b.indo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sfef

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGDalam melaksanakan tugas terutama tugas yang berbentuk makalah, sebagian besar mahasiswa mencari, mengumpulkan, dan memperoleh data atau sumber materi dari internet dan buku. Sumber tersebut digunakan untuk bahan referensi mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Selain itu, bahan tersebut juga berfungsi sebagai informasi bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Dalam hal ini, mahasiswa mengutip materi dari sebuah sumber, terutama buku dan akses internet. Di lingkungan mahasiswa istilah mengutip lebih terkenal dengan nama copy-paste, yang artinya mengcopy dari buku atau internet lalu ditempel atau ditulis dalam materi yang dibutuhkan. Selain itu, dalam membuat makalah tidak hanya materi yang dibutuhkan ataupun kutipan bacaan, tetapi juga sumber data yang diperoleh atau sering disebut daftar pustaka. Daftar pustaka juga harus ditulis dalam membuat makalah, karena sebagai tanda keakuratan, bukti, dan pertanggung jawaban atas materi yang digunakan. Daftar pustaka tidak hanya dapat diambil dari buku tetapi dapat juga diambil dari internet. Baik mengutuip ataupun menulis daftar pustaka dalam makalah, masih sering dijumpai adanya kesalahan dalam menulis. Dalam hal ini, penulis bertujuan memberikan acuan serta tata cara dalam menulis kutpan dan daftar pustaka. 1.2 TUJUAN Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dalam tata cara menulis kutipan. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dalam tata cara menulis daftar pustaka. Memberikan informasi tata cara menulis kutipan dan daftar pustaka kepada mahasiswa dalam membuat makalah.BAB IIPEMBAHASAN2.1 Aturan-aturan dalam Menulis KutipanKutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagi sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, dan internet.A. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris. Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut: (1) kutipan diintegrasikan dengan teks;(2) jarak antara baris dengan baris dua spasi;(3) kutipan diapit dengan tanda kutip;(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh:Supaya tulisan kita mudah dipahami orang lain, maka kita hendaknya membuat kalimat yang efektif. Yang dimaksud dengan kalimat efektif itu yang bagaimana? Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan sadar atau sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik (Parera,1988:42). Dengan demikian..

B. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung lebih dari empat baris.Kutipan yang lebih dari empat baris ketentuan penulisannya sebagai berikut:(1) kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;(2) jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;(3) kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;(5) seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 7 ketikan.

Contoh:.......................................................................Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Anda tidak bisa, karena kalau Anda kalah, Anda akan kalah; dan kalau Anda menang, Anda kalah juga. Mengapa? Nah, misalkan Anda menang atas pihak lawan dan mampu menembak argumennya sehingga penuh lubang, lalu membuktikan bahwa dia noncomposmentis. Lalu bagaimana? Ya, Anda akan merasa senang. Tapi bagaimana dengan dia? Anda telah membuatnya merasa rendah diri (Carnegie; 1996:181)...........................................................................C. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan tidak langsung.Kutipan tidak langsung berupa intisari pendapat yang dikemukakan. Oleh sebab itu, kutipan ini tidak diberi tanda kutip. Syarat penulisan kutipan tidak langsung adalah:(1) kutipan diintegrasikan dengan teks;(2) jarak antarbaris dua spasi;(3) kutipan tidak diapit tanda kutip;

(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh:Menurut Gorys Keraf, kalimat yang baik adalah yang menunjukkan kesatuan gagasan, atau hanya mengandung satu ide pokok. Bila ada dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan digabungkan, maka akan merusak kesatuan pikiran (1994 :36).

2.1 Aturan-aturan dalam Menulis Daftar PustakaDaftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.Secara umum dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya)2. Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:a) Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)b) Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)c) Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).d) Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber ditulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang. Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

2.3 Teknik Penulisan Daftar Pustaka (Bibliografi Method)

Nama penulis yang lebih dari satu kataNama penulis yang lebih dari satu kata, ditulis nama akhirnya diikuti dengan tanda koma,kemudian nama depan yang diikuti nama tengah dan seterusnya,Contoh:Nama: Ary Ginanjar Agustian, ditulis: Agustian, Ary Ginanjar,Nama: Adi W. Gunawan, ditulis, Gunawan, Adi W., Nama penulis yang menggunakan Alif lam marifah (al)Nama penulis yang menggunakan Alif lam marifah (al), maka al pada nama akhirnya tidak dihitung, yang dihitung adalah huruf sesudahnya, contoh: nama Muhammad ibnu Idris alSyafiiy diletakkan dalam kelompok huruf S dan ditulis: AlSyafiiy, Muhammad ibnu Idris.

Nama penulis yang menggunakan singkatanNama penulis yang menggunakan singkatan, ditulis nama akhir yang diikuti tanda koma, kemudian diikuti dengan nama depan lalu nama berikutnya,Contoh:Nama: William D. Ross Jr, ditulis: Ross, W. D. Jr.

UNSURUNSUR YANG HARUS DIMUAT DALAM KEPUSTAKAAN:a. Nama penulis yang disesuaikan dengan sistem penulisan b. Judul buku (dengan huruf italic) sebagaimana yang tercantum pada sampul buku atau pada halaman judul buku, kemudian diikuti dengan jilidnya (kalau ada).c. Data penerbitan, yaitu cetakan atau edisi, tempat penerbit, nama penerbit dantahun terbitnya. Jika data penerbitan tidak ada atau salah satu datanya tidak ada,maka digunakan singkatan berikut:[t.d.] jika sama sekali tidak ada data yang tercantum;[t.t.] jika tempat penerbitan tidak ada;[t.p.] jika nama penerbit tidak ada;[t.th.] jika tahun penerbitan tidak ada.

UNTUK REFERENSI DARI SURAT KABAR ATAU MAJALAH ILMIAHUnsurunsur yang perlu dicantumkan untuk referensi dari surat kabar atau majalah adalah:1. Nama Pengarang (jika ada);2. Untuk artikel yang tidak disertai nama pengarang (anonim) maka dicantumkan Judul Artikel dalam tanda kutip, yang diikuti dengan keterangan dalam kurung siku ([]) tentang jenis tulisan seperti berita atau tajuk;3. Nama Surat Kabar/Majalah (dengan huruf italic); dan4. Data Penerbitan, yakni: nomor, bulan dan tahun, kemudian halamanhalaman di mana artikel itu dimuat.

Contohnya: Suryohadiprojo, Sayidman. Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan. Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, h. 68 PWI Berlakukan Aturan Baru. [Berita]. Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, h. 16. Sanusi, Bachrawi. Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi. Panji Masyarakat, No. 808, 110 Nopember 1994, h. 3031 dan 45.

ARTIKEL DAN ENSIKLOPEDIAUnsur referensi esiklopedia yang perlu dicantumkan adalah:1. Nama Penyusun Artikel,2. Judul Artikel dalam tanda kutip,3. Nama Editor Ensiklopedia (kalau ada),4. Judul Ensiklopedia (dengan huruf italic),5. Jilid,6. Data Penerbitan, dan7. Halaman yang memuat artikel itu.

Contohnya: Edgel, Beatrice. Conception. Dalam James Hastings (ed.) Encyclopedia of Religionand Ethics. Jilid 3. New York: Charles Schribners Son, 1979, h. 796797.

REFERENSI PERUNDANGUNDANGANPenerbitan yang dapat dijadikan sebagai referensi kepustakaan adalah naskah resmi yang diterbitkan oleh lembaga pemerintahan himpunan peraturan perundangundangan yang diterbitkan secara khusus. Dalam hal ini dicantumkan:1. Nama Lembaga Pemerintahan yang berwenang mengeluarkan peraturanbersangkutan,2. Judul undangundang atau peraturan dan materinya,3. Data Penerbitan.Contohnya: Republik Indonesia. UndangUndang Dasar 1945. Republik Indonesia. Undangundang RI Nomor I Tahun 1985 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 15 Tahun 1969. Dalam UndangUndang Keormasan Parpol & Golkar) 1985. Jakarta: Dharma Bakti, t.th. Referensi seperti tersebut dalam contoh kedua di atas tidak dapat dipakai terutama untuk penulisan tesis/disertasi karena merupakan sumber sekunder.

SUMBERSUMBER YANG TIDAK DITERBITKANUntuk sumbersumber yang tidak diterbitkan, misalnya tesis magister, atau disertasi doktor, maka unsurunsur yang perlu dicantumkan adalah:1. Nama Penyusun,2. Judul (dalam tanda petik), kemudian3. Keterangan menganai disertasi, tempat dipertahankannya, dan tahunnya.Contohnya: Halim, H. M. Arief. Konsep Metode Dakwah dalam AlQuran. Tesis. Ujung Pandang: Program Pascasarjana IAIN Alauddin, 1993. Salim, Abdul Muin. Konsepsi Kekuasaan Politik dalam AlQuran. Disertasi. Jakarta: Fakultas Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, 1989.

PUSTAKA DISUSUN OLEH DUA ATAU TIGA ORANGJika pustaka disusun oleh dua atau tiga orang, maka semua nama pengarang disebutkan secara lengkap, kecuali nama penyusun yang pertama disebut sesuai ketentuan di atas.Nama penyusun kedua dan ketiga ditulis seperti biasa. Jika penyusun lebih dari tiga orang, maka hanya nama penyusun pertama saja yang disebutkan sesuai ketentuan di atas, diikuti oleh istilah et al. (kata et bukan singkatan, jadi tidak pakai titik, sedang al. adalah singkatan dari alii). Arti istilah et alii adalah dan kawankawan.Contohnya: AlSayutiy, Jalal alDin ibn Abd alRahman ibn Abi Bakr, dan Jalal alDin Muhammad ibn Ahmad alMahalliy. Tafsir alQuran alAzim. Juz I. Beirut: Dar alFikr, 1401 H/1981 M. Benjamin, Roger W., et al. Patterns of Political Development: Japan, India, Israel. New York: David McKay, 1972.

Sumber kedua di atas (Benjamin, Roger W., et al.) disusun oleh empat orang. Tiga penulis lainnya adalah Allan Adrian, Richard N. Blue, Stephen Coleman, yang telah diwakili oleh kata et al.

UNTUK BUKU TERJEMAHANUntuk buku terjemahan, unsurunsur yang perlu dicantumkan adalah:1. Nama Pengarang Buku Asli,2. Judul Buku Asli (Italic), diikuti katakata: diterjemahkan oleh, yang langsung diikuti oleh Nama Penerjemah, kemudian diikuti dengan kalimat: dengan judul, yang langsung diikuti oleh judul terjemahan (italic), dan3. Data Penerbitan.

Note: Kalau buku terjemahan itu tidak diketahui judul aslinya, maka setelah nama pengarang, disebutkan judul terjemahannya, diikuti katakata: diterjemahkan oleh, lalu nama penerjemah, tanpa menyebutkan lagi judul terjemahannya, karena telah disebut sebelumnya.

Contohnya: AlZuhayliy, Wahbah. AlQuran alKarim, Bunyatuh alTasyriiyyah wa Khasaisuh alHadariyyah. Diterjemahkan oleh Mohammad Lukman Hakiem dan Muhammad Fuad Hariri dengan judul AlQuran: Paradigma Hukum dan Peradaban. Surabaya: Risalah Gusti, 1996.

Jika tidak diketahui judul aslinya:

AlZuhayliy, Wahbah. AlQuran alKarim, Bunyatuh alTasyriiyyah wa Khasaisuh alHadariyyah. Diterjemahkan oleh Mohammad Lukman Hakiem dan Muhammad Fuad Hariri. Surabaya: Risalah Gusti, 1996.

SEORANG PENGARANG YANG MEMPUNYAI DUA BUKU ATAU LEBIHNama seorang pengarang yang mempunyai dua buku atau lebih yang digunakan dalam penulisan, disebutkan lengkap hanya sekali. Untuk bukunya yang kedua dan seterusnya, namanya diganti dengan garis sepanjang tujuh ketukan diikuti oleh titik, diikuti nama bukunya (italic), jilidnya (kalau ada), kumudian data penerbitannya.

Contohnya: Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia, 19001942. Cet. II; Jakarta: LP3ES,1982. ______, Pemikiran Politik di Negeri Barat. Jakarta: Rajawali, 1982. PUSTAKA YANG MENUMPANG PADA BUKU LAINJika pustaka yang dipakai menumpang pada buku lain (sebagai hamisy), maka unsur yang perlu dicantumkan adalah:1. Nama Pengarang Buku yang Menumpang,2. Lalu Nama Bukunya (italic), diikuti dengan kata Dalam lalu nama pengarang buku yang ditumpangi, kemudian nama bukunya (italic),3. Jilid (kalau ada), kemudian4. Data Penerbitannya.Contohnya: AlSayutiy, Jalal alDin. Lubab alNuqul fi Asbab alNuzul. Dalam alSayutiy, Jalal alDin ibn Abd Rahman ibn Abu Bakr, dan Jalal alDin Muhammad ibn Ahmad alMahalliy. Tafsir alQuran alAzim. Juz I. Beirut: Dar alFikr, 1401 H.

PUSTAKA DARI INTERNETDaftar pustaka sebuah karya tulis ilmiah tertulis alamat google.com, bukan pada alamat domain di mana artikel yang dirujuk berada, padahal google adalah search engine (mesin pencari) yang tugasnya mencari informasi sesuai dengan permintaan.Aturan penulisan referensi dari sumber di internet sebenarnya sama saja dengan sumber informasi cetak, baik buku maupun surat kabar, majalah dan sejenisnya. Akan tetapi, tempat terbit, nama, dan tanggal terbitan yang ditulis berbeda. Artinya unsur unsur itu mengikuti tata cara penulisan di internet. Unsur unsur yang dicantumkan dalam penulisan daftar pustaka dengan sumber informasi di internet adalah:

1. Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga2. Judul tulisan diletakkan diantara tanda kutip3. Jika karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring4. Data publikasi berisi protocol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.Contoh penulisan daftar pustaka dari internet.1. Dari WWWContoh :Hasibuan, Rusli. Menanam Jengkol di Bukit Kapur. http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.html (diakses tanggal 12 Juni 2003)2. Dari file transfer protocol (kutipan yang diunduh melalui FTP)Contoh :Johnson-Eilola, Jordan. Little Machine: rearticulating Hypertext Users. FTP deadalis.com/pug cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)3. Dari surat elektronik (Ratron / email)Contoh :Rahman, Afif. Proposal Buku Sekolah Murah Meriah. [email protected] (diakses tanggal 22 September 2009)

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULANKutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagi sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil tdari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, dan internet. Ada beberapa teknik dalam menulis kutipan, diantaranya : Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung lebih dari empat baris Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan tidak langsungDaftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.Secara umum dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya)2. Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:a) Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)b) Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)c) Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).d) Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.

Teknik Penulisan Daftar Pustaka (Bibliografi Method) : Nama penulis yang lebih dari satu kata Nama penulis yang menggunakan Alif lam marifah (al) Nama penulis yang menggunakan singkatan Unsur -unsur yang harus dimuat dalam kepustakaan Untuk referensi dari surat kabar atau majalah ilmiah Arikel dan ensiklopedia Referensi perundang-undangan Sumber-sumber yang tidak diterbitkan Pustaka disusun oleh dua atau tiga orang Untuk buku terjemahan Seorang pengarang yang mempunyai dua buku atau lebih Pustaka yang menumpang pada buku lain Pustaka dari internet

3.2 SARANMakalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca.

DAFAR PUSTAKADari www : Bab IV Pedoman Penulisan. http://ewinarko.staff.ugm.ac.id/kripto/Penulisan%20daftar%20pustaka.pdf (diakses pada tanggal 3 April 2012 pada pukul 14.00) Nur, Muliadi. Teknik Penulisan Daftar Pustaka (Bibliografi Method).http://alabik.web.id/wp-content/uploads/2011/03/teknik-penulisan-bibliografi.pdf (diakses pada tanggal 3 April 2012 pada pukul 14.00) Hartati, Dwi S. Pd. Menulis Daftar Pustaka.http://mudichelsea.files.wordpress.com/2011/04/menulis-daftar-pustaka.pdf (diakses pada tanggal 3 April 2012 pada pukul 14.00) Alfiansyah, Muhammad. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan.http://www.sentra-edukasi.com/2009/11/tata-cara-aturan-penulisan-kutipan.html (diakses pada tanggal 3 April 2012 pada pukul 14.00)

Aturan-aturan dalam menulis kutipan dan daftar pustakaPage 1