Upload
dangkhuong
View
240
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
LAPORAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
KELOMPOK 24
AQSA BUANA
CHAIRUL SAPUTRA SIREGAR
DESI AYUNI
EVA JUWITA
HENI RISKY YUNAMORA HARAHAP
MIFTAHUL JANNAH
NELLA DESIONA
WINDIAN TAJUK MASMAH BENGI
ASISTEN : SRI LUHUR SYASTARI
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………..
i
ii
I. PENDAHULUAN …………………………………………………
A. Latar Belakang ………………..…………………………….
B. Rumusan Masalah ……………….……………..………….
C. Tujuan Penelitian ….…………..…………………………..
D. Manfaat Penelitian………………………………………….
4
4
5
5
5
II. TINJAUAN PUSTAKA… ………………………………………….. 6-8
III. HASIL EKSPERIMEN …………………………………………..
A. Alat dan Bahan ……………………………......…………..
B. Cara Kerja………………… ……………………...…………
C. Hasil Pengamatan…… ………….…..……….…………….
D. Pertanyaan dan Jawaban…………..……………..……...
9
10
10
11
11-
16
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................
B. Saran.......................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “PENGENALAN
DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP,PENGAMATAN STRUTUR
SEL,PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL Serta PENGAMATAN
FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI”.Shalawat beriring salam kita kirimkan ke
pada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang mana beliau telah
membawa kita ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Laporan“PENGENALAN DAN PENGGUNAAN
MIKROSKOP,PENGAMATAN STRUTUR SEL,PENGAMATAN SIFAT FISIK
SEL Serta PENGAMATAN FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI”. Ini dibuat
sebagai salah satu persyaratan mengikuti Midterm UTS semester 1,dan laporan ini
dibuat berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan sebelumnya.
Kami menyadari bahwasanya Laporan yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan ,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca,guna kesempurnaan ilmu pengetahuanyang kita
pelajari.
Akhir kata harapan kami semoga Laporan yang kami buat ini dapat
memberikan mamfaat bagi diri kami sendiri dan semua pembaca.
Darussalam,oktober 2013
Tim penulis
3
PENGAMATAN STRUKTUR SEL
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semua sel dikatakan hidup umumnya terlihat dari berfungsinya inti serta
organel-organel sel.secara umum kematian sel ditandai dengan kematian intinya.
Sel yang hidup memiliki bagian-bagian organel.
Sel terdiri atas dua jenis yakni sel tumbuhan dan sel hewan,disamping itu
juga dikenal adanya sel batu atau sklereid yang berfungsi memperkuat tanaman
atau organ tanaman.
Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah
berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel,namun
hal tersebut masih diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani
Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas
sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan
manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang ditemukan
Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia
salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus.
Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang setelah berdiskusi dengan
Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan sebagaimana
Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh
hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan
berbagai bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel.
4
1.1 Tujuan2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian sel.
3. Mahasiswa mampu membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Mahasiswa mampu membedakan antara sel batu hidup dengan sel batu mati
1.2 Metode
Dalam menyelesaikan laporan ini kami telah melakukan penelitian terkait
dengan judul dari laporan,selain itu untuk memperlengkap laporan ini kami juga
melakukan kajian pustaka dan mempelajari hasil-hasil penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya. Beberapa informasi juga didapatkan dari website yang
dianggap bisa dipercaya dan dari buku-buku yang bisa diakses secara online.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari percobaan ini di antaranya:
1. Mahasiswa dapat mengetahui regen-regen yang ada seperti aquadest, lugol,
methylen blue, dan lainnya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, seperti
struktur dan bentuk sel serta membedakan keduanya.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan sel hidup dan sel mati.
5
I. TINJAUAN PUSTAKA
Sel merupakan penyusun tubuh organisme dan di dalam tubuh sel
berlangsung fungsi hidup yang terjadi di dalam tubuh sel. Sel adalah satuan
terkecil makhluk hidup. Sel merupakan unit structural, fungsional, pertumbuhan,
dan hereditas makhluk hidup. (Bumi Aksara biologi kelas 2)
Sel itu dalam bahasa latin artinya rongga kecil, atau terkenal dengan nama
cellula, yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk
hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, dengan mengamati
gabus menggunakan mikroskop. Semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari
sel, bisa terdiri dari satu sel (uniselular) ataupun banyak sel (multiselular).
(Ernhavioletta.blogspot 2012)
Secara struktural, tubuh mahluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel
disebut satuan struktural mahluk hidup. Secara fungsional, tubuh mahluk hidup
menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya itu berfungsi. Jadi,
kegiatan tiap-tiap sel itulah yang membentuk organisme. Karena itu,sel juga
disebut sebagai satuan fungsional mahluk hidup.semua sel mahluk hidup mampu
berkembang bia untuk memperbanyak diri. Perkembangbiakan itu di lakukan
melalui pembelahan sel. (Istamar Syamsuri,dkk 2004)
6
SEL TUMBUHAN SEL HEWAN
Dinding sel
Membran sel
Protoplasma
Nukleus
Retikulum endoplasma
Ribosom
Mitokondria
Apparatus golgi
Peroksisom
Mikrotubula/mikrofilamen
Kloroplas
vakuola
Membran sel
Protoplasma
Nukleus
Ribosom
Retikulum endoplasma
Mitokondria
Apparatus golgi
Peroksisom
Mikrotubulus/mikrofilamen
Lisosom
Vakuola
( Jurnal:Yuni Wibowo S.Pd (pend.biologi FMIPA) dkk 2005)
7
Gambaran umum sel hewan
Gambaran umum sel tumbuhan
8
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Mikroskop Biologi
2. Kaca Prepatat dan Cover Glass
3. Tusuk gigi
4. Pinset
5. Pisau silet
b. Bahan
1. Lugol atau YKY
2. Aquadest
3. Methylen blue
4. Alkohol 70 %
5. Bawang merah (Allium cepa)
6. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
7. Biji asam jawa (Tamarindus indica)
8. Mukosa pipi
3.2 Cara kerja
Percobaan 1: pengamatan sel tumbuhan (Allium cepa)
1. Potonglah umbi bawang, ambil lapisan epidermis dalamnya dengan menggunakan
pinset.
2. Lettakan pada kaca preparat.
3. Tetesi dengan sedikit lugol dan tutup dengan cover glass.
4. Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x dan 40x.
9
Percobaan 2: pengamatan sel hewan (mukosa pipi)
1. Teteskan sedikit methylen blue pada kaca preparat.
2. Koreklah sedikit mukosa pipi dari mulut bagian dalam dengan menggunakan
tusuk gigi.
3. Aduklah dengan ujung tusuk gigi yang berisi epitel tersebut pada methylen blue
(jika methylen blue terlalu pekat dapat ditambah setetes air)
4. Tutup dengan cover glass dan amati dibawah mikroskop dengan perbesaran
objektif 10x dan 40x.
Percobaan 3: mengamati sel mati (Cocos nucifera)
1. Kikislah dinding dalam tempurung kelapa setipis mungkin.
2. Letakkan di atas kaca preparat yang telah di tetesi sedikit air.
3. Tutup dengan cover glass dan amati di bawah mikroskop dengan perbesaran
objektif 10x dan 40x.
Percobaan 4: mengamati sel batu hidup(Tamarindus indica)
1. Belah biji asam dan bersihkan kulit luarnya sampai terlihat warna putihnya.
2. Sayatlah bagian putih biji asam tersebut setipis mungkin secara melintang.
3. Letakkan di atas kaca benda yang telah di tetesi aquadest.
4. Tutup dengan cover glass dan amati di bawah mikroskop dengan perbesaran
objektif 10x dan 40x.
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Allium cepa
(pemenangkehidupan.wordpress.com)
2. Mukosa pipi
(biologigonz.blogspot.com)
11
1. Cocos nucifera
2. Tamarindus indica
(foto)
12
4.2 Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dengan berbagai jenis sel dan
beberapa regen kita dapat membedakan berbagai jenis sel,bentuk sel serta bagian-
bagian dari sel tersebut, dan berikut merupakan bagian-bagian umum yang terlihat
ketika kami melakukan pengamatan :
1. Membran sel
Membran sel (membran plasma), merupakan bagian sel paling
luar.merupakan pembatas antara bagian dalam sel dengan bagian luar sel.Dimiliki
oleh hewan dan tumbuhan. Berfungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu
sel.
2. Dinding sel
Dinding sel merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa.
Hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Dinding sel terbentuk dari bahan polisakarida
yaitu selulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran
sitoplasma. Dinding sel bersifat permeabel yang berarti dapat di lalui
oleh pelarut maupun zat terlarut. Dinding sel dibedakan menjdi lamella
tengah, dinding primer, dan dinding sekunder.
a. Lamella tengah
Lamella tengah banyak mengandung kalsium pektat dan bersifat hidrofil.
Kalsium pektat berperan sebagai perekat yang melekatkan satu sel dengan sel
lainnya.
b. Dinding sel pertama (dinding primer)
13
Dinding sel primer merupakan dinding yang pertama kali dibentuk oleh
protoplasma. Dinding primer ini terletak berdampingan dengan lamella tengah.
Sel-sel yang memiliki dinding primer ini hanya pada sel-sel muda yang sedang
tumbuh, misalnya sel parenkima dan sel kolenkima.
c. Dinding sel kedua (dinding sekunder)
Dinding sel sekunder ini dimiliki oleh sel-sel dewasa yang dibentuk
disebelah dalam dari dinding primer. Dinding sel sekunder inin mengalami
penebalan, hal itu di sebabkan karena adanya penebalan dari zat lignin.
3. Penebalan dinding sel
Pada sel yang masih muda, dinding selnya adalah tipis. Dinding-dinding
sel tersebut akan semakin menebal seiring dengan bertambah dewasanya sel-sel
tersebut. Dengan demikian, maka tebalnya dinding sel berkaitan erat dengan
perkembangan sel itu sendiri. Penebalan pada masing-masing dinding sel adalah
berbeda. Hal ini dikarenakan penebalan tersebut disesuaikan dengan masing-
masing fungsi dari sel itu sendiri sehingga nantinya aka terdapat perbedaan pada
bentuk sel.
4. Noktah
Diantara dinding yang mengalami penebalan, ada bagian-bagian tertentu
yang tidak ikut menebal. Bagian yang tidak menebal itulah yang disebut sebagai
noktah. Terjadinya noktah pada dinding sel dikarenakan ketika sel masih hidup
dan belum mengalami penebalan, selnya masih cenderung tipis. Oleh karenaya
mudah di tembus oleh benang-benang plasma (plasmodesmata) sehingga ketika
proses penebalan dinding sel berlangsung, sel yang telah tertembus oleh
plasmodesmata tadi tidak ikut menebal. Hal ini dikarenakan terjadi aliran plasma
pada bagian-bagian yang diterobos oleh plasmodesmata tadi. Walaupun dinding
sel semakin menebal namun lubang-lubang noktah telah menjadi saluran noktah
sehingga tetap saja noktah tidak ikut menebal.
14
5. Plasmodesmata
Plasmodesmata adalah benang-benang plasma yang berfungsi untuk
meneruskan baik rangsang maupun makanan dari satu sel ke sel yang lain. Tatkala
dinding sel mengalami penebalan, maka bagian dinding sel yang tertembus
benang plasma tidak akan ikut menebal.
6. Sitoplasma
Sitoplasma cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel,
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme.
7. Nukleus.
Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di
tengah atau bagian tepi sel. Berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel. Di
dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selapu
inti. Terdapat di sel hewan dan tumbuhan.
8. Lumen
Lumen merupakan rongga dalam dinding sel tumbuhan yang biasa disebut
ruang sel. Bagian ini merupakan bagian sel yang kehilangan protoplasma,
sehingga serat kapas disebut sel mati.
9. Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel
penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan
dengan epidermis.
Fungsi stomata:
15
a. Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
b. Sebagai jalan penguapan (transpirasi)
c. Sebagai jalan pernafasan (respirasi
16
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan setelah melakukan pengamatan terhadap
struktur sel diantaranya adalah:
a. Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan hanya memiliki
membran sel.
b. Sel dikatakan hidup ditandai dengan ada dan berfungsinya inti serta organel-
organel sel.
c. Kematian sel ditandai dengan kematian inti serta organel-organel sel.
d. Pada sel batu hidup terdapat penebalan dinding sel, plasmodesmata, lamella dan
noktah.
e. Pada Sel batu mati terdapat lamella luar, lamella tengah, lamella dalam, rongga sel
dan penebalan dinding sel.
2.2 Saran
a. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan perlu dilakukan berbagai pengamatan
tentang sel,sehingga untuk kedepan teori struktur sel ini dapat terus berkembang.
b. Untuk meningkatkan tingkat akurativitas penelitian baiknya pengamatan
tidakhanya di lakukan menggunakan mikroskop optic saja,namun dapat juga
dengan bantuan mikroskop electron.
17
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, Joko, Dr. M,Si. 2006.Biologi Dasar.Jember University Press.
dr. Juwono dan dr. Achmad Zulfa Juntarto. 2000. Biologi Sel.
Penerbit Buku Kedokteran,Semarang.
Sumadi dan Aditya Marianti. 2000. Biologi Sel. Penerbit Graha
Ilmu, Semarang.
Anonim.2010.Cell Diagram http://www.celldiagram.net/di akses
tanggal 5 September
.2010.
Tejasari, Dr. Ir. M. Sc. 2001 .Sel,Organel, Dan Biokimia
Sel.jurusan Teknologi
Pertanian.Universitas Jember.
Sel Theory 21.http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/sel-
theory_21.html.diakses tanggal 5 September 2010
Endang.2010.Materi minggu
01.http://wimamadiun.com/materi/endang/minggu01.pdf . di akses
tanggal 5 september 2010
Endang.2010. Materi minggu
03 .http://wimamadiun.com/materi/endang/minggu03.pdf . di akses
tanggal 5 September 2010
H.Siti Sutarmi Tjitrasomo Wawangsara Sugiri. 1989. Biologi John
W.Kimball. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Istamar Syamsuri,dkk. 2004. Biologi SMA. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
18
Akmal muslim,dkk.2013.biologi hewan.fakultas kedokteran
hewan,Aceh
19
20
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………..
I. PENDAHULUAN …………………………………………………22
E. Latar Belakang ………………..…………………………….22
F. Rumusan Masalah ……………….……………..………….22
G. Tujuan Penelitian ….…………..…………………………..23
H. Manfaat Penelitian………………………………………….23
II. TINJAUAN PUSTAKA… …………………………………………..24
III. HASIL EKSPERIMEN …………………………………………..25
E. Alat dan Bahan ……………………………......…………..25
F. Cara Kerja………………… ……………………...…………26
G. Hasil Pengamatan…… ………….…..……….…………….28
H. Pertanyaan dan Jawaban…………..……………..……...29
V. PENUTUP
C. Kesimpulan .............................................................30
D. Saran.......................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
21
PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua makhluk hidup memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya,
penyerapan nutrien ini memerlukan suatu sistem transport yang sangat penting
bagi tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan transport zat hara serta pertukaran zat
dan hasil metabolisme dari sel ke sel dengan menembus membran plasma dan
berlangsung baik secara aktif maupun pasif.
Transport molekul pada membran plasma dapat melalui tiga mekanisme,
yaitu difusi, osmosis dan transport aktif. Difusi merupakan proses pergerakan
partikel-partikel (atom, molekul) gas, cairan, dan larutan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah hingga mencapai tahapkesetimbangan.Terdapat beberapa
mekanisme pertukaran zat pada membran sel. Dua diantaranya adalah difusi dan
osmsosis. Mekanisme pertukaran zat ini bisa menyebabkan plasmolisis dan
tekanan turgor pada sel.
Difusi adalah perpindahan molekul larutan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah tampa melalui selaput membran. Contohnya adalah gula yang
dicampurkan kedalam air tawar, yang lama kelamaan air tawar tersebut menjadi
manis.
22
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian paling kecil kebagian yang paling pekat, membran semipermiabel harus
dapat ditembus oleh pelarut tapi tidak dari zat yang terlarut. Contoh osmosis
adalah masuknya air kedalam sel sel akar.
Tekanan turgor adalah tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel.
Bila sel tumbuhan di masukkan kedalam larutan hipotonis terhadap selnya maka
air akan masuk kedalam sel dan disimpan dalam vakuola dan menyebabkan
tumbuhan tesebut menjadi kaku.
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel
karena sel berada dalam larutan hipertonik. Plasmolisis merupakan dampak dari
peristiwa osmosis. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang
terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan
meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk
menyebabkan ekosmosis.
1.2 Tujuan
Dapat mebngetahui perbedaan antara proses difusi, osmosis, turgor, dan
plasmolisis. Serta menunjukkan faktor penyebab terjadinya difusi, osmosis, turgor
dan plasmolisis.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pratikum ini adalah kita dapat mengetahui perbedaan
perbedaan serta penyebab terjadinya proses difusi, osmosis, tekanan turgor dan
plasmolisis. Serta memberikan manfaat dan ilmu bagi kita semua.
23
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penyusunan laporan pratikum ini, penyusunan menggunakan metode
studi pustaka melalui resensi buku perpustakaan, jurnal, dan media informasi
lainnya. Adapun perbandingan tinjauan yang menyusun tulisan dalam laporan ini
adalah
2.1 Difusi :
1. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. (http//id.wikipedia.org.wiki/difusi)
2. Merupakan proses pemindahan zat bertekanan atau konsentrasi tinggi ketempat
kosentrasi rendah .pada tumbuhah proses ini biasa dilakukan pada pengambilan
gas baik melalui stomata maupun akar. (Parwirihartono,1988)
3. Tinggi pada area yang konsentrasinya lebih rendah (Wallace Difusi adalah
molekul yang bergerak secara bebas dari area yang konsentrasinya. 2000).
24
2.2 Osmosis :
1. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami,
tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. (http/id.wikipedia.org.wiki/osmosis)
2. Proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah(Hipotonis) ke larutan
yang berkonsentrasi tinggi(Hipertonis)melalui membran semi permiabel,sehingga
didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang(Isotonis). (Biologi SMA/MA
Kelas XI,Suwarno)
3. Osmosis adalah salah satu cairan yang melewati membran dari konsentrasi larutan
yang rendah ke konsentrasi larutan yang tinggi. (Wallace, 2000)
2.3 Tekanan Turgor :
1. Bila suatu tumbuhan di dalam larutan hipotonis (air suling) maka air akan masuk
ke dalam sel dan di simpan di dalam vakuola,sehingga menimbulkan tekanan
terhadap membran plasma dan dinding sel (tim biolgi hewan)
2. Pada sel-sel tanaman air,air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan osmosis.dengan
meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel mulai menekan dinding
sel.Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor (Jhon W Kimball. 1992 :
124).
25
2.4 Plasmolisis :
1. Keadaan ketika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan
hipertonik,protoplasma sel tumbuhan akan menyusut dari dinding sel nya.Proses
inilah yang disebut dengan plasmolisis. (Erlangga)
2. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Plasmolisis hanya terjadi
pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja
di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan
gula untuk menyebabkan ekosmosis seringkali menggunakan tanaman elodea atau
sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati
dengan jelas. (http//id.wikipedia.org.wiki/plasmolisis)
26
III. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop Biologi
2. Kaca benda dan kaca penutup
3. Pisau silet tajam
4. Penggaris
5. Cawan petri
6. Gelas piala
Bahan :
1. Wortel ( Daucus carota )
2. Daun adam hawa ( Rheoe discolor )
3. Aquadest
4. Eritrosit
5. Larutan garam 10% dan 20%
6. Biji jagung ( Zea mays )
7. KMnO4
8. Garam
9. Kentang ( Solanum tuberosum )
10. Eosin
27
3.2 Cara Kerja
Percobaan 1.: Difusi
1. Isilah gelas piala dengan air sampai penuh.
2. Letakkan sedikit kmno4 diatas kertas saring, lalu letakkan kertas saring tersebut
diatas gelas piala.
3. Biarkan selama sekitar 10-15 menit
Percobaan 2 : Osmosis
1. Potonglah kentang menjadi dua potong yang sama, ratakan bagian bawahnya.
2. Lubangi bagian atas kentang seningga menyerupai cangkir
3. Sediakan dua buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air dan cawan
petri yang lain dengan eosin
4. Isilah garam kedalam cangkir kentang hingga penuh
5. Masukkan kentang kedalam cawan petri yang berisi air dan sebuah lagi kedalam
larutan cosin
6. Biarkan selama sekitar 15 menit.
Percobaan 3 : Mengamati Osmosis Pada Sel Hewan
1. Sediakan 2 buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air dan cawan
petri yang lain dengan larutan NaCL
2. Teteskan masing masing cawan petri 1 tetes darah
3. Biarkan selama sekitar 15 menit
28
Percobaan 4 : Turgor
1. Potong wortel secara melintang dengan ketebalan sekitar 3 mm sebanyak 4 buah
2. Sediakan dua buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air dan sebuah
lagi dengan larutan garam 10%
3. Masukkan dua potongan wortel dalam larutan garam dan dua buah lagi kedalam
air
4. Biarkan sekitar 15 menit
Percobaan 5 : Plasmolisis
1. Sayatlah permukaan bawah daun Rhoeo discoler yang berwarna ungu setipis
mungkin
2. Letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi air
3. Tutup dengan kaca penutup dan amati dibawah mikroskop dengan pembesaran
objektif 10x dan 40x
4. Gambarlah beberapa sel tersebut
5. Beri 1-2 tetes larutan garam 10% dari salah satu sisi kaca penutup dan hisap
dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan. Pastikan larutan garam dapat
masuk menggantikan air sebagai reagennya
6. Biarkan selama 10 menit
7. Amati kembali dibawah mikroskop
29
4.1 Percobaan Difusi
Percobaan ini disebut difusi,karena KMnO4 cepat bercampur dengan air.
Peristiwa ini terjadi karena mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
berkonsentrasi tinggi (KMnO4) ke yang berkonsentrasi rendah (H2O). Butiran-
butiran KmnO4 yang diletakkan di kertas saring (selaput semipermeabel) jatuh ke
dasar permukaan gelas piala, secara perlahan-lahan akan mengubah warna air.
Konsentrasi KmnO4 yang lebih tinggi daripada air yang berada di gelas piala akan
mengubah warna air sesuai dengan warna KmnO4 secara perlahan-lahan.
Sehingga terjadilah proses difusi pada KmnO4 dan air.
Gbr 4.1 Difusi yang terjadi pada KMnO4
30
4.2 Percobaan Osmosis
Hal ini terjadi karena membran semipermiabel pada kentang telah
melewatkan air yang sebelumnya telah bercampur dengan larutan eosin. Air
tersebut keluar melalui sisi tempat garam berada. Air yang telah masuk ke dalam
akan berputar keluar-masuk secara terus-menerus. Maka dari hal itu dapat
disimpulkan bahwa larutan eosin merupakan hipertonis, sedangkan garam adalah
hipotonis. Serta liquid yang dilewatkan hanya air saja karena sifat kentang yang
semipermiabel, sehingga hanya larutan tertentu yang bisa melewatinya seperti air.
Sedangkan eosin tidak dilewatkan oleh kentang Hanya H2O yang melewatinya.
.
Gbr 4.2.1`Osmosis yang terjadi pada larutan eosin Gbr 4.2.2 Osmosis yang
terjadi pada air setelah kentang diberi garam
Gbr. 4.3.1 Wortel dan kentang pada air Gbr 4.3.2 Wortel dan kentang
pada larutan eosin
31
4.3 Percobaan Tekanan Turgor
Pada percobaan ini,wortel dan kentang di rendam di dua larutan yang
berbeda yaitu air dan larutan garam 10% setelah beberapa menit tampaklah
perbedaan fisik dari kedua wortel dan kentang tersebut.wortel dan kentang yang
direndam pada air tampak secara fisik sel-sel nya lebih kokoh dari pada yang
direndam pada larutan garam 10%.sedangkan wortel dan kentang yang direndam
pada larutan garam,tampak secara fisik sel-sel nya mengerut.dari kedua hasil
percobaan tersebut dapat di simpulkan bahwa tekanan turgor terjadi pada kentang
dan wortel yang di rendam di air.
4.4 Percobaan Plasmolisis
Sama hal nya dengan percobaan pada tekanan turgor, pada plasmolisis
wortel dan kentang juga di rendam pada dua larutan yang berbeda, yaitu di
rendam di larutan garam 10% dan di rendam dalam air. Setelah beberapa menit,
terjadi perbedaan bentuk fisik sel-sel nya. wortel dan kentang yang di rendam di
air terlihat lebih kokoh,sedangkan yang di rendam di larutan garam 10%, bentuk
fisik sel-sel nya lebih mengerucut/mengecil, dan jika di pegang, wortel dan
kentang yang direndam di larutan garam 10% terasa labih kenyal daripada yang di
rendam di air. Percobaan ini di sebut plasmolisis karena ketika wortel dan kentang
dimasukkan ke dalam larutan garam 10%,protoplasma sel tumbuhan (wortel dan
kentang) akan menyusut dari dinding.
32
Gbr 4.4.1 Permukaan sel Rhoeo discolor yang Gbr 4.4.2 Permukaan sel
Rhoeo discolor yang
ditetesi larutan garam 10% ditetesi larutan garam 10%
33
IV.KESIMPULAN
Setelah melakukan 4 percobaan tersebut. Mahasiswa dapat mengetahui
tentang proses difusi, osmosis, turgor, plasmolisis. Dan mahasiswa jugadapat
membedakan antara proses difusi, osmosis, turgor, dan plasmolisis.
5.1 Difusi
Peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi
ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan
konsentrasi.Peristiwa inilah yang disebut dengan difusi
Dalam proses difusi ini kita telah melakukan percobaan pada gelas piala
yang berisi air yang diatasnya diletakan kertas saring yang ber KMnO4, dan
akirnya KMnO4 bercampur dengan air yang ada didalam gelas piala.sehingga air
pun berubah warna menjadi warna ungu (KMnO4).
5.2 Osmosis
Osmosis adalah Proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi
rendah (Hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (Hipertonis) melalui
membran semi permiabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi
seimbang (Isotonis).
Dalam percobaan ini terlihat jelas bahwa kentang yang dilobangi bagian
tengahnya lalu diisi dengan garam dan diletakkan pada cawan petri yang telah
diisi larutan eosin, kemudian setelah 10-15 menit air larutan eosin berosmosis
dengan kentang, garam yang ada pada kentang hanya mengalami sedikit
pencairan.
34
5.3 Tekanan turgor
Pada sel-sel tanaman air, air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan osmosis.
dengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel, isi sel mulai menekan dinding
sel. Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor.
Pada percobaan ini dapat dibuktikan secara langsung pada wortel yang
direndam di air.Setelah direndam selama 10-15 menit dalam air,Wortel yang
direndam pada air tampak secara fisik sel-selnya membesar, tampak lebih besar
dan kokoh pada wortel tersebut.Air merupakan larutan hipotonis yang
menyebabkan air dapat masuk ke dalam wortel dan disimpan di dalam vakuola,
sehingga terjadi penekanan terhadap membran plasma dan dinding sel wortel.
Sehingga sel pada wortel mnggembung/membesar.
5.4 Plasmolisis
Plasmolisis yaitu keadaan ketika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam
larutan hipertonik, protoplasma sel tumbuhan akan menyusut dari dinding sel
nya .Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.
Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada
larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis
seringkali menggunakan tanaman elodea atau sel epidermal bawang yang
memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Pada percobaan ini terlihat pada pada sayatan permukaan bawah daun
Rhoeo discolor yang diletakan diatas kaca benda kemudian ditetesi aquadest 1-2
35
tetes dan diamati dibawah mikroskop. Sayatan yang telah diamati dibawah
mikroskop ditetesi dengan larutan garam 10% melalui sisi cover glass,proto
plasma Rhoe discolor terlepas dari dinding sel .
36
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,N.A,J.B. Reece,& L.G.Mitchell.2005.Biologi.edisi ke-5.Terj.dari:Biology.5 th
ed.oleh,Manalu,W.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kimball,J.W.1999.Biologi.jilid 1 edisi ke-5.Terj.dari:Biology.5 th ed.oleh
Soetarmi,Siti,dkk.jakarta: Erlangga
Suwarno.2009.Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
37
38
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………..
I. PENDAHULUAN …………………………………………………40
I. Latar Belakang ………………..…………………………….41
J. Rumusan Masalah ……………….……………..………….42
K. Tujuan Penelitian ….…………..…………………………..42
L. Manfaat Penelitian………………………………………….43
II. TINJAUAN PUSTAKA… …………………………………………..45
III. HASIL EKSPERIMEN …………………………………………..46
J. Alat dan Bahan ……………………………......…………..46
K. Cara Kerja………………… ……………………...…………46
L. Hasil Pengamatan…… ………….…..……….…………….47
M. Pertanyaan dan Jawaban…………..……………..……...49
VI. PENUTUP
E. Kesimpulan .............................................................5O
F. Saran.......................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
39
PENGAMATAN FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
I, PENDAHULUANAktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya
matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan
hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan
diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang
terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan
karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung
dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini
dinamakan fotosintesis.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain
fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan
tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor
internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
tentang fotosintesis ini.
Respirasi dapat di katakan sebagai suatu proses oksidasi dekomposisi
senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan di bebaskan
sejumlah tenaga(energi). pengertian respirasi dapat di tijau dari tiga segi, yaitu
peran oksigen,hidrogen dan elektron. suaru senyawa atau unsur di katakan
teroksidasi, jika senyawa tersebut mendapatkan oksigen, kehilangan elektron atau
kehilangan hidrogen. Demikian juga sebaliknya, suatu senyawa atau unsur di
katakan mengalami reduksi, jika senyawa tersebut kehilangan oksigen,
mendaparkan hidrogen atau mendapatkan elektron.
Peran oksigen dikenal dua macam respirasi yaitu, respirasi aeerob dan
respirasi anaerob.
1.Respirasi Aerob (Oksidasi)
40
Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi
umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori
Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.
2.Respirasi Anaerob
Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi
umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori
41
III. TUJUANMahasiswa dapat membuktikan bahwa pada fotosintesis menghasilkan oksigen dan proses respirasi membutuhkan oksigen.
IV. TINJAUAN PUSTAKAMetabolisme adalah seluruh proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh
organisme / makhluk hidup. Dalam suatu reaksi kimia terjadi perubahan struktur
molekul dari satu zat atau lebih disertai dengan pelepasan atau penyerapan energi.
Secara keseluruhan, metabolisme berkaitan dengan pengelolaan / pengaturan
sumber daya materi dan energi di dalam sel(Hadisumarto, 1997).
Metabolisme terdiri atas dua proses, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolismemerupakan penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih
sederhana dan memerlukan energi. Salah satu contoh anabolisme adalah sintesis
protein dari asam amino. Sebaliknya,katabolisme merupakan pemecahan zat
kompleks menjadi zat yang lebih sederhana disertai dengan proses pelepasan
energi. Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi
senyawa kimia atau molekul kompleks (Hadisumarto, 1997)
3.1 FOTOSINTESIS
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik
H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball,
2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia anabolisme, pembentukan zat
makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
42
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut
sebagai fototrof. (http://biologi.blogsome.com/2010/07/18/fotosintesis/)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang
mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof.
Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya
komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal
dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan
namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi
dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam
kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi
kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap
merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian
rantai reaksi yang disebut transpot elektron.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang
bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk
menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan
CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan
suplay senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan
manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia
bergantung pada organisme autotrof. (http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid
yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas
terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan
43
sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada
protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a
dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang
mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan
dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang
mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat
pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir
yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam
klorofil, yaitu:
klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
44
3.2 RESPIRASI
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :Kloropil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + EnergiSinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997)..Bahan organik
45
yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) maka persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi
46
ALAT1. Gelas Piala2. Pisau3. Erlenmayer4. Tabung Reaksi5. Cawan Petri6. Gelas Ukur7. Statif
BAHAN
1. KOH2. Toge3. Kapaas4. Kertas Karbon5. Air6. Hydrilla sp.
CARA KERJAPercobaan 1: Fotosintesis
1. Ambillah gelas ukur 100 ml dan diisi dengan air hingga penuh2. Ambil sebatang Hydrilla sp. dan ikat pada batang kaca pengaduk sehingga bagian
pangkal menghadap keatas. Masukkan Hydrilla sp. yang telah diikat tadi kedalam gelas ukur.
3. Dekatkan ke sumber cahaya matahari dan tunggu hingga gelembung yang keluar dari pangkal tumbuhan telah teratur. Bila gelembung tidak keluar dengan lancar, dapat dibuat sayatan bagian pangkal Hydrilla sp. Dengan kemiringan tertentu.Percobaan 2 : Respirasi
1. Isikan toge kedalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat lalu sumbat dengan kapas.
2. Balut gelas ukur dengan kertas karbon persis sampai batas penyumbatan kapas.3. Isilah larutan KOH kedalam gelas piala kira- kira duapertiganya dan letakkan
pada dasar statif.4. Ikatlah gelas ukur pada gagang statif dengan karet sedangkan ujung gelas
mengarah kebawah.5. Turunkan perlahan- lahan gelas ukur tersebut sehingga mulut gelas ukur masuk
kedalam KOH yang berada dalam gelas piala.Ukur batas permukaan KOH yang berada didalam gelas piala. Biarkan selama sekitar 20 menit lalu ukur lagi batas permukaan KOH tersebut
47
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.Percobaan yang kami lakukakan adalah pengamatan gelembung hidrilla sp. yang di letakkan di bawah cahaya matahari .Berikut Tabel Pengamatannya .
No Keaadaan Banyak Gelembung per 1 menit
1. Percobaan 1 57
2. Percobaan 2 62
3. Percobaan 3 60
4 Percobaan 4 65
5 Percobaan 5 55
Rata-rata 59,8
Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla sp dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam toples yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla sp tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak
Ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla sp yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Hydrilla melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari dan menghasilkan O2 dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut :
CO2 + H2O C6H12O6 +O2 + H2O + EnergiKlorofilOksigen inilah yang kami gunakan untuk mengetahui cepatnya proses fotosintesis , karena Oksigen merupakan produk dari hasil fotosintesis
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
48
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan
yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin
dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.
KESIMPULAN Fotosintesis menghasilkan oksigen sebagai hasil produknya
49
Intensitas cahanya berpengaruh pada proses fotosintesis , lebih besar intensitas cahaya maka semakin cepat proses fotosintesis
Semakin besar CO2 maka semakin cepat proses fotosintesis berlangsung , mengingat CO2 sebagai bahan baku fotosintesis
Intensitas cahaya dan CO2 berpengaruh pada proses fotosintesis .
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohartono, S. dan Hadisumarto, S. (1997). Sains Biologi 3a Untuk SMU Kelas 3 Tengah Tahun Pertama Sesuai Kurikulum 1994. Jakarta: Bumi Aksara
Kimball, dkk. 2002. Biology Jilid I. Jakarta: Erlanggahttp://biologi.blogsome.com/2010/07/18/fotosintesis/
http://metabolismelink.freehostia.comDwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah
Tropik. PT Gramedia. Jakarta.Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta
50