Upload
rizky-putri
View
40
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rizqa Ulfa
EXECUTIVE SUMMARY
Kita merayakan dan menjaga warisan budaya di Indonesia, keanekaragaman hayati,
kearifan lokal & tradisi kuliner merupakan warisan kekayaan yang harus dijaga dan
dilestarikan. Bersamaan dengan itu, kita juga menikmati dampak dari hilangnya batas-batas
negara yang menyatukan setiap warga negara menjadi satu masyarakat dunia. Pertemuan
beberapa budaya kerap menjadi fenomena yang asik untuk diulas, terutama ketika makanan
sebagai medianya. Pengalaman unik dan baru terkadang menjadi tren yang diburu jutaan warga
dunia untuk dapat menikmatinya.
Masyarakat Indonesia sendiri tidak dapat terlepas dari budaya “merayakan hari
penting/spesial” dan “berkumpul”. Tidak jarang, makanan ringan dipilih menjadi penghangat
suasana serta penyampai pesan dalam kebiasaan masyarakat hingga saat ini.
Mengapa Mede?
Kacang mede merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang menarik bagi banyak
orang. Selain digunakan sebagai cemilan, kacang mede juga banyak digunakan sebagai bahan
tambahan masakan. Dari segi tekstur dan rasa, kacang mede memiliki karakter yang lebih
empuk dan nyaman serta rasa yang gurih dan tidak terlalu manis sehingga dapat menjadi media
pengantar rasa baik asin, manis, pahit dan pedas. Kami menggunakan mede sebagai media
pertemuan cita rasa rempah Nusantara yang dipadukan dengan cita rasa enam benua di dunia
yang tentunya menghasilkan perpaduan yang cocok dan lezat.
Produk kami adalah buah kreativitas dalam memberikan solusi terhadap tantangan yang
dihadapi oleh produsen makanan rakyat. Kami bangga menjadi bagian dari gerakan yang
mempromosikan hasil tanam rakyat, khususnya Dusun Karangrejek, Desa Karangtengah,
Imogiri Yogyakarta. Memulainya dari cakupan kecil, kami mewakili produk makanan olahan
masyarakat Indonesia, yaitu dengan meningkatkan nilai guna, menyoroti proses produksi,
menonjolkan karakteristik unik serta mengadaptasikannya dengan keragaman dan tren kuliner.
Strategi
Strategi bisnis yang dirancangkan tidak terbatas pada inovasi produk, namun inovasi juga
dikembangkan melalui model bisnis, terutama rantai pasokan dan aktivitas kunci perusahaan
dengan harapan dapat membangun sustainability perusahaan melalui kolaborasi dan
memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui mekanisme pasar dengan tujuan adanya
perubahan sosial (social change).
VISI
Ada BESTBITES setiap perayaan keragaman kuliner
MISI
Terus menerus berinovasi untuk menciptakan cita rasa di setiap biji mede
Dengan bangga menjaga dan mempertahankan warisan dan tradisi budaya Indonesia
Tumbuh dan berkembang bersama petani mede lokal dalam rangka meningkatkan
kesejahteraannya sekaligus memberikan standar kualitas bahan baku mede
Memberikan standar kualitas proses produksi, penyajian dan pelayanan terbaik pada
konsumen
Menjadi bisnis yang dinamis tanpa meninggalkan ciri khas perusahaan
PROFIL BISNIS DAN INDUSTRI
Analisis Industri
1. Latar Belakang dan Tinjauan Industri
Indonesia menyimpan segudang rempah-rempah yang sudah terkenal sejak zaman
dahulu, bahkan, hal utama yang mengundang bangsa Eropa singgah pertama kali di Indonesia
adalah rempah-rempah. Sudah menjadi kebanggaan kita, sebagai bangsa Indonesia untuk
menjaga warisan berupa rempah-rempah yang sudah kondang di seluruh dunia sejak zaman
dahulu, agar tetap selalu ada dan tidak pudar pesonanya di dunia.
Memadukan cita rasa khas rempah-rempah Nusantara dengan produk cita rasa dari 6
benua adalah cita-cita kami. Kami bangga dapat berhasil mengakulturasikan kekhasan
Indonesia dengan berbagai macam kekhasan negara lain, seperti Brazil, Meksiko, Jepang,
Estonia dan Amerika di dalam BESTBITES.
Kami mempercayai bahwa konsep triple helix masih sangat berperan dalam kesuksesan
UMKM. Konsep Triple Helix dimana terdapat tiga komponen yang masing- masing
perannya mampu menggerakkan perubahan. “Pengetahuan” hingga saat ini menjadi kendala
bagi UMKM untuk berkembang. Masih banyak informasi yang tidak diketahui oleh pelaku
UMKM mengenai aktivitas usahanya, untuk itu diperlukan kolaborasi untuk menciptakan
iklim usaha yang mampu mendukung peningkatan kapabilitas dan sustainibilitas UMKM
+
melalui inovasi dan utilisasi untuk selanjutnya kami bisa menawarkan hasil tanam terbaik
rakyat pada pasar.
Kami melakukan kolaborasi dengan UMKM Dusun Karangrejek, Imogiri, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dusun Karangrejek telah lama menjadi dusun dimana mayoritas
warganya menanam pohon mede, terdapat, hingga saat ini , namun tidak banyak dari warga
mengetahui tentang kualitas hasil mede yang mereka produksi, sehingga nilai jual kacang mede
di Karangrejek masih rendah. Hal ini dikarenakan faktor kondisi alam, metode tanam, dan
proses kontrol produksi yang masih rendah. Selain itu, antusias dari warga sekitar untuk terlibat
dalam proses ini pun tinggi, kami melihat bahwa ada banyak warga yang memiliki keinginan
untuk belajar. Target utama kami adalah menciptakan UMKM pembelajar serta meningkatkan
nilai guna produk dari mede sebagai “komoditas” menjadi mede sebagai produk “specialty”.
Fenomena ini menggugah kami untuk berkolaborasi petani kacang mede di Karangrejek untuk
ikut andil dalam “Bestbites Collaboration Space” agar kesejahteraan petani kacang mede di
Karangrejek dapat meningkat.
“Kemanfaatan kolaborasi bagi BESTBITES”
Hingga saat ini, menemukan mede dengan kualitas baik bukanlah hal yang mudah. Kami
ingin menawarkan produk mede dengan kualitas baik sekaligus menjamin ketersediaan pasokan
mede berkualitas super. Selain itu, kolaborasi ini tidak menutup kemungkinan untuk
BESTBITES menambah variasi penawaran baru di pasar.
“Mengapa cemilan?”
Kami memulai kolaborasi ini dengan memilih cemilan sebagai media kolaborasi kami.
Dari segi industri, persaingan di industri cemilan secara umum mulai memasuki kondisi jenuh
(red ocean market), meskipun demikian, dari segi permintaan, jumlah permintaan cemilan dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan, di dukung oleh budaya komunal masyarakat Indonesia
yang menjadikan cemilan sebagai penghangat suasana. Hal ini merupakan peluang sekaligus
tantangan bagi pelaku usaha untuk tetap dapat eksis dalam pasar. Peluang lain yang dapat kami
kombinasikan adalah tren makanan sehat yang juga mengalami peningkatan permintaan.
Namun, persepsi yang ada hingga saat ini bahwa makanan sehat identik dengan rasa tidak enak
dan persepsi cemilan merupakan penyumbang kalori yang besar. Inilah yang menjadi dorongan
kami untuk produk kami memiliki cita rasa rempah Nusantara yang dipadukan dengan cita rasa
enam benua di dunia yang tentunya menghasilkan perpaduan yang cocok dan lezat, memiliki
kebanggan yang kuat mengenai sejarah bangsa Indonesia, dan tentunya memiliki kandungan
gizi yang tinggi mengingat kacang mede memiliki kandungan gizi terbaik kedua dibandingkan
dengan jenis-jenis kacang lain. Kami yakin dapat bersaing di industri makanan sehat dengan
kunci keunggulan yang kami miliki.
2. Tren Terpenting
Budaya Komunal – cemilan sebagai makanan wajib dan souvenir
Budaya komunal di Indonesia masih sangat terjaga, terutama ketika hari besar atau
perayaan. Sebuah prestige bagi keluarga apabila mereka dapat merayakan hari besar.
Tren masyarakat sibuk dan sehat– snacking with no worries
Hari ini, masyarakat disibukkan dengan banyaknya pekerjaan dan mobilitas
yang tinggi. Dalam melakukan pekerjaan tidak jarang, cemilan dipilih untuk sekedar
mengganjal perut maupun menjadi teman kerja. Di berbagai negara sedang berlangsung
tren pola hidup sehat, termasuk di dalamnya konsumsi makanan sehat dan bergizi.
Masyarakat Indonesia sendiri juga memiliki tren serupa. Masyarakat yang semakin
berpendidikan semakin sadar akan pentingnya pola hidup sehat. Berdasarkan survei
yang kami lakukan, 8 dari 10 orang telah mengubah pola makan mereka menjadi lebih
sehat daripada sebelumnya
Tren eksplorasi budaya
Eksplorasi budaya tampaknya kini menjadi tren bagi banyak kalangan. Di
dalamnya termasuk budaya kuliner yang semakin banyak dikulik oleh orang, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
3. Tingkat Pertumbuhan
Tingkat pertumbuhan keluarga menengah ke atas di Indonesia
Data tribunnews menyatakan bahwa pertumbuhan keluarga menengah ke atas
mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam sebulan, terdapat tambahan tiga ribu
orang dengan jumlah rekening diatas 5 milyar.
Tingkat pertumbuhan industri cemilan
Tingkat pertumbuhan industri cemilan di Asia Tenggara lebih tinggi yaitu 3.6%
dibandingkan dengan 2%.-bussines circle Di Indonesia sendiri rata-rata tingkat
pertumbuhan industri cemilan sebesar 10-20%.
Tingkat pertumbuhan permintaan cemilan sehat
Sudah lebih dari setengah (56%) masyarakat Indonesia telah sadar akan pentingnya
untuk mengkonsumsi cemilan sehat. -bussines circle
4. Faktor Kunci Kesuksesan Industri
Inovasi dan memahami karakter pasar, menguji coba aneka menu baru yang bisa
dihasilkan dari produk rempah Indonesia. Modifikasi resep dalam menggunakan bahan
makanan Indonesia sangat penting agar produk mudah diterima pasar dalam dan luar negeri.
5. Pandangan terhadap pertumbuhan masa depan
Pada penjelasan sebelumnya ada banyak tren yang mendukung dan nilai kemanfaatan
yang bisa kami tangkap melalui konsep bisnis ini. Keduanya memiliki kontribusi besar bagi
peluang pertumbuhan BESTBITES di masa depan.
STRATEGI BISNIS
1. Citra dan Posisi yang diinginkan
BESTBITES tidak hanya dicitrakan sebagai snack kacang yang praktis dan memiliki
rasa unik, namun juga sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta dan pemberian yang menarik.
Apabila konsumen mendapat stimulus mengenai snack dan souvenir, brand BESTBITES
menjadi nama yang muncul pertama kali. Dalam jangka panjang, brand BESTBITES
diharapkan menjadi brand spesialis kacang mede dengan inovasi-inovasi yang menarik
2. Analisis SWOT
Opportunity:
1. Tren pertumbuhan peluang pasar yang positif
2. Tren wisata kuliner
3. Budaya komunal dan perayaan hari spesial 4. Pertumbuhan keluarga menengah keatas
yang semakin meningkat
Threat:
1. Pandangan negatif mengenai perpaduan cita rasa yang tergolong baru (aneh dan
tidak cocok)
2. Follower & Produk Subtitusi 3. Rantai pasokan lemah. Dalam jangka
pendek, adanya ketidakpastian pasokan mede berkualitas sesuai standar
Strength:
1. Inovasi cemilan yang belum ada
sebelumnya (new experience)
2. Cemilan dengan heritage yang
kuat
3. Bahan baku yang dikenal
masyarakat
Pemasaran Gencar & Promosi
Membangun produk premium, dibuat dari bahan berkualitas tinggi, mempertahankan
kesan heritage pada tiap varian rasanya serta
secara aktif melakukan promosi produk sebagai tahap pengenalan
Inovasi
Terus menerus melakukan Inovasi Bisnis,
mulai dari model bisnis hingga varian rasa
Edukasi aktif pada rantai hulu
Weakness:
1. Biaya produksi yang cenderung
mahal.
Branding
Membangun brand premium dengan harga yang
sepantasnya
Menambah varian (Economies of Scope), efisiensi melalui penciptaan produk berbahan
dasar sama
Pertahankan Kualitas
Fokus pada standard kualitas, citarasa produk
Sustainable
Tetap menjaga kualitas dan ciri khas bisnis dan produk agar tidak mudah ditiru
4. Masalah yang berpotensi muncul
Persaingan di industri makanan ringan yang sangat kompetitif.
Kelangkaan bahan baku karena BESTBITES hanya menggunakan mede dari Dusun
Karangrejek untuk menjaga kualitas
Biaya bahan baku yang mahal yang berdampak pada harga jual yang tinggi untuk
sebuah cemilan, membuat BESTBITES tidak bisa dijangkau semua segmen pasar yang
ada
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk menghargai warisan nenek moyang yang
masih rendah berdampak pada rendahnya kebanggaan untuk mengkonsumsi makanan
yang memiliki cita rasa Nusantara
Pandangan negatif masyarakat mengenai perpaduan rasa rempah-rempah dan rasa
internasional yang cenderung masih baru di Indonesia
Perbedaan pendapat antara rumah produksi BESTBITES dengan suppliernya, yaitu
petani di Dusun Karangrejek yang berakibat pada proses produksi
5. Hambatan dan risiko
Regulasi Pemerintah mengenai perizinan yang masih berbelit-belit.
Proses edukasi terhadap petani mede di Dusun Karangrejek tidak selalu berjalan mulus
Bencana alam yang bisa saja terjadi membuat kangka bahan baku BESTBITES
Penanaman rasa kebanggaan untuk mencintai produk dalam negeri sekaligus memiliki
kekayaan warisan Nusantara kepada masyarakat yang masih susah
Riset dan pengembangan varian rasa baru BESTBITES bukanlah hal yang mudah
karena harus menggabungkan cita rasa khas Nusantara dengan cita rasa Internasional
6. Strategi kompetitif
Dengan core competence (kompetensi inti) yang dimiliki BESTBITES,
pendekatan strategi yang tepat digunakan adalah startegi diferensiasi. Yaitu dengan
terus melakukan inovasi baik pada produk dan model bisnis hingga dapat memberikan
nilai yang secara kualitas dan kuantitas lebih baik dari pesaing dan produk substitusi.
Menjadi berbeda saja tidak cukup di pasar masa kini yang sangat dinamis, inovasi –
inovasi pada produk dapat direplikasi dengan cepat oleh pasar. Oleh sebab itu
diperlukan strategi bisnis yang terpadu dengan mengkombinasikan inovasi produk dan
model bisnis.
7. Perencanaan kontingensi
Beberapa alternatif untuk mencegah dan mengantisipasi kondisi di luar prediksi:
Fokus terhadap pengembangan inovasi model bisnis akulturasi cita rasa makanan
khususnya yang menekankan kepada cita rasa Nusantara
Fokus terhadap riset dan pengembangan terhadap proses produksi khususnya varian
rasa dan proses pemasaran khususnya pembangunan branding
Terus menerus mengampeyakan pola hidup sehat, organik dan rasa bangga untuk
menjaga kelestarian warisan bangsa
Membangun hubungan yang kuat terhadap supplier yaitu petani mede Dususn
Karangrejek
Menjadi bisnis yang dinamis agar dapat beradaptasi dengan pasar tanpa
meninggalkan tujuan dan nilai-nilai perusahaan
PRODUK PERUSAHAAN
1. Produk
Kacang mede merupakan biji dari jambu mede sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae
yang berasal dari Brazil. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis hingga kini menjadi
makanan favorit di berbagai belahan dunia. Begitu juga dengan Indonesia, kacang mede
kerap menjadi pilihan cemilan maupun tambahan bahan dalam olahan masakan. Inovasi
yang kami lakukan adalah mengolah lebih lanjut produk mede dengan varian kombinasi
kuliner nusantara dengan kuliner enam benua di dunia.
Dari segi kemanfaatan, kacang-kacangan kerap diindentikan dengan makanan
penyumbang karbohidrat, lemak dan asam yang tinggi. Namun ternyata banyak fakta yang
tidak diketahui oleh masyarakat umum bahwa kacang mede menempati posisi kedua dalam
hal kandungan gizi terbaik setelah kacang pistachio. Dengan fakta nutrisi sebagai berikut
(per 100 gram)
1) Zat besi - kandungan dua kali lipat zat besi untuk 1 ons daging sapi, bermanfaat
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
2) Tembaga - 38% tembaga untuk kebutuhan harian tubuh anda
3) Lemak tidak jenuh - lemak pada kacang mede tersusun atas 18 persen asam lemak
jenuh dan 82 persen asam lemak tidak jenuh. Kandungan lemak lebih sedikit
dibanding dengan jenis-jenis kacang lain. Meski kadar lemaknya terlihat banyak
tetapi ternyata jauh dari kesan berbahaya apalagi menjadi tersangka penyebab
obesitas. – medikanews, 2015.
4) Bebas kolesterol dan antioksidan – Selenium, tembaga, magnesium sebagai co-
faktor bagi banyak enzim.
Produk Mede yang dikombinasikan dengan kuliner enam benua
Jenis Komponen Asal Negara & Deskripsi Perpaduan Harga
Setjang Mede Irisan batang secang, cokelat putih,
taburan biji wijen
[ASIA]
Secang banyak dibudidayakan di wilayah India, Malaysia, dan Indonesia sebagai obat herbal maupun warna alami.
55.000
Greentea Mede
Kayu manis, cokelat putih, greentea powder, daun teh
[ASIA] Matcha merupakan serbuk teh hijau khusus dari Jepang yang
banyak digunakan dalam upacara minum teh.
60.000
Rosolje Mede Umbi ungu, ganggang cengkeh,
cokelat putih
[EROPA]
Purple potatoes alias umbi ungu merupakan salad favorit masrayakat Estonia sebagai hidangan yang disajikan saat pesta
dan perayaan.
55.000
Wasabi Mede Wasabi, cokelat putih, pala, dan jahe [ASIA] Wasabi merupakan tanaman asli Jepang berjenis kubis. Tanaman
ini biasa digunakan sebagai penyedap makanan Jepang seperti
sushi dan sashimi
57.000
Kahlua Mede Cokelat putih, kopi merapi, daun
mint, dan gula jawa
[AMERIKA]
Kahlua merupakan minuman olahan kopi yang mengandung
alkohol di Mexico. Perpaduan kopi merapi dengan gula jawa dan disajikan dengan daun mint dalam cokelat putih.
60.000
Pavlova Cokelat putih dan dried fruit seperti
kismis, pala dan pisang kering
[AUSTRALIA]
Pavlova merupakan hidangan penutup yang sangat terkenal di Australia
60.000
Melktert
Cokelat putih dan kayu manis [AFRIKA]
Melktert merupakan hidangan tart yang sangat creamy dengan taburan kayu manis diatasnya.
55.000
`Frozen Mede Cokelat putih dan mint [ANTARTIKA]
Frozen mede dibalut dengan cokelat putih dan mint powder
untuk menambah sensasi dingin seperti di Benua Antartika
60.000
2. Mengenai brand BESTBITES
Kami percaya bahwa pengalaman terbaik tidak akan
terlupakan. Begitu pun dengan nama BESTBITES
dipilih untuk bisa memberikan konsumen
pengalaman gigitan terbaik dari setiap mede yang
kami produksi. Font yang digunakan dalam logo
BESTBITES, yang seolah-olah menggambarkan
olesan butter cream yang mencirikan kelezatan.
Lebih dari itu, BEST mencerminkan komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
bukan hanya satisfying namun delighting konsumen.
3. Proses produksi
Dalam proses produksi mede, kami tidak menggunakan teknik penggorengan karena dapat
meningkatkan kadar kolesterol, natrium dan lemak jahat dalam mede.
Adapun langkah-langkah pengolahan mede adalah sebagai berikut:
1) Panaskan oven dengan suhu 176,67 derajat Celcius
2) Taruh kacang mede ke dalam loyang yang sudah dilapisi aluminium foil
3) Panggang kacang mede di oven dengan suhu 176,67 derajat Celcius selama 4
menit - pastikan warna mede tidak terlalu merah karena dapat merusak rasa
mede.
4) Tim cokelat putih pekat (kandungan kalori lebih rendah dibanding cokelat
lainnya) bersama dengan helai setjang agar warna menyatu dengan cokelat.
5) Angkat kacang mede dari oven lalu campur dengan lelehan cokelat putih dan
keringkan. Jangan ada mede yang saling bertumpuk.
6) Biarkan kacang mede panggang benar-benar dingin, kemudian simpan ke dalam
kemasan.
4. Penawaran produk di masa depan
Inovasi yang ingin kami lakukan adalah menambah varian dan melakukan modifikasi
agar mede rasa yang kami produksi memiliki karakter rasa yang tidak jauh berbeda dari
jenis makanan yang kami kolaborasikan.
Pengolahan biji mede menjadi bentuk camilan dan makanan olahan lain, sebagai contoh
ampyang mede, gourmet popcorn mede, dan es krim mede.
Untuk skala besar, kami ingin membuka Rumah Mede sebagai sarana bagi konsumen
untuk dapat berkreasi mengenai percampuran rasa. Harapannya konsumen dapat
menjadi partner co-creation bagi perusahaan dalam menciptakan varian rasa dan produk
mede. Selain itu, di Rumah Mede, konsumen juga dapat belajar bagaimana proses
produksi mede dengan kualitas yang baik.
5. Navigasi
STRATEGI PEMASARAN
1. Target Pasar
Target pasar BESTBITES berdasarkan segmentasinya adalah sebagai berikut:
Segmentasi Demografis
Golongan menengah atas Indonesia dan juga memiliki kecenderungan untuk mencari
informasi melalui internet. Menurut Nielsen, penduduk Indonesia dengan kriteria tersebut
berusia antara 15 sampai dengan 50 tahun. Hal ini berkaitan dengan channel pemasaran yang
digunakan dan strategi pricing.
Segmentasi Geografi
Target utama adalah Indonesia, namun kami memiliki rencana jangka panjang untuk
melakukan ekspor ke Tiongkok, Jepang, dan AS yang memiliki permintaan snack kacang mede
tertinggi di dunia menurut Bloomberg.
Segmentasi Psikografis
Segmen yang ditargetkan berdasar gaya hidup dan AIO (activity, interest, opinion) adalah
yang memiliki gaya hidup praktis, terbuka terhadap pengalaman baru, gemar berbelanja, gemar
memakan cemilan, memiliki aktivitas sosial yang tinggi, dan gemar mengakses informasi
melalui internet.
Segmentasi Perilaku
Segmen yang ditargetkan berdasarkan perilaku adalah, perilaku masyrakat yang senang
berkumpul dan merayakan hari besar dan juga perilaku masyarakat yang mempunyai pola hidup
sehat.
2. Ukuran dan Tren pasar
Penelitian yang dilakukan BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan)
Kementrian Keuangan menyebutkan bahwa kelas menengah dan atas Indoensia akan terus
meningkat dari 37,7% di tahun 2003 menjadi 68% di tahun 2020. Hal ini berarti tingkat dan
daya konsumsi masyarakat akan terus meningkat. Pertumbuhan yang cukup siginifikan
tersebut diiringi oleh rata-rata pertumbuhan industri cemilan Indonesia yang mencapai 20%
per tahun. Meskipun persaingan pasar makin ketat, namun prospeknya tetap besar di masa
depan.
Gaya hidup yang semakin sehat yang telah menjadi tren di belahan dunia lain kini sudah
ditiru oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Inovasi BESTBITES untuk memberikan
snack yang sehat namun praktis dapat mengakomodasi perubahan gaya hidup tersebut. Selain
itu gaya hidup yang makin instan dan mobile juga menjadi tren yang ditangkap oleh produk
BESTBITES.
3. Motivasi membeli
BESTBITES menjadi solusi konsumen untuk memenuhi kebutuhan kudapan yang praktis
dan sehat. Kebutuhan yang menjadi motivasi konsumen untuk membeli kudapan praktis dan
sehat didukung oleh data yang menunjukkan rata-rata tingkat pertumbuhan industri cemilan
berkisar 10-20%. Selain itu. Lebih dari setengah (56%) masyarakat Indonesia telah sadar akan
pentingnya untuk mengkonsumsi cemilan sehat.
Selain motif fisiologis yang berasal dari konsumen itu sendiri, kami akan menginduksikan
motif psikologis melalui aktivitas pemasaran. Kebutuhan lain yang dipenuhi BESTBITES
adalah kebutuhan bersosialisasi yaitu dengan berbagi. Hal ini dapat dipenuhi dengan
memposisikan BESTBITES sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta yang unik serta hadiah yang
menarik untuk diberikan kepada seseorang baik pada hari-hari biasa atau saat momen spesial.
Banyak penilitian menyebutkan konsumen Indonesia memiliki budaya kolektivisme yang
sangat kental, ini artinya mereka gemar berbagi dan mementingkan penerimaan maupun status
sosial.
4. Periklanan dan Promosi
Kami berfokus untuk memasarkan BESTBITES menggunakan teknologi internet yang
berbasis pada ponsel. Survei yang dilakukan Techinasia menunjukkan bahwa Indonesia
memiliki kurang lebih 60 juta pengguna aktif ponsel pintar. Hasil survei lain menunjukkan
bahwa hampir seluruh akses internet di Indonesia dilakukan menggunakan ponsel pintar
dengan tujuan untuk mencari informasi. Data-data ini menjadi dasar bagi untuk menjadikan
pemasaran ponsel menjadi prioritas utama dalam aktivitas periklanan dan promosi.
Pemasaran Ponsel
Salah satu media yang sangat efektif dalam melakukan pemasaran melalui ponsel adalah
Instagram. Forbes menyebutkan bahwa Instagram mampu menciptakan costumer engagement
15 kali lebih kuat dibanding media konvensional dan memiliki conversion rate yang tinggi.
Itu artinya, setiap biaya iklan yang dilakukan di Instagram memiliki pengembalian yang lebih
tinggi dibdanding media lain. Selain instagram, media lain yang menjadi fokus dalam
melakukan kegiatan pemasaran adalah Facebook, Youtube, dan aplikasi chatting. Ketiga
media tersebut memiliki rata-rata costumer engagement yang cukp tinggi dan mampu
menampilkan fitur-fitur yang menarik.
Menciptakan konten yang kreatif menjadi kunci dari kegiatan promosi. Desain-desain dan
konten yang menonjolkan keunikan warna dan rasa BESTBITES mampu menarik perhatian
target pasar yang sedang melakukan pencarian informasi melalui ponsel mereka. Konten-
konten kami disusun secara spesifik untuk masing-masing konsumen dari tahap awareness,
consideration, purchase, re-purchase sampai dengan advocate. Kemudahan yang ditawarkan
instagram dan media-media lain yang kami gunakan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan
viral dan referral marketing.
5. Penetapan harga
Untuk menetapkan harga, pendekatan yang digunakan adalah perceived-value based
pricing. Meski HPP satu unit hanya sebesar Rp 31.000, namun dengan segala nilai tambah
dan proses inovasi yang dilakukan, kami menetapkan harga Rp 55.000 adalah harga yang
tepat. Makanan sehat dan memiliki nilai sosial tidak dipersepsikan oleh konsumen sebagai
makanan murah. Oleh sebab itu untuk menghinfdari cognitive disonance (ketimpangan dari
apa yang diharapkan dan apa yang ada di realita), menetapkan harga serendah-rendahnya
bukanlah strategi yang tepat untuk digunakan.
LOKASI DAN TATA LETAK
1. Lokasi
Mulai dari tahap awal bisnis sampai selanjutnya, kami melakukan konsinyasi di beberapa
sentra oleh-oleh Yogyakarta, Mall HERO yang terletak di Malioboro sebagai pusat
pariwisata, stand kuliner di Bandara Adi Sutjipto. Untuk jangka panjang, kami akan
membuka stand Rumah Mede sebagai sarana memasarkan BESTBITES yang di dalamnya
juga tersedia sarana edukasi dan rekreasi konsumen.
2. Tata Letak
Pada tahap awal, kami melakukan penitipan barang di rak kayu khusus yang di desain
dengan konsep fusion culinary. Desain rak ini diharapkan dapat memberikan kesan khusus
pada produk kami. Untuk selanjutnya, kami ingin membangun stand fusion culinary dimana
konsep tata letak ini memungkinkan terjadinya co-creation antara konsumen dengan
BESTBITES dalam mengkreasikan dan mengombinasikan rasa.
ANALIS PESAING
Pesaing yang Ada
Dalam konteks ini pesaing kami adalah cemilan umum dan makanan sehat. Beberapa
perusahaan besar sudah mengeluarkan produk dan distribusi dalam skala besar, sebagai contoh
adalah Quaker Oats Oatmeal Cookies dan Mr. P Kacang Mede. Namun BESTBITES memiliki
keunggulan yaitu memiliki perpaduan cita rasa yang khas Indonesia dan cita rasa
internasional, yang mana belum ada sebelumnya di produk mereka. Sedang untuk makanan
sehat tradisional sendiri kebanyakan masih kurang melakukan inovasi dan belum ada yang
memiliki perpaduan cita rasa seperti BESTBITES.
Pesaing Potensial
Pesaing kuat justru datang dari wirausaha-wirausaha kreatif yang turut melakukan inovasi
dalam industri cemilan sehat. Tren yang terus tumbuh menjadikan industri cemilan sehat sangat
menggiurkan untuk dimasuki, ditambah lagi hambatan masuk yang rendah mempermudah
kompetitor untuk masuk. Untuk mengatasi hal ini, strategi yang digunakan adalah dengan
mengembangkan model bisnis melalui co-creation. Karena sejauh apapun inovasi produk suatu
saat kelak produk tersebut dapat direplikasi. Namun dengan melakukan inovasi pada model
bisnis, BESTBITES dapat terus bertahan dan menjalankan customer relationship management
dengan baik.
PERKIRAAN KEUANGAN
Perkiraan Laporan Keuangan selama 1 Bulan Pertama, menggunakan asumsi bahwa
produksi dan penjualan BESTBITES setiap harinya sebanyak 12 kaleng
Perkiraan Laporan Laba Rugi
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan 12unit @Rp 55.000 30 hari Rp 19,800,000.00
Harga Pokok Penjualan 12unit @Rp 55.000
30 hari Rp 11,340,000.00
Laba Kotor Rp 8,460,000.00
Biaya Lain Rp 750,000.00
Laba Bersih Rp 7,710,000.00
Perkiraan Neraca
NERACA
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Kewajiban
Kas Rp 7,710,000.00 Utang
Rp
-
Persediaan Rp 378,000.00
Perlengkapan Rp 120,000.00
Aktiva Tetap Modal
Modal Sendiri Rp 1,000,000.00
Peralatan Rp 528,000.00 Laba Ditahan Rp 7,736,000.00
Jumlah Rp 8.736.000 Jumlah Rp 8.736.000
Perkiraan Arus Kas
ARUS KAS
Arus Kas Masuk
Penjualan Tunai Rp 19,800,000.00
Arus Kas Keluar
Pembelian Tunai Rp 11,340,000.00
Beban Rp 750,000.00
Arus Kas Bersih Rp 7,710,000.00
REFERENSI
Internet
http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/03/22/jumlah-orang-kaya-di-indonesia-terus-
bertambah
http://www.businesscircle.com.my/snack-attack/
http://www.nielsen.com/us/en/insights/news/2011/mobile-phone-penetration-in-indonesia-
triples-in-five-years.html
http://www.bloomberg.com/news/articles/2015-09-23/lactose-intolerant-americans-spur-
ivory-coast-cashew-farm-boom
http://www.ft.com/cms/s/0/8bdd9c8e-a6f6-11e0-a808-00144feabdc0.html#axzz41xQBLGCn
http://catalog.flatworldknowledge.com/bookhub/reader/8111?e=sirgy_1_0-ch06_s01
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-
kelas-menengah-naik-potensi-pajak
http://indonesianconsume.blogspot.co.id/2015/01/tren-bisnis-makanan-dan-minuman-
2015.html
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6609/Permintaan-Makanan-Minuman-Naik-30
http://www.slideshare.net/balasiddu/consumer-motivation-26750706
https://www.techinasia.com/indonesia-worlds-fourth-largest-smartphone-2018-
surpass-100-million-users
http://conversionsciences.com/blog/is-instagram-more-powerful-than-facebook-for-
ecommerce-infographic/
http://www.forbes.com/sites/lydiadishman/2014/02/13/instagram-is-shaping-up-to-
be-the-worlds-most-powerful-selling-tool/#1bc8906c29cf
Buku
Kotler, Philip. And Gary Armstrong. 2012. Princeples of Marketing, fourteenth edition.
Harlow: Pearson Educated Limited.
Survei
Survei dilakukan menggunakan media googledocs dengan responden sejumlah 78 orang