160
Better Legacy for Better Indonesia 2010 Laporan Tahunan 2010 PT Bank Syariah Mandiri

Better Legacy for Better Indonesia - Bank Syariah Mandiri · 2 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010 Abdillah Komisaris Independen

Embed Size (px)

Citation preview

Better Legacy for Better Indonesia2010

Laporan Tahunan 2010PT Bank Syariah Mandiri

2 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

AbdillahKomisaris Independen

Better Legacy for Better Indonesia

Better Legacy Better Legacy kami maknai sebagai komitmen untuk memberikan warisan yang baik kepada generasi penerus di BSM. Komitmen ini kami implementasikan dalam prinsip-prinsip bekerja dengan kemam-puan terbaik, prudent, dan taat azas dimanapun insan BSM bertugas.

For Better IndonesiaFor Better Indonesia kami maknai sebagai perwujudan semangat nasionalisme seluruh insan BSM. BSM memandang bahwa seluruh prestasi dan kinerja merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

3PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Dewan Komisaris

Direksi

Achmad MarzukiKomisaris Utama/Komisaris Independen

AbdillahKomisaris Independen

Ramzi A. ZuhdiKomisaris Independen

Lilis KurniasihKomisaris

TardiKomisaris

Surat Pernyataan TentangTanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan

PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2010

Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini:

Amran NasutionDirektur

HanawijayaDirektur

Yuslam FauziDirektur Utama

Aczhmad SyamsudinDirektur

SugihartoDirektur

Zainal FananiDirektur

4 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Uraian 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

A. Neraca

1. Aset 933 1.622 3.422 6.870 8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482

2. Aktiva Produktif 856 1.496 3.155 6.404 7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744

3. Penempatan SBIS/SWBI 196 269 795 325 1.373 780 670 1.305 2.381 3.412

4. Pembiayaan yang Diberikan 653 1.141 2.171 5.296 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968

5. Kewajiban 99 205 575 1.420 1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010

6. Dana Syirkah Temporer 426 979 2.398 4.901 5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251

7. Surat Berharga Yang Diterbitkan - - 200 200 200 200 400 200 200 200

8. Dana Pihak Ketiga 475 1.117 2.629 5.725 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998

a. Giro 56 147 298 981 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015

b. Tabungan 187 336 753 1.536 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873

c. Deposito 232 634 1.578 3.208 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110

9. Ekuitas 408 438 450 549 633 697 811 1.208 1.600 2.021

B. Laba Rugi

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 108 163 279 584 865 934 1.197 1.736 2.071 2.768

Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 32 71 148 269 386 455 512 768 902 1.162

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih 76 92 131 315 479 479 685 968 1.169 1.606

Fee Based Income 6 35 52 102 94 145 210 301 347 567

Laba Usaha 24 42 23 141 137 101 167 283 426 580

Laba Sebelum Beban Pajak 25 43 25 150 137 95 168 284 418 569

Laba Neto Periode Berjalan 17 30 16 103 84 65 115 196 291 419

Laba Bersih Per Saham Dasar 233 421 221 1.443 1.169 914 1.611 1.759 2.210 3.179

C. Rasio - Rasio Penting

Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 63,18% 39,29% 20,87% 10,57% 11,88% 12,56% 12,43% 12,66% 12,39% 10,60%

Laba Sebelum Pajak Terhadap Total Aset (ROA) 3,30% 3,58% 1,04% 2,86% 1,83% 1,10% 1,53% 1,83% 2,23% 2,21%

Laba Setelah Pajak Terhadap Modal Disetor (ROE) 4,43% 7,40% 3,61% 22,28% 23,39% 18,27% 32,22% 46,21% 44,20% 63,58%

Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) 76,20% 74,55% 82,57% 92,50% 83,09% 90,21% 92,96% 89,12% 83,07% 82,54%

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET) 1,10% 2,32% 1,97% 2,68% 4,64% 3,39% 2,37% 1,34% 1,29%

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROS) 4,53% 3,45% 2,89% 2,42% 3,50% 6,94% 5,64% 5,66% 4,84% 3,52%

Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM) 10,61% 8,22% 7,12% 6,91% 6,83% 5,63% 6,31% 6,73% 6,62% 6,57%

Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 333,65% 318,85% 427,24% 162,26% 207,16% 118,60% 171,09% 225,37% 209,34% 202,90%

Kewajiban Terhadap Ekuitas (DER) 128,79% 47,23% 127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94%

Kewajiban Terhadap Aset (DAR) 56,29% 12,66% 16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42%

Jaringan Kantor 32 44 88 134 164 212 270 313 390 507

Pegawai 722 959 1.377 1.913 2.127 2.032 3.003 3.493 4.544 7.902

Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) 732 1.300 2.133 7.733 13.709 13.291 22.187 27.199 34.924 47.000

ikhtisarkeuangan

Catatan:

1. Sampai dengan akhir tahun 2010, BSM belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat harga saham tertinggi, terendah dan tertutup serta volume saham yang diperdagangkan.

5PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Uraian 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

A. Neraca

1. Aset 933 1.622 3.422 6.870 8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482

2. Aktiva Produktif 856 1.496 3.155 6.404 7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744

3. Penempatan SBIS/SWBI 196 269 795 325 1.373 780 670 1.305 2.381 3.412

4. Pembiayaan yang Diberikan 653 1.141 2.171 5.296 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968

5. Kewajiban 99 205 575 1.420 1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010

6. Dana Syirkah Temporer 426 979 2.398 4.901 5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251

7. Surat Berharga Yang Diterbitkan - - 200 200 200 200 400 200 200 200

8. Dana Pihak Ketiga 475 1.117 2.629 5.725 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998

a. Giro 56 147 298 981 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015

b. Tabungan 187 336 753 1.536 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873

c. Deposito 232 634 1.578 3.208 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110

9. Ekuitas 408 438 450 549 633 697 811 1.208 1.600 2.021

B. Laba Rugi

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 108 163 279 584 865 934 1.197 1.736 2.071 2.768

Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 32 71 148 269 386 455 512 768 902 1.162

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih 76 92 131 315 479 479 685 968 1.169 1.606

Fee Based Income 6 35 52 102 94 145 210 301 347 567

Laba Usaha 24 42 23 141 137 101 167 283 426 580

Laba Sebelum Beban Pajak 25 43 25 150 137 95 168 284 418 569

Laba Neto Periode Berjalan 17 30 16 103 84 65 115 196 291 419

Laba Bersih Per Saham Dasar 233 421 221 1.443 1.169 914 1.611 1.759 2.210 3.179

C. Rasio - Rasio Penting

Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 63,18% 39,29% 20,87% 10,57% 11,88% 12,56% 12,43% 12,66% 12,39% 10,60%

Laba Sebelum Pajak Terhadap Total Aset (ROA) 3,30% 3,58% 1,04% 2,86% 1,83% 1,10% 1,53% 1,83% 2,23% 2,21%

Laba Setelah Pajak Terhadap Modal Disetor (ROE) 4,43% 7,40% 3,61% 22,28% 23,39% 18,27% 32,22% 46,21% 44,20% 63,58%

Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) 76,20% 74,55% 82,57% 92,50% 83,09% 90,21% 92,96% 89,12% 83,07% 82,54%

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET) 1,10% 2,32% 1,97% 2,68% 4,64% 3,39% 2,37% 1,34% 1,29%

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROS) 4,53% 3,45% 2,89% 2,42% 3,50% 6,94% 5,64% 5,66% 4,84% 3,52%

Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM) 10,61% 8,22% 7,12% 6,91% 6,83% 5,63% 6,31% 6,73% 6,62% 6,57%

Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 333,65% 318,85% 427,24% 162,26% 207,16% 118,60% 171,09% 225,37% 209,34% 202,90%

Kewajiban Terhadap Ekuitas (DER) 128,79% 47,23% 127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94%

Kewajiban Terhadap Aset (DAR) 56,29% 12,66% 16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42%

Jaringan Kantor 32 44 88 134 164 212 270 313 390 507

Pegawai 722 959 1.377 1.913 2.127 2.032 3.003 3.493 4.544 7.902

Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) 732 1.300 2.133 7.733 13.709 13.291 22.187 27.199 34.924 47.000

Rp Miliar

2. Sampai dengan akhir tahun 2010, BSM belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel. Sehingga tidak ada informasi yang memuat tentang jumlah obligasi/sukuk/obligasi kon-versi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.

6 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

3.000

2.500

2.000

1.500

1.000

500

Pendapatan Pengelolaan Danaoleh Bank Sebagai Mudharib

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

700

600

500

400

300

200

10024 23

137 167

426

42

141101

283

580

Laba Usaha

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

500

400

300

200

10017 16

84115

291

30

10365

196

419

Laba Bersih

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

2.000

1.500

1.000

500

Pendapatan Pengelolaan Danaoleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih

76131

479

685

1.169

92

315479

968

1.606

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

2.500

2.000

1.500

1.000

500 408 450633

811

1.600

438549

697

1.208

2.021

Jumlah Ekuitas

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

9333.422

8.27312.885

22.037

1.622

6.8709.555

17.066

32.48235.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

Jumlah Aset

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

6532.171

5.848

10.236

16.063

1.141

5.296

7.415

13.278

23.968

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

Jumlah Pembiayaan

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

4752.629

7.03711.106

19.338

1.117

5.7258.220

14.898

28.998

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

Dana Pihak Ketiga

108279

865

1.197

2.071

163584

934

1.736

2.768

Ikhtisar Keuangan

7PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000722

1.3772.127

3.003

4.554

959

1.913 2.032

3.493

7.902

Jumlah Pegawai

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

50.00045.00040.00035.00030.00025.00020.00015.00010.000

5.000 732 2.133

13.291

27.199

34.924

1.300

13.709

22.187

27.199

47.000Jumlah Jaringan ATM BSM

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

500

400

300

200

10032

88

164

270

390

44

134

212

313

507Jumlah Jaringan Kantor

8 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

laporandewankomisaris

Achmad MarzukiKomisaris Utama | Komisaris Independen

PT Bank Syariah Mandiri (Bank) sampai dengan akhir tahun 2010 telah berhasil mencapai sebagian besar target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2010 secara signifikan, antara lain penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas aktiva produktif, dan pencapaian laba bersih setelah pajak.

9PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Assalaamualaikum Wr. Wb.

Sesuai Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik.

Pada tahun 2010, telah terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Juni 2010, yaitu pengangkatan Ramzi A. Zuhdi sebagai Komisaris Independen. Sehingga jumlah Dewan Komisaris menjadi 5 (lima) orang dari sebelumnya 4 (empat) orang.

Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan Bank, baik pada proses perumusan rencana strategis, penyusunan dan implementasi Rencana Bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan GCG.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris melakukannya melalui berbagai forum rapat formal, informal, dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi. Agenda rapat yang dilakukan secara reguler dengan Direksi, Direktur Bidang maupun unit kerja antara lain: kinerja bulanan, profil risiko, tingkat kesehatan Bank, audit intern, human capital, penanganan NPF, teknologi informasi, penerapan GCG, dan lain sebagainya.

Dalam mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya, komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan manajemen dan unit kerja.

Beberapa fungsi pengawasan Dewan Komisaris, antara lain dilaksanakan melalui: Rapat Direksi dan Dewan Komisaris

Kualitas Aktiva Produktif yang diindikasikan oleh Rasio Non-Performing Financing (NPF) gross maupun netto dan rasio Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif (APYD/AP) lebih baik dari target.

Hasil-hasil finansial di atas didukung juga oleh berbagai usaha (non-finansial) antara lain penambahan jaringan, perbaikan dan penyempurnaan pengendalian dan pengawasan intern, peningkatan pelayanan nasabah dan peningkatan kompetensi human capital dengan pencapaian secara umum sesuai target.

Tingkat Kesehatan BankBerdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian tingkat kesehatan Bank secara self-assessment. Tingkat kesehatan Bank merupakan tolak ukur kemampuan Bank dalam menghadapi pengaruh kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self-assesment, Tingkat Kesehatan Bank terdiri dari aspek permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko pasar dan manajemen.

Rasio kecukupan modal Bank selama periode Januari 2010 sampai dengan Juli 2010 berada pada peringkat 1 dengan rasio kecukupan modal di atas 12,00%. Peringkat 1 menunjukkan tingkat modal secara signifikan berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku. Namun pada periode Agustus 2010 sampai dengan Desember 2010 rasio kecukupan modal turun menjadi antara 10,60% sampai dengan 11,87%, sehingga peringkat turun menjadi 2. Peringkat 2 menunjukkan tingkat modal berada lebih tinggi (turun dari sebelumnya) dari ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang berlaku dan diperkirakan membaik dalam 12 bulan mendatang. Rasio kualitas aset selama tahun 2010 fluktuatif antara peringkat 2 dan peringkat 3. Rasio kualitas aset pada peringkat 2 terjadi pada bulan Oktober, November dan

(Radirkom), Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).

Radirkom

Radirkom adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi, dengan mengundang Dewan Komisaris yang membahas antara lain:

Laporan Kinerja BankLaporan Kinerja Bank membahas pencapaian target finansial maupun non-finansial. Dewan Komisaris memberikan pendapat, saran dan nasehat mengenai laporan kinerja dan masalah yang terjadi, termasuk memberikan nasehat dan masukan untuk pelaksanaan masa kerja berikutnya.

Laporan kinerja bank antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja finansial yang dibahas antara lain aset, aktiva produktif, pembiayaan, dana pihak ketiga, laba, fee based income, CAR dan rasio keuangan lainnya. Sedangkan target non-finansial meliputi perkembangan jumlah jaringan dan pegawai Bank.

PT Bank Syariah Mandiri (Bank) sampai dengan akhir tahun 2010 telah berhasil mencapai sebagian besar target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2010 secara signifikan, antara lain penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas aktiva produktif, dan pencapaian laba bersih setelah pajak. Target yang belum tercapai antara lain tingkat permodalan. Meskipun modal lebih rendah dari target, namun tetap lebih tinggi dari yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku.

Penghimpunan dana pihak ketiga masih didominasi oleh Deposito Berjangka, namun konsentrasi terbesar merupakan dana-dana konsumer/non-institusi. Penyaluran pembiayaan tumbuh melebihi target dengan konsentrasi segmentasi pada non-korporasi/UMKM dengan trend yang terus meningkat.

10 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Desember 2010. Sedangkan pada bulan-bulan lainnya berada pada peringkat 3. Rasio kualitas aset bulan Desember 2010 sebesar 0,97% atau berada pada peringkat 2. Peringkat 2 menunjukkan kualitas aset baik namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan. Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan risiko dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan skala usaha Bank serta mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat.

Rasio rentabilitas selama tahun 2010 berada pada peringkat 2. Predikat 2 menunjukkan kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.

Rasio likuiditas selama tahun 2010 mengalami fluktuasi antara peringkat 2 dan peringkat 3. Pada bulan Desember 2010, rasio utama likuiditas adalah peringkat 3. Peringkat tersebut mencerminkan kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas memadai.

Rasio sensitivitas terhadap risiko pasar selama tahun 2010 berada pada peringkat sangat tinggi dengan penilaian peringkat 1. Rasio tersebut menunjukkan risiko sangat rendah dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten.

Nilai peringkat komponen manajemen yang terdiri dari manajemen umum, manajemen risiko dan manajemen kepatuhan pada bulan Desember 2010 adalah A. Hal ini menunjukkan manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen dan solid sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern dan memiliki sistem pengendalian risiko yang kuat.

Pada periode bulan Januari 2010 sampai dengan bulan September 2010 peringkat manajemen risiko adalah A. Namun pada bulan Oktober 2010 peringkat manajemen risiko turun menjadi B. Khususnya risiko operasional, hal ini terjadi karena peningkatan jumlah sumber daya insani dan jaringan kantor yang cukup signifikan. Namun peningkatan risiko-

risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern sehingga diharapkan peringkat manajemen risiko akan membaik di waktu yang akan datangSelama tahun 2010, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.

Profil Risiko BankProfil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko BSM posisi Desember 2010 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah rendah dengan trend stabil.

Hasil pengukuran risiko BSM pada tahun 2010 sebagian besar risiko berada pada predikat risiko rendah yang terdiri dari risiko pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. Sedangkan predikat risiko kredit cenderung moderat, namun pada bulan Desember 2010 predikat risiko kredit membaik menjadi rendah. Untuk risiko operasional selama semester I tahun 2010 predikat risiko operasional rendah, namun pada semester II tahun 2010 predikat risiko turun menjadi moderat.

Pelaksanaan Audit InternPelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern. Target pelaksanaan audit, temuan pelanggaran, dan kualitas hasil audit menjadi beberapa hal yang ditelaah oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit setiap triwulanan.

Rakomdir

Adapun Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) adalah rapat dimana Dewan Komisaris berinisiatif mengundang Direksi atau Direktur Bidang untuk membicarakan agenda khusus yang perlu dibicarakan lebih mendalam, antara lain:

Laporan Dewan Komisaris

Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.

11PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Operational RiskPengembangan Teknologi informasi (core banking system). Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan core banking sytem (CBS) Bank yang baru dengan selalu memonitor setiap prosesnya secara rutin. Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memastikan bahwa seluruh potensi dan sumber daya difokuskan untuk mensukseskan implementasi CBS baru, sehingga pelaksanaan implementasi core banking system dapat terealisasi sesuai jadwal.

Kebijakan human capital, dan program pendidikan dan latihan. Implementasi atas kebijakan human capital dan training di Bank secara umum sudah memadai. Penyempurnaan implementasi proses pemenuhan pegawai, pola pengembangan profesionalisme, kompensasi dan benefit serta training pegawai terus dilakukan antara lain dengan memperhitungkan manning analysis (metode perhitungan untuk mengetahui kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dan/atau jumlah transaksi), mapping jabatan dan nilai-nilai perusahaan (corporate values).

Compliance RiskPelaksanaan audit internal/eksternal. Pelaksanaan audit internal/dan eksternal telah dilakukan secara rutin. Dewan Komisaris telah meminta manajemen untuk melakuan crash program penyelesaian Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL) dengan hasil program yang cukup signifikan.

Strategic RiskCorporate Plan dan Peningkatan modal Bank. Terhadap proses penyusunan corporate plan Bank dan permodalan Bank, Dewan Komisaris senantiasa memonitor dan memantau perkembangannya, termasuk memberi masukan dan nasehat bila ada hambatan yang terkait dengan pelaksanaannya.

Kinerja Kepatuhan

Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap kinerja kepatuhan melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Nilai atau

rasio yang menjadi perhatian adalah index kepatuhan, penerapan prinsip kehati-hatian, tingkat kesehatan Bank dan indikasi fraud. Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), KYC Index, dan GCG Index. Selain Compliance Certificate yang mempunyai predikat sangat tinggi, parameter lainnya mendapat predikat tinggi.

Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,79% pada Desember 2009 menjadi 93,38% di bulan Desember 2010 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).

Laporan Harian

Dewan Komisaris melakukan monitoring secara rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2010 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN.

Secara umum Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama periode tahun 2010, manajemen telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dan merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan. Bank secara umum berhasil mencapai target yang ditetapkan baik kinerja kuantitatif maupun kualitatif. Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata-kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.

Hal-Hal yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen

Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris

Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,79% pada Desember 2009 menjadi 93,38% di bulan Desember 2010 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).

12 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Laporan Dewan Komisaris

dipindahkan ke Bank; melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi fee based income terutama dari transaksi remittance, trade, e-banking dan lain-lain.

Bank agar mempertahankan posisi likuiditas dan tingkat pertumbuhan DPK dengan mengintensifikasi dan mengekstensifikasi penghimpuan dana konsumer dan secara relatif mengurangi peranan dana-dana institusi, memperluas jaringan dan meningkatkan kegiatan promosi perusahaan secara intensif.

Dalam rangka menjaga tingkat risiko Bank tetap pada risiko rendah dengan tren stabil maka Bank perlu melakukan hal-hal seperti: meningkatkan pemahaman risiko Bank kepada seluruh pegawai; meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat infrastruktur teknologi serta implementasi core banking system baru dan aplikasi pendukung lainnya; memperkuat kompetensi dan capability pegawai melalui pelatihan dan optimalisasi penggunaan e-learning.

Terhadap prospek dan pengembangan Bank yang akan tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang, terutama dengan akan diimplementasikannya rencana kerja Bank (corporate plan) 2011 – 2015, Dewan Komisaris menilai bahwa hal tersebut dapat dicapai dengan memperhatikan kondisi perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan pemegang saham, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen risiko, dan teknologi.

Tahun 2011 merupakan tahun penuh tantangan bagi Bank, karena selain dituntut untuk mencapai kinerja sesuai rencana bisnis, juga akan dimulainya pelaksanaan corporate plan dan core banking system baru. Dewan Komisaris menyarankan agar seluruh proses senantiasa dilakukan secara hati-hati dan harus didukung oleh penerapan shared value ETHIC oleh seluruh pegawai Bank.

Akhirnya, pada kesempatan ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas perhatian, dukungan

menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian manajemen secara terus-menerus dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank antara lain sebagai berikut:

Permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. Walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan langkah sebagai berikut, yaitu merealisasikan rencana penambahan modal oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Pemegang Saham, menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah dan menerbitkan Medium Term Note (MTN).

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan dalam hal meningkatkan ekspansi pembiayaan dengan fokus pada segmen UMKM secara lebih hati-hati; mengembangkan scoring pembiayaan mikro kecil untuk meningkatkan efisiensi proses pembiayaan; mengintensifkan monitoring dan deteksi dini dengan melakukan mapping dan watch list terhadap nasabah pembiayaan lancar yang berpotensi mengalami penurunan kolektibilitas dan melakukan peningkatan kualitas human capital pembiayaan terutama yang terlibat langsung dalam proses pembiayaan.

Bank agar mempertahankan sekaligus meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut: memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat; mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas, tanpa mengurangi kualitas layanan dan kelancaran operasional Bank; mengintensifkan program consumer funding serta perbaikan struktur pendanaan retail yang lebih murah dan kuat, khususnya pertumbuhan dan pencapaian target dana tabungan; mewajibkan setiap calon nasabah pembiayaan dan counterpart-nya membuka rekening di Bank; melakukan mapping kepada nasabah/calon nasabah pembiayaan sehingga account nasabah dapat diketahui dan dapat

Tahun 2011 merupakan tahun penuh tantangan bagi BSM, karena selain dituntut untuk mencapai kinerja sesuai rencana bisnis, juga akan dimulainya pelaksanaan corporate plan dan core banking system baru.

13PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriDewan Komisaris

Achmad MarzukiKomisaris Utama/Komisaris Independen

Ramzi A. ZuhdiKomisaris Independen

TardiKomisaris

AbdillahKomisaris Independen

Lilis KurniasihKomisaris

dan kontribusi yang telah dberikan dalam ikut serta mengembangkan BSM.

Kepada Direksi beserta jajarannya, kami sampaikan penghargaan dan ucapan selamat atas prestasi yang telah dicapai.

Demikian Laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2010.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan kekuatan kepada kita semua.

Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

14 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

laporandewanpengawassyariah

Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec.Prof. KH. Ali Yafie

Drs. H. M. Hidayat, MBH.,MH.

Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.

15PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Operasional BSM telah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang independen yang anggota-anggotanya ditetapkan oleh DSN, sebuah badan di bawah MUI. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.

Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2010 mencakup:1. Memberikan masukan bahwa produk

dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN.

2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk.

3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2010, yang memuat antara lain:

produk baru Bank.e. Metodologi dan teknik pengambilan

uji sampel pemeriksaan.

Kami mengharapkan BSM tetap membangun akhlak yang mulia sebagai inti dari organizational behavior. Selain itu, kerjasama dan koordinasi yang telah terbina melalui bentuk rapat-rapat periodik gabungan dalam rangka pembahasan berbagai aspek operasional perusahaan dapat terus ditingkatkan.

Kami mensyukuri dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Manajemen atas pencapaian kinerja BSM termasuk di dalamnya ekspansi jaringan yang makin luas dan pengembangan service maupun produk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.

a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, review system dan prosedur produk baru.

b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan Bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah.

c. Opini umum DPS terhadap operasional Bank per periode. Periode I yaitu 1 Januari 2010 s.d. 30 Juni 2010 dan periode II yaitu 1 Juli 2010 s.d. 31 Desember 2010.

d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data pembiayaan serta opini DPS atas

Jakarta, 20 Februari 2011

PT Bank Syariah MandiriDewan Pengawas Syariah

Prof. K.H. Ali YafieKetua

Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH.Anggota

Dr. M. Syafii Antonio, M.EcAnggota

16 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

laporandireksi

Yuslam FauziDirektur Utama

Perseroan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global dan nasional serta kondusifnya industri perbankan guna meningkatkan kinerja. Alhamdulillah di tahun 2010, kinerja Perseroan menunjukkan hasil yang menggembirakan.

17PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Assalaamualaikum Wr Wb

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga Bank Syariah Mandiri dapat melalui tahun 2010 dengan hasil yang menggembirakan. Kami atas nama Direksi beserta seluruh jajaran PT Bank Syariah Mandiri melaporkan kinerja Perseroan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, telah terjadi perubahan komposisi Direksi, sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Juni 2010, yaitu memberhentikan dengan hormat Sri Sulistyowati dari Direktur dan mengangkat Achmad Syamsudin sebagai Direktur.

Kondisi Perekonomian dan Perbankan

Seiring dengan kondisi perekonomian global yang lebih kondusif di tahun 2010, ekonomi Indonesia mengalami banyak perbaikan. Pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh 6,1% di tahun 2010, lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 sebesar 4,6%. Selama tahun 2010, nilai tukar secara rata-rata menguat sebesar 3,8%, semula Rp9.081,- di akhir tahun 2009 menjadi Rp9.010,- per dollar AS.

Kondisi perekonomian yang kondusif tersebut mendorong perkembangan perbankan nasional secara positif. Pendanaan perbankan nasional tumbuh 18,5%, kredit tumbuh 22,8%. CAR sedikit menurun semula 17,42% tahun 2009 menjadi 17,18% tahun 2010. NPL Bruto menurun (membaik) dari 3,8% menjadi 2,9%. Fungsi intermediasi perbankan nasional juga mengalami perbaikan, di mana rasio penyaluran kredit terhadap dana terhimpun (Loan to Deposit Ratio) meningkat dari 72,88% di tahun 2009 menjadi 75,21% di tahun 2010.

Perkembangan Perbankan Syariah

Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah terus meningkat dari

dari 37,00% di tahun 2009 menjadi 38,14% di tahun 2010. Market share pembiayaan meningkat sebesar 0,75% dari 34,26% di tahun 2009 menjadi 35,01% di tahun 2010.Sementara itu, market share aset sedikit tertekan oleh derasnya penambahan modal di perbankan syariah. Total modal di bank syariah meningkat 206,53% dari Rp1,95 triliun di tahun 2009 menjadi Rp5,96 triliun di tahun 2010. Ini akibat penambahan lima BUS baru di tahun 2010, dari 6 BUS di tahun 2009 menjadi 11 BUS di tahun 2010 atau meningkat 83%.

Dari sisi market share laba, Perseroan memberikan kontribusi terbesar terhadap total laba yang dihimpun perbankan syariah. Perseroan membukukan laba sebesar Rp418,52 miliar, yaitu 39,87% dari total laba perbankan syariah. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri dalam menghadapi persaingan usaha di masa yang akan datang.

Kinerja Keuangan Utama

1. Pendanaan Pertumbuhan dana pihak ketiga BSM

tahun 2010 adalah yang tertinggi sejak 6 tahun terakhir. Pertumbuhan ini terjadi justru ketika persaingan perbankan syariah sedang tinggi-tingginya.

Pada tahun 2010, dana pihak ketiga BSM tumbuh 49,95% atau Rp9,66 triliun dari Rp19,34 triliun di tahun 2009 ke Rp29,00 triliun di tahun 2010. Sementara itu dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 45,48% dari Rp52,27 triliun pada tahun 2009 ke Rp76,04 triliun pada tahun 2010.

BSM juga terus menjaga rasio dana konsumer dan dana murah. Total pendanaan Perseroan sejak 6 tahun terakhir selalu didominasi oleh dana konsumer (dana yang berasal dari nasabah individual). Per akhir Desember 2010, dana konsumer berkontribusi 57,03% terhadap total dana pihak ketiga.

Pertumbuhan tersebut juga didukung dengan pertumbuhan rekening (customer base) yang besar. Jumlah rekening pendanaan di akhir 2010 mencapai 2.210.042 rekening,

tahun ke tahun. Indikator yang dapat digunakan adalah meningkatnya market share perbankan syariah, baik dari pendanaan, pembiayaan, maupun aset. Market share pendanaan meningkat dari 2,65% di tahun 2009 menjadi 3,25% di tahun 2010. Market share pembiayaan meningkat dari 3,26% di tahun 2009 menjadi 3,86% di tahun 2010. Market share aset meningkat dari 2,61% di tahun 2009 menjadi 3,24% di tahun 2010.

Peningkatan animo masyarakat terhadap perbankan syariah ini disikapi secara positif oleh banyak pelaku perbankan, yaitu dengan membuka bank syariah baru (konversi dari bank konvensional menjadi bank syariah), dengan melakukan spin-off unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS), maupun dengan ekspansi bisnis lainnya.

Terdapat penambahan lima BUS di tahun 2010, baik dari hasil konversi maupun spin off. Ini merupakan penambahan pelaku BUS tertinggi sepanjang sejarah perbankan syariah Indonesia. Penambahan lima BUS baru ini berdampak pada tingginya persaingan di perbankan syariah.

Perkembangan Bank Syariah Mandiri

Perseroan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global dan nasional serta kondusifnya industri perbankan guna meningkatkan kinerja. Alhamdulillah di tahun 2010, kinerja Perseroan menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Perseroan mampu menjaga fungsi intermediasi. Rasio penyaluran pendanaan terhadap penghimpunan dana masyarakat Perseroan adalah sebesar 82,54%. Sedangkan LDR perbankan nasional sebesar 75,21%.

Market share

Kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan dapat dilihat dari meningkatnya market share pendanaan dan pembiayaan. Market share pendanaan meningkat sebesar 1,14%

18 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Laporan Direksi

meningkat 38,24% atau meningkat 611.313 rekening dari tahun 2009.

2. Pembiayaan Pertumbuhan pembiayaan Perseroan

sebesar 49,21% juga merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 6 tahun terakhir. Pertumbuhan ini juga di atas pertumbuhan industri perbankan syariah. Perbankan syariah hanya tumbuh 45,14%.

Sepanjang tahun 2010, pembiayaan Perseroan tumbuh 49,21% atau Rp7,91 triliun dari Rp16,06 triliun di tahun 2009 ke Rp23,97 triliun di tahun 2010. Sementara itu pembiayaan perbankan syariah tumbuh 45,40% dari Rp46,89 triliun pada tahun 2009 ke Rp68,18 triliun pada tahun 2010.

Penyaluran pembiayaan Perseroan juga mengacu pada misi perusahaan, yaitu fokus pada pembiayaan UMKM. Sepanjang tahun 2010, Perseroan berhasil meningkatkan porsi pembiayaan UMKM dari 65,01% di tahun 2009 menjadi 66,62% di tahun 2010.

Selain pertumbuhan yang baik tersebut, Perseroan juga menaruh perhatian pada aspek kehati-hatian. Demi menjamin keberlangsungan usaha Perseroan. Alhamdulillah usaha tersebut berdampak baik bagi peningkatan kualitas pembiayaan Perseroan. Rasio Pembiayaan Bermasalah (NPF) Bank secara gross menurun (membaik) dari 4,84% di tahun 2009 menjadi 3,52% di tahun 2010. Secara netto, NPF Bank menurun (membaik) dari 1,34% di tahun 2009 menjadi 1,29% di tahun 2010.

3. Layanan Jasa Perbankan Lainnya Sebagai wujud dari layanan perbankan

modern, Perseroan memberikan layanan jasa-jasa perbankan modern. Hal ini berdampak pada kinerja keuangan Perseroan, khususnya Pendapatan Usaha Lainnya. Porsi Pendapatan Usaha Lainnya terhadap total pendapatan di tahun 2010 mencapai 16,99%.

Pendapatan Usaha Lainnya tersebut dikontribusi dari berbagai sumber pendapatan, baik pendapatan berbasis aktiva produktif, berbasis produk pendanaan, maupun berbasis traksaksi. Kontributor utama pendapatan ini berasal dari jasa layanan haji dan pendapatan operasional lainnya.

4. Profitabilitas Sepanjang tahun 2010, Perseroan

berhasil menjaga profitabilitas yang optimal. Trend kinerja imbal hasil rata-rata ekuitas (ROE) BSM menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2010 sebesar 63,58% lebih tinggi dibandingkan ROE tahun 2009 sebesar 44,20%. ROE Perseroan tahun 2010 juga berada di atas rata-rata ROE 5 (lima) Bank Umum Syariah Perbankan Nasional sebesar 17,62%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Imbal hasil rata-rata aktiva (ROA) Perseroan sedikit menurun dari 2,23% tahun 2009 ke 2,21% tahun 2010. Ini terjadi akibat tekanan persaingan usaha di mana tahun 2010 terjadi tingkat persaingan yang tinggi akibat bertambahnya BUS dari 6 bank menjadi 11 bank. Namun demikian, walaupun ROA Perseroan mengalami sedikit penurunan, pencapaiannya masih lebih besar dibandingkan rata-rata ROA lima Bank Umum Syariah lainnya sebesar 1,67%.

5. Kesehatan Bank Per akhir Desember 2010 tingkat

kesehatan Perseroan berhasil memperoleh predikat Baik. Penilaian kesehatan ini dilakukan dengan metode self assessment (vide PBI No.9/1/PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007 dan SE BI No.9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007 terdiri dari Manajemen Umum, Manajemen Risiko dan Manajemen Kepatuhan). Hal ini menjadi keyakinan bagi seluruh pemangku peran (stakeholders) bahwa keberlangsungan usaha Perseroan dapat dijaga.

Sepanjang tahun 2010,pembiayaan Perseroantumbuh 49,21% atau Rp7,91triliun dari Rp16,06 triliun ditahun 2009 ke Rp23,97 triliundi tahun 2010.

19PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

6. Efisiensi Usaha Dari sisi efisiensi, Rasio Beban

Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) cenderung stabil pada level 74,97%, lebih rendah (lebih baik) dari rata-rata BO/PO 5 (lima) Bank Umum Syariah sebesar 80,54%. Untuk memperbaiki BO/PO, Perseroan terus meningkatkan produktifitas dengan mengoptimalkan pendapatan operasional dan pengendalian biaya operasional.

Good Corporate Governance (GCG)

Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable values. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.

Salah satu wujud komitmen GCG Perseroan dilakukan melalui pelaksanaan Self-Assessment secara berkala. Terdapat dua jenis penilaian yang digunakan untuk menentukan kualitas implementasi GCG yaitu ‘self-assessment internal’ dan ‘self-assessment GCG Bank Indonesia.’ Hasil penilaian Self-Assessment (SA) internal BSM tahun 2010 mengalami peningkatan. SA ini merupakan hasil pengukuran yang dilakukan pada Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif lainnya. Hasil SA ini berupa Index GCG semesteran. Index GCG semester II mencapai skor 90,67 dengan kategori ‘Lebih Baik’, meningkat dibandingkan Index GCG semester I dengan skor 87,20 kategori ‘Baik’.

Self-Assessment GCG BI dilakukan dengan mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/ 13 /DPbS Tanggal 30 April 2010. Nilai Komposit BSM assessment ini pada tahun 2010 adalah 1,350 dengan kategori “Sangat Baik”.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Perseroan terus berkomitmen untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab (corporate citizenship).

Perseroan menjalankan program corporate social responsibility (CSR)antara lain:1. Kerjasama dengan LAZNAS BSM Perseroan menjalin kerjasama dengan

Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM) dalam melaksanakan kegiatan CSR.

LAZNAS BSM memiliki tiga program utama, yaitu: Mitra Umat (Pengembangan Ekonomi), Didik Umat (Bantuan Pendidikan), dan Simpati Umat (kegiatan charity).

Pada tahun 2010 BSM telah menyalurkan dana zakat perusahaan tahun 2008 dan 2009 melalui LAZNAS BSM sebesar Rp15,87 miliar, naik dari penyaluran periode sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar. LAZNAS BSM telah menggulirkan bantuan kepada 21.524 orang dengan total bantuan senilai Rp9,52 miliar melalui ketiga program tersebut.

2. BSM UMKM Award 2010: Pada tahun 2010, BSM untuk ketiga

kalinya menyelenggarakan BSM UMKM Award. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada Nasabah UMKM BSM. Terdapat 3 kategori penghargaan, yakni kategori umum, kategori khusus, dan kategori green UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

3. BSM Edu Award 2010: Program ini berupa pemberian

penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal. Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Insani dari Dompet Dhuafa (LPI-DD). Nominator dipilih oleh pegawai BSM dari seluruh Indonesia melalui fasilitas e-Learning.

Pada tahun 2010 index GCG semester II mencapai skor 90,67 dengan kategori ‘Lebih Baik’, meningkat dibandingkan index GCG semester I dengan skor 87,20 kategori ‘Baik’.

20 PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Laporan Direksi

semakin merapatkan barisan, terus berupaya meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku peran.

Untuk menghadapi tantangan bisnis yang ada, BSM telah menetapkan Rencana Bisnis Bank tahun 2011 yang kami tuangkan dalam bentuk Lima Fokus Utama dan Sepuluh Prioritas.

Lima Fokus Utama Perseroan tahun 2011 adalah:1. Peningkatan Kapasitas Usaha;2. Pengendalian Kualitas Aset (APYD dan

NPF);3. Peningkatan Kualitas Layanan;4. Implementasi Core Banking System Baru;

dan5. Implementasi Proyek Corporate Plan

Tahun 2011.

Sedangkan Sepuluh Prioritas Kerja Perseroan pada tahun 2011 adalah:1. Mengoptimalkan pencapaian laba bersih; 2. Meningkatkan penghimpunan dana pihak

ketiga (DPK) serta peningkatan porsi dana konsumer dan porsi low cost fund;

3. Mengembangkan pembiayaan secara hati-hati dengan meningkatkan porsi pembiayaan pada sektor UMKM;

4. Meningkatkan pendapatan berbasis fee based income;

5. Meningkatkan efisiensi usaha; 6. Mengendalikan kualitas pembiayaan;7. Meningkatkan kualitas layanan melalui

peningkatan Service Quality Index (SQI) dan pembukaan outlet;

8. Mengimplementasikan Core Banking System baru;

9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2011 – 2015 sesuai jadwal; dan

10. Memperkuat competency-based human resource melalui pengembangan kualitas dan utilisasi e-learning.

Akhir kata, kami atas nama Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, alim ulama, masyarakat, pemegang saham, nasabah, mitra usaha serta seluruh pegawai dan keluarga besar BSM atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan.

Penghargaan

Pada tahun 2010, BSM mendapatkan 16 penghargaan dari pihak eksternal. Penghargaan ini kami nilai sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai motivasi bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan apresiasi kepada BSM. Penghargaan-penghargaan tersebut yaitu:1. HR Excellence Award dari Lembaga

Manajemen FE-UI;2. Islamic Financial Award dari Karim

Business Consulting;3. Platinum InfoBank Award dari Majalah

InfoBank;4. ABFI Institute Award dari PERBANAS;5. Word of Mouth Marketing Award dari

Majalah SWA;6. Indonesia Golden Best Branch Award dari

Majalah SWA;7. Deals of The Year dari Redmoney, Malaysia;8. Indonesia Deals of The Year dari

Redmoney, Malaysia;9. Sovereign Deals of The Year dari

Redmoney, Malaysia;10. Indonesia Bank Loyalty Award dari

Majalah InfoBank, MarkPlus;11. Net Promoter Leader dari Majalah SWA;12. Rating AA- (Idn) dari per 2010, rating

telah meningkat menjadi AA (idn) Fitch Rating;

13. Bank Syariah Terbaik 2010 dari Majalah Investor;

14. Annual Report Award dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, IAI, KNKG, Dirjen Pajak;

15. Banking Efficiency Award dari Harian Bisnis Indonesia;

16. Corporate Community Award dari Majalah SWA.

Tantangan Bisnis ke Depan

Perekonomian tahun 2011 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2010. Di sisi lain, persaingan di perbankan syariah juga diprediksi akan meningkat. Dalam kondisi bisnis yang semakin menantang, BSM harus

BSM mendapatkan 16 penghargaan dari pihak eksternal. Penghargaan ini kami nilai sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai motivasi bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

21PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, BSM akan terus mewujudkan diri sebagai Bank kebanggaan bangsa Indonesia.

Selanjutnya, sebagai bagian dari Laporan Direksi, kami akan menguraikan laporan kinerja BSM tahun 2010, sebagaimana tertuang dalam buku Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi BSM untuk tahun buku 2010.

Laporan Keuangan Bank tahun 2010 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap upaya kita. Amien.

Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

PT Bank Syariah MandiriDireksi

Amran NasutionDirektur

HanawijayaDirektur

Yuslam FauziDirektur Utama

Achmad SyamsudinDirektur

SugihartoDirektur

Zainal FananiDirektur

22

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

identitasperusahaan

23PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

NamaPT Bank Syariah Mandiri

AlamatWisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia.

Telepon(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting).

Faksimili(62-21) 3983 2989.

Homepagewww.syariahmandiri.co.id

[email protected]

Tanggal Berdiri25 Oktober 1999

Mulai BeroperasiSejak 1 November 1999

Modal DasarRp1.000.000.000.000,-

Modal DisetorRp658.243.565.000,-

Kantor Layanan507 kantor layanan di seluruh Indonesia

Jaringan ATMTotal ATM sebanyak 47.000 jaringan meliputi: l ATM Syariah Mandiri, l ATM Mandiri unit, l ATM Bersama, l ATM Prima, dan l Malaysia Electronic Payment System (MEPS).

Jumlah Pegawai7.902 orang

PemeringkatanAA (idn), berdasarkan Fitch Rating 2010

24

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Krisis multi-demensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan,

Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

sejarahsingkat

25PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.

Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri

l 1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)

l 1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia

l 1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah menjadi PT Bank Susila Bakti

l 1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi menjadi PT Bank Syariah Mandiri

26

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Produk Pendanaan

bidangusaha

l BSM Tabungan Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah

Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.

l BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta

kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis.

l BSM Tabungan Simpatik Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah,

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

l BSM Tabungan Mabrur Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan

ibadah haji & umrah.

l BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya

dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.

l BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC) Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam

melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra/putri.

l BSM Deposito Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat

dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.

27PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

l BSM Deposito Valas Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan

setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.

l BSM Giro Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

l BSM Giro US Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

l BSM Giro Singapore Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

l BSM Giro Euro Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

l BSM Obligasi Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang

mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil/Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.

l BSM Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan

dana rekening giro yang dimiliki Institusi/Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.

28

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Produk Pembiayaan

l BSM Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah

ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

l BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank

merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

l BSM Pembiayaan Murabahah Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah.

Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok di-tambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer.

l BSM Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah

khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

l BSM Pembiayaan Istishna Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah

pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process financing) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.

l Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas

pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.

l Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet adalah

penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung risiko.

l BSM Customer Network Financing BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas

pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan Bank.

l BSM Pembiayaan Resi Gudang Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial

dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.

l BSM Pembiayaan Edukasi Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.

l PKPA Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota (PKPA)

adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif ) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.

l BSM Implan Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh

bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif ).

l Pembiayaan Dana Berputar Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang

penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

l BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek,

menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.

29PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

l BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan

rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah.

l Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana

sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan).

l Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi

kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah.

l BSM Pembiayaan Griya DP 0% Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka

bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah.

l BSM Sistem Pembayaran Off Line Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh

institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.

l Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah Mandiri Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral)

dimana pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek investasinya.

l Pembiayaan kepada Pensiunan Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan

multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran

dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan (pensiun bulanan).

l Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional di bidang

kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.

30

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

l BSM Electronic Payroll Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM

secara mudah, aman dan fleksibel.

l BSM SKBDN Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant)

yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).

l BSM Letter of Credit Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant)

yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.

l BSM Transfer Western Union Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real

time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).

l BSM Kliring Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada

dalam satu wilayah kliring.

l BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda

wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.

l BSM Intercity Clearing Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar

wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.

l BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota

maupun dalam kota yang berbeda secara real time.

l Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal.

l Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta) Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM

bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) Malaysia.

Layanan

l BSM Card Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran,

dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”.

l BSM Sentra Bayar Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan

pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan.

l BSM Mobile Banking Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi

SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.

l BSM Net Banking Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan

transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.

l BSM Mobile Banking GPRS Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi

GPRS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.

l PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM) Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan,

asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.

l BSM Pooling Fund Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang memudahkan

nasabah untuk mengatur atau mengelola dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai keinginan nasabah.

l BSM Pertukaran Valas Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata

uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah.

l BSM Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, dimana

bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak memenuhi kewajibannya.

31PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

l BSM Pajak Online Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar

kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai.

l BSM Pajak Impor Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak

barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai.

l BSM Referensi Bank Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar permintaan

dari nasabah untuk tujuan tertentu.

l BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang

dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja.

l BSM Autosave Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening giro dan

rekening tabungan dengan memelihara saldo tertentu.

l BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari:

n Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri.

n Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.

32

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

daftarpenghargaan

No Nama Penghargaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Penghargaan

Human Resource Excellence Award 2010

Corporate Community Award 2010

Banking Efficiency Award 2010

Annual Report Award (ARA) 2009

Investor Award

2010 The Best Islamic Fully Pledged Bank 2010

Indonesia Deal of The Year

Souvereign Deal of The Year \2009

Deals of The Year 2009

Indonesia Bank Loyalty Award 2010

Rating BSM AA (idn)

Indonesia Best Brand Award 2010

Infobank Award

ABFI Institute Award

Word of Mouth Marketing Award

Net Promoter Leader

AA(idn)

33PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Pemberi Penghargaan Atas Prestasi Tanggal Penganugerahan

Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Penghargaan atas strategi pengelolaan manajemen SDM 21 Desember 2010

SWA Magazine The Most Inspiring Club 16 November 2010

Harian Bisnis Indonesia Penghargaan atas kinerja bank yang dinilai mampu mengelola kegiatannya secara efisien.

6 Oktober 2010

Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak

Juara I ARA 2009 untuk kategori Private Keuangan Non Listed 22 September 2010

Majalah Investor Bank SyariahTerbaik 2010 31 Agustus

Karim Business Consulting Bank Syariah dengan kinerja terbaik dari sisi kinerja keuangan, SDM, ekspansi jar-ingan. BSM menjuarai overall The Best Islamic Fully Pledged Bank dengan menjadi terbaik di kategori: 1. The Most Efficient 2. The Most Expansive Funding 3. The Most Expansive Financing 4. The Most Profitable 5. The Most Efficient Expansive Funding

6 Agustus 2010

Redmoney Group, Islamic Finance News Asia, Malaysia

Islamic Bank, Bank Syariah Agen Penjual Sukuk Ritel Indonesia 3 Maret 2010

Redmoney Group, Islamic Finance News Asia, Malaysia Islamic Bank, Bank Syariah Agen Penjual Sukuk Ritel Indonesia 3 Maret 2010

Redmoney Group, Islamic Finance News Asia, Malaysia Islamic Bank, Bank Syariah Agen Penjual Sukuk Ritel Indonesia 3 Maret 2010

Majalah Infobank bekerjasama dengan Markplus Insight

Kategori Saving Account, Sharia Banking. 10 Februari 2010

Majalah SWA Bank dengan brand value terbaik untuk kategori perbankan syariah. BSM memperoleh penghargaan untuk yang keempat kalinya.

29 Juli 2010

Majalah Infobank Bank Berkinerja Sangat Bagus selama 10 Tahun Berturut-turut. Penilaian atas rating 121 bank menetapkan BSM berkinerja Sangat Bagus selama 10 Tahun Berturut-turut.

16 Juli 2010

ABFI Institute Perbanas dan Group Majalah Tempo Penghargaan Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode CAMEL

7 Juli 2010

Majalah SWA/Onbee Marketing Penghargaan untuk Marketing dari nasabah ke nasabah 9 Juni 2010

Octovate/Majalah SWA Penghargaan untuk loyalty index 10 Mei 2010

Fitch Rating Dukungan Permodalan dari Bank Mandiri, Cash Provision, dan kinerja perusahaan 27 Januari 2010

34

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

struktur organisasi

Referensi:SK Direksi No. 12/300-KEP/DIRtanggal 22 Juli 2010

Dewan Pengawas Syariah:1. KH. Ali Yafie, Ketua

2. M. Syafi Antonio, Anggota

3. M. Hidayat, Anggota

Dewan Komisaris:1. Achmad Marzuki, Komut/Kom. Independen

2. Abdillah, Komisaris Independen

3. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen

4. Tardi, Komisaris

5. Lilis Kurniasih, Komisaris

Direktur UtamaYuslam Fauzi

Direktorat Pembiayaan Mikro Kecil

Hanawijaya

Pembiayaan Mikro,Kecil & ProgramAndri Vendredi

PembiayaanKonsumer

Rustanti Rachmi

Pegadaian (Desk)Putu Rahwidhiyasa

Mass Banking (Desk)Eny Maya Gustini

Pengembangan Bisnis& Produk

Dewa Bagus Ivan Baruna

Business & RemittanceSetyobudi Tariadi

Kanwil I-IV

Cabang

Perencanaan, Pengembangan

& Manajemen Kinerja

Firman Jatnika

Training (Desk)Helmi Huseno

Human CaptalEka Bramantya

Danuwirana

JaringanEdwin Iswan Siregar

Kepatuhan Priyo Prakoso

DirektoratKepatuhan

Zainal Fanani

TresuriTutuy Guntara

Pembiayaan Khusus& Indikasi (Desk)

Siti Nurdiana

PembiayaanKorporasi Cabang

Agus Salim

Direktorat Pembiayaan Korporasi & Tresuri

Amran Nasution

Pembiayaan Korporasi& Investasi

Hadi Purnomo

Sisdur & Pengawasan

Muslihan

AkuntansiMusdar Ayub

OperasiAteng Suhaeni

Sistem & Teknologi

Roosita Abdullah

Direktorat Manajemen RisikoAchmad Syamsudin

ManajemenRisiko

M. Fanny Fansyuri

Sarana & LogistikTaufik Machrus

Hubungan Korporasi& Hukum

Achmad Fauzi

PenyelesaianPembiayaan

Purwoto

RestrukturisasiSulistyo Budi

Direktorat Pembiayaan Menengah

Sugiharto

PembiayaanKomersial

Subki Matsyah

Audit InternPriyono

Komite Audit

Komite Remunerasi & Nominasi

Komite PemantauRisiko

RUPS

Dewan PengawasSyariah

DewanKomisarisDireksi

35PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

corporate events Sepanjang tahun 2010, BSM melaksanakan beragam corporate events, dianta-ranya kegiatan pembukaan cabang, penyaluran KUR, promo corporate, serta kegiatan CSR.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, Cirebon

Feb.Pembukaan KCPWonosari, Yogyakarta

Jan.

Pengobatan Gratis Korban Banjir, Bekasi

Apr.Launching Islamic Book Fair, Jakarta

Mar.

Kegiatan CSR Univ Andalas, Padang

Jun.Relokasi Kantor Cabang BSM, Mataram

Mei.

Peresmian 6 KCPSurakarta, Jawa Tengah

Agt.

Peresmian KC Pondok Kelapa, Jakarta

Okt.

Peresmian Kantor Cabang BSM, Palangkaraya

Jul.

Nonton Bersama Anak Yatim, Jakarta

Sep.

Tasyakuran Milad BSM ke-11, Jakarta

Nov.BSM UMKM & Edukasi Awards, Jakarta

Des.

36

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Visi

Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.

Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

Visi dan Misi Perusahaan

penjelasan visi dan misi

37PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

a. Bank Syariah Terpercaya Untuk menjadi bank syariah terpercaya kami lakukan dengan

terus menjaga kompetensi dan integritas 1) Kompetensi

Kami implementasikan dengan meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: n “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak

mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungungjawabannya.” (Al Isra (17): 36)

2) Integritas Kami implementasikan dengan menaati kode etik profesi

dan berpikir serta berperilaku terpuji. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb:n “Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat

kerusakan” (Al Maidah (5): 64)

b. Pilihan Mitra UsahaUntuk menjadi bank pilihan mitra usaha kami lakukandengan senantiasa menjaga usaha baik aspek bisnismaupun aspek syariah 1) Aspek Bisnis Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek

bisnis, kami implementasikan dengan menyediakan diantaranya: produk yang menarik, pricing yang kompetitif, business process yang prudent dan efisien, serta infrastruktur yang memadai.

Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb.n “Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit dan

ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang lain menjauh” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

2) Aspek Syariah Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah,

kami implementasikan dengan menjalankan fungsi Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan yang berlaku.

Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: n “ Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada

orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangaNya. “ (An Nisaa (4): 125)

38

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

nilai-nilai perusahaan

Nilai-Nilai Perusahaan

Excellence: Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.

Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

Humanity: Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius.

Integrity: Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.

Customer Focus: Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.

39PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

sasaran dan strategi

Penentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan. Sasaran dan strategi BSM tersebut tercermin dalam 5 (lima) program kerja utama.

Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2010:

1. Penghimpunan dana konsumer;

2. Pengendalian Kualitas Aset (Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) dan NPF);

3. Pengembangan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

4. Peningkatan efisiensi;

5. Penguatan Infrastruktur (Competency Based Human Resources Management, Values, Core Banking, Risk Management, Corporate Governance and Organization).

Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2011:

1. Peningkatan Market Share Asset, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan;

2. Penghimpunan Dana Konsumer dan Penyaluran Pembiayaan dengan High Yield pada Segmen Usaha Mikro (termasuk gadai),

kecil dan konsumer;

3. Pengendalian Kualitas Asset (APYD & NPF);

4. Peningkatan Fee Based Income;

5. Penguatan Infrastruktur (jaringan, core banking system, shared values (ETHIC), manajemen risiko, kepatuhan, dan pengawalan).

40

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

1 2profil dewan komisaris

41PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

4 3 5Achmad MarzukiKomisaris Utama | Komisaris

Independen

AbdillahKomisaris Independen

Ramzi A. ZuhdiKomisaris Independen

TardiKomisaris

Lilis KurniasihKomisaris

1

2

3

4

5

42

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Achmad MarzukiKomisaris Utama | Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia. Lahir di Palembang, 25 Juli

1939 Alumnus Universitas Indonesia Tahun 1980

Training yang diikuti:

n Business Workshop n Supervised Achievement

Motivation Training & Consultant,

n Insurance and Development Banking n Course

on Development and Promotion Small Enterprises oleh

EDI/IBRD n Aplikasi Systematic Managerial Analysis

n Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan

n Top Management Program of Asian Institute n The

Executive Risk Management Refresher Programme n

Risk Management in Retail Banking

Perjalanan karir:

n Senior Advisor Dewan Komisaris PT Bank Syariah

Mandiri n Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza

n Komisaris Utama PT Estetika Jasatama (Consultants

& Broker Insurance) n Direktur Utama PT Bank

Pembangunan Indonesia (Persero) n Direktur

PT Bank Bumi Daya (Persero) n Direktur PT Bank

Pembangunan Indonesia (Persero)

AbdillahKomisaris Independen

Warga Negara Indonesia. Lahir di Brebes, 21

Februari 1947 Alumnus Universitas Indonesia

Tahun 1977

Training yang diikuti:

n Kursus Financial Accounting n Kursus Audit

Inspection and Control n Seminar Management

Accounting n Kursus Asset Liability Management n

Top Management Program n SESPI BI

n Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA)

Perjalanan karir:

n Anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri n

Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya

n Komisaris PT Estika Sedaya Finance n Ketua Badan

Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero) n

Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya

(Persero) n Tata Usaha Bagian Pembukuan PT Bank

Bumi Daya (Persero)

43PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Ramzi A. ZuhdiKomisaris Independen

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jambi, 5 Mei 1952

Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah

Mada tahun 1972 dan Meraih gelar Master tahun 1989

dari Lowa State University

Training yang diikuti:

n Islamic Banking n Program Eksekutif n

Sertifikasi Manajemen Risiko n Leadership Program n

Refreshment Risk Management

Perjalanan karir:

n Direktur DPbS Bank Indonesia n Direktur

Keuangan PT Mekar Prana Indah

Lilis KurniasihKomisaris

Warga Negara Indonesia. Lahir di Bandung, 13

Januari 1958 Alumnus Institut Pertanian Bogor

1981

Training yang diikuti:

n Analisa Kredit n Asset dan Liabilities

n Investment Management n Advance Financial

Analysis n Quality Service Delivery n Sertifikasi

Management Risiko-1 n Assesment Perkreditan n

Integrated Economic & Risk Analysis on Downstream Oil

& Gas industry n Analisa Laporan Keuangan level III n

Negotiation Skill n SOS Implementasi Basel II & ERM.

n Operation Risk Management n Leaders Forum n

Workshop Asuransi & Pembiayaan Kapal n Workshop

Advertisy Quotient n Assesment Commercial Banking

n Workshop Coaching for Leadership n Leadership and

Decision Making

Perjalanan karir:

n Commercial Banking Center Manager

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Operations

Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Kepala

Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri

n Wakil Kepala Cabang Kebayoran, PT Bank Exim

n Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan

Raya PT Bank Exim n Pejabat Pimpinan Biro Kecil

Perkebunan PT Bank Exim

TardiKomisaris

Warga Negara Indonesia. Lahir di Sukoharjo, 12 Mei

1964 Alumnus Universitas Negeri Sebelas Maret

dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran

Training yang diikuti:

n Kursus kredit n Seminar Modal Ventura n Loan

Syndication Workshop n Pendidikan ketrampilan

Manajerial n Training Debt. Restructuring and Loan

SYN n Credit Training for Lending n Pelatihan

Asuransi Kerugian Agunan

n Marketing Analysis, Strategy & MPD

n Sertifikasi Manajemen Risiko-1 n Workshop

Optimalisasi Penyelesaian Kredit n Sertifikasi

Manajemen Risiko-2 n Risk Management in Banking

n Leaders Forum n MRB Forum Leaders

Perjalanan karir:

n Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. n Dept. Head Loan Collection I PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk.

n Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. n Dep. Head Consumer Loan

Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Credit

Operation & Control Loan Operations Development PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

n Group Head pada Credit Operation & Control Credit

Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

44

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Prof. KH. Ali YafieKetua

Warga Negara Indonesia, lahir di Wani, Donggala, Sulteng, 1 September 1926.

Merupakan salah satu ulama berpengaruh di Indonesia.

Perjalanan karir:

n Ketua Majelis Ulama Indonesia n Rektor di IIQ Jakarta n Guru Besar di berbagai Perguruan

Tinggi Negeri dan Swasta n Dekan di Fakultas Ushuluddin IAIN Ujung

Pandang n Inspektorat Pengadilan Agama Indonesia

Timur n Hakim Pengadilan Agama Ujung Pandang

profil dewanpengawassyariah

45PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec. Anggota

Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Meraih gelar PhD di bidang

Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.

Perjalanan karir:

n Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia

n Dewan Syariah Nasional, MUI n Dosen Tazkia

Drs. H. M. Hidayat, MBH.,MH. Anggota

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta,3 Mei 1968. Lulus dari Fakultas Syariah IAIN

Jakarta tahun 1991 dan S-2 dari IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.

Perjalanan karir:

n Anggota Dewan Pengawas Syariah MUIn Dosen S-2 Program PSTTI Universitas

Indonesia n Dosen S-2 Program PSTTI IEF Universitas

Trisakti

46

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

4 2 1

profil direksi

47PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

3 6 5

Yuslam FauziDirektur Utama

HanawijayaDirektur

Amran NasutionDirektur

Zainal FananiDirektur

SugihartoDirektur

Achmad SyamsudinDirektur

1

2

3

4

5

6

48

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Yuslam FauziDirektur Utama

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi,

Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA (Finance/Investment Banking) tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia.

Training yang diikuti:

n Aktif sebagai pembicara tentang ekonomi dan perbankan syariah di berbagai seminar, simposium,workshop sejak tahun 1999. n Correspondent Banking di American Express Bank, New York n Pricing Methodology n Capital Market Instruments in Asia n Valuation, Pricing & Using Capital Market Instruments n Corporate Finance Course n Chartered Financial Analyst Review n Global Custody & Portfolio Administration n Advanced Project Finance & Financial Modelling n Shari’a Banking & Supervisory Aspect n Sertifikasi Manajemen Risiko n 3th Annual Asian Islamic Banking & Finance Summit n Middle Eastern Investor Forum for Indonesia n Bank Indonesia Annual International Seminar

Perjalanan karir:

n Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri n Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri n Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.

SugihartoDirektur

Warga Negara Indonesia. Lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas

Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.

Training yang diikuti:

n Credit Analysis Training n Core Credit Training n Development of Management Skills Training n Selling International Banking Product & Service n Spirit Risk Management n Targeted Selection Training n Aktif sebagai pembicara tentang Ekonomi Syariah pada berbagai perguruan tinggi antara lain: UPN Veteran Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya Malang, dan PT Permodalan Nasional Madani.

Perjalanan karir:

n Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri n Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri n Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia n Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia n Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia n Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.

Achmad SyamsudinDirektur

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan.

Training yang diikuti:

n Optimizing Company Value Through BCM & ERM n Implementasi Resi Gudang dan Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Komoditas n Transformational Leadership for Within n Internalisasi Culture (Change Agent) n Forum International ICC n Advanced Leadership Program (International Diploma) n Euromoney Risk Mg. Master Series n Small Medium Enterprise Financing n Credit Portfolio Risk Management n Marketing Analysis, Strategic Marketing & Product Development n Selling Commercial & Corporate Bank Services n Credit Risk Analysis Training n Credit Risk Masterclass n International Trade Finance n Credit & Operational Risk

Perjalanan karir:

n Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri n Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri n Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri n Group Head CRM Retail, Bank Mandiri n Ketua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN

49PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

HanawijayaDirektur

WWarga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas

Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999).

Training yang diikuti:

n Officer Development Program Bank Dagang Negara (BDN) n Training Kredit Analisis Bidang n Agribisnis, IPB n Pendidikan Kader Pimpinan Tingkat Lanjutan, LPPI n Effective Cash Flow Management n Corporate Valution Modelling - Euromoney Training n Executive Workshop on Certified Islamic Financial Analyst (CIFA) n Selling Commercial & Corporate Bank Services Course n Leadership Course INSEAD-Mandiri, USAID University n Internship Program USA n Program Eksekutif Direksi Sertifikasi Manajemen Risiko-Program BSMR Bank Indonesia.

Perjalanan karir:

n Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Departemen Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.

Amran NasutionDirektur

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas

Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989.

Training yang diikuti:

n Kursus Dasar-dasar Perbankan, Bank Susila Bakti n Kursus Kepala Cabang, Bank Indonesia n Training Customer Oriented Leadership, Dale Carnegie n Workshop Management Perbankan Syariah, Tazkia Institute n Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance Management, Arthur Andersen n Workshop Proactive Risk Management In Banking, Institute of Finance & Banking, Sahid Jaya n Program Certificate In Corporate Leadership TTE Tingkat Advance VIII, Center Of Corporate Leadership n Islamic Commercial Law In Banking & Finance n Islamic Finance Forum n ESQ Angkatan 39, ESQ Centre n Workshop Risk Management & Compliance, Novotel Coralia n Sertifikasi Manajemen Resiko, Badan Sertifikasi Manajemen Resiko.

Perjalanan karir:

n Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung n Account Officer Bank Susila Bakti Bandung.

Zainal FananiDirektur Kepatuhan

Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik

Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989.

Training yang diikuti:

n Sertifikasi Manajemen Risiko, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko n Conference on Islamic Economic, Middle East Global Advisors (MEGA) di Bahrain n Emotional Spiritual Quotient Program Eksekutif, ESQ Training n Balanced Scorecard Worldclass Perform, The Jakarta Consulting Group n Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance n Pelatihan Dasar Bank Syariah Tazkia Institut-Bank Susila Bakti n Kursus Perkreditan, Bank Dagang Negara n Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 106, IBI n Kursus Manajemen Perkreditan Angkatan XII, IBI.

Perjalanan karir:

n Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti n Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti n Staff Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.

50

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

informasipemegangsaham

Struktur Kepemilikan Saham

1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,999999% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 131.648.712 lembar saham.

2. PT Mandiri Sekuritas. Memiliki 0,000001% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.

Profil Pemegang Saham

1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal 2 Oktober

1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang telah

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki bidang usaha perbankan.

Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik (40%).

2. PT Mandiri Sekuritas Merupakan Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. Didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 yang merupakan penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas, dan PT Marincorp Securindo.

BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang saham minoritas sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

Dikarenakan Bank Syariah Mandiri belum menjadi public listed

51PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

company, baik masyarakat, direktur maupun dewan komisaris PT Bank Syariah Mandiri tidak mempunyai kepemilikan saham atas saham Bank Syariah Mandiri.

Profil Perusahaan Anak dan Perusahaan Afiliasi

PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik anak perusahaan, tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu anak perusahaan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., antara lain: a. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL); Didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999. BMEL

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, yang didirikan dengan tujuan mengambil alih kegiatan bisnis Bank Exim cabang London.

b. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan

dan penyewaan gedung (properti) dan telah beroperasi sejak 29 Oktober 1971.

c. PT Bumi Daya Plaza Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan

dan penyewaan gedung (properti) dan telah beroperasi sejak 22 Desember 1978.

d. PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan

telah beroperasi sejak 3 November 1992.

e. PT AXA Mandiri Financial Services Merupakan perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan AXA

beroperasi sejak Desember 2003.

f. PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Merupakan anak perusahaan dari PT Mandiri Sekuritas dan PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk. beroperasi sejak Desember 2004.

g. PT Mandiri Tunas Finance Merupakan lembaga pembiayaan yang fokus pada pembiayaan

kendaraan bermotor, berdiri sejak tahun 1989 dan diakuisisi Bank Mandiri bulan Februari 2009.

Kronologis Pencatatan Saham

PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan saham dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tersebut.

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya

PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan efek lainnya dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya tersebut.

52

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Nama dan Alamat Notaris, Konsultan Hukum dan Kantor Akuntan Publik

a. Notaris di Kantor Pusatl Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn. Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl. Raya Condet

No. 27, Jakarta 13760l Notaris: Imas Fatimah, SH. Alamat: Menara Cyber 2, Lt. 22 Jl. HR. Rasuna Said Blok X. 5, No.

13 Jakarta 12950l Notaris: Harun Kamil, SH. Alamat: Jl. Hang Lekir I No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12120l Notaris: Sutjipto, SH. Alamat: Menara Sudirman Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60,

Jakarta 12190b. Konsultan Hukum

l Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa & Partners. Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220l Konsultan Hukum: Dias & Associate Law Office. Alamat: CityLofts Sudirman Tower, Lt. 7 Unit 729 Jl. KH. Mas

Mansur No. 121, Jakarta 10220l Konsultan Hukum: Karimsyah Law Firm. Alamat: Plaza Mutiara, Lt. 7 Lingkar Mega Kuningan Kav. 1 & 2,

Jakarta 12950l Konsultan Hukum: Tasrif-Arfah-Panggabean Advokat &

Penasehat Hukum. Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870

c. Kantor Akuntan Publik l Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman & Surja. Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt. 7 Jl.

Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190.

lembaga profesi penunjang perseroan

53PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010 53

d. Akuntan Perseroan

BSM telah menunjuk Akuntan Publik (AP) Drs. Hari Purwantono dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja afiliasi dengan auditor internasional Ernst & Young (E&Y) untuk melakukan audit tahun buku 2010.

Penunjukan AP dan KAP berdasarkan keputusan RUPS PT Bank Syariah Mandiri No. 15 Notaris Harun Kamil, SH tanggal 29 Juni 2010, antara lain memutuskan memberikan kuasa kepada Dewan komisaris untuk menetapkan biaya jasa sesuai dengan kewajaran persyaratan lainnya atas ditunjuknya KAP Purwantono, Suherman & Surja sebagai auditor laporan keuangan perseroan tahun buku 2010 dan memperhatikan surat-surat Direksi dan Komite Audit kepada Dewan Komisaris, dengan ini diberitahukan bahwa Dewan Komisaris setuju pelaksanaan audit laporan tahunan PT Bank

Syariah Mandiri oleh KAP dimaksud dengan imbalan jasa sebelum PPN sebesar Rp690.000.000,00 (enam ratus sembilan puluh juta rupiah). Dalam imbalan jasa tersebut tidak termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penugasan audit (out of pocket expenses).

Adapun ruang lingkup pekerjaan audit meliputi Audit Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang undangan dan Audit Kinerja Keuangan.

Kantor Akuntan dan Kantor Akuntan Publik Periode 2008 - 2010

* Tidak termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penugasan audit (out of pocket expenses).

Periode Laporan Akuntan KAP Alamat Audit Fee Opini Jasa di luar Audit

Keuangan Keuangan (Umum)

2008 Drs. Iskandar Doli, Bambang, Menara Kuningan 11th floor, Rp275.000.000* Wajar dalam semua 1. Audit PKBL

Pane, Ak., MM Sudarmadji & Dadang Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 hal yang material 2. Evaluasi Key

Izin Akuntan Publik Izin KAP Nomor Kav.5, Jakarta 12940 Indonesia Performance

No. 99.1.0612 KEP-295/KM.5/2005 Indicator (KPI)

2009 Drs. Hari Purwantono, Indonesia Stock Exchange Rp630.000.000* Wajar dalam semua 1. Audit PKBL

Purwantono Suherman & Surja Building, Tower 2, 7th floor, hal yang material 2. Evaluasi Key

Izin Akuntan Publik Izin KAP Nomor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Performance

No. 98.1.0065 KEP-122/KM.5/2006 Jakarta 12190, Indonesia. Indicator (KPI)

2010 Drs. Hari Purwantono, Indonesia Stock Exchange Rp690.000.000* Wajar dalam semua 1. Audit PKBL

Purwantono Suherman & Surja Building, Tower 2, 7th floor, hal yang material 2. Evaluasi Key

Izin Akuntan Publik Izin KAP Nomor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Performance

No. 98.1.0065 381/KM.I/2010 Jakarta 12190, Indonesia. Indicator (KPI)

54

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Profil Pejabat Eksekutif

Achmad Fauzi Adalah Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.

Agus Salim Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi Cabang (DKR). Lahir di Brebes tanggal 4 Maret 1955. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Sudirman tahun 1979. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000.

Andri Vendredi Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro & Program (DKM). Lahir di Bandung tanggal 12 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.

Ateng Suhaeni Adalah Kepala Divisi Operasi (DOP). Lahir di Cirebon tanggal 14 Juni 1954. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1983 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI tahun 1998. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.

Dewa Bagus Ivan Baruna Adalah Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk (DPP). Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Ekasakti tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Edwin Iswan Siregar Adalah Kepala Divisi Jaringan (DJN). Lahir di Jakarta tanggal 23 Februari 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Eka Bramantya Danuwirana Adalah Kepala Divisi Human Capital (DHC). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.

Eny Maya Gustini Adalah Kepala Desk Mass Banking (DMB). Lahir di Muara Enim tanggal 29 Agustus 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila tahun 1990 dan Magister Managemen Universitas Trisakti tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.

Firman Jatnika Adalah Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja (DPM). Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970. Lulus Fakultas

Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Hadi Purnomo Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi dan Investasi (DKI). Lahir di Medan tanggal 21 Agustus 1966. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1990 dan Magister Sains Universitas Indonesia tahun 2009. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.

Helmi Huseno Adalah Kepala Desk Training (DTR). Lahir di Tiku, Padang tanggal 19 Oktober 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan lulus sebagai Psikolog di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1989. Lulus pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Manajemen tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.

M. Fanny Fansyuri Adalah Kepala Divisi Manajemen Risiko (DMR). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Musdar Ayub Adalah Kepala Divisi Akuntansi (DAK). Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Muslihan Adalah Kepala Desk Sisdur & Pengawasan (DSP). Lahir di Pati tanggal 18 Oktober 1959. Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1999. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.

Priyono Adalah Kepala Divisi Audit Intern (DAI). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1999.

55PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Priyo Prakoso Adalah Kepala Divisi Kepatuhan (DKN). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 20 Maret 1959. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988, meraih Master Ekonomi dari Universitas Ohio tahun 1997. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Purwoto Adalah Kepala Divisi Penyelesaian Pembiayaan (DPB). Lahir di Klaten tanggal 4 Oktober 1955. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Jakarta tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Putu Rahwidhiyasa Adalah Kepala TPMO. Lahir di Jakarta tanggal 13 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986, meraih Master Finance & Strategy dari University of Illinois USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2008.

Roosita Abdullah Adalah Kepala Divisi Sistim & Teknologi (DST). Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961. Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002.

Rustanti Rachmi Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer (DPK). Lahir di Gombong tanggal 20 Januari 1967. Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Siti Nurdiana Adalah Kepala Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi (DKS). Lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1966. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Subki Matsyah Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Komersial (DKC). Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.

Sulistyo Budi Adalah Kepala Divisi Restrukturisasi (DRS). Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963. Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan 2001. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.

Taufik Machrus Adalah Kepala Divisi Sarana & Logistik (DSL). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.

Tutuy Guntara Adalah Kepala Divisi Tresuri dan Perbankan Internasional (DTI). Lahir di Ciamis tanggal 27 Februari 1957. Lulus dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.

Setyobudi Tariadi Adalah Kepala Divisi Business Remittance (DBR). Lahir di Tanjung Pandan, Bangka Belitung tanggal 21 Desember 1958.Lulus dari Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung 1984 dan Magister Manajemen University of Wiconsins, USA tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.

56

Profil Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Pada tahun 2010 Majalah SWA menyelenggarakan pemilihan The Best CEO Award. Penghargaan The Best CEO Award diselenggarakan atas kerjasama majalah SWA, Synovate, Dunamis Intermaster sejak tahun 2005.

The Best CEO 2010 menjaring 300 kandidat yang dianggap layak untuk mengikuti kompetisi. Panel ahli SWA, Synovate, dan Dunamis menyeleksi 300 kandidat dan memutuskan ada 111 nama CEO yang diundang mengikuti kompetisi.

Tahun 2009 kualitas kepemimpinan CEO dilihat dari kemampuan CEO memerankan empat fungsi: Perintis, Penyelaras, Pemberdaya, dan Panutan. Tahun 2010 kualitas leadership ditambah dengan variabel kepercayaan (trust quotient), dan eksekusi (execution).

Alhamdulillah, Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi terpilih sebagai The Best CEO tahun 2010.

the best CEO 2010

57PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Sunarso (Pemegang Saham)Direktur Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., selaku Direktur

Supervisi Bank Syariah Mandiri

Pemegang Saham menyampaikan apresiasi yang sebesar besarnya kepada kinerja Bank Syariah Mandiri, karena saya lihat BSM sampai periode ini telah memenuhi ekspektasi dari pemegang saham. (Disampaikan sebagai voice of the owner dalam Rapat Kerja RBB PT Bank Syariah Mandiri

Tahun 2011, tanggal 5 Desember 2010).

Nukman Luthfie (Nasabah)Digital-preneur

Sebagai pebisnis yang selalu online, kebutuhan saya akan layanan keuangan yang bisa diakses via internet sangat tinggi. Saya sudah menggunakan layanan BSM Net sejak beberapa tahun belakangan ini.

Untuk mendapatkan fasilitas BSM Net, saya cukup memiliki rekening tabungan dan mengajukan permohonan aplikasi BSM Net melalui customer service.

Kini saya bisa memanfaatkan fitur BSM Net secara langsung, kapan saja dan dimana saja. Cukup dengan mengakses via internet, saya bisa mengecek saldo dan transfer uang seketika (realtime). Transaksi keuangan yang cepat dan mudah itu turut memperlancar bisnis saya.

M. Syakir Sula (Mitra Bisnis)Pakar Marketing Syariah/Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Sebagai konsultan marketing syariah saya melihat dua hal yang sangat menonjol dan menjadi positioning BSM di masyarakat, yaitu bank syariah yang lebih terbuka (universal) dan kepedulian BSM kepada bisnisnya kaum dhuafa, UMKM, UKM dan bisnis ritel.

Sangat membanggakan justru karena positioning itulah yang mengantarkan BSM menjadi bank syariah terbesar, baik dari segi aset maupun pertumbuhan. Two tumbs up!

testimoni Haidar Bagir (Cendikiawan)CEO Mizan Publising

Meskipun bukan bank syariah pertama, setiap bicara bank syariah, ingatan pertama kita pasti melayang kepada Bank Syariah Mandiri, melihat kemajuan-kemajuan luar biasa yang dicapainya dalam beberapa tahun terakhir ini.

Menurut saya, salah satu kuncinya adalah karena upaya-upaya yang sangat serius dari pimpinan BSM untuk terus mengembangkan budaya perusahaan atau corporate culture yang kondusif bagi perkembangan perusahaan yang sangat dinamis juga dalam memberikan ruang yang luas bagi kreativitas karyawannya.

Di samping itu, tampak sekali upaya-upaya untuk melengkapi karyawannya bukan hanya dengan keterampilan-keterampilan teknis yang berhubungan dengan perbankan, tapi juga dalam bentuk wawasan yang luas yang memungkinkan karyawan tidak hanya bekerja mengikuti kebutuhan-kebutuhan perusahaan tapi juga lebih proaktif dan lebih mampu di dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan bisnis yang makin lama makin cepat berubah.

Hasan Murtiaji (Wartawan)Harian Republika

Sudah 10 tahun saya berinteraksi dengan BSM, hampir sepanjang karier saya sebagai wartawan. Bermula dari keinginan teman teman di Republika untuk konsisten mendukung ekonomi Islam di tengah gempuran ekonomi kapitalis dan liberal.

Sejak sekitar delapan tahun lalu Republika, setiap hari kami selalu mengangkat berita berita ekonomi syariah. Aksi korporasi maupun informasi kinerja BSM tak luput dari perhatian kami sebagai jurnalis. Apalagi 8-5 tahun lalu tak banyak berita ekonomi syariah yang bisa digali mengingat masih sedikitnya industri keuangan syariah.

BSM sebagai salah satu pelaku industri keuangan syariah terdepan, selalu menjadi incaran kami untuk diliput. Dan dengan segala keterbatasan industri ini, para pejabat BSM berhasil membina hubungan yang baik dengan para jurnalis.

58

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

analisa pembahasan manajemen ataskinerja perusahaan

A. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha

Pada tahun 2010 perbankan syariah tumbuh dengan volume usaha yang tinggi baik dari segi pertumbuhan dana yang dihimpun maupun pembiayaan yang disalurkan dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun 2009.

Pertumbuhan volume usaha dan kinerja perbankan syariah yang meningkat pada tahun 2010 ini, didorong oleh beberapa faktor seperti: pengaturan perpajakan yang lebih kondusif, peningkatan credit rating Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi di tingkat global, pendirian bank-bank syariah baru, serta semakin gencarnya program edukasi dan diseminasi perbankan syariah oleh Bank Indonesia, perbankan syariah, maupun pihak-pihak terkait lainnya.

Kondisi perkembangan industri yang positif di tahun 2010, perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil serta tingkat inflasi yang relatif terkendali, semakin memperkuat prospek perbankan syariah. Bank Indonesia mengelola momentum pertumbuhan bank syariah ini dengan tetap melaksanakan regulasi yang kondusif, pengawasan yang cermat, dan arah kebijakan yang berorientasi kepada pertumbuhan industri yang tetap agresif, prudent dan profesional.

Di tengah kondisi ekonomi yang tumbuh dan kompetisi perbankan syariah yang semakin ketat, Alhamdulillah BSM mampu menghasilkan kinerja yang baik dan berhasil mempertahankan posisi sebagai bank syariah yang terbesar di Indonesia.

Selama tahun 2010 total aset BSM meningkat 47,37% atau Rp10,44 triliun dari Rp22,04 triliun tahun 2009 ke Rp32,48 triliun tahun 2010. Pada saat yang sama aset perbankan syariah meningkat sebesar

Pada tahun 2010, Bank Syariah Mandiri menunjukkan eksistensinya sebagai bank syariah dengan performance yang baik. BSM mengalami peningkatan laba bersih sebesar Rp127,58 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba bersih meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pendapatan operasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja BSM meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.

59PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Sampai dengan akhir tahun 2010, BSM mampu menguasai 33,31% pangsa pasar aset perbankan syariah atau turun 0,03% dibandingkan penguasaan market share aset tahun 2009 sebesar 33,34%. Penurunan market share aset BSM terjadi seiring dengan masuknya pemain baru ke industri perbankan syariah. Walaupun demikian, BSM mampu meningkatkan market share DPK dan pembiayaan. Pada tahun 2010 terdapat 5 Bank Umum Syariah yang baru beroperasi terdiri dari 3

l BSM l Perbankan Syariah

Market Share Aset

33.34% 33.31%66.66% 66.69%

2009 2010

bank baru dan 2 bank hasil spin off.

Industri perbankan syariah sampai dengan tahun 2010 terdiri dari 11 bank umum syariah, 23 unit usaha syariah dan 150 BPRS.

Rp31,42 triliun atau 47,54% dari Rp66,10 triliun tahun 2009 ke Rp97,52 triliun tahun 2010.

n Dalam Triliun (Rp) l Aset BSM l Aset Perbankan Syariah

Pertumbuhan Aset BSM dan Perbankan Syariah

100,00

80,00

60,00

40,00

20,00

02005 2006 2007 2008 2009 2010

l Islamic Comercial Bank l Islamic Business Unit

BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin

BTPN,BPD Jateng

IFI, BNI,Bank Jabar

BRI, Danamon, Bukopin

BPD DKI, BPD Riau, BPD Kalsel, Niaga, BPD Sumut, BPD Aceh, Permata

BII, HSBC

BPD Kaltim

Panin Syariah

Mega Syariah

BMI, BSMBPD DIY, BPD

Sulsel, BPD Sumbar, BPD

Jatim, BEI

Victoria Syariah, BCA

Syariah & Jabar BantenSyariah, BNI

Syariah, Maybank Syariah

19

2320

2527

15

26

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

8

6

331132 532 632 322

Perkembangan Industri Perbankan Syariah

19

2320

2527

15

26

97,52

32,48

66,10

49,56

36,5426,7220,88

8,27

22,0417,0712,869,56

60

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Produk BSM

Sampai dengan akhir tahun 2010, untuk memenuhi harapan nasabah, BSM menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu:1. Produk Dana meliputi Tabungan, Deposito, dan Giro. 2. Pembiayaan meliputi pembiayaan konsumer.3. Produk Jasa meliputi jasa produk, jasa operasional, dan jasa

investasi.4. Layanan meliputi syariah mandiri priority.

Uraian produk BSM adalah sebagai berikut:

I. Dana Pihak Ketiga

Pencapaian Pendanaan, Porsi Dana Konsumer

dan Porsi Low Cost Fund.

Total penghimpunan dana pihak ketiga sampai dengan akhir Desember 2010 mencapai Rp29,00 triliun tahun, tumbuh sebesar Rp9,66 triliun atau 49,95% terhadap total DPK tahun 2009 sebesar Rp19,34 triliun. Komposisi dana pihak ketiga pada tahun 2010 meliputi Tabungan sebesar 34,03%, Deposito sebesar 52,10%, dan Giro sebesar 13,87% dari total dana pihak ketiga.

Pertumbuhan dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM melampaui pertumbuhan pasar perbankan syariah. Sehingga, pangsa pasar dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM terhadap perbankan syariah meningkat.

Dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 45,48% dari Rp52,27 triliun tahun 2009 ke Rp76,04 triliun tahun 2010. Pertumbuhan dana pihak ketiga BSM yang melampaui pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan syariah tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah dari 37,00% pada tahun 2009 ke 38,14% pada tahun 2010.

l BSM l Perbankan Syariah

Market Share DPK

37,00% 38,14%63,00% 61,86%

2009 2010

Komposisi Dana Konsumer

Rp7,4338,42%

Rp11,9161,58%

Rp19,34

Rp12,4642,96%Institusi

Rp16,5457,03%

Rp9,66

Rp5,03

Rp29,00

Konsumer

n Dalam Triliun (Rp)

Desember 2009 Desember 2010

Rp4,63

n Dalam Triliun (Rp) l BSM l Perbankan Syariah

DPK

80,00

70,00

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0

76,04

52,27

36,85

28,01

20,6715,59

29,00

7,04

19,3414,90

11,118,22

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Komposisi Dana Pihak Ketiga

n Dalam Triliun (Rp)

Desember 2009 Desember 2010

Rp2,59 13,39%

Rp7,1637,02%

Rp9,5949,59%

Rp4,0213,87%Giro

Rp9,8734,03%

Tabungan

Rp15,1152,10%

Deposito

Rp1,43

Rp5,52

Rp9,66

Rp19,34

Rp29,00

Rp2,71

61PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Pertumbuhan 2009-2010 (%)

a. Giro 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 54,96

b. Tabungan 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 37,83

c. Deposito 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 57,66

Jumlah 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998 49,95

Dana Pihak Ketiga n Dalam Miliar (Rp)

a. Tabungan

Sampai dengan akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp9,87 triliun, meningkat sebesar 37,83% atau Rp2,71 triliun dari Rp7,16 triliun di tahun 2009. Tabungan di BSM ini meliputi Tabungan BSM, Tabungan Berencana BSM, Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Mabrur BSM, Tabungan BSM Dollar, Tabungan Korban BSM dan Tabungan BSM Investa Cendikia. Pertumbuhan terbesar disumbang oleh Tabungan BSM yaitu sebesar Rp2,05 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai 2.108.940 rekening.

Rincian tabungan di BSM diantaranya adalah sebagai berikut:1) Tabungan BSM Tabungan BSM sampai dengan Desember 2010 mencapai Rp7,97

triliun. Program BSM Gelegar Hadiah, Gathering, program Sahabat serta beberapa program lainnya merupakan faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya tabungan BSM.

Jumlah NoA Tabungan BSM sampai dengan akhir bulan Desember 2010 adalah sebesar 1.430.028 rekening.

2) BSM Tabungan Mabrur Selama 2010, kinerja Tabungan Mabrur mencapai sebesar Rp1,17

triliun. Jumlah NoA Tabungan Mabrur mencapai sebanyak 396.220 rekening.

l DPK

2005 20072006 2008 2009 2010

35,00

30,00

25,00

20,00

15,00

10,00

5,00

0

Dana Pihak Ketiga 2005-2010n Dalam Triliun (Rp)

29,00

7,04

19,34

14,90

11,118,22

62

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

1) BSM Deposito Rupiah Selama 2010, kinerja BSM Deposito mencapai sebesar Rp14,70

triliun. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 65.470 rekening.

2) BSM Deposito Valas Selama 2010, kinerja BSM Deposito Valas mencapai sebesar Rp410

miliar. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 3.095 rekening.

c. Giro

Sampai akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesar Rp4,02 triliun, tumbuh sebesar Rp1,43 triliun atau 54,96% dari sebesar Rp2,59 triliun di tahun 2009. Giro BSM ini terdiri dari Giro BSM, Giro BSM Euro, Giro BSM Valas dan Giro BSM Singapore Dollar. Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM.

3) BSM Tabungan Berencana Selama tahun 2010, kinerja Tabungan Berencana mencapai sebesar

Rp96 miliar dengan jumlah NoA Tabungan Berencana mencapai 42.511 rekening.

4) BSM Tabungan Investasi Cendikia Tabungan Investasi Cendikia mengalami pertumbuhan yang baik

selama tahun 2010 antara lain dikarenakan adanya program “BSM Ceria” yaitu program bundling produk antara Tabungan Investasi Cendikia dengan tabungan BSM. Kinerja Tabungan Investasi Cendikia pada tahun 2010 mencapai sebesar Rp160 miliar. Jumlah NoA Tabungan Investasi Cendikia mencapai sebanyak 32.901 rekening.

5) BSM Tabungan Simpatik Kinerja Tabungan Simpatik pada tahun 2010 mencapai Rp163

miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan tabungan simpatik. Jumlah NoA Tabungan Simpatik sampai akhir bulan Desember 2010 mencapai 139.925 rekening.

b. Deposito

Sampai akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp15,11 triliun, tumbuh sebesar 57,66% atau Rp5,53 triliun dari sebesar Rp9,58 triliun di tahun 2009. Deposito BSM memiliki dua jenis mata uang yakni Rupiah dan Dollar. Pertumbuhan deposito BSM tersebut didukung oleh tingkat kepercayaan nasabah yang meningkat dan meningkatnya dana institusi di akhir tahun. Jumlah NoA Deposito sampai dengan akhir Desember 2010 mencapai 68.565 rekening.

Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut:

Selama tahun 2010, giro BSM mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,43 triliun. Pertumbuhan giro tersebut didominasi oleh growth giro ritel sebesar Rp273 miliar, sedangkan growth giro korporasi tumbuh sebesar Rp1,15 triliun. Pertumbuhan tersebut juga disebabkan adanya beberapa nasabah pembiayaan yang fasilitasnya sudah dicairkan oleh bank belum ditarik seluruhnya (100%) oleh nasabah. Jumlah NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai 32.537 rekening.

Uraian mengenai Giro BSM adalah sebagai berikut:1) Giro BSM IDR Selama 2010, kinerja Giro BSM mencapai sebesar Rp3,10 triliun.

Jumlah NoA Giro BSM sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 25.816 rekening.

2) Giro BSM Euro Selama 2010, Kinerja Giro BSM Euro mencapai sebesar negatif Rp10

miliar. Jumlah NoA Giro BSM Euro sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 24 rekening.

l Deposito

2005 20072006 2008 2009 2010

16.00

14.00

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0

Deposito Periode 2005-2010 n Dalam Triliun (Rp)

15,11

3,82

9,58

7,80

5,39

3,50

l Giro

2005 20072006 2008 2009 2010

5,00

4,00

3,00

2,00

1,00

0

Giro Periode 2005-2010 n Dalam Triliun (Rp)

4,02

1,26

2,59

1,811,852,05

63PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Pencapaian Pembiayaan

Hingga tahun 2010, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp23,97 triliun, meningkat sebesar Rp7,91 triliun atau tumbuh 49,21% dibanding total pembiayaan Rp16,06 triliun di tahun 2009. Komposisi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2010 adalah Rp8,00 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 33,38%. Porsi tersebut menurun jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun 2009 sebesar 34,99%. Pembiayaan komersial di tahun 2010 sebesar Rp5,07 triliun dengan porsi 21,17%, menurun dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun 2009 sebesar 31,10%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2010 sebesar Rp4,08 triliun dengan porsi 17,03%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan

Desember 2009 Desember 2010

Pertumbuhan Pembiayaan dan PerbaikanPorsi UMKM

Porsi Pembiayaan

Rp10,4465,01%

Rp5,6234,99%

Rp16,9766,62%Pembiayaan

UMKM

Rp8,0033,38%

PembiayaanKorporasi

n Dalam Triliun (Rp)

3) Giro BSM USD Selama 2010, Kinerja Giro BSM USD mencapai sebesar Rp939 miliar.

Jumlah NoA Giro BSM USD sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 6.646 rekening.

4) Giro BSM Singapore Dollar Selama 2010, Kinerja Giro BSM Singapore Dollar mencapai sebesar

negatif Rp11 miliar. Jumlah NoA Giro BSM Singapore Dollar sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 51 rekening.

II. Pembiayaan

BSM menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil dan menengah di tahun 2010, terbukti dengan porsi penyaluran pembiayaan di sektor UMKM sebesar 66,62% dari total pembiayaan.

Di tahun 2010:1. Pembiayaan Rp23,97 triliun naik Rp7,91 triliun atau 49,21% dari tahun

2009 Rp16,06 triliun.2. Porsi pembiayaan UMKM meningkat semula 65,01% (2009) menjadi

66,62% (2010).3. Jumlah debitur meningkat semula 123.434 debitur (2009) menjadi

225.480 debitur (2010) atau meningkat 102.046 debitur (82,67%).

Segmen 2009 2010 Pertumbuhan % Porsi Pembiayaan %

Korporasi 5.621 8.000 42,32 33,38

Komersial 4.996 5.073 1,54 21,17(Menengah)

Usaha 2.146 4.082 90,21 17,03Mikro danKecil

Konsumer 3.300 6.813 106,45 28,42

Jumlah 16.063 23.968 49,21 100,00

Perbandingan Pembiayaan Per Segmen Usaha n Dalam Miliar (Rp)

Sementara itu pembiayaan perbankan syariah tumbuh 45,40% dari Rp46,89 triliun pada tahun 2009 ke Rp68,18 triliun pada tahun 2010. Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap perbankan syariah dari 34,26% tahun 2009 ke 35,16% tahun 2010.

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Pertumbuhan %

5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 49,21

Pembiayaan Periode 2005-2010 n Dalam Miliar (Rp)

n Pertumbuhan 2009-2010

usaha mikro dan kecil tahun 2009 sebesar13,36%. Pembiayaan konsumer di tahun 2010 sebesar Rp6,81 triliun dengan porsi 28,42%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan konsumer tahun 2009 sebesar 20,55%.

Desember 2009 Desember 2010

Pertumbuhan Pembiayaan

Rp16,06

Rp7,91atau

49,21%

Rp23,97

n Dalam Triliun (Rp)

Pembiayaan

64

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Pembiayaan dan Komposisi

1. Per Jenis Skim Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2010 didominasi pembiayaan

dengan skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar 52,91%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2009 sebesar 50,52%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah (investasi berbasis bagi hasil) mengalami penurunan dari sebesar 20,79% dan 20,27% pada akhir tahun 2009 menjadi sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010.

n Dalam Triliun (Rp) l BSM l Perbankan Syariah

Pembiayaan BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010

80,00

70,00

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0

l BSM l Perbankan Syariah

Market Share Pembiayaan

34,26% 35,16%65,74% 64,84%

2009 2010

2. Per Sektor Ekonomi Komposisi pembiayaan di Sektor Jasa Dunia Usaha dari 30,45%

tahun 2009 menjadi 29,37% di tahun 2010. Sementara itu komposisi pembiayaan di sektor-sektor lainnya rata-rata mengalami penurunan kurang dari 2%. Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor Lain-lain meningkat sebesar 7,88% dan sektor Pertambangan meningkat sebesar 0,04%.

Skim Pembiayaan BSM Tahun 2010

52.91%

17.69%

19.15%

10.25%

l Murabahah lMusyarakah lMudharabahl Lainnya

2009 2010 Pertumbuhan

Nominal Share % Nominal Share % Nominal %

1. Murabahah 8.114.527 50,52 12.681.133 52,91 4.566.606 56,28

2. Mudharabah 3.338.843 20,79 4.240.923 17,69 902.080 27,02

3. Musyarakah 3.256.613 20,27 4.590.191 19,15 1.333.578 40,95

4. Lainnya 1.353.391 8,42 2.456.223 10,25 1.102.832 81,49

Total 16.063.374 100,00 23.968.469 100,00 7.905.095 49,21

Jenis Skim Pembiayaan 2010 n Dalam Jutaan (Rp)

68,18

46,8938,20

27,9420,45

15,2723,97

5,85

16,0613,2810,33

7,42

65PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

2009 2010 Pertumbuhan

Nominal Share % Nominal Share % Nominal %

1. Pertanian 755.261 4,70 1.023.723 4,27 268.462 35,55

2. Pertambangan 202.116 1,26 311.289 1,30 109.173 54,02

3. Industri 1.033.505 6,43 1.216.132 5,07 182.627 17,67

4. Listrik, Gas dan Air 297.719 1,85 304.116 1,27 6.397 2,15

5. Konstruksi 2.069.794 12,89 2.455.385 10,24 385.591 18,63

6. Perdagangan 1.803.886 11,23 2.705.814 11,29 901.928 50,00

7. Transportasi & Komunikasi 1.020.032 6,35 1.358.852 5,67 338.820 33,22

8. Jasa Dunia Usaha 4.890.668 30,45 7.039.188 29,37 2.148.520 43,93

9. Jasa Sosial 689.489 4,29 740.718 3,09 51.229 7,43

10. Lain-lain 3.300.904 20,55 6.813.253 28,43 3.512.349 106,41

Total 16.063.374 100,00 23.968.469 100,00 7.905.095 49,21

Uraian pembiayan per segmen usaha adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan Korporasi

Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan bank syariah nasional, BSM membantu nasabah korporasi dengan menyalurkan pembiayaan untuk ekspansi bisnis maupun peningkatan modal kerja pada sektor-sektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai dengan risiko yang diterima.

BSM menyalurkan pembiayaan terutama untuk sektor-sektor yang termasuk kriteria menarik seperti: perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batubara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi. Penyaluran pembiyaan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain itu penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan finansial yang terus berkembang.

Dalam menjaga pertumbuhan pembiayaan korporasi yang telah berjalan, BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif dengan nasabah korporasi agar permasalahan yang dihadapi dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan dengan baik.

BSM menyalurkan pembiayaan korporasi selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp2,38 triliun atau 42,32%, semula Rp5,62 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp8,00 triliun di akhir tahun 2010.

Kinerja Pembiayaan Korporasi

Pembiayaan korporasi di tahun 2010 terutama diarahkan untuk pengembangan dan integrasi bisnis maupun modal kerja. Fokus pembiayaan korporasi ditujukan kepada sektor jasa dunia usaha sebesar Rp7,04 triliun atau 29,37%, sektor perdagangan sebesar Rp2,71 triliun atau 11,29% dan sektor konstruksi sebesar Rp2,46 triliun atau 10,24%.

Pembiayaan Khusus dan Sindikasi

Desk Pembiayaan Khusus dan Sindikasi (DKS) dibentuk pada bulan Juli 2007 dengan visi sebagai lokomotif pertumbuhan pembiayaan sindikasi di perbankan Syariah. Pembentukan DKS merupakan wujud komitmen BSM dalam mendukung misi bank syariah yang dikembangkan untuk mendukung perkembangan sektor riil. Selain itu juga bertujuan untuk dapat melayani nasabah korporasi yang kebutuhan finansialnya terus berkembang.

Sektor Ekonomi Pembiayaan 2010 n Dalam Jutaan (Rp)

2009 2010

Pembiayaan Korporasi

Rp8,00

Rp5,62

n Dalam Triliun (Rp)

66

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi, BSM menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui pembiayaan sindikasi syariah dan club deal serta membangun agency professional yang dapat memberi kontribusi kepada pertumbuhan fee based income BSM. Melalui pembiayaan sindikasi ini, BSM diharapkan dapat menjadi penggerak pembiayaan sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan yang membutuhkan dana cukup besar. Dalam hal ini prinsip kehati-hatian tetap menjadi keutamaan bagi BSM.

BSM menyalurkan pembiayaan sindikasi selama 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp191 miliar atau 41,89%, semula Rp456 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp647 miliar di akhir tahun 2010.

Ditengah persaingan bisnis yang ketat, BSM tetap berusaha untuk dapat mencapai target. Tahun 2010, BSM dapat menutup 4 sindikasi syariah & 1 Club Deal dengan total Rp764 Miliar dan total USD 163,1 juta, dengan keterangan sebagai berikut:1. Pada Bulan Agustus 2010, BSM mendapatkan kepercayaan kembali

dari PT Media Karya Sentosa sebagai Agen Fasilitas Syariah. Ini merupakan club deal antara sindikasi syariah dengan sindikasi konvensional dengan total sindikasi sebesar USD 125 juta untuk pembangunan pabrik LPG dengan porsi Bank sindikasi syariah sebesar USD 25 juta dan porsi BSM sendiri sebesar USD 15 juta.

2. Bulan Oktober 2010 BSM telah mendapatkan kepercayaan dari PT Kutilang Paksi Mas (KPM) dengan total fasilitas sindikasi sebesar Rp347 Miliar dengan porsi BSM sebesar Rp152 Miliar untuk modal kerja perdagangan pelumas & bahan bakar dari PT Shell. Untuk fasilitas ini BSM ditunjuk sebagai Arranger, Facility & Security Agent.

3. Di bulan Oktober 2010 BSM bersama dengan Bank sindikasi syariah mengucurkan dana untuk membiayai pembelian FPSO (Floating Production Storage and Offloading) kepada PT Berlian Laju Tanker, Tbk dengan total sindikasi sebesar Rp366 Miliar dengan porsi BSM sebesar Rp150 Miliar.

4. Pada Bulan Desember 2010 BSM bersama dengan BNIS memberikan pembiayaan bersama kepada PT Mora Telematika Indonesia untuk membiayai pengembangan jaringan telekomunikasi di Pulau jawa.sebesar Rp50 Miliar. Untuk fasilitas ini BSM juga ditunjuk sebagai Arranger, Faciliy & Security Agent.

5. BSM bersinergi dengan Bank Mandiri (clubdeal) untuk membiayai PT Intraco Penta dengan total pembiayaan sebesar Rp343 miliar dimana porsi BSM sebesar Rp132 Miliar. PT Intraco Penta bergerak di bidang perdagangan alat besar/otomotif.

Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang telah diberikan Bank tidak dapat dipandang sebelah mata. Demikian juga peran BSM terhadap dunia perbankan Syariah khususnya dalam pembiayaan sindikasi.

2009 2010

Pembiayaan Sindikasi

Rp647

Rp456

n Dalam Miliar (Rp)

No. Nama Debitur Bidang Usaha Jenis Fasilitas Keterangan Status BSM

1. Indonesia Air Transport,PT Transportasi Udara Ijarah Total Sindikasi: USD 30,2 juta (Rp281 Miliar) Participant

2. Citra Sari Makmur, PT Telekomunikasi Murabahah Total Sindikasi: Rp982,52 Miliar Arranger, Security Agent & Perticipant

3. Media Karya Sentosa PT. Pengadaan LPG dan Murabahah Total Sindikasi: USD 67,5 juta Participant (stage 1) Gas Compressor (Sindikasi 1) (Rp627 Miliar)

4. Media Karya Sentosa PT. Pengadaan Gas Murabahah Total sindikasi Rp158,14 miliar Arranger, Facility Agent & (stage 2) Compressor (Sindikasi 2) Participant

5. Mora Telematika Indonesia, PT Telekomunikasi Murabahah Total Sindikasi: Rp62 Milyar Arranger, Agent & Participant

6. Optima Sinergi Comvestama, PT Terminal Gas LPG Murabahah Total Sindikasi: USD 29 juta (Rp269,7 Miliar) Participant

7. Group Berlian Laju Tanker PT Trasportasi Laut Murabahah Total Sindikasi: Rp180 Miliar Participant

Daftar Debitur Sindikasi Tahun 2010

67PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

b. Pembiayaan Komersial (Menengah)

Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan perbankan syariah dan juga memenuhi kebutuhan masyarakat, BSM menyalurkan pembiayaan komersial (menengah). Pembiayaan komersial juga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan.

BSM menyalurkan pembiayaan komersial selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp77 miliar atau 1,54%, semula Rp5,00 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp5,07 triliun di akhir tahun 2010.

2009 2010

Pembiayaan Komersial

Rp5,07Rp5,00

n Dalam Triliun (Rp)

c. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil

1). Pembiayaan Usaha Mikro-Kecil

Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro dan kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.

Bagi BSM, besarnya jumlah unit usaha mikro dan kecil tersebut memberikan arti masih besarnya upaya yang harus dilakukan untuk memberdayakan segmen tersebut, sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.

BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp357 miliar atau 212,50%, semula Rp168 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp525 miliar di akhir tahun 2010.

2009 2010

Pembiayaan Usaha Mikro

525

168

n Dalam Miliar (Rp)

2009 2010

Pembiayaan Usaha Kecil

Rp3,56

Rp1,98

n Dalam Triliun (Rp)

Upaya menjangkau nasabah segmen mikro kecil sering terkendala oleh keterbatasan pengusaha segmen tersebut, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal pengusaha. Faktor internal adalah lemahnya wawasan dan pengetahuan pelaku usaha mikro-kecil untuk mengakses pembiayaan bank, serta terbatasnya jaminan dan modal sendiri yang bisa disediakan oleh pengusaha mikro-kecil. Faktor eksternal adalah masih banyaknya ketidaksesuaian skim pembiayaan dengan kebutuhan nasabah mikro-kecil. Di samping itu, infrastruktur bank yang ada juga tidak siap untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang tersebar di banyak lokasi, sektor dan komunitas terkait dengan skala ekonomis pembiayaan. Kondisi demikian perlu disikapi secara positif dengan langkah pemberdayaan oleh perbankan.

Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, maka strategi yang dilakukan BSM untuk meningkatkan portofolio pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain sebagai berikut:1. Melakukan kerjasama (linkage) dengan LKM/S, BPR/S, BMT, KJKS/

UJKS dan Lembaga Keuangan Non Bank lainnya sebagai marketing arm BSM untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang lokasi usahanya diluar jangkauan outlet BSM.

BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Kecil selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp1,58 triliun atau 79,80%, semula Rp1,98 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp3,56 triliun di akhir tahun 2010.

68

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

2. Meningkatkan capacity building nasabah mikro-kecil dan mitra linkage agar lebih mampu dan dapat berkembang dalam melayani nasabah mikro-kecil. Untuk meningkatkan capacity building mitra linkage khususnya LKMS, BSM bekerja sama dengan beberapa lembaga pendamping LKM/S dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan supervisi.

3. Melakukan kerjasama pembiayaan program dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya untuk meningkatkan pembiayaan ke segmen mikro-kecil.

4. Melakukan kerjasama pola kemitraan, dimana BSM berfungsi sebagai fasilitator usaha mikro-kecil dengan pengusaha besar dalam pola kemitraan Inti-Plasma, di mana perusahaan inti menjamin pasar dan pendampingan teknologi.

5. Membuka outlet khusus yang melayani Usaha Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro.

6. Mengembangkan sistem monitoring pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi untuk mengefektifkan dan menurunkan biaya monitoring pembiayaan.

Skim Pembiayaan Mikro-Kecil

Sebagai bank syariah yang memiliki misi keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil, Bank Syariah Mandiri (BSM) terus menerus berupaya untuk meningkatkan peranannya dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui berbagai pembiayaan program.

Pembiayaan program yang disalurkan oleh BSM merupakan kerja sama BSM dengan beberapa instansi pemerintah yakni Kementerian Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Skema pembiayaan program yang telah disalurkan oleh BSM selama tahun 2010 terdiri atas:1. Pembiayaan dengan dana SUP 005 adalah pembiayaan untuk

pengembangan usaha mikro dan kecil, dengan total plafon/dana sebesar Rp197 miliar. Keikutsertaan BSM dalam menyalurkan dana SUP 005 dalam rangka meningkatkan perkuatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, merupakan salah satu bentuk peran serta wujud keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil sesuai dengan visi dan misi BSM. Penggunaan skema pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja. Jumlah usaha mikro dan kecil yang mendapat fasilitas dengan skim pembiayaan ini sebanyak 2.129 nasabah;

2. Pembiayaan dengan Dana Bergulir Syariah (DBS), dengan total plafon/dana pembiayaan sampai saat ini sebesar Rp87,316 miliar. Skema pembiayaan ini merupakan keikutsertaan BSM dalam program kerja sama dengan Kantor Menteri Negara Koperasi

dan UKM dalam memberdayakan usaha mikro melalui program Perkuatan Permodalan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan pola Dana Bergulir Syariah (DBS) yang tujuan akhirnya untuk memperkuat akses permodalan usaha mikro bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah koperasi yang mendapat fasilitas pembiayaan dengan skema ini adalah sebanyak 993 koperasi;

3. Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah pembiayaan program kerja sama antara BSM dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar Rp54,70 miliar dengan nasabah saat ini sebanyak 128 nasabah. Jenis-jenis pembiayaan investasi yang dapat dibiayai dengan skema ini ialah:a. Peralatan pencegahan pencemaran:

l Peralatan Produksi Bersih: energi efisiensi dan perubahan teknologi;

l Peralatan pencegahan lapisan ozon.b. Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan yang dapat

digunakan untuk menghemat sumber daya alam dan mengurangi limbah (daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu);

c. End-of-pipe technologies:l Instalasi pengolahan air limbah;l Instalasi pengendalian pencemaran udara;l Instalasi pengolahan sampah.

d. Peralatan laboratorium: l Peralatan untuk analisis emisi untuk perbaikan kendaraan

bermotor;l Peralatan laboratorium untuk analisa kualitas lingkungan.

e. Pergantian bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan sertifikasi industri yang ramah lingkungan.

4. Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini merupakan program kerjasama BSM dengan Departemen Pertanian untuk membantu petani/kelompok tani yang feasible usahanya namun tidak bankable karena agunannya kurang dengan menyediakan pencadangan risiko dan pembayaran jasa penjaminan pembiayaan.

Penggunaan pembiayaan SP-3 adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran petani/peternak yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil. Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/peternak sebagai nasabah yang mempunyai usaha tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan atau perkebunan diantaranya yang tergolong:a. Perorangan/Individu;b. Berkelompok/Kelompok usaha;c. Gabungan kelompok yang berbadan hukum maupun bukan

berbadan hukum.

69PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Warung Mikro BSM

Warung mikro BSM adalah layanan pembiayaan di kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan kepada nasabah melalui warung mikro BSM adalah Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan Desember 2010, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 204 Outlet tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

BSM menyalurkan pembiayaan melalui warung mikro selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp290 miliar, semula Rp18 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp308 miliar di akhir tahun 2010. Target utama pasar Warung Mikro adalah perorangan/badan usaha yang membutuhkan pembiayaan investasi/Modal Kerja s.d. Rp100 juta untuk kegiatan produktif. Contoh nasabah kategori ini adalah pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda motor, industri rumah tangga, pedagang klontong dan sebagainya.

5. Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No 6 Tahun 2007 untuk meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. BSM adalah Bank Syariah satu-satunya yang ikut serta dalam program ini. Total Penyaluran Pembiayaan KUR BSM s.d. Desember 2010 adalah Rp834,16 miliar dengan jumlah 6.868 Nasabah.

Sesuai Pedoman Pembiayaan, Warung Mikro juga dapat membiayai pembiayaan multiguna s.d. Rp100 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut. Saat ini Usaha mikro mempunyai 3 kategori produk yaitu:1. Pembiayaan Tunas (plafond Rp2 Juta s.d. 10 Rp10 juta)

2. Pembiayaan Madya (plafond > Rp10 juta s.d. Rp50 juta)

3. Pembiayaan Utama (plafond > Rp50 juta sd Rp100 juta)

4. Pembiayaan KUR Warung Mikro (plafond maksimum Rp20 juta)

5. Pembiayaan Multiguna (plafond maksimum Rp50 juta.)

Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM akan semakin terbuka.

2009 2010

Pembiayaan Warung Mikro

308

18

n Dalam Miliar (Rp)

l KUR l Linkage Program lWarung Mikro l SUP 005 l DNS-KLHl Lainnya

Komposisi Produk Mikro dan Kecil Tahun 2010 n Dalam Miliar (Rp)

920

530

1.644

30851

197

70

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Mitra Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil

Total pembiayaan program BSM saat ini sejumlah 15 program yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai Departemen/Kementerian, NGO dan Pemerintah Daerah.

No. Mitra Nama Program Keterangan

1 Kementerian Koordinator KUR Program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan dan

Perekonomian Republik Indonesia; mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi

2 Kementerian Keuangan Republik SUP 005 Program Penyaluran Pembiayaan untuk perkuatan akses permodalan usaha mikro

Indonesia; dan kecil bagi kegiatan usaha produktif

3 Kementerian Pertanian Republik Skema Pelayanan Pembiayaan Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja

Indonesia; Pertanian (SP3 -Deptan) kerja dengan target dan sasaran petani/peternak yang berada dalam skala usaha

mikro dan kecil

4 Kementerian Kelautan dan Pemberdayaan Ekonomi Penyaluran Pembiayaan untuk Koperasi Perikanan/koperasi lainnya yang

Perikanan Republik Indonesia Masyarakat Pesisir (PEMP) mempunyai anggota dari masyarakat pesisir dengan usaha skala mikro dan kecil

yang berorientasi pada sektor perikanan dan kelautan

5 Kementerian Perindustrian Peningkatan Teknologi Industri Penyaluran Pembiayaan untuk membantu Industri Tekstil dan Produksi Tekstil (TPT)

Republik Indonesia; Tekstil dan Produksi Tekstil melakukan peremajaan mesin/peralatan, dengan tujuan untuk meningkatkan

(PT ITPT) teknologi, daya saing, mutu, efisiensi dan produktifitas industri TPT secara nasional

6 Kementerian Negara Koperasi Penjaminan, Dana Bergulir Penyaluran Pembiayaan kepada KJKS/UJKS yang anggotanya merupakan pelaku

dan UMK Republik Indonesia; Syariah (DBS), KUR pelaku usaha mikro produktif dengan pola syariah serta digulirkan kepada KJKS.

UJKS lainnya.

7 Kementerian Negara Lingkungan Debt Nature Swap KLNH Penyaluran Pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan kecil yang bergerak

Hidup Indonesia (DNS-KLH) dibidang lingkungan hidup dengan kriteria objek yang dibiayai: Pralatan pencegahan

pencemaran, Industri Daur Ulang, Peralatan reduce, reuse, recycle (3R), Peralatan

Limbah dan Peralatan Laboratorium lingkungan.

8 Pemerintah Daerah Kabupaten Penjaminan Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja

Kutai; dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kabupaten Kutai

9 Pemerintah Daerah Kota Penjaminan Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal

Palembang kerja dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kota Palembang

10 Pemerintah Daerah Kabupaten Penjaminan Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja

Cianjur; dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kabupaten Cianjur

11 Pemerintah Daerah Kabupaten Penyaluran Pembiayaan Penyaluran Pembiayaan untuk usaha skala mikro dan kecil yang berada di wilayah

Sukabumi kabupaten Sukabumi dimana BSM bertindak sebagai channeling agent.

12 Perusahaan Umum (Perum) KUR program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan

Jaminan Kredit Indonesia; dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi

13 PT (Persero) Asuransi Kredit KUR program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan

Indonesia dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi

14 Yayasan Damandiri Penyaluran Pembiayaan Penyaluran Pembiayaan khusus untuk para bidan agar dapat mandiri.

Khusus Kepada Bidan

15 Swisscontact Penjaminan Pembiayaan Penjaminan Pembiayaan usaha mikro dan kecil yang berdomisi di Aceh dan

direkomendasikan oleh pihak Swisscontact

71PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

BSM senantiasa memperbaiki pelayanan dengan tagline bank yaitu ”Mitra untuk Dana Cepat dan Mudah.” Tidak sampai 20 menit pembiayaan dapat langsung dinikmati dengan menggadaikan emas. Jaminan dapat berupa perhiasan atau logam mulia. Biaya yang dikenakan relatif kompetitif. Biaya sudah termasuk asuransi terhadap barang jaminan. Sistem IT akan terus disempurnakan seiring dengan kebutuhan fitur produk yang terus dikembangkan. Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai, BSM tidak menutup kemungkinan akan membuka channnel distribusi dengan pihak ketiga untuk membuka layanan gadai. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengembangan jaringan pada daerah yang tidak terjangkau oleh outlet-outlet BSM.

Untuk mengawal pertumbuhan bisnis yang sehat dan menjaga non performing financing, BSM mengembangkan risk management dan Quality Assurance yang senantiasa memastikan kualitas jaminan, memastikan pelaksanaan sesuai proses & prosedur, kelengkapan peralatan, survey potensi pasar & persaingan sekitar cabang. Terbukti selama tahun 2010, angka NPF pembiayaan gadai 2,45%.

BSM UMKM Award

Untuk semakin mengenal profil debitur UMKM (SMME: Small, Medium, and Micro Enterprises), BSM memberikan penghargaan BSM UMKM Award kepada UMKM yang telah menjadi nasabah/mitra BSM dalam membantu pencitraan BSM sebagai Bank yang melayani nasabah dengan kategori UMKM. BSM UMKM Award diselenggarakan setiap tahun dan dimulai tahun 2008.

Adapun kategori UMKM Award yang diselenggarakan pada tahun 2010 terbagi menjadi 2 kategori yaitu Umum dan Khusus. Kategori Umum memiliki 8 kriteria yaitu nasabah dengan kategori BPRS, KJKS/KSU/ BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah), Koperasi Kopkar Kategori TNI, POLRI, PNS, Koperasi Kopkar Kategori BUMN, BUMD, Koperasi Kopkar Kategori Swasta, Sektor Riil Mikro, Sektor Riil Kecil dan Sektor Riil Menengah. Sedangkan kategori Khusus merupakan penghargaan kepada nasabah BSM yang mendapatkan fasilitas pembiayaan program DNS KLH, SUP 005 dan KUR. Untuk mendukung dan ikut serta dalam pelestarian lingkungan hidup, pada tahun 2010 BSM menambah satu kategori yang dilombakan berupa kategori spesial yaitu kategori Green UMKM.

2). Pembiayaan Gadai BSM

Sejak terbentuknya Desk Pegadaian di akhir 2008, BSM terus meningkatkan pertumbuhan pembiayaan gadai. Dalam mendukung peningkatan tersebut dan upaya merespon kebutuhan pasar dan persaingan bisnis, BSM menambah outlet-outlet pelayanan gadai emas yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

BSM menyalurkan pembiayaan gadai selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp545 miliar, semula Rp42 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp587 miliar di akhir tahun 2010.

2009 2010

Pembiayaan Gadai

Rp587

Rp42

n Dalam Miliar (Rp)

Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan gadai, fee gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebesar Rp36 miliar, semula Rp1 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp37 miliar di akhir tahun 2010.

2009 2010

Fee Gadai

Rp37

Rp1

n Dalam Miliar (Rp)

Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebanyak 124 outlet, semula 38 outlet di akhir tahun 2009 menjadi 162 outlet di akhir tahun 2010.

2009 2010

Outlet Gadai

162

38

n Dalam Unit

72

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

d. Pembiayaan Konsumer

Pembiayaan konsumer BSM merupakan salah satu bisnis yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan dengan tingkat NPF yang rendah serta return bagi hasil yang baik.

BSM menyalurkan pembiayaan konsumer selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp3,51 triliun atau 106,45%, semula Rp3,30 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp6,81 triliun di akhir tahun 2010.

Komposisi Segmen Pembiayaan Konsumer

l Pembiayaan Perumahan BSM telah melaksanakan perjanjian kerjasama dengan PT

Jamsostek Persero untuk menyalurkan pembiayaan perumahan bagi peserta Jamsostek. Perjanjian tersebut akan menciptakan sinergi yang baik bagi peserta jamsostek untuk mendapatkan perumahan yang terjangkau.

l Pembiayaan Automotive BSM berkerjasama dengan main dealer yaitu PT Tunas Mobilindo

yang memiliki beberapa sub dealer.

l Pembiayaan Multiguna BSM menandatangani MoU kerjasama dengan Ikatan Dokter

Indonesia untuk menyediakan pembiayaan peralatan bagi para dokter.

l Pembiayaan Talangan Haji BSM memberikan pembiayaan kepada calon jamaah haji pada saat

pendaftaran ke SISKOHAT.

l Pembiayaan Kopkar BSM memberikan pembiayaan kepada pegawai perusahaan yang

menjadi anggota koperasi.

l Pembiayaan Multifinance BSM bekerjasama dengan multifinance untuk menyalurkan

pembiayaan pemilikan mobil dan motor kepada end user.Dengan portofolio sebesar Rp6,81 triliun, pembiayaan kepada para anggota koperasi karyawan merupakan produk utama dengan kontribusi sebesar 38% dari total pembiayaan konsumer. Diikuti produk pembiayaan talangan haji sebesar Rp1,63 triliun atau 16%, kemudian produk pembiayaan perumahan sebesar Rp1,19 triliun atau 12%, untuk produk multifinance sebesar Rp624 miliar atau 1%.

l PKPA l Multifinance l Perumahan l Kendaraan l Haji l Lainnya

Komposisi Segmen Pembiayaan Konsumer Tahun 2010

38%

16%

27%

12%

6%

1%

2009 2010

Pembiayaan Konsumer

Rp6,81

Rp3,30

n Dalam Triliun (Rp)

Pengembangan pembiayaan konsumer selama 2010 di antaranya:1. Pengembangan produk pembiayaan bidang pendidikan (Eduka),

pembiayaan untuk para pensiun, pembiayaan perumahan dll .

2. Perluasan jaringan distribusi melalui kerja sama dengan dealer, developer dan Universitas/Perguruan Tinggi.

3. Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat.

4. Pengelolaan pembiayaan konsumer secara tersentralisasi dengan dukungan teknologi informasi.

5. Pembentukan CFBC (Consumer Financing Business Centralised) yang diresmikan pada awal bulan Februari 2010.

Pola penyaluran pembiayaan konsumer lebih menekankan pada pola penerapan bussines to bussines. Koperasi karyawan merupakan salah satu jalur distribusi BSM untuk menyalurkan pembiayaan konsumer ke seluruh pegawai di Indonesia. Sampai saat ini BSM telah menyalurkan pembiayaan konsumer ke lebih dari 2.500 koperasi karyawan.

BSM akan terus mengembangkan pembiayaan konsumer melalui pola perluasan jalur distribusi dengan berbagai pihak untuk mengakomodir kebutuhan konsumer.

73PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

e. Tresury dan Perbankan Internasional

Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri tetap menorehkan pertumbuhan yang baik dalam transaksi international banking.Outgoing remittance tumbuh sekitar 195% yang didukung oleh pelayanan transaksi di cabang-cabang yang professional serta biaya remittance yang kompetitif. Konversi nilai tukar rupiah terhadap berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu pada harga spot di pasar uang disiapkan oleh dealing room. Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam enam mata uang asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD, AUD & SAR

Incoming remittance tumbuh sangat significant terutama pengiriman uang dari Malaysia melalui produk transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta). Keunggulan produk ini adalah transaksi dari Malaysia ke rekening penerima di berbagai bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya adalah tersedianya layanan untuk beneficiary yang tidak memiliki rekening di bank. Beneficiary cukup mempunyai hand phone dan pengambilan uang dilakukan melalui kantor pos terdekat.

BSM juga melayani transaksi remittance melalui Western Union yang memberikan kemudahan bagi nasabah yang menginginkan penerimaan dana dalam waktu cepat.

Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bagi nasabah karena tidak adanya sejenis in transit interest dalam proses negosiasi L/C sight.

Transaksi impor tumbuh sekitar 140% berkat kepercayaan nasabah yang menyalurkan transaksi impornya melalui BSM. Dukungan lebih dari 200 bank koresponden di berbagai penjuru dunia mampu memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang memberikan trade line facility hampir tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya setelah mereka melihat performance BSM yang tetap solid sepanjang tahun 2010. Biaya yang dikenakan bank-bank koresponden yang sempat naik pada awal tahun 2010 berangsur-angsur turun dan kembali mendekati normal mulai pertengahan tahun 2010.

L/C usance payable at sight (UPAS) merupakan salah satu produk untuk melaksanakan transaksi impor barang yang dibutuhkan nasabah. Berbagai barang yang diimpor selama tahun 2010 mencakup antara lain baja karbon, pipa baja, kompresor, peralatan telekomunikasi, bahan baku industri kimia, suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan impor barang dengan biaya yang relative murah karena BSM menyediakan fasilitas L/C UPAS bekerjasama dengan berbagai financing bank di luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada akhirnya berdampak positif bagi nasabah BSM.

Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di cabang cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar kedua dari 21 bank konvensional maupun bank syariah yang menangani aktifitas haji menyediakan

bank note SAR untuk calon jemaah haji yang membutuhkan. Selama musim pemberangkatan haji tahun 2010, konter-konter layanan SAR BSM dibuka di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM menyediakan bank note SAR dari nominal paling kecil SAR1 sampai dengan SAR100.

III. Jasa (Fee Based Income Murni)

Sampai dengan 31 Desember 2010 pendapatan dari sektor jasa/fee based income (FBI Murni) meningkat menjadi Rp370,94 miliar, tumbuh sebesar Rp140,19 miliar atau 60,75% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp230,75 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang tumbuh sebesar Rp48,77 miliar, fee operasional tumbuh sebesar Rp64,57 miliar, fee sindikasi dan obligasi meningkat sebesar Rp12,46 miliar, fee transaksi luar negeri tumbuh sebesar Rp13,05 miliar dan fee

pembiayaan mikro tumbuh sebesar Rp1,34 miliar. Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM.

Uraian mengenai Produk Jasa (Fee Based Income) adalah sebagai berikut:1. Fee Haji Komponen haji merealisasi fee sebesar Rp141,55 miliar pada tahun

2010, tumbuh sebesar Rp48,77 miliar atau 52.57% dibanding tahun 2009 sebesar Rp92,78 miliar. Pertumbuhan tersebut menunjukkan adanya peningkatan talangan haji BSM karena sudah berlalunya bulan pelunasan haji.

2. Fee Operasional Realisasi fee operasional sebesar Rp158,09 miliar pada tahun 2010,

tumbuh sebesar Rp64,57 miliar atau 69,04% dibanding tahun 2009 sebesar Rp93,52 miliar.

Uraian Nilai Transaksi (Rp) Miliar

2005 2006 2007 2008 2009 2010

International Banking 4,57 8,46 14,67 23,91 23,09 36,14

Haji 14,19 14,75 31,61 72,06 92,78 141,55

Pembiayaan Mikro 7,92 10,14 16,54 15,81 13,39 14,73

Sindikasi dan Obligasi 5,74 - 1,12 16,04 7,97 20,43

Operasional 26,56 41,78 58,87 75,63 93,52 158,09

Total 58,98 75,13 122,81 203,45 230,75 370,94

Fee Based Income Murni Periode 2007-2010

74

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

3. Fee TLN (Transaksi Luar Negeri) Realisasi fee TLN sebesar Rp36,14 miliar pada tahun 2010, tumbuh

sebesar Rp13,05 miliar atau 56,52% dibanding tahun 2009 sebesar Rp23,09 miliar.

4. Fee pembiayaan mikro Realisasi fee pembiayaan mikro sebesar Rp14,73 miliar pada tahun

2010, tumbuh sebesar Rp1,34 miliar atau 10,01% dibanding tahun 2009 sebesar Rp13,39 miliar. Fee pembiayaan mikro tumbuh, didukung oleh meningkatnya fee Mudharabah Muqayadah SUP 005 dimana banyak cabang yang mengalihkan pembiayaan baru dari yang semula menggunakan dana komersial biasa menjadi memakai dana SUP 005.

5. Fee Obligasi Realisasi fee obligasi sampai dengan akhir Desember 2010 mencapai

sebesar Rp0,93 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp1,27 miliar atau 57,72% dibanding akhir Desember 2009 sebesar Rp2,20 miliar.

6. Fee Sindikasi Realisasi fee sindikasi mencapai Rp19,51 miliar pada tahun 2010,

mengalami pertumbuhan sebesar Rp13,77 miliar atau 239,90% dibanding tahun 2009 sebesar Rp5,74 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan meningkatnya volume pembiayaan sindikasi. Karena BSM menjadi arranger untuk pembiayaan PT Berlian Laju Tanker.

7. Fee Remittance Pendapatan fee Western Union mencapai sebesar Rp1,14 miliar

pada tahun 2010, mengalami pertumbuhan sebesar Rp0,22 miliar atau 23,91% dibanding tahun 2009 sebesar Rp0,92 miliar. Pendapatan fee Merchantrade mencapai Rp2,65 miliar pada tahun 2010, mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,54 miliar atau 138,74% dibanding tahun 2009 sebesar Rp1,11 miliar. Pertumbuhan fee Remmittance cenderung mendatar. Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah yang sama melakukan transaksi berulang di BSM.

8. Fee Gadai Realisasi fee gadai mencapai Rp36,39 miliar pada tahun 2010,

mengalami pertumbuhan sebesar Rp35,43 miliar atau 3.690,63% dibanding tahun 2009 sebesar Rp0,96 miliar . Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah volume pembiayaan gadai terutama dengan program angsa emas dan kerjasama dengan komunitas (Enterpreneur University) dalam bentuk seminar investasi emas.

B. Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja Keuangan di Tahun 2010

BSM membukukan pertumbuhan Laba Bersih sebesar Rp127,58 miliar atau 43,85% semula Rp290,94 miliar di tahun 2009 menjadi Rp418,52 miliar di tahun 2010. Perolehan laba bersih BSM tersebut merupakan 39,87% terhadap laba bersih perbankan syariah sebesar Rp1,05 triliun di tahun 2010.

Laba Bersih n Dalam miliar (Rp)

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

500

400

300

200

10017 16

84115

291

30

103

65

196

419

Berdasarkan data share laba bersih BSM terhadap perbankan syariah menunjukkan bahwa share laba bersih BSM cenderung stabil pada kisaran 37% - 40%.

l BSM l Perbankan Syariah

2010(11 BUS, 23 UUS)

2009(6 BUS, 25 UUS)

Market Share Net Profit BSM

36,79%

63,21%

39,87%

60,13%

Keberhasilan peningkatan laba bersih tersebut, terutama didukung oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp7,91 triliun atau 49,21%. Jumlah pembiayaan semula sebesar Rp16,06 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp23,97 triliun di akhir tahun 2010.

75PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai perkembangan usaha BSM periode tahun 2010. Pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

I. Perkembangan Neraca

BSM berupaya mencapai misi pertamanya yaitu mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban tepat waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang dapat diterima.

a. Aset

Aset BSM terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Aset produktif BSM meliputi: pembiayaan, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), penempatan pada bank lain, surat berharga, dan rekening

administratif. Sedangkan aktiva non produktif meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, aktiva tetap dan aktiva lain-lain.

Selama kurun waktu tahun 2005-2010, total aset BSM meningkat semula Rp8,27 triliun di tahun 2005 menjadi Rp32,48 triliun tahun 2010 atau meningkat rata-rata 31,86%.

1). Aset Tetap Nilai Aset tetap BSM per 31 Desember 2010 sebesar Rp365 miliar

atau naik 62,95% dari akhir tahun 2009 sebesar Rp224 miliar. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan investasi aktiva tetap yang cukup besar. Hal tersebut terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BSM untuk terus dapat menjangkau daerah-daerah sentra ekonomi di seluruh Indonesia.

2). Aset Produktif Kenaikan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aset produktif.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan komposisi aset produktif terhadap total aktiva semula 96,73% pada tahun 2009 menjadi 94,64% di tahun 2010. Nilai aset produktif meningkat 44,18%, semula Rp21,32 triliun di tahun 2009 menjadi Rp30,74 triliun di tahun 2010.

Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Aktiva 8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482

Aktiva Produktif 7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744

Kewajiban 1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010

Dana Syirkah Temporer 5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251

Surat Berharga yang Diterbitkan 200 200 400 200 200 200

Dana Pihak Ketiga 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998

l Giro 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015

l Tabungan 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873

l Deposito 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110

Ekuitas 633 697 811 1.208 1.600 2.021

Ringkasan Neraca Periode 2005-2010 n Dalam miliar (Rp)

Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Pembiayaan 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968

Surat Berharga 387 502 805 1.274 2.044 2.183

SBIS/FASBIS 1.373 780 670 1.305 2.381 3.412

Penempatan pada Bank Lain 76 60 303 336 492 721

Rekening Administratif 287 155 166 206 339 460

Total Aktiva Produktif 7.971 8.912 12.270 16.399 21.319 30.744

Komponen Aset Produktif Periode 2005-2010 n Dalam miliar (Rp)

76

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Pencapaian Kualitas Aset Produktif, Cash Penyisihan Penghapusan Pembiayaan, dan Cash Penyisihan Penghapusan Aset Produktifselama tahun 2010 kualitas pembiayaan dan aset produktif mengalami perbaikan:1. NPF Gross dari 4,84% ke 3,52%

2. NPF Nett dari 1,34% ke 1,29%

3. Rasio PPAP tersedia/PPAP wajib dibentuk dari 108,16% ke 127,64%

4. Cash PP Aktiva Produktif dari 100,97% ke 106,99%

5. Cash PP Pembiayaan dari 104,23% ke 104,71%

5.) Giro dan Penempatan pada Bank Lain Posisi Giro dan Penempatan pada Bank lain per 31 Desember

2010 adalah Rp664 miliar atau naik sebesar 35,23% dibandingkan dengan posisi Giro dan Penempatan pada Bank lain posisi tahun 2009 sebesar Rp491 miliar. Giro pada Bank-bank lain dilakukan kepada Pihak Ketiga dan kepada pihak yang memiliki hubungan isimewa. Giro pada bank lain meningkat, semula Rp273 miliar di tahun 2009 menjadi Rp474 miliar di tahun 2010. Penempatan pada Bank lain menurun dari Rp218 miliar di tahun 2009 menjadi Rp190 miliar di tahun 2010. Penempatan pada Bank lain dilakukan antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau tabungan mudharabah serta bentuk-bentuk lainnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

6.) Surat Berharga Posisi surat berharga per 31 Desember 2010 adalah Rp2,18 triliun

atau naik sebesar 7,92% dibandingkan surat berharga posisi tahun 2009 sebesar Rp2,02 triliun. Porsi terbesar surat berharga yang dimiliki BSM adalah Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) sebesar 47,89%.

Uraian Dimiliki Tersedia Nilai Wajar Total Porsi Hingga untuk Melalui (%) Jatuh Dijual Laporan Tempo

Kurang dari 115 26 9 150 6,881 Tahun

1-5 tahun 1.854 83 - 1.937 88,77

5-10 tahun 95 - - 95 4,35

Total 2.064 109 9 2.182 100,00

Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo 2010 n Dalam miliar (Rp)

3.) Kas Posisi kas per 31 Desember 2010 adalah Rp692 miliar atau naik

sebesar 55,16% dibanding posisi kas akhir tahun 2009 sebesar Rp446 miliar.

4.) Penempatan pada Bank Indonesia Posisi Giro pada Bank Indonesia, per 31 Desember 2010 adalah

Rp1.401 miliar naik 45,94% dibandingkan dengan giro posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp960 miliar. Persentase Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah pada tahun 2010 sebesar 5,11% naik dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar 5,05%. Persentase GWM valuta asing pada tahun 2010 sebesar 5,98%, turun dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar 6,91%.

Posisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) per 31 Desember 2010 sebesar Rp1,25 triliun atau turun 34,90% dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp1,92 triliun. Penurunan ini disebabkan BSM menginvestasikan dana pada aktiva produktif dengan imbal bagi hasil yang lebih besar.

Posisi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) Per 31 Desember 2010 sebesar Rp2.162 miliar atau naik 363,95% dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp466 miliar.

7.) Pembiayaan yang Diberikan Pembiayaan per 31 Desember 2010 mencapai Rp23,97 triliun atau

tumbuh 49,21% atau Rp7,91 triliun dari posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp16,06 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM. Komposisi pembiayaan UMKM per 31 Desember 2010 mencapai 66,62% dari akhir tahun 2009 sebesar 65,01%. Pencapaian ini merupakan komitmen BSM untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen UMKM.

8.) Pembiayaan yang Dihapusbukukan Selama tahun 2010 BSM melakukan penghapusbukuan pembiayaan

sebesar Rp228 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2010 sebesar Rp56 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan sebelum tahun 2010 dan telah diterima kembali selama tahun 2010 sebesar Rp28 miliar.

Realisasi Desember 2009 Realisasi Desember 2010

NPF Gross & NPF Nett

NPFGross

NPFNett

4,84%

1,34%NPF

GrossNPFNett

3,52%

1,29%

77PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

9.) Kualitas PembiayaanAktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif (APYD/AP) per 31 Desember 2010 mencapai 2,90% dari rasio semula 4,41% di akhir tahun 2009.

Rasio NPF gross membaik semula 4,84% di akhir tahun 2009 menjadi 3,52% di tahun 2010. Demikian juga rasio NPF netto membaik, semula 1,34% di akhir tahun 2009 turun menjadi 1,29% di akhir tahun 2010. BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.

b. Kewajiban

Jumlah kewajiban mengalami kenaikan di tahun 2010 sebesar Rp5,01 triliun atau 53,07% yaitu dari Rp3,27 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp5,01 triliun pada tahun 2010. Peningkatan ini disebabkan kenaikan kewajiban segera dan simpanan wadiah masing-masing Rp204 miliar dan Rp1,49 triliun atau 75,00% dan 55,60%. Kewajiban segera mengalami kenaikan disebabkan oleh kenaikan cadangan bonus dan tantiem untuk karyawan, direksi dan dewan komisaris sebesar Rp99,58 miliar, kenaikan kewajiban ATM prima sebesar Rp55,64 miliar. Simpanan wadiah mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga deposan yang dihasilkan dari promosi intensif yang dilakukan oleh BSM melalui program “Gelegar Hadiah” dan program customer get customer. Kenaikan ini sesuai dengan strategi Bank untuk meningkatkan proporsi low cost fund khususnya tabungan.

f. Sumber Dana dan Komposisi

BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun 2010 sebesar Rp29,00 triliun, tumbuh sebesar 49,95% atau sebesar Rp9,66 triliun dari semula Rp19,34 triliun pada tahun 2009.

Uraian 2009 2010

Saldo Awal Tahun 388 408

Penghapusbukuan 56 228

Penerimaan Kembali 36 28

Saldo Akhir Tahun 408 609

Penghapusbukuan n Dalam miliar (Rp)

Dana Pihak Ketiga

Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan akad wadiah dan mudharabah.

Giro meningkat sebesar Rp1,43 triliun atau tumbuh 54,96%, semula sebesar Rp2,59 triliun di tahun 2009 menjadi Rp4,02 triliun di tahun 2010. Tabungan meningkat sebesar Rp2,71 triliun atau tumbuh 37,83%, semula sebesar Rp7,16 triliun di tahun 2009 menjadi Rp9,87 triliun di tahun 2010. Deposito meningkat sebesar Rp5,53 triliun atau tumbuh 57,66%, semula sebesar Rp9,58 triliun di tahun 2009 menjadi Rp15,11 triliun di tahun 2010. Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 611.313 rekening atau naik 38,24% semula 1.598.729 rekening di tahun 2009 menjadi 2.210.042 rekening di akhir 2010.

Uraian 2009 2010

Giro 2.591 4.015

Tabungan 7.163 9.873

Deposito 9.584 15.110

Total 19.338 28.998

Jumlah Rekening 1.598.729 2.210.042

Pertumbuhan DPK dan Jumlah Rekening Periode 2009 - 2010 n Dalam miliar (Rp)

Uraian 2009 2010 Pertumbuhan

Nominal %

1. Dana Pihak Ketiga 19.338 28.998 9.660 49,95a. Giro 2.591 4.015 1.424 54,96 b. Tabungan 7.163 9.873 2.710 37,83 c. Deposito 9.584 15.110 5.526 57,66

2. Penempatan dari bank lain 362 441 79 21,82

3. Surat Berharga yg diterbitkan 200 200 - -

4. Pinjaman Subordinasi - - - -

5. Lainnya 117 150 33 28,21

6. Equity 1.600 2.021 421 26,31

Perbandingan Sumber Dana dan Komposisi Tahun 2009 dan 2010 n Dalam Miliar (Rp)

Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain per 31 Desember 2010 mencapai Rp13,92 miliar, turun sebesar Rp41,74 miliar atau minus 74,99% terhadap posisi simpanan dari bank lain di akhir tahun 2009 sebesar Rp55,66 miliar.

78

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Obligasi Subordinasi

BSM menerbitkan Obligasi Subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan khususnya Tier II. Total Obligasi Subordinasi per 31 Desember 2010 adalah Rp200 miliar. Obligasi ini diterbitkan pada tahun 2007 dan memiliki jangka waktu 5 tahun.

c. Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2010 mencapai Rp2,02 triliun, tumbuh sebesar Rp421 miliar atau 26,25% terhadap posisi ekuitas di akhir tahun 2009 sebesar Rp1,60 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun 2009 dan perolehan laba tahun berjalan.

d. Modal DisetorModal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2010 sebesar Rp658,24 miliar untuk jumlah saham sebanyak 131.648.713 lembar atau sebesar 65,82% dari Modal Dasar sebanyak 200.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp5.000 per saham.

II. Realisasi Laba Rugi

Selama tahun 2010, BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp418,52 miliar, naik 43,85% dari laba bersih tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp290,94 miliar. Pencapaian ini disebabkan, BSM berhasil mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kualitas aktiva produktif khususnya pembiayaan serta meningkatkan Fee Based Income.

a. Pendapatan Operasional

Realisasi Pendapatan Operasional sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai Rp3,33 triliun, tumbuh sebesar 37,91% atau Rp917 miliar dibandingkan pencapaian Pendapatan Operasional akhir tahun 2009 sebesar Rp2,42 triliun.

1.) Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Realisasi Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai

Mudharib sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai Rp2,77 triliun, tumbuh sebesar 33,66% atau Rp697 miliar dibandingkan dengan pencapaian Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib akhir tahun 2009 sebesar Rp2,07 triliun. Kenaikan pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai Mudharib selama tahun 2010 tersebut terutama disebabkan BSM melakukan ekspansi pembiayaan yang tinggi sebesar 49,25% dengan NPF gross yang terjaga pada level 3,52% dan NPF netto sebesar 1,29%.

2.) Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Sejalan dengan kenaikan pendapatan Pengelolaan Dana oleh

Bank sebagai Mudharib, kewajiban bank untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer juga meningkat semula Rp902 miliar di tahun 2009 menjadi Rp1,16 triliun di tahun 2010, naik Rp260 miliar atau 28,82%.

3.) Pendapatan Usaha Lainnya Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya (fee based income), sampai

dengan akhir tahun 2010 mencapai Rp566,54 miliar, tumbuh sebesar 63,28% atau Rp219,57 miliar dibandingkan pencapaian tahun 2009 sebesar Rp346,97 miliar.

Uraian 2009 2010 Pertumbuhan

Nominal %

Laba/Rugi

1. Pendapatan Operasional 2.417.994 3.334.613 916.619 37,91a. Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 2.071.022 2.768.071 697.049 33,66b. Pendapatan Usaha Lainnya 346.972 566.542 219.570 63,28

2. Beban Operasional (1.991.845) (2.754.934) (763.089) 38,31a. Beban penyisihan kerugian aktiva produktif (258.363) (310.942) (52.578) 20,35b. Beban penyisihan kerugian aktiva non produktif (3.915) 4.152 8.067 206,05c. Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (901.570) (1.161.680) (260.110) 28,85d. Pembalikasn (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi (63) (706) (642) 1.019,05e. Beban Usaha lain (827.934) (1.285.758) (457.822) 55,30

3. Laba Usaha 426.149 579.679 153.530 36,03

4. Pendapatan (Beban) Non Operasional 8.018 3.636 (4.382) (54,65)

5. Laba Sebelum Zakat 434.167 583.315 149.148 34,35

6. Laba Sebelum Pajak 418.403 568.732 150.329 35,93

7. Laba Setelah Pajak/ Laba Bersih 290.943 418.519 127.576 43,85

Laporan Laba Rugi n Dalam Jutaan (Rp)

79PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang meningkat sebesar Rp48,77 miliar dan fee operasional yang tumbuh sebesar Rp64,57 miliar. Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM. Selain itu, BSM juga mengembangkan electronic banking yang direspon cukup positif oleh nasabah.

b. Beban Operasional

Seiring dengan peningkatan Pendapatan Operasional, realisasi Beban Operasional meningkat semula dari Rp1,99 triliun pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp2,75 triliun pada akhir tahun 2010 atau naik sebesar 38,31%.

Kenaikan beban usaha terjadi karena BSM melakukan pembangunan infrastruktur bisnis yang signifikan di tahun 2010. Pada 2010 BSM membuka 144 outlet baru yang berpengaruh terhadap kebutuhan pegawai. Selama 2010 terdapat penambahan pegawai sebanyak 3.358 orang (termasuk outsource) sehingga jumlah pegawai per 31 Desember 2010 adalah sebanyak 7.902 orang.

c. Beban Penyisihan Penghapusan Aset

Dalam tahun 2010, BSM mencatat beban penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar Rp306,79 miliar meningkat dibandingkan beban PPA tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp262,28 miliar. Peningkatan cadangan yang cukup besar ini merefleksikan sikap prudent BSM untuk mengantisipasi kerugian pembiayaan bermasalah. Dengan melakukan pembebanan tersebut rasio cash PPAP (perbandingan PPAP terhadap NPF pembiayaan) meningkat semula 100,97% di tahun 2009 menjadi 106,99% di tahun 2010.

d. Laba Usaha

Pada tahun 2010, realisasi laba usaha mencapai Rp579,68 miliar, tumbuh sebesar 36,03% atau Rp153,53 miliar dibandingkan realisasi laba usaha selama tahun 2009 sebesar Rp426,15 miliar.

e. Laba Bersih

BSM pada periode tahun 2010, mampu membukukan laba bersih (laba setelah pajak) sebesar Rp418,52 miliar, tumbuh sebesar Rp127,58 miliar atau 43,85% dibandingkan perolehan laba periode tahun 2009 sebesar Rp290,94 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha seperti penambahan outlet dan sebagainya.

III. Rasio Keuangan Utama

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Ekspansi bisnis yang signifikan pada tahun 2010 menekan rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 10,60% menurun dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 12,39%.

CAR BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010

18

16

14

12

10

BSM Perbankan Syariah n Dalam %

2005 2006 2007 2008 2009 2010

11,8812,56 12,43

12,6612,39

10,60

12,4113,73

10,67

24,81

10,77

16,25

Ekspansi pembiayaan yang signifikan selama tahun 2010 dengan pertumbuhan mencapai 49,21% atau Rp7,91 triliun merupakan penyumbang penurunan rasio kecukupan modal.

Namun demikian, untuk memperkuat struktur modal BSM, Pemegang Saham Mayoritas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, berkomitmen menambah modal.

b. ROE dan ROA

Trend kinerja Return on Equity (ROE) BSM tahun 2010 menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2010 sebesar 63,58% berada di atas rata-rata ROE 5 (lima) Bank Umum Syariah Perbankan Nasional sebesar 17,62%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

ROE BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010

70

60

50

40

30

20

10

2005 2006 2007 2008 2009 2010

23,39

18,27

32,22

46,2144,20

63,58

25,03

28,28

53,10

24,66

40,65

17,62

BSM Perbankan Syariah n Dalam %

80

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Sementara itu Return on Aktiva (ROA) BSM sedikit menurun dari 2,23% tahun 2009 ke 2,21% tahun 2010. Namun demikian, ROA BSM tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata ROA 5 (lima) Bank Umum Syariah lainnya yang mencapai 1,67%. Penurunan tersebut disebabkan pertumbuhan aset BSM yang signifikan selama tahun 2010.

c. Net Revenue Margin (NRM)

Sampai dengan akhir tahun 2010, rasio net revenue margin mencapai 6,57%, turun 0,05% dibandingkan rasio NRM tahun 2009 sebesar 6,62%.

e. Financing Deposit Ratio (FDR)

Rasio Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) BSM mengalami penurunan dari 83,07% pada tahun 2009 ke 82,54% pada tahun 2010. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan dana pihak ketiga BSM yang ekspansif hingga mencapai 49,95% atau Rp9,66 triliun melampaui pertumbuhan pembiayaan BSM sebesar 49,21% atau Rp7,91 triliun.

f. Non Performing Financing (NPF)

Kualitas pembiayaan BSM terus menunjukkan perbaikan. Rasio Pembiayaan Bermasalah (NPF) secara gross menurun signifikan dari 4,84% pada tahun 2009 ke 3,52% pada tahun 2010.

d. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BO/PO)

Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) cenderung stabil pada level 74,97%. Namun demikian, BO/PO BSM masih lebih rendah dari rata-rata BO/PO 5 (lima) Bank Umum Syariah sebesar 80,54%. BSM terus meningkatkan efisiensi dengan mengoptimalkan pendapatan operasional dan pengendalian biaya operasional.

ROA BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

2005 2006 2007 2008 2009 2010

1,83

1,10

1,53

1,82

2,23 2,21

1,35

1,55

3,07

1,42 1,481,67

BSM Perbankan Syariah n Dalam %

BO/PO BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010

95

90

85

80

75

70

2005 2006 2007 2008 2009 2010

85,70 83,8481,34

78,71

73,7674,97

78,91

76,77 77,45

80,76

84,39

80,54

BSM Perbankan Syariah n Dalam %

FDR BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010

100

95

90

85

80

75

70

2005 2006 2007 2008 2009 2010

90,21 92,98

83,07 82,54

97,7598,90

99,76103,65

89,70 89,67

83,89

87,33

BSM Perbankan Syariah n Dalam %

NPF BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010

2005 2006 2007 2008 2009 2010

3,50

6,94

5,645,66

4,84

3,52

2,82

4,754,05

1,42

4,01

3,02

7

6

5

4

3

2

1

BSM Perbankan Syariah n Dalam %

81PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Rasio-Rasio Keuangan

31 Des 2009 31 Des 2010

1. CAR 12.39% 10,60%

2. ROE 44,20% 63,58%

3. ROA 2,23% 2,21%

4. Net Revenue Margin (NRM) 6,62% 6,57%

5. BO/PO 73,76% 74,97%

6. FDR 83,07% 82,54%

7. NPF (Gross) 4,84% 3,52%

C. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Rasio PPA Pembiayaan terhadap NPF (Cash Ratio) mengalami peningkatan dari 104,23% pada tahun 2009 ke 104,71% pada tahun 2010.

Kondisi ini menunjukan Bank terus melakukan peningkatan terhadap rasio Cash PPAP dalam rangka untuk mengantisipasi nasabah pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas nasabah.

Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan

Pada tahun 2010, BSM berhasil menjaga kolektibilitas piutang dalam kategori lancar sebesar 92,68% total piutang, meningkat dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 90,43%.

D. Struktur Modal dan Solvabilitas Perusahaan

Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Pemegang Saham, telah menyetujui penambahan penyertaan modal tahap III dan IV sebanyak Rp200.000.000.000. melalui surat No. FST/1346/2010 tertanggal 29 November 2010.

Penambahan penyertaan modal tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan dinyatakan efektif setelah mendapat persetujuan RUPS.

Modal yang ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Tingkat Solvabilitas Bank.

Pada tahun 2010, kemampuan BSM dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada level 10,60% menurun dibandingkan pada akhir 2009 sebesar 12,39%.

Tingkat kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan modal sendiri (Debt to Equity ratio) sebesar 247,94%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 204,53%.

E. Tingkat Kesehatan Bank

BSM melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara self assessment untuk posisi per 31 Desember 2010 dengan rincian sebagai berikut:

Faktor Finansial yang terdiri dari Permodalan, Kualitas Aset, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar memiliki peringkat 2, yang artinya kondisi keuangan Bank tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan.

Faktor Manajemen yang terdiri Manajemen Umum, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan memiliki peringkat A, yang artinya manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat, serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di saat yang akan datang.

Berdasarkan penilaian faktor Finansial dan Manajemen tersebut di atas, Bank memiliki peringkat 2, yang artinya Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif perekonomian dan industri keuangan.

F. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal

Seluruh barang modal berupa kantor/gedung/bangunan milik sendiri atau disewa BSM yang berada di wilayah Kantor Pusat beserta inventaris kantor yang berada di dalamnya telah diasuransikan kepada PT Asuransi Takaful dan PT Staco Jasa Pratama. Sedangkan barang modal berupa kantor/ gedung/ bangunan milik sendiri atau disewa

Pemegang Saham Lembar Saham % Kepemilikan Jumlah (Rp)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 131.648.712 99,999999 658.243.560.000

PT Mandiri Sekuritas 1 0,000001 5.000

Jumlah 131.648.713 100,000000 658.243.565.000

82

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Distribusi Bagi Hasil Periode Desember 2010 n Dalam Ribuan (Rp)

Janis Penghimpunan Saldo Rata-Rata Pendapatan yang Porsi Pemilik Dana

Harus Dibagi Hasil Nisbah Jumlah Bonus Indikasi Rate dan Bagi Hasil of Return

1. Simpanan Wadiah 3.447.611.015 32.707.307 2.445.121

a. Bank 15.718.089 149.117 11.929 0,91%

b. Non Bank 3.431.892.927 32.558.190 2.433.192 0,85%

2. Tabungan Mudharabah 8.858.210.964 84.018.414 27.299.415

a. Bank 103.262.919 979.650 34,00% 333.081 3,87%

b. Non Bank 8.752.948.045 83.038.764 31,70% 26.966.334 3,70%

3. Deposito Mudharabah

a. Bank 323.453.314 3.068.585 1.571.661

l 1 bulan 287.870.088 2.731.009 51,00% 1.392.814 5,81%

l 3 bulan 5.580.645 52.943 52,00% 27.531 5,92%

l 6 bulan 25.150.000 238.597 53,00% 126.456 6,03%

l 12 bulan 4.852.580 46.036 54,00% 24.860 6,15%

b Non Bank 14.422.699.226 136.827.399 71.722.356

l 1 bulan 10.440.888.404 99.052.167 51,56% 51.073.278 5,87%

l 3 bulan 2.112.621.203 20.042.328 53,30% 10.682.561 6,07%

l 6 bulan 806.351.398 7.649.814 55,47% 4.243.355 6,31%

l 12 bulan 1.062.838.221 10.083.091 56,76% 5.723.162 6,46%

Total 27.049.974.519 256.621.705 40,15% 103.038.553

BSM yang berada di wilayah cabang di seluruh Indonesia diasuransikan kepada konsorsium perusahaan-perusahaan asuransi yang terdiri dari: PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Takaful, PT Adira dan PT Bumiputera. BSM mengasuransikan seluruh barang modal tersebut terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru-hara dan bencana alam dengan nilai pertanggungan sebesar Rp491.395.061.503 untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2010

BSM wilayah Kantor Pusat juga mengasuransikan kendaraan terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat kecelakaan, pencurian dan kejahatan kepada PT Asuransi Takaful dan PT Staco Jasa Pratama dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp7.202.400.000 dan Rp260.000.000.

Sumber dana untuk memenuhi ikatan belanja modal perusahaan berasal dari pendapatan usaha yang dibebankan secara proporsional

sesuai umur perikatan. Denominasi atas perikatan ini menggunakan mata uang rupiah. Tidak ada belanja modal perusahaan yang diikat dengan denominasi mata uang asing, sehingga perusahaan tidak perlu melakukan lindung nilai atas mata uang asing tertentu.

Manajemen BSM berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode perjanjian.

G. Metode Perhitungan Bagi Hasil

Bank setiap bulan membagikan bagi hasil kepada pemilik dana. Contoh penghitungan bagi hasil adalah sebagaimana tercantum dalam tabel distribusi bagi hasil di bawah ini:

83PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

H. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi

Sampai dengan akhir Desember 2010 tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.

I. Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain

Selama rentang waktu tahun 2009 – 2010, tidak ada komponen substansial pada Pendapatan dan Beban Lain-lain yang menyebabkan adanya fluktuasi tajam, baik kenaikan maupun penurunan, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.

J. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha

Selama tahun 2010, peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib dari Jual Beli sebesar Rp2,77 triliun atau 83,01% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2010, sedangkan bisnis non inti yang merupakan Pendapatan Usaha Utama Lainnya sebesar Rp566,54 miliar atau 16,99% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2010.

K. Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha atau Pendapatan Bersih BSM serta Laba Operasi Perusahaan selama 2 Tahun Terakhir

Selama tahun 2010 tidak terdapat dampak signifikan perubahan harga terhadap pendapatan usaha atau pendapatan bersih BSM serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun terakhir, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.

L. Informasi yang Terjadi setelah Tanggal Neraca

Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.

M. Prospek Usaha Perusahaan

Kondisi makro dan mikro perekonomian Indonesia:1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 tumbuh lebih tinggi

terhadap pertumbuhan ekonomi 2009.

2. Pertumbuhan ekonomi domestik membaik antara lain disebabkan penurunan tingkat bunga domestik.

3. Sektor perbankan pulih dari imbas krisis global sebagaimana tampak pada:a. Meningkatnya fungsi intermediasi.b. Menurunnya risiko kredit, tercermin dari meningkatnya

pertumbuhan kredit dan menurunnya NPL absolut.

4. Perbankan syariah tumbuh antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya market share aset (dari 2,61% ke 3,24%) dan penambahan jumlah Bank Umum Syariah (dari 6 bank ke 11 bank).

Bank Indonesia memproyeksikan kinerja ekonomi nasional secara umum tahun 2011 diperkirakan masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan konsumsi swasta yang masih kuat dan kinerja ekspor.Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2011 dapat mencapai kisaran 6,0 – 6,5%. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam proses pemulihan ekonomi global, terutama yang terjadi di negara-negara mitra dagang Indonesia serta kecepatan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.

Indikator 2009 2010

Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 4,5% 6,1%

Nilai Tukar IDR/USD 9.400 8.991

Inflasi 2,78% 6,96%

BI Rate 6,50% 6,50%

Kondisi Makro Ekonomi

Indikator 2009 2010

LDR Bank Umum 72,88% 75,21%

Tk suku bunga pinjaman modal kerja 13,69% 12,83%

Tk suku bunga pinjaman konsumtif 16,42% 14,53%

Pertumbuhan kredit 9,96% 22,80%

NPL absolut Rp47,54 T Rp45,24 T

NPL Ratio 4,70% 2,56%

NPF BUS dan UUS 4,01% 3,02%

Kondisi Makro Ekonomi

84

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Kondisi ekonomi nasional yang kondusif tersebut diharapkan memberikan pengaruh yang positif pada kinerja industri perbankan nasional. BI memproyeksikan kinerja perbankan 2011; aset, kredit dan dana pihak ketiga, akan lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja tahun lalu.

Optimisme kecenderungan positif yang diproyeksikan pada perekonomian nasional dan industri perbankan nasional tersebut menurut perkiraan BI akan berpengaruh juga terhadap industri perbankan syariah. Industri perbankan syariah diharapkan akan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2011. BI memproyeksikan bahwa pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2011 dapat mencapai 35% (skenario pesimis) - 55% (skenario optimis).

Proyeksi optimis perkembangan perbankan syariah diharapkan didukung oleh berbagai faktor yang antara lain meliputi:1. Bertambahnya pemain baru Bertambahnya pemain baru akan mendorong tingkat kompetisi di

industri perbankan syariah akan semakin tinggi. Kondisi ini akan memacu para pemain lama untuk tetap mempertahankan market sharenya dengan upaya yang lebih tinggi lagi.

2. Kondisi makro yang semakin kondusif Kondisi makroekonomi pada tahun 2011 yang semakin kondusif

diperkirakan akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri perbakan syariah.

3. Program pengembangan pasar yang semakin terstruktur Program sosialisasi industri perbankan syariah yang semakin baik

akan mendorong tingkat penerimaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah semakin meningkat dengan skala demografi yang semakin luas.

4. Peningkatan kualitas SDM Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas baik dan dengan kuantitas yang cukup akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan aset perbankan syariah pada tahun 2011.

5. Dukungan otoritas yang semakin kuat Pemerintah mengaksep pengembangan keuangan dan perbankan

syariah menjadi bagian dari program pemerintah secara terpadu.

Untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan peluang secara optimal di tahun 2011, BSM telah meningkatkan kapabilitas usahanya dengan memperluas jaringan bisnis, merekrut pegawai baru, menambah modal dan meng-upgrade infrastruktur IT dengan mengganti Core Banking System. Dengan pengembangan kapabilitas tersebut BSM mengharapkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya di industri perbankan syariah.

N. Aspek Pemasaran

Dalam rangka meningkatkan penambahan jumlah nasabah dengan memberikan pelayanan yang terbaik, didukung dengan pengembangan inovasi produk perbankan syariah, BSM juga menerapkan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk menambah perluasan pasar BSM, sehingga mengokohkan eksistensi BSM dalam dunia perbankan di Indonesia.

Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2010 telah mencapai 507 outlet yang tersebar di 33 provinsi Indonesia.

Pertumbuhan Jaringan Kantor

2005 2006 2007 2008 2009 2010

167

211269

300

363

507

n Dalam Unit

Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dalam rangka melayani nasabah.

Pembukaan kantor baru dan perubahan status kantor selama tahun 2010 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

85PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

P. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Sampai dengan 31 Desember 2010, BSM belum pernah memperoleh dana hasil penawaran umum melalui penerbitan surat hutang atau obligasi.

Q. Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, BSM belum pernah melakukan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM.

R. Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan

Selama tahun 2010 terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Jaringan Kantor 2009 2010 Buka Naik Baru Status 2010 2010

Kantor Cabang 61 115 28 26 KCP

Kantor Cabang Pembantu 107 254 102 71 KK

Kantor Kas a. Kantor Kas 95 30 5 -b. Kantor Layanan Syariah 49 52 4 -

Kegiatan Pelayanan Kas a. Payment Point 51 56 5 -

Total Jaringan Kantor 363 507 144 97

Jumlah Jaringan Kantor

n Dalam Unit

BSM telah mengimplementasikan kebijakan komunikasi korporasi dalam upaya mensosialisasikan dan mempromosi produk-produk kepada masyarakat melalui beberapa media, diantaranya yaitu:

1. Website BSM

2. Iklan di media cetak dan elektronik

3. Pelaksanaan event

4. Facebook, twitter dan jaringan media sosial lainnya

5. Sponsorship

O. Kebijakan Dividen

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank, BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham.

86

Analisa Pembahasan Manajemen

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

6. Bank Mandiri-Corporate Secretary: Corporate Identity 7. AXA Mandiri: konter layanan AXA Syariah di outlet BSM

8. Mandiri Sekuritas: penawaran sukuk, workshop.

9. UG BDN: penggunaan gedung.

10. Bank Sinar Harapan Bali: sub agen Western Union, layanan gadai

11. Mandiri Tunas Finance: kerjasama produk pembiayaan syariah

S. Pengaruh Peraturan Perundang-undangan terhadap Perusahaan

Pada tanggal 15 Oktober 2009, Pemerintah telah menerbitkan Undang-undang No. 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku mulai tanggal 1 April 2010. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN.

Pada tahun 2010, pemerintah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 47 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku tanggal 25 Mei 2010 bahwa pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasannya disebutkan pengenaan PPN atas transaksi beberapa bank syariah ditanggung pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung pemerintah sebesar Rp25,54 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37,65 miliar.

Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari undang-undang tersebut.

T. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah melakukan perubahan Standar Akuntansi, antara lain: pencabutan PSAK No. 31 (revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Sehubungan dengan hal tersebut, BSM sedang mengevaluasi dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar maupun Standar yang direvisi terhadap laporan keuangannya.Laporan Arus Kas disusun berdasarkan metode langsung yang dimodifikasi dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi

Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia dan karyawan, kecuali dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang saham BSM, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Bank Sinar Harapan Bali, PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara, dan Mandiri Tunas Finance. Karyawan kunci merupakan orang-orang yang mempunyai hubungan wewenang dan tanggung jawab sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Pada tanggal 31 Desember 2010 Bank memiliki perjanjian sewa gedung dengan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara (PT UGBDN) dengan beban sewa sebesar Rp12.809.078.802.

Kerjasama BSM di Lingkungan Mandiri Group

BSM melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri maupun perusahaan anak Bank Mandiri antara lain sebagai berikut:

1. Bank Mandiri-Risk Management: magang kerja pegawai BSM di Bank Mandiri, pengembangan risk management tools dan lain-lain.

2. Bank Mandiri-Audit: pengembangan risk based audit, magang auditor.

3. Bank Mandiri-Card Centre: penggunaan mesin ATM Mandiri

4. Bank Mandiri-Network: Konter Layanan Syariah.

5. Bank Mandiri-Asset Management: Inbreng dan branch model

87PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

dan pendanaan. Untuk penyajian Laporan Arus Kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya.

Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Perubahan tersebut terkait dengan pencabutan PSAK No. 31 mengenai “Akuntansi Perbankan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan dengan laporan Arus Kas tahun yang berakhir 31 Desember 2010, maka Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 juga dilakukan penyesuaian/reklasifikasi (Catatan 50).

U. Persiapan Perusahan Dalam Rangka Konvergensi PSAK ke International Financial Reporting Standard (IFRS)

Bank dalam rangka konvergensi PSAK ke IFRS telah memetakan standar akuntansi yang terkena dampak konvergensi tersebut untuk transaksi yang belum diatur secara khusus oleh PSAK Syariah dan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

88

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

laporangood corporategovernance

A. Pendahuluan

BSM terus berupaya mendorong terciptanya budaya yang menjunjung tinggi profesionalisme, integritas, kualitas layanan dan prudential banking yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG. Budaya itu diterapkan melalui proses internalisasi ke dalam sistem dan prosedur serta pembentukan perilaku yang sesuai. Melalui pendekatan tersebut, budaya BSM selain tertulis dalam Code of Conduct dan kebijakan juga menjadi suatu nilai yang terinternalisasi oleh Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan pegawai sehari-hari.

Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Aktualisasi GCG di BSM dilakukan di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG bagi bank syariah. Sejalan dengan ketentuan Bank lndonesia tentang pelaksanaan GCG Bank Umum Syariah (BUS) Nomor 11/33/PBI/2009, pelaksanaan GCG diwujudkan dalam:I. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

DireksiII. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi

yang menjalankan pengendalian intern BSMIII. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas SyariahIV. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit eksternV. Batas maksimum penyaluran dana; danVI. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BSM.

Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, penyesuaian sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.

89PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Hasil aktualisasi GCG BSM diantaranya tercermin melalui hal-hal sebagai berikut:I. Penghargaan Annual Report Award (ARA) 2009 pada kategori

Swasta Keuangan Non Listed. Hal tersebut membuktikan bahwa BSM terus berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip GCG.

II. Perolehan predikat The Best CEO 2010 dari majalah SWA untuk Direktur Utama BSM dengan kriteria penilaian terkait aspek fungsi perintis, penyelaras, pemberdaya, panutan dan kualitas leadership.

B. Kesimpulan Umum Self Assessment GCG Bank

Penerapan GCG di BSM dimulai dari komitmen pihak yang paling berpengaruh terhadap penetapan strategis perusahaan meliputi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. Pelaksanaan self-assessment GCG secara berkala berdasarkan kriteria yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun dikembangkan sendiri menjadi tolak ukur dalam menilai sejauhmana implementasi GCG telah dijalankan oleh BSM.

I. Self-Assessment Internal

Hasil penilaian Self Assessment (SA) internal BSM tahun 2010 mengalami peningkatan sebagaimana hasil pengukuran yang dilakukan pada Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif lainnya dengan hasil berupa index GCG semesteran.

Index GCG semester II mencapai skor 90,67 dengan kategori ‘Lebih Baik’ meningkat dibandingkan Index GCG semester I dengan skor 87,20 dengan kategori ‘Baik’.

Salah satu wujud komitmen GCG BSM dilakukan melalui pelaksanaan

Self-Assessment secara berkala mengacu pada parameter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

maupun yang dikembangkan secara internal. Perolehan nilai Komposit yang meningkat dari

waktu ke waktu merupakan bukti perbaikan terus-menerus dalam implementasi GCG yang

berkesinambungan.

90

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Aspek Penilaian Bobot Nilai Nilai Sem – I Sem – II

Penerapan Governance Structure 35% 30,76 31,42

Kebijakan Corporate Governance 20% 18,18 19,17

Pengungkapan (Disclosure) 25% 20,83 22,42Corporate Governance

Audit dan Sistem Pengendalian Intern 20% 17,43 17,66

Total Nilai 100% 87,20 90,67 B LB

No. Faktor Peringkat Bobot Nilai Kekuatan Pelaksanaan GCG (a) (b) (a) X (b)

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1 12,50% 0,125 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan efektif dan memenuhi prinsip-prinsip GCG. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris ditunjukkan dengan tidak pernah melanggar ketentuan/peraturan yang berlaku serta mampu mengambil keputusan secara independen.

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 1 17,50% 0,175 Direksi telah melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan/jenjang organisasi, pengelolaan Bank dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian maupun prinsip syariah. Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor internal, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor eksternal.

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 2 10,00% 0,200 Komite-Komite telah menjalankan tugasnya secara efektif. Penyelenggaraan rapat Komite-Komite berjalan sesuai dengan pedoman internal serta rekomendasi Komite dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam keputusan Dewan Komisaris.

4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 2 10,00% 0,200 Dewan Pengawas Syariah telah menjalankan tugasnya secara efektif. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah tentang pengisian jabatan Ketua DPS yang akan dilaksanakan pada tahun 2011 dan peningkatan interaksi antara DPS dengan pelaksana operasional di daerah dalam mendukung pelaksanaan tugasnya.

5 Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan pelayanan jasa 1 5,00% 0,050 Secara umum produk BSM, baik pendanaan, pembiayaan maupun layanan jasa bank telah sesuai dengan penyaluran dana serta fatwa DSN-MUI dan ketentuan Bank Indonesia. Adapun bukti temuan audit secara umum mengarah bukan kepada produk yang dihasilkan melainkan lebih kepada perbedaan pendapat atau pemahaman atas sebuah transaksi. Faktanya temuan audit tersebut diselesaikan dengan action plan sesuai arahan Bank Indonesia maupun Dewan Pengawas Syariah.

6 Penanganan benturan kepentingan 1 10,00% 0,100 BSM telah memiliki kebijakan dan peraturan benturan kepentingan serta telah menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan benturan kepentingan di dalam proses dan keputusan operasional bank.

7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 1 5,00% 0,050 BSM telah memenuhi fungsi kepatuhan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia terkait dengan keberadaan Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan.

8 Penerapan fungsi audit intern 1 5,00% 0,050 BSM telah menerapkan fungsi audit intern yang efektif dengan melakukan proses audit yaitu menilai kesesuaian pelaksanaan operasional Bank dengan ketentuan dan/ atau kondisi yang dapat menimbulkan risiko bagi Bank (audit berbasis risiko). Audit intern BSM telah didukung dengan personil yang kompeten dibidangnya Audit intern melaksanakan tugas membantu Direktur Utama untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan dan keefektifan sistem pengen dalian intern bank. Laporan Hasil Audit disampaikan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Setiap temuan terkait dengan prinsip syariah dilaporkan kepada Dewan Pengawas Syariah secara berkala.

9 Penerapan fungsi audit ekstern 1 5,00% 0,050 KAP yang ditunjuk adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja afliasi KAP Ernst & Young. Penunjukkan tersebut telah melalui proses seleksi oleh Divisi Akuntansi, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS. Dalam laporan Akuntan Publik telah terdapat pendapat dari Dewan Pengawas Syariah bahwa BSM telah mematuhi prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku. KAP telah menyampaikan management letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional.

10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 1 5,00% 0,050 BSM telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam memberikan penyaluran dana kepada pihak terkait (related party) dan tidak melakukan pelanggaran BMPD.

11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal 2 15,00% 0,300 Seluruh informasi pelaporan BSM (Keuangan dan Non-Keuangan) telah sesuai dengan ketentuan transparansi yang berlaku dan dapat diakses melalui homepage. Laporan internal BSM didukung dengan pengembangan aplikasi MIS & Datawarehouse oleh tenaga professional Divisi SistemTeknologi.

Nilai Komposit 100,00% 1,350 Sangat Baik

II. Self-Assessment GCG Bank Indonesia

Self-Assessment GCG dilakukan dengan mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/ 13 /DPbS Tanggal 30 April 2010.Parameter penilaian self assessment adalah sebagai berikut:

91PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

No. Faktor Peringkat Bobot Nilai Kekuatan Pelaksanaan GCG (a) (b) (a) X (b)

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1 12,50% 0,125 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan efektif dan memenuhi prinsip-prinsip GCG. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris ditunjukkan dengan tidak pernah melanggar ketentuan/peraturan yang berlaku serta mampu mengambil keputusan secara independen.

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 1 17,50% 0,175 Direksi telah melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan/jenjang organisasi, pengelolaan Bank dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian maupun prinsip syariah. Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor internal, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor eksternal.

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 2 10,00% 0,200 Komite-Komite telah menjalankan tugasnya secara efektif. Penyelenggaraan rapat Komite-Komite berjalan sesuai dengan pedoman internal serta rekomendasi Komite dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam keputusan Dewan Komisaris.

4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 2 10,00% 0,200 Dewan Pengawas Syariah telah menjalankan tugasnya secara efektif. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah tentang pengisian jabatan Ketua DPS yang akan dilaksanakan pada tahun 2011 dan peningkatan interaksi antara DPS dengan pelaksana operasional di daerah dalam mendukung pelaksanaan tugasnya.

5 Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan pelayanan jasa 1 5,00% 0,050 Secara umum produk BSM, baik pendanaan, pembiayaan maupun layanan jasa bank telah sesuai dengan penyaluran dana serta fatwa DSN-MUI dan ketentuan Bank Indonesia. Adapun bukti temuan audit secara umum mengarah bukan kepada produk yang dihasilkan melainkan lebih kepada perbedaan pendapat atau pemahaman atas sebuah transaksi. Faktanya temuan audit tersebut diselesaikan dengan action plan sesuai arahan Bank Indonesia maupun Dewan Pengawas Syariah.

6 Penanganan benturan kepentingan 1 10,00% 0,100 BSM telah memiliki kebijakan dan peraturan benturan kepentingan serta telah menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan benturan kepentingan di dalam proses dan keputusan operasional bank.

7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 1 5,00% 0,050 BSM telah memenuhi fungsi kepatuhan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia terkait dengan keberadaan Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan.

8 Penerapan fungsi audit intern 1 5,00% 0,050 BSM telah menerapkan fungsi audit intern yang efektif dengan melakukan proses audit yaitu menilai kesesuaian pelaksanaan operasional Bank dengan ketentuan dan/ atau kondisi yang dapat menimbulkan risiko bagi Bank (audit berbasis risiko). Audit intern BSM telah didukung dengan personil yang kompeten dibidangnya Audit intern melaksanakan tugas membantu Direktur Utama untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan dan keefektifan sistem pengen dalian intern bank. Laporan Hasil Audit disampaikan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Setiap temuan terkait dengan prinsip syariah dilaporkan kepada Dewan Pengawas Syariah secara berkala.

9 Penerapan fungsi audit ekstern 1 5,00% 0,050 KAP yang ditunjuk adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja afliasi KAP Ernst & Young. Penunjukkan tersebut telah melalui proses seleksi oleh Divisi Akuntansi, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS. Dalam laporan Akuntan Publik telah terdapat pendapat dari Dewan Pengawas Syariah bahwa BSM telah mematuhi prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku. KAP telah menyampaikan management letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional.

10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 1 5,00% 0,050 BSM telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam memberikan penyaluran dana kepada pihak terkait (related party) dan tidak melakukan pelanggaran BMPD.

11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal 2 15,00% 0,300 Seluruh informasi pelaporan BSM (Keuangan dan Non-Keuangan) telah sesuai dengan ketentuan transparansi yang berlaku dan dapat diakses melalui homepage. Laporan internal BSM didukung dengan pengembangan aplikasi MIS & Datawarehouse oleh tenaga professional Divisi SistemTeknologi.

Nilai Komposit 100,00% 1,350 Sangat Baik

92

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

C. Kebijakan GCG

BSM terus melakukan penyempurnaan kebijakan GCG (soft-structure GCG) yang dimiliki agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan GCG bagi bank syariah.

Code of Conduct BSM merupakan pedoman bagi seluruh insan BSM agar berperilaku secara Islami, professional dan bertanggung jawab baik dalam interaksi bisnis dengan nasabah, rekanan, maupun hubungan dengan sesama pegawai.

Piagam GCG (GCG Charter) BSM merupakan peraturan, kaidah dan kebijakan BSM yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran BSM dalam implementasi GCG sesuai dengan standar yang ditetapkan.Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Pemantau Risiko memiliki Piagam komite sebagai acuan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing komite.

D. Program Klinik GCG

Dalam rangka meningkatkan pemahaman GCG terhadap Kepala Cabang seluruh Indonesia, BSM menyelenggarakan sosialisasi melalui Program Klinik GCG 2010. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh faktor sebagai berikut:1. Penegasan BI agar BSM terus mempertahankan dan meningkatkan

kualitas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) yang sudah baik sejak periode 2007

2. Inovasi program yang lebih kreatif untuk menginternalisasikan prinsip-prinsip GCG, Code of Conduct dan nilai-nilai BSM.

3. Penurunan GCG di sejumlah kantor cabang memerlukan perbaikan segera antara lain langkah mengatasi kelemahan peran atasan dalam menjaga tata kelola kegiatan operasional.

4. Pengembangan pemahaman di Kantor Cabang tentang pentingnya GCG dan implementasi Code of Conduct dalam mendukung pencapaian kinerja keuangan maupun operasional BSM secara menyeluruh.

Dengan adanya Program Klinik GCG BSM diharapkan mampu mendorong pencapaian target berikut: 1. Mencapai nilai index penerapan GCG & Code of Conduct tahun 2010

lebih baik dari tahun 2009 sesuai ketentuan (BI dan internal BSM) dengan target score 88,00

2. Membangun kesadaran bersama segenap jajaran BSM terhadap pentingnya GCG dan komitmen pribadi untuk menerapkannya;

3. Meningkatkan proses pengambilan keputusan yang lebih baik, efisiensi operasional serta lebih primanya pelayanan kepada segenap stakeholders;

4. Mendukung pertumbuhan BSM dalam mencapai citra terbaik menjadi ‘the great BSM for better Indonesia’; dan

5. Mencetak bankir Indonesia dengan integritas yang kuat.

E. Mekanisme GCG

RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlakuPengelolaan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Untuk memastikan produk-produk BSM tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, Dewan Pengawas Syariah BSM memastikan hal tersebut.

F. Struktur GCG

Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah maka struktur GCG BSM terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.

RUPS

PENGAWASAN PENGELOLAAN

DPS

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik

1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 Baik

2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik

3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik

4,5 ≤ Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

Setiap struktur GCG BSM wajib menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan berlandaskan pada prinsip independensi bahwa masing-masing organ melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan BSM.

93PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

I. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.

Pada RUPS dan RUPSLB tahun 2010 telah dilakukan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. BSM memiliki tatacara penyelenggaraan RUPS dimana disebutkan bahwa Agenda acara RUPS disampaikan beserta undangan RUPS.

1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Selama tahun 2010, BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat

Umum Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2010 yang menghasilkan keputusan yaitu: a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk Pengesahan

Laporan Keuangan untuk tahun buku 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (afiliasi Ernst & Young) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.

b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun buku 2009.d. Menetapkan KAP Purwantono, Suherman dan Surja (afiliasi

Ernst & Young) yang akan mengaudit Laporan Keuangan BSM tahun buku 2010.

e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji dan fasilitas/tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi.

f. Melimpahkan wewenang penetapan remunerasi Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM kepada Dewan Komisaris setelah memperoleh masukan dari Direktur Utama BSM.

g. Persetujuan pembayaran zakat sebesar 2,5% dari laba bersih tahun 2009.

2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)RUPSLB tanggal 29 Juni 2010 dengan keputusan yang terdiri dari:a. Persetujuan pengangkatan, Ramzi A. Zuhdi sebagai anggota

Dewan Komisaris baru dan memberhentikan Sdri. Srie Sulistyowati selaku Direktur karena habis masa tugasnya.

b. Persetujuan pengangkatan seorang anggota Direksi baru yaitu Achmad Syamsudin.

c. Persetujuan pengangkatan kembali anggota Direksi yaitu Amran Nasution, Zainal Fanani dan Sugiharto.

II. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa BSM melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

Dewan Komisaris BSM telah memenuhi ketentuan Fit & Proper Test dari Bank Indonesia, Undang-undang Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG.

Anggota Dewan Komisaris baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik pada BSM maupun pada bank dan perusahaan lainnya.

Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.

Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

1. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris BSM mengacu pada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meliputi: a. Memastikan terus terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip

GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait

b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi serta pemberian nasehat kepada Direksi

c. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha BSM dan upaya manajemen melakukan pengendalian intern

d. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis BSM yang diajukan Direksi.

e. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua pemegang saham.

f. Dalam melakukan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BSM.

g. Didalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasioal BSM, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait

94

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar BSM atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BSM.

i. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan BSM.

j. Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainya.

2. Susunan Anggota Dewan Komisaris

3. Independensi Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Bank wajib memiliki Komisaris independen yaitu anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan

Nama Jabatan RUPSLB Periode Representasi Pemegang Saham

Achmad Marzuki Komisaris Utama/ 19 Juni 2008 Pertama Independen IndependenAbdillah Komisaris/Komisaris I 19 Juni 2008 Pertama Independen IndependenRamzi A. Zuhdi Komisaris 29 Juni 2010 Pertama Independen Independen Tardi Komisaris 19 Juni 2008 Pertama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lilis Kurniasih Komisaris 19 Juni 2008 Pertama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

saham dan/atau hubungan kekeluargaan dengan Pemegang Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank. Selain itu PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang. Tiga orang diantaranya atau sama dengan 60% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.

4. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris

Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris melakukannya melalui berbagai aktivitas dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan Nominasi.

Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap kinerja bank, profil risiko, tingkat kesehatan bank, kebijakan manajemen risiko, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit intern/ekstern, human capital, penanganan NPF, teknologi informasi, penerapan GCG, implementasi sistem pengendalian intern, implementasi KYC dan AML dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil pengawasan realisasi kinerja BSM, pelaksanaan program kerja bank dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris merekomendasikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja BSM sebagai berikut: a. Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang

rendah.b. Meningkatkan ekspansi pembiayaan dengan fokus pada segmen

UMKM secara lebih hati-hati.c. Melakukan pencarian nasabah baru melalui penentuan targeted

customer atas dasar sektor ekonomi unggulan.d. Mengintensifkan monitoring dan deteksi dini dengan melakukan

mapping dan watch list terhadap nasabah pembiayaan lancar yang berpotensi mengalami penurunan kolektibilitas.

e. Meningkatkan intensitas pemantauan terhadap nasabah-nasabah NPF dengan fokus penyelesaian pada nilai absolut dan memastikan agar pembiayaan existing tidak mengalami penurunan kolektibilitas.

f. Melakukan peningkatan kualitas SDM pembiayaan terutama yang terlibat langsung dalam proses pembiayaan.

g. Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur,

95PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

6. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris

Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.

7. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris

Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.

Proses penetapan remunerasi didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris Nomor: 9/004-SKB/KOM-DIR tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri, bahwa dalam mengevaluasi kebijakan remunerasi Komite wajib memperhatikan hal sebagai berikut:1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur

dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.2. Prestasi kerja individu.3. Kewajaran dengan peer group, dan4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.

Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris disertai dengan rekomendasi untuk kemudian disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan.

Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris selama tahun 2010 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk tantiem adalah sebesar Rp4,03 triliun mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2009 sebesar Rp3,48 triliun.

ketertiban administrasi pembiayaan, dan efektivitas pengendalian intern pada proses pemberian pembiayaan.

h. Mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas, tanpa mengurangi kualitas layanan dan kelancaran operasional BSM.

i. Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi fee based income terutama dari transaksi remmitance, trade, e-banking dan lain-lain.

j. Meningkatkan pemahaman risiko dan pengendalian intern kepada seluruh pegawai.

5. Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berupa Rapat internal Dewan Komisaris maupun Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi atau Direktur Bidang.

Daftar kehadiran Rapat Dewan Komisaris sebagai berikut:

Nama Pejabat Rakom Rakomdir Radirkom * ** ***

(14 kali) (4 kali) (16 kali)

Achmad Marzuki 13 4 15

Abdillah 14 4 16

Ramzi A. Zuhdi 8 1 9

Tardi 12 3 13

Lilis Kurniasih 13 3 12

Keterangan:* Rakom adalah rapat internal Dewan Komisaris** Rakomdir adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Dewan Komisaris dengan mengundang

Direksi atau Direktur Bidang*** Radirkom adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan mengundang Dewan

Komisaris

96

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

8. Pelatihan Dewan Komisaris

Selama tahun 2010 Dewan Komisaris BSM telah mengikuti seminar untuk menunjang pelaksanaan tugas dan meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris BSM, meliputi Seminar Risk Management in Retail Banking, Seminar Kontroversi Pemberian Fee Terhadap Nasabah Dana Perbankan dan Seminar Senior Management Risk Summit 2010, Leadership for Sustainable Risk Management Framework.

9. Sekretaris Dewan Komisaris

Sekretaris Dewan Komisaris adalah Teddy Hidayat. Lahir 26 Agustus 1969. Alumnus Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor tahun 1992. Meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2004.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris:a. Memastikan diikutinya Rakom, Rakomdir, Radirkom.b. Memastikan terdistribusinya keputusan Rakom ke seluruh

Komisaris. c. Memastikan terpantaunya hasil Rakom dan Rakomdir oleh seluruh

Komisaris.d. Membuat laporan kepada pihak internal maupun eksternal Bank

sebagaimana tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.e. Mendorong pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dan Komite-

Komite di bawah Dewan Komiasris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Memberikan masukan terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi berkaitan dengan temuan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab supervisi Dewan Komisaris terhadap Direksi dan Bank.

III. Direksi

Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan BSM untuk kepentingan dan tujuan BSM sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris

baik secara individual maupun kolektif berdasarkan kriteria yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.

1. Tugas dan Tanggung-jawab Direksi

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BSM berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Prinsip Syariah.

Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan.

Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor internal, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor eksternal.

Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan BSM yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses antara lain melalui News Letter, SMS, intranet, majalah internal dan media komunikasi lainnya. Tugas dan Tanggung jawab Direksi dapat dijabarkan sebagai berikut:a. Melakukan pengelolaan BSM sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

b. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis BSM dalam bentuk rencana korporasi (Corporate Plan) dan rencana bisnis (Business Plan).

c. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi.

d. Mengendalikan sumber daya yang dimiliki BSM secara efektif dan

Jenis Remunerasi Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun dan Fasilitas Lain (Dewan Komisaris)

Orang Rp

Gaji Rp/Tahun 5 Rp 1.765 miliar

Tunjangan Rp/Tahun 5 Rp 2.261 miliar

Total Rp 4.026 miliar

97PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

efisien.e. Menciptakan sistem pengendalian intern, manajemen risiko, menjamin

terselenggaranya fungsi audit intern perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Divisi Pengendalian Intern BSM sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris.

f. Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan BSM (stakeholders).

2. Susunan Direksi

Seluruh Anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi BSM telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia, UU Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG.

Seluruh Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank atau perusahaan lain.

Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Surat Kuasa dari Direksi kepada Kepala Unit Kerja bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan tugas operasional Bank namun tidak mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

Pembagian Tugas Anggota Direksi

Berdasarkan Surat Edaran No. 12/002/INF dan Surat Keputusan No. 12/300-KEP/DIR tanggal 22 Juli 2010, pembagian tugas dan pembidangan Direksi adalah sebagai berikut:

Direktur Utama: a. Menjalankan visi BSM dengan menetapkan strategi dan kebijakan

BSMb. Terlaksananya evaluasi secara berkala terhadap realisasi pencapaian

target dan menetapkan langkah-langkah peningkatan kinerja yang harus dilakukan

c. Terkoordinasinya kegiatan kerja seluruh anggota Direksi dan EVP berikut aparat dibawahnya untuk mencapai hasil yang optimal

d. Terselenggaranya aktivitas Divisi Audit Intern dan Komite Manajemen Risiko yang berada langsung di bawahnya agar mencapai rencana kerja yang ditetapkan

e. Terciptanya hubungan yang harmonis antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, Pegawai, Nasabah, dan Pemerintah/Bank Indonesia dalam rangka menciptakan good corporate governance

f. Terselenggaranya pengelolaan Manajemen Risiko di BSM sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan

g. Terkoordinasinya pembinaan terhadap seluruh Kepala Divisi/Unit/Tim Kerja dan Cabang

h. Terbinanya hubungan dengan seluruh mitra kerja BSM agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

Nama Jabatan RUPSLB Periode Jabatan

Yuslam Fauzi Direktur Utama 22 Juni 2005 Pertama

19 Juni 2008 Kedua

Hanawijaya Direktur 22 Juni 2005 Pertama

19 Juni 2008 Kedua

Srie Sulistyowati Direktur 19 Juni 2007 Pertama

Amran P. Nasution Direktur 19 Juni 2007 Pertama

29 Juni 2010 Kedua

Zainal Fanani Direktur 19 Juni 2007 Pertama

29 Juni 2010 Kedua

Sugiharto Direktur 19 Juni 2008 Pertama

Achmad Syamsudin Direktur 29 Juni 2010 Pertama

98

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Direktur Pembiayaan Korporasi & Treasurya. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan korporasi

dan tresury berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Korporasi & Tresuri meliputi bidang Pembiayaan Korporasi & Investasi, Pembiayaan Korporasi Cabang, Pembiayaan Khusus dan Sindikasi, Tresuri dan Perbankan Internasional sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.

Direktur Pembiayaan Mikro Kecil a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan mikro

dan kecil berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Mikro – Kecil meliputi bidang Pembiayaan Kecil, Mikro dan Program, Pembiayaan Konsumer, Pegadaian, Mass Banking dan Pengembangan Bisnis dan Produk dalam melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.

Direktur Pembiayaan Menengah a. Menetapkan strategi dan kebijakan di Direktorat Pembiayaan

Menengah berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Menengah meliputi bidang Pembiayaan Komersial, Restrukturisasi, Penyelesaian Pembiayaan, Hubungan Korporasi & Hukum dan Sarana & Logistik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.

Direktur Kepatuhan a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi

perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja.

b. Memimpin dan mengkoordinir penetapan langkah-langkah yang diperlukan di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training

dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja untuk memastikan BSM telah memenuhi kepatuhan terhadap seluruh ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian.

Direktur Manajemen Risiko a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi

perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Manajemen Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi, Akuntansi dan Sisdur & Pengawasan.

b. Mengevaluasi perkembangan bank di bidang Manajemen Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi, Akuntansi dan Sisdur & Pengawasan dan merumuskan kebijakan yang diperlukan.

3. Rapat Direksi

Rapat Direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam seminggu yaitu setiap hari Senin, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa Direksi mengadakan Rapat Direksi di luar jadwal yang ditentukan tersebut.

Daftar kehadiran Rapat Direksi tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:

Nama Pejabat Periode Januari s.d Juni 2010 Periode Juli s.d Desember 2010

Rapat Direksi Rapat Direksi dan Komisaris Rapat Direksi Rapat Direksi dan Komisaris (32 kali) (7 kali) (28 kali) (9 kali)

Yuslam Fauzi (Direktur Utama) 25 6 25 8

Hanawijaya (Direktur) 25 7 21 7

Srie Sulistyowati (Direktur) 27 7

Amran P. Nasution (Direktur) 24 6 23 8

Zainal Fanani (Direktur) 26 7 25 8

Sugiharto (Direktur) 24 6 24 8

Achmad Syamsudin (Direktur) 24 8

99PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

4. Kebijakan Remunerasi Direksi

Total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi selama tahun 2010 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk tantiem adalah sebesar Rp15,88 miliar mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2009 Rp11,15 miliar. Proses penetapan remunerasi Direksi sama dengan yang telah diuraikan pada bagian kebijakan remunerasi Dewan Komisaris.

Jenis Remunerasi Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun dan Fasilitas Lain (Direksi)

Orang Rp

Gaji Rp/Tahun 6 Rp5,848 miliar

Tunjangan Rp/Tahun 6 Rp10,034 miliar

Total Rp15.882 miliar

Jumlah Remunerasi per Jumlah Jumlah Dewan Orang dalam 1 tahun *) Direksi Komisaris

Rp2 milliar ke atas 6

Rp1 milliar s.d Rp2 milliar 4

Rp500 juta s.d Rp1 milliar 1

Rp500 juta ke bawah

No. Uraian Rasio

1. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 16,37

2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,11

3. Rasio Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,11

4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 4,77

5. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah 78,16

Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut:

5. Pelatihan Direksi

Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi BSM, selama tahun 2010 anggota Direksi BSM telah mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi, seminar meliputi:a. Seminar ‘Why Indonesia’s economy will fly as High as an Eagle in the

Next Decades”b. Risk Management Workshop (New York)c. Seminar 6th World Islamic Economic Forum (WIEF) – Malaysiad. Temenos Community Forum – Berlin e. Coaching For Excellencef. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2g. Seminar Akhir Tahun Perbankan Syariah tahun 2010 Bank

Indonesia, Jakartah. English Coursei. Perspektif Pencegahan dan Penanganan Pidana Perbankanj. Seminar Memperkuat Manajemen Bank Dalam Rangka

Mewujudkan Sistem Perbankan Yang Sehat

IV. Komite Audit

Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), pada tanggal 1 April 2005, BSM telah membentuk Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Komite Audit telah dilengkapi dengan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sebagai pedoman kerja dan acuan pelaksanaan tugas anggota Komite Audit.

Jumlah remunerasi per orang dalam satu tahun sebagai berikut:

100

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

1. Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit BSM telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, yaitu:a. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka

menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan dan melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern.

b. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Komite Audit paling kurang melakukan evaluasi terhadap:1) Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit intern;2) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit

dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor ekstern guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,

c. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.

2. Susunan Anggota Komite Audit

Susunan anggota Komite Audit BSM ditetapkan berdasarkan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, minimal terdiri dari:a. Seorang Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua,b. Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang

akuntansi keuangan, danc. Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang

perbankan syariah.

Sampai dengan 30 September 2010 personil Komite Audit BSM berjumlah 3 orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar BSM, dengan susunan sebagai berikut:

Nama Jabatan

Abdillah Ketua, Komisaris Independen

Kasmadi Adrianto Anggota, Pihak Independen

Tjeppy Kustiwa Anggota, Pihak Independen

Nama Jabatan

Abdillah Ketua, Komisaris Independen

Ramzi A. Zuhdi Anggota, Komisaris Independen

Kasmadi Adrianto Anggota, Pihak Independen

Tjeppy Kustiwa Anggota, Pihak Independen

Riwayat Hidup Anggota Komite Audit:a. Abdillah (Ketua) Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

b. Ramzi A. Zuhdi Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

c. Kasmadi Adrianto (Anggota) Lahir di Metro, Lampung, tanggal 6 November 1947. Sarjana

Administrasi Universitas Diponegoro Semarang. Berkarir di Bank Indonesia dari 1978-2003 dengan penugasan terutama di bidang audit intern dan pengawasan/pemeriksaan bank umum, dengan jabatan terakhir Deputi Direktur Pemeriksaan Bank I. Berpengalaman mengikuti pelatihan di luar negeri antara lain di Hyderabad (India), Washington DC, Paris, Frankfurt, dan Sydney. Tahun 2004 sebagai Tim Penyusun Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Saat ini bertugas sebagai anggota Komite Audit BSM.

d. Tjeppy Kustiwa (Anggota) Lahir di Bandung tanggal 17 Desember 1957. Lulusan Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman mengikuti berbagai training dan seminar antara lain di bidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit, Akuntansi, Perbankan, Financial Restructuring and Go Public Procedure, Consilidation Financial Report dan Information Technology. Memulai karir di Bank Bumi Daya tahun 1986 hingga 2000, bekerja di Prasetio Strategic Consulting-Andersen, Ernst & Young Advisory Services, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat Indonesia dan saat ini sebagai anggota Komite Audit BSM.

3. Independensi Anggota Komite

Seluruh anggota Komite Audit berasal dari pihak independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.

Berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris BSM No. 12/008/RAKOM tanggal 2 Agustus 2010, sejak tanggal 1 Oktober 2010 dilakukan penambahan 1 anggota Komite Audit yaitu Sdr. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen, sehingga susunan Anggota Komite Audit per 1 Oktober 2010 berjumlah 4 orang, dengan susunan sebagai berikut:

101PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

4. Rangkap Jabatan Anggota Komite

a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Audit

b. Ketua Komite Audit merangkap sebagai anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

5. Laporan Kerja Komite Audit

Selama tahun 2010, Komite Audit BSM telah melakukan evaluasi atas laporan audit intern yang mencakup audit rutin dan audit khusus serta laporan audit oleh Kantor Akuntan Publik. Evaluasi tersebut disertai saran/rekomendasi telah disampaikan seluruhnya kepada Dewan Komisaris. Di samping itu, Komite Audit juga telah menyampaikan laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lainnya dalam rangka membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Kegiatan Komite Audit dalam tahun 2010 dilakukan dalam bentuk pertemuan dalam rangka mengikuti Rapat Direksi dan Komisaris (RADIRKOM), Rapat Komisaris dan Direksi (RAKOMDIR), Rapat Komisaris (RAKOM), pembahasan hasil evaluasi Komite Audit, hasil pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja serta hasil kegiatan lainnya.

Kegiatan-kegiatan Komite Audit dalam tahun 2010, sebagai berikut:a. Mengkaji kegiatan Divisi Audit Intern Tahun 2009.b. Mengkaji laporan keuangan publikasi Bank Triwulan IV Tahun 2009,

Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2010.c. Mengkaji tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Kegiatan Audit

kepada Dewan Komisaris.d. Me-review laporan tahunan BSM Tahun Buku 2009.e. Menyusun rekomendasi penunjukan kembali KAP Purwantono,

Sarwoko dan Sandjaja (Ernst & Young) sebagai auditor laporan keuangan BSM Posisi 31/12/2010.

f. Mengkaji Rencana Audit Tahunan Divisi Audit Intern Tahun 2010.g. Mengkaji perubahan nama KAP Purwantoro, Sarwoko dan Sandjaja

(Ernst & Young) menjadi KAP Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young).

h. Mengkaji laporan kegiatan dan hasil pemeriksaan Divisi Audit Intern Triwulan IV Tahun 2009 serta Triwulan I dan II Tahun 2010.

i. Menyusun Draft Revisi Piagam Komite Audit BSM.j. Monitoring perkembangan Core Banking System.k. Mengkaji mengenai rekening administrative dan kaitannya dengan

Posisi Devisa Neto .l. Mengkaji perubahan nama KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja

(Ernst & Young) menjadi KAP Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young) (27.12.2010).

m. Mengkaji tindak lanjut hasil audit Kantor Akuntan Publik atas audit laporan keuangan Bank Tahun Buku 2009.

n. Menyusun laporan tahunan Komite Audit tahun 2009.o. Menyusun laporan Komite Audit dalam Laporan Tahunan BSM

Tahun Buku 2009.

Di samping itu, Komite Audit juga melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, antara lain mengkaji draft Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Semester II Tahun 2009 dan menyusun revisi Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris BSM.

6. Rapat Komite Audit

Komite Audit mengadakan rapat secara berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit Rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2010 Komite Audit mengadakan rapat lebih dari 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit tercantum pada tabel di bawah.

Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran

Abdillah 24 24

Ramzi A. Zuhdi - -

Kasmadi Adrianto 24 24

Tjeppy Kustiwa 24 24

Jumlah Rapat Periode Januari - September 2010

7. Pelatihan Komite Audit

Selama tahun 2010, anggota Komite Audit telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Audit sebagai berikut:a. Mengikuti Seminar Audit Committee Journey in Indonesia:

Performance Evaluation and Action Plan For 2010, IKAI, Jakarta.b. Mengikuti Seminar Preparing Audit Committee for Full Adoption IFRS

in 2012 di Hotel Le Meridien Jakarta.

V. Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap BSM, khususnya untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi BSM telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran

Abdillah 11 11

Ramzi A. Zuhdi 11 11

Kasmadi Adrianto 11 11

Tjeppy Kustiwa 11 11

Jumlah Rapat Periode Oktober - Desember 2010

102

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

1. Tugas dan Tanggungjawab Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

1) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

2) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris.

c. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi untuk tahun 2010 adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Riwayat Hidup Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi:a. Achmad Marzuki (Ketua) Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

b. Abdillah Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

c. Tardi Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

d. Eka B. Danuwirana Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Kepala Divisi. e. Achmad Fauzi Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Corporate Secretary.

3. Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.

b. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi tidak merangkap sebagai ketua pada Komite Lain.

c. Terdapat 2 (dua) orang Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari pihak independen yaitu Komisaris Independen.

4. Laporan Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi. Selama tahun 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 3 (tiga) kali rapat dengan agenda sebagai berikut: a. Membahas tentang remunerasi dan nominasi pengurus BSMb. Me-review besaran remunerasi pegawai BSM dibandingkan dengan

bank lain khususnya peer group.c. Membahas calon ketua Dewan Pengawas Syariah BSM.

5. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi

Jumlah rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2010 adalah:

Nama Jabatan

Achmad Marzuki Ketua (Komisaris Independen)

Abdillah Anggota (Komisaris Independen)

Tardi Anggota (Komisaris)

Eka B. Danuwirana Anggota (Kepala Divisi)

Achmad Fauzi Anggota (Kepala Divisi)

Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran

Achmad Marzuki 3 2

Abdillah 3 3

Tardi 3 1

Eka B. Danuwirana 3 3

Achmad Fauzi 3 3

103PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Riwayat Hidup Anggota Komite Pemantau Risikoa. Ramzi A. Zuhdi (Ketua) Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

b. Abdillah Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

c. Lilis Kurniasih Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris

d. Kasmadi Adrianto Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Komite Audit

e. Tjeppy Kustiwa Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Komite Audit

f. Edyanto Rachman Lahir di Cirebon tanggal 27 Maret 1954. Menyelesaikan pendidikan

S1 Fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978 dan Magister Manajemen Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1991. Memulai karir sebagai Supervisor pada Parts Department PT Astra Motor Sales tahun 1978. Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1984 sebagai staf Urusan Sistem Informasi, selanjutnya sebagai Kepala Tim ALCO Support, Wakil Kepala Cabang Pontianak dan terakhir sebagai Kepala Cabang Tasikmalaya. Dalam perjalanan karirnya di PT Bank Mandiri (Persero) pernah menjabat sebagai Team Leader Branch Roll-Out, Group Head MIS - Strategy & Performance Group, Regional Risk Manager Bandung dan Regional Risk Manager Jakarta Sudirman. Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Bank Management Course di Stockholm, Boulder Colorado, Cayman Islands, INSEAD Singapore, SESPIBANK, dan sertifikasi manajemen risiko. Sejak Oktober 2010 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko BSM.

VI. Komite Pemantau Risiko

1. Tugas dan Tanggungjawab Komite Pemantau Risiko

Piagam Komite Pemantau Risiko ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris No. 9/004-SKB/KOM.DIR tanggal 18 Juli 2007. Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab untuk:a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan manajemen risiko b. Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan manajemen

risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite

Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

2. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko

Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko sampai dengan tanggal 30 September 2010 terdiri dari:

Nama Jabatan

Abdillah Ketua (Komisaris Independen)

Lilis Kurniasih Anggota (Komisaris)

Kasmadi Adrianto Anggota (Pihak Independen)

Tjeppy Kustiwa Anggota (Pihak Independen)

Nama Jabatan

Ramzi A. Zuhdi Ketua (Komisaris Independen)

Abdillah Anggota (Komisaris Independen)

Lilis Kurniasih Anggota (Komisaris)

Edyanto Rachman Anggota (Pihak Independen)

Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 1 Oktober 2010 terdiri dari:

104

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

VII. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

BSM sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, sebagai perwakilan DSN – MUI pada lembaga keuangan syariah dan bersifat independen. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.

1. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdiri dari:a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-

prinsip GCG;b. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman

operasional dan produk yang dikeluarkan Bank; sesuai dengan masukan yang telah dilaksanakan oleh unit kerja terkait.

c. Memberi opini syariah atas proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia;

d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya;

e. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; dan

f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Pengawasan DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat masukan dari unit kerja terkait meliputi:a. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk

baru BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa:1) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang

mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan;

2) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Apabila sudah ada fatwa, maka DPS melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka DPS mengusulkan kepada Direksi untuk melengkapi akad produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia.

3) Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait.

4) Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan.

3. Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko

a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.

b. Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai anggota Komite Audit.

c. Terdapat 3 (tiga) orang Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen maupun Komisaris Independen.

4. Laporan Kerja Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat minimal sebulan sekali. Selama tahun 2010, Komite Pemantau Risiko telah melakukan 16 kali pertemuan dengan beberapa agenda penting dan produk yang dihasilkan antara lain:a. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan kesehatan bank setiap bulan;b. Membahas Rencana Bisnis Bank;c. Membahas perkembangan proyek new core banking system;d. Monitoring penanganan 50 debitur terbesar dengan kolektibilitas

non lancar:e. Menyusun draft revisi Piagam Komite Pemantau Risiko;f. Mengkaji penyempurnaan parameter inherent risk terkait credit

risk dan operational risk, yang berpengaruh secara signifikan dan menggambarkan kondisi sebenarnya terhadap profil risiko bank.

5. Rapat Komite Pemantau Risiko

Rapat Komite dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut:

Nama Pejabat Periode Januari s.d September 2010

Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran

Abdillah 11 11

Lilis Kurniasih 11 11

Kasmadi Adrianto 11 11

Tjeppy Kustiwa 11 11

Ramzi A Zuhdi - -

Edyanto Rachman - -

Nama Pejabat Periode Oktober s.d Desember 2010

Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran

Abdillah 5 5

Lilis Kurniasih 5 4

Kasmadi Adrianto - -

Tjeppy Kustiwa - -

Ramzi A Zuhdi 5 5

Edyanto Rachman 5 5

105PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Selama tahun 2010 DPS telah melakukan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut: a. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai

dengan fatwa yang dikeluarkan DSN.b. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja

operasional dan manual produk.c. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia

setiap semester pada tahun 2010, yang memuat antara lain:1) Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk

baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI, review system dan prosedur produk baru.

2) Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah.

3) Opini syariah sebanyak 7 (tujuh) opini terkait dengan produk, transaksi maupun operasional meliputi tentang Produk Mudharabah Musytarakah, Transaksi Forward Berdasarkan Real Transaction, Layanan Transaksi Transfer Multi Currencies, Pembiayaan Alat Berat, Pembelian Emas Secara Tidak Tunai Yang Digadaikan (Rahn) Kepada Bank, operasional bank Periode I yaitu 1 Januari 2010-

30 Juni 2010, dan operasional bank per Periode II yaitu 1 Juli 2010 - 31 Desember 2010.

4) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan.

3. Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas Syariah

Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.

Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Pengawas Syariah selama tahun 2010 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk bonus adalah sebesar Rp 0,772 miliar. Proses penetapan remunerasi DPS sama dengan yang telah diuraikan pada bagian kebijakan remunerasi Dewan Komisaris.

Jenis remunerasi yang diterima oleh Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut:

b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa:1) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang

diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.

2) Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan.

3) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam SOP.

4) Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud.

5) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.

Pelaporana. Dewan Pengawas Syariah wajib menyampaikan laporan hasil

pengawasan kepada bank Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester berakhir.

b. Semester dimaksud adalah periode 6 (enam) bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan Desember.

c. Laporan hasil pengawasan DPS meliputi antara lain:1) Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan

produk baru Bank dan2) Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan Bank.

2. Komposisi Dewan Pengawas Syariah

Sampai dengan 31 Desember 2010, Susunan Dewan Pengawas Syariah tidak mengalami perubahan dibanding tahun 2009 yaitu:

No. Nama Jabatan

1. Prof. KH. Ali Yafie Ketua

2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Anggota

3. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH Anggota

Nama Pejabat Rapat Dewan Pengawas Syariah (16 kali)

Prof. KH Ali Yafie 4

Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 13

Drs. H. Mohammad Hidayat, MBA, MH 16

Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 16 kali.

Jenis Remunerasi Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun dan Fasilitas Lain (Dewan Pengawas Syariah)

Orang Rp

Gaji Rp/Tahun 3 Rp1,077 miliar

Tunjangan/Fasilitas - -lain Rp/Tahun

Total Rp1,077 miliar

106

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

4. Rangkap Jabatan anggota DPS

Rangkap jabatan anggota DPS pada lembaga lain adalah sebagai berikut:

5. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah

Sekretaris DPS adalah Rahmat Hidayat. Lahir 22 Oktober 1973. Alumnus Fakultas Syariah Jurusan Perdata Pidana Islam Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999.

Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris DPS adalah:a. Menyiapkan Laporan Pengawasan Syariah DPS secara semesteran

ke BI dan DSN-MUI, termasuk ke Dewan Komisaris dan Direksi PT BSM.

b. Memastikan seluruh proses komunikasi DPS dengan manajemen BSM dan pihak lainnya berjalan dengan baik dan lancar.

c. Membantu unit kerja terkait dalam hal implementasi prinsip dan ketentuan syariah.

d. Membantu proses percepatan Service Level Agreement (SLA) DPS secara optimal.

G. Pengungkapan Kepemilikan Saham, Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali

Per posisi Desember 2010, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham di BSM dan tidak memiliki hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya maupun Pemegang Saham Pengendali (PSP).

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi akan mengungkapkan apabila terdapat kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih pada BSM maupun pada bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada perusahaan lain.Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi:

Nama Jabatan Rangkap DPS

Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 1. PT Asuransi Takaful Indonesia,

2. PT Schroders Investment Management,

3. Lembaga Pengembangan Export Indonesia.

Drs. H. Mohamad Hidayat, 1. Asuransi Manulife Syariah,

MBA, MH 2. Asuransi Allianz Syariah,

3. UUS Bank BTN Syariah.

Achmad Marzuki (Komisaris Utama) Nihil Nihil

Abdillah (Komisaris) Nihil Nihil

Ramzi A. Zuhdi (Komisaris) Nihil Nihil

Tardi (Komisaris) Nihil Nihil

Lilis Kurniasih (Komisaris) Nihil Nihil

Yuslam Fauzi (Direktur Utama) Nihil Nihil

Hanawijaya (Direktur) Nihil Nihil

Srie Sulistyowati (Direktur) Nihil Nihil

Amran P. Nasution (Direktur) Nihil Nihil

Zainal Fanani (Direktur) Nihil Nihil

Sugiharto (Direktur) Nihil Nihil

Achmad Syamsudin (Direktur) Nihil Nihil

Nama PejabatKepemilikan

Sahamdi BSM

KepemilikanSaham

di Perusahaan Lain

H. Shares Option

Share option adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Sampai dengan akhir Desember 2010, BSM tidak melakukan shares option.

I. Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi

Buy back shares dan buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah terbitkan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2010, BSM tidak melakukan buy back share maupun buy back obligasi.

107PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

tanggal 16 September 2009, Majelis Arbitrase Basyarnas telah memutuskan antara lain menghukum BSM untuk mengembalikan kepada PT Atriumasta Sakti dana sebesar Rp878,791 juta dan biaya-biaya lainnya yang didukung oleh bukti-bukti yang telah diverifikasi oleh KAP dengan perkiraan sebesar Rp11,647 miliar.

Atas keputusan Majelis Arbitrase tersebut, tanggal 10 November 2009 BSM mengajukan permohonan pembatalan putusan Basyarnas ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan registrasi perkara No.792/Pdt.G/2009/PAJP. Dari proses persidangan, tanggal 10 Desember 2009, Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah mengabulkan permohonan BSM atas pembatalan putusan Basyarnas.

Atas putusan tersebut, PT Atriumasta Sakti dan Majelis Arbitrase Basyarnas mengajukan permohonan banding ke Mahkamah Agung. Pada Desember 2010, Mahkaman Agung mengabulkan permohonan banding tersebut dan membatalkan keputusan pengadilan Agama Jakarta Pusat. Pada 31 Desember 2010, BSM telah membentuk penyisihan atas estimasi kerugian atas perkara hukum tersebut sebesar Rp12 miliar.

L. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis BSM dan kepentingan ekonomis pribadi Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, pemegang saham utama atau pihak terafiliasi dari Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham Pengendali. Selama tahun 2010, transaksi yang mengandung benturan kepentingan di BSM telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk memperhatikan prinsip-prinsip GCG.

J. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Skala Besar

BSM telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar serta, tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK.

K. Permasalahan Hukum

Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan hukum yang terjadi di BSM untuk periode Januari–Desember 2010 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana

Telah diselesaikan (telah mempunyai 4 -kekuatan hukum tetap)

Dalam proses penyelesaian 10 1

Total 14 1

Selama tahun 2010, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki permasalahan hukum dan tidak sedang berperkara hukum baik secara perdata maupun pidana.

Perkara hukum antara BSM dengan PT Atriumasta Sakti

Pada tanggal 12 Januari 2009, BSM digugat oleh PT Atriumasta Sakti melalui Badan Arbitrase syariah Nasional (Basyarnas) dengan register perkara No.16/tahun 2008/Basyarnas/Ka.Jak. dari proses persidangan

108

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

M. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik

BSM tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab BSM terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci diuraikan pada bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2010 ini.

N. Masalah dan Kendala yang Dihadapi

Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada transaksi Pembiayaan Murabahah.

BSM telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak Januari s.d. Desember 2003 dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dengan total sebesar Rp37,649 miliar berkenaan BSM melaksanakan penyaluran dana berdasarkan Prinsip Syariah dalam bentuk Pembiayaan Murabahah.

Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Nomor 42 tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang Nomor 8 tentang Pajak Pertambahan Nilai barang dan Jasa Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku per 1 April 2010. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk jasa yang tidak dikenai PPN.

Selanjutnya pada tahun 2010, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Nomor 2 tahun 2010 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 47 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 yang berlaku sejak tanggal 25 Mei 2010. Pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasan disebutkan bahwa pengenaan PPN atas transaksi murabahah terhadap beberapa bank syariah tertentu ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan tersebut, jumlah PPN BSM yang ditanggung pemerintah adalah sebesar Rp25,542 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima BSM sebesar Rp37,649 miliar.

BSM berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima BSM tidak akan ditagih kembali sesuai dengan maksud dan tujuan undang-undang tersebut.

O. Rencana Strategis Bank

BSM menyusun Rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis bank (business plan) secara realistis, komprehensif, terukur dan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent) serta mengantisipasi perubahan internal dan eksternal serta disesuaikan dengan visi dan misi Bank.

Realisasi Rencana Bisnis Bank Tahun 2010

Implementasi prinsip-prinsip GCG dalam Rencana Bisnis Bank dibagi berdasarkan 5 (lima) prinsip GCG meliput Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness (TARProF), sebagai berikut:1. Penerapan prinsip Transparency dilakukan melalui publikasi

Laporan Keuangan & Self Assessment pelaksanaan GCG pada media massa, Annual Report dan homepage Bank, publikasi laporan keuangan dan perhitungan bagi hasil secara berkala melalui brosur/leaflet untuk nasabah, pengungkapan remunerasi pengurus BSM dan internal fraud dalam Laporan GCG; Up-dating ketentuan internal dalam Bank SE di intranet yang dapat di akses seluruh jajaran BSM.

2. Pelaksanaan prinsip Accountability dilakukan melalui Rapat-rapat internal Pengurus, Komite-komite, Pejabat Eksekutif dan pihak terkait, Cost Efficiency di seluruh unit kerja, penilaian bulanan dan triwulanan melalui monitoring realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tingkat unit kerja Kantor Pusat dan Cabang, Performance contract dan Performance Appraisal untuk seluruh pegawai.

3. Pelaksanaan prinsip Responsibility dilakukan melalui kepatuhan terhadap berbagai ketentuan regulator (UU, PBI & SEBI, PSAK, PPATK, Fatwa DSN; pengkinian/revisi Kebijakan/Pedoman/SE internal; kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sebagian besar bersinergi dengan LAZNAS BSM UMAT.

4. Pelaksanaan prinsip Professional dilakukan melalui penerbitan Risk Opinion, Compliance Certificate, Compliance Review, Compliance Opinion/Note; Keputusan Komite Sisdur (KKS) untuk penerbitan ketentuan internal dan Komite Manajemen Risiko (KMR); penggunaan jasa Appraisal Eksternal, Auditor Eksternal untuk pemeriksaan/audit Laporan Keuangan; penyelenggaraan tender melalui Tim Pengadaan & Pengendalian Barang dan Jasa (TPPBJ); pemutakhiran daftar rekanan, Appraisal, Notaris, Auditor Eksternal dan penunjukan Komisaris dan Pihak Independen dalam Komite-Komite.

5. Pelaksanaan prinsip Fairness dilakukan melalui implementasi Human Capital Strategy; pemberian reward pegawai seperti Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif dan bonus; penerapan sanksi bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi pegawai bermasalah (fraud); mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat unit kerja.

P. Upaya Memperkuat Implementasi GCG

I. Media Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi kepada seluruh stakeholders merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal

109PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para stakeholders terhadap kebijakan dan kegiatan BSM. Selain melalui media cetak nasional, penyebaran informasi juga dilakukan dengan:1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id.2. Jejaring sosial: facebook, twitter3. Majalah internal BSM.4. Televisi/Radio.5. Forum-forum pengajian6. Media komunikasi antara BSM dengan pegawai melalui berbagai

fasilitas yang disediakan seperti intranet, Bank SE, forum doa pagi, dsb.

Selain itu, informasi tentang BSM dapat pula diperoleh pada Divisi Hukum dan Hubungan Korporasi yang beralamat pada:Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri, Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. Telp. (62 – 21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). Fax (62 – 21) 3983 2989.

II. Etika (Code Of Conduct)

Sejak tahun 2002, BSM telah memiliki Code of Conduct yang mengacu pada akhlaqul karimah (budi pekerti yang mulia). Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang sesuai dengan nilai dan budaya yang BSM harapkan, yaitu islami, profesional, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan semua pihak baik rekan sekerja, kalangan internal BSM maupun hubungan dengan nasabah, rekanan serta regulator.

Isi Code of Conduct Beberapa aspek penting yang diatur dalam Code of Conduct BSM antara lain: 1. Budaya BSM 2. Benturan Kepentingan (conflict of interest)3. Penyalahgunaan jabatan4. Kerahasiaan5. Perilaku Insider6. Integritas dan Akurasi Data7. Integritas Sistem Perbankan8. Pengelolaan Rekening Pegawai9. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure).10. Sanksi pelanggaran/ketidakpatuhan.11. Pengawasan pelaksanaan serta Pemutakhiran.

Penyebaran dan Monitoring Penerapan Code of ConductSosialisasi terhadap penerapan Code of Conduct senantiasa dilakukan kepada segenap insan BSM, mulai dari level operasional sampai dengan top management. Berbagai upaya yang dilakukan BSM dalam rangka penyebaran Code of Conduct meliputi:1. Sosialisasi CoC dalam forum doa pagi baik di Kantor Pusat maupun

Cabang/outlet BSM, forum Reading & Discussion serta program Basic

Training untuk pegawai baru, Overview bagi pegawai Officer dan MMDP untuk peningkatan Leadership.

2. Pencetakan hanging mobile Shared Values ETHIC.3. Pencetakan dan penyebaran poster ETHIC di Kantor Pusat dan

seluruh Kantor Cabang BSM.4. Penandatanganan poster Laa Risywah bagi seluruh Kepala Unit Kerja

di Kantor Pusat dan Kantor Cabang BSM.5. Sosialisasi perilaku Code of Conduct (gerakan “La Risywah, No Kick

Back dan No Special Payment”) dilakukan pula kepada nasabah, terutama nasabah yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BSM, yaitu dengan mewajibkan nasabah menandatangani surat pernyataan ‘tidak memberikan’ imbalan/hadiah kepada jajaran pegawai BSM dalam bentuk uang tunai, barang-barang khusus kebutuhan pribadi, parsel maupun special personal services dan lainnya sebagai ungkapan terima kasih dari nasabah atas pelayanan yang diberikan pada proses pembiayaan.

Sebelum menandatangani pernyataan kepatuhan terhadap Code of Conduct, setiap pegawai BSM diwajibkan untuk membaca, memahami dan menghayati Code of Conduct dengan baik dan benar.

Setiap pegawai diwajibkan untuk melaporkan pelanggaran atas penerapan Code of Conduct kepada atasan dengan tembusan ke Divisi Human Capital, sedangkan untuk pelanggaran yang melibatkan unsur pimpinan BSM maka laporan disampaikan ke Divisi Human Capital. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti pendukung yang akurat agar pelanggaran dapat diproses lebih lanjut.

Sepanjang tahun 2010, BSM melakukan monitoring atas penerapan Code Of Conduct terutama pada jajaran pejabat eksekutif terkait aspek penyalahgunaan jabatan, benturan kepentingan, kerahasiaan dan penerapan la-risywah, no kickback, no special payment.

Penegakan Code of Conduct Penegakan Code of Conduct BSM di Kantor Pusat dan Kantor Cabang antara lain dilakukan dengan:1. Peningkatan fungsi dan peran supervisor dalam memberikan

teladan, memastikan adanya pemahaman atas peraturan yang berlaku bagi unit kerja yang disupervisinya, memeriksa kembali (re-check) setiap transaksi (posting) operasional yang dilakukan.

2. Peningkatan kewaspadaan dan keamanan aset BSM.3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jobdesk

masing-masing.4. Menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest)

dan mengedepankan kepentingan BSM.5. Pelaporan setiap penyimpangan fraud yang dilakukan oleh

pegawai melalui media Kotak Pos Fraud.6. Pemberian sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila

pelanggaran CoC.

110

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

III. Deklarasi 1 Muharam 1432 Hijriyah

Dalam rangka meningkatkan komitmen implementasi GCG yang berkesinambungan yang sejalan dengan penerapan nilai-nilai etika dalam Code of Conduct, pada tanggal 6 Desember 2010 pegawai BSM yang diwakili oleh Kepala Unit Kerja secara bersama-sama melakukan Deklarasi 1 Muharam 1432 Hijriyah.

Deklarasi tersebut merupakan wujud komitmen insan BSM dalam berkontribusi memperjuangkan perbaikan peradaban Indonesia melalui perbaikan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat. Perjuangan untuk Indonesia dan peradaban spiritual yang lebih baik memerlukan kesungguhan, pengorbanan, integritas, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas seperti dicontohkan dalam peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW untuk membangun peradaban segenap umat.

Sejalan dengan moto BSM “Better Legacy for Better Indonesia”, insan BSM dituntut memiliki cita-cita panjang dan meninggalkan legacy yang baik. Membangun BSM menjadi The Great BSM berarti pula membangun Indonesia.

IV. Nilai-nilai Perusahaan

Untuk menyelaraskan gerak dan langkah insan BSM dalam mencapai Visi dan Misi yang ditetapkan, BSM menentukan Shared Values yang menjadi acuan nilai perusahaan yang disepakati bersama dalam bertingkah laku dengan standar tertentu.

Shared Values BSM disingkat dengan kata “ETHIC”. Kata “ETHIC” sendiri berarti “set of moral principles” yaitu himpunan prinsip-prinsip moral sebagai tatanan perilaku mulia yang membentuk keunggulan insan BSM.

Dalam praktek sehari-hari, Shared Values BSM diterjemahkan ke dalam perilaku-perilaku utama (core behavior).

Selama tahun 2010, sosialisasi Shared Values BSM dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan antara lain:

1. Spirit of the Week

2. Lomba Cerdas Cermat dan Ketangkasan Shared Values BSM

3. Lomba menyanyikan lagu ETHIC

4. Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan

5. Tema-tema dalam Rapat Kerja dan kegiatan besar BSM

6. Modul-modul training pegawai BSM

V. Whistle-Blowing System

Sejalan dengan komitmen implementasi GCG, BSM mendesain sedemikian rupa Kebijakan Whistle-Blowing System (WBS) untuk mendeteksi secara dini fraud yang terjadi. Melalui sistem ini, BSM dapat mencegah terjadinya fraud dengan pola pengawasan yang menyeluruh

dan melibatkan seluruh pegawai sehingga memberikan rasa aman bagi seluruh pihak yang berinteraksi dengan BSM.

BSM telah melakukan persiapan implementasi kebijakan WBS sepanjang tahun 2010 yaitu melakukan sosialisasi kebijakan WBS kepada segenap jajaran BSM melalui training dan reading and discussion bagi pegawai baru maupun pegawai existing. Sosialisasi kebijakan WBS ditujukan untuk menghindari adanya kerugian yang lebih besar dan menjadi saluran alternatif dalam melaporkan adanya pelanggaran terutama yang dilakukan pihak-pihak yang memiliki jabatan tertentu yang sulit dijangkau. Selain itu, WBS juga mendorong proses monitoring yang berkesinambungan dapat berjalan optimal, baik yang dilakukan antara atasan dan bawahan maupun antara atasan dengan atasannya lagi.

Keberadaan Whistle-Blowing System Jajaran BSM telah menyadari bahwa keberadaan fraud dapat menyebabkan kerugian bagi BSM dan mempengaruhi citra (image) BSM, sehingga dapat berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran BSM maupun kelangsungan usaha BSM secara keseluruhan. Untuk itu sesuai dengan hasil survey yang dilakukan kepada seluruh pegawai dihasilkan kesimpulan bahwa seluruh pegawai telah siap berpartisipasi aktif sebagai penyampai informasi awal whistle blower atas indikasi fraud yang terjadi kepada manajemen dalam rangka Early Warning System.

Dalam rangka memfasilitasi peran aktif seluruh pegawai tersebut telah disediakan sarana pelaporan melalui Kotak Pos Fraud yang dapat diakses melalui Public Folder SIK dengan alamat http://10.1.30.7/SIK.

Mekanisme Whistle-Blowing System

Dengan komitmen seluruh jajaran BSM untuk memerangi fraud maka akses pelaporan dibuka bagi seluruh jajaran BSM untuk menyampaikan laporannya melalui kotak Fraud yang akan dijamin kerahasiaannya.

111PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Proses Pelaksanaan Whitle-Blowing System: 1. Pegawai yang melihat atau menemukan perbuatan fraud dapat

melaporkan dengan mengisi data ke dalam Kotak Pos Fraud folder SIK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai.

2. Kotak Pos Fraud secara periodik dibuka dan dianalisis oleh Divisi Kepatuhan (DKN). Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya.

3. DKN menginformasikan laporan fraud kepada Pengawas Kepatuhan (PKP) untuk tindaklanjut pemeriksaan.

4. PKP segera mengumpulkan bukti awal dan melakukan pemeriksaan, selanjutnya membuat laporan insidentil ke DKN.

5. DKN membuat laporan insidentil dari PKP untuk Direktur Kepatuhan.

6. DST menjamin kerahasiaan data Kotak Pos Fraud.7. Divisi Audit Intern (DAI) melakukan investigasi atas dasar laporan

insidentil PKP yang telah mendapat disposisi dari Direktur Kepatuhan.

8. DAI membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA) Khusus.

9. DAI menyampaikan LHA Khusus kepada Direktur Utama.10. DAI menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi Direktur Utama)

kepada DHC untuk tindaklanjut terkait masalah kepegawaian bagi yang melakukan pelanggaran.

11. DHC bersama Tim Penertiban Pegawai (TPP) melakukan rapat dan/atau sidang terhadap pegawai yang melanggar kedisiplinan.

Mekanisme WBS BSM dilakukan melalui:1. Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), merupakan aplikasi online dan

realtime dalam mendukung fungsi kepatuhan terkait dengan GCG, Code of Conduct dan Compliance Procedure.

2. Operational Risk Management Information System (ORMIS), merupakan sistem aplikasi untuk mengidentifikasi, memonitor dan memitigasi kejadian risiko operasional BSM.

3. Catatan Tingkat Koreksi dan Pencegahan (CTKP), merupakan daftar catatan seluruh pelanggaran yang dilakukan level fungsional pada struktur Kantor Cabang.

Mekanisme pelaporan pelanggaran dalam SIK, ORMIS dan CTKP dilakukan sesuai prosedur masing-masing yang telah dibakukan. Apabila kebenaran atas laporan pelanggaran tersebut nyata terbukti maka akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan audit.

Penggunaan dan Output Whistleblowing System

1. Atas indikasi fraud yang telah dilaporkan oleh PKP atau pegawai melalui Kotak Pos Fraud segera dilaporkan oleh DKN kepada Direktur Kepatuhan.

2. Atas dasar disposisi Direktur Kepatuhan, permasalahan fraud selanjutnya diselesaikan melalui mekanisme pemeriksaan (audit khusus) oleh KP-DAI.

3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh KP-DAI diharapkan akan menghasilkan laporan ke Direktur Utama yang sesuai dengan ketentuan bank dengan mengedepankan independensi, profesionalisme dan objektifitas.

4. Unit kerja tidak dibenarkan menyelesaikan sendiri atau mengambil tindakan hukuman atas fraud yang terjadi dengan tujuan untuk menutupi kasus fraud tersebut atau untuk menghindari hukuman dari TPP.

Ke depannya, BSM akan terus meningkatkan implementasi kebijakan WBS terkait dengan pengaduan pelanggaran dari stakeholders di luar BSM sehingga potensi terjadinya risiko reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada BSM dapat dihindari.

Q. Corporate Secretary

Corporate Secretary BSM dijabat oleh Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum yang mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.

112

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Direksi BSM dengan Surat Keputusan No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008, telah mengangkat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan BSM yang dirangkapkan kepada Kepala Divisi Hubungan Korporasi dan Hukum (DKH).

Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh fungsi hukum, korporat event, protokoler, kesekretariatan, komunikasi/promosi, media relations dan institutional relation dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal BSM.

Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary BSM juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain: Buletin BSM, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabuan, dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, temu pegawai, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan cabang.

Fungsi dan peran Corporate Secretary di BSM serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat Keputusan No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008 dengan tugas pokok:1. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal BSM

khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Perbankan Syariah.

Nilai (Shared Values) Perilaku Utama (Core Behavior)

Excellence (Imtiyaaz): berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan

Teamwork (‘Amal Jama’iy): mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi

Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius

Integrity (Shidiq): menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji

Customer Focus (Tafdhiilu Al-’Umalaa): memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.

l Perfection: berkomitmen pada kesempurnaan.

l Ownership: mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif.

l Prudence: menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas

keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.

l Competence: meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir.

l Trust: mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif.

l Result: memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders.

l Respect: menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.

l Effective Communication: mewujudkan iklim lalu-lintas pesan yang lancar dan sehat, serta

menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

l Sincerity: meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah.

l Universality: mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh

umat manusia.

l Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan

tujuan perusahaan.

l Honesty: menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku.

l Discipline: melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan

perusahaan serta nilai-nilai syariah.

l Responsibility: menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung

jawab.

l Good Governance: melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat.

l Innovation: proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan

layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kompetitor.

l Customer Satisfying: mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas pemahaman BSM dan setiap informasi yang dibutuhkan pihak eksternal BSM yang berkaitan dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus yang ingin diketahui publik.

3. Memberikan masukan kepada Direksi BSM untuk menjalankan ketentuan/Undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.

113PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

4. Sebagai penghubung antara BSM dengan institusi eksternal yang mewakili masyarakat.

5. Mengingatkan Direksi BSM tentang tanggung jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan.

6. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, DPS dan Komite-Komite.

7. Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG BSM sesuai PBI, GCG dan Bapepam.

8. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan

9. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris

10. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

Hubungan dengan stakeholders dilakukan melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan buletin kinerja keuangan triwulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah-tahunan dan tahunan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai BSM dan kegiatannya di situs web, www.syariahmandiri.co.id.

Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Corporate Secretary selama tahun 2010, dalam kaitan dengan hubungan dengan stakeholders antara lain:1. Media Gathering yang melibatkan Pers dan Insan BSM

2. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra BSM antara lain:a. Perum Pegadaian

b. Telkomc. Sahid Toursd. Tazkiae. Badan Wakaf Nasionalf. PT Berlian Laju Tanker

3. Mengadakan berbagai event dalam rangka membangun citra BSM yang kokoh antara lain:a. Acara UMKM Awardb. Mengikuti Islamic Book Fairc. Pameran Pameran Franchise & License Expo, Pameran festival

ekonomi syariah di Surabaya dan Pameran peresmian KUR TKI di Surabaya

d. Asia Pasific Converence and Exibition (Apconex) e. Expo pembiayaan koperasi dan UMKMf. REI Expo di Jakartag. Kegiatan klinik perbankan h. Agrinex Expo i. Bazar perbankan dan UMKM di Surabaya

4. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain:a. Acara sunatan massalb. Santunan anak yatimc. Buka puasa bersama 1000 (seribu) anak yatimd. Pembiayaan Qordhul Hasane. Pemberdayaan masyarakat dengan budidaya jamurf. Pembangunan mesjid

114

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

I. Daftar Siaran Pers

Selama tahun 2010, Bank telah mengeluarkan siaran pers antara lain:

Umum, BSM telah memiliki Divisi yang menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yaitu Divisi Audit Intern selanjutnya disingkat DAI. DAI dipimpin oleh Kepala Divisi yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris.

Untuk mewujudkan visi BSM, “menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha” serta mematuhi peraturan yang berlaku, DAI telah melakukan audit berbasis risiko (risk based audit) dan juga Standar Pelaksanaan Audit Intern Bank (SPFAIB). Dengan demikian BSM tidak sekedar terpercaya tetapi menjadi pilihan utama mitra usahanya.

I. Piagam Audit Internal

Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, DAI telah memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian intern yang efektif di BSM.

Piagam Audit Internal merupakan salah satu pilar kebijakan Good Corporate Governance yang penting dan telah berjalan efektif terutama terkait dengan penerapan prinsip akuntabilitas, independensi dan kewajaran dalam pelaporan keuangan.

II. Tujuan, Fungsi dan Tanggung Jawab DAI

Divisi Audit Intern (DAI) memiliki tujuan untuk:1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan

kegiatan operasional bank yang melibatkan dana dari masyarakat;

2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah perkembangan yang wajar dan sehat.

No Tanggal Uraian

1 6 Jan 2010 BSM Hadir di Wonosari dan Bantul

2 27 Jan 2010 BSM Hadir di Gorontalo

3 2 Mar 2010 BSM Tandatangani Nota Kesepahaman dengan

Gatehouse Bank London

4 15 Feb 2010 BSM Relokasi Cabang Purwokerto

5 10 Mar 2010 BSM Tandatangani Kerjasama dengan PT AXA

Mandiri Financial Services

6 26 Mar 2010 BSM Hadir di Ternate, Maluku Utara

7 24 Mar 2010 Bank Syariah Mandiri Gelar BSM Gelegar Hadiah

8 14 Apr 2010 Laba BSM Tahun 2009 Naik 48,47%

9 12 Mei 2010 BSM Tandatangani Kerjasama dengan Kementerian LH

10 18 Juni 2010 BSM Jalin Kerjasama dengan Unversitas Andalas

11 9 Juni 2010 BSM Hadir di Sorong dan Mamuju

12 7 Juli 2010 BSM Hadir di Palangka Raya

13 13 Juli 2010 Laba BSM Triwulan I 2010 Naik 36,98%

14 15 Juli 2010 BSM Peroleh Penghargaan Kinerja Sangat Bagus

Selama 10 Tahun Berturut-Turut

15 28 Juli 2010 BSM Tandatangani Kerjasama Pemberian Diskon

16 8 Agt 2010 BSM Hadir di Kupang

17 12 Agt 2010 Laba Bersih BSM Semester I 2010 Naik 57,14%

18 19 Agt 2010 BSM Resmikan 7 Outlet Baru di Solo

19 9 Sep 2010 BSM Raih Annual Report Award

20 6 Okt 2010 BSM Buka Cabang Pondok Kelapa

21 20 Okt 2010 BSM Resmikan Cabang Ambon dan Cengkareng

22 13 Nov 2010 Bank Syariah Mandiri Gelar BSM Gelegar Hadiah

23 16 Nov 2010 BSM Resmikan Cabang Sukabumi

24 23 Nov 2010 Laba Bersih BSM Kuartal III 2010 Naik 61,39 %.

25 28 Nov 2010 BSM Resmikan KCP Sepinggan dan Balikpapan Baru

26 24 Des 2010 BSM Gelar UMKM dan Education Awards 2010

II. Profil Corporate Secretary

Corporate Secretary dijabat oleh Achmad Fauzi berdasar SK Direksi Nomor. 10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008.

Riwayat hidup Achmad Fauzi dapat dilihat pada bagian Kepala Divisi

R. Laporan Audit Internal

Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank

115PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Sebagaimana ditegaskan dalam Piagam Audit Intern BSM tanggal 27 April 2005, tugas dan fungsi strategis DAI adalah:1. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan Bank terhadap

kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang ditetapkan melalui analisis di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya dalam pemeriksaan (on-site) maupun pengawasan (off-site);

2. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan penggunaan sumber daya yang optimal dan efektivitas hasil yang maksimal melalui saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang di-review pada semua tingkatan manajemen;

3. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi melalui Mengidentifikasi segala kemungkinan risiko dan penyimpangan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, sehingga penyimpangan dapat terdeteksi.

Selain itu DAI juga memiliki tanggung jawab profesi, meliputi:1. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan

mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya berdasarkan standar audit yang berlaku umum.

2. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan dan nama baik Bank.

3. Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya dengan selalu menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama dengan berpegang teguh kepada kode etik auditor dan budaya “ETHIC” Bank.

4. Tidak terkait dengan pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja yang diaudit.

5. Tidak melakukan audit terhadap unit kerja yang petugasnya mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan auditor intern yang bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh auditor intern yang bersangkutan.

6. Senantiasa meningkatkan kemampuan teknis melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun.

7. Secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali dilakukan review oleh pihak ekstern, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi DAI telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.

8. Secara konsisten dan berkesinambungan mengembangkan peran kemitraan dengan auditee, melalui komunikasi yang efektif untuk membahas dan menindaklanjuti semua temuan audit sehingga auditee dapat memahami dengan sebaik-baiknya mengenai risiko dan mitigasi penyimpangan yang ada.

9. Wajib menyampaikan laporan atas hasil-hasil audit yang telah ditindaklanjuti, dan mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak-pihak yang berkepentingan (pembina sistem) sebagai upaya berkontribusi dalam perbaikan kinerja dan sistem kerja operasional BSM.

10. Wajib memantau setiap tindak lanjut hasil temuan baik yang dilakukan oleh Unit Kerja terkait maupun oleh manajemen.

116

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

IV. Uraian pelaksanaan kegiatan Audit Internal

Aktivitas yang telah dilakukan oleh Audit Internal antara lain:1. Merealisasikan audit (rutin dan non rutin/khusus) terhadap seluruh

unit kerja Cabang dan Kantor Pusat sesuai dengan target dalam Rencana Audit Tahunan. Selain itu, DAI juga melakukan audit khusus/investigatif apabila terdapat permasalahan yang dapat mengganggu jalannya operasional Bank, pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan dan prinsip GCG di seluruh lingkungan Bank. Berdasarkan Rencana Kerja DAI Tahun 2010, target penugasan audit sesuai dengan metodologi Risk Based Audit mencakup 151 penugasan, meningkat dibandingkan penugasan audit tahun 2009 sebanyak 140 penugasan. Realisasi audit tahun 2010 adalah sebanyak 243 penugasan (160,93% target 151 penugasan), dengan rincian:a. Audit Rutin sebanyak 184 penugasan;b. Audit Non Rutin sebanyak 59 penugasan.

2. Menerapkan penilaian terhadap pengendalian intern (Intern Control Score/ICS), mengacu pada pengukuran dampak (impact) dan frekuensi penyimpangan yang terjadi (likelihood). Penilaian ICS menjadi salah satu komponen nilai Key Performance Inicator (KPI) unit-unit kerja. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam perbaikan efektivitas sistem pengendalian intern secara berkesinambungan.

3. Menerapkan mekanisme monitoring atas seluruh temuan audit yang masih harus ditindaklanjuti oleh masing-masing unit kerja (auditee) secara online melalui sistem aplikasi D-ONE (Daftar Monitoring Tindak Lanjut Online). Ketidakmampuan menyelesaikan item temuan yang masih harus ditindaklanjuti tersebut menjadi salah satu komponen pengurang nilai Key Performance Indicator (KPI) unit kerja. Setiap unit kerja dapat mengakses D-ONE untuk memonitor penyelesaian Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL) yang berstatus pending.

4. Menyempurnakan manajemen kerja audit yang efektif melalui aplikasi audit management system.

5. Menyempurnakan pedoman Risk Based Audit. DAI memiliki Audit Teknologi Sistem Informasi (TSI) yang lingkup auditnya mencakup sarana fisik IT, aplikasi /software jaringan. Dengan pertimbangan efisiensi, audit terhadap cabang-cabang besar dengan permasalahan IT yang kompleks akan dilakukan oleh tim audit TSI.

6. Meningkatkan sarana monitoring penyelesaian/tindak lanjut hasil audit bagi seluruh stakeholder melalui bagian Monitoring and Audit Development (MAD). MAD memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:a. Mengaplikasikan sistem on-line penyelesaian DMTL (D-ONE).

Setiap unit kerja dapat mengakses D-ONE untuk memonitoring penyelesaian DMTL yang berstatus ‘pending’.

b. Mengirimkan surat reminder penyelesaian DMTL, apabila unit kerja belum menindaklanjuti hasil audit dan/atau belum menyerahkan bukti pendukung relevan sesuai waktu yang

disepakati (target date) atau paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya audit.

c. Menyatakan tindak lanjut hasil audit ‘selesai’ jika unit kerja telah menyerahkan bukti-bukti pendukung penyelesaian temuan audit dimaksud.

d. Dalam hal unit kerja tidak dapat menyelesaikan temuan/permasalahan karena suatu sebab, maka unit kerja dapat mengajukan permohonan penghapusan kepada Kepala DAI disertai bukti pendukung yang menunjukkan upaya tindak lanjut yang telah unit kerja lakukan.

e. Jika unit kerja tidak juga menindaklanjuti hasil audit sampai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama, maka setiap item yang belum diselesaikan akan menjadi skor pengurang penilaian KPI unit kerja dengan bobot skor maksimal sebesar 7.

7. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart) auditor eksternal yaitu Bank Indonesia,

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), maupun Kantor Akuntan Publik (KAP). Yaitu memfasilitasi komunikasi antara manajemen dengan pihak auditor eksternal dan memantau tindak lanjut/penyelesaian temuan audit ekstern. Beberapa auditor eksternal yang melakukan audit/review terhadap BSM antara lain:a. Bank Indonesia Bank Indonesia melakukan audit minimal setahun sekali dan

memonitor tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Setiap progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris secara triwulanan.

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan audit minimal setiap

tahun sekali dan monitoring tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara triwulanan.

117PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

c. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) BPK melakukan audit sewaktu-waktu sesuai prioritas kerja

BPK, terakhir tahun 2005. Tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut hasil audit tersebut dilaporkan kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris secara triwulanan.

d. Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) PPATK melakukan audit kepatuhan sewaktu-waktu sesuai

prioritas kerja PPATK, antara lain pada tahun 2007 dan 2010. Tindak lanjut atas komitemen perbaikan dikaji setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris secara triwulanan.

e. Lloyd Register Lloyd’s Register Quality Management (LRQA) adalah lembaga

yang menerbitkan sertifikasi ISO 9001:2008 Quality Management System, bagi standar mutu audit DAI yang diperoleh pada tahun 2010. Sebelumnya, sejak tahun 2004 DAI telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000. Sesuai requirement ISO 9001:2008, LRQA akan melakukan surveillance visit setiap 6 bulanan untuk mereview konsistensi implementasi ISO 9001:2008 oleh DAI.

f. External Review Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tentang

Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, DAI diharuskan menyampaikan laporan hasil kaji ulang (review) pihak ekstern yang memuat pendapat tentang hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank serta perbaikan yang mungkin dilakukan.DAI diwajibkan menyampaikan laporan hasil pengkajian ulang oleh kantor akuntan publik yang ditunjuk sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah hasil kaji ulang oleh pihak ekstern diterima oleh Bank. Proses review ekstern terakhir dilakukan pada bulan Juni 2008 oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. J. Tanzil & Rekan, untuk periode 1 Juni 2005 – 31 Mei 2008. Review penerapan SPFAIB 3 tahunan akan dilakukan pada tahun 2011.

8. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting audit maupun saat pelatihan-pelatihan in-house, baik untuk pegawai pelaksana maupun officer antara lain melalui Branch Operations, Management Trainee Program dan sebagainya.

V. Pengembangan Auditor

Dalam rangka memastikan kesinambungan pengembangan SDM, baik sisi kompentensi maupun soft skill, DAI senantiasa meningkatkan kualitas auditor dengan terus meningkatkan kemampuan teknis, melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun per auditor sesuai dengan Piagam Audit Intern BSM.

1. Sertifikasi Profesi Audit Internal Dalam menunjang profesionalisme kerja dan terpenuhinya

kualifikasi SDM DAI, Bank senantiasa mendorong SDM DAI untuk mendapatkan sertifikasi profesi sebagai auditor internal. Pada tahun 2010, SDM DAI yang telah memperoleh sertifikasi profesi audit internal berjumlah 3 (tiga) orang untuk sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan 3 (tiga) orang (dalam proses) untuk sertifikasi Certified Internal Auditor (CIA).

2. Pelatihan Auditor Adapun bentuk pelatihan yang telah dilakukan DAI selama tahun

2010 meliputi:a. Forum Kepala SKAIb. Training Continous Auditing c. Training Treasury Auditd. Overview Perbankan Syariahe. Pelatihan APU/PPT FKDKPf. Workshop Risk Model Validation For Bankingg. BSM Basic Financingh. IAIB Conferencei. Workshop AMSj. Fraud Risk Management

118

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

k. Training AMSl. Workshop Program Audit

VI. Profil Kepala Divisi Audit Internal

Kepala Divisi Audit Internal dijabat oleh Priyono berdasar SK Direksi nomor: 11/002-KEP/DIR/Tanggal 7 Januari 2009.

Riwayat hidup Priyono dapat dilihat pada bagian Kepala Divisi.

VII. Sistem Pengendalian Internal BSM

Untuk mendukung pengelolaan operasional Bank yang sehat dan aman, BSM telah menerapkan suatu sistem pengendalian intern yang dituangkan dalam suatu Pedoman Standar sistem pengendalian intern yang disahkan oleh Direksi dalam Surat Edaran No. 6/018/OPS tanggal 6 Mei 2004, mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum.

Penerapan sistem pengendalian intern didukung dengan struktur pengawasan dan pengelolaan sebagai berikut:1. Dewan Komisaris, menjalankan fungsi pengawasan dengan

melakukan rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi, baik yang bersifat berkala seperti evaluasi kinerja manajemen secara bulanan maupun insidental tentang kondisi terkini BSM. Selain itu, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

2. Direksi, melaksanakan kebijakan dan strategi sesuai Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui Dewan Komisaris, dan melaporkan kinerja BSM secara berkala kepada Dewan Komisaris. Direksi dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern yang efektif dan independen.

3. Budaya Pengendalian, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran pegawai BSM telah berkomitmen untuk mewujudkan suatu budaya perusahaan yang telah disepakati bersama, dinyatakan secara tertulis, dan dipantau penerapannya secara terus-menerus, yang meliputi Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus (ETHIC).

4. Identifikasi dan Penilaian Risiko, BSM terus mengembangkan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai upaya mengawal pertumbuhan Bank yang sehat dan berkesinambungan (sustainable growth) dan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Unit Kerja Manajemen Risiko saat ini telah dilengkapi dengan kebijakan, tersedianya prosedur dan penetapan limit risiko, ketersediaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko yang menyeluruh.

5. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi, sistem pengendalian intern yang efektif mensyaratkan adanya kegiatan

pengendalian yang mencakup penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi dan menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan Bank. Penerapan fungsi pengendalian dan kepatuhan di BSM dilakukan dengan keberadaan Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh Divisi Kepatuhan (DKN) dan Pengawas Kepatuhan & Prinsip Mengenal Nasabah (PKP) yang ditempatkan di unit-unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Infrastruktur dan perangkat pengendalian kepatuhan akan diuraikan dalam segmen lain pada Laporan Tahunan ini.

6. Sistem Akuntansi, informasi dan komunikasi, BSM telah memiliki sistem akuntansi dan informasi yang memadai dan terus dikembangkan sejalan dengan implementasi core banking system baru demi menghadapi kompleksitas bisnis Bank yang terus meningkat. Pemeriksaan laporan keuangan BSM secara transparan dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia dan telah mendapat persetujuan RUPS. Penerapan manajemen risiko dan sistem teknologi informasi BSM dimaksudkan untuk mendukung kemudahan akses bagi nasabah dan pelayanan ’one stop shopping’ yang tetap mengacu pada PBI No.9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.

VIII. Sistem, Prosedur dan Pengawasan

BSM telah membentuk Divisi Sisdur dan Pengawasan (DSP) melalui Surat Edaran Umum No.8/015/UMM tanggal 9 November 2006 yang bertanggung jawab dalam menyusun sistem dan prosedur yang jelas untuk mendukung tercapainya target BSM secara keseluruhan. Selain itu, DSP juga bertugas untuk memastikan pengawasan terhadap pembiayaan kolektibilitas 1 dan 2 telah dilakukan sehingga jumlah debitur down grade tidak melebihi jumlah debitur up grade.

Salah satu program kerja DSP pada tahun 2010 adalah konsolidasi manajemen risiko dengan Bank Mandiri sebagai implementasi atas Peraturan Bank Indonesia No.8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak.

Dua program konsolidasi manajemen risiko yang menjadi tugas DSP adalah: 1. Membangun Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM serta

memastikan seluruh kebijakan dan prosedur terkelola dengan baik serta memberikan kepastian hukum atas tindakan kerja yang dilakukan oleh setiap jajaran BSM.

Dalam rangka mendukung upaya tersebut beberapa tanggung jawab yang diberikan kepada DSP adalah:a. Memastikan ketersediaan pedoman operasional bank yang

berorientasi kepada kecepatan pelayanan dan berjalannya fungsi pengawasan melekat

119PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

b. Memastikan pengawasan nasabah telah dilakukan pada pembiayaan kolektif 1 dan 2 (Rp1 miliar ke atas) sehingga berakibat pada terjaganya kualitas pembiayaan

c. Memastikan penanganan aspek-aspek pendukung keamanan pembiayaan telah dilakukan sesuai dengan pedoman/ketentuan yang berlaku

d. Mempertahankan sertifikasi ISO 9001: 2008 bidang pembiayaan dan pelayanan

Kerangka Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM terdiri dari:a. Anggaran Dasar, merupakan ketentuan pokok yang memuat

tujuan dan kegiatan usaha bank berikut tugas dan tanggung jawab pemegang saham, dewan komisaris serta direksi dalam mengelola dan mengawasi bank. Anggaran Dasar ditetapkan oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menjadi urutan tertinggi dalam hierarki peraturan internal bank.

b. Level Kebijakan. Kebijakan merupakan rangkaian asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. BSM memiliki 2 (dua) pilar kebijakan pokok yaitu Kebijakan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri (KMRBSM) dan Kebijakan Sistem Pengendalian Intern Bank Syariah Mandiri (KPIBSM). Sedangkan dalam tatanan organisasi terdapat 3 (tiga) kelompok kebijakan meliputi Kebijakan Bisnis, Kebijakan Operasional dan Kebijakan Pengendalian.

c. Level prosedur merupakan kumpulan ketentuan pokok yang bersifat teknis dan merupakan panduan untuk produk/jasa atau kegiatan lainnya. Prosedur atau Standar Prosedur Operasional (SPO) dilengkapi dengan metode langkah-demi langkah, yang menjadi petunjuk bagi pengguna. Arsitektur Kebijakan Pembiayaan merupakan landasan pembangunan ketentuan BSM yang akan terus disempurnakan dan digarap pada tahun mendatang.

2. Penerapan Watch List Tools merupakan alat aplikasi untuk:a. Mendeteksi secara dini debitur yang masuk kategori watch list.b. Mengidentifikasi faktor-faktor apa yang menyebabkan debitur

masuk dalam kelompok watch list, sehingga dapat dilakukan suatu usulan yang tepat untuk menyelesaikannya.

c. Memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pemegang kewenangan melalui Nota Review Account Watch list agar dapat memutuskan suatu strategi (account strategy) dan/atau tindakan yang dilakukan dalam rangka mencegah penurunan kolektibilitas debitur dan/atau diharapkan dapat meningkatkan kolektibilitas debitur menjadi Lancar. Penerapan Analisa Debitur Watch List telah disahkan Direksi melalui Surat Edaran No.12/040/PEM tanggal 15 Desember 2010 perihal: Metode Analisa Watch List Pembiayaan Komersial. Ke depan Watch List tools ini akan dikembangkan tidak hanya pada sektor komersial saja namun juga akan di adopsi untuk sektor jasa dan koperasi.

Selain program di atas beberapa program kerja DSP yang penting, yaitu:1. Melakukan penyusunan/up dating ketentuan operasional bank

untuk memastikan terpenuhinya dasar hukum atas semua kegiatan operasional Bank.

2. Melakukan review ketentuan yang akan diterbitkan oleh Unit Kerja Pembuat Ketentuan (project owner) melalui keterlibatan aktif dalam Keputusan Komite Sisdur Unit Kerja (KKS).

DSP menjadi Unit Kerja yang wajib terlibat di samping Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Risiko dan Project Owner.

3. Mempertahankan dan mentransformasi sertifikasi ISO 9001: 2000 ke dalam sertifikasi ISO 9001: 2008 (renewal).

4. Melakukan Klinik Pengawasan dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah bekerja sama dengan Divisi Restrukturisasi dan Divisi Penyelesaian Pembiayaan di wilayah Cabang yang memiliki tingkat pembiayaan potensi bermasalah/bermasalah relatif tinggi.

5. Pelaksanaan klinik ini dimaksudkan untuk mempercepat penanganan pembiayaan bermasalah yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas Non Performing Financing (NPF) Bank.

6. Mencegah Pembiayaan kolektibilitas 1 dan 2 down grade dan melakukan pembinaan kepada Unit Bisnis pembiayaan untuk perbaikan kualitas pembiayaan non lancar, melalui:a. menyelenggaran forum pengendalin NPF setiab bulan sekali untuk

membahas solusi terbaik dalam penanganan NPF Bank.b. melakukan on site ke Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan yang

memiliki tingkat pembiayaan berpotensi bermasalah relatif tinggi.

c. melakukan monitoring kondisi pembiayaan dengan outstanding Rp1 miliar ke atas.

7. Melakukan percepatan pengalihan NPF yang memiliki outstanding Rp1 miliar ke atas kepada Divisi Restrukturisasi atau Divisi Penyelesaian Pembiayaan.

8. Melakukan monitoring pembiayaan Unit Kerja Pengelola Pembiayaan yang akan jatuh tempo dan mengingatkan kepada Unit Kerja tersebut untuk melakukan penyelesaian/penanganan pembiayaan sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Meminta Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan melakukan penilaian ulang pembiayaan dan mengontrol tindak lanjutnya.

10. Meminta Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan untuk memperpanjang asuransi agunan yang akan jatuh tempo dalam 1 bulan ke depan dan mengontrol tindak lanjutnya

11. Meminta Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan untuk melakukan penilaian ulang atas agunan yang masa penilaiannya telah melampaui 12 bulan dan mengontrol tindak lanjutnya.

120

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

tersebut dianggap telah menyetujui isi draft ketentuan dimaksud.

3. Project Ownner menyempurnakan konsep ketentuan berdasarkan masukan dari Unit Kerja terkait paling lambat 4 (empat) hari kerja. Apabila terdapat perbedaan pemahaman yang prinsipil, Project Owner wajib mendiskusikan/menindaklanjuti penyelesaian permasalahan (dalam rapat). Rapat diselenggarakan dengan tujuan mencari solusi terbaik bagi Bank, termasuk di dalamnya mengadakan pembahasan lanjutan atau bila diperlukan dapat menyajikan dalam forum Rapat Kepala Divisi (Rakadiv).

4. Dalam hal perlu diadakan rapat pembahasan materi ketentuan, maka rapat diadakan dan dipimpin oleh Project Owner dimaksud.

5. Ketentuan Bank yang sudah final (diperbaiki), dibuatkan lembar KKS oleh Project Owner dan meminta keputusan kepada PIC Sisdur dan Kepala Unit Kerja terkait menggunakan lembar KKS terlampir.

6. PIC Sisdur dan Kepala Unit Kerja terkait menandatangani lembar KKS sebagai bukti persetujuan atas Ketentuan Bank paling lambat 2 (dua) hari kerja. Apabila terdapat tanggapan yang lebih detail dapat dicantumkan di lembar tanggapan (lampiran KKS) atau memo tersendiri. Selanjutnya PIC Sisdur mengembalikan lembar KKS kepada Project Owner Ketentuan Bank.

7. Project Owner meminta persetujuan/pengesahan kepada Direksi dan/atau Komisaris dengan melampirkan lembar KKS yang telah disetujui (ditandatangani) oleh PIC Sisdur dan Kepala Unit Kerja.

Penerbitan Ketentuan

Dalam tahun 2010 terdapat 16 ketentuan yang telah diterbitkan meliputi bidang umum, operasi dan pembiayaan, yaitu:1. Surat Edaran No.12/019/UMM tanggal 27 Desember 2010 perihal

Revisi Ketentuan Keputusan Komite Sisdur Unit Kerja (KKS).

2. Surat Edaran No.12/009/UMM tanggal 23 September 2010 perihal Tatacara Pembuatan Memorandum Petunjuk Operasional (MPO).

3. Surat Edaran No.12/002/UMM tanggal 2 Januari 2010 perihal Revisi Surat Edaran No.7/027/UMM tanggal 1 November 2005 perihal: Keputusan Komite Sisdur Unit Kerja (KKS).

4. Surat Edaran No.12/049/OPS tanggal 23 Desember 2010 perihal Revisi Pedoman Sistem Mutu Bidang Pelayanan.

5. Surat Edaran No.12/043/OPS tanggal 26 November 2010 perihal Revisi Pedoman Transaksi Jasa-Jasa.

6. Surat Edaran No.12/042/OPS tanggal 15 November 2010 perihal Revisi Pedoman Penghimpunan Dana.

12. Melakukan analisa perkembangan portofolio pembiayaan Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan secara berkala dan mengingatkan Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan untuk melakukan upaya perbaikan dan pencegahan down grade.

Sampai dengan Desember 2010, DSP telah berhasil merealisasikan keseluruhan target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank dengan beberapa catatan penting:1. Peningkatan kualitas kinerja dan layanan unit kerja dengan secara

konsisten menerapkan shared value perusahaan (ETHIC)

2. Secara konsisten mendukung program zero defect yang terukur melalui perolehan score Zero Defect Index (ZDI) dan Division Compliance Index yang perolehannya selalu berada di atas terget yang ditetapkan.

Tahapan Kerja Pembuatan Ketentuan Bank1. Project Owner:

a. Merumuskan draft ketentuan dengan format mengacu pada ketentuan tatacara pembuatan ketentuan, antara lain meliputi:1) produk, jasa dan aktivitas lain;2) menetapkan maksud dan tujuan suatu proses/prosedur

penanganan; 3) berbagai hal penting yang perlu ditetapkan dan/atau

yang ingin dicapai, yang nantinya akan menjadi panduan pelaksanaan operasional.

b. Melakukan inventarisasi terhadap kajian pokok materi (content), termasuk perlu/tidaknya fatwa Dewan Pengawas Syariah/DPS yang menyangkut produk/proses operasional yang tercantum dalam ketentuan dimaksud.

c. Melakukan kajian terlebih dahulu atas aspek-aspek kesyariahan, manajemen risiko, internal control, pengamanan, legal, dan kepatuhan (compliance) maupun akuntansi/pelaporan terkait dengan materi Ketentuan Bank yang dibuat.

d. Menetapkan pihak-pihak yang terkait (wajib dan disarankan) dengan permasalahan maupun materi Ketentuan Bank tersebut.

e. Meminta clearence policy dari Unit Kerja yang membidangi sisdur, terkait kesesuaian ketentuan dengan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM. Pemberian clearence policy oleh Unit Kerja yang membidangi sisdur mengacu pada ketentuan yang berlaku.

f. Menyampaikan draft ketentuan yang telah mendapatkan clearence policy dari Unit Kerja yang membidangai sisdur kepada Unit Kerja lain (yang terkait) melalui memo untuk mendapatkan opini, review atau masukan lainnya sesuai bidang tugas Unit Kerja dimaksud.

2. Berdasarkan memo butir 1.f di atas, Unit Kerja terkait melakukan review terhadap draft ketentuan yang telah diterima dan memberikan tanggapan paling lambat 5 (lima) hari kerja dari tanggal diterima memo. Pelaksanaan review berada di bawah tanggung jawab PIC Sisdur Unit Kerja dan Kepala Unit Kerja. Dalam hal Unit Kerja terkait tidak menyampaikan hasil review/kajian sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka Unit Kerja

121PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

7. Surat Edaran No.12/014/OPS tanggal 23 Maret 2010 perihal Ketentuang Penggantian Kepala Kantor Kas pada Saat Melaksanakan Tugas Marketing/Funding Keluar Kantor pada Jam Operasional.

8. Surat Edaran No.12/004/OPS tanggal 1 Februari 2010 perihal Revisi Pedoman Kas dan Teller.

9. Surat Edaran No.12/042/PEM tanggal 27 Desember 2010 perihal Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Pembiayaan Bab XIII Proses Penagihan.

10. Surat Edaran No.12/040/PEM tanggal 15 Desember 2010 perihal Metode Analisa Watch List Pembiayaan Komersial.

11. Surat Edaran No.12/039/PEM tanggal 14 Desember 2010 perihal Revisi Pedoman Sistem Mutu Bidang Pembiayaan.

12. Surat Edaran No.12/034/PEM tanggal 11 November 2010 perihal Ketentuan Tata Cara Likuidasi Agunan.

13. Surat Edaran No.12/025/PEM tanggal 20 September 2010 perihal Revisi Ketentuan Penanganan Pembiayaan Bermasalah.

14. Surat Edaran No.12/026/PEM tanggal 20 September 2010 perihal Pembentukan Tim Khusus Penagihan Kantor Cabang.

15. Surat Edaran No.12/024/PEM tanggal 1 September 2010 perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Investasi Surat Berharga.

16. Surat Edaran No,12/005/PEM tanggal 25 Maret 2010 perihal Tata Cara Perpanjangan Administrasif Pembiayaan Musyarakah atau Mudharabah.

Konsistensi memenuhi standar ISO

Bank Syariah Mandiri mengadopsi persyaratan ISO 9001:2008 dalam mengelola pembiayaan (loan management) dan pelayanan (front liner sevices) dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 (sebelumnya ISO 9001:2000) sejak 2004. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan sertifikasi Lloyd Register Quality Assurance (LRQA). Sertikat ini secara berkala di-review kelayakannya oleh LRQA melalui surveillance (6 bulan sekali) dan renewal 3 tahun sekali).

Perolehan sertifikat ini secara konsisten terus dijaga dengan cara:1. Melaksanakan audit mutu internal pada 13 cabang yang

merupakan sampling program sertifikasi.

2. Monitoring dan tindak lanjut atas upaya perbaikan temuan dalam pelaksaan audit mutu internal, surveillance visit dan renewal program oleh badan sertifikasi.

3. Melaksanakan rapat tinjauan manajemen setiap tahun sekali dalam rangka membahas kinerja sistem mutu dan menentukan upaya perbaikan ke depan (continual improvement).

4. Melakukan revisi manual mutu terkait dengan konversi persyaratan sistem mutu dari ISO 9001:2000 menjadi ISO 9001:2008.

Pengembangan Komite Keputusan Sisdur (KKS)

Untuk mendukung terlaksananya tata kelola Bank yang baik dan sehat maka Bank harus melengkapi pelaksanaan operasionalnya dengan perangkat aturan eksternal maupun internal yang selalu up to date. Selaras dengan hal tersebut maka Bank harus memastikan setiap penerbitan ketentuan memenuhi aspek penting untuk mendukung operasional perbankan yang sehat dan menghasilkan.

Dalam upaya ini maka Setiap pembahasan/finalisasi ketentuan Bank sebelum diajukan persetujuan kepada Direksi, wajib dibahas dalam Komite Keputusan Sisdur (KKS) Unit Kerja. Komite ini terdiri atas Person In Charge (PIC) Sisdur unit kerja terkait beserta Kepala Unit Kerja. Sebagai upaya mengedepankan prinsip kehati-hatian dan menerapkan sistem pengendalin intern maka terdapat Unit Kerja yang harus terlibat dalam setiap pembahasan/finalisasi ketentuan yaitu:1. Unit Kerja yang membuat/mengusulkan Ketentuan (project owner);

2. Unit Kerja yang membidangi Sisdur;

3. Unit Kerja yang membidangi Manajemen Risiko;

4. Unit Kerja yang membidangi Kepatuhan.

IX. Kegiatan Pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan

BSM telah menyelenggarakan pemantauan dan pengevaluasian kecukupan sistem pengendalian intern secara terus-menerus melalui DAI yang independen terhadap satuan kerja operasional. DAI berkomitmen melaksanakan fungsinya untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern yang memadai dengan cara mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada manajemen terkait dengan:1. Efektifitas dan efisiensi operasional;

2. Akuntabilitas;

3. Kewajaran laporan keuangan;

4. Kepatuhan terhadap undang-undang dan ketentuan yang berlaku;

5. Prinsip tata-kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

122

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Setiap hasil audit telah disampaikan kepada Dewan Komisaris atau Komite Audit, Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsinya DAI berpedoman pada Piagam Audit Intern dan Kode Etik Auditor Intern.

Peran serta DAI dalam penguatan (improvement) sistem pengendalian intern, antara lain:1. Melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement)

intern melalui pembaharuan Manual Audit Intern;

2. Sosialisasi dan internalisasi Kode Etik Auditor Intern;

3. Aktif menjadi mitra kerja (counterpart) Dewan Komisaris/Komite Audit dan sebagai anggota tidak tetap Working Group Operational;

4. Mengembangkan pendekatan Risk Based Audit (RBA) secara bertahap;

5. Mendukung implementasi Corporate Value BSM, yaitu Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus (ETHIC), dalam konteks review terhadap lingkungan pengendalian (control environment) di seluruh unit kerja BSM;

6. Membantu Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam mengawasi pelaksanaan aspek-aspek syariah pada operasional perbankan dengan cara melaporkan hasil-hasil audit yang berkaitan dengan aspek syariah kepada DPS;

7. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting audit maupun pada pelatihan-pelatihan in-house, baik untuk pegawai pelaksana maupun officer, antara lain melalui Branch Operations, Management Trainee Program, dan lain-lain;

8. DAI pun senantiasa mengembangkan peran kemitraan dengan auditee/customer secara konsisten dan berkesinambungan, antara lain melalui komunikasi yang efektif dalam membahas semua temuan audit, sehingga auditee/customer dapat memahami risiko-risiko penyimpangan yang ada.

X. Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud)

Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secara signifikan. Signifikan dalam arti apabila dampak penyimpangannya bernilai lebih dari Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

Untuk meningkatkan pencegahan internal fraud, BSM berupaya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Penerapan punishment kepatuhan melalui Surat Pembinaan

Kepatuhan Unit Kerja (SPKU) atas adanya potensi fraud;

2. Penyisipan arahan pencegahan fraud dalam pelatihan pegawai antara lain melalui Basic Training maupun Branch Operation;

3. Pemantauan optimalisasi ORMIS dan peng-input-an PKP atas temuan pelanggaran cabang ke dalam Catatan Tindakan Koreksi dan Pencegahan (CTKP) pada SIK;

4. Penyiapan Surat Edaran khusus tentang Internal Fraud dengan memberlakukan Kotak Pos Fraud;

5. Sosialisasi pendahuluan penggunaan Kotak Fraud pada SIK sebelum Surat Edaran diberlakukan;

6. Pengelolaan database tentang Rekam Jejak pejabat/pegawai BSM berkenaan dengan pelanggaran ketidakpatuhan maupun fraud;BSM berkomitmen menyelesaikan permasalahan penyimpangan internal sesuai dengan kerangka aturan yang berlaku dan akan diproses secara fair dan mengedepankan prinsip-prinsip GCG.

S. Laporan Sistem dan Teknologi

Program kerja BSM yang diimplementasikan pada tahun 2010 diarahkan guna mendukung project 201.040 serta menyempurnakan apa yang telah dikembangkan pada tahun 2009. Inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) terkini adalah untuk meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan.Project 201.040 yang diimplementasikan pada tahun 2010, menjadi critical factor yang mendorong re-engineering infrastruktur sistem dan aplikasi TI BSM. Untuk memantapkan hal tersebut, pada tahun 2010 ditempuh strategi yang mampu menjamin adanya dukungan kuat terhadap program kerja BSM.

Jumlah Kasus

Direksi dan Dewan Komisaris Pegawai

2008 2009 2010 2008 2009 2010

Total fraud 0 0 0 19 12 3

Telah diselesaikan 0 0 0 9 12 0

Dalam proses penyele- 0 0 0 10 0 3saian di intern bank

Belum diupayakan 0 0 0 0 0 0penyelesaiannya

Telah ditindaklanjuti 0 0 0 0 0 0melalui proses hukum

Kasus

Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

123PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

I. Layanan Optimal

Dalam upaya menuju “BSM better lagacy for better Indonesia”, BSM berusaha untuk terus memberikan layanan teknologi perbankan yang terbaik kepada nasabah melalui:1. Mengembangkan fitur e-banking secara berkelanjutan, a.l.:

a. fitur payment EDC dan desentralisasi PIN-Card

b. SISKOHAT on-line

c. fitur e-banking (account to cash)

d. fitur payment e-banking (delivery channel)

e. remittance (account to cash)

f. SMS notification

2. Melakukan re-engineering IT enviroinment secara bertahap melalui: a. Transformasi Core Banking System (CBS) dilakukan guna

menerapkan, yaitu: 1) Memenuhi ketentuan Bank Indonesia (BI) yang dituangkan

pada lampiran SE BI No. 9/30/DPNP/2007 tanggal 30 November 2007, Bab 1.2.6 mengenai “Sistem Informasi Manajemen“ dan Bab 3.3.2 mengenai “Kebijakan Perencanaan Kapasitas“

2) Mendukung tiga (3) dari misi BSM:a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan.b) Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan

penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.c) Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar

perbankan yang sehat Implementasi transformasi CBS merupakan kelanjutan

serangkaian proses pembangunan sistem core banking baru (iBSM: integrated banking system modules). Pelaksanaan transformasi CBS meliputi: (1) Pembangunan sistem CBS baru: - Pembangunan modul-modul CBS, - reengineering Chart of Account (COA), - restruktur kode outlet, (2) transformasi arsitektur aplikasi, (3) transformasi infrastruktur, (4) transformasi bisnis proses, dan (5) transformasi Standard Operating Procedure (SOP).

Pelaksanaan implementasi CBS baru dimulai sejak pelaksanaan kick off meeting pembangunan project (tanggal 23 Oktober 2009). Pada tahun 2010, Tim CBS melanjutkan serangkaian proses yang telah dilakukan sebelumnya dalam pembangunan CBS baru yang diawali dengan: (1) bussines requirement (BR) review modul-modul CBS, (2) system development, (3) testing CBS, (4) users training. Sedangkan penyediaan infrastruktur dalam mendukung transformasi CBS telah dilakukan secara paralel selama proses pembangunan CBS berlangsung.

Perseroan telah melakukan proses pengadaan atas aplikasi core banking untuk membangun aplikasi core banking baru dengan menetapkan Temenos Headquarters SA sebagai vendor principal dan PT Anabatic Technologies sebagai vendor lokal. Selanjutnya proses implementasi core banking telah dilakukan kick off dan sampai dengan akhir tahun 2010 Perseroan telah menyelesaikan tahap testing.

Pembangunan CBS sampai dengan akhir tahun 2010, terdapat beberapa tahapan yang belum selesai atau masih dalam proses antara lain: proses testing CBS dan users training. Terdapat pula beberapa tahapan yang belum dilaksanakan seperti: (1) data migration & rekonsiliasi, (2) parallel run system dan (3) cut-off sistem lama. Permasalahan tersebut terjadi karena adanya beberapa tahapan yang selesai tidak sesuai jadwal. Sehingga atas beberapa tahapan yang belum selesai dilakukan carry forward 2011.

b. Meningkatkan layanan kepada nasabah di outlet-outlet BSM melalui implementasi electronic data capture (EDC). Hal tersebut dilakukan untuk:1) Memberikan dukungan optimal kepada outlet-outlet BSM

sehingga tidak lagi tersentralisasi di kantor pusat dalam penyediaan PIN card ATM

2) Meningkatkan fee based income bagi BSMc. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data (transformasi

infrastruktur) melalui availabililty jaringan internet, availability bandwith manager dan upgrade bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk:1) Memberikan dukungan optimal pada sistem CBS yang

baru2) Memastikan tersedianya jaringan data 24x7 sehingga

dapat memberikan layanan operasional yang memadai

d. Penerapan LanDesk, Fire-wall dan standarisasi desktop sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security.

e. Menerapkan roll-out sistem jaringan komunikasi dan aplikasi dari DST-BSM ke jasa pihak ketiga (outsourcing)

124

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

(9) peningkatan keamanan data CBS, eBanking dan IT asset dan (10) penerapan standarisasi desktop.

Dengan terimplementasinya transformasi CBS di 2011 dan corporate plan 2011 – 2015 diharapkan dapat menerapkan ”Non-stop banking operation” yang baik kepada nasabah.

T. Laporan Manajemen Risiko

Bank menyadari bahwa pengaruh globalisasi industri, perkembangan ekonomi dan perkembangan industri yang pesat mengakibatkan persaingan usaha yang semakin ketat. Kondisi ini mendorong Bank lebih proaktif mengembangkan produk dan layanan sehingga Bank harus meningkatkan penerapan manajemen risiko yang efisien dan efektif. Karena itu, Bank senantiasa melakukan perbaikan dan pengembangan dalam penerapan manajemen risiko secara berkesinambungan.Penerapan manajemen risiko yang dilakukan bank diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:1. Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan bisnis yang mengandung risiko signifikan bagi bank;

2. Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan tingkat pengembalian hasil yang diterima dari berbagai kegiatan bisnis bank;

3. Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik secara transaksional, portofolio, maupun bank-wide;

4. Pengalokasian modal bank secara efisien pada berbagai risiko yang dihadapi bank;

5. Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder.

II. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia

Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam rangka untuk dapat mengeliminasi risiko tersebut, BSM meresponnya dengan menerapkan manajemen risiko secara efektif dan bertahap sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dan (2) Surat Edaran BI (SE BI)I No.9/30/DPNP tertanggal 12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.

Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas

penggunaan TI.

2. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan prosedur penggunaan TI. Dalam kaitan ini BSM telah membuat dan menyempurnakan kebijakan dan prosedur penggunaan TI dari berbagai aspek manajemen risiko antara lain:a. SE Standardisasi Perangkat Jaringan Komunikasi Data BSM.b. SE Standardisasi Perangkat Lunak Komputer Kerja di BSM.c. SE Pengelolaan Kewenangan Akses Sistemd. SOP Job Scheduling.e. SE Standardisasi Pemakaian Perangkat Keras, Backup System

dan Data Restore di BSM

3. Menyempurnakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI.

4. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan (DRP) pada bulan Februari 2010 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan Bank untuk melakukan uji coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan melibatkan end user

5. Mengalihkan pengelolaan data center BSM melalui outsourcing data center ke PT Sigma Cipta Caraka dan relokasi data center ke Surabaya (Jawa Timur).

6. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas penggunaan TI.

III. Strategi Tahun 2011

Untuk meningkatkan service quality dan mendukung strategi perusahaan melalui program Tranformasi II (tranformasi corporate plan dan tranformasi new core banking system), pada tahun 2011 BSM akan melakukan antara lain: (1) mendukung transformasi corporate plan 2011, (2) melanjutkan proses transformasi CBS, (3) membangun middleware CBS, (4) pelaksanaan standarisasi bandwith link (256 kbps termasuk backup link) seluruh outlet BSM, (5) mengembangkan aplikasi EDC, (7) membangun aplikasi e-procurement, inventory control & IT asset management, (8) mendukung penguatan infrastruktur IT,

125PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

I. Organisasi Manajemen Risiko

Bank memiliki organisasi manajemen risiko yang secara jelas menetapkan batas wewenang dan tanggung jawab seluruh jenjang organisasi di dalam perusahaan. Bank menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja pendukung (supporting unit) dan satuan kerja manajemen risiko (risk management unit). Risk owner atas pengelolaan risiko berada pada masing-masing unit kerja terkait.

Penerapan manajemen risiko memerlukan komitmen dan keterlibatan dari seluruh pihak dalam organisasi. Untuk mendorong penerapan manajemen risiko yang efektif bank memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR). KMR yang beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif berfungsi memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama mengenai arah kebijakan dan strategi manajemen risiko perusahaan. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan kebijakan, pedoman, dan strategi penerapan manajemen risiko, sehingga kegiatan usaha bank sejalan dengan visi, misi, dan rencana bisnis yang ditetapkan.Dalam menjalankan tugasnya, KMR dibantu oleh Working Group (WG) KMR yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional. WG memiliki tugas melakukan kajian risiko dan memberikan rekomendasi atas situasi dan kondisi usaha yang dihadapi bank.

II. Kerangka Kerja Manajemen Risiko

Seiring dengan perkembangan kompleksitas usaha, produk, dan jaringan bank, eksposur risiko usaha bank semakin meningkat. Agar pengelolaan risiko usaha tetap terkendali secara baik, bank memiliki kerangka kerja manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi pada seluruh unit kerja, lini usaha, produk, dan aktivitas fungsional bank. Fokus manajemen risiko pada tahun 2010 adalah pelaksanaan konsolidasi manajemen risiko dengan perusahaan induk, pengkinian kebijakan dan prosedur, penetapan limit, dan peningkatan kompetensi sumber daya insani.

1. Konsolidasi Dengan Perusahaan Induk Dalam rangka mensinergikan penerapan manajemen risiko antara

perusahaan anak dan perusahaan induk (Bank Mandiri), bank melakukan konsolidasi penerapan manajemen risiko. Konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan Bank Mandiri mencakup arsitektur kebijakan & prosedur operasional bank, tools manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based Audit (RBA), dan risk awareness.

2. Kebijakan dan Prosedur Bank senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur terkait

penerapan manajemen risiko agar sesuai dengan situasi dan kondisi usaha, termasuk iklim perbankan di Indonesia. Sepanjang tahun 2010 bank telah melakukan pengkinian kebijakan dan prosedur yang meliputi:a. Standar prosedur operasional pembiayaan warung mikro;b. Standar prosedur operasional investasi surat berharga;c. Penanganan pembiayaan bermasalah;d. Metode Watch List pembiayaan komersial;e. Risk Acceptance Criteria (RAC) pembiayaan sektor usaha

tertentu;f. Pedoman kas dan teller;g. Pedoman pelaksanaan program Anti Pencucian Uang (APU)

dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT);h. Pedoman operasional Call Center;i. Pengelolaan kewenangan akses sistem;j. Standardisasi perangkat lunak komputer kerja;k. Standardisasi perangkat jaringan komunikasi;l. Prosedur penilaian dan penggunaan rekanan;m. Limit portofolio pembiayaan sektor usaha tertentu;n. Limit Secondary Reserve;o. Limit transaksi Net Banking;p. Pengelolaan beban kerugian akibat terjadi risiko operasional.

126

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

3. Penetapan Limit Sebagai salah satu upaya dalam mengelola risiko agar sesuai

dengan permodalan yang dimiliki, Bank menetapkan limit yang mencakup:a. Limit wewenang memutus pembiayaan; b. Limit eksposur 25 debitur terbesar; c. Limit in house BMPK; d. Limit portofolio pembiayaan untuk sektor ekonomi & sub

sektor tertentu;e. Limit portofolio pembiayaan valuta asing;f. limit coverage asuransi pembiayaan;g. limit transaksi tresuri;h. limit saldo kas;i. limit transaksi operasional;j. limit Giro Wajib Minimum;k. limit Posisi Devisa Neto (PDN); l. limit secondary reserve.

4. Sertifikasi Manajemen Risiko Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam

mengelola risiko, sehingga bank perlu senantiasa meningkatkan kompetensi seluruh pegawai. Untuk memenuhi hal tersebut serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bank mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko. Jumlah pegawai bank yang memperoleh sertifikasi manajemen risiko pada tahun 2010 adalah:

1) Pengkinian kebijakan bisnis bank yang mencakup kebijakan investasi dan kebijakan pembiayaan;

2) Pengembangan standar prosedur operasional pembiayaan untuk masing-masing segmen usaha;

3) Limit pemutusan pembiayaan;4) Pedoman penilaian rekanan;5) Pembuatan scoring pembiayaan alat berat;6) Pengkinian scoring pembiayaan mikro;7) Update rating sektor industri; 8) Risk Acceptance Criteria (RAC) untuk beberapa sektor

industri antara lain jasa kesehatan, telekomunikasi dan multifinance;

9) Pengembangan Watch List tools.

b. Limit Portofolio Pembiayaan Bank memiliki portfolio guideline atas pembiayaan yang

disalurkan guna mengoptimalkan tingkat pengembalian sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi (risk adjusted return). Selain portfolio guideline, bank juga menetapkan limit untuk portofolio pembiayaan tertentu, yaitu:1) Pembiayaan 25 debitur terbesar;2) Pembiayaan koperasi-konsumer;3) Pembiayaan valuta asing;4) Pembiayaan dengan agunan investasi terikat (mudharabah

muqayyadah)5) Pembiayaan perumahan;6) Pembiayaan telekomunikasi;7) Pembiayaan gas;8) Pembiayaan multifinance;9) Pembiayaan perkebunan kelapa sawit;10) Pembiayaan tambang batubara;11) Pembiayaan distribusi BBM;12) Pembiayaan jasa kesehatan;13) Pembiayaan angkutan umum laut;14) Pembiayaan perdagangan ritel;15) Pembiayaan pertanian tanaman pangan.

c. Monitoring Kualitas Pembiayaan Bank memantau dan menjaga kualitas pembiayaan dengan

melakukan:1) Pemantauan kondisi usaha dan kinerja pembiayaan

nasabah melalui Watch List tools;2) Pemantauan atas perkembangan kualitas portofolio

pembiayaan berdasarkan segmen bisnis, sektor industri, dan skema pembiayaan;

3) Stress testing terhadap situasi/kondisi ekonomi makro dan industri. Salah satu stress testing adalah melakukan simulasi terhadap kemungkinan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dengan skenario kenaikan harga TDL sebesar 18%. Bank berasumsi bahwa kenaikan TDL akan mempengaruhi inflasi dengan kenaikan sebesar 0,3%. Berdasarkan skenario tersebut potensi penurunan kualitas pembiayaan Bank menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Stress testing juga dilakukan untuk mengantisipasi pengaruh krisis

Level Jumlah Pegawai

I 388 II 87 III 21 IV 5 Total 501

III. Infrastruktur dan Proses Manajemen Risiko

Bank menerapkan manajemen risiko pada seluruh aktivitas operasional agar eksposur risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional dapat terkendali secara baik dan memadai.

1. Risiko Kredit Bank harus mengelola risiko kredit secara baik dan

berkesinambungan guna menjaga portofolio aktiva produktif tetap berkualitas baik dan memberikan keuntungan. Karena itu bank selalu menjaga agar tidak terjadi penurunan kualitas pembiayaan sehingga Non Performance Financing (NPF) tidak melampaui limit sesuai ketentuan Bank Indonesia. a. Kebijakan, Prosedur, dan Tools Selama tahun 2010, Bank membuat, mengkaji ulang dan

mengkinikan kebijakan, prosedur, dan credit risk tools sesuai dengan kondisi ekonomi makro, perkembangan dunia usaha, dan perubahan regulasi pemerintah atau Bank Indonesia. Kaji ulang dan pengkinian tersebut meliputi:

127PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

memanfaatkan likuiditas secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan.

e. Pemeliharaan akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain.

f. Pemantauan rasio likuiditas antara lain dengan melakukan monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas terhadap dana pihak ketiga.

4. Risiko Operasional Bank membutuhkan pengelolaan risiko operasional secara terpadu

dan terintegrasi agar kegiatan operasional bank terpantau dan terkendali dengan baik.

Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian eksternal adalah faktor-faktor yang memicu kejadian risiko operasional yang dapat merugikan bank.a. Penggunaan peranti lunak b. Dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

pengendalikan risiko operasional, bank memanfaatkan peranti lunak berbasis web yaitu ORMIS (Operational Risk Management Information System). Peranti ORMIS digunakan oleh seluruh unit kerja. Disamping itu, bank juga memanfaatkan tools yang dikembangkan untuk mengelola risiko operasional yaitu LED (Loss Event Database), RCSA (Risk and Control Self Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator). Sepanjang tahun 2010 Bank terus melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas operation risk tools.

c. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional.d. Bank telah menghitung kecukupan modal risiko operasional

dengan menggunakan metode basic indicator approach yang memasukkan unsur ATMR meskipun Bank Indonesia belum mewajibkannya kepada bank syariah. Bank melakukan hal ini sebagai inisiatif guna meyakinkan stakeholder bahwa modal bank cukup untuk meng-cover potensi kerugian yang ditimbulkan oleh risiko operasional. Selain itu, Bank juga melakukan pengelolaan atas pencadangan kerugian risiko operasional.

e. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasif. Bank menerapkan manajemen risiko terhadap teknologi

informasi (TI) yang memegang peranan penting sebagai core banking business bank. Manajemen risiko TI antara lain diterapkan pada proses desain suatu pengembangan sistem sampai dengan tahap akhir. Melalui User Acceptance Test (UAT), bank dapat mengidentifikasi dan melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan, sebelum sistem digunakan oleh user.

g. Bank juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur mengenai pemanfaatan teknologi informasi yaitu: standarisasi perangkat jaringan komunikasi data; standarisasi perangkat lunak; pengelolaan kewenangan akses sistem; dan pengembangan layanan electronic banking dari segi keamanan aksesibilitas.

ekonomi di Yunani, dan currency war terhadap portofolio pembiayaan bank.

2. Risiko Pasar Bank menghadapi risiko pasar terkait dengan portofolio valuta

asing dan surat berharga kategori Trading dan Available for Sale (AFS) yang dimiliki bank.

Dalam mengelola risiko pasar, Bank senantiasa memantau eksposur risiko secara rutin sehingga dapat meminimalisasi kerugian akibat pergerakan imbal hasil pasar dan perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan. Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui:a. Pengukuran potensi kerugian maksimum akibat pergerakan

nilai tukar dengan menggunakan model Exponential Weighted Moving Average (EWMA). Pada pengukuran tersebut bank menggunakan data volatilitas nilai tukar dan Posisi PDN selama periode tertentu.

b. Penetapan limit PDN atas posisi valuta asing Bank. Bank menetapkan limit internal PDN sebesar 5% dari modal bank. Per 31 Desember 2010, posisi PDN Bank sebesar 1,09% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan. Bank mengkaji ulang limit tersebut secara berkala atau apabila terjadi perubahan kondisi eksternal yang signifikan.

c. Pengukuran repricing gap untuk mengukur gap antara aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan imbal hasil pasar pada setiap jangka waktu. Bank melakukan pengukuran repricing gap secara bulanan. Hal tersebut untuk mengetahui risiko yang dihadapi bank apabila terjadi perubahan tingkat imbal hasil pasar.

3. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas terkait dengan ketidakmampuan Bank dalam

memenuhi seluruh kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Bank mengelola risiko likuiditas melalui penetapan Kebijakan Manajemen Risiko dan Pedoman Pengelolaan Dana, strategi dan contingency plan likuiditas. Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank melakukan:a. Penetapan limit internal Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah dan

valuta asing masing-masing sebesar 5,04% dan 3% dari rata-rata DPK. Per 31 Desember 2010, posisi GWM Rupiah sebesar 5,11% dan GWM valas sebesar 5,98%.

b. Penetapan limit secondary reserve sebesar 5% dari rata-rata DPK. Posisi secondary reserve per 31 Desember 2010 adalah sebesar 13,16%. Disamping itu bank juga menetapkan limit likuiditas lain berupa limit deposan terbesar dan limit saldo kas maksimal yang disesuaikan dengan kebutuhan. Bank me-review limit-limit tersebut secara berkala sesuai dengan situasi dan kondisi terkini.

c. Penempatan pada instrumen keuangan Bank Indonesia dan instrumen keuangan jangka pendek lain sebagai cadangan likuiditas Bank.

d. Pengukuran kecukupan likuiditas melalui penyusunan proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin sehingga bank dapat

128

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

h. Business Continuity Management (BCM).i. Guna menjaga kelangsungan bisnis bank dan sebagai langkah

meminimalisasi risiko operasional yang disebabkan oleh gangguan/bencana (disaster), bank menyusun kebijakan Business Continuity Management (BCM). Penetapan kebijakan BCM meliputi pengawasan aktif manajemen, Business Impact Analysis dan Risk Assessment, Business Continuity Plan (BCP), pengujian BCP dan audit atas pelaksanaan BCP.

j. Dalam pelaksanaannya, implementasi BCM antara lain dilakukan melalui penyusunan pedoman BCP yang terdiri atas pedoman Contingency Plan (CP) dan pedoman Disaster Recovery Plan (DRP). Bank telah melakukan uji coba DRP secara berkala guna memastikan kesiapan sistem TI cadangan (back up) apabila terjadi keadaan darurat yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis bank. Selama 2010, Bank telah melakukan uji coba DRP sebanyak dua kali.

IV. Profil Risiko

Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas Risk Control System (RCS).

Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif atas parameter tertentu.

Bank melakukan penilaian RCS secara self assesment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek penilaian RCS yang meliputi pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada akhir 2009 dan 2010 adalah:

Berdasarkan profil risiko per Desember 2010, sebagian besar risiko inheren Bank berpredikat rendah (low) dan sistem pengendalian risiko berpredikat strong to acceptable. Predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah rendah (low) dengan tren stabil.

U. Laporan Kepatuhan (Compliance Report)

Pelaporan terkait fungsi kepatuhan ke Bank Indonesia mengenai Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan berjalan rutin per semester. Laporan kepatuhan tersebut mencerminkan kepatuhan BSM terhadap hukum dan peraturan perundangan yang berlaku termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah.

Ketidakpatuhan BSM terhadap hukum dan peraturan perundangan berakibat sanksi dari pihak regulator yang dapat mencemarkan reputasi BSM di mata stakeholders. Karena itu, BSM tetap menjaga diri agar

No Jenis Risiko Penilaian Posisi Desember 2009

1 Kredit Moderat Strong

2 Pasar Low Strong

3 Likuiditas Low Strong

4 Operasional Low Strong

5 Hukum Low Acceptable

6 Reputasi Low Acceptable

7 Stratejik Moderat Strong

8 Kepatuhan Low Strong

Predikat Risiko Bank Low Strong secara keseluruhan

Tingkat Risiko Iheren

Risk Control System

No Jenis Risiko Penilaian Posisi Desember 2010

1 Kredit Low Acceptable

2 Pasar Low Strong

3 Likuiditas Low Strong

4 Operasional Moderat Acceptable

5 Hukum Low Acceptable

6 Reputasi Low Acceptable

7 Stratejik Low Strong

8 Kepatuhan Low Strong

Predikat Risiko Bank Low Strong

secara keseluruhan

Tingkat Risiko Iheren

Risk Control System

129PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

terhindar dari segala bentuk sanksi, baik teguran tertulis, penurunan tingkat kesehatan bank, pembekuan kegiatan usaha tertentu serta pemberhentian pengurus bank.

Atas dasar ini, fungsi kepatuhan di BSM menjadi amat penting untuk mendukung pengelolaan Risiko Kepatuhan yang dihadapi BSM sesuai dengan perkembangan usaha BSM ke depan. Seluruh potensi Risiko Kepatuhan yang diperkirakan akan dihadapi BSM dapat termitigasi dengan baik, sehingga dapat meminimalkan Risiko Kepatuhan bagi BSM.

Seluruh jajaran BSM wajib memahami seluruh ketentuan perundangan yang berlaku untuk setiap fungsi operasional sehari-hari. Dengan demikian, kepatuhan merupakan tanggung jawab setiap individu di BSM dan tidak semata-mata tanggung jawab dari Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). Budaya Kepatuhan (Compliance Culture) merupakan unsur penting dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh BSM mulai dari jajaran tertinggi yaitu Direksi sampai pegawai terendah jajaran BSM

Divisi Kepatuhan sebagai SKK mengkoordinir pelaksanaan fungsi kepatuhan dan memastikan pemahaman jajaran BSM terhadap seluruh aturan BSM telah terimplementasi dengan baik melalui praktek perbankan yang sehat sesuai ketentuan regulasi yang berlaku.

I. Penerapan Kepatuhan

Penerapan Kepatuhan BSM selama tahun 2010 berjalan baik, dimana penetapan salah satu Direksi menjadi Direktur Kepatuhan melalui RUPS sesuai ketentuan Bank Indonesia. Revitalisasi organisasi Kepatuhan telah terealisir mengantisipasi perkembangan usaha BSM yang semakin besar. Selain itu, operasional BSM telah menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.

Tingkat kepatuhan (compliance index) BSM Semester I tahun 2010 sebesar 87,20 (predikat tingkat kepatuhan “Tinggi”) meningkat

dibandingkan Semester II 2009 sebesar 92,79 (predikat tingkat kepatuhan ”tinggi”). Hal ini, menunjukkan bahwa kegiatan pemastian kepatuhan terhadap seluruh operasional BSM telah optimal dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Divisi Kepatuhan dengan organ-organ Bagian Pengawasan Kepatuhan, Bagian Pengujian Kepatuhan, Bagian Sistem Kepatuhan, Bagian Pengembangan GCG, Bagian Monitoring dan Supporting, serta Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).

II. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision)

Bertugas memastikan pelaksanaan operasional unit kerja cabang/divisi terkait pembiayaan maupun non pembiayaan telah mematuhi ketentuan regulasi. Tugas pengawasan kepatuhan dilaksanakan oleh Pengawas Kepatuhan (PKP) melalui:a. Cegah Pencegahan PKP dari ketidakpatuhan jajaran terhadap regulasi/

tidak prudent, melalui Compliance Certificate (CC), Komite Keputusan Sisdur (KKS), Compliance Note (CN), Compliance Opinion (CO), Regulation Index (RI), APU & PPT, GCG.

b. Pantau Pemantauan kegiatan unit kerja oleh PKP agar tidak menyimpang

dari regulasi, melalui review, Daftar Monitoring TIndak Lanjut (DMTL), Laporan, Sistem Informasi Kepatuhan (SIK).

c. Jaga Penjagaan agar kebijakan/keputusan Direksi tetap compliant,

melalui sosialisasi, Pendidikan & Latihan, Reading & Discussion (RD), Compliance On Site Supervision (COSS), Catatan Tindakan Koreksi & Pencegahan (CTKP), Whistle Blower System (WBS).

PKP dalam menjalankan tugasnya menjadi mitra strategis yang independen dengan kepala unit kerja berikut seluruh jajaran di bawahnya. Implementasi suksesnya pengawalan dan pengawasan kepatuhan BSM terukur pada indeks kepatuhan (compliance index)

130

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

sebagai upaya strategis untuk melihat “tingkat kepatuhan” unit kerja BSM secara keseluruhan. Hasil pengukuran indeks tersebut digunakan oleh manajemen maupun jajaran unit kerja untuk melakukan langkah perbaikan dan peningkatan kepatuhan.

III. Sistem Kepatuhan

Sistem Kepatuhan BSM dilaksanakan melalui serangkaian proses dan tahapan untuk menjamin kepatuhan BSM terhadap regulasi yang berlaku, meliputi:1. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) Adalah untuk membangun awareness segenap jajaran BSM

terhadap prosedur kerja dan prosedur kepatuhan (compliance procedure) di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. Prosedur Kepatuhan diimplementasikan BSM untuk memastikan bahwa ketentuan dan prosedur kerja telah dilaksanakan oleh unit kerja. Prosedur Kepatuhan tersebut dilaksanakan menggunakan perangkat kerja berupa checksheet yang dapat membantu cabang untuk memonitor prosedur kerja yang belum dilaksanakan oleh unit kerja terkait. BSM telah mengimplementasikan 14 checksheet Prosedur Kepatuhan di Cabang, yakni Kepala Cabang, Marketing Manager, Operation Manager, Account Officer, Legal Officer, Loan Administration & Trade Service Officer, Gadai Officer, Customer Service Officer, Head Teller, Pelaksana Marketing Support, Customer Service, Teller, Administrasi dan Back Office. Selain itu terdapat 5 Prosedur Kepatuhan di Divisi Kantor Pusat, yakni DKH, DHC, DST, DKN dan DOP.

2. Pengujian Kepatuhan (Compliance Review) Adalah memastikan setiap ketentuan, kebijakan dan standar

operasional prosedur BSM sejalan dengan regulasi yang berlaku baik Undang-Undang, Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional, dan ketentuan eksternal lainnya. Proses pengujian kepatuhan ini dikokohkan melalui keberadaan Komite Sistem dan Prosedur.

3. Opini Kepatuhan (Compliance Opinion) dan Catatan Kepatuhan (Compliance Note)

Opini kepatuhan merupakan bentuk penyampaian pendapat kepatuhan kepada Direktur Utama atas kebijakan yang akan diambil, terutama kebijakan yang bersifat strategik dan operasional. Disamping itu, Divisi Kepatuhan dapat pula memberikan masukan kepada Direktur Kepatuhan atau Unit Kerja lainnya terkait pengambilan keputusan.

4. Kajian Regulasi Eksternal Adalah kajian atas regulasi eksternal yang disampaikan kepada

Direktur Kepatuhan untuk melihat dampaknya terhadap BSM. Kajian ini merupakan wujud dari penerapan Good Corporate Governance, terutama prinsip Profesional. Hasil kajian ini juga disampaikan kepada unit kerja yang terkait dengan regulasi tersebut agar dapat diimplementasi dengan baik.

5. Sistem Informasi Kepatuhan Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan

fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi compliance knowledge base. SIK dikembangkan berdasarkan Arsitektur SIK (ASIK) yang memiliki 5 pilar utama yaitu Corporate Prudentiality, Computerized Activities, Self Compliance Identification, Sharia Compliance dan Compliance Management Information System. Aplikasi yang telah dikembangkan melalui SIK antara lain:a. Pengukuran kinerja PKP Cabang dengan menggunakan Key

Performance Indicator (KPI) yang disesuaikan dengan objek pemeriksaan di Cabang. Dengan demikian kinerja PKP Cabang dapat terukur dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan.

b. Folder regulasi yang memungkinkan seluruh pegawai BSM dapat mencari ketentuan eksternal dengan status terakhir regulasi (dicabut, direvisi atau masih berlaku). Fasilitas ini juga dilengkapi dengan search engine per kata, sehingga pegawai dapat mencari ketentuan sampai ke dalam isi regulasi.

c. Discrepancy report akan memberitahu kepada pegawai melalui push email yang dikirim oleh SIK, jika terdapat saldo neraca yang tidak normal di Cabang (termasuk Cabang Pembantu dan Kantor Kas).

d. Kemampuan SIK dalam melakukan push email juga telah diterapkan dalam mengidentifikasi setiap regulasi eksternal yang telah diterbitkan, terutama yang terkait dengan peraturan dari Bank Indonesia. Jika terdapat peraturan baru yang dipublikasikan melalui website, maka SIK akan segera mengirimkan email kepada pejabat terkait atas terbitnya peraturan ekternal terbaru.

e. Reminder Laporan Kepada Pihak Ketiga telah dikembangkan SIK, sehingga apabila terdapat kewajiban pelaporan kepada Pihak Ketiga yang akan jatuh tempo maka SIK akan mengirimkan push email kepada petugas yang menangani pelaporan.

f. Sarana Pelaporan yang bersifat paperless, antara lain Laporan Compliance Procedure, Laporan Zero Defect, Laporan

Compliance Certificate dan Laporan PKP Cabang.

IV. Monitoring & Supporting

Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan BSM selama tahun 2010, meliputi:1. Penyusunan laporan rutin kinerja pengawasan kepatuhan baik

periode bulanan kepada Direktur Kepatuhan, periode triwulanan kepada Direktur Utama dan periode semesteran kepada Bank Indonesia.

2. Pembinaan prudensialitas kepatuhan untuk memastikan pembinaan kepatuhan DKN kepada unit kerja yang belum melaksanakan prudensialitas dengan baik sesuai ketentuan berlaku.

131PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

3. Monitoring khusus terkait dengan penerapan New Core Banking System (NCBS) dan Proyek 201.040, yang merupakan target Market share BSM dalam industri perbankan syariah dengan target asset 40%.

4. Pelaksanaan support administratif, monitoring anggaran dan laporan kepatuhan DKN untuk keperluan internal maupun eksternal.

5. Pemantauan terhadap realisasi index-index kepatuhan yang meliputi Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index

(CRI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect (ZD), Regulation Index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), PKP Performance dan Know Your Customer Index (KYC) Index dan Good Corporate Governance (GCG). Selain itu memonitor realisasi rencana kerja Divisi Kepatuhan serta anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAD.

Nilai rata-rata index kepatuhan Desember 2010 sebesar 93,38 meningkat 0,59 poin dibandingkan Desember 2009 sebesar 92,79. Hal ini, sebagaimana tercantum dalam tabel index kepatuhan di bawah ini:

Catatan:

Rentang nilai dan kriteria bobot:

CCI, CRI, RI dan Compro CC, CSA, ZD, DCI, BCI, PKP, APU & PPT, GCG dan

Rata-rata Index

XX > 4.99 = ST, XX > 9.99 = ST,

4 < XX < 4.99 = T, 8 < XX < 9.9 = T,

3 < XX < 4 = M, 7 < XX < 8 = M,

2 < XX < 3 = R, 6 < XX < 7 = R,

0 < XX < 2 = SR. 0 < XX < 6 = SR.

Keterangan: (kriteria untuk tingkat Kepatuhan)

ST = Sangat Tinggi, T = Tinggi, M = Moderat, R = Rendah, SR = Sangat Rendah

Tata cara perhitungan nilai:

CCI, CRI = Bobot x posisi akhir x 20 (CF).

CC, CSA, ZD, RI, DCI, BCI, PKP Perf., APU & PPT, COMPRO, GCG = Bobot x posisi akhir

Nila rata-rata index = total penjumlahan dari seluruh nilai yang dibobot: 10

No Parameter Periode Posisi Des’10 (Weighted) Kriteria

Desember 2009 Desember 2010 Bobot Nilai

1 Corporate Compliance Index (CCI) 4,99 4,97 5% 4,97 T2 Compliance Risk Index (CRI) 4,90 4,65 5% 4,65 T3 Compliance Certificate (CC) 100% 100% 10% 10,00 ST Compliance Self Assessment (CSA) 98,00% 99,55% 10% 9,95 T4 Zero Defect (ZD) 91,11 96,38 10% 9,64 T 5 Regulation Index (RI) 97,62 96,82 5% 4,84 T6 Division Compliance Index (DCI) 92,72 99,06 10% 9,91 T 7 Branch Compliance Index (BCI) 84,68 84,36 10% 8,44 T 8 PKP Performance 79,85 78,80 10% 7,88 M9 APU dan PPT Index 87,06 85.72 10% 8,57 T10 Compliance Procedure Index - 96.92 5% 4,85 T11 GCG Index 91,88 90,67 10% 9,07 T

Nilai Rata-rata Index 92,79 93,38 100% 9,29 Tinggi

Tingkat Kepatuhan (Compliance Index)

132

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Monitoring GCG

Penerapan GCG BSM pada tahun 2010 meningkat lebih baik yang tercermin pada tindak lanjut hasil audit BI atas penerapan GCG yang memberikan penilaian baik. Hal ini didukung pula dengan penghargaan yang diperoleh BSM pada Annual Report Award (ARA) 2009 sebagai pemenang dalam Kategori Swasta Keuangan Non-listed yang diselenggarakan secara bersama oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Kementrian Keuangan, KNKG dan IAI.DKN mengkoordinasikan pelaksanaan Self Assessment (SA) GCG secara khusus, untuk kepentingan internal BSM, memodifikasi format cheklist GCG untuk penilaian secara berkala per semesteran. Adapun Self Assessment sebagaimana diatur dalam PBI dan SEBI telah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

BSM telah menyempurnakan Piagam GCG (GCG Charter) dan kebijakan terkait lainnya seiring dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, agar sejalan dengan prinsip-prinsip GCG pada setiap tingkatan organisasi BSM. Sosialisasi terus dilakukan kepada seluruh jajaran BSM melalui akses intranet (Bank SE), pemberian materi pada kelas Basic Training maupun program pelatihan internal. Tujuan sosialisasi tidak lain adalah agar pemahaman segenap jajaran BSM dapat menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam lingkungan kerja sehari-hari dan menghindari perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan etika maupun peraturan yang berlaku.

Implementasi Code of Conduct (CoC) terus dilakukan di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan jaringan kantor BSM secara luas. Apabila ditemukan benturan kepentingan atau penyalahgunaan jabatan yang menimbulkan tindakan fraud dari jajaran BSM, maka akan dilakukan reminder kepada unit kerja yang bersangkutan untuk menyelesaikan dan menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku dengan pengawasan dari divisi terkait seperti Divisi Audit Intern (DAI), Divisi Manajemen Risiko (DMR), Divisi Jaringan (DJN) dan Divisi Kepatuhan (DKN).

V. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) (SKAP)

1. Efektifitas Penerapan Customer Due Dilligence (CDD) dan Enhanced Due Dilligence (EDD)a. Penerapan CDD dan EDD telah dilaksanakan dengan berpedoman

pada PBI No.11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan dan SE BI No.11/31/DPNP tanggal 30 November 2009.

b. Pemantauan penerapan CDD dan EDD oleh seluruh unit kerja dilakukan dengan cara melakukan scoring atas checklist penerapan CDD dan EDD yang dilengkapi oleh Petugas SKAP masing-masing unit kerja, termasuk terpenuhinya penerapan single CIF, kelengkapan dan validitas data nasabah dan cleansing data.

c. Hubungan korespondensi dengan bank asing telah didukung dengan pertukaran informasi tentang implementasi APU dan PPT di masing-masing bank melalui AML Questionnaire.

2. Efektifitas Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)a. Implementasi APU dan PPT di BSM telah sesuai dengan UU No.8

Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU).

b. Pemastian implementasi APU dan PPT sampai dengan tingkat unit kerja dilakukan melalui fungsi Petugas SKAP di tiap Divisi, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebagai perpanjangan tangan dari SKAP Kantor Pusat.

c. Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah dilaksanakan sesuai ketentuan melalui sistem Transaction Report Acquisition System (TRACES) dan ikut serta dalam Forum IT PPATK untuk membangun sistem pengganti TRACES yaitu Ghatering Reports and Information Procesing System (GRIPS).

d. Pemenuhan permintaan data nasabah oleh pihak berwenang telah dipenuhi sesuai ketentuan yang terkait dengan tata cara pembukaan data rahasia perbankan.

e. Peningkatan sistem monitoring data nasabah berisiko tinggi dan indikasi transaksi mencurigakan melalui pembangunan program Sistem Informasi APU dan PPT (SIAP) yang dapat digunakan secara khusus oleh seluruh Petugas SKAP untuk mendeteksi profil dan transaksi nasabah berisiko tinggi serta melakukan pelaporan kepada SKAP Kantor pusat. SIAP juga dapat digunakan secara umum oleh seluruh pegawai BSM untuk memperoleh informasi seputar APU dan PPT seperti blacklist nasabah, ketentuan eksternal dan internal, modul pelatihan/sosialisasi, contoh kasus dan informasi lainnya.

f. PPATK telah melakukan audit kepatuhan impelemntasi APU dan PPT terhadpa BSM dan menilai bahwa BSM telah baik dan kooperatif dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money Laundering di Indonesia.

3. Efektifitas Penerapan Know Your Customer (KYC)a. Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai BSM seluruh

level pegawai telah dijalankan baik secara internal (inclass dan e-learning) maupun eksternal (dengan pelaksanan program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan inclass training, workshop, seminar, pelatihan, dan forum Petugas SKAP. Jumlah pegawai yang telah menerima pelatihan APU dan PPT per 31 Desember 2010 adalah 3.013 pegawai dari total 5.364 pegawai (56%).

b. Telah dilaksanakan online tes secara berkala (triwulanan) kepada pegawai untuk memastikan bahwa pegawai telah memahami tentang impelemntasi APU dan PPT dengan baik.

c. Telah dilaksanakan program reward dan punishment terhadap implementasi APU dan PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian oleh Petugas SKAP dan hasil evaluasi SKAP Kantor Pusat. Reward berupa hadiah dan piagam penghargaan,

133PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

punishment berupa Surat Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU).

d. Telah dijalankan proses screening dalam penerimaan pegawai baru dan penelitian rekam jejak kepada pegawai yang mendapat promosi untuk memastikan yang bersangkutan tidak terkait dengan aktifitas pencucian uang dan pendanaan terorisme.

134

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

laporan sumber daya manusia

A. Jumlah Pegawai

Sampai akhir tahun 2010, total pegawai BSM mencapai 7.902 orang, meningkat sebanyak 3.358 orang atau 74% dari 4.544 orang pada akhir tahun 2009. Penyebaran jumlah pegawai pada tahun 2010 adalah 962 (17%) di Kantor Pusat dan 4.618 (83%) di 144 Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi BSM melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya di berbagai daerah.

Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan akhir tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, telah dicanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu.

Tingkat Pendidikan 2009 2010

BSM Outsource BSM Outsource

S2 123 2 167 2

S1 2.485 150 4.622 174

D3 386 48 680 56

SMA 107 1.178 104 2.024

SMP (lain-lain) 8 57 7 66

Jumlah 3.109 1.435 5.580 2.322

Total Pegawai 4.544 7.902

135PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Pegawai yang berprestasi di bidang kerjanya masing-masing diberikan kenaikan pangkat dan jabatan (promosi). Pada tahun 2010, pegawai mengalami kenaikan pangkat berjumlah 1189 orang dan pegawai yang dinaikkan jabatan sebanyak 1358 orang. Pegawai yang dipromosikan, baik pangkat maupun jabatan, diwajibkan mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui competency assesment. Officer Development Program (ODP) merupakan program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan. Yaitu pegawai dari level jabatan Pelaksana yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Tahun 2010, pegawai level Pelaksana yang mengikuti ODP sebanyak 281 pegawai.

Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai. Selain program promosi dan pemberian beasiswa, terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai. Pada tahun 2010 Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai sebesar rata-rata 14%. Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) diberikan kepada pegawai mengacu pada evaluasi kinerja triwulanan. Jumlah TPUK yang diberikan ke pegawai selama 3 triwulan sebesar rata-rata 5,3 kali gaji pokok. Pegawai yang menerima TPUK terbesar adalah sebesar 12,28 kali gaji pokok.

B. Rekrutmen

BSM terus menghadapi tantangan dalam merealisasikan rencana bisnis di masa depan. Upaya dilakukan adalah dengan memberi perhatian yang cukup terhadap pengembangan jaringan Kantor Cabang termasuk pembukaan outlet gadai, pembiayaan mikro, dan pembiayaan konsumer.

Dalam proses rekrutmen BSM juga memanfaatkan teknologi e-recruitment melalui website perusahaan:www.syariahmandiri.co.id dan https : //karir.syariahmandiri.co.id.

C. Organisasi dan Jabatan

Organisasi BSM secara berkesinambungan disesuaikan mengikuti rencana bisnis dan pengembangan kegiatan usaha. Untuk itu diperlukan tata kelola organisasi yang baik dan seimbang antara strategi dan daya dukung dalam bentuk infrastruktur yang memadai. Struktur organisasi, jabatan, dan uraian kerja (job description) disusun dalam bentuk Pedoman Organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis BSM.

D. Sistem Remunerasi dan Reward

BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Menghadapi era persaingan yang semakin ketat, BSM berupaya untuk menciptakan paket remunerasi yang atraktif dan kompetitif. Paket remunerasi terus ditinjau ulang untuk memastikan bahwa pegawai BSM mendapatkan paket yang kompetitif.

Semangat kerja pegawai terus ditingkatkan melalui reward terkait kinerja, antara lain dengan program tunjangan prestasi unit kerja, bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa S2.

Jenjang Karir 2009 2010

Executive Vice President 1 0

Senior Vice President 16 18

Vice President 10 4

Assistant Vice President 59 63

Senior Manager 84 91

Manager 382 574

Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir sampai dengan akhir tahun 2010 adalah sebagai berikut:

136

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

E. Kompetensi

Kompetensi merupakan sebuah konsep yang dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan perilaku (behaviour) atau dikenal sebagai Competency-Based Human Resources Management (CBHRM).

CBHRM merupakan pola pendekatan dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya insani yang unggul dengan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsisten dalam menerapkan sistem rekrutmen, seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum.

F. Pengembangan Pegawai

BSM memberikan kesempatan belajar bagi pegawainya untuk mendukung mereka melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya dan terus mengembangkan karirnya. Program pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk memperbaiki kemampuan, kapasitas dan produktivitas pegawai BSM berupa in-house training, public training maupun e-learning. Pada tahun 2010, rata-rata pegawai BSM mengikuti training adalah 3,81 kali, rata-rata jam belajar pegawai BSM adalah 77,04 jam dan rata-rata jumlah hari pelatihan pegawai adalah 5,35 hari. BSM secara konsisten meningkatkan anggaran pengembangan bagi pegawai menjadi Rp32,92 miliar meningkat dibanding tahun 2009 sebesar Rp 21,01 miliar.

1. Memutakhirkan Sistim dan Aplikasi e-learninga. Pembangunan Learning Evaluasi Database (LED) untuk

pelatihan internal BSM. Aplikasi LED adalah aplikasi untuk evaluasi pelatihan terdiri:

Evaluasi Janis Evaluasi Keterangan

Level I Evaluasi yang mengukur kepuasan peserta 46 program

terhadap pelaksanaan pelatihan meliputi pelatihan

program, modul, instruktur dan

penyelenggaraan pelatihan

Level II Evaluasi yang mengukur kemampuan peserta Program Officer

menyerap modul pelatihan melalui post test Development

Program (ODP):

jabatan account

officer, micro ac

count officer,

officer gadai,

funding officer

dan operational

officer

Level III Evaluasi yang mengukur penerapan hasil 234 program

pelatihan 3 bulan pasca pelaksanaan pelatihan

Keterangan 2009 2010 Growth

Peserta blended learning 1.781 2.539 758

Kompetisi pengetahuan teknis perbankan - 363 363

syariah bagi frontliners

Test online untuk pengembangan karir pegawai:

a. Pengangkatan calon pegawai BSM 70 134 64

b. Rotasi/mutasi 242 305 63

c. ODP (account officer, micro account officer, 453*) 275**) -

officer gadai, funding officer, operasional officer)

*) tes assessment calon ODP **) tes assessment ODP

No Nama 2009 2010 Keterangan

1 Modul 336 899 -

e-learning

2 Modul 125 137 -

e-learning

tes online

3 Modul 6 12 l Modul BSM Mobile Banking GPRS

e-learning l Modul Pooling Fund

berbasis l Modul BSM Net Banking

macro l Modul Pembiayaan Pemilikan Rumah

media l Modul Pembiayaan Edukasi BSM

l Modul Tabungan Berencana BSM

l Modul Investa Cendekia

l Modul Karakteristik Resiko dan

l Regulasi Perbankan

l Modul International Trade

l Modul Karakteristik Resiko Operasional

l Modul Corporate Governance Bagi Bank

l Modul Kerangka Regulasi di Indonesia

dan Ketentuan Manajemen Resiko

b. Penambahan content e-learning:

2. Meningkatkan Utilitas e-learninga. Pemahaman Ketentuan/SE melalui program refreshment dan

test online di e-learning.

137PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

No Jabatan Peserta

1 Kepala Cabang 97

2 Marketing Manajer 64

3 Operation Manajer 277

4 Kepala KCP 221

5 Account Officer 443

6 Head Teller 63

7 Branch Operation Manajer 31

8 Kepala Kantor Kas 28

9 Kepala/Wakil Kepala Divisi/Desk/SKD/SAD 38

10 KaBag/Team leader 93

11 Kepala Seksi 41

12 Officer Non Jabatan 352

13 Pelaksana 2.504

Keterangan 2009 2010 Growth

Program pelatihan 13 18 23.08%

Modul 91 125 10.27%

Kunjungan (hits) 48.302 70.038 45.00%

Jam kunjungan 29.614 48.234 62.88%

Jam belajar/pegawai 81,77 94,96 16.13%

Keterangan 2009 2010 Growth

Kelas Reguler 226 2.50 10.62%

Program 146 161 10.27%

Peserta 12.187 14.752 21.05%

Kelas Reguler 226 250 10.62%

Program 146 161 10.27%

*) exc. pegawai outsourching & pegawai dasarPosisi jumlah banking staff BSM Desember 2010: 5.515

Keterangan Des 2009 Des 2010

Jumlah pegawai rata rata*) 2779 4.147

Laba sebelum pajak 419,65 583,32

Kelebihan PPAP (miliar Rp) 62,68 206.10

Laba/Pegawai (juta Rp) 173 190

b. Pemahaman ketentuan/SE melalui program refreshment dan test online di e-learning: 1) Jumlah SE yang di ujikan sebanyak 42 SE, mencakup: GCG,

CoC, Operasional, Pembiayaan, Manajemen Resiko, Internal Control, dll.

2) Jumlah kunjungan sebanyak 25.526 kunjungan dari seluruh level banking staff.

3) Jumlah pegawai yang mengikuti test refreshment SE mulai dari jabatan pelaksana sampai kepala cabang/kepala divisi sebanyak 4.252 peserta sbb:

3. Data Utilisasi e-Learning

Produktivitas per pegawai BSM meningkat 9,83% dari Rp173 juta pada akhir tahun 2009 menjadi Rp190 juta pada akhir tahun 2010.

Produktifitas pegawai tahun 2009 dan 2010

Penggunaan e-Learning tahun 2009 dan 2010

Pegawai peserta tes refreshment tahun 2010

138

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

laporancorporate social responsibility

BSM meyakini bahwa perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan melalui cara lain tetap menjalankan praktek bisnis yang etis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam kerangka upaya perusahaan untuk mencapai keberlanjutan (sustainability) dalam jangka panjang. Arti dari bisnis yang berkelanjutan (sustainable business) adalah bahwa perusahaan tidak hanya berupaya untuk memaksimalkan kinerja ekonomi untuk para pemegang saham, tetapi juga secara menyeluruh berusaha untuk memberikan kontribusi yang maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan.

Dengan pendekatan tripple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu masyarakat dan lingkungan. Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustaibable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.

SUPP

LIERS

ENVIRONMENT SHAREHOLDERS EMPLOYEES CUSTO

MERS SOCIETY GOVERNMENT

BSM“Better Legacy

for Better Indonesia”

BSM menempatkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam kerangka upaya perusahaan untuk mencapai keberlanjutan (sustainability) dalam jangka panjang.

139PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Dengan kepercayaan bahwa perusahaan, masyarakat, dan lingkungan bisa berjalan seiring dalam mencapai tujuan yang sama, BSM menempatkan kegiatan CSR sebagai strategi inti (core strategy) dan menjadikannya sebagai sumber inovasi dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage) perusahaan. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang menempatkan kegiatan CSR sebagai sebatas kegiatan donasi yang dilakukan oleh perusahaan (corporate philantropy).

BSM tidak memandang manfaat ekonomi (economic performance) dari keberadaan perusahaan hanya sebatas pada kontribusi perusahaan untuk menghasilkan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp419 miliar atau naik 69,45% dibanding tahun 2009 sebesar Rp291 miliar, yang selanjutnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sebesar NIHIL. Akan tetapi, BSM juga memandang penting distribusi ekonomi kepada para pegawai perusahaan yang pada tahun 2010 jumlahnya mencapai 5.580 orang yang berarti naik dibanding tahun sebelumnya sebesar 4.544 orang. Selain itu, kontribusi ekonomi perusahaan juga terlihat nyata dari berbagai pembayaran kepada para pemasok barang/jasa, sumbangan-sumbangan serta bantuan kemasyarakatan lainnya.

Dalam bidang sosial (social performance), BSM menaruh perhatian besar pada aspek tenaga kerja (labour) termasuk di dalamnya aspek hak-hak berserikat, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pendidikan dan latihan, serta pengembangan jenjang karir mereka. Dalam bidang ini, perusahaan selalu beroperasi dalam koridor penghormatan pada hak asasi manusia (human rights) dengan selalu memberikan perlakuan setara kepada semua suku, agama, ras yang berbeda (non discrimination), tidak mempekerjakan tenaga kerja anak (child labour) dan tenaga kerja paksa (forced and compulsory labour), serta selalu memadukan keharmonisan dengan masyarakat sekitar dan mematuhi peraturan yang berlaku (society).

Dalam bidang lingkungan (environmental performance), BSM sepenuhnya peduli pada penggunaan material, energi langsung dan tidak langsung, air, serta kadar emisi dan limbah. Perusahaan

semaksimal mungkin menghindari operasi yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.

A. Perlindungan Konsumen

Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, BSM senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. BSM tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen, mencakup antara lain: 1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care). 2. Program peningkatan layanan kepada konsumen.

1. Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care) BSM telah membentuk pusat pengaduan konsumen. Pusat

pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain:a. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 jam melalui

panggilan (021) 5299 7755.b. Email: [email protected]. Customer service yang berada cabang-cabang BSM terdekat.Melalui pusat pengaduan ini, BSM memberikan respon yang cepat atas aduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak.

2. Program Peningkatan Layanan Konsumen Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan

kepada konsumen, BSM melaksanakan program-program antara lain:a. BSM Gelegar Hadiah (Undian Berhadiah).b. Sahabat BSM (Customer Get Customer).c. BSM Fantasi (Hadiah Langsung).d. Ceria Akhir Tahun (Hadiah Langsung).e. Business Gathering dengan nasabah.

140

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

b. LAZNAS BSM melakukan penyaluran melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada 21.524 orang (mustahikin), meningkat dari periode sebelumnya, tahun 2009 sejumlah 14.582 orang (mustahikin).

B. Sumber Budget CSR

Sebagai wujud komitmen BSM dalam menjadikan kegiatan CSR sebagai bagian strategi inti, perusahaan secara konsisten menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana, yakni Dana Kebajikan dan Dana Zakat, dengan uraian sebagai berikut:

1. Dana KebajikanDana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan Non Halal dan Dana Sosial lainnya. Penerimaan Dana Kebajikan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1,81 miliar menurun dari periode sebelumnya sebesar Rp1,86 miliar dan telah disalurkan sebesar Rp1,57 miliar menurun dari periode sebelumnya sebesar Rp3,20 miliar. Saldo akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp1,80 miliar.

Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana Kebajikan meliputi: pembangunan/renovasi masjid dan sekolah-sekolah, bantuan modal kambing untuk peternak, serta bantuan korban bencana alam di Jogjakarta, bantuan kesehatan, pembagian buku-buku dan komputer untuk sekolah-sekolah di Jakarta dan Majalengka, dan lain-lain.

2. Dana Zakat a. Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM) disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun

Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM). Pada tahun 2010 BSM telah menyalurkan dana zakat perusahaan tahun 2008 dan 2009 melalui LAZNAS BSM sebesar Rp15,77 miliar, naik dari penyaluran periode sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar.

No Program Keterangan Kegiatan Wilayah Mustahiq Nominal/Rp

1 Mitra Umat Program Pengembangan Ekonomi Umat Budidaya jamur Bogor 100 1.743.716.596 Budidaya kelinci Bandung 25 Pinjaman modal usaha mikro Surabaya 100

2 Didik Umat Bantuan pendidikan (Reguler/Beasiswa) Mahasiswa Jakarta, Bogor 30 1.559.449.800 Bandung, Surabaya SD s.d. SMA Jabotabek 2.276

Bantuan pendidikan (non reguler) SD s.d. SMA Jabodetabek 224

3 Simpati Umat Bantuan kesehatan Donor darah Jakarta 1.000 6.279.701.010 Pengobatan massal/perorangan Jabodetabek, P. Seribu 3.678 Khitanan massal Jawa Barat 3.780

Bantuan Sosial/Budaya Bantuan bencana alam Padang, Yogyakarta 1.800 Santunan yatim Jabodetabek 2.500 Distribusi Qurban Nasional Selindo 200 Distribusi Quran Wakaf Nasional Selindo 2.769 Bantuan sarana fisik sekolah Selindo 2.642

Total 21.124 9.582.867.406

Penyaluran Zakat oleh LAZNAS BSM

No Jenis Bantuan Nominal

1 Renovasi gedung SD Muhammadiyah 50

8-10 Banjarmasin

2 Pembangunan dan renovasi ruang kelas 14,5

Madrasah Al-Istiqomah-Bekasi

3 Operasi bibir sumbing Kabupaten Banggai, 25

Sulawesi Tengah

4 Program pemberdayaan masyarakat di sekitar 50

kampus Universitas Syah Kuala, Banda Aceh

5 CSR Berbahagia dan Berbagi di Banda Aceh 22

6 Kambing etawa untuk daerah Gunung Kidul, Yogyakarta 35

7 Sarana belajar mengajar kepada Pendidikan 12,4

Anak Usia Dini (PAUD) Griya Kijang di Cinere

8 Perlengkapan komputer sekolah 24

9 Beasiswa pada acara KUR 25

10 Program guru mandiri wilayah Bandung dan Sukabumi 210

11 Pengadaan sarana penginapan bagi mahasiswi 110

daerah di kampus IIQ (Institut Ilmu Al Qur’an)

12 Edukasi masyarakat tentang kesadaran berhaji 300

melalui film Emak Ingin Naik Haji

13 Sewa sekretariat bersama PKES 50

14 Bantuan sosial lainnya dengan nilai yang bervariasi 2-10

Total 1.570,63

Penyaluran Dana Kebajikan Tahun 2010 n Dalam Jutaan (Rp)

141PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

LAZNAS BSM adalah mitra utama PT Bank Syariah Mandiri dalam kegiatan CSR. Pendirian LAZNAS BSM dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Agama RI No: 406 tahun 2002 tentang Pengukuhan Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat sebagai Lembaga Amil Zakat.

C. Kerjasama dengan LAZNAS BSM

Program CSR, baik di kantor pusat maupun kantor cabang BSM, disusun berdasarkan perencanaan yang matang, yang bertanggung jawab serta terkonsep dengan mengacu pada kebijakan BSM. Berbagai program yang dimiliki BSM dilakukan secara sinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM. Sebagai strategi agar dalam menyusun rencana program CSR tepat sasaran dan tepat guna, pelaksanaan program CSR didasarkan dari hasil survei serta pemetaan kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, program yang telah disusun itu dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara aktif dengan mekanisme buttom up dan melakukan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) lain. Agar program dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal, maka metoda pelaksanaan program disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, utamanya pemerintah setempat, serta para pihak yang terlibat langsung.

Program-program CSR BSM dikelompokkan dalam lima bidang yaitu: 1. Pengembangan Ekonomi Umat

2. Program Pengembangan Pendidikan

3. Program Perbaikan Kesehatan

4. Program Sosial/Budaya

5. Program Pelestarian Lingkungan

Pengembangan Ekonomi Umat

Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan permodalan, sarana kerja dan sebagainya.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 antara lain berupa bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kampus Syeh Kuala Banda Aceh, serta bantuan kambing etawa untuk peternak Gunung Kidul dan Sabilun Najah, Jogjakarta. Demikian juga bantuan permodalan usaha yang dilaksanakan di wilayah Jabodetabek.

Program Pengembangan Pendidikan

Program CSR BSM di bidang pengembangan pendidikan selama tahun 2010 menggunakan dana sebesar Rp1,85 miliar meningkat dibanding

realisasi tahun 2009 sebesar Rp1,27 miliar. Program difokuskan pada peningkatan kulitas pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu, sebanyak 15.594 siswa. Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat BSM di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.

Program Perbaikan Kesehatan

Program CSR BSM di bidang perbaikan kesehatan selama tahun 2010 menggunakan dana sebesar Rp44,28 juta meningkat dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp41,85 juta. Program CSR untuk bidang kesehatan difokuskan pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sekitar yang diwujudkan dalam bentuk bantuan kesehatan dan pelaksanaan donor darah LAZNAS BSM.

Program Sosial/Budaya

Program CSR BSM di bidang sosial/budaya selama tahun 2010 menggunakan dana sebesar Rp1,99 miliar meningkat dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp436,42 juta. Program CSR untuk bidang social/budaya diwujudkan dalam bentuk santunan dhuafa, santunan Ramadhan, bantuan korban bencana alam, bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madrasah, dan program-program lainnya.

Program Pelestarian Lingkungan

BSM juga secara konsisten mengembangkan program-program CSR untuk kelestarian lingkungan hidup. Program CSR BSM di bidang pelestarian lingkungan selama tahun 2010 menghabiskan dana sebesar Rp473,32 juta menurun dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp758,03 juta. Kegiatan bidang pelestarian lingkungan yang sudah dilaksanakan antara lain penanaman pohon mangrove. Kegiatan dilaksanakan baik oleh Kantor Pusat BSM di Jakarta maupun Kantor Cabang yang tersebar di berbagai daerah.

D. Kegiatan Internal

Forum Doa Pagi (FDP)

FDP dilaksanakan secara rutin setiap hari Senin pagi, mulai dari jam 07.45 – 08.30 Wib, bertempat di Lobby Lt. 3 Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. FDP diikuti lebih dari 700 orang; meliputi seluruh jajaran Direksi BSM, Kepala Divisi, Kepala Desk, Pejabat Kanwil II & III, Kepala Cabang Jabodetabek dan seluruh pegawai BSM kantor pusat.

FDP diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan presentasi kinerja perusahaan mingguan (Weekly Review), dan dilanjutkan dengan presentasi dari unit kerja yang ingin menginformasikan program kerja yang tengah dijalankan.

142

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

FDP ditutup dengan presentasi Spirit of the Week, mengambil core values dari Shared Values ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus). Core values merupakan penjabaran dari nilai-nilai ETHIC yang diturunkan dari ayat Al Qur’an dan Hadits.

FDP merupakan ajang pembelajaran (Transfer Knowledge Forum) dan keterbukaan informasi (Transparency Forum) bagi seluruh pegawai BSM, karena:l Semua peserta FDP mendapat informasi terkini (hot information)

atas pencapaian kinerja perusahaan.l Direksi akan memberikan pengarahan atas pencapaian kinerja

mingguan yang dipresentasikan.l Seluruh pegawai mendapat informasi secara langsung dan dari

dari pihak yang paling berkompeten atas pencapaian kinerja perusahaan mingguan.

l Seluruh pegawai dapat belajar secara langsung tentang apa dan bagaimana cara manajemen untuk menyikapi dan mengambil kebijakan atas dinamika perusahaan.

Seluruh pegawai yang tidak dapat mengikuti FDP secara langsung dapat memperoleh informasi yang sama dengan peserta FDP melalui rekaman dan transliterasi arahan Direksi yang di-upload oleh Corporate Secretary pada intranet.

Pengajian Rabu Sore

Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu sore, mulai dari jam 06.30 – 18.00 Wib (Maghrib), bertempat di masjid Al-Ihsan, Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti oleh seluruh pegawai kantor pusat dan Direksi.

Pengajian Rabu Sore menghadirkan ulama dan kalangan intelektual dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Beragam pembicara dan tema pengajian bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan memperluas wawasan keberagamaan pegawai.

Pengajian Rabu Sore juga dilaksanakan oleh semua cabang di seluruh Indonesia.

BSM Club

Untuk mewadahi beragam kegiatan yang bersifat komunitas, Perseroan mendirikan BSM Club, pada 1 November 2006. BSM Club adalah wadah koordinasi seluruh kegiatan pegawai yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri dalam komunitas terpisah. Pembentukan komunitas pegawai dalam wadah BSM Club adalah:1. Meningkatkan keakraban pegawai, terutama lintas unit kerja dan

lintas jabatan.2. Menyalurkan minat dan bakat pegawai.3. Bagian dari penyeimbang “work and life”.4. Mendukung kinerja perusahaan, baik langsung maupun tidak

langsung.

Perusahaan dan komunitas pegawai adalah bagian yang tidak terpisahkan dan bersinergi menghasilkan output positif bagi perusahaan maupun bagi pegawai. Di BSM, komunitas pegawai mendapatkan dukungan penuh dari manajemen. Dukungan dapat berupa fasilitas, dana kegiatan, dan keikutsertaan langsung jajaran manajemen dalam kegiatan komunitas pegawai.

Di bawah BSM Club, terdapat beberapa komunitas yang aktif sebagai berikut:1. Unit Kerohanian Islam

2. Unit Sepakbola

3. Unit Bola Basket

4. Unit Bulutangkis

5. Unit Futsal

6. Unit Tenis

7. Klub Sepeda Motor: Syariah Mandiri Touring (SMART)

8. Klub Pencinta Alam: BSM Adventure

9. Klub Sepeda: Syariah Mandiri Cycling (Smiling)

10. Klub Fotografi: BSM Photography Club

11. Klub Buku: BSM Readers Club

12. Klub Memancing BSM

13. Klub Musik dan Kesenian

14. Klub Senam

143PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

15. Klub Aikido BSM

16. Klub Taekwondo BSM

Kegiatan Rutin

Beberapa latihan rutin yang dilaksanakan, antara lain: sepakbola di lapangan ABC Senayan setiap hari Minggu pagi; futsal di lapangan futsal Planet Futsal Kelapa Gading setiap hari Minggu; latihan rutin aerobik dengan sistem keanggotaan bagi pegawai wanita BSM di sanggar senam Azzuhra Kebon Kacang; tenis setiap hari Jumat di lapangan tenis RSPAD Gatot Subroto; bulutangkis setiap hari Rabu di markas Polisi Militer Tanah Abang; Aikido setiap hari Rabu di lobi Wisma Mandiri; Kerohanian Islam mengadakan pengajian rutin setiap hari Senin dan melaksanakan acara pada hari besar Islam, terutama kegiatan Ramadhan selama 1 bulan penuh di BSM.

Kegiatan Non Rutin

Beberapa kegiatan non rutin yang telah dilaksanakan BSM Club, antara lain:

SMART

27-30 Mei 2010 Touring dengan tujuan Bandar Lampung 2-4 September 2010 Baksos Ramadhan dengan lokasi Panti Asuhan Putra Setia, Senen dan Panti Asuhan Balita Tunas Bangsa Cipayung, Jakarta Timur3-6 Desember 2010 Touring dengan tujuan Pameungpeuk - Pangandaran, Jawa Barat17-23 Desember 2010 Touring dengan Jakarta-Sabang (Nol Km)

Contoh lomba oleh unit Sepakbola dan unit Bola Basket: Juara pada Shariah Skills Competition oleh Karim Business Consulting. Kompetisi diikuti oleh lembaga keuangan syariah di Indonesia.

BSM Adventure

1. Ketua BSM Adventure ikut serta dalam tim the Climate Project Indonesia dan mengikuti pelatihan di Melbourne, Australia (2009) dan Nashville, AS (2010). Pelatihan di Melbourne diikuti oleh negara-negara Asia Pasifik, dimana wakil BSM menjadi salah satu dari 54 presenter dari Indonesia untuk the Climate Project dalam mengatasi global warming. The Climate Project Indonesia adalah kegiatan yang dibentuk oleh Al Gore (mantan Wapres AS 1993-2001, penerima Nobel Perdamaian 2007).

2. Perwakilan BSM mengikuti pelatihan “Leadership on Climate Change” di Jakarta, Januari 2010. Pelatihan ini langsung diberikan oleh Al Gore.

3. Program penanaman pohon di gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, 16 Mei 2010. Sebelumnya, BSM Adventure pernah berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat (November 2008) dan penamanan pohon bakau (mangrove) di Taman Wisata Alam Kapuk, Jakarta (April 2009).

BSM Smiling Club

Komunitas Syariah Mandiri Cycling (Smiling) Club resmi berdiri 2 September 2007, sebagai organisasi pecinta sepeda di BSM. Kini komunitas Smiling Club menyebar di hampir semua kantor cabang BSM. Smiling Club, selain sebagai wadah untuk aktivitas berolahraga sepeda bagi anggotanya, club ini juga menjadi ajang keakraban karyawan. Keanggotaan Smiling Club mulai dari Dewan Komisaris sampai tingkat office boy.

144

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

Smiling Club aktif melakukan kegiatan bersepeda baik off road maupun on road. Daerah jelajah Smiling Club untuk kegiatan offroad ini meliputi antara lain daerah Bogor, Citeureup dan sekitarnya, Rindu Alam, Cikole (Tangkuban Perahu), Jalur Pipa Gas (JPG) Serpong, Gunung Merapi. Untuk kegiatan on road selain menyelenggarakan kegiatan internal, juga mengikuti perhelatan sepeda yang diselenggarakan oleh komunitas lain di daerah sekitar Thamrin dan Kota Tua Jakarta.

Selain kegiatan bersepeda, Smiling Club juga melakukan kegiatan sosial, antara lain: mendirikan Perpustakaan Nurul Qur’an di pesantren Nurul Qur’an, Bogor, Halal-bi halal dengan dengan Guru-guru TPA se Kecamatan Cipayung, memberikan bantuan untuk anak yatim dan kegiatan Masjid pada masyarakat Gunung Merapi.

Atas kontribusi Smiling Club pada anggotanya, perusahaan dan masyarakat luas, Smiling Club pada tahun 2010 memperoleh penghargaan The Most Inspirer Community pada kegiatan Indonesia Consumunity 2010 yang diselenggarakan oleh majalah SWA bersama Prasetya Mulya Bussiness School (PMBS), yaitu penghargaan yang diberikan kepada “organisasi” yang telah menginspirasi, karena memiliki nilai-nilai moral dan kebersamaan, serta mempunyai jumlah anggota yang luas.

BSM UMKM Award 2010

BSM selama tiga tahun berturut turut telah menyelenggarakan BSM UMKM Award, yaitu tahun 2008, 2009, 2010.

Tujuan BSM UMKM Award adalah memberikan apresiasi pada nasabah UMKM-BSM atas loyalitas dan prestasinya selama menjadi debitur UMKM di BSM.

UMKM Award Tahun 2010 melombakan 3 kategori, yakni:1. Kategori Umum: Debitur terbaik BSM UMKM Terdapat 8 kategori, yaitu: BPRS; KJKS/

KSU/BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah); Koperasi Kopkar: TNI, POLRI, PNS; Koperasi Kopkar Kategori BUMN, BUMD; Koperasi Kopkar Kategori Swasta; Sektor Riil Mikro; Sektor Riil Kecil; dan Sektor Riil Menengah.

2. Kategori Khusus: Penghargaan khusus kepada debitur yang mendapatkan fasilitas

pembiayaan program: SUP005; DNS KLH; KUR

3. Kategori Green UMKM: Penghargaan kepada nasabah UMKM yang paling peduli dan

memberi kontribusi besar terhadap upaya penyelamatan lingkungan.

Kategori 2008 2009 2010

Umum BPRS BPRS; BPRS

Koperasi KJKS KJKS/KSU/BMT/ KJKS/KSU/BMT/

Koperasi Syariah Koperasi Syariah

(Kopsyah); (Kopsyah)

Koperasi Kopkar Koperasi Kopkar: Koperasi Kopkar:

TNI POLRI PNS TNI, POLRI, PNS; TNI, POLRI, PNS

Koperasi Kopkar Koperasi Kopkar

BUMN BUMD Kategori BUMN, Koperasi Kopkar:

BUMD; BUMN, BUMD

Koperasi Kopkar Koperasi Kopkar Sektor Riil Mikro

Swasta Kategori Swasta;

Sektor Riil Mikro Sektor Riil Mikro; Sektor Riil Mikro

Sektor Riil Sektor Riil Menengah. Sektor Riil Menengah

Menengah

KUR

SUP 005

Khusus Tidak Ada Tidak Ada DNS KLH

SUP 005

KUR

Green Tidak Ada Tidak Ada Penghargaan kepada

UMKM nasabah UMKM yang

paling peduli dan

memberi kontribusi

besar terhadap upaya

penyelamatan

lingkungan

UMKM Award 2008 sampai dengan 2010

145PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

BSM Edu Award 2010

BSM pada tahuan 2010 menyelenggarakan BSM Edu Award.

Tujuan: memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal.

Terdapat 5 (lima) nominator: Mukiman (49 tahun): 20 tahun mengabdi di belantara Aceh UtaraElih Sutisna Yanto (48 tahun): Memilih menjadi guru dari pada Jabatan ManagerNurrohim (39 tahun): Pendiri sekolah “Master” (Masjid Terminal)Een Sukesih (47 tahun): Mengabdi dengan keterbatasan fisikNurhidayat (34 tahun): Kearifan putra daerah

BSM Readers Club

BSM Readers Club (RC) adalah salah satu klub kegiatan pegawai di bawah naungan BSM Club. Klub pegawai yang memiliki motto Read, Share, and Grow Together ini didirikan untuk memfasilitasi para pegawai dalam sebuah kelompok kajian intensif.

BSM RC memandang bahwa perubahan yang dinamis dan kompleks menyebabkan the latest knowledge segera menjadi outdated knowledge. Untuk itu organisasi BSM didorong untuk melakukan update knowledge terus menerus dan melakukan inovasi.

BSM bertujuan menjadi sebuah learning organization. Untuk itu BSM membuat 2 terobosan proses pembelajaran bagi pegawai melalui program BSM E-learning dan BSM Readers Club.

BSM RC, sebagai organisasi pembelajar, bertujuan agar pegawai BSM menjadi produsen ilmu, bukan hanya konsumen ilmu. BSM RC memfasilitasi insan BSM untuk mengkaji, meningkatkan kualitas berpikir, mengembangkan ilmu dan mengaplikasikan ilmu di perusahaan.

BSM RC menghadirkan iklim intelektualitas dan kebiasaan diskusi berlandaskan ilmu pengetahuan yang menjadi syarat pegawai BSM dapat produktif menghasilkan karya.

BSM RC pertama kali digulirkan pada bulan Juli 2009 dengan dilakukannya bedah buku “Marketing in Crisis” tulisan Renald Kasali.

BSM RC memiliki kegiatan bulanan terkait buku atau bedah buku. Keberadaan BSM RC telah mendorong pegawai BSM untuk memahami dan menjelaskan peristiwa dimana sebuah buku menjadi acuan utama. Forum didesain dimana terjadi proses pembelajaran bersama (knowledge sharing), dengan cara:1. Pegawai BSM yang mendapatkan giliran pembedah menjadi

narasumber utama menjelaskan isi buku pilihan.

2. Diskusi dilanjutkan dengan tanggapan atau opini dari beberapa pegawai lain yang menceritakan isi buku dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan pembedah utama.

3. Narasumber tambahan, bila ada, memberi tanggapan atas topik yang dibahas. Narasumber tambahan bisa berupa penulis, editor, atau seseorang yang ahli dalam topik yang dibahas.

BSM RC memilih buku-buku yang relevan untuk kondisi BSM. Judul buku yang telah dibahas bervariasi mencakup buku manajemen, psikologi populer, Islam, nasionalisme, dan sosial. Presentasi dibuat seefektif mungkin, dimana bedah buku dilengkapi dengan tampilan audio visual yang menarik. Pada bagian akhir presentasi, bahasan selalu dikaitkan dengan relevansi buku terhadap BSM. Misal, saat membedah buku The Speed of Trust (karya Stephen MR Covey), maka insan BSM menyadari bahwa “speed of trust” akan meningkatkan layanan BSM

146

Tata Kelola Perusahaan

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

bagi nasabah dan mengurangi costs bagi BSM. Saat membedah buku Crowd (Yuswohady), BSM terdorong untuk segera melakukan atau mengkonsolidasi komunitas on-line dan komunitas off-line sebagai bagian program pemasaran BSM. Materi presentasi dan video di-share melalui jaringan intranet bank untuk selanjutnya menjadi bahan pembelajaran bersama.Kegiatan BSM RC juga dilakukan di kantor cabang, seperti Makassar, Cilegon dan Mataram. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan praktis, BSM RC juga pernah mengadakan satu sesi speed reading dengan mengundang instruktur eksternal.

Keberadaa BSM RC ini juga menjadi salah satu bagian BSM dalam kisah inspirasi yang diulas dalam buku Grow with Character Champion Stories (Alexander Mulya dkk, PT Gramedia Pustaka Utama, 2011).

Organisasi Sosial

Direksi BSM aktif sebagai pengurus maupun anggota dari berbagai organisasi sosial kemasyarakatan, baik yang terkait dengan ekonomi syariah maupun sebagai profesi bankir.

Beberapa organisasi sosial kemasyarakatan yang diikuti oleh direksi BSM di antaranya:

No Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Sebagai

1 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Anggota Dewan Penasihat

2 KADIN Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Syariah

3 Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) Dewan Pengurus

4 Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Anggota

5 BARa (Banker Association for Risk Management) Dewan Pakar

6 ILUNI FE Wakil Ketua

7 Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) Anggota

8 Sharia Economy Focus Group (ISEI) Anggota

9 Ikatan Komite Audit Indonesia Anggota

10 Forum Silaturrahmi Perkantoran (Forsimpta) Pembina

11 Kompartemen Perbankan Syariah Perbanas (KPbS) Ketua

Organisasi kemasyarakatan yang diikuti Pengurus

147PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KARISSMA

Karissma singkatan dari Ikatan Isteri Karyawan Syariah Mandiri. Organisasi para istri pegawai BSM ini didirikan bertepatan dengan Milad Bank Syariah Mandiri ke-6, tanggal 1 Nopember 2005.

Karissma merupakan suatu organisasi non formal dibawah BSM Club. Karissma merupakan wadah kegiatan bagi seluruh isteri karyawan Bank BSM. Karissma juga ditujukan sebagai wadah saling bersilaturahmi mengenal satu dengan yang lain, sehingga terbentuk suatu kekeluargaan yang baik dan harmonis.

Kepengurusan Karissma ada di tingkat kantor pusat dan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia.

Keberadaan Karissma di dalam aktifitasnya diharapkan dapat menjadi inspirasi dan penyemangat dalam mendukung karir suami. Karissma memiliki bidang-bidang kegiatan, antara lain: Bidang Kerohanian, Bidang Kesejahteraan Sosial, Bidang Pengembangan Sumberdaya Insani, dan Bidang Seni & Olah Raga. Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan, yakni: pengajian rutin bulanan, kunjungan ke panti asuhan/panti wreda, pelatihan dan ketrampilan untuk mengembangkan bakat, group paduan suara, dan senam kesehatan bagi para anggota Karissma.

Selama tahun 2010, Karissma telah menyelenggarakan kegiatan antara lain: 1. Bidang Kerohanian: Pengajian Bulanan;

2. Bidang Kesejahteraan Sosial: Kunjungan Ke Panti Asuhan/Panti Wreda dan Ramadhan “Sembako Murah” Kerja Bareng BSM Club dan LAZ NAS BSM;

3. Bidang Pengembangan Sumberdaya Insani: Pelatihan “Beauty Class dan Jilbab Kreasi ” dalam rangka Hari Kartini 21 April 2010 mengadakan; Seminar Pengembangan Kepribadian dan Ngadi

saliro Tema: “Pesona Cantik Cermin Citra Diri Positif“ dalam Rangka Milad BSM 1 Nopember 2010.

4. Bidang Seni dan Olah Raga: Latihan Paduan Suara, Senam, dan Bowling.

148

Jaringan Kantor

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

WILAYAH I

MEDANGedung BSM Lt.4, Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456

ACEH

KC ACEHJl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945

KCP MEULABOHJl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat, Aceh.Telp. (0655) 7551109, 7551558 Fax. (0655) 7551184

KCP SIGLIJl. Prof. A. Majid Ibrahim blok C No. 5-6, Kp. Asan, Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh.Telp. (0653) 7829601, 7829602 Fax. (0653) 7829603

KCP ACEH DARUSSALAMJl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 7551743, 7551744 Fax. (0651) 7551745 KCP JANTHO Jl. Jend. Sudirman, Jantho, Aceh Besar, Aceh.Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683

KCP CALANGJl. Calang Meulaboh (Jl. Teuku Umar) No.5, Desa Dayah Kec. Krueng Sabe, Kab. Aceh Barat, Aceh. Baro, Telp. (0654) 2210114, 2210115Fax. (0654) 2210117

KCP MEUREUDU Jl. Iskandar Muda No. 32-33, Desa Kota Meureudu, Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, Aceh.Telp. (0653) 51393, 51394 Fax. (0653) 51199

KCP LAMBARO Jl. Banda Aceh-Medan KM 8,5, Desa Lambaro, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Aceh.Telp. (0651) 8070130, 8070131 Fax. (0651) 8070133

PP ACEH UNMUHA Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, Aceh.Telp. (0651) 28303 (0651) 28303 KC SIMEULUE Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6, Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeulue, Aceh.Telp. (0650) 21557 Fax. (0650) 21570 KCP BLANGPIDIE Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha, Blangpidie, Aceh. Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386

KCP SUBULUSSALAM Jl. Teuku Umar No. 10-11, Subulussalam, Aceh. Telp. (0627) 31500 Fax. (0627) 31502

jaringankantor

KC: Kantor CabangKCP: Kantor Cabang PembantuUPS: Unit Pelayanan SyariahKK: Kantor KasKLS: Konter Layanan SyariahPP: Payment Point

KCP RIMO Jl. T. R. Angkasah No. 77 A/B, Lae Butar-Rimo, Kab. Aceh Singkil, Aceh. Telp. (0658) 21588, 21556, 21557Fax. (0658) 21580

KK TAPAK TUAN Jl. Merdeka No. 92 B Gampong Pasar,Kec. Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan, Aceh. Telp. (0656) 323700, 323702 Fax. (0656) 323701

KC LANGSAJl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Langsa, Aceh.Telp. (0641) 426135, 21357, 426451Fax. (0641) 426051

KCP BIREUEUNJl. Iskandar Muda No.8, Bireueun, Aceh. Telp. (0644) 323002 Fax. (0644) 323004

KCP PASAR LANGSAJl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Aceh. Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913

KCP KUALA SIMPANGJl. Cut Nyak Dien No.3-4, Kampung Kota Lintang, Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang.Telp. (0641) 31322, 31959 Fax. (0641) 31433

PP LANGSA MADRASAH ULUMUL QURAN Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh-MedanKm. 447, Kota Langsa, NAD.Telp. (0641) 7014766

KC LHOKSEUMAWEJl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh. Telp. 0645) 631146, 631147, 631148Fax. (0645) 41555

SUMATERA BARAT

KC PADANGJl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat.Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768

KCP SOLOKJl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan, Solok, Sumatera Barat.Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960

KCP PADANG ULAK KARANG Jl. S.Parman No. 145 A, Kel. Ulak Karang Selatan, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218 KCP PADANG BANDAR BUATJl. Rimbo Datar No. 16D RT 02 RW 02, Kel. Bandar Buat, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 72500

KCP PADANG PARIAMANJl. Sudirman No. 38, Pariaman, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952

KCP PULAU PUNJUNGJl. Lintas Sumatra Km. 2, Nagari IV Koyo, Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat. Telp. (0754) 40770, 40771 Fax. (0754) 40772

149PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KCP MEDAN KRAKATAUJl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121

KCP MEDAN BELAWANJl. Sumatera No. 33, Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744

KCP MEDAN TOMANG ELOKJl. Gatot Subroto Komplek Tomang Elok Blok A No. 81, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8472668 Fax. (061) 8440518

KCP MEDAN ISKANDAR MUDAJl. Iskandar Muda No. 58, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151156 Fax. (061) 4521396

KCP MEDAN PULO BRAYANJl. Yos Sudarso Komplek Mega Glugur Mas No. 3-4, Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6632917 Fax. (061) 6644784

KK MEDAN POLONIABandara Udara Internasional Terminal KedatanganJl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127

KLS MEDAN PULO BRAYANKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861

KLS TEBING TINGGIKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, Tebing Tinggi, Sumatera Utara.Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440

PP MEDAN UMSUKampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3,Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 6623323

PP MEDAN UISUKampus Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamaraja-Teladan, Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683

KC MEDAN KAMPUNG BARUJl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7869518Fax. (061) 7869739

KC RANTAU PRAPATJl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 Fax. (0624) 25278

KCP KOTA PINANGJl. Jenderal Sudirman No. 26 B, Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922, 496918 Fax. (0624) 496919 KLS RANTAU PRAPAT AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Rantau Prapat A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat, Sumatera Utara.Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723

KC PADANG SIDEMPUANJl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103

KCP PANYABUNGANJl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina, Sumatera Utara.Telp. (0636) 20232, 321500 Fax. (0636) 321617, 321616

KCP SIBUHUANJl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara.Telp. (0636) 421335, 421336, Fax. (0636) 421786, 421337

KCP GUNUNG TUAJl. Sisingamangaraja No. 234, Kel. Pasar Baru - Gunung Tua, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.Telp. (0635) 510919 Fax. (0635) 515920

KCP SIPIROKJl. Merdeka No.95, Kel. Sipirok Godang, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.Telp. (0634) 41520 Fax. (0634) 41560

KLS PADANG SIDEMPUAN SUDIRMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Padang Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan, Sumatera Utara.Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300 KC BINJAIJl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.Telp. (061) 8826396 Fax. (061) 8826138 KCP STABATJl. KH. Zainul Arifin No. 17-A, Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara.Telp. (061) 8912631, 8912632 Fax. (061) 8912630

KCP PANGKALAN BRANDANJl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan, Kab. Langkat, Sumatra Utara.Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767

KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan, Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan, Jl. Wahidin No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844

PP STABAT PANCA BUDIPerguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara.

KC PEMATANG SIANTARJl. Kapt. M. H. Sitorus No. 15-A, Pematangsiantar, Sumatera Utara.Telp. (0622) 435858, 435857, Fax. (0622) 435848, 435861

KCP PERDAGANGAN Jl. Sisingamaraja, Perdagangan Kab. Simalungun, Sumatera Utara.Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177

PP PADANG UNIV. ANDALASGedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas, Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat.Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601

KC BUKITTINGGIJl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Telp. (0752) 627633, 627635Fax. (0752) 627637

KCP PADANG PANJANGJl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera Barat. Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993

KCP PASAMAN BARATJl. Sudirman, Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat.Telp. (0753) 466778, 466779, Fax. (0753) 466777, 466780

KCP LUBUK BASUNGJl. Gajah Mada, Cubadak, Kel. Balai Ahad, Kec. Lubuk Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat.Telp. (0752) 66466 Fax. (0752) 66464

KK BATU SANGKARJl. Soekarno-Hatta No. 13, Pasar Batusangkar, Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat.Telp. (0752) 72500 Fax. (0752) 72501

KC PAYAKUMBUHJl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Sumatera Barat.Telp. (0752) 796640, 796641Fax. (0752) 93167

SUMATERA UTARA

KC MEDANJl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 4151466, 4153866 Fax. (061) 4511867

KCP TEBING TINGGIJl. A Yani No. 141, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.Telp. (0621) 328125, 328126 Fax. (0621) 328127

KCP MEDAN AKSARAJl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7325939, 7325957 Fax. (061) 7332936

KCP MEDAN SETIA BUDIKompl. Perumahan Nice Commercial Blok B No. 4 Jl. Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8220384Fax. (061) 8221267

KCP MEDAN PETISAHJl. Rotan No. 6-7, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787

KCP MEDAN SIMPANG LIMUNJl. Sisingamangaraja No. 51-B, Medan,Sumatera Utara.Telp. (061) 7866464, 7864455, Fax. (061) 7873555, 7868555, 7866611

150

Jaringan Kantor

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KCP KISARANJl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502

KCP TANJUNG BALAI Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Sumatera Utara. Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933

PP SIMALUNGUN BRIDGESTONE Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Sumatera Utara.Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227

KC MEDAN GAJAH MADAJl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara.Telp. (061) 4550755 Fax. (061) 4550766, 4537627

KC SIBOLGA Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara, Sibolga, Sumatera Utara.Telp. (0631) 24555 Fax. (0631) 26722

KC LUBUK PAKAM Jl. Diponegoro No. 45-46, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang,Sumatera Utara.Telp. (061) 7952555 Fax. (061) 7951444

RIAU

KC PEKANBARUJl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 8499191, 8499192Fax. (0761) 849190, 31668

KCP PEKANBARU PANAMJl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Babussalam), Kel. Sidomulyo, Kec. Tampan, Panam, Pekanbaru, Riau.(0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270

KCP PANGKALAN KERINCIJl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 493335 Fax. (0761) 493337

KCP TEMBILAHANJl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Pekanbaru, Riau.Telp. (0768) 21935, 21936, 21937Fax. (0768) 21938, 21939

KCP UJUNG BATUJl. Jend. Sudirman, Ujung Batu, Rokan Hulu, Riau. Telp. (0762) 7363901, 7363902Fax. (0762) 7363900, 7363903

KCP PEKANBARU NANGKAJl. Tuanku Tambusai No. 320 E-F, Labuh Baru Timur, Tampan, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 7891526 Fax. (0761) 572064

KK PEKANBARU RUMBAIJl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876

KLS PEKANBARU AHMAD YANIKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544 PP PEKANBARU PENGADILAN AGAMAJl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358

PP PEKANBARU PMCPekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga Pemasyarakatan No.25, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325 PP PEKANBARU UIRFakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau,Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau.

KC PEKANBARU HARAPAN RAYAJl. Imam Munandar No. 155, Kel. Tangkerang Utara, Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799

KC DUMAI Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau.Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379

KCP BAGAN BATUJl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, Kab. Rokan Hilir, Riau.Telp. (0765) 51890, 51891 Fax. (0765) 51893

KCP BENGKALISJl. Hangtuah No 35, Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0766) 24787 Fax. (0766) 24788

KLS DUMAI SYARIEF KASIMKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99, Dumai, Riau. Telp. (0765) 33150 Fax. (0765) 31150

PP DUMAI CPIArea Camp PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riau. Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038

PP DUMAI PERTAMINA UP IIKompl. Perumahan Pertamina UP II, Jl. Cilacap, Bukit Datuk, Riau. Telp. (0765) 7011589

PP DUMAI RSUDRumah Sakit Umum Daerah, Jl. Sultan Syarif Kasim, DumaiTelp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370

KC DURIJl. Hang Tuah Duri Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993

KEPULAUAN RIAU

KC BATAM Gedung Graha Sulaeman Blok B No. 2 Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau.Telp. (0778) 431331 Fax. (0778) 432727

KCP TANJUNG BALAI KARIMUNJl. Ahmad Yani No. 3-4, Karimun, Kep. Riau. Telp. (0777) 327601, 327605Fax. (0777) 327600

KCP BATAMINDOShophouse Blok F#01-29&30, Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kep. Riau.Telp. (0770) 612044 Fax. (0770) 612303

KCP BATAM BATU AJIKomplek Ruko Perumnas Fanindo Blok F No. 6, Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kep. Riau.Telp. (0778) 3581312, 3581314Fax. (0778) 3581313, 3581315

KCP BATAM CENTERKomplek Mahkota Raya Blok C No. 12,Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 7483291, 7483292Fax. (0778) 7483236

KLS BATAM RAJA ALI HAJIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39, Batam, Kep. Riau.Telp. (0778) 425925 Fax. (0778) 430240

KLS BATAM SEKUPANGGedung Terminal Ferry Internasional Sekupang lantai dasar T10, Kota Batam, Kepulauan Riau.Telp. (0778) 326012, 326013

KC TANJUNG PINANGJl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep. Riau Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995

KCP TANJUNG UBANJl. Permaisuri Rt 001/007, Tanjung Uban, Bintan Utara, Bintan, Kep. Riau.Telp. (0771) 482624 Fax. (0771) 482929

KCP NATUNAJl. Soekarno Hatta, Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau.Telp. (0773) 31299 Fax. (0773) 31469

WILAYAH II

JAKARTA I

Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395

BANTEN

KC TANGERANGRuko Business Park Tangerang City, Blok ANo. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten.Telp. (021) 55781230, 55781231,Fax. (021) 55781233, 55781232

KCP TANGERANG CILEDUGJl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug,Tangerang, Banten. Telp. (021) 73458147, 73458148Fax. (021) 73458150, 73458149

KCP TANGERANG BSDRuko Golden Madrid Blok B/6, Jl. Letjen Soetopo, Sektor XIV BSD, Tangerang, Banten. Telp. (021) 53163209, 53163210, 53163211Fax. (021) 53160411

151PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KCP TANGERANG MALABARJl. Borobudur Raya M 16-17, Bencongan, Kelapa Dua, Tangerang, Banten.(021) 55655016, 55655017, 55655012Fax. (021) 5910544 KCP TANGERANG CIKUPAJl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5963633, 5963634 Fax. (021) 5963635

KCP TANGERANG CIMONEJl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807

KCP TANGERANG BALARAJAKomplek Ruko Indah Mas No. 1, Jl. Raya Serang KM. 24, Balaraja, Tangerang, Banten.Telp. (021) 5950124 Fax. (021) 5950123

KLS TANGERANG RS. GLOBAL MEDIKARS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, Banten.Telp. (021) 55781523, 55780888Fax. (021) 55781523

KC CILEGONJl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Cilegon, Banten.Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645

KCP LEBAK BANTENJl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Telp. (0252) 5285411, 5285412Fax. (0252) 5285413

KCP SERANG CIKANDEKomplek Rumah Toko Modern Blok C No. 7-8, Nambo Ilir, Cikande, Serang, Banten.Telp. (0254) 402525 Fax. (0254) 402522

KCP LABUANJl. Jend. Sudirman No. 41, Labuan,Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 802768, 802769Fax. (0253) 802767, 802770, 802771

KK PANDEGLANGJl. A. Yani No. 41 E Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034

KLS SERANG DIPONEGOROKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, Serang, Banten. Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678

PP CILEGON PT. KBSGedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Jl. S.Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten.Telp. (0254) 8317043 Fax. (0254) 8317042 PP CILEGON AL AZHARKomplek Yayasan Pendidikan WargaKrakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten

KC TANGERANG BINTAROBintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No. 7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang.Telp. (021) 7450120, 7453301Fax. (021) 7450116, 7450296, 7450297

KK JAKARTA RS. DHARMAISGedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat.Telp. (021) 56943409, 56943407Fax. (021) 56943408

KLS JAKARTA S. PARMANKantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560 KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933

KC JAKARTA WARUNG BUNCITGedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No. 96, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7989007, 7989009Fax. (021) 7989006

KCP JAKARTA CILILITANJl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur. Telp. (021) 80878616, 70982824 Fax. (021) 80878617

KCP JAKARTA PASAR MINGGUJl. Raya Lenteng Agung No. 26, Jakarta Selatan. Telp. (021) 78833626, 7892545Fax. (021) 7806973

KCP JAKARTA KEMANGJl. Kemang Raya No. 82, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.Telp. 021) 7193437, 7193439Fax. (021) 7197443, 7193452, 7197050

KCP JAKARTA CIRACASJl. Lapangan Tembak No. 1 Rt. 005/02, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Telp. (021) 8704204, 8704164Fax. (021) 87709405

KK JAKARTA PLAZA MANDIRIPlaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Selatan.Telp. (021) 5263466, 5263688Fax. (021) 5263566

KLS JAKARTA PASAR REBOKantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP, Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur.Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475 KLS JAKARTA CILEUNGSIRS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15, Limusnunggal, Cileungsi, Bogor.Telp. (021) 82491527, 82491433Fax. (021) 82494270

KLS JAKARTA DEPTAN Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung B, Lantai Dasar, Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7801892 Fax. (021) 7801863

KC JAKARTA PONDOK INDAHKomp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor IIJakarta Selatan.Telp. (021) 7662029, 7662030Fax. (021) 7662028, 7665391

KC SERANGJl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec. Serang, Kab. Serang, Banten.Telp. (0254) 222984, 217776Fax. (0254) 222985, 210191

KC TANGERANG BSDRuko BSD Blok RQ No. 101, Serpong, Tangerang, Banten.Telp. (021) 5386900 Fax. (021) 5386898

JAKARTA

KC JAKARTA HASANUDINJl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515, 2701505Fax. (021) 7220362

KCP JAKARTA FATMAWATIJl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362

KCP JAKARTA WALTERMONGINSIDIJl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7226063, 7226067Fax. (021) 7223044, 7226068

KCP JAKARTA PANGLIMA POLIMJl. RS Fatmawati No. 127 Blok A-8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515 Fax. (021) 2701505

KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek Masjid Agung Al Azhar,Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381

KLS JAKARTA SUMMITMASKantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62Jakarta Selatan.Telp. (021) 2521728 Fax. (021) 2522281

PP JAKARTA PENGADILAN AGAMAJl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaluddin II/2,Tanah Abang, Jakarta Pusat.Telp. (021) 327910

KC JAKARTA MAYESTIKJl. Kyai Madja Blok D/1 Persil No. 2, RT 004 RW 01 No. 7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7202451, 7202728Fax. (021) 7220822, 7202509, 7394952 KCP JAKARTA PALMERAHJl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5356423, 5356601 Fax. (021) 5356757

KCP JAKARTA BENDUNGAN HILIRJl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5725779, 5703644Fax. (021) 57900825

KCP JAKARTA KEBAYORAN LAMAJl. Kebayoran Lama Raya No. 182, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7210627, 7210634Fax. (021) 7237913, 7210679

152

Jaringan Kantor

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KCP TANGERANG CIPUTATJl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018

KCP DEPOK CINEREJl. Cinere Raya Blok A No. 38, Limo, Depok. Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032

KCP TANGERANG PAMULANGJl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348

KCP JAKARTA CILANDAKKomplek Ruko Haji Madali Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136

KCP TANGERANG CIRENDEUJl. Cirendeu Raya No. 29 E, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.Telp. (021) 74713525, 74714033, Fax. (021) 7490208, 74713537

KCP JAKARTA PONDOK LABUGraha Fatmawati, Jl. RS. Fatmawati Blok A No. 1D RT 005/09, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7694434, 75903246Fax. (021) 7502981, 75910378

KCP TANGERANG BINTARO SEKTOR IIIBintaro Jaya Sektor IIIA, Blok DD 10/1,Jl. Mandar XX, Tangerang, Banten.Telp. (021) 7343970, 7343969,Fax. (021) 73883936, 7343913, 7343920

KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2 G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan.Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600

PP JAKARTA MADRASAH PEMBANGUNAN UINJl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang, Banten.Telp. (021) 7444472

KC JAKARTA THAMRINJl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2300509, 39839000Fax. (021) 39832939

KCP JAKARTA TANAH ABANGKomplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4, Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3917747, 3923030Fax. (021) 3918004

KCP JAKARTA CEMPAKA PUTIHKomplek Perkantoran Cempaka Putih PermaiBlok A No. 24, Jl. Letjend.R. Soeprapto Kav.10, Jakarta Pusat.Telp. (021) 4229015, 4263402 Fax. (021) 4202258

KCP JAKARTA PASAR BARUJl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru,Jakarta Pusat.Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370

KCP JAKARTA CIKINIJl. Cikini Raya No. 69-71, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.Telp. (021) 31901900 Fax. (021) 31902900

KCP JAKARTA GAJAH MADAJl. Gajah Mada No. 16, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.Telp. (021) 6322208 Fax. (021) 6322206, 6322207

KK JAKARTA INDOSATGedung Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3519140, 3869969Fax. (021) 3519141

KK JAKARTA DEPAGGedung Depag, Jl. Lapangan Banteng No.3-4, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3441235 Fax. (021) 3441231

KLS JAKARTA IMAM BONJOLKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat. Telp. (021) 3902394 Fax. (021) 3902394

KLS JAKARTA FAKHRUDINKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat.Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788

PP. JAKARTA BANK INDONESIAKomplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Lantai 3, Jakarta Pusat.

KC JAKARTA TANJUNG PRIOKJl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok,Jakarta Utara.Telp. (021) 43906060,43906055Fax. (021) 43906058, 43906059

KCP JAKARTA KRAMAT JAYAJl. Kramat Jaya No. 42 B, Cilincing, Jakarta Utara. Telp. (021) 4410348 Fax. (021) 4410348

KCP JAKARTA SUNTERJl. Danau Sunter Blok F.21, Kaveling No. 5, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 6411078, 65837827Fax. (021) 65837826

KCP JAKARTA MUARA KARANGJl. Muara Karang Blok A.7 No. 173,Kec. Penjaringan, Jakarta Utara.Telp. (021) 66693079, 6616980Fax. (021) 66693108

KK JAKARTA PELABUHAN TJ. PRIOKGd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T, Tanjung Priok, Jakarta Utara.Telp. (021) 43907746, 43907732Fax. (021) 43907733

KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIHKomplek. RSIJ. Cempaka Putih,Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat.Telp. (021) 4251779 Fax. (021) 4251785

KLS JAKARTA KOTAKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat.Telp. (021) 2600500 ext. 342/ 314Fax. (021) 2600513

KC JAKARTA SAHARJOJl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi, Jakarta Selatan.Telp. (021) 8308768, 8292824Fax. (021) 8308769, 8357309, 8357310

KCP JAKARTA JATINEGARAPerkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 9, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur.Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634

KCP JAKARTA RASUNA SAIDArio Bimo Central Building, Jl. H.R. Rasuna Said X-2 Kavling 5 Jakarta Selatan.Telp. (021) 5225961, 5225963 Fax. (021) 5225954

KCP JAKARTA TEBETJl. Tebet Barat IX No. 31, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83796551,83796549Fax. (021) 83796551, 83792030

KCP JAKARTA MEGA KUNINGANJl. Mega Kuningan Barat Blok A9/B9 No. C5-6-7, Lantai B-D-2-3-4-5-DRM, Jakarta Selatan.Telp. (021) 57852892, 57852893Fax. (021) 57852737, 57652822

KLS JAKARTA JATINEGARA TIMURKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jatinegara Timur No. 58, Jakarta Timur.Telp. (021) 2800033 ext 104/105Fax. (021) 2300637

KC JAKARTA RAWAMANGUNJl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur. Telp. (021) 4711987 Fax. (021) 4711963

KCP JAKARTA CAKUNGKompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng, Jl. Hamengkubuwono IX KM. 25 Blok B No. 15, Cakung, Jakarta Timur.Telp. (021) 46802224, 46802225Fax. (021) 46802228

KCP JAKARTA PONDOK BAMBUJl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu, Jakarta Timur.Telp. (021) 70332098, 86613848Fax. (021) 8611927

KCP JAKARTA KLENDERJl. Teratai Putih Raya No. 26 Blok 28, Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur.Telp. (021) 86608551, 86608567Fax. (021) 8627154

KCP JAKARTA UTAN KAYUJl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021) 85913922, 85913925Fax. (021) 85913209

KCP JAKARTA DEWI SARTIKAJl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang, Jakarta TimurTelp. (021) 80872793, 80872794Fax. (021) 8017404

KCP JAKARTA PULO GADUNGJl. Bekasi Raya Blok 8-I Kaveling No. 7, Cakung, Jakarta Timur.Telp. (021) 46800746, 46800198Fax. (021) 46801198

153PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PP JAKARTA PERGURUAN MUHAMMADIYAH TEBETJl. Tebet Timur Raya No. 565, Tebet, Jakarta Selatan.Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332

KC JAKARTA MERUYAJl. Meruya Ilir No. 36A, Srengseng, Jakarta Barat.Telp. (021) 58900468, 58900470Fax. (021) 58900471, 58900469

KCP JAKARTA KEDOYARukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Utara, Jakarta Barat.Telp. (021) 58302309, 58351053Fax. (021) 56943609, 58351054

KCP JAKARTA TANJUNG DURENJl. Tanjung Duren Raya No. 129 C, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat.Telp. (021) 5632891, 5632995Fax. (021) 56964233, 56980963, 56980964

KCP JAKARTA DURI KOSAMBIPerumahan Taman Semanan Indah Blok G No. 7, Jl. Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.Telp. (021) 5450811, 54396002,Fax. (021) 56984701, 54390485

KCP JAKARTA KALIDERESRuko Perum Citra II Niaga Blok A No. 26, Kalideres, Jakarta Barat. Telp. (021) 54392124, 54392132Fax. (021) 54372327, 54392191, 54374588

KK JAKARTA TRISAKTIUniversitas Trisakti Kampus A Gedung I,Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat.Telp. (021) 56943139, 56943094Fax. (021) 56943140

KLS JAKARTA DAAN MOGOTKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat.Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907

PP. JAKARTA PURIRS. Puri Mandiri Kedoya, Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. Telp. (021) 58303052 Fax. (021) 58303052

KC JAKARTA KELAPA GADINGJl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telp. (021) 45874646 Fax. (021) 45874747

KCP JAKARTA RAWASARIJl. Rawasari Selatan No. 18 Blok C1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 42800166 Fax. (021) 42800114

KCP JAKARTA GADING ORCHARDJl. Kelapa Hibrida Raya Blok PF No. 18, Jakarta Utara. Telp. (021) 4534496, 4534497 Fax. (021) 4519899

KC JAKARTA CIPULIRJl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 72786360, 72786361

KC JAKARTA CIBUBURRuko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, Jakarta Timur. Telp. (021) 84300107, 84300108Fax. (021) 84300108, 8449778

KC JAKARTA PONDOK KELAPARuko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl. Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.Telp. (021) 86903501 Fax. (021) 86903502 KCP BEKASI KALIMALANGKomplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC JAKARTA KRAMATJl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3900349, 3900350Fax. (021) 3244660, 3901265, 3904715

KC JAKARTA MANGGA DUAJl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3,Jakarta Utara.Telp. (021) 6128715, 6128716Fax. (021) 6128615

KC JAKARTA ROXYPusat Niaga Roxy Mas Blok B1 No. 8, Jl. K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.Telp. (021) 6330939Fax. (021) 6337116, 6337113

KC JAKARTA CENGKARENGRuko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10, Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat.Telp. (021) 54353515, 54353540Fax. (021) 54353155

KC JAKARTA KALIBATAJl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan.Telp. (021) 7940323, 7940341Fax. (021) 7940420, 7940353

KC JAKARTA GATOT SUBROTOGedung Menara Jamsostek, Menara Utara Lt. 1,Jl. Jendral Gatot Subroto No.38, Jakarta Selatan.Telp. (021) 2523980 Fax. (021) 2523981

KC JAKARTA HAYAM WURUKJl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari,Jakarta Barat.Telp. (021) 6259000 Fax. (021) 6297427

KC JAKARTA SUNTER AGUNGPerumahan Griya Inti Sentosa Blok A1 Kav. 23-24,Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara.Telp. (021) 65302005, 65301550Fax. (021) 65301982

KC JAKARTA SUDIRMANSequis Plaza Ground FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan.Telp. (021) 5204792, 5204793Fax. (021) 5204802, 5204804

JAWA BARAT

KC BEKASIKomplek Pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 8853990, 8856368Fax. (021) 8856406, 8840355, 8853991

KCP BEKASI CIKARANGRuko Sentra CikarangJl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2,Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 89902076, 89902077 Fax. (021) 89906765

KCP KARAWANGJl. Tuparev No. 266, Kel. Nagasari,Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat.Telp. (0267) 418451, 418452Fax. (0267) 402070, 402720

KCP CIKAMPEKJl. A Yani No. 5, Cikampek Kota, Karawang, Jawa Barat.Telp. (0264) 8385152, 8385154Fax. (0264) 8385227, 8385153

KCP BEKASI TIMURRuko Kalimas Blok C-5, Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 70214078, 88353689Fax. (021) 8804147, 8803805

KCP BEKASI TAMBUNJl. Sultan Hasanuddin No. 1, Depan Koramil Tambun Selatan, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 88377632, 88377633Fax. (021) 88327079, 88373097

KCP BEKASI KEMANG PRATAMAJl. Raya Kemang Pratama Blok AN No. 1B, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 82405246, 82432974 Fax. (021) 8202884

KCP CIKARANG JABABEKARuko Metro Boulevard Blok A 1-2, Jl. Niaga Raya Jababeka II, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89842324, 89842325Fax. (021) 89840499, 89842326

KLS JAKARTA PONDOK KELAPAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Tarum BaratKm. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 86900456 Fax. (021) 86900456

KCP BEKASI KALIMALANGKomplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang),Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 8842886, 88853101Fax. (021) 8842355

KC BOGOR Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8350562, 8350563Fax. (0251) 8350565

KCP BOGOR TAJURJl. Raya Tajur No. 77A, Tajur, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8312169, 8393260Fax. (0251) 8320472, 8323932

154

Jaringan Kantor

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KCP BOGOR DRAMAGAJl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8423026, 8628322Fax. (0251) 8423027

KCP BOGOR MERDEKAJl. Merdeka No. 63, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8386570, 8386571Fax. (0251) 8362312

KCP BOGOR JALAN BARUJl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A-B, Bogor,Jawa Barat.Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321

KCP BOGOR CITEUREUPJl. Mayor Oking No. 5 D, Citeureup, Bogor,Jawa Barat. Telp. (021) 87941450, 87943823Fax. (021) 87941446

KCP BOGOR POMADJl. Raya Bogor No. 323, Simpang Pomad, Ciparigi, Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8660655, 8660677Fax. (0251) 8660776

KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHATKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapten Muslihat No.17, Bogor, Jawa Barat.Telp. (0251) 8348065 Fax. (0251) 8348139

KC DEPOKRuko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No. 42, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 7765231, 7765251Fax. (021) 77202905 KCP DEPOK MARGONDAJl. Margonda Raya No. 349 A-B, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 7865162, 7874604Fax. (021) 78882141, 77218314

KCP DEPOK CIMANGGISJl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 87718007, 87712625Fax. (021) 87720017, 87710661

KCP DEPOK SAWANGANRuko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3, Jl. Raya Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat.Telp. (0251) 601771, 70628284Fax. (0251) 619609

KCP DEPOK DUAJl. Raya Tole Iskandar No. 29E, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 77835544, 77824466Fax. (021) 77835599, 77825588

KCP DEPOK KELAPA DUAKomplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B & 9C, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 87720737, 87707799Fax. (021) 87720741, 87706916

KCP DEPOK NUSANTARAJl. Nusantara Raya No. 110, Depok Jaya,Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 77218797, 77218870Fax. (021) 77218799, 7776682

KK DEPOK FMIPA – UIKomplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 78849007, 77211981Fax. (021) 78849614

KLS DEPOK CIMANGGISKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.Telp. (021) 87713957, 8710013 ext 14-15Fax. (021) 87713957, 8710775

PP DEPOK YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FIKRIYayasan Pendidikan Nurul FikriJl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Fax. (021) 8724729

KC BEKASI PONDOK GEDEJl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.Telp. (021) 84970255, 84900806Fax. (021) 84970265, 84900810

KC CIBINONGRuko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor KM 43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat.Telp. (021) 87915703, 87915704Fax. (021) 87919008

WILAYAH III

JAKARTA II

Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492

SUMATERA SELATAN

KC PALEMBANGJl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang,Sumatera Selatan.Telp. (0711) 367868, 366733Fax. (0711) 354184

KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIRPasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 377244, 377322Fax. (0711) 353594

KCP PALEMBANG SIMPANG PATALJl. R. Sukamto No. 92A , Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 360789, 370901 Fax. (0711) 361311, 361700

KCP LUBUK LINGGAUJl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau,Sumatera Selatan.Telp. (0733) 322224 Fax. (0733) 325668

KCP PALEMBANG RADIALJl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi No. 2886-2887 (Radial), Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444, 373883

KCP PALEMBANG KM 5Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068

KCP LAHATJl. May. Ruslan III No. 27, Pasar Lama, Lahat, Kab. Lahat, Sumatera Selatan.Telp. (0731) 323153, 325924 Fax. (0731) 324701

KCP KAYU AGUNGJl. Letnan Muchtar Saleh No. 98, Kel. Mangun Jaya, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Telp. (0712) 323584 Fax. (0712) 323586

KCP SUNGAI LILINJl. Raya Palembang-Jambi Km. 110 No. 001, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.Telp. (0714) 7343026 Fax. (0714) 7343099 KLS PALEMBANG RIVAIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapt. A. Rivai No. 1008, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567

PP PALEMBANG RADIALJl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444

KC PRABUMULIH JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565

KC BATURAJA Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Palembang, Sumatera Selatan.Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555

JAMBI

KC JAMBIJl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi.Telp. (0741) 27788, 27730 Fax. (0741) 27733

KCP MUARA BUNGOJl. Prof. Muhammad Yamin, SH No. 21, Kab. Muara Bungo, Jambi.Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996

KCP JAMBI SIPINJl. Kapt. Bakaruddin No. 72, Jambi. Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533

KCP SAROLANGUNJl. Lintas Sumatera No. 34, Simpang III Kantor Bupati Sarolangun, Kel. Sarolangun Kembang, Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi.Telp. (0745) 92666 Fax. (0745) 92229 KLS JAMBI SIPINKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kol. Abujani No.54, Jambi.Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220

PP JAMBI IAIN STSKomplek IAIN Sulthan Thaha SaifuddinJl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi.Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069

155PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KLS BANDUNG ASIA AFRIKAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224

PP GARUT DARUL ARQOMLembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36,Garut, Jawa Barat.Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109

KC CIREBONJl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067

KCP KUNINGANJl. Siliwangi No. 64, Kuningan, Jawa Barat. Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502

KCP JATIBARANGJl. Raya Siliwangi No. 16, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat.Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061

KCP KADIPATENJl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten, Kab. Majalengka, Jawa Barat.Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414

KCP CIREBON PLEREDJl. Ir. H. Juanda No. 29, Plered, Cirebon,Jawa Barat.Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897

KCP INDRAMAYUJl. Jend. Sudirman No. 176, Indramayu, Kab. Indramayu, Jawa Barat.Telp. (0234) 275052, 275134 Fax. (0234) 273435

KCP CIREBON CILEDUGJl. Letjen S. Parman No. 13, Blok Wage Rt/Rw 06/04, Desa Jati Seeng, Kab. Cirebon,Jawa Barat.Telp. (0231) 663562, 663564 Fax. (0231) 663563

KLS CIREBON YOS SUDARSOKantor Cabang Bank Mandiri,Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat.Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231) 3360005

PP AL AZHAR CIREBONPerguruan Islam Al-Azhar, Jl. Kampung Melati No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat.Telp. (0231) 231035

PP CIREBON KEMENTRIAN AGAMAJl. Sunan Derajat No. 5, Komplek Perkantoran Pemda, Kab. Cirebon, SUMBER, Jawa Barat.

KC TASIKMALAYAJl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya,Jawa Barat.Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199

KCP CIAMISKomplek Pasar Manis, l. Letjend. Samuji No. 17, Jawa Barat. Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144

KCP BANJARJl. Letjen Soewarto No. 37, Kota Banjar, Jawa Barat. Telp. (0265) 741392, 743434 Fax. (0265) 743444, 745500

BENGKULU

KC BENGKULUJl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707

KCP CURUPJl. Merdeka No. 289, Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu.Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 Fax. (0732) 325447

KLS BENGKULU S.PARMANKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen. S.Parman No.183, Bengkulu.Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313

PP BENGKULU UNIV. MUHAMMADIYAHKompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu,Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu.

LAMPUNG

KC BANDARLAMPUNGJl. R.A Kartini No. 99C - 99D, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0721) 264088, 264188 Fax. (0721) 263588

KCP BANDARLAMPUNG METROJl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605

KCP PRINGSEWUJl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, Lampung.Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574

KCP BANDARLAMPUNG KEDATONJl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0271) 789600 Fax. (0271) 783207

KCP UNIT 2 TULANG BAWANGJl. Raya Lintas Timur No. 24-25 Unit 2,Kampung Dwi Warga, Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung.Telp. (0726) 750169 Fax. (0726) 750279

KLS BANDARLAMPUNG TELUK BETUNGMALAHAYATI Teluk Betung, Bandarlampung, Lampung. KC BANK MANDIRI Jl. Laksamana Malahayati No.3Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668

PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANTKompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah Menggala KM 77, PINEAPLE COMPANY Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001

PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADUKompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung.Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800

KC BANDAR JAYAKomp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung Tengah, Lampung.Telp. (0725) 529825, 529826Fax. (0725) 529831

JAWA BARAT

KC BANDUNGJl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 84469446 Fax. (022) 84469446

KCP CIANJURJl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677

KCP GARUTJl. Cikuray No. 6, Kota Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137

KCP BANDUNG BUAH BATUJl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7302114 Fax. (022) 7322301

KCP BANDUNG SETIA BUDIJl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 2000495, 2000544 Fax. (022) 2000588

KCP SUMEDANGJl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang, Jawa Barat. Telp. (0261) 205557, 205559Fax. (0261) 201993, 205544

KCP BANDUNG METRO MARGAHAYUKomplek Metro Indah Mall Kav. C-1, Jl. Soekarno Hatta No. 590 A, Sekejati, Margacinta, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 7535657 Fax. (022) 7536332

KCP BANDUNG UJUNG BERUNGPertokoan Cyber Plaza Ruko Blok A No. 12-15,Jl. AH. Nasution No. 46A, Ujung Berung, Pakemitan, Cinambo, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 87880001, 87880002Fax. (022) 87880004

KCP BANDUNG RANCAEKEKJl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632

KCP CIPANASKomplek Ruko No. 11 , Jl. Raya Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399

KCP BANDUNG PAJAJARANJl. Pajajaran No. 89, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 6125999, 6011741Fax. (022) 6125998, 6011457

KK BANDUNG JAPATIGd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia, Jl. Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508

KLS BANDUNG BRAGAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906

KLS BANDUNG SOEKARNO HATTAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771

156

Jaringan Kantor

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAHRS. Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung No. 39-47, Pekalongan, Jawa Tengah.Telp. (0285) 421988

PP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGANRSI PKU Muhammadiyah PekajanganJl. Raya Ambokembang No. 42-43, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah.

KC SOLOJl. Pemuda No. 57, Ds. Bareng, Kec. Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986

KCP KLATENJl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah.Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986

KCP SUKOHARJOJl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003

KCP SRAGENJl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah.Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098

KCP BOYOLALIJl. Pandanaran No. 157, Boyolali, Jawa Tengah.Telp. (0276) 324763 Fax. (0276) 325354

KCP SUKOHARJO PALURJl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 821943, 821944 Fax. (0271) 826899

KCP SOLO PASAR KLIWONJl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 656300, 652190Fax. (0271) 656300#111

KCP SUKOHARJO KARTASURARuko Kartasura A No. 1, Jl. Raya Kartasura, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 784855, 784866 Fax. (0271) 780514

KCP WONOGIRIJl. Jend. Sudirman No. 138, Wonogiri, Jawa Tengah.Telp. (0273) 321574 Fax. (0273) 324058

KCP SOLO URIP SUMOHARJOJl. Urip Sumoharjo No. 71, Kepatihan Wetan, Jebres, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 647866 Fax. (0271) 647976

KK SURAKARTA PASAR KLEWERJl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta, Jawa Tengah.Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336

KK SOLO ASSALAAMJl. Garuda Mas No. 4, Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682

KLS SOLO SLAMET RIYADIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 16, Solo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999

PP SURAKARTA ASSALAMPondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura, Sukoharjo, Kotak Pos 286 Surakarta, Jawa Tengah.Telp. (0271) 737432 Fax. (0271) 737432

PP SUKOHARJO SMK MUHAMMADIYAH IJl. Anggrek No. 2, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171

KC SEMARANGJl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 3568891, 3568894 Fax. (024) 3568890

KCP UNGARANUngaran Square, Jl. Diponegoro No.745, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 6925868, 6925865 Fax. (024) 6925869

KCP MAGELANGRuko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah.Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283

KCP SEMARANG KARANGAYURuko Siliwangi Plaza Blok A-5, Jl. Jend. Sudirman No. 187-189, Karangayu, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 70773184 Fax. (024) 7603139

KCP SEMARANG TIMURJl. Majapahit No. 339 Kav. A, Gemah, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 76747824 Fax. (024) 76747825

KCP PURWODADIJl. R. Suprapto No.90, Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah.Telp. (0292) 424019 Fax. (0292) 421619

KCP TEMANGGUNGJl. S. Parman No. 10, Temanggung, Jawa Tengah.Telp. (0293) 4900006 Fax. (0293) 4900007

KLS SEMARANG PANDANARANKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043

PP SEMARANG RS. ROEMANIKomplek RS. Roemani, Jl. Wonodri No. 22, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623

KC PURWOKERTOJl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto,Jawa Tengah.Telp. (0281) 641108, 641685 Fax. (0281) 625955

KCP PURBALINGGAJl. Jend. Sudirman No. 2, Purbalingga,Jawa Tengah.Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567

KCP BANJARNEGARAJl. Letnan Jend. Suwondo Parman No. 31, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah.Telp. (0286) 5985994, 5985995Fax. (0286) 5985998

KCP CIAWI Jl. Raya Timur Ciawi No.178, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat.Telp. (0265) 450001 Fax. (0265) 450002 KLS TASIKMALAYA RSUDJl. Rumah Sakit No. 33, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 328613

KC PURWAKARTAJl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05 Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat.Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761

KCP SUBANGJl. Otto Iskandardinata No. 27, Subang,Jawa Barat. Telp. (0260) 418075, 418076 Fax. (0260) 418077

KCP SUBANG PAMANUKANJl. Ion Martasasmita No. 32, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 550900 Fax. (0260) 551500

KC CIMAHIJl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat. Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212

KC SUKABUMIJl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat.Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898

KCP CICURUGJl. Siliwangi, Lebak Sari RT 02/08, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.Telp. (0266) 732852 Fax. (0266) 732855

KC BANDUNG KOPOJl. Kopo No. 36, Panjunan, Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6044881, 6044882Fax. (022) 6070100, 6073199

KC BANDUNG AHMAD YANIJl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7202688 Fax. (022) 7271334

JAWA TENGAH

KC PEKALONGANJl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah.Telp. (0285) 434911, 434912 Fax. (0285) 434894

KCP PEMALANGJl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jawa Tengah.Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291

KCP BATANGJl. Jend. Sudirman No. 601, Batang, Jawa Tengah.Telp. (0285) 4495227 Fax. (0285) 4495233

KLS PEKALONGAN PEKAJANGAN STIKESMuhammadiyah, Jl. Raya Ambokembang No.8, Pekalongan, Jawa Tengah.Telp. (0285) 785375 Fax. (0285) 785375

157PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PP CILACAP AL AZHARPerguruan Islam Al Azhar, Jl. Galunggung No. 8 RT 04/11, Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah.Telp. (0282) 536362

KC TEGALJl. Gajah Mada No. 90, Tegal, Jawa Tengah.Telp. (0283) 325300, 325301 Fax. (0283) 351460

KCP BREBESJl. Ahmad Yani No. 21, Brebes, Jawa Tengah.Telp. (0283) 6177837 Fax. (0283) 6177577

KLS TEGAL ARIF RAHMANKantor Cabang Bank Mandiri,Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah.Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100

KC KUDUSRuko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani Kab Kudus, Semarang, Jawa Tengah.Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274

KC CILACAPJl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah.Telp. (0282) 531015, 531038 Fax. (0282) 535870

KC PATIJl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah.Telp. (0295) 386699 Fax. (0295) 387799

DI. YOGYAKARTA

KC YOGYAKARTAGedung UII, Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta.Telp. (0274) 555022, 555024 Fax. (0274) 555021

KCP YOGYAKARTA KALIURANGJl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta.Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047

KCP WONOSARIJl. Sumarwi No. 30, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181

KCP YOGYAKARTA KATAMSOJl. Brigjen Katamso No. 160, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta.Telp. (0274) 412424, 418084 Fax. (0274) 377290

KCP YOGYAKARTA AMBARUKMOJl. Laksda Adi Sucipto No. 167, Kp. Ambarukmo Blok I, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.Telp. (0274) 484202, 4533873Fax. (0274) 484859

KCP GODEANRuko Gading Mas, Jl. Godean Km. 4,4 No. 8 A, Sleman, Yogyakarta.Telp. (0274) 626027, 617798 Fax. (0274) 617798

KCP YOGYAKARTA KOTAGEDEJl. Gedong Kuning Selatan No. 5, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.Telp. (0274) 4438989, 4439102Fax. (0274) 4439200

KK YOGYAKARTA UMYKampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR Fachruddin Rektorat B, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto Kasihan, Bantul, Yogyakarta.Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655 KK YOGYAKARTA UIIUniversiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I, Fakultas Teknik Sipil, Yogyakarta.Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564

KK BANTULJl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta.Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857

PP YOGYAKARTA JIHJogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara No.160, Depok, Sleman, Yogyakarta.Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025

PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGAKomp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto. Gd. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta.Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742

PP YOGYAKARTA UAD Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas No. 9, Semaki, Yogyakarta.Telp. (0274) 560310 Fax. (0274) 511829

PP YOGYAKARTA UAD IIUniversitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42 Sidikan, Yogyakarta.

KALIMANTAN BARAT

KC PONTIANAKJl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat.Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774

KCP SINTANGJl. M.T. Haryono No. 55, Sintang, Kalimantan Barat.Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232

KCP NANGAH PINOHJl. Juang Blok C No. 03, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat.Telp. (0568) 22133 Fax. (0568) 22757

KCP PONTIANAK KOTAJl. Diponegoro No. 95, Pontianak,Kalimantan Barat.Telp. (0561) 737133 Fax. (0561) 737376

KK PONTIANAK POLITEKNIKKampus Politeknik Negeri, Jl. A. Yani No. 52, Pontianak, Kalimantan Barat.Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844

KLS PONTIANAK SIDASKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat.Telp. (0561) 7069797 Fax. (0561) 763082

KC KETAPANGJl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Kalimantan Barat.Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395

KC SAMBASJl. Gusti Hamzah No.41, Dusun Kubu, Desa Durian, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat.Telp. (0562) 392200 Fax. (0562) 391900

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KC PANGKAL PINANGJl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang,Kep. Bangka Belitung.Telp. (0717) 432229, 433177 Fax. (0717) 431445

WILAYAH IV

SURABAYA

Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556

JAWA TIMUR

KC SURABAYAJl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5674848, 5679842Fax. (031) 5679841, 5677062

KCP MOJOKERTOKomplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 Blok R-16, Mojokerto, Jawa Timur.Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028

KCP SURABAYA AMPELJl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya,Jawa Timur.Telp. (031) 3574850, 3574851Fax. (031) 3537102, 3574940

KCP TUBANJl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur.Telp. (0356) 333654, 333765 Fax. (0356) 322059

KCP JOMBANG Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No. 1, Jombang, Jawa Timur.Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526

KCP SURABAYA SUNGKONOKomplek Ruko Darmo Galeria,Jl. Mayjen Sungkono No. 75, Blok B-3, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5632255, 5630380 Fax. (031) 5623496

KCP SURABAYA JEMUR HANDAYANIJl. Jemur Handayani No. 3, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 8411230, 8411250 Fax. (031) 8411260

KCP SURABAYA MULYOSARIJl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya,Jawa Timur. Telp. (031) 5911284, 5911286 Fax. (031) 5949222

KCP SURABAYA WIYUNGRuko Taman Pondok Indah, Jl. Raya Wiyung No. A-24, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 7665621, 7673005 Fax. (031) 7661364

KCP SURABAYA DHARMAHUSADAJl. Dharmahusada No. 147, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5962361, 5966285Fax. (031) 5966281, 5967744

158

Jaringan Kantor

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KCP SURABAYA KAPAS KRAMPUNGJl. Kapas Krampung No. 108, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5012277 Fax. (031) 5014627

KCP KRIANJl. Imam Bonjol No. 108, Krian, Sidoarjo,Jawa Timur.Telp. (031) 8981741, 8981742Fax. (031) 8981740, 8981743

KCP SURABAYA TANJUNG PERAKJl. Perak Timur No. 564 Blok A2, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 3286372, 3285301 Fax. (031) 3286917

KCP SURABAYA BARATAJl. Ngagel Jaya Selatan RMI B-4, Kel. Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5024986, 5025150Fax. (031) 5025121, 5025082

KLS SURABAYA DIPONEGOROKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raya Diponegoro No. 155, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748

KLS SURABAYA KUSUMA BANGSAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kusuma bangsa No. 106, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5350157 (031) 5350157

KLS SURABAYA JEMBATAN MERAHKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jembatan Merah No. 25 - 27, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928

PP SIDOARJO UMSIDAUniversitas Muhammadiyah,Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961

PP SIDOARJO AL MUSLIMYayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F, Waru Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386

PP SURABAYA ITATSKampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381

PP PONPES QOMARUDINYayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Raya Bungah 01, Bungah, Gresik, Jawa Timur.

PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAHJl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065

PP JOMBANG UNIPDUUniversitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur.Telp. (0321) 873655, 861097 Fax. (0321) 866631

PP SURABAYA AL FITHRAHJl. Kedinding Lor No. 99, Surabaya, Jawa Timur.Telp. (031) 3761376

KC PAMEKASANJl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa TimurTelp. (0324) 331223, 331224 Fax. (0324) 331218, 331225

KCP BANGKALANJl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa TimurTelp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379

KCP SUMENEPJl. Trunojoyo No. 49, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Jawa Timur.Telp. (0328) 673431 Fax. (0328) 669300

KCP SAMPANGJl. KH. Wahid Hasyim No. 24, Sampang, Jawa Timur. Telp. (0323) 324123 Fax. (0323) 324111

KC MALANGJl. Basuki Rachmad No. 8, Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933

KCP PASURUANJl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618

KCP PROBOLINGGORuko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta, Probolinggo, Jawa Timur.Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530

KCP MALANG BATUJl. Diponegoro 48, Kota Batu, Jawa Timur.Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273

KCP KEPANJENJl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur.Telp. (0341) 396093 Fax. (0341) 391358

KCP PANDAANPertokoan Central Niaga Blok A1, Jl. Ahmad Yani No. 321, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.Telp. (0343) 639262, 639263 Fax. (0343) 639266

KCP LUMAJANGJl. Panglima Besar Sudirman No.45, Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, Jawa Timur.Telp. (0334) 882795, 889635 Fax. (0334) 881335

KCP LAWANGPerumahan Lawang View, Ruko 3-4 Kavling III,Jl. Raya Lawang View, Kel. Lawang, Kec. Lawang, Kab. Lawang, Jawa Timur.Telp. (0341) 423200 Fax. (0341) 423419

PP MALANG KUCECWARAKampus STIE Malang Kucecwara,Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur.Telp. (0341) 7788979

PP MALANG MTSMadrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1, Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur.Telp. (0341) 5464532

KC KEDIRIJl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur.Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105

KCP TULUNGAGUNG Ruko Kepatihan 7-8, Jl. Panglima Sudirman No. 51, Tulungagung, Jawa Timur.Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130

KCP KEDIRI PAREJl. W. R. Supratman No. 11 A, Pare, Kediri, Jawa Timur.Telp. (0354) 397111 Fax. (0354) 397804

KCP NGANJUKJl. Ahmad Yani No. 199, Kel. Payaman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.Telp. (0358) 324700 Fax. (0358) 324798

KC JEMBERJl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525

KCP BONDOWOSOJl. Panglima Besar Sudirman No. 1, Bondowoso, Jawa Timur. Telp. (0332) 427999 Fax. (0332) 432844

KCP SITUBONDOJl. Pemuda No.187, Situbondo, Jawa Timur.Telp. (0338) 671700 Fax. (0338) 674121

KK JEMBER BALUNGJl. Rambipuji No. 78, Kab. Jember, Jawa Timur.Telp. (0336) 621717 (0336) 621711

KK JEMBER PASAR TANJUNGJl. Trunojoyo No. 165 A, Jember, Jawa Timur.Telp. (0331) 411744 Fax. (0331) 410833

PP JEMBER UNMUHUniversitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No. 49, Jember, Jawa Timur.Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806

PP JEMBER STAINSekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember,Jl. Jum’at No. 94, Mangil, Jember, Jawa Timur.Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500

KC BANYUWANGIJl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur.Telp. (0333) 418624, 418625Fax. (0333) 418628, 418626, 418627

KCP GENTENGJl. Gajah Mada no.159 (d.h. Jl. D.P.U), Kel. Genteng Kulon, Kec. Genteng, Kab Banyuwangi, Jawa Timur.Telp. (0333) 842891, 842892 Fax. (0333) 842893

KC GRESIKJL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur.Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065, 3979791

KCP LAMONGANJl. Panglima Sudirman Ruko L1 Blok A10-A11, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur.Telp. (0322) 324996, 324997Fax. (0322) 322338, 324998

KC SIDOARJOKomplek Ruko Central B1 A/3, Jl. Jenggolo No. 9, Sidoarjo, Jawa Timur.Telp. (031) 8946449, 8947231Fax. (031) 8957429, 8921033, 8922129

KC BOJONEGOROJl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Telp. (0353) 892124, 892125 Fax. (0353) 892123

159PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KC MADIUNJl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur.Telp. (0351) 454000 Fax. (0351) 458300

KC SURABAYA BOULEVARDJl. Bukit Darmo Golf Blok B1-20, Desa Pradah Kalikendal, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya.Telp. (031) 7345599 Fax. (031) 7346788

KC BLITARJl. Tanjung No.A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kotamadya Blitar, Jawa Timur.Telp. (0342) 816999 Fax. (0342) 816777

BALI

KC DENPASARTeuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177, Denpasar, Bali.Telp. (0361) 231999 Fax. (0361) 237100

KCP BULELENGJl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Telp. (0362) 32666, 25968 Fax. (0362) 27747, 25969

KCP DENPASAR GATOT SUBROTOJl. Gatot Subroto No. 45, Desa Putri Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.Telp. (0361) 432595 Fax. (0361) 434045

KK KUTAJl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali.Telp. (0361) 754222 (0361) 763415

NUSA TENGGARA BARAT

KC MATARAMJl. Hasanudin No. 40, Mataram, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0370) 644888, 622300Fax. (0370) 634999, 622700

KCP SUMBAWAJl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300

KCP MATARAM PANCORJl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0376) 23772, 23774 Fax. (0376) 23773

KCP PRAYAJl. Jenderal Sudirman No. 1, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Telp. (0370) 653159 Fax. (0370) 654394

KCP BIMAJl. Sultan Kaharudin, Kompleks Sultan Square A4-A5, Kec. Saranae Barat, Bima, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0374) 44222 Fax. (0374) 44448

PP MATARAM IAINKomplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN),Nusa Tenggara Barat.Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666

KALIMANTAN SELATAN

KC BANJARMASINJl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3366408, 3366409 Fax. (0511) 3366426

KCP BANJARMASIN A. YANIJl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3250033,3250022Fax. (0511) 3252974

KCP BATULICINJl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193, Kel Kampung Baru, Kec Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496

KCP BARABAIJl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan.Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909

KCP BANJARMASIN PS. CEMPAKAJl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3366008, 366009Fax. (0511) 3361101

KCP BANJARMASIN SENTRA ANTASARIJl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3269969, 3268188Fax. (0511) 3254445

KCP PELAIHARIJl. Haji Boejasin RT. 21 RK. VI, Kel. Angsau, Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan.Telp. (0512) 22223 Fax. (0512) 22600

KCP KOTABARUJl. Veteran No. 8 RT. 02 RW. 1, Desa Dirgahayu, Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan.Telp. (0518) 21777 Fax. (0518) 22444

KK BANJARMASIN S. PARMANRS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama), Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3366033, 3366034Fax. (0511) 33560254

KK BANJARBARUJl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 4789947, 4789948Fax. (0511) 4789949

KLS BANJARMASIN AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Ahmad Yani KM. 2 No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829

KLS BANJARMASIN SAMUDERAKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647

PP BANJARMASIN POLIBANKomplek Politeknik Negeri, Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372

PP BANJARMASIN SD MUHAMMADIYAHSD Muhammadiyah VIII & X, Jl. Cempaka I RT. 3 Kel Kertak Baru Ulu, Banjarmasin,Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808

KC MARTAPURAJl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura, Kalimantan Selatan.Telp. (0511) 4722713, 4722755Fax. (0511) 4722714

KC TANJUNGJl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 58, Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan.Telp. (0526) 2024484 Fax. (0526) 2024494

KALIMANTAN TIMUR

KC BALIKPAPANJl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Timur.Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109

KCP BALIKPAPAN SEPINGGANJl. Marsma Iswahyudi No. 471 Rt. 028, Kel. Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.Telp. (0542) 771505, 771507 Fax. (0542) 771509

KCP BALIKPAPAN BARURuko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B, Jl. M.T. Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur.Telp. (0542) 8870125, 8870149Fax. (0542) 8870126

KLS BALIKPAPAN SUPRAPTOKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen Suprapto No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704

KC SAMARINDAJl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 203012, 203013Fax. (0541) 203017

KCP BONTANGJl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang, Kalimantan Timur.Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005

KCP TARAKANJl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur.Telp. (0551) 35050 Fax. (0551) 35051

KCP PAHLAWANJl. Pahlawan Blok F No. 5 B, Kel. Dadimulya, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 731200 Fax. (0541) 731299

KK SAMARINDA LAMBUNG MANGKURATJl. Lambung Mangkurat No. 18 B, Samarinda, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459

KLS SAMARINDA KESUMA BANGSAKantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 732732 Fax. (0541) 732732

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010160

Jaringan Kantor

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

PT Bank Syariah MandiriLaporan Tahunan 2010

KC KUTAIJl. KH. Akhmad Muksin No. 29, Tenggarong, Kab. Kutai, Kalimantan Timur.Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361

SULAWESI SELATAN

KC MAKASSARJl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069

KCP BONEJl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone, Kab. Bone, Sulawesi Selatan.Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775

KCP MAKASSAR PANAKUKKANGJl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11 Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152 KCP BULUKUMBAJl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Sulawesi Selatan.Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099

KCP PARE PAREJl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566

KCP PALOPOJl. Andi Djemma No. 4, Palopo, Sulawesi Selatan.Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929

KCP SENGKANGJl. RA Kartini No.86, Kel. Pattirosompe, Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan.Telp. (0485) 324080 Fax. (0485) 323898

KK MAKASSAR DAYAJl. Kapasa Raya No. 29A, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280

KLS MAKASSAR SULAWESIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sulawesi No. 81 Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971

KLS MAKASSAR COKROAMINOTOKantor Cabang Bank Mandiri, Jl.H.O.S Cokroaminoto No.3, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464

KLS MAKASSAR KARTINIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. R.A Kartini No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789

PP WATAMPONE STAINSekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)Watampone, Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050

PP MAKASSAR RS. IBNU SINARumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan.Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095

PP MAKASSAR UNISMUHKampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar, Sulawesi Selatan.

SULAWESI TENGAH

KC PALUJl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108

KCP LUWUKJl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah.Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456

KCP PARIGI MOUTONGJl. Trans Sulawesi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.Telp. (0450) 21345, 21402Fax. (0450) 21411, 21403, 21409

KCP PALU PLAZAKomplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 427769, 426093 Fax. (0451) 426182, 426721

KCP MOROWALIJl. Trans Sulawesi, Ds. Matansala, Kec. Bungku Tengah, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 452108

KLS PALU SAM RATULANGIKantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu, Sulawesi Tengah.Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666

SULAWESI UTARA

KC MANADOKawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean, Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado,Sulawesi Utara.Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492

PAPUA

KC JAYAPURAKomplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jayapura, Papua.Telp. (0967) 550965, 550966 Fax. (0967) 550968

GORONTALO

KC GORONTALOJl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo.Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056

KALIMANTAN TENGAH

KC PALANGKARAYAJl. Ahmad Yani No. 46, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.Telp. (0536) 3222223 Fax. (0536) 3227000

KC PANGKALAN BUNJl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru,Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.Telp. (0532) 25624, 25625 Fax. (0532) 25636

SULAWESI TENGGARA

KC KENDARIJl. Abdullah Silondae No.135, Kel. Korumba,Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.Telp. (0401) 3128822, 3128245Fax. (0401) 3127478, 3128897

SULAWESI BARAT

KC MAMUJUJl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju, Sulawesi Barat.Telp. (0426) 22651, 2703380 Fax. (0426) 21922

NUSA TENGGARA TIMUR

KC KUPANGJL. Sudirman No. 33, Kupang, Nusa Tenggara Timur.Telp. (0380) 834100, 823466Fax. (0380) 826150, 828617

MALUKU

KC AMBONJl. Diponegoro No. 33, Ahusen, Sirimau, Ambon, Maluku.Telp. (0911) 355478, 355458Fax. (0911) 355468, 355498

MALUKU UTARA

KC TERNATERuko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate, Maluku Utara.Telp. (0921) 3127220 Fax. (0921) 3127336

PAPUA BARAT

KC SORONGJl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat. Telp. (0951) 323366 Fax. (0951) 323360