Upload
lynhu
View
442
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
1 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
BILANGAN PECAHAN
a. Pengertian Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan rasional yang dinyatakan dalam bentuk b
a, dengan a bilangan
bulat dan b bilangan asli, bilamana a tidak habis dibagi b. Dalam kasus ini a dinamakan
pembilang (numerator) dan b dinamakan penyebut (denominator). b
aadalah bilangan yang jika
dikalikan dengan b akan menghasilkan a, ditulis abb
a .
Contoh:
1. Tentukan penyebut dan pembilangan dari setiap pecahan berikut ini.
a. 9
7 b.
yx
x
, yx
Solusi:
a. Pecahan 9
7, pembilangnya 7 dan penyebutnya 9.
b. Pecahan yx
x
, yx ; pembilangnya x dan penyebutnya x – y.
2. Sebuah ruas garis panjangnya 150 cm. Berapakah panjang dari sepertiga, seperenam, dan tiga
perempat dari panjang ruas garis itu?
Solusi:
Panjang dari sepertiga dari panjang ruas garis itu = 1503
1 cm = 50 cm.
Panjang dari seperenam dari panjang ruas garis itu = 1506
1 cm = 25 cm.
Panjang dari tida perempat dari panjang ruas garis itu = 1504
3 cm = 112,5 cm.
3. Tentukan bagian dari sebelas huruf pertama, huruf vokal, dan huruf konsonan pada abjad
latin.
Solusi:
Abjad latin adalah a, b, c, …, z yang banyaknya ada 26 buah.
Huruf vokal adalah a, i, u, e, dan o yang banyaknya ada 5 buah, sehingga huruf konsonan
(huruf mati) ada 26 – 5 = 21 buah.
Huruf vocal adalah a, i, u, e, dan o yang banyaknya ada 5 buah.
Bagian dari sebelas huruf pertama pada abjad latin = 26
11.
Bagian dari huruf vokal pada abjad latin = 26
5.
Bagian dari huruf konsonan pada abjad latin = 26
21.
b. Jenis-jenis Bilangan Pecahan
Jenis-jenis bilangan pecahan adalah pecahan murni, pecahan tidak murni, pecahan campuran,
pecahan senilai, pecahan decimal, pecahan persen, dan pecahan permil.
1. Pecahan Murni, Pecahan Tidak Murni, dan Pecahan Campuran
2 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
Misalnya b
a, dengan 0b adalah suatu pecahan.
1) Jika a < b, maka pecahan b
adinamakan pecahan murni (pecahan sejati). Misalnya
5
1,
3
2,
37
17, dan sebagainya.
2) Jika a > b, maka pecahan b
adinamakan pecahan tidak murni (pecahan tidak sejati).
Misalnya 5
9,
2
3,
11
23, dan sebagainya.
3) Jika pecahan tidak murnib
adiuraikan menjadi bentuk pecahan
b
dc , dengan c bilangan
bulat dan b
dpecahan murni, maka pecahan
b
dc dinamakan pecahan campuran.
Misalanya 5
41
5
9 ,
2
16
2
13 ,
11
12
11
23 , dan sebagainya.
2. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang mempunyai nilai sama. Misalnya 2
1,
4
2,
6
3, dan
10
5adalah pecahan-pecahan senilai, karena
10
5
6
3
4
2
2
1 .
Pecahan-pecahan senilai dapat diperoleh dengan cara mengalikan atau membagi pembilang
dan penyebut masing-masing dengan bilangan yang sama, asalkan bilangan itu bukan nol.
Untuk sebarang pecahan b
a, dengan 0b berlaku hubungan:
cb
ca
b
a
atau
cb
ca
b
a
:
: , dengan 0c
Contoh:
Carilah dua buah pecahan senilai sebarang dari
a. 7
2 dengan mengalikan pembilang dan penyebut masing-masing dengan bilangan yang
sama.
b. 108
72 dengan membagi pembilang dan penyebut masing-masing dengan bilangan yang
sama.
Solusi:
a. 14
4
27
22
7
2
dan
35
10
57
52
7
2
b.
36
24
3:108
3:72
108
72 dan
3
2
36:108
36:72
108
72
3. Menyederhanakan Pecahan
Cara menyederhanakan pecahan, yaitu mengubah suatu pecahan menjadi pecahan lain yang
senilai, yang pembilang dan penyebutnya tidak lagi mempunyai faktor persekutuan selain 1.
Pecahan b
a, dengan 0b dapat disederhanakan dengan cara membagi pembilang dan
penyebut pecahan itu masing-masing dengan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari a
dan b yang sama.
Contoh:
3 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
1. Sederhanakanlah pecahan 300
75dan
288
216.
Solusi:
6
5
15:90
15:75
90
75 (15 adalah KPK dari 75 dan 90)
4
3
72:288
72:216
288
216 (72 adalah KPK dari 216 dan 288)
2. Berapa bagian dari satu jamkah waktu-waktu berikut? Nayatakan hasilnya dalam bentuk
yang sederhana.
a. 15 menit b. 48 menit c. 1.400 detik
Solusi:
a. Bagian waktu 15 menit dari satu jam = 4
1
60
15
jam1
menit15
b. Bagian waktu 48 menit dari satu jam = 5
4
60
48
jam1
menit48
c. Bagian waktu 1.400 detik dari satu jam = 18
7
600.3
400.1
jam1
detik1.400
4. Desimal
Desimal adalah suatu pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan dari bilangan 10.
Pada penulisan bentuk desimal, bagian bilangan pecahan campuran yang bulat dan yang tidak
bulat (pecah) dipisahkan dengan tanda koma; bagian yang bulat diletakkan di depan koma
dan bagian yang pecah diletakkan di belakang koma. Jika bilangannya pecahan murni, maka
bilangan yang diletakkan di depan koma adalah nol.
Misalnya b,pqrs adalah bilangan desimal. Lambang bilangan desimal ini mempunyai arti
sebagai berikut.
Contoh:
1. 5
3
10
6
10
606,0
2. 4
17
100
257
100
5
100
207
100
5
10
2725,7 atau
4
17
100
25725,7
5. Persen
Kata persen berasal dari kata per cent artinya perseratus. Jadi, pecahan persen adalah suatu
pecahan yang penyebutnya seratus atau pecahan per seratus. Persen dilambangkan oleh %.
100%
xx (dibaca: x persen)
Contoh:
1. 20
3
100
15%15 2.
5
11
5
6
100
120%120
b, p q r s = 10000100010010
srqpb
10000
pqrsb
10
p
b 100
q
1000
r
10000
s
4 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
II. Permil
Kata permil artinya per seribu. Jadi, pecahan permil adalah suatu pecahan yang penyebutnya
seribu atau pecahan per seribu. Permil dilambangkan oleh ooo/ .
1000/oo
o xx (dibaca: x permil)
Contoh:
1. 200
3
1000
15/15 oo
o 2. 4
1
1000
250%250
b. Mengubah Jenis Pecahan ke Jenis yang Lain
1. Mengubah Pecahan Tidak Murni Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya
1) Mengubah Pecahan Tidak Murni Menjadi Pecahan Campuran
Ada dua strategi mengubah pecahan tidak murni menjadi pecahan campuran.
1. Melakukan pembagian antara pembilang dan penyebut pecahan akan diperoleh hasil
dan sisa.
b
dcdc
b
a sisa
2. Menguraikan pecahan itu menjadi dua bagian, sehingga bagian pertama akan
menghasilkan bilangan bulat dan bagian yang lain akan menghasilkan bilangan
pecahan murni.
b
d
b
x
b
a (dengan x kelipatan b dan d = a – x)
Contoh:
Ubahlah pecahan 6
29menjadi pecahan campuran.
Solusi:
Strategi 1: 6
545sisa4
6
29
Strategi 2: 6
54
6
54
6
5
6
24
6
29
2) Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Tidak Murni
Pecahan campuran dapat diubah menjadi pecahan tidak murni.
b
dcb
b
dc
Contoh:
1. Ubahlah pecahan 8
72 menjadi pecahan tidak murni.
Solusi:
8
23
8
782
8
72
2. Gigih mendapat uang saku Rp 8.000,00 per bulan.Berapakah uang sakunya jika
mendapat tambahan 5
1bagian?
Solusi:
Uang saku Gigih jika mendapat tambahan 5
1bagian menjadi
8.000,00Rp5
11
5 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
8.000,00Rp5
11
8.000,00Rp5
6
= Rp 9.600,00
2. Mengubah Pecahan ke Desimal dan Sebaliknya
1) Mengubah Pecahan ke Desimal
Untuk pecahan yang penyebutnya 10 atau perpangkatan dari 10, pengubahan ke
bentuk desimal dapat dilakukan secara langsung. Pada pecahan decimal itu,
banyaknya angka di belakang koma sama dengan banyaknya nol pada penyebut
pecahan semula.
Contoh:
Ubahlah pecahan-pecahan berikut ini ke bentuk desimal.
a. 10
13 b.
100
175 c.
1000
82729 .
Solusi:
a. 1,310
13 b. 17,5
100
175 c. 827,29
1000
82729
Untuk pecahan yang penyebutnya bukan 10 atau perpangkatan dari 10, penyebut
pecahan itu diubah terlebih dahulu menjadi 10 atau perpangkatan dari 10. Tetapi jika
penyebutnya tidak dapat diubah, dilakukan pembagian biasa.
Contoh:
Ubahlah setiap pecahan berikut ini ke desimal.
a. 2
1 b.
25
16 c.
8
7 d.
6
19
Solusi:
a. 5,010
5
52
51
2
1
b. 64,0
100
64
425
416
25
16
c.
2) Mengubah Desimal ke Pecahan
Desimal dapat diubah ke pecahan.
10000,
pqrsbpqrsb
Contoh:
Ubahlah desimal berikut ini.
a. 9,75 b. 0,00125.
Solusi:
a. 4
39
100
75975,9 b.
800
1
100000
12500125,0
3. Mengubah Pecahan ke Persen dan Sebaliknya
0,875
8 7,000
0
70
64
60
56
40
40
0
Jadi, 785,08
7
d. 3,166…
6 19,000
18
10
6
40
36
40
36
4
Jadi, ...166,36
19
6 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
1) Mengubah Pecahan ke Persen
Ada dua strategi untuk mengubah pecahan ke persen, yaitu:
1. Mengubah penyebutnya menjadi 100.
%100
xx
Contoh:
Ubahlah setiap pecahan berikut ini ke dalam persen.
a. 4
3 b.
8
51
Solusi:
a. %75100
75
254
253
4
3
b. %5,162
100
5,162
5,128
5,1213
8
51
2. Mengalikan pecahan itu dengan 100%.
Pecahan b
a, dengan 0b dalam persen adalah %100
b
a. Jadi, %100
b
a
b
a.
Ubahlah setiap pecahan berikut ini ke dalam persen.
a. 5
2 b.
4
32
Solusi:
a. %40%1005
2
5
2 b. %275%100
4
11
4
32
2) Mengubah Persen ke Pecahan
Bentuk x% dalam pecahan dinyatakan sebagai 100
x. Jadi,
100%
xx .
Contoh:
1. Ubahlah persen berikut ini ke dalam pecahan.
a. 80% b. %3
133
Solusi:
a. 5
4
100
80%80 b.
3
1
100
1
3
100
100
3
100
100
3
133
%3
133
2. Carilah nilai 25% dari 800 liter.
Solusi:
Nilai 25% dari 800 liter = 25% × 800 liter = 800100
25 liter = 200 liter.
3. Uang saku Yuda naik 20% setiap semester. Jika uang sakunya pada semester
pertama Rp 5.000,00, berapakah uang sakunya pada semester kedua?
Solusi:
Uang saku Yuda pada semester kedua = 5.000,00Rp0%21
5.000,00Rp100
021
5.000,00Rp100
120
= Rp 6.000,00
4. Mengubah Pecahan ke Permil dan Sebaliknya
7 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
1) Mengubah Pecahan ke Permil
Ada dua strategi untuk mengubah pecahan ke permil, yaitu:
1. Mengubah penyebutnya menjadi 1000.
ooo/
1000x
x
Contoh:
Ubahlah setiap pecahan berikut ini ke dalam permil.
a. 5
3 b.
125
9
Solusi:
a. ooo/600
1000
600
2005
2003
5
3
b. oo
o/721000
72
8125
89
125
9
2. Mengalikan pecahan yang bersangkutan dengan ooo/1000 .
Pecahan b
a, dengan 0b dalam persen adalah oo
o/1000b
a.
Jadi, ooo/1000
b
a
b
a.
Contoh:
Ubahlah setiap pecahan berikut ini ke dalam permil.
a. 8
7 b.
25
161
Solusi:
a. ooo
ooo /875/1000
8
7
8
7 b. oo
ooo
o /1640/100025
41
25
161
2) Mengubah Permil ke Pecahan
Bentuk permil ooo/x dalam pecahan dinyatakan sebagai
1000
x. Jadi,
1000/oo
o xx .
Contoh:
1. Ubahlah setiap permil berikut ini dalam pecahan.
a. ooo/375 b. oo
o/3
1333
Solusi:
a. 8
3
1000
375/375 oo
o b. 3
1
10003
1000
1000
3
1000
1000
3
1333
/3
1333 oo
o
2. Jumlah penduduk di suatu daerah adalah 188.000 jiwa. Dari jumlah itu ooo/640 adalah
dewasa dan ooo/120 adalah balita. Berapa jumlah penduduk dewasa dan balita di
daerah itu?
Solusi:
Jumlah penduduk dewasa 000.188/640 ooo jiwa
000.1881000
640 jiwa
= 120.320 jiwa
Jumlah penduduk dewasa 000.188/120 ooo jiwa
8 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
000.1881000
120 jiwa
= 22.560 jiwa
b. Mengurutkan Bilangan Rasional
Misalnya a, b, c, dan k adalah bilangan-bilangan positif, maka berlaku:
1. kb
ka
b
a (pecahan senilai)
2. b
c
b
a , jika a > c.
3. b
c
b
a , jika a < c.
Aturan 1:
Jika pembilang dan penyebut suatu pecahan bertambah naik dengan nilai konstan, maka pecahan
yang terakhir adalah yang terbesar.
Contoh:
1. Diberikan pecahan-pecahan 3
2,
4
3, dan
5
4. Pecahan yangmana yang terbesar?
Solusi:
Strategi 1:
60
40
3
2 ,
60
45
4
3 , dan
60
48
5
4
60
48
60
45
60
40 atau
5
8
4
3
3
2
Jadi, pecahan yang terbesar itu adalah 5
4.
Strategi 2:
Kita lihat bahwa pembilang dan penyebut pecahan-pecahan itu bertambah 1, dengan
demikian pecahan yang terakhir, yaitu 5
4 adalah pecahan yang terbesar.
2. Diberikan pecahan-pecahan 5
3,
7
5, dan
9
7. Pecahan yangmana yang terbesar?
Solusi:
Kita lihat bahwa pembilang dan penyebut pecahan-pecahan itu bertambah 2, dengan
demikian pecahan yang terakhir, yaitu 9
7 adalah pecahan yang terbesar.
3. Diberikan pecahan-pecahan 6
1,
7
4, dan
8
7. Pecahan yangmana yang terbesar?
Solusi:
Kita lihat bahwa pembilang bertambah 3 dan penyebut bertambah dengan 1, dengan
demikian pecahan yang terakhir, yaitu 8
7 adalah pecahan yang terbesar.
Berdasarkan uraian di atas dapat digeralisasikan bahwa:
Dalam kelompok pecahan nyb
nxa
yb
xa
yb
xa
yb
xa
b
a
,...,
3
3,
2
2,,
Pecahan nyb
nxa
adalah pecahan yang terbesar, dengan x = y atau x > y.
Contoh:
9 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
1. Diberikan pecahan-pecahan 5
1,
9
2,
14
3, dan
18
4. Pecahan yangmana yang terbesar?
Solusi:
Kita lihat bahwa pembilang bertambah 1 dan penyebut bertambah dengan 4, dengan
demikian pecahan yang terakhir, yaitu 18
4 adalah pecahan yang terbesar.
2. Diberikan pecahan-pecahan 9
2,
17
4, dan
25
6. Pecahan yangmana yang terbesar?
Solusi:
Kita lihat bahwa pembilang bertambah 2 dan penyebut bertambah dengan 8, dengan
demikian pecahan yang terakhir, yaitu 25
6 adalah pecahan yang terkecil.
Catatan:
Dari dua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa jika a < b, maka aturan di atas tidak dapat
diaplikasikan. Maka dari itu digunakan metode sebagai berikut.
Aturan di atas dapat digunakan jika:
tamaPecahanpernpenyebutPertambaha
npembilangPertambaha
Tetapi jika
tamaPecahanpernpenyebutPertambaha
npembilangPertambaha
Maka pecahan yang terakhir dalah pecahan yang terkecil.
Jika tamaPecahanpernpenyebutPertambaha
npembilangPertambaha
Maka semua nilai sama.
Aturan 2:
Pecahan yang pembilangnya setelah dikali silang memberikan nilai terbesar adalah pecahan
terbesar.
Contoh:
1. Manakah yang terbesar 8
3atau
7
2?
Solusi:
Langkah 1: Kalikan silang dua pecahan yang diberikan.
Kita memperoleh 3 × 7 = 21 dan 2 × 8 = 16
Langkah 2: Karena 21 > 16 dan nilai terbesar mempuyai pembilang 3 yang terikat
dengannya, maka 8
3adalah pecahan terbesar.
2. Manakah yang terbesar 12
11atau
22
19?
Solusi:
Langkah 1: 11 × 22 > 12 × 19
Langkah 2: Karena nilai terbesar mempunyai pembilang 11 yang terikat dengannya, maka
12
11adalah pecahan terbesar.
8
3
7
2
10 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
3. Manakah yang terbesar 19
15atau
25
22?
Solusi:
Langkah 1: 15 × 25 < 22 × 19
Langkah 2: 25
22adalah pecahan terbesar.
c. Menggambar Bilangan Rasional pada Garis Bilangan
Bilangan pecahan dapat digambarkan pada garis bilangan dengan diwakili oleh titik yang terletak
di antara dua bilangan bulat. Untuk setiap pecahan positif b
a mempunyai pasangan bilangan
negatif b
a . Misalnya
7
3lawannya
7
3 ,
5
42 lawannya
5
42 , dan sebagainya.
Jika a dan b adalah bilangan-bilangan rasional, maka
hubungan antara a dan b dapat dilihat dari letak titik
yang mewakili a dan b pada garis bilangan.
1. a < b, jika titik a ada di sebelah kiri titik b.
2. a > b, jika titik a ada di sebelah kanan titik b.
3. a = b, jika titik a berimpit dengan titik b.
Contoh:
1. Urutkan pecahan-pecahan 2
1,
4
3, dan
6
5, kemudian gambarlah pada garis bilangan.
Solusi:
Strategi 1:
KPK dari penyebut-penyebutnya 2, 4, dan 6 adalah 12. Pecahan-pecahan 2
1,
6
5, dan
4
3
senilai dengan pecahan-pecahan 12
6,
12
10, dan
12
9.
12
10
12
9
12
6 atau
6
5
4
3
2
1
Pecahan-pecahan 2
1,
6
5, dan
4
3digambarkan pada garis bilangan sebegai berikut.
Strategi 2:
5,02
1 ; 83,0
6
5 , dan 75,0
4
3
Jelaslah 6
5
4
3
2
1 .
4. Urutkan pecahan-pecahan 8
3 ,
5
3 , dan
3
1 , kemudian gambarlah pada garis bilangan.
Solusi:
Strategi 1:
KPK dari penyebut-penyebutnya 8, 5, dan 3 dalah 120. Pecahan-pecahan 8
3 ,
5
3 , dan
3
1
senilai dengan pecahan-pecahan 120
45 ,
120
72 , dan
120
10 .
a b a < b
b a
a > b
a = b
2
1
4
3
6
5
0 1
11 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
120
72
120
45
120
10 atau
5
3
8
3
3
1
Pecahan-pecahan 8
3 ,
5
3 , dan
3
1 digambarkan pada garis bilangan sebegai berikut.
Strategi 2:
375,08
3 ; 6,0
5
3 , dan 33,0
3
1
Jelaslah bahwa 5
3
8
3
3
1 .
5. Susunlah barisan setiap bilangan 3
2,
5
4 ,
8
5 , dan
9
8 dengan urutan naik, kemudian
sisipkan notasi ketidaksamaan < pada tempatnya.
Solusi:
Strategi 1:
KPK dari penyebut-penyebutnya 3, 5, 8, dan 9 adalah 360.
Pecahan-pecahan 3
2,
5
4 ,
8
5 , dan
9
8 senilai dengan pecahan-pecahan
360
240,
360
288 ,
360
225 , dan
360
320.
Susunan dalam urutan naik empat bilangan itu 360
288 ,
360
225 ,
360
240, dan
360
320 yang sama
artinya dengan urutan naik empat bilangan semula 5
4 ,
8
5 ,
3
2, dan
9
8.
Dengan menyisipkan notasi ketidaksamaan < pada keempat bilangan itu, diperoleh
pernyataan 5
4 <
8
5 <
3
2<
9
8.
Strategi 2:
67,03
2 , 8,0
5
4 , 625,0
8
5 , dan 89,0
9
8
Jelaslah bahwa 5
4 <
8
5 <
3
2<
9
8.
d. Menentukan Pecahan yang Nilainya di antara Dua Pecahan
Strategi yang digunakan untuk menentukan pecahan yang nilainya di antara dua pecahan adalah
sebagai berikut.
1. Jika kedua pecahan mempunyai penyebut yang sama, maka pecahan yang terletak di antara
keduanya mempunyai pembilang yang terletak di antara kedua pembilang pecahan itu,
dengan penyebutnya sama dengan penyebut kedua pecahan itu. Jika belum ditemukan
bilangan cacah yang terletak di antara pembilang kedua pecahan itu, maka kedua pecahan itu
diubah menjadi pecahan yang masing-masing senilai dengan pecahan semula, sampai
ditemukannya bilangan yang diminta.
Contoh:
Tentukan sebuah pecahan yang terletak di antara dua pecahan berikut ini.
a. 5
2dan
5
4 b.
8
6 dan
8
7
Solusi:
3
1
5
3
8
3 1 0
12 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
a. Sebuah pecahan yang terletak di antara 5
2dan
5
4 adalah
5
3.
b. Karena belum ditemukan sebuah pecahan yang terletak di antara kedua pecahan 8
6 dan
8
7, maka kalikan pembilang dan penyebutnya masing-masing dengan 2, sehingga
diperoleh
28
27....
28
26
16
14....
16
12
Perhatikan di antara kedua pecahan 16
14dan
16
12ada sebuah pecahan, yaitu
16
13.
Jadi, sebuah pecahan yang terletak di antara 8
6 dan
8
7 adalah
16
13.
2. Jika kedua pecahan penyebutnya belum sama, maka kedua pecahan itu diubah dahulu
menjadi pecahan-pecahan yang senilai dengan pecahannya semula, yang keduanya
mempunyai penyebut yang sama. Untuk menentukan pecahan yang terletak di antara kedua
pecahan itu, digunakan cara yang serupa seperti pada butir 1.
Contoh:
a. Carilah dua buah pecahan yang dapat disisipkan di antara 4
3 dan
6
5.
b. Carilah lima buah pecahan yang dapat disisipkan di antara 7
5 dan 1.
Solusi:
a. 6
5....
4
3(diketahui)
26
25....
34
33
12
10....
12
9 (belum ditemukan pecahan yang diminta)
212
210....
212
29
24
20....
24
18 (ditemukan sebuah pecahan yang terletak antara kedua
pecahan itu, yaitu 24
19)
312
310....
312
39
36
30....
36
27 (ditemukan dua buah pecahan yang terletak antara kedua
pecahan itu , yaitu 36
29dan
36
28)
Jadi, dua buah pecahan yang dapat disisipkan terletak di antara 4
3 dan
6
5 adalah
36
29dan
36
28.
b. 1....7
5(diketahui)
71
71....
17
15
7
7....
7
5(belum ditemukan pecahan yang diminta)
13 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
27
27....
27
25
14
14....
14
10(ditemukan tiga buah pecahan antara kedua pecahan itu, yaitu
14
11,
14
12, dan
14
13.
37
37....
37
35
21
21....
21
15(ditemukan lima buah pecahan antara kedua pecahan itu, yaitu
21
16,
21
17,
21
18,
21
19,dan
21
20.
Jadi, lima buah pecahan yang dapat disisipkan terletak di antara 7
5 dan 1 adalah
21
16,
21
17,
21
18,
21
19,dan
21
20.
e. Operasi Hitung pada Pecahan
Operasi hitung pada bilangan pecahan meliputi operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian antarpecahan dan bilangan bulat. Berkaitan dengan hal itu, kita harus memahami cara
menyatakan bilangan bulat dalam bentuk pecahan.
Bilangan bulat a dapat dinyatakan sebagai pecahan k
ka, dengan 0k dan k adalah bilangan real.
Contoh: 3 dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan sebagai ...3
9
2
6
1
3
1. Operasi Penjumlahan pada Pecahan
1) Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Sama
Hasil penjumlahan dua pecahan atau lebih yang mempunyai penyebut sama diperoleh
dengan menjumlahkan semua pembilang pecahan yang bersangkutan, sedangkan
penyebutnya tetap.
b
ca
b
c
b
a , 0b
Contoh:
Hitunglah
a. 8
5
8
1 b.
12
2
12
11
12
5
Solusi:
a. 4
3
8
6
8
51
8
5
8
1
b.
2
11
12
61
12
18
12
2115
12
2
12
11
12
5
2) Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Tidak Sama
Untuk menjumlahkan pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama, maka terlebih
dahulu penyebut-penyebutnya disamakan dengan menggunakan KPK dari penyebut-
penyebutnya. Setelah penyebut-penyebutnya sama jumlahkanlah pembilngan-
pembilangnya.
bd
cbda
d
c
b
a , 0b dan 0d
Contoh:
1. Hitunglah
a. 12
5
9
1 b.
3
2
6
1
8
5
Solusi:
14 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
a. 36
19
36
154
36
15
36
4
12
5
9
1
(36 adalah KPK dari peyebutnya) atau
36
19
108
57
108
4512
129
95121
12
5
9
1
b. 24
111
24
35
24
16415
24
16
24
4
24
15
3
2
6
1
8
5
(24 adalah KPK dari
penyebutnya) atau
24
35
144
210
144
962490
368
682381365
3
2
6
1
8
5
24
111
2. Mathman mempunyai seutas tali. Dia memberikan sebagian talinya kepada kawannya
Boy dan Legimin. Boy mendapat 5
2nya dan Legimin mendapat
4
1nya. Berapa
bagian talinya yang diberikan kepada kedua kawannya itu?
Solusi:
Talinya yang diberikan kepada kedua kawannya itu 45
5142
4
1
5
2
20
58
20
13 .
3) Penjumlahan Pecahan dengan Bilangan Bulat
d
ca
d
ca
d
cba
d
cba )(
Contoh:
Hitunglah
a. 8
56 b.
3
252
Solusi:
a. Strategi 1:
8
56
8
53
8
548
8
5
8
86
8
56
atau
8
56
8
53
8
586
8
56
Strategi 2:
8
56
8
56
b. Strategi 1:
3
27
3
23
3
176
3
17
3
32
3
252
atau
3
27
3
23
3
176
3
1732
3
172
3
252
Strategi 2: 3
27
3
2)52(
3
252
4) Penjumlahan Pecahan Campuran
d
cpba
d
cb
d
pa
)(
qd
qcpdba
d
c
q
pba
d
cb
q
pa
)()(
Contoh:
15 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
Hitunglah
a. 8
12
8
31 b.
3
25
3
7 c.
4
110
5
43 d.
8
35
7
219
Solusi:
a. Strategi 1: 2
13
2
7
8
28
8
17
8
11
8
12
8
31
Strategi 2: 2
13
8
43
8
13)21(
8
12
8
31
b. Strategi 1: 83
24
3
177
3
17
3
7
3
25
3
7
Strategi 2: 8173
21)52(
3
25
3
12
3
25
3
7
c. Strategi 1:
45
541
45
419
4
41
5
19
4
110
5
43
20
114
20
281
20
20576
Strategi 2:
45
154413
4
1
5
4)103(
4
110
5
43
20
114
20
1113
20
2113
d. Strategi 1:
87
735
87
89
87
879
8
35
7
99
8
35
7
219
56
3714
56
821
56
24572504
Strategi 2:
87
378214
8
3
7
2)419(
8
34
7
219
8
35
7
219
56
3714
56
3714
2. Sifat-sifat Penjumlahan antar Pecahan
Dalam operasi penjumlahan pecahan berlaku sifat-sifat sebagai berikut.
1. Sifat komutatif: b
a
b
c
b
c
b
a 2. Sifat asosiatif:
f
e
d
c
b
a
f
e
d
c
b
a
Contoh:
a. Periksalah apakah 5
23
7
6
7
6
5
23 ? Berilah komentarmu!
b. Periksalah apakah 4
1
3
2
6
5
=
4
1
3
2
6
5? Berilah komentarmu!
Solusi:
a. 35
94
35
149
35
30119
7
6
5
17
7
6
5
23
35
94
35
149
35
11930
5
17
7
6
5
23
7
6
Jelaslah bahwa 5
23
7
6
7
6
5
23 .
Jadi, dalam operasi penjumlahan pecahan berlaku sifat komutatif.
b. 4
31
4
7
36
63
36
91227
4
1
18
27
4
1
18
1215
4
1
3
2
6
5
16 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
4
31
4
7
12
21
12
1110
12
11
6
5
12
38
6
5
4
1
3
2
6
5
Jelaslah bahwa 4
1
3
2
6
5
=
4
1
3
2
6
5.
Jadi, dalam operasi penjumlahan pecahan berlaku sifat asosiatif.
3. Operasi Pengurangan pada Pecahan
1) Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Sama
Hasil pengurangan pecahan yang mempunyai penyebut sama diperoleh dengan
mengurangkan pembilang pecahan yang bersangkutan, sedangkan penyebutnya tetap.
b
ca
b
c
b
a
b
c
b
a
, 0b
Contoh:
Hitunglah
a. 9
5
9
8 b.
12
7
12
5
Solusi:
a. 3
1
9
3
9
58
9
5
9
8
b.
6
1
12
2
12
75
12
7
12
5
2) Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Tidak Sama
Untuk mengurangkan pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama, terlebih dahulu
penyebut-penyebutnya disamakan dengan menggunakan KPK dari penyebut-
penyebutnya, setelah penyebut-penyebutnya sama kurangkan pembilang pecahan itu.
bd
cbda
bd
cbda
d
c
b
a
d
c
b
a
)(, 0b dan 0d
Contoh:
1. Hitunglah
a. 3
2
6
5 b.
15
14
8
7
Solusi:
a. 6
1
6
4
6
5
3
2
6
5 atau
6
1
18
3
18
1215
36
6235
3
2
6
5
b. 120
7
120
7
120
112105
158
814157
15
14
8
7
2. Di dalam sebuah kotak, 8
3dari isinya adalah klereng berwarna kuning, dan
4
1nya
kelereng berwarna hijau, dan sisanya kelereng berwarna putih. Berapa bagian jumlah
kelereng berwarna hijau dalam kotak itu.
Solusi:
Jumlah kelereng berwarna hijau dalam kotak = 8
238
4
1
8
31
8
3 bagian.
3. Di dalam sebuah kotak terdapat 12
5bola kuning dan
6
1adalah bola hijau. Jika
3
2 dari
bola yang terdapat di dalam kotak adalah bola kuning, hijau, dan putih, berapa bagian
yang merupakan bola putih?
Solusi:
Jumlah bola berwarna putih dalam kotak 12
258
6
1
12
5
3
2
12
1 bagian.
17 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
4. Mathman mempunyai seutas tali. Dia memberikan sebagian talinya kepada kawannya
Boy dan Legimin. Boy mendapat 8
5nya dan Legimin mendapat
5
3nya. Siapakah
yang mendapat tali terpanjang? Hitunglah kelebihan panjang tali itu?
Solusi:
40
1
40
2425
58
8355
5
3
8
5
Jadi, Boy mendapat bagian tali lebih panjang dari pada Legimin, dengan kelebihan
panjang talinya adalah 40
1bagian.
3) Pengurangan Pecahan dengan Bilangan Bulat
d
cda
d
ca
, d 0
d
cdba
d
cba
d
cba
)()( , d 0
d
adca
d
c , d 0
d
cdab
d
caba
d
cb
)()( , d 0
Contoh:
Hitunglah
a. 7
32 b. 4
15
11 c.
4
3812 d. 4
6
35
Solusi:
a. 7
41
7
11
7
314
7
3
7
72
7
32
atau
7
41
7
11
7
314
7
372
7
32
b. 15
43
15
49
15
6011
15
154
15
114
15
11
atau
15
43
15
49
15
6011
15
154114
15
11
c. 4
13
4
13
4
3548
4
35412
4
3512
4
3812
atau
4
13
4
13
4
316
4
344
4
34
4
3)812(
4
3812
d. 6
51
6
11
6
2435
6
64354
6
35
atau
6
51
6
5)45(4
6
554
6
35 atau
6
51
6
5)45(4
6
554
6
35
4) Pengurangan Pecahan Campuran
d
cpba
d
cb
d
pa
)( , d 0
qd
qcpdba
d
c
q
pba
d
cb
q
pa
)()( , d 0 dan q 0
Contoh:
Hitunglah
a. 5
42
5
37 b.
6
55
4
13
Solusi:
a. Strategi 1: 5
44
5
24
5
14
5
38
5
42
5
37
18 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
Strategi 2: 5
44
5
15
5
4
5
3)27(
5
42
5
37
b. Strategi 1: 12
72
12
31
12
235313
6
35
4
13
6
55
4
13
Strategi 2: 12
72
12
72
12
25312
6
5
4
1)53(
6
55
4
13
Dalam operasi pengurangan pada pecahan tidak berlaku sifat komutatif dan sifat asosiatif.
Contoh:
1. Hitunglah
a. Periksalah apakah 4
32
6
1
6
1
4
32 ? Berilah komentarmu!
b. Periksalah apakah 6
5
4
3
8
52
6
5
4
3
8
52 ? Berilah komentarmu!
Solusi:
a. 24
51
24
29
24
433
6
1
8
11
6
1
4
32
24
51
24
29
24
334
8
11
6
1
4
32
6
1
Jelaslah bahawa 4
32
6
1
6
1
4
32 .
Jadi, dalam operasi pengurangan pada pecahan tidak berlaku sifat komutatif.
b. 24
11
24
25
24
2045
6
5
8
621
6
5
4
3
8
21
6
5
4
3
8
52
24
172
24
65
24
263
12
1
8
21
12
1
8
21
12
109
8
21
6
5
4
3
8
52
Jelaslah bahwa
6
5
4
3
8
52
6
5
4
3
8
52 .
Jadi, dalam operasi pengurangan pada pecahan tidak berlaku sifat asosiatif.
2. Seorang ayah menghibahkan sebidang tanah kepada 3 orang anaknya. Anak sulung
menerima 5
2 bagian, anak kedua menerima
3
1bagian, dan anak ketiga menerima sisanya.
Jika anak ketiga menerima 8 hektar, tentukan berapa hektar tanah yang diterima anak
sulung dan anak kedua?
Solusi:
Anak ketiga menerima
3
1
5
21
15
4
15
1115
15
561
bagian = 8 hektar
Luas tanah yang dibuahkan Ayah 3084
15 hektar
Anak sulung menerima 12305
2 hektar
Anak sulung menerima 10303
1 hektar
3. Hitunglah
a. 12
111
8
13
6
5
3
22 b.
8
15
16
7
12
5
9
8
Solusi:
19 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
a.
12
11
8
1
6
5
3
2)132(
12
111
8
13
6
5
3
22
24
2113145824
24
22320164
24
254
24
2596
24
232
24
71
b. 144
181597125168
8
15
16
7
12
5
9
8
144
139
144
2706360128
4. Carilah angka yang hilang yang ditandai dengan tanda * (tanda bintang) dalam
persamaan
*6**2
16
1*
*6
110 .
Solusi:
Penyebut pada pecahan campuran pertama dan penyebut pada pecahan campuran
ketiga adalah enampuluhan, yang harus merupakan perkalian dari 17 (yaitu: 16 × 4 =
64). Maka dari itu persamaan menjadi:
64**2
16
1*
64
110
64**2
16
1
64
1)*10(
Karena 16
1
64
1 , maka
64
1akan meminjam 1 dari 10, sehingga
64**2
16
1
64
65)*9(
64
**264
61)*9(
64
**264
61)79(
64
**264
612
64
**264
612
Dengan demikian, persamaan itu menjadi 64
612
16
17
64
110 .
5. Operasi Perkalian pada Pecahan
1) Perkalian Pecahan Murni
Hasil kali pecahan diperoleh dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan
penyebut dengan penyebut.
db
ca
d
c
b
a
Contoh:
Hitunglah
a. 17
7
5
3 b.
25
18
8
5
Solusi:
a. 85
21
175
73
17
7
5
3
20 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
b. Strategi 1: 20
9
200
90
258
185
25
18
8
5
Strategi 2: 20
9
54
91
5
9
4
1
25
18
8
5
(5 dan 25; 18 dan 8 disederhanakan)
2) Perkalian Pecahan Campuran
Jika perkalian pecahan campuran, maka pecahan campuran diubah dahulu ke pecahan
biasa.
db
cdpa
d
cdp
b
a
d
cp
b
a
Contoh:
Hitunglah
a. 8
7
6
12 b.
4
31
9
53
Solusi:
a. 48
431
48
91
86
713
8
7
6
13
8
7
6
12
b. Strategi 1: 9
26
36
86
36
224
49
732
4
7
9
32
4
31
9
53
Strategi 2: 9
26
9
56
19
78
1
7
9
8
4
7
9
32
4
31
9
53
3) Perkalian Pecahan dengan Bilangan Bulat
Hasil kali suatu pecahan dengan suatu bilangan bulat adalah suatu pecahan pula yang
penyebutnya sama dengan pecahan semula dan pembilangnya adalah hasil kali
pembilang pecahan semula dengan bilangan bulat itu.
c
ba
c
ba
d
cdba
d
cdba
d
cba
)(
Contoh:
1. Hitunglah
a. 7
315 b.
18
524 c.
5
237
Solusi:
a. 7
36
7
45
7
315
7
315
b. Strategi 1: 3
26
18
126
18
120
18
524
18
524
Strategi 2: 3
26
3
20
3
54
3
54
18
524
c. 5
423
5
119
5
177
5
177
5
237
2. Jumlah siswa SD SUKASARI adalah 780 orang. Jumlah siswa laki-lakinya adalah
13
7nya. Berapakah jumlah siswa laki-laki dan perempuan masing-masing?
Solusi:
Jumlah siswa laki-laki = 42078013
7 orang.
Jumlah siswa perempuan = 780 – 420 = 360 orang
4) Invers Perkalian dari Suatu Bilangan
21 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
Invers (kebalikan) perkalian dari pecahan b
a adalah
a
b. Karena 1
a
b
b
a.
Contoh:
1. Carilah invers perkalian dari 8
53 .
Solusi:
8
29
8
53
Jadi, invers perkalian 8
53 adalah
29
8.
2. Suatu drum dua pertiganya terisi minyak dan ternyata volume minyak itu adalah 40
liter. Berapakah volume minyak dalam drum, jika drum terisi penuh?
Solusi:
3
2 dari keseluruhan volume minyak = 40 liter
2
3
3
2 dari keseluruhan volume minyak = 40 liter
2
3
Keseluruhan volume minyak = 60 liter
Jadi, volume minyak dalam drum, jika drum terisi penuh adalah 60 liter.
3. Luas rumah dan halaman Pak Mathman adalah 250 m2.
4
3dari halamannya ditanami
tanaman. 3
2 dari halaman yang ditanami tanaman itu adalah rumput. Jika luas yang
ditanami rumput adalah 48 m2, berapa luas halaman dan rumahnya masing-masing?
Solusi:
3
2bagian dari halaman yang ditanami tanaman itu = 48 m
2
Halaman yang ditanami tanaman = 72482
3 m
2
Halaman yang ditanami tanaman = 4
3dari halaman rumah
Halaman rumah = 96723
4 m
2
Jadi, luas halaman rumah = 96 m2 dan luas rumah = 250 – 96 = 154 m
2.
4. Seorang siswa menghabiskan 3
1dari uang sakunya untuk jajan makanan dan
minuman. 12
7dari sisa uangnya ditabung. Untuk membayar ongkos angkuran umum
sebesar Rp 4.000,00. Sisa uangnya sekarang adalah Rp 1.000,00. Berapakah uang
sakunya?
Solusi:
Untuk jajan makanan dan minuman = 3
1dari uang saku
Sisa ke-1 = 1 – 3
1=
3
2
Ditabung = 12
7×
3
2=
18
7
22 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
Sisa ke-2 = 3
2 –
18
7 =
18
5dari uang saku = 4.000 + 1.000
Uang saku = 000.18000.55
18
Jadi, uang sakunya adalah Rp 18.000,00.
5. Tessa membeli tas dan sepatu. Harga tas adalah seperempat dari harga sepatu.
Sepertiga dari uang sisanya dibelanjakan sebuah novel. Sisa uang Laras di
dompetnya sekarang adalah Rp 40.000,00. Jika uang Laras yang ada di dompet
semula adalah Rp 280.000,00. Berapakah harga sepatu dan tas masing-masing?
Solusi:
Sisa ke-2 = 40.000 = 3
1× sisa ke-1
Sisa ke-1 = 3 × 40.000 = 120.000
Harga tas = 3
1× harga sepatu …. (1)
Harga sepatu + harga tas = 280.000 – 120.000 = 160.000 …. (2)
Dari persamaan (1) dan (2) kita memperoleh:
Harga sepatu + 3
1× harga sepatu = 160.000
3
4× Harga sepatu =160.000
Harga sepatu 000.120000.1604
3
Harga tas 000.40000.1203
1
Jadi, harga sepatu adalah Rp 120.000,00 dan harga tas adalah Rp 40.000,00.
6. Tangguh, Tekun, dan Kukuh adalah tiga anak yang bersahabat, mereka akan memulai
bermain kelereng. Karena Tekun dan Kukuh tidak mempunyai kelereng, maka
Tangguh memberikan 5
1bagiannya kepada Tekun dan
9
2bagianya kepada Kukuh.
Sisa kelereng Tangguh sekarang adalah 52 butir. Hitunglah jumlah dan selisih
kelereng yang diterima Tekun dan Kukuh masing-masing.
Solusi:
Sisa kelereng Tangguh = 52
9
2
5
11 × Jumlah seluruh kelereng = 52
45
10945Jumlah seluruh kelereng = 52
45
26 Jumlah seluruh kelereng = 52
Jumlah seluruh kelereng = 905226
45 butir
Jumlah kelereng yang diterima Tekun dan Kukuh = 909
2
5
1
9045
109
3890
45
19 butir.
Kita boleh mengerjakannya sebagai berikut.
23 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
Jumlah kelereng yang diterima Tekun dan Kukuh = 90 – 52 = 38 butir.
Jumlah kelereng yang diterima Tekun dan Kukuh = 905
1
9
2
= 90
45
910
29045
1 butir.
7. Jumlah uang Gagah dan Gigih adalah Rp 32.000,00. Setelah Gigih memberikan
5
1uangnya kepada Gagah, maka jumlah uang mereka masing-masing menjadi sama
besarnya. Berapakah uang yang dimiliki mereka masing-masing semula?
Solusi:
Uang Gagah + Uang Gigih = 32.000 …. (1)
5
4 Uang Gigih = Uang Gagah +
5
1Uang Gigih
5
3Uang Gigih = Uang Gagah …. (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
5
3Uang Gigih + Uang Gigih = 32.000
5
31 Uang Gigih = 32.000
5
8Uang Gigih = 32.000
Uang Gigih = 000.20000.328
5
Uang Gagah = 5
3Uang Gigih = 000.12000.20
5
3
Kita dapat mengerjakannya sebagai berikut.
Uang Gagah = 32.000 – 20.000 = 12.000
Jadi, uang Gagah semula adalah Rp 12.000,00 dan uang Gigih semula adalah Rp
20.000,00.
8. Pada hari Minngu, Afifah dan Annisa pergi berbelanja toko MAKMUR. dengan
jumlah uang yang dibawanya sebesar Rp 500.000,00. Setelah selesai berbelanja, uang
Afifah masih tersisa 3
1dari uangnya semula, sedangkan sisa uang Annisa adalah Rp
100.000,00. Tentukan uang yang dimiliki mereka masing-masing semula?
Solusi:
Uang Afifah + Uang Annisa = 500.000
Uang Annisa = 500.000 – Uang Afifah …. (1)
Uang yang dibelanjakan Afifah =
3
11 × Uang Afifah =
3
2 Uang Afifah
Uang yang dibelanjakan Annisa = Uang Annisa – 100.000
Uang yang dibenjakan Afifah = Uang yang dibelanjakan Annisa
3
2 Uang Afifah = Uang Annisa – 100.000 …. (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh
3
2 Uang Afifah = 500.000 – Uang Afifah – 100.000
24 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
3
2 Uang Afifah +Uang Afifah = 400.000
3
21 Uang Afifah = 400.000
3
5 Uang Afifah = 400.000
Uang Afifah = 000.240000.4005
3
Uang Annisa = 500.000 – 240.000 = 260.000
Jadi, uang Afifah semula adalah Rp 240.000,00 dan uang Annisa semula adalah Rp
260.000,00.
5) Sifat-sifat Perkalian Pecahan
Dalam perkalian pecahan berlaku sifat-sifat sebagai berikut.
1. Sifat komutatif: b
a
d
c
d
c
b
a
2. Sifat asosiatif:
f
e
d
c
b
a
f
e
d
c
b
a
3. a. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan:
f
e
b
a
d
c
b
a
f
e
d
c
b
a
b. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan:
f
e
b
a
d
c
b
a
f
e
d
c
b
a
Contoh:
a. Periksalah apakah 4
12
5
3
5
3
4
12 ? Berilah komentarmu!
b. Periksalah apakah
4
31
8
7
6
5
4
31
8
7
6
5? Berilah komentarmu!
c. Periksalah apakah 3
26
7
3
5
2
7
3
3
26
5
2
7
3
? Berilah komentarmu!
d. Periksalah apakah 12
5
9
21
8
3
9
21
12
5
8
3
9
21
? Berilah komentarmu!
Solusi:
a. 20
71
20
27
5
3
4
9
5
3
4
12 dan
20
71
20
27
4
9
5
3
4
12
5
3
Jelaslah bahwa 4
12
5
3
5
3
4
12 .
Jadi, dalam perkalian pecahan berlaku sifat komutatif.
b. 192
531
192
245
4
7
48
35
4
31
8
7
6
5
dan
192
531
192
245
32
49
6
5
4
7
8
7
6
5
4
31
8
7
6
5
Jelaslah bahwa
4
31
8
7
6
5
4
31
8
7
6
5.
Jadi, dalam perkalian pecahan berlaku sufat asosiatif.
25 |Husein Tampomas, Rumus-rumus Dasar Matematika
c. 35
13
105
33
105
318
15
106
7
3
15
1006
7
3
3
20
5
2
7
3
3
26
5
2
7
3
35
13
35
106
35
1006
7
20
35
6
3
20
7
3
35
6
3
26
7
3
5
2
7
3
Jelaslah bahwa 3
26
7
3
5
2
7
3
3
26
5
2
7
3
.
Jadi, dalam perkalian pecahan berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.
d. 216
11
24
1
9
11
24
109
9
11
12
5
8
3
9
21
216
11
216
11099
108
55
24
11
12
5
9
11
8
3
9
11
12
5
9
21
8
3
9
21
Jelaslah bahwa 12
5
9
21
8
3
9
21
12
5
8
3
9
21
.
Jadi, dalam perkalian pecahan berlaku sifat distributif perkalian terhadap pengurangan.
6. Operasi Pembagian pada Pecahan
1) Pembagian yang Hanya Melibatkan Pecahan Murni
Pada perkalian bilangan bulat dengan pecahan b
a
ba
1, maka
ba
b
aba
1: .
Untuk setiap pecahan b
adan
d
c, dengan 0b , 0c dan 0d berlaku
cb
da
c
d
b
a
d
c
b
a
:
Contoh:
Hitunglah
a. 9
5:
7
6 b.
8
7:
3
2
Solusi:
a. 35
191
35
54
5
9
7
6
9
5:
7
6 b.
21
16
7
8
3
2
8
7:
3
2
2) Pembagian Pecahan yang Melibatkan Pecahan Campuran
Jika dalam pembagian pecahan terdapat pecahan campuran, maka pecahan campuran itu
dinyatakan terlebih dahulu sebagai pecahan biasa.
)(
::cdpb
da
cdp
d
b
a
d
cdp
b
a
d
cp
b
a
Contoh:
Hitunglah
a. 5
14:
9
2 b.
5
4:
7
22
Solusi:
a. 189
10
21
5
9
2
5
21:
9
2
5
14:
9
2 b.
7
62
7
20
4
5
7
16
5
4:
7
16
5
4:
7
22
3) Pembagian Pecahan dan Bilangan Bulat
1. cb
a
cb
ac
b
a
1: 3.
dc
bca
dc
bcad
c
ba
1:
2. a
bc
a
bc
b
ac
: 4.
bca
cd
bca
cd
c
bcad
c
bad
::