51
TRAUMA KEPALA

Bimb Trauma Kepala

Embed Size (px)

Citation preview

TRAUMA KEPALA

TRAUMA KEPALA Cedera Kepala Traumatik (Traumatic Brain Injury)Cedera yg mengenai kepala & otak akibat gaya mekanik eksternal & bukan krn penyakit degeneratif maupun kongenital Berpotensi timbulkan gangguan permanen/ sementara pd fungsi kognitif, fisik & psikososial.Istilah lain : trauma kapitis, cedera otak

Klasifikasi Cedera KepalaBerdasarkan GCS, dibagi atas :Cedera KepalaGCSAmnesia pasca cederaHilang kesadaranRingan14-15< 24 jam< 10 menit Sedang9-13 7 hari>10 menit < 6 jamBerat3-8> 7 hari> 6 jamKlasifikasi Cedera KepalaBerdasar Mekanisme :Trauma kepala terbuka/ penetrating (luka tusuk, luka tembak, fraktur)

Trauma kepala tertutup (Komosio serebri/ Gegar otak, Kontusio serebri/ Memar otak, Perdarahan subdural, Perdarahan Intraserebral)

Klasifikasi Cedera KepalaBerdasarkan patologi terbagi atas :Komosio serebriKeadaan cedera dimana kesadaran tetap tidak terganggu namun terjadi disfungsi neurologis yang bersifat sementara dalam berbagai derajat. Bentuk yang paling ringan keadaan bingguung dan disorientasi tanpa amnesiaKontusio serebriTerjadi kerusakan jaringan otak berupa terputusnya kontinuitas jaringan. Kriteria untuk mendiagnosis kontusio serebri adalah adanya riwayat benturan kepala diserta pingsan yang cukup lama (> dari 10 menit), adanya defisit neurologis, dapat pula terjadi kejang dan penurunan kesadaran

Laserasio serebriGangguan fungsi neurologicdisertai kerusakan otak yang berat dengan fraktur tengkorak terbuka

Berdasarkan lokasi lesiLesi difusTerjadi kerusakan baik pada pembuluh darah maupun pada parenkim otak, disertai edema. Keadaan pasien umumnya parah

Lesi kerusakan vaskuler otak3. Lesi fokal- Kontusio dan laserasi serebri- Hematoma intrakranial *Epidural hematom * Subdural hematom * Intraserebral hematom

8Perdarahan Epidural (Epidural hematom/EDH) Perdrahan yg terbentuk di ruang antara tabula interna dan durameter dengan ciri berbentuk bikonvek atau menyerupai lensa cembungGejala EDH yg klasik / temporal kesadaran yg makin turun, anisokor pd mata ipsilateral & mungkin hemiparese kontralateral. EDH di daerah frontal & parietal atas gejala Pe kesadaran yg tdk membaik setelah beberapa hariInterval lucidPerlu operasi segera

Perdarahan Subdural(Subdural hematom / SDH) Perdarahan yg terjadi dianatara durameter dan arakhnoid. Lebih sering dr EDH, pada 30% penderita dg cedera kepala berat. Terjadi akibat robeknya vena bridging antara korteks serebral & sinus draining, laserasi permukaan atau substansi otak.Mortalitas 50 %Perlu operasi segera

Perdarahan Sub Arakhnoid (Sub Arachnoid Hematom/ SAH)Adanya darah di ruang subarakhnoid baik pd konveksitas otak maupun sisterna basal. Terdapat 26%53% SAH pd penderita dgn cedera kepala berat & kebanyakan berlokasi pd konveksitas otak.

Perdarahan IntraserebralTerjadi akibat adanya laserasi atau kontusio jar otak yg menyebabkan pecahnya pula pemb darahsering terjadi pd area frontal & temporal. Akibat adanya substansi darah dlm jaringan otak edema otak. Gejala neurologik tergantung dari ukuran & lokasi perdarahan

Kontusio serebri (Memar otak)Perdarahan kecil / ptechie pd jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah kapiler. Kontusio lambat laun menjadi hematoma intraserebral dlm beberapa hari. Kontusio bukan diagnosis klinis.

Fraktur tulang tengkorakFraktur Linear & Fr ImpresiFraktur longitudinal basiskerusakan pd meatus akustikus interna, foramen jugularis & tuba eustachius. Setelah 2-3 hr battle sign (biru dibelakang telinga di atas mastoid) & otorrhoe (liquor keluar dr telinga). Fraktur basis tengkorak sulit tampak pd foto sinar-x polos (perlu CT). Tanda2 klinik yg dpt membantu mendiagnosa fraktur basis tengkorak:Battle sign ( warna biru/ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid )Hemotimpanum ( perdarahan di daerah gendang telinga )Periorbital ecchymosis ( mata warna hitam tanpa trauma langsung )Rhinorrhoe ( liquor keluar dr hidung )Otorrhoe ( liquor keluar dr telinga)

Koup dan kontra koupBerdasarkan lokasi benturan, lesi dibedakan atas koup dimana lesi terjadi pd sisi benturan, & kontra koup dimana lesi terjadi di sisi berlawanan tempat benturan

Manajemen Tatalaksana Primary surveyJalan napas.Memaksimalkan oksigenasi dan ventilasiDaerah servikal imobilisasiPernafasanSirkulasi.Resusitasi cairan iv isotonicPertimbangkan transfusi darahDefisit neurologisMenilai tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi lupilPada anak dengan nilai GCS 40 cc/ 5 mm) dengan GCS > 6, fungsi batang otak masih baik.SDH dengan edema serebri/ kontusio serebri disertai midline shift dengan fungsi batang otak masih baik.3. Perdarahan intraserebral pasca traumaPenurunan kesadaran progresifHipertensi dan bradikardi dan tanda- tanda gangguan nafasPerburukan defisit neurologi fokal4. Fraktur impresi melebihi 1 diploe5. Fraktur kranii dengan laserasi serebri6. Fraktur kranii terbuka7. Edema serebri berat yang disertai tanda peningkatan TIK

Kriteria Penderita Boleh Pulang Sadar dan orientasi baik, tidak pernah pingsanTidak ada gejala neurologis fokalKeluhan berkurang, muntah atau nyeri kepala hilangTak ada fraktur kepala atau basis kraniiAda yang mengawasi di rumahTempat tinggal dekat dengan fasilitas kesehatan24Terima kasih Tata laksana Cedera Kepala RinganRiwayat: Jenis & saat kecelakaan, Pe kesadaran, amnesia, nyeri kepala, perdarahan hidung/ mulut/ telinga, kejangPemeriksaan umum adakah cedera sistemikPemeriksaan neurologisRo tengkorakRo servikal, dll atas indikasiKadar alkohol darah & urin skrining toksik Kriteria Rawat:Amnesia post traumatika jelas ( > 1 jam)Riwayat Pe kesadaran ( > 15 menit)Penurunan tkt kesadaranNyeri kepala sedang - beratIntoksikasi alkohol / obatFraktur tengkorak Kebocoran LCS, otorrhea / rhinorrhea (CKB)Cedera penyerta yg jelasTdk ada orang serumah yg dpt mengawasiCT scan abnormal

Tata laksana Cedera Kepala Sedang Riwayat: jenis & saat kecelakaan, kehilangan kesadaran, perdarahan hidung / mulut / telinga, kejang

2. Pemeriksaan umum adakah cedera sistemik

3. Pemeriksaan neurologis

4. Ro tengkorak bila diduga trauma tembus

Ro tulang belakang leher dll, bila ada indikasi

Kadar alkohol darah dan urin skrining toksik

7. Contoh darah utk penentuan gol darah 8. Tes darah lengkap, AGD, elektrolit & EKG 9. CT scan kepala10. Rawat utk pengamatan, bahkan bila CT scan normal

Setelah dirawat:1. Pemeriksaan neurologis setiap jam2. CT scan bila ada perburukanTata laksana Cedera Kepala BeratJALAN NAFAS, VENTILASI & OKSIGENASI [SaO2] < 90 % hrs dicegah, Intubasi endotrakheal, hiperventilasi bila herniasi otak RESUSITASI CAIRAN - cegah hipotensi (sistolik 90 mm HgTINDAKAN TERHADAP OTAK (atasi penyulit : herniasi, hipertensi intra kranial)Sedasi & relaksan farmakologis bila penderita perlu dirujuk ke RS Herniasi serebralGangguan kesadaran serta tdk adanya respons, termasuk posturing ekstensor, pupil berdilatasi, reflek cahaya (-) atau perburukan neurologis progresif (penurunan GCS >2 pd pasien dgn GCS inisial < 9). Cegah dengan HiperventilasiMedikamentosaSimtomatis analgetik, antiemetik, antipiretikNeurotropik : Citicholin, Piracetam, dll.Antibiotika bila ada indikasi: Cedera kepala terbuka, dllAnti Vertigo.

PENGELOLAAN INISIAL CEDERA KEPALA BERAT

PENGELOLAAN PADA PASIEN DENGAN TANDA-TANDA HERNIASIRESUSITASI TEKANAN DARAH & OKSIGENASIMONITORING TEKANAN INTRAKRANIAL (TIK)Bila CT abN: hematoma, kontusio, edema atau sisterna basal tertekan. Bila CT normal, monitor dilakukan bila 2 hal berikut : usia diatas 40 thn, posturing motor uni / bilateral, sistolik < 90 mm Hg. HIPERVENTILASIMANNITOL dosis 0,25-1 g/kg BB.

5. STEROIDSteroid termasuk methilprednisolon tdk terbukti bermanfaat memperbaiki outcome atau menurunkan TIK, tdk dianjurkan.

6. ANTI KEJANG PROFILAKTIFFenitoin atau carbamazepin Dianjurkan pd kasus dgn risiko kejang tinggi :GCS < 10Kontusi (memar) kortikalFraktur tengkorak terdepres.Cedera tembus tengkorak.Kejang dlm 24 jam sejak trauma. Hematoma subdural.- Hematoma epidural.- Hematoma intraserebralINDIKASI OPERASILesi massa hrs dioperasi bila midline shift 5 mmSemua EDH, SDH, atau ICH dgn midline shift 5 mm hrs dioperasi. Hematoma kecil dgn pergeseran ringan tanpa kelainan neurologi KonservatifBila terjadi Interval Lucid Bila terjadi herniasi unkal (pupil/ motorik asimetri) Bila CT tdk tersedia, fraktura kompresi terbuka dan fraktur kompresi tertutup > 1 tabula atau > 1 cm kedalamannya.

mOsm/lJALUR KRITIS MENGATASI HIPERTENSI INTRAKRANIAL

Beberapa tindakan dilakukan bersamaan segera. Termasuk kontrol suhu tubuh, cegah kejang, peninggian kepala tempat tidur, kontrol gelisah, cegah obstruksi vena juguler, oksigenasi arterial yg adekuat.RehabilitasiMobilisasi bertahap dilakukan secepatnya setelah klinis stabilTindakan rehabilitatif sesuai disabilitas penderita (fungsi kognitif, fisik & psikososial) agar dapat beraktivitas fungsional optimal sesuai dg kondisi yg adaSimpulanPrimary Impact: ICH, EDH, SDH, edema cerebri, fraktur tdk bisa dicegah/dikurangi.Secondary Impact: edema cerebri, hipoksia, hipotensi, herniasi, hipovolemia, ggn AGD, ggn elektrolit, infeksi, dll dicegah.Edukasi tindakan preventif thd cedera kepala perlu diberikanPenanganan multidisiplin dibutuhkan utk hasil yg optimal

4243Trauma kapitis (cedera kepala): terjadinya trauma karena benturan atau proses mekanik pada kepala.Terjadinya kerusakan tergantung: kuatnya benturan, arah/letak benturan, keadaan kepala yang sedang bergerak/diam.Cedera akan menyebabkan kerusakan otak primer maupun sekunder.DEFINISI43Tanda Cedera Kepala

45ETIOLOGI

4546PATOFISIOLOGI

464647

474748Lesi Nervus CranialisN.I = fraktur di lamina kribriformN.II = lesi di daerah frontalN.III = diakibatkan hernia tentorii.N.VI = sering terkena, karena letaknya di dasar tengkorak Edema N.VII, VIIIN.IX & X, XI = jarang ditemukan4849TIPE TRAUMATrauma kepala terbukaTrauma kepala tertutupKommusioKontusioPerdarahan intrakranialPerdarahan epiduralPerdarahan sub-duralHematoma intradural

496 Februari 2009Kholidatul Husna FK UIN50EPIDURAL HEMATOMSUBDURAL HEMATOMRobekRobeknya A. Meningea mediaRobeknya Bridging veinGejala klinikInterval lucid, pupil anisokor, hemiparese/plegia, serangan kejang fokal, TIK meningkat, refleks babinski yang terjadi kemudian.Sefalgia progresif, penurunan kesadaran(perburukan GCS), papil edema, Hiperrefleks, Babinski +, TIK meningkat

Letak lesiLetaknya diantara os. Kranii-duramaterLetaknya antara arachnoid-duramater.Gambaran Ct-ScanHiperdens BiconveksHiperdens Lesi bulan sabit.Mardjono mahar, Sidharta priguna. Neurologi Klinis Dasar.Cetakan ke 9. Dian Rakyat.2003.Bab.VIII Mekanisme trauma susunan saraf.Hal 248-63.506 Februari 2009Kholidatul Husna FK UIN51Kriteria Diagnosis KlinisKategoriGCSGambaran KlinikScanning OtakMinimal= Simple Head Injury (SHI) 15Kesadaran baik, APC (-), defisit neurologi - NormalC.K. Ringan14-15Pingsan 10 menit, APC < 1 jam, dapat disertai gejala klinik(mual, muntah, sakit kepala dan vertigo), defisit neurologi -. NormalC.K. Sedang 9-13Pingsan >10 menit tp 6 jam, APC 124 jam, defisit neurologi +/-. AbnormalC.K. Berat 5-8Pingsan > 6 jam, APC > 24 jam, defisit neurologis +. AbnormalMardjono mahar, Sidharta priguna. Neurologi Klinis Dasar.Cetakan ke 9. Dian Rakyat.2003.Bab.VIII Mekanisme trauma susunan saraf. Hal 248-63.Buku Pedoman SPM dan SPO NEUROLOGI. PERDOSSI. Bab. IX. Neurotrauma. Hal.147-58.Proceeding Updates In Neuroemergencies II. Hotel Aston Atrium. 28 Februari. FKUI. Penatalaksanaan kedaruratan cedera kranio serebral. Hal 51-72.5152PENATALAKSANAANMinimal tirah baring, kepala ditinggikan 300istirahat dirumahkontrol ke rumah sakit bila ada tanda-tanda perdarahan epiduralCedera kepala ringantirah baring, kepala ditinggikan 300observasi di rumah sakit selama 2 hariberi obat simptomatisantibiotik (dengan indikasi)Cedera kepala sedang dan beratterapi umum : ABC, terapi cairan, jaga keseimbangan gas darahterapi khusus: medikamentosa, atasi peningkatan TIK, simptomatis, antibiotik, antiepilepsi, operasi (dengan indikasi)rehabilitasi52