79

Bilingual Feasibility Study Guideline

Embed Size (px)

Citation preview

i

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav 52-53, Telp/fax: 021 - 5252746, Jakarta Selatan 12950

PEDOMAN TEKNIS

STUDI KELAYAKAN

Dalam

IMPLEMENTASI KONSERVASI ENERGI DAN PENGURANGAN EMISI

CO2 DI SEKTOR INDUSTRI (FASE 1)

PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP

BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI (BPKIMI)

2011

ii

PEDOMAN TEKNIS STUDI KELAYAKAN

Dalam IMPLEMENTASI KONSERVASI ENERGI DAN PENGURANGAN

EMISI CO2 DI SEKTOR INDUSTRI (FASE1)

PEMBINA Menteri Perindustrian

M.S Hidayat

PENANGGUNG JAWAB Arryanto Sagala

TIM PENGARAH Tri Reni Budiharti Shinta D. Sirait

TIM PENYUSUN Nugroho Adi Sasongko Gunawan Wibisono

Anwar Ma’ruf Ari Indarto Widyastuti Olly Vertus

Didied Haryono Hayat Sulaiman

TIM EDITOR Sangapan

Denny Noviansyah Yuni Herlina Harahap Wiwiek Sari Wijiastuti Patti Rahmi Rahayu

DIKELUARKAN OLEH Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup

Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri

DICETAK OLEH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

iii

PEDOMAN TEKNIS STUDI KELAYAKAN DALAM IMPLEMENTASI KONSERVASI ENERGI DAN PENGURANGAN EMISI CO2 DI SEKTOR INDUSTRI (FASE 1) Edisi I. Jakarta : Kementerian Perindustrian, Januari 2011 vi + 34 hlm. Disajikan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Alamat Penerbit: Kementerian Perindustrian Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12950 ISBN:.................................

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga Pedoman Teknis Studi Kelayakan

dalam rangka Implementasi Konservasi Energi dan

Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Industri (Fase 1) ini

dapat diselesaikan pada waktunya.

Pedoman Teknis ini disusun untuk meningkatkan

pengetahuan dalam pelaksanaan konservasi energi dan

pengurangan emisi CO2 di sektor industri yang telah

dibahas oleh. unsur pemerintah, tenaga ahli dan

praktisi.

Diharapkan Pedoman Teknis ini bermanfaat bagi

para pihak yang berkepentingan dalam menerapkan

konservasi energi dan pengurangan emisi CO2 di sektor

industri. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan Pedoman ini.

Jakarta, Januari 2011

Badan Pengkajian Kebijakan,

Iklim dan Mutu Industri

Kepala,

Arryanto Sagala

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………….. 1

1.2. Tujuan ................................................................................ 1

1.3. Sasaran .............................................................................. 2

BAB II STUDI KELAYAKAN DALAM KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI ........................................................

3

2.1. Definisi ................................................................................ 3

2.2. Lingkup Studi Kelayakan Dalam Konservasi Energi dan Reduksi Emisi ………………………………………………….

3

2.2.1. Penyediaan Energi dan Material (Demand Situation) ……. 3

2.2.2. Tingkat Kebutuhan Energi dan Material (Supply Situation) 4

2.2.3. Kelayakan Teknis ……………………………………………. 4

2.2.4. Perencanaan Pabrik dan Tata Ruang ……………………. 5

2.2.5. Investigasi Lapangan…………………….………………….. 5

2.2.6. Sistem Deskripsi dan Penggambaran ……………………. 6

2.2.7. Prakiraan Biaya Program …………………………………… 6

2.2.8. Jadwal Pelaksanaan Proyek……………………………….. 6

2.2.9. Analisa Finansial …………………….……………………. 6

2.2.10. Kajian Aspek Lingkungan …………………….……………… 8

BAB III METODOLOGI …………………….………………………….. 9

BAB IV PENUTUP …………………….…………………….………… 11

DAFTAR PUSTAKA …………………….…………………….………… 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 CONTOH TEMPLATE PENULISAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN …………………….…………

14

LAMPIRAN 2 PERALATAN STUDY KELAYAKAN DAN CONTOH PERHITUNGAN …………………….………………… 22

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam proses manajemen energi, pada tahap

tertentu, untuk mengurangi konsumsi energi dari

sebuah proses maupun utilitas, maka akan dibutuhkan

investasi baik berupa modifikasi, atau penggantian

dengan menggunakan teknologi baru (retrofitting).

Untuk mengevaluasi manfaat investasi maka

diperlukan studi kelayakan yang diaplikasikan untuk

seluruh sistem bidang energi. Studi Kelayakan dalam

bidang energi mengevaluasi efektivitas aspek

teknologi dan aspek ekonomi dari industri yang ada.

Melalui studi kelayakan, segala tindakan konservasi

energi dapat dikaji secara komprehensif dan akan

memberikan keuntungan seperti:

1. Meningkatkan produktivitas peralatan dan tenaga

kerja

2. Meningkatkan kualitas produk

3. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan kerja.

1.2. Tujuan

Tujuan dari sebuah studi kelayakan adalah untuk

mengkaji peluang – peluang dan kendala yang mungkin

dapat membuat atau mengganggu usaha yang diusulkan.

Studi kelayakan harus memberikan sejumlah rekomendasi

apakah proyek yang diusulkan mungkin akan sukses

sebagai sebuah kegiatan konservasi energi.

2

Studi Kelayakan juga bertujuan untuk

memberikan gambaran detail dan terukur dari suatu

sistem saat ini, sebelumnya dan yang akan datang. Studi

kelayakan memberikan informasi penting yang dibutuhkan

manajemen puncak terkait dengan kelayakan rencana

implementasi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi

CO2 sebelum membuat keputusan untuk:

Melanjutkan kegiatan seperti yang telah dan selalu

dilakukan sebelumnya

Perubahan ke beberapa teknologi, proses, metode,

tujuan atau pengukuran lain

Studi kelayakan diperlukan untuk menilai kelayakan

secara manajemen dan tekno ekonomis mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan termasuk tinjauan

kegiatan operasi dan pemeliharaan.

1.3. Sasaran

Sasaran studi kelayakan di dalam konservasi

energi antara lain adalah:

1. Untuk melihat pola konsumsi energi masa lalu,

sekarang dan masa depan

2. Untuk mendefinisikan kebutuhan masa lalu,sekarang

dan masa depan, kendala serta sumber daya

3. Untuk mendefinisikan dua atau lebih pilihan potensi

penghematan energi

4. Untuk mengkaji teknologi dengan konsumsi energi

yang efisien dan efektif

5. Untuk menentukan kriteria untuk menilai berbagai

alternatif dan risiko teknologi yang menjadi pilihan

3

BAB II

STUDI KELAYAKAN DALAM KONSERVASI

ENERGI DAN PENGURANGAN EMISI

2.1. Definisi

Studi kelayakan/Feasibility Studi (FS) dalam

Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 adalah

suatu proses mengkaji aspek-aspek suatu sistem

energi (proses atau utilitas) khususnya yang ada

diindustri. Untuk mengetahui apakah pengelolaan

energi yang telah ada tersebut masih layak

dilaksanakan (efisien), ataukah perlu di modifikasi atau

retrofitting maupun perlu diganti dengan teknologi

baru.

2.2. Lingkup Studi Kelayakan dalam Konservasi Energi

dan Pengurangan Emisi CO2

Untuk dapat memperoleh hasil studi kelayakan

dalam konservasi energi yang representatif ada

beberapa aspek yang harus dikaji secara mendalam

dan komprehenshif yaitu :

2.2.1. Penyediaan Energi dan Material (Demand

Situation)

Data penyediaan energi dan material

merupakan data karakteristik penyediaan

energi dan material yang digunakan pada suatu

sistem (proses atau utilitas) yang akan

diperlukan dalam implementasi Konservasi

Energi dan Pengurangan Emisi CO2. Hal ini

4

perlu dilakukan untuk melihat pengaruh sisi

penyediaan terhadap fluktuasi revenue dari

implementasi Konservasi Energi. Masing-

masing kondisi akan menjadi pertimbangan

dalam perhitungan analisis finansial (Analisis

untuk skenario cicilan atau analisis sensitifitas).

2.2.2. Tingkat Kebutuhan Energi dan Material (Supply

Situation)

Data tingkat kebutuhan energi dan

material merupakan data karakteristik

kebutuhan energi dan material yang secara

langsung mempengaruhi performa revenue dari

implementasi Konservasi Energi dan

Pengurangan Emisi CO2 (Baseline

development). Masing-masing kondisi akan

menjadi pertimbangan dalam perhitungan

analisis finansial.

2.2.3. Kelayakan Teknis (Technical Calculation)

Kelayakan teknis merupakan tinjauan

terhadap kelayakan teknologi dari sistem

energi (proses atau utilitas) yang ada.

Kelayakan teknis secara spesifik mencakup :

1. Teknologi yang dibutuhkan untuk proses

produksi

2. Fasilitas dan Peralatan tambahan yang

diperlukan

3. Kapan dan dimana teknologi

dan peralatan diperoleh

4. Jenis teknologi dan biaya peralatan

5. Akankah teknologi mencapai pendapatan

dan tingkat produksi yang dimaksudkan

5

6. Kondisi existing (kondisi yang ada sekarang)

7. Spesifikasi kesetimbangan energi dan

material

8. Spesifikasi peralatan Konservasi Energi dan

Pengurangan Emisi CO2.

9. Nilai penghematan yang diperoleh

10. Keandalan dan kemudahan operasi

11. Biaya operasi dan pemeliharaan

12. Konfigurasi sistem dan peralatan Konservasi

Energi dan Pengurangan Emisi CO2.

13. Lokasi

14. Masa Pakai (Life time)

15. Garansi peralatan

2.2.4. Perencanaan Pabrik dan Tata ruang

Meliputi perencanaan lokasi untuk

seluruh sistem yang ada dan yang akan di

Implementasi (main and ancillaries). General

Arrangement meliputi penataan peralatan

utama dan auxiliarynya sehingga didapat

sistem yang mudah diakses dan mudah

dilakukan perawatan (maintainable).

2.2.5. Investigasi Lapangan

Investigasi lapangan dilakukan

dengan survey/studi lapangan lebih lanjut

dengan lingkup sebagai berikut :

1. Studi Lokasi

2. Soil investigation (jika perlu)

3. Topography,

4. Bathymetry,

5. Hydrology

6. Faktor2 lainnya

6

2.2.6. Sistem Deskripsi & Penggambaran

Meliputi diskripsi perencanaan

sistem (Konservasi Energi dan Pengurangan

Emisi CO2) peralatan utama dan auxiliaries.

Pemilihan peralatan didasarkan pada

pertimbangan teknis, ekonomis dan

kemudahan operasi & pemeliharaan,

sehingga diperoleh peralatan yang dapat

beroperasi secara andal, aman dan

ekonomis.

2.2.7. Prakiraan Pembiayaan Program

Meliputi perhitungan biaya proyek

antara lain, Biaya Teknis (Engineering),

Procurement & Construction, Biaya

pengembangan (Development Cost), initial

working capital dan skema pembiayaan.

2.2.8. Jadwal Pelaksanaan Proyek

Meliputi perencanaan jadwal proyek

mulai dari tahapan studi kelayakan tahapan

desain dasar, pengadaan, desain rinci,

konstruksi hingga pengujian dan garansi,

2.2.9. Analisa Finansial

a. Skema Pendanaan Proyek

Berisi analisa biaya investasi untuk

proyek Konservasi Energi dan

Pengurangan Emisi CO2 dan alternatif

komposisi pendanaan antara modal dan

7

hutang serta skema project company

yang akan diterapkan

b. Simulasi Model Finansial

Menyusun Model Finansial untuk

penentuan kelayakan investasi dengan

skema pembiayaan proyek yang dipilih

dan melakukan analisa sensitivitas

(faktor-faktor yang mempengaruhi

besaran penghematan atau nilai tambah

dari kegiatan implementasi Konservasi

Energi dan Pengurangan Emisi CO2)

Agar analisis finansial dapat

dipertanggungjawabkan maka dalam

menetapkan asumsi perlu disepakati

dengan Tim Imbangan Industri Terkait.

Adapun asumsi-asumsi yang diperlukan

untuk perhitungan adalah :

1. Biaya operasi dan pemeliharaan,

2. Harga energi,

3. Baseline Intensitas energi atau faktor

emisi dari sistem yang akan di

improvement,

4. Depresiasi,

5. Working capital,

6. Interest during construction,

7. Interest working capital,

8. Debt equity ratio,

9. Loan repayment

10. Grace period

11. Pay out time

12. Annual inflation rate

8

2.2.10. Kajian Aspek Lingkungan

Implementasi Peralatan Konservasi Energi

dan Pengurangan Emisi CO2 mungkin saja

menimbulkan masalah lingkungan. Untuk

tidak menimbulkan masalah dan dapat

memberikan nilai tambah bagi perusahaan

dan masyarakat sekitar, maka perlu dilakukan

kajian aspek lingkungan yang mencakup :

1. Peraturan Lingkungan Hidup di daerah

dan pusat.

2. Spesifikasi peluang batasan limbah yang

diijinkan oleh pemerintah.

3. Menentukan persyaratan spesifikasi

untuk batasan lingkungan (udara, tanah

dan air).

4. Metode dan teknis pembuangan limbah

9

BAB III

METODOLOGI

Dalam melakukan studi kelayakan dalam Konservasi

Energi dan Pengurangan Emisi CO2 ada beberapa tahap

yang harus dilakukan yaitu :

1. Persiapan dan pembentukan tim energi

2. Pengumpulan data audit energi (primer dan sekunder)

3. Pengolahan data dan review

4. Analisis Kelayakan

5. Pelaporan

Secara skematis proses studi kelayakan mengikuti diagram

alir sebagai berikut :

10

Pembentukan Tim Energi (TAE)

Pengumpulan Data 1. Pengukuran 2. Data Historis 3. Data Teoritikal 4. Data Referensi Alat

Pengolahan Data 1. Pengukuran 2. Data Historis 3. Data Teoritikal 4. Data Referensi Alat

Analisis PHE (Peluang Hemat Energi)

1. No Cost 2. Low Cost 3. Medium Cost 4. High Cost

Aktifitas Audit Energi

Analisis Kelayakan

TNA (Technology Need Assessment)

Analisa Data 1. Penyediaan Kebutuhan energi dan material 2. Kelayakan teknis 3. Perencanaan Pabrik dan tata ruang 4. Investigasi lapangan 5. Sistem Deskripsi 6. Prakiraan Pembiayaan Program 7. Jadwal Pelaksanaan Proyek 8. Kelayakan Finansial 9. Kajian Aspek LIngkungan

Laporan FS

11

BAB IV

PENUTUP

Hasil studi kelayakan dalam Konservasi Energi

dan Pengurangan Emisi CO2 sangat bergantung pada

pembacaan dan pengukuran sistem energi yang ada.

Oleh karena itu data audit energi yang diperoleh harus

benar-benar merepresentasikan kondisi energi beserta

sub sistem yang mendukung berupa data peralatan

produksi, kelistrikan dll. Kesalahan dalam pembacaan

dan pengukuran data berakibat pada ketidakvalidan

laporan studi kelayakan. Pada akhirnya laporan studi

kelayakan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai acuan

bagi pemegang otoritas (Top Manager) untuk

mengambil keputusan yang tepat dalam konservasi

energi dan pengurangan emisi.

12

DAFTAR PUSTAKA

Undang - undang No. 30 tahun 2007 tentang Energi

Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang

Konservasi Energi

Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan

Energi Nasional

Keputusan Presiden No. 43 tahun 1991 tentang

Konservasi Energi

Instruksi Presiden No. 9 tahun 1982 tentang Konservasi

Energi

Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.

2 tahun 2004 tentang Kebijakan Pengembangan Energi

Terbarukan dan Konservasi Energi

Peraturan Menteri ESDM No. 31 tahun 2005 tentang

Prosedur Hemat Energi

Peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun 2010 tentang

Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi

Manajer Energi Bidang Industri

Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN)

Dayan, Anto, (1989). Pengantar Metode Statistik.

LP3ES. Jakarta

13

Djamin, Zulkarnain, (1984). Perencanaan dan Analisis

Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta

Gittinger, J.Price. Adler, Hans A., (1990). Evaluasi

Proyek, Terjemahan Soemarsono SR. Rineka Cipta.

Jakarta

Husnan, Suad, (1984). Studi Kelayakan Proyek. BPFE.

Yogyakarta

Ibrahim, Yacob H.M. Drs. M.M., (2003). Studi Kelayakan

Bisnis, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Jakarta, Rineka

Cipta.

Djamin, Zulkarnain, 1993. Perencanaan dan Analisis

Proyek. Edisi Kedua. LembagaPenerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Gray, C.; P. Simanjuntak; L.K. Sabur; P.F.L.

Maspaitella dan R.C.G. Varley, 1997 Pengantar

Evaluasi Proyek. Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

14

LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Template Penulisan

FORMAT LAPORAN STUDI

KELAYAKAN

Setiap laporan harus mencakup judul laporan, nama klien/ user (misal

perusahaan yang sistem energinya telah diaudit), lokasi dari fasilitas,

tanggal laporan dan nama auditor energi.

Executive Summary Ringkasan Eksekutif harus berisi penjelasan singkat dari audit energi

termasuk:

Nama, plant, lokasi dan industri dari perusahaan yang diaudit

Lingkup audit

Tanggal dimana audit dilakukan

Ringkasan baseline konsumsi energi ditambilkan dalam bentuk

tabel. Baseline konsumsi energi mengacu kepada energi yang

digunakan setiap tahun oleh fasilitas / sistem

Hasil - hasil:

- Penilaian terhadap sistem pengkonsumsi energi

- Identifikasi EMO (Peluang Manajemen Energi) dan estimasi

energi, Gas Rumah Kaca (GRK), dan Penghematan biaya

yang terkait dengan setiap opsi sepanjang terkait dengan

biaya terkait pelaksanaan langkah-langkah dan waktu

15

pengembalian modal yang diharapkan. Bahan ini disajikan

dalam bentuk tabel. Dalam hal audit mencakup lebih dari satu

fasilitas, statistik untuk setiap fasilitas dilaporkan sejauh

mungkin secara individu.

Jenis potensi penghematan dari implementasi studi kelayakan

yang diusulkan:

- No Cost

- Low Cost

- Medium Cost

- High Cost

Rekomendasi diringkas dalam bentuk tabel berisi:

1. Deskripsi pengukuran,

2. Penghematan energi pertahun,

3. Penghematan biaya pertahun,

4. Perkiraan biaya instalasi,

5. Potensi insentif, dan

6. Jangka waktu pengembalian modal

Daftar Isi Berisi daftar isi laporan studi kelayakan

16

Daftar Tabel Berisi tabel yang tercantum laporan studi kelayakan

Daftar Gambar Berisi gambar yang tercantum laporan studi kelayakan

I PENDAHULUAN Penjelasan umum tentang program

Latar Belakang - Penjelasan mengenai rencana implementasi Konservasi Energi

dan Pengurangan Emisi di Industri

- Menguraikan faktor dan parameter teknis, ekonomis, sensitivitas,

dan risiko yang harus diperhatikan dalam pembangunan studi

kelayakan mulai dari tahap desain, konstruksi, operasi dan

pemeliharaan

Ruang Lingkup Studi Menjelaskan lingkup kegiatan secara umum yang harus dilakukan

dalam pembangunan studi kelayakan, seperti:

1. Persiapan tim

2. Pengumpulan data audit (primer dan sekunder)

3. Pengolahan data

4. Analisis

5. Presentasi

6. Pelaporan

7. Dll

Manfaat Manfaat studi kelayakan khususnya untuk industri

II METODOLOGI Berisi tentang metode atau tata cara apa saja yang digunakan untuk

17

pembuatan studi kelayakan, yaitu:

1. Tahapan pekerjaan analisis

2. Penjelasan peralatan yang digunakan, yaitu:

Perhitungan nilai tambah (added value)

Sensitivitas dan analisis risiko

Kelayakan teknis

Kelayakan lingkungan

Ketersediaan teknologi (Best Available Technology Principal)

Kelayakan ekonomi (Simple Payback, Payback Period, Return

of Investment, Internal Rate Return, Net Present Value, Cash

Flow, Life Cycle Cost Analysis)

3. Kekurangan dan keunggulan dari tools yang digunakan

4. Persamaan matematis (teknis, ekonomi, finansial)

5. Referensi

III KONDISI TEKNIS Menyatakan kondisi teknis secara umum dari sistem energi yang ada

atau akan diterapkan di industri

A. Sistem KE dan PE yang sedang atau akan diimplementasikan

Demand situation Data energi dan material ini berupa data karakteristik penyediaan

energi dan material yang digunakan pada suatu sistem (proses atau

utilitas) yang akan dilakukan implementasi KE atau PE.

18

Intensitas Energi atau

Faktor Karbon

Energi apa saja yang digunakan atau energi apa saja penghasil

karbon yang digunakan di industri

Peralatan Konservasi

Energi dan

Pengurangan Emisi

CO2

Peralatan yang ada diindustri yang dapat/mungkin untuk diaplikasikan

Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

B. Deskripsi Instalasi Deskripsi peralatan yang terpasang

C. Supply Situation

Energi (baseline). Data energi dasar (baseline) industri

Material (baseline). Data material dasar (baseline) industri

Perkiraan biaya

energi dan material

Konversi dalam rupiah penyediaan energi dan material

Supply Situation

1. Teknologi Konservasi

Energi dan Pengurangan

Emisi CO2

Teknologi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 yang

diaplikasikan / ditawarkan kepada Industri

Jenis dan

Perbandingan

Teknologi

Jenis teknologi yang digunakan dalam industri untuk Konservasi

Energi dan Pengurangan Emisi CO2

Analisa dan Evaluasi analisa teknologi yang digunakan dalam industri untuk Konservasi

19

Teknologi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

Teknologi yang

direkomendasikan

Teknologi yang telah ditawarkan untuk modifikasi ataupun baru

kepada industri untuk Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

Deskripsi Teknologi

Teknologi yang telah ditawarkan untuk modifikasi ataupun baru

kepada industri untuk Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

Perkembangan

Teknologi

Teknologi yang telah ditawarkan untuk modifikasi ataupun baru

kepada industri untuk Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

Daftar Perusahaan

yang Telah

Menggunakan dan

Kapasitasnya

Dari Teknologi yang telah ditawarkan untuk modifikasi ataupun baru

kepada industri untuk Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

Sistem Pengolahan

Limbah

Dari teknologi yang telah ditawarkan untuk modifikasi ataupun baru

kepada industri untuk Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

2. Peralatan & Infrastruktur

Kebutuhan Peralatan

Tambahan

Apakah butuh peralatan tambahan untuk pelaksanaan Konservasi

Energi dan Pengurangan Emisi CO2, termasuk jika diaplikasikan

teknologi baru, Apa saja, berapa unit

Kebutuhan Apakah dibutuhkan fasilitas / infrastruktur tambahan untuk

20

Infrastruktur dan

Fasilitas Tambahan

pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2,

termasuk jika aplikasi teknologi baru, Apa saja, berapa unit

Luas Lahan yang

Dibutuhkan

Apakah dibutuhkan lahan baru untuk aplikasi Konservasi Energi dan

Pengurangan Emisi CO2

Lokasi dan Tata

Ruang yang

Disesuaikan Dengan

Tata Ruang Eksisting

Apakah dibutuhkan lokasi dan tata ruang baru jika diimplementasikan

Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2

Green Barrier Apakah ada batasan/ hambatan dari lingkungan atau berkaitan

dengan klestarian lingkungan jika diimplementasikan Konservasi

Energi dan Pengurangan Emisi CO2

IV PERHITUNGAN DAN

ANALISIS

1. Menguraikan perhitungan dan detail analisis menggunakan

peralatan dari studi kelayakan

2. Komparasi atau perbandingan terhadap referensi atau

benchmarking , angka – angka yang dianggap dapat dijadikan

patokan ditampilkan untuk kemudian dibandingkan dengan data

dari hasil audit di lapangan

3. Tabel, persamaan dan perhitungan yang cukup panjang dapat

ditempatkan sebagai lampiran

V PENUTUP Bagian ini menjelaskan hal – hal yang harus dilakukan (asumsi

21

dan justifikasi) untuk menjamin kualitas dan kuantitas dari

pelaksanaan studi kelayakan untuk konservasi energi dan

pengurangan emisi agar dapat memenuhi persyaratan kelayakan

dan berjalan dengan baik

VI LAMPIRAN DALAM STUDI

KELAYAKAN

1. Perhitungan yang cukup panjang dapat dilampirkan di sini

2. Dokumentasi Foto (Plang nama perusahaan, suasana pabrik,

sistem peralatan, dan sebagainya)

3. Gambar teknis (bangunan, peralatan, PFD/ Process Flow Diagram,

dan lainnya)

4. Datasheet peralatan (baik dari peralatan lama maupun kandidat

untuk peralatan baru yang berasal dari vendor)

5. Slide presentasi dan notulen rapat dengan manajemen

perusahaan

6. Dan seterusnya

22

Lampiran 2. Tools Studi Kelayakan dan contoh Perhitungan

1

Perhitungan

Nilai Tambah

Untuk efisiensi energi, Nilai Tambah secara sederhana dapat dihitung

menggunakan formula berikut:

Untuk Konservasi Energi

Nilai tambah = Biaya energi sebelum konservasi energi –

Biaya energi setelah konservasi energi

Untuk pengurangan emisi:

Nilai tambah = Beban emisi sebelum konservasi energi –

Beban emisi setelah konservasi energi

Total nilai tambah (Total added value) adalah penjumlahan dari seluruh nilai

tambah yang diperoleh pada masing – masing equipment / sistem

Contoh :

Suatu Industi Baja A mengeluarkan biaya untuk induction Furnace, biaya listrik

dll sebesar Rp………….., setelah diaudit dan dilakukan implementasi KE dan

PE maka sekarang biaya enrgi total yang harus dibayar menurun menjadi

Rp…………. Akibat pengurangan jumalah konsumsi energi ini, terjadi

23

penurunan jumlah emisi yang semula ……… menjadi ……… maka nilai tambah

dari konservasi energi sebesar………dan nilai tambah pengurangan emisinya

adalah ………

2

Sensitivitas dan

Analisis Risiko

Analisa sensitivitas adalah penilaian terhadap risiko. Karena ketidakpastian

dalam menentukan nilai untuk analisis, dianjurkan bahwa analisis sensitivitas

dilakukan, khususnya pada implementasi konservasi energi yang setelah dikaji

kelayakannya ternyata pada posisi marjinal.

Analisis Sensitivitas meliputi:

Seberapa sensitif kelayakan proyek ke perubahan parameter input?

Bagaimana jika satu atau lebih faktor dalam analisis kelayakan tidak

menguntungkan seperti yang diperkirakan?

Seberapa besar variasi yang akan terjadi ? misal variasi bunga pinjaman,

variasi dampak lingkungan, variasi harga/biaya energi, variasi IRR/NPV dan

sebagainya

Nilai probabilitas dari berhasilnya pekerjaan konservasi energi?

Contoh :

Anggaplah misalnya, kelayakan proyek didasarkan pada penghematan energi

dari peningkatan efisiensi termal boiler adalah 15%, namun analisis sensitivitas

menunjukan bahwa nilai impas (break even) adalah sebesar 12%

24

(permasalahan : proyek konservasi energi akan menjadi tidak layak jika

ternyata efisiensi termal boiler adalah hanya 10% sebelum payback period).

Oleh karena itu tingginya risiko adalah jika selisih nilai impas adalah lebih besar

dari 3%.

Analisis Sensitivitas dilakukan untuk mengidentifikasi parameter yang tidak

pasti dan untuk digunakan di dalam memutuskan proyek berjalan.

Variasi yang dapat diperhatikan untuk analisis sensitivitas antara lain:

Faktor – faktor mikro :

Beban operasi

Struktur modal

Biaya hutang, ekuitas

Perubahan di dalam bentuk keuangan, misalnya leasing

Perubahan di dalam durasi pekerjaan proyek

Faktor – faktor makro :

(Variabel ekonomi makro adalah variabel yang mempengaruhi

pengoperasian industri yang tidak dapat diubah oleh manajemen

perusahaan)

25

Tingkat suku bunga bank

Tarif pajak

Nilai mata uang

Tingkat subsidi pemerintah, misal terhadap listrik dan bahan bakar

Perubahan teknologi

Risiko yang harus dianalisis sensitivitasnya dapat dilakukan pada

kerangka waktu (time frame) :

o Risiko pada fase perencanaan

o Risiko pada fase pembangunan / implementasi

o Risiko pada fase operasi dan pemeliharaan

Analisis sensitivitas dan risiko harus mengarah pada peningkatan probabilitas

keberhasilan proyek, caranya adalah dengan mengajukan opsi – opsi tidakan

mitigasi/ pencegahan terhadap masalah – masalah ketidakpastian.

Analisis sensitivitas akan membawa perubahan dalam berbagai hal dalam

analisis laporan keuangan atas proyek, yang pada gilirannya dapat

mengakibatkan kesimpulan yang berbeda mengenai pelaksanaan proyek.

3

Kelayakan

Teknis

Kelayakan teknis harus diarahkan kepada isu – isu di dalam Penilaian

Kebutuhan Teknologi (Teknologi Need Assessment/ TNA), misalnya: Dampak

26

dari implementasi terhadap keselamatan, besarnya penghematan energi,

kualitas produk, jumlah produksi, proses dan durasi jam kerja

Contoh: Penggantian mesin yang lahap energi dengan mesin yang hemat

energi, untuk mengurangi emisi karbon dan penghematan energi di industri.

4

Ketersediaan

Teknologi

(vendor

quotation)

Menentukan apakah teknologi dapat dibuat tersedia dengan mengacu kepada

filosofi Teknologi Terbaik yang Ada (Best Available Technology/ BAT)

BAT dapat ditentukan salah satunya dengan cara benchmarking dengan cara

menggunakan sejarah perkembangan teknologi, best case dari penggunaan

teknologi sebelumnya, dan sebagainya.

Contoh parameter benchmarking :

Tingkat atau laju konsumsi energi per produksi untuk peralatan spesifik /

tertentu

Layanan purna jual (after sales service, seperti garansi, suku cadang, pelatihan

dll)

5

Kelayakan

Lingkungan

Mengacu kepada metode IPCCC 2006 tentang metode pengukuran dan

inventory emisi gas rumah kaca.

Identifikasi dampak (baik positif maupun negatif) dari aktivitas kegiatan

27

konservasi energi, baik di udara, air maupun darat

Contoh: Dampak terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca (CO2, NOx, dan

sebagainya) dari retrofit peralatan misal boiler

6

Kelayakan

Ekonomi

Simple Payback

and Payback

Period

Menggambarkan berapa lama beban investasi (pembiayaan) sebelum menjadi

keuntungan

Simple payback period seringkali dihitung sebagai berikut:

KE*)setelah pertahun Beban -KE*) sebelumpertahun Beban

awal inventasi Biaya SPP

KE*) = Konservasi Energi

7

Return on

Investment

(ROI)

Sebuah ukuran yang memungkinkan dibandingkan dengan pilihan investasi

lainnya (misal : dengan Suku bunga deposito bank)

100 x Modal Biaya

TahunanBersih KasAturan ROI

ROI harus selalu lebih tinggi dari pada tingkat suku bunga, semakin besar ROI

semakin baik investasi

8 Internal Rate of Metode ini menghitung tingkat pengembalian investasi yang diharapkan dapat

28

Return (IRR)

menghasilkan. Metode tingkat pengembalian internal (IRR) menyatakan

setiap alternatif investasi dalam hal tingkat pengembalian (tingkat suku bunga

majemuk).

Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah tingkat suku bunga yang

memberikan total keuntungan atau manfaat bersih tahunan adalah minimal

sama dengan nol atau lebih. Umumnya investor lebih mengharapkan nilai IRR

akan berada di atas tingkat suku bunga deposito perbankan.

Kriteria pemilihan dari sejumlah alternatif penghematan energi adalah memilih

investasi mana yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi

IRR dapat dihitung dengan proses trial dan error, dimana net cash flow

dihitung untuk berbagai tingkat diskonto sampai dengan nilainya berkurang

menjadi nol. Dalam perhitungan IRR membuat nilai NPV sama dengan nol.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

n

tt

t

n

n

K

CF

K

CF

K

CF

K

CF

01

1

0

0

11110

29

Dimana CFt = cash flow pada akhir tahun ke "t" ; k = discount

rate; n = perkiraan lamanya equipment yang dipasang terpakai manfaatnya

Nilai CFt akan negatif jika investasi ternyata merupakan pengeluaran

sementara akan positif jika merupakan penghematan

Contoh :

Misalnya sebuah perusahaan dalam kegiatan konservasi energinya

mengusulkan untuk memasang sebuah capasitor bank di satu motor listrik.

Perhitungan IRR dapat dilihat dari contoh perhitungan berikut :

Tahun 0 1 2 3 4

Cash flow

(Rupiah)

(100.000) 30.000 30.000 40.000 45.000

Nilai IRR adalah nilai dari “K” dimana dimasukan dalam perhitungan adalah

sebagai berikut:

4321

K1

000.45

1

000.40

1

000.30

1

000.30000.100

KKK

30

Perhitungan nilai “K” melibatkan proses trial dan error. Kita dapat mencoba

beberapa nilai “K” sampai dengan didapatkan total nilai sebelah kiri dan kanan

tanda sama dengan adalah sekitar 100.000

Misalnya, kita mulai dengan mengambil nilai K = 15%. Hal ini akan membuat

persamaan menjadi berikut:

4321

15.1

000.45

15.1

000.40

15.1

000.30

15.1

000.30802.100

Nilai ini terlihat agak sedikit besar dibandingkan nilai yang diharapkan (Rp.

100.000). oleh karena itu kita dapat mencoba menaikkan nilai “K” dari 15% ke

16%. Persamaan akan menjadi:

4321

16.1

000.45

16.1

000.40

16.1

000.30

16.1

000.30641.98

Melalui contoh perhitungan sederhana ini, kita dapat menarik kesimpulan

bahwa nilai “K” berada di antara 15% -16%

Analisis IRR lainnya, dapat diuraikan dengan cara membuat target IRR terlebih

31

dahulu dan kemudian dihitung cash flow per bulan / per tahunnya.

Dalam analisis IRR yang kompleks, software worksheet seperti excell dapat

dipergunakan untuk membantu perhitungan, dengan analysis toolpacknya.

9 Net Present

Value Method

(NPV)

NPV memberikan informasi perencanaan finansial dari proyek konservasi

energi. Seringkali kita temukan perubahan nilai uang sejalan dengan waktu.

Untuk itu diperlukan analisis hubungan antara nilai uang / investasi masa kini

dan masa depan yang dapat diformulasikan sebagai berikut:

Future Value (FV) = NPV (1 + i)n or NPV = FV / (1+i)

n

Dimana,

FV =Future value of the cash flow

NPV = Net Present Value of the cash flow

i = Interest or discount rate

n = Number of years in the future

Sementara NPV dari sebuah proyek konservasi energi adalah setara dengan

jumlah dari PV (Present Value) dari keseluruhan cash flow yang berhubungan.

Dapat diformulasikan,

32

n

tt

t

n

n

K

CF

K

CF

K

CF

K

CFNPV

01

1

0

0

1111

Dimana NPV = Net Present Value

CFt = Cash flow occurring at the end of year 't'

(t=0,1,….n)

n = life of the project

k = Discount rate

Umumnya NPV digunakan dengan cara: laksanakan proyek konservasi energi

jika nilai NPV adalah positif dan menunda / menolak proyek KE jika nilai NPV

negatif.

10 Cash Flows

Umumnya secara sederhana terdapat dua jenis dari cash flow, yaitu:

1. Investasi awal

2. Penghematan yang muncul dari investasi

Ada beberapa jenis alur kas yang berkaitan dengan sebuah proyek. Namun

dalam hal ini yang dimaksud adalah arus kas sebagai berikut:

33

BiayaModal.

Merupakan biaya yang berhubungan dengan perancangan, perencanaan,

instalasi, dan pengawasan proyek. Hal ini biasanya merupakan biaya satu

kali yang tak terpengaruh inflasi atau faktor-faktor pemotongan biaya

lainnya. Meskipun dalam hal pembayaran per tahap, biaya yang lewat

waktunya akan diperhitungkan pada akhir perhitungan yang berkaitan

dengan biaya modal.

Alur Kas Tahunan.

Seperti penghematan tahunan yang diperoleh dari suatu proyek, terjadi

setiap tahun selama proyek berjalan. Kas ini termasuk pajak, asuransi,

sewa peralatan, biaya energi, pelayanan, pemeliharaan, tenaga kerja

operasi, dan sebagainya. Kenaikan salah satu biaya akan menjadi arus kas

negatif, sedangkan penurunan biaya menjadi arus kas positif.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan arus kas per tahun

adalah:

Pajak, dengan menggunakan batas tarif pajak yang diterapkan secara

positif (yaitu pajak meningkat) atau negative (yaitu penurunan pajak)

34

Penyusutan aset, beban penyusutan aset pabrik atas operasi mereka,

penyusutan adalah “kertas beban alokasi” atas arus kas yang nyata, dan

karena itu tidak dimasukkan langsung dalam biaya siklus operasional.

Namun penyusutan adalah beban nyata dalam hal perhitungan pajak,

sehingga berdampak pada penghitungan pajak. Sebagai contoh: jika

sebuah aset bernilai Rp. 100.000 disusutkan sebesar 20% dan batas tarif

pajak 40% maka penyusutan akan Rp. 20.000,- dan arus kas pajak akan

Rp. 80.000. Angka ini akan muncul dalam perhitungan biaya.

Arus kas Intermittent, terjadi secara sporadis setiap tahunnya selama

proyek berjalan, sebagai contoh adalah pelapisan ulang boiler setiap lima

tahun sekali.

i

MINISTRY OF INDUSTRY

Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav 52-53, Telp/fax: 021 - 5252746, Jakarta Selatan 12950

TECHNICAL GUIDELINE for

FEASIBILITY STUDY

In

IMPLEMENTATION OF ENERGY

CONSERVATION AND CO2 EMISSION REDUCTION IN INDUSTRIAL SECTOR

(PHASE 1)

CENTER FOR GREEN INDUSTRY AND ENVIRONMENT ASSESSMENT

AGENCY FOR INDUSTRIAL POLICY, CLIMATE AND QUALITY ASSESSMENT

2011

ii

TECHNICAL GUIDELINE for FEASIBILITY STUDY In

IMPLEMENTATION OF ENERGY CONSERVATION AND CO2 EMISSION REDUCTION IN INDUSTRIAL SECTOR (PHASE 1)

FOUNDER

Industry Minister M.S Hidayat

ADVISOR Arryanto Sagala

STEERING COMMITTEE Tri Reni Budiharti Shinta D. Sirait

AUTHORS Nugroho Adi Sasongko Gunawan Wibisono

Anwar Ma’ruf Ari Indarto Widyastuti Olly Vertus

Didied Haryono Hayat Sulaiman

EDITORS Sangapan

Denny Noviansyah Yuni Herlina Harahap Wiwiek Sari Wijiastuti Patti Rahmi Rahayu

PUBLISHED BY Center for Green Industry and Environment Assessment

Agency for Industrial Policy, Climate and Quality Assessment

PRINTED BY MINISTRY OF INDUSTRY

iii

TECHNICAL GUIDELINE for FEASIBILITY STUDY In IMPLEMENTATION OF ENERGY CONSERVATION AND CO2 EMISSION REDUCTION IN INDUSTRIAL SECTOR (PHASE 1) 1

st Edition. Jakarta : Ministry of Industry,January 2011

vi + 34 hlm. Version: Presented in Bahasa Indonesia and English Publisher Address: Ministry of Industry Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12950

ISBN: .........................................

iv

FOREWORD

Praise to the Lord giving us His mercy and grace so

this Technical Guideline for Feasibility Study within the

framework of Implementation of Energy Conservation and

CO2 Emission Reduction in Industrial Sector (Phase 1) can

be finalized in time.

This Technical Guideline is structured to enhance

knowledge in implementation of energy conservation and

CO2 emission reduction in industrial sector and have been

discussed by governments, experts and practitioners.

It is expected that this Technical Guideline is useful

for the related parties to implement energy conservation

and reduction of CO2 emission. Finally, we would like to

thank all those who have participated in the preparation of

this guideline.

Jakarta, January 2011

Head of

Agency for Industrial Policy, Climate

and Quality Assessment

Arryanto Sagala

v

TABLE OF CONTENTS

FOREWORD ..................................................................... iv TABLE OF CONTENTS ................................................... v CHAPTER I. INTRODUCTION .................................. 1

1.1. Background …………………………….. 1

1.2. Objectives .............................................. 1

1.3. Targets ................................................... 2

CHAPTER II. FEASIBILITY STUDY IN ENERGY CONSERVATION AND EMISSION REDUCTION .........................................

3

2.1. Definitions ………………………………. 3

2.2. Scope of Feasibility Study on Energy Conservation and Emissions Reduction.

3

2.2.1. Energy Supply & Materials (Demand Situation) ………………………………..

3

2.2.2. Levels of Energy and Materials (Supply

Situation) ………………………………..

4

2.2.3. Technical Feasibility (Technical Calculation) ……………………………..

4

2.2.4. Factory Planning and Layout (Plant Layout & General Arrangement) ………

5

2.2.5. Field Investigation………………………. 5 2.2.6. Description & Discovery System

(System Description & Drawing) ……… 6

2.2.7. Financing Forecast Program (Project Cost Estimate) ………………………….

6

2.2.8. Project Implementation Schedule (Project Schedule) ………………………

6

2.2.9. Financial Analysis ……………………… 6 2.2.10 Environment Aspects Study …………… 8

vi

CHAPTER III. METHODOLOGY .................................. 9

CHAPTER IV. CLOSING REMARKS ........................... 11

REFERENCES .................................................................. 12

APPENDIX 1 Example for Written Template of Feasibility Study Report ...........................

14

APPENDIX 2 Feasibility Study Tools and Calculation Example ....................................................

21

Page 1 of 32

CHAPTER I

INTRODUCTION

1.1 Back Ground

In the process of energy management, at a certain

stage, to reduce energy consumption and utility of a

process, it will be needed investment in the form of

modifications or retrofitting or using new technology. To

evaluate the benefits of investment will require a feasibility

study which is applied to the entire system of energy fields.

Feasibility Study in the energy field evaluates the

effectiveness of aspects of technology and economic

aspects of the industry. Through the feasibility study, all

action of energy conservation can be assessed

comprehensively, and will provide benefits such as:

1. Increasing the productivity of equipment and

manpower

2. Improve product quality

3. Improving job security and comfort.

1.2 Objectives

The purpose of a feasibility study is to assess

the important opportunities and constraints that

possible make or disturbe the business plan. The

feasibility study should provide a recommendation

whether the proposed project might be successful as

energy conservation activities.

Page 2 of 32

Feasibility Study also intends to provide

detailed and measurable description of current system,

previous and future. The feasibility study provides

important information that needs by top management

of the feasibility of the implementation plan of Energy

Conservation and CO2 Emission Reduction before

making a decision to:

Continue activities as it has been and done before

Changes of technologies, processes, methods,

objectives or other measures

A feasibility study is needed to assess the feasibility

by management and techno-economic, from

planning, implementation and review the activities

including operation and maintenance.

1.3. Targets

Targets of feasibility studies in energy conservation

include:

1. To view previous, present and future the energy

consumption pattern

2. To define the needs of past, present and future,

constraints and resources

3. To define two or more choices of potential energy

savings

4. To assess the technology with efficient and

effective energy consumption.

5. To determine the criteria for assessing the

several alternatives and risks of the technology

Page 3 of 32

CHAPTER II

FEASIBILITY STUDY IN ENERGY CONSERVATION AND

EMISSIONS REDUCTION

2.1 Definition

Feasibility Study (FS) in Energy Conservation

and CO2 Emission Reduction is a process of

reviewing aspects of an energy system (process or

utility), specifically in industry. To determine whether

the existing energy management is still feasible

(efficient), or need modifications or retrofitting and

need to be replaced with new technology.

2.2 Scope of Feasibility Study on Energy Conservation

and CO2 Emission Reduction

In order to obtain the representative results of

the feasibility studies in energy conservation there are

several aspects that should be studied in depth and

comprehensively, they are:

2.2.1 Energy Supply & Material (Demand Situation)

Energy and material supply data is

characteristic data supply used for a system

which applied on the energy conservation and

CO2 emission reduction. This needs to be done

to see the impact of the revenue fluctuation of

the implementation of energy conservation.

Each condition would be considered in the

Page 4 of 32

calculation of financial analysis (Analysis for

installment scenarios or sensitivity analysis).

2.2.2. Levels of Energy and Materials (Supply

Situation)

The data rates of energy and material needs

is data of material and energy characteristics

needs which directly affect the performance of

revenue of the implementation of energy

conservation and CO2 emission reduction

(Baseline development). Each condition would

be a considered in the calculation of financial

analysis (Analysis for installments scenarios or

sensitivity analysis)

2.2.3 Technical Feasibility (Technical Calculation)

Technical feasibility is a review of the

technological feasibility of the existing energy

system (process or utility). Technical feasibility

specifically includes:

1. Technology required for production

process.

2. Additional facilities and equipment

necessary.

3. When and where technology and

equipment obtained

4. Type and cost of technology and

equipment

5. Whether the technology reach the income

and production levels intended

6. Existing conditions (present conditions)

Page 5 of 32

7. Specification of material and energy

balance

8. Energy conservation equipment

specifications and emission reduction

9. Value of savings.

10. Reliability and simplicity of operation

11. Operating and maintenance costs

12. System configuration and equipment

energy conservation and emission

reduction

13. Location

14. Life time

15. Warranty of equipment

2.2.4 Factory Planning and Layout (Plant Layout &

General Arrangement)

Include planning the location for the entire

existing system and that will be on

implementation (main and ancillaries). General

Arrangement includes the arrangement of

major equipment and auxiliary order to get the

system that is accessible and easy to do

maintenance (maintainable).

2.2.5 Field Investigation

Field investigations conducted by survey /

further field study with scope of subjects as

follows:

1. Filed Study

2. Soil investigation (if necessary)

3. Topography,

Page 6 of 32

4. Bathymetry,

5. Hydrological

6. Other factors

2.2.6 System Description & Drawing

Activities in this systems include descriptions of

the planning system (Energy Conservation and

CO2 Emission Reduction ), and major

equipment and auxiliaries. Selection of

equipment based on technical considerations,

economical and easy operation & maintenance,

in order to obtain equipment that can operate

reliably, safely and economically.

2.2.7 Financial Program Forecast (Project Cost

Estimate)

Includes calculation of project costs, as follow:

Engineering Cost, Procurement & Construction,

Development Cost, initial working capital and

financial scheme

2.2.8 Project Implementation Schedule (Project

Schedule)

Covering the planning stages of a project

schedule from begining stage of feasibility

study basic design, procurement, detailed

design, construction to testing and warranty

2.2.9. Financial Analysis

A. Project Funding Scheme

Page 7 of 32

Consist of invesrment budget analysis for

the Energy Conservation and CO2

Emission Reduction project and altenative

funding composition between deposit

and credit, and the scheme of project

company that will be implemented.

B. Simulation of Financial Modle

Created the financial modle to decide the

investment feasibility with chosen scheme

of project financing and do the sensitivity

analysis (factors that impact the saving

value or energy conservancy

implementation activity and emission

reduction)

In order to responsible the financial

analysis, the assumption have to agreed

with Related Industry Team. Required

assumptions to measure are:

1. Operational and maintenance budget

2. Energy price

3. Energy Baseline Intensity or emission

factor for improvement system

4. Depreciation

5. Working capital

6. Interset during construction

7. Interest working capital

8. Debt equity ratio

9. Loan repayment

10. Grace period

11. Pay out time

12. Annual inflation rate

Page 8 of 32

2.2.10 Environment Aspects Study

Energy conservation tools implementation

and emission reduction probably effect to

environmental problem. In order to prevent

the environmental problem and to give the

additional value for the company and

community, environmental aspect analysis is

required as follow:

1. Local and Central Environmental

Regulation

2. Specification of limit waste probability

permitted by government

3. Determine the specification requirement

for environmental barrier (air, soil and

water)

4. Waste management and technical

methode

Page 9 of 32

CHAPTER III

METHODOLOGY

In doing the feasibility study of energy

conservation and CO2 emission reduction there are

some stages need to be done :

1. Preparation and energy team formation

2. Energy audit data collection (primary and

secondary)

3. Data processing and review

4. Feasibility analysis

5. Reporting

Feasibility study process can be seen on the flow chart

in next page:

Pembentukan Tim Energi (EAT)

Pembentukan Tim Energi (EAT)

Pembentukan Ti

Page 10 of 32

Data Processing 1. Measurement 2. Historical Data 3. Theoritical Data 4. Tools Reference Data 5.

Analysis of SEP (Save Energy Potentials)

1. No Cost 2. Low Cost 3. Medium Cost 4. High Cost

Data Analyze 1. Supply of Energy and material needs 2. Technical Feasibility 3. Plan of plants and lay out 4. Field Investigation 5. Description System 6. Estimation of Program Finance 7. Project Implementation Schedule 8. Financial Feasibility 9. Assessment of Environment Aspects

Forming of Energy Action Team (EAT)

Audit Energy Activities

Data Collection 1. Measurement 2. Historical Data 3. Theoritical Data 4. Tools Reference Data

Feasibility Analysis

TNA (Technology Need Assessment)

FS Report

Page 11 of 32

CHAPTER IV

CLOSING REMARKS

The result of feasibility study in energy

conservation and CO2 emission reduction depends on

the existing energy system reading and measurement.

Therefore the energy audit data have to represent the

energy condition along with supporting sub system such

as production tools data, electricity, etc. Data reading

and measurement error will affect the invalidity of a

feasibility study report. Eventually the feasibility study

report can not be a reference for a Top Manager to

decide the correct decission in energy conservation and

emission reduction.

Page 12 of 32

REFERENCES

Undang - undang No. 30 tahun 2007 tentang Energi

Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang

Konservasi Energi

Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan

Energi Nasional

Keputusan Presiden No. 43 tahun 1991 tentang

Konservasi Energi

Instruksi Presiden No. 9 tahun 1982 tentang Konservasi

Energi

Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.

2 tahun 2004 tentang Kebijakan Pengembangan Energi

Terbarukan dan Konservasi Energi

Peraturan Menteri ESDM No. 31 tahun 2005 tentang

Prosedur Hemat Energi

Peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun 2010 tentang

Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi

Manajer Energi Bidang Industri

Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN)

Dayan, Anto, (1989). Pengantar Metode Statistik.

LP3ES. Jakarta

Page 13 of 32

Djamin, Zulkarnain, (1984). Perencanaan dan Analisis

Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta

Gittinger, J.Price. Adler, Hans A., (1990). Evaluasi

Proyek, Terjemahan Soemarsono SR. Rineka Cipta.

Jakarta

Husnan, Suad, (1984). Studi Kelayakan Proyek. BPFE.

Yogyakarta

Ibrahim, Yacob H.M. Drs. M.M., (2003). Studi Kelayakan

Bisnis, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Jakarta, Rineka

Cipta.

Djamin, Zulkarnain, 1993. Perencanaan dan Analisis

Proyek. Edisi Kedua. LembagaPenerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Gray, C.; P. Simanjuntak; L.K. Sabur; P.F.L. Maspaitella

dan R.C.G. Varley, 1997 Pengantar Evaluasi Proyek.

Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 14 of 32

APPENDIX 1 . Example for Written Template

FORMAT OF FEASIBILITY

STUDY REPORT

Every report should consists with report title, client name/user (company’s

name that the energy system has been audited), location of facility, date of

report and the energy auditor’s name

Executive Summary Executive summary should consist with brief explanation of energy audit

include:

Name, plant, location and type of industry that being audited

Scope of audit

date an place of audit

Energy consumption baseline summary will be written in table.

Baseline of Energy consumption refers to energy that used by

facility/system in annualy.

Results:

- Appraisal to energy consumption system

- Identification of EMO Energy Management Opportunity) and

energy estimation, Glass House Gass (GHG) and budget saving

that related to the step implementation and time refund. Written in

table. For more than 1 (one) of facility, statistic of each facility

report in individually.

Page 15 of 32

Saving potential type of feasibility studi implementation suggestion:

- No Cost

- Low Cost

- Medium Cost

- High Cost

Recommendation written in table consist with :

1. Measurement description

2. energy saving annualy

3. Budget saving annualy

4. Installation budget estimate

5. Incentive potential

6. Capital refund periode

List of Contents Consist with list of feasibility study report

List of Table Consist with feasibility study report in table

List of Figures Consist with feasibility study report in figre

I INTRODUCTION Program generaly brief explanation

Back ground - Explanation of Energy conservation and CO2 emission reduction plan

in industry

Page 16 of 32

- To analyse factor and technical parameter, economical,sensitivity, and

considering risk of feasibility study developing from design,

construction, operation and maintenance

The scope of study Explaining the scope of activity in general that must do in feasibility study

as follow:

1. Team preparation

2. Audit data collectiont (primary and secondaryr)

3. Data processing

4. Analysist

5. Presentation

6. Reporting

Benefit Benefit of feasibility study for industry

II METHODOLOGY Consist with methode or things should be use in feasibility study, which

are:

1. Analysis stage

2. Using tools explanation

As follow:

added value calculation

sensitivity and risk analysist

Page 17 of 32

technical of feasibility

environment properness

best Available Technology Principal

economy feasibility (Simple Payback, Payback Period,

Return of Investment, Internal Rate Return, Net Present

Value, Cash Flow, Life Cycle Cost Analysis)

3. Lack and superiority of using tools

4. Mathematic similarity (technics, economy, financial)

5. Refference

III TECHNICAL CONDITION Describe the technical condition generally of energy system or that will be

implemented by the industry

A. Energy conservation and CO2 emission reduction system in implementing or will be implemented

Demand situation Energy data and material are the charactristic data of energy preparation

and material that using in system (process or utility) that will be using in

energy conservation and CO2 emission reduction emplementation.

Energi Intensity or

Carbon Factor

The type of using energy or type of energy that produce the carbon of

industry

Energy conservation

and CO2 emission

Tools in industry that can be using/probably can be implement in energy

conservation and CO2 emission reduction

Page 18 of 32

reduction tools

B. Installation Description Tools description

C. Supply Situation

Energy (baseline). Indsutry baseline data

Material (baseline). Industry baseline material

Energy and material

estimation

Convertion in IDR of energy and material supplying

Supply Situation

1. Energy conservation and

CO2 emission reduction

Technology

Energy conservation and CO2 emission reduction technology that

implementing / propose to the industry

• Type and comparison of

technology

Type of technology that used in industry for energy conservation and CO2

emission reduction.

• Analyse and Evaluation

technology

Technology analysist that use in industry for energy conservation and CO2

emission reduction.

• Recommended technology Proposed technology for modification or new in industry for energy

conservation and CO2 emission reduction

• Technology Description Proposed technology for modification or new in industry for energy

conservation and CO2 emission reduction

Page 19 of 32

• Technology development Proposed technology for modification or new in industry for energy

conservation and CO2 emission reduction

• List of Industry that already

use and the capacity

From Proposed technology for modification or new in industry for energy

conservation and CO2 emission reduction

• Waste processing system From Proposed technology for modification or new in industry for energy

conservation and CO2 emission reduction

2. Tools & Infrastructure

Needs of additional

tools

Is it required for additional tools for energy conservation and CO2 emission

reduction implementation, include for using new technogy application. List

of name and quantity

Needs of Infrastructure

and additional facility

Is it required for additional facility/infrastructur in energy conservation and

CO2 emission reduction implementation, include for using new technology

application. List of name and quantity.

Total area requires Is it required for energy conservation and CO2 emission reduction

application

Location and area

design compatible with

existing area design

Is it requred the location and area design if implemented in energy

conservation and CO2 emission reduction

Green Barrier Is it a barrier/log of environment or related with environment conservation

Page 20 of 32

of energy conservation and CO2 emission reduction implementation.

IV CALCULATION

AND ANYLISIS

1. To analyse the calculation and analysis detail using tools and feasibility

study.

2. Compare to the refference or benchmarking, numbers that consider

can be use as standard, to appear and will comparing with data of

field audit result.

3. Table, long of similarity and calculation as an appendix.

V CLOSING

This part expalining things that should do (assumption and

Justification) in order to secure the quality and quantity of feasibility

study implementation for energy conservation and emission reduction

in order to fulfill the requirements of feasibility and running properly.

VI APPENDIX IN

FEASIBILITY

STUDY

1. Long calculation can be attach here

2. Photo documentation (Company name’s gate, factory condititon, tools

system, etc)

3. Technical drawing (building, tools, PFD/ Process Flow Diagram, etc)

4. Tools Datasheet (old tools and new candidate for new tools from

vendor)

5. Presentation Slide and minutes of meeting with company management

6. Etc.

Page 21 of 32

APPENDIX 2 Feasibility Study Tools and Calculation Example

1

Additional value

For energy efficiency, Additional value in simple way can be calculate using the

formula :

For energy conservation

Additiona value = Energy price before energy conservation –

Energy price after energy conservation

For emission reduction :

Additional value = Emission load before energy conservation –

Emission load after energy conservation

Total of additional value is total of additional value in each eqipent/system

Example :

Steel industry A paid for induction furnance, electricity etc with amount

Rp............,after audited and implemented Energy Conservation and CO2

Emmision Reduction, total energy paid decrease in amount Rp.........Caused of

decrease in amount of total emission which previously

............become...........and additonal value in emission decrease is.....

……………………..

Page 22 of 32

2

Sensitivity and Risk

Analysis

Sensitivity analysis is a risk estimation. In caused of obscurity in decide of

analysis value,it is recommended to do the sensitivity analytic esspecially in

energy conservation implementation that after analysed the feasibility is on

marginal position.

Sensitivity analysis covering:

How sensitive the project feasibility to input parameter changes

How if one or more factors in feasibility analysis has no benefit a consider

?

How big is variation that will happen? Example, loan interest variation,

environment impact variation, IRR/NPV variation, etc.

Probability value of energy comservation successfulness?

Example :

Assume that project feasibility is based on the energy saving of thermal boiler

efficiency increasing is 15%, but sensitivity analysis shows that break even is

12% (problem: energy conservation project will become improperly if the

thermal boiler efficiency is only 10% before payback periode. That is why the

Page 23 of 32

high risk is if the break even value difference is over than 3%.

Sensitivity Analysis is to identify the obscure parameter and using in decide of

running project.

Variation that can be consider for sensitivity analysis are:

Micro factors :

Opearation load

Capital structure

Credit, equity

Changing in financial forming, example leasing

Changing in duration of the project

Macro factors :

Macro economy variable is variable that impact to the industry operational that

can not change by the company management.

Bank interest

tax

currency value

Page 24 of 32

government subsidy, example subsidy to electricity and fuel

technology changing

the risk that the sensitivity needs to analyse in a time frame :

o Risk on planning phase

o Risk on development/implementasion phase

o Risk on the operation and maintenance phase

Sensitivity analysis and risk must be direct to project probability successfulness

increase, by propose the options of mitigation /prevention to the obscurety

problems.

Sensitivity analysis will bring the changing of any kind of financial report

analysis of the project, in future will caused a different assumption on the

project implementation.

3

Technical feasibility

Technical feasibility must be direct to the issues in Technology Need

Assessment/ TNA, example: Impact of the implementation on safety, energy

saving value, office hour process and duration .

4

Technology

Availability (vendor

To determine is the technology can be available reffers to Best Available

Technology/ BAT philosophy.

Page 25 of 32

quotation)

BAT can be determined with benchmarking with using the history of tecgnology

development, best case of previously technology using , etc

Example of benchmarking :

Level or energy consumption per production for specific tools.

After sales service, like guarantee, training, etc.

5

Environmental

Feasibility

Reffers to IPCCC 2006 methode regarding to the measurement methode and

inventory of Glass House Gass

Impact identification (positive and negative) of energy conservation activity, air,

water and land

Example: impact to emission of Glass House Gass reduction (CO2, Nox) etc)

from tools retrofit loke boiler

6

Economy Feasibility

Simple Payback and

Payback Period

Describe how long is the investation load (financing) before profit.

Simple payback period often counted as follow:

SPP = Investment Financing Beggining

Annual load before EC*) - Annual load after EC*)

Page 26 of 32

EC*) = Energy Conservation

7

Return on

Investment (ROI)

Measurement that possible in comparing with other investment choice

(example: with interest of bank deposit)

ROI should be higher than interest rate, the higher value of ROI the better

investment placed.

8 Internal Rate of

Return (IRR)

This methode measure the level of investment refund that hoping can get. This

IRR methode mentioned that each investment alternative in level of refund

(interest ratec omplex).

Level of refund is interest of rate that giving the total of profit orannual nett

benefit is the minimum equal with zero or more. In generally the investor

expecting more of IRR value that will be over from annual interest of bank

deposit.

ROI = annual nett of cash flow x 100

Capital price

Page 27 of 32

The criteria of choosen of energy saving alternative is to choose which

investment that have the highest refund.

IRR can calculate with trial and error process, where net cash flow calculate for

any level discount until the value decrease to zero. In IRR calculation made

the NPV value equal with zero. The calculation is as follow:

Where CFt = cash flow on the last of year "t"

k = discount rate

n = estimation duration of equipment benefit

CFt will be negative if the investment is the expenses and will be positive if is

saving

Example :

If a company in energy conservation activity propose to install the bank capasitor in electrical motor. IRR calculation canbe see as an example below :

Page 28 of 32

IRRvalue is “K” value that put in calculation as follow :

“K” value calculation involved the trial and error process. We can try several of

“K” value until get the total value on the left and right of equal sign is about

100.000.

Example, = 15%. This can make a similarity as follow:

Year 0 1 2 3 4

Cash flow (IDR)

(100.000) 30.000 30.000 40.000 45.000

Page 29 of 32

Amount is seen bigger than expected (Rp. 100.000). So we can higher the “K”

value from 15% to 16%. Similarity become :

Through the example of simple calculation, we can assumed that “K” value is

between 15%-16%.

In other of IRR analysis, can be detail by making IRR target first then calculate

the cashflow in monthly/annualy.

In complex of IRR analysis, worksheet software like excel can be use to help

calculation with the toolpack analysis.

9 Net Present Value

Method (NPV)

NPV gives the information of financial planning of the energy conservation

project. Several times the currency valueis change. Therfore needs a

correlation analysis between money value/current investment and future

investment that can be formulate as follows :

Future Value (FV) = NPV (1 + i)n or NPV = FV / (1+i)

n

Page 30 of 32

Explanation of terms,

FV = Future value of the cash flow

NPV = Net Present Value of the cash flow

i = Interest or discount rate

n = Number of years in the future

Meanwhile NPV from energy conservation project is equal with PV total

(Present Value) of all related cash flow. Can be formulate as follow:

Where NPV = Net Present Value

CFt = Cash flow occurring at the end of year 't'

(t=0,1,….n)

n = life of the project

k = Discount rate

In generaly, NPV is used with:doing the energy conservation project if the NPV

value is positive and delay/reject Energy Conservation Project if the NPV value

Page 31 of 32

is negative.

10 Cash Flows

In generaly, there are 2 type of cash flow,which are:

1. Initial investment

2. Saving from investment

There are usually other cash flows related to a project. These include the

following:

Capital costs are the associated cost with design, planning, installation

and commissioning of the project; these are usually one-time costs

unaffected by inflation or discount rate factors, although, as in the

example, installments paid over a period of time will have time costs

associated with them.

Annual cash flows, such as annual savings accruing from a project, occur

each year over the life of the project; these include taxes, insurance,

equipment leases, energy costs, servicing, maintenance, operating labor,

and so on. Increases in any of these costs represent negative cash flows,

whereas decreases in the cost represent positive cash flows.

Factors that need to be considered in calculating annual cash flows are:

Page 32 of 32

Taxes, using the marginal tax rate applied to positive (i.e. increasing taxes)

or negative (i.e. decreasing taxes) cash flows

Asset depreciation, the depreciation of plant assets over their life;

depreciation is a "paper expense allocation" rather than a real cash flow,

and therefore is not included directly in the life cycle cost. However,

depreciation is "real expense" in terms of tax calculations, and therefore

does have an impact on the tax calculation noted above. For example, if a

Rp.10,00,000 asset is depreciated at 20% and the marginal tax rate is

40%, the depreciation would be Rp.200,000 and the tax cash flow would

be Rp.80,000 and it is this later amount that would show up in the costing

calculation.

Intermittent cash flows occur sporadically rather than annually during the

life of the project, relining a boiler once every five years would be an

example.