12
Edisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L H A L M AS A BE R Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan, BAZNAS Sebar Pasukan Umar bin Khattab Pemerintah Pastikan Tak Ada Perda Bernuansa Syariah Dihapus Verifikasi Peserta MTQ Dimulai, Mari Berpartisipasi Bappenas: Tahun 2017, Penyuluh Agama Diintegrasikan di KUA

Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Edisi XLI, Juli 2016/Syawal1437

IK LH AL MAS A BER

Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme

Selama Ramadhan, BAZNAS Sebar Pasukan Umar bin Khattab

Pemerintah Pastikan Tak Ada Perda Bernuansa Syariah Dihapus

Verifikasi Peserta MTQ Dimulai, Mari Berpartisipasi

Bappenas: Tahun 2017, Penyuluh Agama Diintegrasikan di KUA

Page 2: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Jakarta, bimasislam—Umat

Islam diseluruh penjuru dunia

tengah bergembira menyambut

kemenanganHariRayaIdulFitri

1 Syawal 1437 H. Indonesia

sebagai Negara yang memiliki

populasi muslim terbesar di

dunia pun memiliki perhatian

khusus terhadapnya. Melalui

mimbar, Imam Besar Masjid

Istiqlal mengajak umat Islam

u n t u k m e r a y a k a n h a r i

kemenangan dengan berbagi

dengan mereka yang masih

hidup di tengah keterbatasan

dankesulitanhidup.

“Kebahag i a an akan l eb i h

sempurna jika ikut membahagiakan saudara-saudara kita yang

masihmembutuhkan pertolongan.Mungkin sedikit artinya bagi

kita tetapi besar artinya buat mereka”, demikian pesan Khatib

Shalat Idul Fitri diMasjid IstiqlalKHNasaruddinUmar, Jakarta,

Rabu(6/7).

Diperkiraan 250 ribu umat Islam bersama-sama melaksanakan

jamaahshalatIdulFitridiMasjidIstiqlal,Jakarta.Turuthadir,Wakil

PresidenJusufKalladanMenagLukmanHakimSaifuddin.Tampak

hadirpula,beberapamenterikabinetkerja,paradutabesarNegara

sahabat, pimpinan dan anggota DPR-MPR, serta tokoh agama.

ShalatIdulFitridimulaitepatpukul06.45wib,denganimamUst.

HusniKamilRektorInstitutPTIQ

JakartainimengajakumatIslam

untuk selalu bersyukur sebagai

wargabangsayanghariinibisa

bernapaslegasambilmerayakan

hari kemenangan yang telah

menak lukkan hawa na fsu

selamasebulanpenuh.

“Semoga tempaan sebulan

p e n u h b u l a n R am a d h a n

me lapangkan dada un tuk

berempati kepada mereka dan

meringankan tangankitauntuk

b e r b a g i d e n g a n me re k a .

Bukannya mendemonstrasikan

kemewahan dan kelebihan di

tengah keprihatinan mereka”,

harapNasaruddin.

MantanWakilMenteriAgamainijugamenegaskanbahwadengan

selesainyamenunaikanibadahformalsepertipuasadanberbagai

amaliah lain di dalamnya, tidak otomatis segala urusan agama

selesai.Ukuran keberhasilan keberagamaan ternyata diukur

denganhal-halyangbersifatsosialkemasyarakatan.

“Orangyanghanyamengutamakanibadahritualtanpamelahirkan

maknadanefeksosialternyatatidakadaartinya.Segalanyabaru

berarti setelah diuji di dalam realitas kehidupan”, ungkapnya.

(syamsuddin/bimasislam)

Di kalangan pegawai Bimas Islam, tokoh kita

kali ini dikenal sebagai kyai. Saat sedang

memimpin do'a, kalimatnya fasih dan

maknanya mendalam. Tentu saja, tokoh yang

menjabat sebagai Direktur Urusan Agama

Islam dan Pembinaan Syariah pada 3 Juni lalu

ini memang sudah dari kecil akrab dengan

dunia pesantren dan dakwah. Agama, sudah

menjadi jiwa dan nafas baginya.

Tokoh kita ini bernama Mohammad Tambrin.

Sebelum diamanahi sebagai salah satu

direktur di Bimas Islam Pusat, pria yang

mengaku tak punya hobi spesik ini adalah

kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan.

Melihat tangga karirnya sebagai Aparatur Sipil

Negara (ASN), ayah dari dua putra dan tiga putri itu memang expert

di bidang Urusan Agama Islam. Sebelum menjabat Kepala Kanwil,

ia pernah menjadi leader di sejumlah KUA, seperti KUA Pelaihari,

KUA Tambang Ulang, KUA Kintap, dan KUA Panyipatan. Kemudian

ia dipercaya untuk memegang amanah sebagai Kepala Sesi Urusan

Agama Islam menyusul berikutnya sebagai Kepala Kankemenag

Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Karirnya mengalir dari

bawah, dari daerah. Dalam menapaki karir itu, ada satu kunci yang

tumbuh sebagai karakternya: Disiplin. Hal ini lantaran ia

dibesarkan dari orangtua yang berprofesi sebagai tentara. Harap

mafhum, dimana-mana keluarga tentara memang dikenal disiplin.

Ihwal sebutan kyai itu, Pak Tambrin, demikian ia akrab disapa,

memang mengenyam pendidikan agama sedari kecil. Di masa

kanak-kanak, ia mondok di Pesantren al-Falah, Banjarbaru,

Kalimantan Selatan. Selain itu, masa kecil pria yang kini berdomisili

di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur ini juga sempat

menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga

tingkat Aliyah,plus melanjutkan kuliah di IAIN Antasari Kalimantan

Selatan dan Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Bandung.

Seluruh jenjang pendidikan yang ia tempuh itu, semuanya

bernafaskan agama. Sebab itu pula, dunia pesantren dan majelis

taklim menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya sehari-hari.

Berkat Backround pendidikan agama itulah watak hidup sederhana

dan selalu berupaya akrab dengan siapa saja ia terapkan hingga

kini. “Dengan siapa pun saya mudah akrab, dengan cleaning

service di ruang kerja saya ini pun, saya akrab-akrab saja,” ujar Pak

Tambrin saat bimasislam menyambangi ruang kerjanya di Lantai 7

Gedung Kementerian Agama, Jalan MH.Thamrin No.6, Jakarta

Pusat.

Sebagai pejabat, Pak Tambrin punya prinsip agar para pegawai

dapat merasakan kehadirannya bersama mereka. “Para pegawai

perlu merasakan bahwa saya ada bersama mereka, ada di tengah-

tengah mereka dan berdiri bersama mereka.”

Dari situ, ia punya keinginan supaya para pegawai dapat enjoy

bekerja, tidak hanya hadir secara sik tapi juga secara hati. Bekerja

dengan hati akan memunculkan rasa memiliki atau sense of

belonging dalam diri pegawai, dari situlah kemudian akan lahir

kehati-hatian dalam melaksanakan pekerjaan.

Terkait kehati-hatian itu pula, Pak Tambrin

mengaku seringkali meminta advice baik dari

Inspektorat Jenderal maupun dari Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pelaksanaan

anggaran di direktoratnya dapat berjalan

sebaik-baiknya, tak melenceng dari ketentuan.

Prioritas URAIS Binsyar

Kepada bimasislam, Pak Tambrin menyebut

bahwa saat ini ia menaruh concern khusus

pada pengadaan buku nikah dan bantuan

masjid. Dua hal tersebut menjadi perhatiannya

demi meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat. Selain itu, perbaikan layanan

pada sektor Kantor Urusan Agama (KUA)

mendapatkan porsi sebagai bagian dari prioritas.

Perbaikan layanan KUA itu, katanya, tidak hanya dari sisi tugas

pokok dan fungsi tapi juga mencakup sarana prasarana gedung

yang menjadi balai nikah bagi umat Islam di Indonesia itu. Sebagai

mantan kepala KUA di berbagai kecamatan, ia sudah khatam

terkait permasalahan KUA di daerah. Demi melakukan perbaikan

pada layanan KUA, ia membuka diri pada siapapun untuk

memberikan informasi terkait pelayanan KUA di seluruh Indonesia,

baik dari segi tusi maupun infrastuktur.

“Pembangunan infrastuktur KUA itu meliputi pembebasan tanah,

pembangunan gedung, sekaligus mebeleur.”

Tahun 2016 ini, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan

Syariah cukup terbantu dengan pembangunan 181 unit KUA

melalui dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.

Angka ini meningkat hampir 700 persen dibanding tahun lalu yang

hanya berjumlah 26 lokasi. Untuk proyek pembangunan KUA

berbasis Sukuk itu, Kementerian Keuangan telah menyiapkan

anggaran sebesar Rp 181,9 Milyar sesuai dengan hasil pertemuan

tr i lateral meet ing yang di laksanakan di Kementer ian

PPN/Bappenas tahun lalu.

Belum lagi, pada tahun 2017 pembangunan gedung pelayanan

umat di tingkat kecamatan itu akan meningkat lagi menjadi 256

lokasi. Tentu saja, hal ini sangat membantu akselerasi

pembangunan KUA yang jika hanya mengandalkan anggaran dari

rupiah murni hanya cukup untuk membangun sekitar 20 unit KUA

pertahun.

Mohammad Tambrin dilantik sebagai Direktur Urusan Agama Islam

dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam pada Jum'at, 3 Juni

2016. Ia bersama 9 pejabat tinggi lainnya dilantik langsung oleh

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Operation Room

Kemenag. Pak Tambrin menggantikan Direktur sebelumnya, Dr.

Mukhtar Ali, setelah sempat diselingi oleh Pelaksana Tugas, Prof.

Muhammadiyah Amin yang juga merupakan Sekretaris Ditjen

Bimas Islam. Di pundak Pak Tambrinlah kini harapan umat terkait

pelayanan di bidang Nikah, Kemasjidan, Produk Halal, Hisab

Rukyat, dan sebagainya dipikulkan.

Idul Fitri Momen Berbagi Bukan Pamer Kemewahan

Jakarta, bimasislam— Merespon maraknya penyebaran pesan

berantaidimediasosialyangmemuatunsurradikalismeAgama,

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama akan memberikan

perlawanandenganmenyebarkanpesankeagamaanyangpositif

melaluisejumlahperangkatsosialmedia.

Demikian diungkapkan Sekretaris Ditjen Bimas Islam,

MuhammadiyahAminsaatmenyampaikanmateripadakegiatan

Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme

DitjenBimasIslamdiHotelMercureAncol,Selasa(15/6).

DikatakanAmin,DitjenBimasIslamtelahmembentuktimcyber

yangbertugasmenyebarkanpesankeagamaanyangpositifuntuk

mengimbangikontenradikaltersebut.

“Tim ini terdiri dibuat berjenjang dari tingkat pusat

hingga daerah.” Katanya. Metode penyebaran pesan

keagamaanyangpositifitudibuatdalamgrupwhatsapp

di tingkat pusat, provinsi, daerah, hingga tingkat

penyuluh.

“Messages itu akan dirumuskan tim pusat yang

beranggotakan perwakilan semua provinsi, kemudian

pesan tersebut akan diteruskan ke grup-grup tingkat

p r o v i n s i y a n g b e r a n g g o t a k a n t im t i n g k a t

kabupaten/kota, demikian berjenjang hingga ke grup-

grup binaan para penyuluh di tingkat kecamatan,”

demikianamin.

Mekanismeiniakanmempermudahpenyebaranpesan

secaracepat.“BegituPesanDisetujuiolehDirjen,maka

pesandapatsegeradisebarkandengancepathinggake

level bawah, sesuai koordinasi di grup whatsapp”

katanya.

Terkaitkepastianpenyebaranpesandi tingkatdaerah,

AminmenugaskanparaKabidPeneranganAgamaIslamditingkat

provinsi untuk memastikan bahwa pesan tersebut diteruskan

hinggakelevelbawah.“ParaKabidakandimasukankedalamgrup

cyber tingkat provinsiuntuk mengawasi dan memastikan

penyebaranpesanberjalanoptimal”terangAmin.

Kedepan,selainmelaluigrupwhatsapp,cakupankerjatiminiakan

meluaskeperangkatsosialmedialainnyasepertifacebook,twitter

daninstagram.Selainpenyebaranpesankeagamaanyangpositif,

tim ini juga bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat

terkaitbahayapenyalahgunaanNarkoba. (sigit/bimasislam)

Muhammadiyah Amin Paparkan Cara Bimas Islam Lawan Konten Radikal di Media Sosial

Drs. H. Mohammad Tambrin, M.Pd

Page 3: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Jakarta, bimasislam—Umat

Islam diseluruh penjuru dunia

tengah bergembira menyambut

kemenanganHariRayaIdulFitri

1 Syawal 1437 H. Indonesia

sebagai Negara yang memiliki

populasi muslim terbesar di

dunia pun memiliki perhatian

khusus terhadapnya. Melalui

mimbar, Imam Besar Masjid

Istiqlal mengajak umat Islam

u n t u k m e r a y a k a n h a r i

kemenangan dengan berbagi

dengan mereka yang masih

hidup di tengah keterbatasan

dankesulitanhidup.

“Kebahag i a an akan l eb i h

sempurna jika ikut membahagiakan saudara-saudara kita yang

masihmembutuhkan pertolongan.Mungkin sedikit artinya bagi

kita tetapi besar artinya buat mereka”, demikian pesan Khatib

Shalat Idul Fitri diMasjid IstiqlalKHNasaruddinUmar, Jakarta,

Rabu(6/7).

Diperkiraan 250 ribu umat Islam bersama-sama melaksanakan

jamaahshalatIdulFitridiMasjidIstiqlal,Jakarta.Turuthadir,Wakil

PresidenJusufKalladanMenagLukmanHakimSaifuddin.Tampak

hadirpula,beberapamenterikabinetkerja,paradutabesarNegara

sahabat, pimpinan dan anggota DPR-MPR, serta tokoh agama.

ShalatIdulFitridimulaitepatpukul06.45wib,denganimamUst.

HusniKamilRektorInstitutPTIQ

JakartainimengajakumatIslam

untuk selalu bersyukur sebagai

wargabangsayanghariinibisa

bernapaslegasambilmerayakan

hari kemenangan yang telah

menak lukkan hawa na fsu

selamasebulanpenuh.

“Semoga tempaan sebulan

p e n u h b u l a n R am a d h a n

me lapangkan dada un tuk

berempati kepada mereka dan

meringankan tangankitauntuk

b e r b a g i d e n g a n me re k a .

Bukannya mendemonstrasikan

kemewahan dan kelebihan di

tengah keprihatinan mereka”,

harapNasaruddin.

MantanWakilMenteriAgamainijugamenegaskanbahwadengan

selesainyamenunaikanibadahformalsepertipuasadanberbagai

amaliah lain di dalamnya, tidak otomatis segala urusan agama

selesai.Ukuran keberhasilan keberagamaan ternyata diukur

denganhal-halyangbersifatsosialkemasyarakatan.

“Orangyanghanyamengutamakanibadahritualtanpamelahirkan

maknadanefeksosialternyatatidakadaartinya.Segalanyabaru

berarti setelah diuji di dalam realitas kehidupan”, ungkapnya.

(syamsuddin/bimasislam)

Di kalangan pegawai Bimas Islam, tokoh kita

kali ini dikenal sebagai kyai. Saat sedang

memimpin do'a, kalimatnya fasih dan

maknanya mendalam. Tentu saja, tokoh yang

menjabat sebagai Direktur Urusan Agama

Islam dan Pembinaan Syariah pada 3 Juni lalu

ini memang sudah dari kecil akrab dengan

dunia pesantren dan dakwah. Agama, sudah

menjadi jiwa dan nafas baginya.

Tokoh kita ini bernama Mohammad Tambrin.

Sebelum diamanahi sebagai salah satu

direktur di Bimas Islam Pusat, pria yang

mengaku tak punya hobi spesik ini adalah

kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan.

Melihat tangga karirnya sebagai Aparatur Sipil

Negara (ASN), ayah dari dua putra dan tiga putri itu memang expert

di bidang Urusan Agama Islam. Sebelum menjabat Kepala Kanwil,

ia pernah menjadi leader di sejumlah KUA, seperti KUA Pelaihari,

KUA Tambang Ulang, KUA Kintap, dan KUA Panyipatan. Kemudian

ia dipercaya untuk memegang amanah sebagai Kepala Sesi Urusan

Agama Islam menyusul berikutnya sebagai Kepala Kankemenag

Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Karirnya mengalir dari

bawah, dari daerah. Dalam menapaki karir itu, ada satu kunci yang

tumbuh sebagai karakternya: Disiplin. Hal ini lantaran ia

dibesarkan dari orangtua yang berprofesi sebagai tentara. Harap

mafhum, dimana-mana keluarga tentara memang dikenal disiplin.

Ihwal sebutan kyai itu, Pak Tambrin, demikian ia akrab disapa,

memang mengenyam pendidikan agama sedari kecil. Di masa

kanak-kanak, ia mondok di Pesantren al-Falah, Banjarbaru,

Kalimantan Selatan. Selain itu, masa kecil pria yang kini berdomisili

di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur ini juga sempat

menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga

tingkat Aliyah,plus melanjutkan kuliah di IAIN Antasari Kalimantan

Selatan dan Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Bandung.

Seluruh jenjang pendidikan yang ia tempuh itu, semuanya

bernafaskan agama. Sebab itu pula, dunia pesantren dan majelis

taklim menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya sehari-hari.

Berkat Backround pendidikan agama itulah watak hidup sederhana

dan selalu berupaya akrab dengan siapa saja ia terapkan hingga

kini. “Dengan siapa pun saya mudah akrab, dengan cleaning

service di ruang kerja saya ini pun, saya akrab-akrab saja,” ujar Pak

Tambrin saat bimasislam menyambangi ruang kerjanya di Lantai 7

Gedung Kementerian Agama, Jalan MH.Thamrin No.6, Jakarta

Pusat.

Sebagai pejabat, Pak Tambrin punya prinsip agar para pegawai

dapat merasakan kehadirannya bersama mereka. “Para pegawai

perlu merasakan bahwa saya ada bersama mereka, ada di tengah-

tengah mereka dan berdiri bersama mereka.”

Dari situ, ia punya keinginan supaya para pegawai dapat enjoy

bekerja, tidak hanya hadir secara sik tapi juga secara hati. Bekerja

dengan hati akan memunculkan rasa memiliki atau sense of

belonging dalam diri pegawai, dari situlah kemudian akan lahir

kehati-hatian dalam melaksanakan pekerjaan.

Terkait kehati-hatian itu pula, Pak Tambrin

mengaku seringkali meminta advice baik dari

Inspektorat Jenderal maupun dari Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pelaksanaan

anggaran di direktoratnya dapat berjalan

sebaik-baiknya, tak melenceng dari ketentuan.

Prioritas URAIS Binsyar

Kepada bimasislam, Pak Tambrin menyebut

bahwa saat ini ia menaruh concern khusus

pada pengadaan buku nikah dan bantuan

masjid. Dua hal tersebut menjadi perhatiannya

demi meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat. Selain itu, perbaikan layanan

pada sektor Kantor Urusan Agama (KUA)

mendapatkan porsi sebagai bagian dari prioritas.

Perbaikan layanan KUA itu, katanya, tidak hanya dari sisi tugas

pokok dan fungsi tapi juga mencakup sarana prasarana gedung

yang menjadi balai nikah bagi umat Islam di Indonesia itu. Sebagai

mantan kepala KUA di berbagai kecamatan, ia sudah khatam

terkait permasalahan KUA di daerah. Demi melakukan perbaikan

pada layanan KUA, ia membuka diri pada siapapun untuk

memberikan informasi terkait pelayanan KUA di seluruh Indonesia,

baik dari segi tusi maupun infrastuktur.

“Pembangunan infrastuktur KUA itu meliputi pembebasan tanah,

pembangunan gedung, sekaligus mebeleur.”

Tahun 2016 ini, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan

Syariah cukup terbantu dengan pembangunan 181 unit KUA

melalui dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.

Angka ini meningkat hampir 700 persen dibanding tahun lalu yang

hanya berjumlah 26 lokasi. Untuk proyek pembangunan KUA

berbasis Sukuk itu, Kementerian Keuangan telah menyiapkan

anggaran sebesar Rp 181,9 Milyar sesuai dengan hasil pertemuan

tr i lateral meet ing yang di laksanakan di Kementer ian

PPN/Bappenas tahun lalu.

Belum lagi, pada tahun 2017 pembangunan gedung pelayanan

umat di tingkat kecamatan itu akan meningkat lagi menjadi 256

lokasi. Tentu saja, hal ini sangat membantu akselerasi

pembangunan KUA yang jika hanya mengandalkan anggaran dari

rupiah murni hanya cukup untuk membangun sekitar 20 unit KUA

pertahun.

Mohammad Tambrin dilantik sebagai Direktur Urusan Agama Islam

dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam pada Jum'at, 3 Juni

2016. Ia bersama 9 pejabat tinggi lainnya dilantik langsung oleh

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Operation Room

Kemenag. Pak Tambrin menggantikan Direktur sebelumnya, Dr.

Mukhtar Ali, setelah sempat diselingi oleh Pelaksana Tugas, Prof.

Muhammadiyah Amin yang juga merupakan Sekretaris Ditjen

Bimas Islam. Di pundak Pak Tambrinlah kini harapan umat terkait

pelayanan di bidang Nikah, Kemasjidan, Produk Halal, Hisab

Rukyat, dan sebagainya dipikulkan.

Idul Fitri Momen Berbagi Bukan Pamer Kemewahan

Jakarta, bimasislam— Merespon maraknya penyebaran pesan

berantaidimediasosialyangmemuatunsurradikalismeAgama,

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama akan memberikan

perlawanandenganmenyebarkanpesankeagamaanyangpositif

melaluisejumlahperangkatsosialmedia.

Demikian diungkapkan Sekretaris Ditjen Bimas Islam,

MuhammadiyahAminsaatmenyampaikanmateripadakegiatan

Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme

DitjenBimasIslamdiHotelMercureAncol,Selasa(15/6).

DikatakanAmin,DitjenBimasIslamtelahmembentuktimcyber

yangbertugasmenyebarkanpesankeagamaanyangpositifuntuk

mengimbangikontenradikaltersebut.

“Tim ini terdiri dibuat berjenjang dari tingkat pusat

hingga daerah.” Katanya. Metode penyebaran pesan

keagamaanyangpositifitudibuatdalamgrupwhatsapp

di tingkat pusat, provinsi, daerah, hingga tingkat

penyuluh.

“Messages itu akan dirumuskan tim pusat yang

beranggotakan perwakilan semua provinsi, kemudian

pesan tersebut akan diteruskan ke grup-grup tingkat

p r o v i n s i y a n g b e r a n g g o t a k a n t im t i n g k a t

kabupaten/kota, demikian berjenjang hingga ke grup-

grup binaan para penyuluh di tingkat kecamatan,”

demikianamin.

Mekanismeiniakanmempermudahpenyebaranpesan

secaracepat.“BegituPesanDisetujuiolehDirjen,maka

pesandapatsegeradisebarkandengancepathinggake

level bawah, sesuai koordinasi di grup whatsapp”

katanya.

Terkaitkepastianpenyebaranpesandi tingkatdaerah,

AminmenugaskanparaKabidPeneranganAgamaIslamditingkat

provinsi untuk memastikan bahwa pesan tersebut diteruskan

hinggakelevelbawah.“ParaKabidakandimasukankedalamgrup

cyber tingkat provinsiuntuk mengawasi dan memastikan

penyebaranpesanberjalanoptimal”terangAmin.

Kedepan,selainmelaluigrupwhatsapp,cakupankerjatiminiakan

meluaskeperangkatsosialmedialainnyasepertifacebook,twitter

daninstagram.Selainpenyebaranpesankeagamaanyangpositif,

tim ini juga bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat

terkaitbahayapenyalahgunaanNarkoba. (sigit/bimasislam)

Muhammadiyah Amin Paparkan Cara Bimas Islam Lawan Konten Radikal di Media Sosial

Drs. H. Mohammad Tambrin, M.Pd

Page 4: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

langkahyangsejaklamakamiinginkandanbarusekarangdapat

diwujudkan. Patut diapresiasi! Namun diharapkan hal itu tidak

hanya selama bulan Ramadhan, tapi sepanjang waktu selama

masihbanyakorangmiskinyangmembutuhkanpertolongandan

bantuan.”

Menurut Fuad yangmenjabatWakil Sekretaris BAZNASperiode

2008–2015, intensi gerakan zakat di tanah air sampai saat ini

belum sebanding dengan meningkatnya akses warga miskin

terhadapdanazakat.Dengankatalain,aksesfakirmiskinterhadap

danazakatyangdihimpunolehberbagailembagabelummaksimal.

Mengakhiri keterangan pers-nya, pemerhati �ilantropi Islam itu

mengemukakan, “Program BAZNAS pusat selama ini banyak

menginspirasi dan diadopsi menjadi model bagi BAZNAS di

sejumlahdaerah.SelamaRamadhan,Lembaga-lembagaAmilZakat

(LAZ)jugamenebarkepedulianterhadaplapisanmasyarakatyang

hidup di bawah garis kemiskinan. Program yang lebih

mendekatkanlembagazakatkepadamustahikharussustainable,

tidakmusiman, janganhanyaramainyadibulanRamadhansaja.

SelainbingkisanRamadhan,bantuanlainsangatdibutuhkanoleh

saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara ekonomi

untukbisabertahanditengahkerasnyakehidupan.Untukituamil

zakat harus aktifmenemukanmustahik yang berhakmenerima

zakat, tidak hanya menunggu permohonan dengan segala

prosedurnya.Paraamilzakatharussiapbekerjadidalamsenyap.

Belakanganiniyangterjaditidakhanyadaruratnarkoba,tapijuga

darurat kemiskinan melanda sebagian penduduk.” pungkasnya.

(mfns/bimasislam)

Jakarta,bimasislam—BadanAmilZakatNasional(BAZNAS)pada

Ramadhan 1437 H - 2016 meluncurkan kreasi baru program

layananpendistribusianyangdilaksanakanolehtimkhususyang

diberinama“PasukanUmarbinKhattab”.Timdisebarberkelilingi

mendatangimustahikuntukmenyalurkanzakatsertabantuanlain

sepertimakanandanpengobatandiseputarwilayahJakartadan

sekitarnya.

Setiap hari selama Ramadhan “Pasukan Umar bin Khattab”

mensurvei dan menyalurkan bantuan di wilayah Jakarta dan

sekitarnya dengan menggunakan mobil khusus. Mereka

memveri�ikasi mustahik melalui kerjasama dengan RT/RW

setempat.Jikasurveidilakukanpagihari,soreharibantuansudah

bisadisalurkan.Dalamsatuhari“PasukanUmarbinkhattab”dapat

mendatangihinggalimalokasimustahik.

ProgramBAZNASmenggunakanicon“PasukanUmarbinKhattab”

diterilhami oleh tindakan mulia amirul mukminin Umar bin

KhattabyangsewaktumemimpinpemerintahanIslamselalurajin

berkelilingdanmendatangi rumahorang-orangmiskin.Khalifah

bahkan memanggul sendiri karung-karung gandum dari Baitul

Maal (perbendaharaan negara) untuk dibagi-bagikan sebagai

bantuanjaminanhidupbagirakyatyangmembutuhkan.

Salahsatuaktiviszakatdipemerintahan,M.Fuad Nasarkepada

BimasIslammenyampaikan,“LayananbantuanlangsungBAZNAS

denganmendatangitempattinggalwargamiskinmerupakan

Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!

Selama Ramadhan, BAZNAS Sebar Pasukan Umar bin Khattab

B l i t a r, b i m a s i s l a m—Pera tu ran

PemerintahNo.19Tahun2015tentang

PNBPNikahdanrujuktelahmengatur

tarifbiayanikahdenganjelas.Jikanikah

dilaksanakandiluarkantorKUAcalon

pengantindikenakantarifRp600ribu

denganmenyetorkanlangsungkebank.

Sedangkan jika nikah dilaksanakan di

kan tor (KUA) ca lon pengan t in

dikenakan biaya Rp 0,- atau gratis.

Namun,dikotaBlitar,calonpengantin

tidakperlumengeluarkanuangsepeser

pun karena te lah d ib iayai o leh

Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.

Demikian dikatakan Kasubag TU

K e m e n a g K o t a B l i t a r , D i d i k

Suharmanto, saat ditemui bimasislam

dikantorKemenagKotaBlitar(17/6).

“Di kota Blitar, biaya nikah warga

dibiayai olehAPBD. Kota Blitar hanya

punya3KUAdanperistiwanikahnya juga tidakbanyak. Peristiwa

nikahdari3kecamatandiKotaBlitarmungkintidaklebihbanyakdari

peristiwaNdi1kecamatanKabupatenBlitar. JadiPemkotpengen

agarwargayanginginmenikahdibiayaiolehAPBD.Adapersyaratan

tertentu yang harus dipenuhi, kemudian PNBP Nikah Rujuk

dibayarkanmelalauibank,”tegasnya.

Lebih lanjutDidikmengatakan, selain

itu, Pemkot juga memberikan gaji

khusus bagi P3N (Pembantu Pegawai

Pen c a t a t N i k ah ) , a t a u mod i n .

Berdasarkan regulasi tebaru, posisi

P3N di Kementerian Agama sudah

tidak diakomodir lagi dan otomatis

kesejahteraannya terputus. Namun

dengankebijakanPemkotBlitar,maka

kesejahteraan mereka dapat dicover,

karena peran mereka bukan hanya

mengurusisoalpernikahansaja,tetapi

jugahal-hallain.

“Kalau di s ini , modin atau P3N

diberikan gaji oleh Pemkot. Sehingga

mereka nasibnya lebih pasti karena

mereka mengurus bukan hanya soal

nikah saja, tapi juga hal-hal lain,”

imbuhnya.

Ditanyasoalpelaksanaanadministrasipernikahanberbasisaplikasi

SIMKAH, Didik menegaskan bahwa 3 KUA di Kota Blitar sudah

seluruhnyamenggunakannya.HanyasajaaplikasiSIMKAHkedepan

harusdikembangkanagarlebihkompatibeldenganperkembangan

zaman.(thobib/bimasislam)

Di Kota Blitar, Biaya Nikah Warganya Ditanggung Pemkot

Jakarta, bimasislam-- Direktur

Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam, Machasin menghimbau

kepada seluruh perencana

program di seluruh Indonesia

agarmemperhatikankebutuhan

masyarakatsecaraseksama.

“ P rogram k i t a ha rus b i s a

memberikanresponyangcukup

t e r h a d a p i s u - i s u y a n g

berkembang di masyarakat,

program harus menyentuh

masyarakat”, kata Machasin,

Rabu (22/6) saat memberikan

a rahan p ada a c a ra Rapa t

KoordinasiNasionalDitjenBimasIslam,diJakarta.

GuruBesarUINSunanKalijagainijugamenegaskan,bahwasetiap

program yang dibuat Ditjen Bimas Islam harus memberikan

pengaruhlangsungterhadapkehidupanmasyarakat.

“Ingat, setiap program yang kita buat tidak hanyamemberikan

output yang jelas tetapi outcome atau pengaruh terhadap

kehidupanmasyarakatjugaharusjelas”,tegasMachasin.

Untuk mewujudkan program yang berkualitas seperti yang

diinginkannya, Machasin menyebut perencanaan pogram Ditjen

Bimas Islam harus sesuai dengan program prioritas. “Wujud

perencanaanadalahmoney follow program”,ujarnya.

Hadir saat pembukaanRakornas, SekretarisDitjenBimas Islam,

Muhammadiyah Amin, Direktur Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syariah, Muhammad Tambrin serta Kepala Bagian

Perencanaan,Alatief.

Rakornasiniberlangsungselamatigahari,22-24Juni2016.Diikuti

oleh188pesertayangterdiridariparaKepalaBidangdanKasubag

PerencanaandariseluruhIndonesia.Selainitu,parapejabateselon

3 dan 4 Kementerian Agama Pusat juga turut dilibatkan.

(syam/bimasislam)

Di Depan Peserta Rakornas, Dirjen Tegaskan Program Bimas Islam Harus Sentuh Kebutuhan Masyarakat

Bulan Ramadhan ini, muncul kritik yang mempertanyakan

keabsahan“JadwalImsakiyah”yangditerbitkanolehDitjenBimas

Islam Kementerian Agama. Kritik tersebut mempertanyakan

“urgensiwaktuimsak”saatmemulaiaktivitasibadahpuasa.

Merespon kritik tersebut, Direktur Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syariah mengucapkan terimakasih atas perhatian

masyarakat,sekaligusmemberikanpenjelasanterkaitpenetapan

waktuImsak.BerikutbimasislammengutipnyauntukAnda.

Secaraumum,kataimsakdarisegibahasabersubstansikanmakna

“menahan”atau“mencegah”.Imsakbermaknapula“waktuharian

yangmembatasipermulaanpuasapadabulanRamadan.'

Artibahasayangdisebutterakhirinirelevandenganimsak,yakni

batas waktu untuk memulai puasa. Dari sudut penghampiran

doktrin syariat jelas (tidak diperselisihkan) bahwa bataswaktu

memulai puasa ialah tepat padamoment terbitnya fajar shadiq

(subuh). Bataswaktu imsak ini ditetapkan dalam al-Qur'an dan

dikuatkanolehhadisNabiSAWberikut:

... dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari

benang hitam, yaitu fajar. (QS. Al-Baqarah: 187)

“Fajar itu ada dua. Fajar yang seperti ekor serigala tidak

menghalalkan salat dan tidak mengharamkan makan. Adapun fajar

yang memanjang di ufuk, maka fajar itulah yang menghalalkan salat

dan mengharamkan makan.” (HR.Hakim dan Baihaqi)

FikihImsakiyahberangkatdaripandangan

1.Ihtiyathi(kehati-hatian)

2.Mahzhuri(siaga)

ImamIbnu`ArabiulamaFikihMalikimuridImamTurtusyKibar

Maliki dan Imam Ghazali menjelaskanmasalah imsak di dalam

kitab Tafsirnya al-Jaami` Li Ahkaami al-Qur`an Juz 1:173 pada

pembahasansuratal-Baqarahayat187padamasalahke11yaitu

ta`jiilu al-�ithri wa taqdiimu al-imsaakmenyegerakanberbukadan

mendahulukan imsak jika fajar sudah dekat sebagai upaya

menyelisihi ahli kitab. Beliau mengatakan : bila waktu shubuh

sudahdekatmakatidakhalallagibagimumakan,karenawaktunya

sudah masuk wilayah cegahan, meskipun demikian beliau juga

mengatakanadajugaulamayangmembolehkanmakandiwaktu

syaksaatfajarsampaiwaktuterang.

Untuk implementasinya, pada akhir ayat 187 surat al-Baqarah

Allahmenegaskansinyalemendengankalimat:“tilkahududullah,fa

la taqrabuha” “Itulah batas-batas Allah, maka janganlah kalian

mendekatinya”. Sinyalemen fa lâ taqrabûha” (Janganlah kalian

mendekatinya)inipentingsehinggaNabiMuhammadSAWsendiri

—meskimenganjurkanuntukmengakhirkanmakansahur—tidak

mentradisikanpraktikmakansahurpadawaktuyangsangatmepet

sembariberupayamengepas-ngepaskansaatrampungnyamakan

sahuritudenganmomentterbitnyafajar sadiq.Imamal-Bukhari

mentakhrij sebuah hadis yang menggambarkan sebagian dari

praktiksantapsahurNabiMuhammadSAWsebagaiberikut:

Dari Qatadah, dari Anas bahwa nabiyullah SAW dan Zaid bin Tsabit

bersantap sahur. Setelah rampung dari santap sahur mereka, Nabi

SAW berdiri untuk salat, kemudian beliau salat. Kami bertanya

kepada Anas, ”berapa lama antara rampungnya mereka dari santap

sahur dan masuknya mereka ke dalam salat?” Ia berkata: ”Kira-kira

sepanjang seseorang membaca 50 ayat.'

Atasdasarinimakamenghentikansantapsahur(memulaiimsak)

beberapasaatsebelumjatuhnyamomentterbitfajarmerupakan

pilihan tindakan yang afdhal karena bukan hanya berselaras

dengan praktik santap sahur Nabi Muhammad SAW (sunnah),

namunsekaligusamandaripeluangmelanggarbataskeharaman.

Dalam implementasinya di Indonesia, deskripsi kualitatif yang

diberikan sahabat Anas tentang jarak waktu antara selesainya

santap sahur Nabi Muhammad SAW hingga beliau masuk salat

subuh,yakni”sepanjanglamabacaan50ayat”,dibakukansecara

kuantitatif menjadi 10 menit yang kemudian populer dengan

sebutanWaktuImsak.

Denganpenjelasandiatas,waktuimsakdiIndonesiatentutidak

d imaksudkan untuk mengubah waktu puasa dengan

memajukannya dari batas yang telah didoktrinkan syariat,

melainkan semata-mata dimaksudkan sebagai ikhtiar

melestarikansunnahsekaligussebagaikatuppengaman(tindakan

hati-hati) agar kaummuslimin tidak terperosok ke dalambatas

larangan.

(DirektoratUrusanAgama IslamdanPembinaan Syariah,Ditjen

BimasIslamKementerianAgamaRI)

(sigit/bimasislam)

Jadwal Imsak Dikritik, Ini Penjelasan Direktur Urusan Agama Islam

Page 5: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

langkahyangsejaklamakamiinginkandanbarusekarangdapat

diwujudkan. Patut diapresiasi! Namun diharapkan hal itu tidak

hanya selama bulan Ramadhan, tapi sepanjang waktu selama

masihbanyakorangmiskinyangmembutuhkanpertolongandan

bantuan.”

Menurut Fuad yangmenjabatWakil Sekretaris BAZNASperiode

2008–2015, intensi gerakan zakat di tanah air sampai saat ini

belum sebanding dengan meningkatnya akses warga miskin

terhadapdanazakat.Dengankatalain,aksesfakirmiskinterhadap

danazakatyangdihimpunolehberbagailembagabelummaksimal.

Mengakhiri keterangan pers-nya, pemerhati �ilantropi Islam itu

mengemukakan, “Program BAZNAS pusat selama ini banyak

menginspirasi dan diadopsi menjadi model bagi BAZNAS di

sejumlahdaerah.SelamaRamadhan,Lembaga-lembagaAmilZakat

(LAZ)jugamenebarkepedulianterhadaplapisanmasyarakatyang

hidup di bawah garis kemiskinan. Program yang lebih

mendekatkanlembagazakatkepadamustahikharussustainable,

tidakmusiman, janganhanyaramainyadibulanRamadhansaja.

SelainbingkisanRamadhan,bantuanlainsangatdibutuhkanoleh

saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara ekonomi

untukbisabertahanditengahkerasnyakehidupan.Untukituamil

zakat harus aktifmenemukanmustahik yang berhakmenerima

zakat, tidak hanya menunggu permohonan dengan segala

prosedurnya.Paraamilzakatharussiapbekerjadidalamsenyap.

Belakanganiniyangterjaditidakhanyadaruratnarkoba,tapijuga

darurat kemiskinan melanda sebagian penduduk.” pungkasnya.

(mfns/bimasislam)

Jakarta,bimasislam—BadanAmilZakatNasional(BAZNAS)pada

Ramadhan 1437 H - 2016 meluncurkan kreasi baru program

layananpendistribusianyangdilaksanakanolehtimkhususyang

diberinama“PasukanUmarbinKhattab”.Timdisebarberkelilingi

mendatangimustahikuntukmenyalurkanzakatsertabantuanlain

sepertimakanandanpengobatandiseputarwilayahJakartadan

sekitarnya.

Setiap hari selama Ramadhan “Pasukan Umar bin Khattab”

mensurvei dan menyalurkan bantuan di wilayah Jakarta dan

sekitarnya dengan menggunakan mobil khusus. Mereka

memveri�ikasi mustahik melalui kerjasama dengan RT/RW

setempat.Jikasurveidilakukanpagihari,soreharibantuansudah

bisadisalurkan.Dalamsatuhari“PasukanUmarbinkhattab”dapat

mendatangihinggalimalokasimustahik.

ProgramBAZNASmenggunakanicon“PasukanUmarbinKhattab”

diterilhami oleh tindakan mulia amirul mukminin Umar bin

KhattabyangsewaktumemimpinpemerintahanIslamselalurajin

berkelilingdanmendatangi rumahorang-orangmiskin.Khalifah

bahkan memanggul sendiri karung-karung gandum dari Baitul

Maal (perbendaharaan negara) untuk dibagi-bagikan sebagai

bantuanjaminanhidupbagirakyatyangmembutuhkan.

Salahsatuaktiviszakatdipemerintahan,M.Fuad Nasarkepada

BimasIslammenyampaikan,“LayananbantuanlangsungBAZNAS

denganmendatangitempattinggalwargamiskinmerupakan

Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!

Selama Ramadhan, BAZNAS Sebar Pasukan Umar bin Khattab

B l i t a r, b i m a s i s l a m—Pera tu ran

PemerintahNo.19Tahun2015tentang

PNBPNikahdanrujuktelahmengatur

tarifbiayanikahdenganjelas.Jikanikah

dilaksanakandiluarkantorKUAcalon

pengantindikenakantarifRp600ribu

denganmenyetorkanlangsungkebank.

Sedangkan jika nikah dilaksanakan di

kan tor (KUA) ca lon pengan t in

dikenakan biaya Rp 0,- atau gratis.

Namun,dikotaBlitar,calonpengantin

tidakperlumengeluarkanuangsepeser

pun karena te lah d ib iayai o leh

Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.

Demikian dikatakan Kasubag TU

K e m e n a g K o t a B l i t a r , D i d i k

Suharmanto, saat ditemui bimasislam

dikantorKemenagKotaBlitar(17/6).

“Di kota Blitar, biaya nikah warga

dibiayai olehAPBD. Kota Blitar hanya

punya3KUAdanperistiwanikahnya juga tidakbanyak. Peristiwa

nikahdari3kecamatandiKotaBlitarmungkintidaklebihbanyakdari

peristiwaNdi1kecamatanKabupatenBlitar. JadiPemkotpengen

agarwargayanginginmenikahdibiayaiolehAPBD.Adapersyaratan

tertentu yang harus dipenuhi, kemudian PNBP Nikah Rujuk

dibayarkanmelalauibank,”tegasnya.

Lebih lanjutDidikmengatakan, selain

itu, Pemkot juga memberikan gaji

khusus bagi P3N (Pembantu Pegawai

Pen c a t a t N i k ah ) , a t a u mod i n .

Berdasarkan regulasi tebaru, posisi

P3N di Kementerian Agama sudah

tidak diakomodir lagi dan otomatis

kesejahteraannya terputus. Namun

dengankebijakanPemkotBlitar,maka

kesejahteraan mereka dapat dicover,

karena peran mereka bukan hanya

mengurusisoalpernikahansaja,tetapi

jugahal-hallain.

“Kalau di s ini , modin atau P3N

diberikan gaji oleh Pemkot. Sehingga

mereka nasibnya lebih pasti karena

mereka mengurus bukan hanya soal

nikah saja, tapi juga hal-hal lain,”

imbuhnya.

Ditanyasoalpelaksanaanadministrasipernikahanberbasisaplikasi

SIMKAH, Didik menegaskan bahwa 3 KUA di Kota Blitar sudah

seluruhnyamenggunakannya.HanyasajaaplikasiSIMKAHkedepan

harusdikembangkanagarlebihkompatibeldenganperkembangan

zaman.(thobib/bimasislam)

Di Kota Blitar, Biaya Nikah Warganya Ditanggung Pemkot

Jakarta, bimasislam-- Direktur

Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam, Machasin menghimbau

kepada seluruh perencana

program di seluruh Indonesia

agarmemperhatikankebutuhan

masyarakatsecaraseksama.

“ P rogram k i t a ha rus b i s a

memberikanresponyangcukup

t e r h a d a p i s u - i s u y a n g

berkembang di masyarakat,

program harus menyentuh

masyarakat”, kata Machasin,

Rabu (22/6) saat memberikan

a rahan p ada a c a ra Rapa t

KoordinasiNasionalDitjenBimasIslam,diJakarta.

GuruBesarUINSunanKalijagainijugamenegaskan,bahwasetiap

program yang dibuat Ditjen Bimas Islam harus memberikan

pengaruhlangsungterhadapkehidupanmasyarakat.

“Ingat, setiap program yang kita buat tidak hanyamemberikan

output yang jelas tetapi outcome atau pengaruh terhadap

kehidupanmasyarakatjugaharusjelas”,tegasMachasin.

Untuk mewujudkan program yang berkualitas seperti yang

diinginkannya, Machasin menyebut perencanaan pogram Ditjen

Bimas Islam harus sesuai dengan program prioritas. “Wujud

perencanaanadalahmoney follow program”,ujarnya.

Hadir saat pembukaanRakornas, SekretarisDitjenBimas Islam,

Muhammadiyah Amin, Direktur Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syariah, Muhammad Tambrin serta Kepala Bagian

Perencanaan,Alatief.

Rakornasiniberlangsungselamatigahari,22-24Juni2016.Diikuti

oleh188pesertayangterdiridariparaKepalaBidangdanKasubag

PerencanaandariseluruhIndonesia.Selainitu,parapejabateselon

3 dan 4 Kementerian Agama Pusat juga turut dilibatkan.

(syam/bimasislam)

Di Depan Peserta Rakornas, Dirjen Tegaskan Program Bimas Islam Harus Sentuh Kebutuhan Masyarakat

Bulan Ramadhan ini, muncul kritik yang mempertanyakan

keabsahan“JadwalImsakiyah”yangditerbitkanolehDitjenBimas

Islam Kementerian Agama. Kritik tersebut mempertanyakan

“urgensiwaktuimsak”saatmemulaiaktivitasibadahpuasa.

Merespon kritik tersebut, Direktur Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syariah mengucapkan terimakasih atas perhatian

masyarakat,sekaligusmemberikanpenjelasanterkaitpenetapan

waktuImsak.BerikutbimasislammengutipnyauntukAnda.

Secaraumum,kataimsakdarisegibahasabersubstansikanmakna

“menahan”atau“mencegah”.Imsakbermaknapula“waktuharian

yangmembatasipermulaanpuasapadabulanRamadan.'

Artibahasayangdisebutterakhirinirelevandenganimsak,yakni

batas waktu untuk memulai puasa. Dari sudut penghampiran

doktrin syariat jelas (tidak diperselisihkan) bahwa bataswaktu

memulai puasa ialah tepat padamoment terbitnya fajar shadiq

(subuh). Bataswaktu imsak ini ditetapkan dalam al-Qur'an dan

dikuatkanolehhadisNabiSAWberikut:

... dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari

benang hitam, yaitu fajar. (QS. Al-Baqarah: 187)

“Fajar itu ada dua. Fajar yang seperti ekor serigala tidak

menghalalkan salat dan tidak mengharamkan makan. Adapun fajar

yang memanjang di ufuk, maka fajar itulah yang menghalalkan salat

dan mengharamkan makan.” (HR.Hakim dan Baihaqi)

FikihImsakiyahberangkatdaripandangan

1.Ihtiyathi(kehati-hatian)

2.Mahzhuri(siaga)

ImamIbnu`ArabiulamaFikihMalikimuridImamTurtusyKibar

Maliki dan Imam Ghazali menjelaskanmasalah imsak di dalam

kitab Tafsirnya al-Jaami` Li Ahkaami al-Qur`an Juz 1:173 pada

pembahasansuratal-Baqarahayat187padamasalahke11yaitu

ta`jiilu al-�ithri wa taqdiimu al-imsaakmenyegerakanberbukadan

mendahulukan imsak jika fajar sudah dekat sebagai upaya

menyelisihi ahli kitab. Beliau mengatakan : bila waktu shubuh

sudahdekatmakatidakhalallagibagimumakan,karenawaktunya

sudah masuk wilayah cegahan, meskipun demikian beliau juga

mengatakanadajugaulamayangmembolehkanmakandiwaktu

syaksaatfajarsampaiwaktuterang.

Untuk implementasinya, pada akhir ayat 187 surat al-Baqarah

Allahmenegaskansinyalemendengankalimat:“tilkahududullah,fa

la taqrabuha” “Itulah batas-batas Allah, maka janganlah kalian

mendekatinya”. Sinyalemen fa lâ taqrabûha” (Janganlah kalian

mendekatinya)inipentingsehinggaNabiMuhammadSAWsendiri

—meskimenganjurkanuntukmengakhirkanmakansahur—tidak

mentradisikanpraktikmakansahurpadawaktuyangsangatmepet

sembariberupayamengepas-ngepaskansaatrampungnyamakan

sahuritudenganmomentterbitnyafajar sadiq.Imamal-Bukhari

mentakhrij sebuah hadis yang menggambarkan sebagian dari

praktiksantapsahurNabiMuhammadSAWsebagaiberikut:

Dari Qatadah, dari Anas bahwa nabiyullah SAW dan Zaid bin Tsabit

bersantap sahur. Setelah rampung dari santap sahur mereka, Nabi

SAW berdiri untuk salat, kemudian beliau salat. Kami bertanya

kepada Anas, ”berapa lama antara rampungnya mereka dari santap

sahur dan masuknya mereka ke dalam salat?” Ia berkata: ”Kira-kira

sepanjang seseorang membaca 50 ayat.'

Atasdasarinimakamenghentikansantapsahur(memulaiimsak)

beberapasaatsebelumjatuhnyamomentterbitfajarmerupakan

pilihan tindakan yang afdhal karena bukan hanya berselaras

dengan praktik santap sahur Nabi Muhammad SAW (sunnah),

namunsekaligusamandaripeluangmelanggarbataskeharaman.

Dalam implementasinya di Indonesia, deskripsi kualitatif yang

diberikan sahabat Anas tentang jarak waktu antara selesainya

santap sahur Nabi Muhammad SAW hingga beliau masuk salat

subuh,yakni”sepanjanglamabacaan50ayat”,dibakukansecara

kuantitatif menjadi 10 menit yang kemudian populer dengan

sebutanWaktuImsak.

Denganpenjelasandiatas,waktuimsakdiIndonesiatentutidak

d imaksudkan untuk mengubah waktu puasa dengan

memajukannya dari batas yang telah didoktrinkan syariat,

melainkan semata-mata dimaksudkan sebagai ikhtiar

melestarikansunnahsekaligussebagaikatuppengaman(tindakan

hati-hati) agar kaummuslimin tidak terperosok ke dalambatas

larangan.

(DirektoratUrusanAgama IslamdanPembinaan Syariah,Ditjen

BimasIslamKementerianAgamaRI)

(sigit/bimasislam)

Jadwal Imsak Dikritik, Ini Penjelasan Direktur Urusan Agama Islam

Page 6: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Jakarta, bimasislam--Undang-Undang Jaminan Produk Halal

merupakankepastianhukumterhadapjaminanprodukhalalbagi

masyarakatmuslim."Parapelakubisnisprodukhalalmempunyai

acuan dalam menumbuhkembangkan industri produk halal",

papar Sukoso, guru besar Universitas Brawijaya Malang dalam

TemuWicaraProdukHalalpada2Juni2016diJakarta.

"Sebagaimana langkah yang dilakukan Malang yang semakin

berbenah dirimenjadi destinsi wisata halal Indonesia", tambah

Sukoso.UniversitasBrawijayayangmemilikiHalalThayyibCenter

menjadisaranapendukungbagiMalanguntukmenjadikotahalal.

Apalagi Universitas Brawijaya telah memiliki 147 kantin halal.

D i m a n a m e r e k a m am p u m em b e r i k a n

pendampingan kepada kantin-kantin lainnya di

Malang. Ditambah lagi kuatnya dukungan

masyarakatuntukmenyukseskanprogramtersebut.

Ketua Halal Thayyib Center ini juga intensif

melakukanbimbingandanpembinaanprodukhalal

kepada pelaku usaha di bidang produk halal.

Diantaranya pelaku usaha hotel dan restoran.

"Regulasi produk halal tingkatkan nilai ekonomi

bisnisprodukhalal" tegas lelaki yangmengenyam

pendidikandiJepangini.

Sukosomenyampaikanbahwaregulasiprodukhalalmenjadisalah

satustrategiyangmengaturtatananbisnisprodukhalalIndonesia.

Olehkarenaitu,parapelakubisnisharusmemahamidenganbaik

regulasi yang berlaku. "Namun upaya Kementerian Agama

menyerap aspirasi pelaku usaha dan pihak terkait untuk

penyempurnaanregulasiyangdisusunperludiapresiasi"sambung

Sukoso. Profesor yang giat mengkampanyekan gerakan

masyarakatsadarhalalini,menutuppaparannyadenganmengajak

p e s e r t a u n t u k f o ku s p a d a imp l emen t a s i UU J PH .

(lady/bimasislam)

Jakarta , bimasislam—Saat ini Penyuluh Agama sedang

mendapatkanperhatianekstradaripemerintahkarenatugasnya

yangstrategisdalampembangunanbangsa.Peranpenyuluhharus

dimaksimalkanuntukmengawalprogramutamaJokowi-JKdalam

rangkarevolusimentalsesuaidengankonsepNawaCita.Demikian

dikatakan oleh Ahdiat, Direktur Pendidikan dan Agama, Badan

Perencanaan Nasional (Bappenas) saat memberikan materi di

hadapanpesertaRakornasBimbinganMasyarakatIslam2016di

hotelLumire,Jakarta(23/6).

Lebih lanjutAhdiatmenyatakan, setidaknyaadaempathalyang

sedangdanakandilakukanuntukmenataulangpenyuluhagama,

bukanhanyaIslam,yaitu:rasionalisasijumlahpenyuluh,integrasi

penyuluh agama di KUA, penyempurnaan regulasi, dan

peningkatankompetensipenyuluh.

Untukrasionalisasijumlah,bahwapenyuluhagamaharusbenar-

benar terdatadenganbaik.Nama-namapenyuluhnonPNSyang

diajukanharus real,berdasarkanbynamedanbyaddress, yang

dapatditunjukkandengan identitas jelas.Keberadaandatayang

akuratakanmenjadiacuankebijakanBappenas,sehinggaantara

uangyangdianggarkandenganperanyangdiberikanseimbang.

“Berdasarkanevaluasiyangkamilakukan,banyakpenyuluhagama

yangadadantidanyatidakberpengaruhapa-apa.Artinyabanyak

komptensipenyuluhagama,khususnyaNonPNS, tidakmemiliki

kemampuanyangmemadai.Padasaatyangsama,banyakproblem

umatyangharusdiselesaikan”,ungkapnya.

Terkait dengan rencana integrasi penyuluh agama di KUA juga

perlumendapatperhatianserius.Selamaini,penyuluhmenginduk

keKemenagKabupaten/Kota, sementaramasalah-masalah yang

dihadapimerupakanproblemnyatadikecamatandimanamereka

bertugas.Karenaitu,penyuluhharusmemperkuattugasdanfungsi

KUA,sehinggakeberadaannyaharusdiintegrasikan.

“Tahun2017,keberadaanpenyuluhharusdiintegrasikandiKUA,

sehingga dapat memperkuat tugas dan fungsi KUA. Selama ini

penyuluhmembuatlaporandiKemenagKabupaten/Kota,danini

mrnjadiproblemyangharusdiatasiagarperanstrategispenyuluh

dapat dimaksimalkan melalui KUA”, tegasnya. Sementara itu

terkait posisi penyuluh selama ini belum diatur dalam regulasi

yang kuat, setingkatUndang-undang. Jika penyuluh lain, seperti

penyuluhpertanian,penyuluhKB,sudahdiaturolehUU,penyuluh

agamabelum.

“Posisi penyuluh harus dipikirkan diantur dalam regulasi yang

kuat. Selama ini baru diatur dalamKeputusan Kemenkowaspan

yangtidakkuat.Aturaniniharusditingkatkandandiperbaharui.

BelakanganinikamibersamadenganKemenag,darijajaranBimas

Islam,telahmenyusunPerpressoalpenyuluhagama.Semogabisa

dapat kita selesaikan untuk mengatasi masalah ini”, imbuhnya.

Sedangkanuntukmeningkatkankompetensipenyuluhharusada

upaya bersama, khususnya terkait dengan pola rekruitmen dan

diklatsesuaidengankebutuhanlapangan.

“UntukkeperluandiklatBappenasmenetapkanharusdipusatkan

di Pusdiklat agar dapat dikontrol dengan baik. Bahwa anggaran

untuk pembinaan dan honorarium penyuluh merupakan

keprihatinan bersama dari fungsi pendidikan”, tutupnya.

(thobib/bimasislam)

Jakarta,bimasislam—Duahari terakhir, berkembang informasi

melalui pesan berantai bahwa Pemerintah mencabut 3.143

peraturandaerah(perda),termasukdidalamnyaperdamirasdan

semua yang mengandung unsur keislaman. Dalam pesan itu

bahkandisebutbeberapacontohyangdicabut,antaralainterkait:

imbauanberbusanamuslimkepadakepaladinaspendidikandan

tenagakerja,wajibbacaAlQuranbagisiswadancalonpengantin,

kewajibanmemakaijilbabdiCianjurdanlainnya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempertanyakan

sumberinformasiyangmengatakanPemerintahmencabutperda

bernuansa syariah. Lukman mengaku sudah mengkon�irmasi

kepada Mendagri dan memastikan bahwa perda yang dicabut

Pemerintahadalahyangmenghambatinvestasi.

“Apadasarnyasebagiankalanganyangmenyatakanperda-perda

yangdinilaibernuansasyariahitudihapus?Sayatelahmenanyakan

langsungkeMendagri,keseluruhanPerdayangdicabutituadalah

yang menghambat investasi, serta yang memperpanjang jalur

perizinan dan menimbulkan retribusi yang tidak perlu,” jelas

Menag Lukman saat dimintai tanggapan terkait beredarnya isu

pencabutanperdasyariah,Kamis(16/06).

Sehubungan itu, Menag mengimbau umat muslim untuk tidak

perlu resah dan bereaksi secara berlebihan dengan adanya

informasi,pernyataan,atau tuduhan takberdasar itu. “Marikita

semuatetapmenjagakekhidmatandankesucianBulanRamadan

ini,”pesannya.

Hal sama juga ditegaskan Mendagri Tjahjo Kumolo. Dia

membenarkan bahwa Pemerintah telah mengambil kebijakan

untuk melakukan deregulasi terhadap 3.143 peraturan daerah

(perda).

Namun demikian, Pemerintah memastikan kalau tidak ada

peraturan daerah (Perda) bernuansa syariat Islam yang masuk

dalamkebijakanderegulasiitu.Semuaperaturanyangdibatalkan

hanyaterkaitinvestasi,retribusi,pelayananbirokrasidanmasalah

perizinan.

“Siapa yang hapus. Tidak ada yang hapus,” demikian penegasan

Mendagri Tjahjo di Kantor Kementerian Dalam Negeri

(Kemendagri) Jakarta, Rabu (15/06) sebagaimana dikutip dari

lamankemendagri.go.id.

Menurut Mendagri, bila harus mendalami perda-perda yang

cenderung intoleran atau diskriminatif serta berpotensi

menimbulkan keresahan masyarakat, pihaknya tentu akan

mengundang organisasi keagamaan. Tujuannya untuk

menyelaraskanregulasiitu,apalagiuntukdaerahotonomikhusus.

“Misalnya,AcehmauterapkansyariatIslamdidaerahnya,ituboleh.

Namunpenerapandisana,mauditerapkanjugadiJakarta,tentu

tidakbisa,”ujarnya.

Tjahjo menambahkan, selama ini pemerintah mengikuti

pertimbangandanfatwadariorganisasikeagamaansepertiMUI.

Mendagriberjanjiakanmempublikasikanribuanperdatersebut.

“Inisemuasoalinvestasi.Kitagaurusperdayangbernuansasyariat

Islam.Iniuntukamankanpaketkebijakanekonomipemerintah,”

ungkapTjahjo. (mkd/kemenag)

Pemerintah Pastikan Tak Ada Perda Bernuansa Syariah Dihapus

Regulasi Produk Halal Tingkatkan Nilai Ekonomi dan Bisnis

Bappenas: Tahun 2017, Penyuluh Agama Diintegrasikan di KUA

Jakarta, bimasislam—Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

mengatakan bahwa Al-Qur`an merupakan kitab suci yang telah

memberikanpengaruhbegituluasdanmendalamdalamjiwadan

tindakanmanusia.

“Al-Qur`anmengeluarkanmanusiadarikegelapanmenujuterang

benderang”, ujar Menag mengutip Quran Surah14:1saat

memberikan sambutan pada acara peringatan Nuzulul Qur'an

1437HijriahdiIstanaNegara,Jakarta,Selasa(21/6).

DikatakanMenag,sejakawalAl-Qur`anmemperkenalkandirinya

sebagai Kitab Suci yang berfungsi melakukan perubahan

positifdalam segala lini kehidupanmanusia. “Al-Qur'anmemiliki

peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.Untukitu,masyarakatyangbergamaIslamhendaknya

menghayati sertamenyesuaikandiri dengannilai-nilai yang ada

dalamAlQuran”,terangMenag.

Perubahan positif, lanjut Menag baru dapat terlaksana bila

memenuhiduasyaratpokok.Duasyaratpokokituadalahpertama:

nilaiatauideyangdihayati,dankedua:iradah(kehendak)manusia

untukmenyesuaikandiridengannilai-nilaitersebut.

“Perpaduan keduanya menciptakan kekuatan pendorong guna

melakukan sesuatuyang dicita-citakan. Seluhur apa pun sebuah

nilai, bila tidak meresap dalam kepribadian seseorang dan

mendorongnyauntukbertindak,tidakakanmenghasilkanapa-apa,

kecualislogankosongyangdiucapkandenganmenakjubkan”,tegas

Menag.

Ditambahkan Menag, perubahan memerlukansumber daya

manusia yang tangguh dalam i lmu pengetahuan dan

teknologi.“Sumberdayamanusiamanusiayangberkualitasdalam

pandangan Al-Qur`an adalah individu yang mampu mencapai

derajatUlul albab, yaitu orang-orang yang selalu mengingat Allah

dalam setiap keadaan”,pungkasMenag.

Di tempat yang sama, Dr. H. Yusnar Yusuf Rangkuti,M.Si, Ketua

UmumPengurusBesarAl-Washliyah,ditunjukmemberikanuraian

hikmah peringatan Nuzulul Qur`an dengan tema Al-Qur`an dan

PeningkatanSumberDayaManusiaIndonesia.Dalampaparannya

YusnarYusufmenegaskanbahwakeimanandanketaqwaanyang

dibangun melalui Al-Qur'an dipercaya akan dapat menjiwai,

menggerakkan dan mengendalikan segala usaha membangun

tatananakhlakgenerasibangsa.

Hadirdalamacaraini,PresidenJokowi,WakilPresidenJusufKalla,

parapimpinanlembagatinggiNegara,MenteriKabinetKerja,para

Duta Besasr Negara sahabat, pimpinan partai politik, pimpinan

ormas Islam danMahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-

Qur'an(PTIQ)Jakarta.(syam/bimasislam)

Menag: Al-Quran Mengeluarkan Manusia dari Kegelapan Menuju Cahaya

Page 7: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Jakarta, bimasislam--Undang-Undang Jaminan Produk Halal

merupakankepastianhukumterhadapjaminanprodukhalalbagi

masyarakatmuslim."Parapelakubisnisprodukhalalmempunyai

acuan dalam menumbuhkembangkan industri produk halal",

papar Sukoso, guru besar Universitas Brawijaya Malang dalam

TemuWicaraProdukHalalpada2Juni2016diJakarta.

"Sebagaimana langkah yang dilakukan Malang yang semakin

berbenah dirimenjadi destinsi wisata halal Indonesia", tambah

Sukoso.UniversitasBrawijayayangmemilikiHalalThayyibCenter

menjadisaranapendukungbagiMalanguntukmenjadikotahalal.

Apalagi Universitas Brawijaya telah memiliki 147 kantin halal.

D i m a n a m e r e k a m am p u m em b e r i k a n

pendampingan kepada kantin-kantin lainnya di

Malang. Ditambah lagi kuatnya dukungan

masyarakatuntukmenyukseskanprogramtersebut.

Ketua Halal Thayyib Center ini juga intensif

melakukanbimbingandanpembinaanprodukhalal

kepada pelaku usaha di bidang produk halal.

Diantaranya pelaku usaha hotel dan restoran.

"Regulasi produk halal tingkatkan nilai ekonomi

bisnisprodukhalal" tegas lelaki yangmengenyam

pendidikandiJepangini.

Sukosomenyampaikanbahwaregulasiprodukhalalmenjadisalah

satustrategiyangmengaturtatananbisnisprodukhalalIndonesia.

Olehkarenaitu,parapelakubisnisharusmemahamidenganbaik

regulasi yang berlaku. "Namun upaya Kementerian Agama

menyerap aspirasi pelaku usaha dan pihak terkait untuk

penyempurnaanregulasiyangdisusunperludiapresiasi"sambung

Sukoso. Profesor yang giat mengkampanyekan gerakan

masyarakatsadarhalalini,menutuppaparannyadenganmengajak

p e s e r t a u n t u k f o ku s p a d a imp l emen t a s i UU J PH .

(lady/bimasislam)

Jakarta , bimasislam—Saat ini Penyuluh Agama sedang

mendapatkanperhatianekstradaripemerintahkarenatugasnya

yangstrategisdalampembangunanbangsa.Peranpenyuluhharus

dimaksimalkanuntukmengawalprogramutamaJokowi-JKdalam

rangkarevolusimentalsesuaidengankonsepNawaCita.Demikian

dikatakan oleh Ahdiat, Direktur Pendidikan dan Agama, Badan

Perencanaan Nasional (Bappenas) saat memberikan materi di

hadapanpesertaRakornasBimbinganMasyarakatIslam2016di

hotelLumire,Jakarta(23/6).

Lebih lanjutAhdiatmenyatakan, setidaknyaadaempathalyang

sedangdanakandilakukanuntukmenataulangpenyuluhagama,

bukanhanyaIslam,yaitu:rasionalisasijumlahpenyuluh,integrasi

penyuluh agama di KUA, penyempurnaan regulasi, dan

peningkatankompetensipenyuluh.

Untukrasionalisasijumlah,bahwapenyuluhagamaharusbenar-

benar terdatadenganbaik.Nama-namapenyuluhnonPNSyang

diajukanharus real,berdasarkanbynamedanbyaddress, yang

dapatditunjukkandengan identitas jelas.Keberadaandatayang

akuratakanmenjadiacuankebijakanBappenas,sehinggaantara

uangyangdianggarkandenganperanyangdiberikanseimbang.

“Berdasarkanevaluasiyangkamilakukan,banyakpenyuluhagama

yangadadantidanyatidakberpengaruhapa-apa.Artinyabanyak

komptensipenyuluhagama,khususnyaNonPNS, tidakmemiliki

kemampuanyangmemadai.Padasaatyangsama,banyakproblem

umatyangharusdiselesaikan”,ungkapnya.

Terkait dengan rencana integrasi penyuluh agama di KUA juga

perlumendapatperhatianserius.Selamaini,penyuluhmenginduk

keKemenagKabupaten/Kota, sementaramasalah-masalah yang

dihadapimerupakanproblemnyatadikecamatandimanamereka

bertugas.Karenaitu,penyuluhharusmemperkuattugasdanfungsi

KUA,sehinggakeberadaannyaharusdiintegrasikan.

“Tahun2017,keberadaanpenyuluhharusdiintegrasikandiKUA,

sehingga dapat memperkuat tugas dan fungsi KUA. Selama ini

penyuluhmembuatlaporandiKemenagKabupaten/Kota,danini

mrnjadiproblemyangharusdiatasiagarperanstrategispenyuluh

dapat dimaksimalkan melalui KUA”, tegasnya. Sementara itu

terkait posisi penyuluh selama ini belum diatur dalam regulasi

yang kuat, setingkatUndang-undang. Jika penyuluh lain, seperti

penyuluhpertanian,penyuluhKB,sudahdiaturolehUU,penyuluh

agamabelum.

“Posisi penyuluh harus dipikirkan diantur dalam regulasi yang

kuat. Selama ini baru diatur dalamKeputusan Kemenkowaspan

yangtidakkuat.Aturaniniharusditingkatkandandiperbaharui.

BelakanganinikamibersamadenganKemenag,darijajaranBimas

Islam,telahmenyusunPerpressoalpenyuluhagama.Semogabisa

dapat kita selesaikan untuk mengatasi masalah ini”, imbuhnya.

Sedangkanuntukmeningkatkankompetensipenyuluhharusada

upaya bersama, khususnya terkait dengan pola rekruitmen dan

diklatsesuaidengankebutuhanlapangan.

“UntukkeperluandiklatBappenasmenetapkanharusdipusatkan

di Pusdiklat agar dapat dikontrol dengan baik. Bahwa anggaran

untuk pembinaan dan honorarium penyuluh merupakan

keprihatinan bersama dari fungsi pendidikan”, tutupnya.

(thobib/bimasislam)

Jakarta,bimasislam—Duahari terakhir, berkembang informasi

melalui pesan berantai bahwa Pemerintah mencabut 3.143

peraturandaerah(perda),termasukdidalamnyaperdamirasdan

semua yang mengandung unsur keislaman. Dalam pesan itu

bahkandisebutbeberapacontohyangdicabut,antaralainterkait:

imbauanberbusanamuslimkepadakepaladinaspendidikandan

tenagakerja,wajibbacaAlQuranbagisiswadancalonpengantin,

kewajibanmemakaijilbabdiCianjurdanlainnya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempertanyakan

sumberinformasiyangmengatakanPemerintahmencabutperda

bernuansa syariah. Lukman mengaku sudah mengkon�irmasi

kepada Mendagri dan memastikan bahwa perda yang dicabut

Pemerintahadalahyangmenghambatinvestasi.

“Apadasarnyasebagiankalanganyangmenyatakanperda-perda

yangdinilaibernuansasyariahitudihapus?Sayatelahmenanyakan

langsungkeMendagri,keseluruhanPerdayangdicabutituadalah

yang menghambat investasi, serta yang memperpanjang jalur

perizinan dan menimbulkan retribusi yang tidak perlu,” jelas

Menag Lukman saat dimintai tanggapan terkait beredarnya isu

pencabutanperdasyariah,Kamis(16/06).

Sehubungan itu, Menag mengimbau umat muslim untuk tidak

perlu resah dan bereaksi secara berlebihan dengan adanya

informasi,pernyataan,atau tuduhan takberdasar itu. “Marikita

semuatetapmenjagakekhidmatandankesucianBulanRamadan

ini,”pesannya.

Hal sama juga ditegaskan Mendagri Tjahjo Kumolo. Dia

membenarkan bahwa Pemerintah telah mengambil kebijakan

untuk melakukan deregulasi terhadap 3.143 peraturan daerah

(perda).

Namun demikian, Pemerintah memastikan kalau tidak ada

peraturan daerah (Perda) bernuansa syariat Islam yang masuk

dalamkebijakanderegulasiitu.Semuaperaturanyangdibatalkan

hanyaterkaitinvestasi,retribusi,pelayananbirokrasidanmasalah

perizinan.

“Siapa yang hapus. Tidak ada yang hapus,” demikian penegasan

Mendagri Tjahjo di Kantor Kementerian Dalam Negeri

(Kemendagri) Jakarta, Rabu (15/06) sebagaimana dikutip dari

lamankemendagri.go.id.

Menurut Mendagri, bila harus mendalami perda-perda yang

cenderung intoleran atau diskriminatif serta berpotensi

menimbulkan keresahan masyarakat, pihaknya tentu akan

mengundang organisasi keagamaan. Tujuannya untuk

menyelaraskanregulasiitu,apalagiuntukdaerahotonomikhusus.

“Misalnya,AcehmauterapkansyariatIslamdidaerahnya,ituboleh.

Namunpenerapandisana,mauditerapkanjugadiJakarta,tentu

tidakbisa,”ujarnya.

Tjahjo menambahkan, selama ini pemerintah mengikuti

pertimbangandanfatwadariorganisasikeagamaansepertiMUI.

Mendagriberjanjiakanmempublikasikanribuanperdatersebut.

“Inisemuasoalinvestasi.Kitagaurusperdayangbernuansasyariat

Islam.Iniuntukamankanpaketkebijakanekonomipemerintah,”

ungkapTjahjo. (mkd/kemenag)

Pemerintah Pastikan Tak Ada Perda Bernuansa Syariah Dihapus

Regulasi Produk Halal Tingkatkan Nilai Ekonomi dan Bisnis

Bappenas: Tahun 2017, Penyuluh Agama Diintegrasikan di KUA

Jakarta, bimasislam—Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

mengatakan bahwa Al-Qur`an merupakan kitab suci yang telah

memberikanpengaruhbegituluasdanmendalamdalamjiwadan

tindakanmanusia.

“Al-Qur`anmengeluarkanmanusiadarikegelapanmenujuterang

benderang”, ujar Menag mengutip Quran Surah14:1saat

memberikan sambutan pada acara peringatan Nuzulul Qur'an

1437HijriahdiIstanaNegara,Jakarta,Selasa(21/6).

DikatakanMenag,sejakawalAl-Qur`anmemperkenalkandirinya

sebagai Kitab Suci yang berfungsi melakukan perubahan

positifdalam segala lini kehidupanmanusia. “Al-Qur'anmemiliki

peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.Untukitu,masyarakatyangbergamaIslamhendaknya

menghayati sertamenyesuaikandiri dengannilai-nilai yang ada

dalamAlQuran”,terangMenag.

Perubahan positif, lanjut Menag baru dapat terlaksana bila

memenuhiduasyaratpokok.Duasyaratpokokituadalahpertama:

nilaiatauideyangdihayati,dankedua:iradah(kehendak)manusia

untukmenyesuaikandiridengannilai-nilaitersebut.

“Perpaduan keduanya menciptakan kekuatan pendorong guna

melakukan sesuatuyang dicita-citakan. Seluhur apa pun sebuah

nilai, bila tidak meresap dalam kepribadian seseorang dan

mendorongnyauntukbertindak,tidakakanmenghasilkanapa-apa,

kecualislogankosongyangdiucapkandenganmenakjubkan”,tegas

Menag.

Ditambahkan Menag, perubahan memerlukansumber daya

manusia yang tangguh dalam i lmu pengetahuan dan

teknologi.“Sumberdayamanusiamanusiayangberkualitasdalam

pandangan Al-Qur`an adalah individu yang mampu mencapai

derajatUlul albab, yaitu orang-orang yang selalu mengingat Allah

dalam setiap keadaan”,pungkasMenag.

Di tempat yang sama, Dr. H. Yusnar Yusuf Rangkuti,M.Si, Ketua

UmumPengurusBesarAl-Washliyah,ditunjukmemberikanuraian

hikmah peringatan Nuzulul Qur`an dengan tema Al-Qur`an dan

PeningkatanSumberDayaManusiaIndonesia.Dalampaparannya

YusnarYusufmenegaskanbahwakeimanandanketaqwaanyang

dibangun melalui Al-Qur'an dipercaya akan dapat menjiwai,

menggerakkan dan mengendalikan segala usaha membangun

tatananakhlakgenerasibangsa.

Hadirdalamacaraini,PresidenJokowi,WakilPresidenJusufKalla,

parapimpinanlembagatinggiNegara,MenteriKabinetKerja,para

Duta Besasr Negara sahabat, pimpinan partai politik, pimpinan

ormas Islam danMahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-

Qur'an(PTIQ)Jakarta.(syam/bimasislam)

Menag: Al-Quran Mengeluarkan Manusia dari Kegelapan Menuju Cahaya

Page 8: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Jakarta, bimasislam—Dalam paparannya di hadapan 99 peserta

Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme,

Arman Depari, Deputi Penindakan BNN, mengatakan bahwa di

Indonesia tidak ada kota atau

wilayah yang bebas dari peredaran

Narkoba. Semua wilayah telah

menjadi sasaran peredaran dan

semuakalangantelahmenjadiobyek

pengguna.

“Siapayangberanimenjaminbahwa

daerahnya bebas dari peredaran

Narkoba? Di Indonesia sudah

menga l am i w i l ayah d a r u ra t

Narkoba. Oleh karena itu, semua

pihak harus ikut berperan agar

Narkobadapatditanggulangi,secara

bersama-sama dan paralel. Bahkan

semua kalangan telah menjadi

korban penyalahgunaan Narkoba,

mulai dari artis, politisi, pejabat,

hinggamasyarakatbiasa”,tegasnya.

Lebih lanjut Arman menyebutkan

bahwa terdapat wilayah-wilayah

peredaran yang dapat dilihat dari

tingginyakasus.Menurutnyaadatiga

besarkotasebagaitempatperedaranNarkobatertinggi,yaituDKI

Jakarta,KalimantanTimur,danSumataUtara.

“AdatigakotabesaryangmemilikikasuspenyalahgunaanNarkoba,

yaitu DKI Jakarta hingga kinimasihmenempati kasus tertinggi,

kemudianKalimantanTimur,danSumateraUtara. Juga terdapat

daerahlainsebagaimanadatayangdimilikiolehBNN”,imbuhnya.

Ditanya peserta pada sesi tanya jawab terkait penindakan para

pengguna dan pengedar Narkoba yang terindikasi ada motiv

politik, paman Sonya Depari yang pernah heboh di duniamaya

karena aksinya pasca kelulusan sekolah, menandaskan bahwa

tidakadamotivpolitik.Selamakasus

t e rd a p a t b u k t i - b u k t i , m a ka

pelakuknya pasti ditindak dan

diajukankepangadilan.

“Kamibekerjaprofesional.Tidakada

motiv politik terhadap pelaku

pelanggaran Narkotika. Kami tidak

pandang bulu. Selama ada bukti

konkrit kami akan tangkap dan

ajukan ke pengadilan. Apalagi

setelahKepalaBNNdijabatolehpak

Bud i Waseso , s i apapun yang

m e l a n g g a r h u k u m d e n g a n

menyalahgunakan Narkoba akan

ditindaktegas.Tidakadapatgulipat.

Sekarang sudah tidak zamannya

lagi”,ungkapnya.

Terkait pertanyaan dari peserta

wakil dari Bimas Islam, Zamroni,

yang berhubungan dengan barang

buktiNarkobayangdisitaolehBNN

disebutkanbahwaprosesuritutelah

diaturolehundang-undang.

"Barang bukti Narkoba yang disita oleh BNN telah diatur oleh

Undang-undang. Kamimengikuti perintahUndang-undang. Bagi

petugas yang berhasil menangkap sindikat atau pelaku

penyalahgunaan Narkoba juga harus diberikan apresiasi agar

mereka tidak menyalahgunakan”, tutupnya. (Thobib Al-

Asyhar/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—Indonesia saat ini telah menjadi wilayah

tujuan peredaran Narkoba dan ancaman radikalisme paham

keagamaan. Karena itu perlu peran semua pihak agar masalah

tersebut dapat diatasi. Polanya dapat diwujudkan dengan

menggunakanbahasaagamadarijajaranKementerianAgamadan

tokohagama.

Laluapadanbagaimanaperanpenyuluhagama?“Penyuluhbisa

sebagaikomunikator,yakniharusmemilikipengaruhpositifdan

nyataterhadappersepsimasyarakatdalampencegahannarkoba,”

kata Direktur Penerangan Agama Islam Bimas Islam Kemenag

Dr.Muchtar Ali,M.Hum, Rabu (15/6) pagi di Jakarta. Hal itu ia

sampaikandihadapanpesertaKoordinasiNasionalTimCyberAnti

NarkobadanRadikalismeKementerianAgamaTahun2016.

Di samping sebagai komunikator, lanjutMuchtar, penyuluh juga

wajib berperan sebagai konsultan dan motivator. “Penyuluh

diwajibkan harus memikiki dorongan untuk memberikan

konsultasidanmotivasikepadamasyarakat,”tegasnya.

Selainketiga fungsi tadi,menurutMuchtar, penyuluh jugamesti

mampu tampil sebagai fasilitator. "Penyuluhmestimenyediakan

waktukhususuntukmemberikankesempatankepadamasyarakat

mendapatkanpemahamanyangbaikdanbenar tentanghal ini,"

urainya.

Muchtar juga menyoroti perlu adanya pelatihan khusus untuk

penguatankapasitaspenyuluh."Saatnyakitamenjadikaninternet

sebagai media dakwah yang merupakan pilihan tepat di era

globalisasi,"sambungnya.

Diakhirpenyampaianmateri,iamenyodorkanre�leksiPresidenAS

Barrack Obama terkait stigma negatif Islam di dunia barat.

"Bagaimana saudara akan menuduh pemeluk Islam itu radikal

kalau tiap bertemu mereka ucapkan Assalamu'alaikum

warahmatullahiwabarakatuh?"pungkasMuchtarmenyitirObama.

(thobib/bap/bimasislam)

Jakarta,bimasislam—Untukpertamakalinya,DirektoratJenderal

BimbinganMasyarakatIslammembentukTimCyberAntiNarkoba

dan Radikalisme secara resmi. Pembentukan tim dan tekad

penanggulangan bahaya Narkoba dan radikalisme ditandai

pelepasan balon dan slayer Tim sebagai bentuk tekad gerakan

nasional. Kegiatan dilaksanakan di depan hotel Mercure, Ancol,

Jakarta (15/6) yang diikuti oleh seluruh peserta Rakornas Tim,

dipimpin oleh Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI,

MuchtarAli.

Dalamkesempatan tersebutMuchtarAlimembacakandeklarasi

yangdiikutiolehseluruhpesertasecarabersamadanbersemangat.

Isideklarasitersebutadalah:Bismillahirrahmanirrahim. Kami Tim

Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme Bimas Islam bertekad untuk

menanggulangi bahaya Narkoba dan radikalisme untuk

mewujudkan Indonesia yang sehat, damai, maju, dan sejahtera!

Hal menarik dari kegiatan tersebut adalah jumlah balon yang

dilepaskan sebanyak 99 balon. Menurut ketua panitia, Alatief,

jumlahtersebutmerupakansimboldariasmaulhusna(nama-nama

Allahyangmulia)sebagaispiritkerjaTimkedepan.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Bimas,

MuhammadiyahAmin,menekankanagarTimbenar-benarbekerja

nyata dengan memaksimalkan counter narasi untuk edukasi

tentang bahayaNarkoba dan radikalisme.Menurutnya, di dunia

mayasaatinibegitubanyakinformasimelaluiratusanribuakun-

akunmediasosialyangbernuansaradikal.Sehingga,diharapkan

Tim dapat memberikan warna dunia maya agar lebih ramah,

bernuansaIslamrahmatanlil-alamindanpenuhdedikasi.

“SayaberharapTimCyber inibenar-benarbekerjadenganbaik.

Jangan hanya semangat di awal-awal tetapi loyo kemudian.

Tantangankitasangatberat,sekianratusakun-akunradikalyang

perludinetralkandengannarasi-narasipositif.DemikianjugaTim

jugaharusbisamengemas informasiyangmengedukasi tentang

bahayaNarkoba,”jelasnya.(Thobib/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—Direktur Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syariah, Muhammad Thambrin menghimbau para

pengusaha,khususnyapengusahadibidangkosmetikauntukdapat

ikutmenyosialisasikanUUJaminanProdukHalal(JPH)padaTemu

WicaraHalalBidangKosmetika28Juni2016dihotelPeninsulla,

Jakarta. TemuWicaraHalalBidangKosmetikamerupakan acara

yang diselenggrakan oleh Persatuan Perusahaan Kosmetika

Indonesia (PERKOSMI) yang diikuti oleh para pengusaha

kosmetikase-Indonesia.

“UUNo. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan ProdukHalalmenjadi

acuan dalam penyelenggaran jaminan produk halal, untuk itu

masyarakat harus paham tentang UU ini” demikian Direktur

menyampaikan.PenyelenggaraanJaminanProdukHalalbertujuan

memberikankenyamanan,keamanan,keselamatan,dankepastian

ketersediaan produk halal bagimasyarakat dalammengonsumsi

dan menggunakan produkdan meningkatkan nilai tambah bagi

pelakuusahauntukmemproduksidanmenjualprodukhalal.

“Memahami regulasi yang berlaku sangat penting disini, karena

pelakuusahalahyangmenjadisubyekdalammemajukan bisnis

produkhalalIndonesia”,tegasThambrin.Lebihlanjut

laki-lakiyanggemarberdakwahinimengajakpeserta

untukmelanjutkansosialisasiUUJPHdilingkungannya

masing-masing dan pada kegiatan-kegiatan lainnya.

Pemerintah sangat mengapresiasi pihak yang

membantumenyosialisasikanUUJPH.

Padakesempatan tersebut,Thambrin ikutmengulas

perjalanan RUU JPH hingga disahkan menjadi UU.

Sesuai dengan surat Presiden Republik Indonesia

NomorR.09/Pres/01/2012,tanggal10Januari2012

tentang Penunjukan Wakil untuk Membahas

Rancangan Undang -Undang JPH , P res iden

menugaskan Menteri Agama, Menteri Perdagangan,

Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri

Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan

ReformasiBirokrasi,danMenteriHukumdanHAMuntukmenjadi

tim Panja Pemerintah dalam pembahasan UU JPH. Dalam

perkembangannya pada tahun 2012 tim Panja Pemerintah

diperkuat oleh tim Kementerian Kesehatan sampai dengan

RancanganUndang-UndangJPHdiparipurnakan.

MantanKepalaKanwilKemenagProvinsiKalimantanSelatan ini

jugamemaparkan tentangpelaksanaan serti�ikasihalal sebelum

terbentuknya BPJPH. Dimana pengajuan permohonan atau

perpanjangan serti�ikat halal dilakukan sesuai dengan tata cara

memperolehserti�ikathalalyangberlakusebelumUndang-Undang

JPHdiundangkan.SedangkanMUI tetap menjalankan tugasnya di

bidangserti�ikasihalalsampaidenganBPJPHdibentuk.Begitujuga

dengan LPPOM MUI tetap melaksanakan tugas pemeriksaan

dan/atau pengujian produk sampai terbentuknya LPH

berdasarkan Peraturan Pemerintah Pelaksana Undang-Undang

JPHdanproduk yang telahdiserti�ikasi halalMUI tetapberlaku

serti�ikatnyasampaihabismasawaktunya. (lady/bimasislam)

Arman Depari (BNN): Tidak Ada Daerah yang Bebas Narkoba, Mari Kita Perangi!

Mukhtar Ali: Penanggulangan Bahaya Narkoba dan Radikalisme Perlu Peran Nyata Penyuluh

Ditandai Pelepasan Balon, Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme

Direktur Urais Ajak Pengusaha Sosialisasikan UU JPH

Page 9: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Jakarta, bimasislam—Dalam paparannya di hadapan 99 peserta

Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme,

Arman Depari, Deputi Penindakan BNN, mengatakan bahwa di

Indonesia tidak ada kota atau

wilayah yang bebas dari peredaran

Narkoba. Semua wilayah telah

menjadi sasaran peredaran dan

semuakalangantelahmenjadiobyek

pengguna.

“Siapayangberanimenjaminbahwa

daerahnya bebas dari peredaran

Narkoba? Di Indonesia sudah

menga l am i w i l ayah d a r u ra t

Narkoba. Oleh karena itu, semua

pihak harus ikut berperan agar

Narkobadapatditanggulangi,secara

bersama-sama dan paralel. Bahkan

semua kalangan telah menjadi

korban penyalahgunaan Narkoba,

mulai dari artis, politisi, pejabat,

hinggamasyarakatbiasa”,tegasnya.

Lebih lanjut Arman menyebutkan

bahwa terdapat wilayah-wilayah

peredaran yang dapat dilihat dari

tingginyakasus.Menurutnyaadatiga

besarkotasebagaitempatperedaranNarkobatertinggi,yaituDKI

Jakarta,KalimantanTimur,danSumataUtara.

“AdatigakotabesaryangmemilikikasuspenyalahgunaanNarkoba,

yaitu DKI Jakarta hingga kinimasihmenempati kasus tertinggi,

kemudianKalimantanTimur,danSumateraUtara. Juga terdapat

daerahlainsebagaimanadatayangdimilikiolehBNN”,imbuhnya.

Ditanya peserta pada sesi tanya jawab terkait penindakan para

pengguna dan pengedar Narkoba yang terindikasi ada motiv

politik, paman Sonya Depari yang pernah heboh di duniamaya

karena aksinya pasca kelulusan sekolah, menandaskan bahwa

tidakadamotivpolitik.Selamakasus

t e rd a p a t b u k t i - b u k t i , m a ka

pelakuknya pasti ditindak dan

diajukankepangadilan.

“Kamibekerjaprofesional.Tidakada

motiv politik terhadap pelaku

pelanggaran Narkotika. Kami tidak

pandang bulu. Selama ada bukti

konkrit kami akan tangkap dan

ajukan ke pengadilan. Apalagi

setelahKepalaBNNdijabatolehpak

Bud i Waseso , s i apapun yang

m e l a n g g a r h u k u m d e n g a n

menyalahgunakan Narkoba akan

ditindaktegas.Tidakadapatgulipat.

Sekarang sudah tidak zamannya

lagi”,ungkapnya.

Terkait pertanyaan dari peserta

wakil dari Bimas Islam, Zamroni,

yang berhubungan dengan barang

buktiNarkobayangdisitaolehBNN

disebutkanbahwaprosesuritutelah

diaturolehundang-undang.

"Barang bukti Narkoba yang disita oleh BNN telah diatur oleh

Undang-undang. Kamimengikuti perintahUndang-undang. Bagi

petugas yang berhasil menangkap sindikat atau pelaku

penyalahgunaan Narkoba juga harus diberikan apresiasi agar

mereka tidak menyalahgunakan”, tutupnya. (Thobib Al-

Asyhar/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—Indonesia saat ini telah menjadi wilayah

tujuan peredaran Narkoba dan ancaman radikalisme paham

keagamaan. Karena itu perlu peran semua pihak agar masalah

tersebut dapat diatasi. Polanya dapat diwujudkan dengan

menggunakanbahasaagamadarijajaranKementerianAgamadan

tokohagama.

Laluapadanbagaimanaperanpenyuluhagama?“Penyuluhbisa

sebagaikomunikator,yakniharusmemilikipengaruhpositifdan

nyataterhadappersepsimasyarakatdalampencegahannarkoba,”

kata Direktur Penerangan Agama Islam Bimas Islam Kemenag

Dr.Muchtar Ali,M.Hum, Rabu (15/6) pagi di Jakarta. Hal itu ia

sampaikandihadapanpesertaKoordinasiNasionalTimCyberAnti

NarkobadanRadikalismeKementerianAgamaTahun2016.

Di samping sebagai komunikator, lanjutMuchtar, penyuluh juga

wajib berperan sebagai konsultan dan motivator. “Penyuluh

diwajibkan harus memikiki dorongan untuk memberikan

konsultasidanmotivasikepadamasyarakat,”tegasnya.

Selainketiga fungsi tadi,menurutMuchtar, penyuluh jugamesti

mampu tampil sebagai fasilitator. "Penyuluhmestimenyediakan

waktukhususuntukmemberikankesempatankepadamasyarakat

mendapatkanpemahamanyangbaikdanbenar tentanghal ini,"

urainya.

Muchtar juga menyoroti perlu adanya pelatihan khusus untuk

penguatankapasitaspenyuluh."Saatnyakitamenjadikaninternet

sebagai media dakwah yang merupakan pilihan tepat di era

globalisasi,"sambungnya.

Diakhirpenyampaianmateri,iamenyodorkanre�leksiPresidenAS

Barrack Obama terkait stigma negatif Islam di dunia barat.

"Bagaimana saudara akan menuduh pemeluk Islam itu radikal

kalau tiap bertemu mereka ucapkan Assalamu'alaikum

warahmatullahiwabarakatuh?"pungkasMuchtarmenyitirObama.

(thobib/bap/bimasislam)

Jakarta,bimasislam—Untukpertamakalinya,DirektoratJenderal

BimbinganMasyarakatIslammembentukTimCyberAntiNarkoba

dan Radikalisme secara resmi. Pembentukan tim dan tekad

penanggulangan bahaya Narkoba dan radikalisme ditandai

pelepasan balon dan slayer Tim sebagai bentuk tekad gerakan

nasional. Kegiatan dilaksanakan di depan hotel Mercure, Ancol,

Jakarta (15/6) yang diikuti oleh seluruh peserta Rakornas Tim,

dipimpin oleh Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI,

MuchtarAli.

Dalamkesempatan tersebutMuchtarAlimembacakandeklarasi

yangdiikutiolehseluruhpesertasecarabersamadanbersemangat.

Isideklarasitersebutadalah:Bismillahirrahmanirrahim. Kami Tim

Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme Bimas Islam bertekad untuk

menanggulangi bahaya Narkoba dan radikalisme untuk

mewujudkan Indonesia yang sehat, damai, maju, dan sejahtera!

Hal menarik dari kegiatan tersebut adalah jumlah balon yang

dilepaskan sebanyak 99 balon. Menurut ketua panitia, Alatief,

jumlahtersebutmerupakansimboldariasmaulhusna(nama-nama

Allahyangmulia)sebagaispiritkerjaTimkedepan.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Bimas,

MuhammadiyahAmin,menekankanagarTimbenar-benarbekerja

nyata dengan memaksimalkan counter narasi untuk edukasi

tentang bahayaNarkoba dan radikalisme.Menurutnya, di dunia

mayasaatinibegitubanyakinformasimelaluiratusanribuakun-

akunmediasosialyangbernuansaradikal.Sehingga,diharapkan

Tim dapat memberikan warna dunia maya agar lebih ramah,

bernuansaIslamrahmatanlil-alamindanpenuhdedikasi.

“SayaberharapTimCyber inibenar-benarbekerjadenganbaik.

Jangan hanya semangat di awal-awal tetapi loyo kemudian.

Tantangankitasangatberat,sekianratusakun-akunradikalyang

perludinetralkandengannarasi-narasipositif.DemikianjugaTim

jugaharusbisamengemas informasiyangmengedukasi tentang

bahayaNarkoba,”jelasnya.(Thobib/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—Direktur Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syariah, Muhammad Thambrin menghimbau para

pengusaha,khususnyapengusahadibidangkosmetikauntukdapat

ikutmenyosialisasikanUUJaminanProdukHalal(JPH)padaTemu

WicaraHalalBidangKosmetika28Juni2016dihotelPeninsulla,

Jakarta. TemuWicaraHalalBidangKosmetikamerupakan acara

yang diselenggrakan oleh Persatuan Perusahaan Kosmetika

Indonesia (PERKOSMI) yang diikuti oleh para pengusaha

kosmetikase-Indonesia.

“UUNo. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan ProdukHalalmenjadi

acuan dalam penyelenggaran jaminan produk halal, untuk itu

masyarakat harus paham tentang UU ini” demikian Direktur

menyampaikan.PenyelenggaraanJaminanProdukHalalbertujuan

memberikankenyamanan,keamanan,keselamatan,dankepastian

ketersediaan produk halal bagimasyarakat dalammengonsumsi

dan menggunakan produkdan meningkatkan nilai tambah bagi

pelakuusahauntukmemproduksidanmenjualprodukhalal.

“Memahami regulasi yang berlaku sangat penting disini, karena

pelakuusahalahyangmenjadisubyekdalammemajukan bisnis

produkhalalIndonesia”,tegasThambrin.Lebihlanjut

laki-lakiyanggemarberdakwahinimengajakpeserta

untukmelanjutkansosialisasiUUJPHdilingkungannya

masing-masing dan pada kegiatan-kegiatan lainnya.

Pemerintah sangat mengapresiasi pihak yang

membantumenyosialisasikanUUJPH.

Padakesempatan tersebut,Thambrin ikutmengulas

perjalanan RUU JPH hingga disahkan menjadi UU.

Sesuai dengan surat Presiden Republik Indonesia

NomorR.09/Pres/01/2012,tanggal10Januari2012

tentang Penunjukan Wakil untuk Membahas

Rancangan Undang -Undang JPH , P res iden

menugaskan Menteri Agama, Menteri Perdagangan,

Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri

Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan

ReformasiBirokrasi,danMenteriHukumdanHAMuntukmenjadi

tim Panja Pemerintah dalam pembahasan UU JPH. Dalam

perkembangannya pada tahun 2012 tim Panja Pemerintah

diperkuat oleh tim Kementerian Kesehatan sampai dengan

RancanganUndang-UndangJPHdiparipurnakan.

MantanKepalaKanwilKemenagProvinsiKalimantanSelatan ini

jugamemaparkan tentangpelaksanaan serti�ikasihalal sebelum

terbentuknya BPJPH. Dimana pengajuan permohonan atau

perpanjangan serti�ikat halal dilakukan sesuai dengan tata cara

memperolehserti�ikathalalyangberlakusebelumUndang-Undang

JPHdiundangkan.SedangkanMUI tetap menjalankan tugasnya di

bidangserti�ikasihalalsampaidenganBPJPHdibentuk.Begitujuga

dengan LPPOM MUI tetap melaksanakan tugas pemeriksaan

dan/atau pengujian produk sampai terbentuknya LPH

berdasarkan Peraturan Pemerintah Pelaksana Undang-Undang

JPHdanproduk yang telahdiserti�ikasi halalMUI tetapberlaku

serti�ikatnyasampaihabismasawaktunya. (lady/bimasislam)

Arman Depari (BNN): Tidak Ada Daerah yang Bebas Narkoba, Mari Kita Perangi!

Mukhtar Ali: Penanggulangan Bahaya Narkoba dan Radikalisme Perlu Peran Nyata Penyuluh

Ditandai Pelepasan Balon, Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme

Direktur Urais Ajak Pengusaha Sosialisasikan UU JPH

Page 10: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Assalamu'alaikum Wr .Wb

Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengadakan

sidang itsbat yang diiku� oleh para alim ulama, pimpinan ormas Islam, anggota

Badan Hisab Rukyat, dan para ahli astronomi. Forum tersebut telah

menyepaka� dan memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437H jatuh

pada hari Rabu tanggal 6Juli 2016.

Marilah kita sambut Hari Raya Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir dan

tahmid sebagai ungkapan syukur dan pengakuan atas keagungan Allah SWT.

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, kita telah sampai di penghujung bulan

suci Ramadhan. Setelah sebulan kita berpuasa, kita akan mengakhiri bulan

penuh berkah ini dengan merayakan Idul Fitri, hari besar yang membawa kita

kepada kesucian diri.

Bulan Ramadhan yang telah kita lalui memiliki misi utama mengembalikan ja�

diri kemanusiaan kita melalui ak�vitas ibadah puasa, qiyamullail dan ibadah-

ibadah lainnya. Seluruh ak�vitas ibadah tersebut disempurnakan dengan

mengeluarkan zakat fitrah sebagai pensuci jiwakita.

Zakat fitrah merupakan aktualisasi sikap ketaatan kepada Allah SWT dan

kepedulian dalam upaya memenuhi kebutuhanorang yang kurang beruntung

(mampu). Kewajiban menunaikan amalan zakat, baik fitrah maupun mal (harta

kekayaan), merupakan bentuk kepedulian Islam untuk membangun keserasian

sosial agar sesama manusia bisa saling berbagi, saling mengasihi, dan saling

mengisi dalam hidup, sebagai wujud dari misi agama yang hanif. Pada

posisiinilah ibadah puasa dengan jelas menanamkan sikap kepedulian sosial

yang perlu kita aktualisasikan terus menerus guna mengatasi problem

ke�mpangan sosial.

Ibadah Zakat, Infaq,dan Shadaqah (ZIS) adalah instrumen yang tepatuntuk

meningkatkan kualitas hidup manusia dan menurunkan angka kemiskinan di

Indonesia. ZIS juga merupakan solusi dalam memenuhi 3 (�ga) kebutuhan kaum

dhuafa,yaitu kebutuhan materi, kebutuhan aqidah, dan kebutuhan keilmuan.

Se�ap orang yang diberikan keluasan rezeki harus memiliki kesadaran

mengeluarkan zakat untuk didistribusikan dan mengalir kepada para dhuafa

agar terpenuhi 3 (�ga) kebutuhan tersebut. Demikian pula kepada seluruh

Badan Amil Zakat hendaklah benar-benar memantapkan pemanfaatan potensi

harta ZIS untuk menguatkan kebutuhan ekonomi, aqidah dan ilmu

pengetahuan kepada �ap-�ap keluarga dhuafa. Zakat memiliki misi

menciptakan keluarga yang kekurangan menjadi berkecukupan, dan keluarga

�dak berdaya menjadi berkemampuan.

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Ibadah puasa meni�pkan pesan yang luas tanpa batas yang menyentuh seluruh

elemen dan dimensi kehidupan manusia. Puasa mendidik para hamba Allah

SWT menajamkan nilai-nilai keseimbangan antara kesenangan dan kepedulian,

antara kerja keras dan ibadah berkualitas, antara kesenangan lahir dan

kesenangan ba�n, serta antara kepen�ngan individual dan kepen�ngan sosial.

Pola hidup seimbang inilah yang diinginkan Allah SWT yang menciptakan jagad

raya ini dengan keseimbangan. Lawan dari keseimbangan adalah ke�mpangan,

dan ke�mpangan adalah bentuk kezhaliman. Ke�ka manusia bekerja keras

namun melupakan ibadah, berar� dia berlaku zhalim terhadap dirinya sendiri.

Ke�ka orang kaya �dak berbagi untuk kaum dhuafa berar� dia berlaku zhalim

terhadap dirinya dan orang lain, dan dikategorikan sebagai orang yang

mendustakan ajaran agama. Firman Allah SWT:

Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama. Itulah orang

yang menghardik anak yatim. dan tidak menganjurkan memberi makan

orang miskin.”

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Puasa juga mendorong umat Islam untuk melakukan keseimbangan antara ilmu

dan amal, antara rasa takut dan harapan,serta keseimbangan dalam

menjalankan ajaran agama. Hasil akhir dari ibadah puasa adalah membentuk

manusia yang bertaqwa, dan ketaqwaan merupakan manifestasi dari nilai-nilai

keseimbangan kekuatan hubungan secara ver�kal kepada Allah SWT dan secara

horizontal kepada manusia dan alam semesta.

Kita harus menciptakan suasana penuh keakraban berlandaskan nilai

kemanusiaan dan persaudaraan. Kita semua harus menguatkan sikap

kepedulian sosial , sal ing berbagi, agar �ap-�ap individu dapat

mengaktualisasikan ja� diri kemanusiaannya sebagai hamba Allah dan khalifah

di muka bumi ini.

Dengan berbekal spiritualitas Ramadhan yang baru saja kita lewa�, mari kita

jadikan hari raya Idul Fitri ini untuk menguatkan tekad saling melebur dosa di

antara kita dengan saling memaa�an,menguatkan niat untuk menebar kasih

sayang dengan saling mengunjungi dan saling bersilaturrahim. Dengan

demikian menjadi sempurnalah kesucian diri kita,bersih dari dosa kepada Allah

SWT, dan bersih pula dari dosa kepada sesama.

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua

pengusaha dan pengelola media cetak maupun elektronik yang telah

menghadirkan program-program religi, baik berupa talkshow, siaran dakwah,

sinetron religi, dan lain sebagainya yang sangat membantu kaum muslimin

dalam meningkatkan kualitas ibadah puasa. Demikian juga, kami mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi posi�f

selama pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan.

Akhirnya, atas nama Pemerintah maupun pribadi, saya mengucapkan Selamat

Hari Raya Idul Fitri 1437H kepada seluruh umat Islam Indonesia di seluruh tanah

air dan dimanapun berada.

Semoga kita tergolong orang-orang yang kembali kepada ja�diri kemanusiaan

kita, dan tergolong orang-orang yang menang dalam mengendalikan hawa

nafsu. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita dan kualitas

kehidupan kita terus semakin membaik.

Wassalamualaikum wr.wb

Jakarta,1Syawal1437H

MenteriAgamaRI

Lukman Hakim Saifuddin

Pontianak, bimasislam— Di Indonesia, sejarah telah mencatat

bahwabanyakkotayangterbentukdaripendiriansebuahmasjid.

HalinitidakterkecualidengankotaPontianak.MasjidSultanSyarif

Abdurrahman, demikian nama masjid yang menjadi cikal kota

Pontianak.

Bermula dari perjalanan dakwah Sultan Syarif Abdurrahman

Alkadrie, seorang putra ulama keturunan ArabHadramautdari

Kerajaan Mempawah pada tahun 1771 mendirikan balai dan

rumah tinggal. Dengan membuka hutan di pinggiran sungai

Kapuas, SultanmendirikanMasjid JamiPontianakyang sekarang

bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman. Kawasan sungai

KapuasyangterletakditimurPontianakmerupakandetakjantung

kotaPontianak.DisinilahsejarahkotaPontianakditorehkanoleh

seorangsultanyangmenyebarkansyiarIslamdenganmenyusuri

sungaiKapuas.

Pertumbuhankomunitasmuslimsemakinpesatdiwilayahitu.Hal

ini mendorong terbentuknya Kesultanan Pontianak dan Syarif

Abdurrahmandikukuhkan sebagai SultanPontianakpada tahun

1778.Dalamhalinimasjidjami'Pontianakberfungsisebagaipusat

pemerintahan. Tidak jauh dari masjid juga dibangun Istana

Kadriyah.

Masjidyangterlihatsangatindahdankokohdariseberangsungai

Kapuasini,memilikienamtiangpenyanggautamadarikayubelian.

Enamtianginimelambangkanenamrukuniman.Sedangkanpada

m imba r t e rd ap a t p a p an

bertuliskan huruf arab yang

menyatakan kapan masjid ini

dibangun. Hampir sebagian

besar konstruksi bangunan

masjidterbuatdarikayubelian.

Atapyangawalnyadarirumbia,

sekarang menggunakan sirap.

Hal yang tidak kalah menarik

perhatian adalah bagian atas

bangunanmasjid.Diataskubah

terdapat mahkota kesultanan

yang bentuk kubah atapnya

makinkeatassemakinkecil.Ini

menjadi ciri khas kerajaan

SultanSyarifAbdurrahmanAlKadrie.

Yang tidak kalah menarik perhatian, sebuah beduk besar yang

ditopang kokoh oleh empat tiang kayu belian yang terletak di

serambi masjid. Begitu juga dengan tiang-tiang pinggir yang

berfungsi sebagai penyangga atap, kusen pintu, jendela, dan

serambi.Termasukpesonakaca-kacakristalbewarnamerah,biru,

hijaudanmerahmudapadabagianatasjendeladanserambiyang

semakinmemperindahmasjidjami'ini.

Masjid yang mampu menampung 1500 jamaah ini digunakan

masyarakatuntukberbagaiakti�itas.Dariibadahrutinsehari-hari,

kegiatan Ramadhan, majelis taklim, taman pendidikan al quran

hinggaperayaanharibesaragamaIslam.Tercatatbeberapaulama

terkenal yang pernahmengajarkan agama Islam di masjid ini,

diantaranya; IsmailJabbar, Muhammadal-Kadri,SyekhMadani,

SyekhZawawi,IsmailKelantandanHabibAbdullahZawawi.

MasjidSultanSyarifAbdurrahmantelah mengalamibeberapakali

pemugaraan oleh sultan-sultan yang berkuasa dan juga oleh

pemerintah.Namunmasjidinitidakmengalamiperubahanterlalu

banyak, tetap mempertahankan bentuk aslinya. Bahkan ada

beberapa bagian yang tidakmengalami perubahan sama sekali.

MasjidSultanSyarifAbdurrahmanyangmenjadiawaldimulainya

sejarahkotaPontianak,hariawalpembangunannyasetiaptahun

d i p e r i nga t i s ebaga i h a r i l a h i rnya ko t a Pon t i anak .

(lady/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—TahapanpelaksanaanMusabaqah

TilawatilQur'an(MTQ)Tk.NasionalXXVITahun2016

di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah

memasuki tahap veri�ikasi peserta. Sejak dibuka

pendaftaran tanggal 6 s.d 25 Juni 2016, tercatat

sebanyak 1314 peserta telahmendaftar dari 34

Provinsi.Kini,sejak26s.d30TimVeri�ikasiakan

bekerja menyeleksi data peserta berdasarkan

dokumen yang dilampirkan. Seluruh proses

pendaftarandanveri�ikasidilakukanmelaluiaplikasi

e-MTQ.

Dalam penelusuran bimasislam, aplikasi e-MTQ telah didesain

untuk dapat menyeleksi NIK sebagai identitas primer. Sebagai

contoh,bagiNIKyangtidaksesuaidenganketentuan,makasistem

akan langsungmendeteksi danmelakukan pemblokiran. Sistem

dengansendirinyaakanmempublikasikanhasilpendeteksianNIK

dalamduaformat,yaituPDFdanMSexcel.

Bukan hanya sistem deteksi NIK, e-MTQ juga dapat

diaksesolehpubliksecaraluas.Sepertidisampaikan

MenteriAgamadalamRakornasMTQNXXVI,Selasa

(31/5)lalu,e-MTQlahiruntukmemfasilitasipublik

agar dapatmengakses seluruhproses persiapan

dan pelaksanaan MTQN secara transparan dan

akuntabel.

Bagi masyarakat yang ingin mel ihat dan

berpart i s ipas i , cukup mengakses a lamat :

simpenais.kemenag.go.id/mtq dan pilihlah nama

provinsiyangdituju.Sistemakanmenyajikandatapeserta

mencakup Nama, NIK, Usia, Cabang Perlombaan dan Foto. Jika

ditemukandatapesertayangtidakvalidatauterindikasiadanya

pemalsuan, dapat mengirimkan datanya melalui emal:

[email protected]. Seluruh aduan harus dilengkapi

dengandatapendukungyangotentik.(tim/foto;ilustrasi MTQ)

Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan

Verifikasi Peserta MTQ Dimulai, Mari Berpartisipasi

Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, Tempat Kota Pontianak Bermula

PIDATOMENTERIAGAMARI

MENYAMBUTHARIRAYAIDULFITRI1SYAWAL1437H

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1437 HMOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Dipersembahkan oleh

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI

Page 11: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Assalamu'alaikum Wr .Wb

Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengadakan

sidang itsbat yang diiku� oleh para alim ulama, pimpinan ormas Islam, anggota

Badan Hisab Rukyat, dan para ahli astronomi. Forum tersebut telah

menyepaka� dan memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437H jatuh

pada hari Rabu tanggal 6Juli 2016.

Marilah kita sambut Hari Raya Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir dan

tahmid sebagai ungkapan syukur dan pengakuan atas keagungan Allah SWT.

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, kita telah sampai di penghujung bulan

suci Ramadhan. Setelah sebulan kita berpuasa, kita akan mengakhiri bulan

penuh berkah ini dengan merayakan Idul Fitri, hari besar yang membawa kita

kepada kesucian diri.

Bulan Ramadhan yang telah kita lalui memiliki misi utama mengembalikan ja�

diri kemanusiaan kita melalui ak�vitas ibadah puasa, qiyamullail dan ibadah-

ibadah lainnya. Seluruh ak�vitas ibadah tersebut disempurnakan dengan

mengeluarkan zakat fitrah sebagai pensuci jiwakita.

Zakat fitrah merupakan aktualisasi sikap ketaatan kepada Allah SWT dan

kepedulian dalam upaya memenuhi kebutuhanorang yang kurang beruntung

(mampu). Kewajiban menunaikan amalan zakat, baik fitrah maupun mal (harta

kekayaan), merupakan bentuk kepedulian Islam untuk membangun keserasian

sosial agar sesama manusia bisa saling berbagi, saling mengasihi, dan saling

mengisi dalam hidup, sebagai wujud dari misi agama yang hanif. Pada

posisiinilah ibadah puasa dengan jelas menanamkan sikap kepedulian sosial

yang perlu kita aktualisasikan terus menerus guna mengatasi problem

ke�mpangan sosial.

Ibadah Zakat, Infaq,dan Shadaqah (ZIS) adalah instrumen yang tepatuntuk

meningkatkan kualitas hidup manusia dan menurunkan angka kemiskinan di

Indonesia. ZIS juga merupakan solusi dalam memenuhi 3 (�ga) kebutuhan kaum

dhuafa,yaitu kebutuhan materi, kebutuhan aqidah, dan kebutuhan keilmuan.

Se�ap orang yang diberikan keluasan rezeki harus memiliki kesadaran

mengeluarkan zakat untuk didistribusikan dan mengalir kepada para dhuafa

agar terpenuhi 3 (�ga) kebutuhan tersebut. Demikian pula kepada seluruh

Badan Amil Zakat hendaklah benar-benar memantapkan pemanfaatan potensi

harta ZIS untuk menguatkan kebutuhan ekonomi, aqidah dan ilmu

pengetahuan kepada �ap-�ap keluarga dhuafa. Zakat memiliki misi

menciptakan keluarga yang kekurangan menjadi berkecukupan, dan keluarga

�dak berdaya menjadi berkemampuan.

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Ibadah puasa meni�pkan pesan yang luas tanpa batas yang menyentuh seluruh

elemen dan dimensi kehidupan manusia. Puasa mendidik para hamba Allah

SWT menajamkan nilai-nilai keseimbangan antara kesenangan dan kepedulian,

antara kerja keras dan ibadah berkualitas, antara kesenangan lahir dan

kesenangan ba�n, serta antara kepen�ngan individual dan kepen�ngan sosial.

Pola hidup seimbang inilah yang diinginkan Allah SWT yang menciptakan jagad

raya ini dengan keseimbangan. Lawan dari keseimbangan adalah ke�mpangan,

dan ke�mpangan adalah bentuk kezhaliman. Ke�ka manusia bekerja keras

namun melupakan ibadah, berar� dia berlaku zhalim terhadap dirinya sendiri.

Ke�ka orang kaya �dak berbagi untuk kaum dhuafa berar� dia berlaku zhalim

terhadap dirinya dan orang lain, dan dikategorikan sebagai orang yang

mendustakan ajaran agama. Firman Allah SWT:

Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama. Itulah orang

yang menghardik anak yatim. dan tidak menganjurkan memberi makan

orang miskin.”

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Puasa juga mendorong umat Islam untuk melakukan keseimbangan antara ilmu

dan amal, antara rasa takut dan harapan,serta keseimbangan dalam

menjalankan ajaran agama. Hasil akhir dari ibadah puasa adalah membentuk

manusia yang bertaqwa, dan ketaqwaan merupakan manifestasi dari nilai-nilai

keseimbangan kekuatan hubungan secara ver�kal kepada Allah SWT dan secara

horizontal kepada manusia dan alam semesta.

Kita harus menciptakan suasana penuh keakraban berlandaskan nilai

kemanusiaan dan persaudaraan. Kita semua harus menguatkan sikap

kepedulian sosial , sal ing berbagi, agar �ap-�ap individu dapat

mengaktualisasikan ja� diri kemanusiaannya sebagai hamba Allah dan khalifah

di muka bumi ini.

Dengan berbekal spiritualitas Ramadhan yang baru saja kita lewa�, mari kita

jadikan hari raya Idul Fitri ini untuk menguatkan tekad saling melebur dosa di

antara kita dengan saling memaa�an,menguatkan niat untuk menebar kasih

sayang dengan saling mengunjungi dan saling bersilaturrahim. Dengan

demikian menjadi sempurnalah kesucian diri kita,bersih dari dosa kepada Allah

SWT, dan bersih pula dari dosa kepada sesama.

KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA

Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua

pengusaha dan pengelola media cetak maupun elektronik yang telah

menghadirkan program-program religi, baik berupa talkshow, siaran dakwah,

sinetron religi, dan lain sebagainya yang sangat membantu kaum muslimin

dalam meningkatkan kualitas ibadah puasa. Demikian juga, kami mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi posi�f

selama pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan.

Akhirnya, atas nama Pemerintah maupun pribadi, saya mengucapkan Selamat

Hari Raya Idul Fitri 1437H kepada seluruh umat Islam Indonesia di seluruh tanah

air dan dimanapun berada.

Semoga kita tergolong orang-orang yang kembali kepada ja�diri kemanusiaan

kita, dan tergolong orang-orang yang menang dalam mengendalikan hawa

nafsu. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita dan kualitas

kehidupan kita terus semakin membaik.

Wassalamualaikum wr.wb

Jakarta,1Syawal1437H

MenteriAgamaRI

Lukman Hakim Saifuddin

Pontianak, bimasislam— Di Indonesia, sejarah telah mencatat

bahwabanyakkotayangterbentukdaripendiriansebuahmasjid.

HalinitidakterkecualidengankotaPontianak.MasjidSultanSyarif

Abdurrahman, demikian nama masjid yang menjadi cikal kota

Pontianak.

Bermula dari perjalanan dakwah Sultan Syarif Abdurrahman

Alkadrie, seorang putra ulama keturunan ArabHadramautdari

Kerajaan Mempawah pada tahun 1771 mendirikan balai dan

rumah tinggal. Dengan membuka hutan di pinggiran sungai

Kapuas, SultanmendirikanMasjid JamiPontianakyang sekarang

bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman. Kawasan sungai

KapuasyangterletakditimurPontianakmerupakandetakjantung

kotaPontianak.DisinilahsejarahkotaPontianakditorehkanoleh

seorangsultanyangmenyebarkansyiarIslamdenganmenyusuri

sungaiKapuas.

Pertumbuhankomunitasmuslimsemakinpesatdiwilayahitu.Hal

ini mendorong terbentuknya Kesultanan Pontianak dan Syarif

Abdurrahmandikukuhkan sebagai SultanPontianakpada tahun

1778.Dalamhalinimasjidjami'Pontianakberfungsisebagaipusat

pemerintahan. Tidak jauh dari masjid juga dibangun Istana

Kadriyah.

Masjidyangterlihatsangatindahdankokohdariseberangsungai

Kapuasini,memilikienamtiangpenyanggautamadarikayubelian.

Enamtianginimelambangkanenamrukuniman.Sedangkanpada

m imba r t e rd ap a t p a p an

bertuliskan huruf arab yang

menyatakan kapan masjid ini

dibangun. Hampir sebagian

besar konstruksi bangunan

masjidterbuatdarikayubelian.

Atapyangawalnyadarirumbia,

sekarang menggunakan sirap.

Hal yang tidak kalah menarik

perhatian adalah bagian atas

bangunanmasjid.Diataskubah

terdapat mahkota kesultanan

yang bentuk kubah atapnya

makinkeatassemakinkecil.Ini

menjadi ciri khas kerajaan

SultanSyarifAbdurrahmanAlKadrie.

Yang tidak kalah menarik perhatian, sebuah beduk besar yang

ditopang kokoh oleh empat tiang kayu belian yang terletak di

serambi masjid. Begitu juga dengan tiang-tiang pinggir yang

berfungsi sebagai penyangga atap, kusen pintu, jendela, dan

serambi.Termasukpesonakaca-kacakristalbewarnamerah,biru,

hijaudanmerahmudapadabagianatasjendeladanserambiyang

semakinmemperindahmasjidjami'ini.

Masjid yang mampu menampung 1500 jamaah ini digunakan

masyarakatuntukberbagaiakti�itas.Dariibadahrutinsehari-hari,

kegiatan Ramadhan, majelis taklim, taman pendidikan al quran

hinggaperayaanharibesaragamaIslam.Tercatatbeberapaulama

terkenal yang pernahmengajarkan agama Islam di masjid ini,

diantaranya; IsmailJabbar, Muhammadal-Kadri,SyekhMadani,

SyekhZawawi,IsmailKelantandanHabibAbdullahZawawi.

MasjidSultanSyarifAbdurrahmantelah mengalamibeberapakali

pemugaraan oleh sultan-sultan yang berkuasa dan juga oleh

pemerintah.Namunmasjidinitidakmengalamiperubahanterlalu

banyak, tetap mempertahankan bentuk aslinya. Bahkan ada

beberapa bagian yang tidakmengalami perubahan sama sekali.

MasjidSultanSyarifAbdurrahmanyangmenjadiawaldimulainya

sejarahkotaPontianak,hariawalpembangunannyasetiaptahun

d i p e r i nga t i s ebaga i h a r i l a h i rnya ko t a Pon t i anak .

(lady/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—TahapanpelaksanaanMusabaqah

TilawatilQur'an(MTQ)Tk.NasionalXXVITahun2016

di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah

memasuki tahap veri�ikasi peserta. Sejak dibuka

pendaftaran tanggal 6 s.d 25 Juni 2016, tercatat

sebanyak 1314 peserta telahmendaftar dari 34

Provinsi.Kini,sejak26s.d30TimVeri�ikasiakan

bekerja menyeleksi data peserta berdasarkan

dokumen yang dilampirkan. Seluruh proses

pendaftarandanveri�ikasidilakukanmelaluiaplikasi

e-MTQ.

Dalam penelusuran bimasislam, aplikasi e-MTQ telah didesain

untuk dapat menyeleksi NIK sebagai identitas primer. Sebagai

contoh,bagiNIKyangtidaksesuaidenganketentuan,makasistem

akan langsungmendeteksi danmelakukan pemblokiran. Sistem

dengansendirinyaakanmempublikasikanhasilpendeteksianNIK

dalamduaformat,yaituPDFdanMSexcel.

Bukan hanya sistem deteksi NIK, e-MTQ juga dapat

diaksesolehpubliksecaraluas.Sepertidisampaikan

MenteriAgamadalamRakornasMTQNXXVI,Selasa

(31/5)lalu,e-MTQlahiruntukmemfasilitasipublik

agar dapatmengakses seluruhproses persiapan

dan pelaksanaan MTQN secara transparan dan

akuntabel.

Bagi masyarakat yang ingin mel ihat dan

berpart i s ipas i , cukup mengakses a lamat :

simpenais.kemenag.go.id/mtq dan pilihlah nama

provinsiyangdituju.Sistemakanmenyajikandatapeserta

mencakup Nama, NIK, Usia, Cabang Perlombaan dan Foto. Jika

ditemukandatapesertayangtidakvalidatauterindikasiadanya

pemalsuan, dapat mengirimkan datanya melalui emal:

[email protected]. Seluruh aduan harus dilengkapi

dengandatapendukungyangotentik.(tim/foto;ilustrasi MTQ)

Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan

Verifikasi Peserta MTQ Dimulai, Mari Berpartisipasi

Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, Tempat Kota Pontianak Bermula

PIDATOMENTERIAGAMARI

MENYAMBUTHARIRAYAIDULFITRI1SYAWAL1437H

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1437 HMOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Dipersembahkan oleh

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI

Page 12: Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme · PDF fileEdisi XLI, Juli 2016/Syawal1437 IK L HLASBERAMA Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme Selama Ramadhan,

Umat Islam baru saja selesai melaksanakan

tugas yang berat yai tu ibadah puasa

Ramadhan. Tugas berat itu bukan karena kita

tidak makan, minum danmelakukan hal-hal

yang membatalkan puasa, tapi karena kita

telah menahan hawa nafsu baik pikiran

m a u p u n y a n g b e r s e m a y a m d i h a t i .

Bersyukurlah karena kita dapat melaksanakan

ibadah puasa itu dengan baik selama satu

bulan penuhdankita sekarang telah kembali

menjadi trah.

Pasca Ramadhan bukan berarti kita bebas dari

pengendalian hawa nafsu, justeru kita diuji

sejauh mana kualitas kita di mata Tuhan.

Setelah melalui ujian sebulan penuh di bulan

penuh berkah, kita setidaknya memiliki

beberapa “tugas” yang telah menanti.

Pertama, kita harus menjaga serta meningkatkan iman dan taqwa

kepada Allah SWT. Dalam surat AI-Baqaroh ayat 21 Allah berrman

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu, dan

orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”. Ayat ini bisa

kita jadikan semacam alarm, pengingat bahwa kita ada di dunia ini

ada yang menciptakan, melindungi dan suatu saat kita akan kembali

kepada-Nya.

Kedua, kita harus memelihara persaudaraan (ukhuwwah). Setelah

kita saling maaf memaafkan (melakukan halal bi halal) kita harus

pelihara ukuwah.Ada tiga ukhuwah yang harus kita jaga, yaitu

ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah

wathaniyah (persaudaraan sebangsa-sesama orang Indonesia), dan

ukhuwah basyariyah/insaniyah (persaudaraan sesama umat

manusia). Jika tiga ukhuwah ini sudah membekas di dalam diri

seorang pasca ramadhan, maka kita menjadi hamba Allah yang

bersaudara, tidak saling menganiaya, tidak saling mengecewakan,

tidak saling menghina, tidak saling meneror dan tidak saling

membunuh.

Ketiga, tugas yang ketiga pasca Ramadhan adalah meningkatkan

ibadah dan amal shaleh.Ibadah dan amal saleh harus dilakukan

s e ca ra t e r u s mene ru s ( l anggeng ) d i l a kukan s e ca ra

Mudawamah.Penjabaran dari Ibadah dan amal saleh tentu sanga

luas dan beragam. Ibadah kepada Sang Pencipta tentu banyak cara

dan bentuknya, dari mulai Shalat, haji dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana dengan amal saleh. Nabi Muhammad SAW, telah

memberi contoh kepada kita bahwa amal saleh bisa dilakukan oleh

siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Untuk bramal saleh tidak

musti dengan biaya mahal, tidak musti dengan kerja keras, juga tidak

musti dengan waktu khusus.

Di era modern dan keterbukaan informasi ini, amal saleh sangat

diperlukan dan bisa dilakukan dengan mudah, asal kita mau!

Contohnya, selalulah menyampaikan ucapan yang baik, baik itu

ucapan secara langsung yang keluar dari mulut maupun ucapan

dalam bentuk tulisan. Kadangkala ucapan yang

dituangkan dalam bentuk tulisan (semisal status

media sosial) lebih luas dampaknya karena bisa

dibaca oleh ratusan bahkan ribuan orang. Oleh

karena itu, selalunya berucap yang baik.

Guru kita, ustadz, kyai atau orang tua kita sering

mencontohkan, salah satu implementasi amal

saleh adalah mau menyingkirkan kerikil/batu

atau apapun yang merintangi jalan. Ini adalah

contoh yang maknanya sangat luas. Bisa jadi

memang untuk anak kecil, pesan itu bisa

dimaknai secara harah. Namun bagi manusia

dewasa tentu maknanya tidak sebatas

memindahkan batu dari tengah jalan ke

pinggiran.

Rintangan di jalan bagi seorang polisi bisa

dimaknai sebagai kemacetan dan tugas amal salehnya adalah

melancarkan jalan raya. Bagi seorang guru, dosen atau ustadz,

rintangan bisa dimaknai kebodohan seseorang sehingga tugasnya

adalah membagi ilmunya agar seseorang tercerahkan serta

terhalang dari rintangan itu. Bagi seorang karyawan atau pegawai,

rintangan bisa dimaknai pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan

seorang diri, oleh karena itu yang lainnya bisa membantu

“menyingkirkan rintangan” itu dengan mengulurkan tangan untuk

memberi bantuan atau kerjasama.

Amal saleh selanjutnya yang bisa kita lakukan sehari-hari adalah

tersenyum kepada sesama, kepada teman, atasan, bawahan, rekan

kerja atau bahkan kepada tamu yang belum kita kenal siapa dia.

Dalam Islam, hubungan sesama manusia sangat diperhatikan.

Seseorang bisa disebut mulia jika bersikap baik terhadap sesama

manusia. Oleh sebab itu senyum nilainya sama dengan bersadaqah.

Sudah tidak diragukan lagi, banyak riwayat yang menceritakan

bahwa semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW senantiasa

tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati. Sang pemberi Syafaat itu

bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan

tukang cela, termasuk tidak suka mencela makanan yang tidak

disukainya. Bahkan dalam suatu riwayat at-Tirmidzi disebutkan

“siapa saja yang mengharapkan Nabi Muhammad pasti tidak akan

kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan

senantiasa puas”. Sudahkah kita bersikap demikian? Begitulah

sedikit makna amal saleh, tentu masih banyak makna yang bisa kita

lekatkan kepadanya. Sekali lagi ramadhan telah berlalu, apakah

atsar ramadhan membekas di keseharian kita, itu tergantung dengan

kita sendiri. Apakah puasa kita diterima Allah SWT? mari kita berdoa

serta membuktikan diri bahwa kita pantas disebut manusia yang

benar-benar kembali tri dan puasa kita telah menumbuhkan rasa

kasih sayang sesama umat manusia. wallahu a'lam bishawab

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H

Penulis adalah Anggota Team Ciyber anti Narkoba dan Radikalisme

PengarahM. Machasin

Tugas Kita Pasca RamadhanOleh: Ahmad Syamsuddin