Bio briket dari tempurung kelapa.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Bio briket dari tempurung kelapa

Bio Briket dari Tempurung KelapaClaudia NurienditaIde KreatifTempurung kelapa merupakan limbah organik yang memiliki peluang untuk dijadikan sebagai bahan bakar. Tempurung kelapa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan briket pada penelitian ini karena tempurung kelapa memiliki sifat difusi termal yang baik yang diakibatkan oleh tingginya kandungan selulosa dan lignin yang terdapat di dalam tempurung. Selain itu, keberadaan tempurung kelapa yang melimpah baik yang berasal dari limbah pertanian maupun yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk meningkatkan penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan bakar alternatif maka tempurung kelapa dapat dibuat menjadi briket. Tempurung kelapa yang akan dijadikan briket harus tempurung yang berasal dari kelapa yang sudah tua, kering dan bersih dari pengotor seperti serabut, tanah ataupun pasir yang menempel pada tempurung karena akan berpengaruh pada saat proses karbonisasi dan pada mutu briket yang dihasilkan. Tempurung yang basah akan menimbulkan banyak asap pada saat dilakukan karbonisasi.

Bahan dan ProsesAlatMesin penggilingMixerMesin pencetak briketMesin pengayakConveyorOven Drum bekas

BahanTempurung kelapaTepung kanjiAirProses pembuatanMemasukan tempurung kelapa ke dalam drum dan memberi minyak tanahMembakar tempurung kelapa dan mengaduknya sampai rata 3. Menutup drum dengan tidak rapat agar bahan organik tersebut tidak menjadi abu (tetap menjadi arang) selama 12 jamMenyiram drum tersebut dengan menggunakan air agar menjadi dingin.Memindahkan arang yang sudah dingin ke dalam penumbuk untuk ditumbuk.Menumbuk arang sampai menjadi halus dan kemudain menyaringnya/ mengayaknya.Membuat lem dengan cara memanaskan campuran tepung kanji dengan air.Mencampur lem yang telah jadi dengan arang yang telah ditumbuk dan diayak.Meratakan lem dan arang dengan cara mencampur terus agar partikel arang saling menempel satu sama lainMemasukan campuran lem dan arang tersebut ke dalam cetakan dan kemudian dikeringkan dengan menggunakan sinar matahariBriket siap dikemas.

AnalisaNeraca Bahan

2000Kg tempurung kelapa + 200kg tepung kanji1 ton briketNeraca energi

Listrik100 KwhBahan bakar30 LiterPembakaran:Suhu400-700oC 2 jam/kgEmisi:CO100 KgNOx KgSOx250 KgTekanan>2ton/cm2Kalori4400 kcal/kgNeraca Biaya biaya investasi

1Luas tanah dan bangunan 500m2(milik sendiri)-2Peralatan produksi:Mesin penggiling @Rp15.000.000 x1Rp 15.000.000,00Mixer @Rp13.500.000 x1Rp 13.500.000,00Drum bekas @90.000 x2Rp 180.000,00Conveyor @Rp15.000.000 x1Rp15.000.000,00Mesin cetak [email protected] x1Rp16.500.000,00Mesin pengayak @Rp10.000.000 x1Rp10.000.000,00Oven @Rp10.000.000 x1Rp10.000.000,00Total biaya investasiRp80.180.000,00Out flow

Total untuk mesin produksiRp 80.680.000,00Total untuk bahan bakuRp 1.400.000,00Total untuk lain-lainRp 27.267.000,00Total pengeluaran awal produksiRp 109.347.000,00Perhitungan biaya produksi selama setahun

1Gaji karyawan 12 xRp 6.000.000Rp 72.000.000,002Penyusutan mesin dan peralatan selama satu tahunRp 6.681.666,003Biaya investasi 12 x Rp 80.680.000Rp968.160.000 ,00Total biaya tetap selama setahunRp 1.046.841.666,00Total biaya produksi = Rp 1.046.841.666 + Rp 50.134.000 = Rp 1.096.975.666

1Bahan baku pertahun 12 x Rp1.400.000Rp 16.800.000,002Air 12x Rp 120.000,00Rp 1.440.000,003Listrik 12x Rp 114.500Rp 1.374.000,004Bahan bakar(per produksi) 12x Rp 162.500Rp 1.950.000,005Biaya transportasi 12 x Rp 600.000Rp 7.200.000,006Kantong pengemas 12 x Rp 100.000Rp 1.200.000,007Biaya perawatan 12 x Rp 1.680.833Rp 20.170.000,00Total biaya tidak tetap selama setahunRp 50.134.000,00 In Flow

KonsumenPerkiraan konsumsiJumlah (Rp)Total PenghasilanRumah tangga1-2 kgRp 5.500,00 x 100Rp 550.000,00Warung makan5-6 kgRp 27.500,00 x 30Rp 820.500,00Industri kecil9-10 kgRp 49.500,00 x 20Rp 990.000,00Industri menengah200-300 kgRp 1.100.000,00 x 10Rp 11.000.000,00Industri menengah keatas700-800 kgRp 3.850.000,00 x 3Rp 11.550.000,00Total penghasilan semingguRp 24.910.500Total penghasilan sebulan 4X produksiRp 99.642.000Total penhasilan setahun 48X produksiRp 1.195.704.000

Laba bersih pertahunRp98.728.334 BEPRp1.092.654.982 ROIRp 1,09%POT10 bulanPajak yang harus dibayar

PPH 21(2,5% xRp 72.000.000) Rp500.000Rp1.300.000PPH 2525% x Rp98.728.334Rp 24.682.083Analisis swottKeuntungan BisnisDari sisi bahan baku, ketersediaan tempurung kelapa sangatlah banyak di Indonesia. Bahkan di berbagai pelosok daerah, limbah tempurung kelapa bisa ditemukan dengan cukup mudah.Strength (Kekuatan)Areal tanaman kelapa di Indonesia merupakan areal yang terluas di dunia yang seharusnya memiliki prospek yang sangat baik, yang mana tempurung kelapa ini dapat diolah menjadi bahan bakar alternative yang ramah lingkungan dan murah seperti pembuatan bio briket.

Weakness (Kelemahan)Masih kurangnya mesin dengan skala ekonomis yang lebih tinggi di industri bio briket dari tempurung kelapa di Indonesia yang seharusnya dapat meningkatkan mutu baku dari produk dan ekspor dari produk ini. Selain itu hambatan dalam kontinuitas pasok bahan bakunya. 4.Opportunity (Peluang)Permintaan akan produk briket dari tempurung kelapa yang cukup besar baik dari pasar domestik maupun internasional.Threat (Ancaman)Banyaknya persaingan dalam pemasaran produk briket dari tempurung kelapa ini, dari Negara-Negara lain.

Potensi EkonomiPotensi bahan bakuBahan baku usaha arang briket ini adalah arang tempurung kelapa atau batok kelapa yang diperoleh/dibeli dari home industry. Tidak ada kriteria mutu untuk arang tempurung. Potensi bahan baku arang briket untuk propinsi Sulawesi Tengah cukup melimpah.

Potensi ProduksiDengan periode produksi 6 hari selama 52 minggu dalam setahun diproduksi 12000 kg arang briket per tahun. Pada kondisi tersebut usaha menjadi tidak menguntungkan dan tidak layak jika tingkat produksi berada dibawah 153.000 kg arang briket per tahun (< 2000 kg/hari) dengan parameter teknis dan biaya adalah tetap. Semakin besar tingkat produksi sampai batas maksimum kapasitas mesin, maka tingkat keuntungan dan kelayakan usaha semakin baik.

Target AchivmentTarget pemasaranStrategi ini terbilang cukup efektif untuk memperluas jangkauan pemasaran lokal dan nasional, serta memperkenalkan produk bahan bakar alternatif kepada seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat pedesaan yang kesulitan mendapatkan pasokan BBM maupun kalangan masyarakat menengah keatas di wilayah perkotaan.Sasaran pengguna bahan bakar alternatif ini adalah:Rumah tangga: memasakIndustri rumah tangga:Restoran, warung makan, jasa boga, tahu, tempe, dodol, ikan pindang, dllIndustri kecil: produk pertanian, perikanan, tembakau, teh, kayu, bawang, dllIndustri menengah:pembakaran bata genteng, keramik, rotan, ekstraksi daun niasindustri menengah keatas

Target produksiJenis usaha kali ini adalah usaha skala rumah tangga, warung makan, industry kecil, industry menengah dan industry menengah keatas dengan kapasitas produksi 24.000 kilogram tempurung kelapa per tahun dan jam kerja ditetapkan 8 jam per hari, 26 hari per bulan. Pencetakan briket dilakukan dengan pengempa hidrolik 12 lubang. Proses pengeringan briket dilakukan dengan menggunakan oven. Perekat yang digunakan adalah tepung kanji. Produk briket dikemas dalam kantong plastik (10 briket / 1000 gram per kantong).

Kajian LingkunganSosial kemasyarakatanKebijakan Umum Bidang Energi (KUBE) dan konservasi hutan, memberikan peluang terhadap teknologi pembriketan tempurung kelapa sebagai salah satu alternative pemanfaatan tempurung kelapa peringkatan rendah yang layak diterapkan untuk menghasilkan suatu produk energy kompetitif dan ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar minyak dan kayu yang selama ini digunakan oleh sector industry kecil dan rumah tangga.Kelestarian alamNilai strategis dan ekonomis pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan bakar sering terkendala oleh dampak lingkungan yang berasal dari emisi dan sisa pembakaran, yang langsung berpengaruh kepada kesehatan manusia. Selain itu, pembakaran tempurung kelapa dengan jumlah yang sangat banyak akan mempengaruhi kondisi lingkungan, antara lain berupa gas rumah kaca seperti CO2 dan lain-lain.Secara umum polutan yang timbul akibat pembakaran tempurung kelapa antara lain partikel halus, belerang, NOx, dan trace element (seperti flourin, selenium,dan arsen) serta bahan-bahan organic yang tidak terbakar secara sempurna. Unsur-unsur ini terbentuk pada saat pembentukan sebagai proses alam.PenutupKesimpulanBertitik tolak dari pemaparan dari analisa aspek produksi, analisa aspek ekonomi dan keuaangan, analisa aspek pemasaran, analisa aspek lingkungan dan analisa aspek legalitas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:Arang tempurung merupakan usaha yang berpotensi untuk dikembangkan dengan sumber bahan baku tempurung yang sangat berlimpah. Unit usaha ini dapat dikembangkan dilokasi yang memiliki perkebunan kelapa yang tersebar di Propinsi Sulawesi Tengah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah pedesaan, yang sekaligus sebagai bahan arang briket dalam skala rumah tangga dan industryIndustri arang briket mempunyai peluang untuk dikembangkan karena proyek ini sangat feasible untuk dijadikan usaha bagi calon investor.Jika kita melihat dari modal awal Rp 109.347.000 yang jika dikalkulasikan dalam setahun maka pengeluaran adalah Rp 1.096.975.666 dan hasil penjualan adalah Rp 1.195.704.000 maka keuntungan setahun adalah Rp98.728.334. sehingga modal awal dalam 10 bulan produksi akan kembali dan mengalami keuntungan

SaranBerdasarkan potensi bahan baku, prospek pasar, tingkat teknologi dan aspek keuangan, usaha industri arang briket layak untuk direalisasikanDalam menjalankan bisnis energy alternatif seperti briket tempurung kelapa, yang terpenting adalah menjaga kualitas produk yang dihasilkan agar konsumen semakin tertarik dengan bahan bakar alternatif yang ditawarkan. Selain itu, kembangkan pula pengetahuan dan kemampuan Anda di bidang energi terbarukan, untuk mengoptimalkan produktivitas bisnis yang dijalankan sehingga bisa terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan para konsumen.