14
LAPORAN PUBLIK

Better Jakarta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Satu dari beberapa program rangkaian kegiatan DoGoodIndonesia yang diselenggarakan di Jakarta, hasil kerjasama Aikon + Adgi + DKV Binus. Dilatarbelakangi oleh semangat yang tertuang di dalam buku DoGood Design karya David Berman, kegiatan ini adalah workshop yang merespon kondisi kota Jakarta dalam bentuk karya desain yang kemudian hasilnya dipresentasikan di depan publik, mahasiswa, praktisi desain dan industri, serta mendapat review dari David Berman yang saat itu sedang berada di Jakarta dalam rangka roadshow DoGood di beberapa kota di Indonesia.

Citation preview

Page 1: Better Jakarta

LAPORANP U B L I K

Page 2: Better Jakarta

Workshop Internasional

Do Good Indonesia #1

Page 3: Better Jakarta

Kegiatan ini berawal ketika pada suatu siang yang lengang seorang kolega kampus, Hastjarjo Wibowo bercerita tentang buku Do Good Design yang isinya sangat menarik untuk disimak. Buku bercover merah yang ditulis oleh David B. Berman ini mengingatkan pentingnya seorang desainer yang tidak saja memiliki kemampuan membuat desain yang baik namun juga berbuat kebaikan serta mempertimbangkan tanggungjawab sosial yang akan timbul di kemudian hari atas karya yang dihasilkannya.

Ini sejalan dengan semangat DKV BINUS yang selalu

berusaha untuk meluluskan alumni yang tidak saja terampil

dalam mendesain namun juga memiliki kepekaan terhadap

lingkungan dan sosial. Dalam perspektif yang lebih luas,

buku yang sangat bagus untuk dibaca oleh banyak kalangan

masyarakat, tidak terbatas pada mereka yang berprofesi

sebagai desainer namun juga para pengambil keputusan.

Namun saat itu buku cetakan pertama ini telah habis di

pasaran sehingga masyarakat mengalami kesulitan ketika

ingin memilikinya.

Page 4: Better Jakarta

Suatu keberkahan bagi DKV BINUS di mana Enrico Halim

dari Aikon Media selaku penerbit buku Do Good Design

terjemahan bahasa Indonesia mengajak bekerjasama

untuk menjadi sponsor atas terbitnya buku Do Good

Design bahasa Indonesia cetakan kedua. Disamping itu

juga mendukung kegiatan Do Good Indonesia selama

David berada di Jakarta. Adalah dua tawaran yang sangat

menarik karena selain Aikon akan memberi eksposur

yang cukup besar sebagai kontra prestasi untuk DKV

BINUS, juga memberi kesempatan kepada mahasiswa

dan dosen DKV BINUS untuk berkolaborasi di dalam

sebuah workshop penelitian yang mendapat pengarahan

secara langsung dari David melalui media sosial internet.

DKV BINUS menerima tawaran kerjasama ini

dengan antusiasme yang tinggi, meskipun pada

awal perjalanannya menemui beberapa hambatan

seperti adanya pandangan dari kolega pengajar yang

berpendapat bahwa kegiatan ini dapat berjalannya

dikarenakan gerakan ini diprakarsai oleh warga non-

Indonesia yang dinilai memiliki kecenderungan untuk

lebih ‘didengarkan’. Bagi kami ini merupakan pandangan

yang nasionalis dan sangat perlu untuk diperhatikan,

namun DKV BINUS juga melihat bahwa inilah gerakan

moral yang positif dan eksis pada saat ini, memiliki

wujud yang kongkrit dan dapat langsung diterapkan di

lingkungan kampus.

Page 5: Better Jakarta

Sebagai persiapan workshop maka kepanitiaan

dibentuk, perekrutan peserta dimulai sesuai

kualifikasi yang ditetapkan dan seleksi pun

dilakukan. Dengan terpilihnya 54 orang peserta

terbaik maka dibentuklah 5 tim dengan temanya

masing-masing, terdiri dari 8-10 orang yang

didampingi oleh 15 orang dosen DKV sebagai

fasilitator. Nama “Do Good Indonesia: Better

Jakarta” dipilih untuk workshop ini dengan

mengusung harapan agar hasil karya workshop

sedikit banyak dapat ikut berkontribusi dalam

memberi solusi membantu memperbaiki kondisi

kota Jakarta, dimulai dari lingkungan terdekat.

persiap

an

Page 6: Better Jakarta

Oleh karenanya, workshop di hari pertama diawali

dengan survey mengunjungi sentra-sentra ekonomi

dan pendukungnya di sekitar kampus BINUS

University (pasar Palmerah, pasar Slipi dan pasar

bunga Rawa Belong). Untuk mencapainya digunakan

moda angkutan umum sehingga peserta dekat

dengan keseharian masyarakat dan akan lebih

banyak lagi hal-hal menarik yang ditemui untuk

diangkat dalam proyek penelitan.

wo

rksh

op

#1

Page 7: Better Jakarta

Berjalannya workshop semakin menarik

ketika peserta melakukan analisa dari hasil

survey kemarin dan menentukan isu serta

solusi desain yang tepat. Pada kesempatan ini

dihadirkan seorang pelaku kampanye sosial

Iwan Esjepe dari Indonesia Bertindak yang

membagi pengalamannya dalam melakukan

kampanye sosial. Merupakan sharing yang sangat

memotivasi peserta di mana dengan mengangkat

isu yang cerdas, melalui tampilan desain akhir

yang sederhana, sebuah kampanye dapat berhasil

dan memberi dampak positif yang luas.

wo

rksh

op

#2

Page 8: Better Jakarta

Di hari ketiga, studi terus dilakukan untuk menentukan strategi desain yang tepat. Tidak kurang, seorang pengamen yang menjadi bagian dari penelitian satu kelompok diundang ke ruang workshop untuk menghibur dengan tarikan suara dan petikan gitarnya. Setelah itu Enrico Halim dari Aikon hadir untuk membagi pengalaman dan wawasannya dalam social design.

Dikemukakan oleh Enrico bahwa desain memiliki tanggung jawab sosial dan desain yang baik dapat membawa perubahan nyata di dunia ke arah yang lebih baik. Desainer dapat berkontribusi pada produk-produk desain yang ekologis melalui pemilihan penggunaan bahan secara cermat. Sharing ini membuka wawasan peserta workshop bahwa selain memiliki komunikasi yang tepat di dalam visual yang berestetika, sebuah desain perlu mempertimbangkan pemilihan material yang ramah lingkungan serta perlu adanya keterlibatan masyarakat sebagai target penelitian, keikutsertaan di dalam proses eksekusi desain sehingga tercipta interaksi sosial antara masyarakat dengan karya desain yang dihasilkan.

wo

ksh

op

#3

Page 9: Better Jakarta

Memasuki workshop hari keempat, proses desain

dari masing-masing tim semakin matang. Setiap

kelompok berkesempatan untuk mempresentasikan

hasil yang sidah dicapai dan direview oleh tim-tim

lain. Seorang pengojek di lingkungan jalan Syahdan

diundang untuk sharing di dalam kelas. Untuk

pengkayaan kali ini dihadirkan Aditya Yoga dari

Hiduplah Indonesia Raya dengan kampanyenya

“I Love RI” melalui media kaos t-shirt. Dari materi

yang dipresentasikan oleh Aditya para peserta

memperoleh pemahaman bahwa karya desain

yang mendukung sebuah kampanye memiliki

kemampuan untuk dapat membiayai kelangsungan

hidup dari kampanye tersebut secara mandiri.

Untuk itu perlu dilakukan pengamatan secara

cermat atas situasi dan kondisi yang ada agar setiap

perancangan yang dihasilkan dapat berintegrasi dan

saling bersinergi.

wo

ksh

op

#4

Page 10: Better Jakarta

1. Identitas Ojek Bos

Meneliti pangkalan ojek di sekitar kampus BINUS

Syahdan. Perlu diberikan identitas untuk pengendara

ojek sehingga masyarakat pengguna ojek akan merasa

lebih aman, nyaman dan mudah sehingga semakin

banyak masyarakat yang akan menggunakan jasa

transportasi ini.

2. e-Book Pasar Bunga Rawa Belong

Informasi mengenai pasar bunga Rawa Belong

yang dapat diakses melalui internet. Melihat potensi

pasar dari pasar bunga ini yang meluas ke luar

negeri, dibuatlah publikasi dari profil pasar bunga

Rawa Belong sehingga membantu meningkatkan

pemasaran.

3. Peta UKM Syahdan

Membuat sistem informasi dari usaha-usaha kecil

di sekitar kampus BINUS Syahdan yang selama ini

menjadi tulang punggung aktivitas mahasiswa di

kampus (seperti warung makan, fotokopi, cetak digital,

dan lain-lain) sehingga memudahkan mahasiswa

dalam mengakses usaha-usaha kecil tersebut.

4. Promosi Pengamen Jalanan

Membuat panduan tampilan yang sesuai dengan genre

musik yang dibawakan mengingat banyak pengamen

memiliki bakat dan potensi untuk berkembang namun

penampilan tidak selaras. Panduan ini dapat digunakan

secara fleksibel dalam arti masih terbuka untuk

dieksplorasi oleh pengamen.

5. Iklan Layanan Masyarakat 5S

(Salam Sehat Segar Sapa Syahdan)

Mengajak warga yang tinggal di wilayah jalan Syahdan

untuk berolahraga pagi di sekitar area Syahdan.

Mengingat heterogenitas penduduk di daerah ini

(banyak pendatang dari beberapa daerah di Indonesia

dan penduduk tetap) maka dibutuhkan media interaksi

sosial antar warga sambil berolahraga sehingga selain

menyehatkan juga tercipta keakraban di antara warga

dan lingkungan menjadi lebih nyaman.

pro

yek

pen

elitian

Page 11: Better Jakarta

Saatnya puncak kegiatan workshop pada acara

Informal Gathering with David Berman. Dihadiri

oleh beberapa mahasiswa DKV BINUS dan

perguruan tinggi lain, pelaku industri desain grafis

serta para komunitas seniman, masing-masing tim

mempresentasikan hasil karyanya kepada David

untuk dibahas kembali dan diberikan saran terhadap

hasil karya workshop secara proporsional sehingga

diketahui kekuatan serta kelemahan dari proyek yang

dibuat agar selanjutnya dapat dikembangkan menjadi

lebih baik. Hal yang paling menyenangkan adalah

saat review berjalan di mana respon yang sangat baik

diberikan oleh David, disamping seluruh peserta baik

mahasiswa maupun dosen juga sangat senang dapat

terlibat secara langsung dalam kegiatan yang bersifat

eksperimentasi ini.

info

rmal g

atherin

g

Sebagai sebuah institusi pendidikan DKV tentunya memiliki

harapan akan dapat mencetak banyak desainer grafis yang dapat

melahirkan karya yang indah sekaligus bertanggungjawab secara

sosial sehingga mampu memberi makna bagi masyarakatnya.

Page 12: Better Jakarta
Page 13: Better Jakarta

Selain itu dengan diberikannya kebebasan untuk

melihat, mengamati, menilai dan memutuskan isu

permasalahan secara mandiri, awalnya peserta

workshop mengalami kesulitan setelah dihadapkan

kepada realita dan kompleksitas permasalahannya.

Dibutuhkan konsumsi waktu lebih banyak untuk

tahap pengendapan yang harus disesuaikan dengan

jumlah sesi workshop yang terbatas. Disini kepekaan

dosen sebagai fasilitator diperlukan untuk mengambil

langkah bijaksana dalam memotivasi peserta sehingga

progres dapat terus berjalan namun tidak kehilangan

esensi dari tahap penelitian yang harus dilalui.

Perlu diperhatikan bahwa layaknya sebuah

laboratorium, workshop merupakan wadah di

mana peserta memiliki ruang untuk melakukan

brainstorming, bereksperimentasi, berdiskusi dan

berargumentasi sehingga hasil akhir dari workshop

telah melewati masa berproses dan memiliki beberapa

aspek pemikiran yang cukup mendalam.

Kegiatan semacam ini perlu banyak dilakukan untuk

meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap

lingkungannya, meningkatkan kemampuan

bekerjasama di dalam satu tim sehingga tercipta

suasana di dalam laboratorium yang proaktif, kondusif,

inspiratif dan yang terpenting haruslah menyenangkan

sehingga akan menghasilkan karya yang kreatif, tepat

guna sekaligus memiliki estetika yang baik.

Sesuai dengan semangat Do Good, hal penting untuk

terus diingat bahwa ketika obyek penelitian diambil

dari sekelompok masyarakat, hasilnya dikembalikan

kepada masyarakatnya untuk dikembangkan secara

mandiri sehingga terdapat interaksi pembelajaran

dua arah antara desainer dengan masyarakatnya

dan selanjutnya menghasilkan karya desain yang

berkembang secara terus-menerus.

Page 14: Better Jakarta