT), Eselon II dan Eselon I

menyusun Laporan Kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja yang

disepakati dan menyampaikannya kepada Kepala Badan melalui Biro

Perencanaan dan KTLN. Kepala Badan menyusun laporan kinerja

tahunan tingkat Badan yang ditandatangani dan menyampaikan

kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan

www.peraturan.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-31-

Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasiona, dan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

paling lambat tanggal 10 Februari tahun berikutnya.

CONTOH FORMAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Sistematika laporan yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajukan penjelasan umum organisasi, denganpenekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahanutama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahunyang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada subbab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai

berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional

(jika ada):

5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realiasasi anggaran yang digunakan dan

yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai

dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerjaorganisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukanorganisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran:

1) Perjanjian Kinerja

2) Lain-lain yang dianggap perlu

www.peraturan.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -32-

F. TATA CARA REVIU LAPORAN KINERJA

1. Pengertian Reviu Laporan Kinerja

Reviu adalah penelaahan atas laporan kinerja untuk memastikan

bahwa laporan kinerja telah menyajikan informasi kinerja yang andal,

akurat dan berkualitas.

2. Tujuan

Tujuan review atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

adalah:

a. Membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

b. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,

dan keabsahan data/informasi kinerja Instansi Pemerintah

sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas.

Untuk mencapai hal tersebut diatas, maka apabila pereviu

menemukan kelemahan dalam penyelenggaraan managemen kinerja

dan kesalahan penyajian data/informasi dan penyajian rencana

strategis, maka unit pengelola kinerja harus segera melakukan

perbaikan atau koreksi atas kelemahan/kesalahan tersebut secara

berjenjang.

3. Tata Cara Reviu

1) Pihak yang melaksanakan reviu

Laporan Kinerja harus direviu oleh auditor Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah atau tim yang dibentuk untuk itu.

2) Waktu pelaksanaan reviu

Tahapan reviu laporan kinerja merupakan bagian tidak

terpisahkan dari tahapan pelaporan kinerja. Reviu dilaksanakan

secara paralel dengan pelaksanaan managemen kinerja dan

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Reviu harus

sudah selesai sebelum ditandatangani pimpinan dan sebelum

disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi.

www.peraturan.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-33-

3) Ruang lingkup pelaksanaan reviu

a) Metode pengumpulan data/informasi

Hal ini dilakukan terkait untuk menguji keandalan dan

akurasi data/informasi kinerja yang disajikan dalam Laporan

Kinerja.

b) Penelaahan penyelenggaraan SAKIP secara ringkas

Hal ini dilakukan untuk menilai keselarasan antara

perencanaan strategis di tingkat Badan dengan perencanaan

strategis unit dibawahnya, terutama dalam hal keselarasan

sasaran, indikator kinerja, program dan kegiatannya.

c) Penyusunan kertas kerja reviu

Kertas kerja reviu, setidaknya mencakup hal-hal sebagai

berikut :

1) Hasil pengujian atas keandalan dan akurasi data atau

informasi kinerja dalam laporan kinerja;

2) Telaahan atas akitivitas penyelenggaraan SAKIP;

3) Hal yang direviu dan langkah-langkah reviu yang

dilaksanakan;

4) Hasil pelaksanaan langkah-langkah reviu dan

kesimpulan/catatan pereviu.

d) Setelah dilakukan reviu, pereviu harus membuat surat

pernyataan telah direviu dan surat tersebut merupakan bagian

dari laporan kinerja.

4) Pelaporan Reviu

Rangkaian aktivitas dalam pelaporan reviu dititikberatkan pada

pertanggungjawaban pelaksanaan reviu yang pada pokoknya

mengungkapkan prosedur reviu yang dilakukan, kesalahan atau

kelemahan yang ditemui, langkah perbaikan yang disepakati,

langkah perbaikan yang telah dilakukan dan saran perbaikan yang

tidak atau belum dilaksanakan, laporan tersebut merupakan dasar

penyusunan pernyataan telah direviu.

Hasil pelaporan reviu merupakan dasar bagi pereviu untuk

membuat pernyataan telah direviu, yang antara lain menyatakan

bahwa:

www.peraturan.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -34-

a) Reviu telah dilakukan atas laporan kinerja untuk tahun yang

bersangkutan.

b) Reviu telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman reviu laporan

kinerja.

c) Semua informasi yang dimuat dalam laporan reviu adalah

penyajian managemen.

d) Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan mengenai

akurasi, keandalan dan keabsahan informasi kinerja dalam

laporan kinerja kepada pimpinan instansi pemerintah.

e) Simpulan reviu yaitu apakah laporan kinerja telah menyajikan

informasi kinerja yang andal, akurat dan absah.

f) Paragraph penjelas (apabila diperlukan) yang menguraikan

perbaikan penyelenggaraan SAKIP dan koreksi atas penyajian

laporan kinerja yang belum selesai dilakukan oleh pengelola

kerja.

CONTOH PERNYATAAN FORMULIR TELAH DIREVIU

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

BADAN SAR NASIONAL

TAHUN ANGGARAN …

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan

SAR Nasional untuk tahun anggaran …… sesuai Pedoman Reviu

atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam

Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab managemen Badan SAR

Nasional.

Reviu beertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan

kinerja telah disajikan secara akurat, andal, dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang

menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi

yang disajikan didalam laporan kinerja ini.

(Nama kota), (tanggal,bulan, tahun)

Inspektur Badan SARNasional

(Nama Penanda tangan)

www.peraturan.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904-35-

CONTOH FORMULIR

CHECKLIST REVIU LAPORAN KINERJA

No PernyataanCheckList

I Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telahmenampilkan data penting IP

2. LKj telah menyajikan informasitarget kinerja

3. LKj telah menyajikan capaiankinerja IP yang memadai

4. Telah menyajikan denganlampiran yang mendukunginformasi pada badan laporan

5. Telah menyajikan upayaperbaikan ke depan

6. Telah menyajikan akuntabilitaskeuangan

II Mekanismepenyusunan

1. LKj IP disusun oleh unit kerjayang memiliki tugas fungsi untukitu

2. Informasi yang disampaikandalam LKj telah didukung dengandata yang memadai

3. Telah terdapat mekanismepenyampaian data dan informasidari unit kerja ke unit penyusunLKj

4. Telah ditetapkanPenanggungjawab pengumpulandata/informasi di setiap unitkerja

5. Data/informasi kinerja yangdisampaikan dalam LKj telahdiyakini keandalannya

6. Analisis/penjelasan dalam LKjtelah diketahui oleh unit kerjaterkait

7. LKj IP bukan merupakangabungan unit kerja di bawahnya

III Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telahsesuai dengan tujuan/sasarandalam perjanjian kinerja

2. Tujuan/sasaran dalam LKj telahselaras dengan rencana strategis

3. Jika butir 1 dan 2 jawabannyatidak, maka terdapat penjelasan

www.peraturan.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn904-2016.pdf · Peraturan Kepala Badan SAR Nasional tentang Pedoman ... KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

2016, No.904 -36-

yang memadai4. Target indikator kinerja

Tujuan/sasaran dalam LKj telahsesuai dengan target indikatorkinerja tujuan/sasaran dalamperjanjian kinerja

5. IKU pada LKj telah sesuai dengandokumen IKU yang ditetapkan

6. Jika butir 4 dan 5 jawabannyatidak, maka terdapat penjelasanyang memadai

7. Telah terdapat perbandingan datakinerja dengan tahun lalu,standar nasional dan sebagainyayang bermanfaat

8. IKU dan IK telah cukup mengukurtujuan/sasaran

9. Jika “tidak” telah terdapatpenjelasan yang memadai

10. IKU dan IK telah SMART

KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

ttd

FHB. SOELISTYO

www.peraturan.go.id