24

Bersumber dari : almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hanya Satu Kartu. Bersumber dari : http:// almakassari.com/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html. Microsoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZ. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html
Page 2: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

Microsoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZMicrosoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZ

Page 3: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

1

Hari kiamat adalah hari yang amat

mencengangkan, menakutkan, dan penuh

kesusahan. Oleh karena itu, setiap hamba

ketika berada pada hari itu dipadang

mahsyar, mereka berdiri penuh kecemasan,

sambil menunggu keputusan Sang Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Page 4: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

2

Allah Ta’ala berfirman,

ب�ن�ا م� ر� ب�ه ن�د� ر� م� ع ه ء�وس و ر� رم�ون� ن�اكس� ذ ال�م�ج� ى إ ل�و� ت�ر� و�

ن�ون� ن�ا م�وق ا إ الح# ع�ن�ا ن�ع�م�ل� ص� ج ار� ع�ن�ا ف� م ن�ا و�س� ر� �ب�ص� أ

“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu

melihat ketika orang-orang yang berdosa itu

menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya,

(mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah

melihat dan mendengar, maka kembalikanlah

kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal

saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang

yang yakin”. (QS.As-Sajdah: 12)

Page 5: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

3

Di tengah kerisauan, dan kecemasan

seluruh makhluk, Allah -Subhanahu

wa Ta’ala- menyelamatkan seorang

lelaki muslim. Apa sebabnya? Karena

ia bertauhid, mengesakan Allah dalam

ibadah.

Page 6: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

4

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Sesunggunya Allah akan menyelamatkan seorang lelaki dari

umatku di hadapan para makhluk pada hari kiamat. Maka

dihamparkan di depannya 99 gulungan (dosa), setiap gulungan

panjangnya sejauh mata memandang, kemudian Allah

berfirman (kepadanya), “Apakah kamu mengingkari sesuatu

dari ini (yaitu catatan dosa yang terhampar di depannya),

apakah para penulis-Ku yang mengawasi kamu

menzholimimu?” Maka ia menjawab, “tidak wahai Rabbku”,

maka Allah berfirman, “Bahkan engkau mempunyai satu

kebaikan di sisi Kami, sesungguhnya tidak ada kezholiman

pada hari ini atasmu”, maka dikeluarkan satu bithoqoh (kartu)

tertulis di dalamnya:

ل�ه� و� س� د#ا ع�ب�د�ه� و�ر� م� أ�ن� م�ح� ل�ه� إال� الله� و� د� أ�ن� ال� إ ه� .أ�ش�

Page 7: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

5

“Maka Allah berfirman, “Saksikanlah timbanganmu”, maka

ia berkata, “wahai Rabbku apakah (nilainya) bithoqoh ini

dibanding dengan gulungan-gulungan tersebut”. Maka

Allah berfirman, “Sesungguhnya engkau tidak akan

dizholimi”. Maka diletakkan gulungan-gulungan tersebut

pada satu daun timbangan dan bithoqoh (diletakkan) pada

anak timbangan (lainnya). Maka terangkatlah gulungan-

gulungan itu dan bithoqoh tersebut lebih berat”. [HR.

Imam Ahmad dalam Al-Musnad (6994), At-Tirmidziy

dalam Al-Jami’ (2639), Ibnu Majah Al-Qozwiniy dalam As-

Sunan (4300), dan lainnya. Di-shahih-kan Syaikh Al-

Albaniy dalam Ash-Shahihah (no. 135)]

Page 8: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

6

Hadits ini mengabarkan tentang catatan pahala

seorang lelaki, bertuliskan “l a il aha illall ah” pada

sebuah bithoqoh (kartu) bisa menghapus 99 gulungan

dosa. Setiap satu gulungan panjangnya sejauh mata

memandang. Keutamaan ini ia peroleh karena ia

mengucapkan, meyakini, dan melaksanakan

konsekuensi kalimat ini dalam keadaan

sempurna keikhlasannya (murni dalam bertauhid

atau syahadatnya).Akan tetapi perlu diingat,

betapa banyak orang yang mengucapkan kalimat ini,

tapi tidak bisa mendapatkan keistimewaan di atas,

karena keikhlasannya tidak sempurna.

Page 9: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

7

Fadhilah Asy-Syaikh Sholeh bin Abdul Aziz Alusy Syaikh-

hafizhohullah- berkata dalam At-Tamhid li Syarh Kitab At-

Tauhid (hal. 28), “Keutamaan besar ini bagi kalimat tauhid,

hanyalah ada bagi orang yang kalimat itu kuat di hatinya.

Demikianlah bahwa kalimat itu kuat dalam hati sebagian

hamba, karena ikhlash, dan membenarkannya. Dia tak ragu

terhadap sesuatu yang ditunjukkan oleh kalimat tersebut, ia

meyakini sesuatu yang terdapat padanya, dan mencintai

sesuatu yang ditunjukkannya. Akhirnya, bekas, dan cahayanya

semakin kuat dalam hati. Jika demikian, maka kalimat itu akan

membakar sesuatu yang dihadapinya berupa dosa-dosa.

Adapun orang yang tidak sempurna keikhlasannya dalan

kalimat itu, maka gulungan dosa tersebut tidak akan terangkat

(melayang)”.

Page 10: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

8

Oleh karena itu, seorang muslim perlu

mengetahui makna tauhid yang dikandung oleh

kalimat syahadat. Al- Allamah Abdur Rahman

bin Nashir As-Sa’diyrahimahullah berkata

dalam Al-Qoul As-Sadid (hal. 32), “Tauhid

adalah Berilmu dan mengetahui akan ke-Esaan

Allah dan sifat-sifat-Nya yang sempurna dan

mengikhlaskan (memurnikan) ibadah hanya

kepada-Nya”.

Seorang yang mengucapkan dan meyakini kalimat

syahadat, harus mengerjakan dua syarat:

Page 11: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

9

Pertama, nafyul uluhiyah (meniadakan semua

sesembahan) selain Allah, yaitu mengetahui dan

meyakini bahwa tidak ada hamba yang mempunyai

hak uluhiyah (penyembahan) sedikitpun dan tidak

berhak diibadahi, baik itu para nabi, malaikat, jin,

kiyai, para raja, dan lainnya. Tidak seorang pun yang

memiliki bagian sedikit pun dari uluhiyah-Nya. Jadi,

makhluk tidak boleh dido’ai, di-istighotsahi, dimintai

tolong dalam perkara yang tak mampu ia lakukan,

kecuali Allah.

Page 12: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

10

Kedua, itsbatul uluhiyah (menetapkan hak

penyembahan) hanya kepada Allah saja, tidak

ada sekutu bagi-Nya. Juga menetapkan keesaan-

Nya dalam semua makna penyembahan dan

peribadatan, dan semua sifat-Nya yang sempurna.

Semua hamba tidak cukup hanya meyakini ini

saja, tapi dia juga harus mewujudkan dengan

mengikhlaskan dien (ibadahnya), menegakkan

Islam dan melaksanakan hak-hak Allah serta

kawajiban seorang hamba yang ditujukan kepada

Allah untuk mendapatkan ridha dan pahala dari-

Nya.

Page 13: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

11

Bisa dipahami bahwa hakekat tafsir “syahadat”

yang sempurna adalah bara’ (berlepas diri) dari

sesembahan selain Allah, tidak membuat

tandingan-tandingan bagi Allah, tidak mencintai

sesuatupun melebihi cintanya kepada Allah, atau

mentaati mereka sebagaimana beramal untuk

Allah diantara perkara bisa berlawanan dengan

makna dan hakekat “L a il aha illall ah”.Tentang

makna “L a il aha illall ah”,

Page 14: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

12

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-

bersabda,

ا ي�ع�ب�د� من� د�و�ن الله ر� بم� ل�ه� إال� الله� و�ك�ف� ال� ال� إ م�ن� ق�

اب�ه� ع�ل�ى الله س� ه� و�ح د�م� ال�ه� و� م� م� ر� .ح�

“Baransiapa yanng mengucapkan “L a il aha illall

ah” dan dia mengingkari semua yang disembah

selain Allah, maka haram harta dan darahnya,

adapun perhitungannya terserah Allah”. [HR.

Muslim dalam Shohih-nya (23), Ath-Thobroniy

dalam Al-Kabir (8190), dan lainnya]

Page 15: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

13

Orang yang hanya mengucapkan “L a il aha illall ah’’ di

lisan saja sedang dia tidak mengerti maknanya, tidak

mengikrarkannya, berdo’a tidak hanya kepada Allah saja,

maka darah dan hartanya tidak terjaga sebelum dia

mengingkari sesembahan-sesembahan selainnya, Namun

kalau dia ragu-ragu dan tak tahu, maka tidak ada

jaminan atas harta dan darahnya.

Jadi, jelas bahwa mengucapkan “L a il aha illall ah” haruslah

yakin tentang wajibnya beribadah hanya kepada Allah saja,

tidak ada sekutu bagi-Nya, disertai keikhlasan baik ucapan dan

keyakinannya. Selain itu, ia juga harus bara’ (berlepas diri)

dari selain-Nya dalam hal ibadah, ketaatan dan ketundukan.

Page 16: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

14

Syahadat yang murni adalah yang bersih dan tidak ada noda-

noda syirik, baik syirik akbar (besar) yaitu beribadah kepada

selain Allah, maupun syirik asqhar (kecil) seperti riya’ firman

Allah,

ب�ى ر� بذي ال�ق� ان#ا و� س� الد�ي�ن إح� بال�و� ي�ئ#ا و� رك�وا به ش� اع�ب�د�وا الل�ه� و�ال� ت�ش� و�

احب ن�ب و�الص� ار ال�ج� ال�ج� ب�ى و� ر� ار ذي ال�ق� ال�ج� اكين و� ال�م�س� ال�ي�ت�ام�ى و� و�

ت�اال# ان�ك�م� إن� الل�ه� ال� ي�حبD م�ن� ك�ان� م�خ� �ي�م� ل�ك�ت� أ ا م� بيل و�م� اب�ن الس� ن�ب و� بال�ج�

ا ور# خ� ف�

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya

dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-

bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,

tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat,

ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-

banggakan diri”. (QS. An-Nisa: 36)

Page 17: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

15

Juga bersih dari noda-noda bid’ah (perkara baru

yang diada-adakan dalam urusan agama yang

tidak ada petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya) yang

berupa ucapan, keyakinan dan amalan. Rasulullah

-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

Gد و� ر� ه� ن�ه� ف� ا ل�ي�س� م ذ�ا م� رن�ا ه� م�د�ث� في� أ� .م�ن� أ�ح�

“Siapa yang mengada-adakan (sesuatu yang baru)

dalam urusan dien (agama) kami ini yang bukan

dari padanya maka dia tertolak”. [HR. Al-Bukhariy

dan Muslim]

Page 18: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

16

Al-Imam Abu Zakariya An-Nawawiy -rahimahullah- berkata

dalam Al-Minhaj (12/16), “Hadits ini merupakan sebuah kaedah

agung diantara kaedah-kaedah Islam. Hadits termasuk jawami’

al-kalim (ucapan ringkas, tapi padat maknanya) dari Nabi -

Shallallahu ‘alaihi wasallam-, karena ia gamblang dalam menolak

segala perbuatan bid’ah, dan sesuatu yang diada-adakan”.

Ibnu Daqiq Al-Ied-rahimahullah- dalam Syarah Al-Arba`in

An-Nawawiyah (hal.43, Cet.Dar Ibnu Hazm),“Hadits ini

merupakan kaidah yang sangat agung diantara kaidah-kaidah

agama.Dia termasuk "Jawami’ Al-Kalim" (ucapan ringkas, tapi

padat maknanya) yang diberikan kepada Al-Mushthofa r , karena

hadits ini jelas sekali dalam menolak segala bentuk bid`ah dan

perkara-perkara baru”.

Page 19: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

17

Serta bersih dari maksiat. Kemurnian tauhid ini akan

terwujud dengan adanya keikhlasan yang sempurna, baik

dalam ucapan, amalan, maupun iradah (kehendak)nya,

selamat dari syirik akbar yang membatalkan keislamannya

(aqidahnya) dan selamat dari syirik ashgar (kecil), seperti

riya’ yang mengurangi kesempurnaan tauhid juga

terbebas dari bid’ah dan maksiat yang mengotori tauhid

yang berpengaruh sangat jelek.

Jadi, inilah yang menyebabkan ia masuk surga tanpa hisab

atau hisab yang mudah, termasuk golongan pertama yang

masuk surga dan dia berada di maqam (kedudukan) yang

tinggi.

Page 20: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

18

Murninya tauhid adalah tunduk kepada Allah dengan

sempurna dan tawakkal yang kuat kepada-Nya sehingga

hatinya tidak condong sedikit pun kepada mahkluk di setiap

kondisi, tidak meminta kemuliaan kepada mereka di mana

dan kapan saja, tapi dzohir dan batinnya, ucapan dan

perbuatan, cinta, bencinya karena Allah dan semuanya di

tujukan hanya mencari ridha Allah dengan mengikuti

petunjuk Rasul-Nya.

Tauhid yang murni tidak bisa diperoleh hanya dengan angan-

angan, tidak dengan hanya berdo’a yang tanpa bukti dan

khayalan-khayalan kosong, tapi kemurnian syahadat bisa

didapat dengan hal-hal yang menenangkan hati, berupa

keyakinan, aqidah yang terbukti dengan berbuat kebaikan,

berakhlaq mulia dan beramak shaleh.

Page 21: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

19

Firman Allah,

ي�اة# ط�ي�ب�ة# يي�ن�ه� ح� ل�ن�ح� و� م�ؤ�منO ف� �ن�ث�ى و�ه� و� أ� ا من� ذ�ك�رR أ الح# م�ن� ع�مل� ص�

ل�ون� ا ك�ان�وا ي�ع�م� ن م� ه�م� بأ�ح�س� ر� م� أ�ج� ي�ن�ه� ز ل�ن�ج� و�

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki

maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka

sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang

baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka

dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka

kerjakan”. (QS. An-Nahl: 97)

Memurnikan tauhid dengan cara inilah yang akan

mendapatkan keistimewaan yang sudah disebutkan pada hadits

bithoqoh di depan.

Page 22: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

20

Para pembaca yang budiman, inilah hakekat

syahadat yang murni dan faedah-faedahnya. Maka

murnikanlah syahadatmu, dengan ketundukan, cinta,

harap, takut, tawakkal dengan keyakinan yang kokoh

hingga Allah menerimanya, dan agar kita bisa

memetik buahnya di dunia dan akhirat serta

memberikan pengaruh pada kaum muslimin,

istiqomah di dalamnya sampai kita berjumpa dengan

Allah di akhirat kelak.

Page 23: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

21

Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 05 Tahun I.

Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren

Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong

Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP :

08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan

Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul

Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had

Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu

Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu

Muhammad Mulyadi. Untuk berlangganan hubungi

alamat di atas. (infaq Rp. 200,-/exp)

Page 24: Bersumber dari :  almakassari/artikel-islam/aqidah/hanya-satu-kartu.html

Di Buat Agar Mudah Di Baca Download PowerPoint Ini di http://mysalafy.wordpress.com

Sumber Artikel ini bisa di lihat di http://almakassari.com/artikel-islam/aqidah/hanya-

satu-kartu.html