19
Rizqa Ulfa

BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

Rizqa Ulfa

Page 2: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

EXECUTIVE SUMMARY

Kita merayakan dan menjaga warisan budaya di Indonesia, keanekaragaman hayati,

kearifan lokal & tradisi kuliner merupakan warisan kekayaan yang harus dijaga dan

dilestarikan. Bersamaan dengan itu, kita juga menikmati dampak dari hilangnya batas-batas

negara yang menyatukan setiap warga negara menjadi satu masyarakat dunia. Pertemuan

beberapa budaya kerap menjadi fenomena yang asik untuk diulas, terutama ketika makanan

sebagai medianya. Pengalaman unik dan baru terkadang menjadi tren yang diburu jutaan warga

dunia untuk dapat menikmatinya.

Masyarakat Indonesia sendiri tidak dapat terlepas dari budaya “merayakan hari

penting/spesial” dan “berkumpul”. Tidak jarang, makanan ringan dipilih menjadi penghangat

suasana serta penyampai pesan dalam kebiasaan masyarakat hingga saat ini.

Mengapa Mede?

Kacang mede merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang menarik bagi banyak

orang. Selain digunakan sebagai cemilan, kacang mede juga banyak digunakan sebagai bahan

tambahan masakan. Dari segi tekstur dan rasa, kacang mede memiliki karakter yang lebih

empuk dan nyaman serta rasa yang gurih dan tidak terlalu manis sehingga dapat menjadi media

pengantar rasa baik asin, manis, pahit dan pedas. Kami menggunakan mede sebagai media

pertemuan cita rasa rempah Nusantara yang dipadukan dengan cita rasa enam benua di dunia

yang tentunya menghasilkan perpaduan yang cocok dan lezat.

Produk kami adalah buah kreativitas dalam memberikan solusi terhadap tantangan yang

dihadapi oleh produsen makanan rakyat. Kami bangga menjadi bagian dari gerakan yang

mempromosikan hasil tanam rakyat, khususnya Dusun Karangrejek, Desa Karangtengah,

Imogiri Yogyakarta. Memulainya dari cakupan kecil, kami mewakili produk makanan olahan

masyarakat Indonesia, yaitu dengan meningkatkan nilai guna, menyoroti proses produksi,

menonjolkan karakteristik unik serta mengadaptasikannya dengan keragaman dan tren kuliner.

Strategi

Strategi bisnis yang dirancangkan tidak terbatas pada inovasi produk, namun inovasi juga

dikembangkan melalui model bisnis, terutama rantai pasokan dan aktivitas kunci perusahaan

dengan harapan dapat membangun sustainability perusahaan melalui kolaborasi dan

memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui mekanisme pasar dengan tujuan adanya

perubahan sosial (social change).

Page 3: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

VISI

Ada BESTBITES setiap perayaan keragaman kuliner

MISI

Terus menerus berinovasi untuk menciptakan cita rasa di setiap biji mede

Dengan bangga menjaga dan mempertahankan warisan dan tradisi budaya Indonesia

Tumbuh dan berkembang bersama petani mede lokal dalam rangka meningkatkan

kesejahteraannya sekaligus memberikan standar kualitas bahan baku mede

Memberikan standar kualitas proses produksi, penyajian dan pelayanan terbaik pada

konsumen

Menjadi bisnis yang dinamis tanpa meninggalkan ciri khas perusahaan

PROFIL BISNIS DAN INDUSTRI

Analisis Industri

1. Latar Belakang dan Tinjauan Industri

Indonesia menyimpan segudang rempah-rempah yang sudah terkenal sejak zaman

dahulu, bahkan, hal utama yang mengundang bangsa Eropa singgah pertama kali di Indonesia

adalah rempah-rempah. Sudah menjadi kebanggaan kita, sebagai bangsa Indonesia untuk

menjaga warisan berupa rempah-rempah yang sudah kondang di seluruh dunia sejak zaman

dahulu, agar tetap selalu ada dan tidak pudar pesonanya di dunia.

Memadukan cita rasa khas rempah-rempah Nusantara dengan produk cita rasa dari 6

benua adalah cita-cita kami. Kami bangga dapat berhasil mengakulturasikan kekhasan

Indonesia dengan berbagai macam kekhasan negara lain, seperti Brazil, Meksiko, Jepang,

Estonia dan Amerika di dalam BESTBITES.

Kami mempercayai bahwa konsep triple helix masih sangat berperan dalam kesuksesan

UMKM. Konsep Triple Helix dimana terdapat tiga komponen yang masing- masing

perannya mampu menggerakkan perubahan. “Pengetahuan” hingga saat ini menjadi kendala

bagi UMKM untuk berkembang. Masih banyak informasi yang tidak diketahui oleh pelaku

UMKM mengenai aktivitas usahanya, untuk itu diperlukan kolaborasi untuk menciptakan

iklim usaha yang mampu mendukung peningkatan kapabilitas dan sustainibilitas UMKM

+

Page 4: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

melalui inovasi dan utilisasi untuk selanjutnya kami bisa menawarkan hasil tanam terbaik

rakyat pada pasar.

Kami melakukan kolaborasi dengan UMKM Dusun Karangrejek, Imogiri, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Dusun Karangrejek telah lama menjadi dusun dimana mayoritas

warganya menanam pohon mede, terdapat, hingga saat ini , namun tidak banyak dari warga

mengetahui tentang kualitas hasil mede yang mereka produksi, sehingga nilai jual kacang mede

di Karangrejek masih rendah. Hal ini dikarenakan faktor kondisi alam, metode tanam, dan

proses kontrol produksi yang masih rendah. Selain itu, antusias dari warga sekitar untuk terlibat

dalam proses ini pun tinggi, kami melihat bahwa ada banyak warga yang memiliki keinginan

untuk belajar. Target utama kami adalah menciptakan UMKM pembelajar serta meningkatkan

nilai guna produk dari mede sebagai “komoditas” menjadi mede sebagai produk “specialty”.

Fenomena ini menggugah kami untuk berkolaborasi petani kacang mede di Karangrejek untuk

ikut andil dalam “Bestbites Collaboration Space” agar kesejahteraan petani kacang mede di

Karangrejek dapat meningkat.

“Kemanfaatan kolaborasi bagi BESTBITES”

Hingga saat ini, menemukan mede dengan kualitas baik bukanlah hal yang mudah. Kami

ingin menawarkan produk mede dengan kualitas baik sekaligus menjamin ketersediaan pasokan

mede berkualitas super. Selain itu, kolaborasi ini tidak menutup kemungkinan untuk

BESTBITES menambah variasi penawaran baru di pasar.

“Mengapa cemilan?”

Kami memulai kolaborasi ini dengan memilih cemilan sebagai media kolaborasi kami.

Dari segi industri, persaingan di industri cemilan secara umum mulai memasuki kondisi jenuh

(red ocean market), meskipun demikian, dari segi permintaan, jumlah permintaan cemilan dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan, di dukung oleh budaya komunal masyarakat Indonesia

yang menjadikan cemilan sebagai penghangat suasana. Hal ini merupakan peluang sekaligus

tantangan bagi pelaku usaha untuk tetap dapat eksis dalam pasar. Peluang lain yang dapat kami

kombinasikan adalah tren makanan sehat yang juga mengalami peningkatan permintaan.

Namun, persepsi yang ada hingga saat ini bahwa makanan sehat identik dengan rasa tidak enak

dan persepsi cemilan merupakan penyumbang kalori yang besar. Inilah yang menjadi dorongan

kami untuk produk kami memiliki cita rasa rempah Nusantara yang dipadukan dengan cita rasa

Page 5: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

enam benua di dunia yang tentunya menghasilkan perpaduan yang cocok dan lezat, memiliki

kebanggan yang kuat mengenai sejarah bangsa Indonesia, dan tentunya memiliki kandungan

gizi yang tinggi mengingat kacang mede memiliki kandungan gizi terbaik kedua dibandingkan

dengan jenis-jenis kacang lain. Kami yakin dapat bersaing di industri makanan sehat dengan

kunci keunggulan yang kami miliki.

2. Tren Terpenting

Budaya Komunal – cemilan sebagai makanan wajib dan souvenir

Budaya komunal di Indonesia masih sangat terjaga, terutama ketika hari besar atau

perayaan. Sebuah prestige bagi keluarga apabila mereka dapat merayakan hari besar.

Tren masyarakat sibuk dan sehat– snacking with no worries

Hari ini, masyarakat disibukkan dengan banyaknya pekerjaan dan mobilitas

yang tinggi. Dalam melakukan pekerjaan tidak jarang, cemilan dipilih untuk sekedar

mengganjal perut maupun menjadi teman kerja. Di berbagai negara sedang berlangsung

tren pola hidup sehat, termasuk di dalamnya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Masyarakat Indonesia sendiri juga memiliki tren serupa. Masyarakat yang semakin

berpendidikan semakin sadar akan pentingnya pola hidup sehat. Berdasarkan survei

yang kami lakukan, 8 dari 10 orang telah mengubah pola makan mereka menjadi lebih

sehat daripada sebelumnya

Tren eksplorasi budaya

Eksplorasi budaya tampaknya kini menjadi tren bagi banyak kalangan. Di

dalamnya termasuk budaya kuliner yang semakin banyak dikulik oleh orang, baik dalam

negeri maupun luar negeri.

3. Tingkat Pertumbuhan

Tingkat pertumbuhan keluarga menengah ke atas di Indonesia

Data tribunnews menyatakan bahwa pertumbuhan keluarga menengah ke atas

mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam sebulan, terdapat tambahan tiga ribu

orang dengan jumlah rekening diatas 5 milyar.

Tingkat pertumbuhan industri cemilan

Page 6: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

Tingkat pertumbuhan industri cemilan di Asia Tenggara lebih tinggi yaitu 3.6%

dibandingkan dengan 2%.-bussines circle Di Indonesia sendiri rata-rata tingkat

pertumbuhan industri cemilan sebesar 10-20%.

Tingkat pertumbuhan permintaan cemilan sehat

Sudah lebih dari setengah (56%) masyarakat Indonesia telah sadar akan pentingnya

untuk mengkonsumsi cemilan sehat. -bussines circle

4. Faktor Kunci Kesuksesan Industri

Inovasi dan memahami karakter pasar, menguji coba aneka menu baru yang bisa

dihasilkan dari produk rempah Indonesia. Modifikasi resep dalam menggunakan bahan

makanan Indonesia sangat penting agar produk mudah diterima pasar dalam dan luar negeri.

5. Pandangan terhadap pertumbuhan masa depan

Pada penjelasan sebelumnya ada banyak tren yang mendukung dan nilai kemanfaatan

yang bisa kami tangkap melalui konsep bisnis ini. Keduanya memiliki kontribusi besar bagi

peluang pertumbuhan BESTBITES di masa depan.

STRATEGI BISNIS

1. Citra dan Posisi yang diinginkan

BESTBITES tidak hanya dicitrakan sebagai snack kacang yang praktis dan memiliki

rasa unik, namun juga sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta dan pemberian yang menarik.

Apabila konsumen mendapat stimulus mengenai snack dan souvenir, brand BESTBITES

menjadi nama yang muncul pertama kali. Dalam jangka panjang, brand BESTBITES

diharapkan menjadi brand spesialis kacang mede dengan inovasi-inovasi yang menarik

2. Analisis SWOT

Opportunity:

1. Tren pertumbuhan peluang pasar yang positif

2. Tren wisata kuliner

3. Budaya komunal dan perayaan hari spesial 4. Pertumbuhan keluarga menengah keatas

yang semakin meningkat

Threat:

1. Pandangan negatif mengenai perpaduan cita rasa yang tergolong baru (aneh dan

tidak cocok)

2. Follower & Produk Subtitusi 3. Rantai pasokan lemah. Dalam jangka

pendek, adanya ketidakpastian pasokan mede berkualitas sesuai standar

Strength:

1. Inovasi cemilan yang belum ada

sebelumnya (new experience)

2. Cemilan dengan heritage yang

kuat

3. Bahan baku yang dikenal

masyarakat

Pemasaran Gencar & Promosi

Membangun produk premium, dibuat dari bahan berkualitas tinggi, mempertahankan

kesan heritage pada tiap varian rasanya serta

secara aktif melakukan promosi produk sebagai tahap pengenalan

Inovasi

Terus menerus melakukan Inovasi Bisnis,

mulai dari model bisnis hingga varian rasa

Edukasi aktif pada rantai hulu

Weakness:

1. Biaya produksi yang cenderung

mahal.

Branding

Membangun brand premium dengan harga yang

sepantasnya

Menambah varian (Economies of Scope), efisiensi melalui penciptaan produk berbahan

dasar sama

Pertahankan Kualitas

Fokus pada standard kualitas, citarasa produk

Sustainable

Tetap menjaga kualitas dan ciri khas bisnis dan produk agar tidak mudah ditiru

Page 7: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

4. Masalah yang berpotensi muncul

Persaingan di industri makanan ringan yang sangat kompetitif.

Kelangkaan bahan baku karena BESTBITES hanya menggunakan mede dari Dusun

Karangrejek untuk menjaga kualitas

Biaya bahan baku yang mahal yang berdampak pada harga jual yang tinggi untuk

sebuah cemilan, membuat BESTBITES tidak bisa dijangkau semua segmen pasar yang

ada

Kesadaran masyarakat Indonesia untuk menghargai warisan nenek moyang yang

masih rendah berdampak pada rendahnya kebanggaan untuk mengkonsumsi makanan

yang memiliki cita rasa Nusantara

Pandangan negatif masyarakat mengenai perpaduan rasa rempah-rempah dan rasa

internasional yang cenderung masih baru di Indonesia

Perbedaan pendapat antara rumah produksi BESTBITES dengan suppliernya, yaitu

petani di Dusun Karangrejek yang berakibat pada proses produksi

5. Hambatan dan risiko

Regulasi Pemerintah mengenai perizinan yang masih berbelit-belit.

Proses edukasi terhadap petani mede di Dusun Karangrejek tidak selalu berjalan mulus

Bencana alam yang bisa saja terjadi membuat kangka bahan baku BESTBITES

Penanaman rasa kebanggaan untuk mencintai produk dalam negeri sekaligus memiliki

kekayaan warisan Nusantara kepada masyarakat yang masih susah

Riset dan pengembangan varian rasa baru BESTBITES bukanlah hal yang mudah

karena harus menggabungkan cita rasa khas Nusantara dengan cita rasa Internasional

6. Strategi kompetitif

Dengan core competence (kompetensi inti) yang dimiliki BESTBITES,

pendekatan strategi yang tepat digunakan adalah startegi diferensiasi. Yaitu dengan

terus melakukan inovasi baik pada produk dan model bisnis hingga dapat memberikan

nilai yang secara kualitas dan kuantitas lebih baik dari pesaing dan produk substitusi.

Menjadi berbeda saja tidak cukup di pasar masa kini yang sangat dinamis, inovasi –

inovasi pada produk dapat direplikasi dengan cepat oleh pasar. Oleh sebab itu

Page 8: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

diperlukan strategi bisnis yang terpadu dengan mengkombinasikan inovasi produk dan

model bisnis.

7. Perencanaan kontingensi

Beberapa alternatif untuk mencegah dan mengantisipasi kondisi di luar prediksi:

Fokus terhadap pengembangan inovasi model bisnis akulturasi cita rasa makanan

khususnya yang menekankan kepada cita rasa Nusantara

Fokus terhadap riset dan pengembangan terhadap proses produksi khususnya varian

rasa dan proses pemasaran khususnya pembangunan branding

Terus menerus mengampeyakan pola hidup sehat, organik dan rasa bangga untuk

menjaga kelestarian warisan bangsa

Membangun hubungan yang kuat terhadap supplier yaitu petani mede Dususn

Karangrejek

Menjadi bisnis yang dinamis agar dapat beradaptasi dengan pasar tanpa

meninggalkan tujuan dan nilai-nilai perusahaan

PRODUK PERUSAHAAN

1. Produk

Kacang mede merupakan biji dari jambu mede sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae

yang berasal dari Brazil. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis hingga kini menjadi

makanan favorit di berbagai belahan dunia. Begitu juga dengan Indonesia, kacang mede

kerap menjadi pilihan cemilan maupun tambahan bahan dalam olahan masakan. Inovasi

yang kami lakukan adalah mengolah lebih lanjut produk mede dengan varian kombinasi

kuliner nusantara dengan kuliner enam benua di dunia.

Dari segi kemanfaatan, kacang-kacangan kerap diindentikan dengan makanan

penyumbang karbohidrat, lemak dan asam yang tinggi. Namun ternyata banyak fakta yang

tidak diketahui oleh masyarakat umum bahwa kacang mede menempati posisi kedua dalam

hal kandungan gizi terbaik setelah kacang pistachio. Dengan fakta nutrisi sebagai berikut

(per 100 gram)

1) Zat besi - kandungan dua kali lipat zat besi untuk 1 ons daging sapi, bermanfaat

untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Page 9: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

2) Tembaga - 38% tembaga untuk kebutuhan harian tubuh anda

3) Lemak tidak jenuh - lemak pada kacang mede tersusun atas 18 persen asam lemak

jenuh dan 82 persen asam lemak tidak jenuh. Kandungan lemak lebih sedikit

dibanding dengan jenis-jenis kacang lain. Meski kadar lemaknya terlihat banyak

tetapi ternyata jauh dari kesan berbahaya apalagi menjadi tersangka penyebab

obesitas. – medikanews, 2015.

4) Bebas kolesterol dan antioksidan – Selenium, tembaga, magnesium sebagai co-

faktor bagi banyak enzim.

Produk Mede yang dikombinasikan dengan kuliner enam benua

Jenis Komponen Asal Negara & Deskripsi Perpaduan Harga

Setjang Mede Irisan batang secang, cokelat putih,

taburan biji wijen

[ASIA]

Secang banyak dibudidayakan di wilayah India, Malaysia, dan Indonesia sebagai obat herbal maupun warna alami.

55.000

Greentea Mede

Kayu manis, cokelat putih, greentea powder, daun teh

[ASIA] Matcha merupakan serbuk teh hijau khusus dari Jepang yang

banyak digunakan dalam upacara minum teh.

60.000

Rosolje Mede Umbi ungu, ganggang cengkeh,

cokelat putih

[EROPA]

Purple potatoes alias umbi ungu merupakan salad favorit masrayakat Estonia sebagai hidangan yang disajikan saat pesta

dan perayaan.

55.000

Wasabi Mede Wasabi, cokelat putih, pala, dan jahe [ASIA] Wasabi merupakan tanaman asli Jepang berjenis kubis. Tanaman

ini biasa digunakan sebagai penyedap makanan Jepang seperti

sushi dan sashimi

57.000

Kahlua Mede Cokelat putih, kopi merapi, daun

mint, dan gula jawa

[AMERIKA]

Kahlua merupakan minuman olahan kopi yang mengandung

alkohol di Mexico. Perpaduan kopi merapi dengan gula jawa dan disajikan dengan daun mint dalam cokelat putih.

60.000

Pavlova Cokelat putih dan dried fruit seperti

kismis, pala dan pisang kering

[AUSTRALIA]

Pavlova merupakan hidangan penutup yang sangat terkenal di Australia

60.000

Melktert

Cokelat putih dan kayu manis [AFRIKA]

Melktert merupakan hidangan tart yang sangat creamy dengan taburan kayu manis diatasnya.

55.000

`Frozen Mede Cokelat putih dan mint [ANTARTIKA]

Frozen mede dibalut dengan cokelat putih dan mint powder

untuk menambah sensasi dingin seperti di Benua Antartika

60.000

Page 10: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR
Page 11: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

2. Mengenai brand BESTBITES

Kami percaya bahwa pengalaman terbaik tidak akan

terlupakan. Begitu pun dengan nama BESTBITES

dipilih untuk bisa memberikan konsumen

pengalaman gigitan terbaik dari setiap mede yang

kami produksi. Font yang digunakan dalam logo

BESTBITES, yang seolah-olah menggambarkan

olesan butter cream yang mencirikan kelezatan.

Lebih dari itu, BEST mencerminkan komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan konsumen,

bukan hanya satisfying namun delighting konsumen.

3. Proses produksi

Dalam proses produksi mede, kami tidak menggunakan teknik penggorengan karena dapat

meningkatkan kadar kolesterol, natrium dan lemak jahat dalam mede.

Adapun langkah-langkah pengolahan mede adalah sebagai berikut:

1) Panaskan oven dengan suhu 176,67 derajat Celcius

2) Taruh kacang mede ke dalam loyang yang sudah dilapisi aluminium foil

3) Panggang kacang mede di oven dengan suhu 176,67 derajat Celcius selama 4

menit - pastikan warna mede tidak terlalu merah karena dapat merusak rasa

mede.

4) Tim cokelat putih pekat (kandungan kalori lebih rendah dibanding cokelat

lainnya) bersama dengan helai setjang agar warna menyatu dengan cokelat.

5) Angkat kacang mede dari oven lalu campur dengan lelehan cokelat putih dan

keringkan. Jangan ada mede yang saling bertumpuk.

6) Biarkan kacang mede panggang benar-benar dingin, kemudian simpan ke dalam

kemasan.

Page 12: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

4. Penawaran produk di masa depan

Inovasi yang ingin kami lakukan adalah menambah varian dan melakukan modifikasi

agar mede rasa yang kami produksi memiliki karakter rasa yang tidak jauh berbeda dari

jenis makanan yang kami kolaborasikan.

Pengolahan biji mede menjadi bentuk camilan dan makanan olahan lain, sebagai contoh

ampyang mede, gourmet popcorn mede, dan es krim mede.

Untuk skala besar, kami ingin membuka Rumah Mede sebagai sarana bagi konsumen

untuk dapat berkreasi mengenai percampuran rasa. Harapannya konsumen dapat

menjadi partner co-creation bagi perusahaan dalam menciptakan varian rasa dan produk

mede. Selain itu, di Rumah Mede, konsumen juga dapat belajar bagaimana proses

produksi mede dengan kualitas yang baik.

5. Navigasi

Page 13: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

STRATEGI PEMASARAN

1. Target Pasar

Target pasar BESTBITES berdasarkan segmentasinya adalah sebagai berikut:

Segmentasi Demografis

Golongan menengah atas Indonesia dan juga memiliki kecenderungan untuk mencari

informasi melalui internet. Menurut Nielsen, penduduk Indonesia dengan kriteria tersebut

berusia antara 15 sampai dengan 50 tahun. Hal ini berkaitan dengan channel pemasaran yang

digunakan dan strategi pricing.

Segmentasi Geografi

Target utama adalah Indonesia, namun kami memiliki rencana jangka panjang untuk

melakukan ekspor ke Tiongkok, Jepang, dan AS yang memiliki permintaan snack kacang mede

tertinggi di dunia menurut Bloomberg.

Segmentasi Psikografis

Segmen yang ditargetkan berdasar gaya hidup dan AIO (activity, interest, opinion) adalah

yang memiliki gaya hidup praktis, terbuka terhadap pengalaman baru, gemar berbelanja, gemar

memakan cemilan, memiliki aktivitas sosial yang tinggi, dan gemar mengakses informasi

melalui internet.

Page 14: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

Segmentasi Perilaku

Segmen yang ditargetkan berdasarkan perilaku adalah, perilaku masyrakat yang senang

berkumpul dan merayakan hari besar dan juga perilaku masyarakat yang mempunyai pola hidup

sehat.

2. Ukuran dan Tren pasar

Penelitian yang dilakukan BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan)

Kementrian Keuangan menyebutkan bahwa kelas menengah dan atas Indoensia akan terus

meningkat dari 37,7% di tahun 2003 menjadi 68% di tahun 2020. Hal ini berarti tingkat dan

daya konsumsi masyarakat akan terus meningkat. Pertumbuhan yang cukup siginifikan

tersebut diiringi oleh rata-rata pertumbuhan industri cemilan Indonesia yang mencapai 20%

per tahun. Meskipun persaingan pasar makin ketat, namun prospeknya tetap besar di masa

depan.

Gaya hidup yang semakin sehat yang telah menjadi tren di belahan dunia lain kini sudah

ditiru oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Inovasi BESTBITES untuk memberikan

snack yang sehat namun praktis dapat mengakomodasi perubahan gaya hidup tersebut. Selain

itu gaya hidup yang makin instan dan mobile juga menjadi tren yang ditangkap oleh produk

BESTBITES.

3. Motivasi membeli

BESTBITES menjadi solusi konsumen untuk memenuhi kebutuhan kudapan yang praktis

dan sehat. Kebutuhan yang menjadi motivasi konsumen untuk membeli kudapan praktis dan

sehat didukung oleh data yang menunjukkan rata-rata tingkat pertumbuhan industri cemilan

Page 15: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

berkisar 10-20%. Selain itu. Lebih dari setengah (56%) masyarakat Indonesia telah sadar akan

pentingnya untuk mengkonsumsi cemilan sehat.

Selain motif fisiologis yang berasal dari konsumen itu sendiri, kami akan menginduksikan

motif psikologis melalui aktivitas pemasaran. Kebutuhan lain yang dipenuhi BESTBITES

adalah kebutuhan bersosialisasi yaitu dengan berbagi. Hal ini dapat dipenuhi dengan

memposisikan BESTBITES sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta yang unik serta hadiah yang

menarik untuk diberikan kepada seseorang baik pada hari-hari biasa atau saat momen spesial.

Banyak penilitian menyebutkan konsumen Indonesia memiliki budaya kolektivisme yang

sangat kental, ini artinya mereka gemar berbagi dan mementingkan penerimaan maupun status

sosial.

4. Periklanan dan Promosi

Kami berfokus untuk memasarkan BESTBITES menggunakan teknologi internet yang

berbasis pada ponsel. Survei yang dilakukan Techinasia menunjukkan bahwa Indonesia

memiliki kurang lebih 60 juta pengguna aktif ponsel pintar. Hasil survei lain menunjukkan

bahwa hampir seluruh akses internet di Indonesia dilakukan menggunakan ponsel pintar

dengan tujuan untuk mencari informasi. Data-data ini menjadi dasar bagi untuk menjadikan

pemasaran ponsel menjadi prioritas utama dalam aktivitas periklanan dan promosi.

Pemasaran Ponsel

Salah satu media yang sangat efektif dalam melakukan pemasaran melalui ponsel adalah

Instagram. Forbes menyebutkan bahwa Instagram mampu menciptakan costumer engagement

15 kali lebih kuat dibanding media konvensional dan memiliki conversion rate yang tinggi.

Itu artinya, setiap biaya iklan yang dilakukan di Instagram memiliki pengembalian yang lebih

tinggi dibdanding media lain. Selain instagram, media lain yang menjadi fokus dalam

melakukan kegiatan pemasaran adalah Facebook, Youtube, dan aplikasi chatting. Ketiga

media tersebut memiliki rata-rata costumer engagement yang cukp tinggi dan mampu

menampilkan fitur-fitur yang menarik.

Menciptakan konten yang kreatif menjadi kunci dari kegiatan promosi. Desain-desain dan

konten yang menonjolkan keunikan warna dan rasa BESTBITES mampu menarik perhatian

Page 16: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

target pasar yang sedang melakukan pencarian informasi melalui ponsel mereka. Konten-

konten kami disusun secara spesifik untuk masing-masing konsumen dari tahap awareness,

consideration, purchase, re-purchase sampai dengan advocate. Kemudahan yang ditawarkan

instagram dan media-media lain yang kami gunakan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan

viral dan referral marketing.

5. Penetapan harga

Untuk menetapkan harga, pendekatan yang digunakan adalah perceived-value based

pricing. Meski HPP satu unit hanya sebesar Rp 31.000, namun dengan segala nilai tambah

dan proses inovasi yang dilakukan, kami menetapkan harga Rp 55.000 adalah harga yang

tepat. Makanan sehat dan memiliki nilai sosial tidak dipersepsikan oleh konsumen sebagai

makanan murah. Oleh sebab itu untuk menghinfdari cognitive disonance (ketimpangan dari

apa yang diharapkan dan apa yang ada di realita), menetapkan harga serendah-rendahnya

bukanlah strategi yang tepat untuk digunakan.

LOKASI DAN TATA LETAK

1. Lokasi

Mulai dari tahap awal bisnis sampai selanjutnya, kami melakukan konsinyasi di beberapa

sentra oleh-oleh Yogyakarta, Mall HERO yang terletak di Malioboro sebagai pusat

pariwisata, stand kuliner di Bandara Adi Sutjipto. Untuk jangka panjang, kami akan

membuka stand Rumah Mede sebagai sarana memasarkan BESTBITES yang di dalamnya

juga tersedia sarana edukasi dan rekreasi konsumen.

2. Tata Letak

Pada tahap awal, kami melakukan penitipan barang di rak kayu khusus yang di desain

dengan konsep fusion culinary. Desain rak ini diharapkan dapat memberikan kesan khusus

pada produk kami. Untuk selanjutnya, kami ingin membangun stand fusion culinary dimana

konsep tata letak ini memungkinkan terjadinya co-creation antara konsumen dengan

BESTBITES dalam mengkreasikan dan mengombinasikan rasa.

Page 17: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

ANALIS PESAING

Pesaing yang Ada

Dalam konteks ini pesaing kami adalah cemilan umum dan makanan sehat. Beberapa

perusahaan besar sudah mengeluarkan produk dan distribusi dalam skala besar, sebagai contoh

adalah Quaker Oats Oatmeal Cookies dan Mr. P Kacang Mede. Namun BESTBITES memiliki

keunggulan yaitu memiliki perpaduan cita rasa yang khas Indonesia dan cita rasa

internasional, yang mana belum ada sebelumnya di produk mereka. Sedang untuk makanan

sehat tradisional sendiri kebanyakan masih kurang melakukan inovasi dan belum ada yang

memiliki perpaduan cita rasa seperti BESTBITES.

Pesaing Potensial

Pesaing kuat justru datang dari wirausaha-wirausaha kreatif yang turut melakukan inovasi

dalam industri cemilan sehat. Tren yang terus tumbuh menjadikan industri cemilan sehat sangat

menggiurkan untuk dimasuki, ditambah lagi hambatan masuk yang rendah mempermudah

kompetitor untuk masuk. Untuk mengatasi hal ini, strategi yang digunakan adalah dengan

mengembangkan model bisnis melalui co-creation. Karena sejauh apapun inovasi produk suatu

saat kelak produk tersebut dapat direplikasi. Namun dengan melakukan inovasi pada model

bisnis, BESTBITES dapat terus bertahan dan menjalankan customer relationship management

dengan baik.

Page 18: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

PERKIRAAN KEUANGAN

Perkiraan Laporan Keuangan selama 1 Bulan Pertama, menggunakan asumsi bahwa

produksi dan penjualan BESTBITES setiap harinya sebanyak 12 kaleng

Perkiraan Laporan Laba Rugi

LAPORAN LABA RUGI

Pendapatan 12unit @Rp 55.000 30 hari Rp 19,800,000.00

Harga Pokok Penjualan 12unit @Rp 55.000

30 hari Rp 11,340,000.00

Laba Kotor Rp 8,460,000.00

Biaya Lain Rp 750,000.00

Laba Bersih Rp 7,710,000.00

Perkiraan Neraca

NERACA

Aktiva Pasiva

Aktiva Lancar Kewajiban

Kas Rp 7,710,000.00 Utang

Rp

-

Persediaan Rp 378,000.00

Perlengkapan Rp 120,000.00

Aktiva Tetap Modal

Modal Sendiri Rp 1,000,000.00

Peralatan Rp 528,000.00 Laba Ditahan Rp 7,736,000.00

Jumlah Rp 8.736.000 Jumlah Rp 8.736.000

Perkiraan Arus Kas

ARUS KAS

Arus Kas Masuk

Penjualan Tunai Rp 19,800,000.00

Arus Kas Keluar

Pembelian Tunai Rp 11,340,000.00

Beban Rp 750,000.00

Arus Kas Bersih Rp 7,710,000.00

Page 19: BESTBITES_UNIVERSITAS GADJAH MADA_EXCELSIOR

REFERENSI

Internet

http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/03/22/jumlah-orang-kaya-di-indonesia-terus-

bertambah

http://www.businesscircle.com.my/snack-attack/

http://www.nielsen.com/us/en/insights/news/2011/mobile-phone-penetration-in-indonesia-

triples-in-five-years.html

http://www.bloomberg.com/news/articles/2015-09-23/lactose-intolerant-americans-spur-

ivory-coast-cashew-farm-boom

http://www.ft.com/cms/s/0/8bdd9c8e-a6f6-11e0-a808-00144feabdc0.html#axzz41xQBLGCn

http://catalog.flatworldknowledge.com/bookhub/reader/8111?e=sirgy_1_0-ch06_s01

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-

kelas-menengah-naik-potensi-pajak

http://indonesianconsume.blogspot.co.id/2015/01/tren-bisnis-makanan-dan-minuman-

2015.html

http://www.kemenperin.go.id/artikel/6609/Permintaan-Makanan-Minuman-Naik-30

http://www.slideshare.net/balasiddu/consumer-motivation-26750706

https://www.techinasia.com/indonesia-worlds-fourth-largest-smartphone-2018-

surpass-100-million-users

http://conversionsciences.com/blog/is-instagram-more-powerful-than-facebook-for-

ecommerce-infographic/

http://www.forbes.com/sites/lydiadishman/2014/02/13/instagram-is-shaping-up-to-

be-the-worlds-most-powerful-selling-tool/#1bc8906c29cf

Buku

Kotler, Philip. And Gary Armstrong. 2012. Princeples of Marketing, fourteenth edition.

Harlow: Pearson Educated Limited.

Survei

Survei dilakukan menggunakan media googledocs dengan responden sejumlah 78 orang