27
DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................... KATA PENGANTAR .................................. DAFTAR ISI ...................................... BAB 1. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang......................... 1.2Rumusan Masalah........................ 1.3Tujuan Penelitian...................... 1.4Manfaat................................ 1.5Hipotesis.............................. BAB 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1.......................................Jarin gan.................................... 2.2.......................................Tumbu han Monokotil.......................... 2.3.......................................Tumbu han Dikotil............................ 2.4.......................................Jagun g...................................... 2.5.......................................Pukul 9 ..................................... 2.6.......................................Lanta na..................................... BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1.......................................Waktu dan Tempat Penelitian.................. 3.2.......................................Alat dan Bahan.............................. 3.3.......................................Cara Kerja..................................

Biologi Iqbal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biologi Iqbal

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................1.2 Rumusan Masalah................................................................1.3 Tujuan Penelitian.................................................................1.4 Manfaat................................................................................1.5 Hipotesis...............................................................................

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Jaringan................................................................................2.2 Tumbuhan Monokotil...........................................................2.3 Tumbuhan Dikotil................................................................2.4 Jagung...................................................................................2.5 Pukul 9 .................................................................................2.6 Lantana.................................................................................

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................3.2 Alat dan Bahan.....................................................................3.3 Cara Kerja.............................................................................3.4 Tekhnik Analisis Data..........................................................

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan..................................................................4.1.1 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan Daun Jagung4.1.2 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan Daun Pukul 94.1.3 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan Daun Lantana

4.2 Pembahasan..........................................................................

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..........................................................................5.2 Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 2: Biologi Iqbal

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayahnya sehingga kita dapat menyusun laporan ini untuk memenuhi tugas

Biologi dengan judul “Praktikum Jaringan Tumbuhan”. Di samping itu kita

menyusun laporan ini untuk mengetahui bagaimana jaringan tumbuhan.

Terimakasih pada Pak Andri yang membimbing kita dalam praktikum dan

menyusun laporan ini.

Laporan ini disusun sesuai dengan prosedur yang ada. Laporan ini berisi

tentang jaringan-jaringan yang ada pada tumbuhan. Struktur dan bentuk serta

susunan jaringan tumbuhan dijelaskan dalam laporan ini. Dengan demikian, para

siswa diharapkan dapat mengetahui bentuk-bentuk dan fungsi dari jaringan

tumbuhan.

Page 3: Biologi Iqbal

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tumbuhan adalah tonggak dari ekosistem. Hal itu karena tumbuhan adalah

produsen utama ekosistem darat maupun laut, sehingga menjadi unsur penting

dalam rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan. Salah satu cara pemenuhan

kebutuhan tersebut adalah melalui revolusi hijau.

Tubuh tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu

membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur

dan fungsi sama dan terikat oleh bahan antarsel membentuk satu kesatuan.

Berdasarkan tahap perkembangannya, jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

Dengan memahami struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, kita dapat

memanfaatkan tumbuhanuntuk memenuhi kebutuhan hidup kita.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah jaringan tumbuhan itu???

2. Sebut dan jelaskan macam-macam jaringan tumbuhan?

3. Sebutkan fungsi sel-sel penyusun jaringan pada tumbuhan?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Siswa dapat membedakan struktur Jaringan Tumbuhan pada Akar, Batang,

Daun Monokotil dan Dikotil

1.4 MANFAAT

Dapat mengetahui struktur jaringan tumbuhan pada akar, batang, dan

daun pada tumbuhan jagung, bunga pukul 9, dan lantana

Dapat menganalisis struktur dan fungsi sel-sel penyusun jaringan.

Page 4: Biologi Iqbal

1.5 HIPOTESIS

Pengamatan pada akar, batang, dan daun tumbuhan jagung, bunga pukul 9,

dan lantana memiliki struktur jaringan yaitu epidermis, floem, xylem,

kolenkimia, dan parankim

Page 5: Biologi Iqbal

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 JARINGAN

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi

yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi

fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi

yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari

berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit

adalah histopatologi.

Jaringan hewan (termasuk manusia)

Ada empat kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan,

termasuk manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti artropoda:

jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.

Jaringan epitelium, Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi

permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk

melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.

Jaringan pengikat. Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk

mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan

darah.

Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang

dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat

ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di

jantung.

Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas

otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.

Page 6: Biologi Iqbal

Jaringan penyokong adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang

rawan dan jaringan tulang yang berfungsi untuk memberi bentuk

tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk tubuh

Jaringan tumbuhan

Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel

punca (stem cells) hewan. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di

ujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu

(sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem

tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem

antara/interkalar). Jaringan ini, terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk

diperbanyak secara in vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel ini dikatakan

bersifat embrionik ("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga

terbentuk apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka.

Jaringan permanen dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: epidermis

(jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan

bagian-bagian tumbuhan yang masih muda), jaringan pengangkut (menyusun

xilem dan floem), dan jaringan dasar (mencakup parenkim, klorenkim, kolenkim,

dan sklerenkim).

2.2 TUMBUHAN MONOKOTIL

Tumbuhan bijinya berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu

dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan;

kelompok yang lain adalah tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil. Ciri

monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki satu

daun lembaga,berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu,

tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai takson

(sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan

dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan

Liliidae.

Page 7: Biologi Iqbal

2.3 TUMBUHAN DIKOTIL

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji belah atau berkeping dua.

Tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga yang sudah terbentuk sejak

dalam tahap biji. Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri khusus berikut ciri-ciri

tumbuhan dikotil :

Bentuk akar tunggang.

Pola tulang daun dan bentuk sumsumnya menyirip atau menjari.

Tidak memiliki tudung akar.

Jumlah keping bijinya dua.

Pada akar dan batang, terdapat kambium dan dapat tumbuh serta

berkembang menjadi besar.

Batangnya bercabang-cabang.

Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya.

Pembuluh pengangkutnya teratur dalam lingkaran/cincin. 

2.4 JAGUNG

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di

Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di

Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura

dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain

sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan

maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir,

dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri

(dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa,

yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah

direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya

diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Page 8: Biologi Iqbal

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya

berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi

6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas

sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan

(seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Daun

jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan

helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.

Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun

jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma

dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting

dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

2.5 PUKUL 9

Bunga pukul sembilan berasal dari Brazilia. Biasanya ditanam sebagai

tanaman hias di pekarangan atau taman-taman. Herba ini memerlukan sinar

matahari penuh agar dapat tumbuh subur dan berbunga. Pukul sembilan dapat

ditemukan dari dataran rendah sampai pada ketinggian 1.400 m diatas

permukaan laut. Terna semusim yang berbatang basah ini tumbuh terlentang

atau naik ke atas, panjang 15-30 cm. Tanaman ini sering bercabang mulai dari

pangkalnya, pada ruasnya berambut halus, dan warnanya merah atau hijau.

Daunnya tunggal, letak tersebar, tidak bertangkai, di ujung batang berjejal

rapat, ke bagian pangkal daunnya lebih jarang. Helaian daun tebal berdaging,

berair, bentuk jarum, bulat silindris, ujung tumpul, panjang 1-3,5 cm, warnanya

hijau.

2.6 LANTANA

Pokok Bunga Tahi Ayam atau juga dikenali sebagai Bunga pagar mempunyai

nama saintifik Lantana Camara . Ia merupakan spesies tumbuhan berbunga

Page 9: Biologi Iqbal

dalam keluarga verbena, Verbenaceae, yang berasal pada Amerika tropik.[1][2][3]

Ia telah disebarkan kebahagian lain dunia sebagai tumbuhan hiasan dan

dianggap spesies invasif dikebanyakan kawasan tropik dan separa-tropik.

Pokok Bunga Tahi Ayam (Lantana Camara) merupakan sejenis pokok

berbunga yang mempunyai bentuk yang cantik tetapi berbau kurang

menyenangkan. Lantana adalah genus dari sekitar 150 spesies tanaman

berbunga abadi dalam keluarga verbena, Verbenaceae. Mereka berasal dari

daerah tropis Amerika dan Afrika, tetapi ada sebagian  spesies berasal dari

lokal dikenal di berbagai daerah, khususnya di wilayah Australia-Pasifik.

Genus ini termasuk tanaman herba berupa semak-semak tumbuh dengan

ketinggian tanaman 0,5-2 m (1,6-6,6 ft). Nama yang umum dipakai di Cigudeg

adalah ”Cente”. Bunganya terdiri dari bunga-bunga mungil berwarna-warni

yang terikat pada satu tangkai yang dalam istilah flora disebut ”umbels” .

biasanya berubah warna pada saat tertentu, sehingga perbungaan  yang berbeda

waktu akan menyebabkan adanya perbedaan dua-atau tiga-warna dalam satu

tangkai yang sama. “Lantana liar” yang disebut Cente, beberapa spesiesnya

sangat invasif, dan dianggap gulma berbahaya,  Dalam penyebarannya,  lantana

dibantu oleh karakteristik daun, yang agak beracun bagi kebanyakan hewan,

sementara buahnya cukup lezat bagi banyak burung yang mendistribusikan

secara tidak langsung dalam penyebaran bibit

Page 10: Biologi Iqbal

BAB 3

METODE PENELITIAN

1.6 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu : pagi hari, pukul 07.00 – 08.30

Tempat : SMA NEGERI 1 DRINGU (Pendopo sekolah)

1.7 ALAT DAN BAHAN

1. Mikroskop 4. Kamera digital

2. Air 5. Object dan cover glass

3. Akar, batang, daun

(Jagung, Pukul 9 dan Lantana)

1.8 CARA KERJA

Bagian bahan seperti akar, batang dan daun (Jagung, Pukul 9 dan Lantana)

dipilih dan disiapkan, kemudian lakukan sayatan melintang pada akar,

batang dan daun tersebut.

Sayatan preparat diletakkan di atas objek gelas yang telah ditetesi air.

Selanjutnya dilakukan pengematan di bawah mikroskop.

Dilakukan pengamatan atas bentuk, susunan, dan ciri khas dari sel-sel

penyusun jaringan yang terlihat.

Dilakukan analisis mengenai struktur dan fungsi sel-sel penyusun jaringan

tersebut.

Page 11: Biologi Iqbal

1.9 TEKHNIK ANALISIS DATA

1. Kualitatif

2. Kuantitatif

BAB 4

Page 12: Biologi Iqbal

HASIL PENELITIAN

4.1 DATA PENGAMATAN

4.1.1 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan Daun Jagung

Daun Jagung

Keterangan gambar 1 :

1. Epidermis bawah daun 5. Epidermis atas

2. Sel sisir 6. Mesofil

3. Trikoma 7. Lapisan kutikula

4. Pembuluh angkut

Batang Jagung

Keterangan Gambar 2: Pada pengamatan ini dapat dilihat adanya jaringan

epidermis batang, pembuluh angkut, korteks.

Akar Jagung

Page 13: Biologi Iqbal

Dari gambar di atas dapat diamati adanya epidermis, korteks, dan pembuluh

angkut.

4.1.2 Hasil Pengamatan Akar, Batang dan Daun Pukul 9

Akar Batang

Daun

Page 14: Biologi Iqbal

4.1.3 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan daun Lantana

4.2 PEMBAHASAN

Page 15: Biologi Iqbal

1. Jaringan merupakan suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama

(Sutrian dan Cipta, 2004). Aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan

dibagi menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan

dewasa dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuk dan fungsinya, yaitu jaringan

epidermis, jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan

pengangkut tumbuhan. Fungsi jaringan bergantung penataan dan koordinasi

jaringan yang mendirikannya (Radiopoetro, 2000). Tumbuhan monokotil

memiliki akar serabut tidak berkambium dan pembuluh angkut yang terlalu teratur

sedangkan tulang daunnya menjari (Cahyana, 2003). Akar tumbuhan dikotil

dilindungi oleh semacam tudung akar disebut kaliptra dan tidak memiliki

kaliptrogen pada ujung akar (Salisbury et al., 1995).  Akar dikotil mempunyai

kambium sebagai meristem sekunder, sedangkan akar jagung monokotill tidak

mempunyai kambium (Fried, 2000).

2.   Macam – macam Jaringan Tumbuhan

Jaringan Dikotil

Jaringan Meristem, jaringan meristem mampu membelah terus dan

membentuk sel-sel baru. Jaringan meristem merupakan jaringan yang tetap

bersifat embrional, yaitu memiliki kemampuan untuk terus membelah diri

tak terbatas. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem

primer dan meristem sekunder. Meristem primer adalah jaringan meristem

yang sel-selnya berkembang dari sel-sel embrional membelah secara

mitosis dan menghasilkan pertumbuhan primer pada tumbuhan, yang

menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi. Meristem sekunder

adalah jaringan meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang

telah terdiferensiasi, tetapi aktif membelah.

Jaringan epidermis, jaringan epidermis melindungi jaringan sel di seblah

dalam. Epidermis merupakan bagian terluar dari tubuh tumbuhan dan sel-

selnya hidup.

Jaringan parenkim, jaringan parenkim tersususun oleh sel-sel hidup yang

aktif melakukan kegiatan, berbentuk bulat dengan diameter bervariasi.

Page 16: Biologi Iqbal

Jaringan parenkim membentuk daging buah, membentuk endosperm,

menyimpan makanan cadangan (pada mesofil), sebagai penyokong tubuh

bila vakuolanya berisi air (pada tumbuhan lunak seperti bayam)

Jaringan Penyokong, Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada

tumbuhan terdiri atas banyak sel kolenkim dan sklerenkim. Jaringan

kolenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel–sel hidup yang memiliki

selulosa tebal yang terletak pada bagian terluar batang dan urat daun.

Jaringan sklerenkim terdiri atas sel – sel mati yang tebal karena adanya

penumpukan lignin pada dindingnya.

Jaringan pengangkut, jaringan pengangkut terbentuk dari sel–sel yang

kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan.

Jaringan pengangkut tumbuhan terdiri dari sel xilem dan floem. Jaringan

xilem terdapat pada bagian kayu tanaman. Floem terdiri dari pembuluh

tipis yang berbentuk tabung, sel pengiring, serabut floem dengan ujung

yang berhimpit dan berukuran panjang

Jaringan  Monokotil

Jaringan meristem, jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang senantiasa

membelah. Jaringan meristem terdapat di ujung batang dan ujung akar dan

disebut meristem apikal atau meristem primer.

Jaringan epidermis, epidermis tersusun atas sel-sel yang rapat satu sama

lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, memanjang sejajar dengan

sumbu akar, pada penampang melintang berbentuk bulat

Jaringan parenkim, sel-sel parenkim besar-besar berdinding tipis dan

biasanya mempunyai vakuola tengah, kaya akan ruang antar sel

 Jaringan penyokong, jaringan penyokong merupakan jaringan yang

memberi kekuatan pada pertumbuhan tanaman. Jaringan penyokong ada

dua yaitu jaringan kolenkim dan Jaringan sklerenkim.

Jaringan pengangkut, Jaringan pengangkut terdapat pada tumbuhan

tingkat tinggi. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang letaknya

membentang menurut arah pengangkutan dan seakan-akan ada pembuluh-

Page 17: Biologi Iqbal

pembuluh di dalam organ tumbuhan dan mewujudkan suatu sistem

jaringan

3.  Fungsi Jaringan Tumbuhan

Jaringan Dikotil

Jaringan Meristem, mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru

Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari

kekeringan dan infeksi

Jaringan parenkim,menyimpan makanan cadangan (pada mesofil),

sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air (pada tumbuhan lunak

seperti bayam)

Jaringan Penyokong, terdiri dari Jaringan kolenkim berfungsi sebagai

penyokong dan memperkuat organ. Jaringan sklerenkim Berfungsi sebagai

penyokong tubuh tumbuhan

Jaringan pengangkut, terdiri dari Jaringan xylem yang Fungsinya untuk

menyalurkan air dari akar menuju daun dan Jaringan floem yang berfungsi

menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

Jaringan  Monokotil

Jaringan meristem, mampu terus menerus membelah diri untuk

menambah jumlah sel

 Jaringan epidermis, Selain sebagai pelindung epidermis berfungsi

sebagai tempat keluar masuknya O2 dan CO2

Jaringan parenkim,Jaringan parenkim ada dua yaitu parenkim karang,

merupakan tempat menyimpan hasil fotosintesis  untuk sementara waktu

dan parenkim palisade yang mempunyai klorofil untuk fotosintesis

Jaringan penyokong, memberi tunjangan mekanis bagi tumbuhan.

Jaringan pengangkut, Jaringan pengangkut terdiri dari xylem untuk

mengangkut air dan garam mineral dalam tanah dari akar ke daun dan

floem untuk mengangkut makanan dan hormon ke seluruh tubuh

BAB 5

Page 18: Biologi Iqbal

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi

yang sama. Jaringan yang ada pada tumbuhan memiliki fungsi masing-masing dan

bentuk serta susunan yang berbeda pula.

5.2 SARAN

Kegiatan praktikum harus selalu dilakukan agar kita sebagai siswa dapat

mengetahui bentuk dari jaringan tumbuhan. Bukan hanya itu saja, kegiatan ini

dapat membuat kita mengetahui fungsi dari struktur jaringan tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: Biologi Iqbal

http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal

http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji_belah

http://www.sibarasok.com/2012/11/ciri-ciri-tumbuhan-dikotil.html

http://ms.wikipedia.org/wiki/Pokok_Bunga_Tahi_Ayam

http://pleisbilongtumi.wordpress.com/2012/10/13/lantana/

http://Cantik Manis – Portulaca grandiflora Hook _ Jeprat Jepret Hape/

http://meriyantis.blogspot.com/2011/10/mengamati-jaringan-akar-batang-dan-daun.html

http://klikbelajar.com/pengetahuan-alam/struktur-dan-organ-tumbuhan/

http://parany.student.umm.ac.id/2010/10/08/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/

Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga