biokimia sendi

Embed Size (px)

Citation preview

Sendi Pengertian dan pemahaman dari sendi sendiri adalah dapat

menggerakan satu sama lain Pada proses persendian . sendi memungkinkan berperan sebagai pendukung penahan beban pasif. Sendi berperan sebagai perlekatan otot rehadap 2 tulang. Rawan sendi Komposisi bagian rawan sendi adalah 80% air, 50% dari sisa komposisi matriks rawan sendi adalah kolagen. Terdapat fibronektin, ankhorin, khondronektin yang membantu mempertahankan integritas dan struktur rawan sendi. Lemak dijumpai kurang dari 1% berat kering.

Kantung sendi Adalah sebuah kantung yang berisi cairan sendi yang

berfungsi sebagai pelumas Dalam kantung ini berisi cairan yang terdiri dari glikosamino glikan, terutama asam hialuraonat Karena sifat sifat dari kandungan cairan di kantung sendi inilah yang mengakibatkan pergerakan tulang halus tanpa gesekan

Membran dan Cairan Sinovium Membran sinovium adalah jaringan ikat vaskular dan

melapisi sisi dalam dari kapsul sendi namun tidak menutupi rawan sendi. Banyaknya pembuluh darah dilapisan subsinovium berperan dalam proses transfer dan transpor konstituen darah ke ruang sinovium dan pembentukan cairan sinovium. Sel sinovium akan mensintesis asam hialuronat sebagai zat tambahan plasma dalam membentuk cairan sendi. Cairan sinovium berwarna kuning pucat, jernih dan kental. Biasanya jumlah cairan ini sedikit berkisar antara 1-4 ml dan lebih sedikit lagi pada sendi-sendi kecil.

Ligamen dan Kapsul Sendi Komponen ini berperan dalam stabilisasi sendi. Ligamentum dapat mencegah proses luksasio atau dislokasi serta menjadi pembatas gerak atau penuntun pergerakan sendi. Pada dasarnya komposisi ligamentum dan kapsul sendi adalah identik baik secara histologik, komposisi kimiawi dan susunan jaringannya. Secara umum strukturnya merupakan gelendong kolagen (bersama-sama elastin merupakan protein terbanyak yaitu 90%) dan diantaranya dapat dijumpai fibrosit.

Lumbrikasi Sendi Peran lubrikasi pada sendi memungkinkan gesekan

yang sangat minim Terdapat dua sistim lubrikasi yaitu sistim hidrostatik yang berperan pada tekanan besar dan boundary system yang berperan pada tekanan rendah. Pada teori sistim hidrostatik, asam hialuronat memiliki peran utama. Substansi ini memiliki karakteristik thixotropic yaitu akan semakin mengental apabila flow nya semakin lambat. Pada boundary system, maka lubricating glycoprotein lain yang berperan. Pada tekanan tertentu air akan dirembeskan keluar masuk ke dalam ruang sendi dan akan kembali setelah tekanan tersebut hilang. Proses ini mirip dengan efek spons dalam menyerap air.