Upload
arids
View
119
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Bila Windows adalah wajah ramah yang ditampilkan proyek-proyek komputer kepada
dunia, maka BIOS adalah sisi gelap bawah sadar yang bertugas untuk berpikir. BIOS
(Basic Input/Output System) adalah kode untuk fungsi-fungsi fundamental PC, seperti
mengumpulkan ketukan tombol dari keyboard atau meletakkan pixel ke layar.
Program kecil ini bekerja di balik layar, menterjemahkan perintah Windows
yangpeople-friendly menjadi angka nol dan satu yang hanya dimengerti oleh
hardware Anda. Dan sebagaimana alam bawah sadar manusia, BIOS bisa
berpengaruh sangat kuat pada tingkah laku dan kinerja PC Anda.
Terapi BIOS
Ketika teknologi baru muncul dan bug tua ditemukan, para pembuat komputer sering
menerbitkan versi BIOS yang telah diupdate yang dapat mengatasi problem dan
meningkatkan kinerja. Periksa situs Web pembuat PC Anda
mengenai update terbaru. Namun pertama-tama pastikan Anda memiliki nomor versi
terbaru BIOS; biasanya muncul sekilas di monitor Anda tepat setelah Anda
menyalakan sistem. (Tekan tombol Pause bila kilasannya terlalu cepat.)
Mengupdate BIOS mudah, tetapi Anda harus melakukannya dengan hati-hati.
Biasanya Anda perlu menjalankan program kecil dari floppy disk saja. Namun bila
terjadi masalah, Anda hanya bisa meratapi motherboard yang tidak bisa lagi Anda
gunakan. Jadi pastikan bahwa sebelumnya Anda telah membaca semua instruksi di
file readme BIOS update. Dan selalu lakukan persis seperti apa yang petunjuk-
petunjuk itu katakan.
Jika BIOS adalah bawah sadar PC, maka utiliti Setup merupakan fondasi untuk
membangun karakter PC. Utiliti tersebut memiliki setting user untuk mengontrol
harddisk, memori, kartu-kartu grafis, power saving, port USB, dan hardware lain.
Program tersebut biasanya disertakan dalam disk, tetapi sekarang sudah tersimpan
dalam chip ROM yang sama dengan BIOS PC.
Untuk membuka Setup, cukup tekan tombol (atau kombinasi tombol) yang
disarankan kepada Anda untuk dimasukkan ketika PC melakukan start up. Masing-
masing pembuat BIOS menggunakan tombol yang berbeda — Delete, F1, atau F10.
Di layar Anda seharusnya memperlihatkan tombol atau tombol-tombol mana yang
perlu ditekan untuk Setup tepat setelah layar menampilkan angka versi BIOS. Jika
tidak, periksa dokumentasi sistem Anda.
Karena utiliti Setup dibuat oleh pembuat BIOS dan berada dalam chip yang sama
dengan BIOS, ini sering disebut utiliti BIOS Setup. Dan karena utiliti ini
menyimpansettingnya di chip clock/calendar — chip complementary metal-oxide
semiconductor, atau CMOS — maka sering pula disebut sebagai program Setup
CMOS. (Chip CMOS memiliki batere sendiri untuk memelihara setting chip sekalipun
PC dimatikan.)
Utiliti Setup memiliki setting hardware yang berlimpah, mulai dari yang terlihat
nyata, seperti setting waktu di clock PC, sampai yang tidak kelihatan, seperti jumlah
“wait states” yang mengkoordinasi aliran data antara RAM dan CPU.
Pertama, Jangan Merusak
Ketika bekerja dengan utiliti Setup PC, gunakan petunjuk praktis yang sama
diajarkan pada awal bedah otak: Bila Anda tidak tahu apa yang dilakukan sesuatu,
jangan berurusan dengannya. Kecerobohan mengubah wait
state atau setting lainnya dapat menurunkan kinerja atau bahkan menyebabkan
sistem mengalami crash.
Jika Anda mengira Anda telah tanpa sengaja mengubah setting ketika sedang bekerja
dengan utiliti Setup, segera berhenti dan mulailah dari awal lagi. Semua utiliti Setup
memiliki pilihan menu yang memungkinkan Anda keluar tanpa menyimpan
perubahan. Anda mungkin melihat pula pilihan untuk mengembalikan setting ke
nilai defaultnya. Abaikan opsi ini: Bila vendor PC Anda telah melakukan fine-
tune terhadap sistem,setting default si pembuat BIOS mungkin membuatnya menjadi
tidak optimal.
Backup setting-setting Anda sebelum membuat perubahan. Bila batere yang
menghidupi chip clock/calendar mati, setting-setting Anda mati bersamanya. Bila
utiliti Setup Anda mempunyai opsi backup, gunakanlah. Jika tidak, catat setting di
kertas — atau tekan key Print Screen untuk masing-masing layar di utiliti tersebut
(tetapi ini tidak selalu berfungsi).
Apa yang Dicari
Sebelum mulai, baca sampai selesai user manual yang menyertai PC atau
motherboard. Banyak manual menawarkan penjelasan singkat masing-
masing setting.Setting bervariasi menurut manufaktur dan model, namun Anda
seharusnya menemukan ini di hampir semua PC:
Optimalisasi dan kompatibilitas setting: Utiliti Setup sering berisi setting-
settinguntuk kinerja hardware. Kadang-kadang ini tidak diatur secara optimal di
pabrik, utamanya pada PC yang dibuat berdasar pesanan atau generik. Scan seluruh
program Setup. Setting modus AGP dan setting DMA merupakan kandidat utama
untuk dioptimalisasi. Setting-setting ini juga berguna untuk troubleshooting hardware
yang baru diinstall: Menonaktifkan atau menurunkan setting yang diberikan bisa
memicu ketidak-kompatibelan kartu grafis, CD-ROM drive, atau peranti lain yang
terjadi sebelumnya.
Setting harddisk: Anda akan menemukan tabel, biasanya pada halaman kedua
atau Advanced dan dengan judul “IDE”, yang mendaftar semua parameter
konfigurasi untuk EIDE harddisk yang secara langsung terkoneksi ke motherboard.
(SCSI harddisk dan EIDE harddisk yang tidak punya kartu ekspansi akan menjalankan
program konfigurasinya sendiri.) Sementara kebanyakan PC yang dibuat selama
beberapa tahun terakhir dapat dengan mulus mendeteksi dan mengkonfigurasi
harddisk baru, sebagian memerlukan instalasi manual. Baca your dokumentasi disk
baru Anda mengenai prosedur tersebut dan gunakan opsi-opsi on-screen untuk
membuat perubahan di tabel ini.
Floppy disk: Opsi ini memungkinkan Anda menyetel tipe floppy drive (3,5 inci,
1,44MB, sebagai contoh) yang telah Anda tetapkan sebagai drive A: atau B: Anda. Ini
merupakan setting yang perlu diperiksa jika Anda mengalami problem floppy-drive.
Sebagian utiliti Setup mempunyai setting sekuriti `Floppy Read only` tersendiri yang
mencegah data Anda dituliskan ke floppy disk dan dihapus dari PC.
Urutan booting: Setting ini menentukan mana yang pertama kali dilihat PC ketika
instruksi boot-up. Contoh: `A: kemudian C:`, `C: kemudian A:`, atau `C:, Zip drive`.
Untuk booting dari CD-ROM drive, Zip, atau LS-120, Anda sepertinya harus
mengubah setting ini.
Proteksi password: Bila ini diaktifkan, BIOS akan
menanyakan password sebelumbooting up. Sangat berhati-hatilah dengan yang satu
ini: Bila melupakan password, Anda terpaksa mereset jumper motherboard atau
mencopot batere CMOS, yang akan menyebabkan Anda kehilangan semua setting,
atau Anda bahkan harus membeli motherboard baru.
Setting IRQ: Bila Anda butuh setting IRQ ekstra untuk hardware baru, Anda perlu
membebaskan satu IRQ dengan menonaktifkan feature yang tidak digunakan,
sepertiport serial, port paralel, atau port USB.
Setting port paralel: Pilih modus yang paling cocok untuk hardware. Modus ECP
atau EPP dapat sangat mempercepat printer dan peranti lain.
Kipas RPM dan temperatur CPU: Dua parameter kritis ini sebaiknya dicentang
secara periodik untuk memastikan mereka berfungsi dengan benar.
Bantuan Hardware Offline
Internet sangat bagus untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
hardware, tetapi menyelidiki situs-situs Web untuk mendapatkan nasihat yang bisa
dipercaya cukup menghabiskan waktu. Kadangkala cara tercepat untuk mendapat
jawaban adalah cara gaya kuno: dengan buku referensi yang baik. Di bawah ini
adalah dua yang terbaik.
Upgrading and Repairing PCs ( www.upgradingandrepairingpcs.com ) karya
Scott Mueller (US$ 60) merupakan buku klasik yang mencakup segala sesuatu yang
Anda butuhkan tentang PC dan hal-hal yang mungkin Anda tidak ketahui. Bila Anda
mencari referensi menyeluruh, keluasan dan kedalaman judul ini belum terkalahkan
(www.quepublishing.com).
PC Hardware in a Nutshell ( www.oreilly.com/catalog/pchardnut2 ) oleh
Barbara Fritchman Thompson dan Robert Bruce Thompson (US$ 40) merupakan
panduan praktis yang bagus untuk membeli dan menggunakan PC. Dimuati dengan
nasehat bergaya ringkas yang secara jelas memberikan informasi yang Anda
perlukan, tanpa Anda harus mencari-carinya (www.oreilly.com).
Drive Kotor
Benah-benah di akhir minggu meninggalkan lapisan debu yang menutupi seluruh
kantor, dan Anda kuaatir CD-RW drive Anda mungkin kotor. Bagaimana sebaiknya
membersihkannya?
Mungkin sebaiknya tidak. Gosokan paling halus sekalipun dapat menghambat laser
sensitif pada drive, jadi bila tidak rusak, jangan bersihkan. Bila kinerja menurun, atau
bila drive Anda tidak mampu membaca medianya, coba beberapa semprotan yang
diarahkan dengan baik dari kaleng semprotan udara — tersedia dengan harga
kurang dari US$ 10 di toko-toko komputer. Pastikan menggunakan sedotan plastik
yang menyertai kaleng. Dan jaga agar menyemprot pelan-pelan; desakan semprotan
yang berlebihan dapat menyebabkan kondensasi yang menumpuk uap lembab pada
interior drive. Sebelum menggunakan kit pembersih CD-RW seperti US$ 15 Drive
Guardian buatan Kensington ( www.kensington.com/html/1080.html ), carilah
rekomendasi dari pembuat drive; sebagian merekomendasikannya, tetapi yang
lainnya tidak.
Menghentikan Program Tua
Beberapa program software yang benar-benar tua hanya tidak sanggup berfungsi
pada PC kecepatan tinggi sekarang ini. Jika Anda memiliki program kuno yang
mengunci atau memunculkan pesan error setiap kali Anda hendak menjalankannya,
cobalah CPUKiller; utiliti gratis dan mudah digunakan, yang memungkinkan Anda
memperlambat PC sesedikit atau sebanyak Anda inginkan. Pergilah
kewww.cpukiller.com untuk mendownloadnya.
Apa itu BIOS, dan apa fungsi BIOS? Mohon dibahas sedikit mas. Demikian permintaan
seorang teman mahasiswa dari Jakarta, entah perguruan tinggi mana. Pertanyaan
diatas seharusnya ditanyakan pada akhir tahun 80-an jika melihat sejarah komputer.
Tapi namanya belajar, ya saya pikir tak ada salahnya beliau bertanya demikian. Oleh
karena itu walaupun pembahasan ini kembali ke tahun 80-an tidak masalah demi
melayani visitor. Mohon maaf bagi yang lain yang sudah master dalam bidang
komputer.
BIOS atau Basic Input/Output System adalah program pertama yang diakses oleh
prosesor selama start up untuk memastikan bahwa semua program dasar lainnya
seperti hard drive, port, peripheral dan CPU berada dalam kondisi kerja yang baik.
BIOS berbeda dari sistem operasi komputer. Sistem operasi berada pada hard drive
dan menyediakan user interface yang dapat dilihat pada layar setelah start up.
Program BIOS, di sisi lain, dapat ditemukan tepat di chip memori flash atau ROM
yang terletak di motherboard. Ini adalah kebutuhan dasar untuk melakukan booting
pada komputer.
Fungsi BIOS
BIOS memiliki beberapa fungsi di komputer tapi tugas yang paling penting adalah
untuk memuat sistem operasi. BIOS menyediakan instruksi pertama kepada
mikroprosesor untuk mengaktifkan komputer. Petunjuk dari BIOS untuk
mikroprosesor selama start up adalah sebagai berikut: power on self test (POST)
yang menguji status pengoperasian semua hardware di komputer, aktivasi chip BIOS
lainnya di beberapa komponen komputer lain seperti SCSI dan kartu grafis,
memeriksa dan pengelolaan peripheral komputer melalui rutinitas tingkat rendah
selama proses start-up, dan manajemen clock, hard drive dan pengaturan lainnya.
BIOS Sequence
Urutan yang biasa pada program BIOS selama start up dimulai dengan memeriksa
setup Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) untuk penyesuaian
setting, memuat driver perangkat dan penangan interrupt berbagai perangkat keras
komputer, menginisialisasi manajemen daya dan register, melakukan self test untuk
power, menampilkan pengaturan sistem , menentukan perangkat bootable dalam
komputer, dan memulai urutan boot.
Mengubah Pengaturan melalui CMOS
Untuk mengubah pengaturan dalam setup CMOS, dengan key tertentu atau
kombinasi tombol tertentu harus ditekan selama masa awal start up. Instruksi untuk
ini biasanya dapat ditemukan di bagian bawah tampilan layar pertama selama proses
start up. Setelah memasuki pengaturan CMOS, beberapa pilihan tersedia untuk
pengguna. Mengatur tanggal dan waktu sistem serta mengubah urutan boot,
pengaturan plug and play, konfigurasi driver, pengaturan memori, Pengaturan
password, dan pengaturan power adalah beberapa pengaturan yang dapat diubah
pada halaman ini.
Mengupdate BIOS
BIOS, terutama pada komputer lama, dapat diperbarui dari waktu ke waktu. Hal ini
agar program BIOS dapat mengenali perangkat yang baru saja diproduksi. Untuk
meng-upgrade atau mengubah BIOS komputer, program khusus dari produsen BIOS
biasanya diperlukan. Update BIOS yang digunakan harus sesuai varian BIOS asli.
Update dilakukan dengan memeriksa BIOS informasi revisi dan tanggal yang
disediakan pada layar selama start up dan membandingkan ini dengan daftar update
di BIOS website produsen. Upgrade biasanya dilakukan dengan program utilitas
tertentu tapi kadang-kadang update dapat didownload secara terpisah. Program
utilitas untuk memperbarui harus disalin ke dalam floppy disk atau yang lebih keren
sekarang adalah flash disk dan CDR dan dimasukkan ke disk drive waktu boot
komputer Anda. Ini akan menghapus yang lama dan menginstal program BIOS yang
baru.
Kadang-kadang kita perlu mengetahui basic komputer, salah satu gunanya adalah
supaya kita tahu spesifikasi komputer kita, operating system yang digunakan, dan
aplikasi yang terinstall dalam operating system tersebut.
jaman dulu
komputer hanya bisa di rakit oleh professional, karena terdapat jumper-jumper di
bagian motherboard pc, salah pasang maka tidak jalan bahkan bisa mengakibatkan
kerusakan fatal/terbakar. Namun dengan teknologi bios maka semua system kerja
dalam motherboard yang menghubungkan processor, memory, vga dll dicontrol
dalam chip BIOS.
BIOS, singkatan dari Basic InputOutput System, dalam sistem komputer IBM PC atau
kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk
kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam
proses yang disebut denganPower On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta
kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat
keras dengan menggunakanBIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan
banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan
perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa
rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Pembuat BIOSSaat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award
Medallion BIOS
Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan
merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq,
IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
Adapun tombol-tombol yang digunakan untuk masuk ke dalam BIOS
Pada saat komputer boot silahkan tekan :
———————————————————–
Acer
Aspire:
Enter the BIOS: Press the CTRL + ALT + ESC keys during the Acer Boot-up screen.
In the BIOS: System Security to Parallel Operation Mode and select EPP.
C100 TI: F2
AST:
Enter the BIOS: Press CTRL + ALT + ESC for setup.
In the BIOS: Advanced to Ports and select Enhanced (EPP)
Compaq
Presario:
Method 1
Enter the BIOS: Press F1 or F10 during the Compaq boot-up screen for setup.
In the BIOS: Advanced to I/O Device Configuration to Parallel Port Mode and select
EPP. Press F10 to save the changes and exit.
Method 2
Enter the BIOS: Press F10 during the Compaq boot-up screen for setup.
In the BIOS: Communications to Parallel Port Type. Press ENTER for the menu. Select
EPP.
Dell
1610: F10
F1 Dimension 4400
Del for Dimension XPST 800R, XPS B1000
F2 for Inspiron 8200, Optiplex DHM
Gateway
2000:
Enter the BIOS: Press F1 for setup.
In the BIOS: Advanced to Peripheral Configuration to Parallel Port Mode. Use the +
and – keys to change values or ENTER for the menu. Select EPP and use F10 to save
the changes and exit.
HP
Pavilion:
Method 1
Enter the BIOS: Press F1 during the blue HP screen for setup.
In the BIOS: Advanced to Peripheral Configuration to Parallel Port Mode. Use ENTER
key to open menu and select EPP. Press F10 to save changes and exit.
Method 2
Enter the BIOS: Press F1 during the HP boot-up screen for setup.
In the BIOS: Advanced to I/O Device Configuration to Parallel Port Mode. Use ENTER
key to select EPP. Press F10 to save the changes and exit.
ZE5170: F2
Vectra:
Enter the BIOS: Press the F2 during the HP boot-up screen for setup.
In the BIOS: Integrated Peripherals to Parallel Port Mode and use + or – to select EPP.
Press F10 to save changes and exit.
IBM
Aptiva:
Enter the BIOS: Press F1 during the IBM boot-up screen for setup.
In the BIOS: Device I/O Port to Parallel Operation Mode and select EPP.
ThinkPad:
Double-click the “IBM ThinkPad” on the desktop. Select ThinkPad Features and click
on the icon of the printer. Select Advanced and choose EPP, possibly ECP.
NEC
Ready:
Enter the BIOS: Press F2 during the NEC boot-up screen for setup.
In the BIOS: Advanced to Integrated Peripherals to Parallel Port Mode. Use + or – to
select EPP.
Packard Bell:
Method 1
Enter the BIOS: Press F1 for setup.
In the BIOS: Advanced to Peripheral Configuration to Parallel Port Type. Press ENTER
for the menu and select EPP. Press F10 to save changes and exit.
Method 2
Enter the BIOS: Press DEL for setup.
In this BIOS: Integrated Peripherals to Parallel Port Mode. Use Page Up or Page Down
to change values and select ECP+EPP1.9.
Sony
VAIO:
Enter the BIOS: Press and hold down F2 or F3 during VAIO screen for menu. Press F1
for setup.
In the BIOS: Advanced to Peripheral Configuration to Parallel Port Type. Use ENTER to
access the menu and select EPP.
Toshiba
Infinia:
Enter the BIOS: Press F1 for setup.
In the BIOS: Advanced to Peripheral Configuration to Parallel Port Type. Select EPP
and press F10 to save changes and exit.
Satellite:
Change boot order: F2 for setup
Press ESC to enter BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).
Komponen BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS) Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah
konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.
2. Kegunaan BIOS16 OKTOBER 2010oleh Farhan
Di atas memang sudah dijelaskan bahwa salah satu kegunaan BIOS adalah untuk
mengontrol hardware yang terpasang. Selain itu BIOS juga dapat melakukan hal-hal
seperti dibawah ini:
Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap (hardware) dalam proses
POST (power on self test).
Memuat dan menjalankan system operasi
Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam computer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta
kesetabilan computer).
Membantu system operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat
keras (hardware) dengan menggunakan BIOS Runtime Service
1. Pengenalan bios
Bios adalah sebuah chip yang tersimpan dalam EPROM (Eraseble Programmeble
ROM) yang dapat digunakan untuk mengontrol hardware yang terpasang dalam
sebuah computer.
Pada saat booting bios akan mengenali semua komponen dan memastikan bahwa
komponen yang terpasang bekerja dengan normal dan dalam kondisi baik.
Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenik, dll. Tergantung dari
merek motherboard yang digunakan, biasanya motherboard yang ada pada
computer build up terdapat bios yang dibuat sendiri dari vendornya (ex: Dell, Hp,
Acer).
1. Kegunaan Bios
Diatas memang sudah dijelaskan salah satu kegunaan BIOS adalah untuk
mengontrol hardware yang terpasang. Selain itu juga dapat dilakukan hal-hal
seperti dibawah ini:
Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap (hardware) dalam proses
POST (Power On Selt Test)
Memuat dan menjalankan system operasi
Mengatur bebrapa configurasi dasar dalam computer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta
kesetabilan computer.
Membantu system operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan prangkat
keras (hardware) dan menggunakan BIOS Runtime Service.
1. Komponen BIOS
Dalam bios terdapat komponen-komponen
Program BIOS setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah
konfigurasi computer ( tipe hardisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja
computer dll) sesuai keiginan. BIOS menyembunyikan detaile-detail cara
pengaksesan hardware yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
Driver untuk hardware dasar, seperti video adapter, perangkat input, dan
beberapa perangkat lainnya untuk system operasi dasar 16-bit
Program bootstraper utama untuk memungkinkan computer dapat
melakukan proses booting kedalam system operasi yang terpasang.
1. Produsen BIOS
Beberapa perusahaan yang menyediakan BIOS adalah sebagai berikut:
Award software, yang meluncurkan award BIOS, award Modular BIOS dan
award medallion BIOS
Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS. Dan setelah
melakukan merjer dengan award software, meluncurkan phoenix-award BIOS.
3. Komponen BIOS16 OKTOBER 2010oleh Farhan
Dalam BIOS terdappat komponen-komponen diantaranya:
Program BIOS setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah
konfigurasi computer (tipe hardisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja
computer dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara
pengaksesan hardware yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
Driver untuk hardware dasar, seperti video adapter, perangkat input,
prossesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk system operasi dasar 16-bit
( dalam hal ini adalah keluarga DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan computer dapat melakukan proses
booting kedalam system operasi yang terpasang
Bios merupakan singkatan dari Basic Input Output System. Bios merupakan sebuah program atau
software antarmuka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras
yang terpasang pada komputer.
Bios disimpan atau ditanamkan di ROM ( read only memory ).
Setiap Motherboard memiliki yang namanya Bios, dan bila bios ini rusak maka kemungkinan besar
motherboard tidak dapat digunakan kembali ( kecuali bios di install ulang atau di upgrade ). Karena
Bios ditanamkan di ROM, maka kemungkinan kita hanya bisa merubah pengaturan yang telah ada,
misalkan kita merubah besarnya memory yang digunakan untuk VGA yang berjenis onboard, atau
mengubah waktu dan tanggal, serta mengubah settingan dasar lainnya. Namun yang paling sering
dirubah dan perlu diketahui yaitu merubah urutan booting, dan mengecek ada tidaknya suatu
komponen komputer yang kita pasang. Misalkan kita memasang harddisk di komputer kita, namun
setelah kita cek dibios tidak ada harddisk maka kemungkinan harddisk tidak terpasang dengan
benar, jadi bios ini sangat penting peranannya bagi jalannya sistem komputer.
Ada berbagai macam merek Bios, tergantung motherboard yang kita pakai . Yang terkenal yaitu, AMI
BIOS, Phoenix BIOS, dll.
Jika anda akan merubah settingan bios, anda dapat melakukannya pada saat proses booting
(menyalakan komputer), setiap Bios memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam Menu
biosnya, yang paling umum adalah menekan tombol del atau alt+f4. Lihat saja petunjuk yang keluar
dilayar monitor pertama kali komputer dinyalakan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M
yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat
keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM).
Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau
"IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Fungsi Bios
1. Mengenali semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
2. Inisialisai ( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang ( Dalam
proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test)
3. Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang
fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
4. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media
penyimpanan, konfigurasi proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
5. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan
menggunakan BIOS Runtime Services.
Jenis BIOS yang saat ini sangat banyak digunakan adalah:
AWARD BIOS
AMI BIOS
Phoenix BIOS
Untuk masuk pada menu BIOS ada berbagai macam cara tergantung dari BIOS yang anda gunakan.
Untuk Award dan Ami umumnya menggunakan tombol Delete pada saat pertama kali komputer di
nyalakan.
Standard CMOS setup screen termasuk parameter operasi dasar yang perlu untuk di-set agar system bekerja dg baik.
Date
Disini anda dapat mengatur tanggal yang sesuai untuk real time clock (mm:dd:yy) atau
(bulan:tanggal:tahun). Pengubahan tanggal juga terkadang dapat dilakukan untuk menghindari
aktifnya suatu virus pada tanggal tertentu.
Time
Digunakan untuk pengisian waktu yang tepat (real time clock). Sebuah real time clock yang salah
penyetingannya dapat juga menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock itu diminta oleh
sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran). Rumus untuk
memasukkan tanggal (hh:mm:ss) atau (jam:menit:detik).
Harddisk
Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua chanel IDE dapat dikonfigurasikan di
sini, mulai dari primary master, primary slave, secondary master, secondary slave. Kolom “type”
digunakan untuk menentukan parameter harddisk. BIOS sudah mempunyai 46 konfigurasi yang
sudah tersimpan. Pilihan “none” berarti tidak ada harddisk yang terpasang. “Auto” berarti membuat
BIOS melakukan autodeteksi ketika proses booting dilakukan. Pilihan “user” akan memberikan
keleluasaan untuk mengubah parameter harddisk secara manual.
Drive A, drive B
Bagian ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang anda gunakan. Pilihan yang
ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan. Ukuran yang tersedia adalah 3,5” dan
5,25” sedangkan kapasitasnya bervariasi mulai dari 360K, 720K, 1,2M sampai 2.88M. Pilihlah “none”
jika tidak ada drive yang terpasang.
Video
Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, untuk kartu dengan resulusi tinggi pilih
“EGA/VGA”. Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
Halt on
Menentukan apa yang menyebabkan PC anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan “all errors”
merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC anda berhenti jika terjadi
kesalahan disegala komponen. Pilihan “All, But Keyboard” akan mengabaikan kesalahan akibat
keyboard. Pilihan yang lain adalah “No Errors”, ”All, But Disk”, ”All, But Disk/Key”.
Memory
Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC anda. Base memory umumnya
berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory
akan menghasilkan total memory yang terpasang dan ditampilkan pada bagian “Total Memory”.
[BIOS Feature Setup]
BIOS features setup ini adalah tipikal yang umum untuk semua jenis PC
Item-item yang tersedia untuk memasuki konfigurasi data secara umum ditemui dalam layar ini adalah:
Virus WarningDigunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, hal ini biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan “Disabled” digunakan untuk mencegah terjadinya virus pada saat ketika melakukan instalasi. Pada keadaan “Enabled” ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk mode teks.
CPU Internal CacheDigunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache.
External CacheDigunakan untuk meng-enable-disable CPU External Cache.
Quick Power On Self TestProses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer cold boot.
Boot SequenceDigunakan untuk menetukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika anda hanya akan booting dari harddsik pilihlah “C,A,SCSI” atau “C Only”
Swap Floppy DeviceDapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. jika anda buat menjadi “Enabled” maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.
Boot Up Floppy SeekApabila pilihan ini berada diposisi “Enabled” maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatau track 40. Buatlah menjadi “Disabled” untuk mempercepat booting.
Floppy Disk Access ControlPilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan “Read Only” akan menyebabkan floppy anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Dan pilihan “R/W” normal dapat dibaca dan ditulis.
Boot Up Numlock statusApabila dibuat “enabled” maka bios akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
Boot Up System SpeedMenentukan keadaan PC ketika boot up jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah “high”. Kondisi “low” digunakan untuk memperlambat PC.
Gate A20 OptionMenentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). “Normal” merupakan metode yang telah lama digunakan dengan menggunakan keyboard controler sedangkan “Fast” adalah metode yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
Typematic Rate SettingApabila dibuat “Enabled” maka pilihan-pilihannya yaitu “Typematic Rate (Chars/sec)” dan Typematic Delay (msec).
Security Option
Digunakan untuk menggunakan kapan password akan ditanyakan. Pilihan Setup akan menyebabkan
password akan ditanyakan ketika BIOS Setup dijalankan. Sedangkan pilihan sistem akan
menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
PS/2 Mouse Function ControlApabila dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2 Mouse. Apabila PS/2 Mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan
dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan. Dengan “Disabled” maka tidak akan dilakukkan pengecekan.
PCI/VGA Palette SnoopPilihan standart adalah “Disabled”. Tapi jika anda menggunakan MPEG Card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi “Enabled”.
OS Selector for DRAM > 64 MBJika anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memory lebih dari 64 MB maka ubahlah menjadi “Enabled”. Dan sebaliknya ubah menjadi “Disabled”.
System/Video BIOS ShadowPada keadaan “Enabled” maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow dan disalin ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat.
HDD S.M.A.R.T Capability
Digunakan untuk mengaktifkan fasilitas SMART pada hardisk anda. SMART adalah singkatan dari
Self Monitoring, Analysis and Reforting Technology.
Chipset Feature Setup berisi:
Auto Configuration
DRAM Speed Selection
Di sini akan ditentukan kecepatan dari memory yang dipergunakan untuk FPM (Fast page Mode) dan
EDO DRAM (Extended Data-Out). Waktu yang biasa digunakan adalah “60ns” dan “70ns”.
System/Video BIOS Cacheable
Jika dibuat “Enabled” maka BIOS yang telah dishadow ke RAM dapat di chace-memory. Pilihan “Enabled” akan meningkatkan kecepatan system.
8/16 Bit I/O Recovery Time
Di sini anda dapat mengatur beberapa banyak siklus yang digunakan untuk menunggu antara akses-akses yang akan dilakukan melalui Bus ISA.
Power Management
Disini anda dapat mematikan (“Disabled”) atau menyalakan seluruh pilihan untuk penghematan
energi. Jika anda aktifkan anda dapat menggunakan dua konfigurasi yang sudah diberikan , yaitu :
“Max Saving” dan “Min Saving” sedangkan pilihan “User Define” digunakan untuk melakukan
konfigurasi Power Management secara manual dengan mengubah beberapa pilihan lain.
PM Control by APM
Apabila anda menggunakan sebuah sistem operasi yang disertai dengan Advanced Power
management seperti Windows 95.
Video Off Method
Disini tersedia bermacam-macam setting bagaiman monitor harus dimatikan. Pada pilihan “Blank
Screen” hanya akan dikirim tampilan kosong ke monitor. Pilihan “VH-Sync+Blank” akan turut
mematikan signal-signal sinkronisasi. Pilihan “DPMS Support” menentukan bahwa display adapter
dam monitor diarahkan pada VESA Display Power Management Signaling.
Modem use IRQ
Disini dapat ditentukan IRQ yang digunakan oleh modem yang ada. Jika IRQ ini aktif akan
“membangunkan” PC untuk menerima faksmili atau kiriman data.
Doze/Stand By/Suspend Mode
Setting ini digunakan untuk mengatur lamanya waktu yang diberikan bagi PC dalam keadaan aktif
sebelum memasuki mode-mode yang ada. Pada mode Doze hanya processor dan harddisk yang
dimatikan, mode Stand By mematikan harddisk dan monitor sedangkan mode Suspend akan
mematikan semua komponen.
HDD Power Down
Menentukan berapa lama yang diberikan bagi harddisk untuk tidak bekerja sebelum dimatikan oleh
BIOS secara software. Beberapa harddisk lama mengalami masalah jika bagian ini diaktifkan karena
setelah “tidur” harddisk tersebut tidak bisa bangun secara software.
Wake Up Event in Doze & Standby
Berisi daftar IRQ yang dapat membangunkan PC mode Doze atau StandBy. IRQ-IRQ ini biasanya
berhubungan dengan hardware tertentu, misalnya IRQ 4 untuk mouse, 14 dan 15 untuk hardisk.
Dalam versi-versi BIOS yang lebih baru dikenal dengan istilah Reload Global Timer Events.
Power Down & Resume Events
Didalam daftar yang kedua ini semua komponen ditandai dengan “on” yang akan membangunkan
komputer dari dalam suspend mode.
VGA-Active Monitor
Apabila pilihan ini berada pada “Enabled” maka aktivitas display adapter akan membangunkan
sistem ketika berada dalam mode Stand by
CPU Fan Off in Suspend
Apabila diposisikan pada ”Enabled” maka BIOS akan mematikan kipas prosesor ketika berada pada
mode suspend. Tapi kipas prosesor yang digunakan harus mengambil power dari konektor khusus
di mother board dan tidak langsung dari konektor power supply.
Resume by Ring
Apabila pilihan ini berada pada posisi “Enabled” dan saluran ring-indicator dari interface serial
menunjukkan adanya panggilan masuk pada modem, maka PC akan dibangunkan dari dalam mode
penghematan energi.
IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break Suspend.
Jika anda memposisikan setting ini pada “Enabled” , maka real time clock dapat membangunkan
komputer dari dalam mode suspend; karena IRQ 8 adalah interrupt dari real time clock (RTC).
INTEGRATED PERIPHERALS
Block Mode
Apabila dibuat “Enabled” atau “Auto” dan “HDD MAX” maka BIOS akan menggunakan block mode
untuk transfer ke hardisk.
IDE PIO/UDMA
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan digunakan.
MODE PIO
Digunakan untuk menentukan seberapa besar seberapa cepat data di transfer dari dan ke hardisk.
PIO Mode Cycle Time (ns) Transfer rate (MB/s) Spesifikasi
0 600 3,3 ATA
1 383 5,2 ATA
2 240 8,3 ATA
3 180 11,1 ATA-2+IORDY
4 120 16.1 ATA-2+IORDY
5 90 22.2 Belum ada
Mode DMA
DMA adalah singkatan dari Direct Memory Accsess berarti data ditransfer langsung antara harddisk
dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan
CPU.
PCI Slot IDE Second Chanel
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan “Enabled” atau
dimatikan “Disabled”.
On-Chip Primary/Secondary PCI IDE
On-chip Primary/Secondary PCI IDE digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari
Onboard-IDE-Contoller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard, yaitu primary
channel dan secondary channel. Jika anda buat menjadi “Enabled” maka channel ini akan
diaktifkan. Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan “Disabled”.
Anda dapat mematikan salah satu channel onboard-IDE jika Anda ingin memasang hardisk
controller card secara manual pada komputer anda.
Onboard PCI SCSI Chip
Jika motherboard anda memiliki Onboard SCSI Controler maka pilihan ini akan tampil. Digunakan
untuk mengaktifkan atau menonaktifkan SCSI Controler yang ada pada mother board anda.
USB Controller
Pada mother board yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka BIOS Setup akan
menampilkan pilihan ini. Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan USB Controller sedangkan pilihan
“Disabled” akan mematikannya.
Onboard FDC Controller
Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan OnBoard-Floppy disk-Controller. Resource yang digunakan
oleh controller adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika “Disabled” maka sebaliknya.
Onboard Serial Port ½
Onboard Serial Port ½ digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel
serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkan serial port Anda
tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yanbg digunakan. Pilihan-
pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dan sebagainya. Ada kalanya Anda harus
mengganti konfigurasi serial port ketika Anda memasang modem internal yang menggunakan
COM4.
UART2 Mode
UART2 mode digunakan untuk konfiguarasi serial port yang digunakan untuk komunikasi dengan
komponen inframerah. Pilihan “Standard” digunakan untuk komunikasi normal dengan interface RS-
233-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”, “ASK-IR” digunakan untuk
menentukan tipe alat komunikasi inframerah yang terpasang pada serial port PC Anda.
Duplex Mode
Pilihan “Full” akan membuat komunikasi melalui inframerah dapat melakukan pengiriman dan
penerimaan secara bersamaan, sedangkan pilihan “Half” akan menyebabkan proses pengiriman dan
penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
Onboard Parallel Port
Onboard Parallel port digunakan untuk mengkonfigurasi Onboard Parallel port. Biasanya hanya ada
satu channel Paralel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkab
parallel port Anda tidak aktif. Sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port Anda tidak aktif,
sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya
itu antara lain “378/IRQ7”, “278/IRQ5”, dan sebagainya.
Parallel Port Mode
Di sini biasanya tercantum “SPP”, “EPP” dan “ECP” serta bermacam-macam kombinasi dari
dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port.
Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhached Paralel Port (EPP) maupun
Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka
paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan
dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka “ECP/EPP” merupakan setting yang terbaik,
terfleksibel dan tercepat.
ECP Mode Use DMA
Menentukan channel DMA yang akan digunakan untuk parallel port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3
karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card.
Parallel Port EPP Type
Menentukan type EPP yang akan digunakan ketika Anda memilih parallel port dalam mode EPP.
Pilihan yang ada adalah “EPP1.7” dan “EPP1.9” yang lebih baru.
PNP/PCI Configuration
PNP OS Installed
Jika anda memilih “Yes” maka BIOS mengurus pemberian IRQ, DMA dan I/O hanya pada saat
booting.
Resources Controlled By
Disini dengan option “Auto” dan “Manual” anda dapat memutuskan, apakah pemberian resources
harus dilakukan secara otomatis melalui BIOS atau setidaknya sebagian dilakukan secara manual.
Reset Configuration Data
Digunakan untuk menghapus data PnP yang tersimpan pada blok ESCD (Extended System
Configuration Data) jika anda pilih “Enabled” maka BIOS akan menghapus data ESCD. Tapi hanya
sekali saja, setelah itu pilihan ini akan diubah menjadi “Disabled” secara otomatis.
PCI IRQ Activated By
PCI IRQ Activated By digunakan untuk menentukan cara mengaktifkan IRQ pada bus PCI. Pilihan
yang ada yaitu “Level” dan “Edge”
Slot x using INT#
Slot x using INT# menentukan IRQ yang akan digunakan oleh card yang terpasang pada masing-
masing slot PCI. Dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah. Jika ada IRQ yang digunakan
oleh card ISA yang tidak Plug n Play. Jika tidak ada masalah lebih baik tak ada pilihan “Auto”.
ecara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mau mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil kompromi keduanya.Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen …
Tips Mengoptimalkan BIOS pada PC Anda JhezeR
29 January 2008 7,846 Views 10 Comments
Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang
tercepat atau mau mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan
mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil kompromi keduanya.
Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami
beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa
komponen pendukung utama pada PC. CPU (central processor unit) tentu saja memegang
peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit tentunya membutuhkan
sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang
menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR.
DI PERSIMPANGAN JALAN
Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba memberikan
penjelasan, agar Anda dapat membuat setting-an optimal dengan BIOS Anda.
Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini dimungkinkan untuk
lebih memacu komponen-komponen pada PC. Tentu saja dengan sebuah harga yang harus
dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas juga pendinginan komponen yang memadai, maka
Anda hanya akan mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil.
Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan kestabilan terbaik.
Sayangnya, pilihan ini tidak mengeluarkan seluruh kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda.
Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih meningkatkan kemampuan PC
Anda. Melalui setting ulang BIOS. Sesuatu yang mungkin sebagian orang masih takut untuk
melakukannya. Dan sebagian lagi masih merasa bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya.
Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard menyertakan
manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting BIOS ini. Artikel ini lebih banyak
berisi penjelasan menu-menu “baru” yang tersedia untuk BIOS sekarang.
PANDUAN, BUKU NANUAL
Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh dari lengkap. Jika
lengkap, tentunya bisa Anda bayangkan, akan berapa halaman yang akan membahas BIOS
pada artikel ini.
Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda butuhkan untuk
diketahui lebih lanjut. Juga pada beberapa bagian, kami menyertakan url rujukan, tempat Anda
dapat mencari informasi lebih lanjut ataupun untuk men-download aplikasi pendukung.
ISTILAH FUNGSI YANG BERLAINAN
BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan
pada sebuah EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory).
Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem
yang lain. Namun perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah
yang digunakan. Selebihnya sebagian besar memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.
Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award. Karena belakangan
ini, BIOS Phoenix-Award inilah yang paling sering kami temui pada kebanyakan motherboard
terbaru.
Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada kebanyakan BIOS. Namun
tentunya, Anda juga sudah dapat mengira-ngira fungsi apa yang sama pada BIOS Anda.
MODDING BIOS
Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun dapat dilakukan.
Yang perlu Anda lakukan adalah sebuah aplikasi yang tepat.
Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan modding BIOS.
Namun, kebanyakan hanya menyediakan fasilitas sederhana. Seperti mengganti layar saat
boot. Lebih dari itu, biasanya para produsen tidak menyediakannya. Dan kali ini, kami akan
memberikan beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya.
Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana. Seperti mengganti
welcome boot screen dari BIOS. Sampai beberapa aplikasi unik yang mampu memberikan
keleluasaan untuk mengedit BIOS.
Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan tampil pada BIOS.
Ingat, aplikasi ini hanya terbatas membuka fungsi yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan
membuat ulang program BIOS untuk menjalankan fungsi tertentu.
Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS yang disediakan
dari produsen motherboard Anda. Ataupun untuk produk yang sudah discontinue, atau malah
sang produsen tidak menyediakan sama sekali perihal update BIOS ini.
SETINGAN PADA BIOS
BIOS Sendiri kepanjangannya adalah Basic Input Output System
BIOS itu sendiri berfungsi sebagai inisialisasi terhadap semua perangkat keras yang terpasang,
menjalankan sistem operasi (SO), mengatur konfigurasi dasar dalam komputer seperti (tanggal, waktu,
media penyimpan data, booting device dan lain-lain) serta membantu sistem operasi dan aplikasi dalam
proses pengaturan dan penyesuaian perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Pada artikel ini saya hanya menyajikan beberapa settingan yang terpenting saja, sedangkan yang lainnya
anda bisa mencoba sendiri.
Standard CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor) Features
Pada bagian ini kita bisa mengubah tanggal dan waktu, media penyimpanan seperti harddisk, floppy disk,
CD-ROM serta Video Graphic Adapter. Untuk format tanggal biasanya menggunakan format penulisan yaitu
MM/DD/YY (MM=Bulan,DD=Tanggal,YY,Tahun).
Advanced BIOS Features
Pada bagian ini kita bisa mengatur boot device (prioritas boot drive), jika boot menggunakan CD maka
pililah CDROM pada First boot device, jika komputer anda akan di boot dari harddisk maka aturlah pilihan
Hard Disk pada First boot device, begitu juga dengan boot menggunakan disket (meskipun saat ini hampir
tidak ada yang boot menggunakan disket).
Advanced Chpset Features
Pada bagian ini untuk mengatur besarnya ukuran kapasitas sebuah memori video grapic adapter (VGA).
Integrated Peripherals
Bagian ini untuk mengatur Enable atau Disable sebuah device yang terpasang pada mainboard seperti
USB, Sound, Modem dan Ethernet.
Power Management Setup
Pada bagian ini sebaiknya tidak usah di utak-atik dan biarkan pada format defaultnya.
PnP/PCI Configurations
Pada bagian ini juga sama seperti pada Power Management Setup tidak usah di ubah settingan defaultnya.
PC Health Status
Pada bagian ini anda bisa mengatur Shutdown Temperaturnya saja. Apablia apabila derajat panasnya
prosesor mencapai 70 o C/158 o F maka komputer akan secara otomatis melakukan shutdown.
Frequenscy/Voltage Control
Pada bagian ini untuk mengatur voltage yang dibutuhkan prosesor, pada bagian ini sebaiknya jangan di
ataur apabilah belum memahami betul tentang kebutuhan voltage yang dibutuhkan prosesor yang
terpasang pada main board.
Load Fail-Safe Defaults dan Load Otpimized Default
Pada bagian ini juga tidak usah diubah apa-apa kecuali anda ingin mengaturnya secara default dan bukan
manual.
Set Password
Pada bagian ini untuk membuat sebuah password untuk melindungi settingan BIOS bagi orang lain yang
tidak berkepentingan untuk mengubah settingan BIOS. Apabila anda lupa akan password yang sudah
dibuat maka jalan terbaik adalah mereset BIOS setting dari mainboard.
Save & Exit Setup
Bagian ini adalah untuk menyimpan semua settingan yang sudah diatur pada BIOS dan keluar dari menu
BIOS.
Exit Without Saving
Keluar dari jendela BIOS tanpa melakukan penyimpanan perubahan yang sudah dilakukan.
BIOS, dalam pengkomputan, merupakan singkatan kepada Basic Input/Output System(Sistem
Input/Output Asas) atau Basic Integrated Operating System (Sistem Pengendalian Bersepadu Asas).
BIOS merujuk kepada kod perisian yang dijalankan oleh komputer apabila ia mula dihidupkan. Fungsi
utama BIOS ialah untuk menyediakan mesin supaya aturcara perisian lain yang disimpan di dalam pelbagai
bahantara (seperti cakera keras, cakera liut dan CD) boleh dimuat, dilaksana dan mengambil alih komputer
tersebut. Proses ini dikenali sebagai but (booting up).
BIOS juga boleh dikatakan sebagai atur cara berkod yang dibenamkan ke dalam suatu cip yang mengenali
dan mengawal papan ibu serta pelbagai peranti komputer. Istilah BIOS adalah khusus untuk komputer
peribadi. Untuk jenis komputer lain, istilah generik boot monitor, boot loader atau boot ROM biasa
digunakan.
Walaupun nama BIOS itu adalah akronim, ia boleh menjadi permainan kata Greek βιος (bios), yang
bermaksud kehidupan. Istilah ini pertama kali muncul dalam sistem pengendalian CP/M, memerikan
bahagian CP/M yang dimuat ketika masa but yang mengantara muka terus dengan perkakasan (mesin
CP/M biasanya hanya mempunyai pemuat but mudah dalam ROM). Kebanyakan versi DOS mempunyai fail
bernama “IBMBIO.COM” atau “IO.SYS” yang seakan-akan BIOS cakera CP/M.
Dibawah ini adalah tabel Fungsi BOIS
Menu pd bios
MENU SUB MENU FUNGSI
ADVANCED BIOS FEATURES
Interupt Mode (PIC/PIC)PIC = dapat melakukan interrupt sebanyak 16 interuptAPIC = 23 interupt
Untuk menghindari konflik resource pada saat sebagian besar slot PCIdipenuhi oleh periperhal
CPU Fast StringsMempengaruhi kinerja cache L1 pada CPU. Ubah settimg menjadi Enabled
MPS Control for OS (1.1/1.4) Berfungsi jika menggunakan 2 processor atau lebih.
ADVANCED CHIPSET FEATURES(Kemmpuan untuk melakukan tweaking untuk meningkatkan kinerja)
Compatible FPU OPCODE(Enabled/Disabled)
Melakukan emulasi FPU yang dapat meningkatkan kinerja pada P-4 sehinggga memberikan kompatibilitas yang lebih besar. SetingDisable agar kinerja CPU tidak lambat dalam melakukan kalkulasi.
ATA 66/100 IDE Cable Msg (Enabled/Disabled)
Pilih Enabled. Untuk memilih 40 pin (ATA 66) atau 80 pin (ATA 100) yang berfungsi untuk meningkatkan transfer data.
USB 2.0 HS Refer Voltage (Low/Medium/High/Max)
Hanya tredapat pada board baru untuk meningkatkan kecepatan USB 2.0. pilihMaximum
Delay Prior to Thermal (4/8/16/32)
Hanya ada di P-4. untuk menentukan lama prosessor berada pada modus lambat ketika terjadi overhead (panas berlebih)
Power Management SetupMengatur penghematan energi
ACPI Suspend Type, S1 (POS) / S3 (STR)
S1 = PC akan lebih cepat karena hanya Hdisk, CP dan monitor yang dimatikan.S3 = semua perangkat dimatikan kecuali RAM. Untuk
menghemat energi.S3 lebih rumit dari S1, pilih S1. berlaku hanya pada Win2000 dst.
Frequency/Voltage Control Mendukung peningkatan kecepatan CPU dan RAM. Peningkatan tegangan listrik dapat membantu mengatasi komponen bermasalah akibat overclocking.
AGPCLK/CPUCLK Fitur dilengkai dengan “pembagi variable yang dapat mengatur frekuensi antara AGP dan PCI agar tidak bergantung pada FSB. Atur pilihan pada “Fix” agar frekuensi AGP dan PCI selalu tetap pada 33 atau 66 MHz.
Virus Warning (Enabled/Disabled)
Untuk memproteksi virus sebelum booting yang menyerang boot sector. Fasilitas ini dapat menyebabkan kegagalan ada instalasi routin software. Lebih baik di Disable saja
CPU Level 1 Cache (Enable/Disable)
Bermanfaat pada saat overclocking dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan overclock. Pilih Enable jika melakukan overclock dan pilih Disable jika tidak melakukan overclock.
CPU level 2 Cache (Enable/Disable)
Untuk mendeteksi penyebab kegagalan overclock. PilihDisable agar CPU dapat di-overclock.
CPU L2 cache ECC Checking (Enable/Disable)
Berfungsi untuk pengecekan ECC (Error Correcting Code) jika ada. Enable-kan fungsi ini untuk mendeteksi dan mengoreksi single-bit error data yang disimpan dalam L2 cache. Selain itu, dapat mendeteksi double-bit error tp tidak bisa mengoreksi. ECC bisa membuat system stabil dan reliable, khususnya jika di-overclock. Lebih baik pilih Enable.
Processor Number Feature (Enable/Disable)
Hanya berlaku pada processor P-3. memungkinkan untuk mengecek apakah seri dari P-3 bisa dibaac dari program eksternal. Pilih Disable
Quick Power On Self Test (Enable/Disable)
Meng-enable fitur ini dapat mempersingkat sejumlah tes dan melewati tes-tes yang lain pada saat booting. Sehingga booting menjadi lebih cepat. Lebih baik pilih Enable
Boot Sequence Menentukan urutan booting
pa itu BIOS ?(Basic Input Output Sistem)
Adalah sebuah software yang terdapat pada Chip ROM BIOS yang berfungsi untuk mengidentifikasi hardware dan peripheral yang terhubung dengan motherboard, yang nantinya konfigurasi ini akan di sampaikan pada Sistem Operasi Komputer agar hardware tersebut dapat berjalan dengan optimal. Vendor (Perusahaan pembuat BIOS)
1. AMI BIOS2. Award BIOS3. Phoenix, dll
Dapatkan performa komputer yang sesuai harapan dengan mengatur ulang BIOS. Sebelum Anda masuk ke dalam Windows atau sistem operasi lainnya, ada sebuah softwarekecil yang sudah ber jalan secara otomatis sejak Anda menyalakan PC. Namanya BIOS (Basic Input Output System), atau orang di luar sana biasa melafalkannya "bay-os".
Dalam kondisi normal, Anda memang tak perlu menjelajahi sistem ini. Apalagi BIOS juga tidak menampakkan diri secara otomatis. Tapi, pasti ada saat Anda mau tidak mau harus membukanya, seperti ketika Anda akan menambah kan hard disk, mengganti prosesor, atau menginstal ulang sistem operasi. Situasi seperti itu memaksa kita untuk mengatur ulang informasi di dalamnya.
Sistem kecil tersebut bertugas mengontrol fungsi-fungsi dasar komputer, seperti melakukan pemeriksaan atas keberadaan dan status prosesor, memori, serta hard disk untuk menjalani proses boot. BIOS juga menangani konfigurasi berbagai komponen periferal, seperti suara,kartu grafik dan semua port yang ada. Informasi status yang dihasilkannya akan dipakai oleh sistem operasi untuk menjalankan sistemnya.
Tampilannya sangat sederhana, tidak sama dengan Windows. Lihat saja berbagai screenshot di halaman ini, begitulah tampang BIOS. Maklumlah, karena sistem ini hanya tersimpan pada sebuah chip yang tertanam pada motherboard, maka ukuran sistemnya sendiri tidak bisa begitu besar.Lantas, bagaimana cara mengaturnya? Petunjuk penggunaannya bisa Anda lihat di dalam buku manual motherboard. Buku tersebut biasanya menyertai setiap pembelian PC. Coba periksa deh paket PC Anda, mungkin terselip di kardusnya.
Tapi… kebanyakan buku manual tersebut memang lebih sibuk menerangkan detil pengoperasian BIOS, dan terkadang malah melupakan hal-hal mendasar darinya. Padahal, sebelum mengoperasikannya kita kan perlu mengerti dulu, apa sih kegunaan dari berbagai fasilitas pengaturan yang ada di dalamnya.
Trik Anti-errorBerbagai merek motherboard yang ada di dunia saat ini sebenarnya hanya menggunakan dua macam chip BIOS: Award BIOS dan AMI BIOS. Keduanya memiliki fasilitas yang hampir sama, walau tampilannya mungkin sedikit berbeda. Paling-paling, nama menunya saja yang sedikit berbeda. Pokoknya, sekali terbiasa dengan menu pada salah satu macam BIOS, Anda tidak akan terlalu kesulitan untuk memakai yang lainnya.
Petunjuk untuk masuk ke dalam BIOS biasanya muncul saat Anda pertama kali menyalakan komputer. Pesannya biasanya berbunyi "Press F1 to enter Setup". Pada sejumlah komputer, tombol masuk ke BIOS ini bisa saja berbeda, entah [F10], [F11], [F12] atau tombol[Delete].
Pada beberapa komputer, BIOS hanya bisa diakses saat PC melakukan boot pertama kali, dan tidak pada saat reset. Telitilah komputer Anda, dan cari tahu bagaimana cara masuk ke dalam BIOS-nya.
Satu hal yang perlu Anda ingat, jangan ubah satu pun konfigurasi BIOS, bila Anda tidak mengerti apa maksudnya. Tindakan sembrono akan membuat komputer berjalan tidak normal, malah tidak berjalan sama sekali. Bahkan, membuat Anda susah untuk masuk ke BIOS dan mengubahnya kembali.
Triknya, bila Anda akan mengatur ulang sejumlah opsi dalam BIOS, lakukanlah hal itu satu per satu. Selesai mengatur satu konfigurasi, restart komputer. Lihat perubahan yang terjadi. Kalau tidak ada masalah, baru lakukan pengaturan pada konfigurasi lainnya. Cara seperti ini akan membuat Anda gampang mendeteksi kesalahan konfigurasi bila komputer ngadat setelah Anda atur ulang BIOS-nya.
Layar utama BIOS biasanya menampilkan sejumlah menu utama dan instruksi untuk beroperasi di dalamnya. Anda bisa memasuki salah satu menu dengan menekan [Enter], saat kursor mengarah pada menu tersebut. Sekelompok submenu lainnya kemudian akan muncul. Gunakan tombol arah untuk menjelajah. Tekan [Esc] untuk kembali ke menu utama tadi. Telusuri satu per satu menu, sehingga Anda mendapatkan gambaran tentang apa saja isinya. Dalam BIOS di komputer kami misalnya, kursor aktif ditandai dengan warna kuning. Untuk mengubah konfigurasi pada suatu menu, kami menekan tombol [Page Up] atau [Page Down]. Pada BIOS lainnya, Anda juga bisa menekan tombol [+] dan [-] pada numpad untuk melakukan yang sama.
Dua opsi yang perlu Anda hafalkan dalam layar utama adalah "Exit Without Saving" dan "Save & Exit Setup". Anda tentu bisa menebak apa artinya. Pokoknya, kalau Anda melakukan sejumlah perubahan, tapi kemudian ragu-ragu, maka pilih saja opsi "Exit Without Saving", sehingga Anda akan keluar dari BIOS tanpa melakukan perubahan apa pun. Sedangkan opsi satunya berarti keluar dari BIOS dengan menyimpan semua perubahan yang sudah Anda lakukan.