BIOLOGI TANAH

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS TERSTRUKTUR

MAKALAH BIOLOGI UMUM

BIOLOGI TANAH

O L E H SRI UTAMI G01110114 IB

FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2010

KATA PENGANTAR Segala puji syukur hanya bagi Allah Swt, atas berkat dan rahmat Allah jualah maka saya dapat menyelesaikan makalah tentang Biologi Tanah ini untuk tugas dari mata kuliah Biologi Dasar. Tiada lain, makalah ini dibuat dengan ikhlas Lillahi taala untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Makalah ini dibuat dengan keterbatasan sumber. Makalah ini mempelajari tentang ekologi dan fungsi-fungsi tanah, agar dapat melengkapi pembelajaran dalam kehutanan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman saya. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada dosen Biologi saya, Ibu Wahdina, S.Si, M.Si yang telah membimbing mata kuliah dalam program S1 semester 1. Dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang besar kepada Allah Swt, karena tiada yang sempurna kecuali Allah Swt, saya selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bisa bermanfaat.

Pontianak, 05 Desember 2010 Penulis

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... ...............................................................................................................................i DAFTAR ISI.......................................................................................................... ..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1 A.................................................................Definisi Biologi Tanah ......................................................................................................... .......................................................................................................1 B......................................................Perkembangan Biologi Tanah ......................................................................................................... .......................................................................................................2 BAB II EKOLOGI TANAH.............................................................................. 3 A.................................................................................Terminologi .....................................................................................................3 1. 2. 3. Ekologi dan Ekosistem.................................................. 3 Hubungan Antarbiota ................................................... 3 Hubungan Dependensi ................................................. 4 B...............................................Jenis dan Klasifikasi Biota Tanah .....................................................................................................4 C.....................................................................Daur Energi Hara .....................................................................................................4 D..................................................................Interaksi Biota Tanah .....................................................................................................5 BAB III KESIMPULAN..................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 7

ii

BAB I PENDAHULUAN Secara ekologis, tanah tersusun oleh tiga kelompok material, yaitu material hidup (faktor biotik) berupa brota (jasad-jasad hayati), faktor abiantik berupa bahan organik, dan faktor abrotik berupa pasir (sand), debu (silt) dan crat (clay). Umumnya sekitar 5 persen penyusun tanah merupakan biomass (biotik dan abrontik). Bahan organik tanah berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan yang mengalami proses perombakan. Selama proses ini berbagai jasad hayati tanah, baik yang menggunakan tanah sebagai liangnya maupun yang hidup dan beraktivitas di dalam tanah, memainkan peran penting dalam perubahan bahan organik dari bentuk segar (termasuk sel-sel jasad mikro yang mati) hingga terurai menjadi senyawasenyawa sederhana dan tersedia bagi tanaman. Suatu hal yang menarik bahwa unsur hara yang menyusun sel-sel mikrobia ternyata lebih mudah tersedia bagi tanaman daripada dalam bentuk senyawa organik penyusun sel-sel tanaman/hewan karena mikrobia ini tersedia dari sel-sel tunggal. A. Definisi Biologi Tanah Dinamika dan evolusi alam ini terhimpun dalam definisi bahwa tanah adalah bahan mineral yang tidak padat (unconsolidated) terletak di permukaan bumi, yang telah dan akan tetap mengalami perlakuan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim (termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan mikro), topografi pada suatu periode tertentu. Suatu penciri-beda utama adalah tanah ini secara fisik, kimiawi dan biologis, serta ciri-ciri lainnya umumnya berbeda dibanding bahan induknya, yang variasinya tergantung pada faktor-faktor pembentuk tanah tersebut, Biologi (makrobiologi dan mikrobiologi) tanah merupakan studi tentang biota (organisme) yang hidup dan beraktivitas di dalam tanah, yang melalui aktivitas metaboliknya, perannya dalam aliran energi dan siklus hara berkaitan erat dengan produksi bahan organik primer (tetanaman).

1

B. Perkembangan Biologi Tanah 1. Pada tahun 1676 seorang ahli lensa grinder Belanda Antonius van Leeuwenhock melaporkan adanya hewan-hewan kecil di dalam air alamiah dan di dalam air cabai. Selama pengamatannya, mikroba ini diambil dari bahan-bahan tanaman yang sedang membusuk. Atas penemuannya ini, beliau dapat dianggap sebagai Bapak Mikrobiologi Tanah. 2. Penemuan Louis Pasteur (1830-1900) tentang fermentasi microbial anaerobik sehingga diketahui bahwa semua bentuk bermakna spesial karena telah mendorong penelitian intensif tentang metabolisme anaerobik ini. 3. Linnaeus (1707 1778) menyusun Binomiai Taxonomy untuk memperkenalkan keberadaan bentuk-bentuk kehidupan mikroskopis, tetapi mengelompokkan semua mikrobia dalam kelompok takson yang disebutnya chaos (membingungkan). Meskipun demikian, hal ini merupakan dasar bagi perkembangan taksonomi microbial secara lebih sistematis seperti sekarang ini. 4. Kluyver (1956 cit. Paul dan Clark, 1989) mengamati bahwa sejak Pasteur memulai penelitian tentang pentingnya peranan mikroba dalam memenuhi kebutuhan manusia, mikrobiologi sebagai suatu ilmu selalu dijadikan titik tolak dari implikasi praktis-utamanya. Kemudian, selama perputaran abad ini, arah perkembangan ilmu ini telah diperluas pula dengan melakukan sensus tentang kuantitas biota-biota tanah dan menggunakannya sebagai indikator kesuburan tanah. multiseluler dari tanaman dan hewan bergantung pada metabolisme

2

BAB II EKOLOGI TANAH A. Terminologis 1. Ekologi dan Ekosistem Ilmu yang membahas hubungan biota tanah dengan lingkungannya (ekosistem tanah) disebut Ekologi Tanah. Ekosfir yang dihuni oleh berbagai komunitas biota yang mandiri serta lingkungan abiotik (anorganik) dan sumber-sumbernya disebut ekosistem. Seluruh kehidupan di alam raya bersama lingkungan secara keseluruhan menyusun ekosfir. Dalam ekosistem tanah terdapat tiga kelompok biota terpenting, yaitu : 1) 2) 3) 2. a. Foto-ototrofik, yang mencakup tetumbuhan tingkat tinggi Khemo-ototrofik, seperti bakteri nitrifikasi dan bakteri Khemo-heterotrofik, seperti hewan, protozoa, jamur dan Hubungan Antar biota Hubungan Likasional-fungsional sentosa jika tanpa partnernya 2. Parasitisme 3. Predator b. Hubungan Valuasional Hubungan antarbiota berdasarkan keuntungan atau kerugian diantara keduanya, meliputi : 1. mutualisme 2. netralisme 3. antagonisme 4. sinergisme 5. ammensalisme 1. Komensalisme, apabila kedua biota dalam asosiasi ini tidak dapat dan beberapa algae. pengoksidasi sulfur, serta beberapa bakteri.

3

c. asosiasi,

Hubungan Dependensial Merupakan hubungan yang menjelaskan ada atau tidaknya masing-masingnya baku-butuh terhadap produk dari

partnernya, baik secara kimiawi, fisikal atau biologis, meliputi obligat (mutlak butuh) atau fakultatif (tidak mutlak butuh). d. e. f. Hubungan Spesifikal Hubungan Durabilitas Hubungan Nutrisional

B. Jenis dan Klasifikasi Biota Tanah Di dalam tanah, berdasarkan fungsinya dalam budidaya pertanian, secara umum terdapat dua golongan jasad hayati tanah, yaitu : 1. 2. Jasad hayati yang menguntungkan ini, yaitu yang terlibat dalam Jasad hayati yang merugikan adalah yang memanfaatkan tanaman proses dekomposisi bahan organik dan pengikatan/penyediaan unsur hara hidup, baik sebagai sumber pangan atau sebagai inangnya, yang disebut sebagai hama atau penyakit tanaman maupun sebagai kompetitor dalam penyerapan hara dalam tanah. Secara umum biota (jasad hayati) tanah dikelompokkan menjadi dua : 1. Fauna : a. b. 2. Mikroflora, meliputi : a. Ganggang b. Cendawan c. Bakteri, aerobik dan anaerobik atau ototrofik dan heterotrofik C. Daur Energi Hara Produsen utama dalam ekosistem adalah tanaman bervaskuler (berpembuluh) yang menggunakan energi matahari dan karbon CO2 dalam proses fotosintesisnya. Konsumen dan decomposer memanfaatkan bagianfauna makro fauna mikro

4

bagian tanaman baik berupa bunga, buah, tajuk, daun, batang, cabang, ranting, akar dan umbi tetanaman (disebut biomass tanaman) untuk hidup dan aktivitasnya. Produsen lainnya dalam jumlah kecil adalah algae fotosintaksis yang hidup di permukaan tanah dan ekosistem perairan. Karena dominannya, produsen netto dari tanaman bervaskuler tersebut merupakan indikator produktivitas ekosistem bumi. D. Interaksi Biota Tanah 1. a. b. c. d. 2. a. b. c. 3. 4. Interaksi spesifik bakteri parasit simbiosis mikrobia-fauna tanah funsgi predator mikroparasit Interaksi non spesifik antibiosis mikro biostatis stimulasi tumbuhan alamiah Interaksi kompetitif tanaman-mikrobia Dalam stabilisasi struktur tanah

5

BAB III KESIMPULAN Tanah memiliki fungsi yang sangat vital dalam penyediaan bahan pangan, papan dan sandang bagi manusia (juga bagi hewan). Fungsi-fungsi tersebut membawa konsekuensi bahwa seorang ahli tanah tidak saja dituntut untuk berpengetahuan tentang tanah sebagai tempat tumbuhan dan penyediaan kebutuhan tanaman, tetapi juga harus memahami fungsi tanah sebagai fungsi pelindung tanaman dari serangan hama penyakit dan dampak negatif dari pestisida maupun limbah industri berbahaya. Revolusi hijau yang merangsang tanaman agar berproduksi tinggi dengan mengandalkan bahan kimiawi saat ini terbukti tanah gagal dalam menghasilkan bahan pangan yang sehat. Meskipun hasilnya cukup tinggi, produksi yang dihasilkan melalui revolusi ini mengandung bahan-bahan toksik ikutan atau sisa pupuk/pestisida yang merupakan senyawa carcinoganik (pemicu kanker) atau perusak saraf. Makalah ini menyajikan pembahasan tentang ekologi tanah, termasuk di dalamnya interaksi biota tanah dan mikrobia sebagai produsen zat-zat aditif. Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan jasad-jasad hayati tanah dan fungsi utamanya (prinsip biologi tanah). Uraian diakhiri dengan dasar-dasar produksi dan pengunaan pupuk hayati.

6

DAFTAR PUSTAKA Hanafiah, K.A. 2001a. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Diktat Kuliah PS Ilmu Tanah FP Unsir, Indralaya, Sumsel. Hanafiah, K.A. 2003. Biologi Tanah: Sebagai Pengantar ke Bioteknologi Tanah. Diktat Kuliah PS Ilmu Tanah FP Unsir, Indralaya, Sumsel. Hanafiah, K.A., A. Napoleon dan I. Anas. 2003. Ekologi dan Ekomakrobiologi Tanah. Buku Kuliah Biologi Tanah FP Unsri, Indralaya 01 Sumsel.

7