13
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bidan Dispensing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi, menyiapkan atau meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi oleh seorang bidan

Citation preview

Page 1: Bidan Dispensing

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 2: Bidan Dispensing

Kelompok 2 :

Betty Dwi Cahyaningrum

Christoforus Mamo

Dahniar H. A.

Depi Ayu Kusumawardani

Devri Windi Sari

Dewi Hajar Agustina

Dyah Arum Anggraeni

Dwi Ambika

BIDAN DISPENSING

Page 3: Bidan Dispensing

1.BidanBidan adalah seseorang yang telah

mengikuti program pendidikann bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.

PENGERTIAN

Page 4: Bidan Dispensing

Obat merupakan subtansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perwatan, pengobatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.

2. Obat

Page 5: Bidan Dispensing

Dispensing berasal dari bahasa inggris, yaitu to dispense yang secara harfiah berarti membagikan.

3. Dispensing

Dispensing merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi, menyiapkan atau meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi.

Page 6: Bidan Dispensing

UU No.36 tentang kesehatan (pasal 108 ayat (1) Pasal 108 Ayat (1) menentukan bahwa praktik kefarmasian dalam pengadaan distribusi dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu & Ayat (2) menentukan pengaturan lebih lanjut akan diatur dengan peraturan pemerintah (PP).

UU No.36 tentang kesehatan pasal 198Barang siapa yang tanpa kewenangan dan keahlian melakukan pekerjaan seperti Pasal 108 Ayat (1), maka akan dikenakan sanksi pidana denda Rp. 100.000.000,-.

Dasar Hukum

Page 7: Bidan Dispensing

Berdasarkan PP RI No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, yang termasuk pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

PP No. 72/98 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi & Alat Kesehatan, yang memberikan hak kepada apotek untuk menyerahkan obat.

Dasar Hukum

Page 8: Bidan Dispensing

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:Kewenangan normal:

Pelayanan kesehatan ibuPelayanan kesehatan anakPelayanan kesehatan reproduksi perempuan

Kewenangan Bidan Sesai Permenkes No. 1464 Tahun 2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan

Praktik Bidan

dan keluarga berencana• Kewenangan dalam menjalankan

program Pemerintah• Kewenangan bidan yang

menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter

Page 9: Bidan Dispensing

Bidan dispensing merupakan dispensing obat oleh para tenaga kesehatan (bidan) dan merupakan hal yang sudah terjadi selama berpuluh-puluh tahun. Hal ini diawali dengan :

Minimnya sarana dan prasarana kesehatan pada masa lampau,

Belum banyaknya tenaga farmasi,

Sarana pendistribusian obat (dalam hal ini apotek) belum menjangkau sampai pelosok tanah air,

Belum adanya dokter, Berdasarkan peraturan menteri kesehatan (permenkes) nomor 1464/menkes/per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaran praktik bidan

PENDAPAT

Page 10: Bidan Dispensing

Dengan demikian, Bidan diberikan kewenangan sementara untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal, dengan syarat telah ditetapkan oleh kepala dinas

PENDAPAT

kesehatan kabupaten/kota dan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal tersebut akan berakhir dan tidak berlaku lagi jika di daerah tersebut sudah terdapat tenaga dokter.

Page 11: Bidan Dispensing

Tidak terjadinya kontrol dan pengawasan dari masyarakat terhadap praktik dispensing obat oleh bidan.

Rendahnya pengetahuan masyarakat bahwa praktik dispensing obat merupakan suatu pelanggaran etik profesi bagi bidan yang menjalankannya.

Rendahnya kontrol dari organisasi profesi terhadap anggotanya yang masih menjalankan praktik dispensing obat.

Belum ada kesadaran penuh para bidan bahwa praktik dispensing obat yang menyalahi etik profesi maupun hukum.

Ketidak percayaan bidan terhadap penyedia obat (dalam hal iniapotek).

Faktor yang mempengaruhi adanya praktik bidan

dispensing

Page 12: Bidan Dispensing

Kewenagan bidan sangat terbatas dalam hal pemberian obat.

Khusus pada pelayanan tertentu, pelayanan tersebut hanya dapat dilakukan oleh bidan yang telah mendapat pelatihan untuk pelayanan tersebut.

Bidan diberikan kewenangan sementara untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal, dengan syarat telah ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal tersebut akan berakhir dan tidak berlaku lagi jika di daerah tersebut sudah terdapat tenaga dokter.

KESIMPULAN

Page 13: Bidan Dispensing

TERIMA KASIH