56
Jember Kita I Edisi V I 2014 1

BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 1

Page 2: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"
Page 3: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"
Page 4: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 20144

TABLE OF CONTENT

Hot News

Suasana gayeng penuh keakraban terlihatsaat Bupati Jember Ir. MZA Djalal meng-hadiri kegiatan halal bihalal 1435 H dilingkungan Dinas Pendidikan Pemkab Jem-ber, orang nomer satu di kota penghasiltembakau tersebut juga menyempatkandiri untuk menitipkan pesan kepada ra-tusan tenaga pendidik terdiri dari guru,penilik, pengawas serta kepala sekolah.

MEMAKNAI PENDIDIKANMEMAKNAI PENDIDIKANMEMAKNAI PENDIDIKANMEMAKNAI PENDIDIKANMEMAKNAI PENDIDIKANSECARA LUASSECARA LUASSECARA LUASSECARA LUASSECARA LUAS

10

Main Story

ANDALKANANDALKANANDALKANANDALKANANDALKANBAKABAKABAKABAKABAKATTTTT,,,,,HASILKANHASILKANHASILKANHASILKANHASILKANMAKE UPMAKE UPMAKE UPMAKE UPMAKE UPKONTEMPORERKONTEMPORERKONTEMPORERKONTEMPORERKONTEMPORER

28Started from Local Carnival

Indonesian People, especially Jemberpeople, could be proud, for the fact thatone of their cities is considered as theWorld City Carnival. And yes, Jemberhas become the fourth Carnival City af-ter Mardi Grass in US, Rio de Janeiro inBrazil and The Fastnacht in Germany.

Main Story

Masyarakat Indonesia, khususnya Jember,boleh berbangga, sebab salah satukotanya tercatat sebagai Kota KarnavalDunia. Ya, Jember menjadi Kota Karnavalke empat setelah Mardi Grass di AmerikaSerikat, Rio de Janeiro di Brazil dan TheFastnacht di Jerman.

BERAWAL DARI KARNAVALBERAWAL DARI KARNAVALBERAWAL DARI KARNAVALBERAWAL DARI KARNAVALBERAWAL DARI KARNAVALKAMPUNGKAMPUNGKAMPUNGKAMPUNGKAMPUNG

14 Jember Fashion Carnafal

A Pioneer inIndonesian Carnival

The triangle was chosenas the main theme of 13th

JFC for a reason. The in-ternational carnival choo-ses this theme because ithas the connection withthree life element whichis human, nature and theSupreme Being.

Main Story

Dipilihnya triangle men-jadi tema utama JFC 13bukan tanpa alasan. Kar-naval bertaraf interna-sional memilih tema ter-sebut karena di dalam-nya memiliki keterkaitantiga elemen kehidupanyakni manusia, alam danSang Pencipta.

PELOPOR KARNAVAL MODERNPELOPOR KARNAVAL MODERNPELOPOR KARNAVAL MODERNPELOPOR KARNAVAL MODERNPELOPOR KARNAVAL MODERNINDONESIAINDONESIAINDONESIAINDONESIAINDONESIA

18

Page 5: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 5

CONTENTTABLE OF

Aptitude

KOMPRESOR DAN TOLKITKOMPRESOR DAN TOLKITKOMPRESOR DAN TOLKITKOMPRESOR DAN TOLKITKOMPRESOR DAN TOLKITUNTUK KEMANDIRIAN POKMASUNTUK KEMANDIRIAN POKMASUNTUK KEMANDIRIAN POKMASUNTUK KEMANDIRIAN POKMASUNTUK KEMANDIRIAN POKMAS

46Special Report

Animo masyarakat Jember terhadapdibukanya penerbangan komersial diBandara Notohadinegoro, inipun ternyatacukup tinggi. Ini bisa dilihat dari tiketpenerbangan perdana Jember-Surabayaatau sebaliknya yang dibua oleh PT GarudaIndonesia (Persero).

GARUDAGARUDAGARUDAGARUDAGARUDA KEP KEP KEP KEP KEPAKKANAKKANAKKANAKKANAKKAN SAYAP SAYAP SAYAP SAYAP SAYAPDARI NOTOHADINEGORODARI NOTOHADINEGORODARI NOTOHADINEGORODARI NOTOHADINEGORODARI NOTOHADINEGORO

34

Potency

Tengok saja di Desa Karanganyar, Keca-matan Ambulu. Desa yang berbatasanlangsung dengan Desa Kertonegoro, Ke-camatan Jenggawah ini, tak kalah pro-duktifnya dibanding Desa Tutul, KecamatanBalung, dalam hal industri kerajinan tangan.

KARANGANYAR, DESAKARANGANYAR, DESAKARANGANYAR, DESAKARANGANYAR, DESAKARANGANYAR, DESAKERAJINAN YANG LEBIHKERAJINAN YANG LEBIHKERAJINAN YANG LEBIHKERAJINAN YANG LEBIHKERAJINAN YANG LEBIHDIKENAL DI LUAR NEGERIDIKENAL DI LUAR NEGERIDIKENAL DI LUAR NEGERIDIKENAL DI LUAR NEGERIDIKENAL DI LUAR NEGERI

42

Zoom In

BUTUH KEJELASAN UNTUKBUTUH KEJELASAN UNTUKBUTUH KEJELASAN UNTUKBUTUH KEJELASAN UNTUKBUTUH KEJELASAN UNTUKKELOLA PASAR KENCONGKELOLA PASAR KENCONGKELOLA PASAR KENCONGKELOLA PASAR KENCONGKELOLA PASAR KENCONG

52

Quote Unquote

BERHARAP ADABERHARAP ADABERHARAP ADABERHARAP ADABERHARAP ADAPERUBAHANPERUBAHANPERUBAHANPERUBAHANPERUBAHANJADUALJADUALJADUALJADUALJADUALPENERBANGANPENERBANGANPENERBANGANPENERBANGANPENERBANGAN

48

SPOT LIGHTSPOT LIGHTSPOT LIGHTSPOT LIGHTSPOT LIGHT

SNAP SHOTSNAP SHOTSNAP SHOTSNAP SHOTSNAP SHOT

31

30

The GarudaSpread theWings fromNotohadinegoro

The people are quiteenthusiast with theopening of commer-cial flight in Notoha-dinegoro Airport, it

can be concluded from the ticket sales ofthe flight from Jember-Surabaya or viceversa.

Special Report

RAUP REJEKI DARIRAUP REJEKI DARIRAUP REJEKI DARIRAUP REJEKI DARIRAUP REJEKI DARINOTOHADINEGORONOTOHADINEGORONOTOHADINEGORONOTOHADINEGORONOTOHADINEGORO

40

Page 6: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 20146

Page 7: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 7

CoverSEORANG TALENT JFC ME-MACKUP WAJAHNYA MENJELANG SHOWDI CATWALKFoto :SAIFUL AMRI/JEMBER KITA

AddressJL. SUDARMAN 1 JEMBER,TELEPON : 0331-428824,

Published ByHUMAS PEMKAB JEMBER

Oleh : Zainal AbidinKabag Humas Pemkab Jember

NOTEEDITORIAL

President ExecutiveMZA DJALAL

Chief ExecutiveZAINAL ABIDIN

Chief ManagerRACHMAT AGUNG PURNAMA

Editor In ChiefINDRA G. MERTOWIJOYO

Managing EditorTAUFAN B.

ReportersWINARDYASTOFERA APRILIYANTI

FotographerSAIFUL AMRI

IlustratorWIBISONO

www.jemberkab.go.id

[email protected]

Pemerintah Kabupaten Jember

@humas_Jember

Jember ternyata tidak hanya dikenal sebagaidaerah perkebunan. Belakangan, daerahpenghasil tembakau ini, malahan lebih dikenalsebagai Kota Karnaval. Wow hebat. Ya, memang

demikianlah adanya, Jember yang semula hanyaidentik dengan sektor pertaniannya, kini berubahmenjadi kota internasional yang tak kalah hebatnyadibanding kota lain di dunia.

Jember kini sudah diakui sebagai Kota Karnaval keempat di dunia, setelahMardi Grass di Amerika Serikat, Rio de Janeiro di Brazil dan The Fastnacht diJerman. Luar biasa, sebuah kota yang semula tidak terlalu diperhitungkan dandikenal masyarakat internasional, tiba-tiba menyeruak menjadi kota yang menarikperhatian masyarakat dunia dan layak dikunjungi.

Ya, itulah Kota Jember dengan segala keunikan dan keberanian masyarakatnyauntuk mensejajarkan diri dengan kota lain di dunia. Karnaval telah menjadikanJember lebih dikenal dan menarik perhatian masyarakat dari lain daerah untukdatang dan berinvestasi.

Adalah Dynand Fariz, yang telah berhasil melambungkan nama daerahnya keseantero dunia. Lewat Jember Fashion Carnaval (JFC), yang mendapat dukungandari pemerintah daerahnya, Dynand Fariz, menjadikan Jember lebih dikenalmasyarakat internasional.

Tentu tidak itu saja yang membuat Jember dikenal masyarakat dari lain daerah.Jauh sebelum JFC lahir, bahkan sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda, Jembersudah dikenal di daratan Eropa lewat komoditi pertaniannya, yaitu tembakauBesuki Na Oogts.

Jember memang daerah dengan aneka julukan (branding), sebab ada banyakkomiditi unggulan yang bisa disematkan. Tengok saja tembakau yang sudahdibudidayakan sejak awal abad 19 silam, telah menjadikan Jember sebagai KotaTembakau.

Atau nuansa keagamaan yang sangat kental dalam kehidupan masyarakatnya,juga menjadikan daerah ini dikenal dengan sebutan Kota 1000 Pesantren. Taksampai di situ, Jember juga dikenal dengan nama Kota Suwar Suwir, karena daerahini memang dikenal sebagai penghasil kue tersebut dan itu menjadi makanankhas Jember.

Ada lagi sebutan lain untuk Jember, yaitu Kota Seribu Gumuk, sebab di daerahini memang banyak ditemui gumuk (bukit), yang pada masa lalu diperkirakanjumlahnya mencapai ribuan. Namun dari sekian banyak sebutan yang disematkanuntuk Jember, belakangan yang paling santer dibicarakan khalayak adalah JemberKota Karnaval.

Untuk sebutan yang terakhir ini, diakui atau tidak, Jember memang peloporsekaligus penggagas perhelatan akbar karnaval modern. Jember-lah yang untukpertama kalinya menggelar karnaval modern dengan tajuk Jember FashionCarnaval (JFC).

Tak pelak, gagasan dan kreasi cerdas dari putera daerah Jember ini, menjadiJFC sebagai transetter karnaval-karnaval di Indonesia. Itulah Jember dengan segalakreatifitasnya telah menjadikan bangga siapa saja yang menjadi warganya.(*)

SEJUTA BRANDING

Page 8: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 20148

VISION

Popularitas Jember sebagai kota karnavalmemang sudah tidak pungkiri lagi. Ini terbukti,ketika saya berada di luar daerah, saya dibuatkaget saat seseorang tibat-tiba bertanya asal

daerah saya. Saat saya katakan kalau dari Jember, or-ang tersebut langsung mengatakan, oh tempatnyakarnaval. Sungguh sebuah kebanggaan sekaligus halyang mengharukan, karena sebelumnya tidakpernah menyangka kalau nama Jembersampai dikenal seperti itu.

Ada satu kiat yang saya akui ternyatamampu melambungkan nama Jemberke seantero dunia. Kalau ingin terkenalatau dikenal orang, harus beranimembuat sesuatu, yangtidak peduli itu akandirasani (digunji-ng,red), buruk ataujelek oleh orang.Yang terpenting,bagaimana orangbisa tahu danmemberikan perha-tian serta bertanya-tanya atas sesuatuyang kita buat.

Seperti Jember,ketika banyak diberi-takan media masa,orang bertanya-tanyaada apa sih di Jem-ber. Apalagi sesuatuitu berlanjut, merekapasti ingin melihat dandatang ke Jember. Kalaumereka sudah datang, se-lanjutnya diharapkan akanberinvestasi.

LAKUKAN SESUATUAGAR DIKENALJember kini tidak lagi hanya sebagai kota kecilyang tidak banyak dikenal orang. Jember telahberubah menjadi Kota Karnaval yang tidak hanyadiakui masyarakat nasional tapi juga internasional.Bersama-sama dengan kota lain di dunia, Jembertelah mencatatkan dirinya sebagai kota karnavalke empat dunia.

Sugeng/Humas

Page 9: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 9

VISION

Hanya saja, agar bisa dirasani atau digunjing or-ang, maka dibutuhkan investasi. Sebagaima jugapernah kita lakukan beberapa tahun yang lalu. Agarkegiatan yang kita buat bisa diketahui dan dikenal or-ang, kita bekerja sama dengan beberapa media cetakdan elektronik.

Meski masih berkualitas minimalis, karena terbenturanggaran yang nilainya cukup besar sekali, bisamilliaran rupiah, sebab harus beriklan di televisi dankoran-koran besar, namun hasilnya seperti yang kitarasakan seperti saat ini. Jember sekarang menjadi kotayang mengundang keinginan orang dari luar daerahdan mancanegara untuk datang.

Akan tetapi untuk mencapai hasil yang lebih besarlagi dibutuhkan kerja keras, kesiapan masyarakat,infrastruktur yang memadai. Yang saya maksuddengan kesiapan itu, adalah bagaimana masyarakatmampu menyiapka dirinya sendiri, maupun sebagaikomunitas ketika didatangi orang luar.

Dan ini butuh waktu, dan semuanya harussudah siap, akomodasi, restauran, keramahtamahan masyarakatnya, kebersihan kotatermasuk perilakunya. Tidak hanyasekadar masyarakatnya memilikikeahlian, apakah di bidang perhotelanatau yang lain. Namun yang palingpenting, adalah kesiapan sebagaipribadi atau komunitas untukbersikap, ramah dan menjadibagian dari mereka (pengunjung).

Karena pada hakekatnya,membuat suatu kiat, tidak hanyasekadar berharap menjadi destinasiyang kemudian mampu memakmurkanmasyarakat. Tapi lebih dari itu, kita inginmenjalin persaudaraan dengan siapapun,sehingga ajang apapun yang digelar,siapapun yang akan berkunjung, tidak hanyaanak-anak bangsa, tapi seluruh manusia yang adadi permukaan bumi, ketika datang ke Jember, adalahsaudara kita.

Kita jadikan wahana silaturahmi, antara kamidengan orang-orang yang ada di luar KabupatenJember. Tidak sekadar tujuan sempit, kalau di Islam,tidak hanya fiddunnya, tapi juga akhirat.

Yang perlu juga diketahui, di awal ketika sayamenjabat Bupati Jember 2005, saya melihat JFC tidaklahseperti sekarang ini, tapi lebih mengeksploitasi apayang ada di Brasil. Misalnya anatomi wanita, ketika itumasih agak menonjol.

Untuk Indonesia, apalagi Jember, hal yang sepertiini akan sulit diterima, karena tidak sesuai denganbudaya dan agama, sebab tidak menampilkan busana,tapi lebih pada keindahan tubuh. Karena itu, padatahun 2005 dan tahun 2006, saya mengundangorganisasi-organisai wanita dan keagaman.

Waktu itu saya minta Dynand Fariz untuk mem-berikan presentasi dan organisasi ini juga kita mintauntuk memberikan saran dan kritik. Hasilnya, diperoleh

kesepahaman, masyarakat bisa menerima, dan inikemudian menjadi lebih baik , karena yangditampilkan adalah karya seni, bukan karya Tuhanyang ditampilkan.

Dari ini akhirnya mereka juga ikut berpikir.Awalnya, khususnya dari kalangan agama, sangatekstrim menentang pagelaran JFC, karena dinilaibertentangan dengan norma agama, selain jugabudaya masyarakat Jember yang relegius.

Untuk kelanjutan BBJ dan JFC ini, diperlukan soft-ware hukum yang mengikat, sehingga tidakterpengaruh keadaan apapun. Namun kita tetapberahrap tahun depan, Jember bisa ditetapkan untukpagelaran waci, karena memang yang pertama kalimenggelar. Sedang dengan daerah lain bisaberkolaborasi, tapi untuk event-event tertentu setiaptahun sekali, seperti jambore misalnya, pagelarannyadilaksanakan di Jember.

Apakah ini nantinya, akan dilakukan melaluiperbup, perda, sehingga event JFC nantinya

bisa mengikat, tidak terpengaruhpergantian bupati maupun anggota

dprd-nya. Karena itu diperlukansinergi antara pihak menejemenJFC dengan pemerintah daerah,utamanya terkait dengan masalahrekruetmen personil JFC yangkerap mengalami fluktuasi.

Melalui perda ini, setidaknyabisa ditampilkan muatan lokalyang ada pada sekolah-sekolah

di Jember. Saya optimis denganadanya event Waci, nantinya akan

ada perangkat hukum, apakah soalmaster plannya atau lainnya,

khususnya masalah rekruetmennya.Saya berangan-angan, bahwanya

kalau kita tetapkan Jember sebagai kotakarnaval, maka semua pihak harus sama-sama

siap, baik pemda maupun JFC. Akan tetapi, kalaupagelaran itu hanya dilaksanakan setahun sekali,maka investasi yang dilakukan akan terasa rugi.

Karena itu perlu adanya event yang bisadilaksanakan pada hari-hari tertentu, seperti hari-hari besar atau nasional. Walaupun tidak berskalanasional, sekolah regional atau lokal, bisa menggelarkarnaval yang berkualitas, tidak seperti di kampung-kampung. Ini sekaligus sebagai ajang pelatihan untukanak-anak sekolah.

Misalnya hari Kartini, bisa dibuat karnavalbernuansa Kartinian yang berkualitas. Begitu jugadengan hari besar Islam, seperti 1 Muharram, bisadikemas dengan kualitas yang lebih bagus, bukankahdi Jember sudah ada JFC.

Kalau ini bisa dilakukan, maka di Jember bisaseperti di Bali, yang setiap hari bisa ditemui karnaval.Baik dalam bentuk arak-arakan masyarakatmembawa kue ke kuil, yang biasa dilakukan padapagi hari maupun sore.(*)

Melalui perda ini, setidaknyabisa ditampilkan muatan

lokal yang ada padasekolah-sekolah di Jember.

Saya optimis denganadanya event Waci,

nantinya akan ada perangkathukum, apakah soal master

plannya atau lainnya,khususnya masalah

rekruetmennya.

““

Page 10: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201410

HOT NEWS

Suasana gayeng penuh keakrabanterlihat saat Bupati Jember Ir.MZA Djalal menghadiri kegiatan

halal bihalal 1435 H di lingkunganDinas Pendidikan Pemkab Jember,orang nomer satu di kota penghasiltembakau tersebut juga menyempat-kan diri untuk menitipkan pesan ke-pada ratusan tenaga pendidik terdiridari guru,penilik , pengawas sertakepala sekolah.

Menurut Djalal, guru tidak hanyasekedar memintarkan orang tapi lebihdari itu selaku tenaga pendidik jugamengajarkan kebaikan dan kebenarankepada masyarakat, selain itu sebagaiseorang guru juga harus mampumengartikan pendidikan secara luas.

“Ada kegembiraan tersendiri di

MEMAKNAI PENDIDIKAN SECARA LUAShati saya selaku bupati Jember hariini manakala bisa bertemu bapak danibu guru,mumpung masih suasana le-baran mari kita saling memaafkankarena sebagai manusia biasa taklepas dari kesalahan.

Betapa mulianya profesi anda se-bagai seorang pendidik dan tak heranjika guru adalah pahlawan tanpatanda jasa, karena sampai kapan punguru tetap dibutuhkan untuk meng-hapus kebodohan dari muka bumi ini.Tak lupa terima kasih kepada guru-guru di Kabupaten Jember karenamampu melaksanakan tugasnyadidasari rasa pengabdian, kesabaranserta keikhlasan,” tukas MZA Djalal.

Diakui oleh Djalal, selama ini antaraguru dan dirinya sudah terjalin

hubugan baik , komunikasi secaralangsung pun sering dilakukan disetiap kesempatan. Berbagai keluhantenaga pendidik kerapkali disampai-kan kepada MZA Djalal untuk dicarikanjalan keluarnya, apalagi jumlah gurudi Kabupaten Jember mencapai ribu-an orang apalagi pendidikan terma-suk salah satu dari prioritas pemba-ngunan daerah. Kualitas pendidikandi kota suwar-suwir ini pun dari tahunke tahun semakin meningkat dan takkalah jika dibandingkan kabupaten laindi Jawa Timur, data di Dinas Pendidi-kan Pemkab Jember menyebutkanprestasi akademik terjadi lonjakanterbukti saat pengumuman hasil ujiannasional (UN).

“Dalam kesempatan baik ini pula

Sug

eng

/Hu

mas

Page 11: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 11

NEWSHOT

ada berberapa hal ingin saya sam-paikan kepada bapak dan ibu guru,kedepan pendidikan di Indonesia tan-tangannya cukup berat karena itu halini harus disikapi oleh tenaga pendidik.Peningkatan sumber daya manusia(SDM) guru memiliki arti pentingmenentukan keberhasilan pembangu-nan bidang pendidikan, apalagi pe-merintah pusat juga mencanangkanwajib belajar dan hal itu disikapi olehPemkab Jember membangun sekolah-sekolah termasuk di kawasan terpencilsekalipun sehingga diharapkan tidakada lagi anak putus sekolah karenatidak adanya fasilitas gedungsekolah,” imbuh Djalal.

Menyinggung pemberlakuan kuri-kulum 2013, MZA Djalal mengatakan,mau tidak mau atau suka tidak suka,kurikulum tersebut harus dilaksanakansebaik-baiknya oleh guru di Indone-sia tidak terkecuali di Kabupaten

Jember. Diberlakukannya kurikulum2013 membawa konsekwensi tersen-diri yakni proses pembelajaran tidak

boleh menyimpang dari aturan ke-mentrian pendidikan tersebut, karenaitu guru harus punya inisiatif untukmempelajari kurikulum tersebut. Tidakhanya itu saja, guru juga mapu mela-kukan evaluasi kepada anak didiksejauh mana keberhasilan penyerapankurikulum 2013 tersebut.

“Kurikulum 2013 merupakan pe-nyempurnaan kurikulum sebelumnya,itu artinya penyelenggara pemerinta-han di Indonesia memiliki keinginanuntuk memajukan pendidikan di tanahair tercinta ini, langkah menerbitkankurikulum baru merupakan sebuahupaya untuk melahirkan generasi ber-kwalitas dan memiliki daya saing. Se-pantasnya jika guru memahami betulkurikulum 2013 ini dan menerap-kannya di sekolah, karena keberhasilanpendidikan di negara manapun jugadi dunia ini ditentukan oleh guru, ”pu-ngkas MZA Djalal. (Winardyasto)

Peningkatan sumber dayamanusia (SDM) guru memiliki

arti penting menentukankeberhasilan pembangunanbidang pendidikan, apalagi

pemerintah pusat jugamencanangkan wajib belajar dan

hal itu disikapi oleh PemkabJember membangun sekolah-sekolah termasuk di kawasanterpencil sekalipun sehingga

diharapkan tidak ada lagi anakputus sekolah karena tidak

adanya fasilitas gedung sekolah

Sugeng/Humas

Page 12: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201412

NEWS IN A MONTH

Kamis

Juli 201419

Kamis

Juli 201431

Jumat

Agustus 2014

8

Bupati Jember MZA Djalalmenerbitkan surat Edaran terkaitdatangnya Bulan Suci Ramadhantahun 2014. Surat edaran yg di-tujukan kepada para pemilik &pengelola Hotel & penginapan,-obyek wisata, usaha Hiburanumum,usaha karaoke,serta rumahmakan & restoran.

Surat edaran tersebut dimaksudkan untuk memeliharasuasana yang kondusif bagi kalangan umat Islam yangsedang melaksanakan ibadah Puasa ramadhan. Dalamsurat edaran tersebut bupati menghimbau semua kalanganuntuk menghindari berbagai kegiatan yang bertentangandengan kekhidmatan bulan puasa.

Selain itu semua kalangan juga dilarang untukmemperjualbelikan petasan/mercon, serta berbagaikegiatan lain yang melanggar norma susila & hukum. Pe-ngelola hotel & penginapan diharapkan dapat menghin-dari para tamu yang mempergunakan tempat penginapansebagai tempat mesum serta ajang prostitusi.

Himbauan penertiban & penataan penjual makanan &minuman tersebut juga berlaku pada para penjualmakanan dan minu-man yang berada dilokasi obyek wisata.Bupati meminta parapengelola tmp hibu-ran malam sprti café,rumah bernyanyi,serta arena billya-rd,untuk menutup lo-kasi tersebut selamabulan ramadhan.

Tim Penggerak (TP) PembinaanKesejahteraan Keluarga (PKK)Kabupaten Jember, menggelarSeminar Pola Asuh Anak/ Remajadan Pemahaman KetrampilanHidup (Life Skill and ParentingSkill) bagi pengurus TP PKK,Pengurus PKK kecamatan, dananggota Pusat Informasi dan Kon-

sultasi Remaja (PIK-R), di Aula PB. Sudirman Kantor Pe-merintah Kabupaten Jember, Senin (19/6).

Seminar yang yang menghadirkan pembicara SuhadiFadjaray ini merupakan bagian dari program KelompokKerja (Pokja) I TP PKK Kabupaten Jember. Seminar inibertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pengurus

PKK akan pentingnya polapembinaan anak, di dalamkeluarga. “Pembinaandalam Keluarga merupakandasar fundamental dalampembinaan anak,” kataKetua TPP PKK KabupatenJember Sri Wahyuni Djalal.

Bupati Jember MZA Djalal bersama Wakil BupatiJember, Kusen Andalas bertemu Presiden Jember Fash-ion Caranaval (JFC), Dynand Fariz dan Dirut RS. Bina SehatJember untuk berdialog tentang perhelatan JFC yang akandigelar pada 21 sampai 24 Agustus 2014 (13/8).

Dalam wacana tersebut Bupati, sangat mengapresiasipersiapan JFC dan berharap nantinya kegiatan ini lebihhebat. baik dari segi kemasan acara maupun tampilanpara telentnya. “Karena itu diperlukan sinergi antara pihakmenejemen JFC dengan pemerintah daerah, utamanyaterkait dengan masalah rekruetmen personil JFC yangkerap mengalami fluktuasi”, katanya.

MZA Djalal menambahkan, meski masih berkualitas mi-nimalis, karena terbentur anggaran yang nilainya cukupbesar sekali, bisa milliaran rupiah, sebab harus beriklandi televisi dan koran-koran besar, namun hasilnya sepertiyang kita rasakan seperti saat ini. Jember sekarangmenjadi kota yang mengundang keinginan orang dari luardaerah dan mancanegara untuk datang.

Untuk berpartisipasi dalamolahraga gerak jalan tradisionalTajemtra 2014 yang akan dilak-sanakan pada 13 September 2014,Bupati Jember, MZA Djalal bersamaMuspida melakukan persiapan,yakni dengan latihan fisik berjalandengan route pendek mengitarikawasan Kota Jember.

Hampir setiap tahun rombongan Bupati selalu rutinmelakukan kegiatan pemanasan menjelang Tajemtra. Tidakhanya pagi dan sore hari, kadangkala juga dilakukan padamalam hari.

Kegiatan pemanasan ini tidak hanya bersama parapejabat di lingkungan Pemkab Jember, tapi juga banyakmasyarakat yang bergabung dan latihan jalan bersamaBupati MZA Djalal.

“Latihan jalan ini biartidak kaku dan tegang, tapijuga untuk menjaga kondisifisik biar tidak lelah akibatbekerja seharian. Selain itu,route yang diambil jugabervariasi dari 5 km sampai10 km”, kata Zainal Abidin,Kabag Humas PemkabJember yang ikut rombo-ngan itu.

Rabu

Agustus 2014

13

Page 13: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 13

Page 14: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201414

Masyarakat Indonesia,khususnya Jember, bolehberbangga, sebab salahsatu kotanya tercatat se-

bagai Kota Karnaval Dunia. Ya, Jembermenjadi Kota Karnaval ke empat setelahMardi Grass di Amerika Serikat, Rio deJaneiro di Brazil dan The Fastnacht diJerman.

Ini menunjukkan, betapa kehebatanJember Fashion Carnaval (JFC) yang se-mula hanya sebuah karnaval di lingku-ngan kampung, kini telah diakui masya-rakat internasional. JFC memang sudahmenjadi ikon daerah berjuluk kota suwar-suwir ini, karena itu tak heran pada setiapperhelatannya selalu dinantikan.

Karnaval dengan catwalk sepanjang3,6 kilometer yang digagas Dynand Farizini, setiap tahunnya selalu menjadi pusatperhatian. Semua mata akan tertujubeberapa ruas jalan di Kota Jember, ke-tika karnaval ini digelar. Jalan-jalan ter-sebut antara lain Jl.Sudarman (DepanKantor Pemkab Jember), Jl.Sultan Agungdan Jl.Gajamada.

Ya itulah Jember Fashion Carnavalyang sudah diakui internasional dantahun ini memasuki tahun pagelarannyayang ke 13. Namun tahukah anda, kapandan bagaimana perjalanan panjang darikarnaval modern yang sudah menjaditrendsetter karnaval di tanah air itu ?

Adalah Dynand Fariz, sang pengga-gas acara kolosal ini. Awalnya, kemun-culan JFC bermula dari pendirian rumahmode tahun 1998 di kawasan PerumahanGunung Batu. Semula Dynand Fariz, sangpencetus ide menginginkan tempattersebut sebagai ajang bagi talent mudaberbakat untuk berkreasi tanpa batas didunia mode.

Seiring bergulirnya waktu, di tahun2001 Dynan Fariz menggagas kegiatanpekan mode khusus untuk karyawannya.Semua karyawannya diwajibkan untukmengenakan pakaian seunik mungkinmengikuti trend fashion saat itu.

Jember Fashion Carnaval

BERAWAL DARI KARNAVAL KAMPUNG

Indonesian People, especiallyJember people, could be proud, forthe fact that one of their cities is con-sidered as the World City Carnival.And yes, Jember has become thefourth Carnival City after MardiGrass in US, Rio de Janeiro in Braziland The Fastnacht in Germany.

It shows that Jember Fashion Car-nival, that originally a local carnival,now has been acknowledged bypeople around the world. JFC hasalready become the icon of this cityknown as suwar suwir city, so thatpeople always anticipate it everyyear.

A carnival with 3,6 kilometers cat-walk that created by Dynand Fariz,being annual limelight. All eyes willfocus on few street of Jember whilethe carnival takes place. Thosestreets are Sudarman Street (in frontof Jember District Government), Sul-tan Agung Street and GajamadaStreet.

That is Jember Fashion Carnival,that has been internationally ac-knowledged and this year becomethe 13th event. But do you know whenand how the long process of thismodern carnival that has becomecarnival trendsetter in Indonesia?

Dynand Fariz was the man be-hind this colossal event. At first, thebirth of JFC started with the estab-lishment of fashion house in the yearof 1998 at the Gunung Batu residen-tial. At first, Dynand Fariz, the origi-nator of the idea wants this placebecome the arena for young talentto explore their creativity withoutboundary in the world of fashion.

As the time goes by, in the yearof 2001, Dynan Fariz initiated a fash-ion week for his employees. Everyemployee had to wear clothing asunique as possible in accordancewith the recent trend.

Started from Local CarnivalOleh : Winardyasto

Page 15: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 15

Sug

eng

/Hu

mas

Page 16: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201416

Setelah dirasa sukses, pekan mode tersebut laluditindaklanjuti oleh Dynan Fariz dengan mengadakankarnaval keliling kampung mengitari perumahan GungBatu sembari mengenalkan rumah mode itu kepadamasyarakat. Gagasan cemerlang tersebut semula untukkalangan terbatas, namun di tahun 2002 meluas kekeluarga dan masyarakat sekitar. Rutenya pun bertam-bah panjang, tidak sekedar keluar masuk kampung, tapijuga berkeliling alun-alun kota Jember kendati hanyadiikuti 30 orang berdandan ala mode dunia tanpasentuhan make up.

Dari sekedar karnaval bia-sa, lalu muncul keinginan untukmembuat konsep lebih besarpenyelenggaraan Jember Fa-shion Carnaval (JFC). Roadshow ke sekolah-sekolah pundilakukan oleh JFC untuk me-ngenalkan karnaval fashion.Tahun 2003 adalah awal lahir-nya JFC, tepat di hari ulang ta-hun Kabupaten Jember 1 Jan-uari, JFC unjuk kebolehan, me-ngusung tema punk, gipsydan cowboy, gelaran perdanakarnaval fashion tersebut ber-langsung meriah walau cuacaJember ketika itu tidak men-dukung, karena hujan.

Semua berawal dari sini,JFC semula hanyalah karnavalkampung. Masyarakat, bahkanpenonton yang selalu mema-dati lintasan JFC setiap tahun,mungkin tidak pernah mem-bayangkan atau bermimpi sua-tu saat kota yang mereka cin-tai bakal menjadi sorotan du-nia berkat JFC.

Di tahun itu juga (2003),Dynan Fariz membuat kejutan,JFC ke 2 dihelat kembali ber-samaan dengan agenda tahu-nan Pemkab Jember, yakni Ge-rak Jalan Tanggul Jember Tra-disional (Tajemtra). Ketika ituJFC mementaskan tema, Ma-roko, India, Jepang dan China.

“Gebrakan Dynan Fariz luarbiasa sekali, tidak hanya bagimasyarakat Jember saja, beberapa media nasional bah-kan tidak sempat melakukan liputan karena keberadaanJFC sama seperti karnaval biasa. Pro kontra punmengiringi JFC dan mendapat pertentangan dari tokohagama karena dianggap mengarah kepada kerusakanmoral masyarakat, apalagi Jember dikenal sebagai kotasantri. Support pun baru terlihat saat JFC ke 3 berlang-sung, termasuk dari Ir. MZA Djalal Bupati Jember, takterkecuali tokoh lokal pun ikut mendukung setelahmengetahui JFC sesungguhnya,” jelas Suyanto.

When it become a success, the fashion week is ex-panded by Dynan Fariz by making a carnival that goesaround the Gunung Batu residential while introducing thefashion house to the people. At first, this bright idea isonly for limited circle, but in the year of 2002, it spread tothe families and people surrounding. The route is gettinglonger, not only locally in the neighborhood but alsoaround the Jember city square; event only followed by 30persons that dressing in style of world fashion withoutany make up on.

From just a regular car-nival, an idea of making abigger concept of JemberFashion Carnival (JFC)emerged. The road showheld in the schools to in-troduce the fashion carni-val by JFC. The year of 2003become the birth of JFC,concurrently with the birth-day of Jember District inJanuary 1st, JFC showed off,using the theme of punk,gipsy and cowboy. The firstfashion carnival was quitefestive despite the unsup-ported weather, becausethe rain poured that day.

It’s all started here; JFCwas just a local carnival. Thepeople, even the specta-tors that always crowdingthe JFC route every yearmay not be able to imag-ine or even dream that oneday, the city they love willbecome world limelightbecause of JFC.

At the year of 2003,Dynan Fariz make a surpri-se, the second JFC is heldconcurrently with the Jem-ber District Governmentannual agenda, which isTanggul Jember long walk(Tajemtra for short in Indo-nesian). JFC performed theMorocco, India, Japaneseand China theme.

“The breakthrough byDynan Fariz was remarkable, not only for Jember people,a few national media were not had making any coveragebecause considered it as usual carnival. The pros andcontras are also convoying JFC, and it get a few contrasfrom religious figure because it’s considered as a poten-tial threat for the people morality, moreover Jember isknown as religious city. The support was emerged whenthe 3rd JFC held, including from Ir. MZA Djalal, the JemberRegent, and all prominent figures are also support themwhen they find out what is JFC,” Suyanto explained.

Sugeng/Humas

Page 17: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 17

Diungkapkan, pada dasarnya karnaval tidaksekedar menjadi daya tarik pariwisata, namun lebihdari itu mampu menstimulasi semangatkewirausahaan dan mendorong aktifitas ekonomi dikalangan masyarakat. Seperti dicontohkan,masyarakat kecil yakni pedagang kaki lima (PKL) bisameraup keuntungan saat berlangsungnya JFC.

Meski diawali kontroversi, namun JFC mampumenjadi fenomena budaya dan menginspirasi rasapercaya diri generasi muda, sekaligus menjadikebanggaan masyarakat Jember. “Setelah JFC ke 3sukses, maka JFC berikutnya diadakan setiap bulanAgustus. Sejak itu pula JFC menggugah keinginanawak media untuk melakukan liputan langsung diJember, wartawan asing tak mau ketinggalan ikut membaurbersama wartawan dari Indonesia untuk memberitakan JFC.Beberapa foto JFC selalu masuk headline setiap bulanAgustus, bahkan salah satu foto terpampang sebagai “pic-ture of the world” Reuters,” kata Suyanto.

Nama JFC pun semakin moncer terdengar di seanteropenjuru dunia, ini yang kemudian menjadi pemantikfotografer untuk mengabadikan JFC. Dari catatan JFC, ketikakarnaval memasuki tahun ke 9, sebanyak 657 fotografer, baikitu hanya sekadar hobi maupun jurnalis beramai-ramaimendaftarkan diri.

Penggila foto ini merasa rugi jika tidak melibatkan dirihunting JFC dan karena itu mereka berinisiatif untuk datangke Jember, apalagi JFC ini tiap tahunnya selalu menyajikantema baru dan itu merupakan keistemewaan dari JFC.“Semua itu tidak terlepas dari keterbukaan dari semua yangikut di event ini, beberapa fotografer bahkan sempat jugabercerita, susah untuk menemukan event bisa bekerjasamabareng fotografi secara total dan open. Di JFC, mulaipembuatan kostum dan merupakan “rahasia dapur”bisadiliput oleh siapa saja dan tidak ada yang disembunyikan.Itulah kenapa ketika JFC ini diadakan, jumlah fotografernyadari tahun ke tahun selalu bertambah,” pungkas Suyanto.

It was said that basically the carnival isnot only become the tourism attraction butmoreover, it can stimulate the spirit of en-trepreneurship and economic activity ofpeople. For example, the hawker can get thebenefit while the JFC was held.

Even started with a controversy, JFC canbecome the cultural phenomenon and in-spiring the confident in youth, and becamethe proud of Jember people, all at once.“After the 3rd JFC become successful, the nextJFC held every August. And after that, JFChad evocative the press to produce a livecoverage from Jember. The foreign press is

also joining the Indonesian press to cover JFC story.A few JFC photos always showed up in the headlinesevery August, even one of them has labeled as “pic-ture of the world” by Reuters,” said Suryanto.

The name of JFC become more popular in entireworld, and it draws the photographer to capture themoment of JFC. From the JFC records, when the 9th

carnival was held, 65 photographers, journalist oramateur, was enrolled.

The photography lovers cannot miss the momentof JFC, so that they initiatively come to Jember, andmoreover the JFC is always giving a new theme andit become the special characteristic of JFC. “All ofthis is can be separated from the willingness to co-operate with the people of this event. A few photog-raphers also tell a story about how hard it is to findan event when the photography side can be cooper-ate totally and being so welcomed. In JFC, rangingfrom the costume creation that becomes the confi-dential part can be covered by anybody and noth-ing gets hidden. That’s why, when the JFC was held,the number of Photographers is also increasing,”ended Suyanto

Presiden JFCDynand Fariz

Sugeng/Humas

Page 18: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201418

Dipilihnya trianglemenjadi temautama JFC 13bukan tanpa ala-

san. Karnaval bertaraf inter-nasional memilih tema ter-sebut karena di dalamnyamemiliki keterkaitan tiga ele-men kehidupan yakni manu-sia, alam dan Sang Pencipta.

Tidak itu saja, dalam per-helatan ke 13 tahun 2014,kali ini JFC memiliki sepuluhtema terekplorasi, sepertiMahabharata, Borobudur,tambora, flying kite, phoe-nix, wild dear, pine forest,stalagmite, apache danchemistry. Karnaval modedari kota Jember ini bakaltampil dalam satu rangkaianevent JFC international event(JIE) 2014, mulai dari tang-gal 20-24 Agustus 2014.

“20 Agustus adalahopening JIE exhibition, 21Agustus JFC Kids carnival, 22Agustus JFC artwearcarnival,23 Agustus wonderful art-chipelago carnival Indonesia(WACI) dan 24 Agustus JFCgrand carnival. Dynamic inharmony sebagai sub temamerupakan penguatan ter-hadap pesan untuk disua-rakan kepada umat manu-sia,” jelas Suyanto,, wakilpresiden JFC.

Perbedaan diantara itusemua, menurut Suyanto, adalah esensi dari kehidupandan pemberian kesempatan kepada manusia untukberpikir kreatif tanpa batas. Diakui atau tidak, perbedaanmembuat dunia penuh warna dan terlihat indah. “Karenahakekatnya perbedaan adalah anugrah terbesar dari SangMaha Pencipta,”tandasnya.

Dijelaskan oleh Suyanto, art wear adalah terobosankreatif dari JFC dan mengangkat busana fall winter ataubusana musim dingin untuk cuaca mendekati nol derajatcelcius ke dalam karnaval fashion atau mode di Indone-sia kendati negara ini memiliki musim tropis. Ini dilakukankarena itu menjadi sebuah deklrasi keberadaan JFCsebagai bagian trend setter global.

PELOPOR KARNAVAL MODERN INDONESIA

The triangle was chosenas the main theme of 13th

JFC for a reason. The inter-national carnival choosesthis theme because it hasthe connection with threelife element which is human,nature and the SupremeBeing.

And not only that, in the13th this year, JFC have tenexplored theme, such asMahabharata, Borobudur,tambora, flying kite, phoe-nix, wild deer, pine forest,stalagmite, apache andchemistry. This fashion car-nival of Jember city will beperformed in a series ofevent as 2014 JFC Interna-tional Event (JIE), started inAugust 20 – 24, 2014.

“August 20 is the open-ing of JIE exhibition, August21 we have JFC Kids Carni-val, in August 22 JFC artwear carnival will be held,August 23 will be scheduledfor wonderful artchipelagocarnival Indonesia (WACI)and in August 24 the JFCgrand carnival will be held.Dynamic in harmony as thesub theme is the strength-ening for the message tobe delivered to the man-kind,” explained Suyanto,the vice president of JFC.

The difference amongthem all, according to Suyanto, is the essence of the lifeand the given opportunity to the human race to thinkcreatively without boundaries. Admitted or not, differ-ences make the world full of colors and beautiful. “Be-cause the essence of difference is the biggest gracefrom the Creator of Life,” he ended.

Explained by Suyanto, art wear is the creative break-through of JFC and highlighting the fall winter fashionor cold season fashion for the near zero temperatureinto the fashion carnival in Indonesia even though thiscountry has tropical climate. This was conducted be-cause it will become the declaration of JFC existence asthe part of global trend setter.

A Pioneer in Indonesian Carnival

Sugeng/Humas

Page 19: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 19

Tampilnya busana musim musim dingin sendiri jugaterlihat di JFC 12 tahun sebelumnya, kendati masyarakatsaat itu melihatnya sebagai sesuatu hal baru di JFC, namunmereka mengakui sebagai ide kreatif luarbiasa darikarnaval mode tersebut. “Adapun wonderful archipelagocarnival Indonesia (WACI) merupakan kegiatan darikementrian pariwisata dan ekonomi kreatif juga asosiasikarnaval Indonesia (AKARI). Lahirnya AKARI merupakanhasil dari kementrian pariwisata dan JFC.

“Kebetulan ketua AKARI adalah Dynan Fariz PresidenJFC. Seperti kita ketahui di JFC 13 ini diikuti oleh WACI,terdiri dari 7 propinsi diantaranya adalah DKI Jakarta,Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, JawaTimur, Bali dan Kalimantan Timur, mereka akanmenampilkan etalase modern carnival Indonesia melaluibentuk local wisdom,”ujar Suyanto.

Lebih lanjut Suyanto juga mengatakan, ketika akbarkarnaval akan dihelat maka JFC tidak asal-asalan untukmengusung tema defile karnaval mode tersebut.Dicontohkan, mahabharata menggambarkan kejayaan,kemegahan, keagungan, kisah kerajaan di atas kayangan.

Dimana kayangan tidak bisa dipisahkan darikeberadaan dewi-dewi di negeri impian yang biasanyakerapkali digambarkan melalui warna putih, emas, hitam,kuning maupun coklat. Warna-warna itu juga mewakilikarakter manusia, termasuk dari warna-warna tersebutbisa diketahui peran manusia di muka bumi.

“Selain mahabharata juga ada tema defile lainnyaseperti borobudur, tambora, phoniex, wild deer, flyingkite, stalagmite, pine forest, apache dan chemistry.Tiaptahun JFC menampilkan tema baru dan dikemas secaraapik, apalagi saat ini JFC merupakan karnaval peringkatempat dunia,”jelasnya. (Winardyasto)

The appearance of winter fashion also can be seen inthe 12th JFC, held last year. Even the audience seen it assomething new in JFC back then, but they admit it as re-markable creative idea of this fashion carnival. “And thewonderful archipelago carnival Indonesia (WACI) is anevent of the ministry of tourism and creative economy,also with the Indonesian carnival association (AKARI). Thebirth of AKARI was because of the cooperation conductedby the tourism ministry and JFC.

“Coincidently, the chief of AKARI is Dynan Fariz, thePresident of JFC. As we already know, 13th JFC was fol-lowed by WACI, made of province such as DKI Jakarta,Bangka Belitung, Riau islands, Central Java, East Java, Baliand East Kalimantan, they will be showing the Indonesiancarnival modern display through a form of local wisdom,”said Suyanto

Moreover, Suyanto said that when the main event held,JFC is not taking it for granted, to come up with the themeof fashion carnival marches. As an example, Mahabharatais portrays of glory, grandeur, greatness, a story of akingdom in heaven.

While the heaven cannot be separated from the exist-ence of the goddess in the dream land, generally illus-trated with the color of white, golden, black, yellow oreven brown. Those colors are also representing the hu-man character, and it also determining the human role inthe world.

“Other than Mahabharata, there is also another themeof marches such as Borobudur, tambora, phoenix, wilddeer, flying kite, stalagmite, pine forest, apache and chem-istry. Every years JFC will show a new theme, beautifullypackaged, moreover JFC is currently the fourth carnivalin world-class ranking,” he explained.

Sug

eng

/Hu

mas

Page 20: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201420

Komunitas tersebut diantaranya adalahJember Banget, Dapur Production, ASCrew Dancer, Bedadoenk Jember VWClub, RS. Bina Sehat, Marshall Guard,

Jember Putra. Fitnes Center, Perbankan, IKIP PGRI,Tapak Suci, Perbankan dan Capoera. Keberadaanmereka jelas bakal membuat tampilan JFC tahunini lebih semarak, apalagi jumlah keseluruhankomunitas ini mencapai ratusan orang dan merekacukup punya kepedulian besar terhadap ikonJember tersebut.

Keterlibatan komunitas itu tidak terlepas daripendekatan dan pemaparan diskripsi, seperti diakuioleh Budi Setiawan salah seorang leader JFC. NiatanJFC melibatkan berbagai komunitas ini cukupmendapat sambutan luar biasa, apalagi hadirnyakomunitas ini banyak membantu JFC karena awalnyajumlah peserta dirasa kurang mencukupi.

Mereka juga terlihat antusias dan kompak saatmengikuti latihan bersama pada hari Minggu pagidi depan Kantor Pemkab Jember. Meski adadiantaranya baru pertama kali bergabung di JFC,ternyata mereka mampu menyesuaikan dirimengikuti arahan dari instruktur JFC sesuai temamasing-masing.

“Ada beberapa komunitas memang sejak tahunlalu terlibat langsung di JFC seperti RS. Bina Sehatdan perbankan, namun ada diantaranya barupertama kali ikut meramaikan JFC, sepertiBedadoenk Jember VW Club. Keikutsertaankonunitas mobil tua yakni VW diharapkan sedikitmemberi warna beda di JFC, setiap defile bakaldibarengi oleh mobil VW dan memang ini tampilanperdana. Awalnya JFC kerapkali melihat mobil VWini dari berbagai jenis berseliweran di jalan, lantasDynan Fariz punya gagasan mengajak komunitasini di JFC 13, dan ini jelas unik sekali ,”ujar Iwansapaan akrab Budi Setiawan.

JFC, KIAN SEMARAKDENGAN SEJUMLAHKOMUNITASJember Fashion Carnaval (JFC), kini sudah tidaklagi hanya menjadi milik penggagasnya,Dynand Fariz. Masyarakat Jember yang ter-gabung dalam beberapa komunitas siap untukbergabung demi suksesnya penyelenggaraanJember Fashion Carnaval (JFC) 13 tahun ini.

Oleh : Winardyasto

Page 21: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 21

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Page 22: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201422

Beragam profesi dari anggota ko-munitas membuat waktu terasa sing-kat ketika mereka harus mendapatkanpembekalan atau in house training dariJFC, padahal sebagai peserta JFC di-harapkan mampu tampil apik. Iwanlantas mencontohkan, komunitas RS.Bina Sehat tidak sekedar tergabungsebagai penerima tamu (guest rival)saja. Tapi tim dari rumah sakit swastaterbesar di Kabupaten Jember ini jugaharus berjalan mengikuti paradelayaknya peserta lainnya.

Dari catatan JFC menyebutkan, ko-

munitas RS.Bina Sehat mengirimkan 60orang untuk berpartisipasi di JFC ta-hun 2014 ini. “Komunitas RS. Bina Sehatini di JFC 13 terdiri dari perawat dankaryawan, selain itu ada pula 15 or-ang merupakan mantan pasien bibir

sumbing tergabung di Smile Word.Tahun lalu rumah sakit ini terlibat JFCKids saja,untuk JFC kali ini RS BinaSehat selain tetap memunculkan SmileWord di JFC Kids juga ikut di grandcarnival. Siapupun silahkan untukbergabung di JFC dan itu terbuktimampu membuat ketertarikan komu-nitas di Jember untuk mendukungsepenuhnya karnaval ini, itu artinya JFCdicintai oleh masyarakat Jember dansemoga kedepannya lebih banyak lagikomunitas lainnya untuk ikut menye-marakan JFC,” tukas Iwan.

Dari catatan JFC menyebutkan,komunitas RS.Bina Sehat

mengirimkan 60 orang untukberpartisipasi di JFC tahun

2014 ini.

Saiful Amri/Jember Kita

Page 23: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 23

Keterlibatan beberapa komunitas dalam perhelatanJFC ini, diakui tidak banyak mempengaruhi aktivitaskeseharian mereka yang sudah biasa dijalani. Sepertidiakui, dr Faida MR, kendati RS. Bina Sehat tidak pernahabsen bergabung di JFC seperti tahun sebelumnya, namunpelayanan masyarakat yang diberikan rumah sakitpimpinannya tetap berjalan seperti biasanya.

Faida MR selaku direktur RS Bina Sehat, sering me-wanti-wanti karyawannya agar mengikuti latihan dan mem-buat kostum JFC di luar jam kerja, sehingga tidak sampaimengganggu tugas di rumah sakit. Bahkan dirinya jugasudah membuat jadwal khusus kerja bagi karyawan RSBina Sehat ketika akan mengikuti JFC, yang tujuannya agarpelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap optimal.

“Ini kali kedua RS. Bina Sehat ambil peranan di JFCkarena bagaimanapun juga ikon Jember ini harus kitadukung. Kalau sebelumnya hanya menonjolkan SmileWord di JFC Kids, namun kali ini ada 60 karyawan ikutambil bagian,” ujar Faida.

Mengapa karyawan RS. Bina Sehat tertarik ikutmeramaikan JFC 13. Diakuinya, itu semua berangkat darikeinginan mereka sendiri. Karena itu, Faida lantasmelontarkannya ke Dynan Fariz Presiden JFC, yang ternyatadisambut dengan senang hati oleh pihak JFC.

“Mereka wakil dari RS. Bina Sehat memakai art wearMahabarata, pembuatan kostum ini dilakukan di luar kerjadan satu sama lain terlihat guyub untuk saling membantu,”papar perempuan cantik berdarah Pakistan itu.

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Saiful Amri/Jember Kita

Page 24: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201424

Kegiatan besar seperti JemberFashion Carnaval (JFC) selalumembutuhkan keterlibatanpersonel yang cukup banyak.

Sebab itu, setiap tahun JFC membukakesempatan bagi mereka yang inginbergabung menjadi relawan untukmembantu terselenggaranya eventtahunan yang spektakuler.

Salah satu relawan JFC adalah Za-kia. Ia mengaku sudah dua tahunterakhir ikut berpartisipasi menjadirelawan JFC. Mahasiswi jurusan psi-kologi di salah satu universitas swasta

JADI MODAL SAAT MEMASUKI DUNIA PROFESIONALdi Jember mengaku tertarik saatditawari oleh salah seorang dosen dikampusnya.

“Saya ingin tahu saja seperti apakalau ikut terlibat dalam JFC. Mem-bayangkan saja sudah menyenangkan,apalagi ikut didalamnya. Ternyatasetelah dijalani, benar-benar menarikdan bisa meningkatkan kreativitas kita,”ujarnya sambil tertawa.

Di tahun pertama ia mengaku men-jadi guest travel atau penerima tamusaat grand carnaval berlangsung.Kesempatan itu pun tidak disia-siakan-

nya, ia berusaha untuk belajar bagai-mana cara design dan membuat kos-tum yang baik.

“Saat jadi guest travel itu kan haruspakai kostum juga. Jadi pernah jugamerasakan gimana serunya belajarbikin kostum. Kreativitas kita bermaindisitu,” kenangnya.

Menurutnya membuat sebuah kos-tum ternyata tidaklah mudah. Dimulaipertama kali mendesain kostumnyaterlebih dulu, kemudian membeli danmencari bahan yang sesuai. Yang pal-ing rumit ketika proses pengerjaannya.

Saiful Amri/Jember Kita

Page 25: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 25

“Pas mendesain itu rumit, namunlebih rumit ketika proses pengerja-anya, benar-benar tantangannya disa-na, kita dituntut untuk lebih menga-presiasikan kreatifitas kita. Membuat

kostum sebagus dan seunik mungkinsesuai dengan tema, kadang bahanaksesorisnya kurang sesuai. Namunbagaimana caranya dikombinasikandengan aksesoris lain yang bisa se-

suai, tapi disanalah pengalamannya,pengalaman yang sangat tidak akanterlupakan,”imbuhnya.

Sama seperti Zakia, Dian juga men-jadi salah satu pendukung acara JFC,mengaku lama menjadi partisipan,yaitu 4 tahun. Ketika itu, Zakia menja-laninya dari tugas kuliah. Namun sete-lah mengikuti, lama-lama ia merasaketagihan untuk ikut serta berpartisi-pasi dalam setiap event JFC.

“Karena sudah sering merasakankeseruannya, akhirnya ingin terus ikutbantu-bantu eventnya. Meskipun bu-kan jadi talent, senang juga bisa men-jadi bagian untuk menyukseskan acarasebesar JFC,” akunya.

Diakuinya, selama ada kesempa-tan dirinya ingin terus ikut ambil ba-gian dalam setiap event JFC pada ta-hun-tahun mendatang. Apalagi de-ngan bekerja dalam lingkungan eventia mengaku mendapatkan banyak pe-ngalaman yang bisa dijadikan untukmodal saat memasuki dunia kerja nan-tinya. “Bisa tahu bagaimana caranyabekerja di lingkungan yang benar-be-nar profesional sehingga nantinya ber-guna untuk saya di lingkungan kerjayang sesungguhnya,” pungkasnya.

(Winardyasto)

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Saiful Amri/Jember Kita

Page 26: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201426

Dua bulan menjelang pelaksanaan Jember FashionCarnaval (JFC) kesibukankaryawan di rumah mode

Dynand Fariz terlihat sekali. Merekayang terlihat sibuk adalah parapenjahit busana yang bekerja ekstrauntuk kepentingan perhelatan akbar

JELANG JFC, KEBUTRAMPUNGKAN BAJU

karnaval mode di Jember yang sudahmendunia itu.

Para penjahit yang jumlahnya tidakbanyak dan bisa dihitung jari itu,mayoritas adalah kaum perempuan.Mereka tercatat sebagai karyawanDynan Fariz yang sudah mengabdipuluhan tahun. Penjahit ini setiap

tahun punya pekerjaan khusus, yaknimerampungkan baju sesuai tema JFCdan harus merampungkan 75 bajuuntuk marching band JFC dan 1 buahbaju istimewa untuk Dynan Fariz, sangkomandan JFC.

Adalah Luki Sunarsih, salah seo-rang penjahit Dynan Fariz membe-narkan hal itu. Dalam hal pembuatanbaju JFC, satu sama lain memiliki tugastersendiri. Dirinya mencontohkan,mendapat tugas untuk pembuatanpola, memotong dan menjahit.

Menumpuknya garapan untuk se-gera diselesaikan agar bisa tepatwaktu, membuat Lucky dan rekan kerjalainnya tidak mau menerima pembua-tan baju peserta JFC. Hal ini tidak ter-lampau dipersoalkan oleh talent JFC,apalagi tidak sedikit diantara merekamemiliki kepandaian menjahit bajusecara ototidak yang hasilnya tidakkalah bagus.

“Di luar kegiatan JFC ini ada be-berapa orang pelanggan datang kerumah mode Dynan Fariz untuk men-jahitkan baju. Biasanya untuk pernika-han maupun pesta ulang tahun, danmereka punya keinginan tersendiribentuk dan modelnya. Diluar itu danmerupakan rutinitas tiap tahun men-jahit baju JFC, karena bukan satu bajudiselesaikan satu orang, dan itu dira-sakan tidak terlalu memberatkanpenjahit. Namun demikian butuh ke-hati-hatian ekstra dan bukan sekedarmenjahit, apalagi untuk baju MasDynan Faris agar tidak mendapatteguran dikarenakan tidak sesuaipermintaannya,”ungkap Luki.

Diakui Luki untuk menuntaskanbaju Dynan Fariz, sedikitnya dibutuh-kan waktu tujuh hari, apalagi baju pre-siden JFC itu tidaklah sama sepertibaju anggota marching band JFC.Detail baju juga disesuaikan tema JFC,benangnya pun juga tidak sembara-ngan. Karena itu wajar jika pembuatanbaju itu terkesan njlimet, karena harussesuai tema aslinya. (Winardyasto)

Hal ini tidak terlampaudipersoalkan oleh talent JFC,apalagi tidak sedikit diantaramereka memiliki kepandaianmenjahit baju secara ototidak

yang hasilnya tidak kalah bagus.

Saiful Amri/Jember Kita

Page 27: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 27

SEBULAN UNTUK SATUBUSANA

Ketika berlangsung pers conferen-ce sehari menjelang grand carnivalJFC, merupakan tradisi Dynan Farizuntuk memamerkan baju kebesaran-nya dihadapan fotografer maupunwartawan cetak dan elekronik dariberbagai negara. “Untuk kain sebagaibahan dasar baju, kerapkali Mas Farizbeli sendiri, kalau tidak di Surabaya,ya Jakarta. Urusan desain baju jugadilakukan dia, dan sebelum dijahit bia-sanya didiskusikan bersama tim kreatifJFC. Baju ini ukurannya juga fleksibel,artinya kendati ada perubahan beratbadan tetap nyaman dipakai, karenaitu tidak sama seperti baju umumnyadan diharapkan siap untuk ditampilkansaat grand final JFC. Empat hari jelangpembukaan JFC international Event dicentral park pembuatan baju inimendekati finishing, pengerjaanselanjutnya hanya memasang hiasanbaju sesuai tema,” terang Luki.

Tak ubahnya baju Dynan Faris, mar-ching band JFC juga berusahamenyelaraskan tema, namun ornamenbaju tidak sedetail baju orang perta-ma di JFC itu. Meski diakui untuk mem-buat baju JFC tidak semudah diba-yangkan orang, namun Lucky dan pen-jahit di rumah mode Dynan Fariz lain-nya merasa lega ketika baju tersebutbisa ditampilkan saat karnaval modeitu melewati catwalk terpanjang didunia sejauh 3,6 km dan disaksikanoleh ribuan penonton.

Kebanggaan itu semakin menguattatkala foto Dynan Fariz sembari me-ngenakan busana sesuai tema JFCterpampang dan menjadi beritautama di berbagai media. Itu menjadicerita tersendiri nantinya bagi Luckidan teman seprofesinya.

Perhelatan Jember FashionCarnaval (JFC) XII yangsemakin ditunggu-tunggu

masyarakat, membuat semua talentjauh-jauh hari harus sudah mem-persiapkan diri untuk melakonigrand carnaval yang akan dihelatpada hari Minggu (24/8). Persiapanyang mereka lakukan diantaranya,kostum karnaval yang didesign sen-diri dan dirancang berminggu-minggu.

Salah satu talent JFC yang akanmengikuti grand carnaval adalahKiara. Dara yang masih duduk di ba-ngku kuliah salah satu universitas diMalang jurusan tata busana itu, relajauh-jauh datang ke Jember hanyauntuk mengikuti JFC.

Kedatangan Kiara bersama tujuhorang kawannya ke Jember awalnyahanya untuk magang di JFC Center.Namun akhirnya ia tertarik untukambil bagian dalam kegiatan karna-val yang sudah mendunia, karenabaginya ini adalah kesempatan yangcukup langka.

Bagi Kiara, ini pengalaman per-tama mengikuti JFC. Meski begitu iabersemangat dan terus berusahamenyempurnakan design yang telahdibuat. Dalam JFC, Kiara berada didalam defile Mahabrata. Untuk ke-perluan itu, Kiara mengaku, hanya

mendesign bajunya selama 1 haridan mengerjakan kostum tersebutdalam kurun waktu 1 bulan.

“Untungnya saya kuliah tata bu-sana karena sedikit banyak punyabasic design. Jadi bisa lebih cepatmengerjakan,” akunya.

Kiara tidak merasa kesulitan da-lam pengerjaan kostumnya, kare-na selain ia memiliki latar belakangdesign, ia juga dibantu oleh parasenior yang sudah lebih dahulu ber-pengalaman dalam hal design.

Senada dengan Kiara, Andra ya-ng akan bergabung dalam defileFlying kite mengaku cukup senangbisa bergabung kembali dalam JFCtahun ini. Mahasiswa asal Surabayaini mengaku sudah tiga kalimengikuti JFC. “Saya selalu inginkembali mengikuti karnaval inikarena setiap tahun selalu ada yangberbeda, dan bisa menambahpengalaman saya dalam bidangdesign,” jelasnya.

Baik Kiara maupun Andra me-ngungkapkan kebanggaannya bisabergabung dalam event tahunan diKabupaten Jember, meskipunmereka berasal dari jarak yangcukup jauh. Mereka berharap tahundepan bisa kembali berpartisipasimemeriahkan karnaval berkelasdunia ini. (Fera Aprilianti)

Saiful Amri/Jember Kita

Fera

/Jem

ber

Kit

a

Page 28: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201428

ANDALKAN BAKAT,HASILKAN MAKE UPKONTEMPORERTata rias atau make up menjadi bagianterpenting dari perhelatan Jember FashionCarnaval (JFC), berkat make up tampilan JFCterlihat lebih hidup apalagi karnaval modedari kota Jember tersebut keberadaannyasudah diakui dunia.

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Page 29: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 29

Make up JFC diakui selama inilebih mengarah kekontemporer tak terkecuali

kostum, hal ini membuat keberadaanJFC tampil beda ketimbang karnavallainnya.JFC sendiri memiliki tim kreatifkhusus untuk menangani make up danmereka terlahir secara otodidak, inidikarenakan talent JFC memiliki bakattersendiri salah satunya adalah tatarias.

Ivan Fanani, salah seorang leaderproject JFC, membenarkan hal terse-but, karena untuk urusan make up me-mang tidak bisa dinomerduakan. Ivandan tim kreatif JFC lainnya berusahauntuk melakukan inovasi make up, pen-dek kata JFC tiap tahunnya selalu me-ngadakan pembaharuan, tidak hanya

sebatas tema, tapi juga make up.Lebih jauh Ivan menceritakan, untuk

menyemangati talent serta mengasahbakatnya, rumah mode Dynan Farizsengaja mengadakan penilaian kom-ponen pendukung JFC mulai dari bu-sana, asesoris, make up, koreo mau-pun mayoret. “Semua berawal darinol dan ketika bergabung di JFC bakatmereka mulai terlihat, talent pun kinitidak canggung untuk mengemba-ngkan kreatifitasnya. Kualitas bakattalent menunjukan grafik peningkatan,ini berkat kesabaran dan keuletan tal-ent mengikuti arahan instruktur. Ke-mampuan talent dibidang tata riasterlihat saat JFC berlangsung danterdapat keserasian antara tema danmake up. Untuk urusan make up, JFC

tidak mengharuskan memakai merekkosmetik tertentu karena talent me-miliki latar belakang ekonomiberbeda,”ujar Ivan.

Lebih lanjut Ivan mengatakan, ken-dati tata rias JFC ini memiliki perbe-daan bila dibanding tata rias lainnya,selama ini tim kreatif make up karna-val tersebut telah terbiasa menanganihal itu. Para talent sepertinya terlihatasyik saat melakukan kesibukan tatarias JFC tanpa ada hambatan berarti,lantaran mereka juga kerap kali me-ngikuti in house training di rumah mo-de Dynan Fariz untuk menambah wa-wasan seputar make up. Dari pelatihantersebut keseriusan bakat talent diuji,tidak hanya itu saja diharapkan usaimengikuti pembekalan diharapkanmereka bisa mandiri.

“Mendekati pelaksanaan JFC jelassemuanya terlihat sibuk karena itusetidaknya semua talent harus mampumerampungkan pekerjaannya, itutujuan mereka diikutkan in house train-ing. Setiap tema memiliki style makeup berbeda dan biasanya instrukturtata rias memberi pedoman, selanjut-nya dikembangkan oleh talent dan dipresentasikan ke instruktur untuk dievaluasi kembali demi kesempurnaanmake up. Namun demikian JFC tidakbakalan mematikan kreatifitas talent,instruktur make up sekedar membe-rikan koreksi terhadap make up ta-lent,”imbuh Ivan. (Winardyasto)

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Saiful Amri/Jember Kita

Page 30: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201430

Irit Waktu untukNonton JFC

Dengan dibukanya Bandara Notohadinegoro di Kabupaten

Jember, untuk penerbangan komer-sial Maskapai Garuda Indonesia, di-rasa sangat menguntungkan penye-lenggaraan Jember Fashion Carna-val. Hal itu diakui Director JFC, BudiSetiawan “Bandara ini kado dari SangMaha Pencipta. Bandara bisa bero-perasi sekarang berkat perjuanganmasyarakat, Pemerintah Kabupaten,dan DPRD Jember. Ini akan sangatmembantu penyelenggaraan even-”ujarnya.

Ia juga menambahkan , bahwaselama ini para tamu yang ingin me-nyaksikan JFC harus menempuh em-pat jam perjalanan darat dari Sura-baya agar bisa ke Jember. Ini tentu

melelahkan. Kini dengan dibukanyatrayek perjalanan udara Surabaya-Jember-Surabaya, waktu tempuh bi-sa ditempuh hanya dalam waktu 30menit saja.

Wakil Menteri Perhubungan Bam-

bang Susantono juga menyinggungmanfaat bandara bagi JFC. “Nantiada Jember Fashion Carnaval padaAgustus, sudah dimanfaatkan seba-ik-baiknya untuk pengembangandaerah,” katanya.

Gebrak Perjuangan SangPatriot

Ada yang unik dalam upacara bendera di kota Jember(17/8). Bertempat di Alun-Alun kota Jember, ratusan

anak membuat gebrakan baru yang unik dan menarikperhatian banyak orang, tepat 45 menit sebelum upacaradimulai. Mereka adalah siswa siswi SMAN 1 Kalisat yangturut berpartisipasi memeriahkan hari kemerdekaan.

Sekitar 170 anak menampilkan drama kolosal yangbertajuk perjuangan kemerdekaan, Drama kolosal yangsangat teatrikal tersebut ditampilkan untuk mengenangpara pahlawan yang telah rela berjuang untuk kemer-dekaan bangsa.Dalam drama yang ditampilkan itudiceritakan perjuangan Moh.Serudji dalam melawanpenjajah, lakon dan penjiwaan yang dimainkan tiapindividu sangatlah baik,tak heran jika suara tepuk tanganterus bergemuruh.

Meski persiapan untuk latihan sangat minim, namunhasil yang ditampilkan sangat spektakuler, hal tersebut

tentu kare-na seluruhsiswa siswiyang terli-bat dalamdrama ko-losal itu giatb e r l a t i hsetiap haridengan pe-nuh kedis-pilinan.

Tampil Lebih Spektakuler

Jember Fashion Carnaval 2014akan berbeda dari tahun-tahun

sebelumnya. Jika sebelumnyakarnaval fashion jalanan terbesardi dunia itu hanya diselenggarakansatu hari, maka kini ada rangkaianacara yang mengiringi.

Pembukaan atau exhibitionakan digelar pada 20 Agustus2014, dan diikuti keesokan harinyaKids carnival di alun-alun. Art WearCarnival akan digelar pada 22 Agustus dengan rute alun-alun hingga Jalan Gajah Mada .

“Art Wear Carnival ini akan menampilkan kolaborasitalent dalam 10 tema pakaian musim dingin dengankawan-kawan klub VW nasional yang sedang berjamboredi sini. Nantinya akan ada 20 VW unik yang tampil,” kataEvent Director JFC, Budi Setiawan.

Selanjutnya, 23 Agustus 2014, Kementerian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ) bekerjasamadengan Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) menggelarWonderful Archipelago Carnival Indonsia (WACI). Karnavalini diikuti peserta dari tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta,Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Bangka-Belitung, Kepu-lauan Riau, dan Kalimantan Timur. Mengenai rute JFC, paratalent anntinya akan berjalan pada catwalk sepanjang 3,6kilometer dari alun-alun hingga Gedung Olah Raga PKP-SO di Jalan Gajah Mada. Setiap defile provinsi akan me-nampilkan tema 60-70 model yang mengenakan kostumsesuai dengan ciri khas masing-masing.

Oleh: Fera Aprilianti/Foto : Saiful Amri

Sugeng/Humas

SNAP SHOT

Page 31: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 31

Jika berbicara Jember FashionCarnival, atau yang biasa dikenaldengan JFC, maka takkanpernah ada habisnya. Bagaima-na tidak, jika setiap tahunnyaJFC, Karnaval asli Kota Jemberitu tak hanya menarik minatmasyarakat local saja, namundunia-pun juga tertarik. Selainkostum istimewa dan khas, atraksiyang dilakukan juga kerapmembuat penontonnya takjub.JFC pun memberikan dampakyang luar biasa diberbagai sektordiantaranya:

Page 32: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201432

SPOT LIGHT

PariwisataBagi anda yang sering melancong ke

kota suwar suwir ini, pasti sudahmengetahui begitu banyak tempatwisata yang ada disini, baik wisatabuatan maupun wisata alamnya. Takheran jika banyak wisatawan yangberkunjung ke jember. Peningkatanjumlah wisatawan dari tahun ke tahunterus melaju pesat, terlebih saat mulaidikenalnya JFC dimata Dunia, tak dapatdipungkiri bahwa dengan adanyakarnaval kelas dunia yang diadakansetiap tahun dikota ini membawadampak baik bagi peningkatan jumlahpengunjung di kota Jember.

PedagangMarchendiseSaat JFC berlangsung biasanya

akan banyak pedagang mar-chendise dadakan disekitar lokasi,biasanya mereka banyak menjualpernak pernik yang berhubungandengan JFC, baik kaos, boneka-boneka, maupun aksesoris lainnyayang bisa dijadikan oleh-oleh bagipara wisatawan. Tentu saja hal inisangat memberi manfaat padamereka yang turut andil menjualhasil kreativitas mereka.

InfrastrukturDengan banyaknya jumlah

wisatawan yang datang kekota Jember, tentu saja peme-rintah selalu memberikan pela-yanan yang terbaik bagi mereka,terutama dari segi fasilitas nya.Karena dengan begitu parawisatawan akan semakin merasanyaman, salah satu contohnyaadalah akses jalan yang baik .Hingga saat ini pemerintah terusmelakukan perbaikan infrastrukturguna kenyamanan masyarakatdan wisatawan.

Page 33: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 33

LIGHTSPOT

Oleh : Fera Dwi ApriliantiFoto : Saiful Amri

TransportasiJFC juga memberikan dampak

luar biasa terhadap modatransportasi yang ada di KotaJember. Hal itu dibuktikandengan dibukanya bandaraNotohadinegoro yang sudahmulai beroprasi beberapa mi-nggu yang lalu. Dengan demi-kian, para wisatawan yangberasal dari tempat yang jauhakan semakin dibuat nyamandengan hal ini. Selain itukeramaian wisatawan jugamembawa rejeki terhadap sopirangkutan umum, biasanya saatJFC berlangsung, mereka biasmendapatkan penumpangyang jauh lebih banyak jikadibandingkan dengan haribiasanya.

PenginapanSaat ini, jumlah penginapan

di Kota Jember semakinmenjamur. Begitu banyakpenginapan yang dibangundikota ini, baik yang bertaraflokal, maupun yang bertarafInternasional. Mereka bera-mai-ramai memanfaatkan pe-luang yang sangat luar biasaini, bagaimana tidak jika ham-per setiap kegiatan JFC ber-langsung, dapat dipastikanseluruh penginapan dipadatiwisatawan yang dating jauh-jauh dari tempat asalnya keJember untuk melihat karnavalini. Tak heran, jika hamperpada setiap moment JFC,seluruh penginapan hotel,maupun losmen selalu padat.

Page 34: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201434

GARUDA KEPAKKAN SAYAP SPECIAL REPORT

Penantian panjang masyarakat Jember atas dioperasikannyakembali Bandara Notohainegoro, akhirnya terjawab. Inisetelah pihak PT Garuda Indonesia (Persero), memberikankepastian membuka jalur penerbangan dari bandaraNotohadinegoro Jember ke Surabaya, pulang pergi.

The Garuda Spread the Wings from Notohadinegoro

The long waiting of Jember people hasanswered. After the PT Garuda Indonesia(Persero) gives the confirmation about theirflying routes from Jember Notohadinegoroairport to Surabaya, roundtrip.

The people are quite enthusiast with theopening of commercial flight in NotohadinegoroAirport, it can be concluded from the ticket salesof the flight from Jember-Surabaya or vice versa.

The premier flight was conducted on July 16-17 2014, and the ticket was sold out. “Since it’sbeen sale to public on 23 Juni 2014, the premierflight in two days has sold out. It was boughtfrom the Notohadinegoro airport in Jember orJuanda airport in Surabaya. said Manager AreaRegional Banyuwangi-Jember, Boedi Prihantoro

Animo masyarakat Jember terhadap dibukanya penerbangan komersial di Bandara Notohadinegoro, inipunternyata cukup tinggi. Ini bisa dilihat dari tiket penerbangan

perdana Jember-Surabaya atau sebaliknya yang dibuat oleh PTGaruda Indonesia (Persero).

Tiket penerbangan perdana untuk keberangkatan pada 16-17Juli 2014 waktu itu, terjual habis. “Sejak dibuka masa reservasinyapada 23 Juni 2014, kursi penerbangan perdana selama dua hari inisudah dipesan oleh penumpang, baik dari Bandara Notohadinegorodi Jember maupun di Bandara Juanda Surabaya,” kata ManajerArea Wilayah Banyuwangi-Jember, Boedi Prihantoro.

Saiful Amri/Jember Kita

Page 35: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 35

DARI NOTOHADINEGOROREPORTSPECIAL

The Notohadine-goro Airport in Jem-ber has been oper-ated since the first dayof Notohadinegoroairfield is inaugurated.It serves the Jember-Surabaya flight routeand vice versa, with anATR 72-600 GarudaAirplane, that hasmaximum capacity of70 persons.

“The people arequite enthusiast and itcan be concluded withthe fact that the tick-ets for premier flighthas been booked bythe passengers and ithas been fully bookedin a week before thefirst flight has sched-uled,” he said.

According to theschedule, the flight fr-om Surabaya to Jem-ber will be departedat 09.00 WIB and ar-rived in Jember at 09.-35, whilst the flight fro-m Jember to Surabayafrom the Notohadi-negoro airport will bedeparted at 10.05 andarrived at 10.55 WIB.

The airline sets theprice of Rp 350.000for the flight of Sura-

baya-Jember route, and Rp 279.000 fromJember to Surabaya. “Garuda Indonesiaonly has one flight in a day, for Jember-Surabaya or vice versa, while we observethe market growth updates,” said Boedi.

The Jember Notohadinegoro Airport in-auguration was attended by the JemberRegent, MZA Djalal, the vice minister oftransportation, Bambang Susanto, TheMarketing and Sales director of GarudaIndonesia, Erik Meijer, and also the VicePresident of third Domestic Region, Java,Bali and Nusa Tenggara of Garuda Indo-

nesia, Ari Suryanta.

Bandara NotohadinegoroJember telah beroperasi se-menjak hari pertama diresmi-kannya Lapter Notohadine-goro, dengan menggunakanmaskapai Garuda Indonesiajenis ATR 72-600 yang berka-pasitas hingga 70 penumpang.Maskapai tersebut melayanipenerbangan dengan rute Jem-ber menuju Surabaya dan se-baliknya dengan menggunakanpesawat jenis

“Antusias masyarakat cukuptinggi terhadap operasionalBandara NotohadinegoroJember dan hal tersebut ter-bukti tiket pemesanan untukkeberangkatan Jember-Sura-baya atau sebaliknya selamadua hari ini sudah dipesan pe-numpang dan penuh sepekansebelum jadwal penerbanganperdana,” tuturnya.

Sesuai jadwal, penerba-ngan dari Surabaya menujuJember, maskapai akan bera-ngkat dari Bandara Juanda Su-rabaya pada pukul 09.00 WIBdan tiba di Jember pada pukul09.35 WIB, sedangkan jadwalpenerbangan Jember menujuSurabaya dari Bandara Noto-hadinegoro pukul 10.05 WIBdan tiba di Bandara Juandapada pukul 10.55 WIB.

Maskapai tersebut mema-tok tarif untuk penerbanganperdana sebesar Rp350 ribuuntuk rute Surabaya-Jember, sedangkan dari Jembermenuju Surabaya dengan tarif sebesar Rp 279.900untuk sekali terbang. “Garuda Indonesia hanyamelayani satu kali penerbangan dalam sehari baik ruteJember-Surabaya maupun Surabaya-Jember sambilmelihat perkembangan pasar nanti,” imbuh Boedi.

Pembukaan operasional Bandara NotohadinegoroJember dengan penerbangan perdana Garuda Indo-nesia pada beberapa pekan lalu dihadiri langsung olehBupati Jember, MZA.Djalal, Wakil Menteri PerhubunganBambang Susantono, Direktur Penjualan danPemasaran Garuda Indonesia Erik Meijer, serta VicePresident Domestic Region 3 Jawa, Bali dan NusaTenggara Garuda Indonesia Ari Suryanta.

Manager Area RegionalBanyuwangi-Jember,

Boedi Prihantoro

Saiful Amri/Jember Kita

Page 36: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201436

SPECIAL REPORT

For the premier flight, according to Boedi, theGaruda Indonesia prepare 40 seats for invitations andVIP guest from Jakarta and Surabaya, including theJember regional leader forum that gets 5 seats.

“For the first operational and flight preparationof ATR 72-600, the Garuda and the Air Transporta-tion Director General of Transportation Ministry hasincrease the number of personnel stationed in Jemberwhich is about 14 personals,” said Boedi.

The preparation of Notohadinegoro Airport inorder to serve the public need through flight servicefor fast transportation has been started since 2013.Previously, the airport was considered as less quali-fied, so that the Jember District Government, throughthe Transportation Agency, trying to lengthen the run-way.

Untuk acara penerbangan perdana tersebut, kataBoedi, pihak Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 40kursi untuk tamu undangan dan VIP dari rombonganJakarta dan Surabaya, termasuk pihak forum pimpinandaerah (forpimda) Jember disediakan sebanyak lima kursi.

“Untuk persiapan operasional dan penerbanganperdana pesawat ATR 72-600, pihak Garuda dan DirjenPerhubungan Udara Kemenhub menambah jumlahpersonel yang ditempatkan di Jember yakni sekitar 14personel,”ujar Boedi.

Kesiapan Bandara Notohadinegoro untuk melayanikebutuhan masyarakat daalm transportasi cepat melaluijasa penerbangan ini, sudah dilakukan sejak tahun 2013lalu. Ketika itu, karena dirasa kurang memenuhi syarat,Pemkab Jember melalui Dinas Perhubungan, mengupa-yakan perpanjangan landasan pacu (run way)

“Untuk persiapan operasional danpenerbangan perdana pesawat ATR 72-600,pihak Garuda dan Dirjen Perhubungan UdaraKemenhub menambah jumlah personel yang

ditempatkan di Jember yakni sekitar 14personel”

“For the first operational and flight preparationof ATR 72-600, the Garuda and the Air

Transportation Director General ofTransportation Ministry has increase thenumber of personnel stationed in Jember

which is about 14 personals”

Saiful Amri/Jember Kita

Page 37: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 37

REPORTSPECIAL

In the 2013 program, the Jember District Gov-ernment has lengthened the runway from 1200meters to 1600 meters. The run way length is need-ed for an ATR plane to get it operated in Jember.

And the effort is giving the result. In the July 16-17 2014, the Notohadinegoro Airport has alreadyserved the Jember-Surabaya, roundtrip, flight route.It was a remarkable achievement that has beenwaited by the people of Jember. Because the pro-gram of people flight service fulfillment has beeninitiated long time ago.

The operating of Notohadinegoro is a must, inthe middle of high speed transportation demand.The supply of high speed transportation is solutionfor the high mobility of people from a place to an-other, or even from a country to another.

It was hoped, by the operating of flight servicein Notohadinegoro Airport, the need of high speedtransportation can be well fulfilled, for the localpeople or people from outside that want to go toor leaving Jember. The availability of high speedtransportation is solution for the high mobility ofpeople from a place to another, or even from acountry to another.

Physically, in the future, the Notohadinegoro Air-port is hoped to be landed by bigger planes. It isto anticipate the Jember fast economic growth,marked by the many people goes in and out ofJember area.

Until before now, people that come to Jembergenerally complain about the availability of infra-structure, especially on the ground. Such as the trainservice that always full of passengers every day, sothat it is hoped the Notohadinegoro airport canbecome the solution for the people need of airtransportation, in or out of Jember District.

Pada program tahun 2013 lalu, Pemkab Jember telah mem-perpanjang landasan pacu, dari 1200 meter menjadi 1600 me-ter. Dengan perpanjangan run way ini diharapkan pesawatjenis ATR bisa beroperasi di Jember.

Jerih payah ini pun akhirnya membuahkan hasil. Tanggal16-17 Juli 2014 lalu, Bandara Notohadinegoro sudah melayanirute penerbangan Jember-Surabaya, PP. Penerbangan perdanadari Notohadinegoro ini, merupakan prestasi luar biasa yangsangat ditunggu-tunggu masyarakat Jember. Karena programpemenuhan layanan penerbangan untuk masyarakat ini sudahdigagas sejak lama.

Beroperasinya bandara Notohadinegoro merupakan kenis-cayaan di tengah kebutuhan akan sarana transportasi cepat.Ketersediaan sarana transportasi cepat adalah sebuah jawa-ban diantara semakin tingginya mobilitas masyarakat yangbergerak dari satu daerah ke daerah lainnya maupun darisatu negara ke negara lainnya.

Diharapkan, dengan dibukanya layanan penerbangan diBandara Hadinotonegoro, kebutuhan sarana transportasi cepatoleh masyarakat lokal maupun luar daerah yang hendak kepergi maupun datang ke Jember, bisa terpenuhi dengan baik.Ketersediaan sarana transportasi cepat adalah sebuah jawa-ban diantara semakin tingginya mobilitas masyarakat yangbergerak dari satu daerah ke daerah lainnya maupun darisatu negara ke negara lainnya.

Secara pisik, ke depan, bandara Notohadinegoro diha-rapkan tidak hanya didarati peswat kecil, tapi juga pesawatlebih besar. Ini untuk mengantisipasi semakin pesatnya per-kembangan ekonomi Jember yang ditandai dengan semakinbanyaknya orang keluar masuk Jember.

Selama ini, mereka yang dang ke Jember, umumnya me-ngeluhkan ketersediaan infrastruktur yang ada, utamanya jalandarat. Seperti kereta api yang setiap harinya selalu penuh,sehingga diharapkan bandara Notohadinegoro bisa menja-wab semua kebutuhan masyarakat, baik dalam maupun luarKota Jember, dalam hal transportasi udara. (Fera Aprilianti)

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Page 38: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201438

Dari kejauhan nampaksebuah pesawat, terlihatsangat kecil, semakin lamasemakin terlihat besar,

suara riuh di udara semakin keras,membuat telinga semakin berde-ngung tatkala sang Garuda mendaratdi Lapangan Terbang Hadinoto-negoro.

LEBIH EFISIEN WAKTU DAN TIDAK MELELAHKANGemuruh suara pesawat semakin

membuat antusias masyarakat untukmendekat, melihat dan ada jugasebagian orang yang mengabadikanmoment tersebut. Kedatangan pesa-wat jenis ATR 72-600 disambut meriaholeh sekelompok anggota JFC yangtelah mengenakan kostum khas-nya,dan drumband yang juga turut ber-

partisipasi menyambut kedatanganpesawat tersebut di Kota Jember.

Pesawat ATR 72-600 merupakanpesawat buatan perancis yang berka-pasitas 70 orang. Pesawat inilah yangakan melayani para penumpangdengan rute penerbangan Jember –Surabaya, dan sebaliknya.

Antusiasme masyarakat sangat

Dok. Humas

SPECIAL REPORT

Page 39: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 39

terlihat tinggi, hal itu dibuktikan de-ngan habisnya jumlah tiket dalam pe-nerbangan pertama. Menurut salahseorang penumpang penerbanganpertama terlaksana dengan baik ,seperti yang dikatakan Eli, salah seo-rang penumpang dari Surabaya me-nuju ke Jember, baginya penerbanganmenuju Jember sangat menye-nangkan.

Betapa tidak, perjalanan Surabaya– Jember, yang biasanya memerlukanwaktu 5 hingga 6 jam, hanya cukupditempuh setengah jam saja sudahsampai. Singkatnya waktu perjalananini, jelas memberikan keuntunganlebih, baik dari efisiensinya maupunkondisi tubuh, yang tidak akan terlalulelah.

“Dari Surabaya ke Jember sekitar30 menit-an, penerbangannya sangatmenyenangkan, karna kan terbangnya

tidak terlalu tinggi, jadi pemanda-ngannya sangat jelas terlihat, apalagimemasuki kota Jember, pemanda-ngannya luar biasa indah,”ujarnya.

Meski pesawat ATR72-600 tersebuttergolong pesawat yang berukuransedang, namun tidak mengurangikenyamanan para penumpang saaatsedang melakukan perjalanan. Seperti

yang dikatakan Andra, baginya meskikabinnya tidak terlalu luas, namunkenyamanan saat perjalanan sangatia rasakan.

Hal yang sama juga dirasakan Rah-ma, baginya selain kenyamanan saatperjalanan menuju Jember, hal ter-penting lainnya ialah efisiensi waktu,“biasanya dari Surabaya ke Jember itubisa sampai 5 jam, ini hanya ditempuhdalam waktu 30 menit-an lah, nyaman,dan lebih cepat sampai di Jember-”tegasnya.

Saat ini penerbangan memangdilakukan hanya 1 kali dalam sehari,yakni penerbangan dari Surabaya keJember dan sebaliknya, namun tidakmenutup kemungkinan jika intensitaspenerbangan semakin tinggi bisa dila-kukan penerbangan lebih dari itu,tergantung bagaimana perkemba-ngannya. (Fera Aprilianti)

Dari Surabaya ke Jember sekitar30 menit-an, penerbangannyasangat menyenangkan, karnakan terbangnya tidak terlalutinggi, jadi pemandangannyasangat jelas terlihat, apalagi

memasuki kota Jember,pemandangannya luar biasa

indah

Dok. Humas

REPORTSPECIAL

Page 40: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201440

Satu persatu para pelaku usahamulai menjalankan peluangtersebut, baik para pelaku usaha

kecil, menengah, maupun yang telahberskala besar. Tak dapat dipungkiri,dengan dibukanya kembali LapterNotohadinegoro tersebut memangmemberikan dampak yang cukupsignifikan bagi pertumbuhan ekonomikerakyatan untuk kedepannya.

Tak heran jika banyak orang yangberbondong-bondong untuk dapatmerasakan manisnya peluang usahayang ada ini. Seperti yang dilakukanoleh salah satu agent travel di Jember,semenjak awal diresmikannya laptertersebut, pihak Travel Warna telahstandby untuk menawarkan jasa trans-portasi.

Menurut Aji salah satu karyawantravel tersebut, bahwa sebelum dires-mikanpun, sudah banyak yang mena-nyakan pemesanan tiket pesawat baikdari Jember menuju Surabaya mau-pun sebaliknya. “Yang tanya banyak,

RAUP REJEKI DARI NOTOHADINEGORO

antusias warga sangat tinggi,” katanya.Dikatannya bahwa pihak travel me-

layani transportasi point to point. Har-ga yang ditawarkan pun cukup murah,hanya dengan Rp.35.000,- para pe-

numpang sudah bisa menggunakanjasa travel ini. “Kebanyakan dari ban-dara minta diantar ke hotel,” tegasnya.

Hal yang sama juga telah dirasakanBudi, salah seorang pedagang mai-nan. Barang yang dijual Budi memangcukup unik, yakni replica pesawat yangdibuat dari gabus. Pesawat mainan inijika dihentakkan keatas, makan akanterbang melayang di udara.

Karena unik dan lucu, daganganBudi banyak diminati , terutama bagimereka yang membawa anak-anak,selain harganya yang cukup murah,bentuk dan ukuran ang ditawarkanpunjuga bervariasi “Lumayan, hari inisudah laku banyak” Imbuhnya.

Tak hanya Budi, para pedaganglainpun juga turut merasakan manis-nya dibukanya Lapter tersebut, untukitu mereka berharap agar Lapter ter-sebut bisa terus dikembangkan, sehi-ngga Lapter pun semakin ramai.

(Fera Aprilianti)

Dibukanya kembali Lapter Notohadinegoro membawa berkah tersendiribagi masyarakat Jember, terlebih bagi pelaku usaha. Hal tersebut tentubukan saja menjadi mimpi belaka, karena semenjak dioperasikannyakembali lapter tersebut, harapan ladang rejeki pun semakin luas.

Dikatannya bahwa pihak travelmelayani transportasi point topoint. Harga yang ditawarkan

pun cukup murah, hanya denganRp.35.000,- para penumpangsudah bisa menggunakan jasa

travel ini.

Saiful Amri/Jember Kita

Sum

ber

: a

ircr

aff.c

o

SPECIAL REPORT

Page 41: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 41Oleh : Tim Website Humas Pemkab Jember

Page 42: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201442

Tengok saja di Desa KarangAnyar, Kecamatan Ambulu.Desa yang berbatasanlangsung dengan Desa Ker-

tonegoro, Kecamatan Jenggawahini, tak kalah produktifnya dibandingDesa Tutul, Kecamatan Balung,dalam hal industri kerajinan tangan.

Ini terbukti, produk kerajinan ta-ngan yang dihasilkan perajin di desaini, bisa ditemui di banyak daerah,bahkan tidak sedikit yang diekspor.

KARANGANYAR, DESA KERAJINANYANG LEBIH DIKENAL DI LUAR NEGERIJika masyarakat selama ini lebih mengenal nama Balung sebagai sentrakerajinan tangan, namun sebenarnya tidaklah seperti itu adanya. Dibeberapa daerah di Kabupaten Jember, juga bisa ditemui usahakerajinan tangan yang dijalani masyarakat.

POTENCY

Page 43: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 43

Jenis dan bentuk kerajinanpun bera-gam, mulai dari yang berbahan batuhias sampai monte.

Beberapa daerah yang sudah men-jadi langganan pasar produk kera-jinan tangan Karanganyar, antara lain,Papua, Jakarta, Malang. Jogja, Banyu-wangi dan Bali. “Kalau untuk di Jembersendiri bisa ditemui di artshop WatuUlo atau Papuma,” ungkapnya

Produksi kerajinan yang dihasilkandesa ini, tidak hanya atas nama Jem-

ber. Banyak produk kerajinan yang di-buat perajin Desa Karanganyar, dia-tasnamakan daerah lain. Ini karena,produk kerajinan Karanganyar banyakdipesan orang dari luar daerah. Bia-sanya, pesanan dari luar daerah ini,disertai dengan permintaan agar di-beri tulisan nama daerah pemesan-nya.

Beberapa daerah yang pernahmemesan produk kerajinan dari DesaKaranganyar, Ambulu, seperti Kari-munjawa, Sibolga, bahkan juga pe-ngelola Jembatan Suramadu. Produkkerajinan ini diberi tulisan sesuaipermintaan si pemesan.

Ada beberapa jenis kerajinan yangdihasilkan Desa Karanganyar, sepertimonte atau dream catcher. Handycraftjenis ini biasanya banyak dipesan or-ang asing, utamanya dari Amerika danAfrika Selatan, bahkan juga Eropa. Se-lain untuk aksesories, dream catcherini juga digunakan untuk ritual ibadahmasyarakat Indian dan Afrika.

Tak hanya itu, Karanganyar jugamemproduksi barang kerajinan untukritual ibadah lain, seperti tempat dupa.“Biasanya yang pesan kerajinanseperti ini, dari masyarakat Tionghoa,”ujar Imron, Koordinator Pengrajin,Desa Karanganyar.

Potensi kerajinan tangan di DesaKaranganyar, Kecamatan Ambulu,memang luar biasa. Betapa tidak, jeniskerajinan tangan yang diproduksimasyarakat di desa ini, jumlahnya men-capai puluhan. “Kalau jenisnya, sangatbanyak, saya sendiri lupa. Tapi yangpasti kami sering menerima pesananberbagai jenis kerajinan,” ungkapnya.

Pesanan lain yang yang menurutImron, terbilang cukup unik, yakniterjadi ketika Pulau Komodo dipro-mosikan sebagai salah satu keajaibandunia. Waktu itu panitianya memintakepada pengrajin Karanganyar, untukmembuatkan asbak (tempat aburokok) dengan bentuk binatangkomodo.

POTENCY

Teguh/Humas

Teguh/Humas

Page 44: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201444

Menurut Imron. usaha kerajinan di Desa Kara-nganyar memang sudah menjadi bagian dari hidupmasyarakat. Dari usaha ini saja, setidaknya ada 80kepala keluarga yang bisa mendapatkan peng-hasilan tambahan. Karena itu perlu adanya sentuhandari pemerintah agar usaha kerajinan di desa inibisa lebih berkembang lagi.

Diantara perhatian yang diharapkan pengrajin,adalah bantuan permodalan untuk pengembanganserta ketersediaan outlet yang bisa digunakan untukmemamerkan hasil karya kerajinan. Dengan terse-dianya outlet ini, setidaknya produk kerajinan Ka-ranganyar akan lebih dikenal.

Diantara perhatian yangdiharapkan pengrajin, adalahbantuan permodalan untuk

pengembangan sertaketersediaan outlet yang bisa

digunakan untuk memamerkanhasil karya kerajinan. Dengan

tersedianya outlet ini,setidaknya produk kerajinan

Karanganyar akan lebih dikenal. Kades Karanganyar,Sunaryo

POTENCY

Teg

uh

/Hu

mas

Page 45: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 45

Terlebih kalau lokasi outlet yangdiharapkan para pengrajin didirikandi jalan poros Ambulu-Jenggawah,yang merupakan jalur wisata menujuPantai Watu Ulu dan Papuma. “Kalaukita ada outlet, mungkin hasil kerajinanKaranganyar akan lebih dikenal danpengrajin sendiri juga akan semakinbergairah menjalankan usahanya,”tambah Ny Nanang, pengusahakerajinan yang diamini oleh Imron.

Terhadap harapan yang dinginkanmasyarakat itu, Kepala Desa Karang-anyar, Sunaryo, mengaku, akan beru-saha menyiapkan lahan yang dibu-tuhkan. Menurut dia, desa punya la-han yang sangat memungkinkan apa-bila dimanfaatkan untuk outlet kera-jinan Karanganyar. Lahan milik desatersebut berada pada jalur porosAmbulu-Jenggawah.

“Kalau untuk lahannya kita siapkan.Malahan kalau outlet itu bisa direa-lisasikan, saya berharap tidak hanyaoutlet saja, tapi di lokasi itu juga bisadibangun pusat perbelanjaan atauhiburan. Jadi orang yang datang, tidakhanya berbelanja kerajinan di outlet,tapi juga bisa berbelanja barang lain,termasuk hiburan,” ujar Sunaryo,

Kades Karanganyar.Mengenai usaha kerajinan yang

ditekuni masyarakat Desa Karangan-yar, Sunaryo mengakui, pihaknya se-benarnya pernah mengusulkan ke Di-nas Perindustrian Jatim untuk mem-

berikan bantuan sarana prasarana.Bantuan itu diharapkan, agar produk-tifitas kerajinan di Karanganyar bisalebih meningkat lagi. “Saya juga per-nah mengusulkan ke disperindag Ja-tim,”imbuhnya. (IndraG.M)

POTENCY

Teg

uh

/Hu

mas

Teguh/Humas

Page 46: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201446

Program pemberdayaan terusdigulirkan pemerintah untukmeningkatkan kualitas hidupmasyarakat. Ini utamanya

melalui pemberian keterampilan,yang bisa dimanfaatkan untuk me-nunjang upaya peningkatan kese-jahteraan.

Untuk program pemberdayaan ini,hari Senin, 25 Agustus lalu, BadanPemberdayaan Masyarakat, Kabu-

KOMPRESOR DAN TOLKIT UNTUKKEMANDIRIAN POKMAS

paten Jember, menggelar pendidikandan latihan (diklat) keterampilan oto-motif. Diklat otomotif yang dise-lenggarakan di SMKN 2 Jember ter-sebut, merupakan bentuk upaya pe-merintah untuk meningkatkan skillanak-anak muda dalam bongkarpasang kendaraan bermotor.

Dalam diklat tersebut disertai jugapemberian bantuan alat kompresordan tolkit kepada 35 kelompok ma-

syarakat (Pokmas) dari 35 desa seKabupaten Jember. Bantuan ini diha-rapkan akan dapat menumbuhkanekonomi kreatif lewat peningkatankualitas kerja.

“Yang pasti bantuan itu tidak bolehdipindahtangankan. Kita bersamakepala desa nantinya juga akan me-lakukan monitoring dan evaluasi(monev), untuk mengetahui sampaisejauh mana pemanfaatan dari ban-

APTITUDE

Indra/Jember Kita

Page 47: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 47

tuan yang diterimakan kepada kelompok-kelompok itu,” ujar Drs Urip Slamet, M.Si,Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat(Bapemas), Kabupaten Jember, melaluiKepala Bidang Teknologi Tepat Guna(TTG), Drs Jumari, M.Pd.

Pemberian bantuan kepada ke-lompok masyarakat ini menurut Jumari,merupakan yang terbesar untuk tahuntahun 2014. Bantuan berupa alat ke-lengkapan perbengkelan ini merupakanhibah dari APBD Kabupaten Jember.

Untuk pemberian diklat dan bantuanalat perbengkelan sendiri, lanjut Jumari,diharapkan bisa menjadi pendorongkemandirian kelompok masyarakat danekonomi mereka bisa lebih baik. “Ini untukmerangsang kemandirian masyarakat,” tandasJumari.

Oleh karena itu, dia berharap, kelompok masyarakat

yang sudah mendapatkan diklat dan bantuanberupa alat perbengkelan lengkap, bisa

memanfaatkannya sebaik mungkin,sehingga target peningkatan kualitas

hidup sebagaimana yang diinginkandapat tercapai. “Ini harapan bapakbupati Jember untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat,” papanya.

Diklat otomotif selama dua hariyang pesertanya sebanyak 35 ko-lompok masyarakat dari per-

bengkelan di 35 desa se KabupatenJember ini, juga diharapkan akan

mengurangi potensi pengangguranyang setiap tahun jumlahnya terus

membengkak. Pada diklat ini, peserta tidakhanya diberi teori cara memperbaiki

kendaraan bermotor, tapi juga diberi kesempatanuntuk melakukan praktik di ruang praktik SMKN 2 Jember.

(Indra G. Mertowijoyo)

Pemberian bantuankepada kelompok

masyarakat ini menurutJumari, merupakan yang

terbesar untuk tahuntahun 2014. Bantuan

berupa alat kelengkapanperbengkelan ini

merupakan hibah dariAPBD Kabupaten

Jember.

APTITUDE

Indra/Jember Kita

Page 48: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201448

BERHARAP ADA PERUBAHANJADUAL PENERBANGAN

Dioperasikannya bandaraNotohadinegoro, yang

sempat mengalami kemandekanuntuk beberapa tahun lamanya,ternyata mengundang banyakkomentar dari kalangan masya-rakat. Tak terkecuali kalanganakademisi, turut memberikanpernyataannya terkait mulaidioperasikannya bandara yangterletak di Dusun Renes, DesaWirowongso, Ajung itu.

Salah satunya adalah IrNanang Dwi Wahyono, MM,Direktur Politeknik Negeri Jem-ber. Nanang mengaku sangatsenang dan menyambutnya sukacita atas dioperasikannya banda-ra Notohadinegoro. Baginya, danjuga kalangan pebisnis, berope-rasinya bandara kebanggaanmasyarakat Jember tersebut,akan sangat membantu kesulitanmendapatkan transportasi cepat.Berikut wawancara Jember Kitadengan Beliau di kantornya.

QUOTE UNQUOTE

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Page 49: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 49

UNQUOTEQUOTE

Bagaimana pendapat bapak soal dio-perasikannya Bandara Notohadine-goro?

Itu memang sangat dibutuhkanoleh masyarakat, karena itu memper-cepat akses, mininal dari Jember keSurabaya, tentu itu juga akan mem-percepat dari Jember ke Jakarta dankota-kota lain.

Kira-kira dampak apa yang akan di-timbulkan dari ini?

Dampaknya tentu akan sangatpositif, hanya saja yang perlu jadi ca-tatan, rupanya perlu ditopang, disub-sidi oleh pemda tingkat satu untukloadingnya.

kita lihat, pebisnis pada umumnyasibuk, tidak mungkin kalau ke Jemberakan naik kereta atau mobil, tidak ha-nya yang masuk tapi juga keluar untukmenopang bisnis.

Lalu bagaimana soal penerbangannyasendiri yang sudah dimulai sejak bu-lan Juli lalu?

Mungkin hanya saran saja ya, inikurang pagi terbangnya, terlalu siang,sehingga kalau kita mau ke Jakarta,masih buka kantor.

Memang jadual penerbangan diJember yang sudah berjalan selamaini kenapa?

Jelaslah, para pengusaha itu meli-puti pertanian juga, binis trading yanglain. Memang sekarang trading bisaby elektronik, tapi biasanya untuk pen-dekatan, lobi-lobi, masih perlu kitaketemu.

Untuk akademisi sendiri bagaimana?Seperti di kita misalnya. Kita sudah

bisa, misalnya mengundang narasum-ber, “mari datang ke Jember untuk pe-latihan, memberi materi,” mereka pastimerespon kalau ada bandara. Tapi ka-lau masih belum ada, kita betul-betulremot area untuk masa sekarang. Bah-kan ada turun Banyuwangi, kemudianpakai darat.

Mengapa demikian?Karena masyarakat kita masih

belum terbiasa. Dalam level tertentu,masyarakat masih lebibh suka meng-gunakan kereta api darat yang relatifmudah dari Jember ke Surabaya. Na-mun kalau membiasakan masyarakatmenggunakan pesawat, itu nanti akanmembudaya. Masyarakat akan me-nyesuaikan waktunya, menyesuaikankebutuhannya. Yang jelas akan sangatmenopang untuk kemajuan Jember,adanya bandara.

Kira-kira apa dampak riil untuk per-tumbuhan ekonomi dan ekonomikreatif?

Yang jelas kalau bandara, pastiakan mendongkrak kecepatan per-tumbuhan ekonomi. Dari sektor bisnis,pebisnis akan lebih mudah. Juga bisa

Dengan jadual penerbangan yangada saat ini, kalau mau ke Jakarta pa-ling cepat nyampai bandara Cengka-reng mungkin jam dua belas atau jamsetengah satu. Perjalanan dari Ceng-kareng ke Jakarta paling cepat satusampai satu setengah jam, jadi kurangpagi berangkatnya. Saya tidak tahukenapa terlalu siang berangkatnya.

Lalu yang bapak harapkan?Kalau mungkin pesawatnya di sini

(Jember), sorenya di sana (Surabaya).Pesawatnya kan di Surabaya ya ? Ka-lau bisa di Jember, pagi ke sana (Su-rabaya), sore ke sini, itu akan luar bia-sa, pasti loadingya akan sangat tinggi.Itu barangkali masukan dari kita.

Lalu bagaimana imbasnya pada sektoryang lain, misalnya pertanian?

Apa yang harus dilakukan untuk mem-percepat pertumbuhan ekonomi(selain dioperasikannya bandaranotohadinegoro) di Jember?

Apa yang sudah dilakukan sudahbagus, hanya kita masing-masing ha-rus memperkuat diri masing-masing.Kami Politeknik, Unej dan yang lain,harus menjadi profesional. Saya bulanjuli yang lalu ketemu Pak Hasan (DrMuhammad Hasan, Phd, Rektor Uni-versitas Jember), saya minta bagai-mana Jember menjadi kota pelajar.

Ayo bersama-sama denganpemda barangkali, ayo kita bangunJember menjadi kota pelajar,potensinya sangat besar sekali. KotaJember sekarang sangat dikenalsekali, mahasiswa kita dari seluruh In-donesia.

Indra G. Mertowijoyo

Saif

ul

Am

ri/J

emb

er K

ita

Page 50: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201450

ZOOM IN

Pemerintah mengumumkan bahwa uang Rupiah kertas pecahan Rp100.000 Tahun Emisi2014 mulai diberlakukan, dikeluarkan dan

diedarkan di Indonesia pada tanggal 17 Agustus2014, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-69Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pengenalan dan pemahaman uang pecahanbaru yang diedarkan pemerintah oleh masyarakatitu, sangat penting. Ini untuk menghindarikesalahpahaman masyarakat soal keberadaanuang pecahan tersebut ketika melakukan transaksidi pasaran atau pada kesempatan-kesempatanlainnya.

BI JEMBER SIAP EDARKANUANG REPUBLIK INDONESIAMeski tidak mengalami perubahan siginifikan, namunsetidaknya masyarakat harus tahun dan mengenaliuang rupiah kertas pecahan Rp 100.000,- yangdiedarkan oleh Bank Indonesia bersama PemerintahRepublik Indonesia.

Sumber :annstreestudio.com

Page 51: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 51

INZOOM

Pasal 42 Undang-Undang Nomor7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UUMata Uang) mengamanatkan uangRupiah kertas dengan ciri umum seba-gaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1)UU Mata Uang mulai diberlakukan,dikeluarkan, dan diedarkan padatanggal 17 Agustus 2014. Sesuaidengan kewenangan Bank Indonesiasebagaimana diatur dalam UU MataUang tersebut, Bank Indonesia me-ngeluarkan dan mengedarkan uangRupiah kertas pecahan Rp100.000Tahun Emisi 2014.

Secara umum, desain uang Rupiahkertas pecahan Rp 100.000 Tahun Emi-si 2014 tidak mengalami perubahanyang signifikan dibandingkan denganuang Rupiah kertas pecahanRp100.000 Tahun Emisi 2004 yangberedar saat ini. Perbedaan utamaantara lain dikenali dari: (i) Frasa “Ne-gara Kesatuan Republik Indonesia”pada bagian muka dan belakanguang; (ii) Penandatangan uang dariyang sebelumnya Anggota DewanGubernur Bank Indonesia menjadi

Gubernur Bank Indonesia dan MenteriKeuangan.

Penggunaan frasa “Negara Kesa-tuan Republik Indonesia” serta tandatangan Gubernur Bank Indonesia danMenteri Keuangan mewakili Peme-rintah Republik Indonesia dalam uangRupiah kertas tersebut menegaskanmakna filosofis Rupiah sebagaisimbol kedaulatan negara yang harusdihormati dan dibanggakan olehseluruh warga negara Indonesia.

Dengan demikian, sudah menjadi

kewajiban bagi seluruh masyarakat In-donesia untuk menggunakan uangRupiah dalam setiap transaksi diwilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia termasuk di daerah terpencildan daerah terluar Indonesia. Peng-hargaan warga negara Indonesiapada mata uangnya sendiri akan men-dorong berdaulatnya Rupiah di negerisendiri, dan pada gilirannya diharap-kan Rupiah akan sejajar dengan matauang utama dunia lainnya.

Dalam perencanaan pengeluaranuang Rupiah tersebut, sebagaimanadiatur dalam UU Mata Uang, Bank In-donesia telah berkoordinasi denganPemerintah dalam mempersiapkanpengeluaran uang Rupiah kertas.Sebagai tindak lanjut dari koordinasitersebut, Pemerintah telah mengelu-arkan Keputusan Presiden Nomor 22Tahun 2014 tanggal 2 Juni 2014 ten-tang Penetapan Gambar PahlawanNasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno danDr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta da-lam Rupiah Kertas Negara KesatuanRepublik Indonesia.(Fera Aprilianti)

Dengan demikian, sudahmenjadi kewajiban bagi

seluruh masyarakatIndonesia untuk

menggunakan uang Rupiahdalam setiap transaksi diwilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia termasukdi daerah terpencil dan

daerah terluar Indonesia.

Sumber : BI

Page 52: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201452

BUTUH KEJELASAN UNTUKKELOLA PASAR KENCONG

Kehadiran komisi B DPRDKabupaten Jember, dalamkunjungan kerja ke pasar Ken-

cong, beberapa waktu lalu diharapkanakan memberi kejelasan siapa yangakan mengelola pasar baru Kencongyang dibangun di atas lahan seluaskurang lebih 4 hektar itu. Apakah pa-sar tersebut harus dikelola investoratau pedagang, karena sampai saatini dasar hukumnya masih belum jelas

dir di Pasar Kencong Baru bersama-sama anggota komisi B DPRD Jember,dalam acara kunjungan kerja tersebutmenyatakan, pihaknya mengapresiasiatas keteguhan semua pihak yangtetap berupaya menggairahkan kegia-tan di Pasar Kencong baru. Berkat ke-teguhan dan kesungguhan itu, aktivitaspedagang di pasar tersebut bisaberjalan seperti sekarang ini.

Lain dari pada itu, Hasi mengakubangga atas keberadaan Pasar Ken-cong baru yang aktivitasnya mulaiterlihat nyata. Kebanggaan itu menurutHasi, utamanya terkait dengan luaspasar Kencong yang tidak kurang dari4 hektar dan akses jalannya yang me-mungkinkan setiap pembeli atau siapasaja yang beraktivitas di pasar ter-sebut tidak akan mengalami kesulitan.

“Barang kali kalau sedikit sombo-ng, mungkin se Indonesia Raya tidak

“Apakah harus dikelola investor,atau pedagang, dasar hukumnyasecara substantif tidak jelas. Mudah-mudahan kunjungan teman-teman(komisi B) ke sini, akan memberikansebuah manfaat, pencerahan, solusi,bagaimana pasar Kencong baru bisalebih baik,” ujar H Sayadi, Direktur PTArta Wahana Persada

Kepala Dinas Pasar, Pemkab Jem-ber, Drs H Hasi Madani, yang juga ha-

Oleh : Indra G. Mertowijoyo

ZOOM IN

Indra/Jember Kita

Page 53: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 53

ada pasar seluas ini terutama aksesjalannya. Termasuk juga penyakit yangbiasa ditemui di pasar tradisional,dimungkinkan tidak akan terjadi,misalnya parkir yang masih belum adapengelolaan secara profesional, ka-rena sampai saat ini memang masihbelum ada konsultasi lebih lanjut,”ujarnya Hasi.

Diharapkan, keberadaan PasarKencong baru yang mulai bergairah,akan menjadi pengungkit pertumbu-han sektor perekonomian, khususnyadi wilayah selatan Kabupaten Jember.Dengan berdirinya pasar Kencong ini,menurut Hasi, pada dasarnya sebagaibentuk pemberian pemahaman kepa-da masyarakat setempat, persoalanyang sebenarnya, sekaligus untukmembuktikan kepada pedagang, bah-wa Pemkab benar-benar memperha-tikan kebaradaannya, melalui pembe-rian kemudahan akses untuk men-dapatkan bantuan sosial (bansos).

Hanya saja dalam hal pemberiankemudahan akses mendapatkan ban-sos ini, pihak pemerintah atau DinasPasar, perlu melakukan validasi ter-

hadap pedagang itu sendiri. “Padatahap satu sudah dapat dicairkan se-banyak Rp 5 milliar lebih dengan jum-lah pedagang sebanyak 305 orang,namun yang satu terpaksa dianulir, ka-rena yang bersangkutan ada, tapi ti-dak berdagang di sini. Sementaraamar putusan jelas, bahwa yang 2X2,ya di pasar ini. Terus terang saya anu-lir. Jadi orangnya ada, tapi tidak ber-aktivitas di pasar ini,” tandasnya.

Selanjutnya, untuk tahap kedua, se-

suai data pagu-yuban pedagangKencong Baru,sebanyak 282pedang, siapdiajukan untukm e n d a p a t k a nbansos ke dinaspasar. Hanyasaja ini tidak bisaserta merta men-dapatkan ban-sos, masuh perlu

dilakukan validasi.Mengapa demikian, karena dikha-

watirkan akan terjadi apa yang disebutdengan istilah Ali Baba. Artinya, yangterdaftar dengan nama Ali, akan tetapiyang datang ternyata Baba. “Inilahliku-liku memanjang pedagang,mereka meninggalkan satu jam sajasudah luar biasa keluhannya, sehinggamenugaskan orang lain untuk datang.Ini semua kita lakukan untuk kehati-hatian, dan kebenaran, karena inisebuah tanggung, yang bisa diper-tanggungjawabkan secara administra-tif maupun yuridis,” ungkapnya.

INZOOM

Indra/Jember Kita

Kepala Dinas PasarHasi Madani

“Pada tahap satu sudah dapatdicairkan sebanyak Rp 5 milliarlebih dengan jumlah pedagangsebanyak 305 orang, namunyang satu terpaksa dianulir,

karena yang bersangkutan ada,tapi tidak berdagang di sini.

Sementara amar putusan jelas,bahwa yang 2X2, ya di pasar ini.

Terus terang saya anulir. Jadiorangnya ada, tapi tidakberaktivitas di pasar ini,”

Page 54: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201454

ZOOM IN

Dari 305 yang sudah mendapatkanbansos ditambah 282 pedagang yangsudah diajukan, sampai saat initercatat sebanyak 587 pedagang yangsudah dan akan mendapatkan bansos.Dari jumlah tersebut, yang masihbelum diverifikasi masih tersisa seba-nyak 112 orang dari jumlah kese-luruhan sebanyak 699 pedagang.

Pihak paguyuban sendiri, menurutHasi, masih akan mencari pedaga-ngnya, karena sebagian diyakini ada.Validasi ini perlu dilakukan, karena daridaftar pedagang yang ada sebanyak699, didalamnya ternyata juga adamusholla, sumur, pedagang ayam.“Tidak jelas,” tukasnya.

Mengenai pengelolaannya, diakuisampai saat ini masih belum ada pe-ngelolaan secara resmi dari dinas pa-sar, karena dasar pengelolaan sema-ta-mata mengacu pada perjanjian.Pihak pemerintah daerah sendiri,sampai saat ini tidak melakukan pu-ngutan apapun, baik retribusi maupunPJU dan parkir.

Prototipe Revitalisasi PasarTradisional

Ketua Komisi B, Anang Murwanto,S.Sos, dalam keterangannya menga-takan, upaya yang dilakukan terkaitdengan pengoperasian pasar baruKencong, dapat menghidupkan rodaperekonomian di Kencong. Karena itudiharapkan ada sinergi dari peme-rintah daerah dengan sejumlah pihakPT Arta Wahana Persada, karena pe-nanganan pasar baru Kencong, bukanperkara yang mudah, mengingatpersoalannya cukup komplek.

Diharapkan, bahwa contoh pasarkencong, bisa menjadi prototipe untukrevitalisasi pasar tradisional di seluruhKabupaten Jember. Sedang kepadapaguyuban pedagang, diharapkanakan semakin menguatkan kebera-daan pasar.

“Problem pertama yang harusdiselesaikan adalah soal pengelolaanuntuk sementara waktu, agar cepatdiselesaikan. Saya tidak ingin di sinitidak ada yang bertanggung jawab,

harus ada yang bertanggung jawabselaku menajamen pengelolaan, me-skipun sifatnya sementara, jangansampai membuka peluang bagi or-ang-orang yang tidak bertanggungjawab mengendalikan ini,” harapnya.

Ke depan menurut dia, harus adamenejemen yang solid dan profe-sional dalam mengelola pasar ini.Anang juga mengaku, pihaknya akantetap memonitor perkembangannyalebih lanjut, sehingga langkah-langkahterkait penyelesaian masalah yangbelum terselesaikan diharapkan bisasegera dilakukan Dinas Pasar Kabu-paten Jember.

“Saya yakin, kalau pasar ini dikeloladengan baik akan bisa memberikankontribusi yang sangat besar. Di sininilai ekonomisnya sangat besar sekali.Kedua, berkaitan dengan masalahMoU, nanti akan kita sampaikan ke-pada bapak bupati, agar segeradiselesaikan, terutama soal pengelo-laannya harus ada yang bertanggungjawab,” pungkasnya.

Indra/Jember Kita

Page 55: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 2014 55

HOTEL PANORAMAJl. KH. Agus Salim No. 28 JemberTelp. (0331) - 333666Rp. 375.000 - 1.500.000

SEVEN DREAM RESIDENCEJl. Riau JemberTelp. (0331) - 339199Rp. 220.000 - Rp. 275.000

HOTEL ISTANAJl. Diponegoro 43 JemberTelp. (0331) - 482 555Rp. 358.000- Rp. 850.000

HOTEL KEBON AGUNGJl. Arowana No. 59 JemberTelp. (0331) - 487833Rp. 50.000 - Rp. 150.000

HOTEL KEMAYORANJl. Ltj. Suprapto No. 26 JemberTelp. ( 0331) - 334884Rp. 50.000 - Rp. 200.000

HOTEL ASTONJl. Sentot Prawirodirjo 88 JemberTelp. (0331) - 423 888Rp. 438.000 - Rp. 818.000 (promo)

HOTEL BINTANG MULIAJl. Nusantara No. 18 JemberTelp. (0331) - 429999Rp. 375.000 - Rp. 600.000

HOTEL ROYAL JEMBERJl. Karimata No. 50 JemberTelp. (0331) - 326677Rp. 390.000 - Rp. 950.000

HOTEL LESTARIJl. Gajah Mada No. 233 JemberTelp. (0331) - 487.000Rp. 165.000 - Rp. 300.000

HOTEL REMBANGANKemuning Lor, Arjasa - JemberTelp. (0331) - 420 273 / 420 383Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL BANDUNG PERMAIJl. Hayam Wuruk No. 38 JemberTelp. (0331) 484528 - 484530Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL SULAWESIJl. Letjen Suprapto No.44 JemberTelp. (0331) - 333555Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL MERDEKAJl. Sultan Agung No. 136 JemberTelp. (0331) - 487625Rp. 130.000 – Rp. 350.000

FLAMBOYANJl. Teuku Umar No. 78 JemberTelp. ( 0331) 326252Rp. 100.000 - Rp. 400.000

HOTEL ASRIJl. Gatot Subroto No. 39 JemberTelp. ( 0331) - 425635Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL SAFARIJl. KH. A. Dahlan No. 33 JemberTelp. (0331) - 481882 - 481883Rp. 190.000 - Rp. 450.000

HOTEL SEROJAJl. PB. Sudirman No. 2 JemberTelp. ( 0331) - 483905Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL CENDRAWASIHJl. Cendrawasih JemberTelp. (0331) - 412222Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL BERINGIN INDAHJl. Raya Ajung - JemberTelp. ( 0331) - 757666 - 757432Rp. 300.000

HOTEL MUTIARA GARDENJl. Brigjen Katamso No. 9 JemberTelp. ( 0331) - 330 999Rp. 300.000

RESTAURAN NEW SARI UTAMAJl. Hayam Wuruk 117 JemberJl. Gajah Mada 27 JemberRESTAURAN LEGIANJl. Gajah Mada JemberRESTAURAN TAMAN SALEROJl. Sultan Agung No 1 JemberJl. Wijaya Kusuma No.60 JemberRESTAURAN TAMAN MANGLI INDAHJl. Hayam Wuruk 183 JemberRestauran LestariJl. Kartini 16 JemberRESTAURAN XING TRISNOJl. Hayam Wuruk 41 JemberRESTAURAN HOTEL ISTANAJl. Diponegoro JemberRESTAURAN WANDE ECHOJl. Semeru 86 A Ajung – JemberRESTAURAN TIRTA ASRIJl. Dharmawangsa No.1Rambipuji JemberRESTAURAN HAWAIIJl. Hayam Wuruk 56 JemberRESTAURAN PALM GARDENJl. Lj. S. Parman 50-A Jember

PIONERINDO GAURMENTINTERNATIONALJl. Gajah Mada 71 JemberPT. FAST FOOD INDONESIAJl. Gajah Mada 96 JemberRM. BU LANNYJl. Slamet Riyadi 84-A JemberRM. LUMINTUJl. Kertanegara 33, JemberRM. BU DARUMJl. Gajah Mada 23 JemberRM. RINI AMBULUJl. Mojopahit BI / J / 6JemberRM. RUPINI AYAM PEDASGumukmas JemberRM. SUMBER NIKMATJl. H. Agus Salim 23 JemberRM. SARI JAYAJl. Sulatan Agung 24 JemberRM. GALAVITAJl. Trunojoyo 115 JemberRM. SRIKANDIJl. S. Parman 225 JemberRM. BISMILLAHJl. Dharmawangsa 99 Jember

DEPOT JAWA TIMURJl. Gatot Subroto 10 JemberDEPOT ANANDA AYAM GORENGJl. Gajah Mada 213 JemberDEPOT SOTO H. SUKRIJl. Kalimantan JemberDEPOT CANTIKArjasa JemberDEPOT EMPAT MATAJl. Panjaitan JemberWONG SOLO AYAM BAKARJl. Karimata 7 JemberBEBEK GORENG H. SLAMETJl. Karimata 64 JemberSATE PAK TOHAJl. Brawijaya Mangli JemberSATE CAK RIJl. Pattimura JemberSATE SIMPANG TIGAJl. Otto Iskandardinata 2 JemberWARUNG TERAJl. Hayam Wuruk JemberCAMPUS RESTOJl. Jawa Jember

CAFE & REST AREA GUMITIRJl. Raya Jember - BanyuwangiRADIO CAFEJl. Kartini JemberCAFE PRINGJl. Mastrip JemberCAFE SHAFFJl. Sultan Agung 21 JemberPIZZA HUTJl. PB. Sudirman JemberK F CJl. Gajah Mada JemberTOSOTOJl. Slamet Riyadi 11 JemberQUICK CHIKENJl. Jawa JemberROCKET CHIKENJl. Karimata/Mastrip JemberLESEHAN ALUN-ALUNJl. PB. Sudirman JemberPUJASERA JEMBERJl. Hayam Wuruk JemberJl. Panjaitan JemberJl. PB. Sudirman Jember

Page 56: BERKARYA UNTUK JEMBER "Edisi 5 cetak"

Jember Kita I Edisi V I 201456