30
Berkela s

Berkelas

  • Upload
    holli

  • View
    70

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Berkelas. Mata Pelajaran: Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester: VIII/ 1 (satu). Standar Kompetensi: Menampilkan Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila. Tahukah kalian Apa yang menjadi dasar negara dan lambang negara kita??. Ya...., benar. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Berkelas

Berkelas

Page 2: Berkelas

Mata Pelajaran: Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : VIII/ 1 (satu)

Standar Kompetensi:Menampilkan Perilaku yang Sesuai

dengan Nilai-nilai Pancasila

Page 3: Berkelas

Tahukah kalianApa yang menjadi dasar negara dan lambang negara

kita??

Page 4: Berkelas

Ya...., benar.Yang menjadi lambang negara kita adalah burung garuda.Adapun dasar negara kita adalah Pancasila.

Page 5: Berkelas

Kali ini kita akan membahas Pancasila sebagai ideologi dan

dasar negara Indonesia serta

perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila.

Page 6: Berkelas

PENGERTIAN IDEOLOGI

IDEOLOGI

Ideos =pikiran,ide,gagasan, atau cita-cita.

Logos=ilmu.

BahasaYunani

Suatu ilmu tentang Pikiran,ide,gagasan, atau cita-cita.

Page 7: Berkelas

Istilah ideologi pertama kali dimunculkan oleh filosof Perancis yang bernama Antoine Destut de Tracy ( 1754 – 1836 ) pada tahun 1796. De Tracy melihat ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan.

Page 8: Berkelas

Dalam perkembangannya, terdapat berbagai pengertian tentang ideologi. Ada yang mengartikan ideologi sebagai kumpulan gagasan atau keyakinan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang sosial, politik, kebudayaan, dan agama.

Ideologi sebenarnya merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur suatu bangsa yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. Ideologi berisikan serangkaian nilai yang bersifatmenyeluruh, mendalam, dan mendasar yang dimiliki oleh suatu bangsa serta dianggap sebagai pandangan hidup

Page 9: Berkelas

Dalam tata kehidupan sebuah bangsa, ideologi mencerminkan cara berfikir sebuah bangsa serta akan membentuk bangsa menuju cita-cita yang diinginkannya. Dengan demikian, ideologi bukan hanya sekedar pengetahuan atau teori-teori saja, melainkan menjadi sesuatu yang dihayati, diteladani, dan diterapkan/dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari serta membangkitkan komitmen untuk mewujudkannya.

Semakin mendalam kesadaran suatu bangsa terhadap ideologinya, maka akan semakin kuat pula komitmen untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Komitmen tersebut akan tercermin dalam sikap dan keyakinannya terhadap ideologi yang dimiliki untuk digunakan sebagai acuan normatif yang harus dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari

Page 10: Berkelas

DIMENSIIDEOLOGI

DIMENSI IDEALISTIS, artinya ideologi mengandung cita-cita &pandangan hidup yang ingin dicapai/diwujudkan.Dimensi idealisme sebuah ideologi akan memberi harapan dan menggugah motivasi para pendukungnya untuk berupaya mewujudkan apa yang dicita-citakan.

DIMENSI NORMATIF, artinya nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah ideologi masih bersifat abstrak sehingga perlu dikonkretkan atau dijabarkan agar mudah menerapkannya. Penjabaran atau konkretisasi dari suatu nilai-nilai kemudiandisebut norma.

DIMENSI REALISTIS, artinya ideologi berasal dan berakar dari realita atau kenyataan yang berkembang dalam masyarakat

1

2

3

Page 11: Berkelas

FUNGSIIDEOLOGIFUNGSI

IDEOLOGI

Memberikan arah dan cara pandang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Sebagai pedoman dan pegangan tentang bagaimana dan ke mana bangsa itu akan membangun dirinya.Sebagai sarana pembentuk identitas dan karakter sebuah bangsa.Mempersatukan berbagai paham yang ada dalam sebuah bangsa, sehingga dapat mengatasi konflik atau ketegangan sosial yang timbul.

Memberikan arah dan cara pandang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Sebagai pedoman dan pegangan tentang bagaimana dan ke mana bangsa itu akan membangun dirinya.Sebagai sarana pembentuk identitas dan karakter sebuah bangsa.Mempersatukan berbagai paham yang ada dalam sebuah bangsa, sehingga dapat mengatasi konflik atau ketegangan sosial yang timbul.

Page 12: Berkelas

CIRI-CIRIIDEOLOGICIRI-CIRIIDEOLOGI

Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yangmenjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untukseluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan & kenegaraan;mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup,pegangan hidup yang dipelihara,dikembangkan,diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yangmenjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untukseluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan & kenegaraan;mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup,pegangan hidup yang dipelihara,dikembangkan,diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

Page 13: Berkelas

PENGERTIAN DASAR NEGARA

Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara. Setiap negara harus mempunyai landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.

Page 14: Berkelas

BAGAIMANA BILA SUATU NEGARA TIDAK MEMILIKI

DASAR NEGARA

Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memilikiPedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.Akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnyakekacauan.

Page 15: Berkelas

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Page 16: Berkelas

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Dimulai dari: kekalahan Jepang dlm Perang Pasifik

Dimulai dari: kekalahan Jepang dlm Perang Pasifik

Jepang memberi janji kemerdekaan

kpd negara jajahannya, termasuk Indonesia

Jepang memberi janji kemerdekaan

kpd negara jajahannya, termasuk Indonesia

Dibentuklah BPUPKI yang diketuai oleh

Dr. Radjiman Wedyodiningrat

Dibentuklah BPUPKI yang diketuai oleh

Dr. Radjiman Wedyodiningrat

Sidang I28 Mei-1 Juni ’45

(membahas dasar negara)

Sidang I28 Mei-1 Juni ’45

(membahas dasar negara)

Sidang II10-17 Juli ’45

(membahas RUUD)

Sidang II10-17 Juli ’45

(membahas RUUD)

Sidang Panitia 9pada masa reses

(membahas rancangan dasar negara darir Ir.Soekarno)

Sidang Panitia 9pada masa reses

(membahas rancangan dasar negara darir Ir.Soekarno)

PIAGAM JAKARTA

22 Juni 1945

PIAGAM JAKARTA

22 Juni 1945

Tampil beberapa pembicara, antara lain Muh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. SoekarnoTampil beberapa pembicara, antara lain

Muh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno

Sidang I PPKI tgl 18-08-1945Salah satu isinya:mengesahkan UUD 1945, yg di dalamnyaterdapat rumusan Pancasila

Sidang I PPKI tgl 18-08-1945Salah satu isinya:mengesahkan UUD 1945, yg di dalamnyaterdapat rumusan Pancasila

Page 17: Berkelas

BPUPKIBPUPKI(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaaan Indonesia)(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaaan Indonesia)

BPUPKI atau BPUPKI atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai. Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai. beranggotakan 62 orang dan terbagi habis beranggotakan 62 orang dan terbagi habis dalam beberapa seksi serta satu panitia dalam beberapa seksi serta satu panitia hukum dasar. Susunan pengurus BPUPKI hukum dasar. Susunan pengurus BPUPKI adalah sebagai berikut.adalah sebagai berikut.KetuaKetua : K.R.T. Radjiman : K.R.T. Radjiman

WedyodiningratWedyodiningratKetua MudaKetua Muda : Ichibangase : Ichibangase Ketua MudaKetua Muda : R.P. Suroso: R.P. Suroso

Page 18: Berkelas

RUMUSAN DASAR NEGARA DARI MR. MUH. YAMINRUMUSAN DASAR NEGARA DARI MR. MUH. YAMINMr. Muh. Yamin sempat dua kali berpidato, tetapi hanya pidato Mr. Muh. Yamin sempat dua kali berpidato, tetapi hanya pidato pertamanya pada tgl 29 Mei 1945 yang ada hubungan dengan dasar pertamanya pada tgl 29 Mei 1945 yang ada hubungan dengan dasar negara. Usulan rumusan dasar negara menurut Mr. Muh. Yamin adalah negara. Usulan rumusan dasar negara menurut Mr. Muh. Yamin adalah sebagai berikut.sebagai berikut.

Peri KebangsaanPeri Kebangsaan Berisi konsep negara kebangsaan atau Nationale Staat/Etat National atas dasar Berisi konsep negara kebangsaan atau Nationale Staat/Etat National atas dasar keragaman bangsa Indonesia.keragaman bangsa Indonesia.

Peri Kemanusiaan.Peri Kemanusiaan.Berisi konsep kedaulatan yang berdasarkan perikemanusiaan secara universal Berisi konsep kedaulatan yang berdasarkan perikemanusiaan secara universal yang berisi humanisme dan internasionalisme bagi segala bangsa, dengan yang berisi humanisme dan internasionalisme bagi segala bangsa, dengan asumsi bahwa dasar perikemanusiaan adalah dasar universalisme dalam hukum asumsi bahwa dasar perikemanusiaan adalah dasar universalisme dalam hukum internasionalisme dan aturan kesusilaan segala bangsa dan negara merdeka.internasionalisme dan aturan kesusilaan segala bangsa dan negara merdeka.

Peri Ketuhananan.Peri Ketuhananan.Dasar pemikirannya : Bangsa Indonesia yang akan menegara merdeka itu Dasar pemikirannya : Bangsa Indonesia yang akan menegara merdeka itu adalah bangsa beradab luhur dan dalam peradabannya mempunyai Tuhan Yang adalah bangsa beradab luhur dan dalam peradabannya mempunyai Tuhan Yang Maha Esa.Maha Esa.

Peri Kerakyatan.Peri Kerakyatan.Berisi konsep: Permusyawaratan, Perwakilan, dan Kebijaksanaan.Berisi konsep: Permusyawaratan, Perwakilan, dan Kebijaksanaan.

Kesejahteraan Rakyat.Kesejahteraan Rakyat.Asumsi: bahwa negara baru yang akan dibentuk berhubungan langsung dengan Asumsi: bahwa negara baru yang akan dibentuk berhubungan langsung dengan keinginan rakyat seluruhnyakeinginan rakyat seluruhnya

Page 19: Berkelas

RUMUSAN DASAR NEGARA MENURUT MR. SOEPOMO

Mr. Soepomo tidak mengajukan usulan dasar negara.Namun, beliau menyampaikan beberapa teori tentang negara, yaitu:

Teori Individualisme Thomas HobeS dan John Locke, J.J. Rosseau, Herbert Spencer, serta H.J

Larki mengatakan bahwa negara ialah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak antara seluruh individu dalam masyarakat tersebut. Dasar individualisme ada di negeri Eropa Barat dan Amerika.

Teori GolonganKarl Marx, Engel, dan Lenin mengatakan bahwa negara adalah alat dari golongan (klas) untuk menindas golongan (klas) lain. Negara kapitalis adalah alat kaum borjuis untuk menindas kaum buruh. Oleh sebab itu, perlu ada revolusi kaum buruh merebut kekuasaan agar kaum buruh ganti menindas kaum borjuis.

Teori Integralistik. Spinoza, Adam Muller, Hegel mengatakan bahwa negara bukan untuk kepentingan individu atau golongan, melainkan untuk menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan. Negara adalah susunan masyarakat yang integral. Semua golongan menyatu sebagai masyarakat organis.

Page 20: Berkelas

Kesimpulannya:Kesimpulannya:Menurut Mr. Soepomo, Teori Integralistik ini cocok diterapkan di Indonesia karena:

Teori negara integralistik tidak menyampingkan adanya golongan dan individu, negara mengakui dan menghormati adanya golongan dalam masyarakat nyata, tetapi semua individu dan golongan akan insaf pada kedudukannya sebagai bagian dari organik dan negara seluruhnya.

Dasar persatuan dan kekeluargaan ini sangat cocok untuk Indonesia.Semangat kebatinan, struktur kerohanian bangsa Indonesia bersifat dan bercita-cita persatuan hidup, persatuan kawulo dan Gusti , persatuan mikrokosmos dan makrokosmos, persatuan antara rakyat danpemimpinnya.

Page 21: Berkelas

RUMUSAN DASAR NEGARA MENURUT IR. SOEKARNO

Kebangsaan Indonesia.Internasionalisme.Mufakat atau Demokrasi.Kesejahteraan SosialKetuhanan.

Page 22: Berkelas

PIAGAM JAKARTAPIAGAM JAKARTABPUPKI sempat melaksanakan sidang tidak resmi yang BPUPKI sempat melaksanakan sidang tidak resmi yang memanfaatkan masa reses (istirahat) antara sidang resmi I dan II memanfaatkan masa reses (istirahat) antara sidang resmi I dan II untuk membahas rancangan pembukaan UUD 1945. Sidang ini untuk membahas rancangan pembukaan UUD 1945. Sidang ini dikenal dengan sidang dikenal dengan sidang Panitia 9Panitia 9, karena diikuti oleh sembilan orang , karena diikuti oleh sembilan orang tokoh BPUPKI, yaitu Moh. Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Subardjo, A.A. tokoh BPUPKI, yaitu Moh. Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Subardjo, A.A. Maramis, Ir. Soekarno, K.H. Abdul Kahar Muzakir, K.H. Wachid Hasyim, Maramis, Ir. Soekarno, K.H. Abdul Kahar Muzakir, K.H. Wachid Hasyim, Abikusno Tjokro Soejoso, dan,H. Agus Salim.Abikusno Tjokro Soejoso, dan,H. Agus Salim.

Panitia 9 berhasil menyusun konsep Pembukaan UUD Indonesia Panitia 9 berhasil menyusun konsep Pembukaan UUD Indonesia merdeka yang dikenal dengan nama Piagam Jakartamerdeka yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta dan dan ditandatangani pada tanggal 22 Juni 1945.Konsep Piagam Jakarta ini ditandatangani pada tanggal 22 Juni 1945.Konsep Piagam Jakarta ini kemudian dilaporkan oleh Ir. Soekarno dalam sidang resmi II BPUPKI kemudian dilaporkan oleh Ir. Soekarno dalam sidang resmi II BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945. Isi Piagam Jakarta adalah spada tanggal 10 Juli 1945. Isi Piagam Jakarta adalah s– Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya.pemeluk-pemeluknya.– Kemanusiaan yang adil dan beradab.Kemanusiaan yang adil dan beradab.– Persatuan Indonesia.Persatuan Indonesia.– Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.permusyawaratan perwakilan.– Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 23: Berkelas

Pada sidang pertama PPKI tanggal 18 Agustus 1945, di Pada sidang pertama PPKI tanggal 18 Agustus 1945, di gedung gedung Tyunoo Sangi InTyunoo Sangi In (sekarang Departemen Luar Negeri), (sekarang Departemen Luar Negeri), Ir. Soekarno berpidato yang isinya antara lain mengganti Ir. Soekarno berpidato yang isinya antara lain mengganti pembukaan yang lama dengan pembukaan yang dirancang pembukaan yang lama dengan pembukaan yang dirancang oleh Panitia 9 dengan sedikit perubahan. Perubahan tersebut oleh Panitia 9 dengan sedikit perubahan. Perubahan tersebut adalah menghilangkan tujuh kata di belakang kata adalah menghilangkan tujuh kata di belakang kata Ketuhanan, yaitu kata “dengan kewajiban menjalankan Ketuhanan, yaitu kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” yang selanjutnya syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” yang selanjutnya diganti dengan kata “Ketuhanan Yang Maha Esa.” diganti dengan kata “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Penggantian ini bertujuan untuk kepentingan persatuan dan Penggantian ini bertujuan untuk kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa serta untuk lebih menyesuaikan dengan kesatuan bangsa serta untuk lebih menyesuaikan dengan keberagaman/pluralitas bangsa Indonesia yang terdiri atas keberagaman/pluralitas bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai agama, kepercayaan, dan adat istiadat yang berbeda-berbagai agama, kepercayaan, dan adat istiadat yang berbeda-beda.beda.

Dengan demikian, maka sahlah Pembukaan UUD Negara Indonesia, Dengan demikian, maka sahlah Pembukaan UUD Negara Indonesia,

dan rumusan Pancasila yang benar dan sah dan rumusan Pancasila yang benar dan sah

dapat ditemukan di dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.dapat ditemukan di dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.

Page 24: Berkelas

Pancasila dan Ideologi Lain di Dunia

Setiap negara mempunyai ideologi negara sendiri yang dipandang baik dan cocok. Di dunia ini ada dua ideologi yang terkenal yaituliberalisme dan sosialisme.

Page 25: Berkelas

LIBERALISMELIBERALISME

Ideologi liberalisme banyak dianut oleh negara-negara Barat, yaitu Amerika Serikat dan negara-negara Eropa seperti Inggris,Belanda, Spanyol, Italia dan lain-lainnya.

SOSIALISMESOSIALISME

Contoh negara yang menganut paham sosialisme adalah UniSoviet (sekarang Rusia), Cina, Korea Utara, Vietnam.

Page 26: Berkelas

PERBEDAAN ANTARA LIBERALISME DAN SOSIALISME

LIBERALISME SOSIALISME

Negara sebagai penjaga malam. Rakyatatau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib hukum.

Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara

Kepentingan dan hak warganegaralebih diutamakan dari pada kepentingannegara. Negara didirikan untukmenjamin kebebasan dan kepentinganwarganegara.

Kepentingan negara lebih diutamakandaripada kepentingan warga negara.Kebebasan atau kepentingan warganegaradikalahkan untuk kepentingannegara

Negara tidak mencampuri urusanagama. Agama menjadi urusan pribadisetiap warganegara. Negara terpisahdengan agama. Warganegara bebasberagama, tetapi juga bebas tidakberagama.

Kehidupan agama juga terpisah dengannegara. Warganegara bebas beragama,bebas tidak beragama dan bebas pulauntuk propaganda anti-agama

Page 27: Berkelas

BAGAIMANA DENGAN IDEOLOGI PANCASILA??

Hubungan antara warganegara dengan negara adalah seimbang. Artinya, tidak mengutamakan negara tetapi juga tidak mengutamakan warganegara. Kepentingan negara dan kepentingan warganegara sama-sama dipentingkan

Agama erat hubungannya dengan negara. Negara memperhatikan kehidupan agama. Agama mendapatkan perhatian penting dari negara. Setiap wargane-gara dijamin pula kebebasannya untuk memilih salah satu agama yang ada dan diakui oleh pemerintah. Setiap orang harus beragama, tetapi agama yang dipilih diserahkan kepada masing-masing warganegara. Atheis atau tidak mengakui adanya Tuhan, tidak diperbolehkan

Page 28: Berkelas

Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sosial Budaya

Bangsa Indonesia

Page 29: Berkelas

PANCASILA

SECARA TEORI

SECARA PRAKTEK

Sesuatu yang dihayati, diteladani, dan diterapkan/dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari serta membangkitkan komitmen untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran suatu bangsa terhadap ideologinya, maka akan semakin kuat pula komitmen untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Komitmen tersebut akan tercermin dalam sikap dan keyakinannya terhadap ideologi yang dimiliki untuk digunakan sebagai acuan normatif yang harus dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari.

Harus dipahami dan dipelajari nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya. Pengetahuan/teori yang diperoleh kemudian akan menjadi salah satu pedoman dalam menghayati dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Penghayatan dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting, karena selain nilai-nilai Pancasila merupakan pedoman moral (sesuatu yang dianggap baik), juga karena untuk mempertahankan esensi(makna) dan eksistensi (keberadaan) Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Page 30: Berkelas

REFLEKSI DIRI

Setelah mengikuti pembelajaran ini, cobalah kalian adakan refleksi diri sebagai berikut.1. Sudahkah kalian memiliki kemampuan sebagaimana yang diharapkan pada bagian awal uraian bab ini?2.Adakah hal-hal yang belum kalian pahami?3.Adakah kesulitan-kesulitan yang kalian temui dalam mengikuti pembelajaran ini? Jika ada, tanyakan dan sampaikan hal itu kepada guru kalian.

SELAMAT BELAJAR