3
BIAKAN URINE Untuk pembiakan urine, bahan pemeriksaan dapat diambil dengan cara : 1. SPP (Supra Pubic Punction) Biasanya pada anak yang belum dapat berkemih sendiri. spesimen urin diambil dengan cara aspirasi langsung ke kandung kemih. Jarum ditusukkan pada 2 jari di atas SOP (simfisis ossis pubis), kirim ke lan. Semua pertumbuhan kuman dilaporkan. 2. Kateterisasi Walaupun cara ini tidak dianjurkan dalam pemeriksaan rutin, tetapi diperbolehkan pada pasien yang tidak sadar (koma). Tunggu sampai kandung kemih penuh, lalu urine ditampung pada wadah steril yang dapat ditutup rapat. Tempeli identitas pasien dan kirim segera ke laboratorium. 3. Urine midstrem (Clean Catch) Pada pasien yang dapat berkemih sendiri, cara inilah yang dianjurkan. alat kelamin di sekitar meatus urethra eksterna dibersihkan dengan kapas kering. Pada wanita labia mayora harus dibuka lebar agar urine dapat mengalir langsung ke botol penampung (steril). mula – mula pasien disuruh berkemih, bagian ini dibuang. baru ditampung urine dibagian tengah dan urine bagian akhirnya juga dibuang. dalam sekali jalan, jadi tidak boleh berhenti – henti. urine langsung dikirim ke laboratorium untuk

Biakan Urine

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biakan Urine

BIAKAN URINE

Untuk pembiakan urine, bahan pemeriksaan dapat diambil dengan cara :

1. SPP (Supra Pubic Punction)

Biasanya pada anak yang belum dapat berkemih sendiri. spesimen urin diambil

dengan cara aspirasi langsung ke kandung kemih. Jarum ditusukkan pada 2 jari di atas

SOP (simfisis ossis pubis), kirim ke lan. Semua pertumbuhan kuman dilaporkan.

2. Kateterisasi

Walaupun cara ini tidak dianjurkan dalam pemeriksaan rutin, tetapi diperbolehkan

pada pasien yang tidak sadar (koma). Tunggu sampai kandung kemih penuh, lalu

urine ditampung pada wadah steril yang dapat ditutup rapat. Tempeli identitas pasien

dan kirim segera ke laboratorium.

3. Urine midstrem (Clean Catch)

Pada pasien yang dapat berkemih sendiri, cara inilah yang dianjurkan. alat kelamin di

sekitar meatus urethra eksterna dibersihkan dengan kapas kering. Pada wanita labia

mayora harus dibuka lebar agar urine dapat mengalir langsung ke botol penampung

(steril). mula – mula pasien disuruh berkemih, bagian ini dibuang. baru ditampung

urine dibagian tengah dan urine bagian akhirnya juga dibuang. dalam sekali jalan, jadi

tidak boleh berhenti – henti. urine langsung dikirim ke laboratorium untuk dibiakkan.

Hasil : kalau tampak pertumbuhan kuman, dihitung jumlah koloni apakah lebih dari

100.000/ml urine baru hasil dilaporkan. Kalau jumlah koloni kurang 100.000/ml urine

dianggap sebagai kontaminan dan tidak perlu dilaporkan ke dokter (dinyatakan biakan

steril). Hasil biakan disertai tes kepekaan obat antimikrobial.

Alat dan Bahan :

1. Urine midstream

2. ose standar

3. media padat : agar darah, agar endo, agar nutrient

4. BHI (Brain Heart Infusion)

5. objek gelas

6. mikroskop

7. Coloni counter (alat penghitung jumlah angka kuman)

8. Tes biokimia kuman

Page 2: Biakan Urine

Cara Kerja :

- Buat sediaan dari urine, baca dengan mikroskop

- Catat bakteri dan leukosit yang ditemukan

- Ambil bahan dengan ose standar (volume 0,001), inokulasikan pada agar darah, agar

endo dan nutrient, inkubasi 35 - 37° C selama 18 – 24 jam.

Pengamatan :

1. Bila ada koloni yang tumbuh pada agar darah, hitung jumlahnya kalikan 1000

2. Pilih koloni yang terpisah masukkan ke media cair, buat sediaan warnai dengan gram

3. Lakukan identifikasi

Tes biokimia

Tes oksidase dan tes katalase

4. Diagnosa/hasil pembiakan urine.